Anda di halaman 1dari 2

TIM DOA DAN SHARING PERTEMUAN II

(14 – 31 JULI 2019)

Tema : Misi Diakonia

Nats : 1 Korintus 3:9 dan I Petrus 2:9-10

Tujuan : - Dengan adanya Minggu 78 Tahun GBKP Njayo (Mandiri), PERMATA

mengetahui akan misi diakonia yang dibentuk oleh GBKP.

- PERMATA dapat saling bertukar pikiran tentang Misi Diakonia yang

dibentuk oleh GBKP.

Pada tahun 2016, Humas GBKP menerbitkan artikel terkait visi dan misi GBKP selama 5 tahun
ke depan (sampai tahun 2020). Sebagaimana visi GBKP lima tahun ke depan yaitu agar seluruh anggota
jemaat dapat menjadi kawan sekerja Allah yang membawa rahmat/kebaikan Allah dimana saja dia
berada (sesuai nats), maka Bidang Diakonia akan melakukan berbagai kegiatan yang akan mendukung ke
arah tersebut. Rahmat Allah yang akan membawa kebaikan kepada jemaat dan masyarakat tersebut, dapat
diimplementasikan dalam berbagai kegiatan pelayanan nyata yang kita kenal dengan bidang pelayanan
Diakonia.

GBKP juga telah menetapkan tujuan GBKP yaitu “Meningkatnya panggilan dan komitmen
warga dalam melakukan pelayanan (berteologi, pendidikan dan kesehatan, berpolitik dan kegiatan
ekonomi, pelestarian lingkungan, budaya dan pemanfaatan teknologi informasi)”.
Oleh sebab itu salah satu indikator keberhasilan pelayanan GBKP pada tahun 2016 adalah bertambahnya
jumlah anggota jemaat terlibat aktif dalam menyatakan/membawa rahmat atau kebaikan Allah tersebut.

Secara spesifik, sasaran pelayanan tahun 5 tahun GBKP ke depan adalah : “Meningkatkan
komitmen warga GBKP yang missioner untuk berpartisipasi dalam pelayanan” dengan 4 butir misi.

1. Menumbuhkembangkan spiritualitas jemaat berbasis Alkitab


2. Menegakkan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan Allah
3. Memperkuat semangat gotong royong antar sesama jemaat dan masyarakat
4. Menggali dan menumbuhkembangkan potensi jemaat untuk bersekutu dan bersinergi
LANDASAN TEOLOGIS MISI DIAKONIA

Gambaran tentang Gereja dalam Kisah Para rasul 11:26. I Kor. 11:18, Ibr 12:22-24 dengan
jelas menggambarkan bahwa gereja (ekklesia) itu sebagai kumpulan orang-orang, sebagai sebuah
komunitas. Jadi gereja itu bukan hanya organisasinya, tokoh-tokohnya namun semua orang yang menjadi
bagian dari komunitas tersebut.

Sebagai gereja, Yesus tidak pernah mengajarkan agar orang yang menerima Dia memisahkan diri
dari dunia ini, hidup secara tertutup (eksklusif). Dalam Matius 17 : 1 -13 diceritakan bahwa Petrus
menginginkan supaya didirikan kemah di sebuah gunung pada saat Tuhan Yesus dimuliakan, tetapi Yesus
tetap turun gunung untuk menjawab panggilanNya, berada bersama manusia yang lain, melakukan
pekerjaanNya walaupun yang dihadapiNya adalah penderitaan. Dari berada dengan umat itulah Tuhan
Yesus semakin menampakkan hakikatnya sebagai Tuhan namun sekaligus juga menyebabkan adanya
kesegaran hidup orang-orang disekelilingnya. Ia menjadi Air Hidup dan Roti Hidup yang menumbuhkan
kehidupan (Yohanes 6:25 – dst). Gereja sebagai Tubuh Kristus, sudah seharusnya juga melakukan apa
yang dilakukan Yesus, berada bersama masyarakat namun tidak lekang dari tanggungjawab panggilanNya
serta dapat memberikan kesegaran hidup, walaupun harus melewati penderitaan.

Seperti kehadiran Yesus di dunia adalah untuk membangun Kerajaan Allah yang adil, sejahtera
dan saling melayani, maka kehadiran gereja mewujudkan Kerajaan Allah yang adil, sejahtera dan saling
melayani. Gereja (kita semua) yang adalah imamat rajani (I Pet 2:9) bukan hanya menjadi umat yang
minta perlindungan dari pada yang jahat, gereja (kita semua) juga bukan hanya menjadi umat yang minta
supaya tiap hari ada roti yang secukupnya, kalau demikian kita tidak menyatu dengan pergumulan dunia
ini untuk menjadi bagian dari Kerajaan Allah .

SELAMAT BERSEKUTU, CIJE!

GBU

Source: https://gbkp.or.id/2016/07/misi-diakonia/ ; Alkitab

Anda mungkin juga menyukai