Anda di halaman 1dari 52

EDISI

KE-SEMBILAN

Kumpulan Khotbah
PDT. RINALDY DAMANIK
Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 1
DAFTAR ISI

Info: HARI LANSIA INDONESIA: 29 Mei


1. Mazmur Lansia - Mazmur 90:10
2. Semangat Kaleb - Yosua 14:10
3. Tawar Hati - 2 Korintus 4:16
4. Makan Dan Minum Untuk Apa ?
1 Korintus 10:31
5. T i d u r - Mazmur 4:9
6. Makin Tua Makin Produktif - Mazmur 92:15
7. Sampai Masa Tua Dan Putih Rambutmu -
Yesaya 46:4
8. Minta Perlindungan Di Masa Tua - Mazmur 71:9
9. Lansia Perkasa - Ulangan 34:7
10. Mengeluh - Ratapan 3:39
11. Doa yang Menyembuhkan - Yakobus 5 : 16
12. Oleh Karena Itu … - Roma 12:12

Catatan:
“Khotbah ini masih harus disesuaikan
dengan situasi setempat.”

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 2


INFO
HARI LANSIA INDONESIA :
Tanggal 29 MEI

Puji Tuhan ! Hari Lanjut Usia Nasional


ditetapkan secara resmi oleh Presiden Soeharto di
Semarang pada 29 Mei 1996 untuk menghormati
jasa Dr. KRT Radjiman Wediodiningrat yang di usia
lanjutnya (66 tahun) pada tanggal 29 Mei 1945
memimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang
mengandung nilai perjuangan dan dilakukan
dengan penuh kearifan serta berbobot. Radjiman
Wediodiningrat dianggap sebagai personifikasi
mewakili golongan lanjut usia (lansia).
Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998
tentang Kesejahteraan Lansia, Lansia adalah orang
yang telah berusia 60 tahun ke atas. Hal ini selaras
dengan usia lansia yang ditetapkan di dalam Tata Gereja
GKST.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 3


Sebagai wujud dari penghargaan terhadap
orang lanjut usia, pemerintah membentuk Komnas
Lansia (Komisi Nasional Perlindungan Penduduk
Lanjut Usia), dan merancang Rencana Aksi
Nasional Lanjut Usia di bawah koordinasi kantor
Menko Kesra. Komnas Lansia dibentuk
berdasarkan Keppres Nomor 52 tahun 2004 dan
bertugas sebagai koordinator usaha peningkatan
kesejahteraan sosial orang lanjut usia di Indonesia.
Dalam dunia internasional, Hari Lanjut Usia
Internasional (International Day of Older Persons)
ditetapkan Sidang Umum PBB setiap 1 Oktober
berdasarkan resolusi No. 45/106 tanggal 14
Desember 1990. Penetapan hari lansia
internasional merupakan kelanjutan dari Vienna
International Plan of Action on Aging ("Vienna
Plan") yang diputuskan di Wina tahun 1982 dengan
resolusi No. 37/1982 yang melahirkan kesepakatan
agar bangsa-bangsa yang belum melaksanakan
segera menetapkan hari bagi lanjut usia.
(disari dari berbagai sumber)

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 4


1
MAZMUR LANSIA

Mazmur 90:10
“Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami
kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya
adalah kesukaran dan penderitaan; sebab
berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap”

Pada umumnya orang berdoa supaya Tuhan


menganugerahkan umur panjang. Tetapi, apakah
kita bisa hidup selamanya? Jawabnya tentu saja
tidak. Suatu hari kita akan mati, entah kapan,
Tuhan-lah yang mengetahuinya.
Semakin seorang manusia menjadi tua, dia
sadar bahwa dia semakin lemah dan kekuatannya
berkurang. Perubahan menjadi semakin terasa.
Paling terasa dalam hal fisik; mulai dari kulit yang
semakin kendur sampai otot yang semakin meleyot.
Kemudian, karena keterbatasan itu, kita jadi

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 5


semakin sensitif dan mudah tersinggung, terutama
ketika kita, untuk makan, minum, dan buang air
kecil pun perlu dibantu oleh orang lain.
Karena itu, kita harus siap menghadapi usia
lansia, itupun kalau Tuhan mengijinkan ! Sebab,
tidak setiap manusia diberi kesempatan oleh Tuhan
untuk menjadi lansia. Banyak juga yang masih
muda sudah dipanggil Tuhan. Jadi, bersyukurlah
kalau masih diberi kesempatan hidup lebih lama,
Tuhan punya rencana buat bapak ibu.
Musa, diberi kesempatan untuk jadi lansia.
Ada banyak orang lansia yang menghabiskan
waktu lansianya dengan mengomel alias cerewet
dan marah. Merasa sudah tidak berguna lagi, atau
merasa diabaikan oleh orang lain. Pada akhirnya
karena merasa tidak bisa berbuat apa-apa lagi,
maka ia hidup dalam kesendirian atau hidup
menyendiri. Padahal, bukan berarti bahwa ketika
kita jadi lansia, Tuhan meninggalkan kita. Meski
tubuh semakin lemah, kita masih bisa memberi
manfaat.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 6


Dalam masa lansianya, Musa menciptakan
atau menggubah mazmur, yaitu Mazmur 90.
Mazmur ini dapat disebut sebagai Mazmur di masa
lansia. Mazmur ini adalah doa pribadi Musa kepada
Tuhan! Dia mengingat bahwa dulu, dia kuat, dia
perkasa. Dia bisa melakukan apa saja yang dia
inginkan. Tapi, sekarang dia sadar, bahwa dia tetap
manusia dan manusia itu akan tetap kembali
kepada debu. Tuhan bisa menghanyutkan manusia
seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh.
Di masa lansia ini, orang lain harus melihat
seberapa jauh kita menerima hidup kita dan masa
lalu kita, lalu mensyukurinya. Apa sikap terbaik
menyambut masa lansia? Berserah kepada Allah !
Kita tidak boleh lagi menjadi keras kepala. Tidak
boleh lagi merasa diri kuat sehingga tidak
membutuhkan bantuan orang lain. Tapi dalam
kelemahan kita, kita tetap bisa menyatakan kasih
Tuhan kepada orang lain. Kita juga bisa
menghargai orang lain yang diutus Tuhan
membantu kita dalam kelemahan.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 7


Dengan demikian, masa lansia jadi indah.
Kalau diberi kesempatan hidup selama tujuh puluh
tahun atau delapan puluh tahun, kita bisa tetap
bahagia. Kenapa? Karena meski ada penderitaan,
Tuhan tetap menyertai. Mungkin akan berlalu buru-
buru, tapi bukan seperti pasir di pantai yang akan
lenyap, melainkan jadi seperti batu karang yang
kokoh di tepi pantai. Itu semua akan terjadi kalau
kita tunduk, bersujud, berserah dan selalu
bersyukur kepada Tuhan. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 8


2
SEMANGAT KALEB

Yosua 14:10
"Jadi sekarang sesungguhnya TUHAN telah
memelihara hidupku, seperti yang telah dijanjikan-
Nya. Kini sudah empat puluh lima Tahun lamanya,
sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa,
dan selama itu orang Israel mengembara di padang
gurun. Jadi sekarang telah berumur 85 tahun aku
hari ini".

Alangkah indahnya jika kita melihat orang-


orang yang secara fisik melemah, mulai tua karena
usia, tetapi tetap memiliki semangat menyala-nyala.
Hal ini mengingatkan kita kepada seorang tokoh
dalam Alkitab kita, Kaleb namanya. Sekalipun ia
sudah berusia 80 tahun, namun ia tetap memiliki
semangat yang besar untuk masuk tanah perjanjian
dan menikmati janji Tuhan kepadanya ( Yosua 14 )

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 9


Kita lihat bagaimana Kaleb masih memiliki
energi yang sama di usia tuanya meski
kemungkinan besar secara fisik dia tidak lagi sekuat
dahulu. Lihatlah apa kata Kaleb. "Jadi sekarang,
sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku,
seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh
lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN
firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel
mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah
berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada
waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu
aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu
itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk
berperang dan untuk keluar masuk." (Yosua 14:10-
11). Kaleb bisa berkata demikian sebab ia benar-
benar menyadari bagaimana Tuhan memelihara
hidupnya sejak dulu hingga masa tuanya.
Jadi, tidak selalu tepat ternyata bahwa usia
tua identik dengan loyo, sakit-sakitan, patah
semangat dan malas. Apa yang terjadi dalam
kehidupan Kaleb ini menyadarkan kepada kita

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 10


bahwa tidak sebaikya usia tua menjadi alasan untuk
kita bemalas-malasan dan tidak beraktifitas yang
produktif.
Sungguh luar biasa orang-orang yang tidak
dikendalikan oleh waktu dan usianya , tetapi
mereka melihat hidupnya dalam rencana Allah
yang besar. Mereka akan menjadi orang-orang
Kristen yang tangguh, kuat dan penuh gairah untuk
mewujudkan rencana Allah dalam kehidupannya.
Bagaimana dengan kita? Mari. Apapun
tantangan, hambatan dan masalah yang
menghadang kita, jangan jadikan sebagai alasan
untuk kita tidak berbuah bagi kemuliaan nama
Tuhan. Mari kita maju dan maju terus, mewartakan
kash Kristus dengan cara beribadah, bernyanyi,
berdoa, membaca Firman Tuhan, berbuat baik
kepada semua orang. Tuhan pasti akan
memelihara hidup kita. Tetap semangat di dalam
kasih Tuhan !
Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 11


3
TAWAR HATI

2 Korintus 4:16
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun
manusia lahiriah kami semakin merosot, namun
manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke
sehari.”

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,


sesuatu yang “tawar” berarti: 1. Tidak ada rasanya,
kurang asin, kurang manis, kurang sedap atau
hambar. 2. Tidak manjur; hilang dayanya. 3. Hilang
keberanian; 4. Tidak gembira; 5. Tidak bernafsu; 6.
Tidak menaruh perhatian; 7. Sikap yang dingin,
tidak bergairah. 8. Tidak menarik hati, dan lain-lain.
Jika dikaitkan dengan “tawar hati”, bisa
dikatakan hati yang sudah hambar, mati rasa. Jika
hati kita menjadi tawar, maka kita tak mampu lagi

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 12


bisa memberi rasa bagi orang lain bahkan bagi diri
sendiri.
Apa yang menyebabkan orang menjadi
tawar hati? Ada banyak hal, antara lain ketika tiba
masa yang disebut masa lanjut usia. Tidak jarang,
masalah usia lanjut menjadi ketakutan bagi
sebagian orang. Mereka tidak dapat menerima
datangnya masa-masa usia lanjut. Karena kondisi
tubuh lahiriah semakin merosot, merasa kelelahan
menjalani kehidupan ini.
Kelelahan dalam bentuk apa saja akan
menyebabkan “tawar hati” sementara tawar hati
mengakibatkan putus harapan, kehilangan
semangat, merasa tidak mampu lagi melakukan
sesuatu. Ketika kita kelelahan apalagi di dalam
menghadapi masa lanjut usia, dibutuhkan istirahat
yang memadai. Sebab, Tuhan Yesus pun di dalam
pelayananNya membutuhkan istirahat (Matius
26:45; Markus 6:31; Markus 14:41).
Jika kita tidak kuat menghadapi hari-hari
kehidupan, maka kita akan semakin lemah dan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 13


tidak mempunyai kekuatan untuk dapat melangkah
maju menghadapi masalah yang ada.
Rasul Paulus mengalami berbagai
pergumulan. Tetapi ia tetap menjaga hatinya agar
tidak tawar hati. Walaupun secara lahiriah dia
semakin lemah, tetapi manusia rohaninya semakin
kuat di dalam Tuhan. Dia tahu bahwa apa yang
telah Tuhan sediakan bagi dia jauh lebih besar dari
apa yang dia alami.
Paulus menyatakan: “Sebab itu kami tidak
tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami
semakin merosot, namun manusia batiniah kami
dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan
ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya,
jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.” (2
Korintus 4:16-17).
Kondisi “tawar hati” justru akan membuat kita
semakin lemah dan membuat hidup kita tidak
mempunyai kekuatan yang cukup untuk menjalani
masalah yang ada. Kita membutuhkan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 14


pengharapan kepada Yesus untuk tetap dapat kuat
menghadapi masalah yang ada.
Jangan biarkan rasa tawar hati itu datang
atau bahkan berlarut-larut melingkupi hidup kita.
Meskipun kondisi tubuh kita semakin merosot,
terasa lemah, mari kita lakukan hal-hal yang
membangun semangat baru dengan berpikir dan
mengucapkan hal-hal positif kepada diri sendiri dan
kepada orang lain. Tuhan Yesus Kristus selalu ada
di dalam kehidupan kita, pengharapan dan
kekuatan baru selalu disediakan untuk kita agar kita
tidak menjadi tawar hati dalam semua keadaan
yang kita alami.
Sebenarnya memasuki usai senja adalah
sesuatu yang alamiah, bukan hal yang harus
ditakuti. Sebab semua orang hidup akan mengalami
hal ini. Janganlah takut, janganlah kecil hati, Juga
janganlah minder. Allah bekerja didalam proses
penuaan, yaitu saat tubuh kita mulai melemah.
Justru Allah selalu setia memperbaharui rohani kita
untuk menjadi semakin kuat. Jika tubuh kita tidak

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 15


pernah menjadi lemah,kita akan mengandalkan
kekuatan kita sendiri, sehingga kebutuhan rohani
tidak akan pernah diperhatikan.
Jadi, jangan tawar hati ketika kita mulai
menyadari bahwa tenaga kita tidak lagi sekuat saat
kita masih muda. pendengaran dan pengihatan kita
tidak lagi setajam yang dulu, rambut mulai rontok,
bahkan gigi-pun mulai pergi meninggalkan kita.
Jangan bersedih hati, sebab memang begitulah
adanya.
Masa-masa usia lanjut adalah masa dimana
kita mau semakin dekat dengan Tuhan, dan
semakin berbuah untuk hormat kemuliaan bagi
namanya. Mari jadilah tua-tua keladi yang makin
tua makin menjadi. Bukan dalam hal-hal yang
buruk, tapi dalam hal hidup yang memuliakan nama
Tuhan. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 16


4
MAKAN DAN MINUM UNTUK APA ?
1 Korintus 10:31
Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau
jika engkau melakukan sesuatu yang lain,
lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

Untuk apa kita makan atau minum? Mungkin


jawaban banyak orang: untuk mengenyangkan
perut dan memuaskan dahaga. Atau: untuk
didorong keinginan, nafsu makan dan selera.
Jawaban itu benar dan jujur.
Makan dan minum adalah urusan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Manusia
harus makan dan minum. Kita tidak boleh malas
makan dan minum. Tetapi kita juga tidak boleh
makan dan minum secara berlebihan.
Rasul Paulus mengajak kita memahami dan
menghayati makan dan minum bukan sekadar
pemenuhan kebutuhan dan keinginan semata.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 17


Rasul Paulus menyatakan: Jika engkau makan atau
jika engkau minum, atau jika engkau melakukan
sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk
kemuliaan Allah. Makan dan minum untuk
kemuliaan Allah? Bagaimana caranya?
Pertama: baiklah kita mensyukuri apa yang
kita makan dan minum sebagai anugerah Allah. Dia
adalah sumber hidup kita. Apa yang kita makan dan
minum berasal dari kemurahanNya bukan semata-
mata hasil kerja keras kita. Ketika kita menghayati
makanan dan minuman kita sebagai pemberian
Allah tentu kita akan bersikap hormat, sopan dan
santun serta rendah hati menerimanya.
Kedua: ada cukup banyak orang yang tidak
makan dan minum. Sebab itu adalah salah jika kita
menyia-nyiakan atau membuang-buangnya. Ajaran
orangtua agar tidak menyisakan makanan di piring
adalah ajaran yang benar.
Ketiga: berhubungan dengan kedua hal di
atas maka kita didorong untuk berbagai makanan
atau berkat Tuhan kepada sesama. Jika kita makan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 18


sebanyak-banyaknya bisa membuat kesehatan kita
terganggu. Karena itu, kita dipanggil berbagai
makanan dan minuman yang berasal dari Tuhan itu
kepada yang kekurangan.
Keempat: Bagi kita orang beriman semua
boleh dimakan. Tidak ada makanan dan minuman
yang haram atau najis, kecuali makanan dan
minuman yang membuat kita sakit, atau juga
makanan dan minuman hasil curian. Namun itu
tidak berarti kita wajib atau harus memakan
segalanya apalagi sebanyaknya. Sebab itu ketika
kita makan dan minum, kita harus dapat
mengendalikan diri dan bersyukur.
Tetapi bukan hanya soal makan dan minum
kita diminta memuliakan Tuhan. Rasul Paulus
mengatakan apapun aktifitas hidup kita haruslah
dapat menjadi kemuliaan bagiNya.
Bagaimana caranya?
Kita minta kekuatan kepada Tuhan melalui
doa kita, agar kita tetap bersyukur dan menerima
makanan dan minuman pemberian Tuhan dengan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 19


penuh hormat dan rasa syukur. Agar kita dijauhkan
dari rasa malas makan dan minum. Agar kita
dijauhkan dari kerakusan dan pemborosan. Agar
dengan makan dan minum kita tetap sehat dan
dimampukan untuk terus memuliakan Tuhan dan
mengasihi sesama. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 20


5
TIDUR
Mazmur 4:9
"Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu
segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN,
yang membiarkan aku diam dengan aman."

Apakah bapak, ibu termasuk orang yang bisa


tidur dengan nyenyak? Bersyukurlah jika ya, karena
faktanya semakin lama semakin banyak orang yang
mengalami kesulitan tidur.
Kebanyakan orang dewasa membutuhkan
tujuh atau delapan jam tidur setiap malam. Ada
yang tidak membutuhkan sebanyak itu, yang lain-
lain lebih daripada itu. Beberapa orang mengatakan
bahwa mereka hanya membutuhkan empat atau
lima jam tidur, meskipun beberapa dari mereka
mungkin tidur siang.
Terutama bila orang semakin tua, seringkali
terbangun atau terjaga beberapa kali pada malam

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 21


hari. Beberapa orang mungkin merasa bahwa ini
merupakan gejala awal dari problema tidur yang
serius. Biasanya, orang lanjut usia akan terbangun
sebentar saja, mungkin hanya beberapa menit,
kemudian mereka tertidur lagi dan bangun lagi.
Perasaan cemas, gelisah, stres atau lainnya bisa
menjadi penyebab orang semakin sulit untuk
memejamkan mata dan tidur dengan penuh
kedamaian.
Semua mahluk hidup memerlukan tidur yang
cukup agar tetap sehat. Disaat kita tidur tubuh kita
melakukan perbaikan terhadap berbagai kerusakan
jaringan sel yang terjadi akibat berbagai hal yang
membuat kita lelah.
Apa yang terjadi jika kita kurang tidur? Kita
akan mudah terserang penyakit. Tubuh kita akan
terasa lemas, kita sulit konsentrasi, dalam kadar
kekurangan tertentu emosi menjadi labil, cepat
marah, tidak bisa konsentrasi dan sebagainya.
Daud adalah salah satu tokoh yang dikenal
memiliki kedekatan yang sangat intim dengan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 22


Tuhan, dan kedekatannya itu sudah ia bangun
semenjak masa kecilnya. Meski demikian itu bukan
berarti hidup Daud sepenuhnya tanpa masalah.
Kita tahu ia begitu banyak mengalami masalah atau
situasi sulit, dimana banyak di antaranya
merupakan masalah hidup dan mati. Setengahnya
saja kita alami mungkin sudah bisa membuat kita
mati ketakutan. Menariknya, justru di saat-saat
genting seperti itu Daud berulang kali menunjukkan
penyerahan dirinya secara total dengan
kepecayaan penuh kepada Tuhan.
Dalam Mazmur 4:1-8 kita menemukan
seuntai doa yang indah dari Daud di malam hari.
Bagian ini menunjukkan dengan jelas bagaimana
yakinnya Daud akan penyertaan Tuhan dan
pertolongannya. Daud menyadari betul bahwa
Tuhan penuh kasih setia dalam menyertai kita,
bahwa Tuhan punya kuasa yang lebih besar dari
apapun yang ada di kolong langit ini. Karena itulah
Daud bisa berkata: "Dengan tenteram aku mau
membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 23


Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam
dengan aman." (Mazmur 4:9)
Hati yang teguh dan percaya sepenuhnya
kepada Tuhan akan Dia jaga dengan damai
sejahtera yang melimpah. Jika kita menyadari
bahwa Tuhan yang menjanjikan ini memiliki kuasa
jauh diatas apapun, kita seharusnya bisa tenang
dalam menghadapi kesulitan apapun.
Ketika banyak tekanan membuat kita sulit
tidur, ketika kita dihadapkan kepada situasi-situasi
sulit yang seolah tidak punya penyelesaian atau
jawaban, serahkanlah semua kepada Tuhan. Ada
banyak janji Tuhan yang tertulis jelas di dalam
Alkitab yang seharusnya lebih dari cukup untuk
membuat kita bisa tenang. Ada saat dimana kita
panik, gemetar ketakutan, atau terus berteriak
meminta pertolongan, tetapi Alkitab berkata bahwa
ada kalanya kita justru harus diam dan menyadari
betul dengan iman kita bahwa Allah ada bersama
kita dan lebih dari tahu bagaimana untuk menolong
kita.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 24


Ketenangan, ketentraman atau kedamaian
ternyata bukan terletak pada ada tidaknya masalah,
atau jumlah harta, empuk tidaknya kasur dan hal-
hal duniawi lainnya, tetapi justru terletak pada
sebesar apa iman kita sebenarnya akan Allah.
Apabila ada di antara kita yang sedang
mengalami banyak masalah atau beban pikiran hari
ini dan karenanya menjadi sulit tidur, serahkanlah
segalanya ke dalam tangan Tuhan. Di dalam Tuhan
ada kelegaan, di dalam Tuhan ada jawaban, di
dalam Tuhan ada pertolongan, dan tentu saja di
dalam Tuhan ada keselamatan.
Setiap saat, apalagi ketika malam tiba,
lepaskanlah semua rasa takut. Datanglah
kepadaNya dan rasakan kelembutan jamahan
Tuhan yang mampu memberikan kelegaan
sehingga kita akan bisa beristirahat dengan tenang.
Alami tidur yang nyenyak dengan penyertaan
Tuhan sepenuhnya atas diri kita. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 25


6
MAKIN TUA MAKIN PRODUKTIF
Mazmur 92:15
“Pada masa tuapun mereka masih berbuah,
menjadi gemuk dan segar”

Untuk memperingati ulang tahunnya yang


ke-80, George Bush Sr, merayakannya dengan
terjun payung dari ketinggian 4.000 meter bersama
tim parasutnya.
Diusia ke 88, John Wesley masih berkhotbah
dengan semangat.
Mungkin, mereka adalah orang-orang yang
seperti digambarkan pepatah Tiongkok, “jahe
semakin tua akan semakin pedas”. Atau pepatah
Indonesia yang menyatakan, “tua-tua keladi, makin
tua makin menjadi”.
Sekalipun dalam dunia kerja ada batasan
usia produktif, tenaga semakin berkurang, tetapi

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 26


dalam hal menjadi berkat bagi sesama, usia sama
sekali bukanlah halangan.
Alkitab mencatat dalam Ulangan 34:7, “Musa
berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati;
matanya belum kabur dan kekuatannya belum
hilang.”
Kaleb berumur 85 tahun berkata, “Pada
waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu
aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu
itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk
berperang dan untuk keluar masuk” (Yosua 14:11).
Tua atau muda, berkarya atau tidak bukan
ditentukan oleh berapa usia kita saat ini. Yang
terpenting adalah, apakah kita masih tetap
berbuah?
Banyak orang mendapatkan kesempatan
menghasilkan mahakarya justru pada usia tua.
Waktu dapat mengubah kulit atau fisik kita menjadi
tua, tetapi semangat yang patahlah yang akan
mengubah jiwa menjadi tua. Jika kita tak dapat lagi
bermimpi, jika harapan membeku, jika kita sudah

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 27


tidak dapat lagi memandang ke depan, jika nyala
ambisi sudah redup, maka kita sebenarnya sedang
menjadi tua meski secara usia kita masih muda.
Tetapi jika kita dapat selalu mengambil sari dalam
hidup ini, jika kita tetap mengobarkan semangat
dalam hidup, jika kita mempunyai kasih sayang
untuk dibagikan, maka berapapun tahun-tahun
yang sudah kita lalui, jiwa kita sebenarnya tetap
muda dan segar di dalam kasih dan anugerah
Tuhan. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 28


7
SAMPAI MASA TUA
DAN
PUTIH RAMBUTMU
Yesaya 46:4
"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai
masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.
Aku telah melakukannya dan mau menanggung
kamu terus; Aku mau memikul kamu dan
menyelamatkan kamu."

Mungkin sejak muda sampai masa tua kita


sudah sangat sering mendengar janji yang
diucapkan orang-orang di sekitar kita.
Sekarang kita diingatkan oleh Yesaya
tentang janji Tuhan: mari kita baca Yesaya 46:4 !
Ini bukan janji sembarang janji. Ini adalah
Firman Tuhan! Tuhan mengatakan bahwa kita akan
tetap berada dalam penyertaanNya dan
perlindunganNya, tetap berada dalam tanganNya

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 29


meski secara fisik kita mungkin sudah dianggap
"habis" oleh dunia. Tuhan berjanji melindungi dan
memberkati kita semua tidak saja hingga usia tua,
tapi dikatakan semua itu sudah menjadi
perhatianNya sejak kita masih dalam kandungan.
Ayat sebelumnya berkata: "Dengarkanlah Aku, hai
kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang
masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang
yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-
orang yang Kujunjung sejak dari rahim." (ay 3).
Menjadi tua, daging melemah. Tapi itu bukan
berarti berkat Tuhan pun ikut-ikutan melemah.
Tuhan tetap memberkati berapapun usia kita.
Sebagai orang yang beriman mestinya kita
tegar menjalani kehidupan meski fisik semakin
lemah. Fisik memang akan menurun dayanya,
tetapi iman justru harus semakin kuat manakala kita
berada di senja kehidupan
Tidak sedikit orang yang menyesali masa
tuanya karena gagal mengisi kehidupan di waktu
yang lalu. Kita boleh gagal sewktu masih muda

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 30


tetapi hal itu tidak boleh menjadi penganjal bagi kita
untuk melanjutkan sisa waktu yang Tuhan siapkan
bagi kita. Sebagai orang beriman meski usia tua
kita sudah lanjut, tetapi kita tidak boleh hilang
harapan.
Dalam setiap usia manusia Tuhan masih
dapat memakai kita untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan baik demi kehidupan.
Hidup pada masa lanjut usia pasti akan
banyak persoalan yang akan dihadapi. Ada yang
bisa kita atasi tetapi ada juga yang membuat kita
susah. Namun janganlah kita menyerah. Ingat di
dalam Tuhan hidup kita dijamin.
Percayalah pada Tuhan untuk mengisi masa
tua. Tidak menjadi soal berapapun umur kita, ketika
kita bertambah tua secara pasti kita akan dapat
tumbuh lebih kuat di dalam Tuhan asalkan iman
kita tetap perkasa.
Apa yang kita perlukan adalah selalu
berjalan bersama Tuhan. Mengerti dan melakukan
firmanNya, hidup kudus dan taat, tidak menyimpang

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 31


ke kiri dan ke kanan, senantiasa bersyukur dan
memuliakan namaNya, hidup dengan iman yang
percaya sepenuhnya kepada Tuhan, maka Tuhan
pun siap menggendong kita sekalipun rambut kita
telah memutih seluruhnya. BerkatNya akan tetap
tercurah, penyertaan dan pertolonganNya akan
selalu siap dihadirkan buat kita.
Tuhan siap memberkati kita hingga masa tua
kita, Dia siap untuk terus menggendong kita,
menanggung, memikul dan menyelamatkan kita
hingga seluruh rambut memutih sekalipun, karena
Dia tetaplah Tuhan yang sama yang selalu
mengasihi kita dengan begitu besar. Usia kita
bertambah, tenaga berkurang tapi kasih Allah tetap
sama, tak pernah berkurang dan kekal selama-
lamanya. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 32


8
DOA MINTA PERLINDUNGAN
DI MASA TUA
Mazmur 71:9
"Janganlah membuang aku pada masa tuaku,
janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku
habis."

Ada orang yang takut menjadi tua. Rambut


memutih, wajah berkerut, kantong mata dobel dan
tebal, tenaga menyusut dan lain-lain sehingga
dianggap kehilangan daya tarik.
Bermacam-macam obat, jamu tradisional
sampai operasi plastik, krim-krim pencegah ketuaan
dan lain-lain pun ditawarkan. Untuk mengatasi uban
alias rambut putih, cat rambut dicari dan menjadi
pekerjaan tambahan di masa tua. Padahal, kita
tidak akan pernah mampu menghambat datangnya
masa tua, usia pasti akan terus bertambah. Kita

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 33


lahir, bertumbuh, dewasa, tua lalu siap kembali ke
pangkuan Bapa di Surga.
Dalam kehidupan sehari-hari, tetap ada
orang yang kehilangan semangat ketika usianya
semakin bertambah tua. Menjadi tua dianggap
sama atau identik dengan kelemahan, keterbatasan
dan kehilangan banyak hal. Termasuk kekuatiran
ditinggalkan oleh anak, menantu dan cucunya
karena tidak dibutuhkan lagi atau malah dianggap
menyusahkan. Perasaan sedih akan sangat terasa
ketika ketika orang-orang lanjut usia tinggal
sendirian tanpa ditemani siapapun.
Pemazmur tampaknya mengalami kekuatiran
yang sama. Tetapi dia tidak mau tenggelam dalam
keluhan dan dikejar rasa takut. Pemazmur
memutuskan untuk berdoa kepada Tuhan untuk
menyampaikan kekuatirannya. Mazmur 71:1-24
mencatat hal itu dengan judul perikop "Doa minta
perlindungan di masa tua." Selain minta
perlindungan dari orang-orang fasik, lalim dan
kejam, Pemazmur juga berdoa agar kiranya Tuhan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 34


tidak meninggalkannya saat kekuatannya memudar
sampai habis (Mazmur 71:9).
Pemazmur mengalami pergumulan yang
sama dengan kebanyakan orang dalam
menghadapi masa tuanya. Ia kuatir hidupnya
menjadi hampa dalam kesunyian. Saat manusia
lain sudah tidak ada lagi yang peduli, ia berharap
bahwa Tuhan, Allah yang sama yang menjadi
tumpuan harapannya sejak masa muda (ay 5) dan
tempatnya bertopang mulai dari kandungan (ay 6),
tidak ikut-ikutan meninggalkan atau membuangnya
karena sudah tidak produktif lagi.
Hidup di masa tua mempunyai tantangannya
sendiri, beda dengan usia produktif yang biasanya
diisi dengan bekerja mencari nafkah. Saat tenaga
melemah, tentu menggetarkan seandainya itu harus
dijalani sendirian.
Tuhan punya rencana bagi setiap
ciptaanNya, dan itu bukanlah rencana biasa
melainkan rencana yang indah. Tetapi ada satu hal
yang senantiasa perlu kita lakukan, yaitu jangan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 35


pernah malas atau lupa berdoa. Apalagi di saat-
saat merasa kesepian, percayalah bahwa ada
Tuhan yang senantiasa mendengarkan doa kita.
Tuhan tidak akan pernah membuang kita pada
masa tua kita, Tuhan juga tidak akan pernah
meninggalkan kita apabila kekuatan kita habis.
Tuhan senantiasa setia mendampingi kita di dalam
segala situasi yang kita hadapi. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 36


9
LANSIA PERKASA

Ulangan 34:7
Musa berumur seratus dua puluh tahun,
ketika ia mati; matanya belum kabur dan
kekuatannya belum hilang

Siapa bilang lansia atau orang yang lanjut


usia tidak lagi produktif dan sudah tidak dapat
melakukan pekerjaan luar biasa? Kisah berikut
menggambarkan betapa perkasanya nenek lansia.
Di Austria ada seorang nenek berusia 82 tahun
berhasil menggagalkan perampokan bersenjata
terhadap sebuah bank. Herta Wallecker, nenek
lansia tersebut melompat dari bagian belakang pria
perampok yang ingin merampok bank di
kampungnya, Sank Egyden, Austria Timur.
Nenek Herta berhasil merobek topeng yang
dikenakan perampok dan merampas uang tunai

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 37


dari tangannya, kendati si perampok membawa
sepucuk pistol dan bom rakitan. Sambil merampas
uang yang ada di tangan perampok, Herta berta
berteriak bahwa uang yang diambil itu milik bank
dan menyuruh agar perampok tersebut bekerja
untuk mendapatkan uang. Akhirnya Gerhard P,
perampok berusia 62 tahun tersebut melarikan diri
dengan tangan kosong. Tak berapa lama polisi
dapat meringkus penjahat tersebut.
Alkitab memberikan kesaksian tentang
beberapa orang lansia yang perkasa:
1. Musa, meninggal di usia lanjut, 120 tahun (Ul.
34:7). Di usia 80-120 tahun, dia berhasil
membebaskan bangsa Israel keluar dari
perbudakan di Mesir. Di usia lansia tersebut,
Musa melakukan perjalanan panjang memimpin
seluruh bangsa Israel yang jumlahnya
diperkirakan mencapai 6.000.000 orang dengan
berjalan kaki melintasi padang gurun dan
mengarungi lautan menuju Tanah Perjanjian.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 38


2. Kaleb bin Yefune ketika berusia 85 tahun,
memimpin peperangan dan berhasil merebut
kota Hebron untuk dijadikan milik pusaka bagi
kaum keturunannya. ”Jadi sekarang, telah
berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini;
pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada
waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku
pada waktu itu demikianlah kekuatanku untuk
berperang dan untuk keluar masuk” (Yos.
14:10c-11).
3. Yosua bin Nun, merupakan asisten Musa dan
salah seorang utusan yang disuruh Musa untuk
memata-matai kota Yerikho. Di usia 80 tahunan
dipilih menjadi pemimpin menggantikan Musa
untuk memimpin bangsa Israel yang jumlahnya
jutaan jiwa. ”Lalu Musa memanggil Yosua dan
berkata kepadanya di depan seluruh orang
Israel: ’Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab
engkau akan masuk bersama-sama dengan
bangsa ini ke negeri yang dijanjikan TUHAN
dengan sumpah kepada nenek moyang mereka

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 39


untuk memberikannya kepada mereka, dan
engkau akan memimpin mereka sampai mereka
memilikinya’” (Ul. 31:7). Yosua memimpin
bangsanya berperang menaklukkan daerah-
daerah di sekitar Tanah Kanaan. Melawan orang
Kanaan, orang Filistin, Moab, orang Amori, orang
Het, orang Hewi, dan orang Yebus.
4. Daud di usia lansia masih tetap kuat. Dia menjadi
raja atas bangsa Israel selama 40 tahun (1 Raj.
2:11). Daud meninggal sewaktu usia lanjut. “Raja
Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun
ia diselimuti, badannya tetap dingin” (1 Raj. 1:1).
Di usia lanjut pun dia masih tetap memimpin
sebagai raja atas seluruh rakyat Israel yang
jumlahnya jutaan jiwa.
Masih banyak lagi tokoh dalam Alkitab yang
tetap berkarya di masa tuanya. Beberapa hal yang
menyebabkan mereka tetap berkarya di usia lansia,
yaitu:
Pertama, tetap menjaga rohani untuk tetap sehat
dan bertumbuh. Sebab kerohanian seseorang tidak

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 40


ditentukan oleh usianya. Ada juga yang usianya
sudah tua, tetapi rohaninya masih bayi alias kerdil
rohani. “Sebab, sekalipun kamu, ditinjau dari sudut
waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu
masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari
penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan
susu, bukan makanan keras” (Ibr. 5:12).
Agar rohani tetap sehat dan bertumbuh
maka perlu disiplin pribadi menyediakan waktu
khusus untuk berdoa dan membaca Alkitab secara
teratur. Tanpa memiliki hubungan yang erat dengan
Tuhan melalui pembacaan Alkitab dan berdoa,
maka rohani akan berjalan di tempat dan
mengakibatkan terjadinya kemunduran rohani.
Kedua, tetap bekerja. Bekerja tidak pernah
dibatasi oleh usia. Orang-orang usia lanjut yang
sewaktu mudanya giat bekerja, di usia tua mereka
juga tetap bekerja. Sebab sewaktu mereka berhenti
bekerja, maka tubuhnya akan lemah, sehingga
menjadi sakit-sakitan. Bekerja juga untuk
mencegah pikun. Selain itu, firman Tuhan juga

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 41


katakan bahwa orang yang tidak bekerja tidak
boleh makan. “Sebab, juga waktu kami berada di
antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada
kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia
makan” (2 Tes. 3:10). Allah tidak senang dengan
pemalas. Sebab orang-orang malas akan
mengalami kekurangan dan menjadi miskin. “”Tidur
sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat
tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,’ maka
datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu,
dan kekurangan seperti orang yang bersenjata”
(Ams. 24:33-34).
Ketiga, memiliki gairah hidup yang luar
biasa. Orang-orang yang hidupnya bergairah, bagi
mereka usia bukanlah halangan untuk memenuhi
ambisi mereka menjadi orang yang berprestasi atau
menduduki posisi tertinggi.
Keempat, menjadi teladan hidup bagi anak-
cucunya dan generasi muda. Meski sudah berusia
lanjut, namun kehidupannya dapat menjadi teladan
hidup bagi anak-cucunya, sehingga anak-cucu

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 42


tersebut dapat meniru hal-hal positif dari kehidupan
ayah maupun kakeknya. Keteladanan hidupnya
juga dapat diikuti oleh generasi muda. Sehingga
segala prestasi dan kebaikannya dapat dikenang
dan diteladani oleh generasi selanjutnya.
Tetaplah perkasa di dalam kasih, berkat dan
anugerah Tuhan. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 43


10
MENGELUH
Ratapan 3:39
Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap
orang mengeluh tentang dosanya!

Orang yang sepanjang hidupnya selalu


mengeluh mungkin ada di sekitar kita. Orang yang
dalam hidupnya tiada hari tanpa mengeluh, adalah
orang yang selalu berpandangan negatif dalam
hidupnya atau tidak bias melihat hal-hal yang baik
dalam hidupnya. Semoga bukan kita yang sering
atau terus-menerus mengeluh.
Ada orang yang mengeluh karena keadaan
dirinya, pasangannya, anaknya, cucunya,
saudaranya, tetangganya dan lain-lain.
Kebiasaan mengeluh adalah bentuk sikap
yang menyakiti dirinya sendiri. Mengapa?
Orang yang sering mengeluh adalah orang
yang selalu kuatir dalam hidupnya. Akibatnya, apa

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 44


yang dia kuatirkan melalui keluhannya itu seringkali
benar-benar menjadi kenyataan.
Orang yang sering mengeluh, sesungguhnya
sedang menutup mata terhadap hal-hal yang baik
dalam dirinya dan dalam diri orang-orang yang ada
di sekitarnya.
Orang yang sering mengeluh, secara tidak
sadar sedang membuat tembok yang menutup
pintu persaudaraan dan persahabatan dengan
orang lain. Coba rasakan, bagaimana perasaan
anda ketika berada di sekitar orang yang kerjanya
hanya mengeluh? Pasti sangat kesal bahkan
seringkali menjengkelkan.
Kebiasaan mengeluh akan berdampak buruk
kepada diri sendiri dan kepada orang lain.
Kebiasaa mengeluh, terutama membuat
orang lalai mengucap syukur atas segala sesuatu
yang baik yang telah dianugerahkan Tuhan.
Tetapi ada satu keluhan yang baik. Menurut
Ratapan 3:39, sebaiknya setiap orang mengeluh
tentang dosanya. Dalam pengertian bahwa keluhan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 45


tentang dosa itu disampaikan kepada Tuhan.
Memohon pengampunan dari Tuhan. Memohon
kekuatan dari Tuhan agar kita tidak lagi mengulang-
ulang berbuat dosa. Termasuk, agar kita tidak
selalu mengeluh, mengeluh dan mengeluh dalam
kehidupan kita. Melainkan, kita membiasakan diri
untuk terus, terus dan terus bersyukur kepada
Tuhan, terutama kesempatan untuk menjalani masa
tua yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 46


11
DOA YANG MENYEMBUHKAN

Yakobus 5 : 16

Ketika sakit, kita cenderung meminta orang


lain yang kita anggap lebih rohani dari kita, mungkin
pendeta, penatua, diaken, atau pengurus
kategorial, untuk berdoa bagi kita. Kita
menganggap bahwa kalau mereka yang berdoa,
pasti lebih “ampuh” dibanding kalau kita sendiri
yang menaikkan doa tersebut. Apakah itu benar?
Tuhan bukan suatu kesalahan jika kita
meminta dukungan doa dari mereka. Karena kita
memang harus saling mendoakan. Tetapi dalam hal
berdoa, Tuhan tidak membatasi siapa saja yang
dapat berdoa dan benar-benar membawa kuasa
bagi kehidupan kita, antara lain kuasa untuk
menyembuhkan.
Bagaimana caranya? Yakobus 5:16 menuntun
kita dengan tiga hal:

1. Mengaku Dosa: “Karena itu hendaklah kamu


saling mengaku dosamu” (Yakobus 5:16a)
Hambatan yang paling utama bagi doa kita
adalah dosa. Sebanyak apapun kita berdoa, namun
jika masih ada dosa yang masih diperbuat, maka
kita tidak akan memiliki doa yang berkuasa. Saling
mengakui dosa dengan sesama menjadi penting.
Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 47
Artinya, saling berdamai ! Pengakuan dosa itu tentu
berkaitan dengan isi Doa Bapa Kami, doa yang
diajarkan oleh Tuhan Yesus: “Ampunilah kami akan
kesalahan kami, seperti kami juga telah
mengampuni orang yang bersalah kepada kami”
Ketika kita dengan sungguh-sungguh meminta
kepada Yesus, Dia akan menghapuskan dosa yang
kita akui kepadaNya. Dengan demikian doa kita
akan memberi manfaat.
2. Saling Mendoakan: “Dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh.” (Yakobus 5:16b)
Ada kalanya bahwa ketika kita sendiri sedang
dalam kondisi tidak sehat, tetapi Tuhan meminta
kita untuk mendoakan orang sakit. Atau bahkan
ketika kita sendiri sedang mengalami masalah,
tetapi ada orang lain yang meminta untuk didoakan
atas segala masalah yang mereka hadapi, maka
kita harus mendoakannya.
Ketika kita saling mendoakan, kita akan
melihat pekerjaan Tuhan yang luar biasa. Oleh
karena itu, dalam kondisi yang baik maupun buruk,
kita harus mampu dengan tulus mendoakan orang-
orang yang membutuhkan dukungan doa. Kita akan
melihat bahwa Tuhan sendiri yang akan
membereskan masalah-masalah yang kita hadapi,
dan menyembuhkan kita.
3. Yakin: “Doa orang yang benar, bila dengan yakin
didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus
5:16c)
Keraguan dan kebimbangan identik dengan

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 48


ketidakpercayaan. Kisah Petrus yang berjalan di
atas air mencerminkan hal ini. Petrus tidak seratus
persen percaya bahwa dia bisa berjalan di atas air,
walaupun sempat sesaat berjalan di atas air.
Keraguan muncul dalam dirinya ketika dia
melihat keadaan sebenarnya yang dia hadapi. Di
saat keraguan itu muncul, di saat itulah dia mulai
tenggelam. Yakobus 1:6 menyatakan: “Hendaklah
ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan
bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan
gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke
mari oleh angin.”
Yakinlah dengan apa yang didoakan, percaya
sepenuhnya bahwa doa kita sampaikan kepada
Tuhan akan membawa pengaruh kepada
kehidupan kita. Jangan bimbang dan jangan ragu.
Tiga hal penting: Mengakui dosa, saling
mendoakan, dan berdoa dengan yakin, merupakan
pintu masuk yang menuntun kepada kesembuhan
yang kita harapkan. Di dalam Markus 9:23, Tuhan
Yesus bersabda: “Tidak ada yang mustahil bagi
orang yang percaya!” Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 49


12
OLEH KARENA ITU …

Roma 12:12
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah
dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Filipi 4:4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah!
I Tesalonika 5:18
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah
yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu.

Waktu cepat berlalu, hidup ini terasa sangat


singkat, setiap orang pasti akan memasuki masa
tua. Kenyataan itu tidak dapat dihindari, karena
waktu adalah milik Tuhan. Oleh karena itu
“bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah
dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 50


Hari-hari akan berlalu, umur berkurang
sehari. Bila kita lewati hari ini dengan berbahagia
kita akan menjadi orang yang sangat beruntung.
Oleh karena itu, “bersukacitalah senantiasa dalam
Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
Jika kita membandingkan ke atas kita akan
selalu merasa kurang. Jika kita membandingkan ke
bawah kita merasa lebih. Jika kita bisa merasa
cukup dan mensyukuri apa yang kita punya, kita
pasti bahagia. Bersyukurlah dengan apa yang kita
punya, sebab ada tertulis: “Mengucap syukurlah
dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, kehormatan,
semua itu hanyalah sementara. Ada hal yang
terbaik dan terpenting, yaitu: perilaku yang baik,
bisa membantu orang, tidak berbuat hal~hal
tercela, tidak menyakiti orang lain, agar kita selalu
sehat jasmani dan rohani. Rumah orang tua adalah
rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah
orang tua. Orang Tua selalu memberi tanpa pamrih.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 51


Tetapi kadang-kadang, tidak semua anak akan
berbakti kepada orang tua. Oleh karena itu,
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah
dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Usia kehίdυρan di dunia semakin pendek,
yang layak kita makan, makanlah…
yang layak kita minum, minumlah…
yang layak kita pakai, pakailah…
yang layak kita beli, belilah…
jika masih ada yang layak dibagi, berbagilah…
Karena semua yang ada, jika telah tiba saatnya,
semuanya akan kita tinggalkan di dunia ini.
Oleh karena itu, nikmatilah hίdυρ ini selagi
masih ada kesempatan dengan cara:
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu.
Selamat menikmati hari tua di dalam
sukacita kasih Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Sabda Pengharapan Edisi 9 - LANSIA | 52

Anda mungkin juga menyukai