Anda di halaman 1dari 251

Draft buku pegangan pelayanan 2023

78 khotbah
KATA PENGANTAR

Memasuki tahun pelayanan 2023 hadir ke tengah-tengah kita sebuah buku pegangan
pelayanan di lingkungan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua berisi 78 khotbah. Marilah
kita menaikkan ucapan syukur buat kasih karunia Tuhan yang hebat, sehingga tersedia
lagi buku pegangan pelayanan atau buku khotbah tahun 2023 yang akan digunakan
dalam seluruh pelayanan ibadah di lingkungan pelayanan GKI.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pengguna buku pegangan
pelayanan yang dikeluarkan setiap tahun. Barangkali pernah mengalami kesulitan
dengan memahami teks khotbah tertentu, atau kemungkinan lain berupa pilihan teks
tidak sesuai kondisi, atau sebaliknya, pilihan teks sangat memberkati dan menjawab
kebutuhan pelayanan, semoga dinamika yang demikian tetap menjadikan motivasi
untuk terus meningkatkan semangat pelayanan yang tinggi.

Beberapa keluhan seperti “mengapa satu teks digunakan selama pelayanan ibadah satu
minggu?” atau “mengapa teks tidak bisa di pilih dengan bebas oleh pelayan ibadah?”,
dan keluhan lain yang sejenis itu, perhatian dan respons terhadap hal-hal demikian
teratasi dengan munculnya “penertiban pelayanan” melalui “penjabaran aspek Renstra
ke lingkungan pelayanan ibadah”, karena hal membaca satu teks selama satu minggu
yang sudah terjadi selama ini adalah salah satu langkah maju yang sudah raih dan capai
selama ini dengan baik, sehingga penataan pelayanan berdasarkan adaptasi ke
kebutuhan seperti pada Renstra GKI dengan fokus pelayanan tahunan yang sudah
tertentu, maka pelayanan ibadah yang akan berlangsung selama satu minggu dalam satu
jemaat menjadikan semua orang, khususnya warga jemaat diperhatikan dan dilayani
hak-haknya, yaitu “hak untuk mendapatkan pelayanan firman Tuhan yang sama dalam
minggu berjalan.

Siapapun yang menggunakan buku pegangan pelayanan 2023 ini, telah terlibat dan
turut serta mendoakan seluruh pelayanan yang berlangsung sebagaimana seperti dalam
isi buku ini. Kita akan selalu menjadi berkat.

Buku pegangan pelayanan tahun 2023 ini menjadi ”doa dan harapan awal” dari BPS
periode 2022-2027 untuk terus menggerakkan pembaruan dalam GKI bersama Sang
Kepala Gereja GKI, yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Jayapura, 15 November 2022


Tim Penulis

Page | 1
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SAMBUTAN BADAN PEKERJA SINODE
GKI DI TANAH PAPUA

Syalom.

Marilah kita bersama menaikkan ucapan syukur dan doa kehadirat Allah Bapa, Tuhan
Yesus Kristus dan Roh Kudus. Allah Yang Esa dan kekal, atas rahmat, bimbingan,
pertolongan dan penyertaan Tuhan yang kuat, kita telah dilindungi dan disertai Tuhan
melewati masa-masa tersulit yang pernah kita dan seluruh dunia hadapi, yaitu masa
pandemic Covid-19.
Pada tanggal 18-24 Juli 2022 agenda gerejawi di internal GKI di Tanah Papua, yaitu
Sidang Sinode ke-18 di negeri berjuta bakau dengan perkenan Tuhan, telah berakhir
dan sukses, terpilih Badan Pekerja Sinode (BPS GKI Di Tanah Papua periode 2022-2027.
Melalui Sidang ke-18 Sinode GKI dimaksud, telah ditetapkan tentang masa depan
perencanaan program dan kegiatan strategis gereja, yang sinergis antara Jemaat, Klasis
dan Sinode, yaitu TAP tentang Rencana Strategis (Renstra) GKI di Tanah Papua 2022-
2027. Melalui Renstra ini, fokus tahapan pelayanan tahunan sudah ditentukan, dan
untuk tahun 2022-2023 fokus tahun pelayanan adalah “pembaruan”. Yang dimaksud
dengan pembaruan adalah penekanan kepada implementasi hasil-hasil keputusan
sidang sinode yang menekankan semangat pembaruan untuk menghadirkan berbagai
inovasi dalam persekutuan, pelayanan, kesaksian dan penatalayanan GKI Di Tanah
Papua. Dengan demikian maka aspek “sosialisasi dan konsolidasi” menjadi prioritas
utama berlangsungnya keseluruhan “penataan pelayanan”, sebab kita sudah melewati
agenda internal gerejawi, yaitu dari pemilihan Majelis Jemaat, Pemilihan Badan Pekerja
Sinode dan Pemilihan Badan Pekerja Klasis, sehingga keseluruhan instrument organisasi
semuanya baru, hal-hal prinsip gerejawi GKI di Tanah Papua telah siap, maka fokus
tahunan 2022-2023 sangat tepat dan strategis untuk melakukan sosialisasi dan
konsolidasi.

Fokus Pelayanan GKI Tahun 2023 : “Pembaruan”

Salah satu fokus misi dan pastoral di internal GKI Di Tanah Papua adalah penataan
ibadah-ibadah, baik ibadah minggu, ibadah Unsur, Ibadah Keluarga, Ibadah KSP, Ibadah
Hari Raya Gerejawi, penataan Bulan Bina Keluarga (BBK) dikelolah dengan gerakan
pembaruan GKI melalui fokus tahun pelayanan 2023 adalah “pembaruan”. Sehingga
buku khotbah tahun 2023 menampakkan dukungan yang konsisten secara spiritual
melalui ibadah dan selanjutnya di tata secara tematik tiap triwulan, sehingga dalam
tahun 2023 terdapat 4 tema triwulan yang diadaptasikan dari focus tahun pelayanan
2023 “pembaruan”, yaitu :
(1) Pembaruan GKI : Triwulan pertama Januari-Februari-Maret 2023, Pembaruan
TUHAN kepada Manusia
(2) Pembaharuan GKI : Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan
Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang
Ekumenis, Pluralis dan Inklusif
(3) Pembaharuan GKI : Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 Pembaruan
Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya
(4) Pembaharuan GKI : Triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023,
Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi keluarga dan bangsa-bangsa

Page | 2
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Profil Pimpinan GKI : Ds. Mesach Koibur dan Ds. Lukas Sabarofek

Profil dalam buku khotbah GKI di Tanah Papua tahun 2023 mengambil tokoh Ketua
Sinode ke-4, yaitu Ds. Mesach Koibur dan dan Ketua Sinode ke-5 sebagai pengganti
antar waktu, yaitu Ds. Lukas Sabarofek. Dua tokoh GKI ini muncul mewakili kader
Sekolah Teologi Serui angkatan kedua, sekolah teologi ini non-gelar, sehingga semua
Pendeta yang menjadi pemimpin Gereja dari tahun 1956 sampai dengan tahun 1980,
merupakan Pendeta dan Pemimpin Gereja semuanya non-gelar. Era kepemimpinan
generasi Sekolah Teologi Serui Angkatan pertama dan kedua inilah, perubahan-
perubahan besar yang tidak pernah terduga terjadi di dalam gereja dan pemerintahan
khususnya di tanah Papua. Merekalah saksi mata yang hidup, partisipasi mereka
menentukan, entah baik atau diterima dan tidak, sejarah telah memproses dan
menghadirkan semua capaian dalam tahapan tahun sampai kita menanjak dan
mencapai masa depan seperti hari ini. Keunikkan tokoh GKI ini ada pada satu hal, yaitu
mereka berdua berasal dari bangsa Biak, Biak Timur, Kepulauan Padaido, pulau Nusi.
Meskipun, Ds. Lukas Sabarofek lahir di kampung Aryom Biak Timur, tatapi sejak kecil
sudah pindah dan tinggal di pulau Nusi, sehingga, Ds. Mesach Koibur dan Ds. Lukas
Sabarofek dapat disebut “duo Nusi atau juga duo Biak Timur”. Hal-hal berkaitan
dengan “pembaruan” sebagai fokus pelayanan tahun 2022-2023 dapat kita temukan
dan baca dalam profil atau biografi mereka yang sudah dibuat ringkas dalam buku
pegangan pelayanan GKI atau buku khotbah GKI tahun 2023 ini.

Tata Ibadah Minggu I, Minggu II, Minggu III dan Minggu IV

Sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan ibadah yang berlangsung selama ini, akan
memasuki pelayanan ibadah dalam “paradigma baru GKI sebagai mana focus pelayanan
2022-2023 yaitu pembaruan”. Paradigma baru peribadatan GKI berkaitan dengan
penataan ibadah minggu, ibadah keluarga, ibadah unsur, ibadah hari besar gerejawi
dan ibadah lainnya sudah dirumuskan seksama dalam buku Tata Ibadah GKI, yang di
dalamnya mengatur tentang keseluruhan ibadah dan unsur-unsur ibadah yang diikuti
dalam selurus proses ritus atau ibadah. Khusus ibadah minggu, GKI pada pelayanan
tahun 2023 akan menggunakan Tata Ibadah yang sesuai dengan jumlah minggu dalam
satu bulan, dan pengaturannya seperti berikut :
(1) Ibadah Minggu I dalam bulan baru akan menggunakan Tata Ibadah Minggu I
(2) Ibadah Minggu II dalam bulan yang sama akan menggunakan Tata Ibadah Minggu
II
(3) Ibadah Minggu III dalam bulan berjalan akan menggunakan Tata Ibadah Minggu III
(4) Ibadah Minggu IV dalam bulan berjalan akan menggunakan Tata Ibadah Minggu
IV
Dalam buku Pegangan Pelayanan tahun 2023 ini akan diletakkan pada bagian lampiran
sebagai contoh dari bentuk Tata Ibadah Minggu I, II, III dan IV.

Ucapan Syukur dan Terima Kasih kepada seluruh Warga Jemaat, PHMJ, BP,Unsur dan
BP.Klasis

Solidaritas kebersamaan GKI sebagai gereja persekutuan yang kepalanya adalah Tuhan
Yesus Kristus, meskipun kita bertempat tinggal dan berdomisili di gunung, bukit, lembah
dan ngarai, di pedalaman, di pulau-pulau, di pesisir pantai dan teluk, di pinggiran sungai

Page | 3
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
dan danau, di pinggiran kota dan di kota-kota ; kepada semua pihak yang bekerja
dengan jujur, setia dan dengar-dengaran di negeri Injil negeri Papua, kita itu adalah
Guru Sekolah Minggu atau Pengajar, Penatua, Syamas, Pendeta, Penginjil dan Guru
Jemaat, Pengajar Katekisasi, Dosen STFT GKI I,S,Kijne Abepura, Pengajar, Dosen dan
Staf Universitas Ottow-Geissler, Pengajar dan Staf P3W GKI, Pengajar dan Staf SPGJ
Manokwari dan Sekolah Alkitab ; dan kita itu adalah warga jemaat yang politisi, ASN,
TNI-Polri, pengusaha, pejabat, tukang sapu, pembantu rumah tangga, pejuang
kebenaran dan keadilan, warga yang di dalam penjara, di rumah sakit, dan lain-lain
pihak yang tidak kami sebut satu-persatu sebagai Lembaga Gereja, Kami Badan Pekerja
Sinode GKI di Tanah Papua periode 2022-2027 memanjatkan syukur kepada Tuhan
dan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan, karena kita semua dengan
setia dan tekun “menyembah Bapa, Anak dan Roh Kudus” melalui persekutuan ibadah-
badah yang di tata di jemaat-jemaat di tempat di mana kita semua diami sekaligus
menjadi warga gereja. Kiranya dengan dikeluarkannya buku khotbah 2023 ini dapat
membangun motivasi dan inovasi ibadah kreatif yang semakin dirindukan dan
dinantikan oelh semua kita sebagai warga jemaat.

Akhirnya kami juga menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus dan terima
kasih kepada semua penulis khotbah pada buku pegangan pelayanan tahun 2023,
Tuhan sudah karuniakan kemampuan, hikmat dan kepandaian, dan bapak/Ibu diminta
untuk menggunakannya dengan tujuan agar kita saling melengkapi dalam membangun
pelayanan pada gereja milik Tuhan Yesus di negeri kita tanah Papua, yaitu Gereja
Kristen Injili di Tanah Papua.

Jayapura, 15 November 2022


BADAN PEKERJA SINODE GKI DI TANAH PAPUA

KETUA SEKRETARIS

PDT ANDRIKUS MOFU, M.Th PDT. DANIEL KAIGERE, S.Si


NPPG : 01-19661993-0001 NPPG : 01-19641993-0003

Page | 4
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Sambutan BPS GKI 2022-2027
Daftar Isi
Biografi Ringkas Ds. Mesach Koibur dan Ds. Lucas Sabarofek

Bagian Pertama : Pendahuluan


Latar Belakang
Tujuan
Kerangka Khotbah
Tata Ibadah
Petunjuk Penggunaan Buku

Bagian Kedua : Isi Khotbah setiap Hari Minggu, Hari Raya Gerejawi, Kunci Bulan, dll

JANUARI 2023
Pembaruan Triwulan pertama Januari-Februari-Maret 2023, Pembaruan TUHAN kepada Manusia
Minggu 1 Jan 2023 Kejadian 9:1-17 Tema Berkat dan Pembaruan Perjanjian YW
Minggu 8 Jan 2023 Kejadian 15:1-21 Abraham Teladan Pembaruan Iman YS
Minggu 15 Jan 2023 Keluaran 24:1-11 Pembaruan dan Penyingkapan TUHAN YW
Minggu 22 Jan 20232Korintus 3:1-18 Pelayan-Pelayan Perjanjian Baru Pdt. YW
Minggu 29 Jan 2023 Ibrani 9:11-28 Kristus Imam Besar Pengantara Perjanjian Baru EsA
Selasa 31 Jan 2023 2 Tes: 3 : 1-15 Berdoa dan bekerja Kunci Bulan GM

FEBRUARI 2023 :
Pembaruan Triwulan pertama Januari-Februari-Maret 2023, Pembaruan TUHAN kepada Manusia

Minggu 5 Feb 2023 Roma 9:1-29 Orang Percaya Anak-Anak Perjanjian Di Dalam Kristus HUT PI
168 YW
Minggu 12 Feb 2023 1Korintus 11:17-34 Kekudusan Perjamuan Malam DM
Minggu 19 Feb 2023 Zakh 7 : 1-14 Ibadah Puasa yang baik Sengsara I Pdt. IR
Minggu 26 Feb 2023 Markus 8 : 31-33 Resiko Mengikuti Yesus Sengsara II IR
Selasa 28 Feb 2023 Markus 14 : 3-9 Yesus diurapi Kunci Bulan DY

MARET 2023 :
Pembaruan Triwulan pertama Januari-Februari-Maret 2023, Pembaruan TUHAN kepada Manusia

Minggu 5 Maret 2023 Lukas 18 : 31 - 34 Penderitaan Yesus adalah Bukti Kasih Allah Bagi Manusia
Sengsara III AR
8 Maret 2023 Ulangan 6 : 4-9 Kasih kepada Allah adalah perintah yang utama HUT YPK AR
Minggu 12 Maret 2023 Yesaya 53 : 1-12 Hamba Tuhan yang Menderita Sengsara IV AR
Minggu 19 Maret 2023 Fil 2 : 1 - 11 Bersatu dan merendahkan diri seperti Yesus Sengsara V AR
Minggu 26 Maret 2023 Yohanes 16 : 16 - 33 Dukacita yang mendahului kemenangan Sengsara VI AR
Jumat 31 Maret 2023 Maz : 42 : 2-6 Kerinduan Kepada Allah Kunci Bulan AR

APRIL 2023 :

Page | 5
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan Triwulan kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan hubungan berdasarkan kasih Kristus
diantara sesama manusia sebagai mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif

Minggu 2 April 2023 Yoh 19 : 1- 16a Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku Sengsara
VII NK
Jumaat 7 April Agung Yoh 19 : 16b-42 Kematian Yang Menyelamatkan Jum’at Agung NK
Jumaat 7 April Matius 26:36-48 Cawan Kehendak Tuhan Di taman Getzemani Perjamuan Kudus SM
Minggu 9 April 2023 Matius 28:1-15 Dusta dan Kebenaran Kesaksian Saksi Mata Paskah I SM
Senin 10 April 2023 Yohanes 20:24-29 Dari Keraguan Hingga Percaya Paskah hari ke-2 NK
Minggu 16 April 2023 Yohanes 21:15-19 Dalam Kasih ada Pengampunan dan Penugasan Paskah II
NK
Minggu 23 April 2023 I Petrus I : 1-12 Beriman Teguh Ditengah Badai Kehidupan Paskah III TK
Minggu 30 April 20231Petrus 2 : 1 - 10 Kristus dan Jemaat Berharga Bagi Allah Paskah IV NK
Minggu 30 April 2023 Yeremia 9:23-24 Mengenal Allah adalah kebahagiaan Manusia Kunci Bulan TK

MEI 2023 :
Pembaharuan Triwulan kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan hubungan berdasarkan kasih Kristus
diantara sesama manusia sebagai mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif

Minggu 7 Mei 2023 1Korintus 15:35-58 Kebangkitan Tubuh Paskah V KM


Minggu 14 Mei 2023 Fil 3 : 10 – 12 Kebenaran yang sejati Paskah VI KM
Kamis 18 Mei 2023 Luk 24 : 50 - 53 Menyembah dan Memuliakan Tuhan Yesus Kenaikan Tuhan
Yesus. YW
Minggu 21 Mei 2023 Kis 1 : 12 - 26 Pembaruan Proses Pemilihan Jabatan Gerejawi Mula-Mula Paskah
VII YW
Minggu 28 Mei 2023 Roma 8 : 1 - 17 Roh Kristus Memerdekakan Kita Pentakosta I YW
Senin 29 Mei 2023 I Kor 2 : 10-16 Roh Kudus Memimpin Dengan Hikmat Pentaskosta II DP
Rabu 31 Mei 2023 Maz 16 : 1-11 Bahagia Orang Saleh Kunci Bulan DP

JUNI 2023 :
Pembaharuan Triwulan kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan hubungan berdasarkan kasih Kristus
diantara sesama manusia sebagai mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif

Minggu 4 Juni 2023 II Taw 15 : 1-19 Pembaruan Yang Dikehendaki TUHAN SS


Minggu 11 Juni 2023 Hosea 11 : 1 - 11 Kasih Allah SS
Minggu 18 Juni 2023 Yun 4: 1 - 11 Allah Mengasihi Semua Orang SS
Minggu 25 Juni 2023 Zefanya 2:1-3 Seruan Bertobat SS
Jumaat 30 Juni 2023 Ibr 4: 1 - 13 Hari Perhentian, Hari Keselamatan Kunci Bulan Pdt. SS

JULI 2023 :
Pembaharuan Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam
semesta ciptaan-Nya

Minggu 2 Juli 2023 Kejadian 1:1-2:7 Menemukan Kebaikan TUHAN Dalam Ciptaan-Nya ChM
Minggu … Juli 20231 Kor 10: 1-22 Belajar Dari Pengalaman Terdahulu Perjamuan tengah tahun ChM
Minggu 9 Juli 2023 Keluaran 14:15-31 Selalu Ada Jalan Keluar ChM
Minggu 16 Juli 2023 Yosua 3:1-17 Kuduskanlah Dirimu! Allah Yang Hidup Ada Di Tengah-Tengah
Kamu NW
Minggu 23 Juli 2023 Mazmur 104:1-35 Bertemu Tuhan di alam sekitar Kita NW
Minggu 30 Juli 2023 Mazmur 8 : 1 - 9 Engkau Sangat Berharga NW
Senin 31 Juli 2023 Filemon 1:4-7 Bersyukurlah baik atau tidak baik keadaanmu Kunci Bulan NW
Page | 6
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

AGUSTUS 2023 :
Pembaharuan Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam
semesta ciptaan-Nya

Minggu 6 Agustus 2023 Kidung Agung 4:1-15 Indahnya Ikatan Cinta FS


Minggu 13 Agustus Mazmur 84:1-13 Rindu Kepada Kediaman Allah FS
Minggu 20 Agustus 20231Samuel 17:40-58 Mengandalkan TUHAN FS
Minggu 27 Agustus 2023 Amsal 3: 1 - 26 Berkat Hikmat FS
Kamis 31 Agustus 2023 Yak 4 : 13-17 Rencana dan Kehendak Tuhan Kunci Bulan FS

SEPTEMBER 2023 :
Pembaharuan Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam
semesta ciptaan-Nya

Minggu 3 Sept 2023 Luk 14: 25 - 35 Orang Beriman Di Dalam Mengikut Yesus Harus Memiliki
Komitmen DJ
Minggu 10 Sept 2023 Luk 16 : 1- 9 Pilihan Hidup Beriman Yang Bertanggung Jawab DJ
Minggu 17 Sepr 2023 Rom 15 : 1-13 Saling Menopang Dalam Perbedaan EA
Minggu 24 Sep 2023 Kidung Agung 1: 9 -2:7 Cinta Yang Mendukung dan Menyejukkan EA
Sabtu, 30 Sept 2023 Ams 18 : 10: 12 Tuhan Sumber Hidup dan Keselamatan Kunci Bulan EA

OKTOBER 2023 :
Pembaharuan Triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023, Pembaruan Tuhan bagi GKI
agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa

Minggu 1 Okt 2023 Kol 3 : 18 – 4 :6 Pembaruan dimulai dari keluarga YW


Minggu 8 Okt 2023 Mika 7:14-20 Belas Kasih Allah YW
Minggu 15 Okt 2023 Habakuk 3:1-19 Tuhan Mengubah Kesulitan Hidup Manusia IR
Minggu 22 Okt 2023 Ef 3: 14-21 Kuasa Doa Mengubah Hidup Orang Percaya IR
Rabu 26 Okt 2023 Yoh 17 : 20 - 23 Kita Mendapat Tempat Dalam doa Yesus HUT GKI FM
Minggu, 29 Sept 2023 Mazmur 85:1-14 Doa dan Pemulihan Kita FM
Selasa, 31 Okt 2023 Daniel 9:1-19 Kita Sebagai Pendoa Kunci Bulan FM
Oktober 2023 Wahyu 21:9 – 22:5 Masa Depan Kita, Yerusalem Baru Perjamuan Sedunia FM

NOVEMBER 2023 :
Pembaharuan Triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023, Pembaruan Tuhan bagi GKI
agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa

Minggu 5 Nov 2023 Titus 2 : 1 - 10 Peran-peran dalam keluarga menjadi alat berkat YW
Minggu 12 Nov 2023 Zefanya 3: 9-15 Tuhan Memilih, Membarui dan Menyelamatkan YW
Minggu 19 Nov 2023 Hagai 1:1-11 Tubuhmu adalah Bait Roh Kudus maka Bangunlah (1Kor 9:19a)
YW
Minggu 26 Nov 2023 Mikha 5: 1 – 5 Betlehem akan Mendatangkan Seorang Yang Memerintah Israel
Minggu Advent I YW
Kamis, 30 Nov 2023 Ams 23 : 17 - 18 Hidup bijaksana yaitu Takut Tuhan Kunci Bulan YW

DESEMBER 2023 :
Pembaharuan Triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023, Pembaruan Tuhan bagi GKI
agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa

Page | 7
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Minggu 3 Des 2023 Daniel 7 : 13-15 Nubuat ttg Kristus dan Kekuasaan dan Kemuliaan-Nya Minggu
Advent II LU
Minggu 10 Des 2023 Zakh 9 : 9-10 Kristus Raja Yang Adil, Jaya dan Lemah-Lembut Minggu Advent
III LU
Minggu 17 Des 2023 Mikha 7 : 7-13 Tuhan Menjadi Terangku (ay 8b) Minggu Advent IV LU
Minggu 24 Des 2023 Yes 7 : 10-25 Menamakan Imanuel Minggu Pagi LU
Minggu 24 Des 2023 Mikha 5:1-4 Yesus Kristus Sang Damai Sejahtera Kekal Malam Kudus LU
Senin, 25 Des 2023 Luk 1: 46-56 Syukur Atas Perkenan, Rahmat dan Selamat dari Tuhan Natal I JL
Selasa, 26 Des 2023 Yoh 1 : 1 - 18 Percaya Firman Telah Menjadi Manusia dan Responi dengan Benar
Natal II JL
Minggu, 31 Des 2023 Filemon 1:4-7 Bersyukur Kepada Tuhan dan Berdoa Untuk Semua Orang JL
Minggu, 31 Des 2023 Wahyu 21 : 1 8 Hidup digerakkan tujuan yakni Yerusalem Yang Baru Kunci
Tahun JL
Desember 2023 Wahyu 19 : 6 – 9 Syukur Atas Perjamuan Perjamuan Akir tahun JL

Bagian ketiga : Penutup

Lampiran 01 : Daftar Nama Penulis Khotbah 2023


Lampiran 02 : Tata Ibadah Minggu I
Lampiran 03 : Tata Ibadah Minggu II
Lampiran 04 : Tata Ibadah Minggu III
Lampiran 05 : Tata Ibadah Minggu IV

Page | 8
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
BIOGRAFI RINGKAS
Ds. MESACH KOIBUR & Ds. LUKAS SABAROFEK

Suatu langkah besar perlu diambil dan dimulai dari hal-hal kecil, menghimpun seluruh
riwayat dari pemimpin GKI bukanlah hal yang mudah, perlu ketelitian, kejelian,
kecerdasan dan hikmat untuk merekam, merangkum dan menyediakannya secara
seksama dalam bentuk tertulis. Semua data dari tiga tokoh GKI yang dihimpun disini,
telah mendapatkan izin dari keluarga untuk dipublikasi apa adanya, semoga upaya
menyajikan dan memperkenalkan figur Ketua Sinode GKI pada masa mereka
mendapatkan kepercayaan menjadi pimpinan Sinode memberikan manfaat bagi
generasi GKI digital.

Tiga tokoh GKI yang dihadirkan melalui profil ringkas ini adalah Ds. Mesach Koibur,
Ny. Beatrix Rumbino-Koibur dan Ds. Lukas Sabarofek. Tiga tokoh dipilih untuk disajikan
bersamaan, karena : pertama, Ds. Mesach Koibur seorang Pendeta GKI menjadi Ketua
Sinode GKI dan menjadi Ketua Sinode ke-4 melalui Sidang ke-VIII Sinode GKI di Irian
Jaya di Jayapura tahun 1977 ; kedua, Ny. Beatrix Rumbino-Koibur adalah seorang
tokoh perempuan Papua, isteri dari Ds. M. Koibur yang sering dijuluki dengan status
sebagai “mama Papua atau anggrek hitam dari Papua”; ketiga, Ds. Lukas Sabarofek
seorang yang dikemudian hari namanya abadi tercatat dalam daftar nama-nama
pimpinan Sinode GKI di Irian Jaya, sebagai Ketua Sinode GKI di Tanah Papua pengganti
antar waktu dari Ds. Mesach Koibur. Siapapun kita, tidak pernah menduga, dan bahkan
saat ini kita dibuat terkagum-kagum karena di waktu “Ketika tertentu” pada perjalanan
kepemimpinan
GKI di Tanah
Papua pernah
muncul tiga
orang tokoh
yang tampil ke
publik dalam
waktu
bersamaan,
alasan
terkagum-kagum karena sesuatu yang tidak akan mungkin terulang dalam perjalanan
sejarah kepemimpinan GKI di Tanah Papua, kita temukan bahwa Duo Dominos atau
dua Pendeta dari satu Pulau dan Kampung yang sama Kampung Nusi atau Pulau Nusi
pada jejeran “Kepulauan Padaido – Biak Timur”, memimpin GKI dalam satu periode
bersamaan 1977-1980. Duo Pulau Nusi itu adalah : Ds. Mesach Koibur dan Ds. Lukas
Sabarofek ; tetapi kekaguman berikutnya adalah munculnya seorang anggrek Papua
yang menyandang predikat “mama Papua” lahir di pulau Wundi, suatu pulau yang
tidak jauh dari pulau Nusi, dalam deretan pulau-pulau Padaido di Biak Timur, sehingga
tiga tokoh GKI ini dianugerahkan Tuhan bagi negeri Papua dari kepulauan Padaido –
Biak Timur, dan dapat juga kita sebuat sebagai “trio-Biak Timur”diberikan Tuhan
muncul melalui GKI di Tanah Papua. Profil dari ketiga tokoh dimaksud dibuat secara
ringkas dan disajikan di bawah ini.

Page | 9
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Ds. Mesach Koibur

Nama lengkap Ds. Mesach Koibur, sehari-hari dipanggil dengan


nama kecil “Mecky”, dilahirkan pada hari Selasa, tanggal 25 Mei
1937 di Kampung Nusy (Padaido Biak), Menikah dengan Beatrix
Rumbino, dari perkawinan mereka, Tuhan lahir 5 orang anak,
yaitu : Gerit, Penny, Pdt. Sampary, Dicky dan Airam Koibur.
Karena mengenyam Pendidikan sampai ke luar negeri, Bapa Ds.
Koibur menguasai dua yaitu Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris.

Liku-liku perjalanan panjang dari masa masih bocah dan lugu


dengan suasana kampung Nusi yang indah, barangkali juga tidak
pernah terpikirkan dalam sanubarinya, bahwa suatu saat “ketika
tertentu” namanya kelak ditorehkan dalam deretan nama para
pemimpin Gereja GKI di Tanah Papua. Perjuangannya ke masa depan menempuh
berbagai kisah yang panjang, meninggalkan kampung halamannya, tempat dimana ia
selalu bersama keluarga,
bermain bersama
sahabat di kampung
adalah kekayaan
berharga yang memicu
untuk terus melangkah
menapaki masa demi
masa menuju cita dan
cinta. Saat mengunjunginya, ia mengisahkan Sebagian perjalanannya yang sudah
disiapkannya dalam Riwayat perjalanan yang ditulisnya sendiri, demikian sebagian
kisah hidup yang dituturkannya …
Pertama kali Mecky demikian nama panggilannya, masuk sekolah”Beschavingschool”
atau Sekolah Rakyat di kampung Korido tahun 1946, di sini ia mengenyam Pendidikan
selama 3 tahun, 1946-1949, di Korido kala itu sudah ada sekolah sambungan
(vervolkschool) bagi kaum pria berpola asrama atau Jongensvervolg School (JVVS),
sehigga Mekky melanjutkan Pendidikan di JVVS-Korido dari tahun 1949 hingga tahun
1952. Setelah selesai dari sekolah sambungan JVVS Korido dalam tahun yang sama 1952
di pilih untuk melanjutkan Pendidikan ke Primaire Middlebare School (PMS) di
Holandia – Kotaraja, dari tahun 1952-1955. Mecky adalah salah satu lulusan PMS-
Kotaraja-Holandia yang di pilih untuk melanjutkan Pendidikan kependetaan di Sekolah
Teologi Serui, Angkatan kedua, dari tahun 1955-1959. Teman-teman Angkatan kedua
Sekolah Teologi Serui hingga Sekolah Teologi dipindahkan ke Holandia Binnen mereka
berjumlah 11 (sebelas) orang, yaitu :
1. W. Giay dari Resor Nimboran (Genyem)
2. F. Ondi dari Jayapura
3. M. Jochu dari Jayapura
4. M. Koibur dari Resor Biak
5. L. Sabarofek dari Yapen-Waropen
6. I. Marjen dari Resor Manokwari
7. D. Hamadi
8. H. Poey
9. Th. Suangboraro
10. S. Rumere Baliem dari Baliem

Page | 10
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
11. J. Okoka dari Sentani
Setelah menyelesaikan Sekolah Teologi di Holandia-Binnen, ia diteguhkan menjadi
Pendeta dan pertama kali ditugaskan di
Jemaat GKI Maranatha Biak (Sekarang Biak
Selatan) dari tahun 1959-1961. Setahun
kemudian menikah dengan seorang gadis dari
pulau Wundi Biak Timur, gadis ini sudah
dikenalnya sejak masa Sekolah Rakyat dan
MVVS di Serui, yaitu Nn. Beatrix Rumbino
tahun 1960. Setelah Ds. M. Koibur menikah,
setahun kemudian tahun 1961 dipilih oleh
Sinode GKI untuk melanjutkan Pendidikan ke

Negeri Belanda, kali ini Ds. Koibur dipilih


bersama dengan 3 (tiga) orang sahabat
lainnya, yaitu Pdt. Jan Mamoribo, Jack
Deda dan Origenes Holoyoku
melanjutkan Pendidikan di
Zendingshogeschool di Oegsgeest,
Nederlanad 1961-1962. Oleh karena
situasi politik di Papua berkaitan dengan
peralihan pemerintahan Belanda – Untea
– jelas mengarah ke Jakarta - Indoneai,
maka situasi ini berdampak terhadap kepulangan warga Belanda ke negeri Belanda,
pada waktu yang bersamaan juga disampaikan kepada semua pemuda-pemudi Papua
yang berada di kota-kota studi di luar negeri juga diminta untuk kembali ke Papua,
maka kepulangan Ds. Koibur, Ds. Mamoribo, Hokoyoku dan Deda ke Papua adalah
bagian dari mengalami
langsung kebijakkan itu,
sehingga pendidikan di
Zendingshogeschool tidak
diselesaikan sesuai waktu. Ds.
Koibur dan Ds, Mamoribo
langsung ke Papua, sedangkan
Ori Hokoyoku dan Jack Deda
melanjutkan Pendidikan di
Jakarta diurus oleh H. I.
Enklaar.

Ds. Koibur cakap dan fasih


gunakan bahasa Inggris, ia turut serta dan dilatih menjadi pemimpin pandu patfinder,
yaitu “kursus kepemimpinan Pandu Australia-Pasifik (Wood Badge Course ke-76) di
Sidney, Australia dari Agustus-September 1960 sebelum akhirnya terpilih untuk
berangkat study di Zendinghogeschool, Belanda.

Page | 11
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Memperhatikan perkembangan kepemimpinan Badan
Pekerja Sinode Umum yang dihasilkan dari Sidang-Sidang
Sinode Umum, Ds. Koibur masuk di rana kepemimpinan
aras Sinode sejak Sidang Sinode Darurat di Holandia
Binnen tahun 1962. Salah satu penyebab dari Sidang
darurat adalah “semua orang Belanda tanah Papua akan
pulang ke negeri Belanda” maka pendampingan dan
pembimbingan administratif organisasi GKI yang selama
ini dilakukan oleh Badan Zending sebagai komitmen
untuk membangun percepatan kemandirian GKI
dikemudian hari, yaitu melalui jabatan Sekretaris Umum
Sinode yang selama ini dijabat oleh Pendeta yang diutus
dari Badan Zending Belanda, selanjutnya akan diambil
over atau digantikan oleh seorang Pendeta anak asli
Papua yang selanjutnya menjabat sebagai Sekretaris
Umum Badan Pekerja Sinode, Jabatan Sekretaris Umum
GKI bila diurut sejak tahun 1956, maka akan ditemukan, dua orang Zendeling Belanda
yang pernah menjabat Sekretaris Umum Sinode GKI adalah Ds. F. C. Kamma (1956-
1969) pada Sidang Sinode Pertama dan Sidang Sinode ke-2 di Manokwari oleh Pdt.
A. Rigters (1959-1962), setelah Rigters melalui Sidang Sinode ke-3 darurat di Holandia
Binnen (1962), Sidang Sinode ke-4 di Sukarnapura (1965) dan Sidang Sinode ke-5 di
Jayapura (1968) jabatan Sekretaris Umum selama tiga periode berturut-turut tanpa
jedah di jabat oleh Ds. Mesach Koibur. Pada Sidang Sinode ke-7 di Sorong (1975) Ds.
Mesach Koibur dipilih dalam jabatan Wakil Ketua Sinode Am GKI (1974-1977), dan
pada Sidang Sinode ke-8 di Jayapura, Ds. M. Koibur dipilih menjabat Ketua Sinode Am
GKI (1977-1980)

Bila memperhatikan Ds. Mesach Koibur dalam memasuki pengalaman kepemimpinan


untuk pertama kali dalam jabaran Sekretaris Umum, maka kecepatan perkembangan
GKI dalam merespons kemandirian pengelolaan administrasi Gereja membutuhkan
waktu paling lama 6 tahun (1956-1962), aspek “pembaruan” dalam GKI justeru tampak
disini, yaitu “jabatan administrative Gereja sudah mandiri dikelolah oleh anak-anak GKI
sendiri”. Maka arah dari menulis tokoh Sinode GKI ke-4 ditemukan sejalan dengan
pergumulan Sidang Sinode ke-18 GKI di Tanah Papua Waropen, bahwa tahun 2023
gerakan pelayanan dalam GKI di tanah Papua yang sudah dirumuskan melalui Renstra
GKI 2023-2024 adalah “pembaruan” di mana keseluruhan keputusan yang dihasilkan
melalui Sidang Sinode adalah “hal baru” bagi kepemimpinan Gereja GKI yang perlu
ditindaklanjuti dengan sosialisasi sebagai jalan kreasi dan inovasi pelayanan Gereja
secara kontinu atau berkelanjutan.

Beberapa pengalaman organisasi yang sudah diikutinya baik sebelum menjabat Ketua
Sinode ke-4 dan sesudahnya, beragam, beberapa diantaranya akan diurutkan
seperlunya, antara lain : pernah menjabat Ketua Klasis Biak Utara, Ketua Klasis Numfor,
Ketua “Kobeoser” Ikatan Pelajar Pelajar-Mahasiswa Papua di Tanah Belanda (1961-
1962), menjadi anggota BPL-Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI) di Jakarta,
pendiri sekaligus sebagai Ketua Umum pertama Club Sepakbola Persipura (1965-1970),
dan Persipura di bentuk dan merayakan hari jadi Persipura sesuai tanggal lahir Ds. M.
Koibur 25 Mei 1965. Pada masa jedah dari jabatan di Sinode tahun 1971-1973, Ds. M.

Page | 12
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Koibur menjadi Pelayan Jemaat Maranatha Biak Kota sekaligus menjabat Sekretaris
Klasis Biak Selatan. Saat Pdt. W. Maloali menjabat Ketua Sinode untuk periode kedua,
dan pembangunan PUSPENKA sudah selesai dikerjakan, Ds. M. Koibur saat itu
menjabat Wakil Ketua Sinode GKI selanjutnya dipercayakan menjabat Ketua atau
Direktur PUSPENKA GKI yang pertama. (1974-1977), saat menjabat Ketua Sinode ke-4,
tiga Jabatan lainnya yang dijabat adalah anggota BPL-DGI (1977-1980), anggota DPRD
Provinsi Dati I Irian jaya dari Fraksi Karya Pembangunan, wakil Ketua Fraksi (1977-
1984) dan menjabat Ketua Badan Kerjasama Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama
(BKKHAUA) Provinsi Irian Jaya (1977-1984), dipercayakan menjabat Sekretaris BP.YPK
Irian Jaya (1984), Sekretaris Yayasan Diakonia GKI (1984), dan Pelayan Jemaat GKI
Maranatha Ardipura I-III (985), Sekretaris Klasis Jayapura (1990) dan Wakil Ketua Klasis
Jayapura (1994)

Peran strategis yang pernah digiatkan sesuai kapasitas Ds. M. Koibur baik secara local,
nasional dan internasional dapat juga dipahami sebagai “proses pembentukkan jatidiri
kepemimpinan”, sehingga ia pada saat “Ketika tertentu” dipercayakan untuk menjadi
seorang pemimpin dalam GKI di tanah Papua, antara lain : sejak di negeri Belanda, ia
berupaya keras mengorganisir rencana kunjungan Pelajar-Mahasiswa Papua di Negeri
Belanda ke Jakarta dalam rangka perundingan dengan Presiden Soekarno tentang
TRIKORA Juli 1962. Pada tahun yang sama (1962) Pemerintah Belanda di Den Haag
meminta dan menugaskan untuk mengunjungi Nederlands Nieuw Guinea dengan tugas
memantau situasi sehubungan dengan konfrontasi Indonesia (Trikora) serta meyakinkan
rakyat Papua dan Pemerintah Nederlands Nieuw Guinea, bahwa “plan Bunker” akan
diterima dan melalui New York
Agreemen nanti, daerah ini akan
diserahkan kepada Indonesia melalui
PBB. Dalam kunjungan ini Ds. Koibur
ditemani Hennan Wanma (alm) mantan
KAKANWIL Penerangan Propinsi Irian
Jaya. Pertemuan sosialisasi ini diadakan
dengan pihak Gubernur, para Residen,
partai-partai politik di semua kota di
Nederlands Nieuw Guinea sambil
menyaksikan demonstrasi-demonstrasi
rakyat yang sangat menentang rencana
Amerika dan PBB. Pada tanggal 15
Agustus 1962, terbang dengan pesawat Dakota dari Merauke menuju Biak dan siang
hari itu pilot menginformasikan bahwa “plan Bunker” sudah ditanda-tangani/diterima
PBB menjadi “New York Agreemen” sesudah itu terlibat dan sibuk mengatur evakuasi
keluarga-keluarga Belanda yang sudah mau pulang ke negeri Belanda – Agustus 1962

Saat menjabat Sekretaris Umum GKI mengorganisir secara bertahap semua pelayan atau
pejabat GKI di Irian Barat mengikuti berbagai macam konsultasi baik yang
diselenggarakan Dewan-Dewan Gereja Di Indonesia di Salemba 10 Jakarta dalam
rangka memahami situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang telah lewat TRIKORA
mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi dan karenanya perlu diciptakan
suasana kesatuan dan persatuan dan damai untuk membangun daerah Irian Barat agar
setaraf dengan daerah-daerah Indonesia lainnya 1963-1964. Dipercayakan untuk

Page | 13
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
memimpin perutusan kepanduan Irian Barat menghadiri konsultasi Gerakan Pramuka
di Pasar Minggu, Jakarta untuk menyatukan pemahaman dan sekaligus persiapan
pengalihan Padvinderei (Gerakan kepanduan) ke dalam Gerakan Pramuka Indonesia –
1964. Pada tahun berikut, 1965 memimpin delegasi Sinode Umum GKI di Irian Jaya
menghadiri Sidang Raya Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI) ke-IV di Senayan
Jakarta, saya memimpin ibadah dan khotbah pada ibadah pembukaan Sidang Raya ini.
Dan di dalam Sidang Raya DGI ke-IV ini Gereja Kristen Injili di Irian Jaya resmi diterima
sebagai anggota Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI). Menjadi anggota delegasi
Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI) mengunjungi Australia dan Selandia Baru.
Pada waktu perjalanan Kembali lewat Papua New Guinea dan menjadi tamu Lutheran
Churc di Port Moresby – Agustus 1965 – dalam percakapan-percakapan di luar negeri
sangat dirasakan pengaruh konfrontasi Indonesia dengan Malaysia. Sementara orang
berpendapat bahwa pengaruh komunis sangat berbahaya dan akan menghancurkan
negara Indonesia. Namun secara Nasional selalu dikatakan bahwa hal itu tidak mungkin
terjadi di dalam negara Pancasila kita. Ternyata sebulan kemudian pecah Gerakan 30
September PKI. – Agustus 1965. Dalam tahun 1965 Salah satu kunjungan yang penting
terkait dengan masa depan pelayanan GPM dan Jemaat-Jemaat yang ada di tanah
Papua, yaitu mengunjungi Gereja Protestan Maluku (GPM) dan menghadiri Sidang
Sinode GPM di Ambon dan menandatangani pernyataan Kerjasama Pengalihan Jemaat-
Jemaat GPM ke dalam GKI 1 Desember 1965. Dalam suasana pengganyangan PKI saya
berpidato sebagai Sekretaris Parkindo Irian Barat membela GPM di Rapat Raksasa
KODIM supaya GPM dimungkinkan melayani masyarakat yang terlibat G30 S-PKI. Tiga
tahun kemudian, 1968 diberikan kepercayaan atas nama Gereja Kristen Injili di Irian
Jaya menghadiri Sidang Raya Gereja-Gereja se-Dunia (WCC) di Uppsala Swedia – Juli
1968. Dan pada saat ini Ds. Yan Mamoribo adalah Ketua Sinode ke-3 sedang berobat
di negeri Belanda karena sakit, dari Negeri Belanda, ia ikut dalam Sidang Raya ini
sebagai tamu. Dalam Sidang Raya WCC di Uppsala ini, Gereja Kristen Injili di Irian Jaya
diterima resmi sebagai Anggota Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (DGD/WCC)

Mewakili GKI di Irian Jaya menghadiri Sidang Sinode BNKP Nias di teluk Dalam 1974,
sesudah itu mengikuti pusat-pusat Sinode HKBP di Tarutung dan GBKP di Kebonjahe
Sumatera Utara. – 1974, lanjut mewakili GKI menghadiri Sidang BPL-DGI di
Palangkaraya Kalimantan Tengah – 1974. Kehadiran GKI di Irian Jaya menghadiri
Sidang Raya se-Asia (CCA) diselenggarakan di Penang, Malaysia sangat penting dan
strategis. Dalam sidang ini dimunculkan delegasi Australia. Masalah-masalah yang tidak
berperi-kemanusiaan – Pelanggaran HAM di Irian Jaya akibat kekejaman yang
dilakukan ABRI di Jayawijaya (Wamena) waktu itu – 1977. Dengan penuh kearifan Ds.
Koibur berusaha menjelaskan kepada Sidang Raya CCA tentang situasi dan kondisi
daerah dan orang Papua dan apa sikap NKRI. Pada tahun yang sama dipercayakan
memimpin delegasi Badan Pekerja Sinode GKI mengunjungi Pusat-Pusat Zending/Gereja
dari Zending der Nederlandse Hervormde Kerk di Oegstgeest, Belanda, Zending der
Gereformeerde Kerken in Nederland di Leusden Belanda. Dan Vereinigle Evangelize
Mission (VEM) di Wupertala, Jerman dan Bassel Mission di Swiss. – 1977. Maksud
kunjungan ini adalah GKI hendak mempererat hubungan Kerjasama antar GKI dengan
Badan-Badan Zending bersangkutan untuk pemantapan diri GKI menghadapi
tanggungjawab melayani Gereja dan masyarakat dalam situasi sosial politik yang sedang
dihadapi. Sebagai ketua Sinode GKI di Irian Jaya bersama dengan isteri Ny. Beatrix
Rumbino-Koibur atas undangan VEM menghadiri perayaan Yubelium Zending Jerman

Page | 14
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
(VEM) di Wupertala, Jerman Barat bersama dengan ribuan pimpinan Gereja lainnya di
seluruh dunia. – 1978. Dalam perjalanan pulang mengunjungi Belanda, Jakarta dan
menghadiri Sidang Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) di Ambon. Meminta Sinode
GPM Ambon agar tidak mendirikan Gereja Baru di Irian Jaya karena bertentangan
dengan Prinsip-Prinsip Oikumenis PGI. (Sebagian besar biografi ini dikembangkan dari
naskah tulisan tangan pribadi yang ditulis oleh Ds. Mesach Koibur di Jayapura 4
September 2003, ditandatangani sendiri)

Ny. Beatrix Rumbino-Koibur

Nama lengkap Beatrix Rumbino, sehari-hari akrap dipanggil


dengan nama kecil “Trix”, dilahirkan di kampung dan pulau
Wundi dalam gugusan pulau-pulau Padaido di Biak Timur, lahir
pada hari Senin, 10 Juli 1939, menempuh Pendidikan Sekolah
Rakyat di kampung Sorido (1947-1950) melanjutkan pendidikan
di sekolah sambungan perempuan MVVS Serui-Yapen (1950-
1953), ia kemudian disiapkan menjadi pengajar atau guru desa,
sehingga melanjutkan Pendidikan di Opleiding School Voor
Volksonderwijser (OVVO) dari 1953-1955 kemudian hari OVVO
diubah menjadi Opleiding School voor Dorps Onderwijser
(ODO) Serui. Setelah itu melanjutkan kursus Guru jemaat di
Yapen Serui 1955-1956. Ia kemudian dipercayakan menjadi Guru Lagere School B (SD)
di Biak sekaligus menjadi Guru Jemaat, dan menjadi Ketua Kaum Ibu Biak (1956-1960)

Semenjak ke negeri Belanda saat mengikuti suami Ds. Koibur untuk Pendidikan, ia juga
sempatkan diri untuk menimba ilmu di suatu Akademi Kepandaian Putri di Leiden,
Nederland (1961-1962). Sekembalinya dari negeri Belanda menjadi wakil Ketua
Persekutuan Wanita Irian Barat (PERWIB) dari 1963-1975, saat Ds. Koibur menjabar
Wakil Ketua Sinode, ia diangkat menjadi Ketua Persekutuan Ibu-Ibu Sara (Persekutuan
Isteri-Isteri Pendeta GKI di tanah Papua) dari 1976-1980. Kiprahnya di organisasi dan
kepengurusan Persekutuan Wanita Kristen terbilang sangat lama, dimulai dari
Persekutuan Wanita Irian Barat
(PERWIB) sebagai wakil ketua tahun
1965-1975 ; kemudian Persekutuan
Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Irian
Barat, coordinator Bidang Kerohanian
(1965-1982), Ketua Himpunan Wanita
Karya (HWK) Provinsi Irian Jaya (1981-
1988); sejak tahun 1982 aktif dalam
beberapa organisasi sekaligus, yaitu
Pejabat sementara Ketua PWKI Irian Jaya
(1982-1987), Ketua Biro Wanita Golkar
(1982-1987), melalui Pemilihan Umum
1982 sebagai ia dipilih menjadi Anggota DPRD Provinsi Irian Jaya (1982-1987), Anggota

Page | 15
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
tim Penggerak PKK Provinsi Irian jaya
(1982-1987) ; ketua PWKI 1987-2002.
Pengurus Badan Koordinasi Organisasi
Wanita (BKOW) Provinsi Irian Jaya –
1990-1995 ; Ketua Umum Solidaritas
Perempuan Papua (SPP) – 2001 hingga
meninggal ; Anggota Presidium Dewan
Papua (PDP) 2000 – hingga meninggal
; Anggota Kauskus Perempuan Politik
Indonesia (KPPI) Provinsi Papua –
2004 hingga meninggal. (semua data dikutip dari biografi keluarga yg dibuat di
Jayapura 3 Maret 2003)

Ds. Lukas Sabarofek

Figur pemimpin GKI di tanah Papua yang pernah ada, dan


diakui sebagai Ketua Sinode ke-5 antar waktu menggantikan
Ds. Mesach Koibur adalah Ds. Lukas Sabarofek1. Sebelum
menjadi Ketua Sinode, Ds. L. Sabarofek menjabat Wakil Ketua
Sinode (1977-1980) bersama Ketua Ds. Mesach Koibur,
Sekretaris Umum S. H, Rumboirusi, Wakil Sekretaris. S. Ch.
Warikar, Sm.Th dan Bendahara, G. M. Satya.
Ds. Lukas Sabarofek lahir di kampung Aryom, Biak Timur, hari
Kamis, 2 Januari 1936 dari ayah Salomo Sabarofek dan Ibu
Mina Faidiban. Nama panggilan sehari-hari adalah “Lucky”.
Tunangannya adalah Nn. Yohana Regina Krey, menikah pada
tanggal 5 Desember 1959, dikaruniakan Tuhan dua orang
anak, yaitu Leo dan Marinus Sabarofek. dari dua anaknya, ia
memiliki 6 orang cucu, Lukas, Leoni, Regina, Rino, Astrid,
Rina dan seorang cicit Algifari Sabarofek.

Saat perang dunia kedua pecah 1939-1942, ayahnya


membawa Lucky dan Ibunya ke pulau Nusi. Di pulau Nusi
Padaido, ia menyelesaikan pendidikan sekolah rakyat 1945,
dan melanjutkan pendidikan di sekolah sambungan pria
JVVS di Korido 1945-1948, nilai Pendidikan yang diperoleh
diatas rata-rata, maka Lucky dipilih untuk melanjutkan
Pendidikan lanjutan Meer Uitgebreit Lager Onderwijs
(MULO) setingkat SMP di Holandia hingga tahun 1954.
Setelah menyelesaikan Pendidikan di MULO Lukas diterima
bekerja di Kantor Pos, salah satu Lulusan MULO yang
dipanggil untuk mengikuti Pendidikan kependetaan atau Sekolah Teologi Serui
Angkatan ke-2 adalah dirinya sendiri, mereka berjumlah 11 orang, salah satunya adalah

1
Memang dalam upaya menelusuri jejak seorang pemimpin seperti Ds. L. Sabarofek, kita tidak mudah memperoleh
dokumen, karena tidak banyak dokumen yang mengisahkan tentangnya, sehingga data sekunder dan sumber utama yang
diandalkan adalah keluarga, sebagian informasi data dan dokumen foto yang tersaji merupakan pemberian keluarga dengan
izin (dari Ransiki)

Page | 16
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Lukas Sabarofek. Setelah menyelesaikan Pendidikan Teologi ia diteguhkan ke dalam
jabatan Pendeta, di Sekolah Teologi mereka diberikan nasehat tentang hidup dalam
pernikahan keluarga sebelum melaksanakan tugas-tugas
kependetaan, sehingga sesaat setelah menyelesaikan
Pendidikan Teologi Lukas menikah dengan Nn. Yohana
Regina Krey, dan kemudian memulai pelayanan sebagai
Pendeta di Kepulauan Yapen, di sini ia pernah menjabat
Bendahara Klasis Yapen Waropen, saat itu anak
pertama mereka Leo berumur 2 tahun. Setelah dari
Yapen-Waropen tahun 1962 pindah ke Ransiki dan
menjabat Ketua Klasis Ransiki sekaligus menjadi
pimpinan Sekolah Penginjil di Ransiki. Wilayah
pelayanan Klasis Ransiki kala itu tidak sebanding dengan saat sekarang, jalan dan fasilitas
yang terbuka dan tersedia, kala itu dari satu kampung ke kampung lainnya ditempuh
dengan berjalan kaki, berhari-hari, berminggu-minggu tak kenal lelah, gunung didaki,
ke lereng-lereng perbukitan ditempuh, ke pedalaman dan berjumpa dengan suku
terasing dimasuki, hal ini dilalui dengan sadar hanya supaya terang Injil Tuhan Yesus
terus menyala, berkobar-kobar menerangi semua milik Tuhan Yesus di balik gunung dan
di pedalaman tanah Papua.
Sampai dengan tahun 1977 Ds. Lukas Sabarofek masih bertugas di Ransiki, ia menjadi
peserta Sidang Sinode ke-8 di Jayapura tahun 1977, dalam Sidang Sinode ini, Ds. Lukas
Sabarofek terpilih menjabat Wakil Ketua Sinode, karena amanat Tata Gereja 1971 pasal
42 mengamanatkan bahwa “Badan Pekerja Sinode terdiri dari : Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Bendahara. Anggota Badan Pekerja Sinode bertempat
tinggal di Propinsi Irian Jaya.” Meskipun bagian pasal 42 digugurkan dan tidak diatur
dalam Tata Gereja 1977 tetapi “implisit” dan etika jabatan “dapat dilaksanakan” maka
Ds. Lukas Sabarofek secara bijaksana berpindah dari Ransiki ke Ibu Kota Irian Jaya
sampai dengan masa tugasnya di Sinode berakhir.

GKI di tanah Papua tahun 1977 memasuki perubahan besar tahap kedua, khususnya
terkait amandemen Tata Gereja 1971 pasal 25 pada pemilihan ke dalam jabatan Ketua
Klasis, dan pasal 46 khusus dalam hubungan dengan pejabat terpilih bekerja penuh
waktu.
Sesuai Tata Gereja tahun 1971 pasal 25 bahwa Ketua Klasis “diangkat dan ditetapkan
oleh Sinode” sehingga pimpinan Klasis menjadi perwakilan dan kepanjangan Sinode di
wilayah Klasis prinsip dasar ini diubah oleh amandemen Tata Gereja 1977 pasal 23
huruf (d) “tugas Sidang Klasis memilih anggota-anggota Badan Pekerja Klasis dan
utusan-utusan ke Sidang Sinode”. sehingga peran pimpinan Klasis bukan lagi menjadi
perwakilan Sinode di wilayah Klasis tetapi pimpinan Klasis adalah pimpinan yang
otonom, memiliki kewenangan yang diamanatkan oleh Gereja melalui suatu Sidang
resmi di dalam gereja, yaitu Sidang Klasis untuk bertanggungjawab mengurus wilayah
Klasis.
Amandemen berikutnya terhadap Tata Gereja tahun 1971 pasal 46 “anggota-anggota
Badan Pekerja Sinode harus bertugas penuh waktu” (fulltimer) pada Tata Gereja
amandemen 1977 diatur dalam pasal 42 tentang rangkap jabatan, yaitu “anggota-
anggota BPS Tidak Boleh merangkap tugas lain, baik di dalam maupun di luar Gereja.”
Dua hal penyebab disebutkan dari antara banyak penyebab lainnya. Penyebab
pertama, bahwa keberadaan GKI saat ini berada di dalam sistem negara Indonesia,

Page | 17
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
sehingga iklim, tradisi dan keberadaan organisasi massa dan organisasi politik yang
berada di Indonesia adalah tradisi organisasi model baru dan memberikan dampak
signifikan terhadap keberlangsungan organisasi gereja khusus GKI di tanah Papua.
Penyebab kedua, dari segia kesiapan SDM Gereja di Papua pada masa itu cukup, karena
dianggap berpendidikan di masa Zending, sehingga saat integrasi SDM Gereja yang siap
dan terbatas ini digunakan untuk mengisi berbagai jabatan baik politik maupun
pemerintahan sehingga fenomena merangkap jabatan menjadi sesuatu “tradisi baru”
bagi oknum pejabat di lingkup Gereja.

Dinamika yang Papua dan GKI masuki pada periode kepemimpinan Sinode di bawah
pimpinan Ketua Ds. Mesach Koibur 1977-1980 sebagaimana tergambar dari dua
penyebab diatas terakumulasi dan memuncak pada tahun 1978, bahwa GKI di tanah
Papua harus tegas menentukan arahnya sendiri sebagaimana diatur dalam Tata Gereja,
sehingga pada tahun 1979 di Serui Sinode GKI di Tanah Papua menggelar Rapat Badan
Pekerja Lengkap (BPL) Sinode GKI sebagaimana Tata Gereja 1977 pasal 38 dan pasal
39 “… Badan Pekerja Lengkap terdiri dari Ketua-Ketua Klasis dan Badan Pekerja Sinode”
melalui rapat BPL sikap gereja ditentukan bahwa dengan menghormati partisipasi GKI
bersama mitra Pemerintah terus lestari, maka tugas demikian GKI wakilkan melalui Ds.
Mesach Koibur sebagai anggota DPRD Tingkat I Irian Jaya dari Karya Pembangunan
atau Golkar dan kemudian pengaturan terhadap tugas Pimpinan Sinode yang lowong
dilaksanakan sesuai Tata Gereja 1977 pasal 41 huruf (a) Bilamana terjadi lowongan,
maka pengisian dilakukan menurut tata cara berikut
Lowongan Ketua diisi Wakil Ketua. Sehingga, BPL
Sinode GKI di Tanah Papua di Serui memutuskan
jabatan Wakil Ketua Sinode yang saat itu di jabat oleh
Ds. Lukas Sabarofek, diputuskan menjadi Pejabat Ketua
Sinode GKI antar waktu dari 1979-1980. Ia menjabat
selama satu tahun (1979-1980) dan kepemimpinan GKI
berikutnya dipilih pada Sidang Sinode ke-9 di Biak 1980
(ikuti profilnya pada buku khotbah 2024)

Setelah menyelesaikan masa bakti di Sinode, ia kembali ke Manokwari, menjabat Ketua


Klasis Manokwari-Sanggeng, setelah jabatan Ketua Klasis Manokwari berakhir, ia
Kembali ke Ransiki. Sejak di Ransiki aktivitas politik juga digiatkannya melalui Partai
PDI Perjuangan, dengan jalan berpartai ini, pernah ia terpilih menjadi anggota DPR-
MPR-RI dari 1999 hingga 2004. Perubahan pemilihan Umum tidak lagi dilaksanakan
oleh PPD di daerah tetapi oleh suatu Komisi, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU)
terjadi pada masa DPR-MPR-I salah satu anggotanya adalah Ds. Lukas Sabarofek.

Dua pesan penting yang disampaikannya selalu dari pesan penting lainnya adalah :
pesan pertama : perayaan Natal, Paskah dan HUT PI, YPK, GKI adalah penting sebagai
ibadah syukur, tetapi sebaiknya tidak dirayakan meriah, besar-besaran agar terkesan
kita adalah gereja nomor satu. Perayaan besar harus hadir di dalam hati setiap satu
orang secara pribadi untuk menghayati tentang “apakah saya sudah bertemu Yesus
Kristus”, karena perayaan meriah yang sesungguhnya adalah “saya bertemu dengan
Yesus Kristus” di dalam dunia dan maranatha. Jangan-jangan perayaan meriah kita
hanya seremoni belaka yang membuat seseorang kehilangan perjumpaan dengan
Tuhannya, bila kita kehilangan Yesus di dalam dunia, jangan harap kita akan mengalami

Page | 18
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
perjumpaan dengan-Nya saat maranatha”, mengerikan sekali saat itu “bila kita ditolak
oleh Tuhan Yesus” ; dan tidak kalah penting lagi adalah pesan kedua : dahulu kita
bekerja banyak, pekerja sedikit, tidak tuntut ini-itu, sekarang pekerja banyak, uang
banyak tetapi mengeluh banyak, padahal kemudahan akses tersedia dan terbuka, maka
nasihat pengelolaan keuangan gereja, yaitu “GKI memasuki masa kelimpahan,
keuangan akan terus meningkat demikian juga
asset, karena itu GKI memerlukan pangawas
independent yang menjadikan GKI modern dan
professional, bila ini tercapai maka keuangan
Gereja yang selama ini 100% dikelolah untuk
kesejahteraan Pendeta perlu bijaksana untuk
mengubah arah dan sasarannya, jangan Pendeta
dan pekerja Gereja saja yang sejahtera sementara
warga jemaatnya di kampung-kampung dan
pedalaman dan di kota-kota sebagian terus didera
“papah, miskin dan tidak berdaya”. Untukkanlah
keuangan gereja juga secara riil bagi warga jemaat
secara bijaksana.

Nilai “Pembaruan” dari : Ds. Mesach Koibur dan Ds, Lukas Sabarofek

Tema pelayanan 2023 adalah “Pembaruan”. Nilai pembauran hanya dibahas dari 2
(dua) figur pemimpin GKI sebagaimana muncul dalam masing-masing kisah profil,
antara lain :
Ds. Mesach Koibur : pembaruan yang diraih GKI adalah berakhirnya era pendampingan
Badan Zending Belanda secara internal-administratif di mana, jabatan Sekretaris Umum
GKI selama ini dijabat oleh perwakilan Zending, dengan munculnya Ds. Mesach Koibur
pada Sidang Darurat 1962 di Holandia-Binnen, era GKI mandiri secara administrasi
tercapai, meskipun agak terburu-buru karena situasi perlaihan kekuasaan secara politik,
justeru dalam keadaan seperti itu GKI nyatakan siap dengan sumberdayanya sendiri
bergerak ke masa depannya dalam GKI di Tanah Papua
Ds. Lukas Sabarofek : Konsistensi penerapan peraturan Gereja hasil amandemen Tata
Gereja tahun 1977 dalam pelaksanaan prakteknya, justeru dimulai dari pimpinan
Sinode. pergantian antar waktu terjadi justeru karena “konsistensi GKI menerapkan
prinsip berpegang pada peraturan gereja”, atas prinsip yang demikianlah GKI
memproses dirinya menjadi seorang “pemimpin GKI” atau Ketua Sinode GKI antar
waktu tahun 1979.

Page | 19
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
BAGIAN PERTAMA
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kepemimpinan Badan Pekerja Sinode di singkat BPS Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah
Papua periode 2022-2027 adalah kepemimpinan yang baru saja terpilih pada Sidang
Sinode ke-18 di Waropen, Negeri Berjuta Bakau. Salah satu kerinduan dari pergumulan
atas pelayanan dalam GKI yang nyata, yaitu sampai ke tingkat Klasis, Jemaat melalui
PHMJ, Badan Pelayan Unsur dan Keluarga adalah “buku pegangan pelayanan atau
buku khotbah tahun 2023”.

77 khotbah menjadi 78 khotbah tahun 2023


Buku khotbah atau buku pegangan pelayanan tahun 2023 berisi 78 Khotbah. Dari
keseluruhan buku khotbah yang di susun selama ini hanya berjumlah 77 khotbah dari
52 Minggu, tetapi tahun 2023 justeru bertambah satu minggu, hal ini disebabkan,
jumlah hari minggu dalam tahun 2023 menjadi 53 minggu, sehingga jumlah khotbah
menjadi 78 khotbah.

Fokus pelayanan GKI tahun 2023 adalah “Pembaruan”


GKI di Tanah Papua memberikan perhatian terhadap tahun pelayanan 2023 dengan
fokus pelayanan pada “pembaruan”. Yang dimaksud dengan pembaruan adalah
penekanan kepada implementasi hasil-hasil keputusan sidang sinode yang menekankan
semangat pembaruan untuk menghadirkan berbagai inovasi dalam persekutuan,
pelayanan, kesaksian dan penatalayanan GKI Di Tanah Papua. Artinya pembaruan yang
sudah Tuhan karuniakan dicapai oleh GKI melalui Sidang Sinode ke-18 di Waropen.
Dan melalui Sidang Sinode ke-18 ini GKI sudah menetabkan dan memutuskan berbagai
ketetapan, keputusan dan kebijakkan gereja, ketetapan, keputusan dan kebijakkan
Sidang merupakan hal yang baru, dan semua warga GKI dan publik pada umumnya
belum mengetahui apa yang sudah dicapai GKI, sehingga pada fokus pelayanan tahun
pertama 2022-2023 diberikan semacam tema dalam seluruh gerakan pelayanan GKI di
Tanah Papua adalah “pembaruan”, kegiatan-kegiatan yang akan disusun wajib
mengikuti Gerakan pembaruan dimaksud, sehingga pada yahun 2023 pelayanan akan
lebih banyak diarahkan kepada dua aspek, yang pertama adalah “sosialisasi”, yang
kedua adalah “konsolidasi”.

Khotbah 2023 mendukung kegiatan Sosialisasi dan Konsolidasi tahun 2023


Sosialisasi diperlukan dalam seluruh kegiatan di tahun 2023 terkait dengan BPS
memberikan informasi resmi kepada seluruh warga gereja dan public tentang seluruh
“ketetapan, keputusan dan kebijakkan” GKI ; Konsolidasi diperlukan karena dalan
rentan waktu tahun 2022, telah terjadi pemilihan ke dalam jabatan gereja yang berlaku
dalam GKI di tingkat Jemaat, Klasis dan Sinode, yaitu “terpilih menjadi Syamas,
Penatua, PHMJ, Badan Pelayan Unsur, Badan Pekerja Klasis dan Badan Pekerja Sinode”
sehingga semua yang baru terpilih perlu membangun suatu nilai dan budaya kerja dan
pelayanan di tingkat jemaat dan Klasis sebagai “teman sekerja Allah” melalui GKI di
tanah Papua. Dengan memperhatikan perkembangan yang demikian, maka
penyusunan Buku Khotbah 2023 perlu diadaptasikan ke dalam dinamika dan
perkembangan penatalayanan seperti yang akan dikerjakan oleh GKI di Tanah Papua

Page | 20
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
dalam tahun 2023 ini, sebagaimana ditetapkan dalam Sidang ke-18 Sinode GKI tentang
“Renstra GKI 2022-2027”, yaitu, bahwa fokus pelayanan GKI tahun pertama, adalah
“pembaruan”. Sehingga semua khotbah 2023 akan menampakkan dukungan spiritual
yang konsisten melalui ibadah, setiap isi khotbah di tata dan dikembangkan secara
tematik dan diurut setiap triwulan, yaitu terdapat 4 triwulan pada tahun, diatur dan
diurut masing-masing, seperti berikut :
(1) Pembaruan GKI : Triwulan pertama Januari-Februari-Maret 2023, Pembaruan
TUHAN kepada Manusia
(2) Pembaharuan GKI : Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan
Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang
Ekumenis, Pluralis dan Inklusif
(3) Pembaharuan GKI : Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 Pembaruan
Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya
(4) Pembaharuan GKI : Triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023,
Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi keluarga dan bangsa-bangsa

Memperhatikan adaptasi pelayanan yang terfokus seperti dimaksud, maka pelayanan


ibadah hari minggu akan dihubungkan dengan pembaruan GKI yang juga diadaptasikan
bagi pelayanan yang terjadi pada minggu berjalan dengan tetap menggunakan tema
dan teks yang sama, meskipun dikelolah untuk sasaran pelayanan yang berbeda baik
dalam pelayanan Ibadah Unsur, KSP dan Keluarga.

Pendekatan seperti ini merupakan pendekatan pelayanan khusus pada pelayanan


ibadah-ibadah jemaat, dan GKI di TP baru memulai di tahun 2023, maka tidak terlepas
juga dari kemungkinan kesulitan untuk mengerti atau menjadi sesuatu model pelayanan
yang sangat baik, segala kemungkinan dapat saja terjadi, karena itu baik Para pelayan
Firman, PHMJ, BP.Unsur atau mungkin warga Gereja dari denominasi yang lain, dapat
berkomunikasi langsung dengan pihak BPS terkait koreksi, perbaikan dan motivasi
untuk penataan yang lebih mendarat sesuai kebutuhan, pada penyiapan buku seperti
ini di waktu yang akan datang.

Tujuan

Tujuan utama dari menghadirkan buku pegangan pelayanan GKI di Tanah Papua
adalah :
(1) Pelengkap Pelayanan dan Panduan Pelayanan Bagi Hamba Tuhan. Semua hambat
Tuhan, yaitu Penatua, Syamas, Pendeta, Guru Jemaat, Penginjil Pengajar, Badan
Pelayan Unsur, memasuki aktivitas pelayanan tahun 2023 khusus pelayanan Ibadah
memiliki pelengkap dan panduan pelayanan ibadah.
(2) Keseragaman Dasar Firman Tuhan dalam Penataan Ibadah Minggu, Ibadah Unsur,
Ibadah Keluarga dan KSP. Semua tema triwulan diikutkan dengan dasar Firman
Tuhan, yang mendatangi pelaksanaan ibadah yang terjadi pada hari ke sekian,
minggu sekian, bulan sekian dalam tahun 2023, sehingga Firman Tuhan atau Teks
Alkitab yang di baca pada ibadah hari Minggu akan digunakan juga pada hari
berikut dalam minggu berjalan untuk ibadah-ibadah yang sudah diatur dalam
jemaat.
(3) Hak warga jemaat untuk mendengarkan Firman Tuhan. Fokus pelayanan suatu
ibadah adalah warga jemaat. Ibadah adalah salah satu wadah untuk semua warga

Page | 21
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
jemaat menghayati Tuhannya dan mengekspresikan relasi personal dengan
Tuhannya. Bila dalam momen tertentu ibadah seorang warga jemaat tidak hadir
untuk mendapatkan haknya untuk mendengarkan firman Tuhan yang mendatangi
umat Tuhan, maka ia memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan firman Tuhan
dalam minggu berjalan dengan metode yang berbeda dalam ibadah yang berbeda,
Yesus memerlukan 1 domba yang hilang supaya ia memiliki kebutuhan yang sama
dengan dan dari “Gembala Agung” yang sudah mendapatkannya. Maka ibadah
dalam GKI dikelolah dengan memperhatikan hak 1 gembala yang hilang.
(4) Replikasi Semangat Gerakan pelayanan Ibadah dalam GKI bersifat terbuka. Bila saat
ini di tanah Papua sudah memiliki sekitar 58 denominasi Gereja yang mungkin
memiliki Sinode, belum termasuk di Provinsi Papua Barat, sedang dan atau akan
mengalami berkat dengan model pelayanan ibadah yang dikembangkan dalam
lingkungan GKI di Tanah Papua, dan berkemauan untuk mereplikasi model
pelayanan seperti yang terjadi atau dikelolah oleh GKI di tanah Papua, maka GKI
sebagai Ibu bagi seluruh gereja di tanah Papua, terbuka dan memberikan dukungan
untuk pengelolaan dan penataan pelayanan ibadah dan penyembahan yang tertip
kepada Tuhan Yesus Kristus Kepala Gereja dari semua orang percaya.

Kerangka Khotbah

Setiap orang saat memiliki buku pegangan pelayanan yang berisi khotbah tahun 2023
akan berjumpa dengan kerangka khotbah yang sudah lazim dalam buku pegangan
khotbah tahun-tahun sebelumnya. Kaidah-kaidah berkhotbah, seperti menentukan
tipologi khotbah, misalnya, aliran homiletika atau ilmu berkhotbah akan mengarahkan
khotbah ke dalam tiga bentuk berkhotbah, yaitu “tekstual, tematik dan ekspositori” ;
menentukan pendekatan hermeneutic dalam menggeledah atau menafsirkan teks ; atau
menentukan arah dan sasaran penerapan teks ; keseluruhan bagian menjadi aspek
akademis yang sampai sekarang terus mengalami perkembangan dan perubahan,
sehingga kerangka khotbah yang sederhana dan efisien dalam Menyusun buku
pegangangan pelayanan ini adalah :
(1) Latar belakang
(2) Penjelasan teks
(3) Penerapan
Mengapa “latar belakang?”, menyusun khotbah sesuai kebutuhan pelayanan yang
Tuhan karuniakan dicapai GKI, kebutuhan itu ditemukan pada fokus pelayanan
tahunan, dan untuk tahun 2023 adalah “pembaruan”, pembaruan seperti apa yang
Tuhan karuniakan, jawabannya ada pada teks yang terpilih. Tuhan berbicara kepada
GKI, kepada persekutuan, kepada umat Tuhan, sesuai seperti yang Tuhan kehendaki,
agar umat Tuhan taat dan ikut Tuhan, sesuai seperti yang Tuhan kehendaki. untuk
mengerti kehendak Tuhan, maka kehendak Tuhan dapat ditemukan pada bagian kedua,
yaitu “Penjelasan Teks”. Dan selanjutnya konteks sebagai bagian ketiga, yaitu
“Penerapan”.

Page | 22
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Tata Ibadah

Penataan ibadah minggu untuk tahun 2023 dalam seluruh jemaat GKI di Tanah Papua
akan menggunakan 4 (empat) bentuk Tata Ibadah yang sudah ditetapkan pada Sidang
Sinode ke-18 di Waropen tahun 2022. Dalam buku pegangan pelayanan atau buku
khotbah tahun 2023 akan juga disediakan 4 (empat) bentuk Tata Ibadah yang berlaku
dimaksud. Antara lain :
(1) Dalam bulan baru Ibadah Minggu I menggunakan Tata Ibadah Minggu I
(2) Dalam bulan berjalan ibadah Minggu II menggunakan Tata Ibadah Minggu II
(3) Ibadah Minggu III bulan berjalan menggunakan Tata Ibadah Minggu III
(4) Ibadah Minggu IV bulan berjalan menggunakan Tata Ibadah Minggu IV
(5) Bila pada bulan tertentu terdapat 5 minggu, maka Tata Ibadah pada minggu ke-5
akan menggunakan Tata Ibadah Minggu I, dan selanjutnya akan berlaku seperti
pada pengaturan Tata Ibadah ini

Pada buku pegangan pelayanan tahun sebelumnya nyanyian pendukung Tata Ibadah
Minggu disediakan, atau tersedia, untuk buku pegangan pelayanan 2023 tidak
dilampirkan, dan nyanyian pendukung akan disiapkan oleh pelayan firman sesuai
konteks gumul pelayanan yang ia doakan.

Tata ibadah dari Minggu I, II, III dan IV dapat dilihat pada bagian lampiran dari buku
pegangan pelayanan atau buku khotbah tahun 2023 ini.

Petunjuk Penggunaan Buku

Yang akan menggunakan buku pegangan pelayanan atau buku khotbah tahun 2023 ini
adalah Penatua, Syamas, Pendeta, Guru Jemaat, Penginjil, Pengajar, Badan Pelayan
Unsur PAR, PAM, PW dan PKB, anggota sidi jemaat khusus warga GKI di Tanah Papua,
beberapa petunjuk penggunaan buku ditujukan bagi semua pengguna buku ini, antara
lain :
(1) Persiapan sebelum pelayanan Ibadah Hari Minggu : Sebaiknya seorang yang hendak
menggunakan buku ini untuk pelayanan hari minggu, berdoa lebih dahulu, wajib
membaca bagian Latar Belakang, untuk mengetahui hari minggu dimaksud
termasuk ada pada hari ke berapa, minggu ke berapa dalam tahun 2023, bulan dan
triwulan ke berapa, dan “pembaruan pelayanan GKI” seperti apa yang diinginkan
dalam triwulan dimaksud. Setelah itu, barulah dengan tekun membaca Alkitab
secara berulang untuk pahami “penjelasan teks”. Buatlah persiapan sendiri, karena
buku peganagan pelayanan ini adalah salah satu alat bantu pelayanan yang juga
dapat memberikan inspirasi tertentu saat membaca bagian “penjelasan teks”
sebagaimana tersedia dalam buku ini.
(2) Persiapan sebelum Ibadah Unsur Dewasa : buku ini menyediakan pertanyaan
penuntun untuk membentuk Kelompok Penalahan Alkitab atau Kelompok Diskusi
dalam 1 bulan sekali berdasarkan teks yang berlaku untuk minggu berjalan, bila
ibadah Unsur pada minggu berjalan terkait dengan pertanyaan seperti yang
dirumuskan dalam buku ini, sebaiknya seorang yang akan menjadi pemandu PA
atau Kelompok Diskusi sudah mempersiapkannya lebih dahulu. Pertanyaan-

Page | 23
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
pertanyaan dalam buku bersifat fleksibel, dapat disesuaikan atau diubah sesuai
konteks pelayanan ibadah untuk semua Unsur.
(3) Persiapan sebelum Ibadah Keluarga : buku ini juga menyediakan pertanyaan
penuntun yang akan digunakan pada ibadah keluarga dalam 1 bulan 1 kali, baik
dalam bentuk PA atau Diskusi. Bentuk-bentuk ibadah juga dapat dikembangkan
lebih kreatif. Seorang pelayan ibadah keluarga dapat mengembangkan pertanyaan
yang ada sesuai kondisi palayanan ibadah keluarga. Atau mengikuti sesuai seperti
terdapat dalam buku, namun sebelumnya berdoa dan mempersiapkannya dengan
baik. Janganlah membuat persiapan terburu-buru, satu jam sebelumnya baru
membaca bagian persiapan ini.

Roh Kudus Tuhan Yesus membimbing dan menyertai kita semua.

Page | 24
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
BAGIAN KEDUA
ISI KHOTBAH SETIAP HARI MINGGU, HARI RAYA GEREJAWI,
KUNCI BULAN, SAKRAMEN, DLL

Pembaruan GKI Pada Pelayanan Triwulan Pertama Januari-Februari-Maret 2023


“Pembaruan Tuhan Kepada Manusia”

BULAN PERTAMA : JANUARI – 2023

MINGGU, 1 JANUARI 2023


KELENDER GEREJAWI : PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : Kejadian 9:1-17
TEMA : “Berkat dan Pembaruan Perjanjian Allah”

LATAR BELAKANG

Pelayanan di lingkungan GKI di Tanah Papua pada tahun 2023 hingga tahun 2027
pergumulan dan karyanya akan diletakkan pada arah pencapaian pelayanan yang
sudah digariskan melalui Rencana Strategis (Renstra) GKI, yaitu tahun pertama 2023
dengan tema utama “pembaruan”. Pembaruan yang dimaksudkan adalah penekanan
kepada implementasi hasil-hasil keputusan Sidang Sinode yang menekankan semangat
pembaruan untuk menghadirkan berbagai inovasi dalam persekutuan, pelayanan,
kesaksian dan penatalayanan GKI di Tanah Papua”. Artinya pembaruan pada GKI secara
Lembaga ditemukan dalam semua “ketetapan dan keputusan Sidang Sinode”. Hal-hal
yang sudah ditetapkan pada Sidang Sinode diibaratkan sebagai “suatu pembaruan
perjanjian yang sudah Tuhan hadirkan bagi manusia dan organisasi GKI dan seluruh
penatalayanannya melalui ketetapan Sidang Sinode. Sehingga dukungan pelayanan
ibadah diatur mengikuti tema utama “pembaruan” dengan fokus gumul dalam doa dan
ibadah secara triwulan. Triwulan pertama Januari-Februari-Maret 2023 fokus dan arah
ibadah yaitu menggumuli GKI dalam pembaruan Tuhan kepada manusia.

Untuk mengawali semua ini, Tuhan berkenan mengaruniakan tahun baru 1 Januari
2023 tepat pada “hari minggu” untuk kita memasukinya, mendasari semua gumul dan
layanan dalam menyembahan, pengagungan dan sikap iman yang takut akan Tuhan
dalam ibadah dan doa dan ketaatan karena mendengar Firman Tuhan. Bagi GKI di
Tanah Papua “hari Minggu pertama 1 Januari 2023 adalah awal dan dasar
mendahulukan, mengutamakan menyembah Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dalam
Roh dan Kebenaran” sebagai titik utama bersama Allah GKI di Tanah Papua
mengerjakan “pembaruan perjanjian Allah di negeri Papua dan dunia melalui GKI di
Tanah Papua”.

Teks Kejadian 9:1-17 menberikan dua alas utama yang prinsip dari pihak Allah sang
penguasa dan pengendali alam, sejarah dan peradaban manusia dan kemajuan
kulturnya, yaitu : pertama, Allah yang menghukum adalah Allah yang menyediakan
berkat dan kasih kemurahan Allah yang kekal ; kedua, Allah adalah Allah yang setia
terhadap Firman yang keluar dari pada-Nya sebagai Allah perjanjian. Nuh dan
keluarganya mengalami keutuhan Allah yang Mahakuasa, Mahabesar, Mahaabadi.

Page | 25
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENJELASAN TEKS
Ayat 1 - 7 : Berkat Elohim

Berkat Allah, teks menyajikan lima isi berkat Allah kepada Nuh dan keluarga, hal yang
sama juga berlaku bagi kita dari teks Firman Tuhan ini, yaitu berkat Allah bagi keluarga
kita, berkat Allah bagi keluarga besar GKI di Tanah Papua dan semua umat di negeri
Papua dan dunia yang sudah ditebus Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. lima berkat
dimaksud adalah :
(1) Berkat keturunan (ay 1)
(2) Berkat manusia Nuh menjadi wakil Tuhan di bumi menaklukkan segala binatang
(ay 2)
(3) Berkat pemberian Allah berupa limpahan makanan (ay 3)
(4) Berkat menghormati Nyawa sebagai “imago dei” (ay 4-6)
(5) Berkat Anak-cucu (ay 7)

Ayat 8 – 17 Pembaruan Perjanjian Elohim

Pembaruan perjanjian Allah dengan manusia sebagai awal dari perjanjian yang baru, 3
(tiga) isi perjanjian Allah dengan Nuh, manusia dan semua makhluk yang hidup, antara
lain :
(1) Isi perjanjian pertama : segala makhluk hidup yang keluar dari bahtera tidak akan
dilenyapkan oleh air bah, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi
(ay 8-11)
(2) Isi perjanjian kedua : tanda perjanjian dari pihak Allah untuk mendukung isi
perjanjian pertama adalah “Busur-Ku Ku Taruh di awan menjadi tanda Perjanjian
antara Allah dan bumi” (ay 12-13)
(3) Isi perjanjian ketiga : Allah akan selalu Ingat isi Perjanjian pertama dan dan isi
perjanjian kedua bila tanda yang Allah berikan dalam perjanjian itu muncul di awan
diatas bumi (ay 14-17)

PENERAPAN

Fokus tahun pelayanan GKI pada tahun 2023 sudah ditentukan adalah tahun
“pembaruan”, maka teks hari ini sudah mengingatkan kita, bahwa GKI di tanah Papua
akan mengarungi tahun baru 2023 diatas alas pembaruan yang sudah Allah gariskan,
sebagaimana teks bacaan hari ini, yaitu semua manusia, makhluk dan GKI di Tanah
Papua selalu mengalami “Berkat Elohim” ; dan semua umat Tuhan di negeri Papua dan
dunia, meskipun tidak pernah melihat Allah tetapi percaya kepada “Anak Tunggal Allah
yang berkarya bagi penebusan dunia dan semua isinya, Allah ingat tanda perjanjian
penebusan “Salib”, diatas dasar iman kepada Tuhan Yesus “Allah ingat umat Tuhan di
negeri Papua di dunia dan didalam persekutuan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua.
Selamanya. Imanuel.

Page | 26
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU 8 JANUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : KEJADIAN 15 : 1-21
TEMA : ABRAHAM TELADAN PEMBARUAN IMAN

LATAR BELAKANG

Minggu ke-2 hari ke-8 bulan Januari tahun 2023 fokus layanan tahunan “pembaruan”
dengan memperhatikan pembaruan Allah dengan manusia yang tergambar pada
Kejadian 15:1-21. Kata "perjanjian" digunakan lebih dari 300 kali dalam Alkitab. Untuk
Perjanjian berasal dari kata dasar janji artinya ucapan yang menyataka kesediaan dan
kesanggupan untuk berbuat (seperti hendak memberi, menolong, datang, bertemu;
persetujuan antara dua pihak (masing-masing menyatakan kesediaan dan
kesangggupan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu). Dalam bahasa Ibrani kata
perjanjian menunjuk pada sebuah kesepakatan bersama anatar dua pihak, tetapi tidak
lagi dua pihak melainkan sepihak karena hanya Allah yang berdaulat (Kej. 6 :28). Kata
ini menjadi kunci yang selalu direnungkan Israel yaitu bersumpah dalam Ulangan.
Sumpah atau janji dalam Perjanjian Lama khusus pada kitab Kejadian bukanlah janji
yang umum, yang terlihat kurang kongrit dan khusus melainkan sebaliknya. Perjanjian
suluh (cahaya) bukan saja semata-mata terbatas diketurunan Abraham atau perjanjian
sejarah yang sudah berlalu, melainkan perjanjian yang digenapkan kepada semua orang
percaya melalui karya penebusan Kristus. Dan salah satunya adalah Abraham atau
bernama asli Abram merupakan generasi ke sepuluh dari Nuh melalui Sem anak Terah
dan dilahirkan 352 tahun setelah air bah.

PENJELASAN TEKS

Dari teks ini kita belajar 2 hal penting yaitu tentang : Harapan Abram akan ahli waris
(ayat 1-6) dan Kepastian Tentang Tanah yang Akan Dimiliki Abram (15:7-21).

Harapan Abram akan Ahli Waris (15:1-6)

Firman Tuhan kepada Abram jauh dari apa yang kita harapkan dalam keadaan seperti
itu: “Jangan takut, Abram, Aku adalah perisai bagimu; upahmu akan sangat besar”
(Kejadian 15:1). Mengapa mungkin Abram takut? Dia baru saja memenangkan
kemenangan besar atas Kedorlaomer dan tiga raja timur lainnya (Kejadian 14:14-15).
Karena itu, tidak diragukan lagi, ia telah menerima banyak pengakuan, bahkan dari raja
kafir Sodom (14:17, 21-24). Ketakutan apa yang dapat menghantui iman Abram pada
saat kemenangan seperti itu? Ada kemungkinan bahwa Abram takut akan pembalasan
militer dimasa depan dari Kedorlaomer dan sekutunya. Dia mungkin telah
memenangkan pertempuran, tetapi apakah dia memenangkan perang? Firman Tuhan
kepada Abram, “Aku adalah perisai bagimu,” bisa jadi ditujukan untuk meredakan
ketakutan akan konflik militer dimasa depan ini. Ini tidak mungkin menjadi perhatian
terbesar Abram, terutama mengingat ayat-ayat selanjutnya. Kemenangan Abram tidak
begitu manis mengingat satu pertanyaan yang tampaknya menutupi semua pertanyaan
lainnya, “Apa gunanya sukses, tanpa penerus?” Tanggapan Abram kepada Allah
menegaskan hal ini: “Dan Abram berkata, 'Ya Tuhan Allah, apa yang akan Engkau
berikan kepadaku, karena aku tidak memiliki anak, dan ahli waris rumahku adalah

Page | 27
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Eliezer dari Damaskus?' Dan Abram berkata, 'Karena Engkau tidak memberikan anakku,
yang lahir di rumahku adalah ahli warisku'” (Kejadian 15:2-3). Di Timur dekat Kuno,
ada praktek yang terbukti baik untuk memastikan seorang ahli waris, bahkan jika tidak
ada anak laki-laki yang dilahirkan dari laki-laki itu. Pasangan yang tidak memiliki anak
akan mengadopsi salah satu pelayan yang lahir ke dalam rumah tangga. 'Anak' ini akan
merawat mereka di hari tua mereka dan akan mewarisi harta dan harta benda mereka
pada saat kematian mereka.

Pada titik terendah dalam iman Abram ini, itulah yang terbaik yang dia pikir bisa dia
harapkan. Tuhan telah menjanjikan Abram jauh lebih banyak daripada apa yang bisa
dia berikan untuk dirinya sendiri. Eliezer bukanlah pewaris yang Dia janjikan.
Keturunannya berasal dari sel reproduksinya sendiri. Dia akan memiliki seorang putra
sendiri. Kemudian lihatlah, firman Tuhan datang kepadanya, mengatakan, ‘Orang ini
tidak akan menjadi ahli warismu; tetapi barangsiapa yang akan keluar dari tubuhmu
sendiri, dialah yang akan menjadi ahli warismu” (Kejadian 15:4). Untuk meyakinkan
Abram, Tuhan membawanya keluar dan menarik perhatiannya ke bintang-bintang di
langit. Ini adalah berapa banyak keturunan Abram akan melalui putranya yang pasti
akan datang (ayat 5). Ayat 6 menggambarkan tanggapan Abram terhadap wahyu ilahi:
“Lalu dia percaya kepada Tuhan; dan Dia memperhitungkannya sebagai kebenaran”
(Kejadian 15:6). Kata pertama 'kemudian' mencoba untuk menyampaikan gagasan
bahwa Abram menanggapi janji Allah tentang seorang anak dengan keyakinan. Dalam
pengertian ini, ini adalah terjemahan yang baik.

Kesulitan yang muncul, adalah bahwa 'kemudian' dapat menyampaikan lebih dari yang
seharusnya. Ayat 6 adalah pertama kalinya kata 'percaya' digunakan. Ini juga pertama
kalinya Abram dikatakan diperhitungkan sebagai orang benar. Mudah untuk
menyimpulkan bahwa Musa bermaksud bahwa ini adalah pertama kalinya Abram
beriman kepada Tuhan, dan bahwa dia di sini 'diselamatkan' (menggunakan kata
Perjanjian Baru). Dalam kitab Ibrani kita membaca: “Karena iman maka Abraham,
ketika ia dipanggil, taat dengan pergi ke tempat yang akan diterimanya sebagai milik
pusaka; dan dia pergi, tidak tahu ke mana dia pergi” (Ibrani 11:8). Di sini penulis Surat
Ibrani bermaksud agar kita memahami bahwa Abram 'mempercayai' Tuhan sebelum
pasal 15, bahkan saat ia meninggalkan Ur-Kasdim untuk memasuki tanah Kanaan.
Solusinya tidak sesulit kelihatannya.

Tata bahasa dari ayat 6 menunjukkan bahwa iman Abram tidak dimulai disini.Tidak
hanya sebelumnya dia percaya, dia terus percaya. Oleh karena itu, 'kemudian' dari
terjemahan kami mungkin agak terlalu kuat. Tetapi mengapa Musa menunggu sampai
titik ini untuk memberi tahu kita bahwa Abram percaya, dan bahwa dia dibenarkan
oleh iman? Iman Abram tidak disebutkan sampai sekarang untuk menekankan fakta
bahwa iman yang menyelamatkan adalah iman yang berfokus pada pribadi dan karya
Yesus Kristus. Disini iman Abram difokuskan pada janji seorang anak, yang melaluinya
berkat akan datang kepada seluruh dunia. Meskipun kita mungkin tidak sepenuhnya
menentukan seberapa lengkap pemahaman Abram tentang semua ini, kita tidak boleh
mengabaikan kata-kata Juruselamat: “Ayahmu Abraham bersukacita melihat hari-Ku;
dan dia melihatnya, dan dia bersukacita” (Yohanes 8:56). Sementara Abram percaya
kepada Tuhan, disini imannya lebih jelas dan terfokus. Di sini imannya adalah pada
janji Tuhan untuk memberikan berkat seorang putra, dan berkat melalui Dia. Pada titik

Page | 28
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
inilah Allah memilih untuk mengumumkan bahwa iman Abram adalah iman yang
menyelamatkan. Perhatikan tiga hal tentang iman Abram ini :

Pertama, itu adalah iman pribadi. Dengan ini saya maksudkan bahwa Abram percaya
kepada Tuhan. Dia tidak hanya percaya tentang Tuhan, tetapi di dalam Dia. Disinilah
perbedaan antara banyak orang yang mengaku Kristen dan mereka yang memiliki orang
Kristen—benar-benar dilahirkan kembali oleh iman dalam pribadi Kristus.

Kedua, iman Abram adalah iman proposisional. Sementara Abram percaya pada pribadi
Allah, imannya didasarkan pada janji-janji Allah. Banyak yang percaya pada dewa
definisi mereka sendiri. Abram percaya pada Tuhan wahyu. Perjanjian yang dibuat Allah
di sini dengan Abram (ayat 12 dst) memberi Abram proposisi khusus yang menjadi dasar
iman dan praktiknya.

Ketiga, Iman Abram juga merupakan iman yang praktis. Maksud saya, keyakinan Abram
adalah keyakinan yang membutuhkan tindakan. Jelas, pekerjaan Abram tidak memulai
keselamatannya, tetapi mereka menunjukkannya (lih. Yak 2:14 dst.). Juga, iman Abram
berkaitan dengan kebutuhan yang sangat praktis dan indra—kebutuhan akan seorang
anak laki-laki. Tuhan tidak meminta kita untuk percaya pada yang abstrak, tetapi pada
masalah kehidupan sehari-hari. Ketika Musa mengatakan bahwa iman Abram
diperhitungkan sebagai kebenaran, itu tidak berarti bahwa iman Abram, dengan cara
tertentu, ditukar dengan kebenaran. Iman Abram, seperti iman kita hari ini, bukanlah
sesuatu yang dia bayangkan dengan upaya mental atau spiritual. Iman itu sendiri adalah
sebuah karunia (Efesus 2:8-9). Imannya ada pada anak yang akan datang dan pada
keturunannya, salah satunya adalah Mesias. Karena Abram memandang kepada Satu
Allah yang akan menyediakan kebenaran, maka Allah menyatakan dia sebagai orang
benar. Secara teknis, keselamatan (dan iman) adalah hadiah, tetapi kebenaran datang
melalui proses hukum imputasi. Abram secara hukum dinyatakan benar oleh Allah
karena dia percaya kepada Dia yang benar. Kebenaran Kristus, yang diperhitungkan
kepada Abram karena imannya yang diberikan Allah, menyelamatkan dia. Cara Tuhan
menyelamatkan manusia bukanlah hal baru. Itu tidak berubah dari zaman Perjanjian
Lama ke Perjanjian Baru. Selalu, Tuhan telah menyelamatkan manusia oleh kasih
karunia, melalui iman. Tidak ada jalan lain. Sementara Abram diselamatkan oleh iman
kepada Dia yang akan datang, kita diselamatkan oleh iman kepada Dia yang telah
datang ini. Itulah satu-satunya perbedaan.

Kepastian Tentang Tanah yang Akan Dimiliki Abram (15:7-21)

Setelah mengatasi kebutuhan terbesar Abram untuk diyakinkan—yaitu seorang ahli


waris, Allah melanjutkan untuk memperkuat iman Abram mengenai tanah yang akan
dia miliki: “Dan Dia berkata kepadanya, 'Akulah Tuhan yang membawa kamu keluar
dari Ur Kasdim. , untuk memberikan negeri ini kepadamu untuk memilikinya'”
(Kejadian 15:7). Pertanyaan Abram tampaknya tidak mencerminkan ketidakpercayaan,
tetapi bertanya-tanya bagaimana hal ini akan dicapai: "Dan dia berkata, 'Ya Tuhan
Allah, bagaimana saya tahu bahwa saya akan memilikinya?" (Kejadian 15:8). Nadanya
mirip dengan nada suara Maria ketika diberitahu bahwa dia akan menjadi ibu dari
Mesias: “Dan Maria berkata kepada malaikat itu, 'Bagaimana ini bisa terjadi, karena aku
masih perawan?'” (Lukas 1:34).

Page | 29
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Tuhan tidak menegur Abram atas pertanyaannya, tetapi meneguhkan janji-Nya dengan
sebuah perjanjian. Maka Dia berkata kepadanya, 'Bawakan kepada-Ku seekor lembu
jantan berumur tiga tahun, dan seekor kambing betina berumur tiga tahun, dan seekor
domba jantan berumur tiga tahun, dan seekor burung tekukur, dan seekor merpati
muda.' Lalu dia membawa semuanya itu kepada-Nya dan memotongnya. dalam dua,
dan meletakkan masing-masing setengah berlawanan yang lain; tapi dia tidak
memotong burung-burung itu. Dan burung-burung pemangsa turun ke atas bangkai-
bangkai itu, dan Abram mengusir mereka (Kejadian 15:9-11). Di dunia kuno Abram,
perjanjian yang sah dan mengikat tidak dibuat diatas kertas yang ditulis oleh para
pengacara dan ditandatangani oleh pihak-pihak yang terlibat. Sebaliknya, kedua belah
pihak akan mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama, dan kemudian
mereka akan meresmikannya dalam bentuk perjanjian. Perjanjian itu dimeteraikan
dengan membagi seekor binatang (atau binatang-binatang). Faktanya, istilah teknis
secara harfiah berarti 'pergi membuat perjanjian.' Hewan itu dipotong menjadi dua
dan kedua belah pihak akan melewati di antara bagian tersebut. Tampaknya dalam
sumpah ini, para pria mengakui bahwa nasib hewan itu harus menjadi milik mereka jika
mereka melanggar ketentuan perjanjian mereka. Jadi kita melihat bahwa ayat-ayat
tersebut tidak menggambarkan proses penyembelihan hewan, tetapi tindakan hukum
membuat perjanjian yang mengikat. Beberapa waktu tampaknya telah berlalu antara
persiapan hewan (lih. ayat 11).

Menjelang akhir penundaan ini, Abram jatuh ke dalam keadaan seperti kesurupan yang
dalam: “Sekarang ketika matahari terbenam, tidur nyenyak menimpa Abram; dan
lihatlah, kengerian dan kegelapan yang besar menimpanya” (Kejadian 15:12). Saya
percaya itu adalah respons normal terhadap kengerian pengungkapan perlakuan
terhadap anak-anak Abram dalam 400 tahun ke depan. Keturunan Abram akan
memiliki tanah Kanaan, tetapi tidak sampai setelah penundaan yang cukup lama dan
banyak kesulitan: Dan Tuhan berkata kepada Abram, ‘Ketahuilah dengan pasti bahwa
keturunanmu akan menjadi orang asing di negeri yang bukan milik mereka, di mana
mereka akan diperbudak dan ditindas selama empat ratus tahun. Tetapi Aku juga akan
menghakimi bangsa yang akan mereka layani; dan setelah itu mereka akan keluar
dengan banyak harta” (Kejadian 15:13-14).

Abram tidak hanya tidak perlu mengetahui hal ini, tetapi pengetahuan seperti itu dapat
merugikan sebelum perbudakan ini terjadi. Tidak masalah bagi mereka yang membaca
kata-kata Musa ini untuk mengetahui negeri yang dia bicarakan. Memang, mereka baru
saja keluar dari Mesir. Sungguh hal yang aneh bagi orang-orang Israel yang dibawa
keluar dari Mesir untuk membaca nubuatan yang begitu akurat menggambarkan
pengalaman mereka. Tampaknya ada dua alasan untuk penundaan 400 tahun sebelum
tanah Kanaan akan dimiliki :

Pertama, anak-anak Abraham belum dapat (atau cukup banyak) untuk memiliki tanah
lebih awal. Juga penduduk negeri itu belum cukup jahat untuk diusir: “Pada generasi
keempat mereka akan kembali ke sini, karena kesalahan orang Amori belum selesai”
(Kejadian 15:16). Kedua , prinsip yang mengatur kepemilikan tanah Kanaan. Allah
memiliki tanah Kanaan (Imamat 25:23), dan Dia membiarkannya bagi mereka yang
mau hidup menurut kebenaran. Ketika Israel melupakan Tuhan mereka dan

Page | 30
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
mempraktekkan kekejian orang Kanaan (lih. II Tawarikh 28:3, 33:2), Tuhan juga
mengeluarkan mereka dari tanah itu.Mengingat perdebatan saat ini tentang siapa yang
memiliki klaim sah di tanah Israel, mari kita ingat prinsip ini. Adalah Tuhan yang
memiliki tanah, bukan orang-orang Yahudi, atau orang-orang Arab. Tuhan tidak akan
membiarkan orang-orang Yahudi memiliki tanah dan hidup dengan jahat seperti yang
Dia inginkan dari orang-orang bukan Yahudi. Selama 400 tahun atau lebih dari saat
wahyu ini, dua program bekerja secara bersamaan. Orang Kanaan semakin bertambah
jahat, dan hari perhitungan mereka semakin dekat. Pada saat yang sama, bangsa Israel
akan segera lahir, berkembang pesat dalam jumlah, dan dalam kedewasaan rohani,
mempersiapkan hari kepemilikan. Bukankah ini juga gambaran hari kita sendiri?
Bukankah Allah telah mengatakan bahwa di akhir zaman kejahatan akan meningkat
(lih. II Tesalonika 2:1-12; II Timotius 3:1-9; II Petrus 3:3 dst.)? Pada saat yang sama,
Allah sedang memurnikan dan mempersiapkan kita untuk kedatangan-Nya kembali (lih.
Efesus 5:26-27; Kolose 1:21-23; I Petrus 1:6-7). Orang jahat akan menerima pembalasan
atas dosa mereka, dan orang-orang kudus akan diberi upah karena kebenaran. Ketika
Tuhan telah berbicara tentang kematian damai Abram di usia tua yang matang dan
nasib keturunannya, Dia meratifikasi perjanjian tentang tanah yang akan menjadi milik
Israel: Dan terjadilah ketika matahari telah terbenam, bahwa hari sudah sangat gelap,
dan lihatlah, tampaklah tungku berasap dan obor menyala yang melintas di antara
potongan-potongan ini.

Pada hari itu Tuhan membuat perjanjian dengan Abram, dengan mengatakan, 'Kepada
keturunanmu telah Kuberikan negeri ini, dari sungai Mesir sampai sungai besar, sungai
Efrat: orang Keni dan orang Keniz dan orang Kadmon dan orang Het dan orang Feris
dan orang Refaim dan orang Amori dan orang Kanaan dan orang Girgasi dan orang
Yebus' (Kejadian 15:17-21). Perjanjian ini berbeda karena hanya Tuhan, dalam wujud
tungku yang berasap dan obor yang menyala-nyala, lewat diantara bangkai hewan
yang terbelah. Hal ini dilakukan untuk menandakan bahwa perjanjian itu sepihak dan
tanpa syarat. Tidak ada persyaratan yang diberikan kepada Abram untuk
pemenuhannya. Batas-batas geografis telah ditentukan dengan jelas, dan bahkan orang-
orang yang akan direbut diberi nama. Tuhan menyerahkan diri-Nya pada tindakan
yang sangat spesifik. Jaminan apa lagi yang bisa diminta?

PENERAPAN

1) Intinya bagi Abram adalah bahwa janji Tuhan sekarang jauh lebih spesifik. Abram
akan memiliki seorang putra sendiri yang melaluinya berkat-berkat akan
dicurahkan. Keturunan Abram akan sangat banyak dan, pada waktunya, akan
memiliki tanah itu. Tetapi sebelum ini, mereka akan melalui waktu penundaan dan
kesulitan besar.
2) Inti dari iman Abram adalah bahwa sementara dia menunggu janji berkat dimasa
depan, dia sementara itu puas dengan hadirat Tuhan. Abram tidak keluar di ujung
tongkat yang pendek. Pahala besar Abram adalah Tuhan sendiri: “Aku adalah
perisai bagimu; upahmu yang sangat besar” (Kejadian 15:1). Teologi kita telah
sangat terdistorsi dalam beberapa hari terakhir. Kita diundang untuk datang kepada
Kristus sebagai Juruselamat karena semua yang Dia dapat dan akan lakukan untuk
kita. Kita mungkin datang kepada-Nya untuk hadiah-Nya, daripada kehadiran-Nya.

Page | 31
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
3) Abram tidak ditipu atau disia-siakan dalam penundaan Tuhan dan dalam kesulitan
yang dia dan keturunannya hadapi. Abram diberkati, karena jika Tuhan adalah
bagian kita, itu sudah cukup. Disinilah kunci untuk memahami berkat yang dapat
ditemukan dalam penundaan dan kesulitan: sementara kemakmuran sering
menjauhkan kita dari Allah (lih. Mazmur 73:7-12), kesengsaraan mendekatkan kita
(Mazmur 73:25- 26).
4) Jika kedekatan dengan Tuhan adalah kebaikan tertinggi, maka penderitaan juga
baik, jika itu meningkatkan keintiman kita dengan-Nya. Dan kemakmuran itu jahat
jika itu menjauhkan kita dari kebaikan mengenal Tuhan.
5) Iman Abram diperkuat oleh wahyu khusus mengenai putranya dan tanah yang akan
diwarisi oleh keturunannya. Tetapi bahkan lebih dari itu, ia dibawa pada kesadaran
bahwa iman tidak dapat dipisahkan dari penderitaan, karena Tuhan menggunakan
ini untuk menarik manusia ke dalam persekutuan yang intim dengan diri-Nya.Iman
jarang diperkuat oleh keberhasilan (lih. ayat 1), tetapi dengan percaya kepada
Tuhan di tengah penundaan dan kesulitan.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU II

Page | 32
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 15 JANUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : KELUARAN 24:1-11
TEMA : “PEMBARUAN DAN PENYINGKAPAN TUHAN”

LATAR BELAKANG

Kita berada pada hari ke-15, minggu ke-3, bulan pertama Januari dalam tahun 2023,
acuan fokus pelayanan pada triwulan pertama Januari-Februari-Maret 2023 adalah
“Pembaruan TUHAN kepada Manusia”. Fokus pelayanan dimaksud akan didasarkan
pada firman Tuhan dari Keluaran 24:1-11 yang akan menerangi pencapaian pembaruan
yang Tuhan kerjakan kepada manusia.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1 – 2 Kedahsyatan Keberadaan TUHAN


TUHAN sendirilah yang mengatur bagaimana manusia atau umat atau para pelayan
atau hamba TUHAN menaati dan TUHAN menjaga dan menyertai pada saat TUHAN
berfirman untuk datang atau menghadap TUHAN.
Tentang Musa : Musa sendirilah yang mendekat kepada TUHAN
Tentang Harun, Nadab, Abihu dan 70 orang tua-tua Israel : dilarang mendekat kepada
TUHAN seperti yang dialami Musa, sujud menyembah TUHAN dari jauh.
Tentang bangsa Israel : tidak boleh naik bersama-sama dengan Musa. Sujud menyembah
TUHAN dari jauh.

Ayat 3 – 8 Tipologi Agama Wahyu dan Penyembahan

Peran nabi Musa sangat sentral dalam menghubungkan TUHAN dengan Umat TUHAN.
Umat TUHAN menyampaikan kepada TUHAN melalui Musa dan TUHAN juga
menyampaikan maksud TUHAN kepada umat melalui Musa. Pada pihak umat TUHAN,
yaitu umat TUHAN setelah mendengar firman Tuhan melalui Musa, mereka
memberikan respons atau reaksi umat atas firman Tuhan yang disampaikan Musa. Pada
bagian ini tergambar seperti dialog dua arah :
Musa : menyampaikan dengan cara memberitahukan kepada bangsa Firman dan segala
peraturan
Bangsa Israel : segala firman yang diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan
Musa : menuliskan Firman TUHAN, dan mendirikan mezbah
Pemuda-pemudi : mepersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan kepada
TUHAN
Musa : ritus darah anak domba ditaruh ke dalam pasuh dan disiram di mezbah, di buat
perjanjian Tuhan dan umat Israel.
Bangsa Israel : isi perjanjian dari pihak umat Israel adalah "Segala firman TUHAN akan
kami lakukan dan akan kami dengarkan." (ay 7b)
Musa : isi perjanjian dari pihak TUHAN Musa mengambil darah dan menyiram kepada
bangsa Israel serta berkata : "Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan
kamu, berdasarkan segala firman ini."

Page | 33
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 9 – 11 Penyingkapan Allah Israel

Pembaruan melalui perjanjian antara umat Israel dengan TUHAN berdampak,


dampaknya adalah TUHAN berkenan mengaruniakan kepada manusia dengan jalan
menyingkapkan diri-Nya. penyingkapan ini dapat dilihat atau digambarkan secara fisik,
“mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti
lantai dari batu nilam dan terangnya seperti langit yang cerah” (ay 10)

PENERAPAN

Pada hari ke-13 minggu ke-3 teks Keluaran 24:1-11 memberikan suatu penguatan tentang
arah perjalanan pelayanan satu tahun dalam GKI sebagaimana sebagiannya dikelolah
melalui refleksi atas atas Firman Tuhan yang disampaikan setiap ibadah Minggu, Ibadah
Unsur dan ibadah Wiyk/Keluarga dan KSP, bahwa “pembaruan yang Allah kerjakan”
seperti yang ditemukan dalam pembacaan kita ini. Bahwa ikatan perjanjian antara
Umat Israel sebagai Umat TUHAN dan TUHAN semesta Alam dengan “darah anak
domba yang disiram kepada bangsa Israel” merupakan suatu perjanjian yang
“termeterai atau diakui TUHAN sebagai perjanjian yang kualitatif”. Dasar perjanjian
ini, maka lahirlah suatu pembaruan yang datangnya dari pihak TUHAN, yaitu tentang
“pewahyuan diri TUHAN”. Ia berkenan membuka diri-Nya dan dilihat secara fisik”.
Imanuel.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III

Page | 34
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 22 JANUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : 2KORINTUS 3:1-18
TEMA : “PELAYAN-PELAYAN PERJANJIAN BARU”

LATAR BELAKANG

Kita sudah memasuki hari ke-22, minggu ke-4 dalam bulan Januari 2023, dan fokus
triwulan pertama adalah “pembaruan Tuhan kepada manusia” yang akan dimaknai arti
pembaruan berdasarkan 2 Korintus 3:1-18.
Kita akan menemukan 6 (enam) aspek utama “pembaruan” yang akan diuraikan pada
bahagian ini, ke empat aspek dimaksud adalah : aspek pertama : “Surat pujian yang di
tulis dengan Roh di dalam hati manusia.” ; aspek kedua : fase sekarang adalah fase
perjanjian baru di dalam Kristus, dan yang terdapat pelayan-pelayan perjanjian baru ;
aspek ketiga : kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh ; aspek ke-empat : fase yang
tidak pudar disertai kemuliaan ; dan aspek kelima : Kristus menyingkapkan selubung
Perjanjian Lama ; aspek ke-enam : Tuhan adalah Roh yang mengubah kita menjadi
segambar dengan Dia”, secara tekstual ringkasnya diuraikan berikut dibawah ini

PENJELASAN TEKS

Ayat 1 – 4 Surat Pujian yang ditulis dengan Roh di dalam hati manusia.
Paulus menyimpulkan keyakinan yang besar kepada Allah oleh Yesus Kristus pada ayat
(4) tentang : Surat pujian ; pada ayat (3) surat pujian itu dijelaskan bukan ditulis dengan
tinta, bukan juga ditulis pada loh-loh batu tetapi pada loh-loh daging dan ditulis dengan
Roh dari Allah yang hidup dan tempatnya ada pada hati manusia. Karena itu surat
pujian itu sama dengan “surat Kristus yang hidup” dari kata - kamu adalah surat Kristus.
Pembaruan yang Allah kerjakan untuk seseorang mencapai satu titik yang Paulus
simpulkan “adalah surat Kristus ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup” dan
dilakukan melalui “pelayanan”. Aspek pelayanan yang mendatangkan pembaruan
hanya melalui pemberitaan Injil kepada yang belum mengenal Tuhan Yesus Kristus.

Ayat 5 – 6 Pelayan-pelayan Perjanjian Baru terdiri dari hukum Roh yang menghidupkan
“Pembaruan kedua”, Rasul Paulus simpulkan pada ayat (5-6) terkait dengan era
kebangkitan pelayan-pelayan Perjanjian Baru. Artinya pada era terdahulu ada
Perjanjian Lama, dan masa setelah pemberitaan Injil adalah masa Kristus sebagai masa
perjanjian baru yang digerakkan oleh pelayan-pelayan perjanjian baru.”kesanggupan
kami adalah pekerjaan Allah”, yang berpegang pada hukum Roh, hukum Kristus.
Ayat 7 - 9 kemuliaan yang menyertai Pelayanan Roh, pelayanan yang memimpin
kepada pembenaran
Pembaruan ketiga : “kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh”, Musa menjadi jalan
masuk untuk manusia mengerti, mengenal, mengetahui tentang “pelayanan yang
memimpin kepada kematian terukir pada loh-loh batu”. Pada zaman Musa, Tuhan
Allah menyertainya dengan kemuliaan Allah. Tetapi didalam Kristus kemulian Allah
menyertai pelayanan Roh dan pelayanan Roh memimpin kepada pembenaran.

Page | 35
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 10 – 13 fase yang tidak pudar disertai kemuliaan Kristus
Pembaruan ke-empat : sebelum Kristus dan penginjilan, Umat Allah hanya ada pada
bangsa Israel, dan Musa adalah Nabi besar yang Tuhan pakai secara luar biasa untuk
menunjukkan kekuasaan Tuhan di dalam dunia. Musa pernah mendapatkan cahaya
kemuliaan Tuhan yang masih mengitari wilayah pundak dan kepala ke atas pada tubuh
fisik manusia Musa, cahaya itu lama kelamahan memudar, pada ayat (13b) “hilangnya
cahaya yang sementara itu”. karena itu Rasul Paulus memberikan suatu uraian terbuka
tentang periode pembaruan sebagai periode baru : “yang pudar disertai kemuliaan”
sebagai periode Musa, maka akan tiba periode “betapa lebihnya lagi yang tidak pudar
disertai kemuliaan” sebagai periode Kristus dan kemuliaan penginjilan di dalam Kristus.

Ayat 14 – 6 Kristus Menyingkapkan selubung Perjanjian Lama


Pembaruan kelima : Kristus menyingkapkan selubung Perjanjian Lama. Kata “kalluma”
artinya selubung, untuk menjelaskan kondisi tidak terbuka, masih tertutup, sedangkan
kata “anakalupto” artinya menyingkapkan selubung, yang pada ayat (14) menggunakan
kata “anakaluptomenon” menyingkapkan sendiri dengan muka, membuka dirinya
sendiri, terbuka dari selubung. Ini menandakan tentang periode baru yang segera
dimasuki adalah periode “anakalupto”, manusia dan siapa saja mengenal “Dia yang
menyingkapkan diri-Nya”, meskipun pada periode “anakalupto: ini masih saja pihak
yang membaca kita Musa “selubung” masih menutupi mereka. Kuasa untuk
menyingkapkan “hanya oleh Kristus (ay 14b)

Ayat 17 – 18 Tuhan adalah Roh, yang mengubah kita menjadi serupa dengan gambar-
Nya
Pembaruan ke-enam : pembaruan akan mendatangkan kemerdekaan, pembebasan. Hal
ini tercapai karena karunia iman untuk mengakui bahwa Allah adalah Roh. Hanya
Dialah yang memerdekakan, membebaskan. Kemerdekaan yang sesungguhnya yang
sudah dikerjakan oleh Allah adalah Roh, yaitu “diubah menjadi serupa dengan gambar-
Nya”. Karya untuk menjadi serupa dengan gambar Allah yang adalah Roh, hanya
dikerjakan, dikaruniakan oleh Allah pencipta.

PENERAPAN

Enam aspek pembaruan yang diuraikan diatas menjadi dasar untuk menemukan kualitas
pembarian diri kita dalam kualitas pembaruan yang sudah Allah kerjakan, bahwa hari
ini, setiap pribadi orang percaya adalah :
(1) Surat Kristus
(2) Pelayan dari Perjanjian Baru
(3) Pelayanan Roh dan pelayanan yang memimpin kepada pembenaran
(4) Kemuliaan Kristus pada yang pudar dahulu tanpa Kristus, sekarang memiliki
kemuliaan Kristus
(5) Hidup dalam periode selubung perjanjian lama yang sudah disingkapkan
(6) Mengaku dan Percaya Allah adalah Roh menjadikan manusia mencapai segambar
dengan Allah adalah Roh.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU IV

Page | 36
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 29 JANUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : IBRANI 9: 11-28
TEMA : KRISTUS IMAM BESAR PENGANTARA DARI PERJANJIAN YANG BARU

LATAR BELAKANG

Konsep Imam Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

Kita sudah memasuki minggu ke-4, minggu akhir dari triwulan pertama, hari ke 29,
bulan Januari 2023 fokus triwulan pertama “pembaruan” Allah dan manusia. Perjanjian
lama sampai perjanjian baru, kedudukan seorang imam lebih bersifat manusiawi.
Untuk memimpin Israel sebagai suatu bangsa dalam melakukan penyembahan yang
benar kepada Allah, maka Allah menghendaki adanya seorang imam. Allah
memerintahkan Musa memanggil Harun beserta anak-anaknya untuk memegang
jabatan imam bagi Allah. (bdk.Keluaran 28:1). Harun dan anak-anak-Nya, yakni Nadab,
Abihu, Eleazar dan Itamar.” Pemilihan Allah atas Harun dan anak-anaknya dalam
melakukan tugas peribadahan, tentunya agar pelaksanaan lebih teratur, terarah dan
berkenan kepada Allah. Tugas yang dijalankan Harun dan anak-anaknya sebagai imam
dibantu oleh orang-orang dari suku Lewi lainnya. Tujuh tugas imam dalam Alkitab
Perjanjian Lama antara lain: Pertama,Mempersembahkan korban-korban dari umat
kepada Tuhan (bdk.Imamat: 1-4). Kedua,Melakukan ritual ibadah di ruang kudus bait
suci setiap hari. Ketiga, Mengadakan Pendamaian bagi orang berdosa (bdk.Imamat 5).
Keempat, Menyampaikan doa berkat bagi umat (bdk.Bilangan: 6 :22-27, 2 Korintus
13 :13). Kelima, Mengajar umat dengan firman Tuhan/hukum taurat (bdk. 2 Tawarikh
17:7-7; 19:4). Keenam, Menentukan sesorang menjadi Najis atau Tahir (bdk.Imamat
12:15). Ketujuh, Menentukan hewan korban penghapus dosa layak atau tidak
(bdk.Imamat 22:17-25).
Tetapi disisi lain merupakan ketetapan Allah untuk dilakukan umat Israel secara turun
temurun disepanjang sejarah bangsa israel. Makna imam dalam Perjanjian Baru lebih
menggambarkan tentang sosok manusia yang ilahi yaitu Kristus. Kata yang dipakai
untuk imam dalam perjanjian baru adalah ‘hierus’, yang berarti “ia yang perkasa”, dan
kemudian berarti, “seorang yang sakral,” seorang yang mempersembahkan diri kepada
Tuhan. Pengertian kata imam dalam perjanjian baru memperjelas jati diri dari imam
yaitu seorang yang mempunyai kekuatan dan kuasa serta memiliki kesucian hidup.
Kesemuanya itu sebagai syarat menuju tugas sebagai pengantara umat dengan Tuhan
Allah sebagai yang mengutus kedalam dunia untuk membebaskan manusia dari dosa
melalui darah-Nya.

PENJELASAN TEKS

Ayat 11-14: Kristus sebagai Imam Besar

Pada ayat 11 “ Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik
yang akan datang: ia telah melintas kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna,
yang bukan dibuat oleh tangan manusia”, Ternyata Allah sendiri telah menentukan
bahwa keimamatan Yesus Kristus menurut Melkisedek (bdk.Ibrani 7:1). Isi nubuatan
dikutip oleh penulis Ibrani dengan mengatakan bahwa karena Yesus Kristus berasal dari
Page | 37
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
suku Yehuda, maka ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek (Ibr. 7:14-
15). Tentunya penetapan Yesus Kristus sebagai Imam Besar menurut cara Melkisedek
memiliki alasan dan latar belakang yang kuat. Berdasarkan Mazmur 110:4, seorang raja
keturunan Daud ditetapkan dengan sumpah Allah menjadi imam untuk selama-lamanya
menurut Melkisedek. Latar belakang penetapan ini terdapat dalam hal penaklukan
Yerusalem oleh raja Daud kira-kira tahun 1000 SM. Berdasarkan hal ini, Daud dan
keturunannya menjadi ahli waris atas jabatan imam raja dari Melkisedek, karena
Melkisedek adalah raja Salem dan sekaligus seorang Imam Allah Yang Mahatinggi (Kej.
14:38). Berdasarkan Kejadian 14:18, Melkisedek tampil dan menghilang tiba-tiba tanpa
keterangan tentang kelahirannya atau kematiannya. Asal nenek moyangnya atau
keturunannya dalam suatu cara menjelaskan bahwa kedudukannya lebih tinggi dari
Abram. Juga tidak disebut-sebut dari keimamatan keturunan Harun sebagai keturunan
Abram. Maka dengan itu ditetapkan bahwa keimamatan Kristus lebih tinggi dari
keimamatan suku Lewi.

Ayat 15-22: Kristus sebagai Pengantara Perjanjian

Pada ayat 15; tertulis “Karena itu ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru,
supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan,
sebab ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan
selama Perjanjian yang pertama”. Sebagai Imam Besar, Yesus Kristus bertindak sebagai
Perantara antara manusia dengan Allah. Fungsi ini hanya dapat dikerjakan oleh Yesus
Kristus karena sifat kekekalan yang dimiliki-Nya (Ibr. 7:24). Dalam Ibrani 7:24-28
terlihat jelas kelayakan keimamatan Yesus Kristus berdasarkan segala sifat yang ada pada
diri-Nya. Dikatakan bahwa Ia hidup senantiasa, yang saleh, tanpa salah, tanpa noda,
yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat
sorga. Semua sifat tersebut tidak dimiliki imam besar dari keturunan Lewi. Oleh karena
itu, dalam penjelasan Ibrani 7 menunjukkan bahwa Yesus Kristus layak bertindak
sebagai pengantara perjanjian sebagai Imam Besar. Tentunya seorang Imam Besar yang
melebihi segala imam besar lainnya. Ibrani 7 dengan jelas melaporkan berbagai kriteria
dan ciri-ciri dari Yesus Kristus yang melayakkan diri-Nya menjabat sebagai Pengantara
Perjanjian Imam Besar Agung. Pembuktian Yesus Kristus sebagai Imam Besar menurut
Ibrani 7:24-28. Data Alkitab yang memberikan bukti bahwa Yesus Kristus adalah
seorang Imam Besar terlebih dahulu dijelaskan dalam perjanjian lama. Seperti telah
disebutkan, Mazmur 110:4 dan Zakharia 6:13 merupakan acuan yang jelas tentang
keimamatan Yesus Kristus.

Ayat 23-28: Kristus Pengenapan Janji Keselamatan

Pada ayat 23 berkata “ Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga
haruslah dilahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh
persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu”. Ayat 24” Sebab Kristus
bukan masuk kedalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan
gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi kedalam sorga sendiri untuk menghadap
hadirat Allah guna kepentingan kita”. Dalam perjanjian baru hanya ada satu kitab saja
yang menyebutkan Yesus Kristus sebagai Imam Besar, yaitu surat Ibrani 9:11. Sebelum
membahas lebih dalam tentang keimamatan Yesus Kristus dalam surat Ibrani, perlu
mengetahui tentang keimamatan kekal dari Yesus Kristus. Salah satu masalah yang
Page | 38
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
timbul ialah pertanyaan kapan waktunya Kristus menerima jabatan-Nya sebagai Imam
Besar. Barangkali kecenderungan yang paling umum adalah menerima pemikiran
bahwa pekerjaan Kristus sebagai Imam Besar dimulai dengan Salib dan pemuliaan yang
mengikuti kebangkitan-Nya. Hal tersebut ditegaskan pula oleh Brill, bahwa pekerjaan
Yesus Kristus sebagai Imam Besar telah dimulai pada waktu Ia menyerahkan diri-Nya di
kayu salib dengan korban darah-Nya karena dosa manusia. Namun Walvoord
menjelaskan bahwa Yesus Kristus memulai pekerjaan-Nya sebagai Imam Besar ketika Ia
dilantik menjadi Imam oleh baptisan Yohanes atau pada saat inkarnasi itu sendiri.
Mengacu pada penjelasan Mazmur 110:4 yang dikutip surat Ibrani 7:20-21
menunjukkan bahwa Kristus adalah seorang Imam pada saat Mazmur itu ditulis seribu
tahun sebelum kelahiran Kristus. Bahkan walaupun inkarnasi-Nya dan peristiwa-
peristiwa berikutnya penting untuk melaksanakan keimamatan ini. Hal ini berarti
keimamatan Yesus Kristus telah ditetapkan jauh sebelum kelahiran-Nya, sehingga pada
saat itu Kristus memang seorang imam. Tetapi jabatan keimamatan Kristus secara sah
belum berlaku pada waktu itu. Pelaksanaan tugas sebagai seorang Imam Besar terjadi
pada saat Ia mengorbankan diri-Nya di kayu Salib.

PENERAPAN

Karya Keselamatan Yesus Kristus adalah Sempurna. Keberadaan Yesus Kristus yang
bersifat kekal menyebabkan keimamatan-Nya juga kekal adanya. Dengan demikian
berdampak pada tindakan penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Terlihat
jelas dalam surat Ibrani 7:25, “Karena itu, Ia sanggup juga menyelamatkan dengan
sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa
untuk menjadi Pengantara mereka.” Yesus Kristus sanggup untuk menyelamatkan
karena Ia memiliki kuasa untuk melakukannya. Kesanggupan Yesus Kristus tersebut
dijelaskan dengan pemakaian kata ‘dunatai’ dari kata dasar ‘dunamai’, yang berarti
mampu, sanggup, kekuatan dan kuasa. Jadi sebagai Imam Besar, Yesus Kristus berkuasa
untuk melakukan tindakan yang menyelamatkan manusia.
Imamat baru dalam Perjanjian Baru diperlihatkan dengan jelas melalui ayat-ayat berikut.
Dalam 1 Petrus 2:5, 9 disebutkan bahwa orang-orang percaya adalah: “ ... batu hidup
untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada
Allah. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib.” Dalam kitab Wahyu 1:6 juga disebutkan: “yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam- imam bagi Allah, Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa
sampai selama-lamanya.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU I

Page | 39
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SELASA, 31 JANUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : IBADAH KUNCI BULAN - HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : 2TESALONIKA 3: 1-15
TEMA : BERDOA DAN BEKERJA

LATAR BELAKANG

Kita sudah ada pada hari ke-31 dari bulan Januari 2023, sebagai hari, tanggal dan bulan
terakhir, memasuki kunci bulan Januari, dan fokus layanan pada “pembaruan” Allah
kepada manusia” sebagaimana tersedia pada teks bacaan 2 Tesalonika 3:1-15.

Ungkapan Bahasa latin “Ora et Labora” di terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia


“Berdoa dan Bekerja”. Ungkapan Latin ini hingga kini di gunakan dalam Gereja
Kristen dan atau Orang Kristen sebagai motto saat bekerja maupun berjuang dalam
menjalani kehidupan agar senantiasa di berkati Tuhan. Acapkali dalam praktek
hidup orang Kristen, ada yang hanya berdoa melulu saja tanpa mau bekerja keras.
Sebaliknya, ada orang yang suka bekerja keras dan menganggap doa kurang penting
maka ungkapan “Ora et Labora” - “Berdoa dan Bekerja” telah memberi makna yang
jelas bahwa orang Kristen di nasihati agar tidak hanya setia berdoa keras tetapi juga
harus bekerja keras. Ini panggilan Allah bagi Orang Kristen untuk senantiasa
Berdoa dan Bekerja. Khotbah Kunci Bulan Januari ini dari Kitab 2 Tesalonika 3: 1-
15 dengan tema: Berdoa dan Bekerja”, akan menjadi bahan renungan bagi jemaat
dan unsur-unsur jemaat GKI Di Tanah Papua.

PENJELASAN TEKS

Untuk menelaah teks bacaan ini, saya membaginya dalam beberapa bagian sebagai
berikut :

Ayat 1 – 2 : Berbicara tentang pentingnya doa dalam menghadapi kesulitan. Rasul


Paulus dengan rendah hati meminta kepada saudara-saudara seiman, yakni Jemaat di
Tesalonika untuk setia berdoa agar Firman TUHAN (Injil Kristus) yang
diberitakan memperoleh kemajuan dan dimuliakan oleh orang banyak. Selain
itu, supaya Rasul Paulus dan rasul-rasul lainnya terlepas dari gangguan para
pengacau dan orang-orang jahat yang ingin mengacaukan pekerjaan
pemberitaan Firman Tuhan. Hal ini karena tidak semua orang beroleh iman kepada
Tuhan.

Ayat 3 – 4 : Berbicara tentang Kepercayaan Rasul Paulus terhadap Jemaat di Tesalonika.


Rasul Paulus dan rasul-rasul lainnya mengatakan kepada mereka yang
mengalami penderitaan bahwa TUHAN adalah Setia, Ia akan memelihara dan
menguatkan hati jemaat dari setiap orang yang menindas dan berbuat jahat.
Disamping itu, Rasul Paulus percaya dalam nama Tuhan bahwa segala ajaran
dan nasihat yang terkait dengan Firman TUHAN sudah ia sampaikan kepada
mereka. Jemaat Tesalonika akan melakukannya dan mempraktekkan ajaran
Firman TUHAN itu dengan baik untuk Kemuliaan Nama TUHAN selamanya.

Page | 40
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 5 – 6 : Doa dan harapan Rasul Paulus agar TUHAN Kirannya tetap menunjukkan
hati jemaat Tesalonika kepada kasih Allah dan kepada Ketabahan Kristus. Dia
mendoakan agar mereka tetap setia, tabah dan teguh dalam iman Kepada Yesus
Kristus. Pada bagian ini, Rasul Paulus dan rasul-rasul lainnya berpesan kepada
Jemaat Tesalonika untuk menjauhkan diri dari setiap orang yang tidak
melakukan pekerjaannya dan tidak meneladani hidup Rasul Paulus atau
menuruti ajaran yang telah mereka terima dari para rasul.

Ayat 7 – 9 : Rasul Paulus secara langsung dan tersirat menyatakan bahwa hendaknya
jemaat Tesalonika memahami segala sesuatu tentang keteladanannya dan rasul-rasul
lainnya. Sebab Rasul Paulus dan para rasul tidak lalai bekerja di Antara mereka.
Hal itu dibuktikan oleh Rasul Paulus dan rasul-rasul lainnya dengan bekerja
keras untuk mencukupi kebutuhannya dan tidak menjadi beban bagi jemaat.
Bahkan, Rasul Paulus sempat mengingatkan bahwa dirinya dan para rasul yang
melayani di Tesalonika waktu itu, sebenarnya mempunyai hak mendapat
imbalan atas pelayanan mereka. Tetapi itu tidak mereka tuntut, sebab Rasul
Paulus dan para rasul lainnya hanya ingin menjadikan diri mereka sebagai
teladan bagi orang-orang percaya di Jemaat Tesalonika.

Ayat 10 – 11 : Rasul Paulus menasihati jemaat Tesalonika bahwa jika seseorang tidak
mau bekerja, janganlah Ia makan. Rasul Paulus mengatakan hal itu karena, Ia dan
para rasul mendengar bahwa ada diAntara jemaat Tesalonika yang tidak tertib
hidupnya dan tidak mau bekerja hanya berpangku tangan serta sibuk dengan segala
sesuatu yang tidak bermanfaat.

Ayat 12 – 13 : Nasihat Rasul Paulus dan para rasul lainnya agar jangan jemu-jemu
(bosan) berbuat apa yang baik. Seperti seorang bapa menasihati anak-anaknya, maka
demikian pula Rasul Paulus menasihati dan mengingatkan orang-orang malas
yang tidak mau Bekerja, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya.
Dan dengan itu, mereka makan makanannya sendiri. Rasul Paulus kembali
memesan kepada Jemaat Tesalonika sebagai saudara-saudara seiman agar
hendaknya mereka semua tidak jemu-jemu berbuat baik kepada semua orang.

Ayat 14 – 15 : Pada bagian terakhir teks bacaan ini , sekali lagi Rasul Paulus dan rasul-
rasul lainnya menasihati Jemaat di Tesalonika untuk janganlah menganggap orang
malas dan orang yang tidak mau bekerja itu sebagai musuh, tetapi tegurlah dia
sebagai saudara seiman. Lebih jauh Paulus tegaskan, bahwa apabila ada orang
yang tidak mau mendengar Firman TUHAN yang tertulis dalam suratnya, maka
hendaklah mereka menandai dia dan jangan bergaul dengan dia. Dengan begitu
orang tersebut malu. Namun, janganlah anggap dia sebagai musuh sebaliknya
tegurlah dia sebagai saudara seiman dalam nama Yesus Kristus TUHAN kita.

PENERAPAN

Pelajaran rohani yang kita “petik” dari bacaan Firman TUHAN dalam kitab
2Tesalonika 3:1-15 sebagai berikut :
1) Rasul Paulus dan para rasul lainnya telah memberi didikan, ajaran dan beberapa
nasihat praktis yang penting bagi Jemaat Tesalonika dimasa lampau dan kita

Page | 41
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
orang-orang percaya dimasa kini, bahwa kita semua harus setia berdoa bagi
para hamba TUHAN, supaya Firman TUHAN beroleh kemajuan dan di
muliakan oleh segala suku bangsa sampai keujung bumi. Karena Firman
TUHAN adalah satu-satunya sumber bagi manusia untuk mengenal Allah dan
merupakan otoritas tertinggi untuk mengatur tingkah laku (moral dan etika) bagi
orang-orang percaya (Kristen).
2) Tuhan itu setia. Ia senantiasa memegang dan menepati janjiNya, akan
menguatkan hati kita dan memelihara semua orang yang setia berdoa dan
bekerja keras. Ia akan tetap menujukan hati kita kepada Kasih Allah dan
ketabahan hati kristus.
3) Kita belajar untuk mengikuti teladan para hamba TUHAN, terutama teladan
Yesus Kristus Juruselamat kita. Kita pun mendengar nasihat Paulus supaya
jangan jemu-jemu untuk berbuat baik. Demikian pula jika ada sesama orang
percaya yang lemah imannya (lalai,malas,dst), kita diminta supaya jangan
menganggapnya sebagai musuh yang harus dijauhi atau dihindari, melainkan
tegurlah dia dengan baik sebagai saudara seiman didalam kasih Yesus Kristus
TUHAN kita, agar dia dimenangkan dan nama TUHAN dimuliakan.
Berdoa dan bekerja keras adalah panggilan hidup orang percaya (Kristen).
Maka dalam Disiplin hidup orang percaya, Berdoa dan Bekerja Keras
merupakan totalitas yang saling mengait satu dengan yang lain dan tidak
terpisahkan. Jadi, orang percaya diminta untuk tidak hanya berdoa keras, tetapi
juga harus bekerja keras. (bnd. Yohanes 5:17; Amsal 18:9).

Page | 42
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Fokus Pembaruan GKI Pada Pelayanan Triwulan Pertama Januari-Februari-Maret
2023 “Pembaruan Tuhan Kepada Manusia”

BULAN KE-2 : FEBRUARI – 2023

MINGGU, 5 FEBRUARI 2023


KELENDER GEREJAWI : MERAH
PEMBACAAN ALKITAB : ROMA 9:1-29
TEMA : “ORANG PERCAYA ANAK-ANAK PERJANJIAN DI DALAM KRISTUS”

LATAR BELAKANG

Minggu 5 Februari merupakan minggu pertama dalam bulan Februari, dan minggu ke-
6 dalam tahun 2023, hari ke-36 bulan kedua dalam triwulan pertama dengan acuan
fokus pelayanan dalam triwulan ini adalah “Pembaruan TUHAN kepada Manusia”.
Focus triwulan satu ini didasarkan pada firman Tuhan yangdiambil dari Roma 9: 1 – 29.
Teks Roma 9:1-29 direfleksikan dengan sejarah penginjilan 168 tahun perjumpaan Yesus
Kristus dengan bangsa dan negeri Papua, dapat tergambar mirip dengan situasi dan
kondisi ayat (15) "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh
belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." ,
artinya tanggal 5 Februari 1855 hati Tuhan bagi Papua adalah “hari belas kasih dan
kemurahan Allah bagi negeri dan bangsa Papua”. Yang sebenarnya, bila dibuat refleksi
atas ayat (22) “Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya,
Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang
telah disiapkan untuk kebinasaan” – hanya “kesabaran Tuhan” atau dalam masa
kesabaran Tuhan, Negeri dan bangsa Papua sebenarnya berhadap dengan “murka
Tuhan yang membinasakan” atau Papua “mungkin tidak lagi berjumpa dengan Injil
Tuhan Yesus Kristus”, tetapi, justru pada masa kesabaran Tuhan, negeri dan bangsa
Papua “Tuhan memilih dan terpilih”, teks ayat (23-24) “justru untuk menyatakan
kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-
Nya untuk kemuliaan, yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara
orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain,…”. Maka perubahan Papua
ke dalam Injil bukan karena permohonan Papua, tetapi karena “panggilan Tuhan,
pilihan Tuhan” untuk menjadi “benda-benda belas kasihan Allah”. Inilah dasar utama
“pembaruan Tuhan kepada manusia Papua dan negeri mereka”, bahwa Papua sudah
menjadi bangsa yang disiapkan Tuhan untuk menyinarkan kemuliaan Tuhan bagi
bangsa-bangsa, yaitu melalui Injil Tuhan Yesus Kristus.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1 – 5 Mengatakan Kebenaran Tentang Jati diri Paulus

Pada bagian ini untuk satu hal, yaitu tentang “saudara-saudara, kaum sebangsa secara
jasmani” (ay 3) kata jasmani (sarka) dari kata “sarks” artinya daging, tubuh, manusia,
jasmani, ukuran manusia, bangsa. Paulus gunakan untuk menyebut “kondisi masa lalu
dia yang saat ini riil ada dan sedang dijalani, dihidupi oleh saudara-saudara, kaum
sebangsanya, ia menyebut demikian dari kondisi masa depan Paulus ketika Paulus sudah
hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana tuntutan jati diri kultural dalam dirinya

Page | 43
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
berperang. Rasul mengutarakan “ikatan jati diri bangsa dan dirinya” dengan
menggunakan 3 (tiga) kata yang memiliki makna sama untuk menguatkan pernyataan
rasul Paulus, pertama kata “kebenaran” (Aletheian, aletheia), kedua, kata “tidak
berdusta” (ou pseudomai) dan ketiga “suara hati” atau “hati nurani” (suneideseos) atau
berbicara dalam keadaan sadar. Kata “aletheian” atau kebenaran memiliki kasus akusatif
sehingga baik kata kebenaran, tidak berdusta dan suara hati atau kesadaran mengatakan
tentang yang benar konteksnya adalah Rasul Paulus dengan sungguh-sungguh sadar
mengatakan tentang keadaan dan situasi kejiwaan dan mentalitas dirinya. Tentang
saudara-saudara, kaum sebangsa secara jasmani. Kebenaran yang Paulus bicarakan
adalah “kebenaran dalam Kristus” (alethian en Christo) dan “suara hati yang bersaksi
adalah suara hati dalam Roh Kudus” (suneideseos en pneumati hagio”

Ayat 6 – 9 Anak-Anak Allah, Anak-anak Perjanjian, keturunan yang benar

Teks bagian ini menegaskan satu status dalam 3 kata diurai secara simbolik, yaitu
pertama status “anak-anak Allah” (tekna Theou), kedua, status “anak-anak perjanjian”
(tekna epanggelias) dan ketiga, status keturunan yang benar (sperma = benih,
keturunan), ketiga status dimaksud dikaitkan dengan 2 (dua) pernyataan berikut : (1)
“sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel (ay 6) ; tidak
semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham (ay 7)”. Sehingga dari
janji Firman, penjanjian tentang anak perjanjian digenapi (ay 9), dari sinilah lahir Anak-
Anak Allah, Anak-Anak Perjanjian dan keturunan yang benar, yaitu yang berasal dari
Roh dan Firman atau yang keluar datang dari Allah.

Ayat 10 – 18 Belas Kasih dan Kemurahan Hati Allah

Teks bagian ini bagi kita Rasul Paulus menguraikan tentang 5 prinsip belas kasih dan
kemurahan Allah, yaitu :
(1) Belas kasih dan kemurahan Allah yang pertama : Rencana Allah (prothesis Theou)
; pemilihan Allah (eklogen Theou) dan panggilan Tuhan (kalountos Theou) (ay 11)
(2) Belas kasih dan kemurahan Allah yang kedua : Allah adil adalah Allah Yang Mustahil
(ay 14)
(3) Belas kasih dan kemurahan Allah yang ketiga : Allah menaruh belas kasihan (eleeso
Theou) kepada siapa saja Allah menaruh belas kasih (eleo) (ay 15)
(4) Belas kasih dan kemurahan Allah yang ke-empat : Allah menaruh kemurahan
(oiktireso) kepada siapa saja yang memperoleh kemurahan (oiktiro) (ay 15)
(5) Allah menegarkan hati siapa yang dikehendakinya (sklerunei = mengeraskan) (ay
18)

Ayat 19 – 29 Allah Yang Maha kuasa, Allah Yang Sabar dan Allah yang penuh Belas
Kasih

(1) Allah Yang Mahakuasa : Allah yang membentuk Manusia (ay 19-21)
(2) Allah Yang Sabar dan penuh Belas Kasih 22-29) --Allah Mengangkat bangsa Israel
adalah Allah Yang sama Mengangkat Bangsa-Bangsa (ay 22- Benda-benda
kemurkaan (skeun orges) Allah untuk kebinasaan (apoleian) (ay 22) -- Untuk satu
hal “kebinasaan” (apoleian) dari benda-benda kemurkaan (skeun orges) kebesaran
Allah ditampakkan melalui 3 (tiga aspek), yaitu (1) Allah yang “murka” (orgen

Page | 44
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Theou) ; (2) Allah yang menyatakan “kuasa Allah” (dunaton Theou) dan (3) Allah
yang menunjukkan “kesabaran Allah” (makrothumia Theou) -- Benda-benda Belas
Kasih (skeun eleous) Menyatakan (gnorizo=memberitahu, tahu) kekayaan
kemuliaan (doksen) Allah (ay 23-24)

Ayat 23 dan 24 menerangkan tentang “alasan mengapa Allah menaruh kesabaran yang
besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya?” (ay 22), terjawab pada ayat 23-24,
mestinya bangsa Yahudi dihukum dan bangsa-bangsa lain dihukum, mereka inilah
benda-benda kemurkaan itu, tetapi sebaliknya, “Allah menaruh kesabaran yang besar”
(makrothumia Theou), terhadap benda-benda kemurkaan itu, supaya pada masa
kesabaran Allah tercapai maksud Allah, yaitu “terpanggil dari antara orang Yahudi dan
terpanggil dari bangsa-bangsa lain (ay 24) didalam dan oleh Tuhan. Dan oleh Tuhan
mereka dijadikan sebagai “benda-benda belas kasih” (skeun eleous) Allah, untuk
“menyatakan” (gnorizo=memberitahu) kekayaan kemuliaan (doksen) Allah. Allah
yang ada dipihak mereka, Allah yang menjadi pembela yang adil, Allah yang
membenarkan mereka, Rasul Paulus kisahkan secara terbuka dengan beberapa
pernyataan yang menunjukkan Allah sudah meneggakkan mereka yang terpilih dan
terpanggil dalam masa kesabaran Allah, yaitu :
1. Bukan umat-Ku, Ku-sebut umat-Ku (ay 25)
2. Yang bukan kekasih – Kekasih (ay 25)
3. Kamu bukan umat-Ku akan dikatakan mereka Anak-Anak Allah yang hidup (ay 26)
4. Sisa Israel akan diselamatkan (ay 27)

PENERAPAN

Negeri dan bangsa Papua sudah menjadi “benda-benda kemuliaan Allah” didalam
dunia, khususnya di tanah dan negeri Papua. Itu adalah hadiah dari kasih karunia Allah.
Tuhan sendiri yang mencari dan menemukan Bangsa Papua, Tuhan sendiri yang pilih
untuk menjadi “bangsa pilihan Tuhan”. Pada momentum 169 tahun Pekabaran Injil di
negeri Papua, mari kita yang berada di negeri Papua atau mari kita sebagai bangsa
Papua, menyatakan berkomitmen iman, merespon panggilan dan pilihan Tuhan untuk
terus kobarkan semangat pemberitaan Injil dalam kehidupan pribadi, keluarga, gereja
dan publik Papua dan dunia.
Hanya Tuhan yang mengubah masa-masa dan waktu dan peradaban hidup manusia ke
dalam sejarah dan peradaban yang sejalan dengan Tuhan. Demikianlah kuasa-Nya yang
hebat “yang bukan umat-Ku, Ku sebut Umat-Ku (ay 25) ; yang bukan kekasih, Kekasih
dan yang bukan umat-Ku dikatakan “mereka Anak-Anak Allah yang hidup”,
demikianlah Papua dan negerinya dalam genggaman “Kasih Allah yang kuat”.

Page | 45
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 12 FEBRUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : I KORINTUS 11: 17-34
TEMA : ”KEKUDUSAN PERJAMUAN MALAM”

LATAR BELAKANG

Kita sudah berada pada bulan Februari minggu ke-2, mencapai hari ke-43 dan minggu
ke-7 dalam tahun 2023, fokus pelayanan pada triwulan pertama “pembaruan” terkait
dengan pembaruan Tuhan kepada manusia yang akan menuntun kita melalui teks I
Korintus 11:17-34.

Ada sebuah cerita rakyat mengenai Sup Batu : Cerita ini berkisah tentang beberapa
orang penjelajah asing yang kelaparan dan membujuk masyarakat sebuah kota untuk
berbagi sejumlah kecil makanan mereka dalam rangka membuat sebuah hidangan yang
dapat dinikmati setiap orang. Peristiwa ini terjadi ketika beberapa orang penjelajah
datang ke sebuah desa, hanya membawa sebuah tungku masak kosong. Saat mereka
datang, para penduduk desa tak berniat untuk berbagi makanan apapun kepada para
penjelajah yang kelaparan tersebut. Kemudian, para penjelajah pergi ke sungai dan
mengisi tungku tersebut dengan air, memasukkan sebuah batu besar ke dalamnya, dan
menempatkannya ke sebuah perapian. Salah satu penduduk desa menjadi penasaran
dan bertanya soal apa yang mereka lakukan. Para penjelajah tersebut menjawab bahwa
mereka sedang membuat "sup batu", yang rasanya menakjubkan dan akan mereka bagi
dengan para penduduk desa, meskipun masih membutuhkan sejumlah kecil hiasan,
yang tak mereka memiliki, untuk menambah rasa.
Penduduk desa tersebut, yang berniat menikmati sup yang dibagi tersebut, tanpa
berpikir panjang membawa beberapa wortel yang ditambahkan ke sup tersebut.
Penduduk desa lainnya menghampiri, penasaran dengan tungku tersebut, dan para
penjelajah kembali berkata soal sup batu mereka yang belum benar-benar selesai.
Penduduk desa tersebut membawa sejumlah kecil bumbu. Para penduduk desa lainnya
menghampiri dan masing-masing menambahkan bahan lainnya. Pada akhirnya, batu
tersebut (yang tidak untuk dimakan) diangkat dari tungku tersebut, dan sepanci sup
dinikmati oleh para penjelajah dan penduduk desa. Meskipun para penjelajah menipu
para penduduk desa untuk berbagi makanan dengan mereka, mereka berhasil
mengubahnya menjadi hidangan lezat yang mereka bagi dengan para penyumbang.
Kisah Sup Batu ini memberikan pesan moral mengenai nilai berbagi .

Hal berbagi ini juga merupakan sesuatu penting di dalam sebuah Perjamuan Kudus.
Karena di dalam perjamuan kudus itu sendiri, seseorang diingatkan tentang bagaimana
Kristus yang bersolidaritas dengan manusia, membagi hidupNya untuk menyelamatkan
manusia lewat pengorbananNya yang besar di atas kayu salib. Yesus membagi
kemuliaan-Nya supaya manusia menjadi mulia. Namun, kita kadang melupakan
perbuatan Yesus, sehingga kita menjadi egois dan hanya memuaskan diri sendiri.
Dengan berbagi, ada kebersamaan, ada persekutuan yang terjalin erat dengan kasih
Kristus menjadi pengikatNya.
Sejak semula, perjamuan dalam jemaat Kristen itu juga ditandai dengan berbagi
makanan dan minuman. Namun di jemaat Korintus hal ini sudah mulai bergeser. Apa
yang terjadi dengan jemaat Tuhan di Korintus?

Page | 46
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENJELASAN TEKS

Kejengkelan Paulus (Ayat 17-22)

Perjamuan kasih (Agape) kudus yang bersifat religius itu berubah menjadi sandiwara
humor yang memalukan.

Ayat 17-19 : Paulus menegur dan mengingatkan bahwa pertemuan-pertemuan dari


Jemaat Tuhan di Korintus tidak mendatangkan kebaikan tetapi mendatangkan
keburukan. Masalah-masalah yang menimbulkan perpecahan dalam jemaat di Korintus
saat beribadah antara lain karena kesalahpahaman tentang perjamuan Tuhan (ay 20-
34) dan kekacauan dalam penggunaan karunia Roh. Semua itu mengecewakan orang-
orang yang berkumpul untuk beribadat. Mengenai “ada perpecahan di antara kamu”
sebenarnya lebih tepat diterjemahkan dengan “berbagai golongan”. Hal ini tampaknya
muncul sebab golongan kaya, bertentangan dengan kebiasaan, dengan rakus melahap
konsumsi mereka yang lebih berlimpah sebelum golongan yang miskin tiba, sehingga
mereka tidak perlu berbagi makanan mereka selaku lambang lahiriah dari kesatuan
tubuh. Paulus mengakui bahwa ada berbagai perbedaan di antara umat Tuhan di
Korintus.. Akan tetapi, apabila perbedaan-perbedaan itu berkembang menjadi
perpecahan karena mengikuti kehendak sendiri-sendiri, maka itu merusak jemaat.
Adanya berbagai golongan ini pada akhirnya menunjukkan siapakah yang tahan uji
atau berfungsi untuk membedakan mana orang-orang percaya yang sesungguhnya dan
bukan.

Ayat 20-22 : Orang-orang Korintus memamerkan diri mereka bahwa mereka sedang
berkumpul untuk berbagi roti dan anggur perjamuan Tuhan. Jadi sesungguhnya mereka
itu berkumpul bukan untuk makan Perjamuan Tuhan. Di jemaat Korintus, makan
bersama itu telah menjadi waktu dimana sebagian orang makan dan minum secara
berlebihan sementara sebagian lainnya lapar. Sejumlah anggota jemaat makan roti dan
minum semua anggur tanpa menunggu anggota lainnya. Bahkan beberapa orang
minum anggur terlalu banyak sehingga mereka mabuk. Kurang ada perbuatan berbagi
dan saling peduli. Dan ini menunjukkan bahwa mereka salah memahami Perjamuan
Tuhan. Karena apa yang dilakukan ini tidak menunjukkan kesatuan dan kasih yang
seharusnya menjadi ciri jemaat tersebut sebagai jemaat Kristen. Paulus mengkritik
perbuatan ini dan kembali mengingatkan jemaat akan tujuan sesungguhnya dari
Perjamuan Kudus. Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan
minum? (22) Pertanyaan ini penuh kemarahan dan dialamatkan kepada orang-orang
yang menganggap persekutuan itu hanya sebagai jamuan makan sosial biasa dan bukan
perjamuan kasih yang rohani.

Tinjauan tentang pengajaran yang pernah disampaikan (ayat 23-26)

Rasul Paulus membenarkan tegurannya dengan meninjau makna yang nyata dan
sesungguhnya dari peraturan tersebut dengan merunut balik pengajaran itu sampai ke
Tuhan Yesus sendiri.

Ayat 23: Laporan Paulus tentang apa yang Yesus katakan dan lakukan saat Perjamuan
Paskah terakhir bersama para muridNya ini mirip dengan apa yang terdapat dalam Injil

Page | 47
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Lukas 22:19-20. Dengan saling berbagi dalam perjamuan Tuhan, para pengikut Yesus
mengingat bahwa mereka dipersatukan oleh kematianNya sampai Ia datang kembali.
Paulus tidak dapat memuji mereka sebab perilaku mereka itu tidak selaras dengan yang
ia telah terima dari Tuhan. Dia tidak menjelaskan apakah ia menerima pengajaran
mengenai hal itu langsung dari Tuhan atau dari sumber yang lain.

Ayat 24 : Roti dibagikan terlebih dahulu. Setelah itu baru disajikan anggur, yang
melambangkan kematian yang mengakhiri perjanjian yang lama dan meresmikan yang
baru. Di dalam kata-kata inilah tubuh-Ku, rasul Paulus sesungguhnya tidak mengajarkan
pandangan yang mengatakan bahwa roti dalam perjamuan kudus sungguh-sungguh
menjadi tubuh Kristus. Roti itu jelas sama sekali tidak menjadi tubuh Tuhan pada saat
Dia mengatakan hal itu, demikian juga cawan itu bukan perjanjian baru secara harfiah
(ayat 25). Sesungguhnya kata inilah memiliki arti “melambangkan”.

Ayat 25 : Apakah perjanjian baru ini? Dalam perjanjian yang lama, orang bisa
menghampiri Allah hanya melalui para imam dan sistem persembahan kurban.
Kematian Yesus di kayu salib menandai dimulainya perjanjian baru atau perjanjian
antara Allah dengan manusia. Sekarang semua orang bisa secara pribadi menghampiri
Allah dan berkomunikasi denganNya. Perjanjian baru itu menyempurnakan dan bukan
menggantikan perjanjian lama tetapi menggenapi segala hal yang dinantikan dalam
Perjanjian Lama. Pengulangan ungkapan “menjadi peringatan akan Aku” dirancang
untuk jemaat di Korintus yang hidup tidak teratur. Mereka perlu diingatkan bahwa yang
dipentingkan di dalam perjamuan kudus tersebut adalah persekutuan dengan Kristus,
dan bukan dengan makanan.

Ayat 26 : Ini menunjukkan alasan mengapa perjamuan kudus itu perlu diulang-ulang
terus. Perjamuan kudus itu sesungguhnya merupakan sebuah khotbah yang
dipraktekkan sebab ketika itu kematian Tuhan diberitakan , dan ini dilaksanakan sampai
Tuhan datang.

Penerapan kepada Jemaat di Korintus (Ayat 27-34)

Paulus sekarang menerapkan ajaran tersebut kepada orang-orang percaya yang hidup
tidak teratur itu di Korintus.

Ayat 27 : Ini bukan dimaksudkan kepada orang yang ikut ambil bagian pada perjamuan
kudus, tetapi lebih pada cara ia ikut ambil bagian dalam perjamuan kudus. Dan itu
berarti tidak menghargai pengorbanan Yesus dan tidak memahami apa arti dari
perjamuan kudus dan membedakannya dengan jamuan makan biasa.

Ayat 28 : Oleh karena itu setiap orang harus menguji dirinya sendiri atau mawas diri.
Sebelum ikut ambil bagian seseorang harus mempersiapkan diri.

Ayat 29-30 : Adalah alasan mengapa orang harus menguji diri atau mawas diri atau
pengakuan dosa sebelum makan perjamuan kudus, karena jika tidak melakukan hal
tersebut dipercaya bahwa yang bersangkutan mendatangkan hukuman atas diri sendiri.
Bahkan ada yang lemah, sakit bahkan meninggal.

Page | 48
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 31 : Cara untuk mencegahnya adalah dengan menguji diri sendiri dengan benar.

Ayat 33 : merupakan kata-kata Penutup dari bagian yang diingatkan Paulus ini yaitu
suatu permintaan kepada orang-orang Korintus untuk mengingat tentang kesatuan
tubuh itu sewaktu mereka merayakan perjamuan kudus. Saat berkumpul untuk makan,
harus saling menunggu.

Ayat 34 : Orang-orang harus datang ke perjamuan dengan rasa rindu akan persekutuan
dengan orang-orang percaya lainnya dan mempersiapkan diri untuk perjamuan kudus
yang diadakan. Diingatkan Paulus, kalau ada orang yang lapar sebaiknya ia makan dulu
di rumahnya terlebih dahulu supaya datang ke jamuan bersama itu dengan sikap mental
yang benar.

PENERAPAN

Kita diingatkan tentang kebiasaan-kebiasaan yang salah/keliru dalam sebuah perjamuan


kudus dari pengalaman umat Tuhan di Korintus. Dan dengan demikian kita diajak untuk
mengerti dan memahami apa sesungguhnya arti daripada sebuah perjamuan kudus itu
sendiri sehingga dalam pengertian dan sikap yang baik mengikuti perjamuan kudus. Ada
beberapa hal :
Perjamuan kudus adalah perjamuan kasih atau perjamuan agape yang mengingatkan
akan hal berbagi. Karena didalam perjamuan kudus kita memperingati akan kematian
Tuhan Yesus, yang telah membagi hidupnya dengan manusia, yang rela mati di kayu
salib untuk menebus dosa manusia. Oleh karena itu, pengertian akan hal ini menjadi
dasar bagi setiap umat Tuhan dalam sikap mengikuti perjamuan. Orang percaya
mengikuti perjamuan dengan sikap hormat, menghargai pengorbanan Tuhan Yesus dan
berbagi dengan yang lain, menantikan yang lain, “makan bersama-sama” dalam meja
perjamuan kudus.
Kita diingatkan bahwa dalam kehidupan setiap hari, untuk terus membagikan kasih
Allah yang telah kita terima, rasakan dalam hidup (ketika Allah berbagi hidupNya-cinta-
Nya-kasih-Nya-berkat-Nya dengan kita). Kita menjadikan hidup kita menjadi berkat di
tengah-tengah dunia ini lewat setiap tutur kata dan perbuatan kita.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU II

Page | 49
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 19 FEBRUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : UNGU – MINGGU SENGSARA I
PEMBACAAN ALKITAB : ZAKHARIA 7:1-14
TEMA : “IBADAH PUASA YANG BAIK”

LATAR BELAKANG

Hari ini 19 Februari. Kita sudah mencapai hari ke-50. Minggu ke-8 dalam tahun 2023,
pada saat yang bersamaan, kita sudah memasuki minggu-minggu kesengsaraan Tuhan
Yesus Kristus, yaitu minggu sengsara yang pertama, fokus pelayanan pada triwulan
ketiga adalah pembaruan Tuhan kepada manusia, dengan landasan firman Tuhan dari
Zakharia 7 : 1 -14.

Nabi Zakaria hidup se-zaman Hagai, Latar belakang politik, ekonomi dan agama dalam
kehidupan kedua nabi ini sama adanya, seperti nyang terlihat berita Zakaria yang
pertama, diberikan antara pidato-pidato Hagai yang kedua dan yang ketiga, Nama
Zakaria berarti Tuhan mengingat, Nabi bernubuat pada zaman raja Darius Histaspis.
Ketika Raja Persia, Koresy mengeluarkan keputusan (sekitar tahun 538 SM ) kepada
orang Yehuda untuk kembali ke Yeruselam dan membangun Bait Allah, namun
pekerjaan itu berhenti, tahun 520 SM, Zakaria bergabung dengan nabi Hagai dan
mendesak rakyat untuk membangun kembali Bait Allah. Karena Bait Allah menjadi
pusat ibadah dan sekaligus lambang berkat Allah yang diperbarui untuk umat Allah yang
dipulihkan. Dan mereka menyelesaikan pada tahun 516 SM , tahun ke-enam dari
pemerintahan Darius. Hal ini jelas dalam teks pembacaan kita Zakaria 7:1-14.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-3. Bagian ini dimulai dengan penjelasan bahwa Firman Tuhan datang kepada
Zakaria, tepat pada tahun ke-empat zaman raja Darius. Tahun ke-empat sekitar tahun
518 SM, bulan kesembilan, kislew, yang dalam penanggalan kalender sekarang,
pertengahan November sampai pertengahan Desember. Dalam ayat 2 ada delegasi
yang diutus oleh orang Betel yakni Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya di
kirim untuk melunakan hati TUHAN, Bethel adalah kota penting bagi orang Israel, bnd
kej.12:8;28:10-22; hak.4;5; 1 sam 7:16 dsb. Betel dihancurkan selama pembuangan,
namun sebagian orang Israel yang dibebaskan dari Persia kembali kesana, mereka inilah
yang kemudian datang untuk melunakan hati TUHAN dalam arti datang dan meminta
petunjuk dari para imam di rumah Tuhan, Allah semesta alam, dan juga kepada nabi,
sebagaimana dalam ayat 3 ini, mereka ,meminta petunjuk apakah mereka perlu
berpuasa dalam bulan kelima, Kelender Ibrani bulan Ab, kalender sekarang bulan
berlangsung dari pertengan Juli sampai Agustus, pada tahun-tahun yang lampau. Hal
yang luar biasa adalah mereka masih memusatkan hidup mereka kepada rumah Tuhan,
dan meminta petunjuk dari imam dan nabi.

Ayat 4-7, merespon petunjuk mereka, maka Tuhan semesata alam atau penguasa alam,
bersabda kepada Zakharia, Tuhan mempertanyakan praktek Puasa yang mereka
lakukan selama bertahun-tahun itu, sebagaimana dalam ayat 5, pertanyaan itu
ditujukkan kepada rakyat dan para imam, apakah tindakan meratap selama ini yang
dilakukan adalah sungguh-sungguh berpuasa kepada Allah? Pertanyaan ini mengandung

Page | 50
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
makna bahwa praktek meratap, puasa yang mereka lakukan itu bersifat manusia,
hampa dan tidak berarti, dengan bahasa lain, puasa dan ratapan itu formalitas, tidak
sungguh-sungguh, munafik dan hanya memuaskan diri sendiri, pertanyaan dalam ayat
6, Tuhan mempermalukan diri mereka, bahwa waktu mereka adakan perjamuan makan
dan puasa adalah egosentris dan merasa diri benar dan merasa puasa dengan diri
sendiri. Sedangkan ayat 7 mengandung makna bahwa untuk apa mereka menyusahkan
diri dengan sesuatu yangt tidak Allah perintahkan? Pada hal mereka tidak
mengindahkan apa yang telah Dia minta dari mereka berulang-ulang , mereka
mengutamakan hal formal yang bersumber dari manusia, dan melalaikan apa yang
Allah inginkan.

Ayat 9-14, Tuhan minta apa yang harus mereka lakukan, sebagaimana Firman Tuhan
kepada Zakaria, laksanakanlah hukum yang benar, ini jelas kritik, bahwa walaupun
mereka puasa, meratap tapi dalam praktek, hidup kebenaran itu jauh dari mereka, dan
tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing, bagian ini
mematahkan sikap egois, pementingan diri sendiri, pikir diri sendiri, tidak setia kepada
Tuhan maupun sesama, ayat 10 itu larangan bagi mereka, janganlah menindas janda
dan anak yatim piatu dan orang asing dan orang miskin, ini representatife dari kaum
lemah, tak diperhitungkan, tak berdaya orang seperti ini tidak boleh dipersulit hidup
mereka, juga tidak boleh menggunakan mereka demi keuntungan, tetapi juga jangan
merancang kejahatan dalam hati, mengandung makna bahwa hati dan hidup di jaga
dengan baik, jangan hati kotor, dan penuh kejahatan, merancang itu artinya mengatur,
melakukan sebuah hal atau ukuran yang akan mencelakai orang lain.
Ternyata apa yang Tuhan inginkan itu, tidak dituruti oleh bangsa itu, sebagaimana
penjelasan ayat 11-13 ini, ternyata mereka malas tahu, masa bodoh dengan apa yang
Tuhan inginkan.Hati dan pikiran mereka keras atau tertutup untuk menerima
pengajaran firman Tuhan yang disampaikan oleh para nabi, hal ini membuat Tuhan
menghukum mereka, sebab mereka tidak mendengarkan Tuhan, maka Tuhan juga tidak
mendengarkan mereka, artinya saat mereka mengalami kesukaran, Tuhan juga malas
tahu dengan mereka, akibatnya Tuhan mengizinkan mereka mengalami penghukuman,
atau penghancuran, sebagaimana bahasa dalam ayat 14, Nabi mengunakan kiasan Aku
meniupkan angin badai, artinya Tuhan membiarkan, mengisinkan mereka untuk
mengalami penderitaan, penghukuman dan tawanan.

PENERAPAN

Dalam pergumulan dan tantangan yang kita hadapi, kita tidak boleh lepas dari Tuhan.
Lepas dalam arti, kita malas tahu dengan pelayanan, ibadah, dan cuek saja dengan
segala hal yang kita alami, juga kita tidak boleh mengandalkan kekuatan dan kehebatan
kita semata. Kita juga tidak boleh melakukan segala hal supaya kelihatan kita orang
baik, orang saleh, orang takut Tuhan, tetapi dalam prakteknya kita sangat jauh dari
Tuhan. Ada orang yang rajin beribadah, puasa, tetapi tidak berdampak dalam
kehidupan sosial masyarakat, malah kadang jadi orang munafik, dan abunawas. Sebab
itu beberapa hal yang perlu kita ingat.

Pertama, apapun yang kita hadapi, seberapa besar pergumulan kita, kita datang dan
minta petunjuk dari Tuhan, kalau rumah tangga kita atau pribadi kita ada pergumulan,
perbiasakan datang kehadapan Tuhan, curahkan isi hati kiita, atau bawalah

Page | 51
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
pergumulanmu dan berbicaralah dengan para hamba Tuhan, se-misal pendeta, tetapi
zaman ini, dengan teknologi digital yang luar biasa, orang tidak pernah malu untuk
datang kepada facebook dan meminta petunjuk disana, alhasil, yang di dapat adalah
konflik, perpecahan dan kehancuran.

Kedua, kadang, ada yang formalitas dalam ibadah, yang penting ibadah, supaya orang
bilang rajin, orang bilang puasa, ya kita puasa, karena kata orang, meniru dan mengikuti
orang lain, maka kita tidak pernah mengalamai perubahan dan pembaharuan apapun,
yang ada ialah kita kadang cenderung sombong, sok rohani, tampilan agamais, tetapi
perilaku kita tidak. Berdoa, beribadah, puasa itu sangat baik dan harus, tetapi bukan
formalitas, bukan agar dilihat orang lalu dihormati dan diakui, tetapi yang penting kita
lakukan dengan kerendahan hati mengikuti apa yang Tuhan mau, atau inginkan.
Perhatian, orang yang rajin ibadah dan puasa yang sifatnya ikut ramai dan formalitas
adalah akan marah, tersinggung kalau melihat orang makan dan minum didepan dia
saat lagi puasa, cengeng sekali, ini puasa model apa? Sampai paksa rumah makan,
warung dan tempat usaha di tutup, bukan itu ibadah dan puasa yang sejati, yang sejati
adalah kita hormati dan hargai mereka yang tidak melaksanakannya, sebab tujuan kita
bukan untuk menyusahkan orang lain atau mau agar orang hargai kita.

Ketiga, ibadah dan puasa yang baik, itu bukan sekedar sebuah teori belaka, tetapi ketika
kita mampu untuk hidup dengan baik, menolong dan membantu orang lain, berkata
jujur, sopan dan saling menghargai serta menghormati. Kita bicara dan bertindak yang
benar, tidak kong-kali-kong, tidak main baku tipu, tidak juga menindas dan menekan
orang lain, kita tidak boleh memanfaatkan orang lain demi kepentingan kita sendiri,
kita tidak bicara tipu.

Keempat, kita selalu siap dikoreksi, menerima teguran dan didikan Tuhan supaya kita
mengalami pertobatan dan pembaharuan hidup, kita taat, setia kepada perintah Tuhan.
Tapi kenyataannya banyak juga orang Kristen tidak setia dan taat pada perintah Tuhan,
rajin ibadah, suka maki orang, suka fitnah orang, korupsi, perzinahan dan melakukan
berbagai tindakan kejahatan lainnya yang merugikan orang lain. Hal seperti itu kadang
membuat Tuhan malas tahu dengan kita, dan Dia mengizinkan kita untuk mengalami
berbagai hal supaya kita sadar dan bertobat.

Page | 52
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 26 FEBRUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU SENGSARA II - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : MARKUS 8:31-33
TEMA : “RESIKO MENGIKUTI YESUS”

LATAR BELAKANG

Hari ini kita sudah ada pada hari ke-85, minggu ke-13. Sudah memasuki minggu sengsara
ke-2, fokus pelayanan pada triwulan ketiga adalah pembaruan Tuhan kepada manusia
yang akan diterangi oleh firman Tuhan Markus 8 : 31 – 33.

Orang berpikir, ikut Yesus atau percaya Yesus itu hidup selalu aman, sejahtera, bahagia,
kaya dan intinya adalah semua baik, bahkan ada slogan yang menyesatkan, dan
anehnya slogan itu juga disukai oleh jemaat kita, yakni’’Anak Raja itu selalu diberkati,
tidak susah dan selalu jadi kepala’’, ini slogan ngaur, tetapi selalu saja orang percaya
pengajaran dangkal ini. Seakan ikut Yesus, resikonya adalah baik-baik saja, tra boleh
sakit dsb. Pandangan keliru ini juga awalnya ada pada diri murid Yesus, yang mengikuti
Dia, tetapi mereka tidak memahami misi Yesus. Mereka hanya melihat figur Yesus
sebagai tokoh pembebasan, tokoh yang punya kuasa, tokoh politik yang luar biasa. Dia
tidak akan kalah, Dia tidak akan menderita, dan para murid, terlebih Petrus menolak
kalau Yesus harus menderita. Hal ini tergambar dengan jelas dalam pembacaan kita saat
in, Dia mana Yesus secara terang, terbuka memberitahukan misinya, untuk apa Dia
datang ke dalam dunia, dan apa yang Dia akan alami, lalu apa resiko setiap orang yang
mengikuti Yesus.

PENJELASAN TEKS

Ayat 31, ayat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembacaan
sebelumnya, secara khusus Markus 8:27-30, disana menceriterakan mengenai
pengakuan Petrus, dimana Petrus dengan lantang mengakui bahwa Yesus adalah Mesias
(ayat 29), termasuk Dia melarang mereka memberitahukan siapa diriNya. Nah, ayat 31
Yesus menjelaskan siapa diriNya, dan apa misiNya, Dia menyebut diriNya Anak
Manusia, uniknya Dia tidak memakai sebutan Kristus, sebaliknya gelar Anak Manusia,
yang mengacu kepada jabatanNya, selaku anak Adam yang dijanjikan, juga
menunjukkan kepada keilahian-Nya. Latar belakang penyebutan itu ada dalam Daniel
7:13, teks ini kemudian diperuntukan kepada Kristus yang akan datang kembali dengan
kemuliaan dan kebesaran-Nya. Bahwa Dia yang Ilahi itu menjadi manusia dan harus
menanggung banyak penderitan. Perhatian kata harus dalam bahasa Yunani dei
mengandung arti “ketetapan dari Allah dan tidak dapat ditawar lagi, karena jalan salib
telah ditetapkan Allah, dan harus dilaksanakan” dan penderitaan itu Dia alami
datangnya dari pemimpin agama Yahudi, yang menolak Dia. Kata menolak dalam
bahasa yunani apodokimazo mengandung arti “suatu keputusan atau kesimpulan
setelah melalui analisa dan pemeriksaan yang seksama bahwa barang itu tidak bisa
dipakai atau ditolak. Itu artinya para pemimpin agama telah bersepakat untuk menolak
Kristus, kemudian dampak dari penolakan itu adalah Kristus dibunuh atau kematian
Kristus, kematian itu diawali dengan penilaian bahwa Yesus adalah seorang Nabi (8:28),
dasar penilaian itulah Dia dibunuh, tetapi Dia menjelaskan juga bahwa Dia akan

Page | 53
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
bangkit kembali setelah tiga hari, jadi Dia di bunuh kemudian dimakamkan dan hari
ketiga Dia bangkit.

Ayat 32-33, Yesus seraca jelas, terang dan terbuka menjelaskan akhir dari
pelayananNya. Hal ini menyiratkan bahwa sebelum itu, Yesus tidak menjelaskan secara
terbuka dan terang seperti ini, Dia menjelaskan dengan terang, tetapi pikiran para
murid berbeda dengan apa yang Yesus jelaskan, itulah sebabnya, Petrus menarik Yesus
kesamping dan mengingatkannya, ini tindakan Petrus terlalu cepat dan berani, dalam
ayat ini Markus tidak menjelaskan apa isi tegoran( menegur, dalam bahasa Yunaninya
epitimao. Kata ini biasa digunakan Yesus untuk menghardik setan(Mrk.1:25;4:39).
Tetapi Petrus memekai untuk menegur Yesus ) , tetapi Matius mencatat isi tegoran
petrus itu, dalam Matius 16:22b’’Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu. Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau.’’ Jelas, bahwa dalam pandangan Petrus dan teman-
teman, Yesus tidak boleh mengalami jalan penderitaan, dan itu tidak boleh terjadi
dalam diri Yesus, sisi lain ada pandangan politik bahwa Yesus adalah tokoh pembebasan
Israel dari sisi politis, jelas ini paham yang salah.
Ayat 33, Yesus kemudian memandang atau melihat murid-murid dan kemudian
memarahi atau menegor Petrus, kata ini juga sama seperti yang petrus gunakan diatas,
Yesus menyebut enyahlah iblis, tidak berarti bahwa Yesus menyebut Petrus itu iblis,
tetapi mengandung makna bahwa dibalik diri petrus iblis sedang bekerja, melalui Petrus
mencegah Yesus naik ke kayu salib. Jadi, sesungguhnya ini adalah pekerjaan Iblis. Dalam
diri Petrus iblis hanya memikirkan soal-soal yang dipikirkan manusia, hal yang hanya
berguna untuk hidup hari ini, tidak mau susah, tidak mau menderita, jadi iblis bekerja
lewat Petrus tidak menangkap karya Allah, dan hanya melihat penderitaan Kristus dari
sisi manusia saja. Kata ‘’dipikirkan’’ bahasa Yunaninya ‘’ phroneo’’ yang artinya pikiran
atau pertimbangan. Kata ini muncul berkali-kali dalam PB, tetapi diterjemahkan dengan
berbagai kata (bdk Flp.1:7;2:2,5;4:2,10; 1 Kor.14:20 ). Dengan kata lain, jangan selalu
condong untuk memakai pikiran dan mata manusia untuk menilai pekerjaan Tuhan.

PENERAPAN

Dalam kehidupan sebagai orang Kristen, kita perlu selalu merenungkan dan
merefleksikan hidup kita, bahwa apa resiko kita menjadi muird Kristus, pertama, bahwa
kita harus sadar, Kristus yang adalah Tuhan itu tunduk, taat pada keputusan Bapa,
bahwa Dia harus menanggung penderitaan dan ditolak bahkan dibunuh, itu artinya
sebagai orang percaya, kita mengikuti Kristus, bukan hidup yang hanya mau menerima
berkat saja, bukan mau kaya saja, mau sehat saja, mau aman saja, mau semua yang baik
dan indah saja. Ini adalah paham dan pandangan yang salah, tetapi yang benar adalah
kita juga harus bersedia untuk menderita, mengorbankan hidup bagi Tuhan. Bagaimana
caranya? Apa alat uji pengerbonanan itu? Kapan dan dimana? Setiap orang percaya,
dalam hidup dan panggilannya, dalam segala bidang, bukan hanya pelayanan dalam
gereja, tetapi dalam dunia dimana kita berkaryam, kita meneladani Kristus, bahwa kita
harus berkorban demi banyak orang, orang tua memberikan waktu untuk pelayanan di
gereja, dikantor itu adalah bagian dari pengorbanan.
Orang yang bersedia berkorban, tidak selalu mengharapkan pujian, jempol, atau kata-
kata manis, tetapi kesetiaan, kejujuran dan kerja keras kita kadang tidak diakui, tidak
dihormati dan tidak dihargai, bahkan bisa di tolak atau disangkal. Sampai titik ini
kadang kita kecewa, kita marah, kenapa seperti ini, jelas, manusiawi kalau orang merasa

Page | 54
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
hal itu, tetapi kita harus sadar, bahwa itu adalah bagian dari salib, dan jangan kita
bilang, ah kalau tra hargai, tra hormati sa- malas sudah, jelas ini pandangan yang salah.
Kita kerja adalah resoki mengikuti Yesus, ditolak, difitnah, itu hal biasa yang tidak boleh
mengendorkan semangat kita untuk maju. Kalau Kristus dibunuh dan kemudian bangkit,
itu tanda kemenangan bagi kita yang ditebus, ketika saudara tidak dihargai, dihormati,
tetapi tetap bekerja dan melayani, percaya kelak saudara akan bangkit, walaupun
karier, jabatan dan rencana saudara hendak dikuburkan oleh manusia, tetapi saudara
akan mendapatkan yang baik, sebagai kasih karunia dari Tuhan.
Kadang, kita tidak sadar, bahwa iblis dapat saja memakai seseorang untuk merusak
banyak pekerjaan Tuhan, dengan menaruh pikiran dan pandangan yang hanya terfokus
pada kekuatan manusia. Kadang kita menguti Tuhan, hanya pikir untung, pikir hal yang
baik, aman dan sejahtera saja, orang menolak kesulitan dan tantangan. Kita kadang
suka ikut ajaran orang Kristen yang lain, terlebih penganut teologi kemakmuran yang
mengajarkan bahwa ikut Yesus, kita jadi kepala, bukan ekor, kita anak raja, tidak boleh
sakit, kita menolak sakit, pada hal Kristus saja menderita, iblis mencoba untuk
mengaggalkan pekerjaan Kristus yang menebus manusia, kita juga kadang jadi batu
sandungan bagi orang lain dalam rumah, suami pergi melayani istri marah-marah, suami
juga kadang tidak mendukung pelayanan istri. Ataupun dalam banyak hal, kita menolak
kesukaran dan penderitaan, tentu bukan juga berarti kita malas dan lipat tangan, tetapi
yang dimaksud adalah kita jangan berpikir bahwa ikut Yesus, semua aman, tentram dan
baik-baik saja, itu bukan resiko mengikut Yesus.
Perhatikan, kalau ada yang salah bikin sesuatu kita bilang itu adalah jalan salib, jalan
salib dari? Ko ada tra betul, putar balik mulut, bikin rusak orang pu kelurga, hancurkan
orang pu masa depan, rusak orang pu usaha, ko dapat babat baru bilang itu salib? Bukan
salib, tetapi kalau ada yang setia mengikuti Yesus, dan Dia mengalami penderitaan dan
aniaya karena iman maka itu adalah salib.

Page | 55
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SELASA, 28 FEBRUARI 2023
KELENDER GEREJAWI : AKHIR BULAN FEBRUARI 2023 (minggu sengsara – ungu)
PEMBACAAN ALKITAB : Markus 14 : 3 – 9
TEMA : “YESUS DIURAPI”

LATAR BELAKANG
Saat ini 28 Februari, kita sudah berada pada hari ke-59 dan minggu ke-9 dalam minggu-
minggu kesengsaraan Tuhan Yesus yang ke-2 tahun 2023, fokus pelayanan pada
triwulan ketiga adalah pembaruan Tuhan kepada manusia, dan kita akan dituntun
melalui dasar firman Tuhan dari Markus 14:3 – 9.
Tindakan pengurapan yang dilakukan oleh seorang perempuan yang tidak disebutkan
namanya di dalam teks ini, terhadap Yesus, merupakan tradisi Alkitab dikalangan
bangsa Ibrani. Perminyakan atau pengurapan adalah penting dalam pengudusan
seseorang atau sesuatu untuk dipergunakan oleh Allah. Karena itu di dalam Alkitab kita
menemukan beberapa contoh tentang tradisi pengurapan ini. Misalnya di dalam kitab
Keluaran 29:29; kitab Imamat 4:3 tentang dilakukannya upacara pengurapan imam
agung dan bejana-bejana suci di dalam Keluaran 30:26. Tradisi pengurapan dilakukan
sebagai lambang pemberian pengaruh Ilahi atau sakramental suatu pancaran kekuatan
atau Roh Yang Suci terhadap orang yang diurapi atau pun terhadap suatu benda yang
diurapi atau diminyaki. Pengurapan yang dilakukan terhadap Yesus, adalah pada masa-
masa menjelang kesengsaraan-Nya. (Di dalam Injil Yohanes 12, dikatakan di sana enam
hari sebelum paskah). yaitu menjelang Ia ditangkap untuk diadili dan disiksa sampai
mati. Lantas, apa kaitan pengurapan ini dengan sengsara dan kematian Yesus?
PENJELASAN TEKS
Ayat 3: Kepala Yesus diurapi. Pada waktu itu Yesus sedang berada di Betania. Di rumah
seseorang yang bernama Simon seorang yang terkena penyakit kusta. Di sana Yesus
sedang duduk makan dan tiba-tiba saja datanglah seorang perempuan dengan
membawa suatu buli-buli pualam yang berisi minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu minyak itu dicurahkan ke atas kepala Yesus sebagai tanda Yesus diurapi.
Pada zaman dahulu, minyak wangi dan minyak untuk pengurapan disimpan dalam
sebuah buli-buli yang disegel. Leher buli-buli itu harus dipecahkan jika hendak
mengeluarkan minyak tersebut. Karena itulah perempuan yang tidak disebutkan
identitasnya ini melakukan hal itu kepada Yesus dengan memecahkan leher buli-buli itu
dan menyiram minyak tersebut di kepala Yesus. Disini pun tidak disebutkan alasan
mengapa perempuan itu secara spontan melakukan hal ini kepada Yesus.

Ayat 4-5: Respons orang-orang yang melihat perbuatan perempuan itu. Respons
mereka adalah apa yang dilakukan oleh perempuan itu merupakan sebuah
pemborosan. Karena itu mereka menjadi marah terhadap perempuan itu dan berkata
:”untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?”. Sebagaimana yang disaksikan di
dalam Injil Yohanes 12, bahwa minyak narwastu adalah minyak yang sangat mahal
harganya. Dikatakan oleh beberapa ahli bahwa nilai dari bahan yang dituangkan diatas

Page | 56
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
kepala Yesus oleh seorang perempuan di Betania, diperkirakan senilai upah orang kerja
untuk setahun. Pemikiran orang-orang itu adalah kalau dijual untuk membantu orang-
orang miskin itu lebih baik.
Ayat 6-9: Respons Yesus terhadap orang-orang yang memarahi perempuan itu.
Respons-Nya adalah : “Biarkanlah Dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah
melakukan suatu perbuatan baik kepada-Ku.” Yesus tidak memiliki pemikiran yang
sama seperti orang-orang yang memarahi perempuan itu. Sebenarnya pemikiran
mereka untuk membantu orang miskin itu adalah suatu hal yang baik. Itu pasti
diperkenankan Tuhan. (Bdk Ulangan 5:7;11,). Namun yang hendak Yesus sampaikan
kepada mereka adalah, apa yang dilakukan perempuan itu juga adalah sesuatu yang
sangat baik. Sebab dia melakukan hal itu tepat kepada Yesus sebagai seorang Mesias,
anak Allah, yang telah diutus untuk mengalami penderitaan dan mati bagi manusia agar
manusia diselamatkan. Yesus sudah tahu bahwa waktu kesengsaraan-Nya sudah dekat.
Dan hidup-Nya di dalam dunia pun sudah tidak lama lagi. Karena itu kalau perempuan
itu bisa melakukan hal itu, itu berarti ia melakukan sesuatu yang baik bagi Yesus dan
sekaligus berdampak positif bagi dirinya sendiri. Yesus mengatakan bahwa “orang-
orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka bilamana kamu
menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama dengan kamu”. Bahkan
menurut Yesus, hal yang dilakukan perempuan itu adalah sekaligus untuk persiapan
penguburan Yesus. Di mana tradisi pada waktu itu adalah jenazah biasanya diberi
minyak wangi dan rempah-rempah sebelum dikuburkan. Apa yang disampaikan di
dalam ayat sembilan ini, hari ini juga kita mendengarnya.
PENERAPAN
Pertama,Perempuan yang mengurapi Yesus telah melakukan yang terbaik bagi Yesus. Ia
menunjukkan kemurahan hatinya dengan memberikan apa yang terbaik di dalam
hidupnya. Yakni minyak narwastu yang mahal. Terkadang kalau kita memiliki sesuatu
yang baik dan mahal harganya, kita akan menyimpannya dengan baik dan sulit
dikeluarkan untuk sesuatu kebutuhan bersama atau mengorbankannya bagi orang lain.
Apa lagi kalau orang itu bukanlah seseorang yang akrab dengan kita. bahkan mungkin
kita tidak mau mengeluarkannya bagi orang miskin. Terkadang kita tidak mau
berkorban juga untuk Tuhan melalui pekerjaan-Nya.
Kedua, Terkadang kita tidak suka melihat orang berbuat baik dengan berbagai dalih.
Seperti orang-orang yang marah melihat perempuan itu berbuat baik kepada Yesus
dengan mengorbankan minyak narwastu yang mahal itu untuk mengurapi Yesus.
Ketiga, Kita berbuat baik saat ini, bukan karena Yesus secara fisik ada di dekat kita,
namun karena Yesus sudah mengajarkan kita untuk berbuat baik. Berbuat baik kepada
Tuhan dan sesama kita, lebih khusus lagi kepada orang-orang yang membutuhkan,
merupakan kewajiban kita semua selaku orang-orang percaya.
Keempat, Di minggu sengsara ke dua ini, kita sekalian diajak untuk berbuat baik sebagai
wujud kita mengasihi Allah dan mengimani pengorbanan Yesus Kristus bagi keselamatan
kita. karena itu mari tetap berbuat baik di dalam pelayanan kita di Gereja dan di dalam
seluruh keberadaan hidup kita tiap-tiap hari. Amin.

Page | 57
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaruan GKI Pada Pelayanan Triwulan Pertama Januari-Februari-Maret 2023
“Pembaruan Tuhan Kepada Manusia”

BULAN KE-3 : MARET - 2023

MINGGU, 5 MARET 2023


KELENDER GEREJAWI : MINGGU SENGSARA III - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 18:31-34
TEMA KHOTBAH : PENDERITAAN YESUS ADALAH BUKTI KASIH ALLAH BAGI
MANUSIA

LATAR BELAKANG
Saat ini kita sudah memasuki bulan ke-3 Maret, sebagai bulan terakhir dari triwulan
pertama, dan minggu pertama bulan Maret, hari ke-64 dari minggu ke-10 dalam tahun
2023 sekaligus kita berada pada minggu sengsara ke-3, dalam triwulan satu Januari-
Maret 2023 fokus pelayanan terus diarahkan pada “pembaruan Tuhan kepada
manusia” yang akan direfleksikan dengan dasar firman Tuhan, Lukas 18:31-34 sekaligus
sebagai refleksi pada Minggu Sengsara ke-3.

Harapan dan cita-cita yang dikejar, dicari oleh setiap orang dalam dunia adalah
kebahagiaan, kesejahteraan dan kesenangan hidup. Artinya, tidak ada orang yang
merindukan dan mengejar penderitaan sebagai tujuan hidupnya. Bahkan istilah
Penderitaan merupakan kata yang menunjuk pada keadaan yang ditakuti, dihindari dan
dijauhi setiap orang. Penderitaan selalu dipandang mempunyai nilai yang negatif.
Penderitaan dipandang negatif karena berhubungan dengan kenyataan hidup yang
buruk, tidak menyenangkan dan merusak keseimbangan hidup, baik lahir maupun
batin. Dibalik kondisi atau keadaan yang tidak menyenangkan ini, haruslah diakui
bahwa penderitaan adalah keadaan yang tidak dapat dipisahkan, dihindari dalam
kehidupan setiap orang. Artinya, sadar atau tidak, suka atau tidak, setiap orang pasti
mengalami serta merasakan penderitaan. Dalam hubungan dengan persoalan
penderitaan manusia, maka ada dua pandangan tentang arti dan makna penderitaan.
Pertama,pandangan yang tidak berdasarkan pada iman kepada Yesus Kristus.
Pandangan ini mengartikan dan memaknai penderitaan secara negatif, yakni tidak
punya arti dan makna samasekali dalam kehidupan manusia.
Kedua,pandangan yang berpusat pada Yesus Kristus. Pandangan ini mengartikan dan
memaknai penderitaan secara positif, walaupun penderitaan itu tidak menyenangkan.
Pandangan ini didasarkan pada teladan dan makna penderitaan Yesus.
Untuk menegaskan arti dan makna penderitaan, maka kita bertanya: “Mengapa Orang
Percaya Harus Menderita?, Mengapa Penderitaan Mempunyai Arti Dan Makna Bagi
Orang Percaya?” Alkitab memberi kesaksian bahwa panggilan untuk menderita bukan
kemauan dalam diri orang percaya, tetapi merupakan panggilan untuk mengikuti
teladan Yesus Kristus yang telah menderita sengsara, mati, dan bangkit. Jadi penderitaan
Yesus bukan tanda kekalahan, melainkan tanda kemenangan. Penderitaan Yesus adalah
bukti kasih-Nya menebus dosa manusia dan merintis jalan keselamatan. Penderitaan
Yesus adalah teladan bagi orang percaya. Yesus Kristus rela turun dari sorga menderita
dan mati untuk menebus dosa manusia. Dengan demikian, orang percaya terpanggil
untuk mengikuti jejak Yesus dalam hal penderitaan. Syarat bagi penderitaan orang
percaya adalah karena kebenaran Injil, kebenaran Allah, karena nama Yesus. Bukan

Page | 58
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
karena mencuri, melakukan segala kejahatan, menipu, dan praktek ketidakadilan.
Karena itu, penderitaan orang percaya bukan tanda kekalahan atau nasib buruk.
Penderitaan orang percaya adalah tanda kasih karunia Allah, sebagai
pertanggungjawaban iman kepada Yesus yang telah lebih dahulu menderita sengsara
bagi manusia.
Kebenaran ini nyata dalam kesaksian Alkitab, Filipi 1:29.” kamu dikaruniakan bukan
saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia”.
Demikian juga dalam 1 Petrus 2:19-20 “adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar
akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab
dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?
Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah
kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah
menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejak-Nya”.
Inilah yang harus dihayati dan dimaknai dalam kehidupan kita sebagai orang percaya
di minggu sengsara Tuhan kita Yesus yang ketiga.

PENJELASAN TEKS

Ayat 31, Yesus telah mengetahui bahwa semua yang dinubuatkan oleh para nabi akan
digenapi. Yesus akan ditangkap dan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah seperti disaksikan ayat 32, maka Yesus memanggil kedua belas murid-
Nya untuk mengatakan hal itu kepada mereka. Yesus berkata: “sekarang kita pergi ke
Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan
digenapi”. Dengan demikian, ada tiga makna dalam perkataan Yesus kepada murid-
murid-Nya;
Pertama, Seluruh jalan hidup, yakni penderitaan-Nya, penangkapan atas diri-Nya, dan
dibunuh adalah rancangan Allah Bapa di sorga. Itulah sebabnya, Yesus menjalani semua
ini dengan penuh ketaatan, kesetiaan dan penyerahan diri secara utuh kepada kehendak
Allah Bapa. Semua ini harus di jalani dan terjadi pada diri Yesus supaya rencana Allah
Bapa dapat digenapi. Jalan penderitaan Yesus mengandung dua makna: pertama, Yesus
mengidentifikasi diri-Nya (menyamakan diri-Nya) dengan manusia, dan kedua,
menyatakan solidaritas-Nya (kesetiakawanan-Nya) kepada manusia. Tujuannya,
supaya keselamatan Allah sampai atau masuk ke dalam dunia, dan dosa pemberontakan
manusia ditebus, dan keselamatan dinyatakan.
Kedua, Yesus memanggil para murid dan memberitahu nubuat para nabi yang akan
terjadi atas diri-Nya. Tujuannya, supaya mereka tahu, hati mereka dikuatkan, mereka
tidak kaget, dan siap menerima jika Yesus ditangkap dan dibunuh sebagai penggenapan
rencana Allah Bapa. Dengan begitu, mereka tidak boleh putus asa, hilang pengharapan,
tetapi bersemangat dan penuh pengharapan melalukan tugas pemberitaan Injil yang
percayakan kepada mereka.
Ketiga, Mengapa Yesus mengajak para murid ke Yerusalem dan tidak ke tempat lain?
Menurut tradisi bangsa Israel, Yerusalem adalah kota damai, pusat dunia, kota tertua di
dunia (usianya 6000 tahun). Yesus memulai pekerjaan-Nya di Yesusalem, murid-murid
dipanggil bermisi dari Yesusalem. Yerusalem menjadi gambaran tentang Yerusalem
sorgawi yang telah turun ke dalam dunia hadir dalam diri Yesus Kristus. Itulah sebabnya,
setiap orang Israel selalu merindukan Yerusalem baru yang mulia dan kudus. Jadi Yesus

Page | 59
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
mati di Yerusalem menunjuk pada nubuat para nabi yang harus digenapi, supaya Yesus
dimuliakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Ayat 32, Berisi nubuat para nabi atau segala sesuatu yang ditulis para nabi, bahwa Yesus
akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (bangsa-
bangsa/orang-orang kafir). Apa yang dilakukan bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah terhadap Yesus? Pertama, Yesus diolok-olokkan (di ejek, direndahkan), Kedua,
Yesus dihina (direndahkan kedudukan dan martabat-Nya sebagai Anak Allah), dan
Ketiga, Yesus diludahi (dihina, direndahkan, di ejek). Apa arti keterlibatan bangsa-
bangsa yang tidak mengenal Allah dalam penangkapan dan pembunuhan Yesus? Yang
perlu dipahami ialah jalan hidup Yesus di dalam dunia adalah jalan yang dipilih secara
sadar untuk memenuhi rancangan Allah Bapa. Jadi baik atau buruk, Yesus harus
menjalaninya sesuai kehendak Allah Bapa untuk mewujudkan rencana penyelamatan-
Nya bagi manusia. Dengan demikian, arti keterlibatan bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah dalam penangkapan dan pembunuhan Yesus, sesungguhnya tidak
punya arti apapun. Tidak ada pembenaran tentang posisi mereka dalam karya Allah,
sebab mereka tidak mengenal Allah. Tetapi mengapa mereka disebut dalam kesaksian
ini? Mereka diperkenankan Allah hanya sebagai jalan untuk mencapai atau
mewujudkan tujuan Allah. Artinya, dengan sikap mereka, kesembongan, dan
keangkuhan mereka, Allah pakai sebagai alat untuk menyatakan rencana-Nya.
Mereka tidak punya prestasi yang dihargai dalam proses keselamatan Allah. Hal ini
dimaksudkan supaya pada waktunya mereka sadar bahwa mereka adalah pemberontak
tehadap kasih suci Allah melalui tindakan penangkapan dan pembunuhan atas diri
Yesus. Supaya kemudian mereka sadar bahwa olok-olokkan, penghinaan dan tindakan
meludahi Yesus adalah sikap dan tindakan merendahkan Yesus sebagai Anak Allah.
Inilah jalan yang tidak dapat dipahami oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Ayat 33, Berisi nubuat para nabi tentang perlakuan yang sama sebagai kelanjutan dari
nubuat dalam ayat 32, yaitu mereka menyesah dan membunuh Yesus, tetapi Allah Bapa
membangkitkan Dia pada hari yang ketiga. Ayat ini memberitakan kepada manusia dan
dunia tiga hal: Pertama, bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, itu yang
menyebabkan mereka menyesah dan membunuh Yesus. Kedua, pada hari ketiga Allah
membangkitan Dia dari antara orang mati. Itu berarti Yesus sungguh-sungguh Anak
Allah yang hidup, Dia tidak mati selamanya. kebangkitan-Nya menyadarkan bangsa-
bangsa yang tidak mengenal-Nya untuk kehidupan yang baru, percaya dan mengenal-
Nya. Ketiga, kebangkitan-Nya membuktikan, Ia adalah Anak Allah bagi orang hidup
dan orang mati. Maka orang yang percaya kepada-Nya, walaupun sudah mati,
dibangkitkan untuk hidup dalam kerajaan-Nya.

Ayat 34, Berisi kebenaran tulisan para nabi yang pasti terjadi, tapi bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah “sama sekali tidak mengerti” semua yang ditulis. semua yang
dikatakan itu tidak dimengerti, maknanya tersembunyi bagi mereka. Artinya, mereka
tidak tahu apa yang dimaksudkan. Mengapa mereka tidak mengerti perkataan para
nabi? Karena mereka tidak mengenal Allah, karena itu mereka tidak memiliki
pengetahuan dan hikmat Allah yang menuntun mereka untuk mengetahui kebenaran
yang tertulis.

Page | 60
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENERAPAN

(1) Jalan penderitaan adalah jalan yang kontras, bertentangan dengan pemikiran
manusia duniawi. Tetapi Allah mengunakannya sebagai jalan untuk menggenapi
rencana penyelamatan-Nya. Melalui jalan penderitaan, keselamatan Allah masuk
ke dalam dunia dan dinyatakan secara sempurna oleh Yesus Kristus. Dengan begitu,
setiap orang yang percaya dan mengakui Yesus Kristus sebagai jurus’lamat, harus
bersedia menderita. Penderitaan adalah ciri dan pola hidup orang percaya sebagai
ungkapan iman yang nyata mengikuti teladan penderitaan Kristus.
(2) Karena itu, Jangan menderita karena berbuat jahat, karena mementingkan diri
sendiri, karena dengki, membunuh, mencuri, dan melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan kebenaran Allah. Jangan kita artikan penderitaan karena
berbuat jahat, sama dengan penderitaan karena melakukan kebenaran yang
dikehendaki Allah dalam hidup kita. Penderitaan dan Kebenaran Allah jangan
dijadikan sebagai pembenaran terhadap penderitaan dan kesalahan kita.
(3) Yesus mengalami penderitaan karena dosa-dosa kita. Yesus dijadikan orang berdosa
menggantikan posisi kita. Yesus diolok-olokkan, Yesus dihina, Yesus diludahi karena
dosa menutup mata, kesadaran, dan pikiran kita terhadap Yesus dan kebenaran-
Nya. Oleh karena itu, kita dituntut membarui hidup, iman, dan kasih kepada Yesus
dan kebenaran-Nya. Kita membutuhkan “pertobatan”, yaitu pembaruan hidup,
kesadaran hidup, yang menyeluruh (holistik) dalam hidup.
(4) Perbuatan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, mengingatkan kita hari ini
agar tidak mengulangi perbuatan mereka, sehingga kita menghianati Yesus dan
kebenaran-Nya. Karena kita sudah menerima pembenaran Allah yang
menyelamatkan kita, maka iman kepada Yesus dan kebenaran-Nya harus menjadi
kekuatan rohani yang menuntun kita melakukan perintah-Nya dalam hidup
pribadi, keluarga dan persekutuan.
(5) Penderitaan Yesus adalah bukti kasih-Nya kepada kita. Karena itu, menderita
karena Yesus dan kebenaran-Nya, adalah tanda hidup seorang murid Yesus.
Penderitaan karena nama Yesus dan kebenaran-Nya adalah kesaksian iman kita di
hadapan orang, supaya Allah Bapa dimuliakan.

Page | 61
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
RABU 8 MARET 2023
KELENDER GEREJAWI : HUT – YPK GKI - MERAH
PEMBACAAN ALKITAB : ULANGAN 6:4-9
TEMA KHOTBAH: KASIH KEPADA ALLAH ADALAH PERINTAH YANG UTAMA

LATAR BELAKANG

Tanggal 8 Maret hari ini merupakan hari ke-67 dalam tahun 2023 yang dirayakan
bersamaan dengan minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-3, Hari Doa Syukur YPK juga
diletakkan dalam fokus pelayanan pada triwulan ketiga adalah pembaruan Tuhan
kepada manusia yang akan didasarkan pada firman Tuhan Ulangan 6 : 4 – 9.

Kitab Ulangan adalah salah satu kitab Perjanjian Lama yang termasuk dalam golongan
kitab Thora atau Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, bilangan). Thora adalah kata
Ibrani yang berarti: pengajaran, perintah, instruksi atau hukum Allah di Israel. Thora di
Israel bertujuan menjaga, memelihara, serta melindungi kaum Israel agar tidak jatuh ke
dalam kekafiran atau penyembahan berhala. Thora menegaskan agar hubungan antara
Allah dan umat Israel tetap terjaga, terpelihara dengan baik. Di dalam Thora ditegaskan
bahwa hanya Allah yang disembah dan dimuliakan. Berdasarkan tujuan ini, maka
apabila Israel meninggalkan atau keluar dari Thora, maka Israel akan jatuh ke dalam
kekafiran, dan hal ini merupakan kekejian bagi Allah. Sebagai akibatnya Israel akan di
hukum. Contoh hukuman Allah bagi Israel, yaitu pada tahun 587, Israel Selatan
(Yehuda) di buang ke Babilon, dan tahun 722, Israel Utara (Samaria) di buang ke Assyur.
Hal utama berikut yang ditegaskan kitab-kitab Taurat adalah kasih kepada Allah dan
kasih terhadap sesama. Di dalam hukum yang terutama, Matius 22:37-40, ditegaskan,
“Hukum yang terutama dan yang pertama adalah mengasihi Tuhan Allahmu dengan
segenap hati, jiwa dan akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu
ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kedua hukum ini merupakan
satu kesatuan yang bersifat utuh. Karena itu, jika mengasihi Allah, haruslah mengasihi
sesama manusia. Jika mengasihi sesama manusia, haruslah mengasihi Allah. Kasih itu
menuntut penyerahan diri, ketaatan, kepatuhan, dengar-dengaran, dan pengorbanan
kepada sesuatu yang menjadi sasaran dan tujuan kasih itu. Sebagai orang percaya,
sasaran dan tujuan kasih kita adalah mengasihi Tuhan Allah dan sesama manusia. Itulah
kasih yang terutama, atau perintah yang utama.

PENJELASAN TEKS

Pemberitaan awal yang disampaikan Musa kepada seluruh orang Israel (ayat 1:1-8),
dimulai dengan perkataan, “Inilah perintah”. Perintah yang disampaikan Musa berisi:
ketetapan dan peraturan yang diajarkan kepada umat Israel atas perintah Tuhan Allah.
Apa isi dan tujuan perintah itu? Perintah yang diajarkan harus dilakukan di mana saja
mereka pergi dan mereka tinggal, seumur hidup, bersama anak cucumu. Isi dan tujuan
perintah itu adalah : Pertama, takut akan Tuhan, Allahmu, Kedua, berpegang pada
segala ketetapan dan perintah yang telah disampaikan, Ketiga, supaya lanjut umur.
Sikap yang harus dijunjung dalam melakukan ketetapan dan peraturan yang Musa
ajarkan atas perintah Tuhan Allah, yaitu: lakukan semua itu dengan setia. Setia berarti
berpegang teguh, hati yang teguh, patuh atau taat kepada ketetapan dan peraturan
yang dikehendaki Tuhan Allah. Musa memberi jaminan bahwa jika melakukan semua

Page | 62
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
ketetapan dan peraturan dengan setia, maka hasilnya adalah: Pertama, baik
keadaanmu, Kedua, kamu menjadi sangat banyak, sebagaimana dijanjikan Tuhan Allah
kepada nenek moyang kamu (Abraham, Ishak, dan Yakub). Artinya kamu memperoleh
berkat dan mewarisi masa depan yang baik.

Ayat 4, Ayat ini merupakan penegasan atau himbauan yang menuntut kepatuhan untuk
mengerjakan sesuatu yang diharapkan. Itulah sebabnya, dimulai dengan kata
“dengarlah”. Melalui penegasan atau himbauan ini orang Israel diminta memperhatian
dua hal :
(1) Tuhan itu Allah, dan
(2) Tuhan itu esa.
Mengapa orang Israel diminta untuk memperhatikan dua hal ini? Pertama: Karena
disamping Allah, di sekitar Israel ada banyak penyembahan berhala, ada banyak
penyembahan dewa-dewa kafir yang sering mempengaruhi Israel sehingga jatuh ke
dalam praktek penyembahan kepada berhala atau dewa-dewa. Kedua: sebab banyak
penyembahan berhala, penyembahan dewa-dewa yang disamakan dengan Tuhan
(kepercayaan politheisme atau banyak dewa). Jadi ayat ini merupakan credo atau
pernyataan pengakuan iman Israel bahwa Tuhan itu esa (Tuhan itu satu), Tuhan tidak
dapat disamakan dengan banyak dewa-dewa kafir atau berhala-berhala buatan tangan
manusia, yaitu patung kayu, emas, atau perak yang dipercayai, dihormati, dan
disembah di sampingTuhan Allah.

Ayat 5
Ayat ini menuntut orang Israel mengasihi Tuhan Allah dengan: segenap hati, segenap
jiwa, dan segenap kekuatan. Artinya, mengasihi Tuhan haruslah dengan seluruh hidup.
Israel tidak boleh membagi kasih mereka, yakni setengah kepada Allah, dan setengah
yang lain kepada berhala atau dewa-dewa kafir. Dengan lain perkataan, Israel jangan
membagi kasih, tetapi seutuhnya kepada Tuhan Allah. Orang Israel dilarang membagi
kasih kepada berhala atau dewa-dewa, sebab yang menyelamatkan Israel adalah Allah,
bukan berhala kafir yang tidak bernyawa. Kalau orang Israel mendua hati, maka Allah
cemburu dan menghukum umat-Nya dengan penderitaan.
Dengan demikian, himbauan kepada Israel untuk mengasihi Allah adalah nilai mutlak
yang tidak bisa ditawar dan diganti dengan ajaran atau kepercayaan yang lain. Itulah
sebabnya, Musa menegaskan agar orang Israel mengasihi Tuhan Allah dengan seantero
hidup jangan dengan setengah-setengah. Karena Allah lebih dahulu mengasihi mereka
dengan kasih-Nya yang utuh. Maka Israel pun harus mengasihi Allah dengan segenap
hati, jiwa, dan segenap kekuatan mereka.

Ayat 6-9, Musa menegaskan dan menyakinkan, bahwa yang kuperintahkan harus kamu
perhatikan dan lakukan. Umat diingatkan supaya tidak hanya menjadi pendengar atau
pengagum ketetapan dan peraturan Allah, tetapi mendengar dan melakukannya. Hal
ini berhubungan dengan tanggung jawab individu atau diri sendiri. Sedangkan tanggung
jawab persekutuan berarti setiap orang Israel, setiap keluarga Israel harus mengajarkan
Ketetapan dan peraturan yang disampaikan berulang-ulang kepada anak-anakmu,
apabila engkau duduk dirumahmu, dalam perjalanan, pada saat berbaring dan bangun.
Artinya pada segala waktu dan tempat harus diajarkan.
Apa yang diperintahkan harus diikat sebagai tanda pada lenganmu dan jadikan lambang
didahimu, dan tuliskan pada tiang pintu rumahmu dan pintu gerbangmu. Inilah

Page | 63
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
gambaran supaya segala perintah yang disampaikan tidak mudah dilupakan. Agar tidak
lupa, maka diikat pada lengan, ditulis pada tiang pintu rumahmu dan pintu gerbang,
supaya setiap saat dapat dibaca dan tidak dilupakan.

PENERAPAN

(1) “Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa”, berarti kita tidak boleh menyambah allah
(berhala) diluar Allah yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus.
(2) Jika kita percaya, menyembah, dan mengasihi Allah, maka syaratnya harus dengan:
“segenap hati, jiwa dan kekuatan kita, jangan dengan setengah hati, jiwa dan
setengah kekuatan kita.
(3) Kebenaran Firman yang telah kita dengar harus diajarkan berulang-ulang,
diberitakan terus-menerus kepada keluarga kita dan sesama kita, saat berada:
dirumah, diluar rumah, ditempat kerja, maupun dalam perjalanan.
(4) Ayat 7, menekankan aspek “pengajaran atau pendidikan” bagi umat Allah.
Berkenan dengan HUT YPK, maka kita disadarkan bahwa kehadiran YPK dalam
GKI, memiliki peran kesaksian dan pelayanan, pembinaan dan pengajaran yang
berpijak pada iman Kristen.
(5) Ayat 4, menekankan dua hal penting, yakni: mengajarkan tentang “kekuatan Tuhan
Allah” dan “keesaan Allah”. Maka dalam fungsi pendidikan dan pengajaran, YPK
berperan sebagai pengawal ajaran Kristen, ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi.
(6) Dari aspek sejarah, HUT YPK menyadarkan kita tentang dua kekuatan besar yang
mengubah dan membawa Papua keluar dari zaman kegelapan ke zaman terang,
zaman kebodohan ke zaman kemajuan, yaitu “Injil dan pendidikan”.

Page | 64
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 12 MARET 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU SENGSARA IV
PEMBACAAN ALKITAB : YESAYA 53:1-12
TEMA KHOTBAH: HAMBA TUHAN YANG MENDERITA

LATAR BELAKANG

Hari ini minggu 12 Maret kita telah mencapai hari ke-71, minggu ke-11, dan minggu
sengsara ke-4 di tahun 2023. Konsistensi pelayanan diarahkan dengan fokus pelayanan
pada triwulan ketiga adalah pembaruan Tuhan kepada manusia yang didasarkan pada
firman Tuhan Yesaya 53 : 1 – 12.

Siapa dia hamba Tuhan yang menderita dalam kesaksian Yesaya 53:1-12? Ada
pandangan yang menunjuk kepada raja Daud, kepada bangsa Israel sebagai individu
maupun bangsa, dan mesias (Ibr. Mesyakh=yang diurapi) yang dinubuatkan para nabi
dalam Perjanjian Lama. Tetapi Jika dihubungkan dengan Yesaya 42 tentang “Hamba
Tuhan”, maka Yesaya pasal 42 dan pasal 53, menunjuk pada Yesus sebagai Hamba
Tuhan yang menderita, yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama dan digenapi dalam
Perjanjian Baru. Karena itu, dalam Yesaya 53:1-9, Yesus digambarkan sebagai orang
yang menanggung hukuman untuk menghadirkan keselamatan dengan memikul beban
dosa manusia. Disaksikan dalam 1 Korintus 5:21, “Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”.
Yesaya dalam pembacaan ini menyaksikan tentang seorang Hamba Tuhan atau Yesus
Kristus yang diutus Allah Bapa ke dalam dunia. Walaupun Dia seorang Hamba Tuhan,
tetapi Dia tidak mempertahankan keilahian-Nya sebagai Anak Allah untuk kepentingan
dengan jalan membebaskan diri atau menghindari penderitaan yang tidak seharusnya
di tanggung sebagai Hamba Tuhan yang tidak berdosa. Ternyata jalan penderitaan
Hamba Tuhan itu, bukan kehendak-Nya sendiri, tetapi adalah jalan yang dipilih secara
sadar untuk memenuhi kehendak Allah Bapa sebagai tanda kesetiaan, ketaatan-Nya
mewujudkan rencana keselamatan Allah bagi manusia yang telah jatuh ke dalam jurang
kebinasaan akibat dosa.
Jadi penderitaan Hamba Tuhan atau Yesus Kristus adalah tanda kesetiakawanan dan
penyamaan diri-Nya dengan manusia berdosa. Melalui jalan penderitaan Hamba Tuhan
menghadirkan keselamatan bagi manusia yang telah berdosa dan hilang kemuliaan
Allah.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-3, Memberi kesaksian tentang Yesus Kristus adalah tanaman mudah yang
bertumbuh sebagai taruk (Ibr. Yoneq; paidion=anak atau hamba, Yes 9:5) ia tumbuh
dihadapan Tuhan dan sebagai tunas (tunas Isai, Yes 11:1,10) dari tanah kering, tidak
tampan dan semaraknya pun tidak ada, rupapun tidak sehingga tidak dipandang dan
diinginkannya. Itulah sebabnya, ia dihina, dihindari, ia mengalami kesengsaraan,
menderita kesakitan, orang menutup muka terhadap dia, dan dia tidak masuk hitungan.
Kesaksian ini mau menegaskan bahwa manusia tidak memiliki kepekaan terhadap
kehadiran Hamba Tuhan yang menderita sehingga diabaikan, dilupakan, dan tidak
diperhitungkan. Bahkan diperlakukan dengan tidak manusiawi selayaknya manusia
duniawi yang berdosa sehingga dihina dan tidak diperhatikan. Manusia tidak

Page | 65
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
mengenalnya karena dosa yang menutupi mata, perasaan, kepekaan dan kesadarannya
untuk mengenal siapa itu Hamba Tuhan yang hadir ditengah-tengah mereka dan
mengalami penderitaan.

Ayat 4-6, Mengapa ia mengalami penderitaan, kesakitan, kehinaan dan tidak


diperhitungkan, seperti disaksikan dalam ayat 1-3? Apakah karena salah dan dosanya
sendiri? TIDAK, Kita mengira dipukul dan ditindas Allah karena kesalahannya, dosanya,
dan ketidaksetiaannya. Hamba Tuhan itu mengalami penderitaan, kesakitan, kehinaan
dan tidak diperhitungkan adalah karena penyakit kita yang ditanggung, kesengsaraan
kita yang dipikulnya, dosa kita yang ditanggung, ketidaksetiaan kita yang ditanggung.
Dia tertikam karena pemberontakan kita, dia diremukkan karena kejahatan kita.
Kesaksian ayat 4-6 menyadarkan kita bahwa Hamba Tuhan itu menderita karena ulah
dari hidup dan perbuatan kita yang telah memberontak terhadap kasih suci-Nya.
Hamba Tuhan itu menderita karena kesalahan-kesalahan kita. Kita adalah orang-orang
sesat seperti domba yang mengambil jalannya sendiri. Kejahatan kita inilah yang
ditimpahkan kepada Hamba Tuhan itu.

Ayat 7-9, Ayat-ayat ini menyaksikan tentang sikap Hamba Tuhan itu menerima dan
menjalani penderitaan yang menimpa hidupnya. Dia dianiaya, tetapi membiarkan diri
ditindas, tidak membuka mulutnya melawan atau menolak seperti anak domba yang
dibawa kepembantaian. Sikap ini menunjukkan ketaatan, kesetiaan dan penyerahan diri
sepenuhnya pada rencana dan kehendak Allah untuk menghadirkan keselamatan bagi
manusia. Semua ini bukan tanda kekalahan, tanda kegagalan, melainkan tanda
kepatuhan seorang Hamba Tuhan untuk memulihkan dan menghidupkan manusia yang
telah memberontak, berbuat jahat terhadap kasih suci Allah. Ia di hukum, dilupakan,
terpisah dari negeri orang-orang hidup, nasibnya tidak dipikirkan, karena
pemberontakan umat Allah, umat manusia ia kena tulah, yaitu murka atau hukuman.
Tulah itu nyata ketika kuburnya berada di antara orang-orang fasik, atau orang berdosa
dan pemberontak. Ketika mati, ia berada di antara para penjahat, sekalipun ia tidak
berbuat jahat, kekerasan dan walaupun tipu tidak ada dalam mulutnya. Sunggguh, Allah
mengasihi manusia sehingga mengutus Anak-Nya Yesus Kristus menjalani penderitaan
yang amat berat. Dan Yesus Kristus memili jalan ini untuk menggenapkan rencana Allah
Bapa. Jika Hamba Tuhan itu menghindari dan membebaskan diri dari jalan penderitaan
ini, maka ada dua akibat mendasar: Pertama,rencana keselamatan Allah akan gagal,
keselamatan Allah tidak akan sampai ke bumi membebaskan manusia dari dosa dan
maut, dan Kedua, manusia tetap hidup dalam dosa, hidup dalam kebinasaan, dan tidak
memiliki kehidupan kekal.

Ayat 10-12, Memberi kesaksian tentang rahasia seorang Hamba Tuhan yang menderita,
yaitu rahasia yang berhubungan dengan maksud dan kehendak Allah yang berlaku atas
dirinya, walaupun tidak bersalah. Ada dua makna yang tersembunyi di balik
penderitaan-Nya : Pertama, Rahasia penderitaannya bukan kehendaknya sendiri,
melainkan kehendak Allah yang dinyatakan dalam dirinya. Kedua, Allah memakai
orang-orang yang tidak percaya, yang hatinya jahat, yang menolak kebenaran, yang
mementingkan diri sendiri, sebagai kesempatan untuk mewujudkan rencana
keselamatan-Nya yang besar dan mulia bagi manusia berdosa tanpa disadari.
Dua hal ini dimaksudkan agar orang-orang yang tidak percaya, yang melakukan
kejahatan atas diri Hamba Tuhan itu dipermalukan. Tujuan perbuatan jahat atas diri

Page | 66
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Hamba Tuhan untuk mencapai cita-cita dan harapan mereka, sesungguhnya dibarui
untuk mewujudkan rencananya. Kenyataan ini menegaskan makna bahwa setiap orang
yang berambisi mencapai tujuan hidup dengan rancangan kejahatan, tentu digagalkan
Allah dengan cara-Nya sendiri.
Hamba Tuhan menderita, mengalami kesakitan, tetapi TUHAN berkehendak
menyerahkan dirinya sebagai korban penebus dosa, agar supaya kehendak TUHAN
terlaksana. Rahasia ini nyata dalam ayat 11 dan 12, sesudah kesusahan jiwanya ia melihat
terang dan menjadi puas, hamba-Ku sebagai orang benar, ia membenarkan banyak
orang oleh hikmatnya, dan ia pikul kejahatan mereka. Karena itu, orang-orang besar
diserahkan sebagai rampasan, memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan sebagai
ganti. Artinya, kejahatan mereka diserahkan untuk ditanggung oleh Hamba Tuhan itu,
dengan jalan menyerahkan nyawanya ke dalam maut, bahkan rela terhitung sebagai
pemberontak.

PENERAPAN

(1) Manusia tidak dapat membebaskan dirinya dari dosa dan akibatnya yang
membawa kebinasaan. Karena itu Allah Bapa mengutus Anak-Nya Yesus Kristus dan
menjadikan-Nya sebagai Hamba yang menderita. Yesus datang dan hidup bersama
manusia, tapi manusia tidak mengenal-Nya. Manusia tidak memiliki kepekaan,
kesadaran terhadap Yesus sebagai hamba yang menderita sehingga dihina,
dihindari, diabaikan, dan tidak diperhatikan. Kita disadarkan oleh Hamba Tuhan
yang menderita, bahwa dosa kita, kesalahan kita, pemberontakkan kitalah yang
dipikul dalam penderitaan-Nya. Sekarang kita tahu bahwa Yesus telah menderita
dan menghadirkan jaminan keselamatan bagi kita, sebab itu jangan kita hidup
seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Belajar dari Hamba Tuhan yang
menderita, maka kita perlu mengerjakan: pertobatan, pembaruan hidup,
mengalami hidup yang baru, hidup yang berpusat pada Kristus, agar penderitaan
Yesus, hamba Tuhan tidak sia-sia.
(2) Kita tidak hanya mengagumi bahwa seorang Hamba Tuhan telah menderita bagi
kita. Tugas kita adalah memaknai dan menerapkan nilai-nilai penderitaan Hamba
Tuhan dalam hidup dan tanggung jawab kita sebagai orang percaya. Kita tidak
perlu meratapi penderitaan Yesus, kita tidak perlu bersedih, tetapi yang terpenting
adalah bagaimana kita menerapkan teladan penderitaan Yesus dalam hidup kita
tiap-tiap hari. Dengan demikian, Kita tidak bertanya, apa yang seharusnya kita
percayai. Tetapi apa yang seharusnya kita lakukan sebagai orang yang telah
diselamatkan dalam penderitaan-Nya.
(3) Sikap Hamba Tuhan yang menderita mewariskan kepada kita, nilai ketaatan,
kesetiaan dan penyerahan diri kepada Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Sikap ini
kemudian harus dijadikan sebagai sikap iman yang menuntun diri kita, keluarga
kita, dan tanggung jawab kita. Sebab iman Kristen menegaskan, bahwa orang
percaya tidak hanya menerima anugerah keselamatan Allah, tetapi anugerah
keselamatan itu mengikat setiap orang dengan Yesus. Setiap orang yang telah
diselamatkan, harus menjadi alat penyalur keselamatan.

Page | 67
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 19 MARET 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU SENGSARA V
PEMBACAAN ALKITAB : FILIPI 2:1-11
TEMA KHOTBAH: BERSATU DAN MERENDAHKAN DIRI SEPERTI YESUS

LATAR BELAKANG

Hari ini, minggu 19 Maret kita sudah mencapai hari ke-78, minggu ke-12, sebagai
minggu sengsara Tuhan Yesus Kristus ke-5 dalam tahun 2023 dan terus menerus
meletakkan fokus pelayanan GKI pada triwulan ketiga adalah pembaruan Tuhan
kepada manusia yang akan diterangi oleh firman Tuhan Filipi 2 : 1 – 11.

Surat ini berasal dari rasul Paulus dan teman sekerjanya Timotius. Surat ini dialamatkan
kepada: orang kudus (jemaat), para penilik dan diaken di Filipi (1:1). Mengapa Paulus
dan Timotius menyampaikan nasihat kepada jemaat, para penilik dan diaken di Filipi
supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus?
Setiap surat Paulus yang dikirim kepada suatu jemaat atau orang tertentu bukan tanpa
alasan, tetapi ada latar belakang yang sangat penting, mendesak dan mendasar. Artinya,
ada masalah, ada pengaruh yang kurang baik, ada ajaran yang menyesatkan jemaat,
ada perpecahan dalam jemaat, Kristus dan kebenaran-Nya tidak mendapat tempat
dalam kehidupan jemaat, pelayanan jemaat, tetapi juga para pemimpin jemaat. Dengan
lain perkataan, sedang bertumbuh serta berkembangnya berbagai ajaran dan pengaruh
yang tidak sehat serta menyimpang dari Firman Allah. Bagi Paulus kenyataan ini
membawa pengaruh negatif terhadap pertumbuhan iman, nilai-nilai etika dan spiritual
bagi jemaat maupun para pemimpin umat.
Secara khusus jemaat di Filipi, Paulus tidak sembarangan memberi nasihat, tetapi karena
ada masalah yang serius maka Paulus menasihati jemaat.
Ada dua faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan jemaat di Filipi, yaitu
faktor interen atau faktor dari dalam jemaat, dan faktor eksternal atau faktor dari luar
jemaat. Kedua faktor ini saling berpengaruh, yaitu dari luar jemaat berpengaruh ke
dalam jemaat. Siapakah yang menebarkan pengaruh kepada jemaat di Filipi? Dikatakan
dalam Filipi 1:28 “dengan tidak digentarkan oleh lawanmu,” Mereka yang disebut
lawan ini menebarkan ajaran yang tidak diajarkan Paulus maupun ajaran yang tidak
bersumber dari kebenaran Allah bagi jemaat di Filipi. Menjadi nyata dalam kehidupan
jemaat di Filipi, yakni adanya keretakkan dalam hal hubungan kesatuan atau
persekutuan. Jemaat di Filipi tidak lagi hidup merendahkan diri seperti Kristus. Tetapi
hidup dalam tinggi hati, mementingkan diri sendiri, mengabaikan kehidupan yang
bersatu, standar hidup sebagai jemaat yang berpola pada hidup Kristus dalam
kerendahan semakin melemah, bahkan diabaikan. Itulah sebabnya, rasul Paulus
memberi nasihat, memberi arahan, serta teguran supaya jemaat bersatu dan
merendahkan diri seperti Kristus. Paulus menampilkan jalan hidup Kristus menjadi
norma dasar dan teladan utama bagi pola hidup orang percaya. Artinya orang percaya
tidak boleh hidup menurut kemauannya, tetapi menurut kemauan atau ajaran Kristus.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-4, Bertolak dari keadaan jemaat di Filipi yang cenderung tidak lagi hidup bersatu
dan tidak saling merendahkan diri, maka Paulus dalam ayat-ayat ini menasihati jemaat

Page | 68
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
agar pola hidup Kristus dijadikan patokan, model untuk hidup sebagai umat Allah di
dalam dunia. Karena bagi Paulus, dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada
persekutuan Roh, ada kasih mesra, dan belas kasihan. Inilah prinsip nilai yang harus
mewarnai kehidupan jemaat di Filipi. Karena itu, Paulus menasihati jemaat di Filipi
supaya sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, tidak mencari pujian atau
kepentingan diri sendiri.
Memang ada perbedaan di antara jemaat, tetapi bagi Paulus perbedaan itu tidak boleh
dijadikan alasan untuk memecah belah jemaat yang adalah tubuh Kristus. Sebab jemaat
menyembah satu Allah, satu Kristus, satu Roh, dan semua orang percaya dipersatukan
dalam satu kasih yang bersumber dari Kristus.
Sebaliknya, jika jemaat di Filipi mengikuti teladan hidup Kristus, maka tidak ada pilihan
untuk hidup menurut keinginan sendiri, menampilkan kekuasaan diri sendiri, ingat diri
sendiri sambil melupakan atau mengabaikan Kristus dan sesama. Inilah yang mendasari
nasihat untuk menekankan pola hidup rendah hati dan menganggap orang lain lebih
utama dari diri sendiri. Memang sulit atau berat bagi manusia duniawi, tapi ini
merupakan prinsip hidup orang percaya yang harus dipraktekkan. Paulus juga
menegaskan pola hidup yang tidak mengutamakan kepentingan sendiri, tetapi
kepentingan orang lain. Penegasan ini mengikuti teladan kasih Allah yang universal,
tidak memandang bulu dan tidak mementingkan diri sendiri. Nasihat Paulus kepada
jemaat di Filipi tidak menganjurkan supaya jemaat mengabaikan diri sendiri, tetapi
utamanya menerapkan kasih dan keseimbangan hidup.

Ayat 5-8, Paulus menampilkan pola dan keteladanan hidup Kristus Yesus menjadi
standar hidup kepada jemaat di Filipi. Menurut Paulus, walaupun Kristus Anak Allah,
memiliki keilahian sebagai Anak Allah, tetapi tidak mempertahankan diri-Nya atau
menganggap kesetaraan dengan Allah Bapa. Justru mengosongkan diri-Nya menjadi
seorang hamba, menjadi sama dengan manusia, menanggung kehinaan, menderita
sengsara, sampai mati di kayu salib. Seolah-olah Kristus tidak punya kuasa, seolah-olah
Ia datang ke dalam dunia untuk menderita dan mati saja. Tetapi ini jalan yang dia pilih
secara sadar untuk memenuhi kehendak Allah Bapa dalam rangka mewujudnyatakan
karya keselamatan-Nya. Paulus lewat kesaksian ayat-ayat ini bertujuan menjelaskan dan
menyadarkan jemaat di Filipi, bahwa semua yang dijalani Kristus merupakan tanda
“kesetiakawanan” dan “menyamakan diri-Nya, memikul kesalahan manusia dalam diri-
Nya”. Hal ini dilakukan Kristus supaya keselamatan Allah sampai ke bumi, sampai hadir
dalam kehidupan manusia.

Ayat 9-11, Paulus menjelaskan kepada jemaat di Filipi, alasan mengapa Allah
meninggikan Kristus dan mengaruniakan nama di atas segala nama kepada-Nya?
Pertama, Allah meninggikan Kristus dan memberi nama di atas segala nama kepada-
Nya karena ketaatan, kepatuhan, dan kesetiaan-Nya melaksanakan rencana Allah Bapa.
Kedua, supaya di dalam nama Yesus, segala yang ada di langit, di bumi, di bawah bumi
bertekuk lutut atau tunduk dan menghormati nama-Nya.
Ketiga, supaya segala lidah atau manusia mengaku, memuji dan memuliakan “Yesus
Kristus adalah Tuhan”, bagi kemuliaan Allah. Karena Dialah yang melaksanakan
kehendak Allah, dan menyatakan Allah Bapa kepada manusia melalui penderitaan-Nya.
Yesus Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Yesus tidak saja mengajar sekelumit
jalan, sejumlah kebenaran dan prinsip hidup, tetapi Dia sendiri adalah jalan, kebenaran
dan hidup. Itulah sebabnya, tidak seorang pun sampai kepada Bapa, jika tidak melalui

Page | 69
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Yesus Kristus. Di sini Paulus mau meyakinkan jemaat di Filipi, bahwa Yesus Kristus
adalah Anak Allah yang berkuasa. Karena itu tidak boleh disejajarkan dengan kuasa
manusia, kuasa-kuasa alam dan kuasa dewa-dewa kafir. Yesus Kristus adalah jembatan
penghubung antara Allah dan manusia. Inilah yang dirumuskan Paulus, “Yesus Kristus
adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah, Bapa. Jadi segala sesuatu berasal dari Allah Bapa,
dan kembali lagi kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus, dan semua yang direncanakan
dan dikerjakan Allah Bapa dan Yesus Kristus, diterapkan oleh Roh Kudus.

PENERAPAN

1. Perpecahan persekutuan umat Allah, hidup dalam persaingan yang tidak sehat,
mementingkan diri sendiri, kelompok, merasa lebih tinggi, dan orang lain tidak
berguna merupakan pola hidup yang bertentangan dengan pola hidup Yesus.
Karena itu, kita harus bersatu dan merendahkan diri seperti Yesus. Karena iman,
kasih dan pengharapan kita, tertuju kepada satu Allah, satu Yesus, dan satu Roh
Kudus, maka pola hidup sehati sepikir, satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, tidak
mencari pujian atau kepentingan diri sendiri harus menjadi standar tertinggi bagi
kehidupan umat Allah. Hidup dalam perpecahan, kesombongan, tinggi hati adalah
hidup yang tidak mendatangkan berkat Allah. Perbedaan tidak boleh dijadikan
alasan memecah belah persekutuan tubuh Kristus.
2. Yesus merendahkan diri sebagai Hamba yang menderita, Yesus mengosongkan diri
dan menjadi sama dengan manusia sampai mati di kayu salib, sesungguhnya
menyatakan tiga makna, yaitu: sebagai bukti kasih-Nya kepada manusia, sebagai
bukti yang hendak mewariskan teladan bagi orang percaya untuk bersedia
merendahkan diri sebagai hamba, dan sebagai bukti kesetiakawanan serta
penyamaan diri-Nya dengan manusia yang tercecer, yang dilupakan agar
memperoleh pengasihan Allah. Pada posisi inilah kita terpanggil menjadi berkat dan
alat keselamatan bagi mereka.
3. Bersatu dan merendahkan diri seperti Yesus, mengandung makna, yaitu: hidup
dalam ketaatan, kesetiaan, dan kepatuhan terhadap kehendak-Nya. Hanya dengan
prinsip hidup seperti ini, kita dapat bersatu dan merendahkan diri seperti Yesus.

Page | 70
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU 26 MARET 2023
KALENDER GEREJAWI : MINGGU SENGSARA VI - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB: YOHANES 16:16-33
TEMA : DUKACITA MENDAHULUI KEMENANGAN

LATAR BELAKANG
Hari ini minggu 26 Maret kita memasuki minggu ke-4, minggu terakhir dalam bulan
Maret atau minggu terakhir dalam triwulan pertama, hari ke-85, minggu ke-13 masih
dalam minggu sengsara Tuhan Yesus Kristus ke-6 dengan fokus pelayanan GKI pada
triwulan ketiga adalah pembaruan Tuhan kepada manusia yang akan direfleksikan
dengan firman Tuhan Yohanes 16 : 16 – 33.

Mengapa perikop pembacaan ini, “dukacita mendahului kemenangan?” Kata dukacita


berarti kesedihan dan kesusahan hati karena kehilangan sesuatu yang berharga.
Sedangkan kemenangan berarti merasakan sesuatu yang menyenangkan,
membahagiakan, keagungan, dan keuntungan. Jadi dukacita mendahului kemenangan,
menunjuk makna bahwa sebelum mengalami kesenangan, kebahagiaan, keagungan,
dan keuntungan, didahului dengan mengalami kesedihan, kesusahan hati, karena
kehilangan sesuatu yang berharga.

Dukacita mendahului kemenangan dalam perikop ini menggambarkan sesuatu yang


belum terjadi, tetapi disampaikan mendahului waktunya dimasa depan. Siapa yang
menyampaikannya dan kepada siapa? Yang menyampaikan adalah Yesus sendiri, dan
disampaikan kepada murid-murid-Nya (16:1-4a). Hal ini dikatakan Yesus karena telah
tiba waktunya, tidak lama lagi Dia akan pergi kepada yang mengutus-Nya ke dalam
dunia, yaitu Allah Bapa. Waktu Yesus mengatakannya, hati para murid berdukacita.
Sebab mereka tidak akan melihat Guru mereka lagi. Tetapi juga, Yesus harus pergi
supaya Penghibur, Roh kebenaran, Roh Kudus datang, diutus kepada mereka sesuai
rancangan Allah Bapa. Penghibur ini yang kemudian menyatakan hal-hal yang terjadi
di masa akan datang kepada para murid.

PENJELASAN TEKS

Ayat 16-24, Yesus menjelaskan dan menyadarkan para murid tentang waktu bersama
mereka. “Tinggal sesaat saja dan kamu melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula
dan kamu akan melihat Aku”. Ada dua makna dalam perkataan ini, yaitu: hanya sedikit
waktu saja Yesus bersama para murid, dan hanya sedikit waktu saja para murid melihat
Dia. Tetapi para murid tidak mengerti yang dikatakan Yesus sehinga mereka bertanya:
Apakah artinya yang dikatakan Yesus? Selanjutnya, dalam percakapan atau
berkomunikasi dengan para murid, Yesus berkata: kamu akan menagis dan meratap,
tetapi dunia akan bergembira, kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah
menjadi sukacita. Yesus selanjutnya melukiskan atau memberi gambaran tentang
kenyataan ini seperti seorang perempuan yang berdukacita pada saat melahirkan.
Tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi penderitaannya tetapi
bergembira.

Page | 71
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 25-28, Yesus mengatakan kepada para murid tentang dari mana asalnya, dan
kemana Dia pergi. Yesus mengawali dengan mengatakan kepada para murid, tiba
saatnya Dia tidak berkata-kata dengan kiasan, tetapi terus-terang memberitakan Bapa-
Nya kepada mereka. Dengan perkataan ini, Yesus bermaksud menyatakan hubungan
diri-Nya dengan Allah Bapa pada waktunya supaya para murid, bahwa Ia berasal atau
diutus Allah Bapa ke dalam dunia untuk mengerjakan keselamatan bagi manusia. Itu
berarti Yesus bukan berasal dari dunia ini, tetapi diutus ke dalam dunia oleh Allah Bapa.
Karena itu, sesudah menyelesaikan tugas yang berasal dari Allah Bapa di dalam dunia,
maka Ia harus pergi kepada Allah Bapa di dalam sorga. Inilah rahasia Yesus yang akan
dikatakan pada waktunya kepada para murid dengan terus terang. Jadi penderitaan
yang dialami, yang ditanggung Yesus dalam dunia adalah kehendak Allah Bapa dalam
diri-Nya sebagai Anak Allah untuk mewujudkan rencana penyelamatan Allah bagi
manusia yang telah jatuh ke dalam berdosa.

Ayat 29-33, Para murid mengakui sekarang Yesus tidak berbicara dengan kiasan, maka
mereka tidak perlu bertanya lagi, sebab mereka telah mengetahui. Dengan demikian,
mereka percaya bahwa Yesus berasal dari Allah Bapa. Kemudian Yesus menegaskan dan
mengingatkan kembali kesungguhan pengakuan atas diri-Nya dengan bertanya,
“Percayakah kamu sekarang?” Yesus berkata kepada mereka lihat, waktunya sudah
datang. Pada waktunya, ada tiga peristiwa yang terjadi:
Pertama, para murid dicerai beraikan,
Kedua, para murid meninggalkan Yesus,
Ketiga, Yesus tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai-Nya.
Semua ini dikatakan Yesus supaya para murid memperoleh damai sejahtera didalam
dunia. Sebab dunia tidak memberi kedamaian dan kesejahteraan abadi, hanya dari
Allah melalui Yesus. Kemudian, Yesus menguatkan para murid dengan berkata; dalam
dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah
mengalahkan dunia. Yesus sendiri telah memberi teladan dalam hal penderitaan.

PENERAPAN

Makna teks dan pesan Firman kebenaran Allah bagi kehidupan kita sebagai murid-murid
Yesus di masa kini adalah : Para murid setiap saat bergaul dengan Yesus sebagai Guru
mereka, tetapi tidak semua yang dikatakan dan diperbuat Yesus dimengerti. Hal ini
mengisyaratkan, bahwa sering kemanusiaan kita menonjol menguasai pemikiran dan
perbuatan kita, sehingga mematikan kebenaran Allah yang petut kita lakukan dan
saksikan kepada orang lain. Di tengah tantangan dan perkembangan masa kini, kita
membutuhkan hikmat Allah untuk menjalani panggil Allah untuk setia bersaksi dan
bersedia menderita bagi Kristus yang. Yesus sendiri telah menjanjikan kemenangan bagi
kita setelah mengalami dukacita seperti seorang perempuan yang berdukacita saat
melahirkan, tetapi setelah itu bergembira. Yesus berpesan kepada kita, memang di
dalam dunia kamu menderita, tetapi kuatkanlah hatimu karena Aku telah mengalahkan
dunia. Barangsiapa yang percaya dan bertahan dalam penderitaan, menerima makhota
kemenangan yang tersimpan di sorga. Penderitaan orang percaya bukan tanda
kekalahan atau kegagalan, melainkan tanda kemenangan, sekaligus kesaksian kepada
dunia tentang iman kepada Allah. Sebab, kita dipanggil bukan hanya untuk percaya dan
bangga terhadap hidup dan karya Yesus, tetapi bersedia menderita sebagai akibat
mengikuti jejak kaki Yesus Kristus.

Page | 72
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
JUMAT, 31 MARET 2023
KALENDER GEREJAWI : AKHIR BULAN DALAM MINGGU SENGSARA VI - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB: MAZMUR 42:2-6
TEMA : KERINDUAN KEPADA ALLAH

LATAR BELAKANG

Hari Jumat 31 Maret adalah hari terakhir dari bulan Maret yang segera kita akan lewati,
kita memasuki hari ke-90 dalam minggu ke-13 pada minggu-minggu sengsara ke-6
dengan tetap diarahkan kepada fokus pelayanan GKI pada triwulan ketiga adalah
pembaruan Tuhan kepada manusia, pada penghujung triwulan pertama akan diterangi
oleh Firman Tuhan Mazmur 42 : 2 – 6.

Kerinduan atau rindu adalah kata atau istilah yang menyatakan hubungan atau
melibatkan dua pihak yang sederajat maupun tidak sederajat. Sederajat artinya antara
sesama manusia, sahabat atau keluarga dekat. Sedangkan yang tidak sederajat, yaitu
antara Allah dan manusia. Artinya, Allah itu penciptaan, Maha besar dan manusia
adalah ciptaan yang memiliki keterbatasn dalam segala hal. Tetapi dalam hal
kepentingan, hubungan dan saling mengenal, maka semua pihak punya kepentingan
untuk saling rindu atau merindukan.
Apa arti kerinduan atau rindu? Kata kerinduan menyatakan atau mengungkapkan
“keinginan dan harapan akan bertemu dua belah pihak, satu dengan yang lain” atau
antara pihak-pihak yang punya hubungan yang biasa maupun hubungan yang khusus.
Mengapa Kerinduan diperlukan antara dua pihak atau satu pihak? Karena adanya
kepentingan antara dua belah pihak. Jadi kerinduan itu menggambarkan adanya
kebutuhan, adanya permasalahan, dan supaya mendapatkan pertolongan.
Mazmur 42:1-43:5 berbicara tentang “kerinduan kepada Allah”. Mengapa pemazmur
rindu kepada Allah? Mengapa pemazmur memiliki keinginan dan harapan akan
bertemu dengan Allah? Kerinduan ini didasarkan dan dibangun dalam hubungan
perkenalan yang sangat akrab antara Allah dan pemazmur. Itulah sebabnya, ketika
pemazmur berada dalam masalah, kesulitan, penderitaan, pemazmur merindukan Allah
yang dikenal dan dipercaya agar menolong, membebaskan dirinya dari ancaman atau
bahaya. Kerinduan kepada Allah oleh pemazmur bertujuan agar Allah memberi
harapan, kekuatan, kepastian dalam dirinya, dan jalan keluar dari permasalahan
hidupnya. Karena pemazmur tahu dan percaya sungguh bahwa hanya Allah
penolongnya, kekuatannya, dan harapannya. Inilah yang menjadi dasar kerinduan
pemazmur kepada Allah, supaya memperoleh pertolongan-Nya.

PENJELASAN TEKS

Ayat 2-4, Kerinduan atau rindu adalah kata atau istilah yang menyatakan hubungan
atau melibatkan dua pihak yang sederajat maupun tidak sederajat. Sederajat artinya
antara sesama manusia, sahabat, atau keluarga dekat. Sedangkan yang tidak sederajat,
yaitu antara Allah dan manusia. Artinya, Allah itu penciptaan, dan manusia adalah
ciptaan. Tapi dalam hal kepentingan dan hubungan saling mengenal, maka mereka
saling rindu atau merindukan.
Apa arti kerinduan (kata dasar: rindu)? Kata kerinduan menyatakan atau
mengungkapkan keinginan dan harapan akan bertemu satu dengan yang lain atau

Page | 73
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
antara pihak-pihak yang punya hubungan yang biasa sampai hubungan yang khusus.
Kerinduan diperlukan antara dua pihak atau satu pihak yang membutuhkan pihak lain
untuk mewujudkan kepentingan, atau agar satu pihak memberi jalan keluar kepada
pihak lain untuk mendapat pertolongan terhadap masalahnya, atau untuk terpenuhinya
keinginan dan harapannya.
Pemazmur merasa Tuhan itu jauh dari dirinya. Pemazmur mengungkapkan
kerinduannya kepada Allah, karena sedang berada di tengah-tengah penderitaan dalam
pembuangan. Dalam keadaan inilah pemazmur merindukan Allah hadir dan
menolongnya. Pemazmur mengungkapkan kerinduan kepada Allah dengan
umpamakan dirinya seperti rusa (pemazmur) yang rindu akan air, yaitu Allah.
Pemazmur rindu untuk bisa mengalami Allah yang hidup. Pemazmur menggambarkan
dirinya haus kepada Allah, seperti orang haus merindukan air yang menyejukkan,
menyegarkan, memulihkan, dan menghidupkan.
Siang dan malam pemazmur mencucurkan air mata sebagai makanannya. Pemazmur
mengalami hal ini karena; Pertama, Mengalami penderitaan dan tekanan hidup saat
berada di Babel; Kedua, Pemazmur bersama umat Israel mengalami cemooh, ejekan
yang mempertanyakan “dimanakah Allahmu”.

Ayat 5-6, Walaupun jiwanya dalam keadaan gundah gulana, artinya bimbang, gelisa,
sedih, lesu (gundah=bimbang, gelisa, sedih, sangat sedih dan lesu; gulana=lesu, layu),
tetapi pemazmur punya kerinduan untuk pergi ke rumah Allah. Karena padatnya
manusia yang berjalan ke rumah Allah, dalam keadaan gundah gulana, pemazmur
bertanya pada dirinya, bagaimana aku bisa berjalan maju di tengah padatnya manusia
ke rumah Allah, mendahului mereka dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur
dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan?
Kerinduan dan harapan pemazmur tidak terhalang oleh keadaannya yang gundah
gulana, kepadatan dan keramaian manusia di jalan menuju rumah Allah.
Itulah sebabnya, pemazmur berdialog, berkomunikasi, berkata dan bertanya pada
dirinya sendiri, mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?
Pemazmur menjawab kepada dirinya sendiri, berharaplah kepada Allah!
Jawaban ini memberi kekuatan, kepastian, dan harapan baru bagi pemazmur. Mengapa
dikatakan sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Kata
sebab menjelaskan penyebab pemazmur akan bersyukur lagi. Pemazmur akan
bersyukur lagi, karena pemazmur meyakini Allah satu-satunya yang dapat menolong
dan menjawab penderitaannya, sehingga pemazmur berharap kepada Allah sebagai
penolong dan Allahnya. Akhirnya, di tengah pergumulan hidupnya, pemazmur
menemukan kekuatan dan pertolongan dari Allah.

PENERAPAN

1) Kerinduan kita kepada Allah sebagai orang percaya, berarti menyatakan keinginan
dan harapan kehadiran Allah dalam hidup kita, pergumulan, dan masalah kita. Jika
kita melupakan Allah, kita tidak merindukan-Nya, maka permasalahan hidup kita
tidak dapat di atasi. Karena itu, siang dan malam, setiap waktu kita harus
merindukan Allah untuk berjumpa dengan-Nya, dalam doa, ibadah, pekerjaan,
pendidikan, pergumulan dan dalam keluarga kita.

Page | 74
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
2) Di saat kita gundah gulana: berada dalam keadaan bimbang, gelisa, sedih, lesu, kita
harus merindukan Allah. Kita minta kehadiran-Nya, bermohon, meminta, dan
berharap pada-Nya. Barangsiapa mengetok, pintu akan dibuka. Itu berarti, jika kita
merindukan Allah, maka kita berjumpa dengan Dia. Jika kita tidak merindukan-
Nya, maka kita tidak berjumpa dengan Dia. Jadi kata kerinduan mengandung
makna hubungan antara manusia dengan Allah. Kerinduan kepada Allah adalah
prinsip iman untuk menggugah Allah memberi pertolongan dan menjawab
permasalahan kita. Kerinduan Allah menunjuk pula ketidakberdayaan kita. Karena
itu, kita harus merindukan Allah, mengundang kehadiran-Nya dan berhadap pada
pertolongan-Nya.
3) Di tengah pergumulan, kita menemukan kekuatan dan pertolongan sejati. Asal saja
kita merindukan-Nya sebagai penolong dan Allah kita.

Page | 75
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023
Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai
Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif

BULAN KE-4 : APRIL - 2023

MINGGU, 2 APRIL 2023


KALENDER GEREJAWI : MINGGU, SENGSARA VII - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 19: 1-16.a
TEMA : ENGKAU TIDAK MEMPUNYAI KUASA APAPUN TERHADAP AKU.

LATAR BELAKANG
Minggu 2 April adalah minggu pertama bulan April, hari ke-92, minggu ke-14 dalam
masih dalam masa minggu sengsara ke-7, dan kita memasuki triwulan kedua fokus
pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan
Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang
Ekumenis, Pluralis dan Inklusif, pada awal triwulan kedua firman Tuhan yang melandasi
kita dari Yohanes 19 : 1 – 16a.

Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat dalam kitab Perjanjian Baru.Kitab
ini masuk dalam rangkaian injil Kanonik(sesuai hukum gereja), memiliki gaya dan
struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan ketiga injil yang lain,(Injil
Matius,Markus dan Lukas ). Meskipun begitu injil Yohanes tetap memuat wawasan
peristiwa yang sama dengan ketiga injil yang lain. Injil Yohanes menekankan tentang
keilahiaan Yesus Kristus,Anak Allah. Dan tidak ada injil lain yang menekankan sifat
kemanusiawian Yesus sekaligus keilahian-Nya dengan tegas dan jelas selain injil
Yohanes. Waktu penulisan injil Yohanes sekitar tahun 40-140 M,tidak disebutkan siapa
yang menulis kitab ini tetapi Yohanes anak Zebedeus adalah orang yang diperkirakan
menulis injil Yohanes. Injil Yohanes ditujukkan kepada kelompok pembaca yang
menyendiri, dari cabang persekutuan umat purba yang kepercayaannya berpusat pada
Yesus dan murid-murid-Nya. Bahasa yang digunakan oleh kelompok pembaca ini
adalah bahasa Yunani. Oleh sebab itu penulis menterjemahkan beberapa istilah Yahudi
kedalam bahasa Yunani,(misalnya : Mesias,Rabuni,Rabi dll). Maksud injil ini ditulis
untuk melawan pemikiran filsafat Gnostikisme ( Pengetahuan diluar Alkitab ). Tujuan
tulisan Injil Yohanes dalam Yohanes 20:31 yaitu Supaya kamu percaya bahwa
Mesias,Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-
Nya. Yang kedua Supaya terus percaya meskipun ada ajaran Palsu.

PENJELASAN TEKS

”Engkau Tidak Mempunyai Kuasa Apapun Terhadap Aku” adalah tema renungan yang
mengantar kita untuk belajar bersama dalam mengakhiri minggu sengsara Tuhan Yesus
yang ke-7 dari 6 minggu sengsara yang telah kita lewati. Kata-kata ini adalah ucapan
Yesus dalam injil Yohanes ayat 11 ketika Pilatus berusaha meyakinkan Yesus bahwa oleh
Kuasanya ia sanggup membebaskan Yesus dari hukuman mati. Tetapi apa kata
Yesus”engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap aku jikalau kuasa itu tidak
diberikan kepadamu dari atas. Jadi kuasa yang di miliki oleh Pilatus adalah Kuasa yang

Page | 76
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
terbatas,sedangkan Kuasa yang dimaksudkan Yesus yang berasal dari Bapa-Nya adalah
Kuasa yang tidak terbatas dan Ia adalah Sumber dari Kuasa Itu. Selanjutnya kita
perhatikan penjelasan dari ayat demi ayat sebagai berikut :

Ayat 1-3, (di dalam gedung) Disini Yohanes menekankan unsur-unsur penghinaan yang
menyuarahkan sifat kerajaan,yang benar-benar dimiliki oleh Yesus tetapi dalam tingkat
yang lain,seperti unsur-unsur “makota,jubah kerajaan dan salam sebagai Raja”. Disini
Yohanes menjelaskan bahwa Ia yang dihina sebagai seorang Raja justru Dialah Raja
sejati. Kenyataan inilah yang ditekakkan oleh Yohanes dan merupakan suatu ironi yang
berpusat pada teologi dan struktur dalam ruang pengadilan dihadapan Pilatus.

Ayat 4-8 (di luar gedung ),Pernyataan Pilatus tentang ketidaksalahan Yesus,dalam hal
ini Pilatus mengungkapkan pendapatnya dua kali. “ Aku tidak mendapatkan kesalahan
apapun pada-Nya (ayat 4,6 ). Ayat 6 Ambilkanlah Dia dan salibkanlah Dia. Bukanlah
suatu keputusan ataupun ijin yang diberikan kepada para penggugat. Pernyataan Pilatus
mungkin dapat dirumuskan demikian. Lakukanlah apa yang kamu inginkan,tetapi hal
itu atas kehendak dan tanggung jawabmu sendiri. Apa yang kamu lakukan atas orang
ini di luar tanggung jawabku”Jawaban terhadap tantangan ini mengungkapkan alasan
kebencian para penjahat setempat yang sesungguhnya. Menurut hukum itu Ia harus
mati,sebab ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah (ayat 7) . Orang-orang Roma
terlibat dalam pengadilan karena tuduhan palsu mereka bahwa Yesus sebagai Raja yang
menyaingi Kaisar, Sementara orang Yahudi terlibat karena tuduhan mereka bahwa
Yesus bertindak sebagai Anak Allah satu-satunya.

Ayat 9-11, (didalam gedung), Dialog kedua,Reaksi Pilatus terhadap pembicaraan


mengenai Yesus sebagai Anak Allah mengingatkan ketakutan dan Kekaguman.
Peningkatan ini terjadi pertama karena diamnya Yesus (ayat 9 ) dan kemudian,karena
jawaban dari seseorang yang yakin akan dirinnya tidak bersalah dan kekwatiran akan
nasibnya (ayat 11).

Ayat 12- 16 (diluar gedung ), Akhirnya keputusan dipaksakan Pilatus dengan kembali
pada tuduhan politis: Setiap orang yang menganggap dirinya Raja,ia melawan kaisar
(ayat 12). Tuduhan itu sangat menentukan. Adegan terakhir berpindah dari luar ke
dalam Gabatha ( suatu kursi pengadilan yang terbuat dari batu besar). Dialog antara
Pilatus dan orang banyak bernada rajawi dan ironis: Inilah rajamu. Haruskah aku
menyalibkan rajamu? (ayat 14-15). Di belakang pernyataan ini muncul pengakuan dari
para imam kepala: Kami tidak mempunyai raja selain Kaisar (ayat 15). Sesunguhnya
pengakuan mereka ini adalah hujatan,karena dengan pengakuan seperti itu mereka
melawan dogma religius bahwa Yahwe dan hanya Yahwelah Raja. Yohanes
mengatakan bahwa mereka yang membuang Yesus tidak dapat menyebut Bapa-Nya
sebagai Raja. Pilatus tunduk pada tekanan politik dan menyerahkan Yesus. Hari itu
adalah hari persiapan Paskah,kira-kira jam dua belas (ayat 14). Sebagai Anak Domba
Allah, Ia dihukum mati (1 :29,36),siap untuk di kurbankan. Yang sama bertanggung
jawab atas kematian Yesus: adalah Yudas,seorang murid; Pilatus,seorang Roma,dan
Para Pembesar Yahudi di Yerusalem.

Page | 77
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENERAPAN

Melalui refleksi firman ini kita di ingatkan untuk :


1. Penghinaan oleh Pilatus kepada Yesus adalah Penghinaan terhadap seorang
Raja,yang tidak disadarinya bahwa Yesus adalah seorang Raja,hal mengingatkan
kepada kita untuk tidak mudah menghina dan merendahkan status dan martabat
siapapun sesama kita.
2. Pilatus mencoba mencuci tangan dari penghinaan yang dilakukan kepada Yesus
sebagai raja,dengan mencoba agar mendapat simpati dari rakyat,hal ini
mengajarkan kita untuk berlaku jujur dan adil tidak menyebarkan kabar bohong
palsu yang menyesatkan orang.
3. Allah di dalam Yesus adalah Tuhan yang empunya kuasa di Sorga dan di bumi,Ia
dapat melakukan apa saja menurut kuasa dan kehendaknya untuk sebuah maksud
baik bagi banyak orang melalui kematian yang dialami oleh Anak-Nya. Hal tersebut
juga dapat kita lakukan dengan kuasa yang diberikan oleh Allah kepada kita untuk
maksud yang mulia,dengan tidak membelokkan kebenaran dari kuasa yang kita
miliki untuk kepentingan diri dan kelompok.
4. Yudas,Pilatus,Orang Roma,Para Pembesar Yahudi dan Semua kita bisa menjadi
orang yang juga terlibat dalam menyalibkan Yesus,kalau kita tidak berhati-hati
menggunakan kuasa, hikmat dan anugerah yang Tuhan beri kepada kita untuk
sebuah kebaikan.

Page | 78
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
JUMAAT,7 APRIL 2023
KALENDER GEREJAWI : JUM’AT AGUNG
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 19: 16.b- 42
TEMA : KEMATIAN YANG MENYELAMATKAN

LATAR BELAKANG

Hari Jumat 7 April kita sedang merayakan Jumat Agung sebagai Jumat kelabu yang
pekat, hari Tuhan kita Yesus Kristus menanggung dosa isi dunia, agar dengan jalan ini
keadilan Allah tampak, yaitu keadilan Allah yang menghukum dosa isi dunia, dan pada
saat yang bersamaan “jalan kasih karunia Allah bagi dunia di mulai” bahwa Tuhan Yesus
Kristus satu-satunya Penebus dan Juruselamat dunia. hari ini adalah hari ke-97 dalam
minggu ke-14 tahun 2023 kita terus disadarkan bahwa Fokus pelayanan Pembaharuan
GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan
Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan
Inklusif merupakan bagian penting dalam “kasih Kristus kepada dunia yang dengannya,
Ia telah menebus, bagian ini akan direfleksikan melalui firman Tuhan Yohanes 19 : 16b
– 42.
Siapa sih di dunia ini yang benar-benar rela mengorbankan nyawanya demi menolong
orang lain? Janganlah mengorbankan nyawa,mengorbankan waktu saja rasanya sudah
hal yang langka,apa lagi kita memberi waktu untuk mendengar orang lain membagi
cerita tentang masalah hidupnya,rasanya kita malas untuk mendengar. Ada juga orang-
orang tertentu yang oleh panggilan nuraninya mereka juga rela mati untuk orang lain
seperti Saudara Riyanto seorang anggota barisan Anshor serbaguna (Banser ) yang
meninggal dunia akibat ledakan bom pada saat misa natal di Gereja
Ebenhaizer,Mojokerto Jawa Timur pada tanggal,24 Desember 2000,pada malam itu
ada sebuah bingkisan yang mencurigakan di dalam gereja,dan saudara Riyanto yang
ditugaskan untuk menjaga keamanan malam natal berusaha mengambil bingkisan itu
dan membukanya,dan ada kabel yang keluar dari bingkisannya dan ia berusaha
melemparkan keluar dari gereja dan keburu meledak dan saudara Riyanto
meninggal,tetapi jemaat dalam gereja selamat oleh tindakanya. Selain saudara Riyanto
mungkin juga ada orang lain yang juga rela menyerahkan hidupnya mati demi orang
lain. Orang-orang seperti itu adalah orang langka yang kita temukan. Kalau Riyanto
dan teman-teman lain bisa menyelamatkan orang dari kematian,itu beda dengan Yesus
orang Nasaret, Ia bukan hanya menyelamatkan orang dari kematian,tetapi Ia
menyelamatkan,membebaskan manusia dari dosa dan mendamaikan manusia dengan
Allah dan memyediakan hidup yang kekal untuk manusia, Itulah perbedaan Yesus dan
Riyanto, tetapi saudara Riyanto telah memberi contoh dari gambar besar Yesus kepada
kita.

PENJELASAN TEKS

Dalam teks Yohanes 19 : 16.b- 42 ada empat perikop Yaitu, Yesus disalibkan,Yesus
Mati,lambung Yesus ditikam dan Yesus dikuburkan. Dari keempat perikop ini
dirumuskan menjadi satu tema menjadi bahan khotbah pada perayaan Jumat Agung
saat ini yaitu :”Kematian Yang menyelamatkan” dengan uraian teks sebagai berikut :

Page | 79
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 16,b-22 Penyaliban, Yesus sendiri memanggul salib (ayat 17).Disini Yohanes tidak
menyangkal bantuan dari Simon dari Kirena. Tetapi Yohanes menekankan kontrol Yesus
atas kehidupan dan kematian-Nya sendiri; Ia membawa salib-Nya sendiri. Ia disalibkan
ditempat Tengkorak (dalam bahasa Ibrani Golgota,bahasa latin Calvaria ). Tulisan
diatas salib disebut oleh keempat injil dengan sedikit fariasi,tetapi hanya Yohanes yang
menekankan Kerajaan Yesus sedemikian sehingga ada tiga bahasa,Yunani adalah bahasa
laut Tengah,Bahasa Latin dari Imperium Romawi dan Bahasa Ibrani yang digunakan
oleh orang-orang Yahudi. Yohanes mengatakan bahwa Kerajaan Yesus bersifat
Universal yang diwartakan dari Salib ke Seluruh dunia. Kekerasan hati Pilatus untuk
membiarkan tulisan seperti apa adanya menandakan sedikit pembalasan terhadap
mereka yang menekannya untuk menjatuhkan hukuman mati kepada orang yang tak
bersalah ini. Biarlah mereka sedikit dipermalukan oleh tulisan yang mengejek mereka
menurut injil Yohanes.

Ayat 23-24 Pakaian Kristus, adalah bagian yang dilihat Yohanes sebagai pemenuhan
hubungan nubuat Perjanjian Lama. Pakaian Yesus menunjuk pada Mazmur 22 :19 yang
digunakan oleh gereja perdana untuk menyinggung sengsara Yesus. Penyebutan jubah
Yesus yang tidak dijahit,dan merupakan satu tenunan dari atas sampai ke bawah
rupanya dimaksudkan untuk memparalelkan dengan pakaian imam besar,yang bentuk
jubahnya demikian. Tetapi persamaan ini masih diperdebatkan oleh para ahli,karena
Yohanes berbicara mengenai Yesus bukan sebagai imam,melainkan sebagai Raja.

Ayat 25-27 Ibu Yesus dan Murid terkasih, Dalam keadaan hampir mati di kayu
salib,Yesus peduli terhadap keluarga-Nya. Dia meminta Yohanes sahabat dekat-Nya
untuk mengurus ibu Yesus,Maria yang suaminya,Yusuf tentu sudah meninggal saat itu?
Dan mengapa Yesus tidak menyerahkan ibunya kepada adik-adiknya,tetapi
menyerahkan kepada Yohanes yang ada pada saat Yesus disalibkan. Maria yang hadir
dibawah salib juga menunjukkan peran serta perempuan dalam karya penyelamat dan
gambaran negatif Hawa dalam Perjanjian Lama telah digantikan oleh Hawa dalam
Perjanjian Baru yakni Maria ibu Yesus yang memberikan kehidupan.

Ayat 28-30 Kematian, Bagi Yohanes kematian Yesus terjadi saat Yesus siap untuk
wafat,pada waktu yang tepat ketika kitab suci sudah terpenuhi. Ucapan “aku
haus”(ayat28) menunjuk pada (Maz 69:22 atau Maz 22:16 ),kedua mazmur tersebut
kerap kali dipergunakan dalam Perjanjian Baru. Anggur Asam (ayat 29 ) adalah
minuman pahit para serdadu. Tanaman Hisop (ayat 29) dapat menahan sebuah spons
yang dicelupkan pada anggur. Hal-hal itu dimasukkan disini,mungkin untuk
mengingatkan pembaca Yahudi akan tanaman yang digunakan orang Israel untuk
memerciki pintu dengan darah domba paskah dalam (keluaran 12:22). Jika demikian
hal ini sangat erat hubungannya apa yang dinyatakan berikut ini:”Sudah Selesai. (ayat
30). “Selesai” menunjuk pada pekerjaan yang dilakukan Yesus,yakni melaksanakan
kehendak Bapa,memenuhi nubuat kitab suci,menyelamatkan umat manusia. Lalu Ia
menundukkan kepalanya dan menyerahkan Nyawanya (ayat 30). Ungkapan ini sangat
unik,merupakan ciri khas dari keempat injil. Melalui Kematian Yesus telah melepaskan
Kemulian Yesus melalui Roh Kudus kedalam dunia ( Yoh 7;39;19:34;20:22 )

Ayat 31-37 Tombak, yang penting nampak dalam ayat 31 menunjukkan bahwa hari itu
adalah hari jum’at sore,dalam mengakhiri Sabat (jadi Paskah Menurut Yohanes) mulai

Page | 80
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
pada matahari terbenam. Hanya tinggal beberapa jam tersisa sebelum sabat dimulai
sehingga mayat-mayat itu harus diturunkan,sebagai konsekwensi untuk mempercepat
kematian adalah dengan mematahkan kaki. Tidakan seperti itu tidak perlu dilakukan
kepada Yesus karena Ia telah Wafat. Hanya saja lambungnya ditombak,sehingga
mengalirkan darah dan air dan ini adalah sebuah kesaksian dari saksi mata yang melihat
Yesus ditombak menurut injil Yohanes (ayat 35). Banyak Bapak gereja melihat bahwa
darah dan air merupakan tanda perjamuan dan Baptisan,yang merupakan sumber
hidup bagi gereja. Tulang yang patah menunjuk pada Hawa yang muncul dari sisi Adam
yang baru, menurut Yohanes menunjuk pada kutipan PL. Tidak ada tulang yang
dipatahkan adalah campuran dari (Keluaran 12:46),yang berbicara mengenai anak
domba Paskah,dan (Mazmur 34:21) yang melukiskan perlindungan Allah terhadap
orang benar. Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam (ayat 37)
menunjuk pada (Zakaria 12:10) dimana penusukan adalah pencurahan roh kemurahan
dan belas kasihan Allah kepada penduduk Yerusalem.

Ayat 38-42.Pemakaman, Keempat injil menyebutkan partisipasi Yusuf dari Arimatea


dalam pemakaman Yesus ( Mat 27:57-60,Mrk 16 :43-46,Lukas 23:50-53),Namum
hanya (Matius 27:60) yang menjelaskan bagaimana makam baru itu dapat
dipergunakan,yakni makam itu milik Yusuf. Dan hanya Yohanes yang memperkenalkan
Nikodemus. Bagi Yohanes kedua orang ini adalah orang Kristen yang diam-diam sedang
membebaskan diri dari kelegaan ketakutan mereka. Tindakan mereka yang berani
merupakan pembenaran,sebagaimana yang dinyatakan dalam (Yohanes 12:32,Apabila
Aku ditinggikan dari bumi,Aku akan menaruh setiap orang datang kepada-Ku ).
sejumlah besar minyak mur dan minyak gaharu (ayat 39) yang digunakan dalam
pemakaman Yesus menunjuk pada pemakaman Yesus sebagai Raja.

PENERAPAN

Dari tema “Kematian yang menyelamatkan” mengantar kita untuk memaknai pesan
Yesus kepada kita melalui injil Yohanes sebagai berikut :
1. Penyaliban Yesus menunjukan keteguhan Iman dan Ketaatan-Nya untuk
memanggul salib menuju Golgota,mengajarkan kepada kita semua untuk tidak
panik dan takut yang berlebihan ketika menghadapi ketidak pastian dan kecemasan
hidup.
2. Pakaian Kristus,menunjukkan simbol dan status serta kedudukan Yesus sebagai
Imam Besar dan Raja yang tidak disadari dikenakan kepadanya oleh
Pilatus,menunjukan kebesaran Kristus sebagai Imam dan Raja yang kita sembah dan
yakini menunjukkan kebesaran dan keyakinan kita kepada Yesus sebagai Imam
Besar dan Raja yang menyelamatkan kita.
3. Kematian yang menyelamatkan adalah sebuah contoh dari Tuhan Yesus yang
memberikan hidup dan matinya untuk keselamatan kita,dengan demikian kita juga
diminta supaya dapat memberikan hidup dan kehidupan kita kepada Tuhan melalui
karya dan pengabdian kita dimana saja kita berada dan bekerja. Kita tidak melihat
akan status dan jabatan yang dapat mempengaruhi kerja kita,tetapi kita melihat
bagaimana pekerjaan yang kita lakukan itu memberikan perubahan dan
pertumbuhan atau tidak (bukan soal pelitanya tetapi yang penting adalah
terangnya,bukan soal jenis pekerjaannya tetapi yang lebih penting adalah
pengaruhnya bagi banyak orang itu yang penting).

Page | 81
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
4. Kalau Saudara Riyanto seorang Bansor ( muslim ) bisa melakukan tindakan
penyelamatan kepada saudara yang buakn seiman, mengapa kita tidak dapat
lakukan kepada saudara kita seiman dalam lingkungan kita? Mari belajar dan
bertindak jangan biarkan keadaan menjadi tidak menentu,lakukanlah kebaikan dan
lihatlah bahwa Tuhan akan bekerja melebihi yang kita kerja.

Page | 82
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
JUMAT, 07 APRIL 2023
KALENDER GEREJAWI : PERJAMUAN KUDUS ( PUTIH)
PEMBACAAN ALKITAB : MATIUS 26:36-46
THEMA : CAWAN KEHENDAK TUHAN DI TAMAN GETSEMANI

LATAR BELAKANG

Getsemani nama ini artinya “kilangan minyak” dan disini yang dimaksudkan adalah
semua taman yang sering dikunjungi Yesus dan murid-murid-NYA. Taman ini terletak
dilembah Kidron di Bukit Zaitun (Luk 22:39), dan tidak disangkal lagi terdapat banyak
pohon zaitun dan sebuah kilangan untuk menyuling minyak. Tempat ini yang
ditunjukkan para persiarah dewasa ini pastilah terletak dekat dengan tempat Yesus
Berdoa. Walaupun pohon-pohonnya tentu bukan pohon yang sama lagi. Saat-saat
terakhir menjelang kematian Yesus, Yesus sangat sedih dan gentar menghadapi murka
Allah atas dosa manusia. Murka yang harus ditanggung Yesus. Tiga kali Yesus berdoa
agar cawan yang melambangkan penderitaan dan kesengsaraan itu berlalu dari pada-
Nya. Tetapi Yesus memilih taat dan rela meminum cawan itu sebab itulah kehendak
Bapak bagi-Nya. Di saat yang begitu menegangkan, Yesus meminta ketiga murid-Nya
untuk berdoa “berjaga-jagalah dan berdoalah” sayangnya Petrus, Yakobus dan Yohanes
malah tidur di saat Yesus bergumul dalam doa. Pada hal murid-murid terutama Petrus
sebelumnya begitu percaya diri pada komitmen untuk setia mengikut Yesus.

PENJELASAN TEKS

Gambaran ayat 36-38, menjelaskan bagi kita bahwa ketika Yesus dan para murid
sampai ditempat yang bernama Getsemani, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
“duduklah disini sementara, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa” ungkapan
kegelisaan hati Yesus untuk apa yang akan terjadi dan dialami oleh diri-Nya dan para
murid yang akan Dia tinggalkan. Memulai doa Yesus dengan kesedihan Ia membawa
serta Petrus dan kedua anak Zebedeus untuk Yesus memulai doanya, Ungkapan hati
yang dinaikan dalam kesedihan hati yang sungguh kepada Allah Bapa. Ungkapan rasa
hati sedih yang sungguh dan merasa kematian sudah dekat kepada-NYA diungkapkan
pula bagi murid_murid yang bersama dengan Dia, bahkan Yesus meminta mereka
tinggal sebentar dan berjaga-jaga. Kalimat berjaga-jaga sudah tentu bahwa ada
keraguan yang besar dalam diri Yesus untuk melihat dan akan menjalani kenyataan
yang tidak sepatutnya Dia terima.

Ayat 39, “Biarlah Cawan Ini Berlalu” yang dimaksudkan oleh Yesus dengan “cawan ini”
telah menjadi pokok pembahasan yang panjang lebar yaitu:
Belum tentu Kristus sedang berdoa agar dibebaskan dari kematian Jasmaniah, sebab Ia
sudah membulatkan tekad untuk mati karena dosa manusia (bd Mrk 10:33-34; Luk 9:51;
Yoh 12:24-27; Ibr 10:6-9). Lebih besar kemungkinannya Ia sedang berdoa agar
dibebaskan dari hukuman perpisahan dari Allah. Hukuman yang tertinggi atas dosa.
Kristus berdoa agar kematian jasmani-Nya dapat diterima sebagai harga tebusan yang
penuh bagi dosa-dosa umat manusia. Akan tetapi, Ia tetap memohon, “tetapi janganlah
seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau”.
Lalu Yesus menyerahkan diri-Nya untuk mengalami kematian jasmani dan pemisahan
rohani dari Bapa-Nya di sorga agar dapat menyedihkan keselamatan kita (bd Mat

Page | 83
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
27:46). Doa-Nya itu didengarkan karena Bapa-Nya menguatkan Dia untuk minum
cawan yang sudah ditetapkan (Ibr 5:7). Dengan demikian penjelasan yang paling
memuaskan mengenai Cawan adalah terkait murka Allah, yang akan ditumpahkan
kepada Kristus pada saat Dia menjadi penanggung dosa manusia. Pengalaman ketika
Allah untuk sesaat terpisah dari Putra-Nya ini, menimbulkan teriakan mengenaskan
(Mat 27:46) apabila dosa seseorang dapat menyebabkan dukacita yang pahit ketika
merasakan dirinya terasing dari Allah. Maka betapa tak terbandingkan lagi kesedihan
mendalam yang diderita oleh Kristus, yang mengerti arti menanggung kesalahan umat
manusia.

Ayat 40-41, menemukan para murid tertidur akibat pengaruh emosi dan kelelahan yang
berkepanjangan. Yesus memilih Petrus untuk memperoleh nasehat khusus (mungkin
mengingatkan bualannya sebelum ini), dan Yesus menyuruh Petrus terus waspada, serta
terus berdoa, agar berbagai kejadian tidak mengejutkan Dia dan membuatnya
menyerah pada pencobaan. Tetapi daging lemah. Beberapa orang berpikir, bahwa
daging di sini menunjuk kepada bagian dari keberadaan manusia yang tidak berdosa
apabila dikuasai oleh rohnya (dan dengan demikian perkataan ini juga berlaku bagi
Yesus). Yang lain beranggapan, bahwa daging menunjuk kepada sifat dasar dosa yang
dimiliki semua orang (terkecuali Yesus).

Ayat 42-45, pada hakekatnya, doa ini dipanjatkan tiga kali; dan setiap kali dipanjatkan,
penyerahan Sang Putra bersifat menyeluruh. Sekalipun demikian dijelaskan bahwa,
Yesus mengetahui hasil dari semua ini. “tidurlah sekarang dan istirahatlah” mungkin
bukan sebuah ironi, tetapi sebuah pernyataan sederhana bahwa kesempatan mereka
untuk berguna didalam krisis tersebut telah berlalu.

Ayat 46, namun, pada saat itu, Yesus melihat lawan sudah mendekat. Pernyataan Yesus
kepada para murid; “marilah kita pergi” bukan untuk melarikan diri, tetapi untuk
menemui mereka (Yoh 18:4).

PENERAPAN

Ketika menghadapi pencobaan murid-murid tertidur, sebaliknya Yesus berdoa. Yesus


meminta pertolongan Tuhan. “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan
ini berlalu dari pada-Ku”. Doa Yesus bukanlah negosiasi dengan Bapa. Yesus tidak
berdoa supaya yang diinginkan-Nya menjadi kenyataan. Yesus tidak memutlakkan
kehendak-Nya, tetapi berserah kepada kehendak Bapa. Bukan kepentingan sendiri yang
diperjuangkan, tetapi kehendak Bapa dan kepentingan umat manusia.

Tiga kali Yesus mendoakan hal yang sama, tanda begitu serius Yesus menggumuli,
memohonkan, menghayati apa yang didoakan-Nya itu. Tiap kali Yesus berdoa, Ia sadar
benar akan dasyatnya penderitaan yang harus ditanggung-Nya. Bahkan tiap kali
berdoapun Yesus merasa ketakutan dan keinginan diri-Nya harus cepat berlalu. Tiap
kali pula Yesus memberi ruang yang besar bagi komitmen-Nya untuk tunduk penuh
kepada kehendak Bapa, betapa sulit dan dasyat hal itu. Tiap kali pula Ia makin
mempertautkan diri kepada Rencana Allah. Seorang teolog Haddon Robbinson
mengatakan; “dimakah Yesus mencurahkan darah-Nya yang paling dasyat”?
sesungguhnya bukan dihadapan pengadilan Pilatus, juga bukan di bukit Golgota, tetapi

Page | 84
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
di taman Getsemani. Yesus bergumul dalam doa dan peluh-Nya menetes seperti tetesan
darah. Tapi pada akhirnya kemenangan Yesus di Getsemani itulah yang menghasilkan
Golgota, gunung batu keselamatan kita yang menjadi keselamatan bagi dunia.
Pergumulan berat dilalui oleh Yesus dengan berdoa dan hati yang sungguh siap, bahkan
rela melaksanakan kehendak Bapa. Persekutuan dengan bapa membuat Yesus sanggup
menghadapi sengsara dan derita yang harusnya di tanggung oleh kita sendiri. Tapi Yesus
menanggungnya sendiri. Ketika krisis datang dengan bergumul dalam doa Yesus dapat
dengan tenang naik ke atas kayu salib, sedangkan ketiga murid-Nya, lari dan jatuh
dalam penyangkalan.

Ini merupakan sebuah perenungan penting bagi kita secara khusus sebgai pelayan. Janji
untuk setia melayani Kristus adalah komitmen penting kita, tetapi ingatlah bahwa kita
selalu menghadapi ujian demi ujian dalam hidup ini. Pertanyaannya apakah kita sebagai
orang beriman akan melibatkan diri dengan Allah Bapa melalui Kristus Yesus atau kah
kita menjadi orang beriman yang sama seperti para murid lebih kepada ketiga para
murid Yesus itu? Jawaban ada pada pribadi kita sendiri untuk menyikapinya dan
menjawabnya dengan hati yang sungguh bagi Tuhan. Sebagaimana Yesus berhadapan
dengan kematian. Kitapun pasti akan berhadapan dengan kematian. Kematian atas
keinginan-keinginan pribadi, atas kenyamanan hidup, atas kesombongan, atas
pengorbanan. Jika kita gagal dalam Getsemani kita, maka sulit bagi kita untuk menjadi
instrumen Allah bagi dunia. Ikutlah jejak Kristus yang mengalahkan keinginan dan
kepentingan pribadi demi ketaatan pada Bapa-Nya.......amien.....

Page | 85
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 9 APRIL 2023
KALENDER GEREJAWI : PASKAH I - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : MATIUS 28:1-15
THEMA : DUSTA DAN KEBENARAN KESAKSIAN SAKSI MATA

LATAR BELAKANG

Hari minggu 9 April adalah hari ke-99, minggu ke-15 kita mulai dengan masa raya
Paskah, dan ini adalah Paskah Minggu pertama, Fokus pelayanan Pembaharuan GKI
Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih
Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan
Inklusif yang akan terus dimaknai dalam semangat kebangkitan Tuhan Yesus Kristus
berdasarkan firman Tuhan Matius 28 : 1 – 15.

Paskah adalah harapan, paskah adalah keselamatan, paskah adalah sukacita dan
penebusan. Harapan dalam paskah mengajak kita untuk memaknai kehidupan, tugas-
tugas, dan kehadiran kita dalam dunia secara baru. Perayaan Paskah bukanlah rutinitas
yang kita lakukan dan rayakan tetapi, Paskah merupakan Pesta kemenangan Iman
Kristen yang merupakan nubuatan mengenai Mesias yang akan dibangkitkan dalam
Kitab Perjanjian Lama, yang digenapi lewat Perjanjian Baru. Ketika kita percaya dalam
iman dan pengharapan bahwa kebangkitan Kristus membawa pembaharuan dalam
hidup sudah barang tentu, perayaan kemenangan akan membawa kita untuk mengerti
dengan iman bahwa bukan hanya sekedar perayaan. Tetapi peristiwa kematian dan
kebangkitan-Nya memberikan pengharapan yang sungguh untuk kita sadar bahwa
melalui dua peristiwa penting tersebut dapat menentukan kekristenan kita yang
sungguh. Serta pertumbuhan iman kita, kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Sebab
rencana Kasih Allah terwujud dengan sendirinya melalui Yesus Sang Putra Kudus.
Kebangkitan Yesus juga adalah bukti nyata ketaatan Yesus Kristus yang tidak pernah
gagal. Pertanyaannya jika Tuhan Yesus tidak dibangkitkan apa nyang akan terjadi bagi
hidup kita? Bagi keberadaan kelangsungan hari hidup kita? Namun dengan kebangkitan
Yesus Kristus Injil tetap dibentangkan dan diberitakan, tugas kita adalah bagaimana
membawa sukacita lewat perayaan ini kepada setiap orang yang belum mengenal Yesus
Kristus,untuk mengenal dan tahu.

PENJELASAN TEKS

Ketika Maria Magdalena dan Maria yang lain menegok kubur Yesus, mereka menjadi
sedih dan berduka. Mereka tidak membayangkan bahwa Yesus akan hidup. Mereka
tidak memilikiharapan bahwa Yesus akan bangkit. Tragedi di Golgota menghilangkan
semangat dan harapan mereka. Tapi Paskah memberi harapan baru. Kubur telah kosong
dan Yesus telah bangkit. Seorang malaikat menyampaikan kabar bahwa Yesus yang
disalibkan itu sudah bangkit. Para perumpuan di minta untuk melihat sendiri tempat
Yesus dibaringkan. Yesus sudah bangkit, yesus hidup, fakta kebangkitan Yesus membuat
harapan praa perempuan berubah total, sebelumnya mereka datang ke kubur dengan
hati dirundung pilu tapi kemudian membuat mereka pulang dari kubur itu dengan
sukacita yang besar. Mereka datang ke kubur dengan langkah lesu tapi, kebangkitan
Yesus adalah salah satu kebenaran utama dalam Injil (I Kor 15:1-5). Pertanyaannya

Page | 86
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
mengapa kebangkitan Kristus penting bagi mereka? Bagi mereka yang percaya kepada-
NYA? Sebab:
Pertama, Kebangkitan itu membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah (Yoh 10:17-18;
Rm 1:4).
Kedua, Kebangkitan itu menjamin kemajuran kematian-Nya yang menebus (Rm 6:4;
1Kor 15:17).
Ketiga, Kebangkitan itu membuktikan kebenaran Alkitab, (Maz 16:10; Luk 24:44-47; Kis
2:31).
Keempat, kebangkitan itu memastikan penghakiman orang fasik di masa depan (Kis
17:30-31).
Kelima, Kebangkitan Kristus mendasari Karunia Roh Kudus dan pemberian hidup kekal
(Yoh 20:22; Rm 5:10; 1Kor 15:45) dan pelayanan-Nya di sorga sebagai pengantara
orang percaya (Ibr 7:23-28)
Keenam, Kebangkitan itu memastikan warisan orang percaya kelak, di sorga ( IPtr 1:3-
4) dan kebangkitan atau pengangkatan mereka ketika Tuhan datang (lih Cat Yoh 14:3;
ITes 4:14-18;)
Ketujuh, Kebangkitan itu memungkinkan tersedianya kehadiran Kristus serta Kuasa-NYA
atas dosa dalam pengalaman hidup sehari-hari kita (Gal 2:20; Ef 1:18-20).

Kebangkitan merupakan suatu peristiwa, yang cukup terbukti secara historis. Setelah
Yesus bangkit. Yesus tetap tinggal di Bumi selama 40 hari, menampakkan diri dan
berbicara kepada murid-murid-NYA dan banyak dari pengikut-NYA. Penampakan
setelah kebangkitan adalah sebagai berikut:
1. Maria Magdalena (Yoh 20:11-18)
2. Para wanita yang kembali dari kuburan (ayat 9-10)
3. Petrus (Luk 24:34)
4. Dua orang murid yang menuju ke Emaus (Luk 24:13-32)
5. Semua murid bersama dengan teman-teman mereka kecuali Thomas (Luk 24:36-
43)
6. Semua murid pada minggu malam, satu nminggu kemudian (Yoh 20:26-31)
7. Tujuh murid di danau Galilea (Yoh 21:1-25)
8. 500 orang di Galilea (bd ayat 16-20; 1Kor 15:6)
9. Yakobus (1Kor15:7)
10. Murid-murid yang menerima Amanat Agung (ayat 16-20)
11. Para Rasul ketika IA naik ke Sorga (Kis 1:3-11)
12. Kepada Rasul Paulus (1Kor 15:8)

Dengan demikian ada pernyataan Malaikat yang berkata “Jangan Takut”


pertanyaannya mengapa wanita ini dianjurkan jangan takut! tangapan Malaikat dalam
ayat 5 memberikan jawabannya “.Aku Tahu Kamu Mencari Yesus”. Wanita itu tetap
setia sebagai sahabat Yesus, ketika dunia menyalibkan dan menghina Dia. Bila Kristus
kembali. Umat-Nya yang setia tidak perlu takut apabila mereka tetap setia kepada
Kristus di tengah-tengah dunia yang menolak kasih, keselamatan dan Firman-Nya yang
kudus.
Rasul Yohanes menyatakan kebenaran ini dalam I Yohanes 2:28,”Maka Sekarang Anak-
anak-Ku, tinggallah didalam Kristus supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya kita beroleh
Keberanian Percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari Kedatangan-Nya.

Page | 87
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Kesepakatan yang dibangun oleh imam-imam ketika mereka membayar serdadu-
serdadu untuk menyampaikan kepada penduduk kota ketika berita kebangkitan Tuhan
Yesus itu tersiar bahwa mayat Yesus dicuri oleh para murid ketika mereka terlelap tidur,
skenario kebohongan diciptakan kembali oleh orang-orang yang selalu diperhadapkan
dengan Firman Tuhan, tetapi tidak mampu untuk mengatakan yang sejujurnya hanya
karena, egois dan akan merasa kalah dengan tindakan hujatan yang mereka buat ketika
Yesus ada bersama-sama dan membuat banyak mujizat yang tidak mau diakui oleh
mereka. Bahkan mereka merasa tersaingi sebab mereka merasa Yesus itu siapa, dan dari
mana berasal sehingga mematikan langkah kaki mereka sebagai para imam.
Ketika serdadu-serdadu itu menerima uang yang diberikan dalam jumlah tertentu dari
kaum imam, tidak cukup sampai disitu saja tapi mereka berpesan untuk para serdadu
bahwa jangan takut apabila wali negeri mengetahui dan mendengar berita tersebut
mereka yang akan menjelaskannya kepada wali negeri. Karena serdadu harus
melaksanakan tugas yang diperintahkan sehingga mereka bergegas untuk
menyampaikan kabar yang sesungguhnya menjadi sebuah dusta dan kebohongan
dengan apa yang sebenarnya dan sesungguhnya terjadi.

Jika Paskah mengubah kehidupan para perempuan menjadi saksi kebangkitan Yesus,
sebaliknya para imam justru merancangkan kebohongan, untuk menyebarkan berita
hoax, menerima suap dan manipulasi kebenaran. Uang membuat para penjaga kubur
tidak berani mempertahankan kebenaran yang mereka alami dan lihat sendiri.
Kebenaran kebangkitan Yesus dibungkam dengan ketidakjujuran. Dan Matius mencatat
bahwa cerita bohong atau hoax tentang hilangnya mayat Yesus tersiar terus diantara
orang Yahudi.

PENERAPAN

Paskah bukan sekedar perayaan yang kita lakukan setiap tahun dengan pawai obor,
dengan mencari telur Paskah, dan lain sebagainya. Yesus sudah mati untuk menebus kita
dan Yesus sudah bangkit dari antara orang mati, Ia menaklukkan maut, Ia membawa
kemenangan bagi kita, karena itu kita mesti memberikan makna terhadap kebangkitan
Yesus. Peristiwa Paskah bermakna transformasi iman yang mengubah kematian menjadi
kehidupan, kesedihan menjadi sukacita dan keputusasaan menjadi pengharapan. Setiap
orang yang merayakan Paskah harus memberi makna terhadap kebangkitan Yesus
dengan sebuah transformasi iman.

Transformasi artinya: perubahan bentuk atau fungsi atau rupa. Jadi Paskah harus
membawa perubahan hidup kita. Kalau dalam kehidupan kita atau tanggung jawab kita
di kantor dalam kedudukan yang kita kerjakan dan lakukan, ada praktek-praktek kotor,
penyebaran berita hoax, ketidakjujuran, maka memaknai Paskah kita harus diubahkan
dan dibentuk untuk menjadi hamba kebenaran, bukan lagi hamba dosa, bukan hamba
uang, bukan hamba judi, bukan hamba setan, bukan hamba dusta.

Marilah kita menjasi saksi kebenaran. Jangan pernah berkompromi dengan dosa.
Lawanlah hoax dan hentikan gosip-gosip yang tidak membagun iman percaya kita.
Kiranya berita Paskah memberi sukacita, harapan dan damai sejahtera bagi kita semua
untuk giat bekerja bagi Allah, dengan berani tanpa takut, dengan sukacita tanpa
mengeluh, dengan pengharapan meski hidup penuh pergumulan. Yesus telah

Page | 88
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
mengalahkan maut. Yesus keluar sebagai pemenang, oleh sebab itu janganlah takut
menjalani hidup. Yesus adalah kekuatan kita dalam bentuk pergumulan hidup yang kita
alami. Selamat merayakan Paskah, selamat mewartakan berita sukacita Paskah kepada
Dunia, Tuhan Yesus memberkati kita semua.

Page | 89
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SENIN, 10 APRIL 2023
KALENDER GEREJAWI : PASKAH HARI KE-2
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 20: 24-29
TEMA : DARI KERAGUAN HINGGA PERCAYA.

LATAR BELAKANG

Mengapa Tomas yang disebut Didimus (anak Kembar ) adalah seorang Murid Yesus
Tidak Percaya meskipun teman-temanya mengatakan bahwa mereka telah melihat
Yesus?
Bapak/Ibu Pada umumnya orang-orang Yang Tidak Percaya disebabkan oleh
pengalaman dikecewakan yang amat menyakitkan sehingga hal tersebut membekas dan
menghantui sepanjang hidupnya. Orang yang kecewa akan sangat marah dan tersakiti
hingga luka itu kering dan menjadi “Tameng” bagi dirinya untuk tidak mempercayai
orang lain dengan mudah. Orang-orang yang sudah terlanjur kecewa sulit bagi mereka
untuk membuka hatinya,dan ini hak setiap orang untuk meluapkan emosinya,dan sikap
ini jika dibiarkan akan terus terbebani dan dapat menyakiti orang lain.
Jika Pernyataan diatas dikaitkan dengan Pribadi Tomas tentu ia sangat kecewa
terhadap Guru dan Tuhan telah mati tersalib,dan kini tidak ada harapan lagi,sehingga
pernyataan teman-temanya bahwa kami telah melihat Yesus membuat Ia tidak percaya,
dan ini adalah hak Tomas untuk tidak percaya.

PENJELASAN TEKS

Mari kita lihat beberapa pernyataan Tomas yang Ia ucapkan ketika Ia di panggil oleh
Yesus“ Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia, ( Yoh 11:16 ),inilah
perkataan Tomas yang pertama dalam Injil. Dan pernyataan yang kedua ” Tuhan kami
tidak tahu kemana Engkau Pergi,jadi bagaimana kami Tahu jalan kesitu ( Yoh 14 :5).
Ayat 24-25 “ Dimanakah Tomas ketika Yesus memperlihatkan diri-Nya kepada para
murid,Injil Yohanes tidak menjelaskan kemana Tomas pergi atau Tomas sudah
kehilangan minat untuk menjadi Murid Yesus atau mungkin Tomas ingin sendirian
dalam dukacita itu. Laporan dari teman-temanya bahwa mereka telah melihat Lambung
dan bekas luka pada Tuhan tetapi Tomas menuntut untuk tidak hanya melihat tetapi
kalau boleh menyentuh sendiri secara nyata sebagai syarat untuk percaya bahwa Yesus
benar bangkit. Bukankan kita semua juga menginginkan hal yang sama kalau dapat kita
melihat dan menyentuh Yesus dan mendengar kata-kata-Nya. Disini kita lihat bahwa
Allah tidak membatasi diri-Nya pada satu tubuh jasmania,Ia ingin selalu bersama
Saudara.,Bahkan saat ini Ia menyertai Saudara dalam Wujud Roh Kudus. Saudara dapat
berbicara kepada-Nya,dan Saudara dapat menemukan kata-katan-Nya kepada Saudara
dalam setiap lembar Alkitab seperti Ia berjumpa dengan Tomas.

Ayat 26-27, Delapan hari kemudian dalam ruang dan tempat yang sama dalam posisi
pintu-pintu yang terkunci,Yesus muncul untuk kedua kalinya dengan Salam yang sama
“ Damai sejahtera Bagi Kamu”. Dalam bahasanya sendiri Ia mengetahui apa yang
diragukan Tomas terhadap diri-Nya, bahkan Yesus tidak mengecam keras Tomas atas
sikapnya yang ragu.
Tubuh Yesus yang bangkit itu memiliki sifat unik,Tubuh Yesus tidak sama dengan darah
dan daging seperti yang dimiliki lazarus ketika ia dibangkitkan. Tubuh Yesus tidak lagi

Page | 90
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
tunduk pada hukum Alam yang sama seperti sebelum kematiannya. Dia bisa secara tiba-
tiba muncul dalam ruang terkunci akan tetapi Ia bukan hantu atau suatu wujud aneh
yang bisa muncul tiba-tiba karena Dia bisa disentuh dan Dia bisa Makan. Kebangkitan
Yesus bersifat Nyata dan fisik,Dia bukan Roh tanpa Tubuh. “Taruhlah jarimu disini dan
lihatlah tangan-Ku,ulurkanlah tanganmu dan cucukan kedalam lambungku dan jangan
engkau tidak percaya lagi,melainkan percayalah.”

Ayat 28-29, Dari keraguan hingga percaya” Ya Tuhanku dan Allahku”penyataan


tersebut apakah dimengerti atau tidak oleh Tomas tentang pemahaman yang
mendalam ini tentang hakekat Ilahi, dari penglihatan Tomas terhadapa Yesus yang
bangkit. Dan kepercayaan Tomas karena melihat,” Karena Engkau telah melihat Aku
,maka engkau percaya.”tetapi disini Yesus dengan cepat menyebutkan berkat yang lebih
besar bagi mereka yang percaya pada Yesus tanpa melihat “ Berbahagialah mereka yang
tidak melihat,namum percaya.”dan ini berlaku bagi semua orang Kristen dimana saja
berada.

PENERAPAN

Tema “ Dari Keraguan hingga Percaya” mengantar kita untuk :


Pertama, Bagaimana pengalaman Iman kita bersama Yesus selama ini apakah kita sudah
mengalami suka cita dan Damai sejahtera,karena semua hal yang kita harapkan dan
doakan telah di jawab Tuhan ataukah,kita menjadi ragu dan tidak percaya atas otoritas
dan kuasa Tuhan Yesus dalam menjawab semua permintaan kita. Tomas menjadi
kecewa dan ragu kepada Yesus karena harapanya telah sirna,sehingga Ia tidak percaya
pada penyataan murid-murid Yesus yang lain bahwa mereka telah melihat Yesus.

Kedua,Tomas tidak lagi bersama murid yang lain,karena mungkin Ia kecewa dan
kehilangan kepercayaan, Hal ini juga terjadi dalam aktifitas dan kerja kita,mungkin saja
apa yang kita usahakan dan doakan serta harapkan itu tidak kunjung tiba,sehingga
membuat kita berbalik meninggalkan Persekutuan Dengan Tuhan dan tidak lagi
membangun relasi dengan sesama dan merasa bahwa segala sesuatu yang diharapkan
telah gagal total.

Ketiga, Ada Sebagian orang merasa ragu sebelum mereka percaya. Jika keraguan
membawa kepada sebuah pertanyaan dan pertanyaan membawa kepada jawaban,dan
jawaban itu diterima,maka keraguan itu telah berfungsi dengan baik. Karaguan menjadi
berbahaya jika keraguan itu membuat orang tidak mau mendengar orang lain,dan
menjadi gaya hidup sombong. Apabila Saudara ragu jangan berhenti disana. Biarlah
keraguan saudara memperdalam iman saudara sementara saudara terus mencari
jawaban.

Keempat, Kalau Tomas melihat Yesus dan Percaya, maka yang lebih berbahagia adalah
kita yang tidak melihat namum Percaya, Secara Fisik kita tidak melihat dan menyentuh
Yesus,tetapi secara Roh dalam Doa dan Membaca Firman di Alkitab dan melalui
kesaksian dari orang-orang percaya kita telah melihat Yesus, Roh dan Kebenaran dan
yang telah memimpin kita sampai tiba disini.

Page | 91
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 16 APRIL 2023
KALENDER GEREJAWI : PASKAH II – PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 21 : 15-19
TEMA : DALAM KASIH ADA PENGAMPUNAN DAN PENUGASAN.

LATAR BELAKANG

Hari minggu 16 April kita telah memasuki hari ke-106, minggu ke-16, masa raya Paskah
Tuhan Yesus, minggu ke-2 tahun 2023, kita konsisten dengan Fokus pelayanan
Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan
Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis,
Pluralis dan Inklusif, selanjutnya didasarkan pada firman Tuhan Injil Yohanes 21 : 15 -
19.
Pada tanggal, 10 Mei 1994, momentum besar bagi Afrika Selatan, dengan memilih
seorang kulit hitam Pertama menjadi Presiden Afrika Selatan Ia adalah Nelson Mandela.
Dibalik kesuksesnya menjadi Presiden Afrika Selatan tersirat sebuah cerita menarik yang
perlu diteladani. Mandela di Penjara selama 27 Tahun oleh Lawan Politiknya. Didalam
Penjara oleh salah seorang sipir dia sering disiksa,bahkan pernah digantung dengan
kepala terbalik dan dikencingi,dia hanya berkata “tunggu saatnya.” Ketika Mandela
keluar dari penjara,kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan,hal pertama yang dia
lakukan adalah meminta pengawal pribadinya untuk mencari sipir
tersebut,pengawalnya langsung menangkap dan membawa sipir itu ke hadapannya.
Sipir itu sangat ketakutan mengira Mandela akan membalas,menyiksa dan
memenjarahkannya,tapi ternyata Mandela malah merangkul dan berkata “ Hal
pertama yang ingin saya lakukan ketika menjadi presiden adalah “Memafkanmu”
Mandela tidak dikuasai kebencian atau niat untuk balas dendam terhadap lawan
politiknya dulu,tetapi Mandela mengajarkan bagaimana membalas kejahatan dengan
Kebaikan, Kebencian dengan Kasih. Apakah yang kita lakukan ketika kita sudah begitu
dilukai oleh seseorang dan kini kita memiliki kesempatan untuk membalas dendam.
Kisah Mandela terhadap Seorang Sipir itu terinspirasi dari Perjumpaan Yesus dengan
Petrus bukanlah perjumpaan yang bertujuan untuk mengungkit masa lalu “Apakah
engkau akan menyangkal Aku lagi? Tetapi perjumpaan Yesus dan Petrus adalah
Perjumpaan yang menyembuhkan luka batin mengubahkan Penyesalan,kekecewaan
dan sakit hati, dengan berkata” Apakah Engkau Mengasihi Aku lebih dari Mereka ini.”
Sama Seperti Mandela berkata Pada Sipir itu : “ Aku MemaafkanMu”.

PENJELASAN TEKS

Perjumpaan Petrus dan Yesus yang bangkit berisikan teks-teks yang indah. Yesus
memberikan kesempatan kepada Petrus untuk mengungkapkan penyesalan melalui
Kasih. Ini merupakan sebuah contoh yang baik untuk memulihkan hubungan dengan
Tuhan sesudah melakukan dosa. Penyangkalan Petrus tiga kali diimbangi oleh tiga kali
pernyataan kasih-Nya. Perapian adalah Penghubung antara Kedua Peristiwa itu yang
mengikat Petrus dan Tuhan bersatu kembali. Peristiwa ini juga merupakan lanjutan tema
gembala dalam Yohanes 10. Tampaknya tidak ada perbedaan real antara tiga perintah
Yesus Gembalakan Domba-dombaKu ( ayat 15,16,17). Dan Fungsi Yahwe sebagai
Gembala dalam Yeheskiel 34 di jelaskan melalui Yesus Gembala dalam Yohanes 10

Page | 92
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
kepada Petrus Gembala dalam Yohanes 21 . Disini Penting bagi kita untuk
memperhatikan bagaimana Peranan Petrus sebagai gembala di kaitkan dengan kasih.

Ayat 15-17, Dalam babak ditepi danau ini,Yesus membawa Petrus melalui suatu
pengalaman yang akan menyingkirkan awan penyangkalannya. Petrus telah tiga kali
menyangkal Yesus. Dan Tiga kali Yesus menanyai Petrus apakah dia mengasihi-Nya.
Yesus menanyai Petrus tiga kali,Pertama. Apakah Engkau Mengasihi,disini digunaka
kasih Agape (kasih yang rela mengorbankan diri) Aku lebih dari mereka ini? Kali Kedua,
Yesus tetap fokus kepada Petrus dan tetap menggunakan kata Kasih dalam Bahasa
Yunani Agape. Kali Ketiga, Yesus Menggunakan kata Yunani Phileo ( Kasih Sayang,kasih
Persaudaraan ) dan apakah Engaku memang Sahabat-Ku? Dan setiap kali Petrus
menjawab dengan kasih Phileo. Ketika Petrus menjawab Ya,Yesus menyuruhnya dia
menggembalakan domba-domba-Nya. Pada bagian ini Kehidupan Petrus berubah
ketika dia akhirnya menyadari siapa Yesus. Pekerjaannya berganti dari nelayan menjadi
penginjil, ciri khasnya berubah dari yang tidak sabar menjadi batu karang yang
penyabar dan hubungan dengan Yesus berubah dimana Petrus di ampuni,dan akhirnya
ia memahami makna perkataan Yesus mengenai kematian dan kebangkitannya.

Ayat 18-19, Ini adalah nubuat tentang kematian Petrus dengan cara penyaliban. Cerita
tradisi mengatakan bahwa Petrus disalibkan karena imannya dengan kepala dibawah
karena dia merasa tidak layak untuk mati seperti Tuhannya. Bagaimanapun Pengalaman
Petrus pada masa lalu menunju masa depannya bersama Yesus menyuruhnya untuk
mengikut Dia.

PENERAPAN

Belajar dari Yesus yang Menginspirasi Nelson Mandela untuk tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan,tetapi membalasnya dengan Kasih yang mengampuni adalah cara
untuk menyembuhkan luka batin antara yang melakukan dan yang terluka. Perjumpaan
Petrus dan Yesus adalah perjumpaan yang mengubah dari kurang mengasihi,menjadi
mengasihi,dari Nelayan menjadi penginjil adalah sebuah ujian yang sesungguhnya
untuk bersedia melayani Yesus. Petrus sudah bertobat dan Yesus memintah untuk
menyerahkan hidupnya sebagai Penjala manusia bukan menjadi penjala ikan. Yesus
menyuruh Petrus untuk mengikuti-Nya dengan tidak merasa takut terhadap masa
depanya. Kita juga tentu merasa takut terhadap masa depan kita. Tetapi jika kita
mengetahui bahwa Allah yang memegang kendali kehidupan kita,maka kita tidak takut
untuk megikuti Kristus.

Page | 93
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 23 APRIL 2023
KALENDER GEREJAWI : MINGGU PASKAH III
PEMBACAAN ALKITAB : I PETRUS 1:1-12
TEMA : BERIMAN TEGUH DI TENGAH BADAI KEHIDUPAN

LATAR BELAKANG

Hari minggu 23 April, kita memasuki hari ke-113, minggu ke-17 dalam minggu-minggu
masa raya Paskah Tuhan Yesus yang ke-3 tahun 2023 dengan terus diarahkan pada
Fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023
Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai
Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif berdasarkan pada firman Tuhan yang
akan direfleksikan dalam terang kebangkitan Tuhan Yesus dari 1Petrus 1 : 1 -12

Iman seringkali dipahami hanya sebagai suatu pengertian kognitif dan dogmatis tentang
substansi ajaran gereja. Namun pada sisi lain, iman secara nyata lebih merupakan suatu
sikap, respon, tindakan, aksi dan keputusan etis seseorang dalam menyikapi berbagai
situasi dan persoalan-persoalan hidupnya. Sehingga dapat terjadi seseorang yang
memiliki pengetahuan yang cukup lengkap tentang ajaran iman tetapi tidak mampu
memberlakukan iman secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Atau sebaliknya dapat
terjadi seseorang kurang memiliki pengetahuan yang seharusnya tetapi kehidupannya
kaya dengan sikap dan tindakan iman yang nyata.
Menjalani hidup beriman di tengah situasi yang penuh dengan tantangan dan
penderitaan tidaklah mudah. Kita membutuhkan anugerah dan pertolongan dari Tuhan
agar Dia memberikan kekuatan sehingga kita dimampukan untuk tetap memberlakukan
iman secara nyata ketika menghadapi berbagai persoalan hidup. Kita membutuhkan
iman karena sesungguhnya kita sebagai manusia yang berdosa tidak mampu melawan
kuasa dosa yang bekerja di dalam diri kita. Khususnya kita membutuhkan kuasa iman
ketika kita sedang berada dalam keadaan yang sulit, penuh penderitaan, tragedi, dan
berbagai situasi yang berkaitan dengan kelemahan diri.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-2, Tujuan surat ini jelas yaitu kepada orang-orang pendatang yang tersebar di
Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Petrus menyebut mereka umat
pilihan Allah. Sebutan yang dahulu menjadi milik bangsa Israel tetapi karena bangsa
Israel gagal memenuhi rencana Allah maka hak istimewa yang dulu menjadi milik Israel
sekarang menjadi milik gereja Kristen yang telah menerima kasih karunia Allah di dalam
diri Yesus Kristus.

Ayat 3-5, Bagian ini dimulai dengan suatu pujian bagi Allah. Selanjutnya muncul
pemikiran tentang kelahiran kembali. Orang Kristen adalah orang yang telah dilahirkan
kembali oleh Allah ke dalam kehidupan yang baru. Ini merupakan karya Allah semata,
bukan karena usaha manusia. Lebih lanjut orang Kristen masuk ke dalam milik pusaka
“(Yunani: kleronomia)” yang agung (LAI: bagian yang tidak dapat binasa). Milik pusaka
orang Kristen adalah sukacita yang penuh yang sedang menantinya di sorga.

Page | 94
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 6-7,Petrus tiba pada situasi yang aktual dimana para pembacanya mengalaminya.
Kekristenan membuat mereka menjadi tidak popular bahkan harus menanggung
berbagai macam penderitaan dan penganiayaan. Petrus mengingatkan kepada jemaat
tentang tiga hal penting yang harus dilakukan dalam menghadapi ancaman ini: 1)
melihat pada sesuatu yang agung yang ada didepan mereka. 2) Setiap pencobaan
merupakan ujian untuk memperkuat dan memurnikan iman mereka. 3) Siapa yang
bertahan dalam penderitaan dan pencobaan akan menerima kemuliaan dari Yesus
Kristus pada saat Ia menyatakan diri-Nya kelak.

Ayat 8-9, Petrus menyampaikan bahwa sesungguhnya jemaat tidak berjumpa secara
fisik dengan Yesus Kristus tetapi mereka mengasihi-Nya. Dan mereka terus bersukacita
yang mulia dan kekal yang tidak akan mereka dapatkan dari dunia ini. Karena dunia ini
penuh dengan penderitaan, tetapi sukacita yang kekal telah tersedia bagi mereka yang
tetap percaya kepada Tuhan.

ayat 10-12, bagian ini berbicara tentang keajaiban keselamatan yang datang kepada
manusia melalui diri Yesus Kristus. Hal itu yang diperhatikan dan diselidiki oleh para
nabi. Ada dua hal yang diceritakan oleh para nabi, yakni 1) mereka memperhatikan
tentang keselamatan dan kasih karunia yang akan datang 2) Roh Kristus yang bercerita
kepada mereka mengenai segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan
kemuliaan yang menyusul sesudah itu.

PENERAPAN

Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa iman teruji saat kita mengalami penderitaan dan
pergumulan dalam hidup ini. Ia mengirimkan surat ini dalam rangka menguatkan dan
menghibur jemaat ditengah penderitaan. Ia mengingatkan jemaat pada janji
keselamatan dan akan tetap ada didalam diri Yesus Kristus. Karena itu jemaat diminta
untuk tetap teguh dan berdiri kokoh di atas dasar iman mereka kepada Yesus Kristus.
Ada banyak penderitaan yang kita jumpai dalam kehidupan kita. Penderitaan karena
sakit penyakit yang tidak tersembuhkan, peperangan, bencana alam, bencana sosial,
kecelakaan, kekerasan dan berbagai contoh penderitaan dalam kehidupan manusia.
Setiap orang, siapapun dia pasti pernah mengalami penderitaan. Apa yang dikatakan
dalam surat I Petrus dapat menjadi panduan agar kita melangkah tegar dalam terpaan
badai pencobaan. Kita tidak perlu kecewa dan sedih tetapi dapat melihat dan
menyikapi pencobaan itu secara positif. Di Balik pencobaan, Allah bekerja untuk
mendatangkan kebaikan bagi umat yang dikasihi-Nya.

Page | 95
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 30 APRIL 2023
KALANDER GEREJAWI : MINGGU PASKAH IV
PEMBACAAN ALKITAB : I PETRUS 2 : 1-10
TEMA : KRISTUS DAN JEMAAT BERHARGA BAGI ALLAH

LATAR BELAKANG

Hari ini 30 April kita sudah mencapai hari ke-120, minggu ke-18 dalam tahun 2023,
pada saat ini kita masih dalam suasana Paskah Minggu ke-4 dan fokus pelayanan
pembaharuan GKI pada triwulan kedua April-Mei-Juni 2023 pembaruan hubungan
berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis,
Pluralis dan Inklusif berdasarkan firman Tuhan 1Petrus 2:1-10 dengan tema yang
menyorotinya Kristus dan Jemaat Berharga bagi Allah.

Perikop pembacaan Alkitab kita pada Minggu Paskah V “ Yesus Kristus Batu Penjuru”
dan kemudian di Rumuskan sebuah Tema untuk dapat mengatar kita memahami Teks
ini adalah “ Kristus dan Jemaat Berharga bagi Allah. Kata Harga menunjuk pada Nilai
atau Kualitas suatu benda atau Barang. Semakin Tinggi harga suatu benda bergantung
dari kualitas dan Nilai yang terkandung didalam benda tersebut. Supaya Jemaat dapat
berharga di hadapan Tuhan maka jemaat harus memiliki nilai yang terkandung dalam
diri Pribadi-pribadi yang membentuk suatu jemaat. Nilai seperti apa yang olehnya kita
dapat berharga dimata Allah” Nilai utama adalah Kudus” dalam bahasa Ibrani qados”
memiliki arti terpisah dan tidak tercampur dari yang lain. Untuk mencapai kekudusan
maka orang harus mengalami, Metanoia” bertobat dalam bahasa Yunani artinya orang
tersebut berbalik 180 derajat dari kehidupan lama kepada kehidupan baru. Itu sebabnya
dalam Surat I Petrus pada ayat 2, Petrus menuliskan bahwa kita seperti seorang bayi
yang baru Lahir, yang membutuhkan air susu dan menunjuk pada kepolosan dari
seorang bayi. Pada ayat 1 dikatakan; “Karena itu buanglah Segala Kejahatan,Segala Tipu
muslihat dan segala macam kemunafikan,kedengkian dan fitnah.”sehingga kita menjadi
berharga di mata Allah. Bagi Kristus Ia adalah anak Allah yang sempurna dan Kudus
dimata Allah sehingga Ia layak dan berharga bagi Allah untuk menebus Manusai, dan
Kita juga berharga bagi Allah sehingga kita ditebus oleh Kristus.

PENJELASAN TEKS

1. Ayat 2-3 Satu ciri khas dari semua anak adalah bahwa mereka ingin bertumbuh
dewasa,menjadi seperti kakak atau orang tua mereka. Pada saat kita dilahirkan
kembali, kita menjadi bayi-bayi rohani. Jika kita sehat,kita ingin untuk
bertumbuh,betapa menyedihkan bahwa sebahagian orang tidak pernah bertumbuh
dewasa. Untuk bayi kebutuhan akan susu adalah naluri alami,dan ini menandakan
keinginan akan makanan yang membawa pertumbuhan. Demikian kita melihat
kebutuhan kita akan Firman Allah dan mulai mencari makanan didalam Kristus,
selerah makan rohani kita meningkat maka kita akan menjadi dewasa.
2. Ayat 4 Ketika Petrus mengambarkan gereja sebagai Bait rohani Allah,Petrus
mengambil beberap nats PL yang dikenal oleh pembaca Yahudi ( Mazmur
118:22,Yesaya 8:14; 28:16 ), Para Pembaca Surat Petrus tentu mengetahui bahwa
batu yang hidup itu adalah Israel,lalu Petrus memakai gambaran tentang ‘batu
penjuru” untuk Kristus. Sekali lagi Petrus menunjukkan bahwa gereja tidak

Page | 96
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
membatalkan warisan Yahudi tetapi mengenapinya.Petrus mengambarkan gereja
sebagai rumah rohani yang hidup,dengan Kristus sebagai Fondasinya dan batu
penjuru dan setiap orang percaya sebagai batu. Paulus mengambarkan gereja
sebagai tubuh,dengan Kristus sebagai kepala dan setiap orang percaya sebagai
anggota ( Ef 4:15-16). Kedua gambaran itu menunjukkan kumunitas umat Allah,
yang mengambarkan Satu batu bukanlah sebuah bait bahkan tembok sekalipun,satu
bagian tubuh tak berguna tanpa yang lainnya.
3. Ayat 5 Persembahan Rohani. Apakah yang kita persembahkan kepada Allah apakah
seperti dalam PL kita mempersembahkan Kurban hewan diatas mezbah(altar)?
Persembahan Kurban adalah Peting tetapi jauh lebih penting adalah persembahkan
hati yang taat kepada Allah jauh lebih penting.
4. Ayat 6 Ketika Petrus bicara tentang Kristus sebagai batu penjuru, Ia ingat akan
pengakuannya kepada Yesus” Engakau adalah Mesias Anak Allah yang hidup.”
Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku
dan alam maut tidak akan mengusaianya.” ( Matius 16:16,18 ).Batu apakah yang
benar-benar penting dalam pembangunan gereja ? Petrus menjawab Kristus Sendiri.
5. Ayat 9 Pada zaman PL orang tidak datang secara langsung kepada Allah,tetapi
melalui para Imam,namum dalam PB setelah kemenangan Kristus di Kayu
Salib,pola itu berubah. Sekarang kita bisa datang kepada Allah tanpa takut dan kita
juga di beri tanggung jawab untuk membawa orang lain kepad-Nya. Ketika kita
bersatu denagn Kristus sebagai anggota tubuhnya kita ikut dalam karyanya
keimana-Nya yaitu mendamaikan manusia dengan Allah.
6. Ayat 10 Manusia kerap mendasarkan konsep diri mereka pada prestasi dan prestise
mereka ,sehingga hubungan atar mereka menjadi rengang dan tak harmonis.
Namum hubungan kita dengan Kristus jauh lebih penting dari pada
pekerjaan,keberhasilan,kekayaan atau pengetahuan kita. Allah telah memilih kita
untuk menjadi miliknya sendiri.dipanggil untuk memberitakan dia kepada orang
lain.

PENERAPAN

1. Kita bukan lagi bayi-bayi yang membutuhkan Air susu,tetapi kita telah menjadi
dewasa dan melihat kebutuhan kita akan Firman Allah dan mulai mencari makanan
didalam Kristus, selerah makan rohani kita meningkat maka kita akan menjadi
Dewasa. Pertanyaan kita selanjutnya adalah seberapa kuat kerinduan saudara akan
Firman.
2. Rasul Petrus bicara Kesatuan tubuh Kritus itu batu,dalam membangun Bait
Allah,dan paulus melihat Kasatuan sebagai Tubuh dan Kristus sebagai kepala dan
kita sebagai anggota. Dalam masyarakat kita yang individualistis,mudah untuk
melupakan saling ketergantungan kita pada orang-orang Kristen lainnya. Ingatlah
ketika Allah Panggil Saudara untuk suatu tugas,ingatlah juga bahwa Allah ada
memanggil orang lain untuk bekerja bersama anda. Jika bekerja bersama maka
usaha individu anda akan berlipat.
3. Ingat bahwa saudara menjadi berarti karena saudara adalah satu diantara anak-
anak Allah.bukan karena apa yang kita capai,Kita memiliki arti karena apa yang
Allah Lakukan, bukan kerana apa yang kita lakukan. Amin.

Page | 97
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 30 APRIL 2023
KALENDER GEREJAWI : IBADAH KUNCI BULAN APRIL 2023
PEMBACAAN ALKITAB : YEREMIA 9:23-24
T E M A : MENGENAL ALLAH ADALAH KEBAHAGIAAN MANUSIA

LATAR BELAKANG

Hari minggu, 30 April merupakan minggu terakhir dalam bulan April, kita telah
mencapai hari ke-120, minggu ke-18 dalam minggu-minggu masa raya Paskah atau
minggu penampakkan Tuhan Yesus Kristus yang sudah bangkit dari antara orang mati,
Fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023
Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai
Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif yang terus akan diterangi oleh Firman
Tuhan dari Kitab Nabi Yeremia 9 : 23 - 24

Hidup kekristenan menuntut kita untuk “mengenal” Allah dalam kehidupan kita. Yang
dimaksud dengan “mengenal” bukan sekedar pengetahuan belaka, tetapi benar-benar
intim dan mengalami Tuhan. Sebab banyak orang percaya yang salah dalam mengenal
Tuhan, bahkan mereka yang telah lama mengikut Tuhan dan turut ambil bagian dalam
pelayananpun masih banyak yang salah dalam memahami bagaimana Tuhan bekerja
dalam hidup mereka. Menjadi orang Kristen itu bukan sekedar tahu secara teori tentang
Tuhan, tetapi sungguh-sungguh mengenal-Nya dengan benar. Mengenal Tuhan dengan
benar hanya dapat tercapai ketika kita sering membangun hubungan dengan Tuhan.
Jadi kita tidak bisa mengaku kenal Tuhan, jika kita tidak pernah membangun hubungan
dengan Tuhan. Inilah yang menjadi masalah di banyak orang Kristen, mereka bisa
pandai secara teori, tetapi tidak benar-benar mengalami kehadiran Tuhan dalam
hidupnya.

PENJELASAN TEKS

Secara umum Yeremia 9 berbicara tentang seruan Yeremia sebelum serangan Babel yang
kedua atas Yehuda. Ia memperingatkan bangsa itu untuk bertobat dan menyesali
ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. “Apakah sebabnya negeri ini binasa, tandus
seperti padang gurun sampai tidak ada orang yang melintasinya? Berfirmanlah TUHAN:
“Oleh karena mereka meninggalkan TauratKu…, karena mereka tidak mendengarkan
suaraKu dan tidak mengikutinya.” melainkan mengikuti kedegilan hatinya dan
mengikuti para Baal (Yer 9: 12b-14). Penyebab kehancuran adalah kesalahan mereka
sendiri. Bangsa pilihan yang begitu dikasihi dan diberkati Tuhan, malah berpaling dan
menyembah dewa yang tidak punya kuasa apapun. Bangsa ini telah berdosa di hadapan
Tuhan. Sekalipun mereka beribadah kepada Tuhan, ibadahnya kosong. Mereka
melakukan kewajiban beribadah tetapi perbuatan mereka jauh dari perintah Tuhan.
Maka Yeremia 9:23-24 berbicara mengenai apa yang seharusnya umat pahami. Hal-hal
yang menyukakan hati Tuhan. Tuhan ingin umat-Nya bermegah bukan karena
kehebatannya sendiri melainkan karena mengenal dan mengalami kehadiran Tuhan
dalam hidup mereka.

Page | 98
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENERAPAN

Ilmu pengetahuan yang tinggi, kekuasaan dan materi seringkali menjadi ukuran
kebahagiaan seseorang. Semakin pandai seseorang, bisa jadi membuatnya merasa
bangga. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki seseorang menjadikan ia lupa diri. Dan
semakin kaya seseorang, bisa membuatnya menjadi tinggi hati. Itulah kecenderungan
yang seringkali dialami oleh setiap manusia dalam kehidupannya. Apakah salah dalam
hidup ini jikalau kita mengejar pengetahuan, kekuatan dan kekayaan? Karena pada
kenyataannya kita semua mengejar hal itu. Pendidikan tinggi, kekuatan dan
kedudukan, juga harta kekayaan, adalah hal yang sangat lumrah diinginkan dan dikejar
manusia. Tidak salah jika kita menginginkan dan memilikinya.
Kita boleh menjadi orang yang berpendidikan, berpangkat dan kaya tetapi jangan
membuat kita menjadi lupa diri. Karena sesungguhnya semua itu berasal dari Allah.
Yeremia mengingatkan umat Israel dengan mengatakan: “Biarlah orang bijaksana
bermegah karena ia mengenal Tuhan yang memberi kebijaksanaan, biarlah orang kuat
bermegah karena ia memahami Tuhanlah sumber kekuatannya, biarlah orang kaya
bermegah karena pengakuan bahwa Tuhanlah yang menjadikannya kaya.” Maka saat
orang-orang bijaksana, kuat, dan kaya bermegah, ia bermegah di dalam Tuhan. yang
dibanggakan adalah Tuhan. Yang dimuliakan adalah nama Tuhan. Pengenalan kita akan
Tuhan membuat kita mengaku: tidak ada hal lain yang lebih berharga daripada iman
kita kepadaNya.
Orang percaya harus terus mengenal dan mengalami Allah dalam kehidupannya. Allah
yang kita kenal adalah Allah yang menunjukkan kasih setia, keadilan, dan kebenaran.
Inilah hal-hal yang Allah sukai. Jadi bukan hanya beribadah secara formal saja di gedung
gereja, tetapi bagaimana kita melakukan yang Tuhan kehendaki yakni mempraktekkan
kasih, keadilan dan kebenaran dalam hidup kita. Proses manusia mengenal Tuhan yang
tidak akan berhenti sepanjang hidupnya. Karena itu mari kita melakukannya dengan
penuh syukur dalam seluruh perjalanan hidup kita.

Page | 99
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023
Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai
Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif

BULAN KE-5 : MEI - 2023

MINGGU, 7 MEI 2023


KELENDER GEREJAWI : PUTIH – PASKAH MINGGU V
PEMBACAAN ALKITAB : 1KORINTUS 15:35 - 58
TEMA : “KEBANGKITAN TUBUH”

LATAR BELAKANG

Hari minggu, 7 Mei, minggu pertama bulan Mei, bulan kedua dari triwulan ke-2, kita
ada pada hari ke-127, minggu ke-19, minggu Paskah ke-5 dalam tahun 2023, kita sekali
lagi diingatkan tentang fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-
Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama
Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif, yang didasarkan pada
1Korintus 15 : 35 – 58, bahwa kebangkitan tubuh adalah nilai tertinggi dari
“pembaruan” yang dikerjakan Allah di dalam Kristus Yesus Tuhan.

Surat 1 Korintus yang kita miliki sekarang adalah surat yang berisi jawaban Rasul Paulus
kepada Jemaat Korintus; pertama-tama terhadap laporan mengejutkan yang dibawa
oleh keluarga Kloe (1Korintus 1–6) dan yang kedua tehadap persolan-persoalan yang
dikemukakan oleh orang-orang Korintus di dalam surat mereka. Salah satu persoalan
yang dipertanyakan oleh jemaat Korintus melalui surat mereka kepada Rasul Paulus
adalah : “Apa yang dimaksud dengan kebangkitan? Jawaban Rasul Paulus tentang hal
kebangkkitan disampaikannya dalam 1 Korintus 15 dengan tiga bagian penjelasan yaitu
: Kebangkitan Kristus (ayat 1–11), Kebangkitan Kita (ayat 12–34) dan Kebangkitan Tubuh
(ayat 35–38). Berdasarkan tahapan penjelasan Rasul Paulus tentang kebangkitan maka
tentu penjelasan tentang kebangkitan Tubuh hanya berguna jika penjelasan berita Injil
tentang kebangkitan Kristus dan Kebangkitan kita di dalam Kristus sudah dipahami dan
diterima terlebih dahulu. Sebab hanya ketika orang mengakui bahwa kebangkitan dari
antara orang mati itu ada - dan Yesus adalah bukti pertama dan satu- satunya tentang
manusia yang bangkit untuk hidup selama-lamanya – maka kebangkitan kita juga ada.
Jika ada kebangkitan manusia dari antara orang mati maka wajar saja kalau orang
bertanya bagaimana wujud tubuh manusia yang dibangkitkan ? Dan pertanyaan ini
dijawab oleh Rasul Paulus dalam uraian perikop Kebangkitan Tubuh.

PENJELASAN TEKS

Ayat 35 – 44,Bagaimanakah Orang Mati dibangkitkan ? Dengan Tubuh Apakah Orang


Mati akan hidup Kembali ? Orang Yunani hanya memikirkan kebangkitan jiwa dan
menyangkal kebangkitan tubuh jasmani. Akibatnya orang Kristen yang berlatar
belakang Yunani dalam jemaat di Korintus menganggap ajaran kebangkitan dalam
kekristenan adalah ajaran tentang menghidupkan jenazah dan itu berarti perpanjangan
kehidupan jasmani.

Page | 100
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Jawaban Rasul Paulus: Ibarat menanam biji; biji yang ditanam tidak akan tumbuh dan
hidup kalau tidak mengalami proses mati terlebih dahulu. Yang ditanam adalah biji
tetapi yang bertumbuh, yang keluar dari tanah bukan biji melainkan tubuh tanaman.
Hal ini sangat jelas dalam pengalaman para petani di dunia nyata ( contoh : yang
ditanam biji rica yang bertumbuh dan keluar dari tanah adalah pohon rica).

Demikian halnya dengan manusia; ketika mati dan dikuburkan tampak jelas yang
ditanam adalah tubuhnya seperti waktu ia hidup. Tetapi ketika manusia dibangkitkan
dari kematiannya, Allah memberikan kepadanya suatu tubuh seperti yang
dikehendakiNya, tubuh yang kekal, tubuh yang tidak akan mengalami kematian lagi.
Dalam kebangkitan nanti, tubuh kita tidak sama lagi dengan tubuh sebelum kita mati.
Kebangkitan kita bukan sekedar kebangkitan jenazah karena dalam kematian tubuh
yang lama menjadi rusak, melalui kebangkitan tubuh kita mengalami pembaharuan
untuk hidup yang kekal. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam
ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan.
Ditaburkan dalam kelemahan dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah
tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Tubuh kita akan diubahkan
oleh dan dalam kuasa Tuhan untuk hidup kekal. Jadi kebangkitan terjadi bukan untuk
mengabadikan jenazah melainkan untuk mengabadikan hidup kekal yang dikerjakan
Tuhan.

Ayat 45 – 50, Rasul Paulus memberikan penjelasan lebih lanjut, dengan


memperlihatkan keberadaan manusia karena keterkaitannya dengan Adam dan
keberadaan manusia yang terkait dengan Yesus. Jelas dalam Alkitab bahwa Adam
dibuat dari debu dan tanah ( artinya dapat rusak, dapat binasa) tetapi yang kemudian
mendapatkan nafas/ jiwa dari Allah. Dengan pemberian nafas / jiwa maka Adam
dijadikan hidup oleh Allah menajadi maklhuk alamiah. Itulah sebabnya sifat khas
manusia dalam bentuk hidupnya yang sekarang ialah bahwa manusia memiliki tubuh
yang diawasi jiwa. Tubuh manusia yang alamiah , yang terdiri dari daging dan darah,
dapat binasa karena itu tubuh alamiah tidak dapat masuk ke dalam sorga. Tetapi Yesus
(Adam kedua) yang berasal dari sorga adalah Roh yang menghidupkan. Yesus adalah
pelopor bangsa yang baru yang terdiri dari orang-orang yang diselamatkan. Ciri khas
hidup yang akan datang adalah bahwa kita akan memiliki tubuh yang diawasi oleh roh.
Orang yang diselamatkan oleh Yesus akan menjadi maklhuk- makhluk sorgawi yang
tidak dapat binasa.

Ayat 51 – 56,Rahasia Ilahi. Pada waktu Tuhan Yesus datang kembali tubuh orang yang
masih hidup akan diubahkan; demikian juga orang yang telah meninggal akan
dibangkitkan dan diubahkan. Perubahan itu akan terjadi dalam sekejap mata dalam
kuasa dan rahasia Ilahi. Tidak ada campur tangan manusia untuk perubahan tubuh
duniawi menjadi tubuh sorgawi.

Ayat 57-58, Kemenangan atas maut oleh Yesus Kristus Tuhan kita, membuat orang-
orang beriman akan mendapat bagian dalam buah-buah kemenanganNya, mulai
sekarang. Sebab sengat maut adalah dosa, kemenangan Kristus atas maut adalah
pengampunan dosa bagi manusia.

Page | 101
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Dengan demikian mulai saat ini orang- orang percaya pada Kristus (Jemaat Korintus)
harus berpegang erat pada pengajran yang benar tentang kebangkitan (kebangkitan
Kristus, Kebangkitan kita dan kebangkitan tubuh).
Jika setiap orang percaya berjerih payah dalam persekutuan dengan Tuhan( di lakukan
dalam hikmat dan kuasa Tuhan ) untuk membangun jemaat maka jerih payah itu tidak
akan hilang atau tidak sia-sia.

PENERAPAN

1) Kebangkitan tubuh, sepenuhnya adalah urusan Tuhan, sebab manusia tak dapat
membangkitkan tubuhnya yang fana.
2) Manusia tak dapat mengubahkan tubuhnya yang fana (entah masih hidup atau
sudah mati) untuk menjadi layak masuk dalam kehidupan yang kekal di sorga.
Manusia tak dapat mengubah tubuhnya yang duniawi menjadi tubuh sorgawi.
3) Orang Kristen karena hubungannya dengan Kristus, sudah menjadi kewargaan
sorga dan akhirnya akan diubahkan dan memiliki tubuh yang serupa dengan Dia
yang berasal dari sorga.
4) Berpegang kuat pada ajaran yang benar memberikan daya dorong bagi orang
percaya untuk melakukan pekerjaan Tuhan secara berkelimpahan.

Page | 102
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 14 MEI 2023
KELENDER GEREJAWI : PUTIH – PASKAH MINGGU VI
PEMBACAAN ALKITAB : FILIPI 3 : 10 – 12
TEMA : “KEBENARAN YANG SEJATI”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 14 Mei kita sudah ada pada hari ke-134, minggu ke-20, minggu Paskah
Tuhan Yesus yang ke-6 dalam tahun 2023, mari setiap pelayan firman memperhatikan
fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023
Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai
Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif dengan dasar firman Tuhan dari Filipi
3:10-12 untuk terus menggelorakan kebenaran yang sejati merupakan bagian dari
pembaruan atas yang tidak sejati.

Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di FIlipi, ditulis ketika ia berada dalam penjara di
Roma. Pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Rasul Paulus dianggap mengganggu
ketertiban kota dan menganjurkan kebiasaan yang menurut pendakwa tidak halal bagi
orang Romawi untuk menerima dan mempraktekkannya.
Sekalipun terpenjara namun Rasul Paulus menunjukkan bahwa Injil yang
diberitakannya tidak pernah dapat dipenjarakan. Kebenaran sejati, yang disampaikan
dalam Injil, tidak pernah dapat dipenjarakan dan tidak pernah memenjarakan manusia
( Filipi 3 : 1b -15).
Rasul Paulus menyampaikan itu dengan berani, sekalipun ia berada dalam penjara,
karena ia sendiri mengalaminya. Ia mengalami bagaimana sesungguhnya sesudah
menerima Injil ia sungguh-sungguh mengalami kemerdekaan dan akan terus merdeka
sampai menerima panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Ia mengalami dan
membuktikan bahwa Inijil membebaskan orang dari kesempurnaan palsu dan
membawa orang pada Kebenaran Sejati.
Hanya Injil yang memberikan kesempurnaan sejati karena hanya Injil yang mengandung
Kebenaran Sejati, yaitu Kebenaran karena kepercayaan pada Kristus yang akan
membangkit
Itulah sebabnya sekalipun terpenjara, Rasul Paulus tetap berpegang pada Kebenaran
sejati, Yesus Kristus Tuhan kita; dan tetap menegaskannya kepada khususnya oroang –
orang yang sudah menerima Injil agar tidak goyah.

PENJELASAN TEKS

Ayat 10, Setelah ditangkap oleh Allah dalam Kristus, Paulus menganggap rugi segala
sesuatu yang pernah diandalkannya, kini ia memiliki keinginan atau kehendak yang
baru, yaitu mengenal Yesus : Penderitaan-Nya, kematian-Nya dan kuasa kebangkitan-
Nya. Rasul Paulus tidak berpuas diri dengan kenyataan dia sudah memperoleh anugerah
Allah, dibenarkan, diampuni dosanya di dalam Yesus Kristus. Rasul Paulus menghendaki
agar dirinya secara pribadi dapat lebih mengenal Yesus. Rasul Paulus menggambarkan
dengan jelas bahwa dibenarkan Allah dalam Yesus adalah inisiatif dari Allah tetapi untuk
lebih mengenal Yesus harus menjadi inisiatif manusia yang dibenarkan.
Pembenaran oleh Tuhan harus ditanggapi dengan kerinduan hati mengenal Yesus secara
benar dan utuh. Karena itu dalam kerinduan mengenal Yesus, Rasul Paulus hendak

Page | 103
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
mengenal Dia bukan hanya dari dari kuasa kebangkitanNya yang mengalahkan dosa
dan maut, tetapi juga mengenal Yesus dalam persekutuan dengan penderitaanNya dan
KematianNya. Kerinduan Rasul Paulus untuk mengenal Yesus hendak dicapai bukan
melalui kajian teologi atau teori tentang Tuhan, melainkan melalui pengalaman hidup
sehari-hari sebab pengenalan yang hendak dicapai disini berkaitan dengan kuasa
(dynamis) Yesus dan persekutuan (koinonia) dengan Yesus. Kuasa Yesus tidak dapat
dapat dilihat dan dirasakan melalui teori tetapi melalui pengalaman sehari-hari bersama
Yesus.
Demikian juga dengan persekutuan dalam penderitaanNya, tidak dapat dibuktikan
melalui perjanjian tertulis atau bahwa ucapanbersedia menderita; tetapi dibuktikan
melalui tindakan hidup dalam pengalaman sehari-hari

Ayat 11, Target dari kehendak atau cita-cita yang baru dari Rasul Paulus adalah beroleh
kebangkitan dari antara orang mati. Target hidup kekal adalah target yang dicapai
setelah memperoleh dan mengenal Kristus secara benar.

Ayat 12, Rasul Paulus tidak penah merasa telah mencapai tujuan dan juga tidak penah
merasa sudah sempurna tetapi berjuang segenap hati untuk menangkap cita-citanya
dengan modal sudah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Kebenaran sejati akan menjadi bagian manusia kalau Yesus sudah menangkap manusia.
Rasul Paulus menyadari bahwa anugerah Tuhan selalu mendahului kemauan baik
manusia. Bukan manusia yang tangkap Tuhan tetapi Tuhan yang tangkap manusia.

PENERAPAN
Dapat dikatakan apa yang dikehendak oleh Rasul Paulus di atas merupakan ciri-ciri dari
orang yang sudah memperoleh dan mengerti kebenaran sejati.
1. Kebenaran Sejati adalah memperoleh Kristus, Mengenal Dia dan MengikutiNya
dengan setia.
2. Kebenaran sejati bukan soal teori tentang Tuhan tetapi pengalaman tentang
Tuhan dalam hidup sehari-hari.
3. Kebenaran sejati mengubahkan manusia dari dalam; mengubahkan pola
pikir, mengubahkan kehendak atau cita-cita, mengubahkan standart hidup dan
pasti mengubahkan pola hidup manusia
4. Kebenaran sejati bukan kata-kata yang benar tapi perbuatan yang benar
5. Kebanaran sejati membuat orang yang memilikinya mengalami sukacita yang
benar, sukacita bukan karena hal-hal lahiriah tetapi sukacita karena hadiah sorgawi.
6. Kebenaran sejati menyanggupkan orang mengambil bagian dalam penderitaan
Kristus di tengah pengalaman hidup sehari- hari dan mengalami kuasa kebangkitan
Yesus tiap-tiap hari.
7. Kebenaran sejati menuntun setiap orang sampai pada akhirnya bangkit dari antara
orang mati dan masuk dalam hidup kekal bersama Yesus tuhan kita.

Page | 104
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
KAMIS, 18 MEI 2023
KELENDER GEREJAWI : KENAIKAN TUHAN YESUS KE SORGA - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 24 : 50 – 53
TEMA : MENYEMBAH DAN MEMULIAKAN TUHAN YESUS

LATAR BELAKANG
Perayaan Kenaikan Tuhan Yesus dirayakan tepat pada minggu ke-3 bulan Mei, masih
pada triwulan kedua, hari ke-138, minggu ke-20 tahun 2023, kita terus-menerus
diarahkan untuk memberikan perhatian pada fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada
Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus
Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif yang
diterangi oleh firman Tuhan Lukas 24 : 50 – 53 seperti Yesus Kristus di muliakan,
demikianlah anak-anak Allah kelak dimuliakan.

PENJELASAN TEKS

Ayat 50 – 51, Berkat Betania : Yesus dalam tubuh Kebangkitan memberkati

Dua kisah di Betania yang diperoleh pada bagian teks ini, yaitu, pertama, : Berkat
Betania dan Perpisahan. Tuhan Yesus dalam tubuh kebangkitan memberkati murid-
murid -Nya dengan cara mengangkat tangan ; kedua : Di Betania Yesus berpisah karena
terangkat ke Sorga.

Ayat 52 , Salah satu Sikap Menyembah adalah “Sujud Menyembah”

Totalitas menyembah kepada Tuhan Yesus yang tampak diajarkan oleh ayat (52) ini
sujud menyembah. Sikap bersujud, sama dengan “pengakuan akan kebenaran
keyakinan tentang siapa yang berpisah dengan mereka, dan mereka menjadi saksi satu-
satunya yang dapat dipercayai, kesaksian mereka.

Ayat 53, Tempat Memuliakan Allah setelah Kenaikan Tuhan Yesus adalah Bait Allah

Kelanjutan dari “sujud menyembah” Tuhan Yesus seperti yang terjadi pada Betania,
merupakan suatu tradisi iman, karena itu Bait Allah menjadi tempat untuk Kembali
bersekutu untuk satu tujuan yaitu memuliakan Allah. Sujud dan terus menyembah pada-
Nya.

PENERAPAN

Dalam peristiwa perayaan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga. GKI di Tanah Papua
hendak merayakan masa depan gereja sebagai gereja yang mendorong untuk semua
umat terbuka melihat kebenaran peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga sebagai
kebenaran iman yang memiliki alasan dan dasar historis. GKI dan umat atau warga
gereja di tanah Papua, terus “sujud dan meyembah” seperti yang terjadi di Betania
demikian juga di tanah Papua, kini dan selamanya.

Page | 105
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 21 MEI 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU PASKAH VII - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : KISAH PARA RASUL 1 : 12 - 26
TEMA : “PEMBARUAN PROSES PEMILIHAN JABATAN GEREJAWI MULA-MULA”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 21 Mei adalah minggu ke-3 bulan Mei, kita sudah capai hari ke-141, minggu
ke-21 dalam tahun 2023, kita terus diingatkan tentang fokus pelayanan Pembaharuan
GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan
Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan
Inklusif yang akan diterangi dalam masa Raya Paskah Minggu ke-7 dengan firman
Tuhan Kisah Para Rasul 1 : 12 – 26.

Teks yang mendatangi kita pada hari raya Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga, hari Kamis,
18 Mei 2023 minggu berjalan memiliki kaitan yang erat dengan teks yang di baca pada
hari ini, karena berasal dari satu orang penulis, yaitu “tabib Lukas” yang ditujukan
kepada “Theofilus”.

PENJELASAN TEKS

Ayat 12 – 14, Para Saksi Mata peristiwa peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga.

Murid-murid Yesus atau orang-orang yang menyaksikan peristiwa “Tuhan Yesus


Terangkat ke Sorga” nama-nama mereka disebutkan, yaitu : Petrus dan Yohanes,
Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus,
dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus, dengan beberapa perempuan serta
Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Kesaksian saksi dalam tradisi Romawi berjumlah minimal 5 orang atau lebih, bila saksi
dengan jumlah dimaksud sudah terpenuhi barulah suatu peristiwa yang disoalkan,
diajukan dinyatakan “valid, sah dan diakui kebenaran”. Peristiwa kenaikkan Tuhan
Yesus ke Sorga sudah memenuhi syarat saksi mata sebagaimana disyaratkan.

Ayat 15 – 22, Alasan Pemilihan Pengganti Yudas

Rasul Petrus adalah yang mengkoordinir dan berinisiatif berdasarkan teks ayat (15)
untuk memilih seorang pengganti Yudas. Alasannya diuraikan pada ayat (16 – 22), pada
ayat (21 dan 22) Rasul Petrus menyimpulkan : (21)“Jadi harus ditambahkan kepada
kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama
Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, (22) yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai
hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami
tentang kebangkitan-Nya."

Ayat 23, Dua nama Calon Pengganti Yudas : Yusuf yang disebut Barsabas dan Matias

Ayat 24 – 25, Isi Doa Pemilihan Pengganti Yudas

Page | 106
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Kita menerima suatu isi doa untuk proses pemilihan “pengganti Rasul” sebagaimana
tertulis pada ayat (24 – 25) berikut : "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua
orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk
menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh
ke tempat yang wajar baginya."

Ayat 26, Proses Pemilihan dengan “membuang undi” dan yang terpilih adalah Matias

Pada masa ini agama Kristen belum ada, tidak ada penganut kekristenan, proses
pemilihan diatur oleh para Rasul sebagaimana kelaziman dan dituntun dengan doa,
karena para murid Tuhan Yesus bukan dari kalangan “imam atau Farisi dan Saduki”.
Proses pemilihan melalui “membuang undi”, dan yang terpilih adalah “Matias”.
Kemauan dan kerinduan dari proses pemilihan ini adalah “yang terpilih ditambahkan
ke dalam bilangan kesebelas rasul, mejadi dua belas orang.”

PENERAPAN

Minggu ke-21 dalam tahun 2023 ini sekali lagi kita diingatkan dengan fokus pelayanan
triwulan dua, yaitu pada “pembaruan hubungan diantara sesama manusia, antar
Gereja, antar Agama, antar Adat dan Pemerintah”. Teks ini memberikan modal, bahwa
pembelajaran yang baik ke luar harus dimulai dengan proses yang terbuka dan
demokratis yang terjadi secara internal. Para Rasul yang mewakili kaum laki-laki dan
pengikut Tuhan Yesus dari kalangan kaum perempuan tampak dalam teks hari ini
menjadi cikal bakal dari model dan proses pemilihan perdana. Nilai yang terbuka ini
menjadi dasar untuk mewartakan tentang “doa, kejujuran, keadilan, keterbukaan,
kebersamaan” adalah kekuatan dan modal untuk terus kobarkan kebersamaan dan
kesatuan yang kokoh dan utuh tanpa intrik dan niat kepentingan untuk suatu proses
pemilihan.

Page | 107
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 28 MEI 2023
KELENDER GEREJAWI : PENTAKOSTA I - MERAH
PEMBACAAN ALKITAB : ROMA 8 : 1 - 17
TEMA : “ROH KRISTUS MEMERDEKAN KITA”

LATAR BELAKANG

Hari ini minggu 28 Mei 2023, adalah minggu ke-4 atau minggu terakhir dalam bulan
Mei, kita sudah mencapai 148 hari dalam triwulan kedua, dan minggu ke-22 dari tahun
2023 dan masih tetap meletakkan fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan
Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara
Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif dalam terang
firman Tuhan Roma 8 : 1 – 17 dengan mengandalkan pembaruan yang Allah kerjakan
melalui Roh Kristus yang sudah memerdekakan kita.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1 – 2, Roh Kristus memerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut

Dua aspek penting yang mendapatkan penekanan dan penegasan pada bagian ayat (1-
2) disini adalah pertama aspek penghukuman dan aspek kedua kemerdekaan, pada ayat
(2) isi penghukuman diketahui, yaitu dosa dan maut, terhadap penghukuman itu yang
memerdekakan hanya satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus ayat (1). Dialah yang memberikan
Roh yang menghidupkan dan mengampuni, Dialah kasih karunia Allah yang utama.
Pada aspek kedua ditemukan “pembaruan” yang utama bagi dunia dan kehidupan dan
manusia dan semesta adalah kehendak Allah. Allahlah yang menghendakinya.

Ayat 3 – 4, Hukum Taurat tak berdaya oleh Daging, Allah mengutus Anak-Nya supaya
tuntutan hukum Taurat di genapi di dalam Roh Kristus

Dua aspek yang juga ditegaskan pada bagian ayat (3-4) adalah pertama ketakberdayaan
hukum Taurat dalam daging ; kedua Allah sudah melakukan-Nya dengan jalan
mengutus Anak Allah menjadi “daging, dikuasai dosa karena dosa”. Dalam aspek kedua
kita menemukan “pembaruan” yang Allah kerjakan adalah menjatuhkan hukuman atas
dosa di dalam daging supaya tuntutan hukum Taurat digenapi menurut Roh.

Ayat 5 – 6, hidup menurut daging, dan hidup menurut Roh

Dua aspek yang ditegaskan pada ayat (5-6) adalah pertama hidup menurut daging ;
aspek kedua hidup menurut Roh. Prinsip “pembaruan” ada pada “keinginan Roh yang
mendatangkan hidup dan damai sejahtera ayat (6) meskipun maut yang datang dari
dosa dan keinginan daging menghalangi dan menghadang di dalam hidup dan kefanaan
di dunia.

Ayat 7 – 9, keinginan daging dan hidup dalam Roh

Dua aspek yang juga muncul pada bagian ayat (7-9) adalah, aspek pertama keinginan
daging, ikutannya adalah perseteruan dengan Allah dan tidak takluk kepada hukum

Page | 108
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Allah ; aspek kedua hidup dalam Roh. Ikutannya adalah memiliki Roh Kristus untuk
menjadi milik Kristus. Pada aspek kedua ini ditemukan “pembaruan” hidup utama, yaitu
memiliki Roh Kristus.

Ayat 10 – 14, Roh Kristus sama denga Roh Allah

Pengajaran utama pada keseluruhan teks bacaan ada pada penekanan di ayat (10-14),
penakanan itu terkait dengan tiga hal, yaitu :
Pertama : Kristus ada di dalam kamu (ay 10)
Kedua : Roh Kristus diam di dalam kamu (ay 11)
Ketiga : semua orang yang di pimpin Roh Allah, adalah anak Allah
Tiga aspek pengajaran utama merupakan inti dari “pembaruan” yang sudah Allah
karuniakan bagi dunia, agar setiap orang di dalam dunia yang percaya kepada Kristus
dan menerima atau memiliki Roh Kristus menjadi anak Allah.

Ayat 15 – 17, Kita menerima Roh yang menjadikan kita anak Allah

Tiga hal yang menjadi “finalitas” dari mengapa kita beriman, atau dikaruniai Tuhan
dengan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, yaitu :
(1) Kita mempunyai hak sebagai anak Allah untuk berseru “Ya Abba, ya Bapa!”
(2) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa “kita adalah anak-anak Allah
(3) Bersama Kristus kita menjadi ahli waris yg turut menerima janji-janji Allah, supaya
kita dipermuliakan bersama-sama dengan Dia

PENERAPAN

Enam nilai penting dari teks sudah diuraikan di atas dalam rangka perayaan Pentakosta
yang dirayakan tepat pada hari ke-148 dari minggu ke-22 dalam tahun 2023. Kita sekali
lagi diingatkan untuk memperhatikan pembaruan yang sudah Allah kerjakan di dalam
dunia dan final, yaitu sampai pada “mengangkat menjadi anak-anak Allah di dalam
dunia” dan bukan hanya disitu, bahkan sebagai anak-anak Allah adalah ahli waris di
dalam Kristus Yesus yang menerima janji-janji Allah.
Hidup didalam dunia adalah hidup sebagai anak-anak Allah, hidup yang sudah memiliki
Roh Kristus. Mari, kita sadari kualitas sorgawi yang sudah Allah kerjakan dan sudah kita
miliki selama hidup di dalam dunia. kita tidak boleh menyia-nyiakannya dan atau
menganggapnya “sia-sia saja”. Roh Kudus Allah yang sudah menjadi “Roh yang
berdiam di dalam hidup kita” menyadarkan kita. Dan itulah berkat terindah bagi kita.
Imanuel.

Page | 109
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SENINI, 29 MEI 2023
KELENDER GEREJAWI : PENTAKOSTA HARI KE-2 - MERAH
PEMBACAAN ALKITAB : I KORINTUS 2:10-16
TEMA : “ROH KUDUS MEMIMPIN DENGAN HIKMAT”

LATAR BELAKANG

Hari ini kita merayakan Pentakosta II. Perayaan Pentakosta dalam Perjanjian Lama
adalah Perayaan Tujuh Minggu yaitu 50 hari sesudah Peristiwa Paskah Keluarnya Bangsa
Israel dari Mesir. Pentakosta dirayakan sebagai pengucapan syukur atas hasil panen
gandum dan pengucapan syukur pemberian Hukum Tuhan di Sinai. Umat mengucap
syukur kepada Allah yang telah memberi berkat Jasmani dan Rohani. Umat mengucap
syukur karena Tuhan memelihara kehidupan umat dengan cintaNya. Dalam Perjanjian
Baru, perayaan Pentakosta dikaitkan dengan peristiwa pencurahan Roh Kudus di
Yerusalem yaitu 50 hari sesudah Kebangkitan Yesus. Allah mengaruniakan Roh Kudus
sebagai penolong yang memimpin kehidupan manusia. Roh Kudus memimpin
kehidupan orang percaya dengan hikmat Allah. Hikmat Allah berbeda dengan hikmat
duniawi. Hikmat duniawi mengandalkan kepintaran manusia dan berpusat pada akal
atau kepintaran otak semata. Hikmat sorgawi terwujud dalam iman kepada Allah
karena dipimpin oleh Roh Allah. Roh Allah memimpin dengan hikmat agar orang
percaya menjadi manusia rohani yang memiliki pikiran Kristus. Kehidupan manakah
yang sedang kita jalani? Manusia duniawi atau manusia Rohani?

PENJELASAN TEKS

Kota Korintus adalah sebuah kota pelabuhan yang telah menjadi pusat perdagangan
dan industri pada abad – abad pertama. Banyak Filsuf atau orang pintar yang menguasai
Filsafat dunia masa itu. Jemaat Kristen di Korintus adalah sebuah jemaat yang majemuk
dari berbagai latar belakang. Dari laporan Keluarga Kloe (I Korintus 1:11) ternyata
sedang terjadi perpecahan di tengah jemaat. Jemaat hidup dalam kelompok –
kelompok yang tidak sehati. Ada golongan Paulus, golongan Apolos, golongan Kefas
bahkan golongan Kristus. Paulus menegor cara hidup jemaat di Korintus. Seharusnya
sebagai orang-orang yang telah menerima Roh Allah, mereka mesti hidup sehati dalam
kasih Tuhan. Sejak awal (Pasal 1:2) Paulus menyebut orang Kristen di Korintus sebagai
orang yang telah dikuduskan dan dipanggil menjadi orang-orang kudus (ayat 1:2)
Karena itu mereka mesti hidup kudus dalam pimpinan Roh Kudus.

1 Korintus 2:6-10 secara khusus berbicara tentang hikmat yang benar yaitu hikmat dari
Allah. Pada ayat 10 dan 11 disebutkan bahwa Allah menyatakan pengajaran tentang
kebenaraNya oleh Roh. Roh Allah menyelidiki segala sesuatu. Roh Allah mengetahui
segala sesuatu sebagaimana Allah adalah Allah yang Maha Tahu. Allah mengaruniakan
RohNya kepada orang percaya sehingga orang percaya memilki pengenalan tentang
Yesus. Kita menerima Roh yang berasal dari Allah supaya kita tahu apa yang
dikaruniakan Allah kepada kita (Ayat 12). Rasul – rasul berkata - kata tentang karunia
Allah bukan dengan hikmat manusia tetapi dengan Roh ( Ayat 13). Allah
mengaruniakan RohNya agar orang percaya memiliki pengenalan kepada Yesus. Sebab
pengenalan akan Yesus tidak dapat dimengerti secara filsafat, tidak dapat dipahami
dengan akal budi dan kemampuan berpikir manusia yang terbatas. Seperti orang tuli
Page | 110
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
tidak dapat menilau perlombaan musik atau orang buta tidak dapat menikmati
pemandangan yang indah demikianlah manusia duniawi tidak dapat memahami
kebenaran Ilahi. Manusia duniawi tidak dapat menerima apa yang berasal dari Allah.
Tetapi orang – orang yang memiliki hikmat Allah, hidup dipimpin oleh Roh menjadi
manusia Rohani memiliki pikiran Kristus ( ayat 16). Melalui nasihat dalam suratnya ini,
Paulus mengharapkan membuat pilihan, berubah dan bertumbuh sehingga mereka
dapat menjadi manusia rohani.

PENERAPAN
1. Kita adalah orang Kristen. Tapi sudahkah kita memiliki hikmat Allah? Apakah hidup
kita dipimpin oleh RohNya? Hikmat Allah bukan soal pengetahuan teoritas tentang
isi Alkitab. Menjadi rohani bukan soal seberapa aktif terlibat dalam pelayanan atau
seberapa sering ia mengatakan, "Puji Tuhan!" Hikmat Allah adalah soal sikap hidup
yang meneladani Kristus dan berbuah Roh. Mengasihi meskipun dibenci. Setia
walaupun menderita. Melayani dengan sungguh – sungguh walaupun dikritik.
Melakukan kebenaran meskipun ada godaan untuk berbuat jahat. Tetap bersyukur
bahkan saat hidup penuh kesulitan. Hikmat Allah hanya dapat bekerja dalam diri
seorang yang menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Dan kita
memandang semua hal dengan “pikiran Kristus”.
2. Menjadi manusia Rohani berarti memiliki Roh yang menyala – nyala untuk
melayani Tuhan bukan dengan kekuatan dan kepintaran sebagai manusia tetapi
seperti Paulus yang bersedia dibentuk, dikoreksi, ditegur dan diarahkan ketika telah
menyimpang dari Firman Tuhan. Bersaksi, bersekutu dan melayani dengan hikmat
Tuhan. Allah dalam kuasa RohNya memanggil kita untuk menjadi saksiNya dalam
kehidupan kita sehari-hari, melalui perbuatan kasih kita, melalui kebaikan hati kita,
melalui telinga yang mau mendengar keluh kesah orang lain, dan melalui teladan
hidup kita. Alangkah indahnya jika setiap orang Kristen memberi dirinya senantiasa
dipimpin dan dikuasai Roh Kudus, sehingga Roh Kudus dapat berkarya dalam
kehidupan setiap orang Kristen untuk kemuliaan Tuhan. "Jikalau kita hidup oleh
Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh," (Galatia 5:25).

Page | 111
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
RABU, 31 MEI 2023
KELENDER GEREJAWI : IBADAH AKHIR BULAN MEI 2023
PEMBACAAN ALKITAB : MAZMUR 16:1-11
TEMA : “BAHAGIA ORANG SALEH”

LATAR BELAKANG

Rabu 31 Mei merupakan hari terakhir dari bulan Mei, hari ke-151 dalam minggu ke-22
tahun 2023, kita tetap arahkan fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan
Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara
Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif pada akhir
bulan Mei sebagai akhir bulan kedua dalam triwulan ke-2, dan terus mendasarkan pada
firman Tuhan Mazmur 16 : 1 -11 bahwa kualitas spritualitas pribadi menjadi fondasi yang
hebat untuk melihat pembaruan yang lebih luas.

Setiap orang tentu ingin hidup bahagia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
bahagia berarti suatu keadaan atau perasaan senang dan tentram (bebas dari segala
yang menyusahkan). Namun banyak orang memandang kebahagiaan pada sesuatu
yang materialistis seperti memiliki rumah yang bagus, kekayaan finasial atau prestasi
akademik dan karir yang cemerlang. Kenyataannya hal – hal materialistis tidak
sepenuhnya memberi kepuasan hidup bagi manusia. Bahagia tidak ditentukan oleh
kekayaan, ketenaran, kekuasaan atau kecantikan. Jika kekayaan bisa membuat orang
bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan
badannya ke kereta api. Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael
Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak
akan menembak jantungnya sendiri. Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia,
tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat
depresi hingga overdosis. Bahagia yang didasarkan pada hal – hal kebendaan adalah
bahagia yang semu. Daud memiliki pandangan dan sikap iman yang berbeda.
Pengalaman imannya dengan Tuhan memberi pelajaran bahwa tidak ada yang dapat
diandalkan di dalam dunia ini selain Tuhan. Daud percaya kepada Tuhan, memilih setia
pada Allah dan berbahagia karena hidup di dalam Allah.

PENJELASAN TEKS

Mazmur ini adalah miktam (nyanyian) dari Daud yang menggambarkan kepercayaan
dan pengakuan segenap hati tentang sukacita yang lahir karena iman dan kesetiaan
kepada Tuhan.
Ayat 1-6, Daud selaku mengawali mazmur ini dengan sebuah permohonan agar Tuhan
menjaganya. Ia sedang berada dalam keadaan yang terancam bahaya sewaktu dalam
pengejaran. Daud memohon perlindungan dari Tuhan karena ia percaya hanya Tuhan
tempat perlindungan, dalam pemeliharaan Tuhan, baik tubuh maupun jiwanya pasti
aman. Pernyataan "Engkaulah Tuhanku" (ayat 2) menunjukkan pengakuan pemazmur
bahwa Tuhan ialah "Penguasa hidupnya". Pemazmur sadar bahwa memiliki Allah dan
hidup dalam persekutuan dengan Allah merupakan kebahagiaan yang sejati. Oleh sebab
itu, pemazmur senang berada dalam komunitas orang kudus yang menyembah Allah
(ayat 3). Kesukaan pemazmur adalah orang – orang kudus. Kata “kesukaanku” (Ibr:

Page | 112
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
hepsi) mengandung makna hal yang berharga. Pemazmur menjauhi para penyembah
berhala. Ia tidak mau menyembah dan menyebut nama allah lain (ayat 4). Menyembah
dan mengikuti allah lain berarti mengalami kesedihan dan penderitaan yang berlipat
ganda. Penggunaan kata “kesukaan” dan “kesedihan” menunjukan keadaan yang
kontras sebagai akibat dari pilihan untuk berada dalam persekutuan dengan Tuhan dan
berada diluar persekutuan dengan Tuhan. Pemazmur telah menentukan sikap iman
untuk hidup di dalam persekutuan dengan Tuhan, berjalan pada jalan Tuhan dan
mengandalkan Tuhan. Oleh karena itu ia menikmati berkat – berkat Tuhan. Tuhan
menjadi “bagian warisan”; “piala” dan “milik pusaka”. Istilah – istilah ini menegaskan
bahwa Tuhan adalah sumber kehidupan dan berkat. Kehidupan pemazmur terjamin di
dalam Tuhan.

Ayat 7-11, Pemazmur memuji Tuhan sebab dalam persekutuan dengan Tuhan, ia bukan
saja beroleh jaminan secara jasmani tapi juga ia beroleh pengajaran: nasihat yang
menuntun kehidupannya. Karena itu pemazmur berkomitmen senantiasa memandang
kepada Tuhan. Dalam berbagai situasi, Tuhan ada di sebelah kanannya. Ibarat penjaga
yang selalu sigap memberi perlindungan tapi juga menuntun dan menjamin keamanan
sekaligus menjadi kawan. Itulah yang membuat pemazmur tidak goyah oleh goncangan
apapun. Itu sebabnya hati pemazmur bersukacita, mulut dan jiwanya bersorak – sorai
serta dan tubuhnya menjadi tentram. Ternyata berada dalam persekutuan dengan
Tuhan membuat pemazmur mendapatkan kepuasan jiwa dan jaminan kehidupan yang
sempurna. Jalan Tuhan adalah jalan kehidupan. Kehadiran Tuhan memberi sukacita
yang berlimpah. Di tangan kanan Tuhan ada nikmat senantiasa. Bahagianya orang saleh
adalah karena memiliki relasi yang erat dengan Tuhan. Tuhanlah sumber kebahagiaan
yang kekal.

PENERAPAN
Manakah yang menjadi sikap iman kita? Hidup dalam persekutuan dengan Allah? Atau
hidup diluar Allah? Hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus? Atau hidup dalam
kedagingan? Ingatlah bahwa kebahagian sejati hanya diperoleh di dalam Yesus. Jika
manusia menjadikan dunia sebagai sumber kebaikan dan menempatkan kebahagiaan di
dalam kenikmatan materialistis maka bagi orang percaya, Tuhanlah sumber kehidupan
dan kebahagiaan sejati. Di dalam Yesus Kristus yang bangkit dan hidup kita beroleh
jaminan keselamatan. Jangan takut sebab Tuhan menjaga. Janganlah bimbang karena
Yesus pelihara. Tak usah cemas karena Allah memberkati. RohNya yang kudus
memimpin kita untuk hidup berkenan bagiNya. KuasaNya menyertai kita sehingga kita
tidak goyah dalam goncangan kehidupan.

Masikah kita memiliki kerinduan seperti Pemazmur untuk setia dalam persekutuan
dengan orang – orang kudus? Bertekunlah dengan setia dan dengan sehati dalam
perkumpulan orang – orang kudus. Bertumbuhlah dalam pengenalan akan Tuhan di
tengah persekutuan. Giatlah dalam kesaksian, persekutuan dan pelayanan dalam GKI
Di Tanah Papua dan nikmatilah berkatNya yang melimpah dalam kehidupan pribadi,
keluarga dan persekutuan.

Apakah Tuhan menjadi bagian warisan yang memberi kesukaan penuh dihidup kita?
Ataukah Tuhan hanya sekedar “ban serep” yang kita ingat saat butuh? Ketika Tuhan

Page | 113
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
memperkenankan kita memasuki bulan yang baru, marilah kita memandang kepada
Tuhan. Fokus orang percaya adalah Tuhan. Tujuan hidup orang percaya bukan sekedar
mencari dan mengumpulkan hal – hal materialistis tetapi menjadikan hidup berkenan
kepada Tuhan dan menjadikan firman Tuhan sebagai dasar disetiap langkah kehidupan
orang percaya. Bersyukurlah karena Tuhan telah menyertai kita sampai pada akhir
bulan ini dan imani penyertaan Tuhan pada bulan yang baru dan di sepanjang
kehidupan kita.

Page | 114
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023
Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai
Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif

BULAN KE-6 : JUNI 2023

MINGGU, 4 JUNI 2023


KELENDER GEREJAWI : HIJAU – MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : 2 TAWARIKH 15: 1-19
TEMA : “PEMBARUAN YANG DIKEHENDAKI TUHAN”

LATAR BELAKANG
Kita berada pada bulan ke-6, ini adalah pertengahan tahun 2023, minggu, 4 Juni adalah
minggu pertama Juni, merupakan hari ke-155 dan minggu ke-23 dalam tahun 2023,
kita terus diingatkan bahwa fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua
April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama
Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif, dan hari ini
merupakan bulan ke-3 dalam triwulan ke-2, semua yang disiapkan perlu diterangi oleh
firman Tuhan dari 2Tawarikh 15 : 1 – 19. Karena pembaruan yang sejalan dengan Tuhan
adalah pembaruan yang dikehendaki Tuhan.

Dalam kondisi sosial yang tidak aman sudah dapat dipastikan bahwa yang terganggu
bukan saja relasi antara kelompok masyarakat yang terdampak, melainkan juga
kehidupan beragamapun tergoncang dan penyembahan kepada Allah mengalami
distorsi. Keadaan ini dijelaskan demikian. “Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar,
tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum” (ayat 3). Dan ini disebabkan oleh
kekacauan dalam masyarakat, sebab “pada waktu itu tidak dapat orang pergi dan
pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap
penduduk daerah-daerah” (ayat 5). Dalam situasi yang demikianlah Asa, raya ketiga
Yehuda (1 Raj 15: 9-24) melakukan pembaruan dalam kehidupan agama untuk
mengembalikan penyembahan kepada Tuhan.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-7 ,Dorongan atas Pembaruan,Upaya membarui kehidupan sebagai umat Allah
yang dilakukan oleh raja Asa bagi orang Yehuda, didorong oleh Azarya yang dipehuni
Roh Allah (ayat 1) dan menyampaikan sebuah nasihat mengenai hubungan dengan
Allah. Azarya dipakai Allah untuk menyatakan kehendak-Nya, dan ini patut
diperhatikan. “Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! Tuhan
beserta dengan kamu apabila kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya,
Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan
ditinggalkan-Nya.” (ayat 2). Pernyataan ini mengingatkan kondisi hubungan Israel
dengan Tuhan yang berjalan tidak sebagaimana mestinya, karena “Lama sekali orang
Israel tanpa Allah yang benar, tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum” (ayat
3). Ketika Israel hidup tanpa Allah yang benar dan tanpa ajaran imam, maka hal ini
terdampak pada kondisi sosial politik yang tidak stabil. “Bangsa menghancurkan
bangsa, kota menghancurkan kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan
berbagai-bagai kesesakan” (ayat 6). Bila hubungan dengan Tuhan tidak dipulihkan, dan

Page | 115
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
mereka tetap saja meninggalkan Tuhan, maka Tuhan pun akan meninggalkan umat
Israel. Sebagai pemimpin umat, Asa tidak boleh lemah menghadap kondisi tersebut. Dia
dinasihati: “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada
upah bagi usahamu” (ayat 7). Langkah-langkah pembaruan harus dilakukan, agar
hubungan dengan Tuhan dipulihkan.

Ayat 8-16, Tindakan Pembaruan Asa dan Respons Umat, Termotivasi oleh pernyataan
Azarya, Asa “menguatkan hatinya” untuk melakukan langkah-langkah pemulihan Israel.
Dengan komitmen yang kuat akan kebenaran kehendak Allah melalui petuah Azarya
dilakukan pembersihan keberadaan “dewa-dewa kekejian dari seluruh tanah Yehuda
dan Benyamin dan dari kota-kota yang direbutnya di pengunungan Efraim” (ayat 8).
Mezbah Tuhan di Bait Allah pun diperbarui dari pengaruh kekafiran. Jadi sebuah
pembaruan yang menyeluruh; bukan hanya di luar Bait Allah, tetapi juga di dalam Bait
Allah sebagai pusat penyembahan kepada Tuhan dilakukan pembaruan. Dalam
lingkungan keluarga raja pun dilakukan pembaruan dengan “memecat Maakha,
neneknya, dari pangkat ibu suri, karena neneknya itu membuat patung Asyera yang
keji” (16). Patung Asyera adalah patung dewi Kanaan sebagai lambang kesuburan.
Patung ini dirobohkan dan dihancurkan.

Bangsa Israel menyambut pembaruan Asa itu dengan sukacita. Mereka berkumpul di
Yerusalem, memberikan persembahan kepada Tuhan berupa lembu sapi dan kambing
domba. Mereka pun membuat “perjanjian untuk mencari Tuhan”, dan ini dilakukan
“dengan seganap hati dan jiwa” (ayat 12). Dalam hubungan dengan perjanjian itu,
setiap orang baik laki-laki maupun perempuan wajib mencari Tuhan, siapa yang tidak
melakukannya dihukum mati. Karena itu, mereka dengan sukacita dan dengan segenap
hati bersumpah untuk mencari Tuhan. Hasilnya Tuhan berkenaan kepada bangsa itu
dan mengaruniakan kepada mereka keamanan di seluruh penjuru negeri. Kondisi sosial
yang sebelumnya kacau dan tidak ada penyembahan kepada Tuhan, kini berubah dan
menjadi baru. Tuhan disembah dan dimuliakan serta ada keamanan dalam kehidupan
masyarakat.

Ayat 17-19: Keteladanan Asa, Asa tidak hanya membarui kondisi keagamaan yang rusak
di tengah bangsanya, tetapi di lingkungan keluarganya, seperti disebutkan di atas, juga
dibersihkan dari pengaruh dewa kekejian. Ia sendiri pun menjaga hatinya tetap tulus di
hadapan Tuhan seumur hidupnya. Ia pun membawa persemabahan bagi Allah. Jadi
komitmen yang ditandai dengan sumpah mencari Tuhan berlaku untuk seluruh umat
Israel, dari raja sampai kepada seluruh masyarakat. Hal ini membawa kedamaian dan
keamanan dalam masyarakat, sehingga “tidak ada perang sampai pada tahun ketiga
puluh lima pemerintahan Asa” (ayat 19). Luar biasa! Ketika ada relasi yang baik dan
penyembahan kepada Tuhan, maka kehidupan dalam masyarakatpun aman dan damai.
Sebaliknya, ketika umat tidak mencari Tuhan dan meninggalkan-Nya, maka Tuhan
bukan saja tidak berkenan ditemui, tetapi juga meninggalkan mereka; maka kekacauan
sosial akan terjadi di tengah kehidupan umat.

Page | 116
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENERAPAN

1) Relasi dan penyembahan umat kepada Tuhan sangat mempengaruhi kehidupan


sosal. Dapat dikatakan, bahwa kondisi hidup bermasyarakat yang tidak aman dan
damai menunjukkan ada masyalah serius mengenai relaisi umat dengan Tuhan.
Maka yang diperbarui pertama-tama adalah hubungan umat dengan Tuhan.
2) Pembaruan yang dilakukan Asa bersifat menyeluruh. Bukan hanya di kalangan
masyarakat, tetapi juga di dalam kehidupan keluarganya, dan ia menjadi teladan
dalam ketulusan hati di hadapan Tuhan. Mezbah bait Allah, yang menjadi pusat
peribadahan diperbarui. Ini pelajaran penting bagi kita: kalau mau membarui
masyarakat, harus ada pemabaruan dalam gereja. Tidak ada artinya gereja
berbicara dan bekerja untuk keadilan, kedamain, keamanan dan kesejahteraan
dalam masyarakat, tetapi dalam gereja sendiri masih jauh dari rasa adil, damai,
aman, sejahtera.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU I

Page | 117
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 11 JUNI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU – MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : HOSEA 11: 1-11
TEMA : “KASIH ALLAH”

LATAR BELAKANG
Hari minggu 11 Juni kita sudah berada pada hari ke-162, minggu ke-24 dalam minggu-
minggu Trinitas, kita tetap memberikan perhatian pada fokus pelayanan Pembaharuan
GKI triwulan kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih
Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan
Inklusif yang terus dihidupkan dengan kasih Allah berdasarkan Hosea 11 : 1 11.

Kasih Allah kepada umat-Nya tak dapat dibandingkan dengan apapun. Yohanes
menyebut kasih Allah itu “begitu besar” (3:16). Karena itu, sejahat apapun manusia dan
umat Allah secara khusus, tidak melunturkan kasih Allah. Sekalipun Israel membelakangi
Allah dan menyembah ilah lain Allah tetap setia menjaga umat-Nya. Sekalipun
demikian, kasih Allah sedemikian besar itu tidak ditentukan secara objektif oleh
kejahatan bahkan kebaikan manusia sekalipun. Allah mengasihi karena memang pada
hakikatnya Allah itu adalah kasih. Maka sekalipun Allah marah atas sikap umat-Nya
yang tidak menyembah-Nya, namun kasih Allah itu selalu ada. Perhatikan pernyataan
ini: “Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku; belas kasihan-Ku bangkit serentak” (Hosea 11:10).
Kasih Allah yang tak terhingga inilah yang akan didalami pada bagian berikut ini.

PENJELASAN TEKS
Ayat 1-7: Kedegilan Orang Israel, Sekalipun Allah telah membentuk Israel menjadi umat-
Nya, namun mereka tetap umat yang tidak taat dan setia menyemah Allah. Sejak awal
keberadaan Israel, Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada mereka. “Ketika Israel
masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-ku itu” (ayat 1). ini
menunjukkan sejak awal keberadaan Israel Allah mengasihi mereka, dan ketika mereka
menjadi budak di Mesir, Allah membebaskannya, karena mereka adalah anak-Nya.
Kasih Allah ini tidak membuat umat-Nya itu betah bersama Allah, tetapi “makin
Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku” (ayat 2). Dikasihi dan
dipanggil, tetapi makin jauh pergi meninggalkan Allah, itulah kedegilan orang Israel.
Mereka tidak menanggapi secara wajar kasih dan kebajikan Allah yang setia
memelihara, menuntun, dan menyediakan segala yang dibutuhkan. Mereka merasa
aman jauh dari Allah, betah membelakangi Allah dan menyambah baal, dewa
kesuburan itu; Mereka tidak lagi memuliakan Allah, berhenti meninggikan nama-Nya.
Bagaimana sikap Allah terhadap kedegilan umat-Nya? Apakah Allah meninggalkan
mereka?

Ayat 8-11: Kasih Allah yang Menyelamatkan, Kedegilan umat Israel itu tidak dibalas
dengan hukuman sekalipun murkat Allah menyala-nyala atas umat-Nya. “Masakan Aku
membiarkan engkau hai Efraim, menyerahkan engkau, hai Israel? Masakan Aku
membiarkan engkau seperti Adma, membuang engkau seperti Zeboim? Allah tidak
membiarkan dan membuang umat-Nya. Sebab, “hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas
kasihan-Ku bangkit serentak” (ayat 8). Kedegilan Israel tidak menghalangi kasih Allah
bagi umat-Nya, sebab kasih Allah itu tidak tergantung pada Israel, melainkan pada hati
dan belas kasihan Allah sendiri. Oleh kasih-Nya Allah menyelamatkan umat-Nya dan

Page | 118
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
“mereka akan mengikuti Tuhan” (ayat 10); dan Tuhan menyelamatkan mereka dengan
“menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka” (ayat 11). Bagian ini diakhiri
dengan pernyataan: “demikian firman Tuhan”! ini bukan sekedar menutup sebuah
kalimat, melainkan menegaskan bahwa semua yang disampaikan itu adalah firman
Tuhan dan pasti akan digenap seperti apa yang difirmankan.

PENERAPAN
Keberadaan sebagai umat Allah seharusnya tercermin dalam relasi dengan Allah, yaitu
hidup dekat dan menyembah Allah. Hal yang demikian acapkali tidak terjadi
sebagaimana ditulis dalam Hose 11: 1-11. Kondisi umat Allah seperti ini tentu tidak terjadi
dengan sendirinya, melainkan ada ilah lain, di luar Tuhan, yang memikat. Umat Israel
misalnya terpikat kepada Baal, dewa kesuburan, sehingga mereka pun
mempersembahkan korban kepada dewa tersebut. Dalam konteks kehidupa kita hari
ini kondisinya tidak jauh berbeda. Secara terang-terangan atau secara tersembunyi ada
yang mengadalkan kuasa lain di luar Tuhan Yesus, Acap kali orang Kristen
memlakukannya, entah itu terkait dengan kepentingan kesehata, ekonomi, budaya
maupun politik. Apakah ini menghalangi kasih Allah kepada Kita?
Perlajaran dari Hosea 11: 1-3 mencatat bahwa kedegilan umat Allah tidak menghalagi
kasih Allah kepada mereka. Tapi bukan karena mereka jahat Allah mengasihi, melainkan
karena hati dan belas kasihan Allah. Tetapi kasih Allah ini harus direspons dengan
bertobat dan meninggalkan cara hidup yang membelakangi dan menjauhi Allah, dan
mengikuti Tuhan serta menyembah-Nya.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU II

Page | 119
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 18 JUNI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU – MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : YUNUS 4: 1-11
TEMA : “ALLAH MENGASIHI SEMUA ORANG”

PENDAHULUAN

Hari minggu 18 Juni telah membawa kita memasuki hari ke-169, minggu ke-24 dalam
minggu-minggu Trinitas atau minggu biasa kedua yang Panjang, dan kita memberikan
perhatian kepada fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-
Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia
Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif, tidak ada kata lain selain
mengakui bahwa “Allah mengasihi semua orang” sebagaimana dasar firman Tuhan yang
mendatangi kita minggu ini, Yunus 4 : 1 – 11.

Kasih Allah tidak terbatas hanya pada umat Israel, melainkan mencakup semua umat
manusia di bumi ini. Sebuah kesalahan kalau ada yang mengklaim bahwa Allah hanya
mengasihi bangsa tertentu. Sekalipun Israel itu adalah bangsa pilihan, tetapi Allah bukan
hanya mengasihi mereka, melainkan semua umat manusia. Kisah Yunus yang dicatat
dalam Yunus 4: 1-11 menunjukan sikap eksklusif di satu pihak, tetapi pada pihak yang
lain menggarisbawahi perhatian dan kepedulian Allah kepada orang-orang Niniwe.
Yunus menolak pergi ke Niniwa untuk mengingatkan akan kehancurannya, tetapi Yunus
menolak karena Niniwe merupakan ibu kota Asyur, musuh Israel, sehingga Yunus lebih
senang kalau kota itu hancur saja. Namun ini bukan rancangan Allah, Allah mengasihi
semua orang, dan tidak ada yang bisa membatasi Allah untuk mengasihi dan
mengampuni.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-3: Kemarahan Yunus, Yunus menolak perintah Allah pergi ke Niniwe, namun
akhirnya tiba di situ melalui perut ikan (2;17; 3:10). Misinya ialah untuk mengumumkan
kehancuran kota itu (3:4). Ia kesal dan marah besar ketika Allah mengampuni Niniwe,
karena raja dan penduduk kota itu bertobat dan mohon pengampunan Allah (3:1-10).
“Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia”. Demikian dicatat pada
ayat 1. Dalam kemarahnya itu, Yunus sadar, sebagaimana disebut dalam doanya, bahwa
Allah adalah “Allah yang pengasih dan penyayang sabar dan berlimpah kasih setia serta
yang menyesal karena malapetaka yang hendak diidatangkan-Nya” (ayat 2). Justru hal
ini, yaitu kasih dan pengampunan Allah, membuat Yunus gusar, dan mau mati. Pinta
Yunus kepada Tuhan: “cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada
hidup” (ayat 3). Sikap eksklusif Yunus ini bertentangan dengan rancangan Allah yang
mengasihi dan mengampuni Niniwe, maka Allah hendak menyadarkan Yunus,
sebagaimana nampak pada bagian berikut ini.

Ayat 4-9: Allah menyadarkan Yunus, Tindakan menyadarkan Yunus diawali dengan
pertanyaan yang bersifat korektif: “Layakkah engkau marah?” (ayat 4). Dari sisi Yunus
memang layak untuk marah. Niniwe yang merupakan musuh umat Allah pantas untuk
dihancurkan, bukan dikasihi dan diampuni. Dan ini manusiawi. Tapi dari sudut Allah,
tidak sesuai dan bertentangan dengan sikap Allah, sebagaimana dinyatakan dalam doa

Page | 120
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Yunus tadi, bahwa Allah itu pengasih, penyayang, panjang sabar, berlimpah kasih setia
dan suka mengampuni. Maka penyadaran terhadap Yunus bertolak dari apa yang
menyenangkanya dan diperhadapkan dengan rancangan Allah bagi Niniwe. Ketika
Yunus mengamati dari luar kota Niniwe apa yang akan terjadi, Tuhan menumbuhkan
sebatang pohon jarak dan disitu Yunus bernaung dan bersukacita (ayat 6). Tetapi
sukacita itu tidak berlangsing lama, karena keesokkan harinya pohon itu layu, kemudian
datang angin dan panas terik, yang membuat Yunus marah: “selayaknyalah aku marah
sampai mati” (ayat 9). Kembali Yunus mengatakan apa yang sudah disampaikan
sebelumnya: “Lebih baiklah aku mati dari pada hidup” (ayat 8). Hanya saja keinginan
untuk mati pada kali yang kedua ini berbeda dengan yang sebelumnya. Yang pertama,
karena Allah mengasihi dan mengampuni Niniwe, sedangkan yang kedua karena rasa
aman dan sukacitanya diambil kembali. Jadi kedua keinginan mati itu berpusat pada
kepentingan diri sendiri.. Yunus marah dan ingin mati, karena Allah mengasihi dan
mengampuni Niniwe, pada hal ia mau Niniwe hancur; dia juga kesal karena tempat
perteduhannya layu, padahal pohon jarak itu membuat rasa aman dan sukacita.
Keinginan-keinginan ini bertentangan dengan kehendak Allah.

Ayat 10-11: Allah Mengasihi Niniwe, Allah mengasihi semua orang, siapa saja yang
menyadari kesalahanya dan mau bertobat, Allah mengampuninya. Begitupun Niniwe
dikasih dan diampuni. “Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang
besar itu yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang…” Seorang Yunus
dikasih, bagaimana mungkin kota Niniwa dengan penduduk yang banyak itu mau
bertobat dan mengaharapkan pengampunan (lih. 3:8-9) tidak dikasihi dan diampuni.
Tentu jumlah penduduk yang banyak itu bukan alasan utama mereka dikasih dan
diampuni, melainkan karena Allah pada hakikat-Nya adalah pengasih, penyayang,
berlimpah kasih setia-Nya.

PENERAPAN

Seperti Yunus yang bersikap eksklusif dan mementingkan diri, maka kecenderungan
demikian pun ada pada setiap orang, termasuk pada orang Kristen. Sebenarnya sikap
ini manusiawi, karena bila ada orang menonjokan kepentingannya, hal itu biasa-biasa
saja. Tetapi hal itu menjadi luar biasa jahat ketika sikap tersebut dipraktekan oleh orang
Kristen, yang percaya kepada Kristus. Orang Kristen tidak lagi berpikir dan bertindak
secara antroposentris atau berpusat pada diri manusia, melainkan berpusat pada Allah
dan menjalani hidup ini dalam kehendak-Nya.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III

Page | 121
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 25 JUNI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU – MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : ZEFANYA 2: 1-3
TEMA : “SERUAN BERTOBAT”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 25 Juni saat ini adalah hari ke-176, minggu ke-26 dalam tahun 2023,
bahwa kita terus menerus diingatkan tentang fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada
Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus
Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif, agar
fokus pelayanan ini terus didasarkan pada firman Tuhan Zefanya 2 : 1 – 3, semua yang
mendegarkan mengalami pembaruan, yaitu pertobatan.

Keberadaan sebagai umat Allah memberikan keistimewaan dengan harapan akan


perlingungan Allah, bebas dari murka dan hukum Allah. Harapan ini tentu tidak salah
sejauh umat Allah itu setia menyembah dan memuliakan Allah. Ketika umat Allah hidup
tidak menurut kehendak Allah, maka hari Tuhan bukanlah hari keselamatan, melainkan
hari murka Allah. Seruan untuk bertobat sebagaimana di catat dalam Zefanya 2:1-3
menunjukkan bahwa Israel sebagai umat pilihan Allah tidak lagi hidup dalam kesetiaan
dan ketaatan kepada Allah; dan karena itu, hari Tuhan bagi mereka bukanlah hari
keselamatan, melainkan hari kemurkaan Allah
.
PENJELASAN TEKS

Ayat 1-2: Seruan Pertobatan, Seruan untuk bertobat diawali dengan ajakkan untuk
bangkit dari kehidupan yang berada di bawah murka Tuhan. “Bersemangatlah dan
berkumpullah, hai bangsa yang acu tak acu”. Israel disebut sebagai bangsa yang acu tak
acu, masa bodoh dan tak peduli dengan Tuhan dan hukum-Nya. Betapa pentingnya
untuk bangkit dan meninggalkan hidup yang akan binasa, karena hari Tuhan bagi
bangsa yang acu tak acu terhadap Tuhan dan hukum-Nya akan tertimpa murka Tuhan
yang dasyat. Karena itu, Israel diingatkan untuk bangkit “sebelum kamu dihalau seperti
sekam yang tertiup angin, sebelum datang ke atasmu murka Tuhan yang menyala-nyala
itu, sebelum datang ke atasmu hari kemurkaan Tuhan”. Tidak boleh terlambat untuk
bertobat sebelum murka Tuhan tiba, karena hari kemurkaan itu pasti tiba. Apa isi seruan
pertobatan itu? Mari kita perhatikan bagian berikut ini.

Ayat 3: Isi Seruan Pertobatan, Bertobat tidak sekedar meninggalkan kehidupan yang
dimurkai Tuhan. Esensi pertobatan adalah mencari Tuhan dan hidup dalam kerendahan
hati serta melakukan hukum-Nya. Isi seruan pertonatan terdiri dari:
Carilah Tuhan
Carilah keadilan
Carilah kerendahan hati
Mencari Tuhan, hidup dekat dan menyembah Tuhan mempunyai implikasi moral, yaitu
melakukan yang adil dan bersikap rendah hati di hadirat Tuhan maupun orang lain.
Jadi pertobatan tidak hanya mengenai hubungan dengan Tuhan, tetapi sekaligus
menyentuh relasi dengan orang lain.

Page | 122
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

PENERAPAN
Ketika gagal hidup sebagai umat Allah, murka Alah tidak bisa dihindari, Maka
pertobatan satu-satunya jalan untuk membebaskan diri dari murka Allah itu.
Pertobatan tidak hanya memperbaki hubungan dengan Allah, tetapi sekaligus relasi
dengan orang lain diperbarui. Keseimbangan antara dua relasi itu cerminan orang
hidup dalam pertobatan.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU IV

Page | 123
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
JUMAT, 30 JUNI 2023
KELENDER GEREJAWI : IBADAH AKHIR BULAN JUNI 2023
PEMBACAAN ALKITAB : IBRANI 4: 1-13
TEMA : “HARI PERHENTIAN, HARI KESELAMATAN”

LATAR BELAKANG

Hari Jumat 30 Juli telah membawa kita masuki hari ke-181 dalam minggu ke-26 tahun
2023 sebagai hari terakhir dari bulan Juni, kita terus diingatkan, samapai detik terakhir
untuk akhiri triwulan ke-3 sebagaimana pelayanan GKI yang selama ini dibangun dan
digumuli pada fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni
2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia
Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif, sekali lagi diterangi oleh firman
Tuhan Ibrani 4 : 1 13.

Ketika murid-murid Yesus, yang disebut Kristen (Kis 11:26) hadir dan hidup bersama
dengan orang Yahudi, maka pertanyaan penting muncul adalah apa yang menjadi
keistimewaannya jika dibandingkan dengan agama yang lain, dan apa yang
ditawarkannya kepada manusia. Agama di luar Kristen seperti Yahudi memiliki tokoh
kharismatik, Musa misalnya, dan menawarkan keselamatan melalui ketaatan dalam
melaksanakan hukum taurat. Hukum taurat menjadi penuntun hidup umat Allah, dan
siapa yang mematuhinya bebas dari murka Allah. Karena itu, peranan manusia untuk
meraih keselamatan sangat menentukan. Karakter yang antroposentris ini berbeda
dengan Kristen yang berpusat pada Kristus. Manusia pada dirinya tidak memiliki
kapasitas mengerjaksn keselamatannya. Tidak berarti manusia tidak mempunyai
harapan untuk keselamatan. Manusia memiliki harapan dan memperoleh keselamatan
karena iman kepada Yesus Kristus.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-8,Orang yang diselamatkan dan tidak diselamatkan, Keyakinan Kristen


mengarisbawahi bahwa mereka yang beriman kepada Kristus telah beroleh bagian di
dalam kemuliaan-Nya (3:14). Sekalipun demikian janji untuk masuk ke dalam
kemuliaan itu masih berlaku. Janji ini tidak boleh menjadi alasan untuk lalai hidup
dalam kemuliaan Kristus, maka dengan tegas diingatkan: “baiklah kita waspada, supaya
jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan. Sekalipun janji akan
masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku” (4:1; UL 31:7; Yos 22:4)).

Kepada semua orang diberitakan “kabar kesukaan” mengenai keselamatan dalam


Kristus, namun bagi sebagian orang pemberitaan itu tidak ada faedahnya karena tidak
disambut dengan iman kepada Kristus. Mereka ini tidak akan masuk ke dalam
kemuliaan dan keselamatan sebagai tempat perhentian bagi yang percaya kepada-Nya.
Dengan mengutip Maz 95:11, penulis menekankan hal tersebut, bahwa mereka yang
tidak beriman tidak akan masuk, kendati pekerjaan keselamatan itu telah diselesaikan.
Jadi ada yang masuk dan ada yang tidak masuk ke dalam kemuliaan dan keselamatan
Kristus. Yang masuk adalah yang beriman, dan yang tidak masuk adalah yang tidak
beriman. Sekalipun demikian kesempatan untuk semua orang masuk ke dalam
perhentian-Nya tetap disediakan, yaitu di dalam Kristus. Dan inilah hari keselamatan,

Page | 124
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
hari perhentian Tuhan.Terkait dengan hal ini, penulis menyebut pengalaman Yosua
yang melanjutkan kepemimpin Musa memimpin bangsa Israel memasuki tanah
perjanjian (ayat 8; Ul 31;7; Yos 22:4 )

Ayat 9-11, Hari Perhentian, Hari Keselamatan, Hari perhentian telah disediakan Allah
dengan mengerjakan keselamatan bagi manusia, dan siapa yang beriman kepada Kristus
telah memasukinya. Kutipan dari Mazmur 95;11 di atas (ayat 7) menunjukkan bahwa
“hari ini” di dalam Yesus Kristus Allah telah mengerjakan keselamatan itu, karena itu
“janganlah keraskan hatimu”! Allah masih menyediakan kesempatan untuk masuk ke
dalamnya. Tidak perlu, dan tidak harus mengerjakan apapun untuk datangkan
keselamatan, karena Allah sudah mengerjakannya, dan “hari ini” adalah hari perhentian
dan hari keselamatan yang Allah sediakan bagi setiap orang yang beriman kepada
Kristus. Tetapi keselamatan “hari ini” memiliki dimensi eskhatologis, sehingga setiap
orang mesti berusaha mempertahankan keberadaannya dalam keselamatan ini sampai
pada pewujudnyataan keselamatan dan kepenuhan hari perhentian itu. “Karena itu,
baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun
jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga” (ayat 11). Ketidaktaatan menjadi
penghalang memasuki hari perhentian akhir itu.

Ayat 12-13, Tidak Ada Yang Tersembunyi bagi Allah, Perjalanan memasuki hari
perhentian itu di jaga dan dituntun Allah melalui firman-Nya. Firman ini disebuat
sebagai “lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam
sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita” (ay 12). Karena itu, kehidupan setiap orang di
hadapan Allah tidak ada yang tersebunyi dan harus dipertanggungjabakan.

PENERAPAN

1) Tuhan telah mengerjakan keselamatan bagi kita, dan “hari ini” adalah hari
perhentian dan hari keselamatan. Allah telah menyelesaikan karya keselamatan-
Nya, maka hari ini adalah hari keselamatan kita. Tidak ada lagi yang harus
dikerjakan untuk mendatangkan keselamatan, kecuali merayakannya dalam
kehidupan secara pribadi dan bersama orang lain.
Keselamatan hari ini adalah sebuat realitas eskhatologis, karena itu kehidupan dan
pelayanan gereja harus terarah ke masa depan

Page | 125
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023
“Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”

BULAN JULI - 2023

MINGGU, 2 JULI 2023


KELENDER GEREJAWI : HIJAU – MINGGU BIASA – AKHIR BULAN
PEMBACAAN ALKITAB : KEJADIAN 1 : 1 – 2 : 7
TEMA : “MENEMUKAN KEBAIKAN TUHAN DALAM CIPTAAN-NYA”

LATAR BELAKANG

Hari ini kita sudah memasuki hari ke-183, minggu ke-27 dalam tahun 2023, atau kita
berada pada bulan Juli, minggu pertama dari triwulan ke-3, dimana fokus pelayanan
Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 diarahkan pada
“Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya” yang dibangun atau
dikembangkan dengan terang firman Tuhan dari Kejadian 1 : 1 – 2 : 7 untuk terus
menemukan jatidiri “cinta alam sebagai mengasihi sesama sebagai kasih yang original,
yang mula-mula dari Pencipta”.

Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Sejak awal Kitab Kejadian, fokus dari sorotan
penyataan terarah kepada Yang Mahakuasa, Dia adalah yang Awal, Sang Pencipta dan
Sumber dari segala yang ada. Pengarang kisah pertama ini bermaksud mengelompokkan
penciptaan semua makhluk dengan cara yang jika ditinjau dari segi logika dapat
diterima dan yang mencakup segala sesuatu yang dijadikan Allah. Mula-mula diciptakan
makhluk hidup yang non-manusia, lalu yang lain-lain sampai dengan makhluk yang
paling mulia, yaitu manusia sebagai gambaran Allah. Karya Allah penciptaan
berdasarkan teks sampai dengan hari ketujuh Allah berhenti, teks ini menjadi semacam
panduan untuk manusia menentukan satu hari dalam seminggu adalah hari khusus
untuk bersekutu dengan Tuhan.

PENJELASAN TEKS

Pada tiga hari pertama, Allah menciptakan dan mengatur wadah untuk sebuah
kehidupan.

1) Di hari pertama (ayat 1-2), memberi gambaran bahwa pada mulanya tidak ada
apapun yang indah untuk di lihat, sebab bumi belum berbentuk (=kekacauan) dan
kosong (=kehampaan). Bumi tidak berbentuk, tidak berguna, tanpa penghuni,
tanpa hiasan, hanya bayangan atau rancangan kasar dari hal-hal yang akan datang.
Di sini Allah kemudian diperkenalkan sebagai Allah Pencipta langit dan bumi, dan
juga Allah Sumber dari kehidupan dan pergerakan di dalam bumi ciptaan-Nya.
Maka itu di hari pertama kita membaca bahwa Allah menciptakan terang untuk
menjadi wadah waktu bagi kehidupan: yaitu siang dan malam. Tanpa terang, tidak
ada kehidupan.

2) Hari kedua dan hari ketiga merupakan pengaturan yang begitu rapih dan sistematis
dari dunia ciptaan ini. Di hari kedua (ayat 6-8) terjadi pemisahan antara air di langit

Page | 126
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
(cakrawala) dan air yang di bawah langit yang bertujuan untuk menciptakan
ruangan untuk makhluk udara dan makhluk air. Sedangkan pada hari ketiga (ayat
9-13), yaitu pembentukan laut dan tanah kering, dan bumi dibuat menjadi subur.
Jika sebelumnya, kekuasaan Sang Pencipta sudah dikerahkan dan dicurahkan di
sekitar bagian atas dari dunia yang kelihatan; tetapi sekarang Ia turun ke dunia
bawah, ke bumi, yang dirancang bagi anak-anak manusia, dirancang baik untuk
mereka tinggali maupun untuk mereka pelihara. Dan di sini kita mendapati
gambaran bagaimana bumi dibuat cocok untuk ditinggali dan dipelihara manusia,
dan bagaimana rumah mereka dibangun serta makanan mereka dipersiapkan.
Daratan dengan berbagai tumbuhan di dalamnya diciptakan dan diatur agar
menjadi tempat yang indah dan asri bagi penghuninya, berbagai makhluk hidup
darat, dan terutama manusia.

3) Sebagaimana penciptaan pada tiga hari yang pertama adalah untuk mempersiapkan
wadah bagi penghuni-penghuninya, maka demikian pada tiga hari yang kedua,
sampai dengan dunia binatang diciptakan adalah penciptaan untuk tujuan
kemanusiaan. Di hari keempat (ayat 14-19), matahari, bulan dan bintang-bintang
diciptakan oleh Allah dan diletakkan di tempatnya agar manusia dapat mengenal
waktu dan polanya. Benda-benda penerang ini berperan untuk membedakan
waktu: siang dan malam, musim panas dan musim dingin, dsb. Hal ini penting kelak
agar dapat menuntun tindakan manusia: misalnya Allah telah menetapkan benda
penerang yang melaluinya kita bisa bekerja dan bukannya malah tidur atau
bermain-main atau membuang waktu percuma. Dan juga agar manusia bisa
mengelola alam secara tepat sesuai musim dan tentunya karakter dari berbagai
ciptaan tersebut. Di hari kelima (ayat 20-23), Allah menciptakan ikan dan burung
untuk mengisi laut dan udara, menjadi bagian dari keasrian alam ini. Jika kita amati
pada setiap hari penciptaan sebelumnya, memang telah dijadikan ciptaan-ciptaan
yang amat mulia dan unggul. Namun di hari kelima inilah kita baru membaca
tentang penciptaan makhluk hidup yang bergerak. Lihatlah dalam penciptaan kali
ini semakin istimewa bukan hanya karena tahapannya yang berlanjut, tetapi juga
hasil ciptaan Allah itu makin unggul. Dan di sini juga kita bertemu bahwa untuk
pertama kalinya Allah memberkati ciptaan-Nya itu untuk berkembang biak dan
memenuhi ruang yang Allah ciptakan khusus untuk mereka (ayat 22).

4) Akhirnya di hari keenam (ayat 24-31), setelah menciptakan hewan yang hidup di
udara dan laut, Tuhan menciptakan binatang yang mendiami daratan, baik
binatang hutan, ternak, maupun melata sebagai bagian terakhir sebelum manusia
diciptakan. Dengan ketiga bagian alam sudah terisi oleh berbagai makhluk hidup,
lengkaplah udah segala sesuatu yang dipersiapkan Allah untuk ciptaan-Nya yang
termulia, yaitu manusia. Kesempurnaan penciptaan Allah tampak dalam penciptaan
manusia sebagai makhluk yang mulia karena diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah. Meskipun ada beberapa kesamaaan dalam hal fisik dengan ciptaan yang lain,
tetapi ada perbedaan yang tidak dapat disamakan dalam hal kemampuan moral,
intelektual dan spiritualitas. Manusia dapat berkomunikasi dengan Allah dan
merespons Allah. Manusia juga dikaruniai kemampuan khusus untuk
mengembangkan diri agar hidupnya dapat dipakai oleh Allah. Itu sebabnya
manusia diberi otoritas dan tanggung jawab untuk mengelola bumi dan segala
isinya.

Page | 127
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Semua karya penciptaan Allah ini diberi catatan sebagai hal yang baik adanya, bahkan
menutupnya dengan sebuah pernyataan bahwa ”Maka Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.“ (ayat 10,12,18,21,25,31). Selanjutnya dalam
Kejadian 2:1-7, sesudah enam hari maka Allah berhenti dari semua pekerjaan
penciptaan (ayat 2). Apa tujuan Allah berhenti di hari ketujuh dan menguduskannya?
Tentu bukan karena Allah perlu beristirahat! Ada dua jawaban untuk pertanyaan
tersebut: pertama, Allah telah menyelesaikan semua karya penciptaan-Nya secara
sempurna. Olah karena itu, hari ketujuh adalah hari perayaan atas mahakarya itu.
Dengan berhenti bekerja pada hari Sabat, kita sedang ikut dalam perayaan sukacita
bersama Allah dalam mengagumi dan menikmati kesempurnaan karya-Nya. Kedua,
dengan berhenti dari pekerjaan-Nya pada hari ketujuh, Allah sedang memberi model
pola keteraturan kerja bagi manusia. Manusia tidak bisa kerja terus menerus tanpa henti,
ia membutuhkan istirahat untuk memulihkan tenaganya.

Secara khusus dalam Kejadian 2:4-7, kita seperti sedang melihat kisah kedua tentang
penciptaan. Jika dalam kisah pertama, Allah berfirman maka semuanya menjadi ada.
Maka dalam pasal kedua ini, tindakan Allah dalam penciptaan manusia sangat disoroti.
Di sini manusia dikisahkan sebagai karya tangan Allah. Allah sendiri yang membentuk
manusia dari debu tanah, lalu menghembuskan nafas kehidupan kepadanya.

PENERAPAN

Pekerjaan mencipta adalah pekerjaan yang sungguh amat baik. Segala sesuatu yang
dijadikan oleh Allah, dijadikan dengan baik, tidak ada cacat atau kekurangan apapun
di dalamnya. Baik, sebab semuanya sesuai dengan pikiran Sang Pencipta, persis seperti
apa yang diinginkan-Nya. Baik, sebab pekerjaan itu memenuhi tujuan penciptaannya
dan sesuai dengan maksud pekerjaan itu dirancang. Baik, sebab pekerjaan itu berguna
bagi manusia, yang telah ditunjuk Allah sebagai tuan atas makhluk ciptaan yang
kelihatan. Baik, sebab semua itu demi kemuliaan Allah. Ketika Allah melihat kembali
pekerjaan-Nya, semuanya sungguh amat baik. Bagaimana ketika kita dipercayakan
sebuah pekerjaan? Apabila kita harus melihat kembali pekerjaan-pekerjaan kita, apakah
kita dapat mengatakan bahwa yang kita kerjakan itu baik? Ataukah kita mendapati,
dengan rasa malu, bahwa banyak hal dikerjakan dengan amat buruk, terburu-buru,
tidak bersungguh-sungguh, bahkan cenderung sembrono? Pekerjaan penciptaan itu
sungguh amat baik. Setiap bagiannya baik, tetapi juga keseluruhan ciptaan itu secara
bersama-sama sungguh amat baik. Manusia diberi otoritas dan tanggung jawab untuk
mengelola bumi dan segala isinya. Walaupun demikian, otoritas itu bukan merupakan
hak untuk merusak semua yang baik yang telah Allah ciptakan. Perintah untuk
menaklukkan bumi bukanlah perintah agar manusia menjadi penguasa arogan yang
berlaku sewenang-wenang atas alam. Memanfaatkan kekayaan alam memang
merupakan tugas manusia, tetapi bila prosesnya mengakibatkan kerusakan alam, jelas
harus dipertimbangkan ulang. Kita harus ingat bahwa bumi ini pada mulanya dijadikan
dengan sungguh amat baik, maka jangan dirusak atau diperlakukan sembarangan,
karena kita harus mengembalikannya dalam keadaan yang seharusnya baik.

Page | 128
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk kembali menemukan kebaikan Tuhan
dalam ciptaan-Nya ini. Mari memulai dengan satu tindakan kecil: buang sampah pada
tempatnya, tanamlah satu pohon, dan lain sebagainya. Jika kita baik dengan alam,
tentu alam pun akan baik terhadap kita. Sebab semua telah dijadikan sungguh amat
baik sejak awalnya.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III

Pertanyaan Pendukung Kelompok Diskusi dalam Ibadah Unsur


PAM, PW dan PKB

Pertanyaan untuk Diskusi tentang Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-
September 2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”
mengikuti teks Kejadian 1:1-2:7

(1) Sebutkanlah pembaruan dalam isi Penciptaan Allah, hari pertama hingga hari ke-7
Allah menciptakan apa saja?
(2) Tentang Allah Pencipta disebutkan nama-Nya, dalam Bahasa Ibrani, yaitu : Bara
Elohim (Allah Pencipta) ; Ruakh Elohim (Roh Allah) ; wayomer Elohim (Firman
Allah), yaitu satu Allah memiliki 3 keberadaan, yaitu Pencipta, Roh dan Firman.
Kemukakanlah pendapatmu tentang perbedaan “Pencipta” dan “Ciptaan”…!!
(3) Sebutkanlah satu per satu kebaikan Tuhan dalam ciptaan-Nya untuk kita dan
generasi yang akan datang? (misalnya : bunga yang memekar itu indah atau pohon
matoa yang berbuah, atau air yang mengalir di sungai/kali, dst …)

Page | 129
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, …. JULI 2023
KELENDER GEREJAWI: IBADAH SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS (Tengah Tahun)
PEMBACAAN ALKITAB : 1 KORINTUS 10 : 1 – 22
TEMA : “BELAJAR DARI PENGALAMAN TERDAHULU”

LATAR BELAKANG

Dalam teologi Paulus sendiri, kesatuan antara umat Allah di Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru merupakan hal yang cukup sering kita temukan. Bagi Paulus, gereja
adalah Israel yang baru (Roma 2:26-29; 4:12,16; 11:17-24; Gal 3:6-9,29; 6:16; Filipi
3:3), walaupun gereja terdiri dari berbagai etnis yang sangat variatif. Teologi semacam
ini didasarkan pada pemahaman Paulus bahwa yang disebut Israel bukanlah secara etnis
atau biologis (Roma 9:6). Dari sejak zaman dahulu kala, sebutan “umat Allah” adalah
berdasarkan pilihan, bukan berdasarkan kelahiran. Walaupun Ismail juga merupakan
keturunan biologis dari Abraham dan meskipun Esau juga adalah anak kandung Ishak,
tetapi yang disebut “pilihan” adalah Ishak dan Yakub (Roma 9:7-13). Di bagian lain
Surat Roma, Paulus memberikan argumen dari perspektif yang sedikit berbeda. Ia
menunjukkan bahwa Abraham dibenarkan karena iman, sebelum ia bersunat (Roma
4:2,10-11). Abraham juga menerima janji Allah sebagai bapa dari bangsa yang besar
berdasarkan iman, bukan berdasarkan ketaatan pada hukum Taurat (Roma 4:13-16).
Bertolak dari fakta ini maka semua orang yang beriman kepada Allah Abraham adalah
keturunan Abraham. Dengan menegaskan keterkaitan teologis di atas, Paulus ingin
menunjukkan kesamaaan antara bangsa Israel dan jemaat Korintus. Mereka sama-sama
umat Allah. Mereka memiliki kitab suci yang sama. Mereka mempunyai pengalaman
rohani yang luar biasa dari Allah. Kesamaan inilah yang membuat nasehat dan
peringatan ini menjadi lebih relevan bagi jemaat Korintus.

PENJELASAN TEKS

Di bagian akhir pasal 9 Rasul Paulus sudah menggambarkan kehidupan rohani kita
seperti seorang atlit yang harus menguasai diri dan berusaha sekeras mungkin untuk
mencapai garis akhir (9:24-27). Paulus sendiri bahkan mendisiplinkan diri sedemikian
rupa supaya ia pada akhirnya tidak didiskualifikasi (9:27). Pada pasal 10 ini Rasul Paulus
memperingatkan jemaat Korintus agar berjaga-jaga terhadap keadaan mereka. Nasihat
ini dipertegas lagi dengan menampilkan contoh-contoh orang di Perjanjian Lama yang
meskipun merupakan umat pilihan yang diakui Allah dan memiliki berbagai hak
istimewa, ternyata gagal dan didiskualifikasi, mereka dihukum secara mengerikan oleh
Allah karena dosa-dosa mereka (10:5).

1) Ayat 1-5 : melalui beberapa contoh pengalaman rohani yang luar biasa yang pernah
dialami bangsa Israel selama di padang gurun, Paulus sedang menceritakan
peristiwa di Perjanjian Lama dengan menggunakan ungkapan di Perjanjian Baru.
Sebagaimana semua orang percaya di Perjanjian Baru dibaptis ke dalam Yesus,
demikian pula orang percaya di Perjanjian Lama ‘dibaptis untuk menjadi pengikut
Musa’. Mengapa Yesus dibandingkan dengan Musa dalam bagian ini? Dalam tradisi
Yahudi, memang sudah dikenal sebuah pengharapan mesianis bahwa Mesias adalah
Musa yang baru (Ul 18:18). Salah satu peranan Mesias adalah sama dengan Musa,
yaitu memimpin bangsa Israel. Berdasarkan tradisi inilah Paulus menyandingkan

Page | 130
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Musa dengan Yesus, yakni dari sisi kepemimpinan mereka. Peristiwa bangsa Israel
melintasi Laut Teberau dan orang-orang percaya dibaptis memang memiliki
kesamaan: keduanya jela melibatkan unsur air. Lebih jauh lagi, kedua peristiwa ini
merupakan titik balik perubahan status umat Allah. Sebelum melewati Laut
Teberau, status bangsa Israel masih sebagai budak, setelah itu mereka baru menjadi
umat Allah dalam arti yang sesungguhnya. Baptisan juga demikian; sebelum
dibaptis, orang-orang percaya dianggap masih berada dalam status yang lama.
2) Pemberian manna yang adalah roti dari sorga dan air minum yang keluar dari batu
karang juga menjadi cerita bagaimana Tuhan memelihara mereka secara ajaib.
Namun kenyataannya, bangsa Israel justru sering bersungut-sungut dan
meninggalkan Tuhan yang sudah memelihara mereka. Mereka semua memiliki
pengalaman spektakuler yang sama, mengalami perlindungan, pimpinan, berkat,
mujizat dan kecukupan jasmani dari Tuhan, namun mayoritas dari mereka tidak
berkenan kepada Allah sehingga mereka ditewaskan di padang gurun dan pada
akhirnya yang mencapai garis akhir hanya sedikit (band. Bilangan 14:29-32; 26:65)
3) Ayat 6-10 : pada bagian ini Paulus melanjutkan uraian perihal kesalahan dan
hukuman bagi umat Israel, dosa-dosa dan tulah-tulah yang menimpa mereka.
Semuanya dicatat sebagai contoh kepada jemaat Korintus tentang dosa-dosa yang
harus dihindari, antara lain: menginginkan hal-hal yang jahat (ayat 6), menyembah
berhala (ayat 7), percabulan (ayat 8), mencobai Tuhan (ayat 9), dan bersungut-
sungut (ayat 10).
4) Ayat 11-13 : dari peringatan-peringatan yang datang dari pengalaman umat Israel,
maka kini Rasul Paulus memberi peringatan yang bersifat lebih umum kepada
jemaat Korintus agar bersikap hati-hati dan tidak menjadi sombong (terlalu percaya
diri) karena merasa sudah memiliki iman yang teguh (ayat 12). Orang yang
menyangka bahwa ia berdiri teguh, janganlah merasa yakin dan aman, tetapi
berjaga-jaga. Orang lain pernah jatuh, dan kita mungkin saja akan mengalaminya
juga. Kita justru angat mungkin jatuh pada waktu kita merasa teramat yakin akan
kekuatan sendiri, sehingga merasa sangat aman dan tidak berjaga-jaga. Tidak
mempercayai kekuatan sendiri, serta berjaga-jaga dan bergantung kepada Allah
merupakan cara terbaik bagi orang Kristen untuk melawan kuasa dosa.
5) Ayat 14-22 : Rasul Paulus juga menekankan peringatan terhadap penyembahan
berhala kepada semua orang. Paulus menyampaikan dasar pernyataannya dengan
merujuk kepada perjamuan Tuhan (ayat 16-17). Makan dari perjamuan itu berarti
mengambil bagian dalam pengorbanan itu, sehingga dengan demikian kita menjadi
tamu kepada siapa korban itu dipersembahkan, sebagai tanda persahabatan kita
dengan-Nya. Dengan demikian, mengambil bagian di meja perjamuan Tuhan sama
dengan mengaku sebagai tamu dan umat perjanjian Allah, bersekutu dengan Dia,
mengambil bagian dalam hak-hak istimewa dan mengaku diri berada di bawah
kewajiban yang timbul dari kematian dan pengorbanan Kristus.
6) Mengambil bagian dalam perjamuan Kristen berarti menjalin persekutuan dengan
Kristus, sedangkan mengambil bagian dalam perjamuan yang dibuat untuk
menghormati berhala orang kafir dan mengambil makanan yang dipersembahkan
kepada mereka, sama dengan menjalin persekutuan dengan roh-roh jahat. Ada
pertentangan di sini, persekutuan dengan Kristus dan persektuan dengan roh-roh
jahat tidak pernah bisa berjalan bersama.

Page | 131
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENERAPAN

a) Belajar dari kehidupan orang Israel pada masa pengembaraan di mana mereka
mengalami banyak pengalaman rohani bersama Tuhan, hidup di bawah
perlindungan Tuhan secara langsung, melihat hal-hal luar biasa yang terjadi karena
kuasa Tuhan, akan tetapi mereka tetap hidup di dalam dosa dan kejahatan. Hal ini
memberi peringatan kepada kita bahwa aktif dalam kegiatan rohani kadangkala
tidak menjamin adanya pertumbuhan rohani yang baik. Banyak orang Kristen
terlibat dalam banyak bentuk pelayanan di gereja, namun kehidupan rohaninya
tidak bertumbuh. Hal ini perlu kita periksa kembali dan mengakuinya di hadapan
Tuhan ketika kita hendak masuk dalam meja perjamuan hari ini.
b) Memberi diri mengambil bagian tiap waktu dalam perjamuan Tuhan membuat kita
terikat dalam persekutuan dan ketaatan kepada Dia. Dalam ketaatan kepada Kristus
dan dalam kesatuan dengan Dia, kita tidak dapat mempersilahkan allah lain
mengganggu hubungan yang baik ini. Maka bagian ini juga menasihati kita tentang
penyembahan berhala yang harus kita sikapi dengan serius karena hal ini masih
terus terjadi di dalam hidup kita hanya saja dalam bentuk yang berbeda. Berhala-
berhala itu kini dikemas dalam situasi modern dan membaur dalam kehidupan
sehari-hari. Bahkan seringkali berhala-berhala tersebut dikemas dalam simbol-
simbol kekuasaan, kesenangan dan kemewahan yang kita junjung tinggi.

Page | 132
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 9 JULI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : KELUARAN 14 : 15 – 31
TEMA : “SELALU ADA JALAN KELUAR”

LATAR BELAKANG

Kita syukuri hari ini sudah mencapai hari ke-190, minggu ke-28 bulan Juli tahun 2023,
dalam mengelolah seluruh pelayanan ibadah, kita terus diingatkan untuk mendoakan
GKI dan komitmen pelayanannya dengan menetukan arah pelayanan dalam tahun
pertama 2023 dengan fokus pada triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023
Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya dengan landasan firman
Tuhan dari Keluaran 14 : 15 – 31. Bebas dan menerima keadilan yang murni dari Allah
yang bertindak merupakan anugerah.

Atas pertolongan dan pembelaan Tuhan terhadap bangsa Israel, mereka dilepaskan dari
perbudakan oleh bangsa Mesir. Bangsa Mesir merasakan tekanan yang hebat dari Tuhan
dan bangsa Israel melihat sendiri betapa besar kuasa Tuhan yang ditunjukkan melalui
kesepuluh tulah yang diturunkan atas bangsa Mesir. Hal itu membuat bangsa Israel
yakin untuk melangkah pergi meninggalkan tempat di mana mereka diperbudak
menuju suatu tempat yang mereka sendiri belum pernah tahu, kecuali nenek moyang
mereka. Bangsa Israel yang saat itu pergi keluar dari Mesir mempercayakan nasib
mereka dalam pimpinan Musa yang kelihatan dan tentunya kepercayaan kepada Tuhan
yang telah menunjukkan kekuatan dan kuasa yang besar di depan mata mereka. Kita
dapati di sini sejarah sebuah karya ajaib yang sangat sering disebut di Perjanjian Lama
dan Baru, yakni terbelahnya Laut Teberau tepat di depan mata orang Israel.

PENJELASAN TEKS

Bangsa Israel sedang menghadapi persoalah yang sangat pelik karena mereka
berhadapan dengan Laut Teberau dan di belakang mereka ada pasukan Firaun yang
datang mengejar. Mereka tidak hanya menghadapi persoalan di depan yang
keadaannya belum pasti, tetapi juga menghadapi persoalan di belakang yaitu masa lalu
mereka saat diperbudak di Mesir. Dalam menghadapi kondisi seperti itu bangsa Israel
menjadi takut (14:10) dan saling menyalahkan (14:11-12). Apakah Tuhan salah dalam
rencana-Nya untuk melepaskan banga Israel dari tangan bangsa Mesir? Tidak sama
sekali, sebab semuanya itu sudah ada dalam rencana Tuhan.

(Ayat 15-20) Dalam respon Tuhan terhadap Musa di ayat 15, kita mungkin dapat
menduga bahwa di hadapan Tuhan tampaknya Musa menyuarakan sebuah perasaan
pesimis, walaupun sebelumnya di hadapan bangsa Israel ia terlihat sangat beriman (lihat
14:13-14). Mua juga tidak mengerti mengapa Tuhan menempatkan mereka dalam situasi
demikian. Maka untuk menjawab ketakutan Musa dan bangsa Israel itu, Allah
memerintahkan Musa untuk melakukan serangkaian tindakan untuk membelah Laut
Teberau supaya orang Israel dapat berjalan di tengah-tengahnya (ayat 16). Di sini Allah
sendiri menjelaskan bahwa Ia mempunyai tujuan dalam tindakan itu, yakni agar orang
Mesir, termasuk Firaun tentunya, tahu bahwa Allah Irael adalah TUHAN (ayat 18).

Page | 133
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
(Ayat 21-31) Bagian ini menjadi satu contoh dari kuasa dahsyat Allah atas alam semesta.
Ia membelah lautan dan membuka jalan melaluinya. Tanda yang dipakai untuk
mengawali mujizat ini adalah uluran tangan Musa ke atas laut, yang menandakan
bahwa mujizat ini diperbuat Allah sebagai jawaban atas doa Musa, untuk membenarkan
tugas pengutusan Musa, dan menjadi tanda keberpihakan Allah terhadap bangsa yang
dipimpin Musa. Tanda alam yang menjadi perantara adalah angin timur yang keras,
yang menunjukkan bahwa kuasa Allah yang mengerjakannya, di mana angin dan laut
pun patuh kepada-Nya. Bangsa Israel menyeberangi Laut Teberau dan berhasil
mencapai daratan di sisi seberang. Orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-
tengah laut (ayat 29), dengan tiang awan, yakni kemuliaan Tuhan menjadi barisan
belakang mereka, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok agar orang
Mesir tidak menyerang mereka dari sisi sayap.

Tidak cukup hanya mengalami kuasa Allah yang begitu besar yang membuat bangsa
Israel berjalan di tanah kering di tengah-tengah laut, Allah masih menunjukkan kuasa-
Nya dengan memusnahkan pasukan Firaun di depan mata bangsa Israel. Orang Israel
melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut (ayat 30). Pemeliharaan Allah telah
mengaturnya sedemikian rupa sehingga gelombang pasang yang berikutnya
menghempaskan mayat-mayat orang Mesir ke permukaan. Mujizat tersebut ternyata
sangat mempengaruhi orang Israel, kini mereka menjadi malu atas ketidakpercayaan
dan sungut-sungut mereka. Mujizat yang telah Allah kerjakan bagi mereka melalui
kepemimpinan Musa telah mengikat mereka untuk menaati Allah di bawah pimpinan
Musa. Mujizat ini menguatkan iman mereka akan janji yang kelak akan digenapi karena
mereka telah dibawa keluar dari Mesir dengan penuh kemenangan. Kini mereka tidak
ragu karena mereka memiliki Allah yang dahsyat dan mereka juga memiliki seseorang
yang menjadi perantara mereka dengan Allah.

PENERAPAN

a) Allah tidak pernah tinggal diam ketika umat-Nya bergumul dalam masalah. Tuhan
selalu bertindak tepat pada waktunya dalam kebuntuan, ketegangan dan ketakutan
yang sedang dihadapi oleh manusia dengan memberikan jalan keluar kepada
mereka. Ia melepaskan umat-Nya dari berbagai pencobaan bahkan segala sesuatu
yang tidak mungkin, dijadikan mungkin bagi Allah. Karena itu jangan pernah
kehilangan iman kita kepada Tuhan.

b) Peristiwa Laut Teberau menjadi titik balik dalam sejarah Israel. Bila sebelumnya
mereka berada di bawah kuasa Mesir, maka saat itu mereka menyaksikan sendiri
bagaimana Tuhan menyingkirkan orang Mesir dari kehidupan mereka. Matinya
tentara Mesir merupakan konfirmasi bahwa kelepaan mereka dari dunia
perbudakan Mesir sungguh nyata. Mereka tidak perlu lagi merasa tertekan karena
bangsa lain menindas mereka. Identitas mereka sebagai bangsa, terutama sebagai
bangsa pilihan Allah, telah dipulihkan oleh Allah yang memilih mereka.

c) Tuhan memakai alam: menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang
keras – padahal menurut pakar meteorologi, angin timur yang berhembus di
padang gurun itu berhembus sangat dahyat dan bisa menimbulkan tsunami – untuk
membaharui kehidupan umat Israel dan membebaskan mereka dari dunia

Page | 134
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
perbudakan Mesir. Apa yang menurut teori dan pemikiran manusia dapat
menimbulkan hal-hal yang buruk, namun di tangan Tuhan hal itu justru dapat
menghasilkan mujizat bagi kita.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU II

Page | 135
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 16 JULI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : YOSUA 3 : 1 – 17
TEMA : “KUDUSKANLAH DIRIMU ! ALLAH YANG HIDUP ADA DITENGAH-TENGAH
KAMU”

LATAR BELAKANG

Hari ini minggu 16 Juli, kita memasuki hari ke-197, hari minggu ke-29 tahun 2023, setiap minggu
terus kita diarahkan untuk ingat tentang focus tahun pelayanan GKI dalam triwulan ketiga
Juli-Agustus-September 2023, yaitu “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta
ciptaan-Nya” dilandasi dengan firman Tuhan dari Yosua 3 : 1 – 17 yang menjadi
patokan untuk pelayanan dalam minggu berjalan.

Karena itu kita terus memberikan focus khotbah pada dua tema, yaitu Tema sentral
bulan Juli, dan tema bacaan, tema sentralnya adalah “ Pembaharuan Tuhan terhadap
alam Ciptaan-Nya dan Tema Khotbah” Kuduskanlah dirimu ! Allah yang hidup ada di
tengah-tengah kamu. Jika kita menghubungkan dua tema ini menjadi satu pengajaran
maka akan ada banyak pelajaran dari tema-tema ini. Kekudusan dan kehadiran Allah
membawa pembaharuan, atas alam, manusia dan seluruh ciptaanNya. Dengan
demikian kita akan bicara tentang : Kekudusan, Simbol Kehadiran Allah ditengah-tengah
hidup umatNya dan Kuasa Allah yang membawa pembaharuan hidup.

PENJELASAN TEKS

Pengajaran Tentang Kekudusan

Kekudusan dalam konteks Yosua 3 : 1 – 17, berhubungan dengan umat, dalam tema ini
ditekankan dengan tanda seru (!), artinya ini suatu perintah, bagian ini diambil dari ayat
" 3:5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu sebab besok TUHAN
akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu. Kekudusan ini berkaitan dengan
perbuatan Tuhan atau apa yang akan dikerjakan oleh Tuhan bagi bangsa Israel.
Kata “kudus” dalam bahasa aslinya (qadosh) artinya adalah “untuk memisahkan”,
terpisah; bukan putih bersih tanpa cacat cela. Akar kata “qadosh” adalah terpotong,
untuk menguduskan sesuatu adalah memisahkan. Maka supaya manusia bisa melihat
perbuatan Ajaib dari Tuhan, mereka harus kudus, terpisah dari kelakuan, kehidupan,
kebiasaan manusia lain yang najis, kotor, tidak sopan, sembarangan saja, bercacat.
Petrus mengutip dari Kitab Imamat “Kuduslah kamu sebab Aku kudus”.( I Petrus 1:16
), ayat 15 “ tetapi hendaklah kamu menjadi kudus didalam seluruh hidupmu sama
seperti Dia yang Kudus yang telah memanggil kamu.
Maka orang yang menyembah Allah yang kudus, sungguh harus mengerti bahwa Allah
adalah Allah yang kudus, orang tersebut melihat Allahnya sebagai Allah yang sangat
terpisah, jauh melampaui kita, Allah yang bukan kita, Allah yang jauh berbeda dari kita.
Waktu kita mengatakan bahwa Allah mempunyai cinta yang kudus, itu berarti cinta-
Nya jauh melampaui segala macam cinta yang kita bisa tahu. Waktu kita mengatakan
bahwa Allah mempunyai bijaksana yang kudus, itu berarti bijaksana-Nya melampaui
segala bijaksana yang kita bisa tahu. Intinya, mengatakan bahwa Allah kita kudus,
berarti kita menyadari Allah tidak bisa ditimbang, tidak tidak terukur

Page | 136
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Tindakan pengudusan (bd. Kel 19:10,14-15) menunjuk kepada prinsip bahwa Allah tidak
akan bertindak dengan penuh kuasa demi umat-Nya jikalau hati kita belum kudus dan
selaras dengan kehendak-Nya. Sebelum kita memohon Allah melakukan tanda dan
keajaiban di tengah-tengah kita, kita harus memastikan dahulu bahwa hati kita murni
dan keinginan-keinginan kita dipimpin oleh Roh Kudu

Simbol/ Lambang Kehadiran Allah Ditengah-Tengah Umatnya

Kehadiran Allah dalam Yosua 3 : 1 – 17, adalah Tabut perjanjian. Tabut perjanjian
benar-benar menjadi SIMBOL/TANDA KEHADIRAN ALLLAH. Apakah tabut itu punya
Kuasa ?? 3:12 Maka sekarang, pilihlah dua belas orang dari suku-suku Israel, seorang
dari tiap-tiap suku. 3:13 Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN,
Tuhan semesta bumi, r berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu
akan terputus; air yang turun dari hulu t akan berhenti mengalir menjadi
bendungan . Tabut perjanjian mempunyai peran yang sangat penting dalam Cerita ini
"tabut perjanjian" menjadi lambang dari kehadiran Allah di tengah-tengah mereka (Kel
25:22; bd. Bil 10:35). Sewaktu mereka dituntun untuk memiliki tanah perjanjian, Tuhan
juga terang-terangan menyatakan diri di dalam mukjizat-mukjizat (ayat Yos 3:5,14-17;
4:18). Yang memiliki Kuasa adalah Allah. Apa isi dalam tabut perjanjian
Di dalam Tabut Perjanjian itu ditempatkan:
 Dua loh batu berisi Sepuluh Perintah Allah ( Kel 25:16)
 Gulungan Kitab Taurat (berisi lima kitab pertama Alkitab Ibrani, dari Kitab
Kejadian sampai Kitab Ulangan). Ul 31:26)
 Satu buli-buli emas berisi manna. (Kel 16 : 33 – 34 )
 Tongkat Harun yang pernah bertunas. ( Ibrani 9: 4 )
Jika kita coba hubungkan atau artikan Tabut sebagai tanda/symbol kehadiran Allah
kedalam kehidupan kita saat ini, maka tidak ada simbol langsung yang sama, tetapi jika
kita hubungkan lambang kehadiran Allah seperti Isi Tabut, diantaranya 10 perintah
Tuhan, gulungan ktab taurat, maka kita bisa katakana “LAMBANG KEHADIRAN
ALLAH” saat ini adalah ALKITAB yang memuat Taurat dan Injil/Firman Allah (Yoh 1:1)

Kuasa Allah Membawa Pembaharuan Hidup

"3:9 Lalu berkatalah Yosua kepada orang Israel: "Datanglah dekat dan dengarkanlah
firman TUHAN, Allahmu." 3:10 Lagi kata Yosua: "Dari hal inilah akan kamu ketahui,
bahwa Allah yang hidup ada di tengah-tengah kamu dan bahwa sungguh-sungguh akan
dihalau-Nya orang Kanaan, orang Het, orang Hewi, orang Feris, orang Girgasi, orang
Amori dan orang Yebus itu dari depan kamu:
Berdasarkan ayat 9 – 10, ada tiga bukti Kuasa Allah hadir ditengah umatNya, yang akan
membawa pembaharuan hidup (orang yang percaya)
1. Orang tersebut/kita/mereka akan datang mendekat kepada Allah
2. Orang tersebut/kita/mereka akan selalu mau mendengar firman Allah sama seperti
ketika tabut perjanjian dibawa ketengah sungai, maka air berhenti, demikianlah,
ketika firman Tuhan hadir dan hidup didalam kehidupan orang percaya, maka
kekuatan, kuasa, yang menjadi penghalang, hambatan, rintanga akan bisa dilewati.

Page | 137
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
3. Seperti Allah menghalau angsa-bangsa lawan Israel, Allah akan menghalau, semua
hal yang merupakan musuh kita ( kelakuan, sifat buruk/jahat, rencana jahat orang
lain, kebencian orang lain dan sebagainya yang merupakan musuh orang baik )

PENERAPAN

1. Hidup kudus, terpisah dari kebiasaan hidup dunia, bukan berarti tidak bisa bergaul
dengan dunia ini, tetapi karakter, kelakuan, sifat harus dipisahkan dari dunia. Hidup
kudus adalah syarat mutlak, harus..wajib..tidak bisa ditawar kalau mau melihat
perbuatan Tuhan yang Ajaib, kalau mau mengalami pembaharuan dalam
pergumulan, pembahuruan dalam hubungan dengan Tuhan, tidak menjadi sama
dengan dunia, ada hidup didunia tetapi berbeda dengan dunia. Kehidupan
pernikahan, keluarga yang berlangsung dalam kekudusan akan mengalami banyak
mujizat Tuhan. Hamba-hamba Tuhan yang bekerja hidup kudus akan melhat
berbagai perbuatan Ajaib dari Tuhan
Ada banyak umat Tuhan, orang Kristen yang hanya “Kudus” saat datang ke gereja,
banyak hamba Tuhan ( Pendeta, Penatua, Syamas, guru Sekolah Minggu ) Badan
pelayan Unsur yang hanya “ Kudus di hari minggu” tetapi senin sampai sabtu “
Kudis” kelakuannya, kelakuan mereka, kelakukan kita sama seperti dunia, tidak
terpisah, bahkan susah dibedakan, hidup dalam dunia modern yang mengutamakan
dan mengagungkan dunia dan semua gayanya.

2. Jika Alkitab/Firman Allah/Injil adalah symbol kehadiran Allah, maka mintalah Allah
memberi kuasa, kemampuan untuk hidup sesuai isi firman Allah, sebab ketika Tabut
dipikul masuk ke dalam sungai, maka air sungai itu berhenti mengalir. Betapa besar
Kuasa Allah didalam firman Tuhan. II Tim 3:16 Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran. AMIN.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III

Page | 138
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 23 JULI 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU BIASA - HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : MAZMUR 104: 1- 35
TEMA : “BERTEMU TUHAN DI ALAM SEKITAR KITA”

LATAR BELAKANG

Hari ini 23 Juli, kita berada pada hari ke-204, hari minggu ke-30 dalam tahun 2023,
yang terus mengingatkan kita untuk memperhatikan fokus pelayanan GKI yang sudah
kita masuki pada triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023, yaitu “Pembaruan
Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”. fokus pelayanan ini akan diterangi
oleh firman Tuhan Mazmur 104 : 1 – 35.

Mazmur 104 adalah Mazmur nyanyian mengenai Allah yang menciptakan segala
sesuatu dan pemeliharaan atas hasil pekerjaan-Nya. Isinya menekankan keterlibatan
Allah dengan segala hal yang telah diciptakan-Nya karena Ia tinggal di dunia serta
menopangnya. Tema Khotbahnya adalah: Bertemu Tuhan Di Alam Sekitar Kita’, secara
sederhana kita bisa katakan “Bahwa Tuhan Ada Dekat Dengan Saya”.
Tema ini, Mengajak untuk meneguhkan iman kita tentang bagaimana mengenal Allah
yang Menyatakan Diri kepada manusia. kita mengerti bahwa proses Penyataan Diri
Allah berlangsung secara umum dalam ciptaan-Nya, yang disebut“Penyataan Umum”
dan Allah Menyatakan Diri di dalam Yesus Kristus dengan “Penyataan Khusus”.
Penyataan Khusus, secara muka dengan muka Allah hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus
sebagai manusia. tetapi penyataan umum Allah melalui seluruh alam raya, Seluruh
Semesta, seluruh Jagad Raya, masih terus ada selama dunia masih ada, sampai selama-
lamanya….Tuhan Allah tetap ada. Setelah Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi
(Kej 1:1), Ia tidak meninggalkan dunia atau membiarkan dunia berjalan sendiri.
Sebaliknya, Ia terus terlibat seutuhnya di dalam kehidupan umat-Nya dan di dalam
pemeliharaan ciptaan-Nya. Allah bukanlah seperti seorang ahli pembuat jam yang
membuat jam, menjalankannya, dan kini membiarkannya berjalan sendiri. Pertanyaan
sederhananya adalah : Bagaimana saya bisa bertemu Tuhan Allah di Alam sekitar saya?

PENJELASAN TEKS

Ayat 1 – 9, Tuhan Penggan Kendali atas alam semesta.

Secara simbolik penulis kitab Mazmur 104, menceritakan Tuhan Allah memelihara dunia
ini, dengan kendali atau control-Nya, seperti ada di dalam rumah kita. perhatikan 1.
Terang sebagai selimut 2. langit seperti tenda, 3. air adalah loteng kamar, 3. awan-
awan sebagai kendaraan, 4 angin sebagai pesuruh, 5. nyala api sebagai pelayan-
pelayan. Bukan hanya itu saja, tetapi Kontrol Tuhan dari dasar bumi, Tuhan
menghardik air, naik-turun lembah. Ini bisa kita pikirkan seperti sungai besar dan air
terjun. Air yang lari kebingungan terhadap suara Guntur, bisa jadi itulah hujan deras
yang disertai Guntur/petir dan kilat. Sungguh sangat dahsyat. bagi dunia purba air yang
bergejolak menakutkan dan merupakan gambaran kuasa jahat, tetapi Tuhan pegang
kendali atas seluruhnya.

Page | 139
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 10 – 18, Tuhan berkuasa mengatur kehidupan binatang dan tumbu-tumbuhan.

Bukan hanya Samudra raya, air di laut maupun juga air di langit, tetapi Tuhan berkuasa
mengatur kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Siapa ka yang dapat mengamati
proses pertumbuhan atau perkembangan. Setiap inci pada makluk hidup, entah
manusia, binatang maupun tumbuhan. Siapakah yang dapat melihatnya, tidak kelihatan
pertumbuhan atau perkembangan itu bergerak tetapi nyata ada, siapa bisa melihat
daging manusia bergerak bertumbuh, atau batang pohon, ranting dan daun-duan
bergerak bertumbuh, tidak ada tetapi mereka berkembang dan bertumbuh. Tuhan Allah
menunjukkan pemeliharaannya, (ay 11) “Engkau memberi minum segala…….(ay 13-18)
menceritakan bagaimana Tuhan Allah memelihara binatang-binatang dan tumbuh-
tumbuhan, Tuhan Allah mengenal satu-satu, lih: Maz 50: 10-11“punya-Ku-lah segala
binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung. Aku kenal segala burung di udara,
dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku.

Ayat 19 – 30, Tuhan berkuasa atas masa dan waktu.

Bagian ini menceritakan bagaimana bulan, bintang-bintang dan matahari bergerak dan
berfungsi sesuai tugas masing-masing dengan sadar, bukan kebetulan malam ada
bintang, bukan kebetulan siang ada matahari, sebab seperti itulah Tuhan Allah telah
mencipta dan menentukkan fungsi benda-benda angkasa ini ( Kej : 1:14 Berfirmanlah
Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari
malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-
masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, 1:15 dan sebagai penerang pada
cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. 1:16 Maka
Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk
menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga
bintang-bintang. 1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi
bumi, 1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari
gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. 1:19 Jadilah petang dan jadilah
pagi, itulah hari ke-empat.
Pada bagian ini, pengakuan sang penyanyi tentang kuasa Tuhan nampak pada (ay 24)
“betapa banyak perbuatan-Mu ya Tuhan, semuanya Kau jadikan dengan kebijaksanaan,
bumi penuh dengan ciptaan-Mu. seluruh kemegahan, keindahan, bumi dan seluruh
ciptaan ini, bergantung hanya pada Kuasa Allah, ayat 27 – 30. Sebab semua yang hebat
itu, makan dari tangan Allah dan hidup dari Roh Allah. Jika Allah menarik tangan-Nya
dan mengambil Roh-Nya maka semua akan binasa.

Ayat 31 – 35. Respons terhadap kebesaran Tuhan atas ciptaanNya.

Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selagi aku hidup, bermazmur bagi Allahku, selagi
Aku ada (ay 33), inilah inti respon dari seluruh kekaguman dan pengakuan sang
Pemazmur terhadap kebesaran Tuhan di dalam seluruh ciptaan Tuhan. Pangakuan ini
mendorongnya untuk menyatakan “ biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-
lamanya (31)

Page | 140
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENERAPAN

Menjawab pertanyaan kecil “ bagaimana saya bisa bertemu Tuhan di alam sekitar saya”
jika saudara punya mata tidak buta, maka jawaban pertanyaan ini adalah “ Tuhan ada
di dalam terang”, saat matahari terbit saudara sesungguhnya sudah melihat Tuhan,
persoalannya adalah apakah saudara menghargai hari baru/hidup baru/pagi hari
sebagai tanda Tuhan sedang ada bersama saudara, dan saudara menetapkan dan
menjalani hidup dengan bersukacita, bermakna ataukah hari-hari hanya biasa saja.
langit, dan seluruh kosmos/alam semesta, menunjukkan bahwa Allah benar-benar dekat
di dalam rumah kita.
Jangan hidup untuk harta, jangan sibuk cari nama dan jabatan, jangan pusing dengan
pujian, harga diri nama baik, sampai lupa pada tujuan hidup yaitu mengucap syukur,
lupa cari Tuhan. Lupa hubungan dengan Tuhan. Kalau di suruh pilih antara persekutuan
dan pertemuan usaha, banyak orang akan pilih pergi ke pertemuan usaha, banyak
tekanan hidup sampai lupa bersyukur, lupa memuji Tuhan. Mari kita belajar dari sang
pemazmur, dengan memuji Tuhan selama kita hidup, seperti lagu ini ( menyanyikan
jika bisa),
Ya Tuhanku aku hendak bernyanyi bagiMu Selamaku hidup
Ya Allahku aku hendak bermazmur bagiMu, Selagi ku ada
Inilah yang kurenungkan setiap waktu
Nyanyian pujian dan pengagungan kepadaMu
Biarlah manis Kau dengar Tuhan
Manis Kau dengar Tuhan
Dan hatiku bersuka karnaMu
Jika seluruh ciptaan dan alam sekitar menghadirkan atau membuat kita lihat Allah hidup
disekitar kita, maka kita berkewajiban memelihara alam, tidak menghancurkan alam,
sebab alam bukan hanya memberitahukan kita tentang Allah hidup didalamnya tetapi
Allah memelihara hidup makluk lainnya dengan alam, rumput tumbuh bagi hewan,
pohon menjadi rumah bagi burung-burung, sungai dan danau menjadi istana bagi ikan-
ikan, hutan belantara menjadi taman bagi makluk-makluk liar……..jangan merusak
dengan buang sampah sembarang, menebang hutan sesukah hati, membunuh binatang
liar untuk jual…seperti buaya dan burung cendrawasih, mengusur dan menghancurkan
gunung dengan keserakahan, sebab Tuhan akan Marah….
Kita manusia dapat menikmati hidup, selalu ingat Tuhan hadir dengan kuasaNya
didalam seluruh alam ini, maka yang patut kita lakukan adalah dalam segala situasi
sebab Tuhan pegang Kendali atas seluruh semesta, baik, indah dan menyenangkan,
dialam sekitar kita nikmati, atau mungkin tidak baik, buruk dan menakutkan, kita
belajar tetap memuji Tuhan, seperti nyanyian (nyanyikan lagu ini “Bila ku lihat bintang
gemerlapan dan bunyi guruh riuh ku dengar, ya Tuhan ku tak putus aku heran melihat
ciptaanMu yang besar…maka jiwakupun memujiMu, sungguh besar Kau Allahku).
Entah saat hari penuh bintang-bintang, entah saat langit hitam pekat dan bunyi Guntur
hebat, kita tetap memuji Tuhan, sebab Tuhan ada disana, ia memberitahukan kita Ia
ada dan berkuasa selama-lamanya. amin

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU IV

Page | 141
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pertanyaan Kelompok Penelahan Alkitab
Ibadah Keluarga

Pertanyaan Penelahan Alkjitab tentang Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-
Agustus-September 2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”
mengikuti teks Kejadian 1:1-2:7

Tema : “Bertemu Tuhan Di Alam Sekitar Kita”

Bagaimana saya bisa bertemu Tuhan Allah di Alam sekitar saya?


Buatlah 2 kelompok PA dalam ibadah Keluarga

Tugas kelompok satu : Keseluruhan perbuatan Tuhan dalam alam sudah dikisahkan
pemazmur, kelompok di minta untuk menelaah ayat 24 khusus frasa “sekaliannya Kau
jadikan dengan Bijaksana” uraikan kata bijaksana sesuai dengan perbuatan Tuhan
dalam alam… sebagai car akita bertemu atau mengerti Tuhan dari alam … (misalnya,
Kebijaksanaan Tuhan dari kata : “mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air (ay 3a) ;
atau kebijaksanaan Tuhan dari kata : “api yang menyala-nyala sebagai pelayan-pelayan-
Mu (ay3b), …dst)

Tugas kelompok dua : Pemazmur menyimpulkan imannya kepada Tuhan yang


bijaksana pada ayat (24), karena itu untuk mengagungkan Tuhan, pemazmur mau
melukiskan kisah kebijaksanaan Tuhan dengan cara “menyanyi dan bermazmur” selama
masih ada, buatlah puisi yang menggambarkan “bertemu Tuhan di alam sekitar kita”…

Page | 142
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 30 JULI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU – MINGGU BIASA
PEMBACAAN ALKITAB : MAZMUR 8 : 1 – 9
TEMA : “ENGKAU SANGAT BERHARGA”

LATAR BELAKANG

Tanpa kita sadari, kita sudah berada pada minggu terakhir atau minggu ke-5 bulan Juli,
dan hari ini, minggu 30 Juli kita berada pada hari ke-211, dan memasuki hari minggu
ke-31 dalam tahun 2023, dalam minggu ini, fokus tahun pelayanan triwulan ketiga Juli-
Agustus-September 2023, yaitu “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-
Nya” dengan dasar firman Tuhan Mazmur 8 : 1 – 9 untuk terus menemukan jatidiri
manusia sebagaimana Pemazmur rumuskan dengan agung.

Seorang bayi ditemukan dalam kantong plastik dipingir jalan, beruntung ia diambil oleh
seorang perawat dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang seperti anaknya sediri, bayi
kecil ini tidak diketahui asal-usulnya, dan ia bernasip baik, ia sama sekalii tidak
dibedakan dengana anak-anak kandung dari perawat tersebut. Tetapi berbeda dengan
seorang bayi lain yang ditemukan di dalam kardos dan diletakkan di depan pintu panti
asuhan, ia dibesarkan di panti asuhan, ia harus bekerja keras, seringkali diejek bahkan
dihina karna tidak tahu siapa orang tuanya, tetapi kemudian ada keluarga yang
mengadopsi anak ini, mereka memperlakukan dia dengan sangat baik, karna pasangan
suami-istri ini tidak mempunyai anak, maka seluruh milik mereka adalah juga miliknya.
Dua cerita ini mengambarkan bagaimana perlakuan terhadap anak-anak yang tidak
diinginkan, anak-anak yang tidak dianggap bahkan anak-anak yang di buang, tetapi
ketika keluarga yang mengangkat memberi status baru, anak-anak ini benar-benar jadi
berharga, Ini contoh yang dapat kita pakai untuk cerita tentang “Makhluk hina” yang
di buat mulia dan hampir sama seperti Allah”, dalam bacaan ini dengan tema “ engkau
sangat berharga. Mazmur ini ditulis oleh Raja Daud sendiri “ melihat isinya, kita bisa
membayangkan Raja Daud sedang menatap langit di malam hari saat bulan terang,
dengan bintang-bintang yang indah, lalu Daud menyanyi tentang keadaan dirinya yang
kecil, berdosa, tidak berharga, tetapi dihargai Tuhan Allah bahkan di buat hampir sama
seperti Allah. Kita berharga karena diangkat menjadi anak, diadopsi.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1 –2 Kebesaran Tuhan.

Kebesaran Tuhan nyata dalam kemuliaan dan keagungan Tuhan Allah. Ada satu yang
khusus yaitu Kkkuatan Tuhan telah diletakkan pada mulut bayi yang menyusuh.
Kemuliaan dan keagungan Allah adalah keindahan dari Roh Allah. Ini bukan keindahan
buatan atau keindahan material, melainkan keindahan yang memancar dari Allah,
bersumber penuh dari-Nya. Yak 1:10 menyebut orang kaya “kedudukannya yang
rendah”, menunjukkan bahwa kemuliaan tidak berarti kekayaan atau kekuasaan atau
keindahan material. Kemuliaan ini dapat memahkotai seseorang atau memenuhi dunia.
kemuliaan Allah, yang dapat di lihat dalam semua ciptaan Allah tidak akan pernah
berlalu. Kemuliaan dan keagungan Allah itu bersifat kekal. Yes 43:7 mengatakan bahwa
Allah menciptakan kita dalam kemuliaan-Nya. Dalam konteks di ayat lain, ini berarti

Page | 143
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
manusia “memuliakan” Allah karena melalui manusia kemuliaan Allah dapat terlihat
dalam segala hal seperti kasih, musik, kepahlawanan, dan sebagainya, sebab manusia
diciptakan “segambar dan serupa dengan Allah, dalam karakter. hal-hal yang berasal
dari Allah yang kita bawa “dalam bejana tanah liat” (2 Kor 4:7). Kita adalah bejana
yang “mengandung” kemuliaan Allah. Segala hal dapat kita lakukan dan kita temukan
dalam Dia. Allah punya hubungan dengan alam dengan cara yang sama. Alam
menunjukkan kemuliaan-Nya. Kemuliaan-Nya ini tampak dalam pikiran manusia di
dunia dalam berbagai cara, dan seringkali dengan cara berbeda-beda bagi setiap orang.
Seseorang dapat merasa senang dengan melihat pegunungan, sementara seseorang yang
lain dapat menyukai keindahan lautan. Namun di balik semuanya itu (kemuliaan Allah)
berbicara pada setiap manusia dan menghubungkannya dengan Allah. Melalui cara ini,
Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia; tidak peduli apa ras, budaya, atau lokasi
mereka. Seperti Maz 19:1-4 mengatakan, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan
cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada
hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan
tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh
dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”

Ayat 2 : Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar
kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. Tafsiran
sehubungan dengan dasar kekuatan Tuhan yang diletakkan pada mulut bayi dan anak-
anak yang menyusu, terkait dengan masa bayi-bayi dan anak-anak yang
menyusu sebagai kiasan bagi manusia di dalam kelemahannya. Pujian yang tulus dari
"bayi-bayi" ini sangat berbeda dengan rencana-rencana jahat dari musuh-musuh Allah.
Tuhan Yesus mengutip ayat ini, ketika Ia menyucikan bait Allah di Yerusalem saat anak-
anak kecil bersorak “ "Hosana bagi Anak Daud!" membuat panas hati para ahli taurat
(Mat 21:15-16). Kuasa Tuhan Allah untuk membungkam musuh dan pendedam tidak
terletak pada kekuatan fisik atau kelicikan hikmat dunia, karena pada mulut bayi dan
anak-anak yang menyusuh saja pun Allah meletakkan kekuatan-Nya. Kekuatan Allah
berlangsung dalam ketulusan dan dalam kejujuran

Ayat 3 – 4 : Allah yang besar dan manusia yang kecil tak berdaya.

Melihat lagit, bulan dan bintang, seperti seolah-olah Tuhan Allah memegang dan
meletakkan dengan jari-Nya, menempatkan seperti mainan kesukaan Tuhan sesuai
keinginan-Nya, ditempatkan pada bagian bumi yang jauh, gambaran Allah yang sangat
besar. Jika dibandingkan manusia, apa yang bisa dikerjakan oleh makluk kecil ini,
makluk yang juga sama seperti seperti ciptaan lainnya, Allah terlalu besar dan manusia
terlalu kecil, lalu menuntun penulis untuk bertanya “Siapa Saya, Anak Manusia Ini”
sehingga “Allah ingat Saya, Allah Memperhatikan Saya” tidak ada yang bisa kita
manusia buat supaya bisa “kelihatan besar” di depan Tuhan Allah, sebab Dia yang
mencipta kita. Pertanyaan ini, selalu harus menjadi “pagar” menjadi rambu-rambu,
menjadi seperti lampu merah di jalan raya, bagi kita, supaya waktu kita menemui atau
mengalami bahwa kita “cukup mampu” punya ini dan itu, punya status sosial dan
jabatan yang baik, tinggi, berpengaruh, kita pintar, cantik dan gagah, kita bertanya
“Tuhan Siapa Saya, Sehingga Engkau memperhatikan saya”, memberikan saya semua,
semua ini.

Page | 144
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 5 – 9 : Kemuliaan dan kuasa Allah yang ada di dalam diri manusia

1. Manusia dibuat hampir sama seperti Allah (8-6), kemuliaan dan kuasa Allah
diberikan kepada anda,
2. Manusia mendapat hadiah (mahkota) kemuliaan dan kehormatan.
3. Manusia diberi kuasa atas seluruh ciptaan Allah, Engkau membuat dia berkuasa atas
buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kau letakkan di bawah kakinya: (7)
kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; (8)
burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.

Ayat 10 akir dari lagu pujian Penulis “Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-
Mu di seluruh bumi .

PENERAPAN

1. Allah telah memberi hak istimewa kepada kita, kita yang berdosa, hina, tak
berdaya, di angkat menjadi anak-Nya, diadopsi, karna hanya Yesus Kristus satu-
satunya Anak Allah, status kita menjadi istimewa, dikuduskan, dibersihkan dari
kehinaan dosa-dosa kita di dalam Yesus Kristus.
2. Hak istimewa itu membuat kita menjadi mulia, bukan karna kekayaan dunia,
kemuliaan materi, tetapi kemuliaan dalam Karakter, kepribadian, maka sebagai
manusia kita wajib dan harus berjuang hidup dalam kekudusan yang membuat
orang memulikan, memuji Allah yang mulia. Bukan merusak kemuliaan Tuhan yang
telah diberikan kepada kita.
3. Semua ciptaan Tuhan, telah diletakkan di dalam kuasa manusia, maka kita harus
merawat alam dan seluruh ciptaan Tuhan, menggelolah dan menggunakan dengan
bertanggungjawab. Amin.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU I

Page | 145
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SENIN, 31 JULI 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : Filemon 1 : 4 - 7
TEMA : “BERSYUKURLAH BAIK ATAU TIDAK BAIK KEADAANMU”

LATAR BELAKANG

Dari dalam penjara Rasul Paulus menulis surat Filemon, surat terpendek dari 12 surat
Rasul Paulus, surat ini ditujukan kepada Filemon, berkaitan dengan seorang hamba
Filemon yang Bernama Onesimus, yang telah melarikan diri ke Roma. Sesuai dengan
hukum perbudakan Roma, seorang hamba yang melarikan diri wajib di hukum mati.
Filemon bertobat oleh karena pelayanan Rasul Paulus dan sebagai orang kaya ia setia
melayani Rasul Paulus sebagai sahabat/kawan. Dalam surat ini kelihatan bagaimana
Seorang sahabat berfungsi mendamaikan dua orang yang berbeda status. Filemon
sebagai tuan dan Onesimus sebagai hamba, yang telah melakukan kesalahan. Dari
dalam penjara Rasul Paulus tetap berdoa untuk sahabatnya Filemon

PENJELASAN TEKS

Ayat 4 : Rasul Paulus mengucap syukur kepada Allah untuk Filemon, di dalam doanya
Ayat 5 : hal yang disyukuri oleh Rasul Paulus tentang Filemon adalah Kasihnya kepada
orang-orang kudus, diantaranya Onesimus, yang walaupun adalah seorang hamba,
tetapi ia juga adalah sahabat Rasul Paulus, bahkan Rasul Paulus menyebutnya “ buah
hatiku” (ay 12)
Ayat 6 : Permohonan Rasul Paulus kepada Allah bagi Filemon, yaitu agar persekutuan
Filemon dalam iman menghasilkan pengetahuan yang baik, diantara mereka.
Ayat 7 : Kasih Filemon, menjadi sumber kegembiraan dan kekuatan.

Ada empat pelajaran besar dalam Teks ini :

1. Bersyukur dilakukan dengan cara berdoa di semua keadaan”. Rasul Paulus menulis, “setiap
kali aku mengingat engkau di dalam doaku”, Rasul Paulus mempraktekkan cara bersyukur
dengan “berdoa”. Ini artinya jika kita berpikir untuk bersyukur, tetapi tidak bicara dengan
Tuhan secara khsusus, maka ungkapan syukur itu dipertanyakan, apakah satu kali saja
berdoa. Tidak Rasul Paulus menulis “Setiap kali” itu berarti selalu, terus dan terus berdoa,
mengambil waktu cukup, merencanakan untuk berdoa selalu sebagai tanda bersykur.
Apakah berdoa yang beberapa kata saja??...tidak tetapi semua hal yang terjadi, itu artinya
“bercerita dengan Allah” tentang sahabat kita, bercerita dengan Allah tentang anak kita,
bercerita dengan Allah tentang “seseorang yang meskipun di dalam penjara, Rasul Paulus
berdoa bagi sahabatnya di luar penjara. Tubuhnya yang terpenjara, tetapi jiwanya tidak,
semangatnya tetap karna itulah juga kepada orang-orang di tesalonika Rasul Paulus menulis
“mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus
Yesus bagi kamu”(ITes 5:18)

2. Kasih dan Iman, kelihatan dalam hal mengampuni dan melayani dengan sepenuh hati.
Sudah berapa besar kita mengasihi Allah, apakah cukup dengan berdoa….ternyata tidak
juga, karena berdoa itu bicara tetapi harus dibuktikan dengan perbuatan. Dan ini yang
dilakukan Filemon, karna ia mengampuni Onesimus seorang hamba yang melarikan diri
dan sebenarnya harus di hukum mati. Kesalahan besar apakah yang sanggup saudara
kalahkan dengan memberi pengampunan bagi orang yang melakukan kesalahan tersebut.

Page | 146
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Iman Filemon kelihatan dalam perbuatannya. Iman harus dibuktikan seperti terluilis dalam
IYoh 4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi,
Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 4:19 Kita mengasihi,
karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi
Allah, "dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak
mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak
dilihatnya.

3. Iman menghasil “pengetahuan yang baik” orang yang memiliki Iman pasti juga memiliki
pengetahuan yang baik “ dalam konteks ucapan syukur ini, Rasul Paulus menulis “epignosei",
artinya “ pengakuan tentang semua kebaikan. Ini artinya Iman membuat orang Berhikmat.
Orang berhikmat dapat memahami banyak persoalan dengan pengertian yang baik.
Pengertian yang baik, sabar, tenang, bersyukur dalam segala hal.

4. Kasih adalah sumber enargi positif yang membangun dan memberi kekuatan.
 Berilah perhatian sebagai kasih bagi orang yang kehilangan perhatian.
 Berilah kasih dengan menghargai orang yang tidak dihargai, maka ia akan bangkit
 Berilah kasih dengan kehadiran bagi orang yang kehilangan
 Berilah kasih dengan memahami orang yang butuh pemahaman………..
 ………………………………………………………………………….
 ………………………………………………………………………….

PENERAPAN

1. Bersyukur dalam segala keadaan, Jangan biarkan masalah-masalah buruk, menjadi penjara
bagi “jiwa dan kasih“ kita kepada orang lain. Jangan biarkan persoalan-persolan di sekitar
kita menjadi penjara bagi sukacita kita, sehingga kita hanya terkurung dengan berbagai
persoalan negatif dan tidak membuka pikiran dan pengertian yang baik. Terkurung dan
terpenjara dengan kesedihan, kemarahan, kecurigaan, kecemburuan, ketakutan,
kekuatiran, mempersalahkan diri sendiri, mengasihani diri, selalu menuntut, bersungut-
sunggut, ambisi dan keinginan daging, hingga lupa bahwa ada begitu banyak kebaikan
yang bisa kita lakukan, lebih dari satu masalah kecil, lebih dari satu tubuh yang
“terpenjara”. Tubuh boleh terpenjara karena penyakit, tubuh boleh terpenjara karena
kekurangan finansial, tubuh boleh terpenjara karena jarak, tetapi kasih tidak bisa
dipenjarakan.
2. Lihat kebaikan yang orang lakukan bagi kita, mungkin tidak besar, tetapi belajarlah
menyampaikan terima kasih untuk hal sekecil apapuan yang orang lain lakukan sehingga
ada kebaikan
3. Belajar selalu mengasihi, karna kasih adalah sumber energi positif yang dapat
membangkitkan semangat dan memberi kekuatan bagi orang lain.

Page | 147
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023
“Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”

BULAN KE-8 : AGUSTUS - 2023

MINGGU, 6 AGUSTUS 2023


KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : KIDUNG AGUNG 4 : 1 – 16
TEMA : “INDAHNYA IKATAN CINTA”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 6 Agustus adalah hari ke-218, minggu ke-32 dalam tahun 2023 yang telah
mendorong seluruh pelayanan GKI mencapai aspek pembaruan pada level ke-3 pada
triwulan ke-3, yaitu fokus pelayanan Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-
Agustus-September 2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”,
di mulai dengan memahami “indahnya ikatan cinta dari cinta Agung Tuhan”
sebagaimana Kidung Agung 4 : 1 – 16.

Gary Chapman mengeluarkan buku yang terkenal itu, “The 5 Love Languages”, yang
salah satunya adalah “words of affirmation”, namun hal ini sudah dibicarakan Kitab
Suci sejak jauh-jauh hari sebelumnya. Bagian yang kita baca ini, jangan dimengerti
sebagai kalimat rayuan gombal, yang tidak tulus, omong kosong, dsb. – bukan seperti
itu; ini perkataan yang tulus, ini suatu pengakuan ( acknowledgement).

Bukan kebetulan cinta menghinggapi manusia. Tuhanlah yang menciptakannya.


Perintah pertama dan utama-Nya adalah agar manusia mencintai-Nya dengan segenap
hati, jiwa, dan kekuatan. Kidung Agung adalah kitab yang paling gamblang
mengekspresikan cinta, karena memang ditulis sebagai syair-syair cinta Raja Salomo.
Kitab ini adalah salah satu tulisan suci yang dibacakan pada hari raya Paskah umat
Yahudi. Para penafsir sepakat bahwa kitab ini memberikan model seksualitas yang sehat
sebagaimana rancangan Tuhan, yaitu hubungan antara laki-laki dan perempuan (bukan
antara sesama jenis), dan dinikmati dalam ikatan pernikahan yang kudus.

PENJELASAN TEKS

Kidung Agung 4:1-15 adalah rayuan sang raja yang ditujukan untuk menaklukan hati
dari yang di rayu. Dan meskipun sang raja turut ‘di bantu’ oleh para permaisuri dan
para selirnya, yakni puteri-puteri Yerusalem penghuni harem untuk membujuk dia,
ternyata si gadis Sunem tetap tegar. Cinta dan kesetiaanya kepada kekasihnya sang
penggembala domba tidak pernah berubah.
Meski kitab ini secara unik mengangkat hubungan kasih dalam pernikahan, ada banyak
hal yang dapat direnungkan dalam konteks hubungan cinta personal kita dengan
Tuhan. Misalnya yang kita baca hari ini. Betapa kita terpesona melihat cinta yang
berkobar hebat di antara kedua mempelai.

Ayat 1-7, mengisahkan semua puteri Sion di panggil keluar untuk melihat kehebatan
kedatangannya dan Salomo memuji pengantinnya dengan puisi. Salomo memandang

Page | 148
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
gadis itu sebagai wanita yang sempurna, cantik sekali, manis, tanpa cacat cela. Sosok
dan keindahan dari yang terkasih membayang ke mana pun pergi (ayat 2-3, 7-8, 9-10,
12-14).

Ayat 8-15, menceritakan Salomo yang memanggil pengantinnya untuk ikut dan tinggal
bersama dia. Dia memanggilnya untuk menikmati kasih yang sempurna. Dia
memanggilnya untuk masuk ke dalam kebunnya, tempat mata air, bunga, buah dan
rempah, serta tempat angin sepoi bertiup segar. Waktu-waktu bersama begitu
menggairahkan dan begitu dinanti.

PENERAPAN

Pernahkah cinta kita kepada Tuhan berkobar sedemikian hebat? Pikirkan saja waktu-
waktu teduh kita. Apakah dilalui dengan gairah dan kerinduan untuk bertemu Tuhan?
Ataukah itu rutinitas yang ingin kita lewati dengan cepat saja? Apakah keindahan
pribadi dan karya Tuhan adalah hal-hal yang senang kita renungkan ketika menjalani
hari-hari kita, ataukah kita terlalu sibuk untuk memikirkan Tuhan? Diiringi syukur atas
cinta yang Tuhan karuniakan dalam relasi kita dengan orang-orang terkasih, mari
memeriksa temperatur cinta kita kepada Tuhan.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU I

Page | 149
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Diskusi dalam ibadah PAM, PW dan PKB


Tema : “Indahnya Ikatan Cinta”

Cinta adalah anugerah. Anugerah sama dengan hadiah, karena itu bila ada anugera atau
hadiah berarti ada pemberinya. Artinya pemberi itu adalah mula-mula sebagai “Sang
Cinta”, karena itu dari diri-Nya ia memberikan hadiah yang terbaik.

Perintah : Buatlah dua kelompok,


(1) kelompok satu berperan sebagai wakil dari kaum laki-laki dan ;
(2) kelompok dua berperan sebagai wakil dari kaum perempuan.
(3) Masing-masing kelompok, diskusikanlah ayat (7) “Engkau cantik sekali, manisku,
tak ada cacat cela padamu”

Pertanyaan Kelompok perwakilan Pria : Pernyataan ay 7 bila anda sebagai laki-laki


ungkapkan atau utarakan … kira-kira anda ada dalam keadaan seperti apa, sehingga
pernyataan ini dapat anda ungkapkan? (jawab, misalnya : dalam keadaan sedang jatuh
cinta, atau…jawab … dst…)

Pertanyaan Kelompok perwakilan perempuan : pernyataan ay 7 bila anda mendengar


karena ditujukan kepada anda dari lawan jenis, kira-kira bagaimana anda
menggambarkan perasaanmu…? (gambarkanlah…)

Pertanyaan untuk di jawab bersama : Bila cinta kita kepada Tuhan kita lukiskan dengan
bahasa cinta, seperti apa kelompok saat ini mau melukiskannya?, silahkan … buat satu
pernyataan singkat… (Misalnya : “sesungguhnya Engkau Sang Cinta, ya Tuhan”…dst)
ungkapkanlah …

Page | 150
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 13 AGUSTUS 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : MAZMUR 84 : 1 – 13
TEMA : “RINDU KEPADA KEDIAMAN ALLAH”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 13 Agustus saat ini adalah hari ke-225, minggu ke-33 dalam tahun 2023
yang terus mendorong untuk memberikan perhatian pada Pembaharuan GKI pada
Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam
semesta ciptaan-Nya” mengikuti Mazmur 84 : 1 – 13 agar setiap orang memiliki
kerinduan kepada Allah dan kediaman-Nya.

Awal tahun 2020 – 2021 dunia diperhadapkan dengan pandemi covid – 19 yang
membatasi aktivitas berkumpul di ruang-ruang publik akibat dari banyak korban yang
terpapar covid – 19 bahkan ada yang meninggal. Gereja termasuk yang juga merasakan
dampak dari situasi ini. Ibadah-ibadah menjadi dibatasi jumlah kehadiran bahkan
beberapa Gereja memutuskan untuk ibadah secara online sehingga jemaat tidak perlu
datang secara fisik ke gereja tapi bisa mengikuti ibadah secara daring dari rumah.
Kondisi ini menimbulkan rasa rindu atau kerinduan untuk dapat Bersekutu, Beribadah,
Bersaksi dan Melayani seperti waktu sebelum pademi covid-19 mucul dan memaksa
semua orang beradaptasi dan berdamai dengan situasi yang ada. Perasaan rindu kepada
kediaman ALLAH juga dirasakan oleh pemazmur ketika menuliskan Mazmur 84 ini.
Mazmur 84 adalah mutiara dari seluruh Mazmur. Mazmur 84 adalah Mazmur ratapan.
Pemazmur meratap karena menginginkan sesuatu yang sudah hilang untuk kembali
kepada dia, yaitu Bait ALLAH atau Kehadiran ALLAH. Pemazmur yang diduga adalah
Daud setelah dia berdosa dan ketika hukuman ALLAH datang, dia harus keluar dari
kerajaannya, menjadi pelarian dan tidak bisa mengunjungi Bait ALLAH di Yerusalem.
Daud tidak meratap untuk kembali mendapatkan kerajaannya. Daud meratap untuk
bisa kembali beribadah kepada ALLAH di tengah-tengah jemaat-NYA.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-5, pemazmur menyatakan ekspresi kerinduan yang mendalam kepada tempat
kediaman ALLAH. Tetapi juga lebih dari itu pemazmur merindukan kehadiran ALLAH
dalam hidupnya. Merindukan tempat kediaman ALLAH adalah merindukan pribadi
ALLAH sendiri. Pemazmur merindukan kehadiran ALLAH di dalam persekutuan umat
ALLAH di dalam gereja yang sejati. Kehadiran ALLAH ada dalam komunitas orang
percaya. Persekutuan umat ALLAH adalah hal yang bernilai di mata ALLAH dan yang
terindah dalam dunia. Pemazmur mencintai suatu tempat di mana dia mengalami dan
mengetahui ALLAH itu hidup. Dalam persekutuan umat ALLAHlah dia dapat mengalami
dan mengatakan ALLAH itu hidup. Jelas sekali ada kerinduan yang dalam dari
pemazmur sehinga dia membandingkan diri dengan burung pipit dan burung laying-
layang dan iri kepada mereka karena bisa dekat dengan rumah TUHAN, hidupnya ada
di sana, di pelataran rumah ALLAH. Hidupnya, hatinya, keluarganya di dalam rumah
TUHAN. Kumpulan umat percaya adalah kumpulan di mana TUHAN Berada dan
Bertakhta. TUHAN menjadi pelindung, pengharapan dan tuan satu-satunya. Dengan

Page | 151
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
seluruh air matanya merindukan satu tempat yang saat itu tidak dia jumpai lagi, tempat
di mana persekuatuan dengan umat ALLAH.

Ayat 6-8, tempat kediaman ALLAH adalah tempat yang dia tuju. Ini adalah ayat-ayat
di mana pemazmur mengatakan kepada dirinya sendiri. Orang yang terbuang itu
melihat tempat Bait ALLAH di Yerusalem. Dia berusaha dengan fisiknya, sekalipun
seandainya tidak bisa, maka hatinya didekatkan kepada Yerusalem. Yang terbuang ini
berusaha untuk menguatkan hatinya sendiri. Pemazmur mengajarkan sekalipun berjalan
dengan menangis, terpisah, tetapi seluruh hati dan perjalanan hidup mendekati hadirat
TUHAN. Pemazmur mengatakan aka nada penyertaan TUHAN. Lembah baka,
diperkirakan adalah suatu lembah yang selalu dilewati musafir yang akan ke Yerusalem.
Lembah itu adalah lembah kering dan akan terisi air hanya jika ada hujan. Jadi, lembah
ini benar-benar hanya bergantung kepada berkat ALLAH. Lembah Baka dalam Bahasa
Indonesia diartikan sebagai lembah air mata. Orang yang menetapkan langkahnya
mendekat kepada Bait ALLAH yang sejati tidaklah mudah, aka nada air mata karena
orang lain berjalan berlawanan arah dengan dia. Tetapi kekuatan TUHAN akan
menopangnya. Ada berkat yang membuat dia penuh menjadi mata air. Mereka berjalan
makin lama, makin kuat, hendak menghadap ALLAH di Sion. Kekuatan berjalan sebagai
musafir adalah kekuatan dari ALLAH dan kekuatannya itu akan bertambah dan bukan
menurun.

Ayat 8-10, adalah doa orang benar dihadapan ALLAH. Pemazmur berpikir apa hak dia
didengar oleh ALLAH. Ada satu pribadi yang dimunculkan oleh pemazmur, yaitu
pribadi yang diurapi yang menjadi perisai mereka sehingga layak dipandang dan
didengar oleh ALLAH. Beberapa tafsiran mengarahkan pribadi yang diurapi ini
menunjuk kepada YESUS KRISTUS. ALLAH yang hidup dan hadir di tengah-tengah
manusia. Masalah utama umat TUHAN adalah ALLAH yang suci itu murka kepada
umatNYA. Tidak ada yang dapat mendamaikan manusia dengan ALLAH kecuali ada
pelindung manusia dari unsur ALLAH sendiri, yang diurapi yaitu Sang Mesias YESUS
KRISTUS. Hanya ketika ALLAH di Sorga melihat Sang Mesias YESUS KRISTUS dan umat
percaya ada dalam YESUS KRISTUS, maka umat manusia baru bisa diselamatkan dan
terikan umat manusia di dengar. DIA adalah satu-satunya Juruselamat umat manusia.

Ayat 11-13, di dalam bagian terakhir ini, dijelaskan pemazmur bahwa tempat kediaman
ALLAH adalah di bumi ini yang bersentuhan dengan kekekalan. Kata seribu dipakai di
dalam Alkitab berbicara tentang sesuatu yang besar. Kekekalan itu melampaui ruang
dan waktu. Alkitab menyatakan persekutuan umat percaya yang sejati mendapatkan
kekekalan. Pemazmur juga mengatakan lebih baik berdiri di ambang pintu rumah
ALLAHku karena dia bisa memandang ALLAHnya dan bisa melihat DIA hadir, ALLAH
yang hidup daripada diam di kemah-kemah orang fasik. Pemazmur memuji kebaikan
TUHAN. Orang benar tidak akan kekurangan sesuatu yang baik dari ALLAH. ALLAH
akan mencerahkan dia, melindungi dia. ALLAH adalah matahari dan perisai. Mereka
akan menjadi milik-NYA seutuhnya dan akan mengalami perkenaan dan akan diberikan
kehormatan dari ALLAH. Mereka adalah orang-orang yang mengandalkan ALLAH,
yang tempat berlindungnya adalah ALLAH. Tidak seperti orang fasik, dia akan seperti
sekam yang ditiup angina dan tidak akan kuat dalam penghakiman.

Page | 152
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENERAPAN

1. Ratapan ini tidak dimiliki oleh dunia. Hanya orang-orang yang dilahirkan baru
dalam YESUS KRISTUS yang memiliki ratapan ini, yang mengenal Keindahan
TUHAN dan Keindahan GerejaNYA. Hanya ROH KUDUS saja yang bisa membuat
orang-orang percaya jeli akan keindahan, kehormatan dan harga sebuah Gereja
yang sejati. Gereja adalah isi hati TUHAN, rumah TUHAN, mempelai KRISTUS.
Hanya orang yang sungguh-sungguh tahu ALLAH ada di mana yang mau
merendahkan dirinya untuk pergi ke sana. Meskipun sulit, tidak ada uang,
khotbahnya sulit dan sangat keras menegur dosa tetapi ROH KUDUS ada di sana.
Dia mengetahuinya, menghargainya dan mau bersama-sama berjuang di sana.

2. Dosa dalam diri kita dapat membuat kita kehilangan rasa takjub akan Gereja
TUHAN, tidak lagi mengasihi dan memuji TUHAN, tidak ada gairah pergi ke gereja.
Pemazmur mengatakan hal terpenting yang menjadi kegairahan kita seharusnya
adalah ALLAH dan Bait ALLAH karena akan tiba waktunya di depan kita, di mana
kita tidak lagi bisa bergerak, tidak bisa lagi pergi bersekutu dan beribadah ke tempat
ALLAH bertahta. Mungkin karena sakit, mungkin kita menjadi tua renta, mungkin
kita dibuang oleh TUHAN, mungkin saja tempat itu sudah dirusak oleh musuh-
musuh TUHAN, mungkin kita berdosa dab pergi dari rumah TUHAN dan tidak bisa
kembali, mungkin ada pandemi seperti covid – 19 yang membatasi kita beraktifitas
dan berkumpul termasuk ke gereja. Ketika ini belum terjadi bertobatlah, datanglah,
buka hatimu dan biarlah TUHAN YESUS KRISTUS menjadi rajamu, takluklah.
Sehingga kita dapat menyatakan kepada TUHAN: Betapa disenangi tempat
kediaman-MU, ya TUHAN semesta alam. Jiwaku hancur karena merindukan
pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada ALLAH
yang hidup. Hargailah ALLAH yang ada di tengah-tengah kita dan seluruh
pekerjaan-NYA di dalam gereja-NYA. Kiranya TUHAN menaklukan hati kita.
Jangan keraskan hati. Takluklah dan lihat bagaimana TUHAN Memberkati.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU II

Page | 153
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

MINGGU, 20 AGUSTUS 2023


KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : 1SAMUEL 17 : 40 - 58
TEMA : “MENGANDALKAN TUHAN”

LATAR BELAKANG

Kita tidak menduga bahwa hari minggu 20 Agustus hari ini, sudah Tuhan karuniakan
sebagai hari ke-232, minggu ke-34 kita miliki, dalam minggu ini focus pelayanan juga
tetap diingatkan yaitu Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September
2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya” dan didasarkan
pada firman Tuhan 1Samuel 17 : 40 -58 untuk setiap orang terus mengandalkan Tuhan.

Kita mungkin pernah mendengar istilah underdog? Dalam dunia olah raga, underdog
ialah atlit yang tidak diperhitungkan bisa menang atau juara. Justru sosok underdog bisa
memberi kejutan, ketika ia mampu mengalahkan sang favorit juara atau juara bertahan.
Bagaimana mungkin? Jawabannya karena tidak diperhitungkan, seorang underdog
tidak memiliki beban apa pun untuk menang. Sebaliknya sang jagoan kadang terlalu
percaya diri sehingga meremehkan lawan, akibatnya teledor atau tidak waspada atau
berhati-hati. Demikian juga yang terjadi dalam kisah Daud melawan Goliat.

PENJELASAN TEKS

Ayat 40, mengatakan bahwa Daud mengambil beberapa batu untuk menjadi
senjatanya. Dia mempersiapkan lima batu dengan iman bahwa Tuhanlah yang akan
berperang bagi dia. Dia tidak menyerahkan kepada Tuhan dan tidak melakukan apa-
apa sebagai persiapan. Dia memilih lima batu. Jika yang pertama gagal, masih ada
empat batu yang lain sebagai senjata. Mempersiapkan diri dan mengandalkan Allah
seharusnya berjalan secara bersama-sama.

Ayat 41-44, ayat-ayat ini mengisahkan dialog Goliat dengan Daud di mana kalimat
sangat indah dari Daud dicatat. Daud mengatakan bahwa dia datang dalam nama
Tuhan semesta alam. TUHAN pemimpin ribuan pasukan malaikat! Inilah pernyataan
iman yang sangat besar dari Daud. Dia memiliki pengakuan iman yang tepat dengan
reaksi dan tindakannya. Mengakui Tuhan sebagai Panglima perang yang memiliki segala
kekuatan di surga berjalan beriring dengan keberanian dia mendatangi Goliat dan
menantang dia. Iman, pengakuan di mulut, dan tindakan dengan utuh menjadi satu di
dalam diri Daud. Alkitab mengatakan bahwa Daud tergerak untuk melawan Goliat
karena nama Allahnya dihina oleh raksasa itu. Inilah yang disebut dengan semangat
untuk membela kekudusan Allah. Zeal, atau kegigihan yang menyala-nyala untuk
Tuhan. Kegigihan yang sama juga terdapat pada Yosua dan Kaleb, para hakim Israel,
dan juga Yonatan. Kegigihan ini jugalah yang membuat Paulus dan para rasul terus
memberitakan Injil Tuhan. Di dalam seluruh Alkitab tercatat orang-orang dengan
kegigihan yang seperti itu.

Ayat 45-46, Daud menyatakan kegigihan yang besar untuk nama Tuhannya, maka
seruannya pada menjadi proklamasi iman yang membangkitkan semangat seluruh

Page | 154
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
orang Israel. Bagaimana dengan Saul? Pada saat Saul mementingkan dirinya sendiri,
maka kegigihan untuk Tuhan menjadi habis sama sekali. Dan di mana kegigihan untuk
Tuhan hilang, di situ inspirasi berhenti. Saul tidak lagi mampu menginspirasi orang Israel.
Kegigihan memperjuangkan kesucian Allah dan ketulusan untuk mengasihi umat Tuhan,
itulah yang membuat seorang raja menjadi agung.

Ayat 47, menyatakan mengenai keagungan karakter Daud. Apa yang dia perjuangkan
hanya untuk membuktikan satu hal, yaitu supaya segenap jemaah tahu bahwa Tuhan
yang menyelamatkan bukan dengan atau karena senjata manusia. Dia tidak bertarung
untuk membuktikan diri. Dia tidak merasa perlu mengalami pembuktian yang
menunjukkan pencapaiannya di mata seluruh umat Tuhan. Dia tidak sedang
memamerkan kemampuan guna menunjang prestasinya.

Ayat 48-54, menyatakan mengenai Daud yang hanya menginginkan seluruh orang tahu
bahwa Tuhanlah yang menolongnya. Itulah kerinduannya yang begitu besar. Maka
Tuhan menyertai Daud. Daud maju dan membunuh orang Filistin itu dengan cara yang
sangat tidak biasa di dalam peperangan. Daud membunuh Goliat tanpa pedang di
tangan. Daud mengimani bahwa Tuhan yang menyelamatkan bukan dengan atau
karena senjata manusia dan membuktikannya di dalam tindakan.

Ayat 54-58, Daud melengkapi kemenangannya dengan membawa kepada Goliat ke


Yerusalem, untuk menjadikannya kengerian bagi orang-orang Yebus, yang menjaga
benteng pertahanan Sion. Kemudian bagian ini juga menjelaskan tentang Saul yang
telah melupakan Daud, karena mengidap tekanan jiwa dan gangguan pikiran, sehingga
tidak terpikirkan olehnya kalau sang pemusiknya cukup memiliki keberanian untuk
menjadi pahlawannya. Oleh karena itu, seolah-olah belum pernah bertemu
sebelumnya, dia bertanya anak siapakah Daud? Abner juga tidak mengenalnya, tetapi
membawanya kepada Saul, dan menjelaskan siapa Daud. Dengan demikian Daud
diperkenalkan kepada istana dengan keuntungan yang jauh lebih besar daripada
sebelumnya, dan dalam semuanya itu ia mengakui tangan Allah-lah yang telah
menolongnya dan memberikannya kemenangan.

PENERAPAN

1. Andalkan Tuhan dan Tuhan akan menyertai dan menolong kita . Ini adalah faktor
terpenting dan terutama atas kemenangan Daud sebab percuma kita memiliki
keberanian, keyakinan yang kokoh dan kemampuan namun kita tidak
mengandalkan Tuhan. Daud sadar betul Tuhanlah satu-satunya tempatnya
berharap dan memberikan kemenangan. Sehingga berulang kali Daud menegaskan
bahwa Dia sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Ketahuilah keberhasilan yang kita
raih berasal dari pada Tuhan, sebelum berperang, selama berperang bahkan setelah
kemenangan pun nama Tuhan saja yang ditinggikan, segalanya dikembalikan untuk
hormat kemuliaan Tuhan. Jangan bangga dengan kemampuan diri sendiri, sebab
terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri (Yeremia
17:5). Andalkan Tuhan dalam segala perkara, milikilah keberanian yang dari Tuhan,
berpegang pada keyakinan dan tak tergoyahkan dan melatih diri, kembangkan
kemampuan yang kita miliki maka kita akan memperoleh kemenangan, melakukan
perkara-perkara besar bersama dengan Tuhan.

Page | 155
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

2. Berlatih dan Mempersiapkan Diri. Daud yang maju ke medan pertempuran


bukanlah orang yang tidak bisa apa-apa, Daud yang dipakai Tuhan bukanlah orang
yang hanya bermalas-malasan kemudian dilawat Tuhan, melainkan Daud
mempunyai kemampuan dan mengembangkannya. Daud bekerja keras dan
mempersiapkan dirinya dengan baik. Ketika dirinya diragukan Saul, Daud berkata
dia biasa menghadapi beruang dan singa. Demikian juga kita sebagai umat Tuhan,
orang percaya kita harus terus berlatih dan mempersiapkan diri dengan rajin Berdoa
dan melakukan Firman Tuhan sehingga kita memiliki kesabaran dan kemampuan
serta keberanian menjalani kehidupan dengan mengandalkan Tuhan.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III

Page | 156
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 27 AGUSTUS 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : AMSAL 3:1-26
TEMA : “Berkat Hikmat”

LATAR BELAKANG

Hari ini minggu 27 Agustus tepat kita berada pada hari ke-239, minggu ke-35 bahwa
dalam minggu ini focus pelayanan juga diingatkan memberikan perhatian pada
Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 “Pembaruan
Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya” yang didasarkan pada firman Tuhan
Amsal 3 : 1 – 26, bahwa pembaruan atas alam harus pula menggunakan hikmat yang
benar dari Tuhan.

Jadi tujuan kitab Amsal seperti yang ditegaskan dalam Amsal 1:2-7, untuk memberi
hikmat dan pengertian mengenai pola hidup bijaksana, berpegang pada kebenaran,
jujur, adil dan tulus, sehingga ada bekal bagi mereka yang belum berpengalaman. Lalu
bagaimana pengamsal menulis kitab ini dan mempersembahkannya pada para pembaca
di segala zaman? Pada dasarnya Pengamsal adalah pengamat kehidupan. Ia mengamati
kehidupan praktis sehari-hari. Ia tidak mulai dari teori yang tinggi-tinggi namun dari
cara hidup orang setiap hari. Ia menemukan ada yang tidak bijaksana dalam hidup.
Mereka hidup, tapi penuh dengan sikap sia-sia yang nantinya akan berujung pada kesia-
siaan. Untuk memperoleh hidup yang penuh makna maka orang harus memiliki hikmat
yang bersumber dari Tuhan. Berikut catatan renungan dari Amsal 3:1-26

Ayat 1 Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu
memelihara perintahku
Bagian ini dimulai dengan seruan kepada anak untuk memperhatikan ajaran dan
perintah bapanya. Kita telah membicarakan pentingnya ajaran dan perintah bapa . Apa
yang menjadi sumber ajaran maupun perintah bapa? Apakah berbeda dari hukum yang
ada pada "Pentateuk" ? Anggapan kita bahwa ajaran maupun perintah yang bapa
inginkan supaya anak menaatinya berasal dari pengajaran orang tua yang bergantung
pada hukum pentateuk. Hukum-hukum ini tidak boleh dilupakan, dalam arti
lain mengingatnya, dan mengingat segala sesuatu dari PL berarti lebih dari pada sekedar
ingatan secara sadar. Mengingat, atau tidak melupakan berarti juga menaati. Ketaatan
anak lebih dari masalah yang dangkal seperti pada ayat di atas kolom kedua, di mana
di hatinyalah berdiri inti kepribadiannya yang melindungi perintah. Melindungi berarti
mengamati perintah-perintah yang telah tertanam dalam hati anak.

Ayat 2 karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya
kepadamu. Motivasi atas ketaatan dapat dalam bentuk upah / hadiah. Menaati perintah
akan menyebabkan umur yang panjang. Perintah-perintah tersebut adalah bagian kecil
pedoman hidup yang sehat. Semua hal akan seimbang, bagi orang-orang yang
mengikuti jalan hidup Tuhan seperti yang diajarkan oleh bapa yang bijak akan hidup
lebih lama daripada orang-orang yang berlagak mengikutinya. Namun hal ini lebih dari
sekedar umur panjang yang diperlihatkan di sini. Hidup yang panjang dengan
penuh penderitaan atau perjuangan bukanlah sesuatu hal yang menjadi upah. Bapa
menambahkan kualifikasi bahwa hidup yang panjang dari anak yang taat akan dicirikan

Page | 157
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
dengan "damai". Damai berarti lebih dari sekadar ketiadaan perjuangan; tetapi
menunjuk kepada keadaan hidup yang berharga dan penuh arti.

Ayat : 3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada
lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,Ayat ini merujuk kepada peringatan. Bapa
terus menuntut untuk hidup dengan kasih dan setia. Ia meminta anak mengikat kasih
dan setia pada lehernya dan menuliskannya pada loh hatinya. Mungkin pada leher
disebutkan di sini karena ketidaktaatan dapat digambarkan sebagai leher yang keras.
Loh hati adalah ungkapan hukum yang menunjuk kepada internalisasi perintah Tuhan
dalam hidup, jadi bukan hanya tindakan namun juga motivasi yang suci.

Ayat : 4 maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah
serta manusia. Ayat ini dapat dimengerti sebagai konsekuensi ketaatan. Sebagai upah
ketaatan, Tuhan dan manusia akan menghormati orang yang mendapat kasih dan
penghargaan. Orang-orang tersebut akan dihormati dan dicari atas hikmat mereka.

Ayat : 5-6 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia
akan meluruskan jalanmu. Lagi-lagi bapa memperingatkan anak untuk percaya kepada
TUHAN. Percaya kepada TUHAN menyatakan bahwa orang tidak akan mempercayai
kemampuannya sendiri. Orang yang memiliki pengertian yang kurang akan terbuka
terhadap kekuatan dan hikmat Tuhan, yaitu panduan hidup yang lebih baik. Jika orang
tahu Tuhan ada dalam jalannya, orang itu akan tentunya adalah orang yang benar, dan
Ia akan menjaga orang itu agar tetap di jalan yang lurus.

Ayat : 7 Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN
dan jauhilah kejahatan; Dengan kata lain anak tidak diperbolehkan bergantung pada
pengertiannya sendiri. Jika ia berpikir bahwa ia bijak, maka ia akan mencoba
melakukan segala hal dengan dengan kemampuannya sendiri, yang mana tidak akan
cukup. Kebalikan dari hal itu adalah takut akan Tuhan yang akan mengembalikan anak
pada pandangan yang benar dan secara alami akan menjauhi kejahatan.
Ayat : 8 itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-
tulangmu.Jika orang-orang takut akan Tuhan, menghindari kejahatan, dan tidak
menganggap diri bijak, maka mereka akan disembuhkan dan disegarkan. Namun ini
bukanlah janji tetapi adalah kebenaran, segala sesuatu saling menyeimbangkan. Hal ini
akan menciptakan dorongan untuk melakukan hal yang benar.
Ayat : 9 Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala
penghasilanmu,Orang dapat menunjukkan bahwa mereka mempunyai kelakuan yang
benar terhadap TUHAN, dalam mempercayai dan takut kepada-Nya, jika mereka
bersedia memberikan bagian dari kekayaan mereka.

Ayat : 10 maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan


bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. Akibat dari menaati
peringatan pada ayat 9 akan membuahkan upah pada ayat 10. Kita harus mencatat
bahwa proses bertambahnya kekayaan tidaklah secara eksplisit, namun kita harus
menyadari bahwa Tuhanlah di belakang kelimpahan itu.

Page | 158
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat : 11 Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah
engkau bosan akan peringatan-Nya.Bapa mengakhiri dengan peringatan terakhir untuk
tidak menolak peringatan TUHAN. Orang bijak ingin memperbaiki pikiran dan
tindakan mereka yang salah, hanya orang bodoh yang menolaknya. Di sini bapa
bertindak sebagai orang bijak dan menyampaikan didikan Tuhan.

Ayat : 12 Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang
ayah kepada anak yang disayangi.

Amsal 3:13-26 Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh
kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi
emas. 15Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat
menyamainya.
Amsal 8:11 Karena hikmat lebih berharga daripada permata, apapun yang diinginkan
orang, tidak dapat menyamainya.
Itu sebabnya pada saat Tuhan bertanya kepada Salomo perihal apa yang Salomo
kehendaki untuk Tuhan berikan kepadanya, maka respon dari pada Salomo di dalam 1
raja-raja 3, Salomo tidak meminta umur panjang, juga tidak mengharapkan takhta dan
kejayaan/popularitas/reputasi yang luar biasa, ia tidak meminta kekayaan dan umur
panjang tetapi ia berkata “berikanlah kepadaku

PENERAPAN

Demikianlah, selaku orang percaya kita dipanggil untuk memiliki kehidupan berhikmat.
Dengan hikmat Tuhan kita akan selalu menghargai dan mengisi kehidupan ini dengan
hal-hal yang baik. Apalagi kita sadari kehidupan ini hanya sementara. Karena hanya
sementara maka hargailah itu dengan takut akan Tuhan dan selalu menjadi berkat bagi
orang lain. Bukankah ini juga yang dilakukan Tuhan Yesus bagi kita. Ia menyelamatkan
kita dengan darah-Nya, supaya kita menghargai keselamatan yang dianugerahkannya
melalui hidup yang menyenangkan Tuhan dan sesama. Dan secara bersamaan, saat kita
menjalani hidup yang demikian maka kebahagiaan, kesejahteraan, keberkatan itu akan
secara konkrit pula kita alami sekarang, dan esok, kini dan disini, di tengah hidup
berumah tangga, bergereja dan bermasyarakat. Amin

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU IV

Page | 159
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Kelompok Penelahan Alkitab Ibadah Keluarga


Tema : “Berkat Hikmat”

Penelahan dibatasi pada 3:1-4


Bagilah 2 kelompok

Kelompok pertama bertugas menelaah ayat (1-2)

(1) Hal-hal apa saja dalam hidup kita yang dapat membuat kita “melupakan ajaran
Tuhan?” (ay 1a)
(2) Hal-hal apa saja dalam hidup kita yang membuat kita dapat “Memelihara perintah
Tuhan”? (ay 1b)
(3) Berkat seperti apa yang Allah janjikan atas hidup tidak melupakan ajaran Tuhan dan
memelihara perintah Tuhan? (ay 2)

Kelompok dua bertugas menelaah ayat (3-4)

(4) Mengapa “kasih dan setia tidak boleh kita tinggalkan dari hidup kita? (ay 3a)
(5) Apa fungsi kalung di leher kita? Dan apa fungsi buku tulis? (ay 3b)
(6) Mengapa kasih dan setia mempunyai fungsi yang sama dengan kalung dan hati
sebagai buku tulis yang bertuliskan kasih dan setia?
(7) Bila kasih dan setia seperti kalung dan seperti buku bertuliskan kasih setia dalam hati,
berkat seperti apakah yang dijanjikan Tuhan? (ay 4)

Page | 160
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

KAMIS, 31 AGUSTUS 2023


KELENDER GEREJAWI : IBADAH AKHIR BULAN AGUSTUS 2023
PEMBACAAN ALKITAB : YAKOBUS 4:13-17
TEMA : “RENCANA DAN KEHENDAK TUHAN”

LATAR BELAKANG

Hari Kamis 31 Agustus, hari dan minggu terakhir dalam bulan Agustus, kita ada pada
hari ke-243 dalam minggu ke-35 tahun 2023, bulan pertama dari triwulan ke-3 hendak
kita akhiri, berikan perhatian juga pada pelayanan yang dibangun GKI dengan fokus
Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 “Pembaruan
Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya” di dasarkan pada firman Tuhan
Yakobus 4 : 13 – 17 bahwa mengalir dalam rencana dan kehendak Allah.

Surat Yakobus adalah salah satu kitab dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.
Digolongkan ke dalam "surat-surat umum" (bahasa Yunani: Katholike Epistole) bersama
dengan surat Yudas, surat 1 Petrus, surat 2 Petrus, dan ketiga surat Yohanes, sejak zaman
Eusebius sekitar tahun 260-340 Masehi
Inti dari keseluruhan surat ini adalah menguraikan berbagai pokok pandangan Kristen
seperti misalnya kekayaan dan kemiskinan, godaan, kelakuan yang baik, prasangka,
iman dan perbuatan, ucapan-ucapan mulut, kebijaksanaan, pertengkaran, keangkuhan
dan kerendahan hati, hal menyalahkan orang lain, membual, kesabaran, dan doa.
Surat ini juga menekankan bahwa dalam menjalankan agama Kristen, iman harus
disertai perbuatan.

Penulis Kitab Yakobus adalah sebuah nama yang sangat biasa di kalangan orang Yahudi,
tetapi Yakobus yang diperkenalkan dalam Yakobus 1:1 bukanlah orang yang
sembarangan. Dalam Perjanjian Baru beberapa kali sempat muncul nama Yakobus,
tetapi Yakobus ayah rasul Yudas dan Rasul Yakobus bin Zebedeus bukanlah orang-
orang yang menulis surat Yakobus.[2] Banyak bukti menunjuk kepada Yakobus, saudara
laki-laki Yesus Kristus sebagai penulisnya, yang pernah bertemu secara khusus dengan
Yesus setelah kebangkitan dan mempunyai peran penting di antara murid-murid
meskipun tidak termasuk keduabelas murid. (Matius 13:55; Kisah Para Rasul 21:15-25; 1
Korintus 15:7; Galatia 1:19; Galatia 2:9) Penulis sendiri hanya mencantumkan
keterangan dirinya sebagai “hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus,” (Yakobus 1:1)
seperti Yudas yang memulai suratnya dengan menyebut dirinya “hamba Yesus Kristus
dan saudara Yakobus.” (Yudas 1:1) Lagipula, kalimat pembuka surat Yakobus ini berisi
kata: "Salam!" seperti surat mengenai sunat yang dikirimkan dari Yerusalem, di mana
Yakobus, saudara Yesus, berperan penting dalam persidangan yang dihadiri “rasul-rasul
dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat” di Yerusalem (Kisah Para Rasul
15:13,22,23). Hal ini diakui oleh bapa-bapa gereja mula-mula dari surat-surat
mereka.Waktu Penulisan : Surat Yakobus diperkirakan ditulis sebelum
tahun 62 Masehi, karena Yakobus meninggal pada tahun itu. Robinson menyakini surat
ini ditulis pada tahun 47-48 M.

Menjadi orang kristen itu bisa dikatakan membingungkan. Jika kita membuat sebuah
perencanaan, bahkan perencanaan itu sudah matang dan tinggal dikerjakan, apakah

Page | 161
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
semua itu sungguh-sungguh kehendak Tuhan? Tetapi jika kita diam saja, tanpa
membuat perencanaan sama sekali, apakah kita tidak memiliki hikmat untuk membuat
kebaikan yang akan menolong hidup kita? Padalah, biasanya di awal tahun baru, kita
selalu ingin membuat perencanaan bagi hidup kita, minimal untuk tahun yang akan
segera dilewati. Yakobus, seorang gembala sidang di gereja Yerusalem memberikan
nasehat praktis bagi jemaat-nya melalui surat yang ditulisnya sebelum ia meninggal
dunia sebagai martir. Pada perikop yang berjudul "Jangan melupakan Tuhan dalam
perencanaan" memaparkan beberapa prinsip rohani dalam membuat perencanaan
dalam hidup manusia.

PENJELASAN TEKS

AYAT (13-14) Pada ayat ini dengan jelas penulis memberikan contoh yang dapat di
rangkum dalam beberapa kata : waktu (hari ini atau besok, setahun), tempat (di kota
anu), tujuan (berdagang) dan hasil yang diharapkan (mendapat untung). Dalam
membuat perencanaan, faktor-faktor diatas memang sangat diperlukan, tetapi seolah-
olah manusia tahu bahwa dia dapat mengusahakan sesuatu jika dia mampu
melakukannya tanpa mengingat sedikit pun pada Pencipta-Nya yang memberikan
hikmat kepadanya untuk memikirkan hal yang baik. Terkutuklah orang yang
mengandalkan manusia dan hatinya jauh dari Tuhan, diberkati orang yang
mengandalkan Tuhan. (Yeremia 17:5, 7).

AYAT (15) Yakobus, dalam terjemahan lain mengajarkan bagaimana kita harus
membuat perencanaan dalam hidup dengan mengatakan "Jika Tuhan menghendaki,
dan jika kita masih hidup, saya akan melakukan hal ini dan itu." Kata-kata ini tidak
boleh diartikan bahwa kita hanya berpangku tangan saja tanpa mengerjakan atau
merencanakan sesuatu. Kata "akan" merupakan kata yang mengacu pada sesuatu yang
akan datang atau dalam konteks ini perencanaan.

(16) Ketika manusia sudah berada pada puncak kesuksesannya, ia cenderung


mengaggap segala sesuatu itu mudah di dapat dan mudah di kerjakan. Apalagi hidup
yang bergelimang harta, lebih mudah untuk membuat perencanaan-perencanaan yang
besar dan sangat menguntungkan bagi-nya. Bukan hanya dalam hal duniawi, dalam hal
rohani pun manusia dapat dengan mudah membuat rencana jika ada sokongan materi
yang kuat.

(17) Di akhir perikop ini, Yakobus menegaskan bahwa berdosa orang yang tahu
bagaimana harus berbuat baik, tetapi tidak melakukannya. Jika kita tahu sesuatu yang
baik yang harus kita kerjakan, maka kita harus mengerjakannya dengan tulus dan tidak
menghindarinya. Perduli dengan semua disekeliling kita, bahkan merencanakan dan
melakukan segala yang baik di hadapan Tuhan dengan tulus, bukan membiarkan atau
menghindarinya, karena jika demikian kita akan berdosa.

PENERAPAN

Ada Beberapa hal yang perlu kita renungkan dalam bagian ini berkaitan dengan tema
kita RENCANA DAN KEHENDAK TUHAN adalah ?

Page | 162
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
1) Jangan mengandalkan kemampuan sendiri AYAT 13-14: Sebagai orang percaya, kita
perlu mengikutsertakan Yesus dalam membuat perencanaan bagi hidup kita, karena
Dialah yang memiliki hidup ini. Yakobus menanyakan "apakah arti hidup kita?
Hidup ini seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (14)." Dengan kata
lain Yakobus ingin mengatakan bahwa hidup ini sangat singkat, dan kita tidak tahu
atau tidak bisa memprediksi kapan akhir hidup tiap-tiap orang, ini adalah rahasia
Allah. Oleh sebab itu, dalam setiap perencanaan yang kita buat, jangan lupa untuk
mengikutsertakan Yesus sebagai Allah kita, agar rencana yang kita buat berkenan
bagi-Nya.
2) Berserah pada kehendak Tuhan (15) Penekanan Yakobus disini adalah penyerahan
total hidup kita pada kehendak Tuhan selama kita masih memiliki kesempatan
untuk hidup. Dalam pengertian lain, kita harus mengisi hidup kita dengan sesuatu
yang dikehendaki Tuhan, bukan mengikuti keinginan kita sendiri
3) Jangan congkak AYAT A16 Tetapi Yakobus mengingatkan, jangan bermegah dalam
kecongkakan. Semua kemegahan yang membawa manusia menjadi sombong
adalah salah.Membuat perencanaan yang baik memerlukan kerendahan hati di
hadapan Tuhan, karena kita adalah hamba-Nya yang merencanakan segala sesuatu
yang kita kerjakan di dunia ini untuk mensukseskan rencana-Nya yang kekal bagi
hidup kita.
4) PEDULI AYAT 17 Dalam melalui hari-hari, sangat baik membuat perencanaan yang
akan menolong hidup kita lebih terarah dan teratur. Tetapi jangan melupakan
prinsip-prinsip yang telah diajarkan oleh Yakobus kepada kita untuk : tidak
mengandalakan kemampuan sendiri, berserah pada kehendak Tuhan, jangan
congkak dan perduli pada pekerjaan baik. Tuhan Yesus memberkati.

Page | 163
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023
“Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”

BULAN KE-9 : SEPTEMBER – 2023

MINGGU, 3 SEPTEMBER 2023


KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 14: 25-35
TEMA : “ORANG BERIMAN DI DALAM MENGIKUT YESUS HARUS MEMILIKI
KOMITMEN”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 3 September hari ini tepat kita berada pada hari ke-246, minggu ke-36
dalam tahun 2023 sebagai bulan ke-2 dalam triwulan ke-3, bulan September. Focus
pelayanan yang menjadi perhatian adalah Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-
Agustus-September 2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”
di dasarkan pada firman Tuhan Lukas 14 : 25 – 35 bahwa komitmen sangat diperlukan
dalam mengikut Yesus.

Orang beriman di dalam mengikut Yesus harus memiliki komitmen untuk tetap setia
dan bersedia menghadapi tantangan yang berat di dalam kehidupannya. Bila membaca
kitab Injil Lukas, maka Kitab Injil Lukas ditulis sekitar tahun 60 sebelum masehi oleh
Lukas yang diduga adalah seorang Yunani yang bekerja sebagai seorang dokter atau
tabib dan ia merupakan seorang kawan atau rekan sekerja Paulus. Kitab injil Lukas
dialamatkan kepada Teofilus yang agung, yaitu seorang kafir yang masuk Kristen karena
telah menerima berita Injil. Penekanan utama Injil Lukas adalah Yesus Kristus sebagai
anak manusia.
Secara khusus Injil Lukas 14:25-35 menunjukkan bahwa ketika Yesus sedang dalam
perjalanan ke Yerusalem (band Lukas 13:1) banyak orang mengikuti-Nya. Yesus
menunjukkan bahwa di dalam mengikuti-Nya bukan suatu perkara mudah atau hanya
datang mendengar pengajaran dan pergi begitu saja. Namun yang dibutuhkan adalah
suatu komitmen untuk tetap setia memberitakan Injil dan tidak seperti mereka yang
berdalil atau beralasan di dalam soal iman mereka (band 14:15-24)

PENJELASAN TEKS

Ayat 15-27: Harus memiliki komitmen Di Dalam Mengikut Yesus

Bagian ini memberi ketegasan bahwa hal yang penting bagi seorang pengikut Yesus
adalah harus ada komitmen. Hal ini dimulai dengan ayat 15 yang menunjukkan bahwa
ketika Yesus dalam perjalanan menuju Yerusalem, banyak orang yang datang untuk
mengikuti-Nya. Tentu setiap orang yang datang mengikut Yesus memiliki tujuannya
masing – masing. Ada yang hanya datang sekedar untuk mendengar ajaran Yesus, ada
yang mungkin tertarik untuk mengikut Yesus karena ada cerita tentang mujizat yang
Yesus lakukan, bahkan mungkin ada yang ingin datang untuk berdebat dengan Yesus
seperti kaum Farisi dan Para Imam Yahudi. Pada dasarnya ada berbagai alasan. Namun,
menurut Yesus kedatangan mereka itu terlihat bukan terlahir dari suatu keputusan yang

Page | 164
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
sungguh untuk mengikuti-Nya. Di dalam ayat 26, Yesus menyatakan bahwa di dalam
mengikuti-Nya, harus memiliki kerelaan untuk melepaskan hal yang bersifat pribadi dan
tidak membawah kepentingan pribadi dan keluarga di dalam pekerjaan pelayanan. Hal
ini terlihat jelas di dalam ungkapan Yesus di ayat 26: Jikalau seorang datang kepada-
Ku........., ia tidak dapat menjadi muridKu. Yesus mengambarkan bahwa pekerjaan
pelayanan itu adalah suatu pekerjaan yang berat, karena membutuhkan pengorbanan.
Itu artinya mengikuti Yesus, harus benar – benar siap untuk melalui jalan salib, yaitu
jalan penderitaan, rela berkorban dan tidak mencari kepentingan sendiri. Seperti terlihat
pada ayat 27 yang menyatakan: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut
Aku, Ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”

Ayat 28-35: Tuhan Memakai Orang Yang Siap Sedia Untuk Menjadi Murid-Nya

Pada dasarnya Tuhan memakai orang yang siap sedia untuk menjadi murid-Nya. Hal
ini digambarkan di dalam tiga bentuk perumpamaan yang diberikan oleh Yesus:
Pertama, Di dalam membangun menara dibutuhkan perencanaan yang matang,
sehingga tidak gagal di dalam membangun dan diejek oleh orang melihatnya, seperti
yang tersirat pada ayat 28-30. Itu artinya Yesus di dalam pemberitaan Injil-Nya
mengunakan orang – orang yang bersungguh – sungguh mengikuti-Nya, sehingga
pemberitaan Injil tidak gagal. Yesus tidak menggunakan orang yang tidak siap sedia
untuk menjadi alat kesaksian-Nya. Kedua, ayat 31-33 perumpamaan Yesus ini memberi
penekanan pada aspek pertimbangan, yang terlukis dengan kata Yesus: Atau raja
manakah yang kalau mau pergi perang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk
mempertimbangkan,.........., tidak dapat menjadi murid-Ku. Pada kedua ayat- ayat ini
memberikan gambaran yang jelas bahwa Tuhan mempertimbangkan siapa yang layak
untuk pekerjaan pelayanan-Nya. Oleh karena tidak mungkin menggunakan orang yang
masih menaruh kepentingan pribadi-Nya di atas kepentingan pelayanan. Bagi Yesus
orang seperti itu tidak layak menjadi pengikut atau murid-Nya. Ketiga, ayat 34-35 Yesus
memberikan perumpamaan tentang garam yang menjadi tawar, yang tidak lagi
memiliki nilai apa – apa atau dengan kata lain sudah tidak berfungsi sama sekali. Tentu
orang akan membuangnya karena sudah tidak berguna. Seperti pernyataan Yesus:
Garam memang baik, tetapi jika.........., dan orang membuangnya saja. Itu berarti
Hidup pelayanan orang percaya itu harus memiliki arti, tidak hanya sekedar mengikuti
Yesus namun harus berguna atau bermanfaat bagi pemberitaan Injil. Sebab bila tidak
setia maka Tuhan tidak akan menggunakan lagi bagi pekerjaan pelayanan atau
pemberitaan Injil. Yesus mengakhir dengan suatu seruan yaitu siapa mempunyai telinga,
hendaklah ia mendengar.

PENERAPAN

Orang Beriman Di dalam mengikuti Yesus harus memiliki komitmen untuk tetap setia,
berusaha untuk tidak mencampuradukkan urusan pribadi dan keluarga dengan
pekerjaan pelayanan. Terkadang sulit untuk memisahkan antara urusan pribadi dan
keluarga dengan pelayanan. Banyak di antara kita terjebak untuk lebih memikirkan
kepentingan keluarga kita atau pribadi kita di banding dengan pelayanan. Yesus
menginginkan para pengikut atau murid-Nya untuk benar – benar setia di dalam
pelayanan. Tidak boleh mencari kepentingan diri sendiri, kelompok dan keluarga di
dalam pelayanan. Pelayanan pemberitaan Injil itu akan melalui jalan salib, yaitu jalan

Page | 165
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
penderitaan, penyangkalan diri dan rela berkorban. Yesus tahu bahwa kita manusia
memiliki keterbatasan di dalam melayani. Namun dibutuhkan komitmen atau
kesungguhan untuk mengikuti Yesus. Ego kita sebagai manusia harus diturunkan dan
jalan seorang hamba yang setia kepada Tuhan itu yang harus diambil. Ini nilai penting
di dalam kehidupan kekristenan kita.
Mesti kita pahami bahwa orang yang setia di dalam pekerjaan pelayanan itu akan
dipakai oleh Yesus secara luar biasa, Yesus menginginkan kita orang percaya membuka
diri untuk dibentuk dan dipakai Yesus bagi pekerjaan pelayanan-Nya. Yesus akan
memberi berkat bagi yang setia.
Sesungguhnya Yesus telah mempertimbangkan siapa pengikut atu murid yang layak
untuk digunakan bagi pekerjaan pelayanan-Nya. Sangat penting bagi kita untuk
menyadari bahwa barangsiapa yang tidak setia bagi pekerjaan pelayanan tidak akan
layak untuk pekerjaan pelayanan-Nya dan ibarat garam yang tawar tidak akan
digunakan oleh Tuhan untuk pekerjaan pelayanan-Nya sepintar atau sehebat apapun
orang tersebut. Yesus hanya menggunakan setiap orang yang memiliki kerendahan hati
dan kepekaan di dalam melayani. Tuhan Yesus berkati setiap orang beriman yang
berkomitmen mengikuti Yesus di dalam melayani.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU I

Page | 166
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 10 SEPTEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 16 : 1 – 9
TEMA : “Pilihan Hidup Beriman Yang Bertanggung Jawab”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 10 September, hari ini kita sudah ada pada hari ke-253, minggu ke-37
dalam tahun 2023, terus-menerus kita diingatkan tentang fokus pelayanan
Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 “Pembaruan
Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya” yang akan diterangi oelh firman Tuhan
Lukas 16 : 1 – 9 dimanapun kita tanggung jawab diperlukan untuk apapun yang
dipercayakan.

Di dalam kehidupan orang beriman salah satu hal penting yaitu harus memberikan
pilihan hidup yang tepat, yaitu hidup yang bertanggung jawab. Setiap orang beriman
harus menyadari bahwa ada tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan yaitu supaya
mempergunakan hidupnya ataupun milik kepunyaannya (hartanya) untuk melakukan
pemberitaan injil Kristus di tengah – tengah dunia ini.

Di dalam keterkaitannya dengan tujuan utama dari injil Lukas yang menyatakan Yesus
sebagai anak manusia maka injil Lukas mengambarkan bagaimana manusia Yesus itu
bertindak di dalam pekerjaan pelayanannya yang bertujuan agar orang – orang berdosa
juga diselamatkan. Seperti alamat Injil Lukas yaitu kepada seorang kafir yang bernama
Theofilus masuk Kristen karena pemberitaan Injil Yesus Kristus. Injil Lukas yang ditulis
pada tahun 60 Masehi menggambarkan secara detail kepada orang percaya bahwa
pentingnya pelayanan Yesus bagi semua orang. Hal ini juga terlihat di dalam
pembacaan Injil Lukas 16:1-9 berisikan perumpamaan dari Yesus yang merupakan suatu
pengajaran khusus bagi para murid-Nya. Murid – murid Yesus diharapkan dapat belajar
dari sikap seorang bendahara yang tidak jujur.

PENJELASAN TEKS

Ada hal menarik di dalam perumpamaan Yesus di dalam teks Injil Lukas 16:1-9 yang
memberikan suatu pengajaran iman untuk belajar dari seorang bendahara yang tidak
jujur. Tentu para murid Yesus sebagai tujuan utama dari pengajaran perumpamaan ini,
namun kita juga sebagai orang percaya masa kini akan merasa aneh mengapa Yesus
menggunakan contoh sikap etika seseorang yang negatif yang tidak memiliki kejujuran,
yang sebenarnya sebagai murid ataupun orang percaya tidak boleh ditiru. Tapi mesti
dipahami bahwa Yesus juga di dalam perumpamaan-Nya yang menggunakan figur yang
dianggap kelakuannya tidak etis dan seharusnya tidak perlu ditiru, seperti Hakim yang
tak benar (Lukas 18:1-8). Namun sesungguhnya di dalam teks Injil Lukas 16:1-9 tentang
perumpamaan Yesus yang khusus ditujukan kepada para murid-Nya ada dua pokok
pengajaran, yaitu:

Page | 167
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ayat 1-7 Hidup beriman yang bertanggung jawab

Bila memahami ayat 1- 7 dari teks Lukas 16 ini ada hal menarik yang Yesus hendak
ajarkan kepada para murid-Nya yaitu sikap hidup bertanggung jawab dan memiliki
pikiran yang matang tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Pada ayat 1 Yesus
menceritakan bahwa ada seorang kaya yang memiliki bendahara yang dituduh
menghamburkan uang majikannya. Lalu pada ayat 2 dikisahkan bagaimana Bendahara
itu dipanggil untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dan ia dipecat. Namun
di sini ada hal yang menarik yang ditunjukkan pada ayat 3 bahwa bendahara itu
berpikir di dalam hati bahwa ia tidak memiliki keahlian apapun selain hanya menjadi
bendahara. Ia berpikir punya keahlian mencangkul, dan bila mengemis pasti malu. Iya
berpikir bahwa hanya ada satu cara supaya ia bisa memiliki hari esok yang baik dan ada
diantara orang yang berhutang bisa menampungnya ketika ia dipecat yaitu dengan cara
memanggil semua orang yang pernah berhutang pada tuannya, yaitu ia menanyakan
berapa hutang mereka (ayat 4-5), orang pertama berhutang 100 tempayan minyak, ia
memberi surat hutang kepada orang tersebut, namun ia menyuruh menurunkan hutang
orang tersebut menjadi 50 tempayan saja (ayat 6). Dan untuk orang kedua yang
berhutang seratus pikul gandum, diberi surat hutang namun dipotong 20 pikul gandum,
sehingga orang tersebut hanya menulis disurat hutangnya adalah 80 pikul gandum. Ini
hal yang menarik karena bendahara ini membuat suatu strategi bahwa di dalam
keadaan ketika ia sudah tidak menjabat seorang bendahara lagi. Orang – orang ini akan
memberi tumpangan baginya karena ia pernah menolong atau berjasa bagi mereka.
Harus dipahami pada perumpamaan ini Yesus tidak bermaksud bahwa orang percaya
atau para murid-Nya didorong untuk mengikuti tindakan bendahara yang tidak jujur
ini. Yesus sangat menolak nilai ketidakjujuran, namun hal penting yang diberikan dari
sikap bendahara ini adalah ada sikap bertanggung jawab untuk hidupnya sendiri, dan
ia memiliki pemikiran strategi tentang masa depannya. Teks ini memberi petunjuk dari
Yesus bahwa orang percaya atau para murid-Nya harus memiliki sikap hidup
bertanggung jawab.

Selain itu ayat 1-7 ini juga menunjukkan suatu sikap Yesus bahwa ia tidak menyatakan
bahwa memperoleh uang atau kekayaan itu sesuatu yang salah. Tidak ada yang salah.
Menjadi murid Yesus harus sadar bahwa uang atau kekayaan itu dapat menolong
pekabaran Injil. Namun hal yang penting adalah harus dipergunakan secara
bertanggung jawab, pelayanan yang dilakukan orang percaya juga harus dipertanggung
jawabkan, dan harus bersikap strategis untuk pelayanan di masa depan.

Ayat 8-9 Kehidupan Orang Beriman harus memberikan pilihan

Pada bagian ini ada hal yang menarik yang dikatakan di dalam perumpamaan ini (ayat
8a) bahwa tuannya memuji bendahara yang tidak jujur sebagai orang cerdik karena
berpikir strategis untuk masa depannya. Di dalam mengakhiri perumpamaan ini Yesus
pada ayat 8b memberikan suatu pernyataan atau statemen bahwa ternyata anak – anak
dunia, di dalam hal ini bukan para murid Yesus atau orang percaya jauh lebih cerdik di
dalam melihat masa depannya dibanding dengan anak – anak terang. Pernyataan Yesus
ini memberikan suatu dorongan bagi para murid-Nya atau orang beriman supaya harus
memberikan pilihan yang strategis di dalam pelayanan dan tidak boleh kurang cerdik
dari anak – anak dunia/orang yang tidak percaya Yesus. Itulah mengapa Yesus pada

Page | 168
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
ayat 9 memberikan penegasan kepada para murid-Nya bahwa: Ikatlah persahabatan
dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat
menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” Melalui penegasan Yesus ini
menyatakan bahwa kadang Mamon atau harta benda/kekayaan yang dibayangkan
sebagai oknum yang jahat (band Matius 6:24) itu dapat dipergunakan untuk pelayanan
pekabaran injil. Namun ada waktu uang atau harta kekayaan itu tidak lagi dibutuhkan
karena itu bukan tujuan suatu pelayanan injil Kristus, namun pilihan hidup beriman
yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Misi keselamatan Allah di dalam dunia
ini, akan menghantar orang percaya untuk memperoleh kehidupan kekal bersama Allah
di dalam Yesus. Itu yang ditandai dengan kata kemah abadi. Misi Tuhan Yesus harus
dijalankan dengan memberikan pilihan iman yang bertanggung jawab.

PENERAPAN

Melalui teks perumpamaan di dalam Lukas 16:1-9 menolong orang percaya masa kini
untuk memiliki pilihan hidup beriman yang bertanggung jawab. Orang percaya
diharapkan untuk memahami dengan sungguh bahwa hidup-Nya diberikan oleh Tuhan
Yesus untuk memiliki pilihan hidup yaitu harus memiliki iman yang baik dan
bertanggung jawab.

Pilihan itu seperti apa? Seperti pesan Yesus di dalam perumpamaan kepada para murid-
Nya bahwa sebagai seorang beriman harus memilih berpikiran cerdik atau pandai tapi
berhikmat. Artinya cerdik di dalam menjalani hidup, tahu apa yang akan terjadi di masa
depan dan memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan yang akan datang dengan
tepat atau strategis. Seperti bendahara tersebut maka orang percaya tidak boleh hanya
pasrah dengan keadaan lalu menyatakan bahwa ah itu sudah nasib jadi kalau tidak
berhasil, gagal di dalam hidup, pekerjaan amburadul, hidup rumah tangga tidak
harmonis, pelayanan di jemaat statis atau tidak mengalami persoalan lalu duduk diam
dan menerima sebagai suatu bagian dari nasib. Ini pemikiran yang keliru, ada hikmat
Tuhan yaitu memiliki kesanggupan untuk dapat memecahkan persoalan hidup dan
masa depan. Seperti sikap bendahara yang tidak pasrah dengan nasib, namun dia
mencari jalan keluar yang strategis untuk masa depannya. Maka orang percayapun
harus demikian. Tidak boleh lemah di dalam iman. Hidup harus dipertanggung
jawabkan kepada Tuhan.

Bila berhasil di dalam melewati badai kehidupan, maka Tuhan juga akan memuji kita
sebagai orang yang cerdik tapi berhikmat. Ada hal lain yang juga di dalam hidup ini
yang harus dipahami secara baik oleh orang percaya Mamon atau uang/harta kekayaan
yang selalu dianggap sebagai kuasa jahat yang akan mengguasai manusia, itu sebenarnya
tidaklah benar.

Mengapa karena uang atau harta kekayaan bila dipergunakan secara baik untuk
menolong orang yang membutuhkan, pelayanan kemanusiaan atau pekabaran injil,
maka akan bernilai positif seperti pada ayat 9 katakan. Namun hal yang mesti dipahami
hidup orang percaya tidak boleh sepenuhnya bergantung pada kekuatan mamon
sehingga menjadi buta dan memiliki nafsu hanya mengejar mamon seperti banyak
contoh kita dapati banyak orang yang berambisi memperoleh uang atau harta kekayaan
namun tidak memiliki kebahagiaan bahkan berubah menjadi jahat dan menyebabkan

Page | 169
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
banyak orang menderita. Hal yang Tuhan Yesus inginkan adalah uang itu berguna bagi
pelayanan, namun tidak sepenuh pelayanan pekabaran injil bergantung pada uang.
Sebab hal yang pokok adalah keselamatan yang berasal dari Tuhan itu sendiri yang lebih
utama bagi kehidupan orang percaya. Maka hal yang paling penting bagi orang percaya
adalah berilah pilihan iman yang bertanggung jawab seperti yang Yesus kehendaki.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU II

Page | 170
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 17 SEPTEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : ROMA 15 : 1 - 13
TEMA : “SALING MENOPANG DALAM PERBEDAAN”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 17 September, kita sudah masuki hari ke-260, minggu ke-38 dalam tahun
2023, sebagai persekutuan GKI sudah menentukan arah pelayanan untuk triwulan ke-
3, yaitu fokus pada Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September
2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”, yang akan
menerangi oleh firman Tuhan dari Roma 15 : 1 – 13 bahwa kita harus saling menopang,
meskipun dalam hal tertentu kita berbeda.

Dalam sebuah Tim Tari Papua, memiliki banyak instrumen dan banyak bagian yang
berbeda, Yaitu (1) Tim Tari, ada laki dan perempuan dengan perannya masing – masing,
(2) Tim Musik, ada yang tiup tabura, main gitar, ukulele, toki tifa, dsb, dan (3) tim
penyanyi, ada beberapa orang dengan warna suara dan pembagian suara yang berbeda.
Mereka juga memiliki kemampuan menyerap materi yang berbeda, ada yang cepat dan
ada yang lambat. Tetapi mereka harus memiliki kesatuan sentral untuk hasil yang baik
dan harmonis antara penari, pemusik dan penyanyi. Untuk hasil akhir yang baik,
mereka harus memiliki kesatuan hati mencapai tujuan dengan saling mendukung satu
sama lainnya, supaya pada akhirnya mencapai tujuan bersama.

Dalam Roma 15, Paulus berbicara tentang gereja Tuhan yang adalah umat yang berlatar
belakang budaya yang berbeda, karakter yang berbeda, bahkan kemampuan yang
berbeda, tetapi menjadi satu kesatuan yang harmonis dalam kehidupan bergereja
dengan kuncinya yaitu yang kuat menolong yang lemah untuk kemuliaan nama Tuhan.

Surat Roma ditulis oleh Rasul Paulus dalam perjalanannya ke Yerusalem (15:25) kepada
jemaat yang belum dikenalnya, baik kepada orang Yahudi (2:17; 4:1) dan untuk orang
bukan Yahudi (11:13). Oleh karena itu surat Roma ini lebih bersifat objektif, karena tidak
banyak dipengaruhi oleh situasi dan kondisi jemaat. Maksud dan tujuan surat ini, yaitu
Papulus memberitahu rencana mengunjungi mereka dan ada harapan mereka dapat
menolong Paulus dengan memperlancar perjalanan pelayanannya ke Spanyol serta
meminta dukungan doa mereka untuk perjalannya ke Yerusalem, di mana ia akan
mendapat bahaya dari orang – orang Yahudi yang tidak percaya.

Secara khusus dalam pasal 15, mulai terjadi pergeseran dari kata ‘saudara’ menjadi
‘sesama’. Dalam pasal 14 Paulus berbicara tentang hubungan orang Kristen dengan
sesama orang percaya, menggunakan istilah yang paling sering "saudara" (14:10). Tetapi
dalam pasal 15, Paulus mengesampingkan istilah "saudara" dan sebaliknya menggunakan
istilah "sesama" (15:2). Dengan demikian, Paulus memperluas penerapan ajarannya
mengenai kasih dan kebebasan. Kasih tidak hanya mengharuskan saya berbuat baik
kepada "saudara lelaki" saya, tetapi bahwa saya berbuat baik kepada "sesama" saya,
termasuk musuh saya (lihat Roma 12:17-21; Matius 5:43-48).

Page | 171
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
PENJELASAN TEKS

Ayat 1 – 6 : “ Kristus Sebagai Teladan”.


Ayat 1 & 2 : Menolong yang lemah untuk memuliakan Allah.

Kata yang “kuat” (hoi dunatoi) dipakai mengenai kepahlawanan Daud. Paulus
mengatakan kepada para pembaca Roma, bahwa kekuatan bukan dipakai untuk
menyakiti yang lemah (dengan menghakimi mereka dan menyebabkan mereka
tersandung — pasal 14) tetapi untuk membantu mereka. Yang kuat harus menanggung
kelemahan mereka yang kekurangan kekuatan. Alih-alih menempatkan yang lemah ke
bawah, yang kuat harus menanggung yang lemah, di area kelemahan mereka.
Pelayanan semacam terjadi jika ada pengorbanan, penolakan terhadap kepentingan
pribadi dan mementingkan diri sendiri. Jika kita ingin "menanggung kelemahan mereka
yang tidak memiliki kekuatan," kita tidak boleh dan tidak dapat "menyenangkan diri
kita sendiri" (15:1). Artinya kelemahan mereka tidak bisa dipakai untuk mencapai
kesenangan diri sendiri.

Petunjuk Paulus untuk menyenangkan orang lain membutuhkan klarifikasi. Yaitu : (1)
menyenangkan orang lain untuk kebaikannya, (2) menyenangkan orang lain untuk
meneguhkannya, dan (3) menyenangkan orang lain supaya Kristus berkenan atasnya.
Menyenangkan sesama kita untuk memuliakan nama Tuhan.

Ayat 3 – 6 : Kristus sebagai Teladan Kebaikan

Paulus mengalihkan perhatian kita pada teladan Tuhan Yesus Kristus. Kristus yang
adalah Anak Allah, tidak mencari kesenangan sendiri, tetapi mengutamakan orang lain
supaya mereka juga menikmati kesenangan yaitu keselamatan. Rujukan Paulus dalam
ayat 3 bersumber dari Mazmur 69 : 10. Paulus mengutip ayat ini sebab dengan begitu
Orang yang kuat merendahkan diri dan bisa memperoleh ketekunan, penghiburan dan
pengharapan (ayat 4) serta ada kerukunan hidup persekutuan (ayat 5) untuk
memuliakan nama Tuhan (ayat 6).

Ayat 7-12 : “Yahudi dan Non Yahudi Sehati Sepikir Memuji Tuhan”

Nada ayat 7-12 berubah dari nada ayat 5 dan 6. Dalam ayat 5 dan 6, Paulus
memandang kepada Allah untuk menyediakan ketekunan, dorongan semangat, dan
harapan. Dan tidak ada keraguan dalam pikirannya bahwa Allah akan
menyediakannya. Ayat 7-12 berfokus, sekali lagi, pada orang Kristen dan tanggung
jawabnya untuk percaya dan patuh. "Karenanya" di awal ayat 7 menunjukkan bahwa
nasihat atau petunjuk yang mengikutinya adalah hasilnya, hasil dari apa yang telah dia
katakan. Ini adalah kesimpulan Paulus, penerapan praktisnya, aplikasi terakhirnya. Ayat
7 kembali ke masalah menerima sesama yang lebih lemah, yang awalnya diperkenalkan
pada 14:1: "Sekarang terimalah orang yang lemah dalam iman, tetapi tidak untuk tujuan
menghakimi. Dalam pasal 14, penekanannya jatuh pada tujuan-tujuan yang untuknya
kita tidak menerima orang lain. Kita harus menerima saudara kita yang lebih lemah,
tetapi tidak untuk berdebat dengannya tentang keyakinannya atau untuk menghakimi
dia untuk mereka. Kita juga tidak boleh menerima saudara kita yang lebih lemah, hanya
untuk menyebabkan dia tersandung oleh pelaksanaan kebebasan kita sendiri yang tidak

Page | 172
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
bertanggung jawab. Dalam Roma 15, Paulus beralih ke tujuan positif yang untuknya
kita harus menerima sesama kita yang lebih lemah. Kita harus menerima orang lain demi
kemuliaan Allah.

Sekali lagi, Kristus adalah teladan kita. Kehidupan dan pelayanan-Nya memberi kita
motivasi dan sarana untuk menerima mereka yang lemah. Tuhan kita menerima kita,
untuk kemuliaan Allah. Tuhan kita menjadi seorang hamba. Dia adalah seorang hamba
bagi orang-orang Yahudi, untuk meneguhkan janji-janji yang telah Allah berikan kepada
para leluhur, para leluhur (ayat 8). Dia juga seorang hamba bagi orang-orang bukan
Israel, untuk kebaikan kita, dan pada akhirnya untuk kemuliaan Allah, karena belas
kasihan-Nya (ayat 9). Semua ini tidak mengherankan. Keselamatan orang bukan Israel
bukanlah rencana alternatif, yang dituntut oleh ketidakpercayaan dan pemberontakan
Israel terhadap Allah. Ini semua sesuai dengan rencana dan tujuan Allah, ditentukan
dalam kekekalan masa lalu dan berulang kali diungkapkan dalam Kitab Suci Perjanjian
Lama.

Ayat 9-12 memuat empat kutipan Perjanjian Lama. Dalam ayat 9, Paulus mengutip dari
2 Samuel 22:50 (diulangi dalam Mazmur 18:49). Ayat 10 berasal dari Ulangan 32:43;
ayat 11 dari Mazmur 117:1; dan ayat 12 dari Yesaya 11:10. Mengapa empat
kutipan? Pertama, Paulus ingin kita memahami bahwa dia tidak mati-matian
menggenggam teks-teks bukti di sini. Tujuan Tuhan agar orang-orang Yahudi dan orang-
orang bukan Yahudi bergabung dalam pujian yang harmonis. Persatuan dan
keharmonisan harus menjadi salah satu bukti kasih karunia Allah dalam hidup kita, hasil
dari pekerjaan-Nya di kayu salib Kalvari.

Ayat 13 : “Berkat Yang Meringkaskan Seluruh Surat Roma”

Ayat 13 berisikan kata-kata terakhir Paulus tentang argumen formalnya dalam Roma.
Harapan Paulus adalah bahwa Allah akan mengisi orang percaya dengan segala sukacita
dan segala damai sejahtera. Tidak ada sukacita atau kedamaian yang tidak datang dari
Allah. Dan sukacita dan kedamaian yang datang dari Allah dialami oleh iman. Jadi,
Paulus mengatakan bahwa kita dipenuhi dengan sukacita dan kedamaian "dalam
percaya." Tidak ada dalam kehidupan Kristen yang berkenan kepada Allah yang bukan
karena iman.

PENERAPAN

1. Kekristenan menjungkirbalikkan pemikiran dunia mengenai yang "kuat" dan yang


"lemah." Dunia berpikir mereka yang kuat harus menggunakan kekuatan mereka
untuk mengambil keuntungan dari yang lemah. Kerentanan orang lain dipandang
sebagai kesempatan bagi yang kuat untuk mendapatkan keuntungan dengan
mengorbankan yang lemah.

2. Alkitab mengubah pola pikir ini dari dalam ke luar. Ini membutuhkan pikiran yang
berubah mengenai yang kuat dan yang lemah. Mereka yang kuat memiliki
kewajiban kepada yang lemah. Yang lemah bukan menjadi korban dari yang kuat,
tetapi dibantu oleh yang kuat. Pola pikir ini terbukti dalam Hukum Perjanjian Lama
di mana para janda, anak yatim, dan orang asing diberi pertimbangan,

Page | 173
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
perlindungan, dan manfaat khusus. Tidak hanya orang-orang tak berdaya ini tidak
dimanfaatkan, mereka juga harus dibantu.

3. Inilah sebabnya mengapa kita harus berjalan dalam kasih dan tidak membiarkan
primodialisme sempit menjadi dasar untuk konflik dan perselisihan. Jika persatuan
dan keharmonisan antara orang Yahudi dan orang bukan Israel adalah tujuan
Tuhan, kehendak Tuhan, kepastian dalam dan untuk kekekalan, standar dan cita-
cita bagi gereja saat ini, maka berjalan dalam kasih adalah suatu keharusan. Secara
khusus, kita tidak berani menerima orang lain untuk menghakimi mereka atau untuk
menyebabkan mereka tersandung; kita harus menerima orang lain untuk
membangunnya sehingga kita semua dapat, dalam kesatuan dan keharmonisan,
memuji Tuhan sesuai dengan tujuan-Nya dan untuk kemuliaan-Nya.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III

Page | 174
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 24 SEPTEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : KIDUNG AGUNG 1 : 9 – 2 : 7
TEMA : “CINTA YANG MENDUKUNG DAN MENYEJUKKAN”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 24 September, merupakan minggu terakhir atau minggu ke-4 bulan
September, kita sudah memasuki hari ke-267, minggu ke-39 dalam tahun 2023. Kita
akan terus ingat tentang focus tahun pelayanan untuk triwulan ke-3 yaitu fokus pada
Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 “Pembaruan
Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya” dengan dasar firman Tuhan dari Kidung
Agung 1 : 9 – 2 : 7, bahwa cinta yang menyejukkan akan membangkitakan pembaruan.

Agnesë Gonxhe Bojaxhiu atau yang dika kenal dengan Mother Teresa berkata “Jika
Anda tidak dapat melakukan hal-hal besar, lakukan hal-hal kecil dengan cinta yang
besar. Jika Anda tidak dapat melakukannya dengan cinta yang besar, lakukan dengan
sedikit cinta. Jika Anda tidak bisa melakukannya dengan sedikit cinta, lakukan saja."
Dan “Cinta yang tulus itu diikuti dengan sikap yang penuh cinta. Seseorang mengatakan
mencintai itu menjadi benar, jika dalam tindakannya juga penuh cinta pada orang yang
dicintai”
Demikian juga Ketika kita mengatakan mencintai tanah kita, maka akan diikuti dengan
sikap cinta yang merawat alam kita. Ketika kita menyatakan cinta pada Tuhan, maka
akan diikuti dengan sikap yang sungguh – sungguh taat pada kehendak Tuhan karena
cinta itu. Jika kita mengatakan mencintai seseorang maka diikuti dengan sikap penuh
cinta.

Kitab Kidung Agung di sebut Shir hashshirim (Kid. 1:1) yang secara harfiah berarti
nyanyian yang melebihi segala nyanyian atau nyanyian di atas segala nyanyian. Dalam
Septuaginta diterjemahkan dengan Asma Asmatoon, sedangkan dalam vulgate
(terjemahan Latin) dipakai kata Canticum Canticorum. Baik Ibrani, Yunani maupun
Latin memakai bentuk ini untuk menunjukkan satu tingkat yang tertinggi. Bnetuk
tertinggi (=superlatif) dipakai beberapa kali dalam Perjanjian Lama, misalnya Ketika
Musa disuruh menguduskan suatu Mezbah untuk kebutuhan imam (Kel 29.37), maka
mezbah itu menjadi yang kudus dari semua yang kudus (Ibr : qodesh qadddashim). Ini
cara yang dipakai dalam Bahasa Ibrani untuk mengatakan bahwa seseorang atau sesuatu
melebihi semua yang lain.
Menurut tradisi, Salomo dipandang sebagai penggubah nyanyian – nyanyian terindah
tentang cinta dalam kitab Kidung Agung (Ibr: Shir hashshirim ‘ash lishelomoh’ (Kid 1:1).
Hal ini merujuk pada beberapa ayat dalam kidung Agung (Kid 1:5; 3:7, 9, 11) dimana
ayat – ayat ini memakai kata ganti orang ketiga tunggal untuk laki – laki yang
dihubungkan dengan keterangan tentang Salomo (Ibr: lishelomo – Kid. 1:1).
Bahan – bahan dalam Kitab Kidung Agung, terlihat berbau seksual dan sampai erotis,
tetapi sebenarnya bahan – bahan ini ditempatkan dalam konteks umat Israel di zaman
sesudah pembuangan dan digunakan untuk membimbing umat yang terpuruk supaya
dapat Kembali menemukan citra diri secara utuh sebagai ciptaan Allah. Dalam Kidung
Agung ada dua hal penting yang tercatat, yaitu : Harapan ditengah Kehancuran dan
manusia baru.

Page | 175
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

PENJELASAN TEKS

Ayat 9 – 11 : Dukungan Yang Membesarkan Hati

Ayat ini berisikan perumpamaan yang merupakan ungkapan pujian dalam rasa saling
menyayangi, di mana seorang pemuda memuji kekasihnya dan membayangkan
kekasihnya seperti kuda betina(Ibr: Lesusat) Firaun di masa lampau. Sama seperti Kuda
firaun yang didandani dengan gagah untuk menarik perhatian, demikian daya tarik
kekasih si pemuda ini dan hendak menyatakan bahwa gadis itu benar – benar adalah
kekasihnya yang benar – benar dicintainya.
Dalam bagian ini, Nampak pujian dari laki – laki kepada perempuan kekasihnya itu
tidak hanya pujian tetapi juga Nampak dukungan yang diberikan bagi kekasihnya, ‘kami
akan membuat bagimu perhiasan – perhiasan emas dengan manik – manik perak’ (ayat
11).

Ayat 12 – 14 : Monolog

Ayat ini adalah sebuah monolog dari gadis ini, sebagai jawaban terhadap apa yang
dikatakan kekasihnya (sang pemuda).
Apa yang diungkapkan dalam ayat – ayat ini adalah sesuatu yang manusiawi dan
alamiah dimana gadis itu mendandani dirinya dengan minyak wangi pada waktu dan
tempat yang tepat. “Sementara raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku”
(1:12). Yang dimaksud disini bukan meja kebesaran raja. Kata sebenarnya berarti bangku
atau meja yang rendah di mana orang dapat membaringkan diri atau bersantai. Ini
berarti ayat 12 menjelaskan tentang perjumpaan yang romantis. Dandanan dengan
berbagai minyak wangi seperti narwastu memang terlintas menciptakan gairah bercinta
yang dapat mengarah pada erotis. Namun dalam bagian ini penekanannya ada pada
bau wangi yang tercium dapat membangkitkan kemampuan mental untuk memandang
dan memahami atau merasakan keindahan sesuatu atau kecantikan seseorang.
Sementara pada ayat 13 nampak kesan erotis dimana perempuan menyatakan
kekasihnya bagaikan sebungkus mur yang tersisip diantara buah dadanya..
sesungguhnya ini menjadi gambaran tentang dada menjadi tempat menyadarkan
kepala di tengah kesedihan, seseorang yang sedih selalu membutuhkan pelukan dan saat
ternyaman adalah Ketika ia dipeluk dan kepalanya berada di dada seseorang. Hal ini
memberi gambaran bahwa si perempuan atau gadis ini akan yang memberi rasa
nyaman bagi kekasihnya.

Ayat 15 – 2:7 : Kedua Kekasih Bersenda gurau

Pada bagian ini, Nampak pujian mereka satu sama lainnya yang benar – benar
menunjukkan kelebihan masing – masing. Nampak bahwa mereka saling mengatakan
bahwa kekasih mereka adalah yang terbaik dari semua yang ada.
Dalam bagian ini ada beberapa hal penting , yaitu (1) mata digambarkan seperti merpati
(ayat 15) untuk menunjukkan bahwa mata adalah jendela hati untuk menyampaikan
pesan cinta. Kadang mulut bisa menipu tetapi mata tidak dapat menipu. (2) ..’sungguh
sejuk petiduran kita’ (ayat 16,) ini menunjukkan bahwa hubungan cinta itu harus
memberi kesejukan, kenyamanan dan kedamaian, saling menguatkan, slaing

Page | 176
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
menyegarkan (ayat 5), saling menguatkan (Ayat 6), bukan malah sebaliknya, saling
menghancurkan. (3) Cinta harus dibangun atas dasar yang kuat, tidak hanya karena
kesenangan semata, karena fisik semata, tetapi benar – benar cinta itu dibangun dan
harus dilindungi.

PENERAPAN

1. Cinta adalah anugerah yang diberikan Tuhan bagi setiap orang. Cinta ini harus
dijaga dan dirawat. Rasa cinta seseorang kepada kekasihnya harus benar – benar
ditunjukan dalam sikapnya. Seperti cinta Tuhan yang nyata dalam hidup manusia.
Cinta ditunjukkan dalam Sikap yang nyata melalui dukungan yang diberikan.
Misalnya: seseorang yang mencintai suami atau istrinya, akan memberi dukungan,
akan menolong suami atau istrinya. Dukungan anak kepada orang tua, dukungan
orang tua kepada anak, dukungan saudara kepada saudaranya. Dan itu harus
Nampak dalam cara hidup. Dukungan ini yang terpenting adalah perhatian,
kepedulian antara satu dengan lainnya.
2. Saya tidak bisa mengatakan mencintai seseorang tetapi saya menghancurkan
hidupnya. Saya tidak bisa mengatakan saya mencintai suami atau istri tetapi saya
membiarkannya berjalan sendiri bahkan menghianatinya. Saya tidak bisa
mengatakan mencintai orang tua saya sementara saya mengecewakannya. Saya
tidak bisa mengatakan saya mencintai anak saya, letika saya tidak
mempedulikannya. Saya tidak bisa mengatakan saya mencintai alam tetapi saya
tidak merawat.
3. Hubungan cinta itu harus memberi kesejukan, kenyamanan dan kedamaian, saling
menguatkan, saling menyegarkan, saling menyejukkan bukan malah sebaliknya,
saling menyakiti dan menghancurkan.
4. Cinta harus mampu menyatukan perbedaan, dengan saling menghormati dan
menghargai setiap perbedaan, seperti laki – laki dan perempuan yang berbeda
namun saling mencintai menepis semua perbedaan.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU IV

KERANGKA DISKUSI PAM – PW - PKB

Setiap orang memiliki rasa cinta dihatinya, cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama
dan cinta kepada alam. Rasa cinta ini harus Nampak dalam hidup melalui sikap, tetapi
juga harus berdampak bagi lingkungan dimana kita ada.
1. Apa yang kita mengerti tentang CINTA
2. Apa manfaat cinta dalam hidup kita?
3. Bagaimana supaya cinta itu bisa saling mendukung?
4. Bagaimana posisi cinta ditengah perbedaan?

Page | 177
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SABTU, 30 SEPTEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : AMSAL 18 : 10 - 12 – kunci bulan
TEMA : “TUHAN SUMBER HIDUP DAN KESELAMATAN”

LATAR BELAKANG

Hari Sabtu 30 September adalah hari ke-273 dalam minggu ke-4 akhir dari bulan
September. Sekaligus sebagai hari terakhir dari pengembangan pelayanan pada triwulan
ke-3 tentang fokus pada Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-
September 2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya”, dengan
dasar firman Tuhan Amsal 18 : 10 – 12 kita terus menerus bersandar pada sumber hidup
yang menyelamatkan, yaitu Tuhan.

Dapatkah manusia membeli sehari saja waktu hidup? Uang bisa membeli apapun, tetapi
tidak bisa membeli nafas hidup. Kekuasaan bisa dipakai untuk mendapat apapun, tetapi
tidak bisa mendapat sehari waktu hidup. Artinya bahwa uang, kekuatan kita, kekuasaan
kita tidak bisa membeli hidup, sebab hanya Tuhan yang memberikan kehidupan.

Kitab Amsal adalah salah satu dari kitab Perjanjian Lama yang ditulis dalam bentuk puisi
yang terdiri dari 17 judul puisi. Bentuk puisi yang paling mendasar dalam kitab Amsal
dan yang membedakannya dari kitab-kitab lain ialah puisi dua baris atau dua larik.
Hampir semuanya berbentuk pernyataan yang mengungkapkan kebenaran atau
kenyataan kehidupan yang mengekspresikan suasana hati serta pengalaman, berupa
ucapan didaktik yang pendek, padat, kuat, dan berirama, mudah diingat, berpijak pada
pengalaman, kebenaran universal, untuk tujuan praktis.
Tujuan kitab Amsal dinyatakan dalam Amsal 1:2-6, yaitu memberikan hikmat dan
tuntunan agar pembaca dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah, sehingga
kehidupannya dapat berjalan dengan baik. Kitab Amsal ditujukan kepada orang muda
yang kurang pengalaman ataupun orang yang lebih tua, sehingga mereka dapat
memperoleh kecerdasan secara moral dan mental yang menuntun kehidupan mereka.
Dalam kitab Amsal terdapat pengajaran – pengajaran yang digunakan di rumah ataupun
istana untuk menolong orang-orang muda dapat bertumbuh dalam posisi
kepemimpinan. Motto dari kitab ini adalah takut akan Tuhan merupakan awal hikmat
atau pengetahuan (Amsal 1:7; 9:10), yang menunjukkan bahwa nasihat-nasihat dalam
kitab ini bukanlah nasihat sekuler, tetapi didasarkan atas perspektif Allah.

PENJELASAN TEKS

Ayat 10-12 : Nama Tuhan Menara Yang Kuat

Ayat 10 – 12 merupakan pengajaran mengenai nama TUHAN sebagai tempat


perlindungan yang kuat, dimana menjadi tempat perlindungan bagi manusia.
Ayat 10 : Menara Yang Kuat dan Kesana orang benar berlari
Dalam ayat ini Tuhan digambarkan sebagai Menara yang kuat. Menara yang kuat ini
berada dalam kota perlindungan, sehingga menjadi tempat perlindungan Ketika ada
serangan musuh (Yes 2:15, Maz 61:3-4). Nama Tuhan diperlihatkan identik dengan
Menara perlindungan itu. Tuhan menjadi tempat perlindungan dan kesanalah orang

Page | 178
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
benar berlari. Orang benar yang dimaksud adalah orang – orang yang dalam segala
aspek kehidupannya selalu berprinsip pada kebenaran. Dengan demikian maka orang
benar selalu mendapat jaminan keselamatan dan hidup kekal.

Ayat 11 : Harta benda orang kaya dan tembok yang tinggi


Dalam bagian ini, nama Tuhan sebagai Menara perlindungan itu dibandingkan dengan
harta benda orang kaya. Hal ini menjadi peringatan kepada orang – orang yang
mengandalkan harta benda dna kekuatannya sebagai perlindungan. Bahwa
sesungguhnya kekayaan ini menjadi lambing kekuatan manusia tidak bisa mmeberi
perlindungan mutlak dan keselamatan.

Ayat 12 : Kehancuran dan kehormatan

Terkait dengan orang kaya yang menganggap harta bendanya bisa melindunginya,
dalam ayat 12 ini ada peringatan keras terhadap orang yang tinggi hati, yaitu orang
yang sombong karena mengandalkan harta bendanya bahwa kesombongan itu akan
menghancurkannya. dilanjutkan dengan kalimat tetapi kerendahan hati mendahului
kehormatan. Artinya orang yang sombong karena mengandalkan harta bendanya akan
mengalami kehancuran tetapi orang yang rendah hati mendahului kehormatan artinya
kerendahan hati akan memberinya kehormatan. Orang yang rendah hati selalu melihat
Tuhan dibalik setiap hal dalam hidupnya.

PENERAPAN

1. Banyak orang mengaku percaya kepada Tuhan, tetapi tidak sungguh-sungguh


mempercayakan hidupnya pada Tuhan. Hal ini Nampak dari cara hidupnya yang
lebih mengandalkan materi, mengandalkan manusia, kekuasaaan, kekayaan.
Dengan menganggap bahwa semua itu dapat menjamin masa depannya,
kehidupannya bahkan keselamatannya. Secara manusia itu tidak salah, selama
hidup manusia membutuhkan uang, membutuhkan kuasa, membutuhkan kekuatan
dan membutuhkan orang lain. Tetapi jangan sampai semua itu menjadi yang paling
utama dikejar dan melupakan Tuhan sebagai satu – satunya sumber keselamatan.
2. Ada begitu banyak masalah, tantangan kehidupan. Ada begitu banyak pergumulan
hidup dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan. Demikian juga pergumulan atas tanah
Papua. Saat kita tidak mampu mengatasinya, saat kehidupan kita terancam, kepada
siapa kita berharap? . Ketika tertentu Hanya Tuhan satu – satunya sumber
perlindungan dan keselamatan
3. Orang yang rendah hati, adalah orang yang melihat Tuhan dalam hidupnya,
melihat Tuhan dalam keberhasilannya, melihat Tuhan dalam capaian – capaiannya.
4. Sebuah cerita tentang Tuhan itu ada :( Teori Einstein Tentang Tuhan)

Berikut adalah salah satu kisah menarik dari salah satu ilmuwan terkenal Yaitu .
Albert Einstein yang mengalahkan Dosen Profesornya Saat Berdebat tentang Agama
: Apakah Tuhan membuat segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah
Tuhan membuat kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal
menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini.

Page | 179
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Professor : "Apakah Tuhan membuat segala yang ada?."
(Seorang mahasiswa dengan berani menjawab)
Mahasiswa : "Betul, Dia yang membuat semuanya".
Professor : "Tuhan membuat semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
Mahasiswa : "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Professor : "Jika Tuhan membuat segalanya, berfaedah Tuhan membuat Kejahatan.
Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita
menjelaskan siapa kita, kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
(Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.
Professor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah
membuktikan jikalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berucap : )
Mahasiswa : "Professor, boleh aku bertanya sesuatu?"
Professor : "Tentu saja,"
Mahasiswa : "Profesor, apakah dingin itu ada?"
Profesor : "Pertanyaan jenis apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak
pernah sakit flu?" Tanya si professor disertai tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa : "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang
kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas
sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu
tersebut. Kita membuat kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas." (dia
kemudian melanjutkan bertanya. "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Professor : "Tentu saja gelap itu ada."
Mahasiswa : "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah
kondisi dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. "Kita bisa
memakai prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan
mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna." "Tapi Anda tidak bisa
mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas
cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan
ketiadaan cahaya." (Kesudahannya mahasiswa itu bertanya lagi) "Profesor, apakah
kejahatan itu ada?"
Professor : (Dengan bimbang menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan
sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak agenda kriminal dan
kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari
kejahatan."
Mahasiswa : "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah
ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai
manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."Tuhan tidak membuat
kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari ketidakadaan Tuhan di hati manusia. Seperti
dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan
cahaya."
Profesor itu terdiam…. Dan mahasiswa itu adalah, Albert Einstein.

Tuhan ada, Dialah pencipta alam semesta dan manusia, segala kehidupan ada di
tangan-Nya, karena itu Tuhan adalah satu satunya sumber kehidupan dan
keselamatan.

Page | 180
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI Triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023
Pembaruan Tuhan bagi GKI agar menjadi berkat bagi Keluarga dan bangsa-bangsa

BULAN KE-10 : OKTOBER 2023

MINGGU, 1 OKTOBER 2023


KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : KOLOSE 3:18-4:6
TEMA : “PEMBARUAN DIMULAI DARI KELUARGA”

LATAR BELAKANG

Minggu 1 Oktober 2023 adalah hari ke-274, minggu ke-40 dalam tahun 2023, minggu
awal triwulan 4 atau triwulan terakhir dalam pengembangan pelayanan ibadah-ibadah
di lingkup GKI di Tanah Papua. Fokus tahun 2023 adalah “pembaruan” dengan arah
pembaruan pada triwulan ke empat adalah pembaruan Tuhan bagi GKI agar melalui
pembaruan yang Tuhan karuniakan atau anugerahkan bagi GKI, menjadikan GKI pada
fase ini dibangkitkan oleh karunia dan anugerah Tuhan untuk menjadi berkat bagi
bangsa-bangsa, firman Tuhan yang mendasarinya adalah Kolose 3 : 18 -4 : 6 bahwa
keluarga adalah dasar memulai pembaruan.

Pembaruan pada minggu ke-40 dimulai dari relasi harmonis yang dibangun dari
keluarga, isteri, suami, anak-anak, atau Bapa, Mama dan seisi keluarga, masing-masing
status dalam keluarga dapat mewujudkan tindakan, perbuatan “dengan segenap hati”
di lingkup keluarga inti. Bila kualitas keluarga inti dalam menerapkan kasih yang dengan
sepenuh hati itu, dan hidup dengan begitu hebat dan indah, maka setiap pribadi
keluarga inti menerapkannya keluar, ke rana publik, entah di tempat kerja, sekolah,
tetangga dan lainnya, dan teks kita memberikan suatu kualitas anutan yang dicapai
seseorang akan berdampak untuk membuat atau menjadikan lingkup lain mencapai
secara kualitatif pula,

PENJELASAN TEKS

Ayat 18-23 pesan kepada 5 anggota keluarga inti untuk melakukan perbuatan dengan
segenap hati oleh :

(1) Anggota keluarga yang pertama “Isteri-isteri” : tunduklah (hupotassesthe) kepada


suami sebagaimana seharusnya kepada Tuhan (ay 18)

(2) Anggota keluarga yang kedua “Suami-suami” : kasihilah (agapate) artinya


menunjukkan kasih, mengasihi, menyukai isterimu, janganlah “berlaku kasar”
(pikraineste) artinya bersikap membenci, berlaku kasar, menjadikan pahit – (ay 19)

(3) Anggota keluarga yang ketiga “Anak-anak” : taatilah (hupakouete – hupakouo)


artinya menaati, membuka (misalnya membuka pintu) orang tuamu dalam segala
hal, karena itulah yang indah (euareston – euarestos) artinya yang menyenangkan,
yang disenangi, yang memuaskan di dalam Tuhan (ay 20)

Page | 181
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
(4) Anggota keluarga yang ke-empat “Bapa-Bapa” : janganlah “sakiti hati” (erethizete
– erethizo) artinya menyakiti hati, mengorbankan semangat anakmu, supaya jangan
“tawar hatinya” (athumosin – athumeo = menjadi tawar hati) – (ay 21)

(5) Anggota keluarga yang kelima “hamba-hamba” orang lain yang ada karena diupah,
dst : “taatilah” (hupakouete – hupakouo) tuanmu…dengan “tulus hati” (haploteti
kardias) artinya dengan keikhlasan, kemurahan) – (ay 22)

(6) Perbuatlah (ergazesthe – ergazomai) artinya bekerja, kerjakanlah, berbuat,


perbuatlah dengan “segenap hatimu” (psukhes – psukhe) artinya dengan senang
hati, jiwa, hidup, hati seperti kepada “Tuhan” (Kurios = Tuhan)

Ayat 24 – 25 Tuan dan Hamba

Kristus adalah tuan (kurio Khristo) dan kamu “hamba-Nya” (doulouete – douleuo =
menjadi hamba, mengabdi). Tuhan memandang orang.

4:1 – 6 kehidupan tuan yang patut

Siapapun yang menjadi tuan, kaidah dan perilaku hidup tuan sudah digariskan
demikian, antara lain :

(1) Berlaku adil (dikaion – dikaios) artinya dengan adil, selayaknya, sebagaimana
mestinya – dengan benar ; dan berlakukan jujur (isoteta – isotes) artinya dengan
keseimbangan, keadilan (4:1)
(2) Bertekun dalam doa (proseukhe proskartereite) artinya bertekun dalam doa di
tempat doa, mendampingi berdoa, melayani disamping saat berdoa, menyediakan
waktu doa, memakai banyak waktu berdoa (4:2)
(3) Mengucap syukur (eucharistia ) artinya terima kasih, pengucapan syukur (4:2)
(4) Berdoa (proseukhomenoi – proseikhomai) artinya berdoa, mendoakan pemberita
Injil (4:3)
(5) Hidup penuh dengan hikmat (Sophia peripateite) artinya hidup dalam hikmat,
hidup dalam ilmu, hidup dalam kepandaian (4:5)
(6) Pergunakanlah waktu yang ada (ekzagorazo) artinya ada waktu yang perlu tebus
atau digunakan. Memakai waktu maksimal (4:5)
(7) Kata-kata penuh kasih (khariti) artinya anugerah, pemberian, kemurahan hati,
senang. Keramahan, syukur, pahala, faedah. (ay 6)

PENERAPAN

Kerinduan setiap keluarga untuk mencapai kualitas perilaku hidup standar seperti yang
dijumpai dalam teks ini merupakan kerinduan semua keluarga Kristiani di lingkungan
pelayanan GKI di Tanah Papua. Karena itu pada bagian penerapan diberikan fokus
pesan untuk kembali memperhatikan pesan sebagaimana ayat 18-22, agar diatas dasar
pesan Firman Tuhan ini GKI dan warganya dipakai Tuhan menjadi berkat bagi bangsa-
bangsa. Pesan dimasud, antara lain :

Page | 182
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
(1) pertama : “Isteri-isteri” yang bijaksana adalah isteri yang tunduk (hupotassesthe)
kepada suami sebagaimana seharusnya kepada Tuhan dengan segenap hati (ay 18)
(2) kedua “Suami-suami” yang bijaksana adalah yang mengasihi isteri dengan segenap
hati – (ay 19)
(3) ketiga “Anak-anak” yang bijaksana adalah anak-anak yang mentaati orang tua
dalam segala hal. Mentaati orang tua adalah menyenangkan dan menjadi model
perilaku yang indah dari anak-anak sehingga anak-anak Kristiani memuaskan
semakin disegani, disenangi di dalam Tuhan (ay 20)
(4) ke-empat “Bapa-Bapa” yang bijaksana adalah tidak membuat anak-anak terluka
dan sakit hati, tidak mengorbankan semangat anak-anak. melainkan
mengobarkannya, anak tidak boleh dibuat tawar hati) – (ay 21)
(5) kelima “hamba-hamba” yang bijaksana adalah tulus ikhlas, penuh keramahan dan
kemurahan hati untuk mentaati sesama yaitu tuannya – (ay 22)

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU I

Page | 183
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Kelompok Diskusi – Ibadah Keluarga


Tema : “Pembaruan Dimulai Dari Keluarga”

Diskusi dibatasi pada peran keluarga inti, yaitu Bapa, Isteri/Mama dan Anak dengan
terang tema “pembaruan Dimulai dari Keluarga sebagai pembaruan dan berkat bagi
lingkungan sekitar dan lingkungan luas.

Buatlah 3 Kelompok, yaitu Kelompok Bapa, Kelompok Mama dan Kelompok Anak
(Remaja dan PAM)
Pertanyaan untuk diskusi kelompok :
(1) kelompok Bapa :
a. Hal-hal apa saja yang Bapa dan Mama lakukan dan dapat membuat anak terluka,
sakit hati dan tawar hati kepada orang tua?
b. hal-hal apa saja yang bapa dan mama lakukan dan dapat membuat anak
termotivasi, ingin menjadi terbaik

(2) kelompok Mama : semua orang percaya belajar dari seorang isteri yang tunduk
kepada suami, sama seperti semua orang percaya tunduk kepada Tuhan, telandan
“tunduknya seorang isteri kepada suami” dalam hal “mengasihi dengan sepenuh
hati”. Kemukakanlah pengalaman tunduk kepada suami sama seperti tunduk
kepada Tuhan…

(3) kelompok Anak (Remaja/Pemuda/i) : tentang perilaku “taat” akan selalu kita
belajar dari anak-anak yang taat kepada orang tua, karena itulah yang indah…
diskusikanlah tentang dua perilaku ini “Taat” atau “Tidak Taat” kepada orang tua.
Dari dua perilaku dimaksud perilaku yang paling menonjol dilakukan adalah yang
mana (Taat atau tidak Taat)? Diskusikanlah…

Page | 184
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 8 OKTOBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : MIKHA 7:14-20
TEMA : “BELAS KASIH ALLAH”

LATAR BELAKANG

Minggu 8 Oktober 2023 adalah hari ke-281, minggu ke-41 dalam tahun 2023, minggu
kedua dalam triwulan 4 atau triwulan terakhir dalam pengembangan pelayanan
ibadah-ibadah di lingkup GKI di Tanah Papua. Fokus tahun 2023 adalah “pembaruan”
dengan arah pembaruan pada triwulan ke empat adalah pembaruan Tuhan bagi GKI
agar melalui pembaruan yang Tuhan karuniakan atau anugerahkan bagi GKI,
menjadikan GKI pada fase ini dibangkitkan oleh karunia dan anugerah Tuhan untuk
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa yang terus-menerus diterangi firman Tuhan Mikha
7 : 14 – 20 bahwa tanpa belas kasih Tuhan kita tiada artinya.

Bila pada minggu ke-40 pembaruan dititikberatkan pada keluarga inti, yaitu isteri,
suami, anak-anak, Bapa-Bapa dan hamba, maka pada minggu ke-41 pembaruan
dititikberatkan pada “Doa” atau permohonan-permohonan pendoa. Teks Mikha 7:14-
20 menjadi fondasi untuk meratifikasi dan membaharui semangat doa dari para pendoa
dan syafaat di lingkup GKI di Tanah Papua. Doa merupakan jembatan pembaruan masa
depan GKI dan negerinya, negeri Injil tanah Papua.

PENJELASAN TEKS

Ayat 14 – 15 Permohonan Pertama Pendoa agar TUHAN menggembalakan Umat-Nya

Pada bagian ini kita menemukan 3 permohonan pendoa, permohonan pertama


TUHAN menggembalakan umat Tuhan dari kata “Gembalakanlah umat-Mu” (reeh
ammekah) (ay 14a) ; permohonan kedua seperti zaman dahulu “kesejahteraan
tercukupi” karena hidup dalam penggembalaan TUHAN pada zaman dahulu seperti di
Basan dan Gilead – “biarlah mereka makan rumput” (ay 14b) ; dan permohonan ketiga,
keajaiban Tuhan diperlukan pada saat ini, dari kata “perlihatkanlah kepada kami
keajaiban-keajaiban!” (arennu niplaot) sama dengan kerinduan menyaksikan
keagungan Tuhan melalui tanda dan keajaiban, seperti yang pernah TUHAN hadirkan
untuk disaksikan oleh umat TUHAN saat sebelum dan sesudah keluar dari Mesir (ay 15)

Ayat 16 – 19 Permohonan Kedua Pendoa : Pengagungan dan Pengampunan Dosa

Secara tekhnis terdapat 3 kali pendoa menggunakan kata-kata untuk pengagungan dan
pengampunan, dan mulai dengan kata “biarlah”, yaitu : pertama untuk pengagungan
“biarlah bangsa-bangsa melihat” (yiir u goyim); kedua untuk pengagungan - “biarlah
mereka menjilat debu” (yelahaku apar) ; ketiga untuk belas kasih dan pengampunan -
“biarlah Ia kembali menyayangi kita” (yasub yerahamenu), menghapuskan kesalahan-
kesalahan dan melemparkan dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.

Page | 185
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Ayat 20 : Pendoa Ingat Akan Janji Kasih Setia TUHAN

TUHAN adalah TUHAN yang sudah menunjukkan kasih setia TUHAN kepada
Abraham, Yakub dan kepada nenek moyang sejak zaman purbakala. Demikianlah kasih
setia TUHAN berlaku sama juga pada saat ini.

PENERAPAN

Teks Mikha 7:14-20 memberikan suatu acuan lagi bagi GKI di Tanah Papua untuk
bangkit membangun relasi mesra dan intim dengan Tuhan Yesus Kristus, dengan Sang
Kepala Gereja melalui “kehidupan doa pribadi, doa keluarga, doa persekutuan dan doa
sebagai suatu bangsa yang sudah diterangi oleh Injil Tuhan Yesus Kristus.

Seperti pendoa mengingat Abraham dan Yakob para pendoa yang selalu TUHAN
hadirkan dengan kasih setia TUHAN (ay 20), demikian juga kita di GKI di Tanah Papua,
ingat kasih setia Tuhan kepada Pendoa Mansinam Ottow dan Geissler 5 Februari 1855
“dalam nama Tuhan kami menginjakkan kaki di negeri ini”, atau Pendoa di Kwawi
“Ottow” 6 November 1862 “kerinduan Ottow dalam doanya … “saya berdoa agar
dapat membawa satu jiwa dari antara orang Papua di Sorga-Mu atau kelak
menemuinya di Sorga” ; atau Pendoa Miei “I.S. Kijne” 25 Oktober 1925 – “sekalipun
orang memiliki kepandaian tinggi akal budi dan marifat untuk memimpin bangs aini,
tetapi bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.

Nadi dari roh semua doa dari para pendahulu yang menaruh dan mengalamatkan
“syafaat” mereka kepada Tuhan. Semua doa adalah “karunia dan kuasa yang Ajaib”
yang melaluinya Allah selalu dan selalu hadirkan “keajaiban Tuhan di negeri dan tanah
bangsa Papua“.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU II

Page | 186
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 15 OKTOBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : HABAKUK 3:1-19
TEMA : TUHAN MENGUBAH KESULITAN HIDUP MANUSIA

LATAR BELAKANG

Hari ini kita memasuki hari ke-288, minggu ke-42 dalam tahun 2023, kita berada pada
minggu ke-3 bulan Oktober, triwulan 4 atau triwulan terakhir dalam pengembangan
pelayanan ibadah-ibadah di lingkup GKI di Tanah Papua. Fokus tahun 2023 adalah
“pembaruan” dengan arah pembaruan pada triwulan ke empat adalah pembaruan
Tuhan bagi GKI agar melalui pembaruan yang Tuhan karuniakan atau anugerahkan bagi
GKI, menjadikan GKI pada fase ini dibangkitkan oleh karunia dan anugerah Tuhan
untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Dan refleksinya di dasarkan pada kitab
Habakuk 1:3-19 bahwa pembaruan sama dengan Tuhan mengubah kesulitan hidup
manusia.

Kitab ini diakui ditulis oleh Habakuk, sebagaimana namanya tertulis ‘’nabi
Habakuk’’(1:11;3:1). Nama Habakuk berarti merangkul,memeluk . Habakuk hidup
sezaman dengan Nabi Yeremia,dan bernubuat menjelang akhir masa pemerintahan
Yosia( 640-609 SM ). Berbeda dengan nabi lainnya, Habakuk tidak bernubuat kepada
orang Yehuda secara keseluruhan, tetapi dia menulis un tuk menolong kaum sisa yang
saleh di Yehuda dan memahami cara-cara Allah dalam hubungan dengan bangsa mereka
yang berdosa dan hukuman yang mereka terima. Dia sendiri bergumul dengan
persoalan yang amat menggelisahkan, yaitu bagaimana Allah dapat memakai suatu
bangsa yang begitu jahat seperti Babel untuk menghukum mereka. Kitab Habakuk
adalah contoh yang baik bagaimana doa orang yang beriman dapat berisi pengaduan
sekaligus pujian, mempertanyakan sekaligus percaya. Orang babel boleh saja
menhukum Yehuda, namun Babel akhirnya akan jatuh sebab pemimpinnya
mendewakan kekuatan sendiri (1:11 ). Bukan orang sombong yang diterima TUHAN,
tetapi orang yang hidup oleh iman(2:40. Iman akan diuji melalui saat-saat sulit, namun
Habakuk menunujkkan pentingnya terus memuji Allah, yang adalah satu-satunya
sumber kekuatan yang sejati dan satu-satunya penyelamat( 3:17-19).Sedangkan Pasal 3
ini Habakuk mengungkapkan imannya dalam kedaulatan Allah dan dalam kepastian
bahwa di dalam segala hal Allah itu adil. Penyataan kasih Allah untuk orang benar dan
renacan-Nya untuk membinasakan babel yang jahat memban gkitkan sebuah nyanyian
nubuatan berupa pujian danm janji mengenai keselamatan Sion.

PENJELASAN TEKS

Dalam ayat 1 membuka dengan penjelasan bahwa bagian ayat-ayat ini merupakan Doa
Habakuk. Doa itu dalam nada Ratapan. Ratapan menunjukkan kepada situasi dan
kondisi atau kesukaran yang mereka alami.

Ayat 2, Habakuk mengungkapan bahwa Dia telah mendengar kabar tentang Tuhan dan
pekerjaanNya, kabar dan pekerjaan apa yang Habakuk dengar? Habakuk tahu tentang
pekerjaan Allah pada zaman dahulu, yakni tindakan hukuman Allah bagi bangsanya,
dan hal ini terjadi lagi dalam kehidupan bagsa ini karena mereka berdosa dan ini yang

Page | 187
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
membuat Habakuk takut. Dalam ketakutan itu Habakuk berkata Hidupkanlah itu dalam
lintasan tahun, nyatakanlah itu dalam lintasan tahun; dalam murka ingatlah akan kasih
sayang, Dia hendak mengatakan bahwa pada masa lampau TUHAN menyelamatkan
Israel dengan berbagai cara, maka kini Habakuk minta TUHAN berbalik kembali dari
murkaNya dan menyelamtakan mereka dalam kasihNya dan Dia menolong mereka.
Dengan perkatakaan lain, ingatan kepada perbuatan Allah masa lampu selalu hidup
setiap waktu.

Ayat 3, Habakuk mengingatkan kembali tindakan atau perbuatan Allah kepada Israel
waktu membebaskan mereka dari Mesir(lih.Kel.14 ), dimana Allah digambarkan sedang
mendekati dengan penghukuman dari wilayah di mana Israel dulu bukan hanya
mengalami anugerah penebusan-Nya, melainkan telah terlibat dalam perjanjian dengan
Dia. Teman adalah ibu kota Edom yang berbenteng batu. Sedangkan Paran adalah
daerah berbukit-bukitantara Edom dan Sinai. Maka doa ini mengandung makna bahwa
kiranya Allah Allah akan segera turun sekarang dalam kepenuhan penyataan seperti
dulu, yang penah ditunjukan kepada Israel di Sinai. Dan kebesaran Tuhan yang meliputi
alam semesta ini akan nyata.

Ayat 4-5, bagian dari Teofani atau penampakan. Kehadiran Allah digambarkan dengan
kilauan cahaya yang keluar dari sisi Allah, cahaya itu mengandung kekuatan dan dalam
PL api, Guntur dan petir dengan penampakan Allah seperi dalam kel.3:1-6;12:20-
22;24:15-18;Yos.4:5( ayat 5). Nabi kemudian mengungkapan fenoma alam seperti
penyakit sampar dan demam sebagai sarana untuk menghukum manusia seperti
peristiwa di Mesir Kel.7:14-12:32. Kekuatan Tuhan juga nyata dalam tanda-tanda alam
seperti terjadinya bencana alam dalam ayat 6, dilihat sebagai cara Tuhan menyatakan
kuasaNya, sekaligus menunjukkan bahwa Dia berkuasa atas alam semesta ini. Bahkan
kemah atau tempat kediaman suku Kusyan atau Midian juga mengalami goncangan
karena kekuatan Allah yang dahsyat(ayat 7). Kekuasaan dan kekuatan Allah juga nyata
dalam kekuatan sungai maupun dahsyatnya laut atau samudera.(8) kekuatan Tuhan
juga diibaratkan dengan seorang pahlawan yang mengisi b usur dan membawa anak
panah, seperti tajamnya busur yang b isa mebnembusa benda keras apapun, me
nunjukkan hukuman dari Tuhan yang tajam(9). Di hadapan Allah yang brkuasa semua
ciptaan tidak berdaya ibarat gunung dengan kekuatannya, air bah yang dahsyat dan
samudra luas tidak berdaya ibarat manusia mengangkat tangan tanda menyerah alias
tidak berdaya, benda penerang seperti matahari dan bulan seperti berhenti karena
kuasa Allah dan hukuman Tuhan yang dahsyat itu diumpamakan Allah yang marah
kegeraman (ayat 10-11)Dalam ayat 13-17 memperlihatkan tindakan Allah yang
menyelamatkan umat pilihanNya dan mengnacurkan musuh Israel dengan
kekuatanNya. Tuhan juga ibarat tentara yang mengenakan kuda dan menginjak laut.
Dalam ayat 16, nabi berkata bahwa ketika dia mendengar, melihat nubuat dalam 4-15,
dia mengala mi ketakutan yang luar biasa, atau mengerikan akan hukuman yang terjadi
kemudian, seluiruh tubuhnya tidak berdaya. Walaupun ketakutan menghampiri
hidupnya, nabi berrkata bahwa dia akan tenang menunggu waktu itu akan berlalu.

Dalam ayat 17-19, akhir dari penderitaan itu mereka mengalami kemenganan iman,
sebabnya dia berkata walaupun pohon ara, anggur, zaitun hasil ternak, ladang dan hasil
pertanian yang merupakan harapan bangsa itu tidak berbuah, atau mengalami
kegagalan karena bangsa Kasdim yang menghancurkan hasil alam dan ternak mereka,

Page | 188
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
tetapi itu tidak pernah menyurutkan semangat mereka karena kegagalan itu, tetapi
sebaliknya mereka bersyukur dan bersorak-sorak penuh sukacita sebab Allah akan
menyelamtkan mereka artinya Allah akan menjaga mereka, sebab Tuhan adalah
kekuatan yang membuat dia bisa berdiri kokoh, seperti kaki rusa yang begitu kuat,
kokoh dalam larinya, maka Tuhan akan menopangnya seperti kaki rusa tersebut.
Jemaat Yang Tuhan Yesus kasihi..

PENERAPAN

1. Dalam kesulitan hidup, tantangan dan kesulitan yang dialami oleh orang percaya,
yakni Jemaat Tuhan dan saya, kita tidak bisa mengandalkan kekuatan dan
kemampuan sendiri untuk mengatasinya. Tetapi menghadapi semua itu harus
disertai dengan doa dan permohonan kepada Tuhan. Bahwa Tuhan itu adalah yang
hidup, yang menolong dan menopang kita, ketika kita mengalami berbagai hal hari
ini, coba kita berefleksi dan mengingat atau melihat kemabli jalan hidup yang sudah
kita lalu, bagaimana campur tangan dan pertolongan Tuhan terjadi dalam hidup
kita bahkan keluarga kita, juga kita belajar mendengar cerita dan pengalaman dari
orang lain tentang bagaimana Tuhan menolong mereka dalam lintasan tahun dan
abad. Den gan sebuah harapan dan keyakinan bahwa apa yan g telah Tuhan
lakukan itu, pasti akan terjadi dalam hidup kita. Kadang kita lupa untuk mendengar
kabar sukacita tentang perbuatan Tuhan, tetapi manusia sekarang ini, kadang dalam
kesulitan hidup, suka mendengar kabar hoak, suka mendengar cerita yang tidak
membangun iman dan menguatkan hidup, tetapi KEPO alias ingin tahu hidup orang
lain dan suka menyebar cwerita yang tidak membawa berkat bagi sesame,. Tinggal
berapa minggu lagi, kita akan masuk dalam ulang tahun GKI..maka dari sini kita
harus belajar untuk mendengar sejarah mengenai pekerjaan Tuhan masa lampau
diatas tanah ini, agar memperkuat kita, mengokohkan kita dalam tugas, panggilan
dan karya kita, kita belajar bagaimana injil mengubah hidup orang papua,
mengubah sejarah kelam orang papua sehingga menjadi pribadi yang hebat, bersih
rapih. Hari-hari ini banyak juga orang yang merendahkan orang lain diatas tanah
ini, tetapi coba lihat dan dengar sejarah bangsa papua ketika dijamah oleh Injil,
harapkan agar masa itu kuasa Tuhan juga nyatakan dalam zaman ini.

2. Kita harus percaya bahwa kuasa Tuhan itu nyata, Dia yang menolong para
penginjil, Dia yang telah menyatakan kuasa pada masa lampau juga akan Nampak
masa kita, Kuasa itu bukan soal mujizat tetapi juga penghukuman, tegoran bagi kita
yang tidak setia kepadaNya, murka Tuhan bisa nyata dalam kehidupan kita. Karena
itu setiap kita yang bekerja dan melayani atas tanah ini, haruslah bekerja dengan
setia, ingat Tuhan akan menolong yang setia dan menghukum mereka yang tidak
jujur, hukuman Tuhan itu berbagai hal, misalnya bisa dengan berbagai cara Tuhan
menelangi manusia yang korupsi, membunuh orang dan yang tidak jujur. Kita
kadang mekasa diri untuk murka terhadap orang lain, tapi biarlah murka itu kita
serahkan pada Tuhan, setiap kita yang berkuasa dengan kekuasaan yang ada pada
kita kalau salah, maka kita akan mendapat murka Tuhan.

3. Dalam hidup kita, terkadang kita kehilangan pengharapan dan pasrah pada
keadaan karena Kesulitan, seakan kita tidak mendapat berkat, usaha-usaha kita

Page | 189
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
gagal, baik itu petani, nelayan, buruh bangun, dokter, manteri suster, PNS, penjual
sayur, pinang, buruh bangun, sopir taksi dan sebagainya. Kadang kita mengatakan,
kita lagi’’kangker’’ alias kantong kering atau kita seperti usaha tidak berkembang,
sesungguhnya kita salah, sebab kita terfokus kepada masalah dan tidak berharap
pada Tuhan, harusnya dalam kondisi seperti itu selalu ada sukacita, bahwa kita
boleh kekurangan apapun, tetapi kita tidak kehilangan damai dan sukacita bersama
Tuhan, sebab Dia yang akan memenuhi hidup kita, dan Dia yang akan menolong
kita serta memberikan kekuatan kepada kita sehingga kiota mampu menghadapi
situasi itu, bahkan kekuatan Tuhan akan menopang kita. Tuhan yang mengubah
kesulitan hidup kita. Amin

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III

Page | 190
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 22 OKTOBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : EFESUS 3:14-21
TEMA : KUASA DOA MENGUBAH HIDUP ORANG PERCAYA

LATAR BELAKANG

Hari ini kita memasuki hari ke-295, minggu ke-43 dalam tahun 2023, kita berada pada
minggu ke-4 bulan Oktober, triwulan 4 atau triwulan terakhir dalam pengembangan
pelayanan ibadah-ibadah di lingkup GKI di Tanah Papua. Fokus tahun 2023 adalah
“pembaruan” dengan arah pembaruan pada triwulan ke empat adalah pembaruan
Tuhan bagi GKI agar melalui pembaruan yang Tuhan karuniakan atau anugerahkan bagi
GKI, menjadikan GKI pada fase ini dibangkitkan oleh karunia dan anugerah Tuhan
untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Dan refleksinya di dasarkan pada Surat Paulus
kepada Jemaat Efesus, Efesus 3:14-21 bahwa dalam pembaruan kualitas doa pribadi
akan menghadirkan banyak sekali keajaiban yang Allah kerjakan.

Surat Efesus di tulis oleh Paulus, sekitar tahun 62 Masehi dan ditujukan kepada jemaat
Efesus. Surat merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki
tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak ditulis sebagai jawaban
terhadap suatu kontroversi doctrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat
lainnnya, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah
syukur sebagai hasil dari kehidupan doa pribadi Paulus. Surat ini ditulis ketika Paulus
dalam penjara( Ef.3:1;4:1;6:20) di Roma. Hasil dari doa-doa Paulus itulah yang sedang
kita lihat dari pembacaan Alkitab saat ini yang memuat doa Paulus. Ini Doa Paulus yang
kedua, yang pertama Efesus . Doa pertama memusatkan pada pengetahuan, maka doa
kedua dipusatkan pada kasih.

PENJELASAN TEKS

Ayat 14-15: Ayat ini adalah kelanjutan dari Efesus 3:1, segala pokok pikran dalam ayat
sebelumnya puncaknya pada bagian ini, hal ini jelas dalam perkataan itulah sebabnya
aku sujud kepada Bapa, selesai berbicara soal pemabgilan kepada orang Yahudi, dan
kudus ayat 13, agar mereka jangan tawar atau ragu ketika mengalami kesesakan atau
penindasan karena iman kepada Kristus, maka ayat ini Paulus mengungkapkan bahwa
dia sujud atau berdoa kepada Bapa. Mengapa dia berdoa kepada Bapa, sebab ayat 15
menjelaskan bahwa semua turunan, tentu berbicara soal keturunan orang yahudi, yang
sudah meninggal dan yang masih hidup menerimanya, yakni percaya kepada Yesus
Kristus.

Ayat 16-17, Paulus mengatakan bahwa dia berdoa supaya Ia, maksudnya Kristus dengan
kekayaan atau segala hal yang ada pada Kristus dan kemuliaanNya atau keagungan dan
kebesarannya menopang dan memampukan mereka, hal ini terlihat dalam kata
menguatkan dan meneguhkan. Kata menguatkan bisa berarti memampukan,
menopang. Sedangkan meneguhkan menunjukkan kepada keputusan yang tidak goyah
untuk percaya kepada Kristus karena Roh Kudus beekrja dalam hidup mereka. Hasilnya
adalah oleh iman mereka, Kristus diam arti ada berasam,a dalam hidup mereka sehingga
mereka berakar atau terpaut dalam Kristus dan dibangun dalam kasih.Dengan kata lain,

Page | 191
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Paulus berdoa supaya iman anggota-anggota jemaat dapat beekrja sebagai ‘’alat’’,
membuat hati mereka menjadi ‘’tempat-diam’’ Kristus.

Ayat 18-19. Paulus berdoa supaya supaya jemaat Efesus bersama dengan orang percaya
lainnya atau orang kudus dapat memahami atau mengerti atau memeiliki pengetahuan
bahwa kasih Allah itu luar biasa, tidak adapat diukur, tinggi, lebar, panjang dan dalam
kasih Kristus, dengan bahasa lain bahwa kasih Kristus itu tiada ujungnya dan tak
terhingga. Itulah sebabnya, Paulus meminta supaya mereka mengenal kasih Allah itu,
walaupun kasih itu melampaui segala pengetahuan manusia. Dengan demikian,
mengenal kasih itu bukan secara intelektual, tetapi secara eksistensial (bnd Flp.3:10,12
dsb). Sebab itu Paulus berdoa agar orang Efesus dipenuhi atau dikuasi oleh keselamatan
dari Allah.

Ayat 20-21, Paulus kemudian menutup dengan pengagungan kepada Kristus, bahwa
Bagi Dia atau bagi Kristus yang melakukan atau menyatakan kasih kepada orang
percaya, melampaui atau lebih dari apa yang didoakan atau yang dipikirkan, artinya
mereka beroa meminta sesuatu dan berpikir atau berharap sesuatu, ternyata kuasa
Tuhan bekerja atau Dia menjawab melampaui itu. Itulah sebabnya Kemuliaan atau
penyembahan, hormat dan tunduk dari orang percaya dalam Kristus akan berlangsung
selama-lamanya. Amin atau ya pasti benar.

PENERAPAN

1. Kalau kita belajar sejarah pekabaran Injil diatas tanah ini, maka kita pasti tahu
bahwa kuasa doa mengubah dan memampukan orang untuk melayani Tuhan,
manusia tidak mengandalkan kepintaran dan kemampuannya, sangat luar biasa apa
yang Paulus katakana, dia tidak mengandalkan kekuatan, kemampuan dan
kepintaran yang dia miliki, pada hal bisa saja sebab dia adalah orang terpelajar,
yang diasuh, didik oleh Prof Gamaliel, tetapi dia meletakan pengharapan dengan
kekuatan doa, dia mau kas tunjuk bahwa doa itu menjadi sumber utama kekuatan
kita sebab dengan tersambung kepada Tuhan sumber segala hikmat, maka kita akan
bisa. Dala m kehidupan saudara dan saya, ketika kita berdoa, bukan soal kita minta
kasih kekiuatan, kesehatan, pekerjaan, tetapi kita belajar untuk kita meminta
hikmat, kekuatan dan kemuliaan Tuhan untuk meneguhkan hati, bukan kita
memasukan segala hal yang merusak iman dan menjatuhkan semangat kita, banyak
oaring tidak membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh Allah, tetapi dipimpin oleh
roh duniawi, yakni kecemasan, ketakiutan dan kebimbangan serta kekuatiran
sehingga dia kehilangan damai. Sebagaoi orang Percaya, kita terus juga berdoa agar
saudara-saudara yang dikuasai roh duniawi dapat memperoleh jamahan dari
Tuhan.
2. Kita berdoa kepada Tuhan, bukan supaya kita diberi kemudaha, bukan supaya kita
aman saja, tetapi kita berdoa agar kita diberikan kekuatan dan hidup kita berakar
atau kita bertumbuh dalam Kristus, dengan demikian kita belahjar untuk mengenal
kasih Kristus dalam hidup, bahwa kasih Allah itu luar biasa, pemeliharaan Allah itu
sempuirna bagi kita, sehingga kita tidak hanya melihata masalkah, tantangan dan
persoalan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita sebagai bentuk dari
hilangannya kasih Allah kepada saudara dan saya, sebab kasih Tuhan juga nyata
lewat hal itu. Kita belajar untuk mengerti, memehami semua rancangan dan

Page | 192
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
rencana Tuhan dalam hidup kita, kebaikan Tuhan itu luar biasa, orang akan sulit
memahami kasih Tuhan yang btak terbatas itu sebab pikiran dan hati kita memiliki
keterbatasan sehingga tidak mampu untuk meihat kebaikan Tuhan, ukuran
kebaikan Tuhan bukan terletak pada kemampuan, kepandaian atau kepintaran kita,
tetapi pengakuan akan adanya eksitensi Tuhan dalam seluruh jalan hidup kita, maka
Dia akan menolong kita.
3. Dalam banyak hal, anugerah dan berkat Tuhan bagi kita melampaui apa yang
sedang kita minta dalam doa, atau apa yang sedang kita pikirkan. Itu artinya
pemeliharaan Tuhan tidak terbatas pada kekuatan pikiran ndan doa kita, tetapi
terletak pada Tuhan yang tahu apap kebutuhan kita dan menyediakan apa yang
kita perlukan. Sehingga kadang orang mengalami hal tak terduga dalam hidupnya,
misalnya bergumul dengan sesuatu, sedang berpikir bagaimana cara memperoleh
sesuatu, tetapi terkadang Tuhan sudah nyatakan itu bagi kita. Dengan berbagai cara,
Tuhan menol;ong dan memberikan kita berkat dan jalan keluar terhadap apa yang
kita butuhkan.
4. Sebagai orang percaya, dalam segala langkah hidup kita, kerja dan pelayanan,
bertujuan untuk mengaggungkan dan memuliakan nama Tuhan, bahwa Tuhanlah
sumber segala sesuatu, Tuhanlah yang menjawab dan memeilihara hidup kita maka
sembah dan syukur kita patut kita bawa kepada Tuhan. Amin

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU IV

Kelompok Penelahan Alkitab dalam Ibadah PAM, PW dan PKB


Tema : Kuasa Doa Mengubah Hidup Orang Percaya

Kelompok silahkan menelaah ay 17 “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam


hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.” Perhatikanlah dua
pernyataan di bawah dan dalamilah dalam dua kelompok :
(1) Oleh Imanmu Kristus diam di dalam hatimu. Seberapa dalam Kristus diam di dalam
hati kita...
(2) Oleh imanmu Kristus Berakar dan berdasar di dalam kasih. Lukiskanlah bila hidup
kita ibarat pohon, maka akar-akar Kristus adalah berdasar dalam kasih-Nya,
buatlah gambar akar dan pada setiap akar tuliskanlah satu akar dengan satu kata
kasih dari 1Korintus 13 (misalnya : akar Sabar, akar murah hati dst...) jelaskanlah
pengertiannya dengan bahasa sendiri...

Page | 193
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
KAMIS, 26 OKTOBER 2023
KELENDER GEREJAWI : MERAH
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 17 : 20 – 23
TEMA : KITA MENDAPAT TEMPAT DALAM DOA YESUS

LATAR BELAKANG

Kita memasuki hari ke-299, minggu ke-43 dalam tahun 2023, kita berada pada minggu
ke-4 bulan Oktober, triwulan 4 atau triwulan terakhir dalam pengembangan pelayanan
ibadah-ibadah di lingkup GKI di Tanah Papua. Fokus tahun 2023 adalah “pembaruan”
dengan arah pembaruan pada triwulan ke empat adalah pembaruan Tuhan bagi GKI
agar melalui pembaruan yang Tuhan karuniakan atau anugerahkan bagi GKI,
menjadikan GKI pada fase ini dibangkitkan oleh karunia dan anugerah Tuhan untuk
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Dan refleksinya di dasarkan pada kitab Yohanes
17:20-23. Bahwa kita semakin menyadari Kristus selama di dunia mendoakan juga kita
yang percaya karena mendengar pemberitaan Injil.

Injil Yohanes secara khusus ditujukan kepada orang – orang Kristen. Dalam
kesaksiannya, Ia mendorong orang – orang Kristen agar terus mempercayaai Yesus dan
ajaran – ajaranNya.
Inti ajaranya yang utama tertuju pada “Firman Yang Telah Menjadi Manusia”. Firman
itu bersama – sama dengan Allah Bapa (Yoh. 8 : 58) Ia telah ada sebelum Abraham jadi.
Dia “Ontologis”, artinya : “Dia Benar dengan sendiriNya”, karena Dia adalah
Kebenaran itu”. “Dia adalah Hidup”, Karena Hidup itu bersumber dari Dia sendiri.

PENJELASAN TEKS

Pelayanan Yesus di Yerusalem ditutup dengan DoaNya yang penuh kuasa dan
kemuliaan bagi para muridNya. Doa Yesus bagi para muridNya :
Pertama : Memberi penguatan untuk tetap tahan terhadap keterpisaan
Kedua : Supaya memeliharaan persaudaraan.
Ketiga : Agara mereka terlindungi dari yang jahat.
Keempat : Supaya mereka hidup kudus dalam kebenaran.

Yesus juga memohon keutuhan bagi semua orang percaya. Supaya orang percaya tidak
tercerai berai. Doa Yesus bermakna luas artinya ; untuk siapa saja dan kepada segala
orang percaya. Tanpa membedah bedahkan dari golongan INI dan golongan ITU. Hal
tersebut tercermin pada ayat 21 “Supaya Mereka Semua menjadi satu” (Ut Omnes
Unum Sin).

Yesus juga memberitahu kepada kita bahwa, dalam doaNya itu Ia menyatakan
sehakekat dalam “Trinitas”. Dia dan Bapa dan Roh Kudus adalah satu (lihat ayat 22 –
23).

PENERAPAN

Memasuki usianya yang ke 67, GKI Di Tanah Papua memiliki 3 harapan, yang berawal
dari Doa OTTOW di Kwawi Manokwari, sebelum ia tutup usia pada tanggal, 10

Page | 194
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
November 1862 yang mempunyai “Harapan” : “agar di sorga ia dapat berjumpa
dengan satu jiwa dari orang Papua”. Tiga tahun setelah kematiannya lahirlah 3 harapan
besar bagi orang Papua :

1) Pada tanggal, 25 September 1864, GEISSLER dalam perjuangannya meletakan batu


pertama pembangunan gedung gereja di Mansinam dengan nama “HARAPAN”.
Artinya :dalam situasi – situasi yang terjadi pada waktu itu orang Papua harus punya
harapan dan mampu melihat jauh kedepan.
2) Pada tanggal, 26 Oktober 1956, Sidang Sinode Zending yang berlangsung di
Abepura saat itu,banyak orang yang ragu dan bertanya : apakah GKI bisa berdiri
sendiri ? Apakah GKI punya Modal ? tetapi keraguan itu hilang seketika saat
Peresmian Gedung Gereja yang kemudian di beri nama “ GKI HARAPAN”.
3) Desember 1962, suasana emosional yang menggebu–gebu antara bangsa Papua dan
Belanda, dimana terjadi gejolak politik yang hebat antara Belanda – Indonesia dan
korbannya adalah bangsa Papua, saat Peralihan berlangsung.. Walaupun gejolak
politik sangat kuat waktu itu tapi Funding Father GKI alm. Pdt.F.J.S.Rumainum
mengatakan kita harus punya “ PENGHARAPAN”. Itulah GKI Pengharapan
Jayapura yang di bangun tahun 1962 ditengah – tengah gejolak yang terjadi, yang
menandai betapa hebatnya pengaruh GKI pada masa – masa peralihan.

Jadi GKI di Tanah Papua dalam merayakan HUT ke 67 tahun dan menyosong masa
depan, maka harus punya harapan ........ serta terus memelihara kasih dan iman.

Page | 195
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 29 OKTOBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : MAZMUR 85 : 1 - 14
TEMA : “DOA DAN PEMULIHAN KITA”

LATAR BELAKANG

Hari minggu 29 Oktober adalah hari ke-302, minggu ke-44 dalam tahun 2023, minggu
terakhir dari bulan pertama dalam triwulan ke-4 fokus pelayanan terus diingatkan
pembaruan Tuhan bagi GKI agar melalui pembaruan yang Tuhan karuniakan atau
anugerahkan bagi GKI, menjadikan GKI pada fase ini dibangkitkan oleh karunia dan
anugerah Tuhan untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, berdasarkan pada Mazmur
85 : 1 -15 bahwa bangsa-bangsa akan turut dipulihkan bila kita hari ini Tuhan pulihkan.

Pemazmur menyebut kehidupan bangsa Israel dalam Perjanjian Lama itu melintasi tiga
masa besar. Pertama disebut sebagai masa PraExilis. Ini masa dimana para leluhur
(nenek moyang) bangsa Israel hidup dan dipanggil karena maksud, rencana dan
kehendak Allah. Kedua disebut sebagai masa Exilis. Yaitu kehidupan bangsa Israel
selama berada di Pembuangan. Dan Ketiga adalah masa PostExilis, sebagai masa setelah
pembuangan di Babilonia.

Masa – masa ini sangat berpengaruh bagi kehidupan kerohanian umat Tuhan. Dari masa
yang satu ke masa yang lain, punya dampak psikologis dan ketaatan kepada siapakah
mereka bersandar?.

PENJELASAN TEKS

Ayat : 1 – 14 ditulis pada masa yang ketiga, yaitu sesudah pembuangan di Babilonia.
Dan banyak menyoroti tentang bidang kehidupan umat Tuhan tentang keterpurukan
yang melanda mereka selama dalam pembuangan. Karena itu oleh pemazmur perlu
ada pemulihan. Apakah yang harus dipulihkan?
Satu : tentang suasana perasaan dan batin mereka yang sudah jatuh. Supaya mereka
bangkit kembali kedalam kehidupan normal.
Dua : mengangkat harkat dan martabat mereka sebagai umat pilihan Tuhan.
Tiga : kehidupan sosial ekonomi diperbaiki.
Empat : rasa keadilan dari Tuhan itu layak mereka dapat kembali sebagai bangsa yang
teraniaya.

Bani Korah yang dimaksudkan disini adalah kelompok orang-orang Israel yang suka
bernyanyi di Baik Allah, untuk menyampaikan keluh kesah umat tapi juga puji – pujian
kepada Allah atas pertolonganNya. Doa dalam judul teks ini bukanlah dimaksudkan
“Menutup mata” lalu memohon kepada Tuhan. Tetapi diikrarkan dalam bentuk
bernyanyi dan bersorak – sorai. Mengapa? Karena umat Tuhan harus memuji – muji
Tuhan atas segala karya penyertaanNya kepada mereka. Supaya mereka tidak terus
meratapi masa lampau mereka.

Page | 196
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Kalau mengamati teks nya sendiri maka :
Ayat 1 – 4 : Merupakan sebuah “Doksologi” (bahasa yunani: ucapan atau nyanyian
kemuliaan bagi Tuhan) yang memperlihatkan ekspresi umat Tuhan atas
diperkenankannya mereka terbebas dari dosa dan murka Allah.

Ayat 1 – 8 : Permohonan supaya mereka dipulihkan dari beban kehidupan, sehingga


ada sukacita dan keselamatan. Karena kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan.
Ayat 9 – 14 : Ungkapan dan pernyataan iman, bahwa setiap orang takut akan Tuhan
pasti ada :
Keadilan dan damai sejahtera
Kasih dan Kesetiaan
Keselamatan dan KemuliaanNya diam ditengah-tengah mereka

PENERAPAN
Orang kristen saat ini berada dalam keadaan-keadaan sulit. Menghadapi ancaman-
ancaman bahaya sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya. Ancaman global seperti
perang nuklir serta berbagai rekayasa kepentingan yang terus berdampak negatif di
Indonesia, di Papua dan disekitar kita banyak terjadi kekerasan bersenjata dan
kejahatan lainnya dimana-mana, korban juga berjatuhan dimana-mana.
Disini peran Gereja sangat dibutuhkan, karena beberapa alasan theologis :

1. Alasan Penciptaan Manusia ( Kejadian 2 : 18,22) Bahwa manusia sejak diciptakan


ia sangat membutuhkan orang lain. Kata “ Penolong” pada teks Kejadian 2 (dua)
memiliki implikasi sosial yang luas artinya, manusia tidak mungkin hidup tanpa
orang lain. Gereja hadir tidak untuk dirinya sendiri, tapi gereja di panggil untuk misi
Eclesiologisnya, supaya dunia ini dipulihkan.
2. Alasan Tentang Hukum Kasih. “Kasihilah sesamamu manusia, seperti dirimu sendiri
(Matius 22 : 39).
3. Partisipasi gereja dalam pemulihan duani yang bergejolah ini bukan hanya sebagai
keharusan, tapi dimaknai sebagai “Tugas” yang tak terbatas dan berkesudahan.
Alasan Tentang Masa Depan : Allah menghendaki perdamaian dan bukan hidup tanpa
pengharapan. Masa depan itu hanya bisa dicapai bila manusia terus menerus
mendoakan hadirnya kedamaian dengan menaruh harap yang tulus dan penuh kepada
Allah.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU IV

Page | 197
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SELASA, 31 OKTOBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : DANIEL 9 : 1 – 19
TEMA : KITA SEBAGAI PENDOA ( KUNCI BULAN)

LATAR BELAKANG
Hari ini adalah hari ke-304, minggu ke-44 dalam tahun 2023, kita berada pada minggu
ke-4 bulan Oktober, triwulan 4 atau triwulan terakhir dalam pengembangan pelayanan
ibadah-ibadah di lingkup GKI di Tanah Papua. Fokus tahun 2023 adalah “pembaruan”
dengan arah pembaruan pada triwulan ke empat adalah pembaruan Tuhan bagi GKI
agar melalui pembaruan yang Tuhan karuniakan atau anugerahkan bagi GKI,
menjadikan GKI pada fase ini dibangkitkan oleh karunia dan anugerah Tuhan untuk
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Dan refleksinya di dasarkan pada kitab Daniel 9:1-
19. Bahwa kunci menjadi berkat bagi bangsa-bangsa seperti Daniel, adalah kita menjadi
pendoa. Mengalami hubungan yang “intim” dengan Tuhan.

Daniel adalah seorang visioner yang hidup pada masa pembuangan di Babilonia tahun
587 sebelum Kristus. Pesan – pesan (provetis/kenabian) nya terbentuk dan banyak
dipengaruhi suasana di pembuangan. Pandangan-pandangan Daniel bersifat apokaliptis
(Suasana diseberang kekinian). Allah akan datang dalam KemuliaanNYa sebagai Raja
dan memimpin jalanNya sejarah dunia.

PENJELASAN TEKS
Pasal 9 kitab Daniel adalah satu dari penglihatannya tentang nubuat jatuhnya Yerusalem
ke Babilonia. Dan berlangsung selama 70 Tahun serta perpektifnya tentang Kerajaan
Allah yang segera datang setelah kejatuhan tersebut.

Ayat 1 : 2 :
Daniel menjawab panggilannya pada masa Pemerintahan Darius dan menyampaikan
bahwa ramalan Yeremia tentang kejatuhan Yerusalem akan berlangsung selama 70
tahun.

Ayat 3 : 7 :
Doa dan permohonan Daniel untuk pengampunan atas kesalahan, dosa dan kefasikan
umat yang telah memberontak terhadap perintah Tuhan.

Ayat 8 : 10 :
Seharusnya ada rasa malu dari umat dan pemimpin mereka kepada Allah atas
perbuatan-perbuatan dosa yang dilakukan. Allah menyayangi mereka namun hal itu
tidak mengubah sikap mereka terhadap Allah atas hukum yang diberikan.

Ayat 11 : 14 :
Kutuk dan malapetaka yang turun atas bangsa Israel merupakan akibat langsung dari
pelanggaran dan ketidaktaatan terhadap hukum Tuhan serta kekerasan hati mereka
untuk tidak mendengarkan suara Tuhan melalui para nabi dan hamba-hambaNya.

Page | 198
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Penegakkan hukum dari Allah bagi bangsa Israel, itu juga memperlihatkan sifat Allah
yang adil dalam segala tindakan dan perbuatanNya.

Ayat 15 : 17 :
Doa dan permohonan agar Yerusalem sebagai kota Benteng Allah yang kudus,
diluputkan dari Murka Tuhan. Sebab Tuhan sendiri yang memimpin mereka keluar dari
tanah Mesir, karena belas kasihanNya. Sekalipun dosa mereka dan kesalahan leluhur
mereka telah menjadi cela bagi semua orang, hal tersebut tak boleh menjadi rintangan
bagi Anugerah Tuhan atas kedaulatan Yerusalem sebagai tempat kekudusan bagi Allah.

Ayat 18 : 19 :
Doa Penutup dari Daniel yang menjadi klimaks/puncak atas semua permohonan, agar
Allah memalingkan telingaNya untuk tidak mendengar saja tapi sekaligus menerima.
Diakhiri dengan pernyataan iman nya, “Bahwa segala sesuatu yang dipermohonkan
tidak terjadi karena jasa-jasa mereka, tetapi semuanya hanya karena Kasih Sayang
Tuhan yang tak terbatas.”

PENERAPAN
Hubungan vertikal kita dengan Tuhan dalam komunikasi adalah doa. Namun interaksi
ini seringkali terabaikan dalam kehidupan sehari – hari. Doa bisa dilakukan dalam
persekutuan, dalam kelompok, keluarga atau secara pribadi kepada Tuhan. Daniel
menjadikan doa sebagai nafas untuk memperhadapkan pergumulan bangsa Israel
kepada Allah. Gereja tanpa doa adalah gereja yang hidup tetapi mati secara rohani.

Page | 199
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, … OKTOBER 2023
KELENDER GEREJAWI : PUTIH PERJAMUAN SE-DUNIA
PEMBACAAN ALKITAB : WAHYU 21 : 9 – 22 : 5
TEMA : MASA DEPAN KITA, YERUSALEM BARU

LATAR BELAKANG

“WAHYU” menurut bahasa Yunani adalah “Apokalupsis” yang dalam bahasa Indonesia
dimaknai “Rahasia yang dinyatakan”.
Yohanis murid Tuhan Yesus menulisnya di Patmos ketika dibuang kesana dalam
penganiayaan kira-kira tahun 95 – 96 masehi oleh Domitianus. Banyak petunjuk dari
Tuhan dinyatakan Yohanes kepada orang Kristen. Sebagian dari penglihatan-
penglihatan Yohanes telah digenapkan pada kehidupan jemaat di masa lampau. Tapi
banyak pula pernyataan-pernyataan-Nya yang bersifat “Providensia”, yaitu
mempersiapkan orang kristen untuk melihat jauh ke depan tentang segenap karya dan
tujuan dari rencana-Nya.

PENJELASAN TEKS
Teks ini merupakan penglihatan Yohanes yang ke-15 dari empat belas (14) penglihatan
sebelumnya.

Ayat 4 – 10 :
Ini pernyataan Yohanes tentang datangnya langit baru yang penuh kemuliaan dan
turunnya Yerusalem Baru dari Sorga.

Ayat 11 – 27 :
Kota yang penuh cahaya kemuliaan dengan keindahan cahaya perhiasan, dikelilingi
tembok dan pintu – pintu gerbang tinggi yang semuanya itu melambangkan Kedua belas
Suku Israel.

Ayat 22 – 23 :
Bait suci adalah Tuhan Allah yang maha suci itu sendiri, sebagai tanda kehadiranNya di
tengah-tengah umat Tuhan, yang merupakan wujud dari Anak Domba itu “Yesus
Kristus”. Matahari, bulan, dan bintang-bintang tak akan bersinar lagi karena kota kudus
Yerusalem Baru telah disinari dengan Kemuliaan Tuhan, yang didalamnya bersemayam
Anak Domba itu.

Ayat 24 – 26 :
Segala bangsa dengan kekayaan dan kehormatan akan ber arak-arakan menuju kota
Kudus Yerusalem Baru pada siang hari, karena tak akan ada lagi malam hari.

Ayat 27 :
Didalam kota Yerusalem Baru tak akan ada kenajisan, kekejian dan dusta. Sebab
semuanya telah menjadi ciptaan baru.

Page | 200
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pasal 22 : 1 – 5 :
Penglihatan soal suasana kehidupan di Yerusalem baru. Kehidupan lama yang dirusak
dosa tidak ada lagi, semuanya telah dipulihkan Allah. Sungai mengalir terus dari tahta
Allah dan Anak Domba. Tak ada kegelapan lagi karena terang datang dari Allah sendiri.
Di Yerusalem baru itu mereka memerintah sebagai raja untuk selama-lamanya.

PENJELASAN TEKS

Banyak hal disampaikan kepada kita orang kristen tentang hakekat kehidupan yang
akan berlangsung dimasa depan. Akan datang dunia baru dan Yerusalem Baru. Tuhan
Allah sendiri yang bertahta di Yerusalem baru bersama orang-orang kudus. Kegenapan
akan waktu Tuhan pasti tiba-tiba. Karena itu tanggalkan semua hal yang bersumber dari
Iblis. Sebab kekejian hanya menyebabkan pintu sorga tertutup bagi kita. Di kota
Yerusalem baru kita semua akan dijamuh Tuhan Allah dalam satu meja.

Page | 201
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI Triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023
Pembaruan Tuhan bagi GKI agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa

BULAN KE-11 : NOVEMBER 2023

MINGGU, 5 November 2023


KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : TITUS 2 : 1 - 10
TEMA : “SETIAP PERAN DALAM KELUARGA MENJADI ALAT BERKAT”

LATAR BELAKANG

Hari ini adalah hari ke-309, minggu ke-45 tahun 2023, merupakan minggu pertama
bulan November. Kita sudah berada pada triwulan ke-4 dengan fokus pelayanan
“Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa”, dasar untuk
merefleksikan bagian fokus pelayanan dimaksud ada pada Titus 2:1-10

PENJELASAN TEKS

Penekanan utama pada ayat 1 terdiri dari dua kata yang penting, pertama
“beritakanlah” dan ; kedua “ajaran yang sehat”. Untuk mewujudkannya, maka
tanggungjawab beritakan tentang ajaran yang sehat ada pelaksananya, Rasul Paulus
menempatkan perwakilannya pada empat pihak sebagaimana terdapat pada setiap
bagian ayat 1 sampai 10, yaitu :

Ayat 1 – 2 laki-laki yang tua :


sederhana, terhormat, bijaksana, sehat iman, dalam kasih dan dalam ketekunan
Ayat 3 – 5 perempuan – perempuan yang tua dan perempuan-perempuan muda :
Hidup sebagai orang yang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba
anggur, cakap mengajarkan hal-hal yang baik
Ayat 6 – 8 orang-orang muda :
Mengiasai diri dalam segala hal, jadikan diri sendiri menjadi teladan dalam berbuat
baik, jujur dan sungguh-sungguh dalam pengajaran, sehat, tidak bercela dalam
pemberitaan
Ayat 9 – 10 hamba-hamba :
Taat kepada tuan dalam segala hal, jangan membantah, jangan curang, tulus, setia

PENERAPAN

Sampai dengan hari ke-309 minggu ke-45 fokus dalam triwulan ke-4 terus digemahkan
tentang pembaruan Tuhan bagi GKI untuk menjadi berkat bagi bangsa dan sekitarnya,
maka focus itu dimulai dari subyek terdekat, yaitu laki-laki yang tua, perempuan yang
tua dan muda, orang-orang muda dan para hamba, tidak terkecuali bagi siapapun yang
sudah menerima Tuhan Yesus Kristus dan pada dirinya sudah memulai pemberitaan
tentang ajaran yang sehat. Imanuel.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU I

Page | 202
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Kelompok Penelahan Alkitab PAM, PW, PKB


Tema : Setiap Peran Dalam Keluarga Menjadi Alat Berkat

Penelahan memberikan perhatian khusus pada peran laki-laki yang dewasa (Pemuda
dan PKB) dan perempuan yang dewasa (Pemudi dan PW)

(1) Bagi Pemuda dan PKB : uraikanlah dengan kata-kata sendiri makna kata dari, (1)
hidup sederhana ; (2) terhormat ; (3) bijaksana ; (4) sehat dalam iman, kasih dan
ketekunan (ay 2) … demikianlah peran dalam keluarga yang menjadi alat berkat,

(2) Bagi Pemudi dan PW : uraikanlah dengan kata-kata sendiri makna kata dari, (1)
hidup sebagai orang beribadah ; (2) mengapa jangan memfitnah? ; (3) jangan
menjadi hamba anggur ; (4) cakap mengajar hal-hal baik ; (5) pendidik perempuan-
perempuan muda (ay 3-4) … demikianlah peran dalam keluarga yang menjadi alat
berkat

Page | 203
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 12 NOVEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : ZEFANYA 3: 9-20
TEMA : “TUHAN MEMILIH, MEMBARUI DAN MENYELAMATKAN”

LATAR BELAKANG

Kita saat ini berada pada, minggu ke-2 bulan November, hari ke-316, dan minggu ke-
46 dalam tahun 2023, masih berikan fokus pelayanan pada triwulan ke-4 adalah
“Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa”. Pembaruan ini akan
didasarkan pada teks Zefanya 3:9-20 bahwa menjadi berkat bagi bangsa-bangsa atau
lingkungan sekitar karena Tuhan sudah memilih, membaharui dan menyelamatkan.
Dari dasar inilah kita dibangkitkan untuk menjadi berkat bagi lingkungan sekitar sebagai
bagian dari menjadi berkat bagi dunia.

PENJELASAN TEKS

Ayat 9 – 11 penghukuman TUHAN kepada Umat-Nya : TUHAN memberikan bibir lain,


bibir yang bersih kepada bangsa-bangsa untuk memanggil nama TUHAN dan beribadah
kepada TUHAN

Nabi menyebut nama bangsa lain yang kepadanya TUHAN berikan bibir yang bersih
untuk memanggil nama TUHAN, yaitu di seberang sungai-sungai Etiopia, yaitu mereka
yang terserak, TUHAN memanggil untuk beribadah dengan bahu-membahu dan
membawa persembahan. Untuk membuat malu umat Israel. Alasan mengapa bangsa
lain yang dipilih? Nabi Zefanya menyebut pada ayat (11), yaitu “perbuatan durhaka
yang dilakukan oleh orang-orang yang congkak”

Ayat 12 – 13 Karunia TUHAN memilih umat yang rendah hati yang mencari
perlindungan pada TUHAN

Pada bagian ayat (12-13) aspek pembaruan yang TUHAN kerjakan adalah ada sisa Israel
yang TUHAN biarkan hidup, yaitu mereka atau umat yang “rendah hati dan lemah dan
yang mencari perlindungan pada TUHAN”. Barangkali sisa Israel inilah yang
dimaksudkan dengan kata “terserak”. Sisa Israel ini kualitas spritualnya Nabi
menyingkapkan sebagai umat yang : tidak akan melakukan kelaliman, tidak berbohong
atau tidak ada lidah penipu.

Ayat 14 – 20 Keselamatan dan Pembaruan dari TUHAN

Pada bagian ayat (14-20) menjadi suatu inti isi yang berkaitan dengan keselamatan yang
Allah kerjakan, ditemukan dengan beberapa ungkapan pembebasan, antara lain :
(1) Periode TUHAN menyingkirkan hukuman : sebagai periode yang penuh dengan
tempik-sorak dan sukacita dan beria-ria puteri Yerusalem ; menebas binasa musuh
; Raja Israel tidak takut malapetaka ; (ay 14-15)
(2) TUHAN Allah sebagai pahlawan yang ada bersama, dan yang memberi
kemenangan. (ay 17a)
(3) TUHAN membaharui engkau dalam kasih-Nya (17b)

Page | 204
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
(4) Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai (ay 17c)
(5) Mengangkat malapetaka dan tidak lagi menanggung cela (ay 18)
(6) TUHAN bertindak terhadap segala penindas, menyelamatkan, mengumpulkan dan
membawa kamu pulang untuk membuat kamu menjadi kenamaan dan kepujiaan
diantara segala bangsa dengan memulihkan keadaanmu di depan mata mereka, dan
kali ini TUHAN membuat terbalik, yaitu mereka dibuat malu. (ay 19-20)

PENERAPAN

Teks Zefanya 3:9-20 adalah teks yang sangat menarik, antara penghukuman dan
keselamatan berlangsung dalam kendali TUHAN. Untuk penghukuman atas
kedurhakaan Israel TUHAN memanggil bangsa lain dan menunjukkan bagaimana bibir
bersih bangsa-bangsa lain digunakan untuk memuliakan TUHAN dan Israel dibuat malu.
Tetapi pada saat TUHAN berpaling dan mengaruniakan keselamatan, TUHAN
menggunakan kemenangan dan keselamatan Israel untuk membuat bangsa-bangsa lain
malu. Cara TUHAN sangat unik yang terselami dan yang tidak terselami. Demikianlah
teks yang menghentar kita pada hari ke-316 dan minggu ke-46 tahun 2023. Imanuel.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU II

Page | 205
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 19 NOVEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HIJAU
PEMBACAAN ALKITAB : HAGAI 1:1-2:1
TEMA : “TUBUHMU ADALAH BAIT-ROH KUDUS MAKA BANGUNLAH 1Kor 6:19a”

LATAR BELAKANG

Hari ini kita berada pada hari ke-323, minggu ke-3 dalam bulan November, dan secara
keseluruhan minggu ini adalah minggu ke 47 dalam tahun 2023, fokus pelayanan untuk
triwulan ke-4 adalah “Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa”,
focus ini didasarkan pada firman Tuhan yang datang dari Hagai 1:1 – 2:1. Bila Nabi
Hagai ditugaskan untuk membangun Kembali Bait Allah, kepada kita hari ini, Roh Kudus
menyadarkan sebagaimana tema, bahwa pertama-tama “tubuh kita yang percaya
kepada Tuhan Yesus adalah Bait Roh Kudus” maka pembaruhan terhadap
pembangunan bait yang sesungguhnya adalah tempat dimana Roh Kudus Tuhan
berdiam, yaitu hati kita. Dari sini, hati kita, suatu hal sederhana dan kecil kita lakukan
untuk menapaki hal besar ke depan bersama Roh Kudus Tuhan, menjadi berkat.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1 – 2 Nabi Hagai dan Kondisi Rumah Tuhan

Nabi Hagai dipakai TUHAN untuk memberitahukan tentang perhatian dan hati Tuhan
terhadap rumah Tuhan yang tidak difungsikan dan dibiarkan tidak terurus oleh umat
Tuhan. Tuhan berbicara kepada nabi Hagai pada masa Raja Darius Raja Persia-Babel
dalam bulan ke-enam, hari pertama bulan itu, bupati Yehuda Zerubabel bin Sealtiel dan
Imam Besar Yosua bin Yozadak. Nabi Hagai memberitahukan Firman TUHAN yang
datang kepadanya tentang “kata-kata yang diucapkan oleh bangsa Israel tentang
pembangunan rumah TUHAN, demikian “sekarang belum tiba waktunya untuk
membangun Kembali rumah TUHAN” (ay 2)

Ayat 3 – 11 Firman TUHAN tentang pembangunan rumah Tuhan dan Kondisi Umat
TUHAN

Hati TUHAN tentang pembangunan rumah TUHAN, yang dimulai dari satu kata yang
diucapkan 2 kali berturut, yaitu “perhatikanlah keadaanmu” (ay 5 dan 7)
1) Ayat 5-6; perhatikanlah keadaanmu : kamu menabur banyak tetapi membawa
pulang hasil sedikit ; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang ; kamu minum, tapi
tidak sampai puas ; kamu berpakaian tetapi badanmu tidak sampai panas ; bekerja
untuk upah tetapi ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang ;
2) Ayat 7-11 perhatikanlah keadaanmu : dua hal yang TUHAN sampaikan yaitu (a)
Yang TUHAN berkenan ditegaskan dalam 3 (tiga) kata, yaitu “naiklah ke gunung,
bawalah kayu dan bangunlah Rumah” ; (b) yang TUHAN tidak berkenan ada dua
hal, yaitu (a)“rumah-Ku tetap menjadi reruntuhan, kamu masing-masing sibuk
dengan urusan rumahnya sendiri” (ay 9), maka yang terjadi adalah “kamu
mengharapkan banyak tetapi hasilnya sedikit ; membawa ke rumah Aku
menghembuskannya ; langit menahan embunnya, bumi menahan hasilnya ; Aku
memanggil kekeringan, ke atas : negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum,

Page | 206
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas
manusia, ke atas hewan dan ke atas segala hasil usaha (ay 11)

Ayat 12 – 14 dan 2:1a Pembangunan Rumah TUHAN

Periode pembangunan Bait Allah dimulai pada hari yang ke-40 bulan ke-6, bangsa Israel
mendengar suara TUHAN…lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN (ay 12) dan
perkataan Nabi Hagai. Pesan TUHAN “Aku ini menyertai kamu” (ay 13), cara TUHAN
menyertai dalam kerangka permulaan pekerjaan rumah TUHAN adalah
“menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel bupati Yehuda dan semangat Yosua
bin Yosadak Imam Besar dan semangat selebihnya dari bangsa itu.

PENERAPAN

Sampai dengan hari ke-323, minggu ke-3, bulan November, atau minggu ke-47 tahun
2023, pada triwulan ke-4 dalam focus pelayanan tentang “Pembaruan Tuhan bagi GKI
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa”, Firman TUHAN mengajarkan sisi lain dari
pembaruan yang mendatangi GKI dalam pemaknaan atau refleksi atas Kitab Hagai 1:1
– 2:1, tentang “berkat dari TUHAN dalam pembangunan rumah TUHAN”.
Niat membangun rumah Tuhan adalah niat yang suci dan tulus. Rumah Tuhan adalah
simbol dari terjadinya “persekutuan yang nyata antar Tuhan dengan umat-Nya”.
persekutuan itu berdampak kepada “menggumuli membangun rumah Tuhan”. Agar
suatu saat umat Tuhan sampai kepada perjumpaan Tuhan dengan umat Tuhan dalam
persekutuan, maka “rumah Tuhan” merupakan salah instrument yang diperlukan untuk
mewujudkannya.
Kita menemukan dari teks pembacaan kita, khusus ayat (5-6) tentang keadaan yang
harus diperhatikan dalam jemaat, bila dalam membangun tidak seia-sekata : kamu
menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit ; kamu makan, tetapi tidak
sampai kenyang ; kamu minum, tapi tidak sampai puas ; kamu berpakaian tetapi
badanmu tidak sampai panas ; bekerja untuk upah tetapi ditaruh dalam pundi-pundi
yang berlobang ; atau suatu kondisi sebagaimana tergambar pada ayat (10-11) : … maka
yang terjadi adalah “kamu mengharapkan banyak tetapi hasilnya sedikit ; membawa ke
rumah Aku menghembuskannya ; langit menahan embunnya, bumi menahan hasilnya
; Aku memanggil kekeringan, ke atas : negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum,
ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia,
ke atas hewan dan ke atas segala hasil usaha (ay 11)

Pembelajaran yang hidup dan mengagungkan, tentang mengutamakan Tuhan sebagai


Pokok dan Sumber berkat dan kehidupan. Mengutamakan bukan mengabaikan.
Imanuel.

GUNAKAN TATA IBADAH MINGGU III

Page | 207
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 26 NOVEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU ADVEN I - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : MIKHA 5: 1 – 14
TEMA : “BETLEHEM AKAN MENDATANGKAN SEORANG YANG MEMERINTAH
ISRAEL”

LATAR BELAKANG

Hari ini kita berada pada hari ke-330 minggu ke-4 atau minggu terakhir bulan
November, pada saat yang bersamaan, sesuai kalender Gerejawi kita sudah memasuki
minggu ke-48, sebagai minggu penantian atau minggu adven yang pertama dalam
tahun 2023. Pada triwulan ke-empat dalam focus pelayanan tahunan GKI dengan
bertitik tolak pada “Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa”,
maka kita sedang mengakhiri bulan kedua dalam triwulan ke-4 ini dan segera memasuki
bulan terakhir dalam triwulan ke empat ini. Keseluruhan pelayanan yang akan
berlangsung dalam minggu ini akan berlangsung di atas dasar Firman Tuhan. Mikha 5:1-
14 tentang dari “Betlehem akan mendatangkan seorang yang memerintah Israel”. Hari
ini di dalam Kristus dunia sudah diselamatkan, di tebus, dan kita meyakini sudah
diselamatkan. Dia yang menebus dunia, Dialah yang memerintah dunia, Dia yang
terlahir di Betlehem.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1 – 4 nubuat tentang seorang dari Betlehem-Efrata yang akan memerintah Israel

Yang memerintah Israel adalah yang permulaannya sudah sejak purbakala, sajak dahulu
kala (ay 1) ; selebihnya saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel akan
pemimpin yang akan menghadirkan lahirnya fase persatuan dan solidaritas (ay 2) ;
pemimpin yang mendapat kekuatan dari Tuhan menjadi besar sampai ke ujung bumi
(ay 3) pemimpin yang menjadi damai sejahtera sebagai kekuatan (ay 4) ; pemimpin
yang membebaskan dari penindas Asyur (ay 5)

Ayat 6 – 9 Sisa Umat TUHAN yang berdampak

Perserakan sisa umat TUHAN menjadi berkat bagi banyak bangsa “seperti embun
daripada TUHAN, seperti dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan…” (ay 6) ; perserakkan
sisa umat TUHAN ditengah banyak bangsa adalah kekuatan “seperti singa diantara
binatang-binatang hutan, singa muda diantara kawanan kambing domba…” ay (7) ;
kekuatan pemimpin seperti tangan yang diangkat untuk melawan dan membinasakan
musuh (ay 8-9)

Ay 10 – 14 TUHAN Yang Berkuasa

Nabi Mikha menyatakan kekuasaan TUHAN atas ciptaan, antara lain : Melenyapkan
kota (ay 10) ; melenyapkan sihir dan peramal (ay 11) ; melenyapkan patung-patung,
tugu berhala (ay 12) ; memunahkan berhala (ay 13) bangsa-bangsa yang tidak mau
mendengarkan TUHAN mendapatkan murka dan kehangatan amarah (ay 14)

Page | 208
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

PENERAPAN

Setelah kita memasuki hari ke-330 dan minggu ke-48 dalam tahun 2023 ini, maka fokus
pembaruan itu tampak pada pembaruan atas sisa umat TUHAN di dalam perserakan
menjadi satu solidaritas yang kuat. Mereka muncul karena Elshaday itu nyata. Dialah
yang melenyapkan semua kekuatan buatan. Di dalam penghukuman kepada bangsa-
bangsa terdapat pembaruan yang TUHAN kerjakan, sehingga umat TUHAN akan
muncul dalam satu periode tertentu diluar dari gangguan yang datang dari peramal,
sihir yang dahulu mendatangan amarah dan murka TUHAN. Imanuel.

Kelompok Diskusi dalam Ibadah Keluarga


Tema : Betlehem akan Mendatangkan Seorang yang memerintah Israel

(1) Masa depan dari Pembaruan bangsa-bangsa di nubuat Mikha dengan tempat
pemimpin pembaharu itu datang, yaitu dari Betlehem. Diskusikanlah tentang
kota seperti apa dalam Alkitab?
(2) Diskusikanlah raja-raja yang memerintah Israel : Raja Daud, “Raja Yotam, Raja
Ahas, Raja Hizkia” (1:1)

Page | 209
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
KAMIS, 30 NOVEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU ADVEN I – UNGU – KUNCI BULAN
PEMBACAAN ALKITAB : AMSAL 23 : 17 - 18
TEMA : “HIDUP BIJAKSANA YAITU TAKUT TUHAN”

LATAR BELAKANG

Hari ini kita sudah memasuki hari ke-30 hari terakhir dalam minggu ke-4 bulan
November, secara keseluruhan kita sudah berada pada hari ke-334 minggu ke-48 di
tahun 2023. Dalam tahun gerejawi kita sudah berada pada minggu penantian
kedatanganan Tuhan atau minggu adven yang pertama. Fokus pelayanan pada triwulan
ke-4 ini adalah “Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa”, dan
pada ibadah akhir bulan November didasarkan pada pemberitaan dari Kitab Amsal
23:17-18. Dasar ini meneguhkan bahwa kepandaian, kepintaran benar ada di dalam diri
setiap orang, tetapi kepada kita Tuhan karuniakan satu sikap yang anggung yaitu, “takut
Tuhan” hayati hal ini bahwa Tuhan sesungguhnya “sang Logos” pengetahuan dan
kepandaian itu. dalam masa penantian kita dimaklumkan dalam iman kepada
“inkarnasi sang Logos”. Kita menyadari dalam iman bahwa perubahan dan pembaruan
dasarnya da pada “inkarnasi Sang Logos” sehingga dunia mengalami pembaruan.

PENJELASAN TEKS

Kita sudah memasuki masa penantian atau yang kita namakan minggu adven, ini adalah
minggu adven pertama, apa yang perlu kita persiapkan dalam minggu adven ini,
marilah kita mendengarkan nasehat dan arahan yang datang kepada kita melalui
Firman Tuhan yang kita baca dari Kitab Amsal 23:17-18 dalam ibadah kunci bulan ini.
Antara lain : Ada 4 (empat) hal yang perlu kita perhatikan, antara lain :

Ayat 17a – janganlah hatimu iri kepada orang-orang berdosa

Awasilah diri jangan-jangan kita terjebak dalam membuat suatu penilaian dan
“perbandingan” atas kondisi hidup tertentu. antara yang saleh dan taat beribadah itu
hidup bersahaja, tetapi yang diluar dari itu bergelimangan dan berlimpah. Iri hati
memiliki salah satu jalan masuk dalam kehidupan yang seperti ini.

Ayat 17b – takutlah akan TUHAN senantiasa

Prisnsip takut TUHAN sama dengan “taat kepada Firman TUHAN”.

Ayat 18a – masa depanmu sungguh ada

Di dalam TUHAN tidak ada yang mustahil untuk menyambut masa depan seperti
menyambut setiap hari, hari yang baru sebagai rahmat Allah.

Ayat 18b – harapanmu tidak akan hilang

Page | 210
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Selama TUHAN adalah yang kekal, yang hidup harapan di dalam hidup memiliki
kualitas waktu TUHAN, meskipun pada manusia akan terjadi peralihan atau pergantian
keturunan, tetapi harapan dan pengharapan yang dari TUHAN selamanya.

PENERAPAN

Dari empat prinsip yang mendatangi kita pada ibadah akhir bulan November 2022
pada minggu adven pertama, memberikan pegangan tentang TUHAN adalah andalan
dan pengharapan abadi yang selalu ada dan menyertai kita.
Untuk memasuki bulan baru bulan Desember 2023 maka kita perlu mewujudkan
kehidupan yang :
(1) Tidak iri hati
(2) Takut TUHAN selalu atau taati Firman Tuhan dengan kasih dan kesetiaan
(3) Selalu menaruh pengharapan hanya di dalam Tuhan
Selamat jalan bulan November dan selamat datang bulan Desember 2023. Imanuel

Page | 211
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pembaharuan GKI : Triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023
Pembaruan Tuhan bagi GKI agar menjadi berkat bagi bangsa-bangsa

DESEMBER 2023

MINGGU, 3 DESEMBER 2023


KELENDER GEREJAWI : MINGGU ADVEN II - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : DANIEL 7 : 13 – 15
TEMA : NUBUAT TENTANG KRISTUS DAN KEKUASAAN DAN KEMULIAAN-NYA

LATAR BELAKANG

Hari ini adalah hari ke-337, minggu ke-49 dalam tahun 2023 fokus pelayanan triwulan
ke-empat Oktober-November-Desember 2023, Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi
berkat bagi bangsa-bangsa. Pada minggu adven ke-2 di awal bulan Desember, kita sekali
lagi diajak untuk menghidupkan pembaruan yang berdampak, yaitu menjadi berkat
bagi lingkungan sekitar dan bangsa-bangsa dengan dasar Firman Tuhan Daniel 7 : 13 –
15, bahwa hanya Kristus yang kekal kuasa-Nya sejak kekal.

Sebagai manusia, umumnya setiap kita pasti pernah bermimpi. Alkitab memberi
penjelasan kepada kita bahwa Allah dalam otoritasNya, dapat melakukan dan
menggunakan apa saja untuk menyampaikan pesanNya kepada manusia. Salah satunya
adalah melalui mimpi. Memang kita perlu ekstra berhati-hati dalam hal ini, agar kita
tidak terjebak dalam pemahaman yang keliru tentang mimpi, karena banyak mimpi
terjadi justru karena kesibukan, kelelahan, beban hidup hidup yang berat atau juga
sebagai bunga tidur belaka.
Yang perlu kita ingat, jika seseorang mendapat mimpi dari Allah, maka, Allah sendiri
juga akan memberikan makna yang jelas dari mimpi tersebut, sehingga pesan atau berita
yang disampaikan oleh Allah kepada manusia, menjadi jelas dan dipahami secara baik
dan benar.

PENJELASAN TEKS

Daniel pasal 7 menjelaskan bahwa ketika raja Belsyazar memerintah di Babel, Daniel
menerima penglihatan dari Tuhan lewat mimpi yang tidak hanya membuat Daniel
menjadi terharu tetapi juga menggelisahkannya. Mimpi Daniel memberi penglihatan
tentang empat (4) binatang besar sebagai symbol empat (4) kerajaan yang akan muncul
memerintah atas umatNya.Empat kerajaan itu disymbolkan seperti Singa (ayat: 4),
Beruang (ayat 5), Macan Tutui (ayat 6) dan binatang yang sangat menakutkan dashyat,
yang semuanya menggambarkan bagaimana para pemimpin memimpin umat dengan
mengandalkan kekuasaan duniawi tanpa takut pada Tuhan, sehingga penuh kekerasan,
membanggakan kekuatan duniawi yang dimiliki lalu pada akhirnya justru mengalami
kemerosotan.

Sesudah itu, Daniel melihat tentang penghakiman, yang dimulai pada ayat 9, Daniel
melihat takhta-takhta diletakan, lalu duduklah Yang Lanjut Usia, pakaianNya putih
seperti salju dan rambutNya bersih seperti bulu Domba”. Penghakiman itu ditandai
dengan “takhta diletakan dan Yang lanjut Usianya mengambil tempat dudukNya’.

Page | 212
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Ungkapan ini menjelaskan tentang Allah sebagai yang kekal, yang adalah Hakim yang
agung yang akan menghakimi setiap orang termasuk semua penguasa di dunia ini. Allah
yang kekal itu itu penuh dengan kekudusan, keagungan dan keadilan.

Pada ayat 13 – 15, kepada Daniel diperlihatkan “datang dengan awan-awan dari langit
seorang seperti anak manusia, datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia
dibawa ke hadapanNya”.

Khusus pada ayat 13 & 14 memberitahu kepada kita bahwa Daniel tidak melihat secara
terperinci dan jelas bagaimana penghukuman serta kebinasaan terjadi terhadap para
penguasa yang memerintah dengan kejam dan sewenang-wenang itu, tetapi justru di
tengah mereka memerintah dengan mengandalkan kekuasaan duniawi, justru datang
seorang manusia yang diberi kehormatan, kemuliaan dan kekuasaan untuk memimpin
kerajaan yang kekal.

Karena itu, memperhatikan Keluaran 40:34 & 38; Markus 14 :62; Kisah Para Rasul 1 :
9 & 11; Wahyu 1:7 maka dapat kita katakan bahwa ungkapan “awan-awan dari langit”
bisa saja menggambarkan tentang kemuliaan tetapi juga tentang kedatangan ke dua
dalam perjanjian Baru.

Lalu, siapakah yang disebut anak manusia dan siapakah juga yang disapa Yang Lanjut
Usia?. Pada teks ini, tidak disebutkan secara jelas, siapakah yang disapa sebagai anak
manusia, juga siapakah yang disebut “Yang Lanjut Usia?. Yang pasti anak manusia pada
bagian ini, datang dalam kemuliaan sehingga tampil sebagai sosok pribadi ilahi atau
surgawi yang sekaligus juga menunjukan sifat-sifat manusia. Sehingga dapat dikatakan
bahwa Ia pribadi sorgawi yang datang sebagai manusia untuk berperan aktif dalam
proses penghakiman manusia karena ia diberi kerajaan yang kekal oleh yang disebut
“Yang Lanjut Usia”

Anak manusia ini diberi kekuasaan dan kemuliaan sebagai raja sehingga semua suku
bangsa bahkan segala bangsa mengabdi kepadanya. Bahkan kekuasaannya kekal, tidak
akan lenyap dan kerajaannya tidak akan musnah. Anak manusia ini pemilik kerajaan
yang kekal. Kerajaan yang kekal, tentu jauh berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain
yang pernah ada dalam kehidupan dunia ini. Gambaran anak manusia dengan
kerajaannya yang kekal pada konteks ini menunjukan manifestasi dari Yesus Kristus.

PENERAPAN

1. Allah dapat menggunakan apa saja dan siapa saja untuk menyampaikan pesanNya
kepada manusia dan dunia ini. Termasuk Allah dapat menginjinkan bangsa-bangsa
kafir memimpin umatNya, agar umatNya bertobat dan berbalik kepada Allah.
2. Allah adalah pengendali seluruh sejarah perjalanan kehidupan dunia.
3. Penghakiman, penghukuman dan kehidupan yang kekal adalah sesuatu yang pasti
bagi orang percaya.
4. Dalam perayaan minggu Advent ini, ingatlah bahwa kita tidak lagi menantikan
Tuhan yang akan datang sebagai bayi munggil di Betlehem, tetapi IA akan datang
kembali sebagai Raja dan Hakim yang meminta pertanggung jawaban seluruh

Page | 213
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
hidup kita kepadaNya. Sebab itu, siapkan hati dan seluruh hidup kita untuk
menyambut kedatanganNya.
5. Semua yang terhimpun dalam GKI di Tanah Papua adalah agen perubahan untuk
terus menjadi berkat bagi situasi dan keadaan yang sedang terjadi dalam kehidupan
dunia saat ini.

Page | 214
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 10 DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU ADVEN III - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : ZAKHARIA 9 : 9 - 10
TEMA : KRISTUS RAJA YANG ADIL, JAYA DAN LEMAH LEMBUT

LATAR BELAKANG

Tepat hari ini kita ada pada hari ke-344, minggu ke-50 dalam tahun 2023, fokus
pelayanan GKI di tanah Papua triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023,
Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa dengan landasan firman
Tuhan Zakharia 9 : 9 – 10. Untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa isi pemberitaannya
adalah Kristus Raja yang adil, Jaya dan lemah-lembut.

Kata Raja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebutan penguasa tertinggi di
kerajaan atau orang yang besar kekuasaannya, orang sangat berpengaruh dalam
lingkungannya. Karena itu, seorang raja sudah pasti berada di singgasana kerajaan yang
mewah, megah serta lengkap dengan pengawalan dan penjagaan yang ketat oleh
pangawalnya. Dalam melakukan perjalanan, seorang raja pasti menggunakan kereta
kerajaan yang disiapkan secara khusus juga mewah atau pun seorang raja akan
menunggang seekor kuda yang gagah perkasa.
Hal ini sangat kontras atau bertolak belakang dengan kehadiran atau kedatangan
seorang raja yang disampai
dalam kitab Zakharia, .

PENJELASAN TEKS

Zakharia adalah putra Berekhya seorang cucu Ido (1 : 1). Dalam Nehemia 12:4 Ido, sang
kakek Zakharia disebutkan sebagai seorang imam. Maka dapat disimpulkan bahwa
Zakharia adalah seorang imam sekaligus seorang nabi. Pelayanan Zakharia sezaman
dengan nabi Hagai. Dalam pelayanannya, Zakharia menyerukan pertobatan kepada
orang yang telah pulang dari pembuangan. Ia mengingatkan bahwa nenek moyang
mereka telah menolak Firman Tuhan yang disampaikan oleh para nabi sehingga
akhirnya mereka dihukum. Karena itu, seharusnya jangan terulang kembali pada
generasi yang kembali dari pembuangan sekalipun sangat disadari bahwa setelah
kembali dari pembuangan, mereka bukan menghadapi keadaan yang mudah dan enak-
enak saja tetapi justru tetap menghadapi tantangan dan kesulitan yang sangat berat dan
menekan mereka. Sudah tentu, mereka telah memiliki pengalaman hidup tentang
bagaimana kehadiran dan kepemimpinan seorang raja sebelum mereka ditaklukan oleh
para penguasa lain. Di tengah situasi dan kondisi seperti itulah, tentu mereka
menantikan seorang pemimpin atau raja yang dapat menolong dan menjawab berbagai
kesulitan yang sedang mereka hadapi.
Karena itu, Zakharia 9 : 9 – 10 adalah nubuat yang disampaikan kepada umat yang
sedang menantikan seorang raja. Nubuat ini tidak hanya bermasuk untuk memberi
motivasi atau semangat baru kepada mereka tetapi juga hendak mengajarkan mereka
bahwa dalam segala keadaan mereka, Allah itu tetap peduli dan mengasihi mereka.
Nubuat ini berisikan suatu ajakan untuk bersukacita/bersukaria dengan menegaskan
“Bersorak-soraklah dengan nyaring, bersorak-sorai”. Sorak-sorai adalah suatu suasana
atau keadaan yang penuh dengan kegembiraan/sukacita bukan kesedihan atau

Page | 215
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
kedukaan. Mengapa diajak untuk bersorak-sorai atau bersukacita? . Alasannya karena
kedatangan seorang Raja. Dituliskan “ Lihat, rajamu datang kepadamu “.
Ungkapan “rajamu datang kepadamu” hendak menegaskan bahwa kedatangan sang
raja bukan karena suatu permintaan atau bukan karena suatu kunjungan yang dilakukan
tetapi kedatangan sang raja itu adalah merupakan kehendak atau inisiatif dari raja itu
sendiri.
Raja yang datang itu, “ia adil dan jaya, ia lemah-lembut dan mengendarai seekor
Keledai, seekor keledai beban yang muda”. Ungkapan ini menjelaskan bahwa sang raja
itu bukan datang dengan kemegahan, keperkasaan, kemewahan dan kekuatan perang
sebagaimana para raja yang lain, tetapi justru sang raja ini datang dengan mengendarai
seekor keledai yang muda. Raja yang akan datang ini adalah raja yang memerintah
dengan adil, dalam arti sang raja menyatakan dan menegakan keadilan tetapi juga
sungguh-sungguh memperhatikan kaum yang lelam/miskin, juga sang raja melindungi
dan menyelamatkan umatnya serta rendah hati bukan memanfaatkan atau
mengorbankan atau menyusahkan orang lain hanya demi kepentingan, kekuasaan dan
kejayaannya.
Sang Raja memerintah bukan dengan kekerasan, bukan juga mengandalkan kekuatan
dan kecanggihan alat perang tetapi memerintah dengan kasih atau lemah-lembut.
Karakter seorang pemimpin yang memimpin dengan adil, jaya dan lemah – lembut,
adalah karakter seorang pemimpin yang langka pada era sekarang ini, sebab pemimpin
yang semikianlah, yang justru dicari dan dirindukan banyak orang dalam kehidupan
dunia sekarang ini. Karakter sang raja seperti yang dituliskan pada Zakharia 9 : 9-10
ini, patut diteladani oleh para pemimpin di era sekarang ini.
Ayat 10 mengungkapkan tujuan kedatangan sang Raja adalah “ia akan memberitakan
damai kepada bangsa-bangsa” dan wilayah kekuasaan sang raja adalah sampai ke ujung-
ujung bumi. Kata memberitakan tidaklah berarti hanya menyampaikan kabar atau
berita tentang damai tetapi sekaligus juga sebagai pembawa damai atau menyatakan
damai itu dalam kehidupan ini. Karena ia menyatakan dan memberitakan damai, maka
ia adalah pemilik dan sumber damai
Nubuat Zakharia ini digenapi dengan oleh Yesus Kristus ketika IA mengendarai Keledai
memasuki kota Yerusalem dan banyak orang menyambutNya sambil mengelu-
elukanNya (Matius 21:1-5)

PENERAPAN

1. Allah selalu peduli dan datang menjumpai umatNya dalam berbagai situasi dan
keadaan hidup manusia. Karena itu dalam semua situasi dan keadaan hidup,
seharusnya kita tetap bersukacita dan bersyukur kepadaNya.
2. Tugas orang percaya dalam kehidupan ini adalah sebagai pembawa damai. Sebagai
pembawa damai, kita harus lebih dahulu hidup di dalam dan mengalami damai itu.
3. Adil, jaya dan lemah-lembut sudahkah menjadi gaya hidup setiap orang percaya
dalam melakukan tugas pelayanan dan kesaksiannya di tengah kehidupan dunia
selama ini?. Jika belum maka, perayaan minggu Advent ke – 3 ini menjadi
kesempatan untuk kita mengevaluasi seluruh kehidupan dan tugas tanggung jawab
kita di hadapanNya agar menjadi lebih baik di waktu mendatang.

Page | 216
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 17 DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : MINGGU ADVEN IV - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : MIKHA 7 : 7 - 13
TEMA : TUHAN MENJADI TERANGKU (ay 8b)

LATAR BELAKANG

Kita saat ini ada pada minggu ke-51, hari ke-351 dalam tahun 2023, focus pelayanan
tahunan pada GKI di Tanah Papua terus difokuskan pada triwulan ke-empat Oktober-
November-Desember 2023, yaitu “Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi
bangsa-bangsa” dengan berlandaskan pada firman Tuhan Mikha 7:7 – 13. Yang terus
mengingatkan bahwa hanya terang Kristus yang dapat menerangi dunia dan bangsa-
bangsa.
Mikha adalah orang Moersyet, yaitu sebuah desa yang terletak di perbatasan dengan
Filistin di Gat. Mikha melayani pada zaman raja-raja Yehuda (Mikha 1;1), yakni Yotam,
Ahas dan Hizkia. Sebagai seorang nabi, Mikha mencela dengan tegas tindakan orang
kaya yang menindas dan merampas milik orang miskis (2:1-2), menegur dan memprotes
para pemimpin yang memimpin dengan tidak benar dan bertindak tidak adil (3:9-10)
juga Mikha mengecam para imam dan nabi yang hanya mengutamakan uang semata-
mata (3:11). Karena kehidupan seperti itulah, maka, Mikha menubuatkan hukuman
Allah atas Israel dan Yehuda.
Nubuatan Mikha yang sangat terkenal adalah tentang tempat kelahiran Mesias di
Betlehem Efrata (5:1). Selain itu, Mikha juga menyampaikan janji keselamatan Allah
bagi orang percaya. Mikha juga menyampaikan kepada
umat sebangsanya agar mau dan selalu berlaku adil, mencintai kesetiaan dan hidup
dengan rendah hati di hadapan Allah.

PENJELASAN TEKS

Mikha 7 : 1 – 6 menjelaskan tentang kebobrokan hidup umat Tuhan pada masa hidup
nabi Mikha. Dikatakan “orang saleh sudah hilang, tiada lagi orang jujur, mereka
mengincar darah, saling menangkap dengan jarring, hakim dapat disuap, cekatan
berbuat jahat, pembesar memberi keputusan sekehendaknya, hukum diputarbalikan ”,
bahkan kasih dan saling menghormati dalam keluarga tidak ada lagi “ anak laki-laki
menghina ayahnya, anak perempuan melawan ibunya, menantu melawan mertuanya”
bahkan musuh orang adalah orang-orang seisi rumahnya”. Jika keadaan seperti itu,
maka, apa yang perlu dilakukan? Nabi Mikha tentu tidak terima dengan keadaan
seperti ini, ia tidak hanya menegur atau mengkritik dan memprotes keadaan yang
terjadi tetapi juga menggumuli dalam doa dan harapan kepada Tuhan.
Pada ayat 7 - 8 dituliskan “aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan
mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku”. Ungkapan “aku” hendak
menjelaskan bahwa nabi Mikha sangat menggumuli situasi dan ada dan menempatkan
diri menyuarakan pengakuan dan kesadaran umat akan dosa-dosa mereka, sehingga
mereka menanti penyelamatan dari Tuhan. Hal ini jelas mengungkapkan bahwa
Yehuda sangat mengharapkan pertolongan atau tindakan penyelamatan dari Allah bagi
mereka. Bagi mereka, hanya Allah yang sanggup menyelamatkan umatNya, hanya Allah
yang dapat memulihkan semua keadaan yang sedang terjadi, sebab itu dituliskan :
“yang menyelamatkan aku”. Keadaan yang penuh dengan kebejatan dan kebobrokan

Page | 217
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
manusia digambarkan sebagai suasana yang gelap “aku duduk dalam gelap” dan
suasana itu akan dipulihkan oleh Allah menjadi “terang”. Harapan Yehuda bukan
hanya sekedar harapan belaka, tetapi didasari pada keyakinan yang sungguh bahwa
Allah itu hidup sehingga IA pasti mendengar doa yang yang disampaikan kepadaNya,
seperti tertulis “Allahku akan mendengarkan aku !”.
Ayat 9 mengungkapkan tentang kesadaran diri dan pengakuan akan dosa yang telah
dilakukan kepada Tuhan. . Ini diungkapkan dengan kata-kata “Aku akan memikul
kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa kepadaNya”. Menyadari dan mengakui
dosa adalah pintu masuk untuk mendapatkan pengampunan dan berkat-berkati Tuhan.
Dalam kesadaran dan pengakuan akan dosa-dosanya, Yehuda dengan rendah hati
menyerahkan seluruh kehidupan mereka total kepada Tuhan dan menanti Tuhan
bertindak. “sampai IA memperjuangkan perkaraku dan membawa aku ke dalam
terang, sehingga aku mengalami keadilanNya”. Selain itu, Yehuda pun mengakui
bahwa Tuhan itu adil untuk segala sesuatu termasuk atas dosa dan kesalahan mereka.
Menyesali dan mengakui dosa akan menghadirkan pengampunan dan pemulihan dari
Tuhan kepada umatNya.
Karena pada ayat 10 – 12 nabi Mika menyerukan janji pemulihan dari Tuhan yang pasti
terjadi dan dialami oleh umatNya. Pemulihan adalah sesuatu yang nyata dan pasti
dalam anugerah Tuhan. Sebab itu, bagi Yehuda, ketika mereka menyesali dan mengaku
dosa, maka, Allah pasti mengampuni dan memulihkan keadaan mereka. Ini
diungkapkan dengan kata-kata “ pagar tembokmu akan dibangun kembali;
perbatasanmu akan diperluas”. Pemulihan yang terjadi selalu terkait harapan tentang
perubahan dan masa depan. Ketika pemulihan terjadi, bangsa-bangsa atau musuh
Yehuda akan dipermalukan, sebab mereka selalu mempertanyakan kepada Yehuda “ di
manakah TUHAN, Allahmu”?. Pertanyaan para musuh Yehuda tentang “di manakah
Allahmu“ bukan hanya mempertanyakan tentang keberadaan Allah bagi Yehuda tetapi
juga mengandung makna ejekan atau penghinaan bagi Allah . Karena itu, pemulihan
dari Allah bagi Yehuda, bukan hanya memulihkan keadaan mereka tetapi juga Tuhan
akan bertindak bagi bangsa-bangsa yang adalah musuh Yehuda.
Ayat 13 menjelaskan tentang dampak dari dosa yang dilakukan oleh manusia, ternyata
tidak hanya dialami oleh manusia tetapi juga berdampak pada alam semesta menjadi
korban dari dosa manusia “bumi menjadi tandus oleh karena penduduknya, sebagai
akibat perbuatan mereka”.

PENERAPAN

1. Allah sanggup memulihkan setiap orang yang menyadari dan menyesali dosa-
dosanya. Tanpa penyesalan dan pengakuan dosa, kita tidak dapat menerima
anugerah pengampunan dan keselamatan dari Tuhan. Pemulihan akan terjadi jika
ada penyesalan dan pengakuan dosa dari setiap kita
2. Allah kita di dalam Yesus Kristus adalah Allah yang menerima, mengampuni dan
membaharui setiap orang yang datang kepadaNya
3. Dosa manusia mengakibatkan bukan hanya manusia yang celaka atau menerima
murka Allah tetapi juga alam menjadi korban karena dosa-dosa manusia.
4. Dengan mengevaluasi seluruh kehidupan kita di hadapan Tuhan, memperbaiki atau
membenahi relasi kita dengan sesama sehingga kita menerima pemulihan dariNya,
mengantar kita menyambut, memasuki dan merayakan Natal dengan sukacita dan
syukur kepada Tuhan.

Page | 218
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 24 DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HARI MINGGU DALAM MINGGU NATAL - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : YESAYA 7 : 10 – 25
TEMA : MENAMAKAN IMANUEL (ay 14b)

LATAR BELAKANG

Kita telah sampai pada hari ke-358, minggu ke-52 dalam tahun 2023, merayakan
minggu yang unik di tahun 2023 ini, yaitu biasanya seluruh minggu dalam satu tahun
adalah 52 minggu, tetapi pada tahun 2023 ini, jumlah minggu adalah 53 minggu,
sehingga kita masih memiliki satu hari minggu lagi di minggu depan dalam tahun 2023
ini. Dalam triwulan ke-4 GKI masih mengusung fokus pelayanan tahun 2023 yaitu
Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Di hari Minggu ke-52
ini memasuki Natal Tuhan Yesus, dengan dasar firman Tuhan Yesaya 7:10 – 25. Kita
bergerak dalam Gerakan pembaruan yang datang dari Allah sebagai Imanuel.

Kita memperoleh pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia tentang kata tanda
berarti sesuatu yang dapat menyatakan sesuatu atau petunjuk. Fungsi dari setiap tanda
atau petunjuk adalah sebagai pemberi informasi atau pemandu; peringatan atau
larangan atau perintah. Tanda atau petunjuk yang paling mudah kita dapati adalah di
jalan, yang biasanya memberi informasi arah atau jurusan, batas wilayah hingga fasilitas
umum misalnya rumah sakit, halte/tempat pemberhentian dan sebagainya.
Dalam relasi manusia dengan Tuhan, manusia terkadang juga meminta tanda dari
Tuhan untuk meyakinkan manusia atau sebaliknya Tuhan yang memberi tanda kepada
manusia.

PENJELASAN TEKS

Memperhatikan Yesaya pasal 2 – 4, kita mendapati informasi masa pemerintahan raja


Yotam mengantar Yehuda menikmati masa paling jaya dan makmur. Sedangkan pada
masa pemerintahan raja Ahas, Yehuda justru mendapat tekanan dan serangan dari
kerajaan Israel dan Aram, yang mana mereka memaksa raja Ahas untuk berkoalisi /
bergabung melayan Asyur. Karena raja Ahas menolak untuk berkoalisi maka Israel dan
Aram mengancam akan menyerang Yehuda. Hal ini membuat Ahas menjadi panik dan
takut, lalu Ahas justru meminta bantuan kepada Asyur.

Di tengah kondisi seperti itu, nabi Yesaya tampil dan menyerukan serta mengingatkan
raja Ahas agar tidak mengandalkan kekuatan sekutunya yakni Asyur, tetapi hendaknya
raja Ahas percaya dan mengandalkan kekuatan serta pertolongan Tuhan saja.

Karena itu pada Yesaya 7 : 10 & 11, Ahas diberi kesempatan untuk dapat meminta
kepada Tuhan sebuah tanda, agar dapat meyakinkan Ahas tentang kekuatan,
pertolongan dan kesetiaan Tuhan pada janji dan FirmanNya.
Sayangnya, Ahas justru menolak kesempatan berharga yang diberikan kepadanya,
dengan alasan Ahas tidak ingin mencobai Tuhan. Secara rasio alasan Ahas nampak
sangat rohani dan masuk akal, bagus dan dapat diterima. Namun ... sebenarnya sikap
tersebut justru menunjukan kemunafikan dan kekerasan hati bahwa Ahas tidak percaya
serta tidak taat pada Tuhan (ayat 12 – 13).

Page | 219
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah

Bagi Ahas, kekuatan perang yang dimiliki oleh Asyur lebih dapat diandalkan daripada
kekuatan Tuhan, sebab itu Ahas tetap saja bersikukuh untuk meminta bantuan dan
pertolongan dari Asyur. Ahas memilih menjadi hamba dari Asyur. Karena itu, di tengah
kondisi yang sulit dan terdesak, Ahas justru membayar orang-orang Asyur untuk
menolongnya. Karena Ahas tetap mengandalkan Asyur, maka, nabi Yesaya
menubuatkan bahwa pengharapan Ahas kepada Asyur adalah hampa dan sia-sia sebab
Ahas akan mengalami, mereka justru balik menekan dan menyerangnya. Ahas
mengalami bahwa ternyata Asyur bukanlah penolong dalam kesulitan tetapi justru
menjadi musuh yang lebih kejam Sebab Ayur justru balik menyerang Ahas dan kerajaan
Yehuda.

Karena Ahas tidak meminta tanda, maka, Tuhanlah yang memberikan tanda kepada
Ahas, agar Ahas yakin bahwa Tuhan dapat diandalkan dan Tuhan selalu setia dan
menepati janji-janjiNya. Tanda dari Tuhan menunjukan bahwa kekerasan hati atau
kemunafikan atau ketidaktaatan Ahas, tidak mengurangi kesetiaan Tuhan untuk
menepati janjiNya.

Tanda yang diberikan dari Tuhan adalah “Sesungguhnya, seorang perempuan muda
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia
Imanuel”. Tidak ada penjelasan yang detail tentang anak tersebut, hanya saja
dituliskan bahwa anak tersebut akan diberi nama Imanuel (ayat 14).

Makanan bagi anak itu adalah dadih dan madu sampai anak tersebut bisa menolak yang
jahat dan memperjuangkan yang baik (ayat 15). Dadih dan madu adalah makanan yang
lezat yang dinikmati juga oleh para leluhur pada zaman pengembaraan (Kej. 18:8; Hak.
5 : 25). Dadih dan madu adalah makanan untuk orang yang tinggal di tanah tandus
yang telah diubah menjadi padang penggembalan.

Kata “sesungguhnya” hendak menunjukan tentang kebesaran atau keagungan dari


peristiwa kelahiran itu. Ini sesuatu kejadian atau peristiwa yang besar. Ini suatu mujizat.
Istilah “perempuan muda” mengandung pengertian seorang perempuan yang belum
menikah/perawan/perempuan yang masih suci. Penekanan dari tanda ini bukan pada
perempuan muda yang mengandung tetapi terletak pada kehadiran seorang anak yang
akan disebut Imanuel !.

Kata atau nama “Imanuel” tidak hanya terkait dengan tugas sebagai penyelamatan
tetapi juga hendak memberi kepastian tentang penyertaaanNya dalam semua kondisi
dan keadaan kehidupan dunia ini.

Ayat 16 – 19 menunjukan besarnya kekuatan, dan kuasa Tuhan. Juga tentang


pertolongan Tuhan yang tepat pada waktuNya sedangkan ayat 20 – 25 menunjukan
bahwa orang yang mengandalkan manusia pasti akan dipermalukan.

Jadi, pemberian tanda dari Tuhan, hendak memberi tahu Ahas bahwa sikap Ahas yang
mengandalkan Asyur sesungguhnya suatu tindakan yang menentang Tuhan. Tetapi juga
dengan tanda seorang anak yang disebut Imanuel, hendak menegaskan tentang
kepedulian dan penyertaan Tuhan bagi umatNya. Tanda yang diberikan oleh Tuhan,

Page | 220
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
bukan hanya untuk Ahas tetapi juga untuk seluruh bangsa. Nubuat nabi Yesaya ini,
digenapi dalam diri Yesus Kristus disebut Imanuel (Matius 1 : 23).

PENERAPAN

1. Jangan takut kepada manusia. Jangan mengandalkan pikiran dan kekuatan manusia
atau relasi dengan sesama. Dalam semua keadaan hidup, hanya Tuhan yang dapat
diandalkan. Kekuatan Tuhan terbukti dalam segala keadaan dan pertolongan
Tuhan selalu tepat pada waktuNya.
2. Allah selalu beserta kita. Kita bisa ada di hari ini adalah bukti nyata pemeliharaan
Tuhan yang sempurna bagi hidup kita. Sebagaimana Ia menyertai hidup kita sampai
saat ini, maka IA juga yang akan menyertai dan mengantar kita mengakhiri tahun
ini untuk masuk dan menjalani tahun yang baru, yang kita harapkan bersama.
3. Karena IA selalu beserta kita, maka, sukacita Natal bukanlah bergantung pada apa
yang sudah kita siapkan tetapi karena Kristus beserta kita.

Page | 221
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 24 DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : IBADAH MALAM KUDUS - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : MIKHA 5 : 1 – 4
TEMA : YESUS KRISTUS SANG DAMAI SEJAHTERA KEKAL

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, umumnya banyak orang ingin menjadi yang terkenal dan
terbesar. Jarang ada orang yang ingin menjadi yang terkecil, sebab, biasanya orang yang
terkenal dkagumi, dipuji atau disanjung banyak orang serta dinilai sukses atau berhasil.
Berbeda dengan orang kecil justru orang kecil sering dihina, dipandang sebelah mata
dan tidak diperhitungkan sama sekali. Itulah pandangan dan penilaian manusia bagi
sesama.Berbeda dengan penilaian Tuhan.Bisa jadi, tindakan Tuhan sangat berbeda
dengan pandangan manusia dan kehidupan duniawi.Tuhan dapat memakai siapa saja
untuk menyatakan maksudnya tanpa memandang kecil atau besar, tua atau muda,
miskin atau kaya, dan sebagainya.

PENJELASAN TEKS

Betlehem adalah suatu kota kecil, jauh berbeda dengan Yerusalem. Yerusalem adalah
ibu kota kerajaan Yehuda, maka sudah tentu para pemimpin atau para pembesar
berada di Yerusalem dan tidaklah mengherankan jika banyak orang lebih memberi
perhatian untuk tinggal dan bekerja bahkan juga bangga dengan kota Yerusalem.
Namun ... siapa yang dapat menduga kalau dari Betlehem, kota yang kecil dan sepi itu
justru akan lahir seorang Juruselamat dunia. Ini menunjukan bahwa sekalipun Betlehem
kota yang kecil dan sepi tetapi turut terlibat dalam sejarah penyelamatan Allah bagi
manusia dan dunia.

Hal ini diungkapkan lewat nubuat nabi Mikha yang menegaskan “ Tetapi engkau, hai
Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaumYehuda,dari padamu akan
bangkit bagiKu seorang yang akan memerintah Israel”.
Ungkapan “Betlehem Efrata” hendak mempertegas bahwa Raja itu benar-benar lahir
di kota Betlehem, tanah Yehuda dan bukan di kota Betlehem dari daerah yang lain (bnd
Yosua 19:15 – 16).

Ungkapan “ hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda” hendak menegaskan


bahwa hanya karena kasih karunia, atau kehendak Allah, inisiatif atau otoritas Allah
saja, maka sang Mesias yang akan datang itu hadir di kota Betlehem, bukan karena
kemauan atau permintaan penduduk kota Betlehem.

Ungkapan “seorang yang akan memerintah Israel” juga ayat 3 “sebab sekarang ia
menjadi besar sampai ke ujung bumi” hendak menegaskan bahwa tempat kelahiran
Kristus adalah Betlehem dan Mesias yang dijanjikan itu akan menjadi seorang Raja yang
berkuasa tidak hanya atas umat Israel tetapi juga berkuasa atas kehidupan ini.
Nubuat ini disampaikan oleh nabi Mikha di tengah kehidupan umat yang mengalami
kepemimpinan para pemimpin atau penguasa baik politik maupun agama, yang
bertindak sewenang-wenang, mengandalkan kekuasaan dan mementingkan
kesenangan diri semata. Di tengah kondisi seperti itu, tentu umat sangat mengharapkan

Page | 222
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
hadirnya seorang pemimpin yang adil, jujur dan dapat mengayomi mereka terutama
membawa mereka untuk keluar atau lepas dari berbagai tekanan dan penderitaan yang
mereka alami.

Harapan mereka itu akan menjadi nyata lewat ungkapan pada ayat 2 “Sebab itu ia akan
membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah
melahirkan”. Artinya, dari Betlehem kota yang kecil dan sepi itu, Tuhan pasti akan
menghadirkan seorang pemimpin yang akan menyelamatkan umatNya dari berbagai
tekanan dan penderitaan yang mereka alami. Waktu dan tindakan penyelematan dari
Tuhan adalah sesuatu yang pasti bagi umatNya.

Raja itu “akan menggembalakan mereka” (ayat 3). Ini terkait dengan tugas dari Raja
yang akan datang itu. Tugas gembala adalah menjaga dan melindungi domba, supaya
selalu aman dari serangan binatang buas. Juga pada ayat 4 dan “menjadi damai
sejahtara”. Ini juga terkait dengan tugas Raja yang akan datang itu adalah
mendamaikan manusia dengan Allah sehingga hubungan manusia yang terputus dengan
Allah akibat dosa dapat didamaikan kembali. Itulah damai sejahtera yang sesungguhnya
dan yang sempurna.

Nubuat nabi Mikha ini kita tahu dan imani tergenapi melalui kelahiran Yesus Kristus,
sebagaimana diungkapkan Injil Matius 2:1.

PENERAPAN

1. Kedatangan Kristus ke dunia adalah suatu peristiwa yang sangat ajaib.


2. Kita diingatkan untuk mau menghargai hal-hal yang kecil dan sederhana
3. Merayakan Natal tidak harus dengan kemewahan dan pesta pora tetapi yang
terutama adalah memaknai kedatangan dan kehadiran Kristus dalam kehidupan
kita.
4. GKI di Tanah Papua bukanlah gereja yang kecil, tetapi justru sangat besar. Maka
sudah seharusnya setiap orang yang terhimpun dalam GKI di Tanah Papua (Para
Pelayan, Majelis dan warga jemaat) semakin menjadi berkat bagi banyak orang
lewat peran dan fungsi masing-masing dalam kehidupan setiap hari terutama dalam
perayaan Natal sampai Akhir Tahun terutama untuk kehidupan di tahun yang baru
nanti.

Page | 223
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SENIN, 25 DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : NATAL I - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : LUKAS 1:46-56
TEMA : SYUKUR ATAS PERKENAN, RAHMAT DAN SELAMAT DARI TUHAN

LATAR BELAKANG

Hari ini, saat kita merayakan Natal Tuhan Yesus Kristus, kita sudah memasuki hari ke-
359 dari minggu ke-52 dalam tahun 2023. Kita terus diingatkan untuk memperhatikan
focus tahun pelayanan GKI pada triwulan ke-empat Oktober-November-Desember
2023, yaitu Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Moment
Natal dapat menjadi pemicu untuk bangkit dan menjadi berkat bagi lingkungan sekitar
dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, diatas dasar firman Tuhan pada minggu ini
adalah Lukas 1:46 – 56.

Apakah Saudara berbahagia hari ini? ;Mengapa Saudara berbahagia? -- Karena Yesus
sudah lahir bagi Saudara, Yesus selamatkan Saudara. Bagaimana dengan hidup
bertetangga, bagimana kehidupan Saudara dengan tetangga Saudara, apakah
menjalaninya Saudara juga berbahagia? Bagaimana juga dengan sesama?
Mari dalam syukur perayaan natal Kristus hari ini, kita belajar tentang bersyukur dan
berbahagia karena Tuhan memberi rahmat untuk kita semua.

PENJELASAN TEKS

Lalu, bacaan kita dimulai dengan kata lalu. Ini menjukkan hubungan bagian ini dengan
bagian sebelumnya. Konteks sebelum bacaan kita, adalah berita malaikat bahwa Maria
akan mengandung, berita yang diterima dan direspon dengan syukur. Selanjutnya
perkunjungan Maria ke Elisabet yang sedang mengandung. Ada hal yang menarik,
dalam perkunjungannya ke Elisabet, anak dalam rahim Elisabet melonjak. Elisabet
mengakui dan mendukung situasi yang dialami Maria. Mujizat yang terjadi,
sebagaimana yang terjadi dalam dirinya, seorang perempuan tua yang juga sementara
mengandung. Setelah semua ini, bagian kita menyebutkan, Lalu kata Maria.. Maria
sendiri menyatakan syukurnya kepada TUHAN, atas semua peristiwa dan ketetapan
yang terjadi atas dirinya. Memperhatikan catatan kaki di Alkitab kita, kita mendapati
bahwa ungkapan syukur Maria ini adalah bagian dari ungkapan syukur Hana. Dalam
Perjanjian Lama, atas gumul Hana sebagai perempuan mandul, yang kemudian diberi
karunia TUHAN mengandung Samuel. Setelah Samuel lahir, maka Hana menyanyikan
syukur pada TUHAN. Ini menunjukkan bahwa angkatan demi angkatan, menerima
rencana TUHAN dengan percaya dan mensyukuri rencana TUHAN yang terjadi dalam
hidup. Bagaimana TUHAN yang maha kudus dan mulia, mau melibatkan manusia
menjadi bagian rencana-Nya, melibatkan manusia melihat secara langsung kuasa-Nya
dinyatakan melalui perjalanan hidupnya, maka layaklah disyukuri.

Dalam nyanyian pujian Maria, ada 2 hal yang dijelaskan Maria.

1.Ayat 46-49, dasar syukur Maria dan akibat perkenan Tuhan bagi Maria.
2.Ayat 50-55, rahmat Tuhan juga untuk semua orang.

Page | 224
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Lalu bagian terakhir, catatan penulis tentang keberadaan Maria yang tinggal beberapa
bulan bersama Elisabet sebelum pulang kembali ke rumahnya.

Bagian pertama, ayat 46-49. Maria menyebutkan dasar ia bersyukur, jiwanya


memuliakan Tuhan, hati bergembira karena Allah. Mengapa Maria bersyukur, adalah
karena Allah. Karena Allah adalah Juruselamatnya, dan bukan saja Juruselamat, tetapi
Allah yang Juruselamat ini, yang Mahakuasa ini, mau memperhatikan Maria, yang
rendah, sebagai seorang perempuan (dalam system masyarakat waktu itu), sebagai
orang biasa. Siapa Maria, sehingga Allah mau memperhatikan Maria, bahkan
melibatkan Maria dalam perbuatan dan pekerjaan besar keselamatan-Nya? Ada banyak
perempuan, mengapa Maria? Mengingat semuanya, sungguh Maria bersyukur untuk
itu. Selanjutnya Maria menyebutkan akibat dari perkenan TUHAN pada Maria, Maria
berbahagia. Bahkan Maria menyakini, semua yang mengetahui perbuatan besar
TUHAN terhadap Maria, akan menyebut Maria berbahagia, segala keturunan akan
mengakui betapa bahagianya Maria yang dipilih TUHAN.

Pada bagian kedua, ayat 50-53, Maria menyebutkan rahmat perbuatan TUHAN yang
besar ini, bukan saja kepada Maria, bahagia itu bukan hanya terbatas untuk Maria saja.
Semua orang bisa mengalami yang seperti yang dialami Maria. Semua orang yang mau
takut akan TUHAN, akan mengalami rahmat TUHAN. Jika seseorang takut TUHAN,
maka TUHAN akan memperlihatkan kuasa-Nya pada orang itu (51a). Orang-orang
yang rendah hati di hadapan Tuhan, Tuhan sendiri yang akan tinggikan. Tuhan akan
melimpahkan segala yang baik kepada mereka dalam gumul lapar (53a), Tuhan akan
menolong umat-Nya Israel (54) dan segala keturunan Abraham, sesuai janji-Nya.
Sebaliknya jika orang tidak takut Tuhan, ia menjadi orang yang congkok hati, sombong
(tidak mau mengakui Tuhan). Pada orang-orang ini, Tuhan akan mencerai-beraikan
mereka (ingat Menara Babel). Tuhan sendiri akan menurunkan yang berkuasa. Yang
mengandalkan kekayaan dan bukannya Tuhan, ia akan pergi dengan tangan hampa.
Maria menyatakan bahwa rahmat Tuhan tidak terbatas untuk Maria, tetapi untuk
semua orang. Kuncinya adalah sikap hati yang takut akan Tuhan dan yang merendah
di hadapan Tuhan. Sebaliknya berhati-hati dengan sikap hati congkak dan sombong.

PENERAPAN

Dari nyanyian pujian Maria ini, apa penerapannya bagi kita.


1. Mengakui Tuhan Juruselamat kita dan bersyukur untuk semua perbuatan Tuhan
dalam hidup kita.
2. Mengakui rahmat Tuhan untuk semua orang, penting menjaga hati yang takut
Tuhan untuk bisa menikmati rahmat Tuhan itu.

Pertama, mengakui Tuhan Juruselamat kita dan bersyukur untuk semua perbuatan
Tuhan dalam hidup kita. Hari ini kita merayakan natal Kristus, kelahiran Yesus Kristus.
Kita mengingat lagi, betapa Bapa di Surga sangat baik, memberi rahmat keselamatan
bagi kita. Kita harus dihukum karena dosa, tapi ada Penebus yang diberi bagi kita, ada
Allah yang mau menjadi manusia untuk menebus dosa kita. Dan bukan saja karya
selamat yang agung ini, kita juga bersyukur karena kita masih diberi anugrah hidup hari
ini, kita bersama seisi keluarga kita, merayakan dan mensyukuri natal Kristus tahun ini.
Sepanjang hidup kita, juga ada banyak rahmat Tuhan. Rahmat kuat dan sehat, rahmat
Page | 225
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
damai sejahtera dan sukacita, pengharapan dalam banyak gumul hidup sepanjang tahun
ini. Jawaban dan jalan keluar atas tantangan hidup. Kesembuhan dari kesakitan,
penghiburan dalam dukacita, keberhasilan dalam pendidikan dan pekerjaan.
Pertumbuhan iman dan kekuatan iman dalam jalan naik turun. Banyak sekali rahmat
Tuhan dan sungguh itu hanya karena TUHAN, bukan karena kita, dengan semua
kebaikan dan kebenaran kita. Hanya karena TUHAN mau memberi, memberkati kita,
maka kita menerima semua rahmat ini. Baiklah ini kita ingat dengan benar dan kita
syukuri, kita berbahagia. Kita bersyukur karena kita menerima semuanya, bukan karena
kita, bukan balas jasa, bukan usaha kita, tapi rahmat Tuhan. Sesuatu yang diterima
dengan cuma-cuma, sungguh layak kita syukuri. Kita berbahagia dalam semua peristiwa
yang kita alami, karena kita percaya, peristiwa ini datang dari TUHAN dan pasti
ditolong TUHAN. Seperti situasi Maria, “Bagaimana nanti kalau Yusuf tahu, keluarga
tahu, disoroti lingkungan masyarakat. Apakah mereka mengerti dan percaya seperti
saya menerima dan percaya pesan Malaikat.” Maria belum tahu, tapi siap menerima
rencana Tuhan dan menyambutnya dengan syukur dan bahagia. Mari kita pun
menerima semua perjalanan hidup kita sebagai rahmat dari Tuhan dan bersyukur dan
berbahagia dengan itu.

Kedua, rahmat Tuhan tersedia untuk semua, untuk semua orang yang takut akan Tuhan,
Tuhan menyediakan rahmat-Nya. Untuk Maria, rahmat Tuhan adalah perawan yang
mengandung Yesus Kristus, untuk Elisabet, ibu tua yang mengandung Yohanes. Untuk
kita masing-masing ada lagi, beda bentuknya, beda jenisnya, tapi semua orang
menerima rahmat Tuhan. Penting kita ingat untuk kita syukuri, bukan sunguti. Rahmat
Tuhan beda-beda, tidak sama, dan tiap rahmat dengan tiap tanggungannya, tetapi
dengan pertolongan Tuhan. Jangan iri dengan rahmat orang lain, kita tidak tahu
tanggungan dibalik rahmat itu, TUHAN sudah atur dan tetapkan, sempurna dalam
kemahakuasaan dan kemahatahuan Tuhan. Tiap orang dengan rahmatnya, syukuri dan
jalani, kerjakan dengan syukur dan berbahagia.
Selamat natal Yesus Kristus Saudara Jemaat, selamat terima rahmat selamat dari Tuhan.
Amin.

Page | 226
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
SELASA, 26 DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : NATAL II - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 1 :1-18
TEMA : PERCAYA FIRMAN TELAH MENJADI MANUSIA DAN RESPONI DENGAN
BENAR

LATAR BELAKANG

Hari ini kita sudah memasuki hari ke-360 pada minggu ke-52 dalam tahun 2023.
Perayaan Natal hari ke-2 merupakan perayaan yang berciri “Perayaan Natal di
lingkungan GKI di Tanah Papua”, hal ini sudah sesuai dengan focus pelayanan GKI pada
triwulan ke-4 terakhir dalam seluruh pelayanan tahun 2023, yaitu fokus pelayanan GKI
pada triwulan ke-empat Oktober-November-Desember, Pembaruan Tuhan bagi GKI
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Diatas dasar firman Tuhan Yohanes 1 : 1 – 8.
Di tempat lain barangkali sedang berada pada aktivitas biasa jelang akhir tahun, tetapi
kita di dalam persekutuan GKI di Tanah Papua, memilih untuk menunaikan tradisi yang
luar biasa, yaitu terus membangun persekutuan dengan Tuhan dalam ibadah hari raya
Natal hari ke-2.

Kita mungkin sekilas pernah mendengar tentang kata “inkarnasi”, kata inkarnasi
diambila dari bahasa latin, in carne, merupakan padanan dari bahasa latin, en sarki.
Secara sederhana artinya menyatakan diri dalam rupa manusia, atau sesuai tema
khotbah, menjadi manusia. Kita akan belajar tentang firman yang telah menjadi
manusia.

PENJELASAN

Mengantar pada bacaan kita, kita memperhatikan konteks Injil Tuhan Yesus yang ditulis
oleh Yohanes.
Yohanes menjelaskan tentang siapa Yesus, dengan memperhatikan apa yang dikatakan
Yesus dan apa yang dilakukan Yesus. Bahwa Yesus adalah Firman, yaitu Allah sendiri
yang menciptakan semua. Ia adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia,
Ia-lah penggenapan nubuatan Musa dan nabi-nabi.
Tujuan Yohanes menulis semua ini adalah “supaya kamu pecaya bahwa Yesus adalah
Mesias, Anak Allah (20:31). Saat itu ajaran gnostic berkembang dan mempengaruhi
orang percaya. Yohanes menjelaskan kalau orang percaya mengakui langit dan bumi
diciptakan hanya dengan firman, maka mereka pun bisa menerima kalau Firman telah
menjadi Manusia dalam diri Yesus.

Khusus dalam bacaan firman Tuhan kita. Saya membagi menjadi 2 bagian.
Bagian pertama, ayat 1-9, 14-18. Yesus, Firman yang telah datang ke dalam dunia, yang
disaksikan oleh Yohanes, yang dinyatakan oleh Allah sendiri.

1. Firman pada mulanya, sejak penciptaan. Allah menciptakan langit dan bumi dengan
berfirman. Firman itu adalah Allah. Firman itu sumber segala sesuatu. Firman itu
adalah hidup dan terang manusia. Firman itu bercahaya dalam kegelapan,
kegelapan tidak menguasainya.
2. Yohanes diutus untuk menyaksikan firman terang itu.

Page | 227
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
3. Tujuan kesaksiannya supaya semua orang menjadi percaya.
4. Yohanes bukan terang itu, tapi memberi kesaksian tentang terang itu.
5. Firman terang itu sedang ke dalam dunia.
6. Firman itu sudah menjadi manusia (inkarnasi), diam diantara manusia. Melihat
Firman yang menjadi Manusia itu, melihat inkarnasi (Yesus) itu, kita melihat
kemuliaan.
7. Yohanes memberi kesaksian tentang Yesus, yang sudah ada sebelum Yohanes.
8. Dari kepenuhan Yesus, kita menerima kasih karunia. Ini berbeda dengan hukum
taurat dari Musa, Yesus Kristus penuh dengan kasih karunia dan kebenaran.

Bagian kedua, ayat 10-13. Respon manusia atas Firman, yaitu Allah yang telah datang
ke dalam dunia.

1. Firman telah ada di dalam dunia, dalam dunia yang dijadikan oleh Firman.
2. Dunia tidak mengenal Firman yang telah ada itu.
3. Firman datang kepada manusia – yang adalah milikNya.
4. Manusia tidak menerimanya.
5. Tetapi semua yang menerima Firman, diberi kuasa.
6. Diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah, yaitu orang yang percaya dalam nama
TUHAN.
7. Menjadi anak ini, bukan karena diperanakkan. Bukan secara jasmani, tetapi dari
Allah.

PENERAPAN

Hari ini, dua pembelajaran hendak kita renungkan.


1. Yesus Kristus Firman yang telah datang ke dalam dunia.
2. Respon kita atas Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia.

Pertama, apakah kita sungguh percaya Yesus Kristus adalah Allah, Firman yang berkuasa
sejak awal penciptaan, yang telah masuk ke dalam daging, mengambil rupa Manusia.
Saat-saat ini berkembang banyak pengajaran. Salah satu yang sangat nyata kesesatannya
adalah Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa. Awal muncul 1990, dan makin gencar di 2022.
Dibawah oleh mantan guru fisika di China. Mereka menyebarkan ajarannya melalui
media social, FB. Dan kemudian banyak yang mengikutinya. Salah satu isi ajarannya
yang sesat adalah Alkitab sudah tidak relevan, tidak pas untuk jaman ini dan karena itu
mereka membuat kitab yang lain. Ajarannya bahwa Yesus sudah datang ke dalam
dunia, dalam rupa perempuan mantan guru fisika ini. Kesesatan ini bukan hanya di
China, di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, ajaran ini pun sudah sampai.

Apakah kita sungguh percaya dan menjaga kepercayaan kita tetap teguh, bahwa Yesus
Kristus adalah Tuhan. Allah yang menjadi manusia. Kita percaya dan menerima langit
dan bumi yang luar biasa ini, diciptakan hanya dengan berfirman, maka kita juga
percaya Allah yang maha kudus mulia, bisa mengambil rupa manusia, karena kasih-
Nya untuk menyelamatkan kita.

Dalam Perjanjian Lama, kita belajar tentang Musa, yang menyampaikan pesan Tuhan
tentang Israel untuk Firaun. Firaun menolak, sampai ada 10 tulah, baru Firaun menuruti

Page | 228
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
pesan Tuhan untuk melepaskan Israel. Atau Adam dan Hawa di Kejadian 2 dan 3, yang
menerima perintah Tuhan tentang buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Adam dan Hawa yang menolak mengikuti perintah Tuhan dan nyata mereka berdosa
dan menanggung akibat pilihan mereka itu.

Menjadi perenungan kita bagian kedua adalah, bagaimana respon kita atas Yesus Kristus
yang sudah datang ke dalam dunia. Menerima Yesus, berarti mengakui kebenaran yang
disampaikan dan melakukannya. Sebaliknya, menolak berarti, tidak mengakui, tidak
menerima, apalagi untuk melakukannya.
Hari ini kita merayakan natal Kristus, penghayatan hari kedua. Kita mendengar firman
Tuhan hari ini, dan dalam sepanjang tahun ini. Firman yang ada di Alkitab yang kita
baca, juga para pelayan dalam berkhotbah, berusaha memperjelas firman itu dalam
konteks hidup kita sehari-hari, sudah sangat jelas. Bagaimana respon kita, kita
melakukannya, mengerjakannya atau tidak?
Dalam bacaan kita dijelaskan, ada dampak dari percaya, menerima dan melakukan
firman itu. Kita menerima kuasa. Sebaliknya jika kita menolak dan tidak menerima,
maka tidak ada kuasa pada kita.
Menerima kuasa, berarti menerima berkat, kekuatan untuk menjalani hidup sesuai
firman Tuhan itu, menjadi tangguh sebagai orang percaya.
Dalam perayaan natal Kristus, dalam persiapan-persiapan kita sebelum ini dan setelah
ini, apa saja yang kita siapkan. Persiapan lahiriah; rumah, baju dan pernak pernik.
Apakah bathin juga menjadi perhatian kita, persiapan hati yang sungguh percaya,
menerima dan mau melakukan firman Tuhan. Dalam persiapan hati, kita sudah tahu
firman Tuhan, apa yang Tuhan kehendaki. Apakah dengan pengetahuan akan
kebenaran ini, kita menghindari merayakan natal Kristus dalam pesta pora, kemabukan.
Lalu natal penuh dengan masalah, keributan, luka, kesakitan, hubungan keluarga yang
retak, hubungan tetangga yang rusak – sedang sejatinya Yesus datang untuk
memulihkan hubungan kita dengan Allah Bapa-. Tapi sebaliknya, kita merayakan
kelahiran-Nya dengan membuat hubungan rusak, membuat kehancuran yang baru…
Dalam percaya dan menerima Firman, kita akan tahu bahwa berfoya-foya
menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak perlu, sampai kita mengabaikan
kebutuhan dasar keluarga, anak-anak, itu bukan tujuan perayaan kita. Kita sudah tahu
tetapi kita tidak lakukan. Hanya karena mau pesta, kita pinjam uang dan kemudian
kesulitan mengembalikannya, ditambahkan kebutuhan yang tetap ada untuk makan
minum dan pendidikan anak-anak.
Kita yang sungguh percaya dan menerima Tuhan Yesus, kita juga menerima kuasa untuk
kuat menjalani hidup sebagai anak-anak Allah.
Merayakan natal dengan syukur, dengan berbagi kasih bersama keluarga, tetangga,
sahabat dan banyak orang yang kita jumpai. Membawa kasih dan damai yang Yesus
bawa untuk kita, dengan membagikannya bagi banyak orang dalam perjalanan hidup
kita. Memberi bukti, saya menerima Yesus dan menerima kuasa-Nya untuk hidup
sebagai anak-anak Bapa.
Selamat natal Kristus Saudara Jemaat.
Biarlah kuasa Tuhan nyata dalam perayaan-perayaan kita yang memuliakan Allah
dalam pengendalian diri dari dosa dan kejahatan. Amin.

Page | 229
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 31 DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : HARI MINGGU DALAM MINGGU NATAL - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : FILEMON 1 :4-7
TEMA : BERSYUKUR KEPADA TUHAN DAN BERDOA UNTUK SEMUA ORANG

LATAR BELAKANG

Hari ini kita telah berada pada hari ke-365, minggu ke-53 tahun 2023, atau dalam
bulan Desember hari ini adalah hari ke-31, minggu ke-5. Suatu kasih karunia Tuhan yang
tidak terduga, yaitu kita Tuhan karuniakan kesempatan untuk mencapai hari terakhir
dalam tahun 2023. Pada triwulan ke-empat Oktober-November-Desember 2023, arah
pelayanan dalam GKI di Tanah Papua adalah Pembaruan Tuhan bagi GKI menjadi
berkat bagi bangsa-bangsa, dalam terang firman Tuhan Filemon 1:4-7 bahwa kita terus
terlibat dalam syukur kepada Tuhan dan menjadi pendoa bagi semua orang.

Puji Tuhan, kita ada di hari minggu terakhir di tahun ini.


Puji Tuhan, kita ada di gereja bersama orang-orang kekasih kita.
Bagaimana jika kita ada di penjara, apa yang kita mau katakan?
Ucapan Syukur Paulus, dari dalam penjara, akan kita pelajari di akhir tahun ini. Sekaligus
menjadikan kita uamt percaya dalam GKI di Tanah Papua menjadi berkat bagi bangsa-
bangsa.

PENJELASAN

Paulus 2 tahun di penjara di Roma dan dari penjara Paulus mengirim surat kepada
Filemon (1). Secara khusus isi surat Paulus adalah meminta kepada Filemon untuk
menerima budak Filemon yang bernama Onesimus kembali kepada Filemon sebagai
saudara di dalam Tuhan.
Paulus sampai bisa melakukan ini, karena Paulus menjadi teman dekat, “bapak rohani”
dari Filemon. Filemon sebagai orang kaya, tetapi yang membuka rumahnya menjadi
tempat pertemuan orang percaya. Dan Paulus juga sangat dekat dengan Onesinus, yang
dianggapnya sebagai anak yang diperolehnya di penjara (10).
Khusus bagian firman Tuhan kita ini, kita bisa belajar 2 hal.
1. Paulus dari penjara, bersyukur atas hidup Filemon.
2. Paulus dari penjara, berdoa untuk Filemon.

Bagian Pertama, di ayat 4, 5 dan 7. Paulus dari kondisinya di penjara, bersyukur kepada
Allah atas Filemon, jemaat rumah yang Paulus layani, anak rohaninya.
Tujuan syukur Paulus adalah Allah. Allah-lah yang memberi bagi Filemon segalanya,
yang menggerakkan Filemon sampai pada kondisi itu, karena itu Paulus mengucap
syukur kepada Allah.
Dasar syukur Paulus atas Filemon, karena persekutuan Filemon bersama Firman Tuhan
dalam rumah Filemon, apa yang diajar, nyata dipegang dan dilakukan Filemon.
Filemon bukan saja mengasihi mereka yang ada dalam komunitasnya di rumah, tapi
Filemon juga nyata telah mengasihi semua orang kudus. Dan ini bagian dari buah iman
Filemon kepada Tuhan.

Page | 230
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Kasih Filemon kepada banyak orang kudus, menjadi buah bibir, yang bahkan terdengar
sampai di penjara.
Kondisi Filemon yang beriman dan penuh kasih ini, menjadi kegembiraan dan kekuatan
Paulus di dalam penjara.

Bagian kedua, ayat 6. Selanjutnya dari bersyukur, Paulus berdoa. Paulus berdoa kepada
Allah, untuk Filemon.
Isi doa Paulus adalah persekutuan yang benar dan baik yang telah Filemon miliki, iman
yang telah nyata Filemon kerjakan ini, akan turut mengerjakan pengetahuan yang baik
untuk Kristus. Bahwa Filemon terus bertumbuh, berkembang dalam pemahaman iman,
dalam kasih, dan pengetahuan yang benar tentang kehendak Kristus. (Dalam konteks
keseluruhan surat ini. Bagian ini selanjutnya menjadi dasar Paulus meminta -
pengetahuan yang benar tentang Kristus itu-, Filemon terapkan dalam menerima
kembali Onesimus, budak Filemon yang bersalah yang telah menerima hukumannya,
untuk kembali kepada Filemon, bukan lagi sebagai budak, tetapi sebagai saudara
seiman).

Bahwa kondisi penderitaan di penjara bawah tanah Roma, yang dijalani Paulus 2 tahun,
tidak mengecilkan imannya, melemahkan sukacitanya dan mengabaikan
tanggungjawab pelayanan kepada umat. Dari penjara pun, Paulus tetap menjaga
persekutuan dan pertumbuhan iman jemaat, yakni Filemon.
Bahwa segala yang terjadi, tidak lepas dari campur tangan Tuhan, karena itu penting
bersyukur selalu kepada Tuhan.
Bahwa apa yang dicapai itu, tidak untuk kepuasan diri lalu selesai, tetapi yang baik,
terus dijaga dan ditingkatkan, sebagai bagian dari buah iman percaya kepada Tuhan.

PENERAPAN

Hari ini, hari minggu terakhir di tahun 2023. Kita mengakhiri 365 hari perjalanan kita
di tahun ini. Sungguh Tuhan baik, menolong kita di setiap hari, di semua kejadian,
hingga kita masih ada di akhir tahun ini.
Perjalanan ini, adalah perjalanan dalam persekutuan dengan Tuhan dan dengan sesama.
Perjalanan ini juga tidak semua penuh tawa bahagia, ada juga gumul penderitaan, dan
ada yang masih kita bawa hari ini, saat kita beribadah di sini.
Tapi surat kasih Paulus kepada Filemon, menjadi inspirasi dan kekuatan kita. Tentang
Tuhan, Bapa kita di surga yang selalu ada dan menggerakkan apa yang baik bagi kita
dalam perjalanan ini.
Pertama, mari bersyukur kepada Allah Bapa di Surga, karena perjalanan sampai di hari
ini adalah karena anugrah pemberian-Nya dan tolongan-Nya setiap saat.
Mari juga bersyukur kepada Allah Bapa di Surga, karena perjalanan sampai saat ini, kita
telah ditolong oleh banyak orang baik. Orang-orang yang penuh kasih sebagai bagian
dari buah iman mereka, yang telah membantu kita dalam perjalanan kita. Apakah
mereka orang tua kita, suami – istri kita, anak-anak kita, pendeta dan majelis kita,
tetangga kita.
Mari bersyukur seperti Paulus bersyukur karena Filemon telah penuh kasih kepada
semua orang kudus. Kita juga ada hari ini karena Tuhan dan karena tangan Tuhan yang
juga berkarya lewat banyak orang. Mari bersyukur, mari ingat dalam hati kita, orang-
orang yang telah hadir di waktu suka kita, juga duka kita. Di waktu kuat kita, juga saat

Page | 231
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
lemah kita. Sebut nama mereka dan nyatakan syukur kepada Allah Bapa, karna
memberi mereka untuk kita.
Adalah lebih brsyukur, jika kita tidak hanya sebagai penerima kasih dari orang, tetapi
juga menjadi pelaku kasih yang menolong orang lain dalam perjalanannya di tahun ini.
Mari bersyukur pada Allah Bapa di surga, karena berkat Allah, kita dikuatkan untuk
menyatakan kasih kepada banyak saudara.

Bagian kedua, selain bersyukur, mari kita berdoa. Bahwa perjalanan kita sampai saat
ini, dengan semua pencapaian kita, sejujurnya tetap masih ada yang kurang. Pada
perjalanan ke depan masih banyak yang rahasia, yang kita tidak tahu akan jadi apa
dan harus disikapi bagaimana. Karena itu mari berdoa, mari saling mendoakan. Minta
ditambahkan persekutuan yang makin intim dan setia dengan Tuhan dan firman Tuhan.
Berdoa agar iman kita turut mengerjakan apa yang benar -tidak sekedar kita beriman,
punya pengetahuan tentang yang benar, tapi mengerjakan apa yang benar itu-. Mari
berdoa, untuk semua hal yang akan terjadi ke depan, iman kita pada Kristus tetap dan
makin kuat dan kasih kita pun makin nyata.

Selamat bersyukur Saudara Jemaat


Selamat mengakhiri perjalanan bersama Tuhan di tahun ini.
Perjalanan iman di tahun baru, bawa dalam doa dan percaya, Ia Imanuel, tetap
bersama kita, tetap menolong kita. Amin.

Page | 232
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, 31 DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : IBADAH MALAM KUNCI TAHUN 2023 - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : WAHYU 21 : 1 – 8
TEMA : HIDUP DIGERAKKAN TUJUAN YAKNI YERUSALEM YANG BARU

LATAR BELAKANG

Apakah ada satu kota yang Saudara rindu pergi ke sana? Biasanya kalau kita seorang
perantau, kita suka pergi ke kota asal kita. Jika kita seorang anak muda, kita suka pergi
ke kota metropolis, kota-kota maju dan canggih dengan banyak teknologi. Berbeda
untuk sebagian orang yang mau pergi ke kota Yerusalem, ziarah ke kota Tuhan Yesus
di dunia ini. Masing-masing punya dasar untuk pergi ke kota-kota ini.
Bagaimana dengan kota kudus Yerusalem yang baru? Kita akan pelajari kota ini dari
bacaan firman Tuhan kita saat ini.

PENJELASAN TEKS

Sebelum melihat teks kita, mari memperhatikan konteks Wahyu. Dalam Wahyu 1:2,
disebutkan wahyu adalah penglihatan Yohanes tentang pesan dan perkataan Yesus
Kristus. Secara umum, wahyu berisikan 3 bagian utama. (1). Ada kekuatan jahat yang
tengah bekerja di dunia, yang karenanya orang Kristen harus menderita dan mati. (2).
Yesus adalah Tuhan yang akan mengalahkan semua orang dan semua kuasa yang
melawan Allah. (3). Allah menyediakan upah besar bagi mereka yang setia, khususnya
yang harus mati karena melayani-Nya.
Wahyu adalah pesan pengharapan yang kuat untuk orang Kristen yang pertama. Tak
perduli betapa kejam dan jahat penguasa kekasairan Roma, Anak Domba Allah akan
memenangkan kemenangan terakhir. Ini memberikan keberanian dan kekuatan untuk
bertahan dalam iman mereka.
Penglihatan diungkapkan dengan gambaran dan ide dari Perjanjian Lama, supaya dapat
dimengerti oleh orang Kristen, tetapi tidak dimengerti oleh pejabat Roma.

Secara khusus dalam bacaan kita, Wahyu 21:1-8.

Ayat 1-2, sebuah pengantar, apa yang dilihat Yohanes. Yohanes melihat langit dan bumi
yang baru, karena langit dan bumi yang pertama, telah berlalu. Bahwa akan ada
perubahan, pergantian dari kondisi yang ada, yang dialami umat, ke kondisi yang baru.
Kota kudus Yerusalem yang turun dari Sorga, dari Allah. Bahwa bukan Yerusalem yang
ada di dunia, yang akan dipulihkan, tetapi Tuhan sendiri, mendatangkan Yerusalem
yang baru, produk surgawi, datang dari Sorga, dari Allah sendiri. Yerusalem berhias,
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Bahwa Yerusalem
baru ini, disiapkan, dikhususkan, diberikan kepada orang percaya yang sungguh setia
menantikan Tuhan (lambang pengantin).

Ayat 3-7, adalah gambaran tentang siapa di Yerusalem baru.

Ada suara nyaring yang menyatakan, “kemah Allah ada di tengah manusia, dan akan
diam bersama manusia. Mereka menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Ketika Ia ada, maka Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, maut tidak
Page | 233
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
ada lagi, tidak ada lagi perkabungan, ratap tangis, dukacita, sebab segala sesuatu yang
lama itu telah berlalu.”

Pada ayat 3-4, perkataan ini disampaikan oleh suara dari tahta, menerangkan tentang
situasi yang akan terjadi. Tetapi pada ayat 5-7, Allah sendiri yang mengatakannya,
meneguhkan perkataan suara sebelumnya. “Lihat, Aku menjadikan segala sesuatu baru.
Bahwa perkataan ini tepat dan benar. Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan
Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan kuberi minum dengan
cuma-cuma dari mata air kehidupan. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh
semuanya ini, Aku akan menjadi Allahnya dan ia aka menjadi Anak-Ku.”
Bahwa, Allah sendiri meneguhkan kehadiran-Nya, kuasa-Nya. Orang percaya yang
menang, yaitu yang setia bertahan dalam iman ditengah pergumulan berat, Allah sendiri
yang akan memulihkannya, memberi upah atas kesetiaan iman mereka.
Pada ayat terakhir, ayat 8, Allah juga menjelaskan tentang orang-orang yang tidak
masuk kategori yang menang. Mereka orang penakut, orang-orang yang tidak percaya,
keji, pembunuh, sundal, tukang sihir, penyembah berhala, semua pendusta. Mereka ini
akan mendapat bagian bukan di Yerusalem baru, tetapi di dalam lautan yang menyala-
nya oleh api dan belerang, dan ini adalah kematiaan yang kedua.
Bahwa orang-orang yang tidak mau bertahan dalam iman, mereka takut
mempertahankan iman mereka, mereka menjadi tidak percaya kepada Tuhan. Hidup
mereka keji, melakukan banyak dosa, pembunuhan, persundalan, menyembah banyak
sembahan lain selain Tuhan, mereka berdusta dan berdosa, bagi mereka tidak ada
tempat di Yerusalem baru. Sebaliknya disiapkan tempat penderitaan kekal,
digambarkan dengan lautan yang menyala-nyala bukan saja oleh api, tapi oleh
belerang. Dijelaskan ini sebagai kematian kedua. Karena mereka menjaga diri mereka
dari kematian pertama, hingga menyangkal dan membuang kepercayaan kepada
Tuhan, maka mereka terlepas dari kematian pertama,-kematian karena penderitaan
mempertahankan iman-, tetapi mereka tidak akan lolos pada kematian kedua.
Tuhan bukan sadis dan tidak penuh kasih, tetapi Tuhan adil sesuai perjanjian kasih setia-
Nya sebagai Tuhan dan Allah dengan umat yang menjadi anak-anak-Nya. Ia adil dan
penuh penghargaan kepada semua anak-anak-Nya yang dengan setia mempertahankan
iman percaya-Nya dalam masa yang berat.

PENERAPAN

Dari bacaan kita hari ini ini, kita belajar 2 (dua) hal.

Pertama, Yerusalem yang baru, menjadi tujuan kita semua. Kita menyanyikannya, kita
merindukannya, kita menantikannya. Menjadi perenungan untuk saya dan kita semua,
bagaimana kerinduan kita ini sejalan dengan usaha kita menuju Yerusalem. Yerusalem
itu ada, disediakan Allah bagi orang-orang yang menang, yang bertahan dalam masa-
masa terberat.
Apakah kita sudah menjadi Pelayan dan Jemaat, yang bertahan di masa-masa berat.
Ketika kita menanggung penderitaan dan siksa, hanya karena kita anak-anak Allah,
karna melayani-Nya.
Kita menderita bukan karena melakukan dosa. Kita menjaga hidup benar dan lurus, tapi
kita tetap menderita. Kita diam dan orang memperlakukan kita semena-mena, dan kita
memilih tidak membalas melakukan semena-mena. Bertahan dalam derita salib, karena

Page | 234
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
kita tahu kebenaran dan mengikuti kebenaran walau godaan dunia datang bertubi-tubi
pada kita. Kita tidak berpaling, kita tetap setia, bersabar dan bertabah.
Apakah ini menjadi kebiasaan dan pola hidup kekristenan kita sepanjang tahun ini?
Jika kita berusaha terus hidup benar, menghadapi kesulitan dengan tetap beriman,
bersabar dan bertabah hati. Tetap setia pada iman percaya tanpa menduakan Tuhan,
maka bersukacitalah karena sampai penghujung tahun ini, kita kedapatan telah menang
mempertahankan iman kita. Dan jika waktunya harus tiba, saat ini juga, kita termasuk
yang masuk dalam Yerusalem baru, bersama Allah.

Kedua, menjadi refleksi, eveluasi kita.


Karena ada orang-orang yang tidak akan masuk ke Yerusalem baru, mereka yang akan
masuk ke lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang. Daftar mereka jelas :
penakut, orang yang tidak percaya, orang keji, orang pembunuh, orang sundal, tukang
sihir, penyembah berhala, semua pendusta.
Memperhatikan daftar ini, apakah kebiasaan dan pola hidup kita termasuk yang
didalamnya. Kita takut menghadapi tantangan hidup sebagai orang Kristen, karena itu
berpaling iman –kita berpakaian kekristenan, tapi menyembah sembahan lain untuk
kesembuhan kita, atau untuk keberhasilan kita. Atau kita tidak mau menderita, lalu
melakukan apa saja untuk mencapai kondisi tidak menderita. Kita berdusta, menipu
orang. Dengan keji mengambil hak-hak orang, membuat orang menderita. Kita tidak
mau bersabar dalam pergumulan, karena itu saat rumah tangga bermasalah, kita
melacur diri, mencari kesenangan untuk melupakan pergumulan di rumah. Kita
membalas jahat dengan lebih jahat. Bagaimana perjalanan kita?
Apakah kedapatan hidup sebagai anak-anak Allah yang tetap percaya walau menderita,
tetap setia pada Allah dan pada jalan kebenaran? Ataukah kita masuk kelompok yang
berpaling dari iman karena beratnya jalan bersama Tuhan??
Ini jadi perenungan dan refleksi kita di akhir tahun ini.
Dalam anugrah-Nya, Tuhan memberi kita melewati tahun ini dan memberi tahun yang
baru, biarlah kita ingat, Allah menyediakan, masih menyediakan bagi kita Yerusalem
baru. Baiklah yang telah teguh iman, tetap berjuang untuk terus teguh iman. Yang
goncang imannya, baiklah berbenah diri.
Hari ini masih ada, anugrah-Nya masih tersedia. Amin.

Page | 235
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
MINGGU, …. DESEMBER 2023
KELENDER GEREJAWI : IBADAH PERJAMUAN AKHIR TAHUN 2023 - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : WAHYU 19 : 6 – 9
TEMA : SYUKUR ATAS PERJAMUAN

LATAR BELAKANG

Dalam banyak kesibukan Jemaat, jika hari ini Jemaat mendapat undangan ke istana
Negara, berjumpa dengan Presiden Joko Widodo, apa reaksi Jemaat? Lanjutkan
kesibukan, atau tinggalkan untuk sementara dan hadiri undangan di istana Negara.
Bagaimana juga persiapan Jemaat untuk pergi ke istana Negara. Kalau saya sebagai
perempuan, menghadiri undangan penting, saya pikirkan baju yang mana, memikirkan
dandanan, harus ke salon, dan banyak pernik lainnya.
Bagaimana dengan undangan perjamuan dengan Tuhan?

Hari ini, dalam undangan perjamuan dengan Tuhan, kita akan belajar bersama dari
Wahyu 19:6-10, dalam tema Perjamuan Kawin Anak Domba.

PENJELASAN TEKS

Jemaat kekasih, sedikit penjelasan tentang wahyu. Wahyu artinya penyingkapan,


sesuatu yang sulit dimengerti yang disingkapkan. Banyak lambang dan tanda, melalui
penglihatan, yang ditemui. Dan jawaban penglihatan, lambang ini banyak yang berada
dalam kitab wahyu sendiri, selain beberapa ada dalam Perjanjian Lama. Wahyu ini dari
Tuhan Yesus, diberikan kepada Yohanes di Pulau Potmos. Yohanes sendiri berada di
Patmos, karena dibuang pemerintah Romawi waktu itu. Mulai dari Kaisar Nero sampai
pada pemerintahan Domitian, Kaisar menetapkan dirinya sebagai dewa, tuhan. Semua
pembesar yang mau berbicara dengannya, menyapanya dengan tuhan. Ada kewajiban
membakar kemenyaan untuk menyembah kaisar dalam kuil. Banyak pengikut Kristus
menolak ini dan karenanya mereka dianiaya, dibuang dan tidak sedikit yang dibunuh.
Dalam kitab ini, Tuhan Yesus menyampaikan pesan-Nya dan diteruskan Yohanes bagi
Jemaat, tujuannya Jemaat tahu dan siap menghadapi dengan bertekun dan sabar.
Tuhan Yesus menyampaikan bahwa mengikut Tuhan Yesus, sekali pun menghadapi
ancaman bahkan sampai kematian, tetapi orang percaya yang setia pada imannya, tetap
akan mendapat kebahagiaan dalam kekekalan.

Khusus dalam Wahyu 19:6-10, Yohanes menulis tentang apa yang dia dengar.

Pada ayat 1-5, Yohanes mendengar nyanyian syukur atas jatuhnya Babel -lambang
jatuhnya kejahatan, dosa, iblis. Lalu pada ayat 6-10, dijelaskan tentang suara himpunan
besar orang yang menyanyikan syukur, nyanyian syukur atas perjamuan kawin Anak
Domba. Secara terperinci sebagai berikut :

Ayat 6-8, dijelaskan tentang suara himpunan orang yang berseru syukur pada Tuhan,
Allah, yang menjadi raja. Ajakan untuk bersukacita dan bersorak memuliakan Tuhan.
Pada hari syukur itu juga menjadi hari perkawinan Anak Domba. Atas peristiwa
perkawinan Anak Domba, maka dikaruniakan kain lenan halus yang berkilau-kilau dan
yang putih bersih.
Page | 236
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Bahwa selain gumul penderitaan yang dialami oleh orang-orang percaya. Akan ada
waktu kemenangan yang tiba, dimana Tuhan menjadi Raja. Dimana Tuhan yang adalah
Raja menjumpai pengantin-Nya yang telah siap. Pengantin ini dikaruniai berkat dari
Tuhan, dia dilayakkan dengan perbuatan-perbuatan benar dan kudus, itu yang dipakai
oleh pengantin Anak Domba Allah. Pengantin itu jemaat yang setia.
Pada ayat 9-10, dijelaskan tentang suara yang menyatakan, berbahagialah mereka yang
diudang pada perjamuan kawin Anak Domba. Yohanes mendengarkan suara ini,
menjadi tersungkur dan menyembah suara itu. Tetapi suara itu menyatakan bahwa
sama seperti Yohanes, ia adalah hamba, dan sama seperti saudara-saudara yang
memiliki kesaksian Yesus. Bahwa yang disembah adalah Allah. Bahwa yang
menyaksikan kesaksian Yesus ini adalah roh nubuat.
Bahwa semua orang yang bersuara, yang menyatakan syukur pada Allah, adalah
hamba-hamba yang memiliki kesaksian Yesus. Yang turut diundang dan bersama dengan
Anak Domba adalah mereka yang memiliki kesaksian Yesus, yang hidup sesuai dengan
kehendak Tuhan. Bahwa yang harus disembah adalah Allah.

PENERAPAN

Hari ini kita merenungkan bacaan ini dalam pelayanan perjamuan kudus akhir tahun.
Dari wahyu Tuhan Yesus pada Yohanes di Pulau Patmos, kita belajar bahwa sebagai
gereja Tuhan dari segala abad dan zaman, kita akan selalu mengalami penderitaan.
Bahwa penderitaan itu diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup gereja. Tetapi bertahan
sampai akhir, tetap akan mendapatkan kemenangannya.
Bahwa hari ini kita diundang pada perjamuan kudus Tuhan, kita dikaruniakan kain
lenan halus, kita dilayakkan dari seluruh perbuatan kita, dibenarkan dan dikuduskan
untuk masuk dalam perjamuan kudus ini.
Bagian kita atas semua karunia Tuhan ini adalah, pertama bersyukur kepada Tuhan.
Nyatakan pujian dan muliakan Tuhan yang mengerjakan bagi kita perjamuan kudus ini.
Bahwa kita bisa diundang, bukan karena kita lebih dari orang lain, karena pada kita
ada juga kekuranan dan kelemahan. Kelayakan kita hanya karena Tuhan melayakkan,
menguduskan kita dengan anugrah-Nya. Kedua, kita hendaklah terus menjaga kesaksian
kita, sebagai kesaksian Yesus. Bahwa kita sudah menerima tubuh dan darah Kristus
dalam perjamuan kudus ini, baiklah kita mensyukurinya dengan menyaksikan Yesus
Kristus dalam hidup kita.
Hidup menyaksikan, maksudnya menampakkan hidup Kristus. Hidup yang
mengerjakan perbuatan benar dan kudus, makin setia melakukannya. Hidup penuh
kasih dengan saudara. Lakukan perbuatan benar tiap hari, pada tiap orang.
Menghindari dosa dan kejahatan. Supaya tidak sekedar kita layak dalam perjamuan
kudus di dunia ini, tapi nanti pada akhirnya dalam perjamuan kudus Anak Domba di
dalam kekekalan. Amin.

Page | 237
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
BAGIAN KETIGA
PENUTUP

Hanya Tuhan satu-satunya penggerak pembaharu. Ia menitipkan pembaruan di dalam


dunia dikerjakan oleh manusia, atau siapapuan yang terpilih oleh Dia. Bila tahun 2023
Tuhan memilih GKI untuk mewujudkan “pembaruan” di dalam seluruh pelayanan GKI,
maka semua pelayanan yang berlangsung “tidak kebetulan tetapi semuanya ada di
dalam Sang Penggerak Pembaharu”.

Secara fisik “Kantor Sinode GKI di Tanah Papua” sesuai waktu Tuhan, semua indah pada
waktunya. Masuk dalam rana “pembaruan secara fisik bangunan” yaitu di masa depan
GKI akan memiliki suatu kantor yang representative. Sebagai bagian dari gumul bersama
di tahun “pembaruan” 2023. Imanuel.

Page | 238
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
LAMPIRAN (01) NAMA-NAMA PENULIS KHOTBAH 2023

(1) Pdt. Dr. Anthon Rumbewas (AR)


(2) Pdt. Christine Mawene (ChM)
(3) Pdt. Dr. Diana Jenbise (DJ)
(4) Pdt. Diana Pesireron, M.Th (DP)
(5) Pdt. Dora Mawene (DM)
(6) Pdt. Esron Abisay (EsA)
(7) Pdt. Etha Ayatanoy (EA)
(8) Pdt. Fitz Soparue (FS)
(9) Pdt. Frits Morin (FM)
(10) Pdt. Gritje Monim (GM)
(11) Pdt. Izaak Rahail (IR)
(12) Pdt. Jessy Leimena (JL)
(13) Pdt. Kartika Mandik (KM)
(14) Pdt. Linda Upessy (LU)
(15) Pdt. Nelince Wanma (NW)
(16) Pdt. Nelson Kapitarauw (NK)
(17) Pdt. Olivia Yahui (OY)
(18) Pdt. Sarah Selva Meikdely (SM)
(19) Pdt. Dr. Sostenes Sumihe (SS)
(20) Pdt. Tineke Koibur (TK)
(21) Pdt. Yody Sohilait (YS)
(22) Pdt. Yohan Wally (YW)

Page | 239
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
LAMPIRAN (02) TATA IBADAH MINGGU I

TATA IBADAH MINGGU I

1. Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat


2. Pembukaan (berdiri)
Dengan Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Amin.
3. Salam
Kasih karunia dan damai sejahtera atas jemaat dari Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus
dan Roh Kudus.

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani - Suara Gembira-Kidung Jemaat


(duduk)
Paduan Suara/Vocal Group
4. Hukum TUHAN (berdiri)
Saudara-saudara, dengarlah Hukum Tuhan berdasarkan Keluaran 20:3-17
1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit
di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah
bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab
Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan
kesalahan bapa kepada anak-anaknya , kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi yang menunjukkan kasih
setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.
3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab
TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan
sembarangan.
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat : enam hari lamanya engkau akan bekerja
dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ke tujuh adalah hari Sabat
TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau
anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau
hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu kepadamu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau
hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau
keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."
Roh Kudus memampukan kita melakukan Hukum Tuhan dalam kehidupan kita
sehari-hari.

Page | 240
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
(duduk)
5. Pengakuan Dosa
Kita merendahkan diri di hadapan Tuhan Allah dan mengaku dosa dengan sungguh-
sungguh. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita
sendiri dan kebenaran itu tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita,
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan. (I Yohanes 1:8).
Kita berdoa : … Amin.
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
6. Pemberitaan Anugerah
Dengarlah jemaat, sabda Yesus Kristus kepada semua orang yang sungguh-sungguh
mengaku dosanya ”Barangsiapa datang kepada-Ku, Ia tidak akan Kubuang.”
(Yohanes 6:37b).
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
7. Pengakuan Iman (berdiri)
Dalam persekutuan dengan Gereja Tuhan dari segala zaman dan di segala tempat,
kita mengaku bersama-sama kepercayaan kita sesuai Pengakuan Iman Rasuli :
“Aku percaya kepada Allah Bapa yang maha Kuasa, Khalik langit dan bumi
Dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita
yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria
yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan mati dan
dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati
naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang maha kuasa
dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus
Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus
pengampunan dosa
kebangkitan daging
dan hidup yang kekal.
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(duduk)
Paduan Suara/Vocal Group
8. Pemberitaan Firman
a. Doa
b. Pembacaan Alkitab
Kita membaca Alkitab dari ….. . “Sampai di sini pembacaan Alkitab.
Berbahagialah semua orang yang mendengar Firman Allah.”
c. (Menyanyi) Haleluya… Haleluya… Haleluya
d. Khotbah
Paduan Suara/Vocal Group
9. Persembahan Jemaat
Sebelum Jemaat memberi persembahan, dengarlah Firman Tuhan : “Hendaklah
masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati

Page | 241
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”
(II Korintus 9:7).

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

10. Doa Syafaat

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat


(berdiri)
11. Berkat
Pelayan : Jemaat yang terkasih, arahkanlah hati kita kepada Allah. Terimalah
berkat TUHAN dan pergilah dengan sukacita : “TUHAN memberkati
engkau dan melindungi engkau. TUHAN menyinari engkau dengan
wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan
wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” Amin.
Jemaat : (Menyanyi) A… min. A… min. A… min.

Nyanyian Jemaat : Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

Page | 242
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
LAMPIRAN (03) TATA IBADAH MINGGU II

TATA IBADAH MINGGU II


Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(berdiri)
1. Pembukaan
“Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN yang menjadikan langit dan bumi
serta tidak meninggalkan perbuatan tangan-Nya.” Amin.
2. Salam
“Kasih karunia dan damai sejahtera turun atas saudara-saudara dari Allah Bapa,
Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus.”
(duduk)
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
Paduan Suara/Vocal Group
3. Pengakuan Dosa
Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan Allah, dan mengaku dosa
sungguh-sungguh kepada-Nya. ”TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah
hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.” (Mazmur 34:19).
Mari kita berdoa : ..... Amin.
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
4. Pemberitaan Anugerah
Dengarlah Jemaat, sabda Tuhan Yesus Kristus kepada semua orang yang sungguh-
sungguh mengaku dosanya : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes
3:16).
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
5. Hukum TUHAN (berdiri )
Dengarlah Hukum Tuhan : “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi.” (Matius 22:37-40).
Roh Kudus memampukan kita melakukan Hukum Tuhan dalam kehidupan kita
sehari-hari.
(duduk)
Paduan Suara/Vocal Group
6. Pemberitaan Firman Tuhan
a. Doa Pembacaan
Kita berdoa : “Tuhan yang Maha Kuasa. Engkau telah memberi Firman-Mu
menjadi pelita bagi kaki kami dan terang bagi jalan kami. Berilah oleh Roh Kudus
telinga kami mendengar dan hati kami rindu akan Firman-Mu. Berilah Firman-

Page | 243
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Mu menjadi kesukaan kami, agar kami bertumbuh dalam kasih-Mu dan
mengenal Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat.” Amin.
b. Pembacaan Firman Tuhan
c. Khotbah

Paduan Suara/Vocal Group

7. Persembahan
“Sebab jika kamu rela untuk memberi maka pemberianmu akan diterima, kalau
pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang
tidak ada padamu.” (II Korintus 8:12).

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

8. Doa Persembahan

9. Pengakuan Iman (berdiri)


Dalam persekutuan dengan Gereja Tuhan dari segala zaman dan di segala tempat,
kita mengaku kepercayaan kita sesuai Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel.
Aku percaya kepada Allah Bapa, yang Maha Kuasa,
Pencipta langit dan bumi segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.
Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus Anak Allah yang Tunggal,
yang lahir dari sang Bapa sebelum ada segala zaman,
Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati,
diperanakkan, dan bukan dibuat, sehakekat dengan Sang Bapa,
yang dengan perantaraan-Nya segala sesuatu dibuat;
yang telah turun dari surga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, dan
menjadi daging, oleh Roh Kudus dari anak dara Maria,
dan menjadi manusia yang disalibkan bagi kita,
di bawah pemerintahan Pontius Pilatus
menderita dan dikuburkan;
yang bangkit pada hari ke tiga, sesuai dengan isi kitab-kitab
dan naik ke surga, yang duduk di sebelah kanan sang Bapa,
dan akan datang kembali dengan kemuliaan
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati,
yang kerajaan-Nya tak akan berakir.
Aku percaya kepada Roh Kudus, yang adalah Tuhan dan yang menghidupkan, yang
keluar dari sang Bapa dan sang Anak, disembah dan dimuliakan,
yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya kepada satu Gereja, yang kudus, am dan rasuli.
Aku mengaku satu baptisan untuk pengampunan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang mati,
dan kehidupan di zaman yang akan datang.
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(duduk)
10. Doa Syafaat
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
(berdiri)

Page | 244
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
11. Berkat
Pelayan : Terimalah berkat TUHAN dan pergilah dengan sejahtera : “Kasih
karunia Tuhan Yesus Kristus, dan Kasih Allah, dan persekutuan Roh
Kudus menyertai kamu.” Amin.
Jemaat : (Menyanyi) A… min. A… min. A… min.

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

Page | 245
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
LAMPIRAN (04) TATA IBADAH MINGGU III

TATA IBADAH MINGGU III

1. Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat


(berdiri)
2. Pembukaan dan Salam
Pelayan : Ibadah saat ini dilaksanakan dalam nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus. Amin.
“Salam sejahtera untuk kamu.”
Jemaat : Dan untukmu juga.

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat


(duduk)
Paduan Suara/Vocal Group

3. Pujian Berbalas-balasan
Kita memuliakan Allah yang telah memelihara kita, dengan membaca secara
berbalas-balasan.. (misalnya Mazmur 100:1-5, atau bagian lain dari Kitab Mazmur
dan kitab lainnya yang terkait puji-pujian).

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

4. Pengakuan Dosa
Kita mengaku dosa di hadapan Allah dengan membaca berbalas-balasan Mazmur
51:1-14.
Pelayan : Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
Jemaat : Hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
Pelayan : Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
Jemaat : Dan tahirkanlah aku dari dosaku!
Pelayan : Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku,
Jemaat : Aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
Pelayan : Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan
melakukan apa yang Kau anggap jahat,
Jemaat : Supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam
penghukuman-Mu.
Pelayan : Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan,
Jemaat : Dalam dosa aku dikandung ibuku.
Pelayan : Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin,
Jemaat : Dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
Pelayan : Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop,
Jemaat : Maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih
dari salju!
Pelayan : Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita,
Jemaat : Biarlah tulang yang Kau remukkan bersorak-sorak kembali!
Pelayan : Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku,
Jemaat : Hapuskanlah segala kesalahanku!
Pelayan : Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah,

Page | 246
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Jemaat :
Dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Pelayan :
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
Jemaat :
Dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
Pelayan :
Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari
pada-Mu,
Jemaat : Dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

5. Pemberitaan Anugerah
Pelayan : Sebagai hamba Yesus Kristus, kami memberitakan kepada setiap orang
yang mengaku dosanya sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, bahwa
ada pengampunan dosa. FirmanNya pada Yesaya 12:1-3 yang kita baca
berbalas-balasan : “Pada waktu itu engkau akan berkata :
Jemaat : Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun
Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan
Engkau menghibur aku.
Pelayan : Sungguh, Allah itu keselamatanku.
Jemaat : Aku percaya dengan tidak gementar.
Pelayan : Sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku,
Jemaat : Ia telah menjadi keselamatanku.
Pelayan : Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air
keselamatan.
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat
6. Hukum TUHAN (berdiri)
Saudara-saudara, dengarlah Hukum Tuhan berdasarkan Keluaran 20:3-17
1. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
2. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit
di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah
bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab
Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan
kesalahan bapa kepada anak-anaknya , kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi yang menunjukkan kasih
setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.
3. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab
TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan
sembarangan.
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat : enam hari lamanya engkau akan bekerja
dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ke tujuh adalah hari Sabat
TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau
anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki atau
hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu kepadamu.
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.

Page | 247
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
9. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau
hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau
keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."
(duduk)
Paduan Suara/Vocal Group
7. Pemberitaan Firman
a. Doa - dalam bentuk pujian/nyanyian.
(Misalnya memilih salah satu : Rohani 115:1,3; 126:2,4; KJ 231:1,2; 235:3-4; dan
nyanyian Mazmur-Rohani-Kidung Jemaat terkait lainnya)
b. Pembacaan Alkitab
c. Khotbah
Paduan Suara/Vocal Group

8. Persembahan Syukur
Bawalah persembahanmu kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur kepada-Nya.
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan
sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita.” (II Korintus 9:7).
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

9. Doa Persembahan Syukur

10. Pengakuan Iman (berdiri)


Pelayan : Bersama dengan segala orang percaya di segala tempat dan waktu, kita
mengaku pengakuan iman kita secara bersama-sama dengan
melagukan Nyanyian Rohani 77:1-3.
(duduk)
11. Doa Syafaat

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat


(berdiri)
12. Pengutusan dan Berkat
Pelayan : Terimalah berkat Tuhan dan pergilah dengan sejahtera : TUHAN-lah
Penjagamu, TUHAN-lah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada
waktu malam. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala
kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar
masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya (Mazmur 121:5-8).
Amin.
Jemaat : (Menyanyikan) A … min. A… min. A… min.
(Nadanya sesuai Nyanyian KJ. 478 b).

Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

Page | 248
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
LAMPIRAN (05) TATA IBADAH MINGGU IV

TATA IBADAH MINGGU IV


(Unsur-Unsur Ibadah Dalam Ibadah Kontekstual
Membangun Tata Ibadah Berdasarkan Spritualitas GKI di Tanah Papua)

Panggilan
Penatua/Syamas : Tabu tifa atau tiup triton.
Nyanyian Jemaat: Misalnya “Miaware” (dapat menggunakan lagu rohani daerah
lainnya).
(Majelis dan Pelayan Ibadah, masuk dari pintu depan gereja).
(berdiri)
Saat Teduh (2 menit-masing-masing pribadi)
1. Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat-
Nyanyian Rohani Bahasa Daerah
2. Pembukaan
Allah Pencipta langit dan bumi, Pemelihara segala yang hidup di atas tanah Papua,
yang mempersatukan kami dari segala suku bangsa dan bahasa, yang menuntun
kami dalam ibadah ini. Amin.
3. Salam (Menyanyikan)
Pelayan : Salam bagimu (2x)
Jemaat : Salam-salam.
Pelayan : Damai Kristus besertamu.
Jemaat : Salam-salam.
(duduk)
Nyanyian Jemaat : (Nyanyian Rohani Bahasa Daerah)
Paduan Suara/Vocal Group
(Sebaiknya lagu dalam bahasa daerah. Menyanyi lagu dalam bahasa daerah,
selanjutnya menyanyi arti lagu tersebut dalam bahasa Indonesia).

4. Hukum TUHAN (berdiri)


Dengarlah Hukum Tuhan : “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi.” (Matius 22:37-40).
Roh Kudus memampukan kita melakukan Hukum Tuhan dalam kehidupan kita
sehari-hari.
(duduk)

5. Pengakuan Dosa
Nyanyian Rohani Ratapan (dalam bahasa daerah)
Solo : (Menyanyi Nyanyian Rohani 136:2)
Doa
6. Berita Anugerah dan Perjumpaan Umat

Page | 249
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Sebab jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka
lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan
anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu
Yesus Kristus (Roma 5:17)
Nyanyian Jemaat
Ungkapan Syukur Pengampunan (saling memberi salam dengan yang ada di kiri
dan kanan)
Paduan Suara/Vocal Group
(Sebaiknya lagu dalam bahasa daerah. Menyanyi lagu dalam bahasa daerah,
selanjutnya menyanyi arti lagu tersebut dalam bahasa Indonesia).
7. Pemberitaan Firman
a. Doa (dalam bentuk nyanyian misalnya “Ruri Saranden”)
b. Pembacaan Alkitab
c. Khotbah
d. Saat Teduh (komitmen pribadi – 2 menit)
Paduan Suara/Vocal Group
(Sebaiknya lagu dalam bahasa daerah. Menyanyi lagu dalam bahasa daerah,
selanjutnya menyanyi arti lagu tersebut dalam bahasa Indonesia).
8. Pengakuan Iman (berdiri)
Pelayan : Dalam persekutuan dengan gereja Tuhan dari segala zaman dan tempat,
bersama-sama kita mengucapkan pengakuan iman, sesuai Pengakuan
Iman GKI di Tanah Papua.
Aku percaya kepada Allah Bapa Pencipta langit dan bumi, Pemelihara segala yang
diciptakan dan yang menyediakan kehidupan kekal di dalam kerajaan-Nya.
Aku percaya kepada Yesus Kristus, yang menebus dan menyelamatkan manusia dari
dosa dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Dialah Tuhan dan kepala gereja yang
memerintah Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua, dengan Firman dan Roh-Nya.
Aku percaya kepada Roh Kudus, yang membarui, memelihara, dan menuntun
umat-Nya dalam kebenaran sampai kegenapan Kerajaan Allah dalam kedatangan
kembali Yesus Kristus.
Aku mengaku, bahwa Alkitab adalah Firman Allah dan satu-satunya kesaksian
tentang Penyataan Allah.
Aku mengaku bahwa Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua adalah tubuh Kristus yang
kudus dan am, yang mempersatukan umat manusia menjadi satu persekutuan
sorgawi di bumi.
Aku mengaku mengasihi Allah dan sesama manusia dengan segenap hati, jiwa, dan
akal budi.
Aku mengaku hidup kudus dan setia memberitakan Injil Kerajaan Allah di Tanah
Papua dan dunia.
Aku mengaku mengusahakan dan memelihara Tanah Papua sebagai alam ciptaan
Allah bagi kesejahteraan, keadilan, dan kebahagiaan umat manusia.
(duduk)
9. Persembahan
(Berupa persembahan uang dan persembahan natura)

Page | 250
Draft buku pegangan pelayanan 2023
78 khotbah
Pelayan : Dengan hati yang penuh syukur dan sukacita, marilah kita membawa
persembahan kepada Tuhan, sambil berkata “Dengan rela hati aku
akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-
Mu baik, ya Tuhan.”(Mazmur 54:8).
Nyanyian Jemaat
(Hasil terjemahan, atau nyanyian gerejawi bahasa daerah terkait persembahan,
dinyanyikan bersama atau solo)
10. Doa Syafaat
Nyanyian Jemaat :
(berdiri)
11. Berkat
Pelayan : Terimlah berkat TUHAN dan pulanglah dengan sejahtera : “Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan
pikiranmu dalam Kristus Yesus, dari Bapa dan Roh Kudus, saat ini
sampai maranatha.”
Jemaat : A … min. A… min. A…min.
(Nadanya sesuai Nyanyian KJ. 478c)
Nyanyian Jemaat: Nyanyian Mazmur-Rohani-Suara Gembira-Kidung Jemaat

Page | 251

Anda mungkin juga menyukai