Bangsa
“Ia mendahului kamu ke Galilea; Jangan Takut!” (Matius 28:7, 10)
Umat Kristiani di seluruh dunia, tidak lama lagi akan merayakan Paskah.
Paskah tahun ini yang jatuh pada, 9 April 2023, akan diperingati dan
dirayakan di tengah situasi dunia yang sedang diliputi oleh berbagai
pergumulan.
Tantangan berat yang dihadapi oleh umat manusia dewasa ini antara lain
adalah ancaman krisis ekonomi global berkaitan dengan perang di Eropa
antara Rusia dan Ukraina. Demikian juga bencana alam yang terjadi di
beberapa negara, seperti gempa bumi di Turki yang menewaskan ribuan
orang, banjir dan angin topan yang melanda negara-negara yang ada di Asia,
Eropa dan Amerika.
Di negara kita sendiri Indonesia, kita bersyukur karena bangsa kita sudah
pulih dari pandemi covid-19, sehingga aktivitas ekonomi mulai tumbuh.
Namun krisis global yang sedang melanda dunia, dampaknya juga terasa di
negara kita. Dalam kondisini ini kita juga akan menghadapi agenda nasional
lima tahunan, yaitu pesta demokrasi pemilihan Presiden dan Legislatif 2024,
yang sudah mulai terasa geliatnya saat ini, yang menimbulkan potensi
konflik, dan disintegrasi bila tidak disikapi dengan Arif dan bijaksana.
Sementara dibeberapa daerah juga terjadi bencana alam yang membuat
rakyat semakin menderita dan terpuruk.
Di tengah situasi itulah umat Kristiani akan merayakan Paskah. PGI dan KWI
telah menetapkan tema Paskah adalah: “Ia mendahului kamu ke Galilea;
Jangan Takut!” (Matius 28:7, 10)
1. Di tengah derasnya pemberitaan media sosial yang menawarkan berbagai gaya hidup,
kita dikejutkan oleh beberapa oknum yang mengaku dirinya orang percaya kepada
Yesus tapi berperilaku di luar batas kemanusiaan. Tindak kejahatan yang dilakukan
tidaklah menggambarkan nilai-nilai Kristiani. Itu semua disinyalir berakar dari gaya
hidup hedonis dan kemudian berujung kepada memamerkan kemewahan. Perilaku
seperti ini tentu berlawanan dengan rasa kepantasan dan keadilan di masyarakat
terutama berlawanan dengan Firman Tuhan yaitu agar kita memiliki cara hidup yang
baik (1 Pet 2:12). Gereja wajib mewartakan gaya hidup sederhana (ugahari),
menunjukkan praktik hidup sederhana, dan harta kekayaan yang dimiliki hendaknya
digunakan untuk berbuat baik kepada sesama, mulai dari jemaat sendiri dan
selanjutnya kepada sesama manusia (Gal 6:10).
2. Ada fenomena menarik dalam gereja kita di berbagai daerah seperti berkembangnya
industri sawit, batubara, dan hasil tambang lainnya. Jemaat merasa bersyukur atas
ekonomi mereka yang meningkat. Namun harus diingat jangan sampai hal ini menjadi
berkat yang semu karena hutan, sungai dan lingkungan baik flora maupun fauna telah
mengalami kerusakan yang serius. Ini perlu mendapatkan perhatian gereja agar ada
diskusi dan tindakan nyata dalam pelayanan gereja lokal untuk melihat pembangunan
secara holistik, di mana kemajuan dan kesejahteraan ekonomi tidak boleh
menghancurkan lingkungan yang merupakan pusat kehidupan manusia. Air sungai
yang tercemar, hutan yang hilang akan berdampak kepada kehidupan manusia di
mana akan lahir anak-anak stunting yaitu gangguan pertumbuhan pada anak dan
masalah kesehatan yang serius.
3. Sementara ada pembangunan yang membawa kesejahteraan bagi sebagian masyarakat
Indonesia, gereja kita harus menaruh perhatian kepada saudara kita di Nduga dan
Intan Jaya Papua di mana sampai hari ini ribuan dari mereka harus mengungsi ke
hutan, ke keluarga mereka yang ada di kota dan daerah lainnya. Mereka harus lari dari
kampung dan distrik mereka karena konflik yang berkepanjangan antara TNI dan
kelompok bersenjata. Gedung gereja telah menjadi sunyi dan hanya ditumbuhi
padang ilalang karena manusia sudah tercerai berai. Sekolah Alkitab mereka telah
rusak dan tidak ada lagi pembelajaran. Posisi mereka menjadi lebih sulit dan dilematis
karena mereka sebagai rakyat yang tidak bersalah dicurigai oleh kedua belah pihak
yang berkonflik. Gereja tidak boleh berhenti untuk terus mendoakan mereka yang
mengungsi dan yang mengalami ancaman nyawa setiap saat. Kondisi mereka sungguh
tragis dan menyedihkan. Upaya kemanusiaan wajib dilakukan sekecil apapun yang
dapat dilakukan untuk menolong mereka yang sudah kehilangan pengharapan.
4. Dalam organisasi yang sudah memasuki 95 tahun, gereja pasti ada yang mengalami
perselisihan dan konflik. Itu wajar tetapi yang menentukan adalah bagaimana kita
menyelesaikannya. Seharusnya kepemimpinan gereja dalam tiap aras
mempertunjukkan kepemimpinan Bapa yang memberikan pengharapan. Jangan
melakukan tindakan yang membuat jemaat terusir apalagi dengan sengaja mengusir
mereka yang tidak sependapat. Gereja patut mempertunjukkan kasih, kejujuran,
keadilan, dan semangat untuk melakukan rekonsiliasi dan pemulihan. Hidup Kristus
harus tercermin dalam setiap pelayanan kepemimpinan gereja.
5. Pengharapan itu terlihat dalam kehidupan gereja dan jemaat sehari-hari. Kita tidak
mungkin membiarkan pengharapan Kristus hanya sebatas di dalam tembok gereja.
Dunia sekitar harus merasakan dampaknya. Untuk itu gereja wajib keluar melakukan
kontak dengan komunitas dalam berbagai bidang. Sebagai contoh, gembala bersama
pelayan wajib secara rutin mengunjungi jemaatnya, membangun jejaring dengan
pemerintah dan lembaga lain, berbaur dengan lingkungan, serta menciptakan
persahabatan di kotanya. Kesibukan dalam gedung kantor gereja akan membuat
gereja semakin terasing dari komunitasnya. Membawa pengharapan Kristus kepada
dunia adalah panggilan utama gereja. Selamat mempersiapkan Paskah, kiranya kita
semakin giat dalam melayani Tuhan dan mewartakan pengharapan Kristus yang
bangkit kepada dunia. Jangan pernah berhenti berdoa, bekerja, dan berjejaring. Tuhan
menyertai pelayanan kita semua. Amin.
KUASA KEBANGKITAN
PENDAHULUAN
Kebangkitan Tuhan Yesus adalah bukti bahwa Dia adalah Tuhan yang menggenapi janjiNya kepada kita
orang percaya. Di dalam Matius 16:21 Tuhan Yesus berkata bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan
menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari yang ketiga.
Sekalipun peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus ditolak oleh imam-imam kepala, dan mereka membayar
para penjaga untuk menutupi apa yang telah mereka saksikan namun itu tidak dapat menghalangi
perkataan Tuhan Yesus, bahwa Dia akan bangkit pada hari yang ketiga. Maria dan para murid adalah
saksi dari semuanya dan kita pun percaya bahwa Dia telah bangkit dari antara orang mati.
Rasul Paulus berkata bahwa jika Tuhan Yesus tidak dibangkitkan maka sia-sialah iman percaya kita.
Mengapa? Sebab dengan percaya akan kuasa kebangkitan Yesus Kristus maka kita percaya bahwa Dia
sanggup membangkitkan kita dan bahkan memberikan kepada kita kehidupan bahkan kehidupan yang
kekal.
Mari bersama-sama kita berjalan di dalam iman, kita memakai kuasa kebangkitan Yesus Kristus dan
menjadi umat pemenang. Haleluya!!
PEMBAHASAN
Hari ini kita akan diberkati tentang beberapa hal dari peristiwa kebangkitan Yesus Kristus:
Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat
Ia berbaring. (Matius 28:6)
Apa yang dapat kita pelajari dari ayat ini adalah bahwa tidak ada satupun dari perkataan Tuhan atau
FirmanNya yang gugur. Jika Tuhan yang berjanji maka janjiNya itu adalah murni dan teruji. Bahwa bagi
Tuhan tidak ada yang mustahil.
Iblis akan memakai dunia dan kondisi sekitar kita, bahkan menyerang pikiran kita untuk mencoba
mengalihkan pandangan kita. Mereka mencoba menggoncang hati kita supaya kita lebih fokus kepada
mereka, bukan kepada Tuhan dan perkataanNya. Jadi penting bagi kita untuk mengingat peristiwa
kebangkitan Yesus Kristus di tengah tantangan dan permasalahan yang kita hadapi. Yaitu bahwa Tuhan
pasti menggenapi FirmanNya, janjiNya atas orang percaya.
Peganglah Firman Tuhan setiap hari, berjalanlah bersama dengan Firman Tuhan setiap hari. Memang
ada hal-hal tertentu dimana kita harus menunggu, menanti sehingga janjiNya atau perkataanNya
tergenapi. Itu sama dengan ketika Tuhan Yesus mati di kayu salib dan dikuburkan, pasti hati para murid
terguncang. Mungkin juga mereka menunggu dengan cemas tentang apa yang akan terjadi.
Dalam masa penantian itu, Maria dan temannya datang ke kubur Yesus kemudian mereka terkejut. Dan
mendengarkan malaikat berkata bahwa Dia yang mereka cari telah bangkit dari antara orang mati, dan
Yesus menggenapi janjiNya bahwa Dia bangkit pada hari ketiga.
Nantikanlah Tuhan, kuatkan dan teguhkanlah hati kita dan jangan takut. Percayalah kepada Tuhan
bahwa Dia mempunyai hari kebangkitan untuk kita, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Di dunia ini ada begitu banyak pengajaran atau ritual yang menjanjikan suatu kuasa kepada para
pengikutnya. Bahkan mereka kadang rela melakukan apa saja demi mendapatkan kuasa tersebut. Tetapi
mereka tidak menyadari kalau kuasa yang diterima mempunyai dampak berbahaya kepada mereka, dan
itu yang kita sebut dengan kuasa kegelapan.
Bagaimana dengan kita orang percaya? Kuasa seperti apa yang Tuhan berikan untuk kita? Kabar yang
luar biasa untuk kita semua, bahwa Tuhan Yesus berkata Dia memberikan dan memenuhi setiap kita
dengan kuasa kebangkitanNya. Ingat sekali lagi, bahwa Dia pasti menggenapi perkataanNya atas kita.
Jadi kita pasti dapat mengalami kuasa itu.
Kuasa kebangkitan Yesus melenyapkan segala ketakutan kita. Di dalam Matius 28:10, Maka kata Yesus
kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi
ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Terkadang dalam hidup ini kita menghadapi keadaan yang dapat membuat kita takut. Kita takut dengan
kegagalan, kita takut dengan masa depan, kita takut dengan penyakit, dan ketakutan pada masalah-
masalah lainnya.
Tuhan Yesus mengerti bagaimana perasaan Maria dan teman-temannya, mereka ketakutan. Tuhan juga
mengerti dengan situasi yang tengah kita hadapi. Namun Dia berkata kepada kita untuk jangan takut.
Sebaliknya percaya bahwa kuasa Tuhan sanggup memberikan kepada kita kekuatan, kuasa itu sanggup
memberikan kepada kita keberanian dan kuasa itu sanggup menolong kita.
Kuasa kebangkitan itu akan diberikan Tuhan kepada kita melalui doa-doa kita, melalui pujian dan
penyembahan kita. Tetaplah bangun keintiman kepada Tuhan setiap hari, dan terimalah kuasa Roh
Kudus yang akan memenuhi kita.
PENUTUP
Kerinduan Bapa adalah melihat anak-anakNya diberkati baik secara rohani, jasmani, jiwani dan materi.
Bapa menghendaki juga kita menjadi anak-anakNya yang hidup di dalam kemenangan. Dan Bapa tahu
untuk semuanya itu maka Bapa memperlengkapi kita dengan kuasa dari tempat Maha tinggi, itulah
kuasa kebangkitan Yesus. Ini saatnya kita dipenuhi kuasa dan memakai kuasa kebangkitan Yesus.
Kerinduan Bapa selanjutnya adalah memakai kita anak-anakNya untuk menyalurkan kuasa kebangkitan
Yesus. Bagaimana caranya? Dengan terlibat di dalam pelayanan, dengan menjadi garam dan terang di
tengah-tengah lingkungan kita, mendoakan mereka yang sakit dan menolong mereka yang dalam
kesusahan. Jadi pakai kuasa itu dan bagikan kuasa itu. Amin.