LATAR BELAKANG
Adakah Warga Jemaat di Jemaat Exodus yang benar-
benar rela mengorbankan nyawanya demi menolong
orang lain? Jangankan mengorbankan nyawa,
mengorbankan waktu saja rasanya sudah hal yang Susah
dilakukan, apa lagi kita memberi waktu untuk mendengar
orang lain membagi cerita tentang masalah hidupnya,
rasanya kita malas untuk mendengar. Ada juga orang-
orang tertentu yang oleh panggilan nuraninya mereka
juga rela mati untuk orang lain seperti Saudara Riyanto
seorang anggota barisan Anshor serbaguna (Banser)
yang meninggal dunia akibat ledakan bom pada saat misa
natal di Gereja Ebenhaizer, Mojokerto Jawa Timur pada
tanggal,24 Desember 2000, pada malam itu ada sebuah
bingkisan yang mencurigakan di dalam gereja, dan
saudara Riyanto yang ditugaskan untuk menjaga
keamanan malam natal berusaha mengambil bingkisan
itu dan membukanya, dan ada kabel yang keluar dari
bingkisannya dan ia berusaha melemparkan keluar dari
gereja dan keburu meledak dan saudara Riyanto
meninggal, tetapi jemaat dalam gereja selamat oleh
tindakanya. Selain saudara Riyanto mungkin juga ada
orang lain yang juga rela menyerahkan hidupnya mati
demi orang lain. Orang-orang seperti itu adalah orang
langka yang kita temukan. Kalau Riyanto dan teman-
teman lain bisa menyelamatkan orang dari kematian, itu
beda dengan Yesus orang Nasaret, Ia bukan hanya
1
menyelamatkan orang dari kematian, tetapi Ia
menyelamatkan, membebaskan manusia dari dosa dan
mendamaikan manusia dengan Allah dan menyediakan
hidup yang kekal untuk manusia, Itulah perbedaan Yesus
dan Riyanto, tetapi saudara Riyanto telah memberi contoh
dari gambar besar Yesus kepada kita.
PENJELASAN TEKS
Dalam teks Yohanes 19 : 16.b- 42 ada empat perikop
Yaitu, Yesus disalibkan, Yesus Mati, lambung Yesus
ditikam dan Yesus dikuburkan. Dari keempat perikop ini
dirumuskan menjadi satu tema menjadi bahan khotbah
pada perayaan Jumat Agung saat ini yaitu : “Kematian
Yang menyelamatkan” dengan uraian teks sebagai
berikut :
PENERAPAN
Dari tema “Kematian yang menyelamatkan” mengantar
kita untuk memaknai pesan Yesus kepada kita melalui injil
Yohanes sebagai berikut :
1. Penyaliban Yesus menunjukan keteguhan Iman dan
Ketaatan-Nya untuk memanggul salib menuju
Golgota, mengajarkan kepada kita semua untuk tidak
panik dan takut yang berlebihan ketika menghadapi
ketidak-pastian dan kecemasan hidup.
2. Pakaian Kristus, menunjukkan simbol dan status serta
kedudukan Yesus sebagai Imam Besar dan Raja yang
tidak disadari dikenakan kepadanya oleh Pilatus,
menunjukan kebesaran Kristus sebagai Imam dan
Raja yang kita sembah dan yakini menunjukkan
kebesaran dan keyakinan kita kepada Yesus sebagai
Imam Besar dan Raja yang menyelamatkan kita.
3. Kematian yang menyelamatkan adalah sebuah contoh
dari Tuhan Yesus yang memberikan hidup dan
matinya untuk keselamatan kita, dengan demikian kita
juga diminta supaya dapat memberikan hidup dan
kehidupan kita kepada Tuhan melalui karya dan
pengabdian kita dimana saja kita berada dan bekerja.
Kita tidak melihat akan status dan jabatan yang dapat
mempengaruhi kerja kita, tetapi kita melihat
bagaimana pekerjaan yang kita lakukan itu
memberikan perubahan dan pertumbuhan atau tidak
(bukan soal pelitanya tetapi yang penting adalah
6
terangnya, bukan soal jenis pekerjaannya tetapi yang
lebih penting adalah pengaruhnya bagi banyak orang
itu yang penting).
4. Kalau Saudara Riyanto seorang Bansor (muslim) bisa
melakukan tindakan penyelamatan kepada saudara
yang buakn seiman, mengapa kita tidak dapat lakukan
kepada saudara kita seiman dalam jemaat kita? Mari
belajar dan bertindak jangan biarkan keadaan menjadi
tidak menentu,lakukanlah kebaikan dan lihatlah
bahwa Tuhan akan bekerja melebihi yang kita kerja.