Anda di halaman 1dari 2

MATERI KHOTBAH KUNCI BULAN Rabu, 31 Agustus 2022

Tema Bulanan: Tuhan Memberkati Indonesia


Tema Mingguan: Hiduplah Dalam Kerendahan Hati
Bacaan : Mazmur 112: 1-10 (Fokus Ayat 9) Warna Liturgis : Hijau berlogo Alkitab terbuka di atasnya
terdapat salib dan tulisan (Alfa) A dan 2 (Omega).

1. PENGANTAR
Kerendahan hati diartikan sebagai 'nila! yang diperoleh dari penghormatan yang dalam kepada Tuhan.' Hal
ini melibatkan pengenalan akan 'tempat kita yang sebenarnya dalam hubungan dengan Allah sebagai
Pencipta dan dengan ciptaan-ciptaan Tuhan yang lain, dan sikap ini menentukan perbuatan kita. Kerendahan
hati juga mengantar kita untuk mengakui bahwa kita dan segala ciptaan di dunia ini bukan apa-apa di
hadapan Tuhan, dan kerendahan hati mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan pemahainan ini. Jadi,
kerendahan hati membantu kita untuk melihat segalanya dengan kaca mata Tuhap: kita melihat diri kita
yang sesungguhnya, tidak melebih-lebihkan hal positif yang ada pada kita. namun juga tidak mengingkari
bahwa segalanya itu adalah pemberian Tuhan. Kerendahan hati sesungguhnya adalah sifat bijak dalam diri
seseorang yang membuat ia dapat memposisikan dirinya sama dengan orang lain, tidak merasa lebih pintar,
tidak merasa lebih baik, tidak merasa lebih mahir, tidak merasa lebih hebat, dan dapat menghargai orang lain
dengan tulus. 21

Mazmur 112 adalah mazmur kebijaksanaan disebut demikian karena nampak dalam kata pembuka mazmur
ini: Berbahagialah..... Dalam kesusasteraan kebijaksanaan seruan ini termasuk seruan orang bijak yang mau
memuji orang karena keadaan atau perbuatannya yang mengarah atau membawanya kepada keselamatan.
Mazmur kebijaksanaan ini mnelukiskan tentang kebahagiaan orang benar yang isinya sesuai dengan ayat 1

II. KAJIAN TEKS


Ayat 1: Orang yang takut Tuhan adalah orang yang berbahagia
Pada ayat 1 menyebut berbahagialah orang yang takut akan Tuhan bersamaan dengan itu pula pada ayat ke-2
menyebut orang benar akan diberkati. Namun jika ditelusuri, tidak ada perbedaan antara keduanya. Orang
yang takut akan Tuhan dapat dikatakan sebagai orang yang benar juga. Menurut pemazmur, orang yang
takut akan Tuhan dan yang suka pada perintah-Nya adalah orang yang tidak akan takut terhadap apapun.
Orang seperti itu akan memiliki keturunan yang perkasa; angkatannya, harta kekayaannya akan tetap dan
kebajikannya akan dikenang. Pemazmur selain mengajak orang benar untuk berbahagia, ia juga
menunjukkan alasan mendasar mengapa orang benar itu patut berbahagia. Bahwasanya orang yang hidup
benar di hadapan Tuhan akan diberkati hidupnya dengan berkat yang melimpah.

Ayat 2-4: Berkat Tuhan atas orang benar


Nats ini juga menunjukkan sekalipun hidup orang yang benar itu terancam oleh para lawannya dan oleh
kabar buruk, baik itu berita tentang kecelakaan yang akan terjadi atau kabar angin yang mencemoohkan
nama baiknya sekali kali ia tidak takut dan hatinya tetap teguh percaya kepada Tuhan. Kasih Tuhan selalu
menaungi hidupnya dan berkat Tuhan melimpah atasnya. Berkat itu dalam bentuk: keturunan yang perkasa,
rumahnya diberkati dengan harta dan kekayaan, orang benar tidak berjalan dalam kegelapan karena terbit
terang bagi orang benar.

Berkat Tuhan bagi orang benar yang takut dan taat padla hukum dan perintah Tuhan. Pemazmur selain
menunjukkan berkat Tuhan bagi orang benar yang takut akan Tuhan juga menunjukkan sebuah sikap yang
sesuai yang harus dilakukan oleh orang benar terhadap sesamanya manusia. Di sini dapat dilihat bahwa
dalam Mazmur 112 menunjukkan 2 hal atau sikap penting yakni:
1) menunjukkan sikap atau hubungan manusia dengan Tuhan (ay. 1), dan 2) menunjukkan sikap atau
hubungan manusia dengan manusia lain atau sesamanya

Ayat 5-9 Siikap orang benar terhadap sesama


Orang benar selain taat dan tunduk pada perintah Tuhan, ia juga harus mampu memperhatikan sesamanya
yang berkekurangan. Di sini pemazmur menekankan sikap yang adil dan benar, yakni sebuah kerelaan
berbagi dan memberikan kepada orang miskin apa yang mereka butuhkan untuk hidup, baik dalam bentuk
pemberian (membagi-bagikan) maupun pinjaman. Sikap yang dapat ditunjukkan kepada sesama adalah
dengan menaruh belas kasihan dan memberikan pinjaman kepada mereka yang membutuhkannya dengan
sewajarnya.

III. APLIKASI

1. Setiap kehidupan manusia membutuhkan berkat, baik itu berkat jasmani tetapi juga berkat rohani. Berkat
berkat akan diberikan Tuhan kepada orang-orang pilihannya dengan syarat Takut akan Tuhan. Takut akan
Tuhan yang dimaksudkan adalah bagaimna aksi hidup kita dapat menampilkan buah-buah roh dalam setiap
aksi hidup kita, atau dengan kata lain Menaati firman-Nya dan menjauh dari larangan-Nya. Ingat kata
Pemazmur bahwa Hidup Bahagia itu karena bagaimana relasi seseorang dengan Allah.

2. Merendah berarti Hormat atau tunduk kepada Allah. Dan dampak dari hidup merendah kepada Allah
yaitu
a) Anak cucunya akan diberkati
b) Kita tidak akan berkekurangan
c) Kita tidak akan goyah oleh apapun
d) Hatinya akan teguh dan tidak akan takut oleh apapun
e) Suka untuk berbagi.

3. 'Komitmen untuk hidup menjadi orang benar yang takut akan Allah serta suka pada firman-Nya, bukan
berarti kita akan hidup dikelilingi dengan orang-orang yang dapat menciptakan damai, tetapi sebaliknya
akan ada orang-orang yang akan menaruh sikap iri hati pada setiap perjalanan hidup kita, namun jangan
pernah kita takut terhadap mereka, karena sebagaimana pemazmur menerima janji pernyertaan dan berkat,
itu pun akan dialami oleh kita semua asalakan tetap hidup pada takut akan Tuhan.
4. Bila kita hidup takut akan Tuhan maka berkat Tuhan akan sampai kepada anak cucu (keturunan) kita.
Luar biasa! Hidup dalam perjanjian berkat Tuhan bukan berarti kita bebas dari masalah, justru masalah akan
Tuhan pakai untuk meneguhkan perjanjian-Nya; dan satu hal yang tak boleh dilupakan adalah tujuan Tuhan
memberkati yaitu supaya kita jadi berkat. Karena itu orang yang takut akan Tuhan pasti akan banyak
memberi karena ia diberi kelimpahan oleh Tuhan. Amin

Anda mungkin juga menyukai