Kitab Ulangan
Sekolah Sabat Pelajaran 1
Triwulan IV Tahun 2021
1 Yohanes 4:8
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak
mengenal Allah, sebab Allah adalah
kasih”.
Kitab Ulangan berisi amanat
perpisahan Musa kepada bangsa
Israel sebelum kematiannya
1 Yohanes 4:8
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih.
1. Kalimat ini tidak mengatakan bahwa Allah mengasihi, atau bahwa Allah menyatakan
kasih, atau Allah adalah sebuah manifestasi dari kasih tetapi bahwa Allah adalah
kasih. Kasih adalah inti dari IDENTITAS Allah itu sendiri.
2. Kalimat ini adalah kabar yang sangat baik bagi kita. Karena jika kalimat itu berbunyi
"Allah adalah benci", atau "Allah adalah dendam" atau "Allah adalah acuh tak
acuh", maka pernyataan tentang Allah dapat menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan
kita, dunia dan alam semesta.
3. Kalimat itu menolong kita mengerti dengan lebih baik ide tentang pemerintahan
Allah, bahwa Allah memerintah segala ciptaan dengan mencerminkan kasih itu.
Kasih menembus alam semesta, bahkan lebih dari apa yang dilakukan oleh gaya
gravitasi. Allah mengasihi kita dan kita juga harus mengasihi Allah [Ulangan 6:5,
Markus 12:30].
4. Kalimat itu menunjuk pada sebuah sikap yang secara sukarela untuk mengasihi dan
dikasihi. Allah tidak memaksakan kasih; jika Allah memaksakan kasih, maka hal itu
bukan lagi disebut kasih. Itulah sebabnya, ketika Allah menciptakan makhluk yang
pintar dan berakal baik di surga dan di bumi dengan kemampuan untuk mengasihi,
resikonya selalu ada bahwa mereka mungkin tidak akan membalas kasih-Nya. Itulah
yang telah dilakukan oleh Lusifer dan menjadi asal mula pertentangan besar.
Kisah tentang
pemberontakan dan
kejatuhan Lusifer dan ⅓
malaikat yang mengikutinya
menunjukkan dengan jelas
resikonya terkait dengan
kasih yang Allah tanamkan.
Apa yang kita perlu ketahui tentang kejatuhan Lusifer?
[Yesaya 14:12-14, Yehezkiel 28:12-17, Wahyu 12:7]
1. Segala sesuatu berubah dari buruk menjadi lebih buruk, bahkan sampai
pada titik di mana Tuhan mengatakan tentang manusia yaitu : "bahwa
segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata"
[Kej. 6:5].
2. Jika pikiran-pikiran mereka itu buruk, maka tentu saja tindakan-tindakan
mereka juga buruk adanya, hingga segala sesuatu menjadi sangat jahat yang
menyebabkan Tuhan membinasakan dunia ini dengan Air Bah [Kej. 7].
3. Setelah Air Bah Tuhan memberikan kepada manusia satu kesempatan untuk
memulai kembali kehidupan yang baru, namun cerita tentang Menara Babel
[Kej. 11:1-9] menunjukkan bahwa ternyata manusia masih tetap cenderung
untuk menyangkal Allah. Penyembahan berhala, kebanggaan berlebihan
atas pencapaian atau kesuksesan menuntun mereka memberontak melawan
Pencipta mereka. Akhirnya Tuhan mengacaukan bahasa mereka, dan
menyerakkan mereka yang sudah jatuh ini ke seluruh permukaan bumi.
Kita semua adalah manusia-manusia yang
telah jatuh dalam dosa, kita termasuk di
antara keturunan manusia yang diserakkan
Tuhan di seluruh permukaan bumi ini.
Kejadian 12:1-3
Berfirmanlah TUHAN kepada Abram:
"Pergilah dari negerimu dan dari sanak
saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke
negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa
yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau
akan menjadi berkat. Aku akan memberkati
orang-orang yang memberkati engkau, dan
mengutuk orang-orang yang mengutuk
engkau, dan olehmu semua kaum di muka
bumi akan mendapat berkat."
Panggilan kepada Abram
[Abraham] muncul pertama kali
setelah peristiwa Menara Babel.
Ulangan 4:34
“Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu
bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-
tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan
lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti
yang dilakukan TUHAN, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu?”
Mengapa Tuhan memanggil dan membawa bangsa
Israel keluar dari Mesir? Keluaran 19:4-8
Kita semua adalah manusia-manusia yang telah jatuh dalam dosa, kita
termasuk di antara keturunan manusia yang diserakkan Tuhan di seluruh
02 permukaan bumi ini.