Anda di halaman 1dari 31

DOA JALAN SALIB

Lingkungan
St. Petrus Kanisius
Karangwatu Muntilan
Tanda Salib
Kata Pengantar

P: Saudara-saudara terkasih, pada hari ini kita berkumpul


untuk merenungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus.
Dengan mengenangkan kembali kesengsaraan Tuhan
Yesus, kita ingin makin menyadari betapa besar kasih
Allah kepada kita. Kecuali itu, kita berharap dapat makin
sadar akan segala dosa yang sering kita lakukan, sebab
dosa-dosa kitalah yang menyebabkan Tuhan Yesus
menderita sengsara sampai wafat di kayu salib.

Doa Pembukaan

P: Marilah berdoa.

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu,


karena pada hari ini kami Kau kumpulkan. Lewat Jalan
salib ini kami ingin mengenang kembali Yesus Kristus,
yang menderita sengsara demi keselamatan kami.

Semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati


kami, membuat kami semakin menyadari betapa besar
cinta-Mu kepada kami.

Maka lewat Jalan salib ini ajarilah kami, agar kami tidak
takut mencintai Engkau dan sesama kami. Demi  Yesus
Kristus Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dan persekutuan dengan Roh
Kudus selalu mendampingi hidup kami, Allah sepanjang
masa.

U: Amin.
1
Perhentian 1

Yesus dihukum mati

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Sesudah ditangkap Yesus mula-mula dihadapkan ke


sidang Sanhedrin. Pada keesokan harinya Ia dibawa ke
Pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya kepada orang-orang
Yahudi, “Apakah tuduhanmu terhadap orang ini?” Mereka
menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta.
Kemudian Pilatus memanggil masuk ke dalam Gedung

2
Pengadilan dan memanggil Yesus untuk ditanyai tentang
tuduhan mereka.

Tetapi Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun


seperti yang dituduhkan mereka kepada Yesus. Maka
Pilatus berusaha melepaskan Yesus, namun oleh desakan
para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus
menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Yesus
kepada rakyat Yahudi untuk disalibkan

“Salib bagi orang-orang yang akan binasa memang


merupakan kebodohan, tetapi bagi kita yang
diselamatkan Salib adalah kekuatan Allah.”

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas pengurbanan-


Mu demi keselamatan kami. Demi kami Engkau telah
setia kepada kehendak Bapa meskipun Engkau harus
menghadapi hukuman mati di Salib.

Semoga kami pun selalu setia kepada kehendak Bapa,


juga kalau karena kesetiaan itu kami harus menderita
seperti Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan
sepanjang masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami …
Anakdomba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu
 
3
Perhentian 2

Yesus memanggul Salib

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Yesus tidak bersalah namun dijatuhi hukuman mati.


Setelah diolok-olok, diludahi, dimahkotai duri dan
disesah, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk
disalibkan. “Sambil  memikul salib-Nya Yesus pergi ke
tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa
Ibrani: Golgota.”

4
Dengan memanggul sendiri Salib-Nya, Yesus telah
mengajar kita, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia
harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari
dan mengikut Aku.”

 Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena


boleh ambil bagian dalam Salib-Mu. Engkau mengizinkan
kami seperasaan dan sependeritaan dengan Dikau.
Semoga kami setia memanggul salib kami, yang kecil dan
ringan jika dibandingkan dengan Salib-Mu, supaya kami
patut disebut pengikut-Mu, Engkaulah Tuhan kami, kini
dan sepanjang masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Kayu Salib Dia panggul


mari kita pun memikul
salib kita di dunia
 

5
Perhentian 3

Yesus jatuh untuk pertama kalinya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Perjalanan Yesus ke Golgota semakin lama semakin jauh


meninggalkan kota. Banyak darah keluar dari luka-luka-
Nya. Badan lelah, penat dan lemah. Beban Salib pun
terasa semakin berat. Apalagi masih diperberat dengan
penderitaan batin:ditinggalkan oleh para murid-Nya,

6
ditolak oleh bangsa-Nya, dan dijatuhi hukuman mati
sekalipun tidak bersalah.

Sungguh bukan hanya Salib yang dipanggul Yesus,


melainkan juga dosa-dosa kita. “Dia tertikam oleh karena
pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena
kesalahan kita, hukuman yang mendatangkan
keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya.” 

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena


Engkau berkenan memanggul dosa-dosa kami. Kami yang
berbuat dosa, tetapi Engkau yang menanggung
hukuman-Nya. Semoga kami tidak lagi memperberat
beban yang harus Kau tanggung. Sebaliknya semoga
kami selalu berusaha meringankan-Nya dengan bertobat
dan dengan meringankan beban orang lain, agar langkah
kami pun lebih ringan mengikuti Engkau, Tuhan kami,
kini dan sepanjang masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Tuhan Yesus tolong kami


bila kami jatuh lagi
karena salib yang berat
 

7
Perhentian 4

Yesus berjumpa dengan ibu-Nya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Para murid Yesus telah lari, sehingga Yesus harus


menapaki jalan sengsara-Nya seorang diri. Tetapi dalam
perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-
Nya, yang setia menderita bersama Dia. Ibu Yesus
ternyata bukan hanya Maria. Yesus sendiri menegaskan,
“Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga,

8
dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku
perempuan, dialah ibu-Ku!” 

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan Bunda


Maria dalam mendampingi orang yang menderita.
Semoga karena teladan Bunda Maria, kami  didorong
untuk lebih berani ambil bagian dalam keprihatinan
sesama, lebih-lebih yang berada disekitar kami. Bantulah
kami menjadi sahabat sejati bagi orang yang menderita,
dan dengan demikian menjadi sahabat-Mu sendiri.
Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

O Maria bunda kudus


yang setia ikut Yesus
Kau teladan hidupku

9
Perhentian 5

Yesus ditolong oleh Simon dari Kirene

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Yesus sangat letih dan lemah, padahal tempat yang


dituju masih jauh. “Maka para serdadu menahan seorang
yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari
luar kota, lalu diletakkan salib Yesus diatas bahunya,
supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.”

10
Memanggul Salib merupakan ukuran kelayakan seorang
pengikut Yesus, karena Yesus sendiri bersabda
barangsiapa tidak memikul salib-Nya dan mengikut Aku,
ia tidak layak bagi-Ku.”

Jadi, bagi orang Kristen salib sungguh tidak terelakkan.


Salib adalah beban yang harus kita pikul. Namun, kita
akan mampu memikul beban berat itu kalau kita saling
membantu. “Bertolong-tolonganlah menanggung
bebanmu! Maka kamu memenuhi hukum Kristus!”

 Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, melalui Simon dari Kirene engkau


mengajar kami untuk meringankan beban penderitaan
orang lain. Kami bersyukur karena, melalui hal-hal kecil
yang kecil, kami Kau perkenankan untuk ambil bagian
dalam Salib-Mu yang berat. Semoga demi Engkau kami
tidak takut menolong sesama kami yang sedang
menderita, apa pun resikonya, sebab Engkaulah Tuhan
kami, kini dan sepanjang masa.

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Apa pun yang kau lakukan


bagi para penderita
pada Tuhan berkenan
 

11
Perhentian 6

Wajah Yesus diusap oleh Veronika

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu.


Semarak dan ketampanan wajah-Nya terasa sirna.
Tepatlah gambaran Yesaya, “Banyak orang akan tertegun
memandang Dia; begitu buruk rupa-Nya, tidak seperti
manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti anak manusia
lagi. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada,
12
sehingga kita tidak tertarik untuk memandang Dia; dan
rupa pun tidak sehingga kita menginginkannya; Ia dihina
dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan
dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina,
sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia.”

Kendati begitu masih ada orang yang bersimpati pada


Yesus, yakni Veronika, Ia maju mendekati Yesus, lalu
mengusap wajah-Nya. Dengan tindakannya yang
sederhana Veronika telah menolong orang yang
menderita. Ia memberi contoh kepada kita mengamalkan
amanat salah seorang Rasul Yesus, “Bersukacitalah
dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan
orang yang menangis!”

 Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, ampunilah kami yang sering takut


menolong orang yang menderita. Semoga teladan
Veronika membuat kami berani berbuat sesuatu,
meskipun kecil, untuk meirngankan beban mereka yang
sedang menderita. Dengan demikian kami telah
meringankan pula beban-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan
kami kini dan sepanjang masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Bila kita meringankan


duka orang yang sengsara
Tuhan Allah berkenan

13
Perhentian 7

Yesus jatuh untuk kedua kalinya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Kendati sudah ditolong oleh Simon dari Kirene dan


wajah-Nya sudah dibersihkan, tubuh Yesus tidak
bertambah segar. Salib yang menindih terasa semakin
berat. Perjalanan masih jauh. Yesus semakin payah

14
Untuk kedua kalinya Yesus jatuh. Meskipun begitu
dengan teguh hati Ia bangun. Diangkat-Nya lah kembali
Salib berat itu; Ia meneruskan perjalanan tanpa
mengeluh.

Apa yang dinubuatkan Yesaya kini menjadi kenyataan,


“Dia dianiaya, Dia membiarkan diri ditindas, dan tidak
membuka mulut-Nya, seperti anakdomba yang dibawa ke
tempat pembantaian; seperti induk domba yang kelu di
depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak
membuka mulut-Nya.”

 Marilah berdoa,

Ya Yesus yang tabah, bantulah kami agar mampu bangkit


dari kelemahan-kelemahan kami. Semoga kami mampu
memperbaiki diri, dan berani bangkit dari dosa-dosa
kami, seperti Engkau bangkit kembali ketika jatuh
tertimpa Salib. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan
sepanjang masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Bilamana kami goyah


dan tercampak karena salah
ya Tuhan, tegakkanlah
 

15
Perhentian 8

Yesus menghibur perempuan-perempuan yang


menangisi-Nya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Tatkala Yesus menapaki jalan Salib-Nya menuju Golgota,


banyak orang mengikuti Dia; diantaranya banyak wanita
yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling
kepada mereka dan berkata, “Hai puteri-puteri

16
Yerusalem, janganlah Engkau menangisi Aku, melainkan
tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!”

Kita sering tidak punya waktu dan hati untuk orang lain.
Kita sibuk dengan diri kita sendiri saja. Apalagi kita
merasa bahwa penderitaan kitalah yang paling berat, dan
orang lainlah penyebab penderitaan kita. “Kita sendiri
susah, mana mungkin harus menghibur orang lain?”
Beginilah kita sering membela diri.

Yesus memberi teladan supaya kita menghibur orang


lain, meskipun kita sendiri sedang menderita. Tetapi lebih
dari itu, kita perlu menangisi diri kita sendiri. Kita perlu
bertobat dan mengajak orang lain untuk bertobat.

 Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus yang maharahim, kami bersyukur


karena Engkau mengingatkan kami akan dosa kami.
Memenuhi amanat-Mu, semoga kami berani meratapi
dosa-dosa kami. Bantulah kami bangkit dari dosa dan
kelemahan kami, lalu mengusahakan hidup yang
berkenan kepada-Mu. Bantulah kami untuk
memperhatikan orang-orang yang menderita di sekitar
kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang
masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Dalam tobat yang sejati

17
kini akan kuratapi
dosa dan pelanggaran
Perhentian 9

Yesus jatuh untuk ketiga kalinya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

Hari semkain panas. Jalan yang menuju puncak Golgota


semakin menanjak. Tubuh Yesus yang semakin lemah
tidak mampu menahan beban Salib yang berat. Untuk
ketiga kalinya Yesus jatuh,

18
Tubuh-Nya terbanting di tanah yang berbatu-batu. Darah
kemblai mengucur dari luka-luka-Nya. Dengan sisa
tenaga-Nya, Yesus berusaha bangun. Yesus mau
menyelesaikan perjalanan sampai ke puncak
Golgota.Cinta-Nya keapda manusia dan ketaatan kepada
kehendak Bapa-Nya memberikan kekuatan yang begitu
besar kepada Yesus.

Beban Yesus semakin berat kalau kita sering jatuh dalam


dosa; atau kalau kita menjatuhkan orang lain. Dengan
jatuh dan bangun lagi Yesus mengajar kita untu tidak
putus asa. Kalau kita jatuh dalam dosa, kita bangun lagi.

 Marilah berdoa,

Ampunilah dosa-dosa kami ,ya Yesus yang maharahim.


Bebaskanlah kami dari belenggu dosa yang
memenjarakan kami. Tuntunlah langkah kami mengikuti
jalan-Mu; jalan menuju ke hidup kekal. Engkaulah Tuhan
kami kini dan sepanjang masa. Amin.

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Bila hatiku gelisah


karna dosa dan derita
tangan-Mu ulurkanlah
 

19
Perhentian 10

Pakaian Yesus ditanggalkan

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Sesampai di puncak Golgota para prajurit menanggalkan


pakaian Yesus dengan paksa. Mereka mengambil pakaian
Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian; untuk
tiap-tiap prajurit satu bagian. Demikian juga jubah-Nya
mereka amabil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai
ke bawah hanya satu tenunan. Karena itu mereka

20
berkata seorang kepada yang lain; “Janganlah kita
membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah
kita membuang undi untuk menentukan siapa yang
mendapatkannya.” Maka genaplah yang ada tertulis
dalam  Kitab Suci, “Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku
diantara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-
Ku.”

Yesus telah menjadi manusia yang paling hina.


Bagaimanakah sikap kita terhadap-Nya? Sudahkah kita
melakukan seperti yang dikatakan Yesus pada hari
penghakiman?- “Ketika Aku telanjang, kamu memberi
Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika
Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Sebab
sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk
salah seorang yang paling hina ini kamu melakukannya
untuk Aku.” 

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur karena dengan


dihinakan di Salib Engkau telah memulihkan martabat
kami yang cemar akibat dosa. Semoga kami mampu
menjaga martabat kami yang luhur dan suci, serta
menghindari hal-hal yang merendahkan martabat kami.
Terlebih, semoga kami selalu menaruh hormat dan
menjaga martabat-Mu sendiri yang Kau pertaruhkan
dalam diri sesama kami. Engkaulah Tuhan kami, kini dan
sepanjang segala masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini

21
Bapa Kami ….
Pakaian-Mu dibagikan
martabat-Mu direndahkan
Kau tinggikan harkatku
 

Perhentian 11

Yesus disalibkan

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

22
 Sampailah mereka di tempat yang bernama Golgota,
yang berarti tempat tengkorak. Para serdadu
memberikan anggur bercampur mur kepada Yesus, tetapi
Yesus menolaknya. Kemudian mereka menyalibkan Dia.

“Manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Yesus,


supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita
menghambakan diri lagi kepada dosa.”

 Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur Engkau berkenan


menanggung sengsara di Salib untuk membebaskan kami
dari kekuasaan dosa. Berilah kami kekuatan untuk
menyalibkan dosa-dosa kami, agar kami kelak Kau
bangkitkan dan boleh menikmati kebahagiaan bersama
Engkau. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Dari Salib Kau melihat


tak terbilang yang menghujat
berapakah yang taat
 

23
Perhentian 12

Yesus wafat di kayu Salib

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

Ketika itu hari sudah kira-kira pukul duabelas siang, lalu


kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai pukul tiga,
sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci
terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring,
“Ya Bapa , ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku!”

24
Dan sesudah berkata demikian, Yesus menyerahkan
nyawa-Nya

  hening sejenak untuk menghormati wafat Tuhan

  Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga


Yesus menjadi sangat takut menyaksikan wafat Yesus
secara demikian. Mereka berkata, “Sungguh orang ini
adalah Anak Allah!”

“Jika kita telah mati bersama Kristus, kita percaya bahwa


kita akan hidup juga bersama Dia. Maka hendaklah kita
semua sadar; kita telah mati bagi dosa, tetapi hidup bagi
Allah dalam Kristus Yesus.”

 Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, melalui wafat-Mu di Salib, Engkau


telah menyelamatkan kami. Semoga kami yang telah
mengenal misteri Salib dan mengamalkannya di dunia ini
kelak boleh menikmati buah-buah penebusan dalam
Kerajaan Surga bersama Engkau Tuhan kami, kini dan
sepanjang masa.

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Biji mati menghasilkan


buah yang berkelimpahan
wafat-Mu menghidupkan
 

25
Perhentian 13

Yesus diturunkan dari Salib

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 Di dekat Salib Yesus berdirilah Maria, ibu-Nya, saudara


ibu-Nya Maria istri  Kleopas, dan Maria Magdalena. Salah

26
seorang prajurit menikam lambung Yesus, dan segera
keluarlah darah serta air . Hari mulai malam. Maka Yusuf
dari Arimatea, yang telah menjadi murid Yesus,
memberanikan diri menghadap Pilatus untuk meminta
jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar Yesus
sudah mati. Setelah mendengar keterangan kepala
pasukan, ia berkenan memberikan jenazah Yesus

Maria menerima jenazah Yesus di pangkuannya. Maria


melaksanakan apa yang pernah dikatakannya, “Aku ini
hamba Tuhan, jadilah keapdaku menurut perkataanmu.”
Maria memang pantas menjadi teladan setia orang
beriman. Ketika Yesus menderita, ia tetap setia berada di
samping-Nya.

Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memperbaharui dunia


lewat sengsara-Mu yang mengagumkan. Resapkanlah
dalam diri kami karya belaskasih-Mu ini, sehingga kami
selalu ingat akan misteri agung ini, dan boleh
mengabdikan diri kami sepenuhnya hanya kepada-Mu.
Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami ….

Salib tanda kehinaan


jadi lambang kemenangan
karena Tuhan t’lah menang
 

27
Perhentian 14

Yesus dimakamkan

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur


kepada-Mu

U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus


dunia

 “Para murid mengambil jenazah Yesus dan


mengafaninya dengan kain lenan, dan memburatinya

28
dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila
menguburkan mayat. Dekat tempat Yesus disalibkan ada
sebuah kubur baru yang didalamnya belum pernah
dimakamkan seseorang. Maka mereka membaringkan
mayat Yesus disitu”.

“Kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah


dibaptis dalam kematian-Nya. Oleh pembaptisan kita
telah dikuburkan bersama-sama Dia, supaya, sama
seperti Kristus dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup secara
baru.”

 Marilah berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, Engaku telah turun ke bumi dan


naik ke surga dengan mulia. Semoga kami yang telah
dikuburkan bersama Engkau dalam pembaptisan, boleh
bangkit pula bersama Engkau untuk hidup abadi.
Engkaulah Tuhan kami sepanjang segala masa. Amin

P: Tuhan, kasihanilah kami


U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapa Kami …

Tuhan Yesus dimakamkan


masuk alam kematian
sampai bangkit mulia
 

29
Penutup 
Walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Ia mengosongkan
diri-Nya, mengambil rupa hamba dan menjadi sama
dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia,
Ia merendahkan diri dan taat sampai  mati, bahkan
sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah amat
meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama
diatas segala nama, supaya dalam nama Yesus
bertekuklah segala yang ada di langit, yang ada diatas
bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah
mengaku; Yesus Kristus adalah Tuhan, untuk kemuliaan
Allah Bapa
Marilah berdoa,
Allah Mahapengasih, kami bersyukur akrena dapat
mengenangkan Yesus yang sengsara dan wafat demi
keselamatan kami. Limpahkanlah berkat-Mu atas kami
yang mengharapkan kebangkitan bersama Dia. Semoga
karena berkat-Mu, kami bertumbuh dalam iman dan
keyakinan akan kebahagiaan abadi. Demi Kristus Tuhan
kami. Amin.

30

Anda mungkin juga menyukai