Anda di halaman 1dari 1

Setia sampai akhir

Yosua 4: 4,20-24, dan Yosua 24:15

“Supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa kuat tangan Tuhan dan supaya mereka selalu takut
kepada Tuhan, Allahmu” (Yosua 4:24)

Dengan seijin Tuhan bangsa Israel berada di Mesir selama kurang lebih 430 tahun. Suatu ukuran
waktu yang tidak bisa di bilang pendek, tapi mungkin layak dikatakan “sangat-sangat lama”
Generasi berganti generasi, bangsa Israel hidup di Tanah Gosen dalam kekuasan Kerajaan Mesir yang
dipimpin oleh Raja Firaun yang terkenal dengan kekejamannya. Selama itulah Israel menjadi budak,
hidup sangat menderita dan sengsara.

Pada titik puncak penderitaan Israel sampai kepada Allah. Sehingga Allah memulai proses untuk
mengembalikan Israel ke tanah perjanjian dengan mengutus Musa (Keluaran 2:23-25). Upaya Tuhan
mengerjakan proses pengembalian Israel ternyata tidak mudah, Firaun mengeraskan hati tidak
mengijinkan Israel pulang ke Yerusalem sehingga Tulah ke 10 diturunkan Allah dengan mengambil
semua anak sulung di seluruh tanah Mesir. Tulah inipun berlaku juga di wilayah Gosen dimana
bangsa Israel tinggal, namun ada pengecualian kepada Tiang Pintu Rumah yang dilaburi dengan
darah, maka anak sulung di rumah tersebut akan selamat. (Kel 12:12-13). Maka keluarlah bangsa
Israel dan memulai perjalanan pulang ke Yerusalem.

Demikianlah Israel berjalan pulang ke Yerusalem dengan rute mengitari padang gurun selama 40
tahun. Ternyata selama di padang gurun merupakan ajang seleksi Tuhan pada bangsa pilihannya,
dan hasilnya yang layak masuk ke tanah perjanjian adalah orang Israel yang lahir di padang gurun
plus Yosua dan Kaleb. Artinya orang Israel kelahiran Mesir, tidak ada yang masuk ke tanah perjanjian
termasuk Musa.

Saudara, Mesir adalah gambaran dunia yang dikuasai oleh DOSA. Manusia sebelum percaya dan
menerima Yesus adalah manusia yang dijajah, diperbudak oleh Dosa dan manusia tidak mungkin
dapat melepaskan diri atau terlepas dari jajahan Dosa

Sampai datang Yesus yang bersedia menanggung dosa manusia dengan mati di Kayu salib, ada Darah
yang tercurah yang sanggup menebus semua dosa manusia yang percaya. Apakah kita percaya Yesus
dengan mengambil Dia sebagai Juruslamat Pribadi kita ? jika iya, saat itulah dimulai perjalanan iman
kita mengikut Yesus. Mengikut Yesus harus pikul salib, wajib hukumnya orang Kristen menderita,
alami ujian pencobaan dll, siapkah kita? Ada istilah “lebih mudah meraih kemenangan dari pada
mempertahankan kemenangan itu”. “banyak yang dipanggil, tapi sedikit yang terpilih” Mat 22:14,
Yoh 6:66)

Jemaat Tuhan apa yang menjadi salibmu hari ini. Ekonomikah? Pekerjaankah? Rumah tanggakah?
Kesehatankah atau hal yang lain, pesan Firman Allah hari ini, teladanilah Yosua dan Kaleb, sejak
dari mesir telah percaya Tuhan, selama di padang gurun tetap percaya sampai tiba di tanah
perjanjian.

Jika kita sudah percaya Yesus tetaplah percaya Yesus, apa yang bisa memisahkan kita dari Yesus?
(Roma 8:35) Yang harus kita kerjakan adalah setia hingga akhir maka Tuhan tidak akan
mengecewakan kita, ayo kita pastikan kita setia hingga sampai di Yerusalem baru yaitu Sorga yang
Kekal. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian

Anda mungkin juga menyukai