Anda di halaman 1dari 5

Tema khotbah saat ini ialah:

“Menanti Dengan Tekun, Sehati Dalam Doa Bersama”.


Jadi, apa yang dinantikan dengan tekun, sehati dalam doa bersama itu? Yaitu yang
disuruh Yesus untuk mereka nantikan seperti yang dikatakan pada ayat 4, 5 dan 8. Apa
itu? Yaitu Roh Kudus yang akan turun kepada mereka.

Mengapa Yesus menyuruh para murid untuk menantikan Roh Kudus yang akan
dicurahkan kepada mereka? Dan mengapa Roh Kudus akan dicurahkan kepada mereka?

Yaitu karena Yesus sudah menyelesaikan tugasnya di bumi, yaitu untuk mati demi menebus
dosa manusia, supaya oleh penebusan itu manusia dibenarkan di hadapan Allah dan
memperoleh keselamatan yang kekal. Sekarang, karena Dia sudah menyelesaikan tugas-Nya
di bumi Dia akan naik ke sorga, dan Dia telah memerintahkan murid-murid-Nya untuk
memberitakan tentang keselamatan yang telah tersedia di dalam Dia ke seluruh bangsa.

Matius 28:18:20 berkata, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.


Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.” Itulah juga yang dikatakan dalam Kisah Para Rasul 1:8 tadi, “Tetapi
kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi.”

Jadi, dalam rangka penugasan yang Yesus berikan kepada para murid, kepada gereja, untuk
memberitakan Injil dan Firman Kristus, maka Yesus akan naik ke sorga dan dari sorga Ia akan
mencurahkan Roh Kudus kepada para murid – gereja.

Bila demikian menjadi pertanyaan yang penting untuk kita


pikirkan, apa urgensi dari Roh Kudus sehingga Ia harus
dicurahkan kepada para murid, dan para murid di wanti-wanti
untuk menantikan-Nya? Mari kita lihat.
Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Sebelum Yesus masuk dalam pelayanan, terlebih dahulu Yesus dibaptis oleh Yohanes di
sungai Yordan dan dalam pembaptisan itu Roh Kudus dari sorga turun ke atas-Nya. (Lukas 3:21-22).

Setelah Roh Kudus turun ke atas-Nya, Yesus memulaikan misi pelayanan-Nya dan Roh Kudus
memberi kuasa kepada Yesus dalam melaksanakan pelayanan-Nya. (Kisah 10:37-38).
Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea,
10:37

sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, 10:38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret:
bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan
berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab
Allah menyertai Dia.

Menurut kesaksian keempat Injil, sesudah Yesus dibaptis dan Roh Kudus turun ke atas-Nya,
pelayanan-Nya sangat dinamis dan penuh kuasa: mengusir setan-setan, menyembuhkan
orang-orang sakit, mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan Allah dll.

Bila kita menelusuri kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus, maka akan didapati bahwa
Kerajaan Allah adalah pokok utama dalam kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus:

Pada awal pelayanan-Nya di bumi: Markus 1:15, “Kata-Nya: ‘waktunya telah genap;


Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.“

Pada akhir pelayanan-Nya di bumi, yaitu sesudah kebangkitan-Nya dan sebelum kenaikan-
Nya ke sorga: Kisah Para Rasul 1:3, “Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah
penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup.
Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara
kepada mereka tentang Kerajaan Allah.

” Bila demikian apakah Kerajaan Allah itu?


Kerajaan Allah ialah kenyataan tentang kehadiran, Allah dan pemerintahan-Nya di tengah-
tengah kita di bumi melalui Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus
dilahirkan kembali ke dalam Kerajaan Allah untuk memperoleh keselamatan kekal dan
mengalami kehidupan yang baru di bumi, yang dipimpin oleh kehendak dan kebenaran-Nya,
sampai disempurnakan di dalam sorga nanti.

Kerajaan Allah adalah transformasi dari alam dunia yang telah jatuh, sehingga menjadi
ciptaan Allah yang baru. Kerajaan Allah adalah situasi baru, kondisi baru, hidup baru di mana
Allah yang memerintah dan berkuasa.

Jadi, misi Yesus di dunia ini ialah menghadirkan dan mendirikan Kerajaan Allah di muka bumi
ini, dan membawa sebanyak mungkin orang untuk masuk dan hidup di dalamnya. Orang-
orang yang dibawa masuk menjadi warga Kerajaan Allah mengalami kehidupan yang ditebus
dari dosa, dikuduskan, diperbarui untuk mewujudkan kehidupan yang berbeda di tengah
dunia ini, dan kehidupan yang kekal di sorga. Dalam menjalankan misi-Nya itu, Tuhan Yesus
dipenuhi dengan Roh Kudus sehingga pelaksanaan misi-Nya itu berhasil.

Misi Yesus itu kemudian diserahkan kepada gereja untuk dilanjutkan oleh gereja, dan untuk
itu Tuhan Yesus pun mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada gereja.

Jemaat yang dikasihi Tuhan.


Untuk apa Tuhan Yesus mencurahkan Roh Kudus kepada
para murid dan gereja?
Supaya kita boleh dilahirkan kembali dalam Kerajaan Allah dan menjadi warga Kerajaan
Allah dan mengalami pertumbuhan Rohani di dalamnya. Itulah yang dikatakan dalam
Yohanes 14:16,17, 26 dan 16:7-10.

Aku akan minta kepada Bapa , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang
14:16

lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17yaitu Roh Kebenaran… 14:26tetapi


Penghibur, yaitu Roh Kudus , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang
telah Kukatakan kepadamu, 16:7Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih
berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8Dan kalau Ia
datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9akan dosa,
karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10akan kebenaran, karena Aku pergi kepada
Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah
dihukum.

Supaya gereja menerima Kuasa untuk menjadi saksi – untuk menjalankan misi Kristus di
bumi ini. (Kisah 1:8).

Jadi, Roh Kudus diberikan untuk 2 hal: 1) membuat orang menjadi bertobat, percaya Yesus,
bertumbuk dalam karakter Kristus, dan 2) Supaya gereja memiliki kuasa, yang adalah kuasa
Allah sendiri, dalam melaksanakan misi pelayanannya di dunia ini.

Dua hal ini harus berjalan bersama. Orang-orang yang melayani haruslah orang-orang yang
sudah bertobat, percaya Yesus dan memiliki karakter Kristus. Selain itu orang-orang yang
melayani haruslah orang-orang yang diperlengkapi Allah dengan Kuasa Roh Kudus-Nya.

Ketika dua hal ini berjalan bersama maka pelayanan pasti berhasil.

Kitab Kisah Para Rasul adalah Kitab yang mengisahkan tentang keberhasilan pelayanan Injil
dalam gereja mula-mula. Secara geografis Injil diberitakan mulai dari Yerusalem sebagai
pangkalan (1 -7), lalu menuju ke Samaria dan Yudea (8 – 10), lalu di bawa sampai ke ujung
bumi (Roma waktu itu dianggap sebagai ujung bumi) (11 – 28). Dari segi budaya, Injil
diberitakan pertama-tama kepada orang-orang Yahudi dan banyak orang Yahudi yang
menjadi percaya, lalu ke dunia Helenis (Yunani) di mana banyak sekali orang Yunani yang
menjadi percaya, sampai Injil di bawa di pusat kekafiran yaitu kota Roma dan munculnya
jemaat Kristen di Roma. Bila kita membaca Kitab Kisah Para Rasul, kita akan mendapati
bahwa Roh Kuduslah yang berperan kunci dalam keberhasilan misi pelayanan itu. Lukas
sebagai penulis Kitab Kisah Para Rasul mau menyaksikan bahwa gerak maju pelayanan Injil
yang dicatat dalam Kisah Para Rasul, tidak terjadi oleh kehendak dan kemampuan manusia.
Itu terjadi oleh kehendak Allah melalui peranan Roh Kudus.

Tanpa pekerjaan Roh Kudus dalam pelayanan yang kita, gereja kerjakan, pelayanan kita tidak
akan berhasil. Roh Kudus adalah kunci kemajuan dan keberhasilan pelayanan gereja. Itulah
Urgensi pemberian Roh Kudus kepada para murid, kepada gereja. Maka para murid
menantikan kedatangan Roh Kudus itu.

Bagaimana sikap mereka menantikan Roh Kudus? Yaitu bertekun


dengan sehati dalam doa bersama-sama (ay.14).
Bertekun dengan sehati artinya bertekun dalam kasih. Mewujudkan kehidupan bersama
(bersekutu) dalam kasih satu dengan yang lain.

Kalau kita sebagai jemaat menciptakan suatu iklim yang penuh kasih persaudaraan
berdasarkan kasih Kristus, mewujudkan persekutuan yang saling mengasihi, saling peduli,
saling membantu, menjauhkan diri dari segala hal yang bisa menimbulkan percekcokan,
perseteruan, permusuhan, membangun hubungan yang akrab satu dengan yang lain, itu
akan menjadi suasana yang kondusif untuk Roh Kudus hadir dan bekerja di tengah-tengah
persekutuan kita dan dalam masing-masing pribadi kita. Itu akan seperti ibarat tanah yang
sudah digarap, sudah ada bedeng-bedengnya, tinggal menanam benih-benihnya dan pasti
benih-benih itu akan tumbuh.

Bila suatu persekutuan jemaat diwarnai dengan perseteruan, keretakan, perpecahan,


sepertinya Roh Kudus tidak akan hadir di sana. Itu akan bagaikan tanah yang belum digarap,
yang masih penuh dengan lalang dan rerumputan, sehingga ketika ditanami benih, benih itu
tidak akan tumbuh.

Maka supaya Roh Kudus selalu hadir di tengah persekutuan jemaat kita dan dalam
kehidupan kita masing-masing, mari kita bertekun dengan sehati, atau bertekun dalam kasih
satu dengan lainnya.

Kedua, bertekun dalam doa. Tuhan hendak mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada kita supaya
kita dapat melaksanakan tugas-tugas pelayanan dengan efektif, memajukan Kerajaan Allah
di tengah-tengah dunia ini. Namun untuk itu Tuhan juga menghendaki kita bertekun dalam
doa untuk meminta Roh Kudus datang, memenuhi gereja, memenuhi setiap orang percaya
dan memenuhi hamba-hamba-Nya.

Anda mungkin juga menyukai