Anda di halaman 1dari 6

Rantepao, 09 April 2022

Nomor : 14.SR.129.PP.04.2022
Lampiran : Pesan & Petunjuk Teknis
Perihal : PENYAMPAIAN PESAN & PETUNJUK TEKNIS
PERAYAAN PASKAH PPGT TAHUN 2022

Kepada Yth,
PENGURUS PPGT SE-GEREJA TORAJA
di-
Tempat

Salam kasih dalam Yesus Kristus, Sang Kepala Persekutuan,


Dari Gedung Pusat Pelayanan Pemuda Antonie Aris Van de
Loosdrecht kami menyampaikan selamat paskah untuk seluruh saudara-
saudara dimana pun berada, semoga kasih dan anugerah Tuhan senantiasa
bersama dengan kita sekalian dalam mengangkat setiap tugas dan
pelayanan.
Semangat untuk merayakan paskah tahun ini tentu cukup berbeda
dengan beberapa tahun terakhir ini, sekalipun pandemi belum pulih secara
total namun pemerintah telah memberi kelonggaran yang cukup untuk
merayakan berbagai kegiatan di tahun 2022. Semangat yang sama ini tentu
juga menjadi semangat bagi seluruh warga PPGT di mana pun berada
dalam merayakan Paskah tahun ini. Oleh karena itu, lewat surat ini
Pengurus Pusat PPGT, menyampaikan pesan dan petunjuk teknis perayaan
paskah PPGT tahun 2022 (terlampir) dan sekaligus menyampaikan
permohonan maaf untuk keterlambatannya. Semoga pesan dan petunjuk
teknis ini dapat memberi gambaran mengenai bentuk-bentuk perayaan
paskah yang berkesan serta merefleksikan dan merayakan Paskah secara
lebih bijaksana.
Demikian penyampaian ini, atas kerjasama yang baik diucapkan
terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati.

Salam & Doa


Pengurus Pusat PPGT
Periode 2018 – 2023

Ketua Umum, Sekretaris Umum,

Pnt. Jery Parimba, ST., M.Ag Pnt. Paulus Pongdatu, S.Pd.K


PESAN DAN PETUNJUK TEKNIS
PERAYAAN PASKAH KEBANGKITAN KRISTUS TAHUN 2022
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA

Momentum 75 Tahun Gereja Toraja cukup menarik perhatian banyak pihak. Berbagai bentuk
kegiatan telah terlaksana dalam sinergitas sebagai umat yang berarak bersama mewujudkan tanda-tanda
kerajaan Allah di dunia ini. Moment ini juga mengantar kita untuk terus menghayati makna pengorbanan
Kristus bagi orang Toraja dan Gereja Toraja, sebab dilaksanakan di sela-sela berlangsungnya minggu-
minggu pra paskah tahun 2022.

Setelah beranjak dari moment HUT 75 Gereja Toraja, maka perhatian kita kembali terara pada pekan-
pekan prapaskah (lent) yang dihayati selama 7 minggu atau 6 hari minggu berturut-turut itu. Sesuai
catatan sejarah liturgi, perayaan ini berangkat dari tradisi gereja pada Abad ke-4 Masehi (dalam kalender
temporal). Masa prapaskah terhitung 40 hari sebelum “Jumat Agung”, bahkan terhitung sejak jam 6 sore
pada hari kamis sebelum jumat agung (yang kemudian diistilahkan sebagai “kamis putih”). Hitungan 40
hari (quardagesima atau quinquagesima-masa lima puluh hari, 7 minggu), kemudian diistilahkan juga
sebagai esto-mimi yakni “masa peralihan perjalanan” Kristus dari Galilea ke Yerusalem. Karena itu, Gereja
Toraja menilai secara tradisi Alkitabiah bahwa masa-masa 7 minggu prapaskah itu, sebenarnya tidak
melulu pada peringatan penderitaan atau pergumulan Kristus, karena Kristus sendiri mengalami
penderitaanNya hanya sekitar satu minggu sebelum penyaliban.1

Masa 40 hari dalam prapaskah Gereja Toraja juga dikenal dengan sebutan masa Censura Morum
(ungkaka’ kale atau menyesali diri). Masa ini berangkat dari penghayatan akan peristiwa-peristiwa Alkitab
yang sangat penting, yakni ketika Musa 40 hari 40 malam berada di gunung Sinai untuk menerima Taurat
dari Tuhan Allah (Kel 24:18), ketika Elia 40 hari 40 malam dalam perjalanan ke gunung Horeb (1 Raja-raja
19:8). Ketika 40 hari penduduk Ninewe berpuasa menyesali dosanya setelah ditegur Tuhan melalui Nabi
Yunus (Yun. 3:1-10), Masa ketika Yesus telah menjalani baptisan, yaitu masa puasa selama 40 hari di
padang gurun untuk memulai pelayanan-Nya (Mat. 4:1-11; Mark. 1:12-13; Luk. 4:1-13). Selain itu, Dalam
tradisi Israel yang melatarbelakangi Paskah Kristiani, ada Paskah Yahudi yang didahului oleh 40 hari masa
persiapan yang dimulai dengan hari penebusan (Yom Kippur), melambangkan 40 tahun perjalanan Israel
di padang gurun.

Melalui refleksi terhadap tradisi alkitab nan panjang di atas, maka PPGT juga berupaya
mengimplementasikan puncak dari Iman Kristen ini dalam berbagai bentuk kegiatan nyata. Kegiatan-
kegiatan ini tidak lepas dari perjalanan kalender liturgi Gereja Toraja, namun dikhususkan di sekitar

1 Lihat Buku Liturgi Gereja Toraja halaman 32, dst.


minggu puncak pra paskah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa pesan paskah
penting untuk tahun 2022 ini. Pesan itu adalah:

A. Paskah: Tak Terpisahkan Dari Kasih Allah


Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) melihat salah satu sisi
penting dari peristiwa paskah ini melalui Teks Roma 8:38-39. Dalam
sorot yang fokus pada peristiwa yang terjadi di beberapa bagian
Nusantara tercinta (Band. Roma 8:18: penganiayaan, kelaparan,
kesesakan dan ancaman maut – sebagai
akibat dari adanya kuasa-kuasa yang memiliki kekuatan untuk
menyakiti, merampas dan menghancurkan). PGI kemudian merangkai kalimat penghayatan yang
mendalam bagi segenap umat, “Tak Terpisahkan dari Kasih Allah”.
Pesan paskah tahun ini menekankan perenungan terhadap ungkapan iman Rasul Paulus “Aku yakin”
(Rm. 8:38). Paulus yakin akan kasih Allah, walaupun dia dan rasul-rasul yang lain harus menghadapi maut
sepanjang hari (atau seperti orang-orang yang dibunuh sepanjang hari), namun Paulus dan rekan-rekan
“yakin” bahwa Firman Allah menjanjikan tidak ada kesulitan dan penderitaan apapun yang akan sanggup
merampas kasih Allah dari umatNya. Tidak ada apapun dalam dunia ciptaan Allah ini, yang sanggup
merampas kita dari kasih Allah itu sendiri.
PGI mengajak semua umat percaya untuk mengatasi setiap kesulitan dan beban yang dipikul saat
ini, dengan keyakinan dan kepastian bahwa kematian dan kebangkitan Kristus menjadi telah menjadi kunci
utama kepastian akan kasih Allah yang kekal kepada umatNya. Sekalipun kita “dibunuh sepanjang hari”,
namun, janji Allah jelas, Dia cukup kuat untuk memegang kita dalam situasi apapun (Yoh. 10:29).
Hal berikut yang disampaikan PGI dalam pesan paskahnya adalah bahwa selain sebagai jaminan
melawan segala bentuk pederitaan dan beban hidup, kasih Allah di dalam Yesus Kristus telah menjadi
kenyataan paling berharga yang membuat kita sanggup merasa “cukup”, bersyukur, dan berbahagia
sekalipun banyak hal yang terambil dari kita.

B. Paskah: Berbagi Sukacita Karena Kebangkitan Kristus


Sebagaimana yang kita Imani bersama, sesungguhnya paskah adalah wujud dari cinta dan
pengorbanan tak terperi, yang berpuncak pada rasa gentar, dan takjub akan kedahsyatan berita paskah
itu. Suasana itu diukirkan dalam kisah abadi mengenai “para wanita yang berlari-lari keluar dari kubur
yang kosong menuju kepada sekumpulan orang yang dicekam perasaan campur aduk” (Mark. 16:8).
Suasana itu digambarkan pula dalam kisah “para wanita yang, terhenti dari ketergesa-gesaannya, lalu
berjalan perlahan mendekati Seseorang yang memberi mereka salam di pagi hari, lalu dengan spontanitas
tersungkur dan memeluk kaki orang yang 2 hari sebelumnya pergi meninggalkan mereka.” (Mat.28:9).
Pelukan itu, mewakili seribu satu macam perasaan yang bisa ditafsirkan, salah satunya adalah sebuah rasa
haru yang tak terucap, “Tolong, Jangan pernah meninggalkan kami lagi!”.
Gereja Toraja dalam renungan paskah 2022 mengundang umat untuk turut dalam perarakan akbar
merayakan kebangkitan Kristus melalui gerakan “berbagi sukacita”. Berbagi sukacita ini seperti yang
dilakukan oleh para wanita yang turut menjadi saksi kebangkitan Kristus. Sekalipun banyak orang
meragukan, mencibir dan mengabaikan sukacita itu, namun dalam iman dan pengharapan yang pasti,
sukacita itu tidak boleh dihilangkan oleh apapun.
Sukacita yang besar dalam paskah semata-mata karena Allah berkenan menjumpai kembali
umatNya (sebagaimana yang telah dilakukanNya sejak kedatanganNya dalam kisah natal). Proses Allah
menjumpai kembali umatnya ini, adalah bukti keberpihakan Allah yang total kepada umatNya (Mzm.
118:1-12). Keberpihakan itu adalah sebuah pemenuhan janji bahwa Allah bersedia untuk bertindak demi
kebaikan umatNya. Tindakan itu, bukan hanya melalui kematianNya, melainkan terlebih lagi melalui
kebangkitanNya. Dia hadir setelah kematian membawa tanda bagi dunia bahwa rencana dan tindakanNya
yang kekal tidak akan dapat dihentikan oleh apapun termasuk kuasa maut.
Sukacita yang perlu dibagikan juga karena Allah berkenan membebaskan dunia ini dari
ketidakpastian karena Covid-19 (ingat perenungan Yon Kippur dalam peristiwa Mesir-Kanaan) Karena itu,
paskah tahun 2022 ini benar-benar adalah momen berbagi. Berbagi yang melampaui batas-batas yang
biasa tertata dalam aturan dan ikatan sosial, seperti: tidak membeda-bedakan orang (Kis. 10:34); serta
turut bertindak dalam tuntunan kasih Allah, agar orang lain dapat mengatakan bahwa “aku telah melihat
Tuhan” (Yoh. 20:17 - melihat Tuhan dalam hal ini dapat berupa kenyataan mistis-imani, tetapi
sesungguhnya melalui penampakan pola hidup, karakter dan tutur kata yang luhur dari semua yang
mengaku sebagai murid Kristus yang telah bangkit itu!).
Berdasarkan berbagai pemahaman di atas, maka Persekutuan Pemuda Gereja Toraja memandang
bahwa pemaknaan Paskah Tahun 2022 ini dapat diwujudkan dalam beberapa cara, antara lain:

1. Palmarum Dalam Liturgi


Pengurus Pusat memastikan bahwa semua warga PPGT telah melakukan banyak hal mempersiapkan
Paskah Tahun 2022 (memasang hiasan paskah, dll). Karena itu dalam merayakan puncak penderitaan
Kristus dapat dilakukan dalam rangkaian perjalanan bersama dengan jemaat (mengingat bahwa 2
tahun terakhir kita kesulitan melakukan kebersamaan ini), maka beberapa bentuk kegiatan yang
ditawarkan dalam minggu Palmarum adalah:
a. Senin-Rabu : masa persiapan perayaan (ingat masa ketika Tuhan Yesus disambut di Yerusalem
menjelang penangkapanNya). PPGT sebaiknya terlibat aktif dalam mempersiapkan semua
perayaan liturgis untuk Kamis putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi dan Minggu Paskah. Mintalah
keluasan kepada Majelis Gereja untuk melaksanakan persiapan di hari-hari ini. Setelah itu,
persiapan di hari Kamis untuk Jumat Agung, Sabtu Untuk Paskah sifatnya teknis, bukan liturgis.
b. Kamis Putih: berbagi Mawar Putih. Mawar putih adalah bunga yang biasa dipakai di acara
pernikahan dan acara yang bersifat spiritual. Mawar putih ini melambangkan kesucian dan
ketulusan. Selain karena aromanya yang harum dan lembut, kita membagikan Mawar putih ini
untuk mengenang Sang Mahasuci dan Sang Mahatulus, yang siap mengorbankan diriNya untuk
menebus umatNya.
c. Jumat Agung: berbagi Simbol Salib. Tentu saja salib adalah puncak dari simbol ketulusan Kristus.
PPGT sebaiknya menyiapkan ornamen berbentuk salib atau pembatas Alkitab untuk dibagikan
kepada warga Jemaat yang mengikuti ibadah Jumat Agung. Selain itu, flayer kreasi salib dengan
ucapan “PPGT Memaknai Berbagi Kasih Kristus” dapat dibagikan di Media Sosial (story, beranda
atau juga Grup).
Ada juga teman-teman kita (Misalnya PPGT Klasis Kurra Denpiku), yang merayakan malam jumat
Agung ini akan digunakan sebagai malam berbagi kekuatan iman melalui malam pastoral dan
nonton bareng “The Passion of Christ”. Ini juga sangat baik!
d. Sabtu Sunyi: berbagi keheningan yang sehat. PPGT adalah pencinta suasana penuh semarak.
Namun, di Sabtu sunyi tahun ini, PPGT mengenang perkabungan karena Kematian Kristus dan 2
tahun masa “Stay at Home” dengan berbagi keheningan melalui “Puasa Kendaraan Bermotor”. Jika
PPGT harus ke kampus atau ke sekolah, maka tetaplah gunakan kendaraanmu, namun sebainya
hindarilah aksi nge-gass atau klakson yang nyaring khusus di hari ini (ini juga mengurangi polusi
udara, polusi suara dan polusi makian, Gengs).
Setelah kembali dari kampus atau sekolah, simpanlah kendaraan bermotor teman-teman di rumah,
lalu untuk saling berinteraksi, mari kita berjalan kaki, Gaess..termasuk untuk ke gedung gereja esok
subuhnya…(ini akan sangat menolong untuk menghayati Sabtu sunyi dan juga membuat kita
menikmati hidup sehat tanpa asap kendaraan walau hanya beberapa jam).
Hal lain yang penting direnungkan sambil menikmati sabtu sunyi dan puasa kendaraan bermotor
ini adalah: mungkin selama ini ada dosa yang telah dilakukan yang terkait dengan kendaraan
bermotor kita (dosa berkendaraan), sadar atau tidak sadar. So, berdoalah secara pribadi, mengaku
dosalah dan berjanjilah untuk menggunakan kendaraan bermotormu secara bertanggungjawab di
hadapan Tuhan dan semua orang, Gengs. Jika perlu nyalakanlah lilin pertobatanmu dan taruhlah
itu dihalaman gereja (sebagai wujud doa kepada Tuhan, supaya orang tidak akan pernah
menyalakan lilin penyesalan karena ulah berkendaramu yang tidak bertanggungjawab!)

2. Minggu Paskah Dalam Suasana Sukacita!


Tanpa dipandu pun, tentu warga PPGT telah mempersiapkan suasan meriah pawai obor
bersama adik-adik Sekolah Minggu. Jadii, maksimalkan keterlibatan teman-teman (bukan hanya
sebagai penonton), buatlah satu barisan khusus PPGT dalam perarakan pawai obor bersama adik-
adik di Jemaat masing-masing. Selanjutnya, bantulah Majelis Gereja atau Panitia Paskah untuk
membagikan telur-telur paskah kepada warga jemaat setelah ibadah perayaan paskah umum
Jemaat.
Selain berbagi telur paskah, teman-teman warga PPGT juga bisa mempersiapkan hal-hal lain
sebagai bentuk sukacita misalnya:
a. membagikan ucapan selamat paskah kepada kakek, nenek, papa, mama, kakak, adik, dan semua
keluarga di rumah.
b. membagikan “takjil” kepada saudara-saudara kita yang berbuka puasa di petang hari minggu
paskah (tentu bagi yang mau menerima yaa…jangan sampai menjadi konflik)
c. membagikan bingkisan paskah (termasuk telur paskah) kepada anak-anak (yang sakit) atau
warga jemaat (lanjut usia) yang tidak bisa datang ke gereja merayakan paskah).
d. membagikan bingkisan paskah kepada anak-anak di Panti Asuhan atau di Asrama belajar.
e. Membagikan “Hadiah Paskah” kepada warga PPGT yang berprestasi di sekolah/kampus
f. Membagikan bingkisan paskah kepada “Majelis Gereja” bidang pelayanan Kategorial.
g. Membagikan ucapan selamat paskah kepada keluarga dan teman-teman melalui media sosial.
h. Berbagi inspirasi kebangkitan atau membagikan semangat kebangkitan melaui kegiatan
meeting zoom pengurus Klasis dan Jemaat2, atau Pengurus Jemaat dan anggota-anggota yang
ada di rantau orang.
i. Dll..

Karena paskah adalah puncak iman kita sekaligus sebagai puncak rasa syukur atas kepedulian Allah
yang tak terbatas bagi umatNya, maka kita semua wajib tergerak tanpa batas untuk berbagi apapun yang
bisa kita bagikan sesuai kemampuan dan keadaan.
Ibadah Liturgis telah diatur oleh Komisi Liturgi dan Musik Gereja Toraja, sebab itu, dalam semangatnya,
maka PPGT akan mewujudkan ibadah paskah melalui aksi-aksi nyata sekreatif dan semampu kita. Selamat
merayakan minggu palmarum dan mensyukuri Paskah kebangkitan Kristus di Tahun 2022, Gengs… Soli
Deo Gloria!!!

PP. PPGT Bidang Karakter dan Spiritualitas

Anda mungkin juga menyukai