Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

Kitab Keluaran dipercaya dituliskan oleh Musa. Kitab ini memuat tentang bagaimana Tuhan
menuntun bangsa-Nya keluar dari tanah perbudakan Mesir. Di pasal 1 kitab ini dijelaskan
bagaimana bangsa Mesir menindas bangsa Israel dengan memperbudak mereka untuk
membangun Mesir dan berniat membunuh keturunan-keturunan Israel agar mereka jangan
bertambah banyak. Penindasan yang dirasakan oleh bangsa Israel itu sangatlah pahit sehingga
mereka mengeluh karena perbudakan itu dan berseru-seru, sehingga teriak mereka minta
tolong sampai kepada Allah. Allah melihat orang Israel itu dan Allah memperhatikan mereka
(lihat Keluaran 2:23-25).
Allah kemudian mengutus Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari Mesir.
Tindakan Allah membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir sangat menarik dan
menakjubkan. Ketika Musa menghadap Firaun dan meminta agar mereka diperbolehkan
pergi, Firaun tidak serta merta melepaskan Israel begitu saja. Bahkan ia tidak rela kalau
sampai Israel pergi dari tanah mereka. Ia kemudian mengeraskan hatinya dan menolak
membebaskan bangsa Israel. Tapi Allah tidak tinggal diam. Demi membebaskan bangsa-
Nya Allah kemudian mendatangkan tulah kepada bangsa Mesir. Didatangkan tulah yang
pertama air menjadi darah (Keluaran 7:14-25) tapi Firaun tidak menghiraukan itu. Kemudian
didatangkan tulah yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya, tapi masih saja Firaun
mengeraskan hatinya. Barulah ketika Allah mendatangkan tulah yang kesepuluh yakni
kematian anak sulung (Keluaran 12:29-51) Israel kemudian keluar dari tanah Mesir.
Demikianlah Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.
Tetapi sekali lagi Firaun berkeras hati dan menyusul orang Israel yang sedang dalam
perjalanan itu (Keluaran 14:17). Ada kebuntuan yang terjadi kepada mereka, dari belakang
mereka dikejar oleh Firaun dan pasukannya, sementara di depan lautan luas membentang,
tidak ada jalan lain. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, sekali lagi Tuhan
menyelamatkan Israel dengan membelah air laut dan memberikan jalan bagi mereka
(Keluaran 14:15-31). Demikianlah Allah menyelamatkan bangsa Israel dari orang Mesir.
Melihat apa yang Tuhan telah perbuat kepada mereka, maka Israel menjadi takut kepada
Tuhan dan percaya kepada-Nya (Keluaran 14:31). Mereka menyanyikan nyanyian bagi
Tuhan atas karya-Nya kepada Israel (Keluaran 15:1-21). Mereka selanjutnya akan
melanjutkan perjalanan menuju tanah perjanjian yang telah dijanjikan oleh Tuhan menjadi
hal milik mereka. Dalam hal itu pun, Tuhan tetap menyertai perjalanan mereka. Ketika
mereka haus, Tuhan menyediakan air untuk mereka minum dan ketika mereka lapar Allah
menyediakan makanan untuk mereka makan, bahkan ketika menghadapi perang Tuhan pun
bersama dengan bangsa itu dan menyelamatkan mereka. Demikianlah karya Allah yang
begitu luar biasa bagi bangsa Israel.

Dalam firman yang kit abaca dijelaskan


Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari Tanah Mesir, mereka sampai di Gunung
Sinai. Musa naik ke atas gunung itu dan Tuhan Allah menampakkan diri kepada Musa. Musa
mendapat Firman Tuhan yang mengajak melihat perjalanan masa lalu yang selalu didukung
dan dilindungi oleh Tuhan. Dari sana diajak untuk melihat ke masa depan. Jikalau mereka
mendengarkan dan melakukan firmanNya mereka akan menjadi harta kesayangan Tuhan
Allah: menjadi Kerajaan imam dan bangsa yang kudus, artinya kerajaan para pelayan Tuhan
dan bangsa yang disendirikan dari bangsa-bangsa di dunia karena tugas itu. Firman itu
disampaikan Musa kepada tua-tua Israel dan mereka menyanggupinya. Oleh karena itu di
Sinai inilah Israel menyadari jati dirinya sebagai umat Allah.
melalui tema yang diberikan sinode hari ini
MENDENGARKAN DAN BERPEGANG PADA FIRMAN TUHAN
Mari kita melihat Arti kata mendengar dan berpegang dlam tema ini adalah sungguh-
sungguh menaati Aku). Kesinambungan pemilihan Israel sebagai umat Allah tergantung pada
ketaatan mereka kepada-Nya sebagai Tuhan; hal ini ditunjukkan oleh susunan "jika ... maka"
dalam ayat ini. Allah mengharapkan agar ketaatan ini, yang begitu penting dalam
mewujudkan maksud-maksud-Nya kelak bagi mereka (ayat Kel 19:5-6), akan terbit dari hati
yang bersyukur yang menanggapi kasih dan perhatian-Nya yang secara khusus ditunjukkan
dalam kelepasan mereka dari Mesir
Hal apakah yang kita terima jika mendengar dan berpegang pada perintah Tuhan.
1. Tuhan menyatakan diriNya
Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang telah menyatakan perbuatan baik kepada
bangsa Israel dengan menghukum bangsa Mesir dan menuntun bangsa Israel keluar dari
Mesir. Seumpama induk rajawali menuntun anaknya untuk belajar terbang, Tuhan
mendukung bangsa Israel di sayap-Nya (Keluaran 19:4, Ulangan 32:11-12). Ada kalanya
Tuhan mengijinkan kenyamanan kita hilang dan kita merasa seolah-olah tidak ada
pertolongan Tuhan di saat genting. Dari ilustrasi ini, kita dapat belajar bahwa Tuhan tidak
tinggal diam. Pada saat yang tepat, Tuhan akan menolong seperti induk rajawali menolong
anaknya. Tuntunan Tuhan seringkali berbeda dengan yang kita harapkan/bayangkan. Tetapi,
justru tuntunan Tuhan akan membuat kita lebih dewasa dan bertumbuh. Jika ada di antara
kita yang sedang dalam pergumulan, marilah kita mengingat dan meyakini bahwa Allah yang
kita sembah adalah Allah yang jauh lebih dashyat dari induk rajawali.
2.Tuhan menjadikan kita sebagai harta kesayangan
Dalam ayat 5 Jika Israel melakukan firman Allah, maka mereka akan menjadi harta
kesayangan Tuhan, hasian. Sejenak saya teringat bagaimana orang tua mengasihi anaknya.
Seorang orang tua pastilah mengasihi anaknya dan karena ia mengasihi anaknya, maka segala
sesuatu demi kebaikan anaknya itu akan diberikannya. Bahkan walau terkesan seperti
membedakan, tapi ibarat orang tua punya dua atau tiga orang anak, pasti ada seorang yang
paling dikasihinya. Lebih dikasihi tentulah karena si anak itu menjadi kesukaan bagi orang
tuanya karena ia selalu menuruti orang tua dan melakukan hal-hal yang baik di mata orang
tuanya. Kontras misalnya dengan yang satu lagi yang nakal dan sering sekali melakukan apa
yang tidak berkenan di hadapan orang tuanya. Cenderung orang tua itu akan selalu
mengutamakan memenuhi atau menyediakan apa yang dibutuhkan oleh anak yang
dikasihinya. Itulah mengapa dikatakan harta kesayangan dari antara bangsa-bangsa.

Harta kesayangan dalam hal ini juga sangat menarik. Jika dikatakan harta kesayangan, maka
pastilah harta itu akan selalu dijaga dan dirawat, sama halnya jika kita punya harta
kesayangan, maka pasti akan kita jaga dan rawat bagaimana agar harta kesayangan itu jangan
sampai rusak. Jika Israel melakukan firman Tuhan, jika kita setia melakukan firman Tuhan,
maka kita akan menjadi harta kesayangan, kita akan jadi sangat berharga di mata Tuhan.
Itulah janji Tuhan kepada Israel dan kepada kita juga. Dan Tuhan selalu menepati janji-Nya.
Israel juga akan menjadi kerajaan imam dan bangsa yang kudus bagi Allah, jika mereka
melakukan dan memelihara perjanjian-Nya. Imam adalah pengantara antara Allah dengan
manusia. Melalui imam Allah menyampaikan firman-Nya dan kehendak-Nya. Demikian
halnya dengan bangsa Israel jika mereka melakukan firman Tuhan, maka mereka akan
menjadi pengantara antara Allah dengan bangsa lain dan dengan manusia lain. Yang
membawa kabar keselamatan yang dari Allah kepada bangsa lain. Artinya Allah akan selalu
bekerja dalam kehidupan bangsa Israel agar bangsa-bangsa mengenal siapa Allah. Allah akan
memberkati kita agar menjadi berkat bagi orang

2. Akan memiliki komitmen yang kuat kepada Allah


Musa kemudian menyampaikan firman ini kepada bangsa Israel dan seluruh bangsa itu
berjanji dan berkomitmen bahwa segala yang difirmankan oleh Allah akan mereka
lakukan (ayat 8). Ini merupakan komitmen dari bangsa Israel kepada Tuhan untuk
melakukan apa yang Tuhan firmankan kepada mereka. Setiap orang yang percaya kepada
Tuhan perlu dan harus membangun komitmen mereka dengan Tuhan. Komitmen satu-
satunya yang harus dibangun adalah, melakukan segala firman Tuhan dengan sungguh-
sungguh.
Seperti yang sudah dikatakan bahwa dengan melakukan firman Tuhan maka kita akan
menjadi harta kesayangan Tuhan yang paling berharga. Itu berarti bahwa dengan
melakukan hukum Tuhan, firman Tuhan maka sebenarnya kita sendiri menghargai diri
sendiri. Sebab dengan melakukannya kita membuat diri kita berharga di mata Tuhan
Musa menyampaikan komitmen Israel itu kepada Tuhan dan Tuhan berfirman kepada
Musa bahwa Ia akan datang kepada Musa dengan awan yang tebal, dengan maksud
supaya dapat didengar oleh bangsa Israel apabila Tuhan berbicara dengan Musa, supaya
mereka senantiasa percaya (ayat 9). Allah berfirman kepada Musa dengan awan yang
tebal agar menunjukkan kepada bangsa Israel dan agar mereka mendengar ketika Tuhan
berbicara dengan Musa. Sekali lagi apa yang terjadi kepada bangsa Israel bukan sesuatu
yang dikarang-karang oleh Musa dan Israel sendiri mendengarkan-Nya. Jadi tidak ada
alasan bagi mereka untuk tidak menghiraukan firman Tuhan karena mereka dengan
telinga mereka sendiri mendengarkan-Nya.

KESIMPULAN
Bapak/ibu dan saudara/i demikianlah penjelasan firman Tuhan dari Keluaran 19:1-8 dengan
tema "Setia Melakukan Firman Tuhan." Melalui penjelasan khotbah di atas kita dapat
mempelajari beberapa hal yang dapat kita hidupi dalam kehidupan kita sebagai orang
percaya.
1. Kehidupan kita sama seperti kehidupan bangsa Israel yang berada dalam padang gurun
ketika Allah memberikan firman-Nya kepada mereka. Hidup di padang gurun tentu akan
diperhadapkan dengan berbagai persoalan, bahaya, haus, kelaparan dan lain sebagainya yang
mengakibatkan keragu-raguan, kekurangpercayaan. Padahal mereka sudah menyaksikan
bagaimana Tuhan secara ajaib menyelamatkan mereka. Kita juga dalam hidup ini
diperhadapkan dengan persoalan-persoalan yang dapat membuat hidup kita khawatir dan ragu
akan kuasa Tuhan. Kita khawatir akan masa depan kita, kita mungkin juga sedang bergumul
dengan persoalan yang saat ini kita hadapi, tapi percayalah sebagaimana Tuhan secara ajaib
menyelamatkan bangsa Israel, Ia juga mampu menyelamatkan kita dari berbagai persoalan
hidup. Saat ini mungkin kita seperti bangsa Israel yang diperhadapkan dengan laut Teberau
yang membentang di depan kita serasa jalan sudah buntu dan musuh dan persoalan kita
mengejar dari belakang, tapi Tuhan mampu membuat kita melalui jalan buntu itu, layaknya
bangsa Israel yang melewati laut Teberau.
2. Kita hanya perlu berserah kepada-Nya, berseru, seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel
ketika berada dalam penindasan yang dilakukan oleh bangsa Mesir. Mereka berseru kepada
Tuhan dan Tuhan mendengarkan mereka. Kita pun harus demikian, berserulah kepada Tuhan,
maka ia akan melepaskan kita. Dalam Yeremia 33:3 dikatakan "berserulah kepada-Ku, maka
Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan
yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui." Percayalah bahwa Tuhan akan
menolong kita, asal jangan bersandar kepada kekuatan dan pengertian kita sendiri.
3. Setialah melakukan Firman Tuhan. Tuhan telah berjanji bahwa jika kita melakukan firman-
Nya, jika kita sungguh-sungguh mendengar firman-Nya dan berpegang pada janji-Nya maka
kita akan menjadi harta kesayangan Tuhan menjadi hasian (kekasih) Tuhan. Sebagai orang
yang dikasihi Tuhan maka pasti Ia akan menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan
dalam hidup ini. Jangan khawatir, setialah kepada firman-Nya maka dia akan bekerja dalam
hidup kita.
4. Dalam melakukan firman-Nya dalam menjadi setia kepada firman-Nya tentu akan banyak
tantangan yang harus kita hadapi. Ibarat padang gurun dengan berbagai persoalan yang
sewaktu-waktu menggoda kita agar menyimpang dari kesetiaan kita melakukan firman-Nya.
Tapi Tuhan menyampaikan firman-Nya kepada bangsa Israel ketika mereka di padang gurun
dengan berbagai persoalan yang masih akan mereka hadapi, sebab masih panjang proses yang
mereka akan hadapi untuk sampai kepada tanah perjanjian. Tapi justru dalam cobaan itulah
juga kita harus setia, meskipun sulit, tapi Tuhan tidak akan membiarkan kita sendirian, Ia
pasti akan menyertai kita dan menolong kita agar kita kuat untuk tetap setia melakukan
firman-Nya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai