Anda di halaman 1dari 13

Liturgi I: Semua bermula, semua baik adanya, Allah yang

menjadikannya, Terpujilah Tuhan...

1 Pada mulanya gelap semuanya, sunyi senyaplah


samudera. Allah bersabda: terang bercahaya, hari
pertama di dunia.

2 Pada mulanya belum ada langit, atas dan bawah


tercampurlah.Allah bersabda: bentangan pun jadi; hari
kedua di dunia.

3 Pada mulanya belum ada tanah yang menumbuhkan


tanamannya. Allah bersabda: terciptalah darat, hari
ketiga di dunia.

4 Pada mulanya belum ada surya, bulan dan bintang


dan masanya. Allah bersabda membuat semua, hari
keempat di dunia.

5 Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap belum


pernah. Allah bersabda: segala tercipta, hari kelima di
dunia.

6 Pada mulanya belum ada hewan yang menemani


manuisa. Allah bersabda menjadikan insan; hari
keenam di dunia.

7 Pada mulanya semua terjadi: langit dan bumi dan


isinya. Allah pencipta telah memberkati hari ke tujuh
di dunia.
Liturgi 2:

PERSIAPAN

1. Ada lagu yang akan dialunkan pada saat Liturgi berlangsung.


2. Pemeran: 10 Orang

Orang Pertama:

Pada suatu ketika, pada zaman dahulu kala. Ada kisah tentang seorang bayi,
yang harus kalian tahu. Ayahnya adalah Yusuf, dan Maria adalah ibunya. Bayi
ini sangat istimewa, Dialah Putra tunggal Allah.

(Seorang Perempuan didandani sebagai Maria dan menggendong boneka


bayi, seorang lagi sebagai Yusuf dan Anggota lain berperan sebagai
bermacam-macam binatang).

Orang Kedua:

"Siapakah Anak ini?" Maria menunggang keledai, dan Yusuf berjalan


menuntunnya, dan para malaikat menyertai mereka dari jauh,
menyanyikan lagu-lagu pujian. Ketika mereka tiba di Betlehem, pasangan ini
ditolak oleh pemilik penginapan,
yang mengatakan tidak ada tempat bagi mereka. Yusuf mendesak,
mengatakan bahwa istrinya perlu tempat untuk bersalin.
Pemilik penginapan itu memberitahu letak sebuah kandang
binatang dan jerami.

Perjalanan Maria dan Yusuf berakhir di sebuah kandang yang penuh dengan
jerami, di sanalah Maria melahirkan Raja kita.

Malaikat turun dari surga, dan mereka mulai memuji. Para gembala di padang
yang dingin, "Kami bawa kabar gembira!"

(Ada tiga orang didandani sebagai malaikat, gembala, dan kawanan


domba. Salah satu bebicara)
Orang Ketiga:

Natal yang Pertama mengabarkan kedatangan Raja segera tersiar, Para


malaikat itu mengabarkan kepada para gembala bahwa seorang Raja telah
lahir.

Sebuah bintang bersinar dari surga, untuk menerangi jalan para Majus menuju
ke palungan Bayi itu, yang lahir di hari Natal.

(tiga orang didandani sebagai tiga raja/majus dan sebagai bintang).


Untuk kostum bintang, gunakan gabus yang sudah dibentuk bintang dan
hiasi dengan bunga-bunga. Salah satu berbicara)

Orang Keempat:

Dan semua yang ada di dekat-Nya, menyembah dan memuji atas kelahiran-
Nya. Untuk Bayi, Raja yang bernama Yesus, Juru Selamat kami di bumi! Mari
rayakan Natal dengan cara hidup dengan baik. Kita pemuda-pemudi hiduplah
dengan baik, sesuai dengan tuntunan Firman Tuhan.Selamat, yang memberi
kita hidup kekal.

(Semua pemain menyanyikan lagu "Joy to the World")


Liturgi III (Naposo Bulung)

(barisan bentuk Love)

Prolog :

Perlukah kuatir akan hidup ini.........., akan makanan, dan minuman.!!!! Sebab,
tangan Tuhan bukan kurang panjang untuk menjangkau dan
mangaturkannya.! Dengarlah FirmanNya:

1. Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan dan kamu minum. Dan janganlah kuatir pula akan
tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup ini lebih
penting daripada pakaian ???? Karena dalam Injil Matius 6 : 27 dikatakan
”Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan
sehasta saja pada jalan hidupnya ??????”
2. Pandanglah burung-burung dilangit yang tidak menabur dan tidak menuai,
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung. Namun, ia diberi makan
oleh Bapamu yang disorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung
itu ? Siapakah diantara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambah
sehasta saja pada jalan hidupnya ???
3. Matius 6 : 30 Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang
hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi
mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya......??????
4. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata : ”Apakah yang akan kami
makan ? Apakah yang akan kami minum ? Semua itu dicari bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah. Tetapi, Bapamu disorga tahu, bahwa kamu
memerlukan itu !!
5. Lukas 12 : 27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak
menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala
kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
6. Yesus berkata : ”Janganlah gelisah hatimu, percayalah kepada Allah dan
juga kepadaKu”. Dan dalam Matius 6 : 33 dikatakan, ”Sebab jikalau kamu
berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah
jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian”.
7. Beginilah firman Tuhan : ”Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang
panjang untuk menyelamatkan dan pendengaranNya tidak kurang tajam
untuk mendengar, tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dengan
Allah adalah kejahatanmu. Dan membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar segala doamu. Sebab,
tanganmu cemar oleh darah dan jari tanganmu oleh kejahatanmu, mulutmu
mengucapkan dusta dan lidah-lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
Tidak ada yang mengajukan pengaduan dengan alasan yang benar dan
tidak ada yang menghakimi dengan alasan yang teguh.
8. Beginilah firman Tuhan : ”Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh
dunia ini, tetapi kehilangan nyawanya ??? Dan apa yang diberikannya
sebagai ganti nyawanya ???? Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu,
dan jalanKu bukanlah jalanmu demikianlah firman Tuhan. Seperti
tingginya langit dan bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu,
dan rancanganKu dari rancanganmu.
9. Oooooo..... saudaraku.....!!! Tidakkah kamu tahu......bahwa walaupun
hidupmu penuh bergelimangan dosa, tetapi Ia mengasihimu dan
menantimu. Marilah......,baiklah kita berperkara dengan firman Tuhan.
Sekalipun dosamu merah seperti kermizi, akan menjadi putih seperti salju;
Sekalipun merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu-
bulu domba.
10. Yesaya 55 : 10 – 11 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak
kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan
roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari
mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan
melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang
Kusuruhkan kepadanya.
LITURGI CINTA KASIH: GALATIA 5 ; 22 – 26 (Gabungan Remaja
dan Naposo Bulung, Sembilan orang)

1. Prolog : Wahai Manusia dibumi “ Hiduplah oleh Roh maka kamu tidak
menuruti keinginan daging, sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali
tidak melakukan apa yang kamu kehendaki akan tetapi jikalau kamu
memberi dirimu dipimpin oleh Roh maka kamu tidak hidup dibawah
HUKUM TAURAT, Sebab “Perbuatan Daging Telah nyata yaitu :
Pencabulan , Pencemaran , Hawa nafsu , Penyembahan berhala , Sihir ,
Perseteruan , Perselisihan , Iri hati , Amarah , Kepentingan diri sendiri ,
Roh pemecahcah , Kedengkian , Kemabukan ,Pesta pora dsb. Terhadap
semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu
Bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian ia tidak akan
mendapat KERAJAAN ALLAH, Tetapi BUAH ROH ialah :

1.KASIH 2.SUKACITA

3.DAMAI
SEJAHTERA 4.KESABARAN

5.KEMURAHAN 6. KEBAIKAN

8.KELEMAHLEMBUTAN
7.KESETIAAN

9.PENGUASAAN DIRI

Ingatlah : Barangsiapa menjadi milik KRISTUS YESUS ia telah menyalibkan,


daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh
Roh baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh dan jagan gila hormat,
janganlah kita saling menantang dan saling mendengki .
DEMIKIANLAH : LITURGI CINTA KASIH
1. KASIH
Sesuai dengan makna salib, kita diharapkan dapat saling mengasihi
sesama, kita manusia dan lebih-lebih lagi mengasihi Allah Sang Pencipta.

2. SUKACITA
Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, meski kecemasan dan duka
datang menerpa, sebab tak ada cobaan yang Allah berikan melampaui
kekuatan kita sekali lagi. Sekali lagi kukatakan “Bersukacitalah!”

3.DAMAI SEJAHTERA
Jauhkan dirimu dari pertikaian yang akan membawamu jauh dari jalan
kebenaran, sebab bila hal itu telah terjadi maka tak ada lagi damai sejahtera.
Hendaklah kita satu dan lainnya memberikan perasaan damai kepada sesama.

3. KESABARAN
Kesabaran adalah satu hal yang sangat mulia. “Kesabaran tidak akan menjadi
murka bila tetap bersandar pada Allah.”

4. KEMURAHAN
Kemurahan atau belas kasih adalah sikap baik yang harus selalu terjaga. Jangan
ada padamu sikap tamak dan serakah sebab bunga bakung saja dipelihara
keindahannya oleh Allah.

5. KEBAIKAN
Hendaklah kiranya kebaikan hati kita diketahui orang, agar dibelakang hari
kebaikan itu kan datang sebagai penopang atas kesulitan kita.

6. KESETIAAN
Setialah kepada Allah sampai umurmu berlalu, sebab kesetiaan kepada Allah
tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

7. KELEMAHLEMBUTAN
Hiduplah dalam kelemahlembutan, sebab orang-orang yang lemah
lembutlah orang yang mngerti akan Kasih Allah yang mendapatkan
Anugerah dan Kurnia- Nya.
9. PENGUASAAN DIRI
Lawan ataupun musuh terkuat dari seseorang adalah dirinya sendiri. Maka
dari itu kuasai dahulu dirimu, agar tidak terjerat oleh yang membuat celak.
Sebab orang yang tidak bias menguasai dirinya sendiri akan jatuh.
Amin
DRAMA NATAL TERINDAH
Tokoh dan Peran:
1. Pak Hartawan : seorang pengusaha sukses dan kaya. Tetapi sombong.
2. Bu Mora :Isteri pak Hartawan, seorang ibu yang sombong dan gila
harta.
3. Ricky : putera dari pak Hartawan dan Bu Mora, sifatnya sombong
dan cuek.
4. Mikael : putera dari pak Hartawan dan Bu Mora, sifatnya
sombong dan cuek.
5. Arta : Puteri dari pak Hartawan dan Bu Mora, baik hati dan
ramah.
6. Bu Tiur : seorang ibu yang perhatian dan pekerja keras.
7. Gracia : Puteri dari ibu Tiur, baik hati dan penurut.
8. Ibu Dina (Ibu Guru): Guru yang sangat bijaksana.
9. Tante Nona : seorang perempuan yang royal dan yang
mengutamakan penampilan.
10. Dokter

Prolog: Di suatu daerah hiduplah dua keluarga. Satu keluarga hidup dengan
berkelimpahan harta, dan satu keluarga lagi hidup dengan keadaan
ekonomi yang paspasan. Keluarga yang kaya tersebut yaitu Pak
Hartawan dan Bu Mora memiliki tiga anak yaitu dua laki-laki (Ricky
dan Mikael) dan satu perempuan (Arta). Sedangkan keluarga yang
miskin tersebut adalah seorang janda (Ibu Tiur) yang hidup dengan
seorang puterinya (Gracia).
Pak Hartawan adalah seorang pengusaha dan Bu Mora memiliki butik
(toko pakaian). Sedangkan ibu Tiur bekerja sebagai penjual sayuran di
pasar pagi.
Bagaimanakah kehidupan kedua keluarga ini? Mari kita dengarkan
drama sebagai berikut.
Babak I
Pagi hari yang cerah, keluarga Bapak Hartawan disibukkan
dengan aktifitas yang akan mereka kerjakan.
Pak Hartawan : Ma…ma…mana dasi papa? Udah jam berapa ini? Nanti papa
terlambat. Halo…Ya sebentar lagi saya akan berangkat
menuju tempat rapat kita (sambil menelepon)
Bu Mora : Sabar dong pa, ini mama ambilkan (sambil memasangkan
dasi suaminya).
Ricky : Ma, lapar ni…mana makanannya?
Mikael : Iya ma, aku mau makan nasi goreng ya, ga pake pedas dan
yang banyak kecapnya.
Bu Mora : Aduh…pusing deh kepala kalau semuanya minta dilayani,
tunggu mama beli saja sebentar ke warung.
Arta : ada apa ini ko pada ribut-ribut? Jangan merepotkan mama
aja dong. Kita harus bisa melayani diri kita sendiri.
Karena kelamaan menunggu si ibu yang membeli makanan untuk sarapan
pagi, akhirnya Pak Hartawan, Ricky dan Mikael pergi.
Arta : Tungguin aku dong…(menyusul Ricky dan Mikael).

Akhirnya Ricky, Mikael dan Arta sampai di sekolah.


Bu Dina : Selamat pagi anak-anak, apakah semuanya sehat?
Murid-murid : Sehat bu…
Bu Dina : Dimana Gracia, mengapa dia belum sampai, apakah dia
sakit?
Mikael : ga tau bu, kamikan bukan ibunya.

Tiba-tiba Gracia datang.


Gracia : Tok..tok..selamat pagi bu, maafkan saya terlambat bu.
Bu Dina : Mengapa kamu terlambat Gracia?
Gracia : saya harus menemani dan membantu ibu saya bu untuk
mengangkat sayuran yang akan dijual di pasar pagi.
Bu Dina : Baiklah, silahkan duduk. Lain kali jangan terlambat lagi.
Bu Dina : Anak-anak sekarang kita mulai pelajaran kita, yaitu mengenai
lingkungan hidup. Lingkungan kita sekarang terancam rusak dan
punah anak-anak karena semakin meningkatnya keserakahan
manusia. Siapa tahu apa tanda-tanda lingkungan hidup yang
semakin rusak?
Arta : terjadinya banjir, tanah longsor, penggundulan hutan, pembungan
sampah di sungai, kebakaran hutan bu.
Bu Dina : Bagus Arta, itulah zaman sekarang kita dituntut untuk dapat
memelihara lingkungan hidup. Apa yang dapat kita lakukan untuk
itu anak-anak?
Gracia : Menjaga kebersihan bu, selain itu mungkin kita juga bisa
menanam pohon atau bunga di pekarangan rumah kita masing-
masing.
Ricky : Ah..itukan pekerjaan perempuan bu, mana mau saya seperti itu.
Mikael : Betul bu, kan gengsi masa laki-laki menanam bunga? Memangnya
mau jadi banci…ha..ha
Bu Dina : Harap semua tenang…(lonceng pulangpun berbunyi, akhirnya
anak-anak pun pulang).

Babak 2
Epilog : Di siang yang cerah, Bu Tiur dan Gracia berjalan-jalan mencari
barang-barang bekas/ rongsokan yang mungkin masih dapat
dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Bu Tiur : Botot…botot…jika ada barang bekas jangan dibuang…botot
bu..pak.
Gracia : Botot..botot..(Sambil mengutip botot/ barang rongsokan yang
dilihatnya).
Sementara itu, keluarga pak Hartawan dan Ibu Mora melihat
pekerjaan mereka dari ruang tamu.
Bu Mora: Lihat deh pa, bagaimana mereka dapat memperoleh uang jika hanya
mencari botot.
Pak Hartawan : Papa juga heran ma..ko ada ya keluarga yang semiskin dan
semelarat itu…kasihan ya, tapi itu sudah takdir mereka.

Arta : (Tiba-tiba Arta datang dari arah kamarnya), papa mama pasti
lagi membicarakan Bu Tiur dan Gracia kan? Boleh ga pa ma,
Arta membantu mereka?
Bu Mora + Pak Hartawan : TIDAK.
Bu Mora : Kamu mau membuat kami malu ya, seperti kami tidak
sanggup saja memberimu uang.

Ternyata Ricky dan Mikael baru pulang dari bermain, mereka


berjalan sambil memakan jajanan mereka.

Ricky : Seru ya tadi pertandingan sepak bolanya..


Mikael : Iya, apalagi kalau tim idolaku menjadi pemenangnya..

Mereka berdua berjalan dan membuang sampah jajanan mereka


sembarangan dan berlalu begitu saja.

Gracia : Botot…botot…mak..ada botot ni (mengambil sampah botol


minuman Ricky dan Mikael).
Bu Tiur : Ya, ambil aja boru, tarhilala itu.
Gracia : Mak, sebentar lagi kan mau Natal, sudah 3 tahun aku tidak pernah
memakai baju baru, bolehkah untuk tahun ini mamak membelikan baju
untukku?
Bu Tiur : eh..boru, baju lagi kau minta, sudah tahunya kau begitu sulitnya
keuangan kita, apala sayur yang mamak jual itu pun jarang habis
semuanya. Nantilah ya, kalau ada rejeki mamak akan belikan kau baju
baru.
Gracia : Janji ya mak!

Babak 3 (Di Butik Bu Mora)

Prolog: Ibu Mora kelihatannya begitu sibuk dengan melayani para


pelanggan yang hendak membeli kebaya di butiknya.
Bu Mora : bagimana eda? Bagusnyakan kebayanya? Ini bahan yang
paling bagus lo..harga dasarnya saja sampai sejuta untuk bajunya
saja…jadi dibeli?
Tante Nona : Ah..mahal kalilah itu eda, bisa ga kurang?
Bu Mora : itu sudah murah…nantikan eda juga yang cantik di acara
natal gereja kita, nanti orang-orang akan memuji kecantikan eda
dengan kebaya itu…
Tante Nona : Iya ya eda. Jadilah aku beli. Nih uangnya (sambil
menyerahkan uang dan berpamitan pulang).

Tiba-tiba HP Bu Mora berbunyi…


Bu Mora : Halo…iya ada apa pa? Apa papa mau ke luar kota? Jadi, papa
tidak bisa dong mengikuti natal anak-anak kita dua hari lagi? Ya
papa, ga bisa ditunda ya pekerjaannya? Ya sudah deh, hati-hati ya
pa! (Menutup telepon. Bu Mora, sedih karena suaminya tidak dapat
merayakan natal bersama mereka).
Sementara itu, ketika akan berangkat keluar kota, dompet pak
Hartawan jatuh di jalan. Dan dompet itu diketemukan oleh
Gracia.

Gracia : Botot..botot..siapa ada botot…bisa diberikan kepada saya…botot pak,


botot bu..(Tiba-tiba ia melihat suatu benda). Apa ini? Wah
dompet..uangnya banyak, lumayan kalau untuk beli baju, bisa beli 10
baju nih, tapi…tidak aku harus mengembalikannya..(Melihat KTP Pak
Hartawan), dan berjalan pulang menuju rumah untuk memberitahukan
ibunya, yaitu Bu Tiur.
Sesampainya di rumah.
Gracia : mak, mak…
Bu Tiur : (sedang menyiram bunga yang ada di pekarangan rumah mereka),
Ada apa itu boru? Sepertinya kau sangat buru-buru…
Gracia : Aku menemukan dompet atas nama pak Hartawan waktu mencari
botot. Uangnya banyak mak, kita bisa membeli banyak pakaian dan
makanan dari uang ini.
Bu Tiur : Jangan boru, kau harus mengembalikan uang itu ya..sekarang
pemiliknya pasti sedang pusing mencari dompetnya.
Gracia : Baiklah mak, nanti aku akan mengantarnya ke alamat ini.

Babak 4
Prolog : Sementara itu, Pak Hartawan tidak jadi berangkat ke luar
kota, ia kembali ke rumah dan memberitahukan isterinya
bahwa dompet nya yang berisikan uang sekian juga dan
tiketnya telah hilang.

Bu Mora : (menyambut kedatangan suami), papa tidak jadi berangkat?


Syukurlah kita akan merayakan natal bersama lusa ini.
Pak Hartawan : (dengan wajah sedih), Ma dompat papa hilang..semua uang
papa disana, cek, ATM dan kartu kredit semuanya di situ.
Bu Mora : Apa? (Terkejut). Dasar ya papa ga hati-hati…udah berapa kali
mama bilangin supaya uang itu diletakkan baik-baik. Sekarang udah
hilang papa bagaimana sih.
Pak Hartawan: Maafkan papa ma, ini tidak sengaja.
BU Mora : papa benar-benar keterlaluan, menjaga dompet saja tidak bisa…
(pergi meninggalkan pak Hartawan sendirian di ruang tamu).
Pak Hartawan: Ma…maafkan papa (sambil menunduk merenung).
Gracia akhirnya berangkat menuju rumah pak Hartawan…
tetapi di tengah jalan ia bertemu dengan Arta puteri pak
Hartawan dan teman sekelas Gracia.

Arta : Hai Gracia, kamu mau kemana?


Gracia : Aku mau ke rumah bapak Hartawan, pemilik dompet ini. Tadi aku
menemukannya waktu mencari botot di dekat taman kota.
Arta : Dia papaku. Sini biar aku yang mengembalikannya.
Gracia : Baiklah…sampaikan salamku kepada ayahmu…
Babak 5
Arta tidak memberitahukan kepada ayah dan ibunya bahwa Gracialah
yang
menemukan dompet tersebut. Sekarang ayah dan ibunya dapat tertawa
bahagia
kembali. Hari yang dinantikan pun tiba, acara natal di HKBP Immanuel
Patumbak
sudah akan dimulai. Keluarga pak Hartawan datang dengan penampilan
yang
sangat mengagumkan, sedangkan keluarga Bu Tiur datang dengan
penampilan
yang sederhana dan apa adanya.Tante Nona pun tidak mau ketinggalan
dengan penampilannya.

Tante Nona : hai eda, ito (menyapa pak Hartawan dan Bu Mora) di depan
gereja. Wah penampilan kalian begitu mewah malam ini. Hai Arta
apa kabarmu boru?
Arta : Hai juga tante, aku sehat, tante sendiri bagaimana?
Tante Nona : Sehat dong, apa lagi dengan kebaya buatan mama kalian…
oia ngomong-ngomong mana Ricky dan Mikael?
Pak Hartawan: sebentar lagi juga mereka datang…ada sesuatu yang mau
mereka beli…

Sementara itu, tidak jauh dari tempat mereka berdiri, datanglah ibuu
Tiur dan Gracia menuju gereja.

Bu Mora : Tuh..tuh lihat deh penampilan mereka berdua…kusam banget


ya..ga ada bagus..bagusnya. kebaya model tahun 70 an, aduh..aduh..
Arta : Ma, ga boleh seperti itu.. merekakan juga mau merayakan natal ke
gereja ini, bukan mau ikut festival kebaya tau!
Bu Mora : Ya..sudah...sudah, kamu memang selalu membela mereka
berdua…ayo kita masuk…,(Tiba-tiba Hp Bu Mora
berdering…)Halo? Apa si tabrak mobil? Rumah sakit?
Pak Hartawan : Siapa yang ditabrak ma?
Bu Tiur dan Gracia : mendengar Bu Mora yang kuatir mereka datang
mendekat.
Bu Tiur : Siapa yang ketabrak bu?
Bu Mora : Ricky …sekarang sekarat, ayo..kita melihatnya (wajah Bu
Mora penuh kekhawatiran).
Babak 6
Prolog : Akhhirnya mereka semua pergi ke Rumah Sakit Horas
Insani. Ternyata keadaan Ricky sangat kritis. Ia benar-benar
membutuhkan donor darah. Tetapi tidak satupun dari anggota keluarga
yang dapat menyumbangkan darah kepada Ricky, karena dokter
menyatakan tidak cocok, dan karena keadaan fisik mereka lemah.

Dokter : Selamat malam pak, bu! Putera anda sangat membutuhkan banyak
donor darah, tetapi tidak ada darah yang cocok dari keluarga. Jadi,
kita berdoa saja, supaya Tuhan memberikan pertolonganNya.
Bu Mora : (Menangis)
Pak Hartawan: bagaimana ini? Ricky kamu harus bertahan nak.

3 jam kemudian, Ricky sudah sadarkan diri. Dokter pun menemui Bu


Mora dan Pak Hartawan.

Dokter : Putera anda sudah sadar pak, bu. Anda dapat menemuinya
sekarang.
Bu Mora : Ayo pa, kita lihat Ricky.
Pak Hartawan: Syukurlah kamu sudah sembuh nak…
Dokter : Ya ini karena pertolongan Tuhan melalui anaknya yang baik
hati..tadi ada seseorang yang menyumbangkan darahnya dan
kebetulan cocok dengan Ricky.
Arta : Siapa orang itu dokter?
Mikael : Iya, siapa orang yang baik hati itu dokter?
Dokter : itu dia orangnya (sambil menunjuk Gracia yang sedang berada di
ruang tunggu).
Bu Mora : Terimakasih Tuhan, Kau masih menyayangi keluargaku,(langsung
menemui Gracia). Terimakasih nak, kamu benar-benar berhati
mulia seperti Tuhan Yesus. Terimakasih sudah menolong anak
saya.
Bu Tiur : Bu..itu semua bukan karena usaha kita, tetapi Tuhanlah yang
menyelamatkan anak anda. Berterimakasihlah kepadaNya.
Pak Hartawan : Anda benar, Bu Tiur. Selama ini kami sudah lupa mengucap
syukur kepada Tuhan. Tetapi Tuhan tetap mengasihi keluarga saya.
Ampuni saya Tuhan….ampuni saya…(sambil berlutut).

Epilog : Akhirnya pak Hartawan dan Bu Mora menyadari kesalahan


dan kesombongan mereka selama ini. Mereka benar-benar bertobat dan
menyadari bahwa semuanya harta dan yang mereka miliki, termasuk
keluarga itu berasal dari Tuhan. Dan malam Natal tersebut menjadi Natal
terindah bagi mereka….
Selamat Hari Natal…dan sambut kelahiran Yesus dalam hati saudara…
Tuhan memberkati...

Anda mungkin juga menyukai