DISTRIK II SILINDUNG
DISUSUN OLEH:
DI HKBP PANGALOAN
RESORT PANGALOAN
I. PENDAHULUAN
Puji syukur dan terimahkasih kepada Tuhan Yesus Kristus, Raja Gereja Yang Maha
Pengasih dan Maha Penolong, atas segala rahmat dan karuniaNya yang besar yang menyertai
penulis Calon Bibelvrouw untuk melaksanakan tugas pelayanan di gereja di tengah-tengah
umatNya. Dan telah membimbing penulis hingga saat ini dapat mengikuti LPP II, yang
melayani di HKBP Pangaloan Resort Pangaloan. Semuanya itu adalah berkat dan kasih
karunia Tuhan kepada penulis. Berbagai hambatan dan tantangan yang datang pada saat
menjalankan tugas pelayanan, semuanya itu tidak lain hanyalah sebagai ujian semata yang
menantang iman dan keberanian serta memperkuat mental penulis. Karena Yesus melalui
Roh KudusNya tetap setia menemani dan memberikan kekuatan kepada penulis untuk
menghadapinya.
Sesuai dengan Surat Penugasan (SP) yang ditetapkan oleh pimpinan HKBP melalui
Biro Personalia HKBP No. 02/P/SK-BP/Cal-BVR/SP.II/V/2015, maka salah satu uraian tugas
yang tercantum di dalamnya adalah untuk membuat laporan pertanggungjawaban pelayanan.
Untuk memenuhi persyaratan itulah maka penulis menuliskan laporan ini.
Kegiatan pelayanan di HKBP Pangaloan selama saya melayani di gereja ini terbagi dalam
tiga bagian, yaitu: bidang Koinonia, Martuaria dan Diakonia.
1. BIDANG KOINONIA
1.1 Pelayanan Seksi Sekolah Minggu
Pelayanan kepada anak-anak Sekolah Minggu terus dilakukan dengan baik yang
dilayani oleh saya, Sintua dewan Sekolah Minggu dan juga guru-guru Sekolah Minggu.
Kebaktian Sekolah Minggu masuk pukul 08.00 Wib. Namun sebelum masuk terlebih dahulu
bernyanyi-nyayi sekolah minggu untuk memacu semangat mereka dalam mengikuti ibadah.
Sekolah Minggu di HKBP Pangaloan ini memiliki pengetahuan yang minim akan cerita-
cerita di dalam Alkitab, lagu-lagu sekolah minggu dan juga lagu-lagu Buku Ende.
Dalam pelayanan Sekolah Minggu saya mengahadapi kendala karena terlalu jauh
rumah jemaat ke gereja padahal mengantar anak-anak terkendala dari orangtua, sehingga
kebanyakan anak Sekolah Minggu bergereja ke Gereja yang terdekat dengan rumahnya
masing-masing. Hanya mereka yang dekat kegereja HKBP Pangaloan lah yang datang.
Padahal dari keseluruhan jumlah anak Sekolah minggu jemaat HKBP Pangaloan ada sekitar
300 orang dan yang datang kegeraja sekitar 150 orang saja. Menurut laporan yang ada tahun
2014, untuk menghindari hal ini gereja membuat program untuk menjemput sekolah minggu
ke rumah masing-masing dengan angkot. Namun, ini tidak berjalan dengan lama karena supir
yang mengangkut hanya menjemput dari arah rumahnya dan banyak anak-anak yang
tertinggal karena tidak dijemput. Sehingga di tahun 2015 program ini ditiadakan. Namun,
untuk bulan Februari tahun 2016 kami akan membuat pos Parmingguon untuk Sekolah
minggu untuk 1 tempat terlebih dahulu dan program itu berjalan dengan lancar dan berjalan
dengan baik. Dan di tahun 2016 Sekolah minggu akan dibuat bertabungan yang akan
dilakukan selama 1 tahun.
Melihat peluang bahwa anak sekolah minggu begitu antusias untuk mendengar cerita-
cerita Alkitab, penulis memiliki ide untuk membuat minggu ceria namun dilaksanakan di
sector-sektor. Namun, melihat guru sekolah minggu yang tidak memiliki waktu disebabkan
pekerjaan rumah pada minggu sore padat, ini belum bisa dilaksanakan. Di mulai 2016 kami
akan membuat jumat ceria yang akan dibawakan dalam program kerja 2016. Dan akan
dilakukan di setiap sektor atau lingkungan. Dilakukan di rumah anak Sekola minggu itu
secara bergantian.
Untuk tahun 2016, Gereja melalui para pelayan membuat partangiangan khusus untuk
Remaja dan Naposobulung. Ini dilakukan untuk meningkatkan rasa persaudaraan antar
sesama mereka dan juga untuk meningkatkan kerinduan mereka terhadap gereja. Ini
dilakukan di rumah mereka secara bergantian dan menurut sektor masing-masing.
Setelah melayani di HKBP Pangaloan ini, penulis telah menjumpai seksi perempuan
ada 4 seksi. Yaitu: punguan ina parhalado, punguan ina kamis, punguan ina glory, punguan
ina maria. Mayoritas punguan ina parhalado, ina kamis dan ina maria itu adalah ibu-ibu yang
sudah tua. Dan ina glory adalah ibu-ibu muda yang dimana punguan ini berdiri 1,5 tahun.
Pada hari rabu dan sabtu, punguan ina masuk pukul 15.00 Wib. Dengan anggota
30 orang yang terdaftar. Namun yang datang hanyalah berkisar 10 orang setiap hari
Sabtunya. Sibuk atau tidak sibuk di lading tetap anggota punguan ina itu sedikit. Kegiatan
yang dilaksanan adalah beribadah (PHD) yang dilanjutkan dengan latihan koor. Kendala yang
sering terjadi yaitu mayoritas punguan ina yang rajin hadir yaitu ibu-ibu yang sudah lanjut
usia. Dari segi usia suara mereka menurun. Jadi ketika lagu itu dirata-ratai besoknya ibu yang
masih muda datang dan bernyanyi padahal tidak dipelajari dan membuat lagu hari minggunya
tidak lancar seperti yang diharapkan.
2. BIDANG MARTURIA
Ibadah di HKBP Pangaloan masuk pukul 9.30 Wib tepat untuk minggu pagi dan
10.30 untuk minggu siang. Pada minggu pagi itu mayoritas yang datang beribadah adalah
muda mudi dan ibadah singkat karena hanya 1 koor yaitu hanya koor NHKBP. Sedangkan di
minggu siang sudah ada 6 koor setiap minggunya. Menurut laporan dari geraja ini adapun
maksud dibuatnya gereja pagi itu disebabkan banyaknya para jemaat yang bekerja dihari
minggu di PT.SOL. namun, jika penulis amati selama penulis telah ditempatkan di HKBP
Pangaloan ini digeraja pagi banyak dari kalangan ibu-ibu, orangtua yang tidak bekerja
mengahadiri ibadah pagi. Jika penulis teliti melalui wawancara kepada beberapa jemaat, ini
banyak disebabkan banyaknya koor digereja siang dan membuat lama pulang. Guru Huria,
Bibelvrouw dan sintua sudah terorganisir dengan roster yang sudah diaturkan. Tetapi kalau
maragenda itu dilaksanakan oleh seluruh sintua. Yang membacakan tinting adalah penulis
sendiri dan guru huria secara bergantian. Dalam ibadah yang memainkan organ untuk
mengiringi nyanyian pujian adalah penulis dan guru huria.
Di HKBP Pangaloan ini terdapat 9 punguan koor, yaitu yang disebutkan di atas.
Punguan koor ina parhalado, ina kamis, ina glory, ina maria, NHKBP, punguan koor
Silangkitang, Sigurung-gurung, Pardamean, Pardomuan. 4 ini adalah koor dari lingkungan
yang mana ini terbentuk dari taon parompuan pada bulan Mei lalu. Sehingga mereka
berlanjut sampai sekarang. Tetapi koor lingkungan itu berganti-ganti untuk bernyanyi setiap
minggunya.
3. Bidang Diakonia
A.Kegiatan Insidental
Dalam kurun waktu laporan ini, tercatat anggota jemaat yang meninggal 2 orang.
Penguburan dilaksanakan oleh pendeta resort, Pdt.F.J.SIDABUTAR,STh
2.Pemberkatan nikah
Dalam kurun waktu laporan II ini, tercatat anggota jemaat yang menikah 5 keluarga
baru, yang diberkati oleh Pendeta Resort. Sedangkan acara partumpolon 6 yang membentuk
keluarga baru dipatumpol oleh penulis sendiri dan guru huria secara bergantian .
B. Kegiatan Distrik
1. Mengikuti sermon distrik yang dilaksanakan setiap hari Selasa pada pukul 11.00 Wib
di kantor resort Sarulla yaitu regional Pahae. Distrik II Silindung memiliki 3 regional
dan untuk regional Pahae diadakan hari Selasa.
2. Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. Misalnya memberi bantuan kepada jemaat yang
terkena bencana alam yang berada di Reginal Pahae.
V. ANALISA
1. Jemaat HKBP Pangaloan Resort Pangaloan terdiri dari suku Batak. Daerah ini
merupakan daerah yang cukup dingin menurut letak geografisnya. Jadi dapat disimpulkan
bahwa daerah ini adalah daerah yang tergolong subur. Dengan daerah yang seperti ini
pastinya jemaat bergantung pada penghasilan dan dari hasil pertanian. Dan melihat hasil
pertanian yang bagus, di waktu masa-masa panen para jemaat banyak yang memberi pelean
taon. Dalam hal tanggungjawab memang jemaat tergolong lancar.
2. Walaupun jemaat sudah tergolong dalam tingkat menengah keatas tetapi keinginan
mereka untuk mengembangkan pelayanan yang dapat dilakukan oleh pelayan sangat kurang.
Mereka sangat kurang minatnya datang kegereja untuk beribadah kepada Tuhan. Menurut
pengamatan penulis, itu disebabkan oleh konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Penulis juga melihat tidak adanya komuniksi yang lancar antara sintua lingkungan dengan
jemaat di sector masing-masing. Sehingga pengamatan yang baik dari sintua ke jemaat tidak
ada.
4. Para jemaat juga kurang mengerti tentang Aturan dan Peraturan HKBP 2002, RPP,
Confessi HKBP, sehingga jika ada urusan mereka terhadap huria, berlawanan dengan
perangkat-perangkat tersebut, mereka merasa dirinya ditekan, dipojokkan. Begitu juga
dengan parhalado, sehingga dapat menimbulkan konflik antara jemaat dan Sintuanya,
sintuanya dengan pelayan yang full time, dan jemaat dengan pelayan full timenya.
VI.PENUTUP
Kiranya Tuhan menyertai penulis dalam melayani gerejaNya. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimah kasih kepada:
1. Bapak praeses HKBP Distrik II Silindung yaitu bapak Pdt. Julasber Silaban,
M.Th
2. Bapak Pdt resort HKBP Pangaloan yaitu Bapak Pdt. Frans Jogi Sidabutar S.Th
3. Seluruh penantua dan seluruh jemaat HKBP Pangaloan
Diketahui
LAMPIRAN I
24 JANUARI 2016
- Mamboan Barita na Uli tu angka na pogos. Angka na pogos na dison ima angka naso
mardihadiha, angka naung manggadis angka na adong di ibanadohot areta teanteanan, siala
panosak ni haporsuhon.
- Mamaritahon tu angka na tarhurung asa malua. Na tarhurung nanidokna dison ima angka na
pinalindaklindak ni angka na gogo dohot panggonggomi.
- Tu angka na mapitung asa marnida. Angaka na mapitung ima angka na so boi marnida. Boi
do on sian na tubu jala boi do muse siala parsahiton. Di padan na robi adong do
pangarajumion paboa angka na mapitungon hinorhon ni dosana.
- paluahon na ginosagosa. Na ginosagosa ima angka na tongon marungkil ala ndang tuk
gogona mangalo hagogoon ni na manggoisagosa ibana.
-Mamaritahon taon parasinirohaon ni Tuhan i. On ma mangarimpunan ni sude barita na uli i.
Parasinirohaon ni Tuhan i ima taon haluaon, taon pardamaen, taon na gok las ni roha.
Silehonlehon ni Debata do on, ndada ala gogo manang alani usaha ni jolma. Ala ni i ganup na
porsea di Jesus taruli do di asi ni roha on.
Filippi 3:17-4:1
Yang salah harus di ingatkan. Inilah yang diajarkan oleh Paulus tentang hal-hal yang
penting bagi Gereja untuk memberikan peringatan tentang ajaran palsu, sehingga jemaat
Filippi dapat berpikir tentang hal yang rohani untuk melawan hal yang duniawi. Paulus
mengharapkan akan ajrannya dapat mengukuhkan pendirian iman jemaat Filipi agar semakin
kuat dan teguh di dalam Tuhan untuk mengatasi berbagai hal kecil dalam kehidupan gereja
hingga masalah besar untuk mengatasi ajaran palsu. Pepatah mengatakan semakin tinggi
pohon tumbuh menjulang maka semakin besar pula kerasnya kekuatan angin yang akan
mengoyahkan pendiriannya, untuk itulah pohon tersebut harus memiliki akar yang kuat
tertanam di dalam tanah. Demikian juga juga halnya Paulus tidak berlebihan menilai diri
dengan benar serta dia tidak menyatakan dirinya sempurna dan memperoleh pengalaman
tuntas akan Kristus. Apakah Paulus mengenal Kristus? Paulus emnyatakan belum dan itulah
yang dikejar. Memang mengenal Kristus harus mengenalnya dengan dalam.
Paulus terus mencari terus mencari meskipun ia telah mendapatkan. Dia bahkan
memberi jaminan bahwa Tuhan akan menyatakan kepada kita tentang salah satu hal kita
berbeda pandangan. Perbedaan pandangan tidak seharusnya mencegah dan menghambat kita
terus bertumbuhdalam pengenalan akan Kristus. Setiap orang memiliki pergertian masing-
masing dan Paulus mendorong jemaat untuk melanjutkan proses pengenalan terhadap
Kristus.
Ada keberadaan orang orang dengan cara hidup mereka yang mengikuti hawa nafsu
dan merusak keefektifitasannyaInjil menyebabkan Paulus menasehati jemaat di Filipi untuk
mengikuti teladannya serta teladan orang lain yang hidup sebagai sorga kerajaan sorga.
Dalam kotbah ini Paulus mengajak untuk menjadi teladan dan yang di maksud seteru salib
Kristus adalah orang orang yang dalam hal tertentu terkait dengan gereja itu. Mereka
memusuhi segala sesuatu yang berpihak pada salib. Tetapi kesudahan mereka adalah
kebinasaan. Namun, berbeda dengan para cendana liar, orang orang Kristen yang dewasa
hidup sebagai kelompok warga Surgawi yang tinggal di dunia sementara. Ini menunjuk
kepada pola hidup yang dianut seorang warga. Pada pasal 4, sang rasul menasehati 2 orang
perempuan agad mereka membuang perbedaan-perbedaan yang ada diantara mereka,
menunjuk bahwa doa merupakan obat bagi kekhawatiran dan mendorong agar mereka miliki
suasana berpikir yang lebih luhur. Mengingatkan status kewarganegaraan surga yang mereka
miliki dan perubahan gemilang yang akan terjadi karenanya.
1. Ciri nyata Kristen yang berpegang pada FirmanNya: tidak lagi hidup secara daging.
Di jemaat Filipi terdapat orang-orang yang memberi teladan salah. Mereka tidak
menolak injil dengan jalan mengandalkan usaha moral dan keagamaan mereka, sebaliknya
mereka meniadakan kuasa injil dengan menganjurkan kehidupan yang memenuhi nafsu
tubuh. Dengan berbuat demikian, mereka hidup sebagai musuh salib Kristus. Kehidupan
Paulus adalah contoh bagaimana hidup Kristen seharusnya. Apabila anugerah Tuhan telah
menjamah hidup kita, pastilah hidup itu mengeluarkan hal-hal yang benar. Karena itu
diperlukan reformasi dalam kehidupan sebagai warga-warga sorga. Dengan suatu kepastian
yang kokoh, Paulus memberitahukan, bahwa jemaat Filipi warga kerajaan Sorga yang tinggal
di dunia. Hiduplah sebagai warganegara sorga, bukan dunia in. Hiduplah dalam perspektif
mengharapkan kemuliaan tubuh sorgawi kita kelak, yang terpancar dalam tubuh Sorgawi kita
kelak, yang terpancar dalam tubuh jasmani kita kini.
2. Ciri nyata Kristen yang berpegang pada FirmanNya: selalu mewujudkan sukacita
Dan semuanya itu bertujuan untuk mewujudkan sukacita, lalu bagaimana mungkin
sukacita terwujud bila diantara pelayan Tuhan tidak terdapat kesehatian? Bagaimana
mungkin sukacita dapat menjadi pengalaman nyata warga gereja bila di antara mereka masih
ada hidup dalam kekuatiran. Seperti Tuhan Yesus menjelang kematianNya berdoa untuk
kesehatian para pengikutNya, kini Paulus dalam keadaan dipenjara mampu untuk mengirim
surat untuk jemaat di Filipi. Ketidakserasian hubungan, apalagi ini terjadi diantara para
aktivis seperti Euodia dan Sintikhe, adalah hal yang tidak baik dibiarkan. Paulus meminta
keduanya bersifat sepadan denga status mereka sebagai pewaris hidup yang kekal. Di dalam
Kristus semua orang percaya adalah pewaris Kerajaan. Berbagai kesulitan seperti yang
dialami gereja di Filipi wajar membuat mereka kurang bersukacita. Kekuatiran baik tentang
kehidupan pribadi maupun gereja memang bisa membuat kesukaran menjadi sesuatu yang
tidak akrab dalam pengalaman Kristen. Tetapi Paulus mengingatkan bahwa sukacita Kristen
berasal dari Tuhan. Sebaliknya dari membiarkan kondisi sukar dapat mempengaruhi sikap
Kristen. Paulus meminta agar Kristen di Filipi secara aktif menyatakan kebaikan hati mereka.
Status “dalam Tuhan” yang menjadi sumber Kristen memiliki sukacita dan damai sejahtera
tidak boleh dihayati oleh orang Kristen secara pasif. Hanya bila secara aktif orang Kristen
memupuk status tersebut dalam doa, maka relasi dengan Tuhan itu menjadi komunikasi yang
hidup dan hangat. Dalam kondisi demikian kekuatiran tak beroleh tempat sebab damai dan
sukacita Allah sendiri penuh dalam hati orang percaya.
3. Ciri nyata Kristen yang berpegang pada FirmanNya: mengenal Kristus.
Apakah saudara sudah mengenal Kristus? Puaskah saudara dengan pengenalan itu?
Bila saudara sudah puas berarti saudara sudah berhenti belajar mengenal Dia. Apakah
saudara sedang mengalami krisis identitas atau bahka saudara sedang mundur? Mengapa?
Karena Kristus adalah anak Allah, jauh melampaui segala pengetahuan. Pengenalan dan
pengalaman kita akan Dia tidak pernah sempurna sampai kita jumpa ia kelak. Mengenal
Kristus sebagai ciri keteguhan iman yang berdiri di dalam Tuhan. Tak ada gol hidup yang
lebih berarti bagi orang yang kenal Kristus selain makin mengenal dan menyerupai Dia. Serta
sukacita dan damai tidak tergantung pada kondisi luar tetapi pada keakraban hubungan
sesama Kristen dan dengan Tuhan. Kiranya Kristus Raja Gereja menjadikan kita menjadi
hamba teladan dalam kehidupan kita dan selalu berpegang pada FirmanNya. AMEN
Adong do falsafah ni halak batak ima “3H” ima Hamoraon, Hasangapon, Hagabeon.
Falsafah on ma najolo sahat tu tingkion dimemehon tu angka sundut na umposo, lumobi boi
tangkas begeonta di angka pesta adat ni halak batak. Sandok na boi tarula ni halak Batak
dulahon doi asal ma boi dapot falsafah i di ngoluna. Ido umbahen ditanda halak na asing
halak batak ima halak petarung manang halak na so olo menyerah gariada torus berjuang.
Rade do halak batak mangaranto tu huta na dao, nang pe soadong keluargana didapot disi.
Holan modal keberanian do di ibana. Sada sian falsafah i ima Hagabeon. Pangantusion ni
hagabeon ni halak batak ima marianakkon, adong do dakdanak manang pinompar. Adong
muse pangantusion di halak batak na jolo “godang dakdanak, godang pasupasu”, alai
pangantusionon tu ngolu si nuaeng on ndang apala boi be tapeop ala perkembangan ni zaman
nuaeng na lam mangharingkothon kwalitas ndang kwantitas be. Tontu tanggungjawab ni
natoras laho mangajari ianakkonna asa gabe anak na bisuk isarana marhite na pasingkolahon
satimbotimbona songon ende “anakkonki do hamoraon di ahu”. Parsitutuon ni natoras laho
mangarade generasi penerus na berkwalitas ima na gabe impola ni falsafah ni halak Batak
taringot tu hagabeon on.
Na tolu i ma na diulahon raja David tu anakna si Salomo, umbahen gabe anak na bisuk/pistar
si Salomo. Dung i tu si Salomo ma sahat ulaon na bolon, ulaon las ni roha, jala dipasupasu
Debata ma ibana di ngoluna. Sude do natoras manghalomohon ianakkonna gabe anak na
bisuk dohot na timbo pangkatna, lumobi di hita halak Batak. Alai boha do parsitutuonta laho
pasauthon na hinirim i? Naeng ma lam marsitutu angka natoras mangarade angka sundut na
umposo na berkualitas. AMEN