Tanda Salib
Kata Pengantar
P: Saudara-saudara terkasih, pada hari ini kita berkumpul untuk merenungkan sengsara Tuhan
kita Yesus Kristus. Dengan mengenangkan kembali kesengsaraan Tuhan Yesus, kita ingin makin
menyadari betapa besar kasih Allah kepada kita. Kecuali itu, kita berharap dapat makin sadar
akan segala dosa yang sering kita lakukan, sebab dosa-dosa kitalah yang menyebabkan Tuhan
Yesus menderita sengsara sampai wafat di kayu salib.
Doa Pembuka
P: Marilah berdoa
Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari ini kami Kau
kumpulkan. Lewat Jalan salib ini kami ingin mengenang kembali Yesus Kristus, yang menderita
sengsara demi keselamatan kami.
Semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati kami, membuat kami semakin menyadari
betapa besar cinta-Mu kepada kami.
Maka lewat Jalan salib ini ajarilah kami, agar kami tidak takut mencintai Engkau dan sesama
kami. Demi Yesus Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau
dan persekutuan dengan Roh Kudus selalu mendampingi hidup kami, Allah sepanjang masa.
U: Amin.
Perhentian 1
Yesus dihukum mati
Tetapi Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun seperti yang dituduhkan mereka kepada
Yesus. Maka Pilatus berusaha melepaskan Yesus, namun oleh desakan para tua-tua, ahli-ahli
Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Yesus kepada
rakyat Yahudi untuk disalibkan (Cfr. Yoh 18:38 ; Yoh 19:16).
“Salib bagi orang-orang yang akan binasa memang merupakan kebodohan, tetapi bagi kita yang
diselamatkan Salib adalah kekuatan Allah.” (Cfr. 1Kor 1:18)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas pengurbanan-Mu demi keselamatan kami. Demi kami
Engkau telah setia kepada kehendak Bapa meskipun Engkau harus menghadapi hukuman mati
di Salib.
Semoga kami pun selalu setia kepada kehendak Bapa, juga kalau karena kesetiaan itu kami harus
menderita seperti Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Anakdomba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu
Perhentian 2
Yesus memanggul Salib
Yesus tidak bersalah namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi, dimahkotai
duri dan disesah, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk disalibkan.
“Sambil memanggul salib-Nya Yesus pergi ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam
bahasa Ibrani: Golgota.” (Cfr. Yoh 19:17)
Dengan memanggul sendiri Salib-Nya, Yesus telah mengajar kita, “Setiap orang yang mau
mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memanggul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
(Cfr. Luk 9:23)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena boleh ambil bagian dalam Salib-Mu.
Engkau mengizinkan kami seperasaan dan sependeritaan dengan Dikau. Semoga kami setia
memanggul salib kami, yang kecil dan ringan jika dibandingkan dengan Salib-Mu, supaya kami
patut disebut pengikut-Mu, Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin.
Bapa Kami
Kayu Salib Dia panggul
mari kita pun memikul
salib kita di dunia
Perhentian 3
Sungguh bukan hanya Salib yang dipanggul Yesus, melainkan juga dosa-dosa kita. “Dia tertikam
oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalahan kita, hukuman yang
mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya.” ( Cfr. Yes 53:5)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau berkenan memanggul dosa-
dosa kami. Kami yang berbuat dosa, tetapi Engkau yang menanggung hukuman-Nya. Semoga
kami tidak lagi memperberat beban yang harus Kau tanggung. Sebaliknya semoga kami selalu
berusaha meringankan-Nya dengan bertobat dan dengan meringankan beban orang lain, agar
langkah kami pun lebih ringan mengikuti Engkau, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Tuhan Yesus tolong kami
bila kami jatuh lagi
karena salib yang berat
Perhentian 4
Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan Bunda Maria dalam mendampingi orang yang
menderita. Semoga karena teladan Bunda Maria, kami didorong untuk lebih berani ambil bagian
dalam keprihatinan sesama, lebih-lebih yang berada di sekitar kami. Bantulah kami menjadi
sahabat sejati bagi orang yang menderita, dan dengan demikian menjadi sahabat-Mu sendiri.
Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
O Maria bunda kudus
yang setia ikut Yesus
Kau teladan hidupku
Perhentian 5
Yesus ditolong oleh simon dari Kirene
Memanggul Salib merupakan ukuran kelayakan seorang pengikut Yesus, karena Yesus sendiri
bersabda barangsiapa tidak memanggul salib-Nya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.”
(Cfr. Mat 19:28)
Jadi, bagi orang Kristen salib sungguh tidak terelakkan. Salib adalah beban yang harus kita
panggul. Namun, kita akan mampu memanggul beban berat itu kalau kita saling membantu.
“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Maka kamu memenuhi hukum Kristus!” (Cfr. Gal
6:2)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, melalui Simon dari Kirene Engkau mengajar kami untuk meringankan beban
penderitaan orang lain. Kami bersyukur karena melalui hal-hal kecil, kami Kau perkenankan
untuk ambil bagian dalam Salib-Mu yang berat. Semoga demi Engkau kami tidak takut
menolong sesama kami yang sedang menderita, apa pun resikonya, sebab Engkaulah Tuhan
kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Apa pun yang kau lakukan
bagi para penderita
pada Tuhan berkenan
Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan ketampanan wajah-Nya terasa
sirna. Tepatlah gambaran Yesaya, “Banyak orang akan tertegun memandang Dia; begitu buruk
rupa-Nya, tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi. Ia tidak
tampan dan semaraknya pun tidak ada, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang Dia; dan
rupa pun tidak sehingga kita tidak menginginkannya; Ia dihina dan dihindari orang, seorang
yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang
menutup mukanya terhadap Dia.” (Cfr. Yes 52:14 ; Yes 53:2-3)
Kendati begitu masih ada orang yang bersimpati pada Yesus, yakni Veronika, Ia maju mendekati
Yesus, lalu mengusap wajah-Nya. Dengan tindakannya yang sederhana Veronika telah menolong
orang yang menderita. Ia memberi contoh kepada kita mengamalkan amanat salah seorang
Rasul Yesus, “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang
yang menangis!” (Cfr. Rm 12:15)
Marilah berdoa
Tuhan Yesus Kristus, ampinilah kami yang sering takut menolong orang yang menderita semoga
teladan Veronika membuat kami berani berbuat sesuatu, meskipun kecil, untuk meringankan
beban mereka yang sedang menderita dengan demikian kami telah meringankan pula beban-
Mu sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
Perhentian 7
Walau dibantu oleh Simon dari Kirene, namun karena beratnya beban dan sakitnya badan, Yesus jatuh kedua kalinya di bawah
salib. Lebih menyedihkan dari yang pertama. Namun dengan tenaga yang tersisa, Yesus berusaha berdiri kembali untuk
menyelesaikan tugas-Nya.
Dengan enak kita jatuh kembali dalam kesalahan dan dosa yang sama. Kita tidak tekun untuk bertahan dalam niat baik. Tuhan tidak
suka dengan orang yang puas dengan diri sendiri. Masih banyak yang harus kita bereskan dalam diri kita, dalam keluarga, dalam
masyarakat dan negara kita. Masih ada banyak soal untuk mewujudkan kesejahteraan antar kita.
Marilah berdoa
Ya Tuhan, karena kami membuat kesalahan dan dosa yang sama, maka Engkau jatuh lagi. Berilah kami semangat untuk mulai
merubah diri dan mengambil langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya kesalahan yang merugikan Dikau dan sesama.
Kita sering tidak punya waktu dan hati untuk orang lain. Kita sibuk dengan diri kita sendiri saja.
Apalagi kita merasa bahwa penderitaan kitalah yang paling berat, dan orang lainlah penyebab
penderitaan kita. “Kita sendiri susah, mana mungkin harus menghibur orang lain?” Beginilah kita
sering membela diri.
Yesus memberi teladan supaya kita menghibur orang lain, meskipun kita sendiri sedang
menderita. Tetapi lebih dari itu, kita perlu menangisi diri kita sendiri. Kita perlu bertobat dan
mengajak orang lain untuk bertobat.
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus yang Maharahim, kami bersyukur karena Engkau mengingatkan kami akan
dosa kami. Memenuhi amanat-Mu, semoga kami berani meratapi dosa-dosa kami. Bantulah
kami bangkit dari dosa dan kelemahan kami, lalu mengusahakan hidup yang berkenan kepada-
Mu. Bantulah kami untuk memperhatikan orang-orang yang menderita di sekitar kami. Sebab
Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Dalam tobat yang sejati
Perhentian 9
Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
Hari semkain panas. Jalan yang menuju puncak Golgota semakin menanjak. Tubuh Yesus yang
semakin lemah tidak mampu menahan beban Salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus jatuh,
Tubuh-Nya terbanting di tanah yang berbatu-batu. Darah kembali mengucur dari luka-luka-Nya.
Dengan sisa tenaga-Nya, Yesus berusaha bangun. Yesus mau menyelesaikan perjalanan sampai
ke puncak Golgota. Cinta-Nya kepada manusia dan ketaatan kepada kehendak Bapa-Nya
memberikan kekuatan yang begitu besar kepada Yesus.
Beban Yesus semakin berat kalau kita sering jatuh dalam dosa; atau kalau kita menjatuhkan
orang lain. Dengan jatuh dan bangun lagi Yesus mengajar kita untuk tidak putus asa. Kalau kita
jatuh dalam dosa, kita bangun lagi.
Marilah berdoa,
Ampunilah dosa-dosa kami ,ya Yesus yang Maharahim. Bebaskanlah kami dari belenggu dosa
yang memenjarakan kami. Tuntunlah langkah kami mengikuti jalan-Mu; jalan menuju ke hidup
kekal. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Perhentian 10
Pakaian Yesus ditanggalkan
Yesus telah menajdi manusia yang paling hina. Bagaimanakah sikap kita terhadap-Nya?
Sudahkah kita melakukan seperti yang dikatakan Yesus pada hari penghakiman? “Ketika Aku
telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dalam
penjara, kamu mengunjungi Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk
salah seorang yang paling hina ini kamu melakukannya untuk Aku.” (Cfr. Mat 25:36)
Marilah berdoa,
Perhentian 11
Yesus disalibkan
“Manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Yesus, supaya tubuh dosa kita hilang
kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” (Cfr. Rm 6:6)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur Engkau berkenan menanggung sengsara di Salib untuk
membebaskan kami dari kekuasaan dosa. Berilah kami kekuatan untuk menyalibkan dosa-dosa
kami, agar kami kelak Kau bangkitkan dan boleh menikmati kebahagiaan bersama Dikau.
Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Dari Salib Kau melihat
tak terbilang yang menghujat
berapakah yang taat
Perhentian 12
Yesus wafat di kayu Salib
Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus menjadi sangat takut menyaksikan
wafat Yesus secara demikian. Mereka berkata, “Sungguh orang ini adalah Anak Allah!” (Cfr. Mat
27:54)
“Jika kita telah mati bersama Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga bersama Dia. Maka
hendaklah kita semua sadar; kita telah mati bagi dosa, tetapi hidup bagi Allah dalam Kristus
Yesus.” (Cfr. Rm 6:8)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, melalui wafat-Mu di Salib, Engkau telah menyelamatkan kami. Semoga kami
yang telah mengenal misteri Salib dan mengamalkannya di dunia ini kelak boleh menikmati
buah-buah penebusan dalam Kerajaan Surga bersama Engkau Tuhan kami, kini dan sepanjang
masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Biji mati menghasilkan
buah yang berkelimpahan
wafat-Mu menghidupkan
Perhentian 13
Yesus diturunkan dari Salib
Maria menerima jenazah Yesus di pangkuannya. Maria melaksanakan apa yang pernah
dikatakannya, “Aku ini hamba Tuhan, jadilah keapdaku menurut perkataanmu.” (Cfr..Luk 1:38)
Maria memang pantas menjadi teladan setia orang beriman. Ketika Yesus menderita, ia tetap
setia berada di samping-Nya.
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memperbaharui dunia lewat sengsara-Mu yang
mengagumkan. Resapkanlah dalam diri kami karya belaskasih-Mu ini, sehingga kami selalu ingat
akan misteri agung ini, dan boleh mengabdikan diri kami sepenuhnya hanya kepada-Mu.
Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Salib tanda kehinaan
jadi lambang kemenangan
karena Tuhan t’lah menang
Perhentian 14
Yesus dimakamkan
“Kita semua, yang telah dibaptis di dalam Kristus, telah dibaptis di dalam kematian-Nya. Oleh
pembaptisan kita telah dikuburkan bersama-sama Dia, supaya, sama seperti Kristus dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup secara baru.” (Cfr. Rm
6:3-4)
Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, Engaku telah turun ke bumi dan naik ke surga dengan mulia. Semoga kami
yang telah dikuburkan bersama Engkau dalam pembaptisan, boleh bangkit pula bersama Engkau
untuk hidup abadi. Engkaulah Tuhan kami sepanjang segala masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami
Tuhan Yesus dimakamkan
masuk alam kematian
sampai bangkit mulia
Tanda Salib