Anda di halaman 1dari 21

MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI

JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

Masa Pemberdayaan Papua

GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA

MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA

MARET 2024

TRIWULAN I
“TUHAN SUMBER UTAMA PEMBERDAYAAN”

1 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

KATA PENGANTAR

Tahun pemberdayaan 2022-2023 sudah kita lewati. Kini GKI di Tanah Papua akan
menapaki satu tahapan perkembangan pelayanan di atas dasar Alkitab dan semua
Peraturan Gereja yang sudah ditetapkan pada Sidang Sinode GKI ke-18 Waropen 2022,
dengan mengemban tema fokus tahun pelayanan 2024 adalah “pemberdayaan”.

Dalam upaya menyediakan Mezbah Penyembahan Keluarga GKI atau Manna GKI tema
fokus tahun pelayanan 2024 “pemberdayaan” di bagi ke dalam empat sub tema triwulan
selama tahun 2024. Masing-masing sub tema dimaksud, sama seperti yang terdapat pada
buku “pegangan pelayanan” atau buku khotbah tahun 2024, yaitu :
(1) Sub tema triwulan I Januari-Februari-Maret 2024 : “TUHAN Sumber utama
pemberdayaan” ;
(2) Sub tema triwulan II April-Mei-Juni 2024 : “Kristus Penebus dan Roh Kudus Pembaharu
Pokok Pemberdayaan Dunia”
(3) Sub tema triwulan III Juli-Agustus-September 2024 : “Injil yang memberdayakan
keutuhan ciptaan”
(4) Sub tema triwulan IV Oktober-November Desember : Melalui Kristus dan Alkitab GKI
menjadi penggerak pemberdayaan pribadi, keluarga dan dunia”

Buku Mezbah Penyembahan Keluarga, disediakan untuk setiap triwulan, dengan tujuan
yang sama sejak awal diadakan sebagaimana Ulangan 6:5-9
(5) Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu. (6) Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini
haruslah engkau perhatikan, (7) haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada
anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. (8)
Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu
menjadi lambang di dahimu, (9) dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu
rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Bahwa semua warga gereja memiliki hak yang sama dalam pelayanan yang berlaku di
lingkungan pelayanan GKI di Tanah Papua. Pelayanan dimaksud berpusat pada “Ibadah
Minggu”, teks bacaan yang di baca oleh pelayan Firman, akan dibaca “berulang-ulang”
pada ibadah Unsur PAM, PW dan PKB, serta Ibadah Rayon dan Ibadah KSP, prinsip ini
memenuhi makna Ulangan 6:5-9, bahwa Firman Tuhan perlu dibaca berulang-ulang. Selain
itu, berlaku “warga Gereja GKI memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan
firman Tuhan”, hak yang sama dimaksud diuntukkan bagi yang menghadiri ibadah minggu
dan yang tidak menghadiri ibadah minggu. Sama-sama mendapatkan hak pelayanan
firman Tuhan sekaligus turut terlibat dalam memenuhi amanat dan prinsip “membaca
berulang-ulang”.

DP2J - Penulis

2 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

PANDUAN PENGGUNAAN “MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA”

Arti, Tema, Tujuan dan Pilihan Teks

Arti “Mezbah Penyembahan Keluarga”. Kata Mezbah dari kata Ibrani “Mizbeakh” artinya
tempat tinggi disiapkan untuk korban persembahan” ; Penyembahan, penyembah-
penyembah dari kata “prosekunesan” atau menyembah dari kata “proskunountas”
menyembah dengan bersujud (Yoh 4:20-24), dengan demikian “Mezbah Penyembahan
Keluarga” GKI di Tanah Papua memiliki arti “relasi yang khusus antara semua anggota
keluarga sebagai penyembah kepada Allah dalam Roh dan kebenaran di tempat mezbah-
Nya, yaitu “keluarga Tuhan”.

Tema utama pelayanan GKI di Tanah Papua adalah “Pemberdayaan”. Yang dimaksud
dengan pemberdayaan adalah penekanan kepada peningkatan kapasitas dan kapabilitas
pelayan dan anggota jemaat untuk memenuhi kualifikasi yang memadai sesuai tuntutan
zaman“

Tujuan, terdapat dua tujuan :


tujuan pertama Mezbah Penyembahan Keluarga adalah agar setiap warga GKI yang
terhimpun dalam anggota keluarga (warga jemaat) “mengasihi TUHAN dengan segenap
hati, jiwa, roh dan segenap kekuatan dan Mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri”
(Ul 6:5-9; Mat 22:37-40) wujudnya dalam bentuk ibadah keluarga secara
berkesinambungan ;
tujuan kedua Mezbah Penyembahan Keluarga adalah agar semua anggota keluarga GKI di
Tanah Papua memiliki bekal Firman Tuhan dalam satu hari untuk berproses ke arah
pertumbuhan, kemandirian dan kedewasaan spiritual.

Pilihan teks Harian : oleh karena acuan tujuan adalah Ulangan 6:5-9, Matius 22:37-40,
maka teks yang digunakan pada ibadah hari Minggu, dikembangkan dan disebarkan pada hari
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu dalam minggu berjalan. Hal ini menjadi
prinsip amanat Ul 6:5-9, sehingga memungkinkan seorang anggota jemaat selalu
diingatkan akan Firman Tuhan yang disampaikan pada ibadah hari Minggu, tetapi juga,
apabila salah satu anggota keluarga karena sesuatu halangan tidak sempat mengikuti
ibadah Minggu, maka teks yang yang digunakan pada ibadah hari Minggu, oleh warga
jemaat bersangkutan, dapat mengikuti dan baca saat berkesempatan hadir pada ibadah
harian yang berlaku dalam keluarga. Sehingga hak warga jemaat untuk mendapatkan
pelayanan yang sama dengan teks yang sama sudah terpenuhi dengan prinsip pelayanan
yang mengikuti teks ibadah minggu dan akan terus berlaku juga untuk hari berikutnya
dalam minggu berjalan.

Cara Penggunaan Buku “Mezbah Penyembahan Keluarga” GKI Di Tanah Papua

Penyebaran : Buku “Mezbah Penyembahan Keluarga” GKI di Tanah Papua sebagai


program GKI 2022-2023, dikerjakan, dikeluarkan dan disebarkan oleh Badan Pekerja
Sinode (BPS) melalui Departemen Pelayanan dan Pembinaan Jemaat (DP2J) GKI di Tanah
Papua sesuai amanat Sidang Sinode GKI ke-18 di Waropen tahun 2022. Nama kegiatannya
adalah “Renungan Harian – Manna GKI” diadaptasikan kepada amanat Yesus Kristus pada
Injil Yohanes 4:24 “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-
Nya dalam Roh dan kebenaran.” Dengan demikian makna renungan harian-manna GKI
ditempatkan pada “Penyembahan Keluarga kepada Allah dalam Roh dan kebenaran”.
Sehingga, dari Manna GKI menjadi “Mezbah Penyembahan Keluarga GKI.”
Hal penyebarluasan “Mezbah Penyembahan Keluarga GKI Harian” dilakukan melalui
“wadah media sosial resmi khususnya “Grup WhatsApp”. Selanjutnya, semua grup media
sosial yang berlaku baik milik Klasis, Jemaat, Unsur-Unsur Jemaat, pribadi anggota PHMJ,
pribadi anggota Unsur dan warga sidi Jemaat umumnya” dapat pula digunakan untuk
meneruskan ke semua warga jemaat. Maksud penyebarluasan ini adalah “agar semangat
penyembahan melalui ibadah harian dalam keluarga” benar-benar dilaksanakan secara
kontinyu dan berkelanjutan.

3 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

Waktu Ibadah : Penyembahan kepada Tuhan dalam bentuk ibadah, dimudahkan dengan
hadirnya “Buku Mezbah Penyembahan Keluarga”. Penentuan waktu ibadah sebaiknya
diadakan pada pagi hari pukul 05.00 ; atau pada malam hari dengan menyesuaikan waktu
ibadah-ibadah rutin yang diberlakukan dalam jemaat. Tentang waktu bersifat fleksibel
disilahkan diatur oleh keluarga masing-masing ;

Tata Ibadah : Tata Ibadah yang digunakan dalam menyusun seluruh unsur tata ibadah
pada Mezbah Penyembahan Keluarga GKI setiap bulan adalah Tata Ibadah Rayon dengan
melakukan adaptasi dan penyesuaian seperlunya untuk sesuaikan dengan karakter ibadah
keluarga. Untuk tahun 2024, Tata Ibadah hanya satu dan ditempatkan pada bagian awal
buku Mezbah Penyembahan Keluarga ini.

Pembagian tugas Ibadah : Silahkan sebelum ibadah atau sesudah ibadah dilakukan
pengaturan pelayan ibadah, siapa saja yang terlibat dalam pelayanan ibadah untuk satu
hari, dan hari berikutnya. Mari bersyukur dengan menerima tanggungjawab pelayanan
maka sukacita persekutuan terus giat dengan keterlibatan secara aktif oleh semua anggota
keluarga.

Doa Persiapan Ibadah : Sebelum ibadah dimulai, semua anggota keluarga yang terlibat
dalam pelayanan, agar melakukan “doa konsistori”, setelah itu barulah ibadah
dilaksanakan.

Persembahan : Ibadah rutin setiap hari adalah persembahan keluarga dalam bentuk satu
orang pribadi anggota keluarga sebagai pribadi yang memiliki kerinduan untuk bersekutu
dengan Tuhan dalam waktu khusus ibadah keluarga, bagi kita, waktu yang disiapkan,
pribadi yang beribadah adalah ibadah persembahan yang mendasar, utama dan yang
terbaik kepada Tuhan. Maka wujudkanlah dengan penuh penyembahan. Mezbah
Penyembahan Keluarga “Tidak Memungut Persembahan”. Prinsip ini sewaktu-waktu akan
mengalami perubahan, bila “diakonia” di tingkat Jemaat, Klasis dan Sinode diperlukan dan
memintakannya apabila terjadi suatu situasi khusus dalam pelayanan warga jemaat atau
umat.

Tuntutan kedewasaan : Buku Mezbah Penyembahan Keluarga dalam dua tahun


belakangan ini disusun dengan menyediakan Tata Ibadah. Di masa depan, ketika
kedewasaan sudah memperlihatkan tanda, pada sebagian warga jemaat, maka buku
mezbah penyembahan keluarga yang selama ini disajikan bersamaan dengan tata ibadah, ke
depan akan ditiadakan liturginya, sehingga yang ada adalah “buku mezbah penyembahan
keluarga”.

Masa Depan Penyembahan Keluarga GKI : Yohanes 4:23-24


(23) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian. (24) Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.". Mari Basis Keluarga GKI menjadi Dasar
Penyembah Yang Benar Kepada Allah dalam Roh dan Kebenaran”, selamanya. Imanuel

Jayapura-Kotaraja, 31 Desember 2023


Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah Papua
Wakil Ketua

Pdt. Hizkia Rollo, S.Th, MM.


Koordinator Bidang DP2J

4 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

TATA IBADAH HARIAN DALAM KELUARGA


PENDUKUNG “MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI”

PEMBUKAAN DAN SALAM


Pertolongan dalam ibadah kita terjadi dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Menyanyi Nyanyian Mazmur/Rohani/Suara Gembira/KJ …

BERMAZMUR BAGI TUHAN (pilih dari kitab Mazmur untuk berbalas-balasan)


Menyanyi Nyanyian Mazmur/Rohani/Suara Gembira/KJ …

PELAYANAN FIRMAN
Doa : “Kami sekeluarga ingin mendengar FirmanMu..berkatilah dan tuntunlah kami Ya
Allah Roh kudus di saat ini. Amin
Pembacaan Alkitab :

Bentuk : Renungan/PA/Diskusi/Pusis/Games/Puji-Pujian, dll

DOA :
Menyanyi Nyanyian Mazmur/Rohani/Suara Gembira/KJ …

BERKAT :
“Kasih karunia dan berkat dari Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus turun ke
dalam rumah ini selamanya. Amin”

5 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-61 JUMAT 1 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 17:30-33
Bentuk : Renungan

Keluarga kekasih. Bagaimana kita menyelamatkan diri kita sendiri pada saat akhir zaman
menurut keluarga? Dalam bacaan kita, dijelaskan bahwa cara menyelamatkan diri dalam
dunia ini adalah dengan melekat pada Tuhan, dengan menyatu dengan Tuhan. Bisa saja,
karena menyatu dengan Tuhan, kita akan alami kehilangan nyawa. Tetapi jika karena
menyatu dengan Tuhan kita kehilangan nyawa, kita tidak akan menyelamatkan diri kita
sendiri. Karena menyatu dengan Tuhan, menyangkal diri, melepaskan keinginan kita,
mengutamakan Tuhan, jika karena Tuhan kita menderita sampai kehilangan nyawa kita,
kita akan menyelamatkan nyawa kita dalam anugerah Tuhan.
Keluarga kekasih. Memang terdengar tidak masuk akal, kehilangan nyawa tapi
menyelamatkan nyawa. Tapi inilah kebenarannya. Karena iman pada Tuhan, menyangkal
diri, memikul salib, mengikut Tuhan, sampai dengan mati, maka akan menjamin
keselamatan. Sebaliknya karena menyelamatkan nyawa di dunia ini, mencari jalan selamat
yang lain, kita mengamankan diri walau karena itu menyangkal Tuhan, maka kita akan
kehilangan nyawa kita.
Keluarga kekasih. Mari saling menguatkan, saling menolong untuk menjaga iman kita tetap
kepada Tuhan, tetap melekat dengan Tuhan, tetap mengutamakan Tuhan, maka Tuhan
sudah menyelamatkan, karena kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri. Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-62 SABTU 2 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 17:34-37
Bentuk : Renungan

Keluarga kekasih. Dalam hidup di dunia ini, kita sebagai keluarga saat ini, tetapi saat
kedatangan Anak Manusia, kita masing-masing anggota keluarga akan
mempertanggungjawabkan hidup kita. Dalam bacaan kita, dijelaskan oleh Tuhan Yesus,
bahwa saat Anak Manusia datang, setiap orang, masing-masing orang akan menerima
bagiannya. Tidak sama untuk semua, berbeda masing-masing sesuai dengan anugrah Tuhan
yang sama untuk semua, dan respon setiap orang atas anugrah Tuhan itu. Bisa sama-sama
di tempat tidur, ada yang di bawa dan yang lain ditinggal. Bisa sama-sama bekerja di
kilangan, tapi yang seorang dibawa dan yang lain ditinggalkan. Tidak semua karena
bersama di dunia, akan bersama diangkat. Akan ada kematian, kedukaan, kehilangan saat
Anak Manusia itu datang, bagi mereka yang tidak dibawa.
Keluarga kekasih di dalam Tuhan. Dalam hidup di dunia ini, kita saling mengingatkan,
saling mengajak untuk tujuan baik, untuk pekerjaan – pekerjaan kebenaran. Tujuannya
agar seperti kita bersama di dunia ini, kita juga bersama dibawa saat Anak Manusia itu
datang. Hanya terkadang ajakan untuk bersama dalam kebenaran, untuk bersama dalam
jalan-jalan lurus yang Tuhan mau, tidak semua kita sepakat jalani bersama. Ada yang
menolak, tidak mau ikut. Firman ini dengan tegas mengingatkan kita, memotivasi kita,
mari terus bersama dalam yang benar di dunia ini, agar kita pun kedapatan bersama, dalam
saat pengangkatan. Jangan kita di bawa dan yang lain ditinggal, jangan ada duka karena
kita tidak bersama, karena yang lain mengalami kematian kekal, sedang yang lain
kehidupan kekal. Tuhan sayang kita semua, beranugrah bagi kita, menyelamatkan kita seisi
keluarga. Amin.

6 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-64 SENIN 4 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Markus 9:2-3
Bentuk : Renungan

Selamat bagi kita yang sudah memasuki minggu sengsara Tuhan Yesus Kristus ke-4, mari
kita semakin hidup dalam menyebarkan kasih yang Tuhan Yesus ajarkan kepada sesama
dan dunia.
Saksi mata adalah alat bukti penting dan utama untuk mempertanggungjawabkan suatu
peristiwa atau perkara. Yesus melakukan perjalanan ke sebuah gunung yang tinggi, dan
dalam perjalanan ini, Yesus membawa serta 3 orang murid-Nya, nama mereka adalah
Petrus, Yakobus dan Yohanes. Setelah sampai di bukit, suatu peristiwa yang tidak biasa,
terjadi dan 3 orang murid Yesus ini menjadi saksi mata. Peristiwa itu adalah “Yesus
berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat”.
Perubahan rupa seperti ini, pernah terjadi, tetapi peristiwa itu hanya disaksikan oleh Nabi
Musa seorang diri (Kel 3:2-3) … Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di
dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri
itu menyala, tetapi tidak dimakan api. Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana
untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?".
Peristiwa perubahan ke dalam tubuh kemuliaan, yang disaksikan oleh manusia adalah
pada peristiwa Elia terangkat hidup-hidup ke Sorga, dan disaksikan oleh Elisa (2Raj 2:11)
… Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi
dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.

Kisah ini hendak memberikan pelajaran tentang “pemberdayaan”, yaitu “kehidupan ini
ada dalam kendali Tuhan”. Di dalam Kristus perubahan manusia ke dalam tubuh
kemuliaan dapat terjadi dan dialami oleh manusia. inilah suatu inti “pemberdayaan” kita
oleh Allah, bahwa seorang yang ditebus bahwa bumi yang ditebus sudah diberdayakan
oleh Allah. dan Tuhan memberdayakan kehidupan untuk maksud dan tujuan mulia-Nya
yang kudus di alam semesta kita ini dan ke dalam keabadian Tuhan Yesus Kristus.
Maranatha.

7 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-65 SELASA 5 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Markus 9:4
Bentuk : Renungan

Salam dan damai dari Tuhan Yesus Kristus terus hidup dan memancar keluar menjadi
berkat dari kehidupan kita.
Dalam budaya timur khusus di tanah Papua, sebagian suku mempercayai bahwa arwah
orang mati hidup tidak jauh dari hidup profan kita, ada bersama-sama, sebagian lagi
meyakini bahwa arwah orang mati memiliki sifat baik sama seperti sifat orang semasa
hidupnya; dan sebagian lainnya meyakini, arwah orang mati itu setan atau jahat. Sehingga,
dewasa ini tempat pemakaman atau kuburan bagi sebagian orang dipahami sesuai dengan
tingkat keyakinan yang beragam itu. Tetapi dalam teks yang kita baca ini, kita dikagetkan
dengan suatu penyingkapan atau wahyu yang Tuhan Yesus perlihatkan sekaligus ajarkan
kepada ketiga orang murid-Nya dan juga kepada dunia. Pengajaran itu tentang
“kehidupan kekal”. Kehidupan kekal dialami oleh manusia. dan manusia yang
mengalaminya terlebih dahulu adalah “Nabi Musa dan Nabi Elia”. Dua nabi itu kisahnya
tercatat dalam Alkitab. Dan bagaimana Musa dan Elia mendapatkan ijin Tuhan untuk
tampak dan disaksikan oleh mata kepala sendiri dalam keadaan sadar oleh Petrus, Yakobus
dan Yohanes. Musa dan Elia bukan “arwah orang mati” tetapi mereka dalam rahmat
Tuhan melalui Yesus Kristus hadir dalam wujud mengenakan tubuh kemuliaan. Artinya,
apabila kita yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus pada saat maranatha, kita masih
hidup, maka sama seperti Yesus yang mengalami perubahan wujud, Musa dan Elia yang
juga mengalami perubahan wujud, demikian juga manusia pada saat Maranatha. Inilah
makna mendasar yang Yesus ajarkan kepada dunia dengan menyingkapkan kepada Petrus,
Yakobus dan Yohanes tentang “perubahan ke dalam tubuh kemuliaan”. Amin.

8 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-66 RABU 6 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Markus 9:5-6
Bentuk : Renungan

Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus Kristus bagi kita semua dalam keluarga.
Coba ingat… apakah keadaan seperti yang dialami Petrus pernah seseorang dari antara
kita alami? Atau mungkin teman kita yang alami atau kita mungkin pernah mendengar
cerita dari orang lain yang mempunyai pengalaman dan cerita yang agak mirip, yaitu
tentang sesuatu yang kita katakan kepada orang lain, saat kita mengatakan, kondisi kita
dalam keadaan tidak sadar, atau dalam keadaan tidak fokus, atau dalam keadaan tidak
tahu. Bila kondisi seperti itu pernah dialami oleh siapapun dari antara kita atau pun yang
dialami oleh teman dan sahabat kita. Mari bersama membayangkan kondisi yang dialami
Petrus, saat berhadapan dengan Tuhan Yesus yang baru saja mengalami dua kali
perubahan wujud, rupa, bentuk, yaitu “Petrus menyaksikan Yesus berubah rupa, Yesus
berpindah dari tubuh fana berubah rupa dan masuk ke dalam tubuh kemuliaan sebagai
“lingkup kekekalan yang disingkapkan dan dapat dilihat”, tubuh kekekalan dalam
beberapa waktu sempat ditangkap atau dilihat oleh mata fisik Petrus, Yakobus dan
Yohanes. Setelah itu, Yesus berubah rupa lagi, yaitu kembali ke dalam tubuh fisik dalam
ruang waktu, terbatas dan fana. Peristiwa yang “ajaib ini” begitu menakjubkan, sangat
berdimensi supranatural, ada lingkup kekudusan Tuhan yang menaungi di dalam Yesus
Kristus, sehingga ada alasan untuk mengungkapkan “jiwa ketaksadaran Petrus”, yang
melangkah dengan antusias dan inisiatif yang besar untuk “menangkap kekekalan tubuh
kemuliaan dari Yesus, Musa dan Elia” agar dikurung dalam kemah seperti yang digagasnya,
dari sini seolah ketaksadaran “logis” Petrus mengingatkan kita bahwa “tubuh kemuliaan”
dalam pandangan Petrus dapat dikurung dalam suatu bangun fisik seperti “kemah” untuk
menetap dalam dunia fana kita. Amin.

Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

9 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-67 KAMIS 7 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Markus 9:7
Bentuk : Renungan

Syalom bagi kita, keluarga yang mendapatkan berkat dalam ibadah ini.
Bila kita merencanakan kegiatan di luar gedung atau ruangan, maka kita membutuhkan
pengeras suara. Fungsi pengeras suara itu adalah suara seseorang pembawa acara, liturgos
atau Pelayan Firman dapat menjangkau peserta yang duduk di tempat yang agak jauh dari
tempat pembawa acara atau pelayan firman berdiri. Kita membayangkan di suatu bukit
yang berjarak cukup antara Petrus, Yakobus dan Yohanes serta tempat penampakkan
antara Yesus, Musa dan Elia ada suara yang keluar dari dalam awan-awan dan suara itu
terdengar jelas mengatakan “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”. Suara itu
memberikan penegasan bukan tentang Musa dan Elia, tetapi tentang Yesus Kristus. Dalam
kerangka karya Allah di dalam dunia status inkarnasi Yesus disebutkan sebagai “Anak yang
Kukasihi”, suatu jabatan yang kemudian menjadi “milik dari setiap orang yang ada di
dalam dunia tempat di mana Yesus Kristus berkarya sebagai karya Allah, dan manusia
dalam dunia mengaku percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan, maka semua orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus mengenakan status sebagai “anak-anak Allah”.
satu hal yang mendapatkan penegasan dalam “suara yang turun dari dalam awan itu
adalah, manusia menggunakan pancaindera “pendengaran”. Dan panca indera
pendengaran itu “wajib digunakan untuk mendengarkan Dia yang dikasihi Allah”. Amin.

“Inilah Anak yang Kukasihi,


dengarkanlah Dia”

10 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-68 JUMAT 8 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Markus 9:8-10
Bentuk : Renungan

Syalom. Semua anggota keluarga kita menjadi terbaik karena diberkati Tuhan selamanya.
Teks yang kita baca ini memberikan kepada kita dua pesan. Pesan yang pertama : Yesus
melarang mereka untuk menceritakan “penyingkapan” atau “wahyu” yang baru saja
Tuhan karuniakan kepada dunia melalui Petrus, Yakobus dan Yohanes, melihat
keberadaan Yesus yang sesungguhnya, yaitu dari kekekalan, buktinya dari hidup kekal
yang dialami oleh Musa dan Elia, Tuhan Yesus Kristus terhubung sebagai “Sang Kekal”.
Hal kedua berupa pesan masa depan tentang “Anak Manusia bangkit dari antara orang
mati”.
Mari kita menghubungkan dua pesan dimaksud. Pesan yang pertama tentang “tubuh
kemuliaan”, yaitu di dalam Tuhan Yesus Kristus, seseorang dirahmati Allah untuk
mengalami perubahan wujud dari tubuh fana ke tubuh kemuliaan yang terjadi pada masa
“pengangkatan” atau Maranatha. Pesan yang kedua tentang “tubuh kemuliaan” yang
diperoleh dari “Anak manusia yang akan disalibkan, mati, dikuburkan, turun ke dalam
Kerajaan maut, hari ketiga bangkit dari antara orang mati”. Pada bagian kedua ini, Yesus
menegaskan bahwa perubahan ke dalam tubuh kemuliaan dapat terjadi kepada manusia
di dalam dunia, bagi mereka yang percaya kepada Yesus Kristus Tuhan. Pada saat
meninggal, akan mengalami kebangkitan dari antara orang mati, seperti yang terjadi pada
Tuhan Yesus Kristus yang bangkit dari antara orang mati. Amin.

11 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-69 SABTU 9 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Markus 9:11-13
Bentuk : Renungan

Syalom. Keluarga kita mengalami berkat sukacita dalam ibadah ini. Imanuel.
Dalam pernyataan Yesus, kita menemukan kebenaran nubuat Nabi-Nabi di Israel dan
penggenapannya pada zaman Yesus. Penggenapan nubuat pertama tentang “Elia yang
akan datang dan Yesus mengatakan : “Memang Elia sudah datang” (ay 13b); penggenapan
nubuatan yang kedua muncul dalam pernyataan Yesus “bagaimanakah dengan yang ada
tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan?”
(ay 12). Kita bersyukur bahwa Alkitab yang kita gunakan terbukti kebenarannya sebagai
“firman Allah”. Yesus menyatakan dua nubuat yang digenapi adalah salah satu bukti dan
dasar penting dan utama bahwa Alkitab benar-benar adalah Firman Allah. mari kita terus
membaca Alkitab dengan iman. Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-71 SENIN 11 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Matius 26:17-18
Bentuk : Renungan

Bpk/Ibu/anak-anak yang Tuhan kasihi !


Ada dua hal kita temui di nats bacaan kita :
Pertama : Murid – murid datang pada Yesus bertanya pada-Nya mana yang Yesus
kehendaki bagi mereka untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi Yesus
Kedua : Mendengar petunjuk Tuhan untuk melakukan seperti Tuhan atau Guru mereka
lakukan.
Tahun 2024 adalah tahun pemberdayaan dengan tema triwulan I : Tuhan Sumber utama
Pemberdayaan maka hal penting yang perlu diterapkan sesuai firman Tuhan adalah : dalam
hidup semua kerja/ karya/pelayanan/study/pergumulan, maka datang dan mendengar apa
kata Tuhan adalah sikap yang benar sebagai anak-anak Tuhan/orang percaya untuk
mengetahui mana yang Tuhan kehendaki yang harus kita lakukan atau hindari. Dengan
datang dan mendengar petunjuk Tuhan karena Tuhan Sumber utama kehidupan. Dengan
kesadaran dan keyakinan ini hidup dan semua yang hendak dilakukan dapat diperdayakan
dan dipakai Tuhan bagi kemuliaan Nama Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

12 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-72 SELASA 12 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Matius 26:19-20
Bentuk : Diskusi

Bpk/Ibu/anak-anak yang Tuhan Kasihi! Di ayat 19 – 20 adalah jawaban atau petunjuk Yesus
kepada murid yang harus di lakukan.
Pertanyaan :
(1) Sebutkan petunjuk/perintah Tuhan kepada murid – murid sesuai dengan ayat 19.
(2) Apa sikap murid – murid atas perintah Tuhan. Lihat ayat 20.
(3) Teladan apa yang kita belajar dari ayat-ayat ini dalam menjalani kehidupan setiap hari?

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-73 RABU 13 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Matius 26:21
Bentuk : Renungan

Apa rasanya seorang guru dihianati muridnya atau sahabat yang berhianat kepada
sahabatnya pasti sakit/kecewa. Yesus ada dalam situasi itu dimana Yesus tahu hati dari salah
satu murid-Nya yang bernama Yudas akan menyerahkan Dia ke tangan tentara orang
Yahudi untuk selanjutnya disalibkan, Yesus berkata “seorang dari antara kamu akan
menyerahkan Aku” Pelajaran untuk kita menjadi murid Tuhan/orang percaya yang setia
untuk melayani Tuhan dengan semua yang Tuhan anugerahkan dalam hidup atau
berdayakan semua potensi yang Tuhan anugerahkan dalam hidup dengan benar dan setia
di setiap situasi apapun sehingga suatu saat kita tidak didapati oleh Tuhan sebagai seorang
murid yang tidak setia /orang percaya yang menyangkal Tuhan atau mungkin juga dapat
menghianati-Nya. Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-74 KAMIS 14 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Matius 26:22
Bentuk : Renungan dalam bentuk Pujian

Di ayat ini Murid – murid mulai disadarkan oleh Yesus di antara mereka ada yang
mengkhianati Dia. Untuk itu Murid – murid selain Yudas mulai mengaku satu dengan
lainnya : Bukan aku Ya Tuhan.
Makna penting bagi kita dari firman ini Mengikut/mengasihi/melayani Yesus harus dengan
Sungguh. Cari lagu dan semua keluarga terlibat menyayi lagu yang berkaitan kesetiaan
mau mengasihi/melayani Tuhan dengan sungguh. Contoh : Melayani, melayani lebih
sungguh 2x Tuhan lebih dulu melayani kepadaku, melayani, melayani lebih sugguh.
(Mengasihi mengasihi lebih sungguh 2x, Tuhan lebih dulu mengasihi kepadaku mengasihi,
mengasihi lebih sungguh) atau pujian lain yang keluarga sepakati yang berkomitmen mau
setia dengan Tuhan selamanya.

13 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-75 JUMAT 15 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Matius 26:23
Bentuk : Renungan

Bpk/Ibu/anak-anak yang dikasihi Tuhan !


Yesus memberitahu siapa sesungguhnya yang menghianati-Nya. Sementara Yudas sendiri
sebenarnya hendak menyembuyikan perbuatannya yang keji bagi Yesus, tapi Yudas tidak
menyadari bahwa dia bisa menyembunyikan perbuatan liciknya dari mata murid – murid
sahabatnya tapi Yudas tidak dapat menyembunyikan perbuatannya di hadapan Yesus
Tuhan gurunya yang melihat hati Yudas yang tersembunyi atas ketidaksetiaan kepada-Nya.
Kita diminta sebagai keluarga Kristen harus ada keterbukaan satu dengan lainnya, sebagai
satu keluarga antara suami, istri, orang tua terhadap anak, terutama sebagai anak-anak
Tuhan. Di hadapan sesama kita bisa bersandiwara tapi tidak dengan Tuhan. Di hadapan
sesama/ suami istri/orang tua dan anak kita bisa tidak jujur, tapi tidak dengan Tuhan.
Antara sesama kita hanya bisa melihat bahkan mengukur dari luar tapi tidak dengan Tuhan,
Ia melihat sampai ke hati yang paling dalam. Kita dipanggil Tuhan untuk berdayakan semua
yang kita miliki kepada Tuhan dan sesama karena itu segala yang kita lakukan, lakukanlah
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Manusia melihat dari luar tapi Tuhan
melihat hati. Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-76 SABTU 16 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Matius 26:24-25
Bentuk : Renungan

Yesus memberitahu bahwa Ia akan menjalani semua yang Allah Bapa sudah tetapkan bagi-
Nya untuk keselamatan Manusia. Tapi setiap orang yang kompromi dengan kejahatan
akan mempertanggung jawabkan perbuatannya seperti yang dilakukan Yudas. Sekalipun
Yudas bersandiwara seolah - olah bukan dia murid yang menghianati Yesus gurunya tapi
Yesus tahu pengkhianatan Yudas dan dia tidak dapat menyembunyikan di hadapan Yesus.
Pelajaran penting untuk kita. Setiap kita akan mempertanggung jawabkan semua yang kita
lakukan sebagai anak-anak Tuhan/orang percaya. Karena itu persembahkanlah yang
terbaik dengan semua yang kita miliki dengan jujur, iklas, sukacita dalam melayani Tuhan.
Percaya semua yang kita lakukan kelak kita akan menuainya. Amin.

14 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-78 SENIN 18 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:14-18
Bentuk : Renungan

Keluarga Yang Tuhan Kasihi, Makan bersama kerap menjadi momen yang sangat berharga
dalam keluarga, apalagi ketika baru pertama kali bertemu dengan orang-orang yang lama
tidak berjumpa, sebagai keluarga yang baru bertemu biasanya kita membuat makan makan
bersama dalam keluarga sebagai momen penting untuk membangun rasa kebersamaan
sebelum mereka akan kembali. Sama halnya makan bersama pada meja perjamuan untuk
memperingati peristiwa penting, salah satunya adalah perpisahan.
Sebelum berpisah biasanya, kita berkumpul bersama dengan keluarga. Tentu saja hal
yang paling utama pertemuan itu bukan soal makan saja tetapi biasanya kesempatan itu kita
pakai untuk berbicara dari hati ke hati sebagai keluarga yang lama tidak bertemu.
Bacaan ini menjelaskan bahwa Yesus pun melakukan hal serupa sebelum disalib dan
berpisah dengan murid-murid-Nya. Ia menggunakan perjamuan makan Paskah terakhir
untuk mencurahkan isi hati-Nya. Yesus memberi tahu mereka bahwa saat-saat penderitaan-
Nya sebagai Anak Manusia akan segera tiba. Yesus tidak menjadikan momen makan Paskah
terakhir itu sebagai acara perpisahan saja, Ia juga menyampaikan sebuah pengajaran
penting, bukan hanya kepada murid-murid-Nya, tetapi bagi setiap orang percaya kepada
Yesus. Yesus berpesan agar perjamuan Paskah terus dilakukan untuk memperingati
penderitaan-Nya. Roti melambangkan tubuh Kristus dan anggur adalah darah-Nya yang
tertumpah bagi isi dunia.
Perjamuan Kudus adalah momen bagi orang percaya termasuk keluarga kita untuk
mengingat karya anak manusia. Perjamuan Kudus juga menjadi momen bagi kita untuk
mengingat janji kedatangan Yesus kembali. Dengan mengingat semua itu, kita tetap hidup
dalam kebenaran Allah. Mari kita menjalani kehidupan dengan percaya kepada Kristus
dengan terus mengingat pengorbanan dan karya keselamatan-Nya di setiap kehidupan
kita, dan tetap setia kepada Tuhan selama kita masih menantikan kedatangan-Nya kembali.
Tuhan menolong kita semua, Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-79 SELASA 19 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:19
Bentuk : Renungan

Bapa dan anak-anak yang Tuhan kasihi,


Roti Perjamuan melambangkan tubuh yang akan diserahkan bagi para murid sebagai
lambang dari tubuh Tuhan Kristus. Demikian pula air anggur yang mereka minum,
melambangkan darah-Nya yang akan tercurah sebagai perjanjian dan perdamaian Allah
dengan manusia. Perjamuan berbicara tentang diri Allah sendiri, yaitu bahwa Anak Domba
Allah disalibkan, sehingga manusia berdosa diselamatkan dari kematian kekal.
Perjamuan Kudus yang biasanya kita lakukan itu, mengingatkan kita akan pengorbanan
tubuh dan darah Yesus yang dicurahkan demi menebus dosa kita. Inilah makna baru di
dalam perjamuan kudus. Sebagai kelurga kita akan mengalami persekutuan bersama
dengan Tuhan Yesus, juga bersama dengan semua orang percaya melalui perjamuan seperti
yang dilakukan oleh Yesus bersama para murid.
Kita yang mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, kita menghormati kasih Kristus.
Kiranya bukan hanya pada momen Perjamuan Kudus kita mengenang kematian dan
pengorbanan Yesus di kayu salib, tapi biarlah di sepanjang hidup ini, kita mengenang cinta
kasih dan pengorbanan Kristus bahwa Allah di dalam Yesus Kristus menjadi Domba Paskah
yang dikorbankan bagi Penebusan dan Penyelamatan manusia, dunia dan segala isinya,
Amin.

15 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-80 RABU 20 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:20
Bentuk : Renungan

Keluarga yang Tuhan Kasihi, Bacaan kita saat ini adalah lanjutan dari Lukas 22 : 14 -19
yang menceriterakan Yesus sangat rindu Ia makan paskah bersama-sama dengan para murid
sebelum Ia menderita, karena Yesus katakan Ia tidak akan makan lagi sampai Ia beroleh
kegenapan dalam kerajaan Allah, dengan demikian Yesus mengambil Roti, mengucap
syukur, memecah-mecahkannya dan memberikan kepada mereka, kata-Nya “Inilah tubuh-Ku
yang diserahkan bagi kamu perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku. Demikian Ia
mengambil sebuah cawan mengucap syukur dan berkata cawan ini adalah Perjanjian
Baru oleh darah-Ku yang ditumpahkan bagi kamu (ayat 6-20). Yesus mau katakan bahwa
keselamatan itu dari kematian-Nya sebagai korban bagi mereka yang telah menerima roti dan
memberikan makna baru pada cawan yang disimbolkan dengan darah perjanjian yang
dicurahkan bagi jemaat sebagai umat kepunyaan Allah. Perjamuan makan dan minum
mengikatkan Yesus dan murid-murid-Nya, bahwa Ia mendekati manusia dengan hati-Nya,
dan manusia berjanji untuk taat kepada Yesus untuk memelihara hukum- Nya. Yesus katakan
perbuatlah ini, menjadi peringatan akan Aku. Yesus tau begitu mudahnya manusia
melupakan apa yang telah di ucapkanya, namun, mari bersama keluarga …… kita
membuat komitmen untuk tidak melupakan kebaikan dan pengorbanan Yesus Kristus
dalam hidup kita selamanya, Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-81 KAMIS 21 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:21-27
Bentuk : Renungan

Keluarga yang Tuhan Kasihi, Firman Tuhan ini menjelaskan kepada kita bahwa pada saat
Yesus makan perjamuan malam bersama murid-murid ada orang yang menyerahkan Yesus
juga duduk bersama dengan Yesus di meja perjamuan. Yesus tahu bahwa sebagai Anak
Manusia, Ia harus pergi untuk suatu tugas mulia, yaitu keselamatan bagi manusia, dunia
dan segala isinya, karena Yesus Juruselamat dunia, tetapi celakalah dia yang menyerahkan
Yesus. Di samping itu para murid mempersoalkan siapa yang paling terbesar di antara
mereka, sepertinya jabatan menjadi penting sehingga para murid tidak lagi melihat
penderitaan Yesus tetapi saling bertengkar di antara mereka.
Yesus mengingatkan dan menasihati para murid bahwa siapa yang terbesar di antara kamu
hendaklah menjadi yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Ia mengajarkan
bahwa besar yang sejati dalam kerajaan Allah adalah ketika menjadi yang paling muda dan
menjadi pemimpin yang melayani. Menjadi yang paling muda berarti memiliki sikap
banyak mendengar dan menghormati orang lain. Sedangkan menjadi seorang pelayan
berarti memiliki sikap kerelaan dan rendah hati untuk melayani orang lain, sehingga kita
hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi bersam dan bersama sesama.
Yesus mengingatkan agar kita menaruh belas kasihan kepada sesama kita yang malang
hidupnya. Ketika kita melihat orang yang lapar dan haus, kita harus memberinya makan
dan minum. Artinya, tanggung jawab untuk memperhatikan dan berbelaskasihan kepada
para janda, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin adalah panggilan kita sebagai orang-
orang yang telah menerima belas kasihan dan anugerah Allah. Tuhan memberkati dan
menolong kita dalam rumah ini, Amin.

16 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-82 JUMAT 22 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:28-30
Bentuk : Renungan

Keluarga Yang Tuhan kasihi,


Yesus yang mendengar perselisihan dikalangan murid-murid, dan Ia memberi nasihat
bahwa yang terbesar justru adalah seorang yang menjadi pelayan. Barang siapa yang
tinggal bersama dengan Yesus maka Yesus akan memberikan hak-hak untuk memperoleh
kerajaan. Bacaan kita saat ini menunjukan adanya jaminan dan janji Yesus kepada murid-
murid-Nya yang tetap tinggal bersama-sama dengan Yesus dalam segala pencobaan yang
Ia alami, Yesus menjanjikan akan menentukkan bagi mereka hak-hak kerajaan, tetapi bukan
hak kerajaan duniawi melainkam hak kerajaan yang kekal, Kerajaan Allah.
Janji yang manis bagi barangsiapa yang mau tetap tinggal bersama Yesus walaupun
berbagai pergumulan bahkan penderitaan bisa membuat manusia meninggalkan Yesus,
namun kita tetaplah setia pada kepada Yesus. Berpeganglah pada jaminan dan janji Yesus
kepada murid-murid-Nya yang juga bagi kita murid-murid Yesus di masa sekarang ini.
Perjaamuan Kudus yang kita lakukan mengingatkan semua orang percaya atas karya dan
pengorbanan Yesus bagi umat ciptaan-Nya yang telah dibeli dengan harga yang lunas di
bayar dengan darah Yesus, hendaknya memotivasi setiap keluarga untuk memandang
kepada karya Allah yang besar, dan menjadikan sebagai akta iman percaya dalam
kehidupan kekristenan kita. Melalui Perjamuan Kudus, Allah mengikat diri dengan manusia
melalui perjanjian-Nya, untuk hidup dalam persekutuan kasih, satu dengan yang lain
sebagai bukti kasih Kristus kepada semua orang tanpa ada perbedaan satu terhadap yang
lain. Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-83 SABTU 23 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:31-38
Bentuk : Renungan

Kelurga yang Tuhan Kasihi,


Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku
telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur, dan engkau, jikalau engkau
sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu. Dalam perjamuan terakhir Yesus memberi dua
pesan. Pesan pertama ditujukan kepada Petrus tanpa mengabaikan murid-murid lainnya.
Iblis menuntut agar Petrus dan murid-murid lain “ditampi” seperti gandum (ayat 31).
“Ditampi” artinya dipisahkan. Iblis merasa bila Petrus gagal, maka murid lain juga akan
mengikuti jejak Petrus. Situasi demikian disadari sepenuhnya oleh Yesus. Bagaimana Yesus
menghadapinya. Yesus berdoa dalam doa, Yesus mendoakan agar Petrus tidak mengalami
kegagalan, tetapi Yesus mendoakan agar Petrus tidak mengubah imannya. Artinya, Petrus
dimampukan untuk mengerti tentang arti pemulihan. Pelajaran inilah yang kelak
memampukan Petrus untuk menguatkan murid-murid lain (ay 32)
Pesan kedua diberikan kepada murid-murid lain termasuk juga Petrus. Yesus mengingatkan
agar mereka mempersiapkan diri secara fisik dan rohani. Persiapan fisik dilambangkan
dengan istilah pundi-pundi, sedang persiapan rohani disimbolkan dengan istilah pedang.
Yesus menegaskan dengan bahasa metafora perlunya persiapan rohani. Mereka perlu
pedang rohani. Pedang rohani ini lebih penting dari persiapan fisik. Ketika kita mengalami
kegagalan, kita akan mengerti tentang arti keberhasilan.
Tuhan menolong kita untuk tetap berdoa agar kita dijauhkan dari cobaan dan biarlah iman
kita semakin kuat untuk percaya bahwa Yesus adalah anak Allah yang hidup yang berkuasa
baik di sorga dan di bumi, Amin.

17 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-85 SENIN 25 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:39-40
Bentuk : Refleksi Melalui Diskusi

Semua yang dikasihi Tuhan.

Ketika Yesus dan para murid tiba di bukit Zaitun, Yesus menyampaikan kepada para murid
: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan?”.
Kita hendak belajar bersama, lewat diskusi dengan pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang kita pahami tentang pencobaan?
2. Apa yang perlu kita lakukan kita menghadapi pencobaan?. Mengapa?
(Masing-masing diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat) dan (Sesudah semua
menyampaikan pendapat)

Semua yang dikasihi Tuhan …,


Kita sadar bahwa kita lemah dan terbatas dalam banyak hal, sebab itu di tahun 2024 ini,
hendaknya kita juga lebih aktif lagi untuk tekun berdoa dalam kehidupan kita setiap hari.
Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-86 SELASA 26 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:41-44
Bentuk : Renungan

Semua yang dikasihi Tuhan …,


Hal berdoa adalah hal yang biasa atau sering atau selalu kita lakukan. Tetapi … pernahkah
kita berdoa sampai mengeluarkan peluh/keringat seperti tetes-tetes darah?. Dipastikan
bahwa sama sekali tidak pernah !.
Yesus yang adalah Tuhan kita, berdoa dalam keadaan yang sangat ketakutan (ayat 44)
bahkan peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Ini
menunjukan bahwa :
1. Penderitaan yang akan dialami/dihadapi Yesus tentu sangatlah berat.
2. Yesus berdoa dengan sungguh-sungguh.
3. Yesus adalah Manusia sejati sekaligus Allah yang sejati. Sebagai Manusia yang sejati
Yesus sangat ketakutan (ayat 44). Jadi, apa yang dialami dan dirasakan oleh manusia,
juga sudah dialami dan dirasakan oleh Yesus.

Sikap Yesus saat berdoa adalah tidak memaksa atau mengikuti keinginan-Nya tetapi tetap
dalam ketaatan dan kerendahan hati terus bermohon kepada Bapa-Nya. Ini nampak pada
kata-kata Yesus “Ya Bapa, jikalau Engkau mau“ juga “bukanlah kehendak-Ku melainkan
kehendak-Mulah yang terjadi”. Dari isi doa Yesus ini, kita temukan arti sesungguhnya
jawaban Allah adalah “jalan keselamatan manusia dan dunia tidak ada jalan lain yang
dikehendaki Bapa, inilah jalan satusatunya yang Allah kehendaki. Amin.

18 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-87 RABU 27 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:45-46
Bentuk : Refleksi melalui Diskusi

Semua yang dikasihi Tuhan.


Berdoa adalah sesuatu yang selalu kita lakukan. Sekarang kita mau belajar bersama tentang
berdoa, lewat pertanyaan yang akan kita diskusi saat ini.
1. Apa yang kita mengerti tentang berdoa?
2. Mengapa kita perlu berdoa?
3. Apa saja yang sering menjadi penghalang sehingga kita tidak tekun untuk berdoa ?
(Setiap orang diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat) dan (Setelah masing-
masing menyampaikan pendapat)

Semua yang dikasihi Tuhan.


Berdoa adalah hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Kalau Tuhan Yesus saja
berdoa, maka sudah seharusnya kita yang manusia ini lebih banyak lagi berdoa.
Perhatikan kata—kata Yesus kepada para murid : “Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan
berdoalah”. Ini bukan tidak boleh tidur. Tidur itu penting dan perlu. Tuhan pun memberi
berkat pada orang yang dikasihiNya pada waktu tidur. Tetapi jangan hanya karena tidur
membuat kita tidak berdoa. Jangan hanya karena tidur membuat kita tidak tekun untuk
berdoa.
Sudah tentu, kita diingatkan untuk tidak sekedar berdoa tetapi tekun berdoa. Kalau biasa
berdoa, itu pasti banyak orang melakukannya, tetapi … tekun berdoa, belum tentu semua
orang akan tekun melakukannya. Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-88 KAMIS 28 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:47-48
Bentuk : Renungan

Semua yang dikasihi Tuhan …,


Apa pendapat dan respon setiap kita, ketika seseorang yang selama ini selalu bersama kita,
terlihat dekat dan akrab, tetapi ia justru “menjual” atau mengkhianati atau berbuat jahat
kepada kita?. (Disilahkan jika ada yang mau memberikan pendapat beri kesempatan).
Intinya, siapa pun kita, pasti tidak terima, cara atau perlakuan seperti itu !. Sebab,
seharusnya orang tersebut menjaga kekeluargaan yang sudah terajut dan bukan malah
merusak.
Tertulis dalam Alkitab bahwa Yudas yang adalah salah satu (1) dari murid Yesus, yang selalu
mengikut Yesus, justru menjadi penunjuk jalan bagi rombongan yang akan menangkap
Yesus. Yudas mengkhianati Yesus. Cara Yudas sangat halus dan meyakinkan yakni
mendekati Yesus untuk menciumNya. Dengan mencium Yesus sang gurunya, seolah-olah
Yudas mau menunjukan bahwa ia menghormati dan dekat dengan Yesus.
Namun …, sekalipun cara Yudas sangat halus dan meyakinkan, Yesus mengetahui niat jahat
atau niat “busuk” dari Yudas, maka, Yesus menegaskan kepadanya : “Hai Yudas, engkau
menyerahkan Anak Manusia dengan ciuman ?”.
Ini mengajarkan kita bahwa :
1. Yesus Tuhan adalah Allah yang mahatahu.
2. Selalu waspada sebab bisa jadi orang yang dekat dengan kita atau orang yang kita
“percaya” justru menyusahkan kita di kemudian hari. Karena itu, jangan
mudah/gampang percaya kepada manusia.
3. Mari kita lebih sungguh-sungguh mengasihi Yesus lewat tindakan dan seluruh perbuatan
hidup kita setiap hari.

19 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

HARI KE-89 JUMAT 29 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:49-51
Bentuk : Renungan

Semua yang dikasihi Tuhan


Menurut kita yang beribadah saat ini, haruskah kejahatan dibalas dengan kejahatan?.
(Silahkan masing-masing memberikan pendapat!).

Sebagai orang yang percaya kepada Yesus Kristus, ajaran dan teladan yang diberikan oleh
Yesus Tuhan kita adalah kejahatan dibalas dengan kebaikan. Artinya, tugas kita adalah
selalu berbuat baik kepada siapapun. Pembalasan adalah hak Tuhan dan bukan hak kita.
Tidak hanya itu, kita pun diminta untuk berdoa dan memberkati orang-orang yang berbuat
jahat kepada kita. Ini kita tahu dengan sangat jelas. Tetapi prakteknya sangat sulit, sebab
kita cenderung mengikuti perasaan dan kemauan diri kita sendiri tetapi kita tetap menyebut
diri sebagai pengikut Yesus.
Pada Alkitab yang kita baca di saat ini, jelas bagi kita bahwa Yesus tetap menyatakan kasih
dan kuasaNya kepada mereka/rombongan yang datang untuk menangkapNya. Bahkan
ketika para murid bertanya : “Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang
?” juga seorang dari para murid menyerang hamba Imam Besar sampai telinga kanannya
putus, Yesus justru menenangkan para murid dengan berkata : “Sudahlah itu” lalu Yesus
menyembuhkan telinga hamba Imam Besar itu.
Hidup dan keteladanan yang Yesus nyatakan adalah selalu tentang kebaikan. Karena itu,
mari kita isi dan warnai seluruh kehidupan ini dengan selalu menyatakan kebaikan bagi
siapa saja yang kita jumpai sebagai tanda syukur kita atas pengorban Kristus bagi kita.
Amin.

=========
==========gki menyembah==========
=========

HARI KE-90 SABTU 30 MARET 2024


Pembacaan Alkitab : Lukas 22:52-53
Bentuk : Renungan

Semua yang dikasihi Tuhan …,


Siapakah rombongan yang datang bersama Yudas ?. Pada Lukas 22 : 52, sangat jelas bagi
kita bahwa rombongan yang datang itu adalah para Imam Kepala, para petugas Bait Allah
serta tua-tua bangsa Yahudi. Ini adalah kelompok orang yang selalu melayani, mengajar
dan berdoa bagi umat. Mereka datang untuk apa?. Mereka datang sambil membawa
pedang dan pentung untuk menangkap Yesus.
Apakah Yesus seorang penjahat?. Sama sekali TIDAK !. Yesus BUKAN penjahat. Yesus sama
sekali TIDAK berbuat jahat. Yesus sama sekali TIDAK berbuat dosa. Inti pengajaran, hidup
dan seluruh pelayanan Yesus adalah tentang kasih.
Lalu mengapa mereka datang menangkapNya dengan cara seperti itu ?. Yesus mengetahui
niat jahat mereka, karena itu Yesus menegaskan kepada mereka “Sangkamu Aku ini
penyamun, maka, kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung?. Padahal tiap-tiap
hari Aku ada di tengah-tengah kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku”.
Ungkapan Yesus hendak menegur dan mengkritik sikap mereka yang datang untuk
menangkapNya, sedangkan mereka bersembunyi di balik kemunafikan yang mereka
lakukan. Yesus pun menegaskan : “ Tetapi inilah saat kamu, dan inilah kuasa kegelapan
itu”. Ini bukanlah berarti Yesus menyerah kepada mereka atau menyerah kepada kuasa
“kegelapan” itu, BUKAN sama sekali. Yesus memiliki kuasa dan dapat melakukan apa saja.
Sedangkan mereka yang merancangkan dan melakukan kejahatan, hidup dalam
kemunafikan justru menunjukan mereka dikuasai kuasa “kegelapan”/kuasa iblis/si jahat itu.
Karena itu, hendaknya kita terus memberi diri dan hidup kita untuk dipimpin oleh Yesus.
Amin.

20 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua


MEZBAH PENYEMBAHAN KELUARGA GKI
JANUARI – FEBRUARI – MARET 2024

========= SELAMAT JALAN MARET 2024


DAN
SELAMAT DATANG APRIL 2024 ==========

21 Tema Triwulan I : “Tuhan Sumber Utama Pemberdayaan”

Masa Pemberdayaan Papua

Anda mungkin juga menyukai