Anda di halaman 1dari 3

BAB 4

Akibat dari Perjanjian (Part 2)

Ayat Referensi
Ulangan 28

Akibat dari perjanjian disetiap era.


1. Zaman Adam
Dimulai dari perjanjian pada jamannya Adam (Kejadian 2:16-17). Jika kita tidak
mengenal Allah pasti akan menganggap remeh Firman-Nya. Adam tidak taat (Kejadian 3),
dan dimulai dengan Hawa yang dibujuk oleh iblis dalam wujud ular, lalu Adam dibujuk dan
dia tidak bisa mempertahankan imannya kepada Allah. Seharusnya Adam bisa memberitahu
Hawa untuk tidak terbujuk oleh iblis. Hasil dari ketidaktaatan mereka, mereka akhirnya
dikutuk oleh Allah. Buah dari pohon kehidupan sama dengan makanan yang menuntun
kepada hidup, karena itu berasal dari Allah. Pohon kehidupan ini adalah simbol dari Allah.
Allah adalah sumber hidup. Benih Allah/Firman Allah adalah hidup dan kekal (1 Petrus
1:23). Apapun yang datang dari Allah itu kekal. Allah membuat taman Eden untuk tempat
manusia (Kejadian 2:8). Apa yang diciptakan Allah adalah kudus, karena Allah adalah
kudus. Ketika Adam tidak taat kepada Allah, Adam sudah kehilangan kekudusannya. Ketika
manusia diusir dari taman Eden, mereka tidak mendapatkan tempat lagi di taman Eden, tidak
boleh memakan buah dari pohon kehidupan (Kejadian 3:22). Manusia akhirnya tidak dapat
hidup kekal. Tidak dapat hidup kekal itu merupakan kutukan. Kalau hidup kekal, itu berarti
hidupnya tidak ada dosa, hidup akan damai. Allah mengadakan perjanjian dengan cara
berbicara langsung dengan Allah, jadi iman Adam lebih kuat dari pada Hawa. Iman timbul
dari pendengaran akan Firman. Karena Hawa mendengar dari Adam, Hawa tidak begitu
percaya akan perkataan Allah. Maka saat dia melawan iblis, dia mengalami kekalahan
(secara rohani).

2. Zaman Nuh
Allah tidak mau umat-Nya binasa karena dosa. Maka dari itu Allah memilih pendeta yang
baru. Nuh mendapatkan kasih karunia dari Allah disaat generasi Adam sudah bertambah
jahat, sehingga dosa bertambah banyak (Kejadian 6:1-8). Manusia itu adalah daging. Ketika
roh Allah meninggalkan manusia, umur manusia semakin pendek. Antara Allah dengan Nuh
terjadi perjanjian. Nuh membangun bahtera untuk menyelamatkan manusia. bahtera itu
simbol dari gereja Allah/gunung keselamatan. Perjanjian Allah dengan Nuh adalah Allah
tidak akan melenyapkan yang hidup lagi dan perjanjian ini dimateraikan oleh Busur-Nya
(Kejadian 9:11-13). Nuh taat kepada Allah, namun keturunannya tidak taat kepada Allah.
Dosa terus mengalir dan perbuatannya selalu memberontak dan tidak taat, dimulai dengan
anaknya Nuh, yaitu Ham. Ham adalah bapa dari bangsa Kanaan. Bangsa Kanaan adalah
bangsa yang tidak mengenal Allah, mereka menyembah allah-allah lain. Dari keturunan ini,
mereka membangun menara Babel. Menara Babel merupakan simbol dari pemberontakan.
Generasi Nuh tidak taat dan dikutuk. Mereka tidak belajar dari sejarah. Akibatnya Allah
meninggalkan generasih Nuh dan membinasakannya.

3. Zaman Abraham
Abraham merupakan keturunan Sem, Anak Nuh. Janji Allah kepada Abraham,
keturunannya akan banyak seperti bintang di langit, keturunannya akan diperbudak, dan
keturunannya akan menduduki tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan (Kejadian 15). Manusia
dibernarkan karena iman kepada Allah dan perbuatannya (Yakobus 2:20-24). Walaupun kita
belum melihat wujud dari janji Allah, namun kita harus tetap percaya kepada janji Allah.
Itulah yang harus kita contoh, karena janji Allah pasti akan selalu digenapi.
Dari keturunan Abraham muncul bangsa Israel. Allah mengadakan perjanjian dengan bangsa
Israel ketika mereka dibawa keluar dari Mesir. Mereka akan menjadi harta kesayangan Allah
(Keluaran 19:5-6). Syarat dari perjanjian itu adalah, jika bangsa Israel sungguh-sungguh
mendengarkan firman Allah dan berpengang kepada perjanjian Allah (Keluaran 19:5).

4. Zaman Musa
Bangsa Israel memulai perjalanannya di padang gurun, namun di sana bangsa Israel
mulai meragukan Allah. Pelanggaran bangsa Israel dimulai sejak Musa pergi ke gunung
Sinai, mereka membuat patung lembu emas. Ini membuktikan kalau bangsa Israel tidak taat
kepada Allah. Ketika seseorang tidak mengenal Allahnya, dia akan mendirikan allah lain
yang bisa dia lihat. Lalu bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan dipimpin oleh Yosua dan
Kaleb. Setelah itu bangsa Israel mulai berdosa kembali.

5. Zaman Raja-Raja (Salomo)


Bangsa Israel mulai tidak taat pada zaman Salomo (1 Raja-raja 11). Raja Salomo
memiliki banyak istri. Salomo mulai berdosa saat dia mulai ikut menyembah berhala yang
disembah oleh istrinya. Bukan hanya menyembah, tapi Salomo juga mendirikan tempat
untuk beribadah kepada berhala. Raja Salomo dan rakyatnya menyembah berhala. Setelah itu
Israel terpecah menjadi dua. Setelah itu banyak bermunculan raja-raja, namun banyak dari
raja-raja itu tidak taat.

6. Zaman Nabi-Nabi
Allah bernubuat melalui nabi-nabi-Nya. Allah berjanji untuk mendatangkan juruselamat,
yaitu Yesus. Itulah perjanjian Allah dengan nabi-nabi-Nya.
Jadi, perjanjian lama berisi tentang hukum Taurat dan kitab para nabi. Paulus mengatakan bahwa
hukum Taurat dan kitab para nabi adalah bayangan dari keselamatan yang akan datang.
Wujudnya adalah Yesus yang adalah keselamatan.
7. Zaman Yesus
Allah menepati janji-Nya dengan mendatangkan wujud dari keselamatan, yaitu Yesus.
Ketika Allah menggenapi janji-Nya, bangsa Israel menolak (Yohanes 1:11). Allah datang
melalui anak-Nya yang tunggal. Supaya manusia memperoleh hidup, Yesus datang sebagai
domba paskah. Jika dosa kita ingin ditebus, kita memerlukan daging dan darah anak domba
(1 Korintus 5:7). Daging dan darah anak domba itu adalah firman tersingap yang merupakan
benih Allah. pada zaman Yesus, daging dan darah anak domba yang harus dimakan oleh
bangsa Israel adalah Injil yang Yesus beritakan. Dengan kata lain, orang yang taat kepada
Yesus adalah orang yang taat kepada perjanjian dan mendapat keselamatan, namun orang
yang tidak taat kepada Yesus adalah orang yang tidak taat kepada perjanjian dan mendapat
kutuk.
Sesudah menerima Injil Yesus, orang-orang harus segera keluar dari ajaran orang Farisi dan
ahli Taurat dan datang kepada Yesus (Yohanes 5:24). Saat Allah mengadakan perjanjian,
siapa yang taat dia akan menang, siapa yang tidak taat dia akan kalah. Yang kalah akan
dikutuk namun yang menang akan mendapat hidup yang kekal.
Nubuatan tentang perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda (Yeremia 31:31-
32). Nubuatan tentang perjanjian baru itu digenapi di kitab Lukas 22:14-20. Kita harus
ditebus dengan darah anak domba untuk memberlakukan janji Allah kepada kita. Kita akan
makan paskah sekali lagi dengan Allah, makanan paskah adalah makanan perpindahan dari
gelap menuju terang (Lukas 22:14-20). Kita hanya bisa memakan makanan paskah tersebut
saat kerajaan Allah datang. Anggur baru datang dari Yesus (Matius 26:29). Anggur baru
tersebut merupakan kegenapan dari kitab Wahyu. Anggur baru yang kita peroleh dari Yesus
tidak bisa kita dapat secara langsung. Kita hanya bisa mendapatkannya melalui hamba yang
setia dan bijaksana. Jika kita telah menerima anggur baru, kita harus menaatinya,
meminumnya (menerima kesaksian dari hamba yang setia dan bijaksana yang diutus oleh
Yesus), karena anggur baru adalah Injil kebenaran dari Allah yang berisi perjanjian baru
yang Allah buat.

Jadi, anggur baru itu sangat penting. Ini menentukan orang akan mendapat hidup atau
mati. Kalau kita taat, kita akan keluar dari maut lalu masuk ke dalam gunung Sion dan
menjadi buah pertama. Jika kita sudah menjadi buah pertama, maka kita akan menjadi bagian
di dari generasi baru yang dijanjikan, yaitu seratus empat puluh empat ribu orang. Mereka
adalah imam-imam yang mewarisi hidup yang kekal dan yang akan ikut memerintah bersama
Yesus sebagai raja dan hidup yang kekal. Artinya kematian kedua itu tidak akan berkuasa
lagi kepada orang-orang yang percaya.

Anda mungkin juga menyukai