Prolog : Tuhan adalah khalik semesta alam. Karya ciptaanNya yang menjadi saksi tentang
kemahakuasaanNya, yang dengannya kita pun harus bersyukur dengan segala kerendahan hati
untuk mengagungkan Tuhan Yesus kita harus bersyukur atas segala berkat yang telah Ia berikan
kepada kita. Mari kita mendengarkan liturgi pendahuluan.
1: Pada hari ini, penting sekali untuk kita renungkan kembali, perbuatan Tuhan Allah yang penuh
rahmat dan penuh kasih itu, sehingga kita mau terbuka untuk menerima yang baru dari Tuhan kita.
2: Tuhan telah menciptakan dunia ini dan segalah isinya dengan baik, tetapi manusia sering berbuat
diluar kehendak Tuhan dan tidak bertanggung jawab dihadapan Tuhan, sehingga pengertian kita
manusia tentang kebenaran Tuhan menjadi semua dan abstrak, bahkan buah hidup manusia sering
menghasilkan yang asam dan yang pahit.
3: Memang Tuhan Allah telah menciptakan dunia ini dengan segalah isinya dan memberikan tanggung
jawab kepada manusia untuk mengusahakan, mengolah dan memeliharanya, tetapi kita manusia sering
menjadi congkak dan sombong bahkan lupa diri.
4: Ya Tuhan, pada manusia kini kejahatan manusia smakin merajalela, dimana-maa terjadi
perampokan, penodongan, pemerkosaan, penindasan bahkan pembunuhan. Terjadi ketidakadilan dan
ketidakpastian hokum, semuanya itu akan melahirkan kemisikinan dan kesengsaraan bagi kami umat
manusia.
5: Tuhan kita adalah Allah yang maha baik, biarlah Dia yang semakin kita agungkan setiap waktu.
Biarlah kita semakin kecil dihadapanNya seperti Yohanes Pembaptis, sehingga kelak kita menjadi yang
terbaik didalam kerajaanNya yang kekal. Amin.
LITURGI 1
P. : Saudara-saudara yang terkasih. Pernahkah kita merenungkan mengapa matahari terbit pada
pagi hari dan terbenam pada malam hari? Ada hari siang, sehingga kita dapat pergi, bekerja dan
melakukan segenap aktifitas kita. Ada juga malam hari, yakni waktu yang biasa kita gunakan untuk
beristirahat dengan tenang. Bukankah pengaturan itu merupakan suatu keajaiban?
1 : Saudaraku, apakah kita juga pernah merenungkan tentang air yang kita minum dan yang kita
gunakan setiap hari? Air itu tercurah dari langit berupa huja, meresap kedalam tanah, menyegarkan
hutan, kebun dan tumbuh –tumbuhan, mengalir hingga ke laut. Namun laut tidak menjadi penuh. Semua
teraturdan terkendali, hingga daratan tidak menjadi tenggelam. Siapakah yang mengatur semuanya?
2 : Air juga keluar dari perut bumi, mengalir menganak sungai, menghidupi ikan di danau dan di
sungai. Ikan di danau menghasilkan ikan –ikan yang segar, yang kaya akan vitamin dan mineral.
Manusia menikmati manfaat dari semuanya itu. Siapa yang menjadikannya dan menyediakannya?
3 : Lihatlah gunung berdiri menjulang tinggi dan berdiri kokoh seakan tak tergoyahkan. Jurang
dan lembah yang terjal berhias batu-batu pualam nan kokoh, yang membuat dia tidak runtuh.
Bagaimanakah hal itu ditata sedemikian rupa? Sungguh ajaib karya itu?
4 : Perhatikanlah binatang-binatang di laut, sungguh beranekaragam. Berjuta-juta ikan
berkembang biak, mulai dari kecil sebesar kelingking, hingga yang besar,melebihi sebesar gajah. Dari
manakah mereka berasal ?
5 : Lihatlah burung-burung beterbangan di udara, bersarang di daun pepohonan yang rindang.
Mereka tidak menanam tetapi memanen. Kebutuhan mereka dicukupkan. Anak-anak mereka hidup
dengan tidak berkekurangan. Siapakah yang menyediakan mereka?
6 : Mungkinkah sesuatu terjadi tanpa alas muasal? Mungkinkah sesuatu ada tanpa tercipta? Jika
demikian siapakah yang menciptakan semuanya itu? Bagaimankah hal itu semua di ciptakan, hingga
seluruh ciptaan itu demikian indah dan menakjubkan? Pastilah dia Yang Maha Agung! Pastilah dia
maha kdan perkasa! Siapakah dia kalau bukan Tuhan? Ya , sungguh, Tuhanlah Pencipta Langit, bumi
dan segala isinya.
1. Bahasa Palembang
K*erNO b*esak nian kasih-Nyo pado dunio, laju di*enJUKk*e-Nyo buDAK lanang siKOK-siKOK-Nyo,
s*ehinggo siapo ba^e yang p*ecayo pada-Nyo idak binaso,tapi idup s*epanjangan.
2. Bahasa Minangkabau
Karano baitu gadang kasiah Allah pado dunia-ko, sahinggo Tuhan alah mangaruniakan AnakNya nan
tungga itu, supayo satiok urang nan picayo kapadoNyo indak binaso, malainkan baroleh iduik nan kaka.
5. Bahasa Sunda
Sabab dunya teh pohara nya diasihna ku Allah, nepi ka Putra TunggalNa oge dipasrahkeun, supaya sing
saha anu percaya ke Anjeunna ulah nepi ka cilaka, sabalikna bisa tinemu jeung hirup abadi.
6. Bahasa Jawa
Awitdene Gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake Kang Putra ontang-anting,
supaya saben wong kang pracaya marang Panjenengane aja nganti nemu karusakan, nanging
nduwenana urip langgeng.
7. Bahasa Madura
Karana bariya kataresna´anna Allah ka alam dunnya, kangse marengngagi Pottrana se settong, sopaja
sepat oreng se parcaja ka Salerana ta´ nemmowa calaka, tape andi´a odi´ se langgeng.
8. Bahasa Ngayu (Dayak) Karana kalote kapaham Hatalla jari sinta kalunen, sampai ie jari manenga
Anake ije tonggal, mangat gagenep oloh, ijo percaya buang ie, dia binasa, tapi mandino pambelom ije
katatahi.
9. Bahasa Dayak Laut Allah Taala rindu ka mensia, datai ka iya mri Anak tunggal iya ngambi ka samoa
orang ti arap ka iya enda lalu mati, utang bulih idup meruan.
12. Bahasa Namau (IrJa) Uku Eloi pani va´au umu-awkanave kapoi, Una naumuki Mere U awkunave, a
´a kavakava ane u pirimaroakona u imunavaia, a opai rokoa u miane-iai.