Anda di halaman 1dari 2

Jangan Kuatir, Tuhan Ada (Keluaran 14:15-31)

Tema: “Jangan Kuatir, Tuhan Ada” (Keluaran 14:15-31)


Tujuan:
- Anak-anak tahu bahwa dalam segala kedaan hidup kita Tuhan selalu ada
- Anak-anak mau menyerahkan segala kekuatirannya lewat doa dan pengharapan hanya
kepada Tuhan

Pokok Renungan
Atas pertolongan dan pembelaan Tuhan terhadap bangsa Israel, mereka dilepaskan dari
perbudakan oleh bangsa Mesir. Bangsa Mesir merasakan tekanan dari TUhan dan bangsa
Israel melihat sendiri betapa besar kuasa Tuhan yang ditunjukkan melalui 10 tulah yang
diturunkan atas bangsa Mesir, hal itu membuat mereka yakin untuk melangkah pergi
meninggalkan tempat mereka diperbudak menuju suatu tempat yang mereka sendiri
belum pernah tahu, kecuali dari cerita nenek moyang mereka. Bangsa Israel yang saat
itu pergi keluar dari Mesir mempercayakan nasib mereka dalam pimpinan Musa yang
kelihatan dan tentunya kepercayaan kepada Tuhan yang telah menunjukkan kekuatan
dan kuasa yang besar di depan mata mereka.

Saat mereka baru keluar dari Mesir, Tuhan sendiri berinisiatif untuk menghindarkan
mereka dari peperangan dengan mengambil jalan berputar (bd. Kel. 13:17-18), mungkin
karena mereka sendiri belum siap berhadapan dengan pasukan terlatih dari bangsa-
bangsa di sekitar tanah Kanaan. Jalur yang ditunjukkan Tuhan ini lebih jauh dari jalur
yang biasa ditempuh. Ada yang menghitung jarak terdekat dari Mesir ke Kanan bisa
ditempuh setidaknya dalam 11 hari perjalanan, jika saat ini kita mencoba menggunakan
google map jalur yang mungkin dilalui yang ditunjukkan/disarankan, Sekitar 700 km yg
secara normal dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 bulan dengan perhitungan
perjalanan rombongan sejauh 4 km/hari. Melihat jalur yang digambarkan oleh alkitab
(bisa dilihat pada peta perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir) nampaknya sengaja
diputar dan dibuat agak jauh, walaupun jika ditempuh secara normal mungkin
menghabiskan waktu antra 1 sampai 2 tahun, tetapi jalur yang Tuhan tunjukkan kepada
bangsa Israel ini memang Tuhan maksudkan untuk mengajarkan dan membentuk iman
serta kepribadian bangsa Israel yang selama ini sudah terbiasa menjadi hamba dari
bangsa lain supaya mereka belajar untuk menghamba dan bergantung hanya kepada
Tuhan saja. Perjalanan mereka ditempuh dalam waktu 40 tahun.
Walaupun secara ajaib Tuhan menuntun mereka dengan tiang api dan tiang awan,
tantangan atau mungkin ujian perjalanan mereka mulai Tuhan berikan ketika mereka
dituntun untuk berhadapan dengan laut sebagai penghalang. Mereka tidak punya perahu,
tidak mungkin membuatnya dalam waktu singkat, sementara Firaun beserta bangsa
Mesir mulai mengejar mereka (ay. 8). Tekanan berat itu membuat orang-orang Israel
mulai mengeluh, bukan saja karena takut, tetapi mental mereka sudah merasa nyaman
menjadi budak bangsa Mesir sehingga mereka menyesal telah keluar dari tanah Mesir
(ay. 11-12).
Musa, yang oleh Tuhan diberi tugas menuntun bangsa Israel, tampil untuk menenangkan
ataupun menegur ketakutan bangsa Israel dan atas perintah Tuhan, Musa mengulurkan
tongkatnya dan membelah laut yang menghalangi mereka sehingga mereka dapat
menyeberang dengan aman. Lebih dari itu, Tuhan kemudian memusnahkan musuh yang
menekan mereka sehingga masalah mereka dengan Mesir benar-benar terselesaikan.
Mujizat yang sangat terkenal ini menjadi pelajaran pertama bangsa Israel dalam
perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan, selama 40 tahun ke depan, dalam
perjalanan melalui padang gurun, banyak hal yang Tuhan tunjukkan kepada mereka
untuk menguatkan iman percaya mereka kepada Tuhan. Dan selama 40 tahun itu juga
akan lahir generasi baru bangsa Israel yang bersih dari pengalaman perbudakan,
generasi ini yang nantinya akan masuk dan membangun bangsa Israel di tanah yang
dijanjikan Tuhan, sementara sebagian besar generasi lama yang lahir dan dibesarkan
dalam perbudakan mati di dalam perjalan selama 40 tahun itu .
Ada beberapa hal menarik dari mujizat besar yang dilakukan Tuhan ini yang dapat
direnungkan dan diajarkan kepada anak-anak.
Yang pertama bahwa Tuhan itu selalu ada, walaupun bangsa Israel sendiri mungkin
sering kali lupa bahwa penyertaan Tuhan ada di seputar diri mereka. Mereka berteriak
ketakutan dan kuatir sehingga mereka lupa bahwa tiang awan dan tiang api yang ajaib
itu selalu ada di dekat mereka untuk menuntun mereka. Kita perlu mengingatkan kepada
anak-anak bahwa dalam keadaan apapun sebenarnya Tuhan itu selalu ada dan dekat
dengan diri kita, jangan biarkan ketakutan membuat kita lupa bahwa Tuhan selalu
menjaga kita.
Yang kedua bahwa Tuhan punya cara untuk menolong bangsa Israel keluar dari masalah
mereka, dan dengan cara itu juga Tuhan mengajar dan menumbuhkan iman percaya
bangsa Israel, demikian juga Tuhan punya cara untuk mengatasi setiap masalah yang
kita hadapi yang terpenting adalah kita tetap berserah kepada Tuhan dan mau belajar
dari setiap persoalan yang dihadapi agar semakin hari semakin kuat iman percaya kita
kepada Tuhan.

Ayat Hafalan:

1 Petrus 5:7
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Anda mungkin juga menyukai