Anda di halaman 1dari 3

MAKNA HARI PENTAKOSTA

Kisah Para Rasul 2:1-4,


“Ketika tiba hari Pentakosta , semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah,
di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh
Kudus , lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan
oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Setelah kita merayakan hari Kenaikan Tuhan Yesus ke surga maka peristiwa penting berikutnya
adalah hari Pentakosta. Istilah Pentakosta adalah dari asal kata bahasa Yunani yaitu “pentekoste“
yang artinya adalah hari yang kelima puluh, ada apa dengan hari kelima puluh? Sebelum Yesus
naik ke sorga Ia makan bersama dengan murid-murid-Nya dan Ia melarang mereka meninggalkan
Yerusalem dan menyuruh mereka tinggal di situ untuk menantikan janji Bapa yaitu baptisan Roh
Kudus. (Kisah Para Rasul 1:4).

Dan benar ketika para murid taat, 10 hari setelah Yesus terangkat ke sorga tepatnya di hari yang
kelima puluh setelah kebangkitan Yesus Kristus janji Bapa digenapi; yaitu Roh Kudus dicurahkan
dan murid-murid di baptis oleh Roh Kudus. Pentakosta menandai dimulainya gereja sebagai suatu
tubuh yang berfungsi melalui pencurahan Roh Kudus. Bagi kehidupan orang percaya hari
Pentakosta yang merupakan hari dimana pencurahan Roh Kudus untuk pertama kali terjadi
memiliki makna yang sangat penting yaitu :

1. Memberikan Kelahiran Baru


Kisah Para Rasul 2:2,“ Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras
yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk.“ Pada peristiwa Pentakosta, tanda
pertama yang muncul adalah angin. Wujud Roh Kudus bukan angin keras melainkan
kegerakannya seperti angin keras. Disini Tuhan ingin mengungkapkan bahwa Roh Kudus yang
turun mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang luar biasa. Kekuatan dan kekuasaan ini bersama
Roh Kudus ada didalam diri orang percaya. Pada saat pencurahan Roh Kudus, mula-mula
terdengar suara angin yang menjadi tanda seperti Adam diberikan hidup jasmani oleh Tuhan
demikian juga gereja diberikan kehidupan baru secara rohani (Kisah Para Rasul 2:2 dan 17:25).

Roh Kudus datang untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Kita semua
bertobat serta mengalami kelahiran baru oleh karena karya Roh Kudus didalam kehidupan kita.
Ketika gelombang Roh Kudus melanda Indonesia kita melihat begitu mudahnya seseorang
menyadari kehidupannya yang penuh dosa lalu mulai mencari kebenaran dan akhirnya menerima
Yesus sebagai Juruselamat pribadinya .

“Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang
menutupi dasar laut. “ (Habakuk 2:14).

2. Memberikan Mandat Misi


Kisah Para Rasul 2:3, “Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.” Tanda kedua yaitu lidah-lidah api
seperti nyala api namun mereka tidak terbakar, peristiwa ini mengingatkan saya dengan
pengalaman Musa di Keluaran 3:1-6 di mana ia melihat semak duri yang ada nyala apinya namun
tidak terbakar dan ini menggambarkan kehadiran Tuhan. Pada saat itu Tuhan memberikan mandat
kepada Musa untuk melayani Dia ; melepaskan bangsa Israel dari tangan orang Mesir dan
menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik, suatu negeri yang berlimpah-
limpah susu dan madunya.

Peristiwa Pentakosta dengan tanda lidah-lidah seperti nyala api menyatakan kepada gereja-Nya
untuk pergi memberitakan Injil dan membebaskan manusia dari penindasan serta perbudakan iblis.
Pertanyaannya adalah apa itu berita Injil? Injil adalah kabar baik, apa kabar baiknya? Bahwa
semua manusia sudah berdosa, dosa adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan, dosa adalah
ketidak taatan terhadap perintah Tuhan dan upah dosa adalah maut.

Namun karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-
Nya yang tunggal yang bernama Yesus supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Jadi jika kita mengaku dengan mulut, bahwa Yesus
adalah Tuhan, dan percaya dalam hati, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kita akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan
mulut kita mengaku dan diselamatkan. Itulah berita Injil! Mengapa harus Injil yang diberitakan?
karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16).

Yesus mencintai semua manusia oleh karena itu Ia ingin agar semua orang diselamatkan. Jadi,
memberitakan Injil itu sama dengan menyatakan cintanya Tuhan. Ada konsekuensi ketika kita
menyatakan cinta kepada seseorang yaitu diterima atau ditolak cintanya. Ketakutan yang sering
muncul didalam perasaa seorang pria ketika ingin menyatakan cintanya yaitu perasaan takut
ditolak. Sebelum Yesus terangkat ke sorga Ia berkata: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau
Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8).

Ketika kita di baptis oleh Roh Kudus maka kita sudah menerima “kuasa” untuk menjadi saksi
Kristus. Kata saksi berasal dari kata “Martus” yaitu orang yang mau memberitakan tentang
Kristus, memberitakan Injil sekalipun harus menyerahkan nyawanya dan menjadi seorang martir.
Yesus berkata: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci
Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai
miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia,
sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yohanes 15:18-19).

Ketika kita dibenci, ditolak, diftnah oleh karena kita melakukan Firman Tuhan maka kita harus
bersyukur sebab itu membuktikan bahwa kita itu betul-betul milik Kristus, oleh karena itu Yesus
berkata: “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang
empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 5:10). Tanda seorang warga dan ahli waris Kerajaan Sorga
adalah rela mengalami aniaya karena Kristus dan percayalah; ketika kita mengalami aniaya maka
Kerajaan Sorga tidak akan tinggal diam, Tuhan pasti tolong tepat pada waktu-Nya.

3. Menyatukan Orang Percaya


Kisah Para Rasul 2:4, “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka
untuk mengatakannya.” Pada waktu peristiwa menara Babel (Kejadian 11) manusia ingin
bersatu dan meninggikan dirinya akibatnya Tuhan tidak berkenan lalu melalui bahasa maka Tuhan
memisahkan bangsa-bangsa. “Kejadian 11:7, “Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan di sana
bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” Namun ketika
peristiwa Pentakosta murid-murid di baptis oleh Roh Kudus mereka penuh Roh Kudus dan
mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh kepada
mereka untuk mengatakannya. Orang-orang mendengar para rasul berbicara dalam bahasa dari
suku bangsa yang lain (Kisah Para Rasul 2:6-8). Makna rohani bagi kita adalah bahwa pada hari
Pentakosta Roh Kudus mempersatukan semua suku dan bangsa, sehingga Roh Kudus yang ada
didalam hati kita telah menjadi pemersatu dan menjadi tanda bahwa kita adalah milik Kristus .

Tanda seorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah akan selalu menjunjung tinggi nilai
kebersamaan (Unity) karena kebersamaan itu sendiri diinginkan Tuhan Yesus dalam doa-Nya:”…
supaya mereka menjadi satu…” (Yohanes 17:21). Inilah yang menjadi tugas kita untuk
mewujudkan kerinduan Tuhan , Tubuh Kristus bersatu didalam fungsi dan pelayanan. Bagaimana
kita menumbuh-kembangkan “kebersamaan“ kita dengan mengurangi penonjolan “keakuan?“ Ini
menyangkut sikap mental, perilaku dan paradigma, serta membutuhkan waktu.

Anda mungkin juga menyukai