Anda di halaman 1dari 36

Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023


Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia
Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif

BULAN KE-4 : APRIL 2023


MINGGU, 02 APRIL 2023
KALENDER GEREJAWI : MINGGU SENGSARA VII - UNGU
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 19: 1-16.a
TEMA : ENGKAU TIDAK MEMPUNYAI KUASA APAPUN
TERHADAP AKU.

LATAR BELAKANG
Minggu 2 April adalah minggu pertama bulan April, hari ke-92, minggu ke-14
dalam masih dalam masa minggu sengsara ke-7, dan kita memasuki triwulan
kedua fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-
Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama
Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif, pada awal
triwulan kedua firman Tuhan yang melandasi kita dari Yohanes 19:1-16a.
Injil Yohanes adalah salah satu kitab yang terdapat dalam kitab Perjanjian
Baru. Kitab ini masuk dalam rangkaian injil Kanonik (sesuai hukum gereja),
memiliki gaya dan struktur yang membuatnya unik dan berbeda dengan
ketiga injil yang lain, (Injil Matius, Markus dan Lukas). Meskipun begitu injil
Yohanes tetap memuat wawasan peristiwa yang sama dengan ketiga injil
yang lain. Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak
Allah. Dan tidak ada injil lain yang menekankan sifat kemanusiawian Yesus
sekaligus keilahian- Nya dengan tegas dan jelas selain injil Yohanes. Waktu
penulisan injil Yohanes sekitar tahun 40-140 M, tidak disebutkan siapa yang
menulis kitab ini tetapi Yohanes anak Zebedeus adalah orang yang
diperkirakan menulis injil Yohanes. Injil Yohanes ditujukan kepada kelompok
pembaca yang menyendiri, dari cabang persekutuan umat purba yang
kepercayaannya berpusat pada Yesus dan murid-murid-Nya. Bahasa yang
digunakan oleh kelompok pembaca ini adalah bahasa Yunani. Oleh sebab itu
penulis menterjemahkan beberapa istilah Yahudi ke dalam bahasa Yunani,
(misalnya: Mesias, Rabuni, Rabi dll). Maksud injil ini ditulis untuk melawan
pemikiran filsafat Gnostikisme (Pengetahuan di luar Alkitab). Tujuan tulisan
Injil Yohanes dalam Yohanes 20:31 yaitu Supaya kamu percaya bahwa
Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam
nama-Nya. Yang kedua Supaya terus percaya meskipun ada ajaran Palsu.

1
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

PENJELASAN TEKS
”Engkau Tidak Mempunyai Kuasa Apapun Terhadap Aku” adalah tema
renungan yang mengantar kita untuk belajar bersama dalam mengakhiri
minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-7 dari 6 minggu sengsara yang telah kita
lewati. Kata-kata ini adalah ucapan Yesus dalam injil Yohanes ayat 11 ketika
Pilatus berusaha meyakinkan Yesus bahwa oleh Kuasanya ia sanggup
membebaskan Yesus dari hukuman mati. Tetapi apa kata Yesus” engkau
tidak mempunyai kuasa apapun terhadap aku jikalau kuasa itu tidak
diberikan kepadamu dari atas. Jadi kuasa yang di miliki oleh Pilatus adalah
Kuasa yang terbatas, sedangkan Kuasa yang dimaksudkan Yesus yang
berasal dari Bapa- Nya adalah Kuasa yang tidak terbatas dan Ia adalah
Sumber dari Kuasa Itu. Selanjutnya kita perhatikan penjelasan dari ayat
demi ayat sebagai berikut :
Ayat 1-3, (di dalam gedung) Disini Yohanes menekankan unsur-unsur
penghinaan yang menyuarahkan sifat kerajaan, yang benar-benar dimiliki
oleh Yesus tetapi dalam tingkat yang lain, seperti unsur-unsur “makota,
jubah kerajaan dan salam sebagai Raja”. Disini Yohanes menjelaskan bahwa
Ia yang dihina sebagai seorang Raja justru Dialah Raja sejati. Kenyataan
inilah yang ditekakkan oleh Yohanes dan merupakan suatu ironi yang
berpusat pada teologi dan struktur dalam ruang pengadilan dihadapan
Pilatus.
Ayat 4-8 (di luar gedung), Pernyataan Pilatus tentang ketidaksalahan Yesus,
dalam hal ini Pilatus mengungkapkan pendapatnya dua kali. “Aku tidak
mendapatkan kesalahan apapun pada-Nya (ayat 4,6 ). Ayat 6 Ambilkanlah
Dia dan salibkanlah Dia. Bukanlah suatu keputusan ataupun ijin yang
diberikan kepada para penggugat. Pernyataan Pilatus mungkin dapat dirumuskan
demikian. Lakukanlah apa yang kamu inginkan, tetapi hal itu atas kehendak
dan tanggung jawabmu sendiri. Apa yang kamu lakukan atas orang ini di luar
tanggung jawabku” Jawaban terhadap tantangan ini mengungkapkan alasan
kebencian para penjahat setempat yang sesungguhnya. Menurut hukum itu Ia
harus mati, sebab ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah (ayat 7) .
Orang-orang Roma terlibat dalam pengadilan karena tuduhan palsu mereka
bahwa Yesus sebagai Raja yang menyaingi Kaisar, Sementara orang Yahudi
terlibat karena tuduhan mereka bahwa Yesus bertindak sebagai Anak Allah satu-
satunya.
Ayat 9-11, (didalam gedung), Dialog kedua, Reaksi Pilatus terhadap
pembicaraan mengenai Yesus sebagai Anak Allah mengingatkan ketakutan dan

2
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

Kekaguman. Peningkatan ini terjadi pertama karena diamnya Yesus (ayat 9 )

3
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

dan kemudian, karena jawaban dari seseorang yang yakin akan dirinnya
tidak bersalah dan kekwatiran akan nasibnya (ayat 11).
Ayat 12- 16 (diluar gedung), Akhirnya keputusan dipaksakan Pilatus dengan
kembali pada tuduhan politis: Setiap orang yang menganggap dirinya Raja,ia
melawan kaisar (ayat 12). Tuduhan itu sangat menentukan. Adegan terakhir
berpindah dari luar ke dalam Gabatha (suatu kursi pengadilan yang terbuat
dari batu besar). Dialog antara Pilatus dan orang banyak bernada rajawi dan
ironis: Inilah rajamu. Haruskah aku menyalibkan rajamu? (ayat 14-15). Di
belakang pernyataan ini muncul pengakuan dari para imam kepala: Kami
tidak mempunyai raja selain Kaisar (ayat 15). Sesunguhnya pengakuan
mereka ini adalah hujatan, karena dengan pengakuan seperti itu mereka
melawan dogma religius bahwa Yahwe dan hanya Yahwelah Raja. Yohanes
mengatakan bahwa mereka yang membuang Yesus tidak dapat menyebut
Bapa-Nya sebagai Raja. Pilatus tunduk pada tekanan politik dan menyerahkan
Yesus. Hari itu adalah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas (ayat
14). Sebagai Anak Domba Allah, Ia dihukum mati (1 :29,36),siap untuk di
kurbankan. Yang sama bertanggung jawab atas kematian Yesus: adalah Yudas,
seorang murid; Pilatus, seorang Roma, dan Para Pembesar Yahudi di Yerusalem.

PENERAPAN
Melalui refleksi firman ini kita di ingatkan untuk :
1. Penghinaan oleh Pilatus kepada Yesus adalah Penghinaan terhadap
seorang Raja,yang tidak disadarinya bahwa Yesus adalah seorang
Raja,hal mengingatkan kepada kita untuk tidak mudah menghina dan
merendahkan status dan martabat siapapun sesama kita.
2. Pilatus mencoba mencuci tangan dari penghinaan yang dilakukan kepada
Yesus sebagai raja,dengan mencoba agar mendapat simpati dari rakyat,hal
ini mengajarkan kita untuk berlaku jujur dan adil tidak menyebarkan
kabar bohong palsu yang menyesatkan orang.
3. Allah di dalam Yesus adalah Tuhan yang empunya kuasa di Sorga dan di
bumi,Ia dapat melakukan apa saja menurut kuasa dan kehendaknya
untuk sebuah maksud baik bagi banyak orang melalui kematian yang
dialami oleh Anak-Nya. Hal tersebut juga dapat kita lakukan dengan
kuasa yang diberikan oleh Allah kepada kita untuk maksud yang mulia,
dengan tidak membelokkan kebenaran dari kuasa yang kita miliki untuk
kepentingan diri dan kelompok.

4
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

4. Yudas, Pilatus, Orang Roma, Para Pembesar Yahudi dan Semua kita bisa
menjadi orang yang juga terlibat dalam menyalibkan Yesus, kalau kita
tidak berhati-hati menggunakan kuasa, hikmat dan anugerah yang Tuhan
beri kepada kita untuk sebuah kebaikan.

KELOMPOK PENELAHAN ALKITAB


IBADAH UNSUR PAM, PW DAN PKB

Buatlah dua kelompok PA, dalamilah tentang “kuasa yang diperoleh dari
kekuasaan yang diatasnya” dan kuasa Tuhan.

Kelompok satu : Dalamilah dan kemukakanlah apa makna dari ayat (10)
pernyataan Pilatus “aku berkuasa untuk membebaskan Engkau dan berkuasa
untuk menyalibkan Engkau?”

Kelompok dua : dalamilah dan kemukakanlah apa makna dari ayat (11)
pernyataan Yesus “Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku,
jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas?”

5
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

JUMAT, 07 APRIL 2023


KALENDER GEREJAWI : JUM’AT AGUNG
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 19: 16b -
42
TEMA : KEMATIAN YANG MENYELAMATKAN

LATAR BELAKANG
Hari Jumat 7 April kita sedang merayakan Jumat Agung sebagai Jumat
kelabu yang pekat, hari Tuhan kita Yesus Kristus menanggung dosa isi dunia,
agar dengan jalan ini keadilan Allah tampak, yaitu keadilan Allah yang
menghukum dosa isi dunia, dan pada saat yang bersamaan “jalan kasih
karunia Allah bagi dunia di mulai” bahwa Tuhan Yesus Kristus satu-satunya
Penebus dan Juruselamat dunia. hari ini adalah hari ke-97 dalam minggu ke-
14 tahun 2023 kita terus disadarkan bahwa Fokus pelayanan Pembaharuan
GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan
Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang
Ekumenis, Pluralis dan Inklusif merupakan bagian penting dalam “kasih
Kristus kepada dunia yang dengannya, Ia telah menebus, bagian ini akan
direfleksikan melalui firman Tuhan Yohanes 19 : 16b – 42.
Siapa sih di dunia ini yang benar-benar rela mengorbankan nyawanya demi
menolong orang lain? Janganlah mengorbankan nyawa, mengorbankan
waktu saja rasanya sudah hal yang langka, apa lagi kita memberi waktu
untuk mendengar orang lain membagi cerita tentang masalah hidupnya,
rasanya kita malas untuk mendengar. Ada juga orang-orang tertentu yang
oleh panggilan nuraninya mereka juga rela mati untuk orang lain seperti
Saudara Riyanto seorang anggota barisan Anshor serbaguna (Banser ) yang
meninggal dunia akibat ledakan bom pada saat misa natal di Gereja
Ebenhaizer, Mojokerto Jawa Timur pada tanggal,24 Desember 2000,pada
malam itu ada sebuah bingkisan yang mencurigakan di dalam gereja, dan
saudara Riyanto yang ditugaskan untuk menjaga keamanan malam natal
berusaha mengambil bingkisan itu dan membukanya, dan ada kabel yang
keluar dari bingkisannya dan ia berusaha melemparkan keluar dari gereja
dan keburu meledak dan saudara Riyanto meninggal, tetapi jemaat dalam
gereja selamat oleh tindakanya. Selain saudara Riyanto mungkin juga ada
orang lain yang juga rela menyerahkan hidupnya mati demi orang lain.
Orang-orang seperti itu adalah orang langka yang kita temukan. Kalau
Riyanto dan teman-teman lain bisa menyelamatkan orang dari kematian, itu
beda dengan Yesus orang Nasaret, Ia bukan hanya menyelamatkan orang
6
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

dari kematian, tetapi Ia

7
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

menyelamatkan, membebaskan manusia dari dosa dan mendamaikan


manusia dengan Allah dan menyediakan hidup yang kekal untuk manusia,
Itulah perbedaan Yesus dan Riyanto, tetapi saudara Riyanto telah memberi
contoh dari gambar besar Yesus kepada kita.

PENJELASAN TEKS
Dalam teks Yohanes 19 : 16.b- 42 ada empat perikop Yaitu, Yesus disalibkan,
Yesus Mati, lambung Yesus ditikam dan Yesus dikuburkan. Dari keempat
perikop ini dirumuskan menjadi satu tema menjadi bahan khotbah pada
perayaan Jumat Agung saat ini yaitu : “Kematian Yang menyelamatkan ”
dengan uraian teks sebagai berikut :
Ayat 16,b-22 Penyaliban, Yesus sendiri memanggul salib (ayat 17).Disini
Yohanes tidak menyangkal bantuan dari Simon dari Kirena. Tetapi Yohanes
menekankan kontrol Yesus atas kehidupan dan kematian-Nya sendiri; Ia
membawa salib-Nya sendiri. Ia disalibkan ditempat Tengkorak (dalam bahasa
Ibrani Golgota, bahasa latin Calvaria). Tulisan diatas salib disebut oleh
keempat injil dengan sedikit variasi, tetapi hanya Yohanes yang menekankan
Kerajaan Yesus sedemikian sehingga ada tiga bahasa, Yunani adalah bahasa
laut Tengah, Bahasa Latin dari Imperium Romawi dan Bahasa Ibrani yang
digunakan oleh orang-orang Yahudi. Yohanes mengatakan bahwa Kerajaan
Yesus bersifat Universal yang diwartakan dari Salib ke Seluruh dunia.
Kekerasan hati Pilatus untuk membiarkan tulisan seperti apa adanya
menandakan sedikit pembalasan terhadap mereka yang menekannya untuk
menjatuhkan hukuman mati kepada orang yang tak bersalah ini. Biarlah
mereka sedikit dipermalukan oleh tulisan yang mengejek mereka menurut
injil Yohanes.
Ayat 23-24 Pakaian Kristus, adalah bagian yang dilihat Yohanes sebagai
pemenuhan hubungan nubuat Perjanjian Lama. Pakaian Yesus menunjuk
pada Mazmur 22 :19 yang digunakan oleh gereja perdana untuk
menyinggung sengsara Yesus. Penyebutan jubah Yesus yang tidak dijahit,
dan merupakan satu tenunan dari atas sampai ke bawah rupanya
dimaksudkan untuk memparalelkan dengan pakaian imam besar, yang
bentuk jubahnya demikian. Tetapi persamaan ini masih diperdebatkan oleh
para ahli, karena Yohanes berbicara mengenai Yesus bukan sebagai imam,
melainkan sebagai Raja.

8
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

Ayat 25-27 Ibu Yesus dan Murid terkasih, Dalam keadaan hampir mati di
kayu salib, Yesus peduli terhadap keluarga-Nya. Dia meminta Yohanes
sahabat dekat-Nya untuk mengurus ibu Yesus, Maria yang suaminya, Yusuf tentu
sudah meninggal saat itu? Dan mengapa Yesus tidak menyerahkan ibunya
kepada adik-adiknya, tetapi menyerahkan kepada Yohanes yang ada pada
saat Yesus disalibkan. Maria yang hadir dibawah salib juga menunjukkan
peran serta perempuan dalam karya penyelamat dan gambaran negatif Hawa
dalam Perjanjian Lama telah digantikan oleh Hawa dalam Perjanjian Baru
yakni Maria ibu Yesus yang memberikan kehidupan.
Ayat 28-30 Kematian, Bagi Yohanes kematian Yesus terjadi saat Yesus siap
untuk wafat, pada waktu yang tepat ketika kitab suci sudah terpenuhi.
Ucapan “aku haus” (ayat28) menunjuk pada (Maz 69:22 atau Maz 22:16),
kedua mazmur tersebut kerap kali dipergunakan dalam Perjanjian Baru.
Anggur Asam (ayat 29 ) adalah minuman pahit para serdadu. Tanaman Hisop
(ayat 29) dapat menahan sebuah spons yang dicelupkan pada anggur. Hal-
hal itu dimasukkan disini, mungkin untuk mengingatkan pembaca Yahudi
akan tanaman yang digunakan orang Israel untuk memerciki pintu dengan
darah domba paskah dalam (keluaran 12:22). Jika demikian hal ini sangat
erat hubungannya apa yang dinyatakan berikut ini:” Sudah Selesai . (ayat
30). “Selesai” menunjuk pada pekerjaan yang dilakukan Yesus, yakni
melaksanakan kehendak Bapa, memenuhi nubuat kitab suci, menyelamatkan
umat manusia. Lalu Ia menundukkan kepalanya dan menyerahkan Nyawanya
(ayat 30). Ungkapan ini sangat unik, merupakan ciri khas dari keempat injil.
Melalui Kematian Yesus telah melepaskan Kemuliaan Yesus melalui Roh
Kudus ke dalam dunia (Yoh 7;39;19:34;20:22)
Ayat 31-37 Tombak, yang penting nampak dalam ayat 31 menunjukkan
bahwa hari itu adalah hari jum’at sore, dalam mengakhiri Sabat (jadi Paskah
Menurut Yohanes) mulai pada matahari terbenam. Hanya tinggal beberapa
jam tersisa sebelum sabat dimulai sehingga mayat-mayat itu harus
diturunkan, sebagai konsekwensi untuk mempercepat kematian adalah
dengan mematahkan kaki. Tindakan seperti itu tidak perlu dilakukan kepada
Yesus karena Ia telah Wafat. Hanya saja lambungnya ditombak, sehingga
mengalirkan darah dan air dan ini adalah sebuah kesaksian dari saksi mata
yang melihat Yesus ditombak menurut injil Yohanes (ayat 35). Banyak Bapak
gereja melihat bahwa darah dan air merupakan tanda perjamuan dan

9
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

Baptisan, yang merupakan sumber hidup bagi gereja. Tulang yang patah
menunjuk pada Hawa yang muncul dari sisi Adam yang baru, menurut
Yohanes menunjuk pada kutipan PL. Tidak ada tulang yang dipatahkan
adalah campuran dari (Keluaran 12:46), yang berbicara mengenai anak
domba Paskah, dan (Mazmur 34:21) yang melukiskan perlindungan Allah
terhadap orang benar. Mereka akan memandang kepada Dia yang telah
mereka tikam (ayat 37) menunjuk pada (Zakaria 12:10) dimana penusukan
adalah pencurahan roh kemurahan dan belas kasihan Allah kepada penduduk
Yerusalem.
Ayat 38-42. Pemakaman, Keempat injil menyebutkan partisipasi Yusuf dari
Arimatea dalam pemakaman Yesus ( Mat 27:57-60,Mrk 16 :43-46,Lukas
23:50-53), Namun hanya (Matius 27:60) yang menjelaskan bagaimana
makam baru itu dapat dipergunakan, yakni makam itu milik Yusuf. Dan
hanya Yohanes yang memperkenalkan Nikodemus. Bagi Yohanes kedua
orang ini adalah orang Kristen yang diam-diam sedang membebaskan diri
dari kelegaan ketakutan mereka. Tindakan mereka yang berani merupakan
pembenaran, sebagaimana yang dinyatakan dalam (Yohanes 12:32, Apabila
Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menaruh setiap orang datang kepada-
Ku). sejumlah besar minyak mur dan minyak gaharu (ayat 39) yang
digunakan dalam pemakaman Yesus menunjuk pada pemakaman Yesus
sebagai Raja.

PENERAPAN
Dari tema “Kematian yang menyelamatkan” mengantar kita untuk memaknai
pesan Yesus kepada kita melalui injil Yohanes sebagai berikut :
1. Penyaliban Yesus menunjukan keteguhan Iman dan Ketaatan-Nya untuk
memanggul salib menuju Golgota, mengajarkan kepada kita semua
untuk tidak panik dan takut yang berlebihan ketika menghadapi ketidak-
pastian dan kecemasan hidup.
2. Pakaian Kristus, menunjukkan simbol dan status serta kedudukan Yesus
sebagai Imam Besar dan Raja yang tidak disadari dikenakan kepadanya
oleh Pilatus, menunjukan kebesaran Kristus sebagai Imam dan Raja yang
kita sembah dan yakini menunjukkan kebesaran dan keyakinan kita
kepada Yesus sebagai Imam Besar dan Raja yang menyelamatkan kita.
3. Kematian yang menyelamatkan adalah sebuah contoh dari Tuhan Yesus
yang memberikan hidup dan matinya untuk keselamatan kita, dengan
demikian kita juga diminta supaya dapat memberikan hidup dan

10
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

kehidupan kita kepada Tuhan melalui karya dan pengabdian kita dimana
saja kita berada dan bekerja. Kita tidak melihat akan status dan jabatan
yang dapat mempengaruhi kerja kita, tetapi kita melihat bagaimana
pekerjaan yang kita lakukan itu memberikan perubahan dan
pertumbuhan atau tidak (bukan soal pelitanya tetapi yang penting adalah
terangnya, bukan soal jenis pekerjaannya tetapi yang lebih penting
adalah pengaruhnya bagi banyak orang itu yang penting).
4. Kalau Saudara Riyanto seorang Bansor ( muslim ) bisa melakukan
tindakan penyelamatan kepada saudara yang buakn seiman, mengapa
kita tidak dapat lakukan kepada saudara kita seiman dalam lingkungan
kita? Mari belajar dan bertindak jangan biarkan keadaan menjadi tidak
menentu,lakukanlah kebaikan dan lihatlah bahwa Tuhan akan bekerja
melebihi yang kita kerja.

11
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

JUMAT, 07 APRIL 2023


KALENDER GEREJAWI : PERJAMUAN KUDUS - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : MATIUS 26:36-46
TEMA : CAWAN KEHENDAK TUHAN
DI TAMAN GETSEMANI

LATAR BELAKANG
Getsemani nama ini artinya “kilangan minyak” dan disini yang dimaksudkan
adalah semua taman yang sering dikunjungi Yesus dan murid-murid-NYA.
Taman ini terletak di lembah Kidron di Bukit Zaitun (Luk 22:39), dan tidak
disangkal lagi terdapat banyak pohon zaitun dan sebuah kilangan untuk
menyuling minyak. Tempat ini yang ditunjukkan para peziarah dewasa ini
pastilah terletak dekat dengan tempat Yesus Berdoa. Walaupun pohon-
pohonnya tentu bukan pohon yang sama lagi. Saat-saat terakhir menjelang
kematian Yesus, Yesus sangat sedih dan gentar menghadapi murka Allah
atas dosa manusia. Murka yang harus ditanggung Yesus. Tiga kali Yesus
berdoa agar cawan yang melambangkan penderitaan dan kesengsaraan itu
berlalu dari pada-Nya. Tetapi Yesus memilih taat dan rela meminum cawan
itu sebab itulah kehendak Bapak bagi-Nya. Di saat yang begitu
menegangkan, Yesus meminta ketiga murid-Nya untuk berdoa “berjaga-
jagalah dan berdoalah” sayangnya Petrus, Yakobus dan Yohanes malah
tidur di saat Yesus bergumul dalam doa. Pada hal murid-murid terutama
Petrus sebelumnya begitu percaya diri pada komitmen untuk setia mengikut
Yesus.

PENJELASAN TEKS
Gambaran ayat 36-38, menjelaskan bagi kita bahwa ketika Yesus dan para
murid sampai ditempat yang bernama Getsemani, Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: “duduklah disini sementara, sementara Aku pergi ke sana
untuk berdoa” ungkapan kegelisahan hati Yesus untuk apa yang akan terjadi
dan dialami oleh diri-Nya dan para murid yang akan Dia tinggalkan. Memulai
doa Yesus dengan kesedihan Ia membawa serta Petrus dan kedua anak
Zebedeus untuk Yesus memulai doanya, ungkapan hati yang dinaikkan dalam
kesedihan hati yang sungguh kepada Allah Bapa. Ungkapan rasa hati sedih
yang sungguh dan merasa kematian sudah dekat kepada-NYA diungkapkan
pula bagi murid-murid yang bersama dengan Dia, bahkan Yesus meminta
mereka tinggal sebentar dan berjaga-jaga. Kalimat berjaga-jaga sudah tentu

12
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

bahwa ada keraguan yang besar dalam diri Yesus untuk melihat dan akan
menjalani kenyataan yang tidak sepatutnya Dia terima.
Ayat 39, “Biarlah Cawan Ini Berlalu” yang dimaksudkan oleh Yesus dengan
“cawan ini” telah menjadi pokok pembahasan yang panjang lebar yaitu:
Belum tentu Kristus sedang berdoa agar dibebaskan dari kematian
Jasmaniah, sebab Ia sudah membulatkan tekad untuk mati karena dosa
manusia (bd Mrk 10:33-34; Luk 9:51; Yoh 12:24-27; Ibr 10:6-9). Lebih besar
kemungkinannya Ia sedang berdoa agar dibebaskan
dari hukuman perpisahan dari Allah.
Hukuman yang tertinggi atas dosa. Kristus berdoa agar kematian jasmani-
Nya dapat diterima sebagai harga tebusan yang penuh bagi dosa-dosa
umat manusia. Akan tetapi, Ia tetap memohon, “tetapi janganlah seperti
yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau”.
Lalu Yesus menyerahkan diri-Nya untuk mengalami kematian jasmani dan
pemisahan rohani dari Bapa-Nya di sorga agar dapat menyedihkan
keselamatan kita (bd Mat 27:46). Doa-Nya itu didengarkan karena Bapa-Nya
menguatkan Dia untuk minum cawan yang sudah ditetapkan (Ibr 5:7).
Dengan demikian penjelasan yang paling memuaskan mengenai Cawan
adalah terkait murka Allah, yang akan ditumpahkan kepada Kristus pada saat
Dia menjadi penanggung dosa manusia. Pengalaman ketika Allah untuk
sesaat terpisah dari Putra-Nya ini, menimbulkan teriakan mengenaskan (Mat
27:46) apabila dosa seseorang dapat menyebabkan dukacita yang pahit
ketika merasakan dirinya terasing dari Allah. Maka betapa tak terbandingkan
lagi kesedihan mendalam yang diderita oleh Kristus, yang mengerti arti
menanggung kesalahan umat manusia.
Ayat 40-41, menemukan para murid tertidur akibat pengaruh emosi dan
kelelahan yang berkepanjangan. Yesus memilih Petrus untuk memperoleh
nasehat khusus (mungkin mengingatkan bualan-nya sebelum ini), dan Yesus
menyuruh Petrus terus waspada, serta terus berdoa, agar berbagai kejadian
tidak mengejutkan Dia dan membuatnya menyerah pada pencobaan. Tetapi
daging lemah. Beberapa orang berpikir, bahwa daging di sini menunjuk
kepada bagian dari keberadaan manusia yang tidak berdosa apabila dikuasai
oleh rohnya (dan dengan demikian perkataan ini juga berlaku bagi Yesus).
Yang lain beranggapan, bahwa daging menunjuk kepada sifat dasar dosa
yang dimiliki semua orang (terkecuali Yesus).

13
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

Ayat 42-45, pada hakekatnya, doa ini dipanjatkan tiga kali; dan setiap kali
dipanjatkan, penyerahan Sang Putra bersifat menyeluruh. Sekalipun demikian
dijelaskan bahwa, Yesus mengetahui hasil dari semua ini. “tidurlah sekarang
dan istirahatlah” mungkin bukan sebuah ironi, tetapi sebuah pernyataan
sederhana bahwa kesempatan mereka untuk berguna di dalam krisis tersebut
telah berlalu.
Ayat 46, namun, pada saat itu, Yesus melihat lawan sudah mendekat.
Pernyataan Yesus kepada para murid; “marilah kita pergi” bukan untuk
melarikan diri, tetapi untuk menemui mereka (Yoh 18:4).

PENERAPAN
Ketika menghadapi pencobaan murid-murid tertidur, sebaliknya Yesus
berdoa. Yesus meminta pertolongan Tuhan. “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku”. Doa Yesus bukanlah
negosiasi dengan Bapa. Yesus tidak berdoa supaya yang diinginkan-Nya
menjadi kenyataan. Yesus tidak memutlakkan kehendak-Nya, tetapi berserah
kepada kehendak Bapa. Bukan kepentingan sendiri yang diperjuangkan,
tetapi kehendak Bapa dan kepentingan umat manusia.
Tiga kali Yesus mendoakan hal yang sama, tanda begitu serius Yesus
menggumuli, memohonkan, menghayati apa yang didoakan-Nya itu. Tiap kali
Yesus berdoa, Ia sadar benar akan dahsyatnya penderitaan yang harus
ditanggung-Nya. Bahkan tiap kali berdoa-pun Yesus merasa ketakutan dan
keinginan diri-Nya harus cepat berlalu. Tiap kali pula Yesus memberi ruang
yang besar bagi komitmen-Nya untuk tunduk penuh kepada kehendak Bapa,
betapa sulit dan dahsyat hal itu. Tiap kali pula Ia makin mempertautkan diri
kepada Rencana Allah. Seorang teolog Haddon Robbinson mengatakan;
“dimanakah Yesus mencurahkan darah-Nya yang paling dahsyat”?
sesungguhnya bukan di hadapan pengadilan Pilatus, juga bukan di bukit
Golgota, tetapi di taman Getsemani. Yesus bergumul dalam doa dan peluh-
Nya menetes seperti tetesan darah. Tapi pada akhirnya kemenangan Yesus
di Getsemani itulah yang menghasilkan Golgota, gunung batu keselamatan
kita yang menjadi keselamatan bagi dunia. Pergumulan berat dilalui oleh
Yesus dengan berdoa dan hati yang sungguh siap, bahkan rela
melaksanakan kehendak Bapa. Persekutuan dengan bapa membuat Yesus
sanggup menghadapi sengsara dan derita yang harusnya di tanggung oleh
kita sendiri. Tapi Yesus menanggungnya sendiri. Ketika krisis datang
dengan bergumul

14
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

dalam doa Yesus dapat dengan tenang naik ke atas kayu salib, sedangkan
ketiga murid-Nya, lari dan jatuh dalam penyangkalan.
Ini merupakan sebuah perenungan penting bagi kita secara khusus sebagai
pelayan. Janji untuk setia melayani Kristus adalah komitmen penting kita,
tetapi ingatlah bahwa kita selalu menghadapi ujian demi ujian dalam hidup
ini. Pertanyaannya apakah kita sebagai orang beriman akan melibatkan diri
dengan Allah Bapa melalui Kristus Yesus atau kah kita menjadi orang
beriman yang sama seperti para murid lebih kepada ketiga para murid Yesus
itu? Jawaban ada pada pribadi kita sendiri untuk menyikapi dan
menjawabnya dengan hati yang sungguh bagi Tuhan. Sebagaimana Yesus
berhadapan dengan kematian. Kita pun pasti akan berhadapan dengan
kematian. Kematian atas keinginan-keinginan pribadi, atas kenyamanan
hidup, atas kesombongan, atas pengorbanan. Jika kita gagal dalam
Getsemani kita, maka sulit bagi kita untuk menjadi instrumen Allah bagi
dunia. Ikutlah jejak Kristus yang mengalahkan keinginan dan kepentingan
pribadi demi ketaatan pada Bapa-Nya.......amien.....

15
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

MINGGU, 09 APRIL 2023


KALENDER GEREJAWI : PASKAH I - PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : MATIUS 28:1-15
TEMA : DUSTA DAN KEBENARAN KESAKSIAN
SAKSI MATA

LATAR BELAKANG
Hari minggu 9 April adalah hari ke-99, minggu ke-15 kita mulai dengan masa
raya Paskah, dan ini adalah Paskah Minggu pertama, Fokus pelayanan
Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan
Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra
Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif yang akan terus dimaknai dalam
semangat kebangkitan Tuhan Yesus Kristus berdasarkan firman Tuhan
Matius 28:1-15.
Paskah adalah harapan, paskah adalah keselamatan, paskah adalah sukacita
dan penebusan. Harapan dalam paskah mengajak kita untuk memaknai
kehidupan, tugas-tugas, dan kehadiran kita dalam dunia secara baru.
Perayaan Paskah bukanlah rutinitas yang kita lakukan dan rayakan tetapi,
Paskah merupakan Pesta kemenangan Iman Kristen yang merupakan
nubuatan mengenai Mesias yang akan dibangkitkan dalam Kitab Perjanjian
Lama, yang digenapi lewat Perjanjian Baru. Ketika kita percaya dalam iman
dan pengharapan bahwa kebangkitan Kristus membawa pembaharuan dalam
hidup sudah barang tentu, perayaan kemenangan akan membawa kita untuk
mengerti dengan iman bahwa bukan hanya sekedar perayaan. Tetapi
peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya memberikan pengharapan yang
sungguh untuk kita sadar bahwa melalui dua peristiwa penting tersebut
dapat menentukan kekristenan kita yang sungguh. Serta pertumbuhan iman
kita, kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Sebab rencana Kasih Allah
terwujud dengan sendirinya melalui Yesus Sang Putra Kudus. Kebangkitan
Yesus juga adalah bukti nyata ketaatan Yesus Kristus yang tidak pernah
gagal. Pertanyaannya jika Tuhan Yesus tidak dibangkitkan apa yang akan
terjadi bagi hidup kita? Bagi keberadaan kelangsungan hari hidup kita?
Namun dengan kebangkitan Yesus Kristus Injil tetap dibentangkan dan
diberitakan, tugas kita adalah bagaimana membawa sukacita lewat perayaan
ini kepada setiap orang yang belum mengenal Yesus Kristus, untuk mengenal
dan tahu.

16
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

PENJELASAN TEKS
Ketika Maria Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur Yesus, mereka
menjadi sedih dan berduka. Mereka tidak membayangkan bahwa Yesus akan
hidup. Mereka tidak memiliki harapan bahwa Yesus akan bangkit. Tragedi di
Golgota menghilangkan semangat dan harapan mereka. Tapi Paskah
memberi harapan baru. Kubur telah kosong dan Yesus telah bangkit. Seorang
malaikat menyampaikan kabar bahwa Yesus yang disalibkan itu sudah
bangkit. Para perempuan di minta untuk melihat sendiri tempat Yesus
dibaringkan. Yesus sudah bangkit, yesus hidup, fakta kebangkitan Yesus
membuat harapan para perempuan berubah total, sebelumnya mereka datang
ke kubur dengan hati dirundung pilu tapi kemudian membuat mereka pulang
dari kubur itu dengan sukacita yang besar. Mereka datang ke kubur dengan
langkah lesu tapi, kebangkitan Yesus adalah salah satu kebenaran utama
dalam Injil (I Kor 15:1-5). Pertanyaannya mengapa kebangkitan Kristus
penting bagi mereka? Bagi mereka yang percaya kepada-NYA? Sebab:
Pertama, Kebangkitan itu membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah (Yoh
10:17-18; Rm 1:4).
Kedua, Kebangkitan itu menjamin keraguan kematian-Nya yang menebus
(Rm 6:4; 1Kor 15:17).
Ketiga, Kebangkitan itu membuktikan kebenaran Alkitab, (Maz 16:10; Luk
24:44- 47; Kis 2:31).
Keempat, kebangkitan itu memastikan penghakiman orang fasik di masa
depan (Kis 17:30-31).
Kelima, Kebangkitan Kristus mendasari Karunia Roh Kudus dan pemberian
hidup kekal (Yoh 20:22; Rm 5:10; 1Kor 15:45) dan pelayanan-Nya di sorga
sebagai pengantara orang percaya (Ibr 7:23-28)
Keenam, Kebangkitan itu memastikan warisan orang percaya kelak, di sorga (
IPtr 1:3-4) dan kebangkitan atau pengangkatan mereka ketika Tuhan datang
(lih Cat Yoh 14:3; ITes 4:14-18;)
Ketujuh, Kebangkitan itu memungkinkan tersedianya kehadiran Kristus serta
Kuasa- NYA atas dosa dalam pengalaman hidup sehari-hari kita (Gal 2:20; Ef
1:18-20).
Kebangkitan merupakan suatu peristiwa, yang cukup terbukti secara historis.
Setelah Yesus bangkit. Yesus tetap tinggal di Bumi selama 40 hari, menampakkan
diri dan berbicara kepada murid-murid-NYA dan banyak dari pengikut-NYA.
Penampakan setelah kebangkitan adalah sebagai berikut:

17
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

1. Maria Magdalena (Yoh 20:11-18)


2. Para wanita yang kembali dari kuburan (ayat 9-10)
3. Petrus (Luk 24:34)
4. Dua orang murid yang menuju ke Emaus (Luk 24:13-32)
5. Semua murid bersama dengan teman-teman mereka kecuali Thomas
(Luk 24:36-43)
6. Semua murid pada minggu malam, satu minggu kemudian (Yoh 20:26-31)
7. Tujuh murid di danau Galilea (Yoh 21:1-25)
8. 500 orang di Galilea (bd ayat 16-20; 1Kor 15:6)
9. Yakobus (1Kor15:7)
10. Murid-murid yang menerima Amanat Agung (ayat 16-20)
11. Para Rasul ketika IA naik ke Sorga (Kis 1:3-11)
12. Kepada Rasul Paulus (1Kor 15:8)
Dengan demikian ada pernyataan Malaikat yang berkata “Jangan Takut ”
pertanyaannya mengapa wanita ini dianjurkan jangan takut! tanggapan
Malaikat dalam ayat 5 memberikan jawabannya “Aku Tahu Kamu Mencari
Yesus”. Wanita itu tetap setia sebagai sahabat Yesus, ketika dunia
menyalibkan dan menghina Dia. Bila Kristus kembali. Umat-Nya yang setia
tidak perlu takut apabila mereka tetap setia kepada Kristus di tengah-tengah
dunia yang menolak kasih, keselamatan dan Firman-Nya yang kudus.
Rasul Yohanes menyatakan kebenaran ini dalam I Yohanes 2:28, “Maka Sekarang
Anak-anak-Ku, tinggallah di dalam Kristus supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya
kita beroleh Keberanian Percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari
Kedatangan-Nya”.
Kesepakatan yang dibangun oleh imam-imam ketika mereka membayar serdadu-
serdadu untuk menyampaikan kepada penduduk kota ketika berita
kebangkitan Tuhan Yesus itu tersiar bahwa mayat Yesus dicuri oleh para
murid ketika mereka terlelap tidur, skenario kebohongan diciptakan kembali
oleh orang-orang yang selalu diperhadapkan dengan Firman Tuhan, tetapi
tidak mampu untuk mengatakan yang sejujurnya hanya karena, egois dan akan
merasa kalah dengan tindakan hujatan yang mereka buat ketika Yesus ada
bersama-sama dan membuat banyak mujizat yang tidak mau diakui oleh
mereka. Bahkan mereka merasa tersaingi sebab mereka merasa Yesus itu
siapa, dan dari mana berasal sehingga mematikan langkah kaki mereka sebagai
para imam.
Ketika serdadu-serdadu itu menerima uang yang diberikan dalam jumlah tertentu
dari kaum imam, tidak cukup sampai disitu saja tapi mereka berpesan untuk para
serdadu bahwa jangan takut apabila wali negeri mengetahui dan mendengar

18
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

berita tersebut mereka yang akan menjelaskannya kepada wali negeri.


Karena serdadu harus melaksanakan tugas yang diperintahkan sehingga mereka
bergegas untuk menyampaikan kabar yang sesungguhnya menjadi sebuah
dusta dan kebohongan dengan apa yang sebenarnya dan sesungguhnya terjadi.
Jika Paskah mengubah kehidupan para perempuan menjadi saksi
kebangkitan Yesus, sebaliknya para imam justru merancangkan kebohongan,
untuk menyebarkan berita hoax, menerima suap dan manipulasi kebenaran.
Uang membuat para penjaga kubur tidak berani mempertahankan kebenaran
yang mereka alami dan lihat sendiri. Kebenaran kebangkitan Yesus
dibungkam dengan ketidakjujuran. Dan Matius mencatat bahwa cerita
bohong atau hoax tentang hilangnya mayat Yesus tersiar terus diantara
orang Yahudi.

PENERAPAN
Paskah bukan sekedar perayaan yang kita lakukan setiap tahun dengan
pawai obor, dengan mencari telur Paskah, dan lain sebagainya. Yesus sudah
mati untuk menebus kita dan Yesus sudah bangkit dari antara orang mati, Ia
menaklukkan maut, Ia membawa kemenangan bagi kita, karena itu kita
mesti memberikan makna terhadap kebangkitan Yesus. Peristiwa Paskah
bermakna transformasi iman yang mengubah kematian menjadi kehidupan,
kesedihan menjadi sukacita dan keputusasaan menjadi pengharapan. Setiap
orang yang merayakan Paskah harus memberi makna terhadap kebangkitan
Yesus dengan sebuah transformasi iman.
Transformasi artinya: perubahan bentuk atau fungsi atau rupa. Jadi Paskah
harus membawa perubahan hidup kita. Kalau dalam kehidupan kita atau
tanggung jawab kita di kantor dalam kedudukan yang kita kerjakan dan
lakukan, ada praktek-praktek kotor, penyebaran berita hoax, ketidakjujuran,
maka memaknai Paskah kita harus diubahkan dan dibentuk untuk menjadi
hamba kebenaran, bukan lagi hamba dosa, bukan hamba uang, bukan
hamba judi, bukan hamba setan, bukan hamba dusta.
Marilah kita menjadi saksi kebenaran. Jangan pernah berkompromi dengan
dosa. Lawanlah hoax dan hentikan gosip-gosip yang tidak membangun iman
percaya kita. Kiranya berita Paskah memberi sukacita, harapan dan damai
sejahtera bagi kita semua untuk giat bekerja bagi Allah, dengan berani tanpa
takut, dengan sukacita tanpa mengeluh, dengan pengharapan meski hidup
penuh pergumulan. Yesus telah mengalahkan maut. Yesus keluar sebagai
pemenang, oleh sebab itu janganlah takut menjalani hidup. Yesus adalah
kekuatan kita dalam bentuk pergumulan hidup yang kita alami. Selamat
merayakan Paskah, selamat mewartakan berita sukacita Paskah kepada
Dunia, Tuhan Yesus memberkati kita semua.

19
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

SENIN, 10 APRIL 2023


KALENDER GEREJAWI : PASKAH HARI KE-2
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 20:24-29
TEMA : DARI KERAGUAN HINGGA PERCAYA.

LATAR BELAKANG
Mengapa Tomas yang disebut Didimus (anak Kembar) adalah seorang Murid
Yesus Tidak Percaya meskipun teman-temanya mengatakan bahwa mereka
telah melihat Yesus?
Bapak/Ibu Pada umumnya orang-orang Yang Tidak Percaya disebabkan oleh
pengalaman dikecewakan yang amat menyakitkan sehingga hal tersebut
membekas dan menghantui sepanjang hidupnya. Orang yang kecewa akan
sangat marah dan tersakiti hingga luka itu kering dan menjadi “Tameng” bagi
dirinya untuk tidak mempercayai orang lain dengan mudah. Orang-orang
yang sudah terlanjur kecewa sulit bagi mereka untuk membuka hatinya, dan
ini hak setiap orang untuk meluapkan emosinya, dan sikap ini jika dibiarkan
akan terus terbebani dan dapat menyakiti orang lain.
Jika Pernyataan diatas dikaitkan dengan Pribadi Tomas tentu ia sangat
kecewa terhadap Guru dan Tuhan telah mati tersalib, dan kini tidak ada
harapan lagi, sehingga pernyataan teman-temanya bahwa kami telah melihat
Yesus membuat Ia tidak percaya, dan ini adalah hak Tomas untuk tidak
percaya.

PENJELASAN TEKS
Mari kita lihat beberapa pernyataan Tomas yang Ia ucapkan ketika Ia di
panggil oleh Yesus “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan
Dia, (Yoh 11:16), inilah perkataan Tomas yang pertama dalam Injil. Dan
pernyataan yang kedua” Tuhan kami tidak tahu ke mana Engkau Pergi, jadi
bagaimana kami Tahu jalan ke situ (Yoh 14 :5).
Ayat 24-25 “Dimanakah Tomas ketika Yesus memperlihatkan diri-Nya kepada
para murid, Injil Yohanes tidak menjelaskan ke mana Tomas pergi atau
Tomas sudah kehilangan minat untuk menjadi Murid Yesus atau mungkin
Tomas ingin sendirian dalam dukacita itu. Laporan dari teman-temanya
bahwa mereka telah melihat Lambung dan bekas luka pada Tuhan tetapi
Tomas menuntut untuk tidak hanya melihat tetapi kalau boleh menyentuh
sendiri secara nyata sebagai syarat untuk percaya bahwa Yesus benar
bangkit. Bukankan kita semua juga menginginkan hal yang sama kalau

20
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

dapat kita

21
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

melihat dan menyentuh Yesus dan mendengar kata-kata-Nya. Disini kita lihat
bahwa Allah tidak membatasi diri-Nya pada satu tubuh jasmania, Ia ingin
selalu bersama Saudara. Bahkan saat ini Ia menyertai Saudara dalam Wujud
Roh Kudus. Saudara dapat berbicara kepada-Nya, dan Saudara dapat
menemukan kata-katan-Nya kepada Saudara dalam setiap lembar Alkitab
seperti Ia berjumpa dengan Tomas.
Ayat 26-27, Delapan hari kemudian dalam ruang dan tempat yang sama
dalam posisi pintu-pintu yang terkunci, Yesus muncul untuk kedua kalinya
dengan Salam yang sama “Damai sejahtera Bagi Kamu”. Dalam bahasanya
sendiri Ia mengetahui apa yang diragukan Tomas terhadap diri-Nya, bahkan
Yesus tidak mengecam keras Tomas atas sikapnya yang ragu.
Tubuh Yesus yang bangkit itu memiliki sifat unik, Tubuh Yesus tidak sama
dengan darah dan daging seperti yang dimiliki Lazarus ketika ia dibangkitkan.
Tubuh Yesus tidak lagi tunduk pada hukum Alam yang sama seperti sebelum
kematiannya. Dia bisa secara tiba-tiba muncul dalam ruang terkunci akan
tetapi Ia bukan hantu atau suatu wujud aneh yang bisa muncul tiba-tiba
karena Dia bisa disentuh dan Dia bisa Makan. Kebangkitan Yesus bersifat
Nyata dan fisik, Dia bukan Roh tanpa Tubuh. “Taruhlah jarimu disini dan
lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukan ke dalam lambung ku
dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”
Ayat 28-29, Dari keraguan hingga percaya “Ya Tuhanku dan Allahku”
penyataan tersebut apakah dimengerti atau tidak oleh Tomas tentang
pemahaman yang mendalam ini tentang hakekat Ilahi, dari penglihatan
Tomas terhadap Yesus yang bangkit. Dan kepercayaan Tomas karena
melihat, “Karena Engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya”. Tetapi
disini Yesus dengan cepat menyebutkan berkat yang lebih besar bagi mereka
yang percaya pada Yesus tanpa melihat “Berbahagialah mereka yang tidak
melihat, namun percaya”. dan ini berlaku bagi semua orang Kristen dimana
saja berada.

PENERAPAN
Tema “Dari Keraguan hingga Percaya” mengantar kita untuk:
Pertama, Bagaimana pengalaman Iman kita bersama Yesus selama ini
apakah kita sudah mengalami suka cita dan Damai sejahtera, karena semua
hal yang kita harapkan dan doakan telah di jawab Tuhan ataukah, kita
menjadi ragu dan tidak percaya atas otoritas dan kuasa Tuhan Yesus
dalam menjawab
22
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

semua permintaan kita. Tomas menjadi kecewa dan ragu kepada Yesus
karena harapannya telah sirna, sehingga Ia tidak percaya pada penyataan
murid- murid Yesus yang lain bahwa mereka telah melihat Yesus.
Kedua,Tomas tidak lagi bersama murid yang lain, karena mungkin Ia kecewa
dan kehilangan kepercayaan, Hal ini juga terjadi dalam aktifitas dan kerja
kita, mungkin saja apa yang kita usahakan dan doakan serta harapkan itu
tidak kunjung tiba, sehingga membuat kita berbalik meninggalkan
Persekutuan Dengan Tuhan dan tidak lagi membangun relasi dengan sesama
dan merasa bahwa segala sesuatu yang diharapkan telah gagal total.
Ketiga, Ada Sebagian orang merasa ragu sebelum mereka percaya. Jika
keraguan membawa kepada sebuah pertanyaan dan pertanyaan membawa
kepada jawaban, dan jawaban itu diterima, maka keraguan itu telah
berfungsi dengan baik. Keraguan menjadi berbahaya jika keraguan itu
membuat orang tidak mau mendengar orang lain, dan menjadi gaya hidup
sombong. Apabila Saudara ragu jangan berhenti disana. Biarlah keraguan
saudara memperdalam iman saudara, sementara saudara terus mencari
jawaban.
Keempat, Kalau Tomas melihat Yesus dan Percaya, maka yang lebih
berbahagia adalah kita yang tidak melihat namun Percaya, Secara Fisik kita
tidak melihat dan menyentuh Yesus, tetapi secara Roh dalam Doa dan
Membaca Firman di Alkitab dan melalui kesaksian dari orang-orang percaya
kita telah melihat Yesus, Roh dan Kebenaran dan yang telah memimpin kita
sampai tiba disini.

23
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

MINGGU, 16 APRIL 2023


KALENDER GEREJAWI : PASKAH II – PUTIH
PEMBACAAN ALKITAB : YOHANES 21:15-19
TEMA : DALAM KASIH ADA PENGAMPUNAN
DAN PENUGASAN.

LATAR BELAKANG
Hari minggu 16 April kita telah memasuki hari ke-106, minggu ke-16, masa
raya Paskah Tuhan Yesus, minggu ke-2 tahun 2023, kita konsisten dengan
Fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023
Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia
Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif, selanjutnya
didasarkan pada firman Tuhan Injil Yohanes 21 : 15 -19.
Pada tanggal, 10 Mei 1994, momentum besar bagi Afrika Selatan, dengan
memilih seorang kulit hitam Pertama menjadi Presiden Afrika Selatan Ia
adalah Nelson Mandela. Dibalik kesuksesannya menjadi Presiden Afrika
Selatan tersirat sebuah cerita menarik yang perlu diteladani. Mandela di
Penjara selama 27 Tahun oleh Lawan Politiknya. Di dalam Penjara oleh salah
seorang sipir dia sering disiksa, bahkan pernah digantung dengan kepala
terbalik dan dikencingi, dia hanya berkata “tunggu saatnya.” Ketika Mandela
keluar dari penjara, kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan, hal pertama
yang dia lakukan adalah meminta pengawal pribadinya untuk mencari sipir
tersebut, pengawalnya langsung menangkap dan membawa sipir itu ke
hadapannya. Sipir itu sangat ketakutan mengira Mandela akan membalas,
menyiksa dan memenjarakannya, tapi ternyata Mandela malah merangkul
dan berkata “Hal pertama yang ingin saya lakukan ketika menjadi presiden
adalah “Memaafkanmu” Mandela tidak dikuasai kebencian atau niat untuk
balas dendam terhadap lawan politiknya dulu, tetapi Mandela mengajarkan
bagaimana membalas kejahatan dengan Kebaikan, Kebencian dengan Kasih.
Apakah yang kita lakukan ketika kita sudah begitu dilukai oleh seseorang dan
kini kita memiliki kesempatan untuk membalas dendam.
Kisah Mandela terhadap Seorang Sipir itu terinspirasi dari Perjumpaan Yesus
dengan Petrus bukanlah perjumpaan yang bertujuan untuk mengungkit masa
lalu “Apakah engkau akan menyangkal Aku lagi? Tetapi perjumpaan Yesus
dan Petrus adalah Perjumpaan yang menyembuhkan luka batin
mengubahkan Penyesalan, kekecewaan dan sakit hati, dengan berkata”
Apakah Engkau Mengasihi Aku lebih dari Mereka ini.” Sama Seperti Mandela
berkata Pada Sipir itu : “Aku Memaafkanmu”.

24
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

PENJELASAN TEKS
Perjumpaan Petrus dan Yesus yang bangkit berisikan teks-teks yang indah.
Yesus memberikan kesempatan kepada Petrus untuk mengungkapkan
penyesalan melalui Kasih. Ini merupakan sebuah contoh yang baik untuk
memulihkan hubungan dengan Tuhan sesudah melakukan dosa. Penyangkalan
Petrus tiga kali diimbangi oleh tiga kali pernyataan kasih-Nya. Perapian
adalah Penghubung antara Kedua Peristiwa itu yang mengikat Petrus dan
Tuhan bersatu kembali. Peristiwa ini juga merupakan lanjutan tema gembala
dalam Yohanes 10. Tampaknya tidak ada perbedaan real antara tiga perintah
Yesus Gembalakan Domba-domba Ku (ayat 15,16,17). Dan Fungsi Yahwe
sebagai Gembala dalam Yeheskiel 34 di jelaskan melalui Yesus Gembala
dalam Yohanes 10 kepada Petrus Gembala dalam Yohanes 21. Disini Penting
bagi kita untuk memperhatikan bagaimana Peranan Petrus sebagai gembala
di kaitkan dengan kasih.
Ayat 15-17, Dalam babak di tepi danau ini, Yesus membawa Petrus melalui
suatu pengalaman yang akan menyingkirkan awan penyangkalannya. Petrus
telah tiga kali menyangkal Yesus. Dan Tiga kali Yesus menanyai Petrus
apakah dia mengasihi-Nya. Yesus menanyai Petrus tiga kali, Pertama.
Apakah Engkau Mengasihi, disini digunakan kasih Agape (kasih yang rela
mengorbankan diri) Aku lebih dari mereka ini? Kali Kedua, Yesus tetap fokus
kepada Petrus dan tetap menggunakan kata Kasih dalam Bahasa Yunani
Agape. Kali Ketiga, Yesus Menggunakan kata Yunani Phileo (Kasih Sayang,
kasih Persaudaraan) dan apakah Engkau memang Sahabat-Ku? Dan setiap kali
Petrus menjawab dengan kasih Phileo. Ketika Petrus menjawab Ya, Yesus
menyuruhnya dia menggembalakan domba-domba-Nya. Pada bagian ini
Kehidupan Petrus berubah ketika dia akhirnya menyadari siapa Yesus.
Pekerjaannya berganti dari nelayan menjadi penginjil, ciri khasnya berubah
dari yang tidak sabar menjadi batu karang yang penyabar dan hubungan
dengan Yesus berubah dimana Petrus di ampuni, dan akhirnya ia memahami
makna perkataan Yesus mengenai kematian dan kebangkitannya.
Ayat 18-19, Ini adalah nubuat tentang kematian Petrus dengan cara
penyaliban. Cerita tradisi mengatakan bahwa Petrus disalibkan karena
imannya dengan kepala dibawah karena dia merasa tidak layak untuk mati
seperti Tuhannya. Bagaimanapun Pengalaman Petrus pada masa lalu menuju
masa depannya bersama Yesus menyuruhnya untuk mengikut Dia.

25
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

PENERAPAN
Belajar dari Yesus yang Menginspirasi Nelson Mandela untuk tidak membalas
kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalasnya dengan Kasih yang
mengampuni adalah cara untuk menyembuhkan luka batin antara yang
melakukan dan yang terluka. Perjumpaan Petrus dan Yesus adalah perjumpaan
yang mengubah dari kurang mengasihi, menjadi mengasihi, dari Nelayan
menjadi penginjil adalah sebuah ujian yang sesungguhnya untuk bersedia
melayani Yesus. Petrus sudah bertobat dan Yesus meminta untuk menyerahkan
hidupnya sebagai Penjala manusia bukan menjadi penjala ikan. Yesus
menyuruh Petrus untuk mengikuti-Nya dengan tidak merasa takut terhadap
masa depannya. Kita juga tentu merasa takut terhadap masa depan kita.
Tetapi jika kita mengetahui bahwa Allah yang memegang kendali kehidupan
kita, maka kita tidak takut untuk mengikuti Kristus.

26
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

MINGGU, 23 APRIL 2023


KALENDER GEREJAWI : PASKAH III
PEMBACAAN ALKITAB : I PETRUS 1:1-12
TEMA : BERIMAN TEGUH DI TENGAH
BADAI KEHIDUPAN

LATAR BELAKANG
Hari minggu 23 April, kita memasuki hari ke-113, minggu ke-17 dalam
minggu- minggu masa raya Paskah Tuhan Yesus yang ke-3 tahun 2023
dengan terus diarahkan pada Fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada
Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih
Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis
dan Inklusif berdasarkan pada firman Tuhan yang akan direfleksikan dalam
terang kebangkitan Tuhan Yesus dari 1Petrus 1:1-12
Iman seringkali dipahami hanya sebagai suatu pengertian kognitif dan
dogmatis tentang substansi ajaran gereja. Namun pada sisi lain, iman secara
nyata lebih merupakan suatu sikap, respon, tindakan, aksi dan keputusan
etis seseorang dalam menyikapi berbagai situasi dan persoalan-persoalan
hidupnya. Sehingga dapat terjadi seseorang yang memiliki pengetahuan yang
cukup lengkap tentang ajaran iman tetapi tidak mampu memberlakukan iman
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Atau sebaliknya dapat terjadi
seseorang kurang memiliki pengetahuan yang seharusnya tetapi
kehidupannya kaya dengan sikap dan tindakan iman yang nyata.
Menjalani hidup beriman di tengah situasi yang penuh dengan tantangan dan
penderitaan tidaklah mudah. Kita membutuhkan anugerah dan pertolongan
dari Tuhan agar Dia memberikan kekuatan sehingga kita dimampukan untuk
tetap memberlakukan iman secara nyata ketika menghadapi berbagai
persoalan hidup. Kita membutuhkan iman karena sesungguhnya kita sebagai
manusia yang berdosa tidak mampu melawan kuasa dosa yang bekerja di
dalam diri kita. Khususnya kita membutuhkan kuasa iman ketika kita sedang
berada dalam keadaan yang sulit, penuh penderitaan, tragedi, dan berbagai
situasi yang berkaitan dengan kelemahan diri.

PENJELASAN TEKS
Ayat 1-2, Tujuan surat ini jelas yaitu kepada orang-orang pendatang yang
tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Petrus
menyebut mereka umat pilihan Allah. Sebutan yang dahulu menjadi milik
bangsa Israel

27
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

tetapi karena bangsa Israel gagal memenuhi rencana Allah maka hak
istimewa yang dulu menjadi milik Israel sekarang menjadi milik gereja
Kristen yang telah menerima kasih karunia Allah di dalam diri Yesus Kristus.
Ayat 3-5, Bagian ini dimulai dengan suatu pujian bagi Allah. Selanjutnya
muncul pemikiran tentang kelahiran kembali. Orang Kristen adalah orang
yang telah dilahirkan kembali oleh Allah ke dalam kehidupan yang baru. Ini
merupakan karya Allah semata, bukan karena usaha manusia. Lebih lanjut
orang Kristen masuk ke dalam milik pusaka “(Yunani: kleronomia)” yang
agung (LAI: bagian yang tidak dapat binasa). Milik pusaka orang Kristen
adalah sukacita yang penuh yang sedang menantinya di sorga.
Ayat 6-7, Petrus tiba pada situasi yang aktual dimana para pembacanya
mengalaminya. Kekristenan membuat mereka menjadi tidak popular bahkan
harus menanggung berbagai macam penderitaan dan penganiayaan. Petrus
mengingatkan kepada jemaat tentang tiga hal penting yang harus dilakukan
dalam menghadapi ancaman ini: 1) melihat pada sesuatu yang agung yang ada
di depan mereka. 2) Setiap pencobaan merupakan ujian untuk memperkuat
dan memurnikan iman mereka. 3) Siapa yang bertahan dalam penderitaan
dan pencobaan akan menerima kemuliaan dari Yesus Kristus pada saat Ia
menyatakan diri-Nya kelak.
Ayat 8-9, Petrus menyampaikan bahwa sesungguhnya jemaat tidak berjumpa
secara fisik dengan Yesus Kristus tetapi mereka mengasihi-Nya. Dan mereka
terus bersukacita yang mulia dan kekal yang tidak akan mereka dapatkan
dari dunia ini. Karena dunia ini penuh dengan penderitaan, tetapi sukacita
yang kekal telah tersedia bagi mereka yang tetap percaya kepada Tuhan.
ayat 10-12, bagian ini berbicara tentang keajaiban keselamatan yang datang
kepada manusia melalui diri Yesus Kristus. Hal itu yang diperhatikan dan
diselidiki oleh para Nabi. Ada dua hal yang diceritakan oleh para Nabi, yakni
1) mereka memperhatikan tentang keselamatan dan kasih karunia yang akan
datang 2) Roh Kristus yang bercerita kepada mereka mengenai segala
penderitaan yang akan menimpa Kristus dan kemuliaan yang menyusul
sesudah itu.

PENERAPAN
Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa iman teruji saat kita mengalami
penderitaan dan pergumulan dalam hidup ini. Ia mengirimkan surat ini dalam
rangka menguatkan dan menghibur jemaat ditengah penderitaan. Ia

28
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

mengingatkan jemaat pada janji keselamatan dan akan tetap ada di dalam
diri Yesus Kristus. Karena itu jemaat diminta untuk tetap teguh dan berdiri
kokoh di atas dasar iman mereka kepada Yesus Kristus.
Ada banyak penderitaan yang kita jumpai dalam kehidupan kita. Penderitaan
karena sakit penyakit yang tidak tersembuhkan, peperangan, bencana alam,
bencana sosial, kecelakaan, kekerasan dan berbagai contoh penderitaan
dalam kehidupan manusia. Setiap orang, siapapun dia pasti pernah
mengalami penderitaan. Apa yang dikatakan dalam surat I Petrus dapat
menjadi panduan agar kita melangkah tegar dalam terpaan badai
pencobaan. Kita tidak perlu kecewa dan sedih tetapi dapat melihat dan
menyikapi pencobaan itu secara positif. Di Balik pencobaan, Allah bekerja
untuk mendatangkan kebaikan bagi umat yang dikasihi-Nya.

KELOMPOK DISKUSI IBADAH


KELUARGA

Buatlah dua kelompok diskusi dan fokus Diskusi hari ini hanya dibatasi pada
ayat (3), sebagai berikut : menurut Rasul Petrus, kita termasuk dalam orang-
orang yang terpilih sesuai dengan rencana Allah Bapa dan dikuduskan dalam
Roh (ay 2), bila status kita sudah demikian mulia, marilah kita diskusikan
dalam kelompok.

Kelompok Satu : Diskusikanlah khusus ayat (3a) tentang “Allah Bapa Tuhan
kita Yesus Kristus”, Paulus menggunakan kata “terpujilah” untuk
menerangkan tentang Allah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus. Berikan pendapat
bahwa Tuhan Yesus Kristus disini Paulus figuratifkan sebagai “Allah Bapa
Tuhan kita Yesus Kristus”… berikanlah pendapat dalam diskusi kelompok ,,,

Kelompok Dua : (3b) tentang kata “yang karena rahmat-Nya yang besar
telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara
orang mati…” bila “Allah Bapa Tuhan kita Yesus Kristus pada (ay 3a)
digambarkan secara figuratif untuk peran masculin - “laki-laki”, bagaimana
menerangkan secara “rohani” tentang “rahmat-Nya yang besar telah
melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang
mati?” … berikanlah pendapat…

29
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

MINGGU, 30 APRIL 2023


KALANDER GEREJAWI : PASKAH IV
PEMBACAAN ALKITAB : I PETRUS 2:1-
10
TEMA : KRISTUS DAN JEMAAT BERHARGA
BAGI ALLAH

LATAR BELAKANG
Hari ini 30 April kita sudah mencapai hari ke-120, minggu ke-18 dalam tahun
2023, pada saat ini kita masih dalam suasana Paskah Minggu ke-4 dan fokus
pelayanan pembaharuan GKI pada triwulan kedua April-Mei-Juni 2023
pembaruan hubungan berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia
Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif berdasarkan firman
Tuhan 1Petrus 2:1-10 dengan tema yang menyorotinya Kristus dan Jemaat
Berharga bagi Allah.
Perikop pembacaan Alkitab kita pada Minggu Paskah V “Yesus Kristus Batu
Penjuru” dan kemudian di Rumuskan sebuah Tema untuk dapat mengantar
kita memahami Teks ini adalah “Kristus dan Jemaat Berharga bagi Allah. Kata
Harga menunjuk pada Nilai atau Kualitas suatu benda atau Barang. Semakin
Tinggi harga suatu benda bergantung dari kualitas dan Nilai yang terkandung
didalam benda tersebut. Supaya Jemaat dapat berharga di hadapan Tuhan
maka jemaat harus memiliki nilai yang terkandung dalam diri Pribadi-pribadi
yang membentuk suatu jemaat. Nilai seperti apa yang olehnya kita dapat
berharga dimata Allah” Nilai utama adalah Kudus” dalam bahasa Ibrani
qados” memiliki arti terpisah dan tidak tercampur dari yang lain. Untuk
mencapai kekudusan maka orang harus mengalami, Metanoia” bertobat
dalam bahasa Yunani artinya orang tersebut berbalik 180 derajat dari
kehidupan lama kepada kehidupan baru. Itu sebabnya dalam Surat I Petrus
pada ayat 2, Petrus menuliskan bahwa kita seperti seorang bayi yang baru
Lahir, yang membutuhkan air susu dan menunjuk pada kepolosan dari
seorang bayi. Pada ayat 1 dikatakan; “Karena itu buanglah Segala Kejahatan,
Segala Tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan
fitnah.” sehingga kita menjadi berharga di mata Allah. Bagi Kristus Ia adalah
anak Allah yang sempurna dan Kudus dimata Allah sehingga Ia layak dan
berharga bagi Allah untuk menebus Manusia, dan Kita juga berharga bagi
Allah sehingga kita ditebus oleh Kristus.

30
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

PENJELASAN TEKS
1. Ayat 2-3 Satu ciri khas dari semua anak adalah bahwa mereka ingin
bertumbuh dewasa, menjadi seperti kakak atau orang tua mereka. Pada
saat kita dilahirkan kembali, kita menjadi bayi-bayi rohani. Jika kita
sehat, kita ingin untuk bertumbuh, betapa menyedihkan bahwa sebagian
orang tidak pernah bertumbuh dewasa. Untuk bayi kebutuhan akan susu
adalah naluri alami, dan ini menandakan keinginan akan makanan yang
membawa pertumbuhan. Demikian kita melihat kebutuhan kita akan
Firman Allah dan mulai mencari makanan didalam Kristus, selera makan
rohani kita meningkat maka kita akan menjadi dewasa.
2. Ayat 4 Ketika Petrus menggambarkan gereja sebagai Bait rohani Allah,
Petrus mengambil beberapa nats PL yang dikenal oleh pembaca Yahudi
(Mazmur 118:22, Yesaya 8:14; 28:16), Para Pembaca Surat Petrus tentu
mengetahui bahwa batu yang hidup itu adalah Israel, lalu Petrus
memakai gambaran tentang ‘batu penjuru” untuk Kristus. Sekali lagi
Petrus menunjukkan bahwa gereja tidak membatalkan warisan Yahudi
tetapi menggenapinya. Petrus menggambarkan gereja sebagai rumah
rohani yang hidup, dengan Kristus sebagai Fondasinya dan batu penjuru
dan setiap orang percaya sebagai batu. Paulus menggambarkan gereja
sebagai tubuh, dengan Kristus sebagai kepala dan setiap orang percaya
sebagai anggota (Ef 4:15-16). Kedua gambaran itu menunjukkan
komunitas umat Allah, yang menggambarkan Satu batu bukanlah sebuah
bait bahkan tembok sekalipun, satu bagian tubuh tak berguna tanpa
yang lainnya.
3. Ayat 5 Persembahan Rohani. Apakah yang kita persembahkan kepada
Allah apakah seperti dalam PL kita mempersembahkan Kurban hewan
diatas mezbah(altar)? Persembahan Kurban adalah Peting tetapi jauh
lebih penting adalah persembahkan hati yang taat kepada Allah jauh
lebih penting.
4. Ayat 6 Ketika Petrus bicara tentang Kristus sebagai batu penjuru, Ia ingat
akan pengakuannya kepada Yesus” Engkau adalah Mesias Anak Allah
yang hidup.” Engkau adalah Petrus dan diatas batu karang ini Aku akan
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Matius
16:16,18). Batu apakah yang benar-benar penting dalam pembangunan
gereja ? Petrus menjawab Kristus Sendiri.
5. Ayat 9 Pada zaman PL orang tidak datang secara langsung kepada Allah,
tetapi melalui para Imam, namun dalam PB setelah kemenangan Kristus
di
31
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

Kayu Salib, pola itu berubah. Sekarang kita bisa datang kepada Allah
tanpa takut dan kita juga di beri tanggung jawab untuk membawa orang
lain kepada-Nya. Ketika kita bersatu dengan Kristus sebagai anggota
tubuhnya kita ikut dalam karyanya keimanan-Nya yaitu mendamaikan
manusia dengan Allah.
6. Ayat 10 Manusia kerap mendasarkan konsep diri mereka pada prestasi
dan prestise mereka, sehingga hubungan atar mereka menjadi renggang
dan tak harmonis. Namun hubungan kita dengan Kristus jauh lebih
penting dari pada pekerjaan, keberhasilan, kekayaan atau pengetahuan
kita. Allah telah memilih kita untuk menjadi miliknya sendiri. Dipanggil
untuk memberitakan dia kepada orang lain.

PENERAPAN
1. Kita bukan lagi bayi-bayi yang membutuhkan Air susu, tetapi kita telah
menjadi dewasa dan melihat kebutuhan kita akan Firman Allah dan mulai
mencari makanan didalam Kristus, selera makan rohani kita meningkat
maka kita akan menjadi Dewasa. Pertanyaan kita selanjutnya adalah
seberapa kuat kerinduan saudara akan Firman.
2. Rasul Petrus bicara Kesatuan tubuh Kristus itu batu, dalam membangun
Bait Allah, dan Paulus melihat Kesatuan sebagai Tubuh dan Kristus
sebagai kepala dan kita sebagai anggota. Dalam masyarakat kita yang
individualistis, mudah untuk melupakan saling ketergantungan kita pada
orang-orang Kristen lainnya. Ingatlah ketika Allah Panggil Saudara untuk
suatu tugas, ingatlah juga bahwa Allah ada memanggil orang lain untuk
bekerja bersama anda. Jika bekerja bersama maka usaha individu anda
akan berlipat.
3. Ingat bahwa saudara menjadi berarti karena saudara adalah satu
diantara anak-anak Allah. bukan karena apa yang kita capai, Kita
memiliki arti karena apa yang Allah Lakukan, bukan kerana apa yang kita
lakukan. Amin.

32
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

MINGGU, 30 APRIL 2023


KALENDER GEREJAWI : IBADAH KUNCI BULAN APRIL 2023
PEMBACAAN ALKITAB : YEREMIA 9:23-24
TEMA : MENGENAL ALLAH ADALAH
KEBAHAGIAAN MANUSIA

LATAR BELAKANG
Hari minggu, 30 April merupakan minggu terakhir dalam bulan April, kita
telah mencapai hari ke-120, minggu ke-18 dalam minggu-minggu masa raya
Paskah atau minggu penampakan Tuhan Yesus Kristus yang sudah bangkit
dari antara orang mati, Fokus pelayanan Pembaharuan GKI Pada Triwulan
Kedua April-Mei- Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus
Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan
Inklusif yang terus akan diterangi oleh Firman Tuhan dari Kitab Nabi Yeremia
9 : 23 - 24
Hidup kekristenan menuntut kita untuk “mengenal” Allah dalam kehidupan
kita. Yang dimaksud dengan “mengenal” bukan sekedar pengetahuan belaka,
tetapi benar-benar intim dan mengalami Tuhan. Sebab banyak orang percaya
yang salah dalam mengenal Tuhan, bahkan mereka yang telah lama mengikut
Tuhan dan turut ambil bagian dalam pelayanan pun masih banyak yang salah
dalam memahami bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup mereka. Menjadi
orang Kristen itu bukan sekedar tahu secara teori tentang Tuhan, tetapi
sungguh- sungguh mengenal-Nya dengan benar. Mengenal Tuhan dengan
benar hanya dapat tercapai ketika kita sering membangun hubungan dengan
Tuhan. Jadi kita tidak bisa mengaku kenal Tuhan, jika kita tidak pernah
membangun hubungan dengan Tuhan. Inilah yang menjadi masalah di banyak
orang Kristen, mereka bisa pandai secara teori, tetapi tidak benar-benar
mengalami kehadiran Tuhan dalam hidupnya.

PENJELASAN TEKS
Secara umum Yeremia 9 berbicara tentang seruan Yeremia sebelum serangan
Babel yang kedua atas Yehuda. Ia memperingatkan bangsa itu untuk
bertobat dan menyesali ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. “Apakah sebabnya
negeri ini binasa, tandus seperti padang gurun sampai tidak ada orang yang
melintasinya? Berfirmanlah TUHAN: “Oleh karena mereka meninggalkan
Taurat-Ku…, karena mereka tidak mendengarkan suara-Ku dan tidak
mengikutinya.” melainkan mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti para Baal
(Yer 9: 12b-14). Penyebab kehancuran adalah kesalahan mereka sendiri.

33
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

Bangsa pilihan yang begitu dikasihi

34
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

dan diberkati Tuhan, malah berpaling dan menyembah dewa yang tidak
punya kuasa apapun. Bangsa ini telah berdosa di hadapan Tuhan. Sekalipun
mereka beribadah kepada Tuhan, ibadahnya kosong. Mereka melakukan
kewajiban beribadah tetapi perbuatan mereka jauh dari perintah Tuhan.
Maka Yeremia 9:23-24 berbicara mengenai apa yang seharusnya umat
pahami. Hal-hal yang menyukakan hati Tuhan. Tuhan ingin umat-Nya
bermegah bukan karena kehebatan-nya sendiri melainkan karena mengenal
dan mengalami kehadiran Tuhan dalam hidup mereka.

PENERAPAN
Ilmu pengetahuan yang tinggi, kekuasaan dan materi seringkali menjadi
ukuran kebahagiaan seseorang. Semakin pandai seseorang, bisa jadi
membuatnya merasa bangga. Semakin tinggi jabatan yang dimiliki seseorang
menjadikan ia lupa diri. Dan semakin kaya seseorang, bisa membuatnya
menjadi tinggi hati. Itulah kecenderungan yang seringkali dialami oleh setiap
manusia dalam kehidupannya. Apakah salah dalam hidup ini jikalau kita
mengejar pengetahuan, kekuatan dan kekayaan? Karena pada kenyataannya
kita semua mengejar hal itu. Pendidikan tinggi, kekuatan dan kedudukan, juga
harta kekayaan, adalah hal yang sangat lumrah diinginkan dan dikejar manusia.
Tidak salah jika kita menginginkan dan memilikinya.
Kita boleh menjadi orang yang berpendidikan, berpangkat dan kaya tetapi
jangan
membuat kita menjadi lupa diri. Karena sesungguhnya semua itu berasal dari
Allah. Yeremia mengingatkan umat Israel dengan mengatakan: “Biarlah orang
bijaksana bermegah karena ia mengenal Tuhan yang memberi kebijaksanaan,
biarlah orang kuat bermegah karena ia memahami Tuhanlah sumber
kekuatannya, biarlah orang kaya bermegah karena pengakuan bahwa Tuhanlah
yang menjadikannya kaya.” Maka saat orang-orang bijaksana, kuat, dan kaya
bermegah, ia bermegah di dalam Tuhan. yang dibanggakan adalah Tuhan.
Yang dimuliakan adalah nama Tuhan. Pengenalan kita akan Tuhan membuat
kita mengaku: tidak ada hal lain yang lebih berharga daripada iman kita kepada-
Nya.
Orang percaya harus terus mengenal dan mengalami Allah dalam
kehidupannya.
Allah yang kita kenal adalah Allah yang menunjukkan kasih setia, keadilan,
dan kebenaran. Inilah hal-hal yang Allah sukai. Jadi bukan hanya beribadah
secara formal saja di gedung gereja, tetapi bagaimana kita melakukan yang
Tuhan kehendaki yakni mempraktekkan kasih, keadilan dan kebenaran dalam
hidup kita. Proses manusia mengenal Tuhan yang tidak akan berhenti

35
Pegangan Pelayan Ibadah GKI di Tanah Papua Tahun 2023

sepanjang hidupnya. Karena itu mari kita melakukannya dengan penuh syukur
dalam seluruh perjalanan hidup kita.

36

Anda mungkin juga menyukai