Anda di halaman 1dari 85

LITURGI 1

Prolog : Pada mulanya dunia belumberbentuk dan kosong, lalu siapa yang menjadikan dunia ini?

1. Siapa yang menciptakan bumi?


2. Yang menciptakan bumi itu Allah
3. Betul, Allah lah yang menciptakan bumi
4. Memang, bumi itu di ciptakan Allah
5. Ya ialah semua juga tau? Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi
6. Yang menciptakan laut itu kan Allah juga
7. Yang menciptakan danau Toba juga Allah
8. Yang menciptakan ikan juga Allah
9. Siapa yang menciptakan gunung?
10. Yang menciptakan gunung Tuhan Allah!
11. Siapa yang menciptakan harimau sama singa ?
12. Yang menciptakan harimau, dan singa juga Allah!
13. Alllah juga lah Yang menciptakan kerbau, gajah, dan kambing.
14. Lalu Yang menciptakan manusia itu siapa?
15. Tugas Allah lah yang menciptakannya.
16. Manusia di buat dari Debu tanah
17. Lalu Allah membentuknya
18. Lalu Allah menghembuskan nafasnya, Setelah itu tanah itu menjadi hidup
19. Terpujilah Tuhan yang maha kuasa. Amin

Liturgi II (Penciptaan)
Penciptaan yang dilakukan Allah adalah sungguh luar biasa. Ia menjadikan dari yang tidak ada
menjadi ada. Itu semua berawal dari Firman yang abadi. Bagaimanakan proses penciptaan yang
dilakukan oleh Allah?

 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.


 Bumi belum berbentuk dan kosong
 gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air.
 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang."* Lalu terang itu jadi.
 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
 Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari
air."
 Maka Allah menjadikan cakrawala* dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala
itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian.
 Lalu Allah menamai† cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
kedua.
 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu
tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut.
 Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-
tumbuhan yang berbiji,
 segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji,
 supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
 Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
ketiga.
 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan
siang dari malam.
 Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang
tetap dan hari-hari, bulan-bula dan tahun-tahun,
 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan
jadilah demikian.
 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar
untuk menguasai siang .
 yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,
 dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap.
 Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
keempat.
 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup,
 dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala."
 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar
 dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air,
 dan segala jenis burung yang bersayap.
 Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah
banyaklah
 serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak
Liturgi III (Penciptaan Manusia)
Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang paling berharga yang diciptakan oleh Allah.
Allah menjadikan manusia menurut gambar dan rupaNya. Ia menjadikan manusia agar dapat
menguasai bumi dan segala sesuatunya. Marilah kita dengarkan penuturan Alkitab tentang
penciptaan manusia.

Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup,
ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis
binatang melata di muka bumi.
Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi.
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak;
penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-
burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya
manusia yang dibentuk-Nya itu.
TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk
mengusahakan dan memelihara taman itu.
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh
kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah
mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang
perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.
Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Liturgi III (Kejatuhan ke dalam dosa)
Manusia tidak puas dengan apa yang ada padanya. Perintah Allah untuk tidak memakan buah
ditengah-tengah taman ternyata telah dilanggar, hal ini membuat manusia jauh dari hadapan
Allah. Bagaimanakah peristiwa itu bisa terjadi?

 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN
Allah.
 Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman
ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami
makan,
 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu
makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan† itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah
mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya,
lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
 Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu
pada waktu hari sejuk,
 bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan
dalam taman.
 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut,
karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang?
 Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari
buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat
ini?"
 Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah
engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan;
 dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur
hidupmu.
 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu
dan keturunannya;
 keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.
 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat
banyak;
 dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada
suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan
memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu:
 Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau;
 dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu :
 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang
akan menjadi makananmu;
 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi
tanah, karena dari situlah engkau diambil;
 sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang
hidup.
 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu,
lalu mengenakannya kepada mereka.
 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia
diambil.
 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa
kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar,
 untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

Liturgi IV (Kejahatan Manusia)


Perbuatan dosa yang mengakibatkan manusia jauh serta diusir dari taman Eden, ternyata tidak
membuat manusia bertobat. Peristiwa keberlangsungan manusia dalam kehidupannya di bumi ini
juga tidak terlepas dari dosa. Bagaimana pandangan Allah tentang dosa manusia yang semakin
merajalela?

 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN
Allah.
 Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman
ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami
makan,
 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir
anak-anak perempuan,
 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan
hati-Nya.
 Hal itu terjadi, karena orang Israel telah berdosa kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah
menuntun mereka dari tanah Mesir dari kekuasaan Firaun, raja Mesir, dan karena mereka telah
menyembah allah lain,
 dan telah hidup menurut adat istiadat bangsa-bangsa yang telah dihalau TUHAN dari depan
orang Israel, dan menurut ketetapan yang telah dibuat raja-raja Israel.
 Dan orang Israel telah menjalankan hal-hal yang tidak patut terhadap TUHAN, Allah mereka.
 Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan di manapun mereka diam, baik dekat menara
penjagaan maupun di kota yang berkubu;
 mereka mendirikan tugu-tugu berhala dan tiang-tiang berhala di atas setiap bukit yang tinggi
dan di bawah setiap pohon yang rimbun;
 di sana di atas segala bukit itu mereka membakar korban seperti bangsa-bangsa yang telah
diangkut TUHAN tertawan dari depan mereka;
 mereka melakukan hal-hal yang jahat sehingga mereka menimbulkan sakit hati TUHAN;
 mereka beribadah kepada berhala-berhala, walaupun TUHAN telah berfirman kepada mereka:
"Janganlah kamu berbuat seperti itu!"

Liturgi V (Janji Keselamatan)


Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup di dalam dosa. Berasal dari hatiNya, Ia tergerak
oleh belas kasihan yang dalam kepada manusia. Allah ingin menusia hidup dan beroleh
keselamatan. Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia?

 Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau
di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.
 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang
berabad-abad,
 supaya masuk Raja Kemuliaan! "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa,
TUHAN, perkasa dalam peperangan!"
 Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikanperakmu dengan garam soda, dan
akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
 Aku akan mengembalikan para hakimmu seperti dahulu, dan para penasihatmu seperti semula.
 Sesudah itu engkau akan disebutkan kota keadilan, kota yang setia."
 Sion akan Kubebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang bertobat akan
Kubebaskan dengan tindakan yang benar.
 Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu;
 sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil;
 berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!
 Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan
tujuh kali ganda,
 yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan
menyembuhkan bekas pukulan.
 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan
berbunga;
 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut!
 Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah.
 Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan
dibuka.
 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan
bersorak-sorai;
 sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara
 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-
sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka;
 kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
 Sekarang, engkau harus mendirikan tembok bagimu; pagar pengepungan telah mereka dirikan
melawan kita;
 dengan tongkat mereka memukul pipi orang yang memerintah Israel.

Liturgi VI (Kelahiran Yesus)


Janji keselamatan yang Allah telah berikan, kini disempurnakan. Bumi yang masih di diami oleh
kegelapan segera melihat terang. Siapakah Raja Keselamatan yang dijanjikan oleh Allah itu?
Marilah kita mendengarkan penuturan Alkitab.

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala
yang telah dijadikan.
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-
Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia
dan kebenaran.
Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan
Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea
bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga
Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau.
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan
hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau;
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua
orang di seluruh dunia.
menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di
kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem,
karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan
Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang
anak laki-laki, anaknya yang sulung,
lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada
tempat bagi mereka di rumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka
pada waktu malam.
Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan
terbaring di dalam palungan."

Liturgi VII (Kemuliaan)


Allah telah mengenapkan janjiNya. Seorang Raja yang akan memerintah telah lahir.
pemerintahanNya tidak akan pernah berkesudahan. Mari kita lantunkan kembali nyanyian para
Malaikat beserta para bala tentara surga yang menyatakan kemuliaan Allah.
Liturgi 7 Lukas 2:13-14 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan
No.1 malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah,
katanya:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan
damai sejahtera† di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-
Nya."
Liturgi 7 Mazmur 118:1-2 ¶ Bersyukurlah kepada TUHAN,† sebab Ia baik!†
No.2 Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.* †2 Biarlah
Israel berkata:† "Bahwasanya untuk selama-lamanya† kasih setia-
Nya!"
Liturgi 7 Mazmur 118:3-4 Biarlah kaum Harun berkata:† "Bahwasanya untuk
No.3 selama-lamanya kasih setia-Nya!"4 Biarlah orang yang takut akan
TUHAN† berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-
Nya!"
Liturgi 7 Mazmur 145:1 ¶ Puji-pujian dari Daud. Aku hendak mengagungkan
No.4 Engkau,† ya Allahku, ya Raja,† dan aku hendak memuji nama-Mu†
untuk seterusnya dan selamanya.
Liturgi 7 Mazmur 145:2 Setiap hari aku hendak memuji† Engkau,* dan
No.5 hendak memuliakan nama-Mu† untuk seterusnya dan selamanya.3
Besarlah TUHAN† dan sangat terpuji,† dan kebesaran-Nya tidak
terduga.†
Liturgi 7 Mazmur 145:4-5 Angkatan† demi angkatan akan memegahkan
No.6 pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan† keperkasaan-
Mu.†5 Semarak† kemuliaan-Mu yang agung dan perbuatan-
perbuatan-Mu† yang ajaib akan kunyanyikan.
Liturgi 7 Mazmur 145:6 -7 Kekuatan perbuatan-perbuatan-Mu† yang dahsyat
No.7 akan diumumkan† mereka, dan kebesaran-Mu† hendak
kuceritakan.†7 Peringatan kepada besarnya kebajikan-Mu† akan
dimasyhurkan mereka, dan tentang keadilan-Mu† mereka akan
bersorak-sorai.†
Liturgi 7 Mazmur 145:8 -9 TUHAN itu pengasih dan penyayang,* † panjang
No.8 sabar dan besar kasih setia-Nya.†9 TUHAN itu baik† kepada semua
orang, dan penuh rahmat† terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Liturgi VIII (Kemuliaan)


Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam
raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang
mengungkapkan kemuliaanMu.

1. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang
berkenan kepadaNya.
2. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia
dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.
3. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk
dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari
segala raja. Tuhan dan segala tuan.
4. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia
dengan diriMu. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita.
5. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-sudut kota
dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang Raja yang
telah lahir. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang
saat ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin

 Kejadian 2:16-17 (Elsa)

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh
kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat
itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

 Kejadian 3:9-10 (Selvi)

Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut,
karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

 Kejadian 3:11-12 (Ayu)

Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah


engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab:
“Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku,
maka kumakan.”

 Kejadian 6:5-6 (Sophia)

Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN,
bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

 Kejadian 6:11-12 (Nanci)

Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi
itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.

 Yohanes 3:16-17 (Devi)

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi
dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

 Yohanes 3:18-19 (Cavin)

Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah
hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari
pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

 Yohanes 1:10-11 (Samuel)

Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia
datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-
Nya.

 Yohanes 1:12-13 (David)

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah,
yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah
atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari
Allah.

 Yohanes 1:14 dan 18 (Yerikho)

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia
dan kebenaran. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang
ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Tata Ibadah Sekolah Minggu

Tata ibadah Natal sekolah Minggu (Kelas Kecil)

1. Saat Teduh
2. Bernyanyi

3.Votum-Introitus-Doa

4.Bernyanyi

5.Liturgi 1 : “Penciptaan”

Narator : Pada mulanya bumi itu kosong dan gelaaap sekali, sama seperti malam waktu tidak ada
bulan dan bintang.

Lampu satupun tak ada yang menyala.karena gelapnya, kita tidak dapat melihat apapun.
Begitulah Bumi pada mulanya.

1A.

1. Allah berfirman, jadilah terang! Maka terang itu jadilah

2. Allah menamai terang itu siang dan gelap itu Ia namai malam

3. Lihatlah, Alla juga membuat langit biru yang indah.

4. Siapakah yang membuat pohon – pohon Hijau, Bunga-bunga yang indah merekah?

5. Begitu Juga dengan Laut biru yang menghampar luas dan Indah, Siapa sih yang
membuatnya?

6. Siapa juga yang membuat Matahari yang bersinar Terang??

7. Kalau yang membuat Bintang yang gemerlapan dan Bulan yang bercahaya dimalam hari,
Siapa sih???

8. Gajah,Kelinci,Burung di udara, dan semua binatang itu sih Allah yang membuat!

9. Lalu siapa Dong yang menciptakan aku,kamu, papa, mama, dan semua orang dimuka
Bumi??

10.Itu semua pasti Allah yang menciptakan dan Allah senang melihat semua yang telah
dibuatnya itu, Lalu Ia pun beristirahat.

1B. Allah Pencipta(Nyanyian)

Terang, Bintang,Pohon,Hewan,dan Manusia

Siapa yang ciptakan?


Bukan saya,

Siapa Yang ciptakan?

Allah penciptanya!

1C. Langit dan Bumi(Nyanyian)

Langit dan Bumi juga alam seisinya

Semua Tuhan Ciptakan

Terang, bintang, Hewan, Pohon, Manusia

Allahku yang menciptakan semua.

6.Bernyanyi:Tahukah Kamu Jumlah Bintang.

Tahukah kamu jumlah Bintang di angkasa yang megah

Dan berapa jumlah awan mengitari dunia?

Tuhan Allah tahu semua tiada satu yang dilupa

Dari jumlah yang besar, dari jumlah yang besar

7.Liturgi II : “Manusia Berdosa dan Akibat dosa”

Narator : Wah….. indah sekali semua ciptaan Allah. Allah juga memberi nama manusia yang
pertama yaitu Adam dan Hawa, dan mereka tinggal disebuah taman yang bernama Eden. Tetapi
Adam dan Hawa NAKAL mereka tidak menurut kepada Allah, mereka melawan Allah.

II.A

1.Ular,adalah binatang yang jahat, mengerikan, dan suka menyerang manusia.

2. Suatu Hari Iblis masuk kedalam ular dan membujuk Hawa melawan Allah.

3. Hawa menurut kepada Iblis,begitu juga dengan Adam.

4. Mereka memakan buah yang di larang Allah.

5. Allah sangat sedih karena Adam dan Hawa tidak menurut perintahNya,maka Allah
mengusir mereka dari Taman yang indah itu.

6. Sejak itu semua manusia jadi berdosa dan hidupnya susah.


II.B Mata Tuhan Melihat(Nyanyian)

II.C Aduh Senangnya (Nyayian)

Aduh senangnya naik kereta, kereta Besar buatan Tuhan,supirnya Bagus jalannya Lurus
yang naik anak Tuhan (2x)

Aduh celaka naik kereta , kereta kecil buatan Iblis supirnya ngantuk, jalannya bengkok
yang naik anak Iblis. (2x)

8.Bernyanyi :

9.Liturgi III : “Janji Allah”

Narator : Waktu manusia itu berdosa , Allah berjanji bahwa Ia akan tetap mengasihi kita. Allah
berjanji akan ada seorang Penebus yang akan mengalahkan Iblis. Beginilaj bunyi janji itu.

III. A

1. Orang- orang yang ada dalam kegelapan baginya telah diberikan terang yang besar.

2. Seorang anak laki-laki telah lahir untuk kita dan segala kuasa ada padaNya.

3. Dia akan disebut Penasehat Ajaib, Alla Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal dan Raja
Damai.

4. Ia yang memberi damai sejahtera selamanya dan akan memerintah diatas Tahta Daud.

5. Ia berkuasa atas KerajaanNya dan memimpin dengan Adil, dan jujur sampai selama-
lamanya.

6. Ia akan lahir dikota kecil Betlehem dari sana akan datang seseorang yang memerintah
Israel.

7. Ia kelak akan seperti seorang gembala.

8. Ia akan melindungi dombaNya dengan kekuatan Tuhan.

9. Ia akan berkuasa atas nama Tuhan! RakyatNya akan bahagia, Aman dan Sejahtera.

10.Kekuasaan dan kebesaranNya akan tersebar sampai keujung Bumi dan Ia akan
membawa damai.

III.B Didalam Palungan (Nyanyian)

Didalam palungan, tiada yang lain.


Terbaringlah Yesus berbalutkan kain.

BintangNya Dilangit mengkilap terang.

Dan Yesus tertidur lelap dan tenang.

III.C Selamat Natal Papa dan Mama( Nyanyian)

10.Puisi :

11.Liturgi IV : “Kelahiran Yesus”

Narator : Tibalah saat yang dinantikan itu. Allah akan memberikan seseorang untuk menolong
kita yang berdosa dan semua isi dunia ini. Orang itu akan disebut Kristus, Dialah Juruselamat
Dunia.

1. Pada suatu malam ketika semua orang sudah tidur, dipadang dekat Betlehem ada
beberapa gembala yang belum tidur.

2. Tiba-tiba sekeliling mereka ada cahaya terang sekali. Mereka kaget dan takut, mereka
melihat seorang Malaikat.

3. Malaikat itu berkata, “Jangan Takut! Aku Membawa kabar baik bagimu: Telah lahir
seorang Juruselamat di Betlehem”.

4. Kemudian Gembala-gembala itu melihat banyak sekali Malaikat yang bergembira.

5. Semua menyanyi, “Kemuliaan di tempat yang Maha tinggi, Damai Sejahtera di bumi”.

6. Lalu para Gembala itu pergi ke Betlehem untuk melihat Juruslamat yang baru lahr itu.

7. gembala melihat Bayi dalam palungan, lalu serentak memuji Tuhan.

8. Bumi dan surga bersorak sorai menyambut kelahiranNya, Bumi dan Surga penuh
kemuliaanNya.

9. Nama Bayi itu ialah Yesus, Dialah juruslamat yang dijanjikan Allah.

10.Malam ini Yesus telah lahir di Kandang Domba dikota Betlehem. Yesus lahir dihatiku,
Yesus lahir dihatimu.

12.Penyalaan Lilin

Bernyanyi : “Malam Kudus”

13.Liturgi V : “Hidup Baru “


Narator : Nah Adik-adik …. Yesus telah lahir . Seperti orang Majus yang datang menyembah
Tuhan Yesus dengan membawa hadiah-hadiah yang sangat indah, lalu Hadiah apa yang akan
adik-adik berikan di hari Ulang Tahun Tuhan Yesus ini?.

V. A

1.Saya membawa Tabungan saya dan akan diberikan untuk menolong orang yang sedang
kesusahan.

2. Hadiah yang saya bawa adalah bahan-bahan makanan bagi teman-teman yang membutuhkan.

3. Kalau hadiah yang saya bawa yaitu sikap saya untuk tidak melawan papa dan mama, kakak
dan abang dan semua orang.

4. Hadiah yang akan saya persembahkan berupa janji saya untuk semakin rajin Sekolah Minggu,
rajin berdoa dan menghormati Guru Sekolah Minggu.

5. Kalau saya membawa janji untuk lebih rajin belajar,menghormati Guru disekolah, dan
menyayangi teman.

6. Tuhan Yesus pasti senang kalau saya berikan Hati saya untuk tidak lagi
berbohong,mencuri ,menyontek dan bertengkar.

7. Waah…. Tuhan Yesus pasti senang sekali dengan hadiah-hadiah yang kita bawa itu, mari kita
persembahkan dengan hati yang gembira.

8. Masuklah melalui pintu gerbangNya dengan nyanyian syukur,kedalam pelataranNya dengan


pujian, bersyukurlah kepadaNya dan pujilah namaNya.

9. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada namaNya yang Kudus kita percaya.

10.Kasih setiaMu ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepadaMu.

VB. Slamat- slamat datang.

Slamat-slamat datang, Yesus Tuhanku!

Jauh dari Surga tinggi kunjunganMu

Slamat datang Tuhanku kedalam dunia

Damai yang Kau bawa tiada taranya

Salam-salam

14. Mengumpulkan persembahan


Bernyanyi : Dison Adong.

15.Bernyanyi :

16.Cerita Natal

17. Doa Penutup + Doa Bapa Kami + Doa Berkat.

LITURGI I

Prolog

Dimulana i nunga adong hatai, jala saor tu Debata do hata I, jala Debata
do hata I, ima na soar tu Debata dimulanai. Saluhutna marhite hata I do
umbahen na manjadi.

LITURGI I
1. Ohhhhhhhtahe portibi (dipukkul jidatna), namboha nama nu aeng, boasa do godang na so
porsea na adong Debata ate, ala ni aha do nuaeng I ate…….manang …atik na tohodo dang adong
Debata??
2. Imada (sambil manggutmanggut) alai on majolo (muka bingung) molo taida do portibion mansai
ragam na adong, ise musedo na manjadihon I ate?????
3. iiido daba dongan! Ia Debata adongdo, ibana do parmulaan ni nasa na adong didok di
Pangungkapon bindu 1:8 songonon “Ahu do Bonana jala Ujungna, Debata nuaeng, Debata
naung adong hian, na naeng ro , Sigomgom saluhutna! Pangungkapon 22:13 didok “Ahu do
Mulana jala Punsuna, Parjolo jala Parpudi, Bonana jala Ujungna!
4. Jadi adong do hape Debata ate????? Antong bohado dibahen Debata manompa portibion??????
Alana holon mambaen 1 jabu pe nga leleng…… ,olo mambaen portibion bahhhhhhhh dang
binoto be lelng ni ida!! Ahhhh bingung do au di si bahhhh
5. Bege ma dongan asa hupaboa hombar tu natarsurat di Bibel I, didok songonon : Di mula ni
mulana ditompa Debata langit dohot tano on. Dung i tarulang ma tano i gabe halongonan jala
holom di atas lung i, dung i mangareapreap ma Tondi ni Debata di atas ni angka aek. Dung i
mangkuling ma Debata ninna: Jadi ma ho na tiur! Jadi tiur ma tutu.Nunga denggan na tiur i diida
Debata, jadi dibahen Debata ma parsirangan ni na tiur sian na holom.
Dung i digoar Debata ma na tiur i arian, goar ni na holom i borngin. Dung i bot ma ari, torang ma
ari muse, i ma ari parjolo.
6. Dung i mangkuling muse ma Debata: Jadi ma ho hajangkajang di parsitongaan ni angka aek
bahen parsirangan ni aek tu aek. Jadi dipauli Debata ma hajangkajang i, asa disirang aek
angka na di toru ni hajangkajang sian aek angka na di ginjang ni hajangkajang i, gabe manjadi ma
songon i. Dung i digoar Debata ma hajangkajang i langit. Dung i bot ma ari, torang ma ari muse, i
ma ari paduahon.
7. Dung i ninna Debata ma: Dipantumburhon tano i ma duhutduhut dohot suansuanan, na
marparbuehon boni, hau angka na marparbuehon bonina di bagasan tudos tu
mansamna be di tano on, gabe manjadi ma songon i.
Jadi dipantubuhon tano i ma duhutduhut dohot suansuanan, na marparbuehon bonina tudos tu
mansamna dohot hau na marparbuehon bonina di bagasan, tudos tu mansamna. Dung i nunga
denggan diida Debata.Jadi bot ma ari, torang ma ari muse, i ma ari patoluhon.
8. Dung i mangkuling muse ma Debata: Jadi ma hamu angka panondang di hajangkajang ni langit i,
bahen parsirangan ni arian sian borngin, gabe tanda paboa titik ni padan dohot angka ari dohot
angka taon.
Jala gabe panondang angka i di hajangkajang ni langit i, asa dipatiur tano on; dung i manjadi ma
songon i.
Dung i dipauli Debata ma dua panondang angka na bolon; panondang na bolon, pangguruan ni
arian, dohot panondang na metmet, pangguruan ni borngin, ro di angka bintang.
Dung i dibahen Debata ma nasida tu hajangkajang ni langit i, asa disondangi tano on.
Jala manggomgomi arian dohot borngin, jala bahen parsirangan ni na tiur sian na holom. Dung i
nunga denggan diida Debata. Jadi bot ma ari, torang ma ari muse, i ma ari paopathon.

9. Dung i mangkuling muse ma Debata: Dipantubuhon angka aek i ma gulokgulok na marhosa,


angka na manjirir, jala marhabangan ma angka pidong di atas tano on martongatonga langit.
Dung i ditompa Debata ma angka dengke na balga dohot nasa na marhosa, angka na manjiriri di
bagasan aek, masiboan mansamna ro di nasa pidong angka na masiboan mansamna. Jadi nunga
denggan diida Debata.

Dung i dipasupasu Debata ma nasida, ninna ma: Marpinompari ma hamu, asa lam torop jala
gohi hamu ma angka aek ni laut, lam torop ma dohot angka pidong di atas tano on.

Jadi bot ma ari, torang ma ari muse; i ma ari palimahon.

10. Dung i mangkuling muse ma Debata: Tole ma, itatompa ma jolma, tumiru rupanta, tudos tu
pangalahonta, asa dirajai dengke angka na di
laut, dohot pidong angka na martongatonga langit, dohot angka dorbia, ro di
sandok tano on nang sude gulokgulok, angka na manjirir di atas tano on.

Dung i dijadihon Debata Jahowa ma jolma i sian orbuk ni tano on jala diullushon tu bagasan
bungbung ni igungna hosa hangoluan i, gabe martondi na mangolu jolma i.

Dung i dipungka Debata Jahowa ma sada porlak di Eden tartungkan habinsaran, jadi tusi ma
dibahen jolma na jinadihonna i.

11. Ido daba dongan, porsea ma hita, anggo Debata I adongdo, jala Ibana do Pargogo na
sohatudosan,antong unduk jala somba ma hita tu Debata, ta olo I ma nasa patikNa.

LITURGI II

Prolog: Ingkon Pujiaonta do Debata ala hasongkalanNa, dohot hagogoonNa, na manompa sian na so
adong hian gabe adong tanda ni haunduhonta ingkon ulahononta ma patikna. Didok Debata do
tu jolmai “ Dung i dipatik Debata Jahowa ma jolma i, ninna ma: Jadi do panganonmu sian nasa
hau di bagasan porlak on.

Alai anggo sian hau parbinotoan ni na denggan dohot na roa, ndang jadi panganonmu; ai sadari
dipangan ho sian i, sai na mate do ho.

(suasana panggung : pohon kehidupan dan hawa)


ulok :hawa…..ai na didok Debata do dang jadi panganonno parbue ni hau na di porlakon?????

Hawa : dang songoni didok Jahowa “ ia parbue ni hau na diporlakon …jadi do panganon nami!!!!
alai parbue ni hau na ditonga ni porlakon dang jadi panganon nami!!!

ulok : Boha haroa molo dipangan hamu???

Hawa : Molo hu pangan hami mate dohami!

ulok : eehhhhh olo.. ma ho diotootoi Debata, Dang tutu ho mate, ala ni i pangan ma, ai di boto ho
dooooo molo di allanghoi, gabe sarupa doho dohot Debata!!!

———-( parliturgi 3 halak masuk berjalan santai)———

Hawa : (memperhatikan pohon lalu mengambil dan memakan buah)

1. (A) Bah..bahhhh babahhhhh ngamarjea be, ngasega be….boha namai ate…..


2. (B)Aha do nimmu ngasega,!ngamarjea! so niantusan aha ha na ni dokmu!!?
3. (A)nian.. (menunjuk ke arah hawa) nga diallang ibana parbueni hau na di tonga ni porlak I,
hape ngadi orai Debata asa unang di pangan parbue ni hau i.
4. Bah ido tutu si hawa doi, (hawa berjalan menemui adam dan memberikan buah kepada
adam lalu adam memakannya), bah nga hassur, ngasegabe tutu ngadohot si adam
mangallang, ngasega be tutu, nga magobe, nga hassur be….boha namai ate????? (layar di
tutup)

LITURGI III

Prolog : Dang unduk si hawa tu patik ni jahowa, Buni do dosa nasidai sian adopan ni Debata?????????

Suara Allah : (setelah didahului langkah kaki) Adam Didia Do ho?????

(A)Adam : Dison do au Tuhan!!( tampak takut)Hubege nian suaram di porlak i, gabe mabiar
ahu, ai marsaemara do ahu, umbahen na martabuni ahu.
Suara Allah : Ise na paboahon tu ho, na marsaemara i ho? Nda tung dipangan
ho sian hau na hupatikkon i mangorai panganonmu?
(A)Adam : Na hupangan do…alai….. Boruboru na nilehonmu bahen donganku, i do na
mangalehon tu ahu sian hau i, gabe hupangan.
Suara Allah :Boasa songon i bahenonmu hawa!!!?
(B)Hawa :Uuuuuuloki do napaotootohon au!!!
—————layar di tutup—————–
————masuk parliturgi 6 halak————
Narator : songoni ma jolma…sai marsipabalibalian….sai naneg manhaisson gara
siantanggurungna…alai dang adong na holip sian adopan ni Jahowa, hinorhon ni
pangalaosion ni Jolmai tu Debata, gabe di uhum Debata do jolma I suang songoni nang
ulok pangotootoi i, tabege ma uhum napinasahat ni Debata :

1. Ninna Debata Jahowa ma tu ulok i: Ala dibahen ho songon i gumodang ma torungku tu


ho sian tu nasa pahanpahanan dohot sian tu nasa na manggulmit di ladang. Butuham na
ma jururhononmu, jala orbuk panganonmu saleleng di ngolum.15 Jala bahenonku ma
parbadaanmu dohot boruboru i, ro di pinomparmu tu Pinomparna. Ibana mangalisathon
ulum, gabe pargutonmu tambihulna.
2. Dung i ninna ma mandok boruboru i: Ganda situtu bahenonku parniahapanmu saleleng
gabegabean ho; bernit taononmu laho manubuhon anakkonmu, sinondukmu na ma
ihutanmu, jala ibana mangarajai ho.
3. Jala didok ma tu si Adam: Ala ditangihon ho soara ni jolmam, gabe dipangan ho sian hau
na hupatikkon i, mandok: Unang pangan sian i, hona torungku ma tano on ala ho,
porsuk ma ahaponmu manganhon gogona saleleng di ngolum.
4. Pantubuhononna ma huhut di ho angka duriduri dohot duhutduhut na marsuga, angka
ingkau rata ni ladang i na ma panganonmu.
5. Ingkon hir hodokmu manganhon sipanganonmu, paima mulak ho gabe tano,
pambuatanmu hian, ai tano do ho, jala tu tano do ho mulak sogot.
6. Jadi dipabali Debata Jahowa ibana sian porlak Eden, asa diula tano pambuatanna i.
Jadi dilele ma si Adam i, jala dipaipahon angka kerubim tungkan habinsaran ni porlak
Eden i marpodang sidua baba marjimburjimbur, asa dijaga dalan tu hau hangoluan.

LITURGI IV
Prolog : Nungnga madabu be jolma tubagasan dosa, nungnga di uhum
Debata…..antong aha nama siulahonon ni jolma i????
1. Ale Jahowa Debata, nunnga mardosa hami dompak Ho, na ro do hami mangido
hasesaan ni dosa sian adopanmu,.Huparhatutu jala hutopoti hami do dosa dohot
pangalaosion nami na godang I, tatap ma hami marhite asi ni rohaM. sai jalo ma
somba nang pelean nami

2. Ale Amanami jala Debata nami, Sai marpamuati ma rohaM di hajahaton nami, jala
unang be ingot angka dosa nami, sai urupi ma hami, palua mahami, jala sesa ma
dosanami, sai jalo ma somba nang pelean nami!!!

3. Ale Tuhan Debata!!! Ho do Debata pargogo naso hatudosan, sitompa nasa na


adong, paruhumna tigor namanguhumi sandok jolma manisia!!!!Na tama situtu do
hami hona uhum ala ni dosa nami, alai natarsolsol bagi do hami nuaeng, ala ni I asi
ma roham dihami, sai jalo ma somba nang pelean nami!!!

NARATOR :Nungga ro jolmai manopoti dosanan tu adopan ni Jahowa…antong


songon dia do alus ni Djahowa tu jolma I??????bohado ujungna?????

4. Pos ma roham, nungnga sesa dosam “ munsat pe angka dolok, jala humuntal angka
robean, alai…. anggo asiasingku na so tupa munsat sian ho, jala padan ni
hadameonku na so tupa humordit.
5. Songon sintongna mangolu ahu, tung na so lomo do rohangku mida hamatean ni
halak parjahat , alai…. mida hamumulak ni parjahat i tumadingkon dalanna i nian,
asa mangolu ibana. Antong sai mulak ma hamu tumadingkon dalanmuna angka na
jahat i!
6. Nunga pola hupasisi songon ombun angka pangalaosim, jala songon ombun
manorop angka dosam. Sai mulak ma ho tu ahu, ai ahu do sipalua ho.
7. Sai mulak ma hamu tu Ahu sian nasa roha muna; ndang be parupionKu bohingku
mida hamu, ai pardenggan basa do Ahu, ndang majujur ahu salelenglelengna, asal
ma di tanda ho hajahatonmu, na tinundalanmu jahowa Debatam.
8. Alai anggo ho ale jolma, nungnga di arsahi ho Ahu marhite sian angka dosam, jala
nunga dilojai ho ahu marhite sian angka hajahaton, alai…. Ahu tutu; ahu sandiri
manalesei angka pangalaosim.

LITURGI V

Prolog : Didok Jahowa “ahu sandiri manalesei angka pangalaosim, ahu sandiri manesa
dosam!!!” Aha do dipatupa Jahowa lao manesa dosanta?????
1. Ida ma, na ro do angka ari sogot, ninna Jahowa, patindangonku ma di si Daud sada
tumbur na tigor, na bangkit raja jala na pistar, jala hajongjongkononna ma uhum
dohot hatigoran di tano i.
2. Ida ma, suruanku ma suruanku, asa dipadiri dalan di jolongku. Dung i tompu ma ro
tumopot jorona Tuhan, na niluluanmuna dohot suruan ni parpadanan na
hinalungunhonmuna. Ida ma, na ro ma ibana, ninna Jahowa Zebaot.
3. Ida ma, na ro do angka ari sogot, ninna Jahowa, patindangonku ma di si Daud sada
tumbur na tigor, na bangkit raja jala na pistar, jala hajongjongkononna ma uhum
dohot hatigoran di tano i.
4. Jala ahu patindang di nasida sada parmahan, asa ibana marmahan nasida, i ma
naposongKu . Ibana ma marmahan nasida, jala ibana gabe parmahan di nasida.
5. Di angka arina dapotan tua ma Juda, jala Israel marsonangsonang di ingananna; jala
on do goarna dohonon ni halak: Jahowa parpintoranta.
6. Ida ma, gabegabean ma sada namarbaju, jala tumubuhon sada anak, jala bahenonna
ma goarna: Immanuel.
7. Jadi songgop ma tu ibana Tondi ni Jahowa, Tondi ni habisuhon dohot hapistaran,
Tondi ni panuturion dohot hagogoon, Tondi ni parbinotoan dohot biar maradophon
Jahowa.
8. jala saluhut bangso, houm dohot halak parpangkuling marragamragam marsomba
tu ibana. Ro di salelenglelengna do pamarentaonna, na so tupa munsat sian ibana,
harajaonna pe na so tupa pesan do.
9. Mariaia situtu ma ho, ale boru Sion, marolopolop ma ho ale boru Jerusalem! Ida ma,
na ro ma rajam tumopot ho, partigor ibana jala siparmonang; na serep do rohana
jala marsihundul di halode dohot di anak ni halode inaina.
10. Patuginjang ma tohangmuna, hamu ale angka harbangan, jala patuginjang ma hamu,
ale angka pintu sian na robi, asa bongot Raja ni hamuliaon i! Ise ulaning Ibana, Raja
ni hamuliaon i? I ma Jahowa Zebaot, Ibana do Raja ni hamuliaon i.

Liturgi VI (jika memungkinkan liturgy bentuk Drama Kelahiran


Yesus)

Prolog : saut do napinarbaga ni Jahowa, Gabe daging ma Hata i jala maringan di


tongatonga ni hita on, ima Anak sasada na sian Ama i, gok asi ni roha dohot
hasintongan.

1. Dungi ro ma uju I parenta sian Kesar Agustus, ingkon suraton nasa jolma di
gomgomanna.Pamilangan parjolo ma I,uju digomgomi si Kireneus tano Siria.Jadi borhat ma
sasudena, asa disurat ganup tu bona ni pinasana. Borhat ma nang si Josep na sian Galilea sian
nazaret, nangkok tu luat Judea, tu huta ni si Daud na margoar Betlehem, ala sian pomparan
jala marga ni si Daud ibana. Pasurathon dirina rap dohot si Maria, oroannai naung
gabegabean. Jadi dinadisini nasida gok ma ari ni hangoluanna.

2. Ditubuhon ma anak buhabajuna, diborhos ma, dipeakhon ma tu bagasan panggagatan , ala


soadong inganan na asing di parmianannasida.Jadi adong ma marborngin di ladang na disini
angka parmahan, mangingani pinahannasida.Jadi didapothon sada Surusuruan ma nasida,
jala marsinondang ma sangap ni Tuhan I humaliang nasida, gabe mabiar situtu ma.
3. Alai didok Surusuruan I ma tu nasida: Unang mabiar hamu , ai barita halalas ni roha godang
do huboan tu hamu, Parsaulian ni sandok bangso i. Ai naung tubu do dihamu saborngin on,
dihuta ni si daud Sipalua I ima Kristus Jesus Tuhan i. On ma partinandaan dihamu; posoposo
do dapotonmuna, na binorhos peak dipanggagatan i.

4. Jala tompu ma adong dongan ni surusuruan I torop angka parangan parbanuaginjang, dipuji
nasida do Debata Mandok :Hasangapon ma di Debata diginjang Dame ma ditano on diangka
jolma halomoan i.Jai dinalaho I angka Surusuruan I sian nasida dompak ginjang ma
sipandohan ma angka parmahan I mandok:Beta ma hita tu Betlehem, taida ma na masa on,
na pinabotohon ni Tuhan I tu hita.

5. Jadi hatop ma nasida lao tusi, gabe jumpangsa si Maria dohot si Josep dohot posoposo I na
peak dipanggagatan i.

Asa dung diida, dibaritahon nasida ma boaboa, naung dihatahon tu nasida taringot tu
dakdanak i.Jadi sude na umbegesa, longang be do diala na hinatahon ni angka parmahan I tu
nasida.Ia si Maria dipeop do hata I sudena jala diparhusorhusor dibagasan rohana.

6. Mulak do angka parmahan I, dipasangap jala dipapujipuji do Debata ala ni sude na binege jala
naniida nasida, songon naung dihatahon I sudena.Jadi dung dapot ari paualuhon I, asa
tarsunat ibana, gabe dibahen ma goarna Jesus, naung digoar parsdisurgo hian andorang so
dibortian dope.

Songon na tarsurat dibagasan patik ni Tuhan I;” Nasa baoa buhabaju ni inana, hadohoan ni
Tuhan I do goaran”.

7. Dung i pajumpang ma si Simeon dohot posoposo I songon naung nihatahonnai, dipuji ibana
ma mandok:Paluaonmu ma nuaeng ale Raja, naposomon dibagasan dame, songon na
nidokmiAi nung diida matangku haluaon na sian Ho i.

Liturgi VII (atau bentuk drama kematian Yesus)

Sipalua na pinarbaga ni Debata ima Jesusu Kristus nungnga ro be tu portibion laho paluahon jolma sian
dosa, Antong…aha do dipatupa Jesus Kristus lao paluahon Jolma sian dosa????

1. Ala ni pangalaosinta ibana tartullang, binahen ni hajahatonta ibana mabugang. Ampe tu


ibana pinsangpinsang parhitean ni hasonanganta, jala binahen ni bugangna malum itahilala.
2. Dipasipal do ibana, sai manaonnaon do anggo ibana, ndang manang mangkuling
pamanganna, songon birubiru do ibana na tinogu tu pamotongan, jala songon anak ni
birubiru na hohom maradophon jolma sigusting ibana, tung na so dibungka do pamanganna.
3. Rap dohot halak parjahat hian tanomanna dilehon, hape rap dohot halak na mora ibana
dung mate, ala na so adong na so uhum diula jala ndang adong sipaotooto di bagasan
pamanganna.
4. Alai dihalomohon Jahowa do parsipalna mangae sahit! Ia dung dilehon hosana bahen pelean
pardengganan, idaonna ma boni jala paganjangonna ariarina, jala manjadi ma lomo ni roha
ni Jahowa marhitehite tanganna.
5. Dung malua rohana sian halojaon, idaonna ma na pasabam rohana; torop ma halak pintoran
ni naposongku na tigor i marhitehite parbinotoanna, jala porsanonna ma hajahatonnasida i.
6. Ai on do dipatupa Debata: Humongkop hita gabe dosa Ibana, na so tumanda dosa, asa gabe
hatigoran ni Debata hita di bagasan Ibana.Di lehon do diriNa ala ni dosanta, asa diroro hita
sian hasiangan na jahat on, mangihuthon roha ni Debata Amanta.
7. Diporsan Ibana do dosanta di bagasan dagingna tu hau i, asa malua hita sian dosa, gabe
mangolu di hatigoran i: “Hinorhon ni bugangna i do gabe malum hita.” Ibana do
pardengganan pasaehon angka dosanta; alai ndada holan dosanta, tung dohot do dosa ni
sandok portibi on.
8. Ala ni I do didok di Johanes 3:16 Allah berfirman :Ai songon on do holong ni roha ni Debata
di portibi on, pola do Anakna na sasada i dilehon, asa unang mago ganup na porsea di Ibana,
asa hangoluan na salelenglelengna di ibana.
11. Hamu angka dongan, didok Tuhanta Jesus : Ro ma hamu tu Ahu, hamu angka na loja jala na
sorat, asa hupasonang hamu! Jangkon hamu ma augangku, marguru ma hamu tu Ahu, ai na
lambok do Ahu jala na serep marroha, asa dapotan hasonangan tondimuna.

BAHAN LITURGI NATAL


Prolog Liturgi I
Dimulana i nunga adong hatai, jala saor tu Debata do hata I, jala Debata do hata I, ima na soar tu
Debata dimulanai. Saluhutna marhite hata I do umbahen na manjadi.
LITURGI I
1. Ise do jumadihon angka suan – suanan dohot sude angka hau na uli. Binatang – binatang,
Sunge , dolok, laut, alogo, dengke, dohot angka pidong na marragam – ragam i. tole ro di angka
na asing dope na so hagoaran sada – sada
2. Debata do na manompa saluhutna I, marhite hata I, huasoNa, hagogoonNa dohot hamuliaonNa
umbahen na manjadi.
3. Dimulanai Ditompa Debata do Langit, dohot tano Paboahon HamuliaonNa.
4. Ditompa do na tiur laho manondangi sude angka na tonimpaNai.
5. Nunga denggan na tiur I diida Debata, jala dibaen ma parsirangan ni natiur dohot na holom.
6. Jadi dipauli ma hajanghajang I, asa disirang angka aek na ditoru dohot na diginjang ni
hajanghajangi .
7. Ninna Debata ma : Marpungu ma hamu angka aek na ditoru ni langit I tu sada inganan, asa
tarida na mahiang.
8. Digoari Debata ma na mahiang I Tano, ia parpunguan ni aek I ima Laut.
9. Dipasupasu Debata ma Tano I gabe dipantubuhon tano I ma angka duhutduhut, suansuanan,
hau na marparbuehon bonina tudos tu mansamna, jala nunga denggan diida Debata.
LITURGI II
Prolog: Ingkon Pujiaonta do Debata ala hasongkalanNa, dohot hagogoonNa, dohot manompa
sian na so adong hian gabe adong. Antong songon dia do hita laho mangkhatindakhon habalgaon
ni jadijadian ni Jahowa?
1. Ditompa Debata do panondang na bolon na gabe pangguruan ni arian dohot Panondang na
metmet ima pangguruan ni borngin ro diangka bintang.
2. Ditompa Debata do angka Dengke na balga, angka na marhosa, dohot angka na manjirir, ro
dinasa pidong na masiboan mansamna be.
3. Dungi Dipasupasu Debata ma nasida asa marpinompari jala torop, gohi hamu ma angka aek
dohot angka langit.
4. Dungi Dipauli Debata angka binatang, dorbia, gulokgulok, angka na manjirir masiboan
mansamna be.
5. Ditompa Debata do jolma I tumiru rupana tudos tu pangalahona, rupana ditiruhon Debata, jala
jolmai I do na tinompa ni Debata na sumurung sian angka na tinompa na.
6. Ditompa do jolmai sian orbuk jala diullushon hosa hangoluan tu bungbung ni igungna gabe
martondi na mangolu jolmai.
7. ……………………………….
Dipasupasu Debata do jolma I, marpinompari ma hamu asa sopar jala gohi hamu ma sandok tano
on, dohot mangarajai sude angka na tinompa ni Debata.
8. Dungi dia ari papituhon I maradian do Debata sian angka ulaonNa, jala dipasupasu Debata jala
diparbadia.

LITURGI III
Prolog: Ingkon Pujiaonta do Debata ala hasongkalanNa, dohot hagogoonNa, dohot manompa
sian na so adong hian gabe adong. Antong songon dia do hita laho mangkhatindakhon habalgaon
ni jadijadian ni Jahowa?
1. Pinuji maTuhan Debata ni Israel, ala ditopot do hita gabe bangsona jala dipatupa haluaon ni
bangsaona. Pinuji ma Tuhan I Debata ni Israel, ai dipatindang do di hita tanduk haluaon, dibagas
ni si Daud naposoNai.
2. Pinuji ma Debata na pasahathon Barita nauli ima barita angka lasniroha na paluahon hita
jolma dohot potibi on hombar tu na hinatahonNa marhoitehite soara niangka panurirang na badia
I sian na robi ni na robi.
3. Pinuji ma Debata Ama, ama ni Tuhan Jesus Kristus, Amsa ni saluhut, na gabe raja ni angka
raja, jala Tuhan ni angka tuan, ai Ibana do prgogo na sohatudosan, na manompa langit dohot tano
dohot nasa na adong di hasiangan on.
4. Pinuji ma Debata mual mual ni hangoluan na diportibion, Ibana do Alfa dohot Omega, na so
marmula dohot na so marujung, Ibana dona patubuhon hangoluan di hasiangan on, patubuhuon
angka suansuanan sisik ni tano on, Pangoluhon ragam ni pahanpahanan dohot angka pidong na
martongatonga langit. Saluhutna I tung singkop do, jala ndang hahurangan.
5. Puji ma Tuhan I naung manompa jala naung pangoluhon hita jolma maringan dihasiangan on,
huhtut na tongtong mangaramoti hita jala naung jumolo paradehon saluhutna na ringkot
dingolunta, asa tung singkop jala marhasonangan.
6. Puji ma Debata na gabe Tuhanta na marhuaso diatas ni saluhut, na marsangkap paulihon
ngolunta dohot portibion, ai dipatupa haluaonta sian angka musunta, ai dipalua do hita sian
angka dosa dohot sian tangan ni angka na manghosomi hita. I do sangkap ni Deabata na naeng
papatarhon Asi ni rohaNa marningot padanNa na badia i.
7. Puji ma Debata na tongtong satia ro diujungna di padan na niuarihonna tu jolma na
tinompaNa, jala naung dijou marhite si Abraham ama ni na porsea I, ai saluhut padanNai
lehononNa do tu hita asa oloanta I marhite haunduhonta na gabe pangoloi di adopanNa.
8. Puji ma Debata naung patubuhon haporseaon, pangkirimon dohot posniroha di hita, so pola
marhabiaran be hita diangka na manggetegete hita, ai dung malua hita sian tangan ni angka
musunta, marhabadiaon jala dibagasan hatigoran ma hita di adopanNai , saleleng hita mangholu.

Liturgi IV.

Prolog: Nunga singkop ditompa Debata portibion dohot angka isina, jala dipungka Debata ma
sada porlak tungkan Habinsaran bahen inganan ni jolma I, porlak Eden goarna.
1. Mansai uli do porlak I, gok angka hau na marparbuehon sipanganon na tabo, ro di hau
hangoluan na diparsitongaan ni porlak i.
2. Jala ruar ma sada batang aek sian eden asa dibornohi porlak I, jala manirpang tu 4 batang aek
ima : Pison, Gihon, Tigris, dohot Efrat
3 Dungi dipungka Debata Jahowa ma tu jolma I ninn ma : jadi do panganonmu sian hau
dibagasan poprlak on. ma sada patik
4. Alai anggo sian hau na diparsitongaan ni porlak I ima hau parbinotoan na denggan dohot na
roa , tung na so jadi panganonmuna, sadari dipangan ho sian I, sai na mate do ho.
5. Dungi ninna Debata ma :Ndang jadi punjung jolma I, hubahen di ibana sada pangurupi bahen
donganna, ditompa Debata ma sian rusuk ni baoa I.
6. Ai dung sun dijadihon Debata Jahowa sian tano I nasa binatang diladang rodi sude pidong
angka na martongatonga langit, jadi dibahen ma goarna na marhosa laos ido goarna.
7. Dungi didok si Adam ma: On do ibana na binuat sian sada holiholingku, jala sibuk sian
sibukku goaron ma ibana jolma ni baoa.
8. Dibahen I tadingkonon ni baoa do amana dohot inana mandongani jolmana jadi sada sibuk ma
nasida.

LITURGI V
Prolog: Ndang jumpang be pangoloion dohot haunduhon di jolma na parjolo I maradophon
Debata, nunga dilaosi be patik I, jala tarela jolma I tu pangela ni sibolis pangago i.
1. Holong ni roha ni Debata tu jolma I mansai godang do, kebebasan dohot tanggung jawab
dipasahat do tu jolma I .Alai dipakke jolma I do kebebasan na marguru tu pingkiranna.
2. Nunga gale roha, mago pingkiran, holom parnidaan ni jolma I di pangela ni sibolis I, ndang
diingot be patik napinasahat ni Debata tu nasida.
3. Boha do kejadian ni jolma I gabe manabu tubagasan dosa? Ise do na manmgelaela jolma I
umbaen na lupa tu Debata ?
4. Ro do sibolis manggombarhon ulok mandapothon si Hawa : Ndang na tutu hamu mate molo
dipangan hamu parbue ni hau na diparsitongaan ni porlak I, alai gabe doshon Debata ma hamu.
5. Dungi dipangan si Hawa ma jala dilehon tu si Adam parbue ni hau I gabe dipangan. Dungi
tonggor ma matya nasida diboto ma na marsaimara do nasida.
6. Dungi ro soara ni Debata Jahowa, dijou ma si Adam ninna ma : Adam didia do Ho?
7. Dungi ninna si Adam ma : Hubege do nian soaram, alai mabiar ahu, ai marsaimara do ahu
8. Ise na paboahon tu ho na marsaimara I ho? Naung dipangan ho do parbue ni hau na
hupatikhon I ?
9. Boruboru na nilehonmi bahen donganku, ido na mangalehon tu ahu sian hau I gabe hupangan
10. Boasa songoni bahenmu Hawa?Ise do na mangelaela ho umbahen na targoda jala dipangan
ho parbue ni hau na hupatikhon I ?
11. Ai ulok I do na paotooto au, gabe hupangan parbue ni hau na pinatikhon mi.
12. Ninna debata ma tu Ulok I : Ala dibahen ho songoni, gumodang ma torungku tu ho sian nasa
pahanpahan dohot nasa na manggulmit diladang, butuham na ma jururhononmu jala orbuk ma
panganonmu saleleng ngolum.
13. Jala bahenongku ma parbadaanmu sohot hboruboru I, ro di pinomparmu tu pinomparna.Ibana
mangalisathon ulum, gabe pargutonmu tambihulna.
13. Didok Debata ma Uhum tu Boruboru i: Ingkon parir parniahapanmu saleleng gabegabean ho,
bernit taononmu laho manubuhon anakhonmu, sinondukmu ma ihuthononmu
14. Jadi didok ma tu si Adam: Ingkon hir hodokmu mangalului sipanganonmu paima mulak ho
gabe tano, ai sian tano do ho jala mulak ho gabe tano.
15 Dungi dipabali Debata ma si ibana sian porlak Eden, asa diula tano pambuatannai.
16 Jadi dilele ma si Adam I, jala dipaipahon angka kerubim tungkan Habinsaran ni porlak Eden
I, marpodang sidua baba marjimburjimbur, asa dijaga dalan tu hau hangoluan
Liturgi VI
Nunga mardosa jolma I ala ni tarela tu sibolis, jala nunga didabu Debata uhum tu jolma na
parjolo I dohot tu ulok i. Alai marpamuati do roha ni Debata marhite bagabaga haluaon
dibagasan diri ni Tuhan Jesus sipalua naeng rot u Portibion.

1. Ida ma gabegabean ma sada na marbaju, jala tubuan anak, jala bahenonna goarna Immanuel.
2. Mariaia situtu ma ho ale boru Sion, marolopolop ma ho ale boru Jerusalem1 Ida ma, na ro ma
rajam tumopot ho, partigor ibana jala siparmonang; na serep do rohana jala marsihundul di
halode dohot di anak ni halode inaina.
3. Endehon hamu ma Debata, puji hamu ma goarNa, palendes hamu ma dalan di Ibana, na
marhureta dihalongonan, Jahowa do goarna, jala marolopolop ma hamu di joloNa.
4. Patuginjang ma tohangmuna, hamu ale angka harbangan, patuginjang ma hamu ale angka
pintu sian na robi, asa bongot raja ni hamuliaon i.
5. Ise Ulaning Raja ni Hamuliaon i? ima Jahowa, na gogo jala Ulubalang, Jahowa Ulubalang di
hamusuon.
6. Patuginjang ma tohangmuna, hamu ale angka harbangan, jala patuginjang ma hamu ale angka
pintu sian na robi, asa bongot raja ni hamuliaon i.
7. Ise Ulaning Ibana Raja ni hamuliaon i? ima Jahowa Zebaot, Ibana do Raja ni Hamuliaon I
Sela.,
LITURGI VII A
Prolog: Nunga tangkas bagabaga ni Debata taringot tu haroro ni Sipalua I tu Portibion, tabege ma
barita ni Hatutubu ni Jesus marhite Liturgi on.

1. Dungi ro ma uju I parenta sian Kesar Agustus, ingkon suraton nasa jolma di
gomgomanna.Pamilangan parjolo ma I,uju digomgomi si Kireneus tano Siria.
2. Jadi borhat ma sasudena, asa disurat ganup tu bona ni pinasana. Borhat ma nang si Josep na
sian Galilea sian nazaret, nangkok tu luat Judea, tu huta ni si Daud na margoar Betlehem, ala sian
pomparan jala marga ni si Daud ibana.
3. Pasurathon dirina rap dohot si Maria, oroannai naung gabegabean. Jadi dinadisini nasida gok
ma ari ni hangoluanna.
4. Ditubuhon ma anak buhabajuna, diborhos ma, dipeakhon ma tu bagasan panggagatan , ala
soadong inganan na asing di parmianannasida.
5. Jadi adong ma marborngin di ladang na disini angka parmahan, mangingani pinahannasida.
6. Jadi didapothon sada Surusuruan ma nasida, jala marsinondang ma sangap ni Tuhan I
humaliang nasida, gabe mabiar situtu ma.
7. Alai didok Surusuruan I ma tu nasida: Unang mabiar hamu , ai barita halalas ni roha godang
do huboan tu hamu, Parsaulian ni sandok bangso i.
8. Ai naung tubu do dihamu saborngin on, dihuta ni si daud Sipalua I ima Kristus Jesus Tuhan i.
On ma
partinandaan dihamu; posoposo do dapotonmuna, na binorhos peak dipanggagatan i.
9. Jala tompu ma adong dongan ni surusuruan I torop angka parangan parbanuaginjang, dipuji
nasida do Debata Mandok :
10. Hasangapon ma di Debata diginjang Dame ma ditano on diangka jolma halomoan i.
11. Jai dinalaho I angka Surusuruan I sian nasida dompak ginjang ma sipandohan ma angka
parmahan I mandok:
12. Beta ma hita tu Betlehem, taida ma na masa on, na pinabotohon ni Tuhan I tu hita.

LITURGI VII B
1. Jadi hatop ma nasida lao tusi, gabe jumpangsa si Maria dohot si Josep dohot posoposo I na
peak dipanggagatan i.
2. Asa dung diida, dibaritahon nasida ma boaboa, naung dihatahon tu nasida taringot tu dakdanak
i.
3. Jadi sude na umbegesa, longang be do diala na hinatahon ni angka parmahan I tu nasida.
4. Ia si Maria dipeop do hata I sudena jala diparhusorhusor dibagasan rohana.
5. Mulak do angka parmahan I, dipasangap jala dipapujipuji do Debata ala ni sude na binege jala
naniida nasida, songon naung dihatahon I sudena.
6. Jadi dung dapot ari paualuhon I, asa tarsunat ibana, gabe dibahen ma goarna Jesus, naung
digoar parsdisurgo hian andorang so dibortian dope.
7. Songon na tarsurat dibagasan patik ni Tuhan I;” Nasa baoa buhabaju ni inana, hadohoan ni
Tuhan I do goaran”.
8. Dung pajumpang ma si Simeon dohot posoposo I songon naung nihatahonnai, dipuji ibana ma
mandok:
9. Paluaonmu ma nuaeng ale Raja, naposomon dibagasan dame, songon na nidokmi
10. Ai nung diida matangku haluaon na sian Ho i.

LITURGI VIII
Prolog: Nunga Saut Bagabaga I marhitehite Hatutubu ni Tuhan Jesus di Bara ni Pinahan
Betlehem Efrata, Antong hamu ale angka dongan dohot ma hita marsomba tu ibana, tapuji ma
Debata na mangalehon anakna gabe haluaon dohot hangoluon di hita. Tajangkon ma ibana Raja
sipalua i.

1. Alai manang piga, namanjangkon ibana , tu si do di lehon huaso asa gabe anak ni Debata
nasida angka naporsea
2. Sangap ma di Tuhan I na mamboan dame I na mambahen manisia lomo ni Tuhan Jahowa
Borngin na badia ido na binoanmi
3. Sai ro ma hamu angka na porsea, sai roma tu Betlehem ida dakdanak sipalua hita. Somba ,
tasomba , tasomba ma ibana Rajanta i.
4. Somba nami ma di ho ale Tuhan ho siboan dame tu portibion. Sai pasaorhon ma tu roha nami
on dame mi O Jesus
5. Raja na sangap, na bolon huhut marmulia, na gabe jolma manghophop sude jolma. Ho
ihuthononku Tuhan, saleleng au mangolu.
6. Ale Immanuel tubu ma ho di rohangku jala tongtong ingananmu, baen ma au sonang jala sai
gohi rohangku
7. Sai sondangi ma rohangku ale Tuhan Jesus asa dohot au maruli di hatutubu mi
8. Pinuji ma ho ale Jahowa ala dibahen ho anak mu na gabe hangoluan, alani girgir ma hita
mamuji Debata.

LITURGI IX
Prolog: Nungnga tubu Jesus tu portibion dohot tu rohanta. Aha ma nanaeng patupaonta tanda
naung tajangkon Jesus I marhite hatutubu na.

1. Ngolu hasadaon ido na dihalomohon Tuhan I jumpang dingolunta. Asa sahata saluhutna,
unang adong parbolatan alai hot ma binahen ni sada ni roha
2. Ida ma denggan nai dohot sonang nai molo tung pungu sahundulan angka na marhaha
maranggi songon miak na hushus di ulu. Pola mabaor tu mise, ai disi do diparbaga Debata
Pasupasu hangoluan sahat ro di saleleng ni lelengna
3. Tasolukhon ma parasinirohaon situtu, habasaron, haserepon, lambok, lambas ni roha jumpa
adong pangkurangi na sada dompak na sada
4. Taeahi ma haholongon I, ai ido rahut – rahut ni nasa harimpason jala dame ni Debata ima
mangarajai roha muna
5. Paimbaru hamu ma roha muna. Solukhon hamu ma jolma na imbaru dibagasan hatigoran
dohot hapolinon. Bolonghon hamu ma gabus hatahon ma na sintong
6. Oloi hamu ma Debata, alo hamu ma sibolis, dungi maporus ma ibana sian hamu, pajonok
hamu tu Debata dungi pajonohonna ma tu hamu
7. Pangke ma tingkim saonari dapothon ma Tuhan I, unang godang sidalian ingot jempek
ngolumi. Nunga rade hasonangan disurgoi, unang adong nanggo sada na so parjambar disi.
8. Molo taida donganta na sai marungkil tongtong, unang pasombu sai susa, togu urupi antong
9. Antong, binsan sadihari dope taulahon ma na denggan disaluhut halak, alai gumodang ma tu
donganta sahaporseaon.
10. Haporseai ma Tuhan Jesus Naung Tubu, jala Hangoluhon ma hataNa, ai I do hangoluanmu.
11 Jala asa rimpas halak ni Debata ringgas, hobas tu angka ulaon na denggan.
12 Antong patutoru hamu ma dirimuna tutoru tangan ni Debata na gogo I, asa dipatimbo di
tingkina.
13 Ai roha I do persea asa tu hatigoran, Pamangan I do mangkatindakhon asa tu haluaon
14. Martua ma angka na tumangihon hata ni Debata , na mangulahon jala na umpeopsa. Amen
LITURGI X
Prolog: Nunga ro Sipalua na mamboan sinondang na tiur dohot siboan Dame, jala
dibagabagahon Jesus do tu na porsea, ingkon martua do jolma na mangkaporseai Tuhan I,
Dipasahat ,marhitehite Jamita di dolok.

1. Asa dung diida Jesus halak na torop I, nangkok ma Ibana tu nada tor jadi hundul ma disi;
dungi didapothon angka siseanna ma Ibana.
2. Dungi marsuara ma Ibana mangajari nasida ninna ma: Martua ma na pogos tondi, ai dinasida
do harajaon banuaginjang i.
3. Martua ma na marsak roha, ai siapulon do nasida
4. Martua ma na lambok roha, ai teanon nasida do tanoon.
5. Martua ma na mauas male mida hatigoran, ai sipabosuron do nasida.
6. Martua ma na asiroha, ai siasian do nasida.
7. Martua ma parroha na ias , ai idaon nasida do Debata.
8. Martua ma sibahen Dame ai goaron nasida anak ni Debata.
9. Martua ma na pinaburuburu ni halak ala ni hatigoran, ai dinasida do harajaon banuaginjangi.
10. Martua ma hamu molo diinsahi halak hamu manang dipaburuburu, manang dipatubutubu
ragam nihata na roa, na so tutu, dompak hamu ala ni ahu.

LITURGI XI
Prolog: Nunga salpu barita hatutubu ni Jesus ima na tuat tu portibion laho manopot jolma
pardosa. HAroro ni Kristus mampangkorhjon do dingolunta sahat tu partingkian nuaeng, antong
songon dia do hita mangkangoluhon haroro ni Kristus dibagasan ngolunta siganup ari? Ingkon
do marhite haporseaon, pangkirimon, dohot mangolu dibagasan holong.

1. Ditongatonga ni portibion na lam maju on, marsiadu jolma mangalului hamoraon, huaso,
harajaon, hasangapon, laos songoni do nang pinarsinta nihalak batak ima hagabeon, hamoraon,
dohot hasangapon.
2 Ai dipajongjong portibion do huaso hasangaponna diatas ni sitaonon ni angka na lea dohot na
dangol
Disituasi ni zaman na lam berkembang on,lam tubu jala berkembang do angka tonditondi ni
zaman na maralo tu ulaon ni Tondi Parbadia.
Ima tondi na ahut tu diri mangarajai torop jolma. Alai saborngin on nunga tubu sipaluai, na
ginohan ni Tondi ni Jahowa, ima Kristus Jesus Tuhanta i..
5 Hasangapon di Debata ninna do, alai dirina do dipaburnang-burnang, Dame ninna alai ndang
adong ninna Dame i.
6 Torop do halak na mambuat hasangapon tu dirina huhut pasiding pardamean tu dongannna
jolma.
7 Hape ianggo Jahowa dipatutoru do hasangaponNa naung gabe jolma Ibana, na tubu diinganan
na lea lao manesa dosanta.
8
Asa malua hita sian dosa dohot hamatean. Alani I, tama do ta paimbaru haporseaonnta marhite
hatutubu ni Jesus na ta pestahon dibagasan borngin on.
9 Dame, ido mual ni haluaon dohot lasniroha na pinarbaga ni Debata jala ido jambarta dilehon
Debata.Antong tama ma hita mardame dohot Debata, nang mardame sama hita.

10 Dame diganup jabu, luat, huta, singkola, punguan, nang hurianta. Asa marsangap Debata jala
marlasniroha hita huhut gabe lomo ni roha ni Debata ma hita.
11 Alanii, tabaritahon ma Sipaluai tu saluhut jolma, marhite parange, hata dohot
pambahenanta.Asa marsangap Debata jala gok dame ngolunta.
12 Tapangido ma tu Debata asa di tompa gabe habaorang ni pasupasu dohot dame dibagsan
ngolunta siganup ari, marhite na mangkangoluhon holong na sian Debata.
13. Disude angka sangkap na tasangkapi dohot na pinbarsinta ni rohanta, naeng dibagasan
haporseaon dohot pangulaon na sintong hita mangkirim di saluhutnai.
14. Jala tongtongma tahangoluhon Kristus I, Ai Jahowa do mandok; Antong Lului hamuma Ahu
asa mangolu hamu. Amen.

LITURGI XI A
Prolog: Tapuji ma Debata disaluhut na angka pambahenanNa tu portibion na mangalehon Jesus
Kristus anakNai mamboan lasniroha, dame, haluaon, dohot posnirohanta. Antong tapasahat ma
pujianta marhite liturgi.

1. Pinuji ma Tuhan Debata ni Israel, ala ditopot do hita gabe bangsoNa, jala dipatupa haluaon
dibangsoNa.
2. Pinuji ma Tuhan Debata ni Israel ai dipatindang dodi hita tanduk haluaon, dibagas ni si Daud
naposoNai.
3. Pinuji ma Debata na pasahathon barita nauli ima barita angka lasniroha na paluahon hita jolma
dohot portibion hombar tu na hinatahonNa marhitehite soara ni angka panurirang na badiai sian
na robi ni na robi.
4. Pinuji ma Debata Ama, Ama I Tuhan Jesus Kristus, ama ni saluhut na gabe Raja ni angka raja,
jala Tuhan ni angka tuan.
5 Ai Ibana do pargogo na so hatudosan, na manompa langit dohot tano, dohot nasa na adong
dihasiangan on.
6. Pinuji ma Debata mual ni hangoluan na diportibion, Ibana do Alfa dohot Omega, na so
marmula dohot na so marujung, Ibana do na patubuhon hangoluan dihasangapon on, patubuhon
angka suansuanan ni sisik tano on.
7 Ibana do pangoluhon ragam ni pahan-pahanan, dohot angka pidong na martongatonga langit.
Saluhutnai tung singkop do jala ndang hahurangan.
8. Puji ma Tuhan naung manompa jala naung pangoluhon hita jolma maringan di hasiangan on,
huhut na tongtong mangaramoti hita jala naung jumolo paradehon saluhutna na ringkot
dingolunta, asa tung singkop jala marhasonangan.
9. Puji ma Debata na gabe Tuhanta na marhuaso diatas ni saluhut, na marsangkap paulihon
ngolunta dohot portibion, ai dipatupa haluaonta sian angka musunta.
10. Ai dipalua do hita sian angka dosa dohot sian angka tangan ni angka na mangkosomi hita.
Ido sangkap ni Debata na naeng papatarhon asinirohaNa marningot padanna na badia i.
11. Puji ma Debata na tongtong satia ro di ujungna di padan na niuarihonna tu jola na
tinompaNa, jala naung dijou marhite si Abraham ama ni na porsea I, ai saluhut padanNi
lehononna do dihita asa oloanta I marhite haunduhonta na gabe pangoloi diadopanNa.
12. Puji ma Debata naung patubuhon haporseaon, pangkirimon dohot posniroha dihita so pola
marhabiaran be hita diangka na manggetegete hita.
13. Ai dung malua hita sian tangan niangka musunta, marhabadiaon jala dibagasan hatigoran ma
hita diadopanNai, saleleng hita mangolu.

LITURGI XIB

1. Halleluya! Puji hamu Debata dibagasan habadiaonna I, puji hamu ma Ibana


dihajanghajang ni hgogoonNai.
2. Puji Hamu ma Ibana ala hagogoonna, angka na sumurung I, puji hamu ma
Ibana, hombar tu hinagodang ni hatimbulonna.
3. Puji hamu ma Ibana mardongan soara ni sarune, puji hamu ma Ibana
mardongan arbab dohot sordam.
4. Puji hamu ma Ibana mardongan tali sajak dohot panontoron na marliat, puji
hamu ma Ibana mardongan hasapi dohot tulila.
5. Puji hamu ma Ibana mardongan ogung panggora, puji hamu ma Ibana
mardongan ogung panonggahi.
6. Sude na marhosa ingkon mamuji Jahowa, Halleluya!.

LITURGI ANAK SEKOLAH MINGGU HKBP SILOAM


KANDIS TAHUN 2014
Liturgi 1

Prolog : Dunia dan segala isinya adalah keajaiban yang luar biasa, manusia tentu tidak dapat
menjadikannya, lalu siapakah yang menciptakan dan bagaimana dunia ini
diciptakan??????

1. Didalam Alkitab yaitu kitab kejadian , tertulis bahwa Allah adalah pencipata langit dan bumi.
2. Saat bumi diciptakan, bumi belum berbentuk dan masih kosong.
3. gelap gulita menutupi samudra raya dan roh Allah melayang-layang diatas permukaan air.
4. Lalu Allah Berfirman ; Jadilah terang, dan terang itu pun jadi,
5. karena terang itu sungguh baik dilihat, lalu Allah memisahkannya dari gelap.
6. Allah menamai Terang itu Siang dan Gelap Itu malam,
7. Untuk Memisahkan siang dan malam , Allah menjadikan pagi dan petang.
8. Pada hari yang kedua Allah menciptakan Cakrawala untuk memisahkan air dari air dan Allah
menamainya langit
9. Karena dibawa langit semuanya air, lalu Allah berfirman :
10. hendaklah air yang dibawah langit berkumpul, supaya kelihatan yang kering
11. Allah menamai tempat yang kering itu darat dan kumpulan air itu laut.
12. Allah melihat semuanya itu baik.
13. Pada hari yang ketiga Allah berfirman : hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda
supaya ada tumbuh-tumbuhan diatas bumi, dan jadilah demikian
14. Pada hari yang keempat Allah menciptakan benda-benda penerang pada cakrawala untuk
memisahkan siang dari malam.
15. Dan Allah juga menjadikan bintang-bintang.
16. Pada hari yang kelima Allah berfirman : hendaklah didalam air berkeriapan mahluk yang hidup
dan burung burung beterbangan di atas bumi lalu jadilah demikian
17. Lalu Allah memberkati semuanya : Firmannya, Berkembang biaklah dan bertambah banyak serta
penuhilah air dalam laut dan burung-burung dibumi bertambah banyak
18. Allah berfirman; jadilah segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis
binatang melata dimuka bumi, maka jadilah demikian
19. Pada hari yang keenam Allah kembali berfirman : baiklah kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa kita, maka Allah menciptakan manusia.
20. Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup kedalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahluk yang hidup
21. Lalu Allah membuat taman di Eden, disitulah manusia ditempatkan, dan Allah berfirman; tidak
baik manusia itu se orang diri, Aku akan menjadikan penolong baginya.
22. Allah membuat adam tertidur, dan mengambil salah satu rusuk adam, lalu Allah menciptakan
perempuan dari tulang rusuk tersebut dan membawanya kepada adam.
23. Lalu berkatalah Adam; inilah dia tulang dari tulangku dan Daging dari dagingku, ia akan dinamai
perempuan, karena ia diambil dari lakilaki.
24. Allah memberkati manusia dan berfirman: beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah
bumi dan taklukkan lah itu, berkuasalah atas segala binatang yang ada di bumi.
25. Demikianlah Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya didalam enam hari, lalu Allah
berhenti dari segala pekerjaannya pada hari yang ketujuh.
26. Allah memberkati hari yang ketujuh dan menguduskannya, karena pada hari itulah ia berhenti
dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuatnya.

LITURGI 2

Prolog : Manusia sejatinya adalah mahluk ciptaan yang kekal karena ia diciptakan menurua
gambar dan rupa Allah, namun mengapa manusia saat ini tidak kekal??

1. Saat Allah menempatkan manusia itu ditaman eden , Allah memberi perintah, semua pohon
yang ada di taman ini boleh kamu makan buahnya dengan bebas.
2. Tetapi pohon pengetahuan pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat jahat yang ada di
tengah taman ini jangan kamu makan buahnya,
3. karna jika kamu memakan buahnya, maka kamu akan mati.
4. Lalu Iblis dalam rupa ular datang mencobai Hawa dan berkata : tentulah Allah berfirman; semua
pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya bukan??
5. Lalu hawa menjawab, kami boleh memakannya, kecuali pohon yang di tengah taman ini, sebab
jika kami memakannya kami akan mati.
6. Lalu ular itu berkata : jika kamu memakannya kamu tidak akan mati, tetapi kamu akan sama
dengan Allah.
7. Hawa telah tertipu oleh iblis, sehingga ia mengambil buah pohon yang ditengah taman itu dan
memakannya ,serta memberikannya kepada Adam,
8. maka terbukalah mata mereka dan tahu bahwa mereka telanjang.
9. Lalu Allah datang ke taman eden memanggil adam dan hawa yang bersembunyi karena takut
melihat Allah,
10. Firmannya: Dimanakah engkau?? Lalu jawab Adam; Aku bersembunyi, karena aku takut dan
telanjang.
11. Firman Tuhan; siapa yang memberi tahu kalau kamu telanjang? Apakah kamu memakan buah
pohon yang di tengah taman ini?
12. Lalu Jawab Adam; perempuan itulah yang memberikan kepadaku maka ku makan?
13. Firman Tuhan kepada perempuan itu : apakah yang kamu perbuat ini? Lalu perempuan itu
menjawab : ular itulah yang memperdayakan aku maka kumakan.
14. Lalu Allah mengutuk ular karena perbuatannya.
15. Berfirmanlah Allah kepada ular itu : karena engkau berbuat demikian , terkutuklah engkau
diantara segala ternak dan diantara segala binatang;
16. dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan se umur
hidupmu.
17. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya,
18. keturunannya akan meremukan kepalamu dan keturunanmu dan engkau akan meremukan
tumitnya
19. Firmannya kepada perempuan itu : susah payahmu waktu mengandung akan kubuat sangat
banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu.
20. Firman Tuhan Kepada Adam; Karena engkau mendengarkan perkataan perempuan itu, maka
terkutuklah tanah karena engkau, dengan susah payah engkau mancari rejekimu dari tanah
seumur hidupmu.
21. Semak duri dan rumput duri akan ditumbuhkan tanah bagimu, dan tumbuhtumbuhan di padang
akan menjadi makananmu, dan dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu.
22. Karena engkau telah memakan buah itu maka engkau akan mati. Kelak engkau akan kembali
menjadi tanah, sebab dari situlah engkau diambil.
23. Engka adalah tanah dan akan kembali menjadi tanah.lalu allah mengusirnya dari taman Eden.

LITURGI 3

Prolog : Manusia mendapat murka dari Allah karena manusia melanggar perintah Allah, namun Allah
adalah kasih, sehingga murka allah kepada manusia tidak selamalamanya.

1. Demikian Firman Tuhan: Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pempberontakanmu, dan aku
tidak mengingat ingat dosamu.
2. Tuhan adalah penyayang dan pengasih, sabar dan berlimpah kasih setia, sebab biarpun gunung
gunung beranjak dan bukitbukit bergoyang, tetapi kasih setia Tuhan
3. pada manusia tiadak akan bergoyang.
4. Tuhan akan memberikan juruselamat kepada manusia sebab itu Tuhan berfirman :
sesungguhnya seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan anak lakilaki yang
dinamai Imanuel
5. Karena itu persiapkanlah dipadang gurun jalan bagi Tuhan dan luruskanlah dipadang belantara
jalan raya bagi Tuhan, sebab lembah harus ditutup dan setiap lembah bukit harus diratakan.
6. Tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata dan tanah yang berleku-lekuk menjadi
dataran, maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan. Dan seluruh umat manusia akan melihatnya.
7. Sebab inilah yang diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi! Sesungguhnya keselamatanmu
akan datang, karena itu bersoraksorailah hai putrid Sion
8. Bersorak-sorailah hai putri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya, ia lemah
lembut dan mengendarai seekor keledai beban yang muda.
9. Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan; Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, Roh Tuhan akan
ada padaNya,
10. roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan.
11. Karena itu bangkitlah dan menjadi teranglah, sebab terangmu akan datang, dan kemuliaan
Tuhan akan terbit atasmu,
12. sebab sesungguhnya kegelapan menutupi bumi dan kelelaman menutupi bangsabangsa, namun
terang dan kemuliaan Tuhan akan nyata atasmu.
13. Sebab seorang anak akan lahir untuk kita, seorang putra akan diberikan Tuhan untuk kita,
namanya akan disebut penasehat ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal dan raja damai.
14. Ia akan lahir di Betlehem Efrata, dari kaum yang terkecil diantara kaum Yehuda, Dialah Juru
selamat yang dijanjikan Tuhan, yang permulaannya sudah ada sejak dahulu kala.
15. Sebab itu, angkatlah kepalamu hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu hai pintupintu
yang berabat-abad, supaya masuk raja kemuliaan mu.
16. Siapakah raja kemuliaan itu? Raja kemuliaan itu adalah Tuhan. Tuhah semesta alam, pengasih
dan penyayang.
17. Ia adalah Tuhan juruselamat kita, ialah yang akan menghapuskan dosa-dosa manusia, ia akan
kembali memperdamaikan kita dengan Allah, oleh sebab itu kita akan beroleh suka cita.
18. Damai sejahtra bagi bumi dan keselamatan diantara bangsa-bangsa akan diberikan oleh
Juruslamat yang lahir di kota Daut. Karena itu percayalah pada Dia. Syalom bagi kita.

Liturgi 4

Prolog : Allah telah menjajikan keselamatan bagi semua orang, dan janji itu telah dipenuhi Allah
melalui kelahiran seorang juru selamat dikota Daut.

1. Didalam bulan yang ke enam, Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota yang
bernama nazaret,
2. untuk menemui seorang perawan yang bernama maria, dia adalah tunangan yusuf yang berasal
dari keturunan Daut.
3. Lalu malaikat Gabriel masuk ke rumah Maria dan berkata : Salam, hai engkau yang dikaruniai,
Tuhan menyertai engkau.
4. Mendengar perkataan itu Maria terkejut dan bertanya, apakah arti salam itu?
5. Lalu Malaikat Gabriel berkata: Sesungguhnya engkau akan mengandung, dan akan melahirkan
seorang anak laki-laki,
6. dan hendaklah engkau menamai dia Yesus, ia akan besar dan akan disebut Anak Allah yang
maha tinggi.
7. Jawab Maria: bagaimana mungkin hal itu terjadi? Sebab aku belum bersuami?
8. Lalu Gabriel berkata : Roh kudus akan Turun atasmu dan kuasa Allah akan menaungi engkau,
sebab itu anak yang lahir itu adalah kudus dan disebut Anak Allah.
9. Disaat Kirenius menjadi wakli siria, datanglah perintah kaisar Agustus; Agar semua penduduk
mendaftarkan diri di tempat kelahirannya,
10. maka pergilah semua orang mendaftarkan diri ke tempat kelahirannya masing-masing
11. Demikianlah juga Yusuf bersama tunangannya pergi darinkota Nazaret ke Yudea, kekota Daut
yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dari keturunan Daud,
12. supaya didaftarkan bersama Tunangannya maria yang sedang mengandung.
13. Ketika Yusuf dan Maria tiba di Betlehem, tibalah bagi maria untuk bersalin, ia melahirkan
seorang anak laki-laki, lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan di baringkan didalam palungan
14. Sementara di daerah itu ada para gembala yang menjaga kawanan ternak mereka, dan malaikat
Tuhan berdiri di dekat nereka sehingga mereka sangat ketakutan
15. Lalu Malaikat itu berkata; Jangan takut! Sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar.
16. Malam ini telah lahir bagimu Juruslamat yaitu Kristus di kota Daut.
17. Setelah para malaikat meninggalkan mereka, berkatalah seorang gembala itu kepada yang lain,
marilah kita ke betlehem untuk melihat yang diberitahukan Tuhan kepada kita.
18. Lalu mereka dengan cepat berangkat menemui Yusuf dan Maria beserta bayi itu. Setelah
mereka melihat bayi tersebut, kembalilah para gembala tersebut sambil memuji dan
memuliakan Tuhan.

Liturgi 5

Prolog : Juruslamat yang dijanjikan Tuhan Telah lahir kedunia ini untuk menyelamatkan manusia dari
hukuman atas dosa yaitu maut, Lalu bagai mana sang juruslamat menyelamatkan Manusia?
1. Sejak jaman para nabi, Tuhan allah telah menjanjikan akan memberikan seorang juruslamat bagi
manusia,
2. bahkan bukan hanya itu, Allah juga telah berfirman melalui para nabi tentang cara manusia
diselamatkan oleh Juruslamat Tuhan Yesus Kristus.
3. Yesus Kristus tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukan oleh karena kejahatan
kita,
4. ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-
bilurnya kita menjadi sembuh.
5. Dia dianiaya, dan dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak
domba yang dibawa ke pembantaian;
6. Seperti induk domba yang kelu didepan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak
membuka mulutnya.
7. Orang menempatkan kuburnya diantara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada diantara
penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
8. Tetapi Tuhan Allah berkehendak meremukan Dia dengan kesakitan apabila Ia menyerahkan
diriNya sebagai korban penebusan salah dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehNya
9. Sesudah kesusahan jiwanya Ia akan melihat terang dan puas; dan Ia sebagai orang benar akan
membenarkan banyak orang oleh hikmatnya dan kesalahan mereka Ia pikul.
10. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuaatnya menjadi Dosa karena kita, supaya didalam dia
kita dibenarkan oleh Allah.
11. Dan Ia telah menyerahkan dirinya untuk menyelamatkan kita sesuai dengan kehendak Allah.
12. Yesus Kristus telah memikul dosa-dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib, supaya kita yang
telah mati karena dosa beroleh hidup yang kekal, dan oleh bilur-bilurnya kita diselamatkan,
13. dan oleh darahnya kita disucikan dan bukan hanya dosa kita saja, tetapi dosa seluruh dunia.
14. Karena itulah dalam Yohanes 3:16 Allah berfirman :Karena begitu besar Kasih allah Akan Dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anaknya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepadanya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
15. Dan Yesus Berkata: Marilah kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu,
16. Sebab Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa
Kalau tidak melalui Aku.
Liturgi 6

Prolog : Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup

1. Yesus berkata bahwa Ia adalah jalan, mengapa yesus berkata bahwa ia adalah jalan? Jalan apa yang
dimaksudkan Yesus?
2. Jalan raya kah atau jalan setapak? Sungguh saya tidak mengerti mengapa Yesus menyebut dirinya
sebagai Jalan.
3. Saudaraku! Tentu maksud Tuhan Yesus bukan sebagi jalan raya atau jalan setapak. Hidup manusia
didunia ini adalah sementara, manusia menginginkan hidup yang kekal dan itu tidak ada di dunia ini,
4. akan tetapi ada ditempat Bapa yang disebut surga, karna itu setiap manusia yang ingin
memperoleh hidup yang kekal harus masuk kedalam kerajaan sorga.
5. Manusia yang ingin menjadi warga kerajaan Allah tentu bukan sembarang manusia, tetapi manusia
yang suci itulah yang layak menjadi penghuni keraajaan Allah disorga,
6. karena itu setiap manusia akan dihakimi menurut perbuatannya di dunia ini.
7. Layak atau tidak seorang manusia masuk kedalam kerajaan sorga akan ditentukan oleh sang hakim
yang maha adil dan dia adalah Yesus Kristus.
8. Kitab Yohanes pasal 5 ayat 22 dikatakan : Allah Bapa tidak akan menghakimi siapapun, melainkan
telah menyerahkan penghakiman itu kepada Anak. Karna itulah Yesus menyebut dirinya sebagai
jalan.
9. Ya, sekarang saya mengerti mengapa Yesus menyebut dirinya sebagai jalan, lalu apa maksud Yesus
menyebut dirinya kebenaran?
10. Yesua meneyebut dirinya kebenaran karena Ia tidak berbuat dosa dan Dia sendirilah yang menjadi
korban pembenaran bagi kita.
11. Dalam kitab 2 Korintus pasal 5 ayat 21 dikatakan : Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya
menjadi dosa karena kita, supaya didalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
12. Manusia harus dibenarkan atau di bersihkan dari dosa sebab seluruh manusia telah dilumuri oleh
dosa.
13. Dalam Kitab Roma pasal 5 ayat 12 dikatakan : Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk kedalam
dunia oleh satu orang,
14. dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang karena
semua orang telah berbuat dosa.
15. Yesus telah menyerahkan dirinya sebagai korban untuk menebus dosa manusia dan kita telah
dibenarkan oleh darahnya,
16. karena itulah Yesus menyebut dirinya sebagai kebenaran, sebagai pendamai antara manusia
dengan Allah.
17. Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan, Yesus telah berkorban dikayu salib karena dosa-dosa kita,
karena itu ucapkanlah syukur pada Allah,
18. dan tinggallah didalam Yesus supaya engkau beroleh hidup yang kekal, sebab Dialah jalan ,
kebenaran dan hidup.

Liturgi Natal TK HKBP SILOAM KANDIS


Tahun Ajaran 2014/2015
Liturgi I (Penciptaan)
Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam
bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita
mendengarkan tuturan penciptaan yang telah Allah lakukan.

1. Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai.


2. Setiap hari akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan
bulan, maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
3. Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi.
4. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan
menaungi dari panas matahari.
5. Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia.
6. Lihatlah rantai kehidupan yang diciptakan Allah, polusi, dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan
kembali menghasilkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia.
7. manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam ruang
lingkup alam.
8. Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan
sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi.
9. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran
yang tidak dapat dipisahkan.
10. Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak pernah
tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
11. Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan
kepalanya.
12. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di
bumi.
13. Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah.
14. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara
darat dengan darat.
15. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya.

Liturgi II (Kejatuhan kedalam dosa)


Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia.
Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgi ke-2 ini.

1. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua
keinginan terpenuhi.
2. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri.
Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya.
3. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme.
4. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah
semakin lemah.
5. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin.
6. Kebaikan di upayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik
diukur dengan uang.
7. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
8. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat Ilahi.
9. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkah kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian?
10. Kapan semua ini akan berakhir?
11. Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung.
12. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi.
13. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar
14. . Semua menjadi rusak.
15. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan.
16. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas.
17. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah
pudar.

Liturgi III (Janji Keselamatan)


Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan
kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejahatannya menuju kebaikannya.

1. Aku akan bertindak terhadap engkau:


2. Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari
padanya.
3. Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia.
4. Demi kebaikan manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
5. Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan,
6. sungguh Allah telah menyediakan tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya.
7. Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita,
8. sehingga keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita.
9. Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita?
10. Bukanlah firman Allah telah terus berdengung ditelinga kita?
11. Lalu, mengapa kita harus mengunci hati kita?
12. Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah Allah di dalam
hidupmu.

Liturgi IV (Penggenapan Keselamatan)


Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia
berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan kita perbuat?

1. Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria bundaNya.
2. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
3. Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali.
4. Ketika malaikat menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan
tentram, tidak ada yang kurang.
5. Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung hati kita yang
terdalam.
6. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan kembali,
7. sama seperti ketika Allah menjadikan dunia ini, baik dan sempurna.
8. Mengapa engkau masih dalam kegelapan?
9. Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan menerangi alam raya.
10. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar itu akan meresap.
11. Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus untuk lahir
dan bertakhta di hati kita.
12. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, Pujilah Tuhan sebab Ia maha agung,
13. kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai selamanya.
Liturgi V (Kemuliaan)
Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati
yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang mengungkapkan
kemuliaanMu.

1. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang berkenan
kepadaNya.
2. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi,
3. pujilah Dia dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.
4. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau.
5. Kerajaan-kerajaan akan tunduk dan bertekuk lutut.
6. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari segala raja. Tuhan dari segala
tuan.
7. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia dengan
diriMu.
8. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita.
9. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit.
10. Sudut-sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang
Raja yang telah lahir.
11. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini telah nyata.
12. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin

Liturgi VI (Professi)
Keberagaman status dan jabatan ditengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu untuk
dipertentangkan, namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang pemisah dalam
persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu jabatan yang dipegang
membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang memiliki satu jabatan. Yesus
berkata dalam doanya kepada Allah, “agar semua satu adanya”, hal ini membuktikan bahwa jabatan
bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, namun iman itulah yang mempersatukan. Apa pendapat
seseorang tentang jabatan yang dipegangnya, lalu apa yang seharusnya terjadi dengan beragamnya
jabatan yang ada ditengah-tengah dunia ini, marilah kita ikuti liturgi professi.
1. Petani

Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah…. Memang kotor, tetapi itu semua saya
lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah orang yang sangat penting. Jika saya tidak ada tentunya
kita semua tidak bisa makan nasi. Jadi menurut saya, saya adalah orang yang paling benar.

2. Pengusaha kayu

Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah keahlian saya. Saya tidak
perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya bisa mendapatkan uang. Terus terang saja, tanpa
kayu kita semua tidak bisa memiliki rumah yang nyaman dan asri. Nah tentu saja saya yang paling benar.

3. Sopir

Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh sewa dapat sampai
ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir, keselamatan penumpang menjadi nomor satu.
Mari kita pikirkan bersama, mungkin kalau saya tidak ada, perekonomian, usaha atau apapun pasti akan
berhenti. Kalau sudah berhenti apa yang terjadi? Negara ini bisa hancur. Jadi kalau menurut saya,
supirlah yang paling benar.

4. Perawat

Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan steriil harus menjadi nomor satu,
tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya dibutuhkan. Tentunya sangat dibutuhkan di semua
kalangan masyarakat. Saya termasuk orang penting. Jika tidak penyakit bisa merajalela. Jadi kalau
menurut saya, saya adalah yang paling benar.

5. Pegawai

Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Pegawai mungkin dianggap
kesil dan rendah. Tetapi kalau kita mau jujur perusahaan bisa berjalan dengan baik jika ada pegawai.
Tanpa pegawai perusahaan akan cacat. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.

6. Pemimpin
Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun perusahaan bergantung
kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak teratur. Tentunya saya harus
bertanggungjawab akan semua hal yang bisa terjadi. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.

7. Masyarakat

Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi jangan salah, tanpa saya
seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat diperlukan. Tanpa masyarakat, pemimpin juga
tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin? Jadi kalau menurut saya, sayalah yang paling benar.

8. Pemuka Agama : Natal ini mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam
kekurangan kita, saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan hal-hal
yang jelas sudah berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua menjadi baik dan
berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tuhan memberkati!

1. Bahasa Aceh
“Yoh phon Allah geucebta donya nyoe, sifeuet-sifeuet Allah nyang hana deuh teukalon, na kheueh keuadaan
Gobnyan sibagoe Allah dan kuasa Gobnyan nyang bakha, ka hase jiteupeue lé manusia nibak mandum
nyang geucebta. Ngon lagée nyan manusia mubacut pih hana alasan keu jipeubeuna droe.”

2. Bahasa Batak Toba


“Ai dapot tarida do pangalaho ni Debata na buni hian, timbangon ni roha, sian angka pambahenan ni Debata
di na tinompana i hasiangan on, i ma hagogoonna dohot hadebataonna na manongtong i, asa unang adong
sidaliannasida.”

3. Bahasa Batak Karo


“Mulai kin doni enda ijadiken Dibata, tangkas kap BiakNa si la teridah, eme KuasaNa ras KinidibatanNa si la
ermasap-masap. Si enda banci igejapken manusia arah kai si nggo ijadiken Dibata e. Emaka lanai lit
perdalihenna kerna kai si nggo ibahanna e.”

4. Bahasa Batak Simalungun


“Ai boi do taridah biak ni Naibata na ponop in, ai ma hagogohonNi na manongtong in ampa hanaibataonNi,
timbangon ni uhur humbani pambahenanNi ai, dob itompa dunia on, ase ulang adong sidalian ni sidea.”

5. Bahasa Nias
“I'otarai wombõi Lowalangi ulidanõ, no aboto ba dõdõ niha gamuata Lowalangi si lõ oroma ba ngawalõ
nifazõkhi-Nia. Bõrõ da'õ tebai i'osatulõ ia niha.”

6. Bahasa Minangkabau
“Sajak dari Allah manjadikan dunia, mako sipaik-sipaik Allah nan indak kaliyatan tu, iyolah ka adaan-Nyo
nan sabagai Allah, sarato jo kuwaso-Nyo nan kaka, lah dapek dipahami dek manusia, malalui kasadonyo
nan lah dijadikan dek Baliau. Jadi manusia indak dapek doh mangatokan, baraso inyo lah bajalan di nan
bana.”
7. Bahasa Mentawai
“Ka panandaatnia peilé aibaraaké polak néné Taikamanua, pagalaiat putubuat Taikamanua sitaimatotoilá,
iaté pagalaiat tubunia siripot pu-Tataikamanuania, samba gegenia simatom, amoian araagainia sirimanua
iaté ka sangamberi sibaraakenennia. Oto táan anai enunganda sirimanua masikaróaké tubudda ka seledda.”

8. Bahasa Sunda
“Ti barang Allah ngajadikeun alam dunya oge kaayaan Allah anu gaib, nya eta kakawasaana-Na anu
langgeng jeung sipat Allahna, geus atra tetela ka manusa dina saniskara hasil ciptaana-Na. Ku hal eta
manusa teh geus moal bisa nyebut can nyaho.”

9. Bahasa Jawa
“Awitdéné kawontenané Allah kang ora katon, yaiku kakiyatané kang langgeng sarta kaallahané, bisa katon
lan dimangertèni, saka ing pakaryané, wiwit dumadiné jagat, satemah wong-wong mau padha ora bisa
sélak.”

10. Bahasa Madura


“Molae Allah nyepta’agi dunnya, pat-sepadda Allah se ta’ etangale’e enggi paneka kabadha’anna menangka
Allah sareng kobasana se langgeng, ampon bisa epahame sareng manossa kalaban ngoladi sadajana
cepta’anna Allah. Daddi manossa ta’ gadhuwan alasan sakale kaangguy malerres aba’na dibi’.”

11. Bahasa Bali


“Ngawit saking Ida Sang Hyang Widi Wasa ngardi jagate, kaluihan Idane sane tan kanten, inggih punika
kawisesan Idane sane langgeng, pingkalih kawentenan Idane sane suci tur sujati, makasami sampun
kasinahang. Indike punika sami sampun prasida sinah ring saluiring sane sampun kakardi antuk Ida Sang
Hyang Widi Wasa. Punika awinanipun manusane nenten mrasidayang ngrereh jalaran buat matutang
dewekipune."

12. Bahasa Sasak (Lombok)


“Lẽman Allah cipteang dunie, sipat-sipat Allah saq ndẽq penggitan, keadaan-Ne sebagẽ Allah dait kuase-Ne
saq kekel, sampun bau tepahamin siq manusie langan selapuq saq sampun tecipteang. Jari, manusie tetu-
tetu ndẽq bedowẽ alasan napi juaq jari ndẽq kenal kance Allah.”

13. Bahasa Dayak Ngayu


“Bara katika Hatalla manjapa kalunen, kare sipat Hatalla je dia gitan, iete ampin lagon Ayue kilau Hatalla
tuntang kuasa je katatahie, jari olih olon haratie mahalau taloh handiai je jari injapa Awie. Jadi oloh
samasinde jaton bara alasan hapae mambujur arepe.”

14. Bahasa Bugis


“Sipongenna napancaji Allataala linoé, sipa’na Allataala iya dé’é napaita, iyanaritu keadaan-Na selaku
Allataala sibawa akuwasan-Na iya mannennungengngé, weddinni najeppui rupa tauwé naolai sininna iya
puraé napancaji. Jaji dé’ sises-siseng rupa tauwé nappunnai alasang untu’ pattongengngi aléna.”

15. Bahasa Makassar


“Appakkaramula battu ri wattu Napa’nia’na Allata’ala linoa, anjo sipa’Na Allata’ala tenaya nakacinikang,
iamintu sipa’ Allata’alaNa siagang kakoasanNa tamamminraya, akkullemi napahang rupataua lalang ri
sikontu apa Napa’niaka. Jari tena sikalimo alasanna rupataua untu’ lampattojengi kalenna.”

16. Bahasa Duri


“Sipamulanna napaden Puang Allataala tee lino, napahangmo tolino kumua umbora susi joo Puang Allataala
to tangkakitanan. Ia to kapuangan-Na na kuasan-Na to te'da cappa'na, pajan jio mai sininna to apa mangka
napaden. Iamo joo na te'da lalan la nanii tolino mpessakkananni.”

17. Bahasa Toraja


“Belanna tempon dio mai tipamulanna angge maritik, mintu'na a'gan tang dikitanNa, iamo tu kamatotoran
sia Kapuangan tontongNa sae lakona, ma'din nakanassa tangnga' dio panampaNa; iamoto natae' nabelai
undakaran posanga kalena.”
18. Bahasa Gorontalo
“Tumulalo mai Allahu Taa̒ala lopowali dunia, sisii-patiyaalo Allahu Taa̒ala udiila oontonga, deu̒ito-yito
owowoluwoa-Lio odelo Allahu Taa̒ala wau kawasa-Lio udiila opulitio, mai̒lo pahamua lomanusia lotimbulude
to ngoa̒amila umaa pilowali-Lio mai. Oditolio manusia sama-samaata diila o alasani umopo otutu lobatanga.”

19. Bahasa Mangondow


“Pinangkoipamai Sia nomia kon dunia na'a, sipat mita i Allah inta diaí ko'ontongan, naí ka'ada'an-Nya sa ḷaku
Allah bo kawasa-Nya inta mononoi, kinota'auan bidon in intau nongkon bayongan inta pinomia-Nya tua,
sahingga intau diaíbií mota'au dumodia.”

20. Bahasa Napu


“Hai kehapiri bara taita lenggena Pue Ala, agayana manusia moisa kaarana Pue Ala mepongka i pewaliana
dunia. Lawi hangko i ope-ope au Napopewali, taita kamahilena tuwoNa hai taita wori kuasaNa au bara ara
kaopeana. Mewali, bara ara manusia au peisa manguli: "Bara wokoya kuisa."

21. Bahasa Rote


“Mulai neme Manetualain nakadada'dik daebafa ka, Manetualain ha'da-paliin fo nananita ta ka, fo nde
Manetualain heo-hilun, ma koasa matea-mahele na, hataholi daebafa ka hapu bubulu kana tunga basa hata
fo nakadada'di kana. Da'di hataholi daebafa ka ta hapu ne'ek soaneu nafa'da nae, ndia ndoos fa.”

22. Bahasa Tetun


“Houri mundu hahu, ema hatene ona Maromak nia kbiit rohan laek no kmanek Maromak nian nebe matan la
Hare ihabuat hotu nebe Nia halo. Nune’e sira la bele fase liman.”

23. Bahasa Tabaru


“Ka ma 'orasi ma Jo'oungu ma Dutu 'o dunia de ma kia sonaa moi-moi wosidadi, to 'una 'awi jako gee
kopamake-makewa, ge'ena la 'awi gokoie de wi gogeruku de 'awi guata gee ma batingi koi'iwa ge'ena 'o
nyawa yasahekau ma ngekomo wosidadiokau 'okia sonaa moi-moi. So 'o nyawa ka moi ma koidadiwa
yongose 'ato 'ona koyosowonuwa sababu kowinakowa ma Jo'oungu ma Dutu.”

24. Bahasa Yali


“Allah ebe mondabi ine reg lit umbagpag turukon hirahoma weregma aben ha fug teg angge famen mun
angge man angge kinangma werehon At inggiken wal tibareg seneg lit werehon ari famen inindi anggar atuk
lit onoluk teg inaben nenepeleg ulug awiya wa fug teg.”

=======================

1. Bahasa Inggris
“For the invisible things of him from the creation of the world are clearly seen, being understood by the
things that are made, even his eternal power and Godhead; so that they are without excuse.”

2. Bahasa Belanda
“Want Zijn onzienlijke dingen worden, van de schepping der wereld aan, uit de schepselen verstaan en
doorzien, beide Zijn eeuwige kracht en Goddelijkheid, opdat zij niet te verontschuldigen zouden zijn.”

3. Bahasa Tagalog (Pilipina)


“Sapagka't ang mga bagay niyang hindi nakikita buhat pa nang lalangin ang sanglibutan ay nakikitang
maliwanag, sa pagkatanto sa pamamagitan ng mga bagay na ginawa niya, maging ang walang hanggan
niyang kapangyarihan at pagka Dios; upang sila'y walang madahilan.”

4. Bahasa Perancis
“En effet, les perfections invisibles de Dieu, sa puissance éternelle et sa divinité, se voient comme à l'oeil,
depuis la création du monde, quand on les considère dans ses ouvrages. Ils sont donc inexcusable.”
5. Bahasa Spanyol
“Porque las cosas invisibles de él; su eterna potencia y divinidad, se ven entendidas por la creación del
mundo, y por las cosas que son hechas, para que no haya excusa.”

6. Bahasa Italia
“Poiché le perfezioni invisibili di lui, la sua eterna potenza e divinità, si vedon chiaramente sin dalla
creazione del mondo, essendo intese per mezzo delle opere sue.”

7. Bahasa Cina
“Zì cóng zào tiāndì yǐlái , shén de yǒng néng hé shén xìng shì míng míng kè zhī de , suī shì yǎn bùnéng jiàn ,
dàn jiè zhe suǒ zào zhī wù , jiù kĕyǐ xiǎodé , jiào rén wú kè tuī wĕi.”

8. Bahasa Jerman
“Denn Gottes unsichtbares Wesen, das ist seine ewige Kraft und Gottheit, wird seit der Schöpfung der Welt
ersehen aus seinen Werken, wenn man sie wahrnimmt, so daß sie keine Entschuldigung haben.”

9. Bahasa Turki
“Tanrı'nın görünmeyen nitelikleri -sonsuz gücü ve Tanrılığı- dünya yaratılalı beri O'nun yaptıklarıyla
anlaşılmakta, açıkça görülmektedir. Bu nedenle özürleri yoktur.”

10. Bahasa India


“Kyonaki usake anadekhe gu, arthata us kee sanatan samarth, aur parameshvaratv jagat kee sraashtti ke
samay se usake kamon ke dara dekhne men ate haai, yahan tak ki ve niroottr haain.”

11. Bahasa Afrika


“Want sy onsigbare dinge kan van die skepping van die wêreld af in sy werke verstaan en duidelik gesien
word, naamlik sy ewige krag en goddelikheid, sodat hulle geen verontskuldiging het nie.”

12. Bahasa Vietnam


“bởi những sự trọn lành của Ngài mắt không thấy được, tức là quyền phép đời đời và bổn tánh Ngài, thì từ
buổi sáng thế vẫn sờ sờ như mắt xem thấy, khi người ta xem xét công việc của Ngài. Cho nên họ không thể
chữa mình được.”

13. Bahasa Portugis


“Porque as suas coisas invisíveis, desde a criação do mundo, tanto o seu eterno poder, como a sua
divindade, se entendem, e claramente se vêem pelas coisas que estão criadas, para que eles fiquem
inescusáveis.”

14. Bahasa Swedia


“Ty hans osynliga väsen, hans eviga makt och gudomshärlighet hava ända ifrån världens skapelse varit
synliga, i det att de kunna förstås genom hans verk. Så äro de då utan ursäkt.”

15. Bahasa Polandia


“Bo rzeczy jego niewidzialne od stworzenia świata, przez rzeczy uczynione widzialne bywają, to jest ona
wieczna jego moc i bóstwo, na to, aby oni byli bez wymówki.”

16. Bahasa Norwegia


“For hans usynlige vesen, både hans evige kraft og hans guddommelighet, er synlig fra verdens skapelse av,
idet det kjennes av hans gjerninger, forat de skal være uten undskyldning.”

17. Bahasa Denmark


“Thi hans usynlige Væsen, både hans evige Kraft og Guddommelighed, skues fra Verdens Skabelse af, idet
det forstås af hans Gerninger, så at de have ingen Undskyldning.”

Ucapan "Selamat Natal" dalam 123 Bahasa


Afrikaans: Geseënde Kersfees

Afrikander: Een Plesierige Kerfees

African/Eritrean/Tigrinja: Rehus Beal Ledeats

Albanian: Gezur Krislinjden

Arabic: Milad Majid

Argentine: Feliz Navidad

Armenian: Shenoraavor Nor Dari yev Pari Gaghand

Azeri: Tezze Iliniz Yahsi Olsun

Basque: Zorionak eta Urte Berri On

Bohemian: Vesele Vanoce

Brazilian: Feliz Natal

Bengali: Shubho borodin

Breton: Nedeleg laouen na bloavezh mat

Bulgarian: Tchestita Koleda

Catalan: Bon Nadal

Chile: Feliz Navidad

Chinese (Cantonese): Gun Tso Sun Tan'Gung Haw Sun


Chinese (Mandarin): Kung His Hsin Nien bing Chu Shen Tan

Choctaw: Yukpa, Nitak Hollo Chito

Columbia: Feliz Navidad y Próspero Año Nuevo

Cornish: Nadelik looan na looan blethen noweth

Corsian: Pace e salute

Crazanian: Rot Yikji Dol La Roo

Cree: Mitho Makosi Kesikansi

Croatian: Sretan Bozic

Czech: Prejeme Vam Vesele Vanoce a stastny Novy Rok

Danish: Glædelig Jul

Duri: Christmas-e- Shoma Mobarak

Dutch: Vrolijk Kerstfeest en een Gelukkig Nieuwjaar (Zalig Kerstfeast)

English: Merry Christmas

Eskimo (inupik): Jutdlime pivdluarit ukiortame pivdluaritlo

Esperanto: Gajan Kristnaskon

Estonian: Ruumsaid juulup|hi

Ethiopian (Amharic): Melkin Yelidet Beaal

Eritfean/Tigrinja: Rehus Beal Ledeats

Faeroese: Gledhilig jol og eydnurikt nyggjar

Farsi: Cristmas e shoma mobarak bashad

Finnish: Hyvaa joulua

Flemish: Zalig Kerstfeest en Gelukkig nieuw jaar


French: Joyeux Noel

Frisian: Noflike Krystdagen en in protte Lok en Seine yn it Nije Jier

Faeroese: Gledhilig jol og eydnurikt nyggjar

Fyrom: Sreken Bozhik

Galician: Bo Nada

Gaelic: Nollaig chridheil agus Bliadhna mhath ùr

German: Froehliche Weihnachten

Greek: Kala Christouyenna

Greenlandic: Juullimi Pilluaritsi

German: Froehliche Weihnachten

Haiti (Creole): Jwaye Nowel (to Jesus Edo Bri'cho o Rish D'Shato Brichto)

Hausa: Barka da Kirsimatikuma Barka da Sabuwar Shekara

Hawaiian: Mele Kalikimaka

Hebrew: Mo'adim Lesimkha (Chena tova)

Hindi: Baradin ki shubh kamnaaye

Hausa: Barka da Kirsimatikuma Barka da Sabuwar Shekara

Hawaian: Mele Kalikimaka ame Hauoli Makahiki Hou

Hungarian: Kellemes Karacsonyi unnepeket

Icelandic: Gledileg Jol

Indonesian: Selamat Hari Natal

Iraqi: Idah Saidan Wa Sanah Jadidah

Irish: Nollaig Shona Dhuit (Nodlaig mhaith chugnat)

Iroquois: Ojenyunyat Sungwiyadeson honungradon nagwutut (Ojenyunyat osrasay)


Italian: Buone Feste Natalizie

Japanese: Shinnen omedeto. Kurisumasu Omedeto

Jiberish: Mithag Crithagsigathmithags

Korean: Sung Tan Chuk Ha

Lao: Souksan van Christmas

Latin: Natale hilare et Annum Faustum

Latvian: Prieci'gus Ziemsve'tkus un Laimi'gu Jauno Gadu

Lausitzian: Wjesole hody a strowe nowe leto

Lettish: Priecigus Ziemassvetkus

Lithuanian: Linksmu Kaledu

Low Saxon: Heughliche Winachten un 'n moi Nijaar

Malaysia: Selamat Hari Natal

Maltese: IL Milied It tajjeb

Manx: Nollick ghennal as blein vie noa

Maori: Meri Kirihimete

Marathi: Shub Naya Varsh

Navajo: Merry Keshmish

Norwegian: God Jul (Gledelig Jul)

Occitan: Pulit nadal e bona annado

Papiamento: Bon Pasco

Papua New Guinea: Bikpela hamamas blong dispela Krismas na Nupela yia i go long yu

Pennsylvania German: En frehlicher Grischtdaag

Peru: Feliz Navidad y un Venturoso Año Nuevo


Philipines: Maligayan Pasko

Polish: Wesolych Swiat Bozego Narodzenia

Portuguese: Feliz Natal

Pushto: Christmas Aao Ne-way Kaal Mo Mobarak Sha

Rapa-Nui (Easter Island): Mata Ki Te Rangi (Te Pito O Te Henua)

Rhetian: Bellas festas da nadal e bun onn

Romanche (sursilvan dialect): Legreivlas fiastas da Nadal e bien niev onn

Romanian: Craciun Fericit

Russian: Pozdrevlyayu s prazdnikom Rozhdestva is Novim Godom

Sami: Buorrit Juovllat

Samoan: La Maunia Le Kilisimasi Ma Le Tausaga Fou

Sardinian: Bonu nadale e prosperu annu nou

Serbian: Hristos se rodi

Slovakian: Sretan Bozic or Vesele vianoce

Samoan: La Maunia Le Kilisimasi Ma Le Tausaga Fou

Scots Gaelic: Nollaig chridheil huibh

Singhalese: Subha nath thalak Vewa (Subha Aluth Awrudhak Vewa)

Slovak: Vesele Vianoce (A stastlivy Novy Rok)

Slovene: Vesele Bozicne Praznike Srecno Novo Leto (Vesel Bozic in srecno Novo leto)

Spanish: Feliz Navidad

Swedish: God Jul and (Och) Ett Gott Nytt År

Tagalog: Maligayamg Pasko (Masaganang Bagong Taon)

Tami: Nathar Puthu Varuda Valthukkal


Trukeese (Micronesian): Neekiriisimas annim oo iyer seefe feyiyeech

Thai: Sawadee Pee Mai or souksan wan Christmas

Turkish: Noeliniz Ve Yeni Yiliniz Kutlu Olsun

Ukrainian: Srozhdestvom Kristovym

Urdu: Naya Saal Mubarak Ho

Vietnamese: Chuc Mung Giang Sinh

Welsh: Nadolig Llawen

Yoruba: E ku odun, e ku iye'dun

Yugoslavian: Cestitamo Bozic

Puisi-Puisi Natal

Asalkan Yesus Bersama Kita

Tidak apa-apa Papa


Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku

Tidak apa-apa Mama


Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap

Tidak ada kue lezat dan kado berpita


Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita
Natal Yang Teduh

natal telah menjadi puisi alam raya


hiruk-pikuk pekik sorak hura-hura
apalagi cuma gegap gempita iklan
agaknya sudah tidak diperlukan

mohon jangan gaduh


sang bayi penebus bumi
masih tertidur nyenak
dalam dekapan bunda terkasih
semua ilalang, seisi kandang
adalah segala yang teduh
dalam syukur dan simpuh

ya, natal itu puisi alam raya


karena itu jangan gaduh
bumi kita telah ditebus
perlu istirahat dan tidur

ia sudah amat lelah


bekerja keras menata nasib
beri kesempatan ia bermimpi
biarkan ia merindu dan mencinta
merdeka dari segala tetek bengek
yang makin menjauhkan bumi kita
dari sang keabadian sendiri

Hakikat Natal

lonceng-lonceng dan genta-genta


berdentang-dentang pada hari natal
lagu-lagu natal yang sudah kita kenal
o, betapa indah seru nafiri dari langit
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"

umpama pada hari natal


lonceng genta di semua gereja
tiada henti melagukan tembang sama
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"
mungkin kita lalu putus asa dan terluka
sebab damai di bumi sudah langka
hasrat berkuasa manusia makin riuh
buah-buahnya, o, mengerikan
sang tembang kedamaian
menjadi lagu olok-olok

"damai sejahtera di bumi, di antara


manusia yang berkenan kepadaNya!"
hohohuhuhaha, olok-olok jalan terus
tapi tembang damai bergulir terus
dentang gemanya semakin lantang
siapa berkenan kepadaNya berderap
siapa berkehendak baik berpadu
dengan butir-butir waktu
dengan pernik-pernik ruang
sebab hakikat sang natal
adalah tawaran cintakasih
dari pusat-pusat keabadian
bagi kita semua

Cahaya yang Tinggal Tetap

Ucapan-ucapan dan lagu-lagu Natal sudah berakhir


Kegembiraan perayaan Natal sudah berlalu
dengan para malaikat naik ke Surga,
Orang-orang majus kembali ke Timur.

Tetapi terang yang pernah bersinar di sebuah palungan


Masih menerangi dunia dari kejauhan,
Dan hati yang taat masih mendengarkan nyanyian para malaikat
Dan orang bijak masih mengikuti sebuah bintang

Ellis Rowsey

Maukah Engkau?

“Maukah engkau menggendong bayi ini?”


Maria yang lembut mungkin berkata begitu
Kepada gembala-gembala yang sedang berlutut
Di sisi tempat tidur bayi yang kudus.

“Maukah engkau menggendong bayi ini?”


Dia mungkin berkata begitu kepada orang-orang tua
Kepada orang-orang majus yang mempersembahkan
Emas, kemenyan, dan mur kepada-Nya.

“Maukah engkau menggendong bayi ini?”


Ia mungkin berkata begitu kepada kita
“Menyimpan semangat dan berkat Natal
Jauh di lubuk hatimu?”

Lonceng Natal

Aku mendengar lonceng berdentang pada hari Natal


Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal,
Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Aku berpikir, seandainya pada hari Natal,


semua lonceng yang tergantung di menara gereja
Memainkan lagu tanpa hentinya
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Dan dalam keputusasaan aku menundukkan kepala;


“Tidak ada damai di bumi,” kataku;
“Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu
tentang
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!”

Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat:


“Tuhan tidak mati atau tertidur!
Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!”

Lonceng terus berbunyi, berdentang,


Bumi berputar dari malam hingga pagi,
Suara, lonceng, nyanyian agung, terdengar merdu,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Malam Yang Sunyi

Sst,
Bayi itu tidur
Dalam buaian ibu-Nya yang penuh kasih.
Malam sunyi,
Dan hewan ternak dalam kandang mendekam
Diam menyembah tanpa suara

Sst,
Dunia tertidur
Dalam mimpi bayi Yesus yang penuh kasih ini.
Hati kita tenang
Dan pikiran kita yang bercabang
Segera tenang dalam penyembahan yang tiada batasnya

Tidurlah, Nak, tidurlah


Tidur dalam kekudusan-Mu.
Tidurlah, bumi, tidurlah
Dalam perlindungan Tuhan

Puisi Malam Natal

Makanlah Rumputmu
Memang kerbau berotak dungu
Hanya bisa melenguh dan merumput
Setelah kenyang langsung mendengkur
Terjaga hanya ketika mendengar domba-domba mengembik

Hah!
Mengapa pula kau meributkan domba-domba itu?
Bukankah kalian dipelihara oleh tuan yang sama?
Bukankah kalian diberi makan rumput yang sama?

Dasar kerbau berotak dungu


Mentang-mentang berbadan besar bertanduk tajam
Seenaknya saja mengaku raja
Raja berotak dungu

Hei Domba!
Jangan mengembik terlalu berisik
Nanti kerbau berotak dungu marah
Ah, dasar kerbau dan domba sama-sama berotak dungu
Tuanmu sudah memberi masing-masing gembala
Jadi, makanlah rumputmu saja

Risau Hati Anak

Papa,
Mengapa memasang pohon terang di rumah kita?
Mengapa kita pakaikan kapas bak salju?
Mengapa Papa berpakaian bak Sinterklas?
Mengapa kita tidak bikin kandang?
Mengapa kita tidak buatkan palungan?
Mengapa kita tidak hadirkan domba?

Kata Papa,
Sang Juru Selamat lahir bukan di pohon terang
Apalagi berhias salju
Pun tanpa kehadiran Sinterklas
Lalu, Natal siapa yang kita rayakan?

Sang Waktu

Tak ada waktu pada-Nya


Karena Ia tak berwaktu
Namun Ia yang tak berwaktu,
telah membatasi diri-Nya oleh waktu

Dalam kesunyian malam itu,


waktu-Nya mulai dihitung
Ketika tangisan-Nya yang pertama menggema
Mendetakkan waktu-Nya yang pertama di bumi.

Oh, Sang penentu waktu yang tak berwaktu


Mengapa Engkau membiarkan diri-Mu di atur oleh waktu?
Mengapa Engkau merelakan diri-Mu dibatasi oleh waktu?
Mengapa Engkau menghadirkan diri-Mu ke dalam waktu?

Malam itu, dalam lenguhan hewan yang tak mengenal waktu


Engkau datang untuk memberi waktu yang baru bagi dunia
Engkau datang untuk menawarkan waktu sebagai anugerah
Engkau datang untuk mengatakan waktunya tidak lama lagi
Sebab dunia yang terbatas oleh waktu akan segera berakhir di dalam waktu
Engkau datang untuk mengatakan, waktuku adalah saat ini
Engkau datang untuk mengatakan kepadaku,

waktu-ku hanya sementara di sini


Engkau datang untuk mengatakan,
Berdamailah dengan Aku Sang Waktu yang sejati
Agar aku dapat bersama-Mu tanpa waktu.

Roos Lusy

Hatimu, bilik terindah bagi-Ku

Aku hendak turun untuk melihat-lihat


Bagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan hati-Ku

Aku telah merancangkan dari mulanya


Bahwa mereka akan hidup di hadapan-Ku
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan

Aku sedih, ketika waktu itu


Di rumah yang begitu indah dan mewah
Yang Kuberikan sebagai hadiah pertama-Ku
Aku mendapati mereka telanjang
Telanjang di tengah-tengah segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya bagi mereka

Mengapa? Apakah semua itu tidak cukup?

Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkan


Aku datang, datang kembali mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu sibuk,
Sibuk dengan dirimu sendiri
Hingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu bagi-Ku

Di mana? Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempati


Tuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-Ku
Namun tidak mengapa
karena itu pun sudah cukup bagi-Ku waktu itu

Seandainya saat ini engkau telah menyadari


Bahwa Aku telah datang kembali untukmu
Tolong, bukalah bilik hatimu,
agar Aku dapat masuk dan tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik terindah bagi-Ku dan bagimu.
DAMAI

Damai....?
Ingat pertama kali berjumpa di Eden, betapa indahnya
Kehadiranmu di sisi manusia, sangat menyejukkan
Sebab semuanya hanyalah engkau dan mengenai engkau
Tiada yang kurang saat itu
Hanya kesempurnaan saja adanya

Pengkhianatan ..., mengapa? Mengapa hal itu harus terjadi?


Mengapa engkau dikhianati oleh manusia yang engkau kasihi?
Terbuang, terjual, terasingkan, dijauhkan
hanya karena tawaran, sebuah kehormatan yang kosong!

Namun sejak saat itu dan seterusnya


Engkau telah menjadi kerinduan yang tak berujung
Sejak di Eden, engkau terus di cari
Entah ke mana pergimu ...
Meski segala cara telah di tempuh
Segala taktik telah di coba
Namun engkau tak pernah lagi menjawab

Perang, pembunuhan, pertikaian, perselisihan ...


Gaduh ... buntu ... tamat ....!!!
Inikah akhirnya? Tanpa kedamaian?
Masih adakah harapan?
Masih hidupkah engkau?

Malam itu, sejak kesenyapan yang terjadi di Eden


Sayup-sayup terdengar lagi nyanyian yang telah lama hilang
“... damai di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Engkaukah itu? Engkaukah yang telah kembali?

Ya, itu adalah engkau


dengan ciri yang melekat pada dirimu
Meski aroma kotoran hewan memenuhi rongga dadamu
Namun engkau tetap tenang dalam hangatnya palunganmu
Engkau datang kembali dalam rupa seorang bayi mungil
Dengan rautan wajah penuh kehangatan

Damai ...
Damai di bumi ...
Dan Engkau kembali
Tuk berdamai dengan manusia.

Naskah Drama Natal Anak: "Mencari Karung Santa"

Oleh: Purnawan Kristanto


Sinopsis:
Drama ini bersifat interaktif. Penonton akan dilibatkan untuk melakukan aktivitas tertentu.
Misalnya menempelkan gambar pada tempat yang cocok, menyanyi bersama, menghitung
bersama dll.

Menjelang bulan Desember, Bu Santa Claus menyiapkan hadiah untuk dibagikan kepada anak-
anak di seluruh dunia. Pak Santa sedang tidak ada di rumah karena sedang memperbaiki kereta
saljunya. Bu Santa memasukkan semua hadiahnya ke dalam karung.

Sementara itu di sebuah pegunungan, tidak jauh dari rumah Santa Claus, hiduplah lima raksasa.
Kelima raksasa itu bernama Raksasa Egois, Raksasa Iri Hati, Raksasa Kebencian, Raksasa
Kemarahan dan Raksasa Pemberontak. Mereka sedang mengadakan rapat. Semua raksasa tidak
senang pada pekerjaan Santa karena membuat anak-anak di seluruh dunia berkelakuan baik.
Akibatnya, mereka tidak dapat menggoda anak-anak supaya berbuat jahat. Dalam rapat itu
diputuskan akan mencuri karung hadiah Santa Claus.

Bu Santa pun harus mencari karung itu. Di tengah jalan, dia bertemu dengan Dora, Diego dan
Bud. Santa menceritakan masalah yang dia hadapi. Mereka bergabung dengan perjalanan Bu
Santa.

Dalam perjalanan itu mereka menemui berbagai hambatan dari Kelima Raksasa. Supaya
mendapatkan karung tersebut, Bu Santa dan kawan-kawan harus bisa melewati semua tantangan.
Untuk itu mereka harus meminta tolong penonton.

Berkat kekompakan dan kerjasama akhirnya bu Santa berhasil menemukan kembali karungnya
yang hilang. Dia segera membagi-bagikan isi karung kepada penonton.

Tokoh-tokoh:
1. Bu Santa
2. Dora
3. Bud
4. Diego
5. Raksasa Egois
6. Raksasa Iri Hati
7. Raksasa Kebencian
8. Raksasa Kemarahan
9. Raksasa Pemberontak
10. Pencerita
Alat:
- Pakaian Bu Santa
- Karung Santa Klaus
- Mainan untuk dibagikan
- Boneka Monyet
- Kostum Dora
- Kostum Diego
- Kertas Plano untuk Peta
- Spidol besar

Babak I: Rapat Para Raksasa

Pencerita:
Adik-adik, siapa yang mengenal Santa Klaus? Wah, rupanya banyak yang mengenalnya. Kalau kalian
mengenal, coba buktikan seperti apa Santa Klaus itu? Siapa yang tahu ciri-cirinya? Badannya kurus atau
gendut? Di wajahnya ada apanya? (janggut. Warna putih). Apa warna pakaiannya? (Merah). Kalau
tertawa bunyinya sangat khas. Siapa yang bisa menirukan kalau Santa Klaus tertawa? (Ho...ho...ho).
Santa punya karung besar. Isinya apa? (Mainan). Mainan itu diberikan kepada anak-anak yang selama
setahun berperilaku baik. Jika anak itu rajin belajar, tidak membandel, suka menolong temannya, tidak
pernah bertengkar dan sebagainya, maka Santa Klaus akan memberikan hadiah kepadanya.

Konon menurut dongeng, Santa Klaus ini muncul pada malam Natal. Dia mengendarai kereta salju, yang
ditarik oleh rusa-rusa kutub. Keretanya itu dihiasi dengan lonceng-lonceng kecil atau kerincingan. Kalau
berjalan, kerincingan itu berbunyi. Bagaimana bunyinya? Ketika kereta Santa sampai di depan rumah
yang ada anak-anak di dalamnya, Santa menghentikan keretanya. Dia lalu membuka karungnya,
mengambil hadiah di dalamnya, lalu diam-diam meletakkan hadiah itu di dalam rumah anak itu. Esok
paginya, ketika anak-anak bangun pagi dan siap-siap pergi ke gereja, mereka mendapati ada hadiah di
rumahnya. Mereka membuka hadiah itu dengan hati yang gembira. Pada hari Natal itu, anak-anak pergi
ke gereja dengan hati yang riang gembira. Semua orang merasakan kegembiraan hari Natal.

Tapi.....oh...ternyata tidak semua orang bergembira. Lihat siapa tuh yang ada di sana! [Raksasa Iri Hati
masuk panggung] Lihatlah wajahnya yang cemberut. Dia terlihat kesal sekali. Dia kelihatan sedang
merasa marah. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang membuatnya marah? Kita tanya padanya, yuk!

Hei, siapakah Mas/Mbak ini? Apakah saya boleh tahu nama Mas/Mbak?

1. Raksasa (R) Iri Hati : Namaku Raksasa Iri Hati.


2. Pencerita : Saya lihat Anda gelisah sekali. Mondar-mandir ke sana kemari.
Ada apa sih?
3. R. Iri Hati : Iya nih....saya sedang sebel sekali...sebel...sebel....sebel banget.
4. Pencerita : Lho, sebel sama siapa?
5. R. Iri Hati : Saya sedang sebel sama Santa Klaus.
6. Pencerita : Lho sebabnya apa?
7. R. Iri Hati : Begini ceritanya . . . Namaku 'kan Raksasa Iri Hati. Sesuai
dengan namaku, maka tugasku adalah membuat anak-anak di
dunia ini menjadi iri hati pada temannya. Saya akan membisiki
anak-anak supaya iri pada orang lain. Kalau temannya mendapat
nilai bagus dalam ulangan, maka saya bisiki anak itu supaya iri
dan benci pada temannya. Kalau ada temannya yang menjadi
juara menyanyi, saya bisiki anak itu supaya tidak suka pada
keberhasilan teman-temannya itu. . . .
8. Pencerita : Lho terus apa hubungannya dengan Santa Klaus
9. R. Iri Hati : Tunggu dulu, dong. . . . saya 'kan belum selesai cerita. Tapi gara-
gara Santa Klaus ini, aku menjadi kesulitan membujuk anak-
anak supaya iri pada temannya. Soalnya tuh begini. Santa Klaus
'kan hanya mau memberikan hadiah pada anak-anak yang baik
budinya. Karena itu, anak-anak sekarang pada mau berkelakuan
baik. Mereka nggak mau lagi aku bujuk supaya iri pada
temannya. Jadinya, aku gagal menjalankan tugasku....sebel-sebel
10. Pencerita : Oooo begitu to ceritanya? Kaciiiaaaan deh Elo [Raksasa Egois
masuk]
11. R. Iri Hati : Eh. . . . kamu Raksasa Egois. Mukamu kok mendung begitu,
seperti aku. Ada apa?
12. R. Egois : Sama seperti kamu. Aku juga sedang dongkol tuh sama Santa
Klaus.
13. R. Iri Hati : Lho apa sebabnya? Apakah kamu dimarahi oleh Santa Klaus.
14. R. Egois : Namaku 'kan Raksasa Egois. Sama seperti namaku, maka
tugasku adalah membujuk anak-anak supaya egois. Kalau ada
anak punya makanan, maka aku bisikin ke telinganya supaya
nggak mau berbagi makanan dengan temannya. Kalau ada anak
yang punya sepeda, lalu ada temannya yang pingin
membonceng, aku bilang padanya, "Apa kamu nggak kecapekan
mengayuh sepeda. Dia enak membonceng di belakang. Lha
kamu, harus ngos-ngosan mengonthel sepeda di depan. Jangan
kamu bolehkan dia membonceng." Tapi gara-gara Santa Klaus
itu tuh, banyak anak-anak yang emoh aku ajak supaya egois.
Mereka tidak mau mementingkan diri sendiri lagi.
15. R. Iri Hati : Lho, emangnya apa yang dilakukan Santa Klaus sehingga
membuat anak-anak tidak mementingkan diri sendiri lagi?
16. R. Egois : Santa Klaus 'kan suka membagi-bagi hadiah pada anak-anak.
Padahal dia 'kan tidak pernah mendapat apa-apa dari anak-anak.
Meski begitu, Santa Klaus tetap saja membagikan anak-anak.
Anak-anak rupanya ingin meniru Santa Klaus. Jika teman-
temannya membutuhkan bantuan, maka anak-anak itu akan
memberikan pertolongan.
17. R. Iri Hati : Oh begitu ceritanya....rupanya kita senasib. [Raksasa
Kebencian, Raksasa Kemarahan, Raksasa Pemberontak masuk
panggung. Mereka kelihatan sedang berbincang serius]
18. R. Kebencian : Kita harus mengambil tindakan sekarang. Perbuatan Santa Klaus
ini tidak boleh dibiarkan merajalela. Gara-gara dia nih, aku
sekarang sering gagal mengajak anak-anak untuk saling
membenci. Namaku 'kan Raksasa Kebencian. Tugasku adalah
membuat anak-anak supaya saling membenci. Tapi karena ulah
Santa Klaus itu, aku tidak dapat mengajak anak-anak untuk
membenci.
19. R.Kemarahan : Betul. Kita harus mengambil tindakan. Aku si raksasa
Kemarahan, benar-benar marah saat ini. Anak-anak sekarang
tidak mudah marah lagi. Mereka sekarang ini sabaaaar banget.
Meskipun disakiti, diejek atau dicurangi, mereka tidak cepat
marah. Ini gara-gara Santa Klaus itu. Santa itu senang sekali
tertawa. Kalau tertawa, bunyinya 'ho....ho...ho...ho'. Anak-anak
suka menirukan tawa Santa itu. Karena suka tertawa, mereka
tidak gampang marah.
20. R.Pemberontak : Ini tidak boleh dibiarkan terus menerus. Namaku raksasa
Pemberontak. Tugasku membujuk anak-anak supaya
memberontak pada orang yang lebih tua. Aku mengajak mereka
membantah nasihat orang tua. Aku membujuk mereka supaya
tidak patuh pada perintah guru. Aku membisiki mereka supaya
menentang ketua kelas. Tapi karena kerjaan Santa itu pula, anak-
anak sekarang menjadi penurut. Mereka patuh pada nasihat dan
ajaran yang baik.
21. R. Kebencian : Ayo kita mengadakan rapat!
22. R.Kemarahan : Ayo kita berkumpul! [Kelima raksasa berkumpul]
23. R.Pemberontak : Teman-teman, kita harus memberi pelajaran pada Santa Klaus
24. R. Iri Hati : Caranya bagaimana?
25. R. Egois : Sebentar lagi hari Natal. Kita harus mencegah Santa Klaus
membagi-bagi hadiah kepada anak-anak.
26. R. Iri Hati : Mengapa begitu?
27. R. Egois : Supaya anak-anak mudah kita bujuk lagi. Kalau pada hari Natal
Santa tidak membagi-bagikan hadiah, maka anak-anak menjadi
kecewa pada Santa. Nah, pada saat itu kita mudah membujuk
anak-anak supaya jadi pengikut kita.
28. R.Kemarahan : Setuju. Ayo kita gagalkan pembagian hadiah pada Natal ini!
Biar anak-anak pada gigit jari . . . hi . . . hi . . . hi
29. R.Pemberontak : Tapi caranya bagaimana?
30. R. Iri Hati : Bagaimana kalau kita culik Santa Klaus? Kita mengikat Santa
Klaus dan menyembunyikan di gua kita.
31. R. Egois : Aku nggak setuju!
32. R. Iri Hati : Lho, mengapa?
33. R. Egois : Habis si Santa itu gendut. Kalau kita menculik dia, siapa yang
kuat menggendongnya, hayo? Belum lagi kalau dia minta
makan. Siapa yang mau menyediakan makannya?
34. R. Iri Hati : Eh, iya...iya
35. R. Kebencian : Aku punya usul. Bagaimana kalau kita curi saja rusa-rusa Santa
Klaus. Dengan begitu, tidak ada yang bisa menarik kereta salju
Santa.
36. R.Kemarahan : Aku nggak setuju. Soalnya rusa-rusa itu suka berisik. Bagaimana
kalau pas kita mengambilnya, tiba-tiba rusa-rusa itu
mengeluarkan suara gaduh? Pak Santa dan Bu Santa bisa
terbangun, tuh
37. R.Pemberontak : Aku punya usul. Bagaimana kalau kita curi saja Karung
hadiahnya. Dengan begitu, Santa tidak dapat pergi pada malam
Natal karena tidak ada hadiah yang akan dibagikan.
38. R. Kebencian : Aku setuju. Bagaimana yang lainnya? Setuju (Raksasa lainnya
mengangguk setuju)
39. R.Kemarahan : Oke, kalau begitu kita harus menyusun rencana. Rencananya
begini . . . . (Semua raksasa berunding sambil berbisik). Sudah
paham semua? Kalau begitu, kita laksanakan malam ini juga.
Ayo kita curi Karung hadiah Santa Klaus!!

[Semua raksasa keluar dari Panggung]

Babak II: Karung Dicuri

Pencerita:
Demikianlah, kelima raksasa itu akan melaksanakan rencananya untuk mencuri Karung Santa Klaus.
Sekarang mari kita lihat rumah pak Santa Klaus. Di rumah itu, pak Santa sudah menyiapkan hadiah-
hadiah untuk anak-anak sedunia. Tapi dia harus memperbaiki kereta saljunya. Tahun lalu, kereta itu
rusak karena tergelincir dan menabrak pohon. Pak Santatidak bisa memperbaikinya sendiri. Dia harus
membawa kereta itu ke bengkel. Karena itu, dia minta tolong isterinya, yaitu bu Santa, untuk
memasukkan hadiah-hadiah ke dalam karung. Lihatlah bu Santa sedang memasukkan hadiah ke dalam
Karung.
[Bu Santa masuk, sambil membawa Karung Santa. Dia memasukkan beberapa buah hadiah ke dalam
Karung]

40. Bu Santa : [menyapa penonton] Halo, teman-teman, apa kabar. Apakah ada
yang sudah kenal dengan aku. Kalau pakai pakaian seperti ini, kira-
kira namaku siapa, hayo? Ya, benar. . . . namaku bu Santa. Lho, apa
hubungannya dengan Santa Klaus? Aku adalah isterinya pak Santa
Klaus. Maka orang-orang memanggilku bu Santa.
Sebentar lagi Natal akan tiba. Itu artinya pak Santa Klaus harus
bertugas lagi. Dia harus membagikan hadiah-hadiah kepada anak-
anak di seluruh dunia. Tapi, pak Santa sedang kerepotan nih.
Keretanya rusak. Pak Santa harus membawa kereta itu ke bengkel
untuk diperbaiki. Itu sebabnya, pak Santa meminta tolong bu Santa
untuk memasukkan hadiah-hadiah ini ke dalam karung.
Aku sih senang-senang saja melakukan ini. Aku membayangkan
anak-anak akan tersenyum bahagia karena mendapat hadiah dari
pak Santa. Ada anak yang berteriak kegirangan, 'Asyik, aku
mendapat buku gambar baru. Aku jadi bisa menggambar pesawat,
mobil dan kapal.' Kemudian anak yang lain juga berseru dengan
gembira, 'Hore....aku mendapat tas baru. Tasku yang lama sudah
bolong. Aku sekarang tidak kuatir buku-bukuku akan jatuh.' Terus
ada anak yang melompat-lompat senang, 'Puji Tuhan, aku
mendapat sepatu baru. Sepatuku yang lama sudah rusak. Sekarang
aku bisa berolahraga lagi.'
Duh senangnya, membayangkan wajah anak-anak yang kegirangan.
Tapi ngomong-ngomong, aku sekarang merasa lelah. Aku merasa
mengantuk sekali [menguap]. Pak Santa pulangnya masih lama
nggak ya? Aku sudah pingin tidur, nih. Rasanya ngantuk banget.
Aku mau tidur sebentar aja deh. Karungnya aku simpan di sini saja.
Nanti pak pak Santa pulang, aku pasti sudah bangun tidur.
[Bu Santa tidur lelap sekali. Kelima raksasa masuk dengan mengendap-endap. Bu Santa tidak tahu kalau
ada pencuri masuk rumahnya. Setelah mencari kesana-kemari, kelima raksasa itu berhasil menemukan
Karung hadiah Santa. Mereka segera melarikan Karung itu. Tapi ada salah satu Raksasa Iri Hati tanpa
sengaja menjatuhkan sapu tangannya]

41. Bu Santa : [Tiba-tiba terbangun dengan kaget] Aku tadi bermimpi buruk sekali.
Apa yang akan terjadi ya? Apakah pak Santa mendapatkan masalah?
Semoga saja dia tidak apa-apa. Pak Santa sebentar lagi pulang.
Sebaiknya aku simpan dulu Karung hadiah itu, lalu aku siapkan teh
hangat untuk pak Santa. Tapi, lho dimana Karung hadiah itu, ya?
Perasaan aku tadi meletakkannya di sini. Tapi sekarang kok tidak
ada, ya? Aduh, bagaimana nih, kalau karung itu tidak ditemukan?
Bisa-bisa pak Santa tidak bisa membagikan hadiah pada malam Natal
itu. Wah gawat, dimana nih Karung itu! [mencari-cari dengan
kebingungan. Tiba-tiba dia menemukan selembar sapu tangan yang
terjatuh] Lho, apa ini? Sepertinya, saputangan ini bukan milkku.
Juga bukan kepunyaan pak Santa. Punya siapa, ya? [meneliti
saputangan. Menemukan inisial nama di pojok saputangan] Oh di
sini tertulis nama pemiliknya: "Raksasa Iri Hati". Berarti sapu tangan
ini milik "Raksasa Iri Hati." Tapi kenapa ada di sini? Siapa yang
membawanya ke sini? Kalau begitu, aku akan mengembalikan sapu
tangan ini ke Raksasa Iri Hati. Sekalian saja bertanya kepadanya,
apakah dia tahu dimana Karung itu berada. [Bu Santa pergi mencari
Karung]

Babak III: Raksasa Bergembira

Pencerita:
Aduh, kasihan bu Santa. Dia kehilangan Karung hadiah itu. Padahal karung itu berisi hadiah-hadiah.
Bagaimana, nih. Ya, terpaksa deh, bu Santa mencari karung itu. Padahal dia tidak tahu dimana karung itu
berada. Satu-satunya petunjuk yang dia miliki adalah sapu tangan yang tertinggal. Moga-moga saja, bu
Santa dapat menemukan karung itu.
[Kelima raksasa masuk panggung sambil membawa karung. Mereka tampak gembira karena berhasil
mencuru karung Santa]

42. R. Kemarahan : Berhasil, berhasil, berhasil. Kita berhasil mencuri Karung Santa.
43. R. Iri Hati : Ya, itu berkat idemua yang jenius. Kita tadi mengendap-endap
masuk ke dalam rumah Santa Klaus.
44. R. Egois : Kebetulan yang ada di rumah hanya ada bu Santa.
45. R. Pemberontak : Kebetulan juga, bu Santa sedang tertindur nyenyak sekali.
Sepertinya, dia capek banget setelah bekerja keras.
46. R. Kebencian : Kebetulan juga, bu Santa lupa mengunci pintu rumahnya,
sehingga kita bisa masuk ke dalam rumahnya.
47. R.Kemarahan : Kebetulan juga, Karung ini tidak disimpan di tempat yang tidak
kita tahu. Jadi kita bisa langsung mengambilnya hi . . .hi . . .hi
48. R. Pemberontak : Sekarang kantong itu ada di sini. Bayangkan, betapa kagetnya
Pak Santa dan bu Santa ketika tahu bahwa Karungs sudah
hilang.
49. R. Iri Hati : Bayangkan juga wajah anak-anak di seluruh dunia yang kecewa
karena Natal tahun ini tidak mendapat hadiah dari Santa. Mereka
akan kecewa sekali.
50. R. Egois : Dan kita akan mudah mempengaruhi mereka untuk berkelakuan
jahat.
51. R. Kemarahan : Oke . . . kita boleh senang karena berhasil mencuri Karung
Santa, tapi kita tidak boleh enak-enakan. Bu Santa pasti akan
mencari karung ini. Karena itu, kita harus menjaga karung ini
supaya tidak diambil lagi.
52. R. Pemberontak : Setuju. Kita harus menjaganya secara bergiliran. Hei, Raksasa Iri
Hati, mau nggak kalau kamu yang mendapat giliran pertama?
53. R. Iri Hati : Aku mau.
54. R. Pemberontak : Oke. Kalau begitu, ayo kita bawa karung ini ke dalam gua kita.

Babak IV: Bu Santa Bertemu Dora

Pencerita:
Lihatlah, karung itu disembunyikan para raksasa! Mereka terlihat senang karena berhasil mengganggu
pekerjaan pak Santa dan bu Santa. Kira-kira, apakah bu Santa bisa menemukan karung itu, nggak ya?
Yuk kita lihat bu Santa! [Dora, Diego dan Bud masuk]
Eh, siapa tuh yang ada di sana? Kelihatannya kita sudah pernah lihat mereka. Tapi dimana ya? Kenalan
dengan mereka, yuk! Halo, [menyapa Dora, Diego dan Bud]. . . kayaknya aku pernah melihat kalian.
Boleh kenalan, nggak!

55. Dora : Halo, teman-teman . . . namaku Dora. Kalian sudah kenal aku 'kan. Itu
lho, yang sering tampil di acara TV itu. Aku punya dua teman, nih.
Mereka mau memperkenalkan diri.
56. Bud : Halo teman-teman . . . namaku Bud. Aku teman Dora. Aku yang selalu
menemani Dora kalau dia sedang berjalan-jalan.
57. Diego : Kalau aku, namaku Diego. Aku juga teman Dora dan Bud ini. Kami
sering berjalan-jalan bersama. Sekarang ini, kami mau jalan-jalan di
Salatiga ini. Kira-kira ada makanan yang enak, nggak ya? Apa sih
makanan yang enak di sini?
58. Dora : Iya, nih . . . ngomong-ngomong soal makanan, aku kok jadi lapar ya.
Kita istirahat dulu, yuk. Kita makan dulu. Kalau sudah kenyang, nanti
kita berjalan lagi [Dora, Diego dan Bud duduk. Bu Santa masuk. Ketiga
orang tadi tidak jadi makan. Bu Santa kelihatan bingung]
59. Dora : Maaf, . . . kalau tidak salah, Ibu ini yang bernama bu Santa. Benar 'kan?
60. B. Santa : Memang benar. Saya bu Santa. Kamu ini siapa? Dan siapa kedua
temanmu itu?
61. Dora : Nama saya Dora.
62. Diego : Saya Diego
63. Bud : Saya Bud
64. B. Santa : Apakah kalian yang sering bermain di TV itu?
65. Dora : Benar, bu. Itu kami. Tapi ngomong-ngomong, saya lihat tadi ibu agak
kebingungan. Ada apa sih?
66. B. Santa : Benar, Dora. Saya sedang mencari karung pak Santa yang hilang.
67. Diego : Kok bisa hilang? Bagaimana ceritanya?
68. B. Santa : Waktu itu, saya baru saja selesai memasukkan hadiah ke dalam karung.
Lalu saya tinggal tidur sebentar. Eh, waktu bangun, sudah tidak ada.
Saya sudah mencari kesana-kesini, tapi hanya menemukan sapu tangan
ini.
69. Dora : Oh, begitu ceritanya. Eh, Diego bagaimana kalau kita tolong bu Santa
menemukan karungnya. Setuju? [Diego mengangguk] Kamu, Bud?
Setuju? [Bud mengangguk setuju]
70. B. Santa : Kalian memang anak-anak yang baik. Saya mengucapkan terimakasih
sebelumnya. Tapi kita akan mencari kemana? Saya hanya punya sapu
tangan ini sebagai petunjuk.
71. Diego : [mengamati sapu tangan] Di sini tertulis nama "Raksasa Iri Hati". Hei,
Bud . . . tahukah kamu dimana rumah raksasa Iri Hati?
72. Bud : Kita tanya saja pada peta. Dora, ambil peta di ranselmu.
73. Dora : Menurut petunjuk di peta ini, raksasa Iri Hati tinggal di gunung
Kejahatan. [berbicara kepada penonton] Teman-teman, tolong dong,
ditunjukkan jalan menuju gunung Kejahatan [Dora, Bud dan Diego
meminta tolong penonton untuk menunjukkan jalan yang harus dilalui]
74. B. Santa : Terimakasih. Sekarang kita sudah tahu jalan ke gunung Kejahatan. Ayo
kita berangkat ke sana!

Babak V: Bertarung dengan Raksasa


Pencerita:
Bu Santa, Dora, Bud dan Diego segera berjalan menuju gunung Kejahatan. Mereka berjalan mendaki
gunung itu, sambil menyanyi naik-naik ke puncak gunung. Kita sama-sama menyanyi yuk [mengajak
menyanyi "naik-naik ke puncak gunung"]
[Bu Santa, Dora, Bud dan Diego keluar panggung]
Kita tinggalkan bu Santa dan teman-temannya. Sekarang ayo kita tengok ke gunung Kejahatan. Lihat ada
apa di sana? [Raksasa Iri Hati masuk] Siapa itu? Oh, rupanya ada Raksasa Iri Hati. Sedang apa di sana?
Hei, raksasa Iri Hati? Sedang apa kau di situ?

75. R. Iri Hati : Aku di sini bertugas menjaga karung Santa. Kami baru saja
mencuri karung ini dari rumah bu Santa.
76. Pencerita : Mengapa kamu mencuri karung itu? Mencuri itu tidak baik, lho!
77. R. Iri Hati : Karung ini berisi hadiah untuk anak-anak. Kalau pak Santa
kehilangan karung ini, maka dia tidak bisa membagikan hadiah
kepada anak-anak pada malam Natal nanti. Lalu, anak-anak
menjadi kecewa. Mereka akan ngambek, merengek, menangis,
bahkan ada yang menjadi nakal. Kalau sudah begitu, anak-anak itu
akan kujadikan pengikutku.
78. Pencerita : Idiiih, itu 'kan rencana jahat.
79. R. Iri Hati : Kami memang makhluk jahat ha...ha....ha. . . .Eh lihat tuh, siapa
yang datang? [bu Santa dkk masuk panggung]
80. B. Santa : Apakah kamu yang bernama Raksasa Iri Hati?
81. R. Iri Hati : Betul. Ada perlu apa dengan saya?
82. B. Santa : Apakah saputangan ini milikmu? Saya tadi menemukan saputangan
ini di rumah saya. Entah bagaimana saputangan ini bisa ada di sana.
83. R. Iri Hati : Sapu tangan ini memang milik saya.
84. B. Santa : Waktu menemukan sapu tangan ini, saya sedang mencari-cari
karung pak Santa. Oh, ya sekalian mau tanya, apakah kamu tahu
dimana karung itu berada?
85. R. Iri Hati : Ha...ha...ha.... Walaupun dicari kemana-mana, karung itu nggak
bakal ditemukan. Lha wong, kami curi, kok.
86. B. Santa : Ooooo....jadi karung dicuri, to? Pantesan aku cari kemana-mana
tidak ketemu. Sekarang kembalikan karung itu. Soalnya, anak-anak
di seluruh dunia menantikan hadiah itu.
87. R. Iri Hati : Enak saja . . . Nggak bisa, dong!
88. B. Santa : Mengapa kamu mencuri karung kami?
89. R. Iri Hati : Soalnya, aku iri melihat pak Santa yang disukai oleh anak-anak.
Kalau dia datang, semua anak-anak senang menyambutnya.
Gambarnya dipasang dimana-mana. Di majalah ada, di TV ada, di
buku ada, bahkan di toko-toko ada juga gambar Santa Klaus. Tapi
aku sendiri, tidak ada yang suka padaku. Orang-orang selalu lari
kalau melihat aku. Mengapa sih, pak Santa punya banyak teman?
Mengapa dia disukai banyak?
90. B. Santa : Itu karena pak Santa selalu membuat orang lain merasa senang.
Apakah kamu pernah melihat pak Santa membuat jengkel orang
lain? Tidak pernah bukan? Ingat nggak, Tuhan Yesus pernah
berkata, 'Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin diperlakukan
oleh mereka. '
91. Dora : Maksudnya, kalau kamu lebih dulu membuat orang lain senang,
maka orang-orang akan senang berteman dengan kamu.
92. Diego : Kalau kamu berbuat baik pada teman-temanmu, maka teman-
temanmu akan berbuat baik kepadamu.
93. Bud : Kalau kamu selalu ramah dan tersenyum kepada orang lain, maka
orang lain akan ramah dan tersenyum kepadamu.
94. R. Iri Hati : Oh, begitu, ya. Oke deh kalau begitu aku akan membuat orang lain
merasa senang. Aku pergi dulu, ya!
95. Diego : Eh, tunggu dulu . . . Dimana karung itu berada?
96. R. Iri Hati : Tanya saja pada Raksasa Egois . . . Daaaaaa [Pergi]
97. Dora : Wah, bagaimana sih Raksasa Iri Hati, tuh. Kita 'kan nggak tahu
dimana Raksasa Egois berada.
98. Bud : Kita panggil saja namanya . . .
99. Diego : Teman-teman, bantu kami, ya . . . Yuuuk kita bersama-sama
memanggil raksasa Egois [Mengajak penonton memanggil nama
raksasa Egois. Raksasa Egois muncul]
100. R. Egois : Siapa yang memanggil namaku?
101. B. Santa : Kami yang memanggilmu . . .
102. R. Egois : Oh . . . rupanya bu Santa dan teman-temannya.
103. B. Santa : Lho, kamu kok sudah kenal dengan aku?
104. R. Egois : Iya, dong . . . soalnya aku 'kan pernah masuk rumah bu Santa,
untuk mencuri karung pak Santa hi . . . hi . . .hi
105. B. Santa : Mengapa kamu mencuri karung kami?
106. R. Egois : Soalnya aku heran pada pak Santa. Mengapa setiap tahun dia selalu
memberikan hadiah pada anak-anak? Padahal pak Santa 'kan tidak
pernah mendapat apa-apa dari anak-anak? Aku tidak habis pikir,
mengapa dia mau bersusah payah menyediakan hadiah, kemudian
pada malam yang dingin dia berkeliling untuk membagikan hadiah
itu. Menurutku itu terasa aneh!
107. B. Santa : Itu yang namanya pengorbanan. Pak Santa meniru pengorbanan
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
108. Dora : Ya, Yesus mau mengorbankan diri-Nya. Dia disalib di Gologota,
supaya kita bisa diselamatkan.
109. Diego : Kalau kita mau selamat, kita cukup menerima hadiah dari Tuhan
Yesus.
110. R. Egois : Jadi, aku tidak harus memberi apa-apa kepada Yesus untuk
menerima keselamatan?
111. B. Santa : Tidak perlu. . . Kamu cukup menerima hadiah dari Tuhan Yesus,
yaitu hadiah keselamatan. Itu saja. Nah, karena pak Santa sudah
menerima hadiah keselamatan dari Tuhan Yesus, maka pak Santa
ingin mengucapkan terimakasih kepada Tuhan. Caranya, pak
Sannta membagikan hadiah-hadiah pada anak-anak.
112. R. Egois : Oh, begitu to? Apakah aku boleh minta hadiah dari Tuhan Yesus?
113. Dora : Boleh saja. Hadiah ini diberikan kepada semua orang, kok.
114. R. Egois : Bagaimana cara mintanya?
115. Diego : Lipat tangan, tutup mata, lalu berdoa pada Tuhan Yesus
116. R. Egois : Bagaimana cara melipat tangan?
117. Dora : Teman-teman, si raksasa Egois, teman kita ini ingin diajari cara
melipat tangan. Kita bantu yuk!
[Dora mengeluarkan puzzle sederhana. Dora mengajak satu atau dua penonton untuk menyusun
kepingan-kepingan itu sehingga menjadi gambar tangan yang sedang melipat untuk berdoa.]

118. R. Egois : Oooooo sekarang saya sudah tahu. Oke deh kalau begitu aku
pergi dulu ya. Aku kan berdoa.
119. Diego : Eh, tunggu dulu . . . Dimana karung itu berada?
120. R. Egois : Tanya saja pada Raksasa Pemberontak . . . Daaaaaa [Pergi]
121. Dora : Wah, bagaimana sih Raksasa Egois, tuh. Kita 'kan nggak tahu
dimana Raksasa Pemberontak berada.
122. Bud : Kita panggil saja namanya . . .
123. Diego : Teman-teman, bantu kami, ya . . . Yuuuk kita bersama-sama
memanggil raksasa Raksasa Pemberontak [Mengajak
penonton memanggil nama raksasa Pemebontak. Raksasa
Pemberontak]
124. R. Pemberontak : Siapa yang memanggil namaku?
125. B. Santa : Kami yang memanggilmu . . .
126. R. Pemberontak : Oh . . . rupanya bu Santa dan teman-temannya.
127. B. Santa : Kembalikanlah karung pak Santa, yang kamu curi.
128. R. Pemberontak : Enak saja. Nggak bisa dong. Soalnya, kalau karung itu ku
kembalikan, anak-anak tidak lagi memberontak pada
orangtua. Mereka jadi patuh pada orang yang lebih tua. Kalau
disuruh guru belajar di rumah, mereka mau belajar di rumah.
Kalau disuruh Bapaknya menyiram tanaman, mereka mau
menyiram tanaman. Kalau diminta membanntu Ibu di dapur,
mereka mau membantu.
129. Dora : Itu bukan karena hadiahnya, yang menjadikan mereka jadi
patuh.
130. R. Pemberontak : Terus, karena apa, dong?
131. Diego : Karena anak-anak itu mencontoh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus
itu patuh pada perintah Bapa-Nya. Apa saja yang
diperintahkan oleh Bapa-Nya, Tuhan Yesus mau mematuhi-
Nya. Bahkan ketika diperintahkan untuk mati di kayu salib,
Tuhan Yesus tidak membantah perintah Bapa-Nya. Dia rela
mati di kayu salib.
132. Bud : Tapi, tiga hari kemudian, ia bangkit kembali. Begitu 'kan
Diego
133. Diego : Iya, Bud. Tuhan Yesus memang mati, tapi hidup lagi.
Sekarang, Dia ada di sorga.
134. Dora : Nah, sebagai murid Tuhan Yesus, kita juga harus meniru
ketaatan Tuhan Yesus. Kita harus patuh pada perintah Tuhan
dan taat pada perintah baik orangtua. Begitu ceritanya.
135. R. Pemberontak : Oooo . . . begitu ceritanya. Kok kalian bisa tahu banyak, sih?
136. Diego : Iya, dong . . . . kami 'kan membaca Alkitab. Di dalam Alkitab
itu, kita bisa membaca cerita tentang Tuhan Yesus. Selain itu,
ada juga cerita lainnya yang asyik. Contohnya, ada cerita
orang yang dimakan ikan, ada keledai yang bisa ngomong
seperti manusia, orang mati yang hidup kembali, air bisa
menjadi anggur, orang yang digigit ular tapi tidak mati.
Pokoknya ceritanya asyik-asyik banget. Baca saja sendiri,
kalau tidak percaya.
137. R. Pemberontak : Tapi aku tidak punya Alkitab. . . .
138. Dora : [Kepada penonton] Teman-teman, raksasa Pemberontak ini
tidak punya Alkitab. Bagaimana kalau kalau kita beri Alkitab.
Setuju? Kalau begitu, bantu saya menemukan Alkitab ya?

[Dora mengajak penonton menemukan Alkitab di dalam gambar]

139. R. Pemberontak : Terimakasih, ya . . . Asyik sekarang aku bisa membaca cerita


yang seru-seru. Aku pergi dulu ya. Aku mau membaca
Alkitab ini.
140. Diego : Eh, tunggu dulu . . . Dimana karung itu berada?
141. R. Egois : Tanya saja pada Raksasa Kebencian dan Raksasa
Kemarahan . . . Daaaaaa [Pergi]
142. Diego : Teman-teman, bantu kami, ya . . . Yuuuk kita bersama-sama
memanggil raksasa Raksasa Kebencian dan Raksasa
Kemarahan [Mengajak penonton memanggil nama Raksasa
Kebencian dan Raksasa Kemarahan. Mereka masuk
panggung sambil membawa karung]
143. R. Kemarahan dan R. : Siapa yang memanggil nama kami
Kebencian
144. B. Santa : Kami yang memanggilmu . . . kembalikanlah karung pak
Santa
145. R. Kemarahan : Nggak usah, ya. . . .karung ini akan tetap kami simpan.
Soalnya, jika malam Natal nanti pak Santa tidak membagikan
hadiah, maka anak-anak akan kecewa. Mereka akan ngambek,
menangis, merengek-rengek setelah itu marah pada Santa
Klaus. Maka, anak-anak itu akan menjadi pengikutku.
Mereka akan jadi anak buah raksasa Kemarahan ini.
146. R. Kebencian : Ya . . .ya . . .ya . . . karena batal mendapat hadiah, maka anak-
anak menjadi kecewa. Mereka akan membenci pak Santa . . .
hi . . hi...hi.... lalu mereka akan menjadi pengikutku. Mereka
akan menjadi anak buak raksasa Kebencian ini.
147. B. Santa : Pikiranmu itu keliru. Asal kamu tahu saja, ya . . . anak-anak
Kristen itu tidak mudah marah. Dia juga tidak gampang
membenci orang lain.
148. R. Kemarahan : Lho, kok bisa begitu? Mereka 'kan batal mendapat hadiah?
149. Dora : Soalnya, Tuhan Yesus mengajarkan supaya anak-anak Kristen
itu mengasihi Tuhan dan sesama.
150. Diego : Bahkan kepada musuh pun kami juga harus mengasihi. Meski
musuh kami menyakiti kami, namun kami tidak akan
membenci dia. Kami harus tetap mengasihi dia.
151. R. Kebencian : Jadi walaupun kami tetap menyimpan karung ini, dan pak
Santa gagal membagikan hadiah, anak-anak itu tidak akan
menjadi marah dan benci.
152. B Santa : Kalau anak-anak itu benar-benar menjadi murid Tuhan Yesus,
maka mereka tidak akan menjadi marah dan benci.
153. R. Kemarahan : [Berkata kepada raksasa Kebencian] Jadi, tak ada gunanya
dong, kita menyimpan karung ini.
154. R. Kebencian : Iya . . . lagipula, aku juga selalu merasa takut jika menyimpan
karung ini terus-terusan. Aku selalu takut ketahuan. Aku takut
ditangkap polisi.
155. R. Kemarahan : Bagaimana kalau kita kembalikan saja karung ini.
156. R. Kebencian : Setuju. Kita kembalikan saja deh. [berkata kepada bu Santa]
Bu Santa, kami memang yang mencuri karung itu. Saya pikir,
dengan mencuri karung itu, maka anak-anak di dunia ini akan
menjadi jahat. Ternyata perkiraan kami keliru.
157. R. Kemarahan : Kami minta maaf untuk kesalahan kami. Maukah bu Santa
memaafkan kami.
158. Bu Santa : Tentu saja. Saya akan mengampuni dan memaafkan
kesalahan kalian. Tuhan Yesus pernah mengajarkan "Doa
Bapa Kami.' Salah satunya berbunyi demikian "Ampunilah
kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni
orang yang bersalah kepada kami." Tapi perbuatan itu jangan
diulangi lagi, ya?
159. R. Kebencian & : Ya . . . [Sambil menyerahkan karung kepada bu Santa. Tiba-
Kemarahan
tiba HP bu Santa berdering]
160. Bu Santa : Sebentar . . . sebentar HP-ku berbunyi [melihat layar HP,
untuk mengetahui siapa yang menelepon] Oh, rupanya pak
Santa yang menelepon. Halo . . . iya nih . . . Aku sekarang ada
di Salatiga. Saya bersama Dora, Diego dan Bud sedang
mencari karung . . . . panjang ceritanya, Pa . . . nanti saja
kalau sudah di rumah aku ceritakan. . . . Hmmm . . . iya . . .
sekarang saya ada di Salatiga . . .[Bu Santa mendengarkan
suara penelepon. Setelah itu menutup HP-nya] Teman-teman,
pak Santa tadi berkata, karena kita sudah ada di Salatiga,
maka disuruh membagikan hadiah kepada anak-anak di Panti
Asuhan ini. Ayo . . . bantu aku bagi-bagi hadiah
[Bu Santa membuka karung dan membagi-bagikan hadiah kepada anak-anak]

Liturgi Ragam Bahasa Daerah di Indonesia

Dalam perayaan Natal, selalu diadakan pembacaan nas Alkitab berkelompok


atau biasa disebut ‘liturgi’. Tentu pembacaan itu sudah ada urutannya; Penciptaan – Kejatuhan dalam
dosa – panggilan Pertobatan – Janji keselamatan – Kelahiran Tuhan Yesus. Tapi tidak salah jika dalam
rangkaian ‘liturgi’ itu diselipkan liturgi yang sedikit kreatif.

Di sini saya sediakan kumpulan liturgi ragam bahasa yang bisa di copy-paste. Untuk edisi kali ini saya
menyusun Liturgi Ragam Bahasa Daerah (bahasa suku) di Indonesia yang dikumpulkan dari berbagai
sumber. Nas Alkitab yang dipilih adalah Yohanes 3:16:

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.”

1. Bahasa Aceh
“Sabab po teu Allah lumpah that geugaséh keu manusia lam donya nyoe, nyang kheueh Gobnyan geubri
Aneuëk Gobnyan nyang tunggai, mangat tieb-tieb ureuëng nyang meuiman ubak Gobnyan hana binasa,
teuma meuteumé udeb seujati dan keukai.”

2. Bahasa Karo
“Sabap bege pengkelengi Dibata doni enda, maka ibereikenna Anakna si tonggal, gelah ola bene ise pe si
tek ibas ia, tapi dat kegeluhen si rasa lalap.”

3. Bahasa Pakpak
“Ai bagèen ngo ngkelleng atè Dèbata midah dunia èn, Iberrèken ngo AnakNa sada-sada i, asa ulang
mago gennep sipercaya bai Anak idi, tapi asa kenggelluhen siamman sumendah bana.”

4. Bahasa Simalungun
“Ai sonon do holong ni uhur ni Naibata bani dunia on, pala do Anakni na sasada in iberehon, ase ulang
magou ganup na porsaya Bani, tapi ase hagoluhan na sadokah ni dokahni bani.”

5. Bahasa Toba
“Ai songon on do holong ni roha ni Debata di portibi on, pola do AnakNa na sasada i dilehon, asa unang
mago ganup angka na porsea di Ibana, asa hangoluan na salelenglelengna di ibana.”

6. Bahasa Angkola
“Angke songon i ma holong ni roha ni Debata di portibi on jabat dilehen Ia AnakNia na sasada i anso
sude halak na porsaya tu Sia nada mago, tapi maruli di ngolu na manongtong.”

7. Bahasa Nias
“Si manõ sa wa'omasi Lawalangi nõsi guli danõ, no ibe'e Nononia andrõ, si ha sambua, ena'õ lo tekiko
dozi samati chõnia, ena'õ so chõra wa'auri si lõ aetu.”

8. Bahasa Minangkabau
“Karano baitu gadang kasiah Allah pado dunia-ko, sahinggo Tuhan Allah mangaruniakan AnakNya nan
tungga itu, supayo satiok urang nan picayo kapadoNyo indak binaso, malainkan baroleh iduik nan kaka.”

9. Bahasa Palembang
“Kerno besak nian kasih-Nyo pado dunio, laju dienjukke-Nyo budak lanang sikok-sikok-Nyo, sehinggo
siapo baé yang pecayo pada-Nyo indak binaso,tapi idup sepanjangan.”

10. Bahasa Mentawai


“Kisé te bulat kopet katet bagania Taikamanua ka taikapolak, pat akénangan Togania sisasara, bulé tá
ilangó sia sangamberi simatonem baga ka tubunia, tápoi raiikep’aké lé purimanuaiat sipulelelek samba
sitaitatatá.”

11. Bahasa Serawai (Bengkulu)


“Karnau Allah sayang nian ngan deniauni, mangku Diau la ngenjuakka Ana'Au diau gi sughang itula,
supayau bilang jemau diau percayau ngan Diau nidau benasau, tapitu bulia idup empai selelamaunyau.”

12. Bahasa Sunda


“Karana kacida mikaasihna Allah ka alam dunya, nepi ka masihkeun Putra tunggal-Na, supaya sakur anu
percaya ka Anjeunna ulah binasa, tapi meunang hirup langgeng.”

13. Bahasa Jawa


“Awitdene Gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake Kang Putra ontang-anting,
supaya saben wong kang pracaya marang Panjenengane aja nganti nemu karusakan, nanging nduwenana
urip langgeng.”

14. Bahasa Madura


“Karana bariya kataresna´anna Allah ka alam dunnya, kangse marengngagi Pottrana se settong, sopaja
sepat oreng se parcaja ka Salerana ta´ nemmowa calaka, tape andi´a odi´ se langgeng.”

15. Bahasa Bali


"Santukan kadi asapunika ageng sih pasuecan Ida Sang Hyang Widi Wasa marep ring jagate, jantos Ida
maicayang Putran Idane sane tunggal, mangda asing-asing anak sane pracaya ring Ida, sampunang
katiben pati, nanging molih urip langgeng.”
16. Bahasa Sasak (Lombok)
“Sẽngaq belẽq gati kasih Allah tipaq manusie lẽq dunie niki, jangke Ie ngicanin Bije-Ne saq nunggal,
adẽq sebilang dengan saq percaye lẽq Ie ndẽqne binase, laguq mauq idup sejati dait kekel.”

17. Bahasa Dayak


“Amai Allah Taala rindu ong, nug ka-i ngyen anak tamu-i, sa asi bait asi adi sabah duh manyap, pak
dapud udip ruro.”

18. Bahasa Ngayu


“Karana kalote kapaham Hatalla jari sinta kalunen, sampai ie jari manenga Anake ije tonggal, mangat
gagenep oloh, ijo percaya buang ie, dia binasa, tapi mandino pambelom ije katatahi.”

19. Bahasa Iban


“Allah Taala rindu ka mensia, datai ka iya mri Anak tunggal iya, ngambi ka samoa orang ti arap ka iya
enda lalu mati, utang bulih idup meruan.”

20. Bahasa Ot Danum


“Kotului Pohotala kodorih ngasih ulun ang kolunon tuh, nyiring Io nonga Anak-Oh ijo tukan, mangat
nyino-nyinong ulun ijo porocaya umba Io eam binasa, molehkan norima pombolum sojahti tutang
kototahiu.”

21. Bahasa Maanyan


“Daya kalayiru Alatalla sinta ma murunsia hang dunia yena, hampe hanye ngami anakni sa tungkan,
nampan katuluh ulun sa parisaya ma hanye puang binasa, malengkan kaiyuh pamelum sa sajati palus ma
kalalawah.”

22. Bahasa Makassar


“Nasaba’ lanri Nakamaseang duduna Allata’ala rupataua ri lino, sa’genna Napassareammo Ana’ sitau-
tauNa, sollanna inai-nai tappa’ ri Ia tena nalapanra’, passangalinna lanagappai katallassang sitojennaya
siagang mannannunganga.”

23. Bahasa Bugis


“Nasaba makkumani Allataala namaseinna rupa tauwé ri linoéwé, angkanna Nabbéréyangngi Ana’
Tungke’na, kuwammengngi na tungke’ tau iya matepperiyéngngi dé’ nabinasa sangadinna lolongengngi
atuwong tongengngé sibawa mannennungengngé.”

24. Bahasa Duri


“Liwa' napakamoja' Puang Allataala to tolino. Iamo joo nasuai to Anak tungga'-Na mpangben sunga'-Na
naputuoi tolino. Na ia to tomatappa' lako, te'da nalamasolang, apa la nnampa' katuoan melo te'da
cappa'na.”

25. Bahasa Uma


“Hewa toi-mi Alata'ala mpoka'ahi' hawe'ea tauna hi dunia', alaa-na napewai' Ana' -na to Hadudua, bona
hema-hema to mepangala' hi Ana' -na toe, uma-ra mporata huku', tapi' mporata-ra katuwua' to lompe'
duu' kahae-hae-na.”

26. Bahasa Toraja


“Belanna tenmoto tu Puang Matua ungkamasei tu issinna te lino, naurunganni umpa'kamaseanni tu Anak
tungga'Na, kumua anna minda-minda umpatonganNi tae' nala sanggang, sangadinna ungkabu'tui katuoan
sae lakona.”

27. Bahasa Banggai


“Mian bisa namama asikanano kobanggapi nai dunia nia, tobikon yana beekene kona na Pau mo meeng
sulano doi inde-indee komiano komaangga doi yana aki nasilaka, bai malaat tuboan mobisa tukon
posidutukon.”

28. Bahasa Mori


“Nde kanandiomo Dopehohawao Oee Ala wawontolino andio, ka Doweeakono Anado anu asa-asa, kasi
dontetadi luwudo mia, anu mpe´ala-ala Ira, tendeano ka domehaweo tuwua, anu nahina tampulaano.”
29. Bahasa Napu
“Anti kamahilena ahina Pue Ala i ope-ope tauna i dunia, ido hai Nakirami AnaNa au HaduduaNa, bona
hema pea au mepoinalai Iria, bara rahuku, agayana molambi katuwo maroa au bara mokahopoa.”

30. Bahasa Ledo


“Apa Alatala mpuu-mpuu nompotove manusia sampe nidekeiNa AnaNa saito-itoNa, ala isema-sema
momparasaya AnaNa ledo rapopogaa lako nte Alatala tapi manggava katuvua mabelo sampe ri kasae-
saena.”

31. Bahasa Pamona


“Maka ewase'i kabangke ntowe ndaya mPue Ala ri tolino ri lino se'i, painaka Sira mawai Ana-A anu
samba'a-mba'a, da naka wa'a ntau anu maaya Sira bare'e da magero, paikanya da marata katuwu anu
monco pai bare'e da re'e kapusanya.”

32. Bahasa Gorontalo


“Sababu Allahu Taa̒ ala odito momonu mai manusia todunia botie, tilinggula Allahu Taa̒ ala longohi mai
Wala-I̒ o tatuwa-tuwaulo, alihu timii̒ du taa palacaya o-Lio diila binasa, bo moo̒ tapu tutumulo ututuulio
tutu wau ohiheo-hiheolo mao̒ .”

33. Bahasa Mongondow


“Si nanion in tabi Allah kon dunia naa, sampe pinopotaba'a nāē ko i Adi'nya tulong, simba' ki ine, inta
mopirsaya ko inia, dia' mobodito, tonga'-bi' mokodungkul kong kobobiag mononoi.”

34. Bahasa Sangir


“Ualingu Mawu Ruata kereneeng kakendage su ralohon dunia e, hakiu i Sie nenarakangu Ahus'E mang
sembau tadeau apan taumata ku mangimang si Sie tawe mawinasa, kaiso kawe makahombang pebawiahe
kakale.”

35. Bahasa Talaud


“Ana waugu Mawu Ruata aroddi arangngune su taumata n runia indi, na'oma n sara Itou nanantillu
Anang-Nge tinggassa, tadea'u suapa n taumata apan mangngimanna Sitou tawe mate, ewe'e maasomba
wiakka tutune wurru saran malannu-lannu.”

36. Bahasa Siau


“Ualingu kéré'é Mawu Ruata kumendagé'u taumata su dunia ii, hakiu i Sié nangonggo u Ahusé-é mang
simbau, tadéau apang taumata ko mangimang si Sié ta mawinasa, kaiso makahombang pubawiahé
kahengang dang kekal.”

37. Bahasa Tobelo


“Karana ma Jou Madutu hoko genanga wa dora o nyawa o duniaka nenanga, hi adono unanga wo hi
doaka ai Ngohaka wo ma tengo-tengoka, hupaya moi-moi o nyawa i wi ngaku unangika yo binaha ua,
ma' ya make o wo wango ma dutu de' i kakali.”

38. Bahasa Tabaru


“La kakogeena-de Ma Djooungu-Madutu o njawa Wokisibosono ifoloi ikudai, siadono Awi Ngowaka
Womatengoka Wokikulakau, la nagoona Wingaku-ngaku, uwa joisanga ma, asa jowango-wango siado-
adonika!”

39. Bahasa Timor


“Fun Usif Neno nek pah pinan onnane talan te In anfe In An mone fua mese, he nati ale sekau le nekan
nateb neo In, kais namle´u, mes napeni honis nabal-bal.”

40. Bahasa Rote


“Hu ka nde Manetualain sue-lai hataholi daebafa ka, de Ana fe Ana Mane Kisa na mai, fo ba'eneu see fo
namahele neun soona, ana ta mate fa, te ana hapu so'da matetu ka, ma manaketu basa ta ka.”

41. Bahasa Dawan


“Fun Uisneno nek pah pinan onane, talan te In anfe In Anmone mes tilo, he nati' ale atoni le anpalsai neu
In, kais namle'u, mes napeni honis nabal-bal.”

42. Bahasa Sabu


“Rowi do mina harre ke ne hajha nga ddhei Deo nga ddau raiwawa pa raiwawa do nadhe, hakku tade wie
ne Ana No do Mone Miha ne, mita ie nadu we ne do parahajha pa No, dho ke do ta nara lua apa nga
kerewe, tapulara nara muri mada do petu nga do peloro ne.”

43. Bahasa Weyewa


“Niawe nia ka ngga'i ka limi-wumi bai tambaja-wumi: O Amama ane ena zorongga dana, ngga'i kaa pa-
matua-kiwe ngaramu.”

44. Bahasa Ngalum


“Allah Ea bakon bakon yumkae pukon dit paep eede. Kauma pukon Ekel Miiki yon mumki eende.
Kamaki E pukon kal heen lipme aoknedeekia ea dito dito e-denoknede puo, ea dito balinon min
depoknede.”

45. Bahasa Sougb


“Anai Allah medoc gororougb lusud se cinogo gin augwan. Dangga hang, en emeic en Meisi dan dag
mogud dou len toua. Dauntoba gareg en medoc ebdebin an dan, kaba, en emomom deitero. Doba Allah
eic maireseb menau geb huhugb dou en namcir.”

46. Bahasa Sima


“Bara Ruma Hatalla ndede meci ra ca'una manusia ¯di dunia ake, nda¯dina Sia mbeina Ana-Na ma kese
weki, loaku¯du sanikina dou ma imbi ¯di Sia wati iha lelina, malaisi ¯dimaraka mori masapodakaina ro
ma'ederahi¯di.”

47. Bahasa Tabaru


“La kakogeena-de Ma Djooungu-Madutu o njawa Wokisibosono ifoloi ikudai, siadono Awi Ngowaka
Womatengoka Wokikulakau, la nagoona Wingaku-ngaku, uwa joisanga ma, asa jowango-wango siado-
adonika”

48. Bahasa Biak


“Iririja Allah i swaar kawassa, I waan rumgun mandos biëda, imbajo osso osso i kiaar i, nerri i ro ba,
bapé nerri i sma kénem fiorro fiorro.”

49. Bahasa Namau


“Uku Eloi pani va´au umu-awkanave kapoi, Una naumuki Mere U awkunave, a´a kavakava ane u
pirimaroakona u imunavaia, a opai rokoa u miane-iai.”

50. Bahasa Dani


“Ai Ala nen yt aakvmy abok ynabuwa lombok mbareegerak me, kit kiniki noba panggombvnuk, abet
nombakwy kiinok, lek eerogo pinagarak lek mondok-mondok kineenik logobagip ndvk, at apvt ambolom
ndarak an aret nappani wagagerak.”

51. Bahasa Yali


“Allahn ap kinangmon Indi isaruk lit Amloho we misig eneg angge famen og isibag. Amloho fam
wenggel harukon longgo uk fug angge Allah men mondabi onoluk welamuhup.”

52. Bahasa Nduga


“Mbal Pem Nagawan-nen ki nap pidsa nenabuwa nggulok juruk, at Ambara misiget nderak wok
nendamu-o; Inndi at ebem angin tubu juwa nab-e lak jigit lag-et, are, pem-et unlug-et woralik nalik irit
tena wolma-o.”

53. Bahasa Wandamen


“So tapèna Alla sane pai kawÀsa: diòne so siat niè Aantum, abo siat wura, sensane tiaar 1, sennei ba,
bape sennè pena tenampai me nauba.”

54. Hmanggona
"Al Imik Neyung adya nimi soko nim ek, hyak wana' ulusuukanya, alja me hyak hnonok bok, nimi soko
nim amba bokol yeilisuk. Nimi nidya' hnonok-hnonok alak dib senewoka dobnamak dara,
somoganggunumak bok, embenga' una' diba' dorowanamak aboka, alja me bokol yeilisuk.”

Liturgi Natal TK HKBP SILOAM KANDIS


Tahun Ajaran 2013/2014
LITURGI I

I. Karena bumi masih kosong dan Roh Allah melayang-layang diatasnya, dan melihat semuanya belum
sempurna. Maka Tuhan Allah mennciptakan segala sesuatunya dari yang tidak ada menjadi ada agar
bumi menjadi indah dan dapat kita nikmati. Apakah pelengkap yang Allah ciptakan untuk
memperindah bumi ini…….?? Marilah kita mendengarkan liturgy yang pertama………
 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (ADITYA HALAWA)
 Dan hari pertama Allah menciptakan siang dan malam (BARITA SIAGIAN)
 Hari kedua Allah memisahkan langit dan air (HILARIUS )
 Hari ketiga Allah menciptakan daratan, lautan dan tanaman (CORNELIUS SIHOMBING)
 Hari keempat Allah menciptakan benda-benda penerang yaitu matahari, bulan dan bintang-bintang
(BISMARIO)
 Hari kelima Allah menciptakan ikan dan burung-burung di udara (JASEN ADVENTUS)
 Hari keenam Allah menciptakan binatang lain dan manusia (OXCY CANAVARO)
 Hari ketujuh Allah berhenti bekerja… (INTAN MANURUNG)
 Lohhh……teman-teman Allah mengapa berhenti bekerja….pasti Allah kecapean…????? (CHELSEA
SILALAHI)
 Itu karena Allah menguduskan hari ketujuh untuk tempat peristirahatan dari pekerjaan kita selama
enam hari… (KESIA KAROKARO)
 Itulah sebabnya kita harus datang memuji nama-Nya pada hari sabat. (YUSUF)
 Betul..betul….betul dan jangan lupa kita harus mengajak mama, papa, kakak, abang dan adek. (SUCI)
 Teman-teman…sebenarnya Allah itu siapa ya??? Mengapa Ia begitu penting dalam hidup kita,,,,,???
(WELDIKA)
 Allah itu adalah Maha pencipta, yang menjadikan segala sesuatunya termasuk aku dan kamu…
(BINTANG SIMAMORA)
 Itulah sebabnya kalau kamu nakal Allah sangat sedih….(STEPHANIE)
 Karena Allah itu Kudus….. (RONI)
 Allah ingin menolongmu kalau kamu melakukan yang baik dan yang benar..!!!! (YESIKA HUTABARAT)
II. LITURGI KE II

Karena ketidaktaan satu orang maka semua orang berdosa termasuk aku dan kamu, Allah yang
menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya ternyata tidak patuh kepada Allah yaitu Adam dan
Hawa. Mengapa Adam dan Hawa melanggar perintah Allah….. marilah kita ikuti Liturgi yang kedua…!!!!!

 Dosa adalah ketika manusi tidak taat pada perintah Allah (MERY SURBAKTI)
 Ketika Allah menciptakan dunia, dosa belum ada, dunia sangat sempurna. (RAPITA SITINJAK)
 Allah menciptakan dua orang manusia untuk memelihara tanaman dan binatang-binatang yang ada di
dunia namanya adalah Adam dan Hawa. (KIKI)
 Allah sangat menyayangi mereka dan Allah sering bercakap-cakap dengan mereka. (KOREM GULTOM)
 Tapi ada suatu aturan yang dibuat oleh Allah…apakah itu?? (ROGRACE)
 Mereka boleh memakan semua buah-buahan yang ada ditaman itu kecuali buah pohon yang ada
ditengah taman itu… (MENTARI LUBIS)
 Nama taman itu adalah taman Eden dan nama pohonnya yaitu pohon pengetahuan dan kehidupan. (RIAH
KAEL BANGUN)
 Jika mereka mematuhi aturan itu maka mereka baik-baik saja tetapi jika mereka melanggar maka mereka
akan mati. (LOLO)
 Bagaimana dosa bisa masuk kedalam dunia ini….????? (GRACE MANURUNG)
 Setan tak suka kalau Adam dan Hawa selalu bersenang-senang dengan Allah. (DIAN SIMANJUNTAK)
 Maka setan merubah dirinya menjadi seekor ular, dan merayu Hawa agar memakan buah pohon
terlarang itu. (DITA SIRINGORINGO)
 Hawa percaya pada bujukan ular, ia tidak taat pada perintah Allah. (KELVIN NAINGGOLAN)
 Hawa pun memakan buah itu dan memberikannya kepada Adam dan Adam pun memakannya. (BRENDA
SARAGIH)
 Allah menjadi sangat sedih, karena Adam dan Hawa tidak taat kepadaNya… (KATLIN MARPAUNG)
 Maka keduanya tidak sempurna lagi mereka telah berdosa. (GABRIEL SIRAIT)
 Dosa telah memisahkan mereka dengan Allah. (EMILLIO NICOLLE)
 Hal ini menyebabkan Adam dan Hawa juga sedih dan kesepian… (MERITA LUMBANTOBING)
 Itulah sebabnya warna hitam selalu mengingatkan saya, bahwa hati yang gelap akan menjauhkan saya
dari Allah. (JONATAN PANDIANGAN)
 Dan sampai sekarang ini manusia selalu membuat Allah sedih…. Dengan berbuat berbagai kejahatan yang
Allah tidah suka. (HELPERIDA SIMAMORA)
LITURGI KE III

Kasih Allah yang tak terbatas bagi umatNya, Allah berencana memperbaiki hubungan manusia dengan Allah, yang
telah dibatasi oleh dosa manusia. Bagaimanakah Allah melakukannya………….??????????? Kita dengarkan liturgy
yang ke tiga….

 Siapa bisa memperbaiki keadaan ini………?? (SHACA ROHELLE)


 Allah sangat saying kepada manusia yang telah diciptakan-Nya…. (NAIK DAVID TAMBUNAN)
 Dia juga amat rindu untuk selalu bersama dengan manusia, tetapi dosa menghalangi. (OLYPIA
SIMBOLON)
 Allah punya rencana yang sangat besar untuk memperbaiki keadaan manusia karena dosa. (ESTER
SITUMORANG)
 Ini dilakukan Allah agar umatNya boleh sempurna kembali. (JACK BUTARBUTAR)
 Allah ingin mengirim Putra tunggal-Nya ke dunia untuk menanggung semua akibat dosa. (BILLY SIJABAT)
 Apakah kamu tahu siapa nama Putra Allah itu……..?????????? (ERIANTO SIMBOLON)
 Yesus adalah nama Putra Allah itu…(ELISABET TAMBUNAN)
 Sejak awal Yesus sudah bersama-sama dengan Allah. (IGNASIA SITANGGANG)
 Seluruh dunia menantinantikan Putra Allah, agar memperbaiki keadaan buruk akibat dosa. (KEYNA
SEMBIRING)
 Warna merah selalu mengingatkan saya pada kasih Yesus sang Putra Allah. (LAMBOK SIHOMBING)
 Warna merah juga mengingatkan saya, bahwa dosa bukanlah masalah besar bagi Allah. (MICHAEL
LUMBANTORUAN)
LITURGI IV
Untuk segala sesuatu ada waktunya dan untuk segala sesuatu ada masanya. Allah yang penuh kebaikan dan
kemurahan, menyadarkan setiap orang sepatutnyalah mengucapkan syukur sebab Allah akan memberikan
seorang penolong yang besar dan patut untuk diteladani. Siapa yahhhhh…… kita ikuti liturgy yang ke empat,,,

 Siapakah Yesus itu……..???????? (ALPEN SIPAYUNG)


 Dua ribu tahun yang lalu Dia datang sebagai bayi sama seperti kita. (DIAN NOVA YANTI)
 Hari kelahiran-Nya menjadi hari yang sangat istimewa diseluruh dunia,,dan hari itu disebut sebagai hari
Natal. (BINTANG HESTI)
 Aku akan menceritakan sebuah kisah nyata, mengenai cara Allah mengutus Anak-Nya sebagai seorang
Juruselamat bagi kita... beginilah kisahnya… (STEPHEN SIMANJUNTAK)
 Maria dan Yusus menempuh perjalanan selama berhari-hari karena mematuhi perintah Kaisar…. (CHELSI
PASARIBU)
 Mereka pergi ke kota leluhur mereka untuk mengikuti sensus penduduk… (DELLA MONIKA SEMBIRING)
 Yusuf adalah keturunan Raja Daud, maka ia harus pergi ke Betlehem yang hidup bertahun-tahun yang
lampau. (SUFARDI SIHOMBING)
 Pada saat itu Maria sedang mengandung, (RISKA MARPAUNG)
 Namun ia tidak menyerah menempuh perjalanan yang panjang dan sulit. (FEBRIANDA HUTAURUK)
 Ketika mereka sampai disana, mereka kelelahan dan ingin beristirahat… (DOMISKUS SITORUS)
 Namun semua kamar telah berisi dan tak ada lagi yang kosong. (CHELSA SINAGA)
 Adalah seorang pemilik penginap yang baik hati merasa kasihan pada mereka. (LASMAIDA SIANTURI)
 Maka mereka diajak pergi untuk beristirahat ke kandang binatang milikNya. (RENATA ANGELIKA)
 Maka Maria dan Yusuf pun beristirahat disana, dan pemilik penginap itu juga memberikan mereka jerami
yang bersih dan segar. (SARAH SIMANGUNSONG)
 Dikandang itulah Maria melahirkan dan menimang Yesus dengan penuh kasih sayang. (YESIKA GINTING)
 Meskipun Yesus mungil dan lemah namun Dia adalah Tuhan dalam wujud seorang bayi. (LAURA SITORUS)
 Diluar kota tidak jauh dari Betlehem para gembala menjaga domba mereka, dimalam hari. (FELLYSIA)
 Dan kemuliaan Allah bersinar terang. (ZEFANYA IDAMAN HULU)
 Terkejut para gembala sambil berlutut dan mereka gemetar dan ketakutan karena ada suara yang keras
dan jelas, katanya……. (SAHAT TUA SIMANJUNTAK)
 Jangan takut, aku memberitahukan kepadamu, kesukaan besar untuk seluruh bangsa.. (SIFRA SITORUS)
 Hari ini telah lahir Juruselamat, Anak Allah yang Kudus Kristus Tuhan di kota Daud. (YERMI FERNANDO)
 Tanpa berfikir panjang maka semua para gembala lari ke kandang domba dan disana mereka berlutut.
(RIO ALPIAN)
 Untuk menyembah Tuhan dan memandangNya dengan penuh kasih……..(ZOGGI SITOHANG)
 Siapa sayang Tuhan Yesus baiklah ia iukut menyembah (OKDIAN)
 Aku sangat mengasihi Yesus dan aku percaya Yesus mampu menebus dosaku..(MAYONI MANURUNG)
 Itulah sebabnya aku tidak pernah lupa memuji kebaikanNya..(KESYA MANURUNG)
 Percayalah dan janganlah ragu. Amen (LINDA MALAU)
Liturgi Natal TK HKBP SILOAM KANDIS
Tahun Ajaran 2012/2013
Liturgi I (Penciptaan)
Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam
bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita
mendengarkan tuturan penciptaan yang telah Allah lakukan.

16. Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. (AMBAR)
17. Setiap hari akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan bulan,
maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal. (ARINA)
18. Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. (BENNY)
19. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan
menaungi dari panas matahari. (DIAN)
20. Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. (FRANSISCO)
21. Lihatlah rantai kehidupan yang diciptakan Allah, polusi, dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan
kembali menghasilkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia, (ESTER)
22. manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam ruang lingkup
alam. (DIO)
23. Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. (CRISTEVEN)
24. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. (RANGGA)
25. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran
yang tidak dapat dipisahkan. (FERDIANTI)
26. Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih tidak pernah
tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah. (SONIA)
27. Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan
kepalanya. (OLIVIA)
28. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di
bumi. (JOSUA)
29. Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah.
(JAYA)
30. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. (SACHA)
31. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan
semuanya.(JOGI)

Liturgi II (Kejatuhan kedalam dosa)


Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia.
Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgi ke-2 ini.

18. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua
keinginan terpenuhi. (LAMHUMISAR SEVEN)
19. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri.
Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya. (MIKA)
20. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egois. Manusia lain yang tidak
berkuasa kembali menjadi budak. (MARCEL)
21. Yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah. (STIVEN ALDO)
22. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh pemerintahnya, dianggap
sebagai dongeng belaka. (PUTRI)
23. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
(PITO)
24. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat Ilahi.
(RAYNOL)
25. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian?
(NONI)
26. Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam yang tidak dapat
lagi dibendung. (WILSON)
27. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu
lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak. (SISKA)
28. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. (LIZA)
29. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang.
Semua telah pudar. (SILVER)

Liturgi III (Janji Keselamatan)


Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan
kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejahatannya menuju kebaikannya.

13. Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda dan
akan menyingkirkan segala timah dari padanya. (YOHANES)
14. Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. (JEFLIN)
15. Demi kebaikan manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
(ELISABET)
16. Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan, sungguh Allah telah menyediakan tempat yang
terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya. (ALBERT)
17. Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita, sehingga
keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita. (ALPRIDO)
18. Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita?(ALBERTUS)
19. Bukanlah firman Allah telah terus berdengung ditelinga kita?(AGITA)
20. Lalu, mengapa kita harus mengunci hati kita?(AMANDA)
21. Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah Allah di dalam
hidupmu.(CLARA)

Liturgi IV (Penggenapan Keselamatan)


Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia
berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan kita perbuat?

14. Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria bundaNya. Ia
memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. (CLARITHA)
15. Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. (CARLES)
16. Ketika malaikat menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram,
tidak ada yang kurang.(CRISTIAN)
17. Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung hati kita yang terdalam.
(DEMELI)
18. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan kembali, sama
seperti ketika Allah menjadikan dunia ini, baik dan sempurna. (ESRA)
19. Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. (ERIFKA)
20. Ia hadir dan menerangi alam raya. (GLEND)
21. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar itu akan meresap.
(KRISTIANTI)
22. Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus untuk lahir
dan bertakhta di hati kita. (KEVIN)
23. Pujilah Tuhan sebab Ia baik (GALANG)
24. Pujilah Tuhan sebab Ia maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai
selamanya.(MIKA LBN.TOBING)
Liturgi V (Kemuliaan)
Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati
yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang mengungkapkan
kemuliaanMu.

13. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang berkenan
kepadaNya. (MERY)
14. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia dengan
sangkakala. (MARSEL MANURUNG)
15. biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.(QHENZU)
16. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. (PRISKILA)
17. Kerajaan-kerajaan akan tunduk dan bertekuk lutut. (PERDY SURBAKTI)
18. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari segala raja. Tuhan dan segala
tuan. ((RISKY)
19. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia dengan
diriMu. (THERESIA HUTAURUK)
20. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita. (REFRINDRA)
21. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. (RAMCES)
22. Sudut-sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang Raja
yang telah lahir.(STIPEN BANGUN)
23. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”,(VALENRIA PARAPAT)
24. Itulah FirmanMu yang saat ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi.
Amin (TESSALONIKA)

Liturgi VI (PUJIPUJIAN)
Allah telah mengenapkan janjiNya. Seorang Raja yang akan memerintah telah lahir.
pemerintahanNya tidak akan pernah berkesudahan. Mari kita lanjutkan kembali nyanyian para
Malaikat beserta para bala tentara surga yang menyatakan kemuliaan Allah dan hendak memuji
namaNya,,,,,

1. Dan tiba-tiba tampaklah bersama sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentra
sorga yang memuji Allah. (Aurelia Simbolon)
2. Katanya : Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi.. (ADIAN)
3. Dan damai sejahterah di bumi diantara manusia yang berkenan kepadanya.(BRUNO
SAMOSIR)
4. Pujilah Tuhan hai segala bangsa..(CINTA LAURA)
5. Megahkan Dia hai segala suku Bangsa.(DESINTA)
6. Sebab kasihNya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selamalamanya.(DEAR)
7. Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik..(DIAN LBN.TOBING)
8. Bahwasanya untuk selamalamanya kasih setiaNya.(ELLA CHACHA SIHOMBING)
9. Aku hendak mengangungkan Engkau ya Allahku ya Raja.(EFENDI)
10. Dan aku hendak memuji namaMu untuk seterusnya dan selamanya.(FEBE)
11. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan namaMu untuk
seterusnya dan selamanya.(JOEL)
12. Tuhan itu pengasih dan penyayang panjang sabar dan besar kasih setiaNya.(HIZKIA)
13. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh ramat terhadap terhadap segala yang
dijadikanNya.(INTAN MARIANA)
14. Tuhan dekat kepada setiap orang yang berseru kepadaNya..(INTAN LESTARI)
15. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh, dan penegak bagi semua orang yang
tertunduk. (LISA SITEPU)
16. Baiklah semuanya memuji nama Tuhan, sebab Dia member perintah, maka semuanya
tercipta.(LZY)
17. Pujilah Tuhan di bumi hai ular-ular naga dan segenap samudera raya.(TIARA)
18. Hai api dan hujan es, salju dan kabut, angin badai yang melakukan FirmanNya.
(MARGANDA)
19. Hai gunung gunung dan segala bukit, pohon buah buahan dan segala pohon aras.
(MARIATI)
20. Hai binatang binatang liar dan segala hewan, binatang melata dan burung burung yang
bersayap.(REVALDO)
21. Hai raja raja di bumi dan segala bangsa, pembesar pembesar dan semua pemerintah
dunia,,,(RIZKY)
22. Hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda.(RAHMAT)
23. Biarlah semuanya memuji Tuhan sebab hanya namanya saja yang tinggi luhur.(SITI)
24. KeagunganNya mengatasi bumi dan langit.(TOGAR)
25. Biarlah orangorang saleh beriaria dalam kemuliaan, (STEPANIE)
26. Sebab Tuhan berkenan kepada umatNya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati
dengan keselamatan.(INDRI GLORIA)
27. Pujilah Dia karena segala keperkasaanNya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaranNya yang
hebat.(VELISA)
28. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi.(YUDA)
29. Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.(DOLY)
30. Haleluya….!! Amen.(JESIKA)

ACARA NATAL TK SILOAM

a. Puisi Berantai Bintang II


b. Nyanyian dari Bintang II
c. Liturgi I
d. Puisi dari B I (Theresia Hutauruk)
e. Liturgi II
f. Puisi dari B II (Gloria)
g. Nyanyian dari B I
h. Puisi dari Kelas A (Marcel dan Sonia)
i. Liturgi ke III
j. Puisi dari Bintang I (Demeli)
k. Nyanyian dari kelas A
l. Nyanyian Trio dari Bintang II
m. Liturgi ke IV
n. Puisi dari Ambar
o. Vocal group Bintang I (Saat Ku Tak)
p. Liturgi ke VI
q. Puisi kelas A (Siska dan Dian)
r. Liturgi ke V
s. Puisi Bintang I (Mery)

Anda mungkin juga menyukai