Anda di halaman 1dari 27

TESTAMENT Of LUCIFER

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan
kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang � laying di
atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: �Jadilah terang.� Lalu terang itu jadi.
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah terang itu dari gelap.
Dan terang itu adalah Lucifer, yang namanya berarti pembawa terang, sehingga dia
juga dinamai dengan nama siang. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
pertama.
Itulah kisah asal mula Lucifer yang diciptakan Allah pada hari pertama.
Makhluk Allah yang diciptakan pada awal mula, diberi tempat yang istimewa untuk
menjadi pendamping kegelapan. Sebab pada mulanya adalah gelap gulita dan Allah
berada dalam kegelapan yang kosong. Keberadaannya membuat alam semesta ini
beraksi, setelah Allah memutuskan untuk menciptakannya. Namun dia tidak selalu
bersama � sama dengan Allah. Dan dia bukanlah Allah. Dan ini adalah kata �
katanya.
Aku, Lucifer, putera Fajar, terang yang telah memberi nuansa baru pada
kegelapan. Sebagaimana tugasku menjadi pengawas bumi. Pekerjaanku sehari � hari
adalah melakukan perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi. Sebagaimana Allah
telah menciptakan manusia, baik laki � laki dan perempuan pada hari keenam, maka
berkuasalah aku atas mereka. Akulah pemimpin mereka, sejak mula, sampai suatu
hari, Allah berfirman kepada kami, para malaikat � malaikatNya: �Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.� Aku yang termasuk dalam malaikat
� malaikat Allah bertanya: �Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau.� Tuhan berfirman
: �Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.�
Aku, Lucifer, yang selama ini mendapat kepercayaan dari Allah, memang ada
sedikit rasa kecewa. Setelah sekian lama aku selalu sungguh � sungguh bertasbih
memuji Allah, namun kedudukanku akan diambil dan dialihkan kepada manusia. Allah
berkehendak menggantikan tugasku di bumi dan menyerahkan kepada seorang manusia
untuk menjadi khalifah di bumi. Allah berkehendak agar manusia dipimpin oleh
manusia pula. Tapi biarlah, aku hanya berpegang kepada Allah bahwa dia mengetahui
segala � galanya.
Kemudian Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan
nafas hidup ke dalam hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang
hidup, dan Allah menamainya Adam.
Aku, Lucifer, hadir waktu penciptaan manusia. Masih terngiang � ngiang di
telingaku ketika Allah berfirman: �Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan � ikan di laut dan burung � burung
di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata
yang merayap di bumi.� Allah mengambil tanah dari bumi, dibentuknya manusia itu
dan dihembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Dan dengan demikianlah manusia itu
menjadi mahkluk yang hidup.
Sebetulnya aku kagum pada karya ciptaan Allahku ini, manusia yang baik
bentuknya. Bukankah Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut
gambar Allah sendiri? Dan betapa enaknya manusia itu, Allah juga menyediakan
tempat yang nyaman baginya. Allah telah membuat taman di Eden, di sebelah timur;
di situlah ditempatkannya manusia yang dibentukNya itu. Kalau seandainya aku
diperlakukan seperti itu, alangkah bersyukurnya aku.
Betapa Allah sungguh � sungguh mencintai manusia, makhluk ciptaan yang
dibuat berdasarkan gambarNya, kadang membuat aku iri. Terus terang saja, tak
pernah Allah sedemikian dekat dengan ciptaanNya yang lain. Allah kemudian
menempatkan manusia itu ke dalam taman Eden agar dia mengusahakan dan memelihara
taman itu.
Yang aku lihat bukanlah fatamorgana dan bukanlah ilusi. Ternyata tak
beralasan bahwa kami dulu menyangsikan, bahwa manusia itu akan menjadi orang yang
akan membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah. Dan memang benar, Allah maha
mengetahui.
Namun, dalam hati kecilku, masih terbersit satu perasaan ragu � ragu atas
manusia itu. Bisakah ia menjadi seorang khalifah di bumi? Taman Eden ini bukanlah
bumi yang sesungguhnya. Bumi yang sesungguhnya adalah bumi yang harus dikerjakan
dengan susah payah. Mengenai bumi yang sesungguhnya ini aku tahu betul, karena aku
sering menjelajahinya. Tapi semua perkara ini, aku pendam dalam hati.
Suatu hari, aku bersama malaikat yang lain berkumpul di taman itu. Roh
Allah hadir di taman itu. Dan manusia itu sedang dalam kesendiriannya. Allah
menjumpai Adam, manusia itu, dan Dia mengajarkan kepadanya nama � nama (benda �
benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
�Sebutkanlah kepada � Ku nama benda � benda itu jika memang kamu orang yang
benar!� Jawab kami: �Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang
telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana.�
Allah berfirman: �Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama � nama benda
ini.� Maka setelah diberitahukannya nama � nama benda itu, Allah berfirman:
�Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan� Lalu Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala
burung di udara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana
ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap � tiap
makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Dan Adam memberi nama
kepada segala ternak, kepada burung � burung di udara dan kepada segala binatang
hutan.
Kami bisa merasakan, betapa Allah menyayangi manusia itu. Dan, Allah
menciptakan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Allah membuat manusia itu
tidur nyenyak. Ketika ia tidur, Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya,
lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Allah dari
manusia itu, dibangunnyalah seorang perempuan, lalu dibawanya kepada manusia itu.
Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu
semua yang hidup.
Kalau saja aku bisa ceritakan keindahan taman Eden itu secara rinci.
Sebuah tempat yang begitu indah dan damai. Penuh dengan berbagai binatang dan
semuanya yang berada dalam taman ini hidup dengan rukun. Aku melihat dengan mata
kepalaku sendiri. Serigala tinggal bersama domba dan macan tutul berbaring di
samping kambing. Anak lembu dan anak singa makan rumput bersama � sama. Tidak ada
yang berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap taman itu. Dan aku, Lucifer,
Putera Fajar, melihat semuanya itu dan bersama malaikat lain memuji muji allah.
Sungguh, seandainya engkau pernah berada di taman Eden. Tentu tak akan
ingin pergi kemana � mana lagi. Memang, ada yang mengganjal dalam hatiku. Aku,
Lucifer, yang selama ini selalu taat dan memuliakan Allah, ada rasa iri kepada
manusia itu. Bukan saja karena dia akan menggantikan tugasku sebagai khalifah di
bumi, tetapi belum apa � apa, sudah diberikan kenikmatan tiada tara kepadanya.
Sementara aku, yang pertama kali diciptakan olehNya, tak pernah diberi kenikmatan
seperti ini.
Taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga:
yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit,
lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahanNya diperbuat dari emas dan
disediakan pada hari penciptaamu, wahai manusia.
Memang Allah pernah berfirman pula kepadaku: �Aku akan mendirikan bagi
mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun akan mati
kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbulkan bangsa � bangsa.
Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku, Allah mereka.� Aku sungguh melihat, betapa
Allah menyayangi dan memanjakan manusia itu.
Allah menumbuhkan berbagai � bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang
baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah � tengah taman itu,
serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Di taman itu ada pohon �
pohon aras, juga ada pohon sanobar dan pohon berangan. Waktu itu, segala pohon �
pohon yang ada di taman Allah tiada yang dapat disamakan dengan pohon lain
mengenai keelokannya.
Ada sebuah sungai yang mengalir dan membasahi taman itu. Kami menyebutnya
sebagai sungai air kehidupan. Dan sungai yang ada di taman Eden itu mengalir terus
ke bumi dan menjadi empat cabang. Sungai ini sendiri jernih bagaikan kristal, dan
mengalir keluar dari takhta Allah. Sekali meminum air kehidupan dari sungai itu,
maka tidak akan haus lagi.
Allah berfirman kepada manusia itu: �Lihatlah, Aku memberikan kepadamu
segala tumbuh � tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon � pohonan
yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang
di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa,
Kuberikan segala tumbuh � tumbuhan hijau menjadi makanannya.�
Manusia itu berkata kepada Allah: �Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik
bagiku selain Engkau!� Memang, merekalah orang � orang kudus yang ada pertama kali
di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaan Allah.
Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik. Lalu Allah
memberi perintah ini kepada manusia itu: �Hai Adam, diamilah taman ini oleh kamu
dan isterimu, dan makanlah makanan � makanannya yang banyak lagi baik di mana saja
yang kamu sukai. Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kamu
dekati pohon ini dan janganlah kaumakan buahnya, yang akan menyebabkan kamu
termasuk orang � orang yang zalim. Dan Kutegaskan kepadamu, Kularang kamu memakan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.�
Adam mendengar perintah Allah dengan penuh sujud. Tapi setelah itu, aku
mendengar pembicaraan dia dengan istrinya, Hawa, soal mati itu. Mereka bertanya �
tanya sendiri, apa yang dimaksudkan mati oleh Allah. Sebab mereka selama ini tidak
mengenal arti kematian. Memang, Allah waktu itu belum pernah mengemukakan tentang
kematian kepada mareka, bahwa semua makhluk ciptaan Allah pasti akan mati. Tidak
terkecuali aku, Lucifer, malaikat terang ciptaan Allah yang pertama. Namun mereka
enggan menanyakan langsung kepada allah.
Sungguh, tak akan kekurangan apapun juga bila tinggal di taman itu. Di
tempat yang damai ini orang tidak perlu lagi mengejar kekudusan, sebab tempat itu
sudah kudus. Dan dengan kekudusan kita akan dapat melihat Allah.
Manusia itu memuji � muji Allah: �Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku
bersorak � sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak
menyerahkan aku ke dalam kematian, dan tidak membiarkan kami melihat kebinasaan.
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita
berlimpah limpah, ditangan kananmu ada nikmat senantiasa.�
Dari kejauhan aku, Lucifer, beringsut pergi. Ah, betapa senangnya manusia
itu. Allah maha mengetahui apa yang akan terjadi. Bukankah Allah tahu apa yang
terbaik? Kubentangkan kedua sayapku, terbang ke angkasa dan kembali menjelajahi
bumi untuk melihat � lihat keadaan di sana. Dalam hatiku aku berkata, hai manusia
lihatlah, inilah bakal tanah yang akan diserahkan kepadamu. Tanah yang permai dan
kudus. Dan dalam diriku ada sedikit rasa sedih, suatu saat nanti harus rela
menyerahkan semua ini kepada manusia itu.
Tapi, aku perecaya, allah maha mengetahui dan maha bijaksana.
Pada suatu hari datanglah para malaikat Allah menghadap Allah dan di
antara mereka datanglah juga aku, Lucifer. Dan Allah duduk di takhtaNya yang
nampak bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi
takhta itu gilang � gemilang bagaikan zamrud rupanya. Dan sekeliling takhta itu
ada dua puluh empat takhta, dan di takhta � takhta itu dipersiapkan bagi dua puluh
empat malaikat utama, termasuk aku.
Kami semua memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala. Rambut kami
semua memang putih bersinar � sinar, sehingga kami juga sering disebut dengan �dua
puluh empat tua � tua.� Kami inilah yang sering disebut para allah dan para
pengamat (watchers). Kami berkumpul di Taman Eden, dekat sumber sungai air
kehidupan, tempat di mana takhta Allah ada. Dan di hadapan takhta itu ada lautan
kaca bagaikan kristal, di tengah � tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada
empat mahkluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan disebelah belakang.
Dari dua puluh empat malaikat, ada tiga malaikat utama, yakni aku sendiri,
Mikhael dan Gabriel. Sementara sisanya dua puluh satu malaikat berada di bawah
kami bertiga, di mana masing � masing memimpin tujuh malaikat. Aku membawahi tujuh
malaikat, Mikhael membawahi tujuh malaikat dan demikian pula dengan Gabriel. Jadi
jumlah keseluruhannya adalah dua puluh empat malaikat. Tujuh adalah angka yang
istimewa bagi allah.
Seperti biasa, bertanyalah Allah kepadaku: �Dari mana engkau?� Lalu
jawabku kepada Allah: �Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.� Kemudian
setelah itu Allah berkata kepada kami semua, para malaikat � malaikatNya,
�Tidakkah engkau memperhatikan hambaKu, Adam? Tiada ciptaan lain yang sesempurna
dia.�
Kami semua bersorak memuji � muji Allah: �Kudus, kudus, kuduslah Allah,
Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.� Dan kemudian
tersungkurlah kami semua di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan kami
menyembah Dia yang hidup sampai selama � lamanya. Dan kami melemparkan mahkota
kami di hadapan takhta itu, sambil berkata: �Ya Tuhan Allah dan Allah kami, Engkau
layak menerima puji � pujian dan hormat dan kuasa, sebab Engkau telah menciptakan
segala sesuatu, dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan.�
Bersamaan dengan itu terdengarlah suara semua makhluk yang di sorga dan
yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di
dalamnya berkata: �Bagi Dia yang duduk di atas takhta, adalah puji � pujian dan
hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama lamanya!�
Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening. Kami semua bangkit berdiri
kembali. Kemudian Allah memanggil Adam dan berkata kepada para malaikat,
�Bersujudlah kamu semua kepada Adam.�
Aku, Lucifer, terkejut mendengar perintah itu. Bukankah hanya kepada Allah
aku boleh bersujud? Mengapa Allah memperintahkan kami untuk sujud kepada Adam?
Dalam hatiku tak bisa menerima perintah ini. Terlebih sebelumnya, aku memang
memendam suatu perkara tentang Adam ini.
Malaikat Mikhael dan Gabriel langsung bersujud kepada Adam, diikuti dengan
malaikat � malaikat yang dipimpin oleh mereka. Sementara aku, masih diam termangu
� mangu. Rupanya, ketujuh malaikat yang berada dalam kelompokku menunggu apa yang
hendak aku perbuat. Aku memandang kepada Allah, dan Allah juga memandang kearahku.
Aduh, sungguh aku tak kuat memandangnya.
Kemudian Allah berfirman: �Apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada
Adam di waktu Aku menyuruhmu.�
Aku, Lucifer, terkejut mendapat pertanyaan itu dan untuk beberapa saat
menjadi bingung. Kalau aku jawab, bahwa aku hanya mau sujud kepada Allah, bukankah
Dia yang memerintahkan aku untuk bersujud kepada manusia itu. Tapi kalau aku sujud
kepada manusia itu, berarti aku melanggar perintahNya bahwa hanya boleh sujud
kepadaNya saja. Jawaban apa yang harus aku berikan?
Allah memandang ke arahku dan menanti jawaban yang keluar dari mulutku.
Entah kenapa, waktu itu, secara tak sadar aku berkata: �Aku sekali � kali tidak
akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering
yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.� Sebenarnya, pertama kali aku
menjawab itu, bukan karena manusia itu dibuat dari tanah sehingga aku tidak mau
sujud, namun aku tidak sujud selain kepada Allah.
Tapi Allah berfirman lagi: �Sujudlah kepada Adam!�
Aku kemudian memberanikan diri untuk bertanya: �Mengapa aku harus bersujud
kepada Adam?�
Allah menjawab: �Sebab dia lebih mulia daripada engkau�.
Aku menjawab: �Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sendang dia Engkau ciptakan dari tanah.�
Kali ini, Allah menjadi murka: �Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai
Lucifer, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang
mengalahkan bangsa � bangsa!�
Beberapa saat terjadi kegaduhan di antara para malaikat. Belum pernah
sepanjang sejarah, Allah murka sedemikian hebat. Aku sedih mendapat murka Allah,
namun hatiku penuh dalam kebimbangan. Bagiku, tak patut untuk sujud selain kepada
Allah, meski Allah yang menyuruhku sekalipun. Allah telah murka. Aku memandang
Gabriel dengan keinginan agar ia mau membantuku, setidaknya meredakan murka Allah.
Namun dia diam saja. Mikhael juga sama, bahkan ia telah membuang muka dari padaku.
Sementara Adam yang berdiri di tengah � tengah kami hanya diam saja, tak tahu apa
yang hendak dilakukannya. Terlebih, dia memang belum tahu tentang apa � apa.
Allah kemudian berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia siap
menghakimi aku.
Seumur hidupku tak pernah mengalami hal demikian. Aku merasa apa yang aku
lakukan benar dan aku justru merasa diperlakukan dengan tidak adil. Jangankan
sujud kepada Adam, sujud kepada Mikhaelpun aku tak akan mau. Entah mengapa Mikhael
dan Gabriel mau sujud kepada Adam. Aku sungguh tak mengerti. Kalau alasannya
adalah karena Adam lebih mulia daripadaku, apakah dengan demikian aku harus wajib
bersujud kepadanya? Bagiku, yang mulia hanyalah Allah penciptaku.
Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi.
Dipanggilnya aku bersama ketujuh malaikatku kehadapanNya, dan kemudian aku
bersujud menyembahNya sambil berkata: �Siapakah yang seperti Engkau, ya Allah?
Siapakah yang seperti Engkau, mulia karena kekudusanMu, menakutkan karena
perbuatanMu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban.�
Allah bertanya kepadaku: �Hai Lucifer, apakah yang menghalangi kamu sujud
kepada yang telah Ku � ciptakan dengan kedua tangan � Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang � orang yang lebihtinggi?�
Jawabku: �Sudah kukatakan pada Engkau, Ya Allahku. Aku sekali � kali tidak
akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering
yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Bukankah ada tertulis bahwa aku
harus menyembah Tuhan, Allahku, dan hanya kepada Engkau aku berbakti.�
Di sinilah letak kesalahpahaman itu, yang baru kusadari setelah lama
kemudian. Aku menyatakan tidak akan sujud kepada manusia karena hanya kepada Allah
saja aku bersujud, namun rupanya Allah menganggap aku sombong dengan mengatakan
bahwa aku lebih mulia dari manusia yang diciptakan dari tanah liat kering itu.
Allah berfirman: �Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi
terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar � benar
Aku akan mengisi neraka dengan kamu semua.�
Aku benar � benar terkejut. Hukuman yang diberikan kepadaku sungguh berat
untuk suatu perbuatan yang bagiku secara prinsip adalah benar. Tapi aku tahu,
sekali Allah berfirman, maka itu akan berlaku selamanya. Hatiku menjadi berontak
karenanya.
Aku menjawab: �Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar �
benar akan menghalangi � halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku
akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari
kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur maupun
taat.�
Kemudian Allah memuliakan Adam dan kelak keturunannya, Allah berfirman:
�Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik � baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan mahkluk yang telah Kami ciptakan.�
Aku berkata: �Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan
atas diriku Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat,
niscaya benar � benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil.�
Alah berfirman kepadaku: �Kuberi tangguh waktumu hingga hari kiamat dan
kuberi kuasa kepadamu atas orang � orang yang tidak beriman.�
Aku menjawab: �Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba � hambaMu yang mukhlas di antara mereka. Aku benar � benar akan
mengambil dari hamba � hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan untukku, dan
aku benar � benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan � angan
kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka memotong telinga � telinga binatang
ternak, lalu mereka benar � benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka merobah
ciptaan Allah, lalu benar � benar mereka merobahnya. Aku akan justru membuat
merekalah yang akan sujud kepadaku!�
Allah berfirman: �Maka yang benar adalah sumpah � Ku dan hanya kebenaran
itulah yang Ku � katakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka dengan jenis
kamu dan dengan orang � orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya.�
Kemudian Allah berfirman kepada Adam: �Hai Adam, sesungguhnya ini,
Lucifer, adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali � kali janganlah
sampaikan ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi
celaka.�
Allah lalu memandang kepadaku dan berfirman: �Kamu adalah allah, dan
termasuk anak � anak Yang Maha Tinggi kamu sekalian. Namun seperti manusia kamu
akan mati dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.�
Tak ada rasa sedih lagi di hatiku, justru muncul rasa geram yang mulai
membakar hatiku. Aku berkata kepada ketujuh malaikat penghulu yang bersama dengan
aku: �Marilah kita dudukin temapat � tempat kediaman Allah!�
Rupanya tak ada yang tersembunyi bagi Allah, kemudian Allah berfirman:
�Demikiankah engkau mengadakan pembalasan terhadap Aku, hai makhluk yang bebal dan
tidak bijaksana? Bukankah Aku Bapamu yang mencipta engkau, yang menjadikan dan
menegakkan keadilan?�
Tuhan berfirman: �Pergilah, barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu,
maka sesungguhnya neraka adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang
cukup. Dan mulai hari ini engkau akan disebut dengan nama Iblis!�
Kemudian pergilah aku dari hadapan Allah, bersama ketujuh malaikat
penghulu yang ada di bawah kekuasaanku. Kepergianku telah menyeret sepertiga dari
bintang � bintang di langit dan turunlah kami ke bumi. Jumlah kami yang pergi
adalah delapan malaikat penghulu, tujuh adalah malaikat yang berada dalam
kepemimpinanku, dan jumlahnya sepertiga dari dua puluh empat malaikat utama yang
mengelilingi Takhta Allah. Dan masing � masing dari tujuh malaikat penghulu itu
memimpin ribuan tentara surga yang ikut pula bersama � sama dengan aku. Jumlah
kami begitu banyak, dan kepergian kami ke bumi bagai kilat yang memancar dari
langit.
Dalam hatiku aku berkata: �Aku hendak naik ke langit, aku hendak
mendirikan takhtaku mengatasi bintang � bintang Allah, dan aku hendak duduk di
atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian
awan � awan, hendak menyamai yang Maha Tinggi!�
Kemudian aku berteriak: �Akan kubuat bumi gemetar dan kerajaan � kerajaan
bergoncang serta kubuat dunia seperti padang gurun, dan kelak akan kuhancurkan
kota � kotanya!�
Pada hari itu, aku, Lucifer, menyatakan permusuhan dengan penciptaku.
Walau aku sudah diusir dari surga, kepadaku telah diserahkan kuasa untuk
mengatur manusia. Waktuku memang ditangguhkan hingga akhir zaman. Dan tempat di
mana ada manusia, aku dengan bebas boleh berada di sana. Dan di Taman Eden, ada
dua manusia. Dan oleh kuasa Allah, aku mencobai mereka. Waktu itu mereka keduanya
telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Allah mengajarkan banyak hal kepada Adam dan Allah berfirman: �Hai Adam,
diamilah oleh kamu dan isterimu di taman ini, dan makanlah makanan �makanannya
yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati
pohon ini. Dan ingatlah akan pesanku ini, bahwa sesungguhnya Iblis adalah musuh
bagimu dan bagi isterimu, maka sekali � kali janganlah sampaikan ia mengeluarkan
kamu berdua dari taman ini, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.�
Adam mengetahui dengan benar kejadian dahulu, yaitu ketika aku menolak
sujud kepadanya dan diusir dari surga ini. Oleh karena itu, lebih baik bagiku
untuk tidak tampil dalam wujudku yang sesungguhnya, Lalu aku masuk dalam tubuh
ular, yaitu yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
Allah.
Aku dalam wujud ular berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah
berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?�
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: �Buah pohon � pohonan dalam
taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah � tengah
taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun raba buah itu, nanti kamu
mati.�
Aku kemudian berkata kepada perempuan itu lagi: �Sekali � kali kamu tidak
akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti para allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat.�
Perempuan itu menjawab: �Bukankah kepada Adam, suamiku, Allah telah
berfirman: Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan
buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.�
Aku tidak kehabisan akal dan kemudian membujuk mereka dengan berkata :
�Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon itu dan keadaan yang tidak akan
binasa. Allah kamu sebenarnya tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan
supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal.�
Aku kemudian bersumpah kepada keduanya dengan meyakinkan: "Sesungguhnya
aku adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua, percayalah
kepadaku.�
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia
mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang
bersama � sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka keduanya memakan dari
buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat � auratnya dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun � daun yang ada di taman Eden.
Bersamaan dengan mereka makan buah itu, aku segera pergi meninggalkan
mereka dengan sangat puas. Aku berkata dalam hatiku sambil tertawa: �Telah jatuh
dia. Durhakalah Adam kepada Allah dan sesatlah ia.� Aku tinggalkan ular itu disana
yang tak tahu apa yang telah dilakukannya.
Ketika mereka mendengar bunyi langkah Allah, yang berjalan � jalan dalam
taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap
Allah di antara pohon � pohonan dalam taman. Tetapi Allah memanggil manusia itu
dan berfirman kepadanya: �Di manakah engkau?�
Adam menjawab: �Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini,
aku menjadi takut, karena aku telanjang. Sebab itu aku bersembunyi.�
FirmanNya: �Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang?
Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?�
Adam menjawab: �Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi
dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.�
Kemudian berfirmanlah Allah kepada perempuan itu: �Apakah yang telah
kauperbuat ini? Bukankah Aku telah melarang kamu berdua makan buah dari pohon itu
dan Aku katakan kepadamu: Sesungguhnya Iblis itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua.�
Mereka kemudian berkelit bahwa bukan iblis yang menyuruh mereka dengan
berkata: � Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.�
Lalu berfirmanlah Allah kepada ular itu: �Karena engkau berbuat demikian,
terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan;
dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kau makan seumur
hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau
akan meremukkan tumitnya.�
Ular yang tak tahu apa � apa itu mendapatkan hukuman dari Allah.
FirmanNya kepada perempuan itu: �Susah payahmu waktu mengandung akan
Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau
akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.�
Lalu firmanNya kepada Adam: �Karena engkau mendengar kan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan
makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri
yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh � tumbuhan dipadang akan menjadi
makananmu, dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali
lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan
engkau akan kembali menjadi debu.�
Allah telah mengutuk bumi. Bumi yang indah permai bagaikan surga telah
dikutukNya. Tak lagi ada kekudusan di muka Bumi. Dan kalau tak ada kekudusan, kita
tak akan dapat melihat Allah.
Aku sendiri tak menyangka bahwa Allah akan sampai mengutuk tanah Bumi ini
karena perkara itu. Sampai kinipun aku tetap berharap agar di atas Bumi ini
kembali seperti di dalam surga, menjadi tempat kudus.
Berfirmanlah Allah dalam sidang ilahi: �Sesungguhnya manusia itu telah
menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka
sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon
kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama � lamanya.�
Dan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk
isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
Lalu Allah mengusir mereka dari taman Eden supaya mengusahakan tanah dari
mana ia diambil. Lalu keduanya digelincirkan dari taman itu dan dikeluarkan dari
keadaan semula dan Allah berfirman: �Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh
bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup
sampai waktu yang ditentukan.�
Keduanya berkata: �Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri,
dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya
pastilah kami termasuk orang � orang yang merugi.�
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhan � nya, maka Allah
menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Kemudian Allah berfirman: �Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang
petunjuk � Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk � Ku, niscaya
tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.�
Inilah kalimat yang diberikan Allah kepada Adam: �Hai Adam, janganlah
sekali � kali Kamu dapat ditipu lagi oleh iblis sebagaimana ia telah mengeluarkan
kamu berdua dari surga. Sesungguhnya ia dan pengikut � pengikutnya melihat kamu
dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Mereka adalah gaib bagimu.
Dan mereka adalah pemimpin � pemimpin bagi orang � orang yang tidak beriman. Namun
camkanlah ini dalam hatimu dan beritahukan turun temurun: Sesungguhnya neraka itu
benar � benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka dan pengikut � pengikut
iblis semuanya. Kelak, dari keturunanmu, seorang perempuan muda mengandung dan
akan melahirkan seorang anak laki � laki, dan ia akan dinamakan Imanuel. Dialah
yang akan membuat engkau dan keturunanmu yang beriman kepadaKu, kembali ke keadaan
semula, seperti di dalam Taman Eden.�
Setelah kepergian Adam, Allah berdiri dalam sidang ilahi dan berfirman:
�Dan sesungguhnya telah Kuperintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa akan
perintah itu, dan tidak Kudapati padanya kemauan yang kuat. Dan aku memerintahkan
kepada kamu semua, agar menjaga mereka dan keturunannya dari gangguan Iblis.�
Seluruh penghuni surga bersorak: �Betapa dahsyatnya segala pekerjaanMu.
Oleh sebab kekuatanMu yang besar, musuhMu tunduk kepadaMu. Seluruh bumi sujud
menyembah kepadaMu, dan bermazmur bagiMu, memazmurkan namaMu.�
Allah berfirman: �JanjiKu kepada orang � orang yang beriman serta beramal
saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. Adapun orang � orang
yang beriman kepadaKu dan berpegang teguh kepada perintahKu, niscaya Aku akan
masukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dan limpahan karuniaKu. Dan Aku akan
menunjuki mereka kepada jalan yang lurus untuk sampai kepada � Ku.�
Tapi aku, Lucifer, akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan maksiat
di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Itulah janjiku,
sekarang sampai hari kiamat nanti. Hari ini, aku merayakan kemenangan pertamaku,
bersorak � sorak memecah keheningan yang ada di bumi. Dan aku berteriak: �Inikah
orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya benar � benar akan aku
sesatkan keturunannya!�
Allah ada di dalam baitNya yang kudus, mataNya mengamat � amati, sorot
mataNya menguji anak � anak manusia, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari
Allah.
Aku, Lucifer, Putera Fajar yang gilang gemilang. Aku menguasai seluruh
bumi ini beserta isinya. Aku mempunyai kuasa untuk menyesatkan manusia. Aku yang
paling cerdik di antara segala makhluk. Aku adalah malaikat ciptaan Allah yang
paling mulia. Dan aku adalah Terang. Dan sesungguhnya, pada mulanya akulah
pemegang kuasa terang itu. Tanpa aku, tak ada terang itu. Hanya ada gelap gulita
menyelimuti jagad raya.
Aku berkata jujur tentang hal ini. Bukankah aku juga dikenal sebagai dewa
matahari? Di tempat lain ada yang mengenalku sebagai dewa api? Bukankah banyak
yang menyembah bulan dan bintang? Itu semua menunjukkan hakekatku, adalah terang.
Tak akan ada manusia yang menyembah sesuatu yang gelap, justru mereka menyembah
segala hal yang bersinar terang. Dan itu adalah aku.
Allah telah mengganti namaku dengan Iblis, karena aku dianggap lawan
bagiNya. Sebenarnya aku bukan lawan bagiNya. Adalah mudah bagiNya untuk
memusnahkan aku. Hal ini yang sering membuat aku heran, mengapa aku tetap
dibiarkan ada. Ataukah hukuman yang aku terima ini lebih menyiksa dari sekedar
kematian? Bagiku kini, tujuanku hanya satu: membuat manusia mau sujud kepadaku.
Bukankah aku dulu diminta sujud kepada manusia itu. Sekarang sebagai balasnya,
merekalah yang harus sujud kepadaku.
Memang, tidak mudah untuk meminta Adam dan istrinya untuk sujud kepadaku.
Adam tahu persis tentang pengadilan terhadapku, sementara Hawa, istrinya, masih
sakit hati karena tertipu dulu.
Setelah Allah menghalau kedua manusia itu dari Taman Eden, Adam bersetubuh
dengan isterinya, dan mengandunglah perempuan itu. Lahirlah seorang anak laki �
laki, dinamainya anak itu Kain. Dialah anak laki � laki sulung Adam.
Jalan menuju ke Taman Eden sudah tertutup dan Allah menempatkan beberapa
kerub dengan pedang yang bernyala � nyala dan menyambar � nyambar, untuk menjaga
jalan ke pohon kehidupan. Aku sendiri tidak mudah untuk bisa masuk ke sana.
Sesungguhnya bila aku mencoba menembus ke sana, maka aku mendapatinya penuh dengan
penjagaan yang kuat dan panah � panah api. Tidak mudah untuk memasuki tempatNya
yang kudus, kecuali dengan seizinNya.
Selanjutnya, Adam dan Hawa mempunyai seorang lagi yang dinamakan oleh
mereka: Habel. Mereka berdua adalah dua laki � laki yang gagah. Habel menjadi
gembala kambing domba, sementara kain menjadi seorang petani.
Aku waktu itu melihat, Kain bekerja dengan keras. Dia mengolahnya tanah
yang gersang yang telah dikutuk Allah sehingga bisa ditanami. Peluhnya menetes ke
bumi ini dan dia nampak tak kenal putus asa. Sementara itu, di tempat yang lain,
aku melihat Habel dengan santai duduk di bawah pohon sambil mengamat � amati
kambing dombanya.
Sungguh dua bentuk kehidupan yang berbeda antara adik dengan kakaknya. Si
Adik tampak bermalas � malasan, sementara kakaknya bermandikan peluh keringat yang
tak jarang kakinya harus luka karena terantuk batu yang tajam. Namun usaha Kain
tidaklah sia � sia. Hasil tanah olahan Kain membawa hasil yang baik. Ia melakukan
panen dengan perasaan gembira. Ia mengucapkan syukur kepada Allah bahwa hasil
kerjanya membuahkan hasil yang berlimpah.
Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari
hasil tanah itu kepada Allah sebagai korban persembahan. Kain mengumpulkan biji �
bijian hasil dari ladang pertaniannya. Dikumpulkan batu � batu yang besar dan
dibuatnya sebuah mezbah.
Sementara itu, adiknya Habel melihat dengan seksama apa yang dilakukan
oleh kakaknya itu dari kejauhan. Ia kemudian mendekat dan meniru apa yang
diperbuat kakaknya. Ia mengambil batu dan dibuatnya juga sebuah mezbah. Habel
kemudian mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya,
yakni lemak � lemaknya. Kedua kemudian bersyukur memuliakan Allah.
Aku waktu itu berada di dekat mereka. Dalam keadaan gaib, mereka tak dapat
melihat aku. Di sini aku tak mengerti, apa yang menjadi kehendak Allah. Ia
mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, sementara korban persembahan
Kain yang dikerjakannya dengan susah payah sama sekali tak diindahkanNya. Maka
pantaslah kalau hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Aku kasihan
melihatnya. Sebab sesungguhnya, aku selalu merasa kasihan kepada manusia yang
diperlakukan secara tak adil. Itu karena, aku sendiri merasa diperlakukan secara
tak adil.
Rupanya Allah mengetahui bahwa Kain merasa kesal. Firman Allah kepada
Kain: �Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri,
jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah
mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa
atasnya.�
Kain masih memendam perkara itu sampai beberapa lama. Ia tak dapat
mengerti, mengapa korban persembahannya tidak diterima? Ataukah Allah memang lebih
menyukai korban bakaran lemak kambing domba? Hatinya terus memberontak. Mengapa
Allah tidak menerima saja kedua korban persembahan itu?
Kemudian Kain berkata: �Barangkali Allah menuntut persembahan yang lebih
dari sekedar butir � butir gandum? Pastilah Allah mau menerima persembahanku yang
lain, yang jauh lebih istimewa dari sekedar kambing domba?�
Apa yang dipikirkan selanjutnya, aku tak pernah tahu. Aku memang tidak
diberi kemampuan untuk mengetahui apa yang ada dalam hati manusia. Namun rupanya,
dalam diri Kain terjadi pergolakan hebat. Aku sendiri bertanya � tanya, korban
apakah yang kiranya akan dipersembahkan Kain kepada Allah? Setidaknya, agar Allah
mau lebih memperhatikan dirinya yang telah bersusah payah mengusahakan tanah ini,
seperti yang diperintahkan Allah sendiri kepada Adam, ayahnya.
Suatu hari, kain berkata kepada Habel, adiknya: �Marilah kita pergi ke
padang.�
Adiknya mengikuti ajakan kakaknya. Di tengah perjalanan, Kain berkata
kepada Habel: �Aku pasti membunuhmu!�
Habel terkejut dan bertanya kepada kakaknya: �Apa alasannya engkau hendak
membunuh aku?�
Kain menjawab: �Aku hendak mempersembahkan engkau kepada Allah. Bila
korban bakaran domba kambing diterima Allah, maka pastilah korban manusia akan
lebih disukaiNya.�
Habel menjawab: "Sesungguhnya Allah hanya menerima korban dari orang �
orang yang bertaqwa.�
Kemudian sambil berjalan, tiba � tiba Kain memukul Habel, adiknya itu,
lalu matilah Habel. Kain lalu membangun sebuah mezbah dan menaruh mayat adiknya
yang berlumuran darah ke atas mezbah itu dan kemudian ia memuliakan Allah. Kain
berteriak: �Allah, dengarkan Aku. Terimalah persembahanku ini.� Tapi Allah tidak
mendengar teriakan Kain itu, Hati Kain makin kesal dan ia kemudian mulai merasa
bersalah karena telah membunuh adiknya itu. Kain kemudian menjadi takut dan pulang
dengan perasaan hampa. Perasaan bersalahnya begitu menghantui, terlebih dia telah
membunuh adiknya dengan sia � sia. Rupanya Allah tak berkenan dengan apa yang
dilakukannya.
Dalam perjalanan pulang, Allah mendatangi Kain dan berfirman: �Di mana
Habel, adikmu itu?� Jawabnya: �Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?�
FirmanNya: �Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak
kepadaKu dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah
yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila
engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil
sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.�
Kain berkata kepada Allah: �Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat
kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi
dari hadapanMu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barang siapa yang
akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku.�
Firman Allah kepadanya: �Sekali � kali tidak! Barang siapa yang membunuhmu
akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat. �Kemudian Allah menaruh tanda pada
Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barang siapapun yang bertemu dengan dia.
Lalu kain pergi dari hadapan Allah dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah
timur Eden.
Sungguh, dalam peristiwa itu, aku sama sekali tidak turut campur. Bukan
akulah yang menyuruh Kain membunuh adiknya. Namun, apa yang dilakukan Kain,
menimbulkan gagasan bagiku. Aku akan membuat manusia sujud kepadaku dan aku akan
meminta korban persembahan manusia. Aku akan membuat banyak keajaiban sehingga
mereka patuh dan tergantung kepadaku. Aku akan membuat mereka menyembahku sebagai
dewa � dewa pujaan mereka dan untuk bantuan yang kuberikan kepada mereka, aku akan
menuntut korban darah dari darah manusia. Walau korban itu sendiri, sama sekali
tak ada gunanya untukku.
Dalam pengembaraan, Kain merasa putus asa. Aku kemudian menghampirinya dan
menolongnya. Aku beritahukan kepada dirinya bahwa aku menyukai korban yang
dilakukan olehnya. Dan untuk itu, aku berjanji kepadanya akan menjadi
pelindungnya. Di Tanah Nod, Kain mengawini seorang perempuan di sana. Setelah
bersetubuh dengan isterinya, maka mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan
Henokh. Kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh,
menurut nama anaknya.
Aku, Lucifer, yang berkuasa atas bumi dan segala isinya. Segala kerajaan
di muka bumi ini adalah milikku. Kepada bangsa � bangsa aku memperkenalkan diri
dengan berbeda � beda. Aku adalah sang Terang, tampil sebagai dewa matahari, dewa
api, dewa bulan dan lain � lain. Kepada manusia aku membuat berbagai keajaiban.
Dan sejak itulah korban darah manusia dilakukan sebagai tanda terima kasih mereka
kepadaku. Manusia itu, telah jatuh sujud kepadaku. Dan aku berteriak kepada Allah:
�Terangkanlah kepadaku inikah manusia yang Engkau muliakan atas diriku?
Sesungguhnya benar � benar akan aku sesatkan keturunannya semua!�
Inilah ketujuh malaikat utama yang ikut bersama dengan aku. Adapun nama �
nama mereka adalah sebagai berikut. Seorang bernama Semjaza atau Syawmiya. Dia
yang paling indah di antara ketujuh malaikatku. Kepadanya kuberi tugas untuk
menjaga dan mengamat � amati manusia. Dia sering menemui manusia dan menjelma
sebagai manusia yang memiliki paras yang indah. Dia bisa menjelma sebagai laki �
laki maupun sebagai perempuan, tergantung dari apa yang dikehendakinya.
Seorang lagi bernama Abadon, dialah malaikat yang kuberi tugas untuk
menjaga jurang maut. Dia bertugas menjaga agar roh orang yang mati dalam
kekuasaanku tidak akan bisa keluar lagi dari jurang maut. Namanya berarti perusak
dan dia berkuasa untuk membinasakan.
Seorang lagi bernama Beelzebul, dialah yang dikenal sebagai dewa badai dan
angin. Beelzebul mengendarai seekor naga besar yang berwarna merah padam yang
besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh
mahkota. Kepadanya kuberi juga kuasa untuk mengatur laut dan segala makhluk yang
ada di dalamnya. Dialah yang menjaga keselamatan para pelaut yang memberi sujud
kepadanya. Namun dia akan mengganggu bagi orang yang melewati laut tanpa
seizinnya. Tempat kediamannya ada di dasar laut yang dalam, dan di masa � masa
tertentu dia dengan naganya keluar dari laut.
Seorang lagi bernama Azazel, yang berarti penuh dengan kekuatan. Dialah
yang terkuat di antara ketujuh malaikatku. Kepadanya kuberi tugas untuk menjaga
bumi ini. Bila ada malaikat Allah yang hendak datang ke bumi ini, mereka harus
berhadapan terlebih dahulu dengan Azazel. Itulah sebabnya, sering malaikat Allah
tak dapat menjumpai manusia serta mengabulkan permohonan mereka. Bila itu terjadi,
berarti Azazel telah berhasil mengalahkan dan mengusir mereka.
Seorang lagi bernama Asyera. Dia kuberi tugas untuk menyuburkan tanah di
bumi yang telah menjadi gersang akibat kutukan Allah ini. Dia sendiri lebih suka
memperkenalkan diri sebagai sosok perempuan kepada manusia. Itulah sebab dia
dikenal sebagai dewi kesuburan.
Seorang lagi bernama Asytoret atau dikenal juga dengan nama Asthar � tu.
Dialah yang bertugas membantu manusia bila mengalami kesusahan. Dialah yang sering
memberikan kesembuhan secara ajaib. Dia juga merupakan sumber keajaiban bagi
manusia di zaman dahulu. Dia merupakan salah satu di antara malaikat � malaikatku
yang terkenal sepanjang masa.
Dan yang terakhir, bernama Terafim. Dialah yang membantu para ahli sihir
dan tukang tenung. Dia membantu mereka untuk membuat penyembuhan dan mengajarkan
mantra � mantra. Dan bersama Abadon membantu tukang tenung untuk memanggil roh
orang mati. Tetapi, untuk roh orang mati yang tidak dalam kuasa kami, yakni yang
beriman kepada Allah, Terafim menipunya dengan membawa malaikatnya ke hadapan
tukang tenung itu dan menyamar sebagai roh orang mati yang dimaksud.
Masing � masing dari mereka memimpin sejumlah malaikat lainnya dalam
jumlah yang sangat banyak. Aku mengatur mereka dengan baik. Tak satupun di antara
mereka yang saling melawan. Kerajaanku tidak terbagi � bagi dan tak pernah ada
yang berusaha melawan diriku. Itulah sebabnya kerajaanku dapat bertahan begitu
lama.
Jauh di sebelah utara, di kutub bumi, di sanalah pusat kerajaanku berada.
Tempat yang sunyi, putih dan bersih, itulah kesukaanku. Dari sana, aku mudah untuk
pergi ke manapun di seluruh penjuru bumi. Tempat kediamanku segalanya bersinar �
sinar terang. Kubuat seperti tempat kediaman Allah. Cahaya yang ada di kotaku sama
seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti
kristal. Walau hawa dingin menyelimuti di daerah itu, namun di tempat kediamanku
ada kehangatan.
Sesungguhnya, aku menyayangi manusia itu. Kepada mereka kuberi segala hal
yang mereka butuhkan. Seperti Allah juga meminta imbalan agar manusia selalu
memuliakan dan memuji � muji diriNya, demikian pula aku. Kepada yang mau sujud
kepadaku, aku akan membantu mereka, menyuburkan tanah mereka, menjaga mereka dan
membuat mereka dalam kemakmuran. Aku tak pernah berkeinginan untuk menghancurkan
mereka. Mereka semua adalah kepunyaanku.
Bumi aman dan damai dalam kekuasanku. Tak ada peperangan dan tak ada
permusuhan di antara manusia. Waktu itu, malaikatku yang paling dekat hubungannya
dengan manusia adalah Semjaza. Semjaza dan malaikat yang dipimpinnya adalah para
pengamat (watchers). Dan datanglah saat ketika anak � anak manusia telah berlipat
ganda sehingga pada saat itu lahirlah bagi mereka putri � putri yang cantik dan
rupawan. Kami dianggap dewa � dewi oleh manusia dan kami sanggup melakukan
keajaiban � keajaiban yang membuat mereka percaya kepada kami.
Begitu dekatnya para malaikat pengamat itu dengan manusia, kemudian
melihat dan menginginkan anak � anak perempuan itu, dan berkata satu sama lain:
�Mari, marilah kita memilih istri dari antara anak � anak manusia dan memberi kita
anak.� Dan Semjaza, pemimpin mereka, berkata kepada mereka: �Aku takut kalian tak
akan setuju untuk melakukan hal ini.� Dan mereka semua menjawabnya dan berkata:
�Marilah kita semua bersumpah, dan mengikat diri kita dengan suatu kutukan bersama
untuk tidak menghentikan rencana ini tapi untuk melakukannya.� Lalu mereka semua
bersumpah dan mengikat diri mereka dengan kutukan bersama atas sumpah itu.
Dan jumlah mereka semuanya dua ratus malaikat; yang turun pada masa Yared
di puncak Gunung Hermon, dan mereka menyebutnya Gunung Hermon, karena mereka telah
bersumpah dan mengikat diri mereka dengan kutukan bersama atas sumpah itu. Dan
inilah nama pemimpin � pemimpin mereka: Semjaza, pemimpin mereka, Samlazaz,
Araklba, Rameel, Kokablel, Tamlel, Ramlel, Danel, Ezeqeel, Baraqijal, Asael,
Armaros, Batarel, Ananel, Zaqiel, Samsapeel, Satarel, Turel, Jomjael dan Sariel.
Inilah pemimpin � pemimpin dan tiap kelompok terdiri dari sepuluh malaikat. Mereka
inilah yang kemudian hari dikenal sebagai malaikat yang jatuh ( Fallen Angels ).
Aku, Lucifer, membiarkan apa yang mereka kehendaki. Apa yang terbaik
menurut mereka adalah yang terbaik bagiku pula. Tak ada paksaan dan keharusan,
siapa yang ingin tetap ikut atau pergi dariku, selalu kuberi kebebasan.
Dan kemudian kedua � ratus malaikat itu mengambil istri, dan masing �
masing memilih satu, dan mulai bergaul dengan mereka. Dan mereka mengajarkan jimat
� jimat dan mantera � mantera. Mereka juga mengajarkan cara memotong akar �
akaran, dan memperkenalkan mereka dengan tetumbuhan. Dan istri mereka pun hamil,
dan mereka melahirkan raksasa � raksasa. Yang memakan habis semua hasil usaha
manusia. Dan ketika manusia tidak lagi mampu memelihara mereka, para raksasa itu
mengkhianati mereka dan mulai memakan manusia. Dan mereka mulai memakan burung,
dan hewan, dan binatang melata, dan ikan, dan saling memangsa, dan minum darah.
Sementara itu, Azazel mengajar manusia untuk membuat pedang, dan pisau,
dan perisai, dan baju zirah, dan mengajarkan kepada mereka logam � logam dari
tanah dan cara mengolahnya, dan kalung, dan hiasan � hiasan, dan penggunaan
antimon, dan cara menghias kelopak mata, dan segala jenis batu mulia, dan segala
ramuan pewarna.
Semjaza mengajarkan mantera � mantera, dan cara memotong akar, Armaros
penyelesaian mantera � mantera, Baraqijal mengajarkan astrologi, Kokabel
menerangkan tentang rasi � rasi bintang, Ezeqeel pengetahuan tentang awan, Araqiel
tanda � tanda bumi, Shamsiel tanda � tanda matahari, dan Sariel perjalanan bulan.
Rupanya, malaikat penghulu Allah, Mikhael dan Gabriel tidak suka atas apa
yang dilakukan oleh manusia. Mereka bersama dengan malaikat lain, Uriel dan
Raphael, melihat ke bawah dari surga dan melihat apa yang dilakukan di bumi.
Mereka berkata satu sama lain: �Manusia yang ada di Bumi ini telah seluruhnya
mengikuti Lucifer dan anak buahnya.� Dan mereka berkata kepada Allah: �Tuan segala
tuan, Tuhan segala tuhan, Raja segala raja, dan Tuhan segala masa, tahta kebesaran
� Mu berdiri di atas generasi � generasi sepanjang masa, dan nama � Mu kudus dan
berjaya dan diberkati sepanjang segala zaman! Kau telah membuat segala benda, dan
kuasa atas segalanya milik � Mu: dan semua ciptaan adalah telanjang dan terbuka di
mata � Mu, dan Kau melihat segalanya, dan tak ada yang dapat menyembunyikan diri
dari � Mu. Kau melihat apa yang telah dilakukan Lucifer, Semjaza dan Azazel, yang
telah mengajarkan kejahatan di bumi dan membuka rahasia � rahasia abadi yang telah
dilindungi di surga, yang sangat ingin dipelajari manusia.�
Aku mengetahui fitnah mereka. Kami sama sekali tidak mengajarkan
kejahatan. Justru kami mengajarkan pengetahuan kepada manusia. Salahkah kami bila
kami memberi pengetahuan dan memberi rahasia � rahasia surga? Bukankah aku pula
yang membuat manusia mengerti tentang yang baik dan yang jahat? Bagaimana jadinya
manusia tanpa pengetahuan yang baik dan yang jahat? Mengetahui tentang yang baik
dan jahat berarti sama dengan malaikat � malaikat Allah. Bukankah setelah Adam dan
istrinya mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, Allah sendiri berfirman:
�Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang
yang baik dan yang jahat.� Inilah yang aku herankan, bila Allah di masa itu tidak
suka karena manusia menjadi seperti � Nya, apakah benar bila di akhir zaman nanti
manusia akan diperkenankan menjadi seperti � Nya?
Lalu Sang Maha Tinggi, sang Kudus dan Maha Besar berfirman dan mengirim
Uriel kepada putra Lamekh: �Pergilah kepada Nuh dan beritahu kepadanya dalam nama
� Ku dan katakan: Sembunyikan dirimu! dan beritahu kepadanya akhir yang sudah
mendekat. Bahwa seluruh bumi akan dihancurkan, dan sebuah air bah akan datang
kepada seluruh bumi, dan akan menghancurkan semua yang di atasnya. Dan sekarang
perintahkan kepadanya bahwa ia boleh melarikan diri dan benihnya boleh dilindungi
untuk seluruh generasi di dunia.�
Dan lagi Tuhan berfirman kepada Raphael: �Ikat kaki dan tangan Azazel, dan
lemparkan dia ke dalam kegelapan, dan gali lubang di padang pasir, yaitu di
Dudael, dan lemparkan dia ke dalamnya. Dan tempatkan dia di atas batu yang kasar
dan tajam, dan selimuti dia dengan kegelapan, dan biarkan dia di situ selamanya,
dan tutupi wajahnya sehingga ia tak dapat melihat cahaya. Dan pada hari
penghakiman besar ia akan dilemparkan ke dalam api.�
Allah berfirman: "Sembuhkan bumi yang telah dikotori para malaikat
Lucifer, dan umumkan penyembuhan bumi, sehingga mereka dapat menyembuhkan wabah,
dan sehingga semua anak manusia tidak musnah karena semua rahasia yang telah
dibuka dan diajarkan para Pengamat pada anak � anak mereka. Dan seluruh bumi telah
tercemar melalui pekerjaan � pekerjaan yang diajarkan Azazel: semua dosa adalah
miliknya.
Dan kepada Gabriel, Allah berfirman: �Hakimi para anak haram dan orang �
orang jahat, dan anak � anak hasil perzinahan, dan musnahkan anak � anak hasil
perzinahan dan anak � anak para Pengamat dari antara manusia dan perintahkan
mereka untuk maju. Kirim mereka melawan sesamanya agar mereka saling menghancurkan
di medan perang. Untuk berhari � hari mereka tak akan memiliki apa � apa. Dan tak
satu permintaan pun dari mereka juga ayah mereka kepadamu yang boleh dikabulkan
kepada ayah mereka atas nama mereka, karena mereka mengharapkan kehidupan abadi,
dan bahwa setiap orang dari mereka dapat hidup lima ratus tahun lamanya.�
Dan Tuhan berfirman kepada Michael: �Pergilah, ikat Semjaza dan kawan �
kawannya yang telah menyatukan diri dengan wanita dan dengan demikian mencemari
diri mereka dengan wanita � wanita itu dalam ketidaksucian mereka. Dan ketika anak
� anak mereka telah saling membunuh, dan mereka telah melihat pemusnahan orang �
orang yang mereka cintai, ikat mereka erat � erat untuk tujuh puluh generasi dalam
relung � relung dunia, hingga hari penghakiman dan penutupan mereka, hingga
penghakiman abadi diselesaikan. Pada hari itu mereka akan dituntun ke jurang api :
dan kepada siksaan dan penjara di mana mereka akan dikurung selamanya. Dan
siapapun yang akan dikutuk dan dimusnahkan mulai saat itu akan diikat bersama
mereka hingga akhir segala generasi. Dan hancurkan roh mereka yang jahat dan anak
� anak para Pengamat, karena mereka telah mengkhianati umat manusia. Hancurkan
semua kesalahan dari muka bumi dan hentikan semua pekerjaan Lucifer: dan biarkan
tumbuhan kebaikan dan kebenaran muncul. Dan itu adalah suatu berkat, kerja
kebaikan dan kebenaran akan ditanam dalam kebenaran dan kebahagiaan selama �
lamanya.�
Henokh, anak Yared keturunan Adam, tergolong orang yang dekat dengan
Allah. Dia mengetahui tentang rencana Allah bersama malaikat � malaikatnya. Ketika
bertemu Azazel, Henokh berkata kepadanya: �Azazel, kau tak akan mendapatkan damai,
sebuah hukuman berat telah dijatuhkan atasmu untuk mengikatmu.�
Azazel kemudian menemui aku dan menceritakan segalanya. Aku kemudian
menjadi amat murka karenanya. Seluruh malaikat penghulu kupanggil menghadap dan
segera berunding untuk mempersiapkan diri atas serangan para malaikat Allah
dibawah pimpinan Mikhael, Gabriel, Uriel dan Raphael.
Kemudian pada saatnya, Mikhael, penghulu malaikat Allah datang menantang
aku. Bersamanya ikut sejumlah besar bala tentara surga yang siap dengan pedang
yang bernyala � nyala.
Aku kemudian datang menemuinya dan berkata: �Bukankah Allah telah berjanji
memberi tangguh waktuku hinggal hari kiamat?�
Mikhael berkata: �Apa yang kau lakukan adalah keji di mata Allah!�
Aku bertanya: �Apa yang telah aku lakukan sehingga Allah menganggapku
keji?�
Katanya: �Kau telah membuka rahasia � rahasia abadi surga dan
mengajarkannya kepada manusia!�
Aku kembali bertanya: �Bagiku itu didak salah. Bukankah aku diberi kuasa
atas manusia?�
Kemudian Mikhael berkata dengan keras: �Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti!�
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat � malaikatNya
berperang melawanku. Ketika aku hendak menghadapi mereka, Beelzebul dengan naganya
tampil ke depan dan menyuruhku untuk segera pergi. Dia dan naganya serta dibantu
oleh malaikat � malaikatnya segera bertempur melawab Mikahel. Tetapi mereka tidak
dapat bertahan, jumlah mereka kalah banyak. Dan naga besar itu, dilemparkan ke
bumi, bersama sama dengan malaikat � malaikatnya. Namun berkat Beelzebul, kami
yang lain dapat menghindar dari pemusnahan.
Peperangan itu sama sekali tidak adil. Setidaknya, menurutku, Allah tidak
menepati janjinya dengan memberi aku kesempatan sampai pada akhir zaman. Namun
baru sebentar saja mereka sudah hendak memusnahkan aku, menyerangku dengan pasukan
yang sangat besar.
Aku, Lucifer, kemudian mundur bersama yang lain. Beelzebul gugur dengan
gagah beraninya. Itulah sebabnya, sejak kematiannya, orang � orang yang
menyembahnya tidak lagi mendapat keajaiban � keajaiban. Beelzebul telah
meninggalkan manusia untuk selama � lamanya. Kini, tak ada lagi yang menjaga
keselamatan para pelaut, tak ada lagi yang menjaga manusia.
Yang gugur dalam peperangan itu adalah Beelzebul, Asytoret dan Asyera.
Namun mereka akan tetap dikenang oleh manusia sampai selama � lamanya. Manusia
masih menghormati mereka dengan membuat patung � patung mereka serta memujanya.
Tapi sayang, mereka sudah tak dapat berbuat keajaiban lagi untuk manusia, karena
mereka telah tiada. Lebih dari tiga ratus ribu malaikatku mati dalam pertempuran
itu.
Azazel dan Abadon tertangkap oleh mereka. Seorang malaikat turun dari
sorga merebut anak kunci yang dipegang oleh Abadon dan kemudian memenjarakan
mereka di sana. Ia menangkap mereka dan mengikatnya. Lalu melemparkannya kedalam
jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya
jangan lagi berhubungan dengan manusia.
Peperangan itu berlangsung tidak lama. Rumah kediamanku di sebelah kutub
utara dihancurkan dengan menurunkan hujan belerang. Malaikat � malaikat itu sama
sekali tak peduli dengan keadaan manusia. Seluruh tempatku telah menjadi hangus
oleh belerang dan garam. Kutub utara yang dingin tiba � tiba menjadi sangat panas
sehingga melumerkan es yang ada di sana. Jadilah air bah meliputi bumi. Bumi
menjadi guncang dan bergetar karenanya. Pada hari itulah terbelah segala mata air
samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap � tingkap di langit. Dan
turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
Aku, Lucifer, bersama malaikat � malaikatku yang tersisa berusaha menolong
manusia sebisanya. Rupanya Allah juga berkenan menyelamatkan Nuh dan keluarganya
berserta hewan � hewan yang ada di bumi dengan memasukkan mereka ke dalam sebuah
bahtera. Dahsyatnya bencana itu tak pernah terjadi sebelum ini. Aku berteriak
kepada Allah: �Inikah keadilan yang hendak Kauciptakan? Inikah rahmat yang hendak
kau berikan kepada manusia? Mengapa kau mengingkari janji � Mu sendiri untuk
memberi tangguh waktuku hingga akhir zaman?�
Aku, Lucifer, menyayangkan kejadian ini. Sejumlah besar manusia yang tak
terbilang banyaknya mati dengan sia � sia. Mereka dimusnahkan karena telah
mengetahui rahasia � rahasia surga. Dan ketahuilah, ketika manusia itu musnah,
kami semua menangis, dan ratapan kami naik hingga ke surga. Sementara itu di
surga, malaikat � malaikat Allah bersorak � sorai merayakan kemenangannya sambil
memuji � muji Allah.
Sesungguhnya, manusia yang selamat dari bencana air bah itu tidaklah hanya
Nuh dan keluarganya saja. Semjaza telah berhasil menyelamatkan lebih dari dua
ratus ribu manusia dan membawanya ke tempat yang aman. Sebagian dari para raksasa
itu ada juga yang selamat dan kemudian mereka menetap di tanah Enak dan dikenal
sebagai orang Enak yang tinggi besar. Ada sebagain kecil yang kemudian tinggal di
tanah Gat, Emim dan Zamzumim. Keturunan mereka lebih kecil dari orangtuanya tapi
tetap saja merupakan raksasa bagi manusia pada umumnya. Tingginya ada yang
mencapai tujuh hasta.
Di antara raksasa itu dulu, banyak yang tewas dan tidak sedikit pula yang
tertangkap dan dijatuhkan ke jurang maut bersama dengan Abadon dan Azazel. Anak
Semjaza sendiri tak ada yang selamat dari pembantaian massal itu.
Terafim, yang membantu para ahli sihir dan tukang tenung, tinggal bersama
aku. Dia tetap membantu manusia untuk membuat penyembuhan dan mengajarkan mantra �
mantra dengan sembunyi � sembunyi. Tapi kini, dia tak kuasa lagi memanggil roh
orang mati karena kunci jurang maut dipegang oleh malaikat Allah. Namun demi
menyenangkan hati manusia, Terafim menyuruh malaikatnya untuk menyamar sebagai roh
orang mati yang diminta. Terafim dan malaikatnya ini yang dikenal oleh manusia
sebagai jin.
Sebenarnya kami semua ini dapat digolongkan sebagai jin. Bukankah jin
berarti tidak terlihat oleh mata atau berada dalam keadaan tersembunyi dari
pandangan manusia. Namun malaikat � malaikat Allah mempengaruhi manusia dan
mengatakan bahwa kami adalah roh � roh jahat yang ada di udara.
Sejak peristiwa itu, kami dikatakan sebagai penguasa kegelapan dan
penghulu � penghulu dunia yang gelap. Memang, kami harus senantiasa bersembunyi
dari para malaikat Allah. Namun perlahan tapi pasti, aku kembali menyusun kekuatan
untuk melakukan pembalasan. Bukankah Allah sendiri berfirman bahwa yang terpenjara
di jurang maut pada saatnya menjelang akhir zaman akan dilepaskan. Saat itulah,
aku akan menuntut balas.
Sebetulnya aku masih menyayangi manusia, terutama manusia yang
diperlakukan secara tidak adil. Mintalah kepadaKu, maka segalanya akan kuberikan
kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi akan menjadi kepunyaanmu. Bukankah
aku penguasa bumi ini sampai hari kiamat nanti. Akulah pemilik semua yang ada di
bumi ini. Sebab kalau tidak, mana mungkin aku berani menawarkan semua kerajaan di
dunia.
Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada siapa saja,
sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa
saja yang kukehendaki. Dan jika manusia mau sujud kepadaku, seluruhnya itu akan
menjadi miliknya. Kata � kataku ini dapat dipegang dan dipercaya. Aku tak mungkin
berbohong, sebab jikalau aku berbohong, tentu Yang Maha Tinggi akan mengetahuinya
dan memberi tahu kepada manusia bahwa aku bohong. Oleh karenanya, untuk melawan
diriku, Allah menjanjikan Kerajaan Surga kepada manusia, bukan kerajaan di bumi
ini. Padahal, bukankah Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifah di bumi
dan bukannya di surga? Dan aku sendiri menyangsikan, benarkah Allah akan
memberikan Kerajaan Surga kepada manusia pada saatnya nanti? Bukankah manusia dulu
sudah diusir dari sana karena telah menyerupai � Nya? Apakah itu bukan sekedar
janji yang kosong? Dan siapakah yang tahu akan kebenaran janji itu? Tapi biarlah,
tak ada yang akan mengetahui sampai hari kiamat nanti dan juga tak akan ada yang
tahu tentang bilamana kiamat terjadi. Hanya Allah saja yang mengetahui dan jangan
percaya begitu saja pada kata � kataku, sebab bukankah Allah sendiri telah
berfirman kepadamu, wahai manusia, bahwa aku, Lucifer, adalah pembohong sejak
awalnya.
Dengan tertangkapnya Azazel, bumi ini tak lagi memiliki penjaga yang kuat.
Malaikat Allah yang hendak datang ke bumi ini akhirnya menjadi bebas. Aku telah
menggantikan tugas Azazel kepada seorang malaikat lain, namun dia tidak sehebat
Azazel.
Allah berusaha mengambil kembali ciptaanNya, yakni manusia, yang telah
diserahkan kepadaku. Dia memilih manusia yang baik di mata � Nya. Sejak peristiwa
air bah itu, para malaikat sering mengunjungi bumi untuk mengawasi aku. Namun aku
berusaha untuk bangkit. Kubangun kembali tempat kediamanku jauh di utara.Kali ini,
kututupi dengan hamparan salju tebal sehingga tak mudah untuk ditemukan. Aku telah
menemukan lorong � lorong di bumi sehingga dengan mudah pergi ke suatu tempat
lewat lorong � lorong tersebut.
Melalui lorong itu aku bisa keluar langsung ke kawah � kawah gunung
berapi, baik yang ada di darat maupun yang ada di laut. Aku mudah menjumpai
manusia � manusia yang tinggal di daerah gunung dan hutan. Mereka memberi
persembahan kepadaku dengan melemparkan persembahan ke kawah gunung. Sebetulnya
itu tidak perlu. Kehadiran malaikat � malaikatku banyak di hutan � hutan, karena
di situ mereka tidak mudah untuk diketemukan malaikat Allah. Oleh karena itu,
banyak manusia menjumpai jin bila berada di hutan yang lebat. Aku juga membangun
beberapa tempat kediaman di dasar laut dan masing � masing penguasanya, kuberi
kebebasan untuk menjalankan apa yang terbaik menurut mereka.
Sebelum peristiwa itu, bumi ini dalam keadaan aman dan damai. Adapun
seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Sisa � sisa manusia yang masih
hidup setelah bencana air bah itu kemudian memutuskan untuk berkumpul di suatu
tempat. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di
tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang
lain: �Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik � baik.� alu bata
itulah dipakai mereka sebagai batu dan tergala � gala sebagai tanah liat.
Juga kata mereka: �arilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah
menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita
jangan terserak ke seluruh bumi.� Tujuan mereka membuat menara itu adalah agar
bila terjadi bencana air bah lagi, mereka semua secara bersama � sama akan bisa
selamat dengan naik sampai ke puncaknya.
Lalu turunlah malaikat Allah untuk melihat kota dan menara yang didirikan
oleh anak � anak manusia itu. Namun rupanya malaikat Allah melihat apa yang
dilakukan manusia itu tidak baik menurut pandangan mereka. Malaikat itu
memberitahu Allah dan kemudian Allah berfirman: �Mereka ini satu bangsa dengan
satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari
sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat
terlaksana. Baiklah kalian turun dan mengacau balaukan di sana bahasa mereka,
sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing � masing.� Demikianlah mereka
diserakkan Allah dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota
itu.
Aku jadi teringat apa yang disampaikan oleh Azazel tentang berita yang
didengarnya melalui Henokh. Henokh mengatakan bahwa mengetahui Allah berfirman
kepada Gabriel: �Kirim mereka melawan sesamanya agar mereka saling menghancurkan
di medan perang. Untuk berhari � hari mereka tak akan memiliki apa � apa.�
Aku, Lucifer, sama sekali tidak berbohong akan hal ini. Bukankah Firman
Allah ini ada dalam kitab � kitab nenek moyangmu. Ketahuilah, bahwa yang
menyebabkan perselisihan di antara manusia, yang menyebabkan permusuhan dan
peperangan bukanlah aku. Dan ketahuilah kini, siapa sebenarnya yang berkeinginan
agar manusia saling melawan dan menghancurkan sesamanya. Kadang aku jadi
meragukan, apakah Dia Yang Maha Tinggi adalah Allah yang sebenarnya? Ataukah
sebenarnya ada Allah yang sesungguhnya yang tak dapat dijelaskan dengan kata �
kata?
Ini yang selalu menjadi pertanyaanku. Mengapa Allah menyukai agar ada
perbedaan? Apakah hanya supaya manusia itu diserakkan sehingga memenuhi bumi?
Ataukah Allah tak suka bila manusia bersatu dan khawatir berontak terhadap � Nya
seperti aku? Dan mengapa Allah memerintahkan Gabriel untuk membuat permusuhan di
antara manusia? Semua itu tak bisa kumengerti. Dan herannya, malaikat � malaikat
Allah itu, patuh saja akan perintah Allah tanpa berpikir baik dan buruknya.
Mungkin, pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu telah ditebang oleh Allah,
supaya tidak ada lagi yang dapat menyamai diri � Nya.
Kedudukanku sebagai malaikat penghulu Allah telah diganti oleh malaikat
lain. Malaikat ini kudengar � dengar bernama YHWH. Aku tidak pernah mendengar
bagaimana manusia menyebut namanya secara pasti. Bahkan manusia sering hanya
menyebutnya dengan nama: adonai yang berarti Tuhan � ku. Namanya sering disebut
dengan Yahweh atau Yehovah. Namun menurutku, sebutannya yang benar adalah Yihwah
atau Syihwah. Dan dia memang dikenal pertama kali oleh Abraham di tanah Haran.
Boleh jadi, ketika Abraham ke tanah Kanaan, keturunannya tetap menyembah YHWH,
sementara ketika bangsa Arya menyerbu tanah Hindustan, mereka memperkenalkannya
sebagai Syihwah atau �iva.
Dialah pula yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir untuk ke tanah
Kanaan. Dialah malaikat Allah yang pencemburu dan mudah murka. Kekuasaannya memang
luar biasa dan dia mengatur manusia dengan tangan besi. Dialah juga yang menuntut
korban sembelihan domba dan lain � lainnya. Dia pernah berkata kepada Musa:
�Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagiKu persembahan khusus;
dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus
kepadaKu itu. Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas,
perak, tembaga; kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu
kambing; kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba � lumba dan kayu
penaga; minyak untuk lampu, rempah � rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan
dari wangi � wangian, permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan
untuk tutup dada. Dan mereka harus membuat tempat kudus bagiKu, supaya Aku akan
diam di tengah � tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu
sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah
harus kamu membuatnya. Semua itu adalah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawa
kamu sekalian.� (Keluaran 25:2-9 dan Keluaran 30:16)
Sungguh, pada waktu aku memimpin manusia, tak pernah meminta persembahan
sebanyak itu. YHWH ini mengendarai lembu jantan yang bersayap yang dinamakan kerub
atau ada juga yang menyebutnya buraq. Itulah sebabnya, banyak orang Israel yang
membuat patung lembu sebagai singgasananya dan untuk menyembahnya. Mereka
beranggapan bahwa dengan membuat patung lembu, tunggangan Tuhan mereka, maka Tuhan
mereka akan hadir. Namun rupanya dia tak suka disaingi oleh tungganggannya sendiri
dan murka bila ada manusia yang menyembah patung dan dianggapnya berhala. Tak
heran kalau di tanah Hindustan sendiri manusia menyembah lembu merah. Dia membuat
sepuluh peraturan atau perintah yang harus dipatuhi oleh manusia. Bila manusia
melaranggarnya maka manusia itu pasti akan dihukum olehnya.
Aku, Lucifer, sejak semula berusaha menjaga bumi ini dengan aman dan
damai. Manusia kuajarkan agar dapat mengupayakan tanah yang gersang ini. Memang,
bukan aku yang menciptakan semua yang ada di muka bumi ini, tapi, akulah yang
menjaga mereka. Jika tidak, dan bila memang aku dikatakan sebagai musuh manusia,
maka sudah sejak lama manusia akan kumusnahkan. Tetapi sesungguhnya, akulah
penjaga manusia dan akulah penguasa dunia ini, hingga pada saat itu, aku
dikalahkan oleh Mikhael dan bala tentaranya. Kemudian Allah memerintahkan malaikat
YHWH berkuasa di bumi. Malaikat YHWH memilih tempat kediaman di atas gunung Sinai
yang dianggap kudus baginya. Kadang aku juga bimbang, apakah malaikat YHWH yang
menggantikanku itu adalah atas perintah Allah sendiri atau bukan.
Inilah ciri pemerintahan malaikat YHWH. Dia sendiri berkata: �Demi Aku
yang hidup, Aku akan memerintah kamu dengan tangan yang kuat dan lengan yang
teracung dan amarah yang tercurah. Aku akan membawa kamu keluar dari tengah bangsa
� bangsa dan mengumpulkan kamu dari negeri � negeri, di mana kamu berserak dengan
tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan amarah yang tercurah, dan Aku akan
membawa kamu ke padang gurun bangsa � bangsa dan di sana Aku akan berpekara dengan
kamu berhadapan muka.�
Tidakkah engkau mengetahui bilamana malaikat YHWH murka? Buka dan bacalah
kitab � kitab yang telah ditulis oleh nenek moyangmu. Beginilah bila malaikat YHWH
murka: Bergoyang dan bergoncanglah bumi, dasar � dasar langit gemetar dan
bergoyang, oleh karena bernyala � nyala murkanya. Asap membubung dari hidungnya,
api menjilat keluar dari mulutnya, bara menyala keluar dari padanya. Ia menekukkan
langit, lalu turun, kekelaman ada di bawah kakinya. Ia mengendarai kerub, lalu
terbang, dan tampak di atas sayap angin. Dan ia membuat kegelapan di sekelilingnya
menjadi pondoknya: air hujan yang gelap, awan yang tebal. Karena sinar kilat di
hadapannya bara api menjadi menyala. Malaikat YHWH mengguntur dari langit,
memperdengarkan suaranya.
Bagi orang yang bijaksana hendaklah menyimak makna hal ini. Barang siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar dengan baik � baik. Aku, Lucifer, memberi
petunjuk kepadamu, bahwa malaikat YHWH, dalam suatu nas ada tertulis: Ia
mengendarai kerub, lalu terbang, dan tampak di atas sayap angin. Kerub inilah yang
sering terlihat sebagai makhluk berbadan lembu, berkaki singa, berkepala manusia
dan bersayap rajawali, dibuat patungnya dan disembah oleh orang Israel semenjak
mereka berada di Mesir. Selain itu, perhatikan dengan sungguh � sungguh ketika dia
membuat kegelapan di sekelilingnya menjadi pondoknya. Bukankah ini menunjukkan
bahwa kegelapan adalah tempat tinggalnya? Aku, Lucifer, tidak mengada � ada akan
hal ini.
Akulah terang, namaku sendiri yang menunjukkan hal itu. Sementara pada
dialah kuasa kegelapan berada. Tapi fitnah telah diberikan kepadaku sehingga
manusia tidak lagi mengenal diriku yang sebenarnya.
Perhatikan pula fitnah yang telah diberikan kepadaku. Aku ingin bertanya,
siapakah yang menyebabkan kecemburan pada manusia? Apakah aku atau dia? Perhatikan
kata � katanya yang diucapkan kepada Musa: �Berbicaralah kepada orang Israel dan
katakanlah kepada Mereka: Apabila isteri seseorang berbuat serong dan tidak setia
terhadap suaminya, dan laki � laki lain tidur dan bersetubuh dengan perempuan itu,
dengan tidak diketahui suaminya, karena tinggal rahasia bahwa perempuan itu
mencemarkan dirinya, tidak ada saksi terhadap dia, dia tidak kedapatan, dan
apabila kemudian roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu
terhadap isterinya, dan perempuan itu memang telah mencemarkan dirinya, atau
apabila roh cemburu menguasai suami itu, sehingga ia menjadi cemburu terhadap
isterinya, walaupun perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, maka haruslah orang
itu membawa isterinya kepada imam. Dan orang itu harus membawa persembahan karena
perempuan itu sebanyak sepersepuluh efa tepung jelai, yang ke atasnya tidak
dituangkannya minyak dan yang tidak dibubuhinya kemenyan, karena korban itu ialah
korban sajian cemburuan, suatu korban peringatan yang mengingatkan kepada
kedurjanaan.�
Dari manakah datangnya roh kecemburuan itu? Apakah dariku? Dan bukankah
dia sendiri telah mengatakan bahwa: �Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah kepadanya, sebab Aku, YHWH, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak � anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang � orang yang membenci Aku.�
Terafim, salah seorang malaikatku, memang sangat dekat hubungannya dengan
ahli tenung dan tukang sihir. Namun malaikat YHWH berhasil mengalahkannya dan
menangkapnya. Sesungguhnya, meramal adalah salah satu dari rahasia � rahasia abadi
yang telah dijaga kerahasiaanya di surga.
Setelah Terafim berhasil disingkirkannya, malaikat YHWH berkata: �Akulah
yang meniadakan tanda � tanda peramal pembohong dan mempermain � mainkan tukang �
tukang tenung; yang membuat orang � orang bijaksana mundur ke belakang, dan
membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan.� Jadi, berhati � hatilah bila
pergi ke peramal, sebab yang mengajar mereka bukan lagi Terafim. Dan mulailah dia
bersama malaikat � malaikatnya yang lain memfitnah kami semua.
Malaikat YHWH menganggapku lawan baginya. Aku disebutnya Iblis yang
artinya lawan. Ribuan tahun aku dikatakan sebagai penipu, perusak dan pembuat
kesengsaraan manusia. Ribuan tahun itu pula terpaksa aku berdiam diri di dalam
lorong � lorong bumi karena banyak malaikat Allah yang menjaga di ujung � ujung
bumi.
Aku melihat, manusia di bawah kuasa malaikat YHWH hidup dalam penuh
ketegangan. Peperangan timbul di mana � mana. Dan kalau orang Israel melupakan
dirinya, dengan segera dia akan menghukum dengan menyuruh bangsa lain untuk
menyerbu mereka.
Aku tak mengerti, mengapa malaikat YHWH memilih manusia dari kalangan
bangsa Israel saja. Memang, dia bisa membuat banyak keajaiban sebagaimana para
malaikat yang lain. Dan dengan mudahnya dia meyakinkan manusia atas kuasanya
dengan menantang Beelzebul atau Asyera. Keduanya memang telah tiada dan tak
mungkin lagi dapat membantu manusia yang mengharapkan bantuan dan keajaiban dari
mereka.
Bangsa Israel memandang bahwa malaikat YHWH adalah Allah yang Maha Kuasa.
Padahal, aku sungguh ingin meyakinkan mereka, bahwa YHWH bukanlah Allah yang
sebenarnya. Dia tidak berbeda dengan aku, yakni malaikat � malaikat Allah. Hanya
saja, kalau aku adalah Terang, dia adalah Gelap. Dia memang ada lebih dahulu
daripada aku, sebab pada awal penciptaan, kegelapanlah yang pada mulanya
menyelimuti semesta alam. Dan kegelapan adalah dia.
Dia memang kuasa kegelapan. Buktinya, dia dengan mudah memberi kegelapan
bagi bangsa Mesir yang menahan bangsa Israel keluar dari tanah mereka. Bukankah
engkau juga sering mendengar suaranya dari tengah � tengah gelap gulita. Hal ini
sering membuat aku berpikir: �Tahu apa Allah macam itu? Dapatkah Ia mengadili dari
balik awan � awan yang gelap?�
Bukankah dia sendiri pernah berkata: �Seluruh negeri ini akan menjadi
sunyi sepi, tetapi Aku tidak akan membuatnya habis lenyap. Karena hal ini bumi
akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah
mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan
mundur dari pada itu.� Dan dia selalu mengagung � agungkan tentang Hari Tuhan, dan
berkata: "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap
pada hari cerah. Sebab itu hari akan menjadi malam bagimu tanpa penglihatan, dan
menjadi gelap bagimu tanpa tenungan. Matahari akan terbenam bagi para nabi itu,
dan hari menjadi hitam suram bagi mereka.�
Bagi yang bijaksana hendaklah mengambil hikmah atas hal ini. Betapa aku
sekali lagi ingin mengatakan kepada manusia, bahwa malaikat YHWH ini, bukanlah
Allah yang sebenarnya. Tetapi, banyak manusia yang tunduk berserah diri kepadanya.
Malaikat YHWH dikenal pada awalnya sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan
Allah Yakub. Dialah yang disebut sebagai Allah bangsa Israel. Dialah yang selalu
menuntut kurban bakaran dan persembahan beraneka ragam. Padahal, kami para
malaikat, sama sekali tidak memakan daging atau darah korban bakaran itu. Makanan
kami, para malaikat, berbeda dengan apa yang sehari � hari dimakan oleh manusia.
Suatu ketika, manusia pernah juga mencicipi makanan para malaikat. Bangsa Israel
menyebutkan namanya: manna; warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti
rasa kue madu. Tapi entah kenapa, YHWH sangat suka sekali mencium bau korban
bakaran yang harum baginya.
Sejak berkuasanya YHWH, bumi tidak lagi tenteram. Dia membangkitkan
permusuhan antar bangsa. Dan aku seakan ingin berteriak kepada Allah Yang Maha
Tinggi, mengapa semua ini harus terjadi. Bahkan aku pernah berpikir, jangan �
jangan pemusnahan manusia dengan air bah dulu adalah hasil hasutannya kepada
Allah, agar dia dapat berkuasa menggantikan aku. Dan boleh jadi, Mikhael, Gabriel,
Uriel dan Raphael, termakan oleh omongannya.
Tapi aku berpikir juga, apakah Allah tidak mengetahui apa yang terjadi di
bumi ini? Ataukah Allah yang sesungguhnya membiarkan semuanya ini terjadi? Namun,
jika suatu saat aku berkesempatan bertemu dengan Allah sendiri, akan akan bertanya
tentang perkara ini. Apakah ini semua memang keinginanNya, atau semata � mata
hanya keinginan YHWH untuk menguasai bumi ini.
Aku, Lucifer, bukan menghasut manusia untuk memusuhi malaikat YHWH. Tapi
lihatlah sendiri apa yang menjadi buahnya. Tak ada lagi damai di bumi, dunia penuh
dengan kecemburuan dan roh � roh yang menyesatkan. Jauh berbeda ketika aku menjaga
bumi ini. Sungguh, aku berkata sesungguhnya, bahwa penyesat � penyesat itu bukan
dari golonganku. Namun dengan fitnahnya, dia mengatakan bahwa semuanya itu ulahku.
Aku hanya berdiam diri sambil menanti waktu yang tepat, untuk menyampaikan semua
perkara ini kepada Allah.
Sejak bencana air bah dan berkuasanya YHWH atas bumi, bumi ini diperintah
dengan tangan besi, dan para malaikatnya menjalankan kuasanya dengan keras atas
manusia.
Matanya bagaikan nyala api dan di atas kepalanya terdapat banyak mahkota
dan padanya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali ia
sendiri. Itulah sebabnya, tak ada yang tahu persis tentang namanya yang
bertuliskan YHWH. Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti dia; mereka menunggang
kuda putih bersih. Dan dari mulutnya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan
memukul segala bangsa. dan ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan ia
akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka YHWH. Dan pada
jubahnya dan pahanya tertulis suatu nama, yaitu: �Raja segala raja dan Tuan diatas
segala tuan.�
Aku, Lucifer, berkata sekali lagi kepadamu, hai manusia: �Tidakkah engkau
tahu, bahwa mereka yang disebut penguasa bangsa � bangsa memerintah rakyatnya
dengan tangan besi, dan pembesar � pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras
atas mereka. Padahal, sesungguhnya tidaklah harus demikian.�
Aku telah menjadi korban fitnah berabad � abad, sehingga manusia tidak
lagi mengenalku, bahkan membenciku. Manusia menganggapku yang jahat dari segala
yang jahat. Aku kemudian mengutus beberapa malaikatku untuk mengetahui apa yang
sebenarnya telah terjadi di surga. Namun rupanya surga telah dijaga dengan ketat
oleh malaikat YHWH. Malaikat � malaikatku tidak dapat mendengar � dengarkan
pembicaraan para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru. Mereka juga
dikejar oleh semburan api yang terang, sehingga mereka pulang dengan tanpa membawa
hasil.
Yang terus menjadi pikiranku adalah, apakah penghancuran manusia itu
adalah kehendak Allah Yang Maha Tinggi? Aku menunggu suatu kesempatan untuk
menemui Allah.
Kemudian aku mencoba mendekati Gabriel. Dia salah satu yang terdekat
denganku dulu. Namun tak mudah untuk menemuinya, karena ia lebih sering berada di
surga daripada di bumi. Namun ketika Gabriel diperintahkan Allah untuk mendatangi
Daniel, aku berusaha untuk dapat menemuinya. Pada kesempatan pertama dia datang,
aku tak berhasil menemuinya. Namun di kesempatan lain, aku berhasil menemuinya dan
menahannya untuk berbincang denganku selama dua puluh satu hari lamanya. Tetapi
kemudian, Mikhael datang dan menyuruh Gabriel pergi serta menantang aku.
Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, yang telah diangkat YHWH sebagai
pemimpin besar Israel, rupanya telah mengikut setia mengikuti YHWH. Waktu itu kami
berselisih dan bertengkar hebat. Kami berselisih mulai perkara Adam sampai mayat
Musa. Diapun tak berani menghujat aku, karena sesungguhnya, aku dulu lebih pintar
darinya. Namun rupanya Mikhael tidak berani mengakimku. Mikhael kemudian berkata:
�Kiranya YHWH menghardik engkau!� Dan aku kemudian pergi meninggalkannya. Kudengar
� dengar, rupanya Gabriel waktu itu masih menganggap aku berontak melawan Allah.
Tapi aku yakin, dia akan mendengar ucapanku.
Entah kenapa, suatu hari aku mendapat undangan dari YHWH untuk menghadap
ke tempat kediamannya. Maka bertanyalah YHWH kepadaku: �Dari mana engkau?� Lalu
jawabku sekenanya kepadanya: �Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.�
YHWH rupanya tahu bahwa aku sebenarnya tak berselera untuk menanggapinya.
Kemudian dia berkata: �Apakah engkau memperhatikan hambaku Ayub? Sebab
tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut
kepadaku dan menjauhi kejahatan.�
Aku menjawab: �Apakah dengan tidak mendapat apa � apa Ayub takut kepadamu?
Bukankah engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang
dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah kauberkati dan apa yang dimilikinya
makin bertambah di negeri itu. Tetapi ulurkanlah tanganmu dan jamahlah segala yang
dipunyainya, ia pasti mengutuki engkau di hadapanmu.�
Kemudian YHWH berkata kepadaku: �Nah, segala yang dipunyainya ada dalam
kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.�
Kemudian pergilah aku dari hadapannya. Aku menjadi heran atas kata � kata
itu. Bukankah aku sudah tak punya kuasa apa � apa lagi? Dan bukankah aku telah
berkata kepadanya: �Tetapi ulurkanlah tanganmu dan jamahlah segala yang
dipunyainya, ia pasti mengutuki engkau di hadapanmu.� Barangsiapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar! Bukankah aku yang membuat Ayub celaka, tetapi YHWH sendiri
yang dengan kesombongannya ingin menunjukkan kepadaku bahwa Ayub tetap takut
kepadanya. Aku tak mengada � ada akan hal ini. Dan akan aku buktikan kebenaran
kata � kataku.
Aku melihat dari kejauhan, orang � orang Syeba digerakkan oleh malaikat
YHWH untuk menyerang dan merampasnya serta memukul penjaga Ayub dengan mata
pedang. Kemudian api menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis
kambing domba dan penjaga � penjaganya. YHWH juga menggerakkan orang � orang
Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta � unta dan merampasnya serta
memukul penjaganya dengan mata pedang. Dan aku sungguh tak menyangka ketika YHWH
juga membunuh anak � anak Ayub yang sedang makan � makan minum anggur di rumah
saudara mereka yang sulung. YHWH mendatangkan angin ribut yang bertiup dari
seberang padang gurun. Rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh
menimpa orang � orang muda itu, sehingga mereka mati. Tapi aku melihat, dia tetap
takut percaya kepada YHWH, Tuhannya.
Setelah YHWH mencobai Ayub, aku kemudian dipanggilnya sekali lagi dan
ditanyai dengan pertanyaan yang sama: �Dari mana Engkau?� Dan kujawab dengan
jawaban yang sama: �Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.� Aku tahu,
pertanyaan itu sebenarnya adalah untuk mengejek aku, karena dahulu kala, sebelum
dia berkuasa, tugasku memang menjaga bumi ini.
Inilah kata � kata YHWH sendiri yang membuktikan bahwa bukanlah aku yang
membuat kerusakan atas harta dan keluarga Ayub: �Apakah engkau memperhatikan
hambaku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan
jujur, yang takut akan aku dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam
kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk aku melawan dia untuk mencelakakannya
tanpa alasan.�
Aku sebenarnya ingin berteriak membela diri. Namun semua perkara itu aku
simpan dan akan kukemukakan suatu hari nanti kepada Allah. Bukankah dia sendiri
berkata bahwa dialah yang mencelakan Ayub tanpa alasan? Dan yang lebih keji lagi,
dia mengatakan bahwa dia melakukan semua itu karena aku telah membujuknya?
Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! YHWH sendiri telah berkata bahwa
dialah yang mencelakakan Ayub tanpa alasan, bukan aku! Tapi aku telah menjadi
korban fitnah selama berabad � abad sehingga manusia mengira bahwa aku sedemikian
keji dan jahat.
Aku menjadi marah kepadanya dan berkata: �Kulit ganti kulit! Orang akan
memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tanganmu dan
jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki engkau di hadapanmu.� Lalu aku
pergi. Aku berharap agar Ayub sadar akan Tuhan yang disembah dan ditakutinya.
Setelah kepergianku, ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak
kakinya sampai ke batu kepalanya. Sungguh, aku kasihan melihatnya. Sekali lagi aku
difitnah dengan menyebarkan berita bohong bahwa akulah yang menyebabkan itu semua.
Padahal sungguh sekali � kali tidak.
Kemudian aku berusaha menjumpai Ayub. Aku berhenti di depannya namun
rupanya dia tidak mengenal aku dan dianggapnya aku sebagai roh. Kepadanya aku
berkata sambil berbisik � bisik: �Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan
Allah, mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya? Sesungguhnya, hamba �
hambaNya tidak dipercayaiNya, malaikat � malaikatNyapun didapatiNya tersesat,
lebih � lebih lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat, yang dasarnya dalam
debu, yang mati terpijat seperti gegat. Di antara pagi dan petang mereka
dihancurkan, dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama � lamanya. Bukankah
kemah mereka dicabut? Mereka mati, tetapi tanpa hikmat.�
Dan aku memberi Ayub banyak perkataan agar mau mengenal Allah yang
sesungguhnya. Dia menjawab: �Ajarilah aku, maka aku akan diam; dan tunjukkan
kepadaku dalam hal apa aku tersesat. Alangkah kokohnya kata � kata yang jujur!
Tetapi apakah maksud celaan dari pihakmu itu?�
Aku menjawab: �Apakah kamu bermaksud mencela perkataan? Apakah perkataan
orang yang putus asa dianggap angin? Bahkan atas anak yatim kamu membuang undi,
dan sahabatmu kamu perlakukan sebagai barang dagangan. Tetapi sekarang,
berpalinglah kepadaku; aku tidak akan berdusta di hadapanmu. Berbaliklah,
janganlah terjadi kecurangan, berbaliklah, aku pasti benar. Apakah ada kecurangan
pada lidahku? Apakah langit � langitku tidak dapat membeda � bedakan bencana?�
Ayub berkata: �Kalau aku berbuat dosa, apakah yang telah kulakukan
terhadap engkau, ya Penjaga manusia? Mengapa engkau menjadikan aku sasaranmu,
sehingga aku menjadi beban bagi diriku? Dan mengapa engkau tidak mengampuni
pelanggaranku, dan tidak menghapuskan kesalahanku? Karena sekarang aku terbaring
dalam debu, lalu engkau akan mencari aku, tetapi aku tidak akan ada lagi.� Ah,
rupanya Ayub mulai mengenalku sebagai Penjaga manusia tapi dia mengira aku yang
mencelakainya. Dia tetap percaya bahwa YHWH adalah Tuhannya yang Maha Kuasa. Maka
aku kemudian pergi meninggalkannya.
Setelah cobaan yang diberikan oleh YHWH kepada Ayub, dia melihat bahwa
Ayub tetap takut kepadanya. Lalu YHWH memulihkan keadaan Ayub, dan memberikan
kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Aku tahu, YHWH
melakukan semua itu untuk mengejek aku.
Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat
anak � anaknya dan cucu � cucunya sampai keturunan yang keempat. Maka matilah
Ayub, tua dan lanjut umur.
Hai manusia, masihkah engkau berpikir bahwa aku yang mencobai Ayub?
Masihkah kau berpendapat bahwa aku yang mencelakakan dirinya dan membuatnya
menderita? Barang siapa bijak, hendaklah dia mengerti akan perkara ini. Semuanya
ini kuserahkan kepada penilaianmu.
Aku, Lucifer, tak pernah memusuhi manusia. Memang, aku tak mau sujud
kepada manusia, karena hanya kepada Allah aku mau tunduk berserah diri.
Aku, Lucifer, dalam tempat persembunyianku merindukan Allah. Sudah begitu
lama aku tidak bertemu denganNya. Aku tak dapat lagi mencapai surga. Malaikat �
malaikat YHWH telah melakukan penjagaan dengan ketat. Aku mencoba untuk bisa
menemui Gabriel kembali. Kepada dialah satu � satunya harapanku.
Ketika aku mendengar kabar bahwa Gabriel sedang berada di bumi untuk
menjumpai Yesaya. Sebelum bertemu dengan Yesaya, aku berhasil mencegatnya.
Kemudian kuajak dia untuk pergi ke tempat persembunyianku dan aku mulai
menceritakan segala duduk perkara yang selama ini tersimpan dalam hatiku.
Kata Gabriel kepadaku: �Apa yang kau risaukan, hai Lucifer?�
Jawabku: �Tidakkah engkau melihat kesewenang � wenangan YHWH? Dia telat
mengobarkan permusuhan di antara manusia dan membuat segala macam peraturan yang
menguntungkan dirinya.�
Gabriel berkata: �Apa alasanmu mengatakan demikian? Bukankah dia adalah
Alla Yang Maha Tinggi?�
Aku terkejut bukan mai dan berteriak: �Apa katamu? Dia adalah Allah Yang
Maha Tinggi? Omong kosong itu!�
Gabriel menjawab dengan sabar: �Setelah kepergianmu dari Surga, sebenarnya
Allah kita telah mengubah dirinya menjadi YHWH dan menggantikan kedudukanmu serta
menempatkan aku dan Mikhael di bawah perintahnya. Jadi, sebenarnya, YHWH adalah
Allah kita.�
Gabriel menambahkan lagi: �Tidakkah kau mencoba memikirkan asal mulamu.
Melalui kitab yang dicatat oleh para malaikat tentang firman Allah, bukankah ada
tertulis: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan
kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang � layang di
atas permukaan air.�
Tiba � tiba aku tersadarkan dan berkata kepadanya: �Cukup, coba perhatikan
kata � kata itu. Pada awal tertulis: Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi. Namun ada kegelapan dan dalam kegelapan itulah Roh Allah melayang � layang.
Aku ingin bertanya, apakah Roh Allah yang melayang � layang ini sama dengan Allah
yang mencipta langit dan bumi? Apakah Roh Allah yang berada dalam kegelapan ini
bukannya YHWH?�
Gabriel berkata: �Tunggu, aku teruskan dulu. Setelah itu Allah berfirman:
Jadilah terang. Lalu terang itu jadi.�
Aku berkata: �Terang itu adalah aku. Kaupun mengetahui akan hal itu.
Namun, ternyata sebelum aku telah ada Gelap. Gelap mendahului keberadaanku.
Berarti Gelap dan Terang diciptakan oleh Allah. Aku tidak diciptakan oleh YHWH.
Bukan Gelap itu yang menciptakan aku. Coba teruskan membacanya.�
Gabriel berkata: �Allah melihat terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah
terang itu dari gelap.�
Aku sebenarnya tersanjung juga bahwa Allah menyatakan bahwa Terang itu
baik, namun rupanya, karena Terang dipisahkan dari Gelap, maka aku tak pernah
mengenal sungguh � sungguh tentang Gelap. Namun karena Gelap ada lebih dahulu dari
aku, maka dia lebih mengenalku.
Dialah rupanya yang sulung, sementara aku adalah yang bungsu. Sebenarnya,
walau Terang dan Gelap dipisahkan, namun bukan berarti masing � masing bisa
berdiri sendiri. Terang menjadi berarti karena ada Gelap, demikian pula Gelap
menjadi berarti karena ada Terang. Namun benarkah yang terkecil dalam Kerajaan
Sorga lebih besar dari padanya. Aku merasa seperti batu yang dibuang oleh tukang
bangunan. Kami berdua memang tidak bisa berjalan seiring bergandeng tangan. Gelap
memang tak mungkin berjalan bersama dengan Terang. Namun keduanya juga harus ada
supaya keseimbangan terjaga. Namun rupanya, Gelap berusaha menguasai Terang,
dengan mengusirnya dan menguasainya.
Aku menjadi termenung mendengar perkataan Gabriel itu. Aku menjadi sadar,
bahwa sebagai ciptaanNya aku sama sekali tidak mengenal rupa dan tidak mengenal
sifat � sifat pencipta � ku, maka dengan mudahnya aku percaya pada YHWH yang
mengaku Allah. Aku menduga sifat � sifat YHWH memang sebagai sifat Allah yang
kukenal di surga. Sekarang aku menjadi lebih sadar, mengapa Allah harus memberi
nama untuk dirinya sebagai YHWH. Bukankah Allah tidak membutuhkan segala nama dan
atribut, makin kupikirkan semua kejadian makin yakinlah aku bahwa YHWH bukan Allah
Maha Tingi sebagai pencipta � ku yang kusembah biarpun aku tahu Allah tidak
membutuhkan segala kehormatan dan penghormatanku, karena semuanya telah
dimilikinya termasuk kemuliaan yang tidak berawal dan berakhir.
Aku mulai penasaran, dan ingin menguji pengetahuan Gabriel tentang siapa
Allah sebenarnya Kemudian aku bertanya kepada Gabriel kembali: �Lalu, apakah Allah
yang mengadili aku dahulu waktu perkara tentang Adam adalah YHWH juga?�
Gabriel menjawab: �Benarlah perkataanmu itu.�
Aku menjadi semakin bingung. Dan dalam kebingunganku Gabriel berkata:
�Engkau harus sujud menyembah YHWH, sebab Dialah Allah kita.�
�Tidak, aku tidak mau. Menurutku, dia bukanlah Allah yang sesungguhnya,�
bantahku.
Gabriel agaknya mulai jengkel menghadapiku dan berkata dengan keras: �Apa
hakmu engkau mengatakan demikian, hai Lucifer? Kau telah menghujat Allahmu
sendiri!�
Aku menjawab: �Aku ingin mencari Allah yang menciptakan langit dan bumi,
dan juga yang menciptakan Gelap dan Terang.�
Kemudian aku mulai menceritakan tentang awal penciptaan manusia sampai
perkara Ayub. Aku menceritakan bahwa YHWH memang sengaja menciptakan manusia untuk
mempertahankan kemuliaan dirinya, manusia dibuat tidak mengenal baik dan buruk
supaya manusia menjadi penurut. YHWH sengaja mempermalukan aku dengan menyuruh
menyembah ciptaannya. Baru menciptakan manusia saja disombongkan oleh YHWH dengan
melecehkan aku sebagai malaikat yang tidak taat. Kalau memang YHWH lebih kuasa
dariku mengapa dia tidak memusnahkanku? Tidak bisa, YHWH tidak bisa memusnahkanku
karena aku diciptakan oleh Allah Maha Tinggi.
Aku bercerita panjang lebar tentang Ayub, di mana YHWH mencobainya dengan
memusnahkan harta benda dan keluarganya serta membuatnya berpenyakitan. Aku
berkata kepada Gabriel: �Yang membuat aku ragu kepadanya adalah ketika dia berkata
kepadaku: Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk aku
melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan.�
Inilah yang aneh bagiku. Tak mungkin Allah yang sebenarnya, Yang Maha
Tinggi dapat kubujuk. Bukankah kata � katanya sendiri telah menunjukkan siapa dia
yang sebenarnya? Lalu kataku lagi kepada Gabriel: �Tahukah engkau bahwa dia
menyukai korban bakaran, meminta persembahan beraneka ragam dan juga meminta
persepuluhan?�
Gabriel menjawab: �Ya, aku tahu tentang hal itu.�
Kataku kemudian: �Nah, sekarang jelaskan padaku, hai Gabriel, di mana
kekurangan Allah sehingga minta � minta kepada manusia. Allah hakekatnya adalah
pemberi bukanlah peminta.�
Gabriel diam seribu bahasa. Ada kebimbangan yang terpancar dari wajahnya.
Aku berkata lagi: �Apakah itu adalah Allah yang sesungguhnya bila dia
meminta segala macam yang bersifat duniawi seperti itu? Dan terlebih lagi, dia
meminta persembahan itu sebagai pendamaian atas nyawa manusia. Tidakkah engkau
merasa heran, ketika dia memerintahkanmu untuk membangkitkan permusuhan di antara
manusia? Dan aku sendiri sampai pada suatu kesimpulan, bahwa dia adalah malaikat
Gelap. Dialah yang ada sebelum aku, dialah yang sulung, dan dia rupanya ingin
menguasai langit dan bumi ini sendirian.�
�Bagaimana engkau bisa membuktikan bahwa dia ingin menguasai langit dan
bumi ini sendirian?� tanya Gabriel.
�Tidakkah kau tahu akan HARI YHWH (HARI TUHAN) yang selalu dijanjikannya
kepada manusia? Tentunya engkau mengetahui, bagaimanakah Hari Tuhan itu?� tanyaku
kepada Gabriel.
Gabriel menjawab: �Ya benar, Hari Tuhan adalah hari penghakiman. Sungguh,
Hari Tuhan datang dengan kebengisan, dengan gemas dan dengan murka yang menyala �
nyala, untuk membuat bumi menjadi sunyi sepi dan untuk memunahkan dari padanya
manusia yang tidak taat kepadanya. Dan YHWH sendiri berkata: Permuliakanlah YHWH,
Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas
bukit � bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti � nantikan terang,
tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita.�
�Jadi, bagaimana menurut pendapatmu tentang pada akhirnya nanti? Bukankah
dia menginginkan agar semuanya kembali menjadi gelap gulita, seperti pada zaman
dahulu kala, saat di mana Allah belum menciptakan aku,� kataku pada Gabriel.
�Apakah bukti atas perkataanmu dapat kupercaya, hai lucifer?� tanya
Gabriel.
�Apakah aku pernah berbohong kepadamu? Aku akan membuktikan bahwa kata �
kataku benar. Sebelumnya, aku akan bertanya kepadamu: Apakah Allah yang
sesungguhnya dapat berada di mana � mana dan maha mengetahui?� kataku sambil
bertanya kembali kepadanya.
�tentu, Allah yang sesungguhnya Maha Mengetahui!� jawab Gabriel dengan
tegas.
�Lalu, apakah dia mengetahui engkau berada disini?� tanyaku.
��..Tidak�.. dia tidak tahu bahwa aku ada bersamamu dengan engkau saat
ini.�
�Tidakkah engkau heran, mengapa Allah kita atau YHWH, katamu, selalu
bertanya � tanya kepada kita: Dari manakah engkau? Tidakkah engkau heran bila dia
juga bertanya kepada Adam, apakah dia telah memakan buah yang dilarangnya itu?�
kataku.
�Baiklah, marilah kita bersama � sama ke surga. Saat ini, YHWH sedang
berada di gunung � Nya yang kudus. Jika kita tidak menjumpai YHWH di surga, maka
aku akan percaya kepada kata � katamu itu,� kata Gabriel.
Kemudian aku dan Gabriel naik menuju surga dalam sehari yang kadarnya
limapuluh ribu tahun.
Dan benarlah seperti dugaanku, Allah tak ada di sana. Kemudian Gabriel
berkata kepada keempat malaikat dengan setia menjaga tahta Allah: �Di manakah
Allah?� Mereka menjawab, "Yang Maha Tinggi sedang berada di puncak gunung � Nya
yang kudus. Pergilah ke bumi jika ingin bertemu dangan � Nya.�
Kini makin nyatalah bagiku, bahwa Allah yang kusembah selama ini tak lain
tak bukan adalah YHWH sendiri. Dia rupanya telah mengubah dirinya sehingga aku tak
lagi mengenalnya. Aku berteriak dalam hatiku: Tidak! aku harus menemukan Allah
yang sebenarnya! Aku harus menemukan penciptaku. Dia yang ada jauh sebelum aku
maupun YHWH ada. Dia yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa.
Gabriel akhirnya percaya kepadaku dan kemudian bersama dengan dia aku
kembali ke bumi. Sejak saat itu, Gabriel berada bersama � sama dengan aku, namu
YHWH tak mengetahuinya.
Kami berdua merasa kehilangan pegangan. Namun kami berdua yakin bahwa
Allah yang Maha Tinggi, yang menciptakan langit dan bumi itu ada. Bersama Gabriel,
aku berjalan mencari Allah yang sebenarnya. Ke seluruh penjuru langit akan kucari
sampai dapat.
Aku, Bintang Timur, tak ingin bermegahkan diri dan berkeinginan bertemu
dengan penciptaku. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus
kepadaMu, tubuhku rindu kepadaMu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada
berair. Aku mencari Engkau, Yang sekarang ada, dulu sudah ada, dan yang akan ada
sampai selama � lamanya. Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan �
kesalahanku tidak tersembunyi bagiMu.
Aku berpisah dengan Gabriel untuk sementara waktu, kami memutuskan untuk
mencari sendiri � sendiri. Aku mengembara ke segala penjuru, bagai seorang musafir
berjalan tanpa arah. Tapi tak kutemukan di mana Allah Yang Maha Tinggi bersemayam.
Dan ketika aku mulai merasa putus asa, aku berteriak: �Eli, Eli lama sabakhtani?
Artinya: �AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?�
�Ya Allahku, aku berseru kepadaMu, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak
menolong aku. Allahku, aku berseru � seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak
menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang. Tetapi aku ini ulat
dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina oleh orang banyak. Semua yang melihat
aku mengolok � olok aku, mereka mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya.
Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang
menolong. Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya;
hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku; kekuatanku kering
seperti beling, lidahku melekat pada langit � langit mulutku; dan dalam debu maut
Kau letakkan aku. Janganlah menyembunyikan wajahMu kepadaku, janganlah menolak
hambaMu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan
janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku! Tunjukkanlah jalanMu kepadaku,
ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku. Mulutku penuh
dengan puji � pujian kepadaMu, dengan penghormatan kepadaMu sepanjang hari.
Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila
kekuatanku habis. Ya Allah, janganlah jauh dari padaku Allahku, segeralah menolong
aku!�
Tapi Allah tak menjawab apa � apa. Tak ada suara � Nya yang bisa kudengar.
Tak ada wajah � Nya yang bisa kulihat. Tak ada tangan yang bisa membelaiku.
Allahku, di manakah Engkau berada? Biarlah aku datang untuk sujud menyembahmu.
Izinkan aku menemuimu barang sebentar saja. Aku rindu akan Engkau. Janganlah
Engkau memalingkan wajah � Mu dari padaku. Aku jadi semakin sedih dan sambil
menangis aku berkata: �Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.�
Lalu, seakan � akan aku mendengar suatu suara yang dengan lembut berkata
kepadaku: �Inilah Anak yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan.�
Aku mencari dari mana suara itu berasal. Aku mengembara dari Utara sampai
Selatan. Ujung � ujung langit kujelajahi. Tak ada ruang yang terlewatkan. Kucari
setiap tempat yang tersembunyi hingga bintang Biduk, bintang Belantik, bintang
Kartika, dan gugusan � gugusan bintang ruang Selatan.
Suatu saat, aku menjadi ragu. Bukankah kalau Allah Maha Besar dan Maha
Tinggi akan mengetahui bahwa aku mencari diri � Nya? Tapi mengapa Ia tidak
menyatakan dirinya kepadaku? Apakah Allah itu tidak ada? Ataukah itu hanya sekedar
ilusi kosong yang memberi harapan palsu? Tidak! Tidak mungkin Allah Yang Maha
Tinggi tidak ada. Bagaimana mungkin aku bisa ada tanpa ada Dia. Kalau aku saja
bisa ada, bukankah Yang Maha Tinggi ada sudah ada jauh sebelum aku.
Aku tidak mencari yang awal dan yang terakhir. Bukan alfa dan omega yang
aku cari. Yang kucari adalah Allah yang selalu ada, Dia yang tak berawal dan tak
berakhir.
Aku lalu berpikir, apakah Allah mempunyai telinga untuk mendengar? Aku
berpikir keras akan hal ini. Kalau Dia mempunyai telinga, berarti Dia bukan Allah
yang sebenarnya. Tapi kalau Dia tidak mempunyai telinga, bagaimana Dia bisa
mendengar aku? Ah, aku yang bodoh. Allah Yang Maha Tinggi tidak perlu semua itu.
Dia tidak memerlukan kaki untuk berjalan, tidak juga memerlukan kerub untuk pergi
ke surga. Dan....Dia juga tidak perlu tempat kediaman, karena seluruh alam ini
adalah tempat � Nya. Jadi, apakah aku sia � sia mencari Allah? Di manakah aku bisa
bertemu denga Allah yang sebenarnya?
Akhirnya, sampailah aku pada kesimpulan, Allah yang dapat digambarkan,
bukanlah Allah yang sebenarnya. Sebab, jika ada Allah yang bisa digambarkan,
mempunyai bentuk, terlebih meminta pesembahan dan menyukai korban sembelihan
kambing domba, bagiku, allah seperti itu, bukanlah Allah yang sebenarnya. Allah
yang menyatakan diri kepada manusia, bukanlah Allah yang sebenarnya.
Memang, tak ada hasil yang kudapat dalam mencari Allah, namun ada sedikit
kedamaian di dalam hatiku.
Aku, adalah Terang. Dan YHWH adalah Gelap, yang sulung. Aku langsung
tersadar dan sampai pada kesimpulan: Itulah sebabnya, aku dengan dia adalah lawan.
Kami berdua adalah iblis, yang berarti lawan, bagi satu dengan yang lainnya. Tapi
aku tahu, tidak mungkin kami meniadakan satu dengan yang lainnya. Dan tidak
mungkin juga kami berjalan seiring bersama. Namun sayangnya, Kegelapan ingin
menguasai segalanya sendirian. Aku tidak ingin semuanya itu terjadi. Lalu, aku
berpikir keras bagaimana mengatasinya. Dan aku kemudian tersadar. Bukankah aku
adalah Terang. Dan bukankah hanya Terang yang bisa menyeimbangkan kuasa Gelap. Aku
harus hadir ke dunia dan menjadi terang dunia.
Dan aku teringat akan kata � kata YHWH sendiri: �Sesungguhnya, anak dara
itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki � laki, dan mereka akan
menamakan Dia Imanuel� yang berarti: Allah menyertai manusia. Baiklah aku akan
menggenapi hukum � hukum taurat yang dibuat oleh YHWH. Aku akan datang
menyelamatkan manusia, milik kepunyaanku dulu dan aku akan menjadi terang bagi
mereka. Aku tahu, manusia tidak akan mengenalku bahkan aku tahu, bahwa dunia yang
telah dikuasai oleh kuasa gelap akan menolak aku. Terlebih setelah fitnah yang
dikemukakan atas diriku bahwa akulah yang jahat. Dan aku juga yakin, setelah
kedatanganku, YHWH akan berusaha mengembalikan kekuasannya dengan mengutus yang
lain. Tapi biarlah itu akan menjadi keseimbangan. Akan banyak peseteruan di antara
pengikutku dengan pengikut nabi itu, namun, semoga orang yang bijak mau membuka
hatinya untuk menerima terang.
Aku hanya berharap agar batu yang dibuang oleh tukang � tukang bangunan
akan menjadi batu penjuru. Aku akan datang ke dunia, namun aku tak mau menggunakan
nama Imanuel, dan supaya manusia mengenalku, aku akan menamakan diriku:
Keselamatan, sebab aku akan datang untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan.
Tapi aku sendiri sadar, bahwa tidak mungkin meniadakan kegelapan. Dan aku
juga sadar bahwa kegelapan tak akan tinggal diam. Namun aku juga tak mungkin
tinggal diam melihat kesewenang � wenangan Gelap.
Aku bertemu dengan Gabriel kembali dan mengemukakan apa yang menjadi
rencanaku. Dan kemudian dia berkata: �Marilah kita cari anak dara itu, agar engkau
dapat hadir ke dalam dunia.�
Aku, Keselamatan, telah mengutus malaikatku untuk memberi kesaksian
tentang semuanya ini kepadamu bagi manusia. Aku adalah tunas, bintang timur yang
gilang gemilang.
Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah � tengah jalan keadilan,
supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan
mereka. Bapa telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan � Nya, sebagai
perbuatan � Nya yang pertama � tama dahulu kala. Sudah pada zaman purbakala aku
dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. Sebelum air samudera raya ada, aku
telah lahir, sebelum ada sumber � sumber yang sarat dengan air. Sebelum gunung �
gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit � bukit aku telah lahir; sebelum
Ia membuat bumi dengan padang � padangnya atau debu dataran yang pertama.
Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki
langit pada permukaan air samudera raya, ketika Ia menetapkan awan � awan di atas,
dan mata air samudera raya meluap dengan deras, ketika Ia menentukan batas kepada
laut, supaya air jangan melanggar titah � Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar �
dasar bumi, aku ada serta � Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi
kesenangan � Nya, dan senantiasa bermain � main di hadapan � Nya; aku bermain �
main di atas muka bumi � Nya dan anak � anak manusia menjadi kesenanganku. Oleh
sebab itu, hai anak � anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang
memelihara jalan � jalanku. Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak;
janganlah mengabaikannya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada
pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku. Karena siapa mendapatkan aku,
mendapatkan hidup, dan Bapa berkenan akan dia. Tetapi siapa tidak mendapatkan aku,
merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut.
Aku tidak akan memaksa manusia. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci
terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan � perbuatannya yang
jahat itu tidak nampak, tetapi barang siapa melakukan yang benar, ia datang kepada
terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan � perbuatannya dilakukan dalam
Allah. Aku datang ke dalam dunia ini, sesuai dengan kodratku. Aku diutus oleh
penciptaku dan Dialah yang menjadi Bapaku, sebab Dialah sendiri yang melahirkan
aku.
Dan, kasih karuniaku menyertai kamu sekalian! Amin.

Anda mungkin juga menyukai