Anda di halaman 1dari 5

LITURGI PERAYAAN NATAL

PUNGUAN NAIRASAON BORU BERE IBEBERE


BENGKALIS, 21 JANUARI 2023

LITURGI I PENCIPTAAN
Prolog : Allah adalah sumber dari segala sesuatu, sebab Dia-lah yang telah menciptakan segala sesuatu.
Tanpa pola, tanpa bahan, tanpa biaya dan tanpa waktu, cukup dengan berfirman maka semuanya
jadi sesuai dengan kehendakNya. Inilah liturgi yang pertama :

1). Pada hari yang pertama Allah menciptakan terang dan dipisahkanNya antara terang dan gelap. Dengan
adanya terang maka semua dapat terlihat, dengan adanya terang semua dapat bergerak dengan leluasa
dan dengan adanya terang semua dapat beraktifitas. Allah melihat hal itu baik adanya.

2). Pada hari ke dua diciptakan Allah cakrawala untuk memisahkan air yang ada di atas dan air yang ada
dibawah cakrawala. Dan cakrawala itu dinamaiNya langit, dengan adanya langit maka perputaran air
dapat berjalan dengan seimbang. Apabila air dibawah langit melimpah maka air akan menguap dan
naik menjadi awan, demikian juga sebaliknya apabila air diatas langit penuh maka akan turun yang
kita kenal dengan hujan.
Allah melihat hal itu baik adanya.

3). Pada hari ke tiga Allah memisahkan air yang di bawah langit sehingga terlihat yang kering, bagian
yang kering ini dinamai darat (bumi) dan kumpulan air dinamaiNya laut. Di atas bumi Allah
menciptakan berbagai macam tumbuh-tumbuhan ada yang tinggi ada yang sedang ada yang rendah,
ada tumbuh-tumbuhan yang berbiji, ada tumbuh-tumbuhan yang berbuah dan ada tumbuh-tumbuhan
yang menhasilkan buah yang berbiji dan ada rumput

4). Pada hari ke empat diciptakan-Nya benda-benda penerang dan ditempatkan di cakrawala untuk
menguasai siang dan juga untuk menguasai malam. Pada siang hari ada matahari sehingga alam
semesta ini terang benderang dan semua terlihat nyata dan pada malam hari ada bulan sehingga alam
tetap terang walaupun tidak seterang siang hari. Di langit juga ditempatkan bintang-bintang sehingga
menambah indahnya suasana.
Benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan
tahun-tahun. Allah melihat bahwa ciptaanNya itu baik.

5). Pada hari ke lima Allah menciptakan makhluk yang hidup, yang dapat bergerak sendiri yaitu di dalam
air Allah menciptakan binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak yang
berkeriapan dalam air. Dan di atas cakrawala Allah menciptakan segala jenis burung, besar dan kecil
yang berterbangan di langit. Allah berfirman : “Berkembang biaklah dan bertambah banyaklah serta
penuhilah air dalam laut dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak.
Maka jadilah demikian.

6). Pada hari ke enam Allah melengkapi ciptaanNya untuk mengisi bumi, diciptakanNya binatang liar
baik besar maupun kecil; ada gajah, ada singa, ada macan, ada serigala dan lain-lain. diciptakanNya
segala jenis ternak yang dapat dikelola; ada sapi, ada kuda, ada kambing, ada kelinci dan lain-lain. Dan
diciptakanNya segala jenis binatang yang melata yang merayap di atas bumi ada biawak, ada ular, ada
ulat, ada cacing dan lain-lain. Allah melihat bahwa semuanya itu baik adanya.
7). Pada hari ke enam itu juga Allah menyempurnakan cuptaanNya yaitu dengan menciptakan manusia.
Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah sendiri. Menurut gambar Allah
diciptakanNya manusia itu laki-laki dan perempuan dengan tujuan agar manusia dapat menguasai
bumi dan segala isinya. Allah berfirman : “ Beranak cuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi
dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi”.

8). Menguasai bukan untuk menindas atau berbuat sewenang-wenang, tetapi menguasai dimaksudkan
untuk menyayangi, untuk turut serta memelihara kelangsungan hidup makhluk lain dan untuk menjaga
kelestarian makhluk hidup lainnya. Sehingga ekosistem kehidupan tetap seimbang, sebab manusia
merupakan makhluk hidup yang sempurna dan mulia bila dibandingkan dengan makhluk hidup yang
lain. Karena manusia diciptakan dengan lengkap; ada daging, ada jiwa, ada roh dan ada akal pikiran.

9). Allah melihat semua yang telah diciptakanNya itu baik adanya dan pada hari yang ke tujuh setelah
Allah menyelesaikan karya agung yang dibuatNya itu, berhentilah Ia pada hari yang ke tujuh, lalu
Allah memberkati hari ke tujuh itu dan menguduskanNya. Apakah Allah berhenti dari karyaNya?
Tidak, sebab kehadiran generasi ke generasi semua atas kehendak Allah. Hari ke tujuh adalah hari
Sabat Tuhan yang merupakan waktu untuk memuji dan memuliakan keagungan Tuhan untuk
bersyukur dan menyembah Tuhan, Sabat Tuhan pada masa kini kita kenal dengan hari Minggu. Amin.

LITURGI II MANUASIA JATUH KE DALAM DOSA.


Prolog : Mengapa manusia bisa jatuh ke dalam dosa? Jawabnya adalah karena manusia ingin serupa
dengan Allah, sehingga ia lebih suka mendengar suara-suara dunia dari pada bisikan Roh Allah,
sebab suara dunia lebih menggiurkan namun berakibat fatal, manusia jatuh ke dalam dosa.
Mari kita dengar liturgi ke dua.tentang manusia jatuh ke dalam dosa dan akibatnya :

1. Kejadian 4 : 7 6. Kejadian 3 : 15 – 16
2. Kejadian 3 : 1 – 3 7. Kejadian 3 : 17 – 18
3. Kejadian 3 : 4 – 5 8. Kejadian 3 : 23 – 24
4. Kejadian 3 : 6 – 7 9. Roma 3 : 11 + 23
5. Kejadian 3 : 13 – 14 10, Roma 2 : 6 – 8.

LITURGI III NUBUAT DAN JANJI KESELAMATAN


Prolog : Walaupun manusia telah jatuh ke dalam dosa namun Allah itu Maha pengasih dan Maha
penyayang, Ia tidak menginginkan milikNya hilang, Ia tidak menginginkan milikNya binasa
dalam dosa. Allah berjanji akan menyelamatkan manusia dengan mengutus hamba-hambaNya
untuk mengingatkan manusia agar mau berubah dan bertobat. Kita dengarkan liturgi yang ke tiga
:

1. Yesaya 54 : 7 – 9 6. Yesaya 23 : 5 – 6
2. Yesaya 8 : 23 7. Yesaya 11 : 1 – 3
3. Yesaya 50 : 10 8. Yesaya 9 : 1
4. Yesaya 51 : 7 – 8 9. Yesaya 7 : 14
5. Yeremia 23 : 3 – 4 10. Matius 3 : 2 – 3
LITURGI IV RAGAM BAHASA
Prolog : Ketika manusia hanya memiliki satu bahasa, mereka menjadi tinggi hati dan sombong. Tingkah
lakunya cenderung melakukan hal –hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, sehingga Allah
mengacaukan bahasa mereka yang satu sama lain tidak saling mengerti, hanya Allah yang
mengerti semua Bahasa itu. Kita dengarkan liturgi ragam bahasa dari Firman Tuhan Yohanes 3 :
16

1. BAHASA KARO
“Sabab bege pengkelengi Dibata doni enda, maka ibereikenna Anakna si tonggal, gelah ola bene ise
pe si tek ibas ia, tapi dat kegeluhen si rasa lalap.”

2. BAHASA PAKPAK
“Ai bageen ngo ngkelleng ate Debata midah dunia en, Iberreken ngo AnakNa sada-sada i, asa ulang
mago gennep sipercaya bai Anak idi, tapi asa kenggeluhen siamman sumendah bana.”

3. BAHASA SIMALUNGUN
“Ai sonon do holong ni uhur ni Naibata bani dunia on, pala do Anakni na sasada in iberehon, ase
ulang magou ganup na porsaya Bani, tapi ase hagoluhan na sadokah ni dokahni bani.”

4. BAHASA TOBA
“Ai songon on do holong ni roha ni Debata di portibi on, pola do AnakNa na sasada i dilehon, asa
unang mago ganup angka na porsea di Ibana, asa hangoluhan na salelenglelengna di ibana.”

5. BAHASA ANGKOLA
“Angke songon i ma holong ni roha ni Debata di portibi on jabat dilehen Ia AnakNia na sasada i
anso sude halak na porsaya tu Sia nada mago, tapi maruli di ngolu na manongtong.”

6. BAHASA NIAS
“Si mano sa wa’omasi Lawalangi nosi guli dano, no ibe’e Nononia andro, si ha sambua, ena’o lo
tekiko dozi samati chonia, ena’o so chora wa’auri si lo aetu.”

7. BAHASA MINANGKABAU
“Karano baitu gadang kasiah Allah pado dunia ko, sahinggo Tuhan Allah mangaruniakan AnakNya
nan tungga itu, supayo satiok urang nan picayo kapadoNyo indak binaso, malainkan baroleh iduik
nan kaka.”

8. BAHASA PALEMBANG
“Kerno besak nian kasih-Nyo pado dunio, laju dienjukke-Nyo budak lanang sikok-sikok-Nyo,
sehinggo sapo bae yang pecayo pada-Nyo indak binaso, tapi idup sepanjangan.”

9. BAHASA SERAWAI (BENGKULU)


‘Karnau Allah sayang nian ngan deniauni, mangku Diau Ia ngenjuakka Ana’Au diau gi sughang
itula, supayau bilang jemau diau percayau ngan Diau nidau benasau, tapitu bulia idup empai
selelamaunyau.”

10. BAHASA SUNDA


‘Karana kacida mikaasihna Allah ka alam dunya, nepi ka masihkeun Putra Tunggal-Na, supaya
sakur anu percaya ka Anjeunna ulah binasa, tapi meunang hirup langgeng.”
11. BAHASA JAWA
‘Awitdene Gusti Allah anggone ngasihi marang jagat iku nganti masrahake Kang Putra ontang-
anting, supaya saben wong kang pracaya marang Panjenengane aja nganti nemu karusakan, nanging
nduwenana urip langgeng.”

12. BAHASA MADURA


‘Karana bariya kataresna’anna Allah ka alam dunnya, kangse marengngagi Pottrana se settong,
sopaya sepat oreng se parcaya ka Salerana ta’ nemmowa calaka, tape andi’a odi’ se langgeng.”

13. BAHASA BALI


“Santukan kadi asapunika ageng sih pasuecan Ida Sang Hyang Widi Wasa marep ring jagate, jantos
ida maicayang Putran idane sane tunggal, mangda asing-asing anak sane pracaya ring ida,
sampunang katiben pati, nanging molih urip langgeng.”

14. BAHASA DAYAK


“Amai Allah Taala rindu ong, nug ka-i ngyen anak tamu-i, sa asi bait asi adi sabah duh manyap, pak
dapud udip ruro.”

15. BAHASA MAKASAR


“Nasaba’ lanri Nakamaseang duduna Allata’ala rupataua ri lino, sa’genna Napassareammo Ana’
sitau-tauNa, sollanna inai-nai tappa’ ri la tena nalapanra’, passangalinna lanagappai katallassang
sitojennaya siagang mannannunganga.”

16. BAHASA TALAUD


“Ana waugu Mawu Ruata aroddi arangngune su taumata n runia indi, na’oma n sara Itou nanantillu
Anang-Nge tinggassa, tadea’u suapa n taumata apan mangngimanna Sitou tawe mate, ewe’e
maasomba wiakka tutune wurru saran malannu-lannu.”

17. YOHANES 3 : 16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.” Amin.

LITURGI V BERITA KELAHIRAN YESUS KRISTUS.


Prolog : Sang Juru Selamat telah lahir ke dunia sesuai dengan yangtelah dinubuatkan oleh para nabi,
rencana Allah telah dilaksanakan dengan lahirnya Yesus Kristus, mari kita bersukacita
menyambut kedatangan-Nya. Kita dengarkan liturgy yang ke lima :

1. Matius 1 : 18 – 19 6. Lukas 2 : 8 – 9 11. Matius 2 : 3 – 4


2. Matius 1 : 20 – 21 7. Lukas 2 : 10 – 12 12. Matius 2 : 5 – 6
3. Lukas 2 : 1 – 3 8. Lukas 2 : 13 – 14 13. Matius 2 : 8 – 9
4. Lukas 2 : 4 – 5 9. Lukas 2 : 15 – 16 14. Matius 2 : 10 – 11
5. Lukas 2 : 6 – 7 10. Matius 2 : 1 – 2 15. Matius 2 : 12.

TEMA : SAROHA DIBAGASAN KRISTUS (Filipi 2 : 2)


Sub Tema : Perayaan Natal dan Bona Taon Punguan Toga Nairasaon boru bere ibebere Bengkalis
mengajak untuk sehati sepikir dalam menggapai satu tujuan.

Anda mungkin juga menyukai