Anda di halaman 1dari 8

TERTIB ACARA PERAYAAN NATAL

REMAJA NAPOSOBULUNG HKBP CIREBON TAHUN 2022

Tema : ….…………………….
Subtema : ………………………..

I. PEMBUKAAN
1. Kata Sambutan dari Pembawa Acara
2. Prosesi (Song leader “Amazing Grace”)

II.ACARA KEBAKTIAN
1. Nyanyian Pujian KJ. No. 119 : 1-2 “Hai Dunia Gembiralah”
Hai dunia, gembiralah dan sambut rajamu!
Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur (2x)
Bersama-sama bersyukur!

Hai dunia, elukanlah Rajamu, penebus!


Hai bumi, laut, gunung, lembah
Bersoraklah terus (2x)
Bersorak-soraklah terus! (Jemaat Berdiri)

2. Votum

3. Nyanyian Pujian BN. No. 56 : 1+3 “Hai Mari Berhimpun”


Hai mari berhimpun dan bersukaria, Hai mari semua ke Betlehem
Lihat yang datang Jurus’lamat kita, sembah dan puji Dia,
sembah dan puji Dia, sembah dan Puji Dia Sang Raja.

Hai Para Malaikat nyanyikan pujian, bersama manusia yang beriman


Pujilah Tuhan Allah yang di Surga, sembah dan puji Dia,
sembah dan puji Dia, sembah dan Puji Dia Sang Raja.

4. Liturgi 1 :

Liturgi I (Penciptaan)

1. Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya.


Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu
marilah kita mendengarkan tuturan penciptaan yang telah Allah lakukan.
2. Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap hari akan
membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan bulan, maka hari akan
berlalu, hikmat akan tinggal.
3. Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit
dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi
dari panas matahari.
4. Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah rantai kehidupan yang
diciptakan Allah, polusi, dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan kembali menghasilkan O2 yang
dibutuhkan oleh manusia, manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi
eksis dalam ruang lingkup alam.
5. Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan
sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu
menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat
dipisahkan.
6. Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak pernah
tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.Darat tempat berpijak, agar manusia,
pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua
menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
7. Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah.
Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara
darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya.

5. Vocal Solo/Koor :
6. Koor :
8. Liturgi 2 :

Liturgi II (Kejatuhan kedalam dosa)


Prolog : Semua yang baik berasal dari Allah, sebab Allah menciptakan semuanya dengan baik
tetapi manusia memberontak. Manusia tidak puas denga apa yang ada padanya. Sehingga
perintah Allah untuk tidak memakan buah di tengah-tengah taman Eden ternyata
dilanggar, sehingga membuat manusia jatuh ke dalam dosa. Bagaimanakah peristiwa itu
terjadi? Mari kita dengarkan liturgi berikut.

1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN
Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam
taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
2. Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami
makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan
kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
4. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan
dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan
suaminya pun memakannya.
5. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu
pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di
antara pohon-pohonan dalam taman.
6. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut,
karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
7. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah
engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia itu menjawab:
"Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,
maka kumakan."
8. Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat
ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Lalu
berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah
engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau
akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
9. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya."
10. Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat
banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada
suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
11. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan
memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya,
maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu
dari tanah seumur hidupmu:
12. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia
diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah
beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga
jalan ke pohon kehidupan.

9. Nyanyian Pujian BN. No. 608 : 1+3 “Hai Kota Kecil Betlehem”
Hai kota kecil Betlehem, betapa kau senyap
Bintang dilangitmu terang ketika Kau lelap
Didalam lorong g’lapmu bersinar t’rang kekal
Doa serta harapanmu t’lah digenapiNya

Tenang di malam yang gelap, janjiNya pun genap


T’rus dari surga datangNya, yang lahir didunia
Dunia yang penuh dosa, yang jahat tercela
Kepada yang percayalah, Tuhan memb’ri berkat

10. Vocal Solo/Koor :


11. Persembahan Pujian :
12. Liturgi 3 : Dosa Semakin Merajalela
Prolog: Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi
keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita
dengarkan penuturan liturgi ke-2 ini.

1. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir
semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia
mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya.
2. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang
tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah.
3. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh pemerintahnya,
dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-
tengah perhambaan akan uang.
4. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat
Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam situasi yang
demikian?
5. Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak
dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu
bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua
menjadi rusak.
6. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah
salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi
terngiang. Semua telah pudar.

13. Nyanyian Pujian KJ. No. 119: 1 “Las Ma Roham”

Hai dunia, gembiralah


dan sambut Rajamu!
Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur,
bersama bersyukur,
bersama-sama bersyukur!

14. Liturgi 4 : Nubuatan kelahiran sang Juruslamat”

Prolog : Sesungguhnya segala penderitaan dan kesengsaraan akan berlalu, jika Tuhan Allah
senantiasa bersama kita. Namun melalui inisiatif Tuhan Allah sendiri, janji keselamatan
diberitakan; Tuhan Allah, Bapa di sorga akan menyerahkan Anak-Nya yang tunggal
sebagai tumbal dari dosa-dosa manusia. Ia membrikan pengharapan kepada dunia dan
kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya. Janji keselamatan yang Allah telah berikan,
kini disempurnakan. Bumi yang masih di alami oleh kegelapan segera melihat terang.
Siapakah Raja keselamatan yang dijanjikan oleh Allah itu ? Marilah kita dengarkan
liturgi Kelahiran Yesus.
1. Yesaya 6:9 "Besar kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta
Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan
dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan
melakukan hal ini."
2. Yesaya 7:14 "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-
laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
3. Mazmur 72:11 "Semua raja akan bersujud di hadapannya, dan semua bangsa akan
melayaninya."
4. Matius 1:22-23 "Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan
mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah menyertai kita."
5. Matius 1:21 "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
6. Matius 1:20 "Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: ”Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil
Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.”
7. Matius 1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup
sebagai suami isteri.
8. Lukas 2:6-7 "Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan
dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan."
9. Lukas 2:4-5 "Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud
yang bernama Betlehem, – karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud – supaya
didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung."

15. Nyanyian Pujian BN. No. 602 : 1+4 “Berita Natal pertama”
Berita Natal pertama, gembala berjaga di Efrata.
Malaikat memb’ritakannya, Mesias t’lah lahir di dunia
Noel, Noel, Noel, Noel, t’lah lahir Raja Israel.

Dipimpin bintang yang terang, menuju tempat kelahiranNya


Di Betlehem terlihatlah, bayi Yesus dalam palunganNya
Noel, Noel, Noel, Noel, t’lah lahir Raja Israel.

16. Koor
17. Liturgi 5 : Kemuliaan Allah
Prolog: Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi
alam raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak
yang mengungkapkan kemuliaanMu.

1. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang
berkenan kepadaNya.

2. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia
dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.

3. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk
dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari
segala raja. Tuhan dan segala tuan.

4. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia
dengan diriMu. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita.

5. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-
sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang
Raja yang telah lahir.

6. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini telah
nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin

18. Penyalaan Lilin : (Jemaat berdiri)


a. Parjamita
b. Paragenda
c. Ketua Natal
d. Mewakili tamu undangan
e. Mewakili Orangtua
f. Mewakili Remaja-Naposobulung
Nyanyian Pujian oleh Song Leader “Seribu lilin” (lilin kecil jemaat dinyalakan)
(Jemaat duduk)

19. Liturgi 6 : Tuhan Telah Menjadi Sama Dengan Manusia

Prolog: Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-
tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang
akan kita perbuat?

1. Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria
bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
2. Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan
bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang.

3. Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung hati kita yang
terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah
kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menjadikan dunia ini, baik dan
sempurna.

4. Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan
menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu,
sinar itu akan meresap.

5. Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus


untuk lahir dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, Pujilah Tuhan sebab Ia
maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai selamanya.

20. Vokal grup/Koor


21. Nyanyian Pujian BN. No. 597a: 1-2 “Hai B’ritakan di Gunung”
Hai, b’ritakan di gunung, di lembah dan dimana jua.
Hai, b’ritakan di gunung, t’lah lahir penebus
Ketika ku mencari, di siang malam pun
Bahagia yang sejati, kau tuntun jalanku

Hai, b’ritakan di gunung, di lembah dan dimana jua


Hai, b’ritakan di gunung, t’lah lahir penebus
Tuhan t’lah menetapkan, ku jadi hambaMu
Tolonglah aku Tuhan tuk melayaniMu
Hai, b’ritakan di gunung, di lembah dan dimana jua
Hai, b’ritakan di gunung, t’lah lahir penebus

22. Renungan Natal :

23. Nyanyian Pujian “Sungguh Ku Bangga Bapa” (mengumpulkan Persembahan)


Sungguh ku bangga Bapa, Punya Allah seperti Engkau
Sungguh ku bangga Yesus, Atas segala pengorbananMu
Tak ingin aku hidup, lepas dari kasihMu
KasihMu menyelamatkan dan b’riku pengharapan (2 x)

Kini ku persembahkan apa yang aku miliki


Memang tiada berarti bila dibanding dengan kasihMu
Namun ku ingin memb’ri dengan sukacita di hati
Karena ku tau ini menyenangkan hatiMu
24. Doa Penutup + Persembahan + Bapa Kami +Berkat + Amen 3x

III. HIBURAN
1. Kata Sambutan
a. Ketua Natal
b. Mewakili Parhalado
c. Mewakili Orang Tua
d. Mewakili Tamu Undangan
2. Pemilihan Peserta Natal dan Tamu Undangan terbaik sebagai “King and Queen
3. Pembagian Snack Natal
4. Persembahan Pujian...

Anda mungkin juga menyukai