VERSI UMUM

Ayat bacaan :
❖ Kejadian 12:1–3
❖ Roma 4:1-5
❖ Keluaran 2:24
❖ Ulangan 5:1-21
❖ Ulangan 26:16-19
❖ Ulangan 8:5
❖ Matius 28:10

Pelajaran ke-3 Triwulan IV 2021

“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-
temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah
keturunanmu” (Kejadian 17: 7).
Minggu Perjanjian dan Injil
Senin Perjanjian dan Israel
Selasa Kitab Perjanjian
Rabu Umat-Nya yang Khusus
Kamis Gambaran-Gambaran Lain

Jumat Rangkuman; Kesimpulan; Pertanyaan

MINGGU PERJANJIAN “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai
DAN INJIL kebenaran.” (Kejadian 15:6)

Di sepanjang Alkitab, perjanjian dan Injil

Sejak mulanya,
muncul bersamaan. Walaupun ide dari
kebenaran utama dari
perjanjian sudah ada sebelum bangsa Israel
perjanjian adalah
(contohnya, perjanjian dengan Nuh), dan
Injil: keselamatan
walaupun janji dari perjanjian itu
hanya oleh iman
telah dibuat sebelum
bangsa Israel itu ada, hal
itu telah dinyatakan
dengan jelas melalui
interaksi ALLAH
dengan umat-Nya.
BACALAH KEJADIAN 12:1– Apakah janji perjanjian yang dibuat kepada Abram
(yang kemudian disebut Abraham), dan bagaimana
3;15:5–18, & ROMA 4:1–5 Injil itu dinyatakan dalam janji perjanjian tersebut?

Abraham memercayai ALLAH,

dan itulah sebabnya dia
dibenarkan di hadapan ALLAH.
Abraham berusaha untuk
menjunjung tinggi bagiannya
dalam perjanjian itu yaitu
dengan penurutan di Gunung
Moria (Kejadian 22)

Rasul Paulus juga Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba
menekankan lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat
“Keselamatan oleh menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah
Iman” dalam Galatia 3: banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada
6,7,9 yang dirujuk dari TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya
Kejadian 15:5,6 sebagai kebenaran.
SENIN “Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau
masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-
PERJANJIAN bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu,
dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkan-Nya dengan
DAN ISRAEL sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub.”
(Ulangan 9:5)

Bagaimana kenyataan dari janji-janji dalam Perjanjian

dinyatakan dalam ayat ini?

Di sinilah perjanjian kasih karunia itu terlihat: Bukan karena

jasa mereka, meskipun mereka terus menerus melakukan
kesalahan, namun ALLAH tetap bekerja bagi mereka .
 BACALAH: Apa yang sedang dikatakan di sini yang menolong untuk
KELUARAN 2:24; 6:8, menunjukkan bagaimana cara kerja dari janji-janji
& IMAMAT 26:42. perjanjian tersebut?

Keluarnya bangsa Israel dari Mesir, yang merupakan

simbol kasih karunia Allah yang menyelamatkan, adalah
juga berdasarkan pada perjanjian yang ALLAH telah buat
kepada para bapa mereka. Artinya, bahkan sebelum
penerima perjanjian itu dilahirkan, janji-janji telah
dibuat untuk kepentingan mereka.

Kemudian, di Sinai, perjanjian dengan

mereka itu “secara resmi” (Keluaran 20).
Peran apa yang seharusnya hukum
Dan pusat dari perjanjian itu adalah Injil
ALLAH lakukan dalam kehidupan kita
dan hukum, yaitu Sepuluh Perintah
saat ini, kita yang telah diselamatkan
ALLAH, di mana mereka dipanggil untuk
oleh kasih karunia, dan mengapa
menurut, sebuah manifestasi dari
hukum itu sangat penting dalam
hubungan yang menyelamatkan dengan-
pengalaman kita dengan ALLAH?
NYA, yang telah menebus mereka (Injil).
 SELASA KITAB PERJANJIAN

“Dan Ia memberitahukan kepadamu

perjanjian, yang diperintahkan-Nya
kepadamu untuk dilakukan, yakni Kesepuluh
Firman dan Ia menuliskannya pada dua loh
batu.” (Ulangan 4:13)
Walaupun ide perjanjian
(“berit” dalam bahasa Ibrani),
untuk menggambarkan
hubungan Allah dengan umat-
Nya, ditemukan di keseluruhan
Alkitab, kata ini sering
ditemukan dalam kitab Ulangan
sehingga kitab Ulangan ini
dikenal dengan sebutan “Kitab
Perjanjian.”
 BACALAH Apa yang terjadi di sini yang menolong untuk menunjukkan
ULANGAN betapa pentingnya ide dari perjanjian (berit) itu dalam kitab
5:1-21 Ulangan?

ALLAH mengadakan perjanjian dengan bangsa

Israel di Sinai, sesaat sebelum mereka
seharusnya akan masuk ke Tanah Perjanjian.
Kemudian, sesudah sebuah perjalanan
memutar-mutar selama 40 tahun, sesaat
sebelum mereka kembali siap untuk masuk ke
Tanah Perjanjian, yang merupakan suatu
bagian utama dari janji dalam perjanjian
(Kejadian 12:7, Keluaran 12:25), melalui
Musa, TUHAN kembali memberikan kepada
mereka Sepuluh Perintah, untuk menekankan
kembali bagaimana pentingnya bagi mereka
untuk memperbarui kewajiban perjanjian
mereka juga.
 RABU “dan Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang
telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan
UMAT-NYA YANG terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi
KHUSUS TUHAN, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.” (Ulangan 26:19)

Bangsa-bangsa dunia kuno pada saat bangsa Israel sedang

mengembara di padang belantara sudah terbenam dalam kekafiran,
politeisme, dan beberapa praktik yang benar-benar keji, termasuk
mempersembahkan anak sebagai korban. Coba bayangkan betapa
merosot dan jahatnya sebuah kebudayaan dan sebuah agama yang
akan melakukan halhal ini kepada anak-anak mereka sendiri, dan,
mereka melakukan hal ini atas nama allah-allah mereka.

Berulang-ulang, sepanjang sejarah bangsa Israel, ALLAH telah

memperingatkan umat-Nya sehubungan dengan mengikuti
beberapa praktik dari bangsa-bangsa di sekeliling mereka.
“Apabila engkau sudah masuk ke negeri yang diberikan
kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau
belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakukan
bangsa-bangsa itu. (Ulangan 18:9).
 BACALAH Bagaimana hubungan perjanjian antara ALLAH dan Israel bisa diringkas
ULANGAN dalam ayat-ayat ini? Bagaimana seharusnya kesetiaan mereka kepada
26: 16–19 perjanjian dinyatakan dalam menjadi suatu umat yang diharapkan?
Pelajaran apa yang bisa kita ambil juga untuk diri kita sendiri?

Betapa mengagumkan ketika Musa memulai Mereka satu-satunya bangsa, sebagai

empat ayat ini dengan kata-kata, “hari ini,”
atau sama dengan saat ini, sekali lagi, ALLAH
memerintahkan kamu. Selama ini dia telah
memerintahkan mereka untuk melakukan hal-
hal tersebut. Seolah-olah dia memberi tahu
mereka bahwa mereka perlu berkomitmen
pada saat ini, sekali lagi, untuk menjadi setia,
kudus, dan umat khusus yang mana ini
merupakan alasan utama bagi keberadaan
mereka sebagai bangsa perjanjian.
sebuah bangsa, yang mengenal ALLAH
yang benar dan mengetahui kebenaran
tentang ALLAH dan bagaimana DIA mau
umat itu hidup. Mereka bukan hanya
memiliki “kebenaran zaman ini” tetapi
mereka, di dalam cara mereka sendiri,
mewujudkan kebenaran itu sampai
YESUS, “kebenaran” yaitu diri-Nya
sendiri (Yohanes 14:6), datang.

Mengapa ide “hari ini” untuk berkomitmen kepada ALLAH dan pada tuntutan-
tuntutan perjanjian-Nya masih relevan bahkan kepada kita sampai, “hari ini”?
KAMIS
KAMIS GAMBARAN- “Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu”
GAMBARAN LAIN (Ulangan 14:1)

Perjanjian diperkenalkan sebagai perjanjian hukum antara

dua pihak. Seperti yang telah kita pelajari dalam pelajaran
sebelumnya, kitab Ulangan ditulis dalam bentuk perjanjian
hukum yang digunakan orang Mesir dan orang Het yang
terasa terlalu formal, kaku, renggang, dan tidak bernyawa.
Oleh karena itu, ALLAH juga menggunakan gambaran yang
mewakili hubungan-Nya dengan kita: kasih karunia dan
kasih yang tidak selayaknya diperoleh.

1. ALLAH memelihara kita dan mengasihi kita seperti seorang

ayah (yang ideal) dan anaknya (Ulangan 8:5; 14:1; 32:6).

2. Dia membebaskan kita dari “pelaburan besi” (Ulangan

4:20). Kita adalah bagian-Nya, tempat warisan-Nya (Ulangan
32:9).
JUMAT PENDALAMAN

✓ “Roh perbudakan ditimbulkan oleh berusaha untuk hidup

sesuai dengan aturan hukum agama, melalui berjuang untuk
memenuhi tuntutan hukum dengan kekuatan kita sendiri. Ada
harapan bagi kita hanya ketika kita datang di bawah
perjanjian Abraham, yaitu perjanjian kasih karunia oleh iman
di dalam Yesus Kristus. Injil itu diberitakan kepada Abraham,
melalui mana dia mendapatkan pengharapan, yang merupakan
Injil yang sama yang diberitakan kepada kita saat ini, melalui
mana kita juga bisa memiliki pengharapan. Abraham
memandang pada Yesus, yang adalah juga Penulis dan
Penyempurna iman kita”—Ellen G. White Comments, The SDA
Bible Commentary, jld. 6. hlm. 1077.
JUMAT PENDALAMAN
✓ “Sebelum dasar bumi ini diletakkan Bapa dan Anak telah bersatu
dalam suatu perjanjian untuk menebus manusia jika ia dikalahkan
oleh Setan Mereka telah berjabat tangan dalam janji yang penuh
khidmat bahwa Kristus harus menjadi pengaku bagi umat manusia.
Janji ini telah ditepati oleh Kristus ketika di salib Ia berseru.
‘Sudah selesai’ Ia menyapa Bapa. Perjanjian telah dilaksanakan
sepenuhnya. Sekarang Ia mengumumkan. Bapa, sudah selesai. Aku
telah melakukan kehendak-Mu, O, Tuhan-Ku, Aku telah
menyelesaikan pekerjaan penebusan. Jika keadilan-Mu sudah
dipuaskan, ‘Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga
berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau
berikan kepada-Ku.’ Yohanes 19:30; 17:24”—Ellen G. White, Alfa dan
Omega, jld. 6, hlm. 492.
1. Tetaplah pada ide bahwa bahkan sebelum fondasi dunia ini diletakkan, Bapa dan
Anak telah “disatukan dalam sebuah perjanjian” untuk menebus kita jika manusia
itu jatuh. Mengapa hal itu seharusnya memberikan kepada kita kekuatan? Mengapa
hal ini seharunya mengajarkan kepada kita betapa ALLAH sangat menginginkan kita
supaya diselamatkan dalam kerajaan-Nya?
2. Sebagai gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dengan cara apa kita seharusnya mengisi
peran yang harus dipenuhi oleh bangsa Israel kuno pada waktu lalu? Bagaimana kita
dapat belajar untuk menghindari kesalahan yang mereka lakukan?
3. Mengapa Injil dan janji-janji dalam Injil itu sangat penting bagi seluruh gagasan
tentang Perjanjian Baru? Ayat-ayat apa yang dapat kita temukan dalam Perjanjian
Baru yang menunjukkan bagaimana hukum dan penurutan kepada hukum tidaklah
ditiadakan di bawah Perjanjian Baru, sebagaimana yang sering diajarkan oleh orang
Kristen lainnya? Mengapa, banyak orang Kristen mengatakan bahwa Injil meniadakan
keharusan untuk menuruti sepuluh Perintah itu?