Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konteka penelitian/Latar Belakang Peneitian


Musik adalah salah satu sarana manusia untuk menerjemahkan dan
mengekspresikan estetika yang ada di dalam hati dan pikiran manusia.
Musik juga bisa menjadi ajang menonjolkan bakat dan kemampuan. Dalam
musik ada terdapat nyanyian. Musik juga digunakan di acara ibadah.
Ibadah adalah hal yang sangat umum dan sangat berkaitan erat dengan
kehidupan kita sehari-hari. Ibadah juga memiliki makna yang sangat luas
mengingat bahwa setiap agama mempunyai cara beribadah yang berbeda-
beda dalam menyembah, memuji dengan menggunakan nama Allah Sang
Pencipta. Makna Ibadah bukan hanya berkaitan dengan apa yang kelihatan
dari luar. Dalam kebaktian yang dilakukan saat ini, unsur nyanyian tidak
dapat dipisahkan dari tataibadah di gereja. Gereja merupakan wujud
kepercayaan orang kristen dan Gereja menjadi rumah Allah yang kudus
serta menjadi tempat tujuan para orang percaya untuk melakukan ibadah.

Nyanyian jemaat adalah nyanyian yang disusun sedemikian rupa agar


muda diingat dan dinyanyikan orang banyak. Fungsi nyanyian gereja,
sangat jelas yaitu untuk memuliakan Allah. Suatu nyanyian akan sangat
indah jika diiringi dengan musik. Melalui nyanyian yang terjadi dalam
sebuah liturgi (Ibadah), umat mampu membayangkan makna dari nyanyian
yang dinyanyikan di dalam kehidupan pribadinya.

Nyanyian jemaat bertujuan untuk memuliakan Allah, menyatuhkan hati


untuk hal-hal yang rohani dan membahagiakan hati teman melalui irama
yang baik. (Immanuel 1959:3.8). Suasana kebaktian menjadi agung dan
sakral dimana tiap-tiap anggota jemaat bernyanyi dengan sungguh-
sungguh. Kebaktian bukan merupakan hal yang rutin yang harus dilakukan
setiap hari yang dikuduskan-Nya, namun merupakan ucapan terima kasih
kepada Tuhan, karena telah diberi keselamatan oleh-Nya. Dalam mencapai
maksud seperti yang dikemukakan diatas, lagu pembukaan dalam ibadah
itu sangat diperlukan.

Sejarah HKBP, Mulai 7 Oktober 1861 dan Menjadi Organisasi Kristen


Protestan Terbesar di Indonesia. Gereja HKBP tumbuh dari misi lembaga
zending RMG (Rheinische Missionsgesellschaft) dari Jerman dan Belanda
melalui misionaris Pdt Heine, Pdt Klemmer, Pdt Betz dan Pdt Van Asselt.

2
Tanggal 7 Oktober 1861 dibuka daerah penginjilan baru di Sumatera, di
Batakkladen atau tanah Batak. Waktu itu yang disebut sebagai hari jadi
HKBP. Daerah penginjilan baru ini diberinama Battamission yang
dikemudian hari disebut Batakmission atau Mission-Batak. Lembaga
Mission Batak ini sejak 1881 dipimpin oleh seseorang pemimpin dengan
jabatan Ephorus, oleh penginjil Ingwer Ludwing Nommensen.

Pdt. I. L. Nommensen yang melalui banyak rintangan untuk


mengembangkan Gereja HKBP di Tanah Batak. Penolakan-penolakan yang
diterima, kemudian mencair setelah dia berhasil membaptis 4 pasangan
suami istri pada tanggal 27 Agustus tahun 1865 di Silindung. Kemudian
berlanjut hingga 20 sampai 50 orang jemaat dalam suatu acara ibadah.
Perkembangan agama Kristen semakin terasa setelah Pdt. Nommensen
membangun sebuah perkampungan yang dinamakan di Desa Huta Dame
di Saitnihuta. Bertahun-tahun menjalankan misi di tanah Batak,
Nommensen lalu mengajukan permohonan kepada RMG Barmen agar
misinya diperluas hingga wilayah Simalungun.

Permohonan itu ditanggapi dengan mengutus Pendeka Simon, Pendeta


Guillaume dan Pendeta Meisel menuju Sigumpar pada 16 Maret 1903. Dari
sana mereka pergi ke Tiga Langgiung, Purba, Sibuha-buhar, Sirongit,
Bangun Purba, Tanjung Morawa, Medan, Deli Tua, Sibolangit dan Bukum.
Bersama Nommensen, mereka pun melanjutkan perjalanan melalui Purba,
Raya, Pane, Dolok Saribu hingga Onan Runggu. Huria Kristen Batak
Protestan (HKBP) cepat berkembang hingga sekarang dan menjadi gereja
Protestan terbesar di kalangan masyarakat Batak, Bahkan juga di antara
Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia. Ini menjadikannya pula
organisasi keagamaan terbesar ketiga setelah Nahdatul Ulama dan
Muhammadiyah. HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri,
seperti di Singapura, Kuala Lumpur, Los Angels, New York, dan Seattle.

Saat ini, HKBP memiliki jemaat sekitar 5.000.000 jemaat di seluruh


Indonesia. HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di
Singapura, Kuala Lumpur, dan di beberapa bagian, Amerika Serikat yaitu,
California, New York. Meski memakai nama Batak, HKBP juga terbuka bagi
suku bangsa lainnya. HKBP berkantor pusat di Pearaja (Kabupaten Tapanuli
Utara, Sumatera Utara) yang berjarak sekitar 1 km dari pusat Kota
Tarutung, Ibu kota kabupaten tersebut. Pearaja merupakan sebuah desa
yang terletak di sepanjang jalan menuju Kabupaten Tapanuli Tengah dan
3
Kota Sibolga. Kompleks perkantoran HKBP, Pusat administrasi organisasi
HKBP, berada dalam area 20 hektare. Di Kompleks ini juga ada Ephorus
(uskup) sebagai pucuk pimpinan HKBP berkantor.

HKBP adalah anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI),


anggota Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), UEM Jerman, dan anggota
Dewan Gereja-gereja se-Dunia. Sebagai gereja yang berasaskan ajaran
Lutheran, HKBP juga menjadi anggota dari Federasi Lutheran se-Dunia
yang berpusat di Jenewa, Swiss

Garis waktu sejarah HKBP


Berikut adalah garis waktu sejarah HKBP:

 1901, Johannes Warneck memindahkan Seminari Pansur Napitu, yang


dirintis Peter Hinrich Johannsen, ke tempat yang lebih luas di Sipoholon.
 1902, Christian Philipp Schutz menyalin Alkitab Perjanjian Baru ke
bahasa Batak Angkola yang berhuruf Latin.
 1903, Pemberitaan Injil ke Tanah Simalungun dimulai, sekolah anak raja
di Narumonda dialihfungsikan menjadi seminarium. 7 Oktober - Pesta
Peringatan Kekristenan yang pertama di Tanah Batak.
 1907, Berdiri jemaat di Pematangsiantar.
 1908, 27 April - Berdiri jemaat di Sidikalang.
 1911, Berdiri distrik di HKBP, yakni: Tapanuli Selatan (dh.
Angkola), Silindung, Humbang, Toba (termasuk Samosir), Sumatra Timur
(Simalungun – Ooskust).
 1912, Pendeta HKBP pertama ditempatkan di Medan.
 1917, Hatopan Christen Batak berdiri di Tapanuli sebagai organisasi
masyarakat.
 1918, 23 Mei - Ingwer Ludwig Nommensen meninggal dunia
di Sigumpar. Valentin Kessel menjadi Penjabat Ephorus hingga tahun 1920.
 1919, Hollandsch-Indlandsche School (sekolah dasar Belanda untuk kaum
pribumi) milik zending berdiri di Narumonda.
 1920, Johannes Warneck dipilih menjadi Ephorus HKBP.
 1922, Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Jakarta, Guru Jemaat HKBP
pertama di tempatkan di Padang. 20 Juni - Sinode Godang I di HKBP.
 1923, 3 Desember - Dimulai pelayanan diakonia di Hepata.
 1927, Berdiri MULO Kristen di Tarutung; Pelayanan kepada kaum Muda
yang dipimpin Dr. E. Verwiebe. Pada Juni 1952 dalam rapat Pemuda di
4

Sipoholon ditetapkan menjadi NHKBP, dan menjadi awal minggu


kebangkitan NHKBP (Parheheon).

 1930, Berlaku Aturan Gereja (AD dan ART) yang baru.


 1931, 11 Juni - HKBP diakui pemerintah dengan Badan Hukum
(Rechtperson) No. 48, yang tertulis di Staatsblad Tahun 1932 No. 360.
 1932, Pdt. P. Landgrebe dipilih menjadi Ephorus.
 1934, Berdiri Sekolah Tinggi Teologia di Jakarta, utusan HKBP yang pertama
adalah: T.S. Sihombing, K. Sitompul, O. Sihotang, dan P.T. Sarumpaet;
Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Kutacane, Tanah Alas; Berdiri
Sekolah Bibelvrouw (Penginjil Wanita) di Narumonda yang dipimpin Zuster
Elfrieda Harder. Tahun 1938, sekolah ini pindah ke Laguboti.
 1935, Pentahbisan bibelvrouw yang pertama.
 1936, Pdt. E. Verweibe dipilih menjadi Ephorus.
 1940, 10 Mei - semua Pendeta Jerman yang melayani di HKBP dipenjarakan
Pemerintah Belanda. Mei-Juli - Pdt. H.F. de Kleine menjadi Penjabat
Ephorus. 10–11 Juli - Sinode Godang, Pdt. K. Sirait dipilih menjadi Voorzitter
(Ephorus) yang pertama dari Pendeta Batak.
 1942, Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi Ephorus; Distrik Jawa-
Kalimantan berdiri; 25 November - berdiri Distrik Samosir.
 1946, Sekolah Guru Huria (SGH) dibuka kembali di Seminarium Sipoholon; 2
Februari - Berdiri Distrik Dairi.
 1947, Berdiri kembali Sekolah Pendeta di Seminarium Sipoholon.
 1950, Pdt. Justin Sihombing dipilih kembali menjadi Ephorus HKBP dan Ds.
K. Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal melalui Sinode Godang. 4
November - Berdiri Sekolah Teologia Menengah di Sipoholon.
 1951, Universitas Bonn menganugerahkan gelar “Doktor Honoris Causa”
kepada Pdt. Justin Sihombing. Ditetapkan Sinode Godang Konfesi HKBP.
Berdiri Percetakan HKBP di Pematangsiantar. 29 November - Beridiri Distrik
Sibolga dan Medan Aceh.
 1952, Berdiri SMA dan SGA di Tarutung; HKBP menjadi
Anggota LWF (Lutheran World Federation).
 1954, Pdt. B. Marpaung diutus Zending Batak menginjili di Pulau Mentawai.
7 Oktober - Peresmian Universitas Nommensen di Pematangsiantar,
sekaligus perpindahan Pendidikan Teologia dari Seminarium Sipoholon ke
Pematangsiantar. November - Berdiri Distrik Toba Hasundutan. 15
Desember - Penyerahan Rumah Sakit HKBP dari Pemerintah ke HKBP.
5

 1955, 13 Februari - Berdiri Panti Asuhan Elim di Pematangsiantar. 25


Agustus - Berdiri Sekolah Puteri di Sipoholon.
 1957, 17 Maret - Kirchentag (Kebaktian Raya) di Pematangsiantar.
 1959, Pdt. Justin Sihombing dipilih menjadi kembali Ephorus HKBP dan Ds.
T.S. Sihombing menjadi Sekretaris Jenderal.
 1961, Berdiri Sekolah Teknik di Pematangiantar. 7 Oktober - Jubileum 100
tahun HKBP di Tarutung
 1962, Ds. T.S. Sihombing dipilih menjadi Ephorus dan Ds. G.H.M. Siahaan
menjadi Sekretaris Jenderal; Ditetapkan Aturan Peraturan (Ad & ART) yang
baru. 3–7 Oktober, Sinode Godang Istimewa di Seminarium Sipoholon.
 1963, Konferensi Kerja HKBP yang pertama; Awal dari Penginjilan di Sakai
Kandis Riau; Kursus kaum Ibu yang pertama di Sipoholon. 1 September -
HKBP melepaskan HKBP Simalungun menjadi Gereja Kristen Protestan
Simalungun (GKPS).
 1965, 7 Februari - Peresmian Asrama Diakones HKBP “Kapernaum” di
Rumah Sakit HKBP Balige. 9 April - Asrama Bibelvrouw di Sinaksak,
Pematangsiantar dimulai pemakaiannya, dan diresmikan tanggal 9 Juli
1967.
 1966, 6 Februari - Peresmian Youth Center “Jetun Silangit”.
 1967, 2 April - Peresmian Asrama Pniel di Rumah Sakit HKBP Balige
 1968, 19 Februari - Peresmian Gedung-gedung di FKIP Universitas HKBP
Nommensen di Pematangsiantar.
 1971, 17 Mei - Pendidikan Diakones dibuka di Balige. 17 Mei - Pembaptisan
pertama kepada orang Rupat (daerah penginjilan) sebanyak 136 orang yang
dilayankan oleh Pdt. A.B. Siahaan, dkk. 11 Desember - Peresmian Asrama
Bethel dan Betania di Rumah Sakit HKBP Balige.
 1972, Ditetapkan Aturan Peraturan (ADT & ART) yang baru. 28 Mei -
Peresmian Perkampungan Pendeta Pensiun dan Kantor Departemen
Diakonia Sosial di Pematangsiantar. 30 Desember - Berdiri Distrik Tanah
Alas
 1974, Universitas Martin Luther Halle-Wittenberg menganugerahkan gelar
“Doktor Honoris Causa” kepada Pdt. T.S. Sihombing; Pdt. G.H.M. Siahaan
dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. F.H. Sianipar menjadi Sekretaris
Jenderal. 31 Juli - Berdiri Distrik Asahan Labuhan Batu. 2–3 November -
Jubileum 75 tahun Zending HKBP.
 1976, 27 Januari - Peresmian Pendidikan Diakones HKBP di Balige. 2
Agustus - HKBP memandirikan HKBP Angkola.
6

 1978, Fakultas Theologia Universitas HKBP diputuskan menjadi Sekolah


Tinggi Teologia (STT) HKBP; Pdt. P.M. Sihombing, M.Th. terpilih menjadi
Sekretaris Jenderal HKBP. 23–27 Januari - Sinode Godang Istimewa di
Simanare, Sipoholon.
 1978, HKBP mengupayakan pelayanan terhadap masyarakat Tamil di
Medan, bekerja sama dengan The Evangelical Lutheran Church of Malaya
and Singapore (ELCMS) di bawah arahan Bishop M. Muthusamy bersama
dengan sepasang misionaris Swedia, Bishop Enval dan istrinya berkunjung
ke Medan untuk memulai pelayanan injil di kalangan masyarakat Tamil di
kota Medan, pertemuan perdana diadakan di kediaman Ramasamy
Wenggadasalam di Jalan Asia No 37, Medan. Baptisan warga Tamil di HKBP
Jenderal Sudirman: 4 orang anak-anak keluarga Ramasamy dan Kanta
Pandiammal Wenggadasalam: Karikalan Henock, Parimala Gandhi Monica,
Alegeri Pannirselwam Samuel, Alegesan Moses, serta Bpk. R.Siwanandam
Joshua disidikan dan dibaptis oleh preases Pdt. L.J. Napitupulu di HKBP
Jenderal Sudirman, setelah dibina dalam iman Kristen oleh Bpk. Arnold
Simanjuntak.
 1979 ELCMS dan HKBP mengutus Gideon Wiria, seorang Tamil dari Medan
ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk pendidikan guru injil di kalangan
masyarakat Tamil Medan.
 1979, 24 Juni - Peresmian Distrik Simarkata Pakpak.
 1980, 11 Juni - Kursus Ketrampilan Pria berdiri di Parparean Porsea. 11
Agustus - Kursus Ketrampilan Wanita berdiri di Doloksanggul.
 1983, 24 Februari - Peresmian Distrik Tebing Tinggi Deli. 28 Agustus -
Penahbisan Diakones Pertama di HKBP Balige.
 1985, Februari - Peresmian Distrik Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
 1986, 27 Januari - Peresmian Auditorium HKBP di Seminarium Sipoholon.
27 Juli - Penahbisan Pertama Pendeta Wanita di HKBP, Pdt. Norce P
Lumbantoruan. 14 Agustus - Peresmian Kantor Induk HKBP di Pearaja,
Tarutung.
 1987, Pdt. S.A.E. Nababan dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. O.P.T.
Simorangkir menjadi Sekretaris Jenderal. 27–31 Juni - Sinode Godang ke-48.
 1988, 23 Mei: Berdiri Distrik Humbang Habinsaran. 10–15 November -
Sinode Godang ke-49 menetapkan Garis-garis Besar Kebijaksanaan
Pembinaan dan Pengembangan (GBKPP) HKBP.
 1990, 20–9 Juli - Perkemahan Kerja Pemuda HKBP di Sipirok. 10–15 Juli -
Konferensi Pemuda di Sipirok. 18–21 Juni - Konsultasi Teologia di Parapat
 1991, 9–12 April - Sinode Godang ke-50.

 1992, 23–28 November - Sinode Godang ke-51. Ada 3 agenda di Sinode


Godang ini, yaitu; Penyelesaian Kemelut HKBP, Periode Fungsionaris dan
menetapkan Aturan Peraturan (AD dan ART) HKBP untuk tahun 1992 s/d
2002. Sinode berhasil memutuskan: Tim Penyelesaian Kemelut dan Aturan
HKBP 1992 – 2002 (AD) tanpa Peraturan (ART). Pemilihan Fungsionaris
HKBP tidak terlaksana, terjadi keributan dan perpecahan di tubuh HKBP
hingga tahun 1998.
 1993, 11–13 Februari - Sinode Godang Istimewa di Medan melalui
undangan Pejabat Ephorus. Di Sinode ini terpilih Pdt. P.W.T. Simanjuntak
sebagai Ephorus dan Pdt. S.M. Siahaan sebagai Sekretaris Jenderal.
 1994, 29 September–1 Oktober - Sinode Godang ke-52 menetapkan Aturan
Peraturan (AD & ART) tahun 1994 – 2004. 23 Oktober - Peresmian HKBP
Distrik Indonesia Bagian Timur (IBT).
 1995, 16–17 Juni - Sinode Godang Penyatuan HKBP Simarkata Pakpak
Otonom dan GKPPD. 6 Agustus - HKBP memandirikan Gereja Kristen
Protestan Pakpak Dairi (GKPPD). 24 September - Peresmian HKBP Distrik
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta (Jabartengdiy).
 1996, 17–22 November - Sinode Godang ke-53 membicarakan Konfesi
HKBP.
 1998, Pdt. J.R. Hutauruk terpilih sebagai Pejabat Ephorus dengan tugas
menyelenggarakan rekonsiliasi selambat-lambatnya enam bulan. 26
Oktober–1 November - Sinode Godang ke-54 di Pematang Siantar / Balige.
17 November - Pernyataan bersama yang ditanda tangani Ephorus Pdt.
S.A.E. Nababan dan Pejabat Ephorus Pdt. J.R. Hutauruk di Gereja HKBP
Sudirman Medan, menentukan rekonsiliasi melalui Sinode Godang
Rekonsiliasi tanggal 18–20 Desember. 18–20 Desember - Sinode Godang
HKBP di Kompleks FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.
Pdt. J.R. Hutauruk terpilih sebagai Ephorus dan Pdt. W.T.P. Simarmata
terpilih sebagai Sekretaris Jenderal.
 2000, 26 Juli - Konferensi Nasional HKBP di Convention Center Jakarta. 21–
24 November - Sinode Godang di Seminarium Sipoholon menetapkan
”Kebijakan Dasar Pendidikan HKBP” (KDP-HKBP).
 2002, 30 September–1 Oktober - Sinode Godang di Seminarium Sipoholon
menetapkan Aturan Peraturan (AD&ART) yang baru, berlaku 1 Januari
2004, dan Distrik: Jakarta 2, Kepulauan Riau, Jakarta 3, Riau, Langkat,
Wilayah Tanah Jawa, Jambi.

 2011, 7 Oktober - Hari Jadi HKBP ke-150 Tahun. 4 Desember - Perayaan


Jubileum 150 Tahun HKBP di Stadion Gelora Bung Karno hadiri
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
 2012, 10-16 September, Sinode Godang ke 61 di Siminarium Sipoholon.
Terpilih Pdt. Willem T. P. Simarmata, MA (Ephorus), Pdt. Mori AP.
Sihombing, MTh (Sekretaris Jenderal), Pdt. Welman P. Tampubolon, STh
(Kepala Departemen Koinonia), Pdt. Marolop P. Sinaga (Kepala Departemen
Marturia), Pdt. Drs. Bilheman D.F.Sidabutar, STh. MM (Kepala Departemen
Diakonia) dan 28 orang Praeses.
 2013, Ditetapkan sebagai Tahun Anak - Anak HKBP.
 2014, Ditetapkan sebagai Tahun Remaja dan Pemuda HKBP. 20-23 Maret,
Kemah Pemuda Kebangsaan di FKIP Univ. HKBP Nommensen. 28
September, HKBP menerima Piagam MURI "Peserta Pemain Taganing
Terbanyak" di Pesta Bolon Tahun Remaja - Pemuda HKBP di Stadion
Senayan, Jakarta. 14-18 Oktober, Sinode Godang HKBP Ke 62 di Seminarium
Sipoholon, mengamendemen Aturan & Peraturan HKBP 2002.
 2015, Ditetapkan sebagai Tahun Perempuan HKBP. 25 Januari, Peresmian
Gedung Sopo Marpikir HKBP oleh Ephorus HKBP. 9-12 April, Konferensi
Parompuan HKBP VI di Seminarium Sipoholon.
 2016, Ditetapkan sebagai Tahun Keluarga HKBP. 12-18 September, Sinode
Godang HKBP ke 63 di Seminarium Sipoholon. Terpilih Pdt. Dr. Darwin
Lumbantobing (Ephorus), Pdt. David Farel Sibuea, MTh.D.Min. (Sekretaris
Jenderal), Pdt. Dr. Martonggo Sitinjak (Kepala Departemen Koinonia), Pdt.
Dr. Anna Vera Pangaribuan (Kepala Departemen Marturia), Pdt. Debora
Purada Sinaga, MTh ( Kepala Departemen Diakonia) dan 30 orang Praeses.

1.2 Fokus Penelitian


Dalam Penelitian ini perlunya ada batasan masalah, agar penelitian yang
dilakukan menjadi terarah, serta cakupan masalah tidak berlalu luas.
Batasan masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi
dua atau lebih. Oleh karena itu penulis buat batasan masalah yang akan
diteliti, yaitu sebagai berikut: Menganalisis Syair Lagu BE. NO 716 Di Na
Mamolus Sandok Ngoluon di HKBP Simanungkalit Ressort Sipoholon 1
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Syair Lagu BE.
NO 716 Di Na Mamolus Sandok Ngoluon di HKBP Simanungkalit Ressort
Sipoholon 1
9

1.4 Manfaat Penelitian


Ada pun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Bagi Penulis sendiri, untuk menambah wawasan dan pengalaman
dalam penulisan karya ilmiah
2. Untuk memahami mengenai bentuk syair dan melodi lagu Berdiam
3. Sebagai refrensi bagi peneliti lain yang membahas Tentang Analisis
syair lagu

BAB II
LANDASAN TEORETIS

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Tahapan Penelitian


3.2 Lokasi Penelitian
3.3 Sumber Data
3.4 Definisi Istilah

Anda mungkin juga menyukai