LPP II PERIODE I
DISTRIK II SILINDUNG
DISUSUN OLEH:
DI HKBP PANGALOAN
RESORT PANGALOAN
I. PENDAHULUAN
Puji syukur dan terimahkasih kepada Tuhan Yesus Kristus, Raja Gereja Yang Maha
Pengasih dan Maha Penolong, atas segala rahmat dan karuniaNya yang besar yang menyertai
penulis Calon Bibelvrouw untuk melaksanakan tugas pelayanan di gereja di tengah-tengah
umatNya. Dan telah membimbing penulis hingga saat ini dapat mengikuti LPP II, yang melayani
di HKBP Pangaloan Resort Pangaloan. Semuanya itu adalah berkat dan kasih karunia Tuhan
kepada penulis. Berbagai hambatan dan tantangan yang datang pada saat menjalankan tugas
pelayanan, semuanya itu tidak lain hanyalah sebagai ujian semata yang menantang iman dan
keberanian serta memperkuat mental penulis. Karena Yesus melalui Roh KudusNya tetap setia
menemani dan memberikan kekuatan kepada penulis untuk menghadapinya.
Sesuai dengan Surat Penugasan (SP) yang ditetapkan oleh pimpinan HKBP melalui Biro
Personalia HKBP No. 02/P/SK-BP/Cal-BVR/SP.II/V/2015, maka salah satu uraian tugas yang
tercantum di dalamnya adalah untuk membuat laporan pertanggungjawaban pelayanan. Untuk
memenuhi persyaratan itulah maka penulis menuliskan laporan ini.
Gereja HKBP Pangaloan berada di desa Pardamean, yang terletak di antara 2 pedesaan
yaitu: desa Pardomuan dan Sigurung gurung yang berada dalam wilayah Pahae Jae kabupaten
Tapanuli Utara. HKBP Pangaloan adalah HKBP pertama yang menjadi Resort di HKBP. Berdiri
25 Januari 1864. Banyak para pendeta dari luar negri yang silih berganti sebagai pemimpin di
HKBP Pangaloan. Pada 10 Mei 1940 HKBP sabungan atau yang menjadi resort dari 4 pagaran
yaitu: HKBP Pagaran, HKBP Simarpinggan, HKBP Parit Matia, HKBP Sitolu Ama.
Dalam interaksi sosial, rasa solidaritas di desa ini masih tinggi. Hal ini terwujud karena
mayoritas suku Batak yang tinggal di desa ini. Dalam kehidupan sehari-hari selalu saling
mengundang jika ada pesta-pesta adat. Kebersamaan yang sangat tinggi di antara masyarakat
terbukti dengan adanya STM (Serikat Tolong Menolong) di setiap dusun.
Statistik HKBP Pangaloan sesuai pendataan yang dilakukan HKBP Pangaloan terdiri dari
24 sektor yaitu: Huta Sampilpil, Pardahanan sira, Banua Luhu, Huta buntul, Huta dangir,
Gudang, Silangkitang rura, Silangkitang dolok, Silangkitang tonga, Sigurung-gurung, Huta
bagot, Huta bagasan, Banjar pea, Pargodungan, Ranto panjang, Pakpahan, Lumban tonga, Hunik
burle, Onan joro, Siopat bahal, Pakkat, Liang singa, Banjar dolok, Sihobuk. Dimana jumlah
jemaatnya adalah 438 KK yang tediri dari:
1. Jumlah Parhalado
a. Pendeta : 1 orang
b. Cln. Bibelvrow : 1 orang
c. Guru Huria : 1 orang
d. Sintua Ama : 14 orang
e. Sintu Ina : 4 orang
2. Jumlah Jemaat HKBP Pangaloan
a. Rumah tangga : 438 KK
b. Bola Ripe : 55 KK
c. Namonding : 8 orang
d. Nasorang : 5 orang
e. Singkola Minggu : 323 orang
f. Naposobulung/Remaja : 203 orang
g. Ruas Parguru : 2 KK
h. Ruas natamba : 1 KK
i. Ruas nabali : 3 KK
3. Parhalado HKBP Pangaloan
1) Pdt. Frans Jogi Sidabutar : Pendeta Resort
2) Cln. Bvr. Desnita Sitorus : Bibelvrouw
3) Gr.Roganda Sipahutar : Guru Huria
4) St. T.Sitompul : Bendahara umum
5) St. E.Sihombing
6) St. R. Sihombing
7) St. L.br.Siahaan
8) St. H.br.Siregar
9) St. H.Gultom
10) St. S. br. Sitompul
11) St. D.br. Sihombing
12) St. A.Parapat
13) St. A.Sitompul
14) St. P.Hutabarat
15) St. P.Simatupang
16) St. B.Tampulbolon
17) St. J.Sitompul
18) Cst. B.Sitompul
19) Cst. P.Sitompul
20) Cst. M.Hutapea
21) Cst. L.Nainggolan
Pelayanan kepada anak-anak Sekolah Minggu terus dilakukan dengan baik yang dilayani
oleh saya, guru huria dan juga guru-guru Sekolah Minggu. Kebaktian Sekolah Minggu masuk
pukul 08.00 Wib. Namun sebelum masuk terlebih dahulu bernyanyi-nyayi sekolah minggu untuk
memacu semangat mereka dalam mengikuti ibadah. Sekolah Minggu di HKBP Pangaloan ini
memiliki pengetahuan yang minim akan cerita-cerita di dalam Alkitab, lagu-lagu sekolah minggu
dan juga lagu-lagu Buku Ende.
Dalam pelayanan Sekolah Minggu saya mengahadapi kendala karena terlalu jauh rumah
jemaat ke gereja padahal mengantar anak-anak terkendala dari orangtua, sehingga kebanyakan
anak Sekolah Minggu bergereja ke Gereja yang terdekat dengan rumahnya masing-masing.
Hanya mereka yang dekat kegereja HKBP Pangaloan lah yang datang. Padahal dari keseluruhan
jumlah anak Sekolah minggu jemaat HKBP Pangaloan ada sekitar 300 orang dan yang datang
kegeraja sekitar 150 orang saja. Menurut laporan yang ada tahun 2014, untuk menghindari hal ini
gereja membuat program untuk menjemput sekolah minggu ke rumah masing-masing dengan
angkot. Namun, ini tidak berjalan dengan lama karena supir yang mengangkut hanya menjemput
dari arah rumahnya dan banyak anak-anak yang tertinggal karena tidak dijemput. Sehingga di
tahun 2015 program ini ditiadakan.
Melihat peluang bahwa anak sekolah minggu begitu antusias untuk mendengar cerita-
cerita Alkitab, penulis memiliki ide untuk membuat minggu ceria namun dilaksanakan di sector-
sektor. Namun, melihat guru sekolah minggu yang tidak memiliki waktu disebabkan pekerjaan
rumah pada minggu sore padat, ini belum bisa dilaksanakan.
Setelah melayani di HKBP Pangaloan ini, penulis telah menjumpai seksi perempuan ada
4 seksi. Yaitu: punguan ina parhalado, punguan ina kamis, punguan ina glory, punguan ina
maria. Mayoritas punguan ina parhalado, ina kamis dan ina maria itu adalah ibu-ibu yang sudah
tua. Dan ina glory adalah ibu-ibu muda yang dimana punguan ini berdiri 1 tahun.
Pada hari rabu dan sabtu, punguan ina masuk pukul 15.00 Wib. Dengan anggota 30
orang yang terdaftar. Namun yang datang hanyalah berkisar 10 orang setiap hari Sabtunya. Sibuk
atau tidak sibuk di lading tetap anggota punguan ina itu sedikit. Kegiatan yang dilaksanan adalah
beribadah (PHD) yang dilanjutkan dengan latihan koor. Kendala yang sering terjadi yaitu
mayoritas punguan ina yang rajin hadir yaitu ibu-ibu yang sudah lanjut usia. Dari segi usia suara
mereka menurun. Jadi ketika lagu itu dirata-ratai besoknya ibu yang masih muda datang dan
bernyanyi padahal tidak dipelajari dan membuat lagu hari minggunya tidak lancar seperti yang
diharapkan.
Kelebihan daerah ini jika ada partangiangan semua 1 kampung itu akan datang walaupun
gereja tetangga. Dan banyak anak-anak yang ikut partangiangan. Bahkan sering lebih banyak
anak-anak dari kaum ibu dan bapa yang datang dan itu sudah menjadi hal yang biasa di daerah
itu hamper disetiap sector. Di sebagian sector juga penulis melihat kendala ada jemaat yang tidak
mau menerima partangiangan di rumahnya disebabkan dengan berbagai alasan yang tidak jelas.
Pernah penulis diskusi dari sebagian mereka dan jawabnya mereka tidak tau.
2. Bidang Marturia
Di HKBP Pangaloan ini terdapat 9 punguan koor, yaitu yang disebutkan di atas. Punguan
koor ina parhalado, ina kamis, ina glory, ina maria, NHKBP, punguan koor Silangkitang,
Sigurung-gurung, Pardamean, Pardomuan. 4 ini adalah koor dari lingkungan yang mana ini
terbentuk dari taon parompuan pada bulan Mei lalu. Sehingga mereka berlanjut sampai sekarang.
Tetapi koor lingkungan itu berganti-ganti untuk bernyanyi setiap minggunya.
3. Bidang Diakonia
Di HKBP Pangaloan sudah menerapkan pelayanan yang berbasis diakonia, yaitu dengan
melakukan kunjugan pastoral ke rumah-rumah jemaat. Dimana dari kunjungan memperoleh hasil
yang positif, yaitu mengetahui keluhan jemaat. Kunjungan juga dilakukan ke rumah-rumah
jemaat yang menderita karena sakit atau jemaat yang sakit di rumah sakit. Di dalam kunjungan
ini mengikut sertakan seluruh parhalado. Huria juga memberikan dana sosial yang sudah
dianggarkan di awal tahun.
3.2 Mengajar SMK SWASTA HKBP PANGALOAN
HKBP Pangaloan memiliki yayasan SMK HKBP. Menurut laporan ini pertama kalinya
adalah SMP, namun karena kurang berkembang ini dibentuk jadi SMK. Tetapi kurang banyak
peminatnya padahal ini adalah satu-satunya Sekolah Menengah Atas di Pangaloan ini. Semua
tenaga pendidik itu hsaruslah jemaat HKBP walaupun bisa dari HKBP yang lain. Ditahun ajaran
baru penulis dipercayakan untuk mengajar mata pelajaran bina mental rohani. Di pelajaran ini
siswa diajarkan untuk bermental rohani yang baik. Disamping itu penulis membuat ibadah
singkat untuk siswa siswi kelas X dan XI.
A.Kegiatan Insidental
Dalam kurun waktu laporan ini, tercatat anggota jemaat yang meninggal 6 orang.
Penguburan dilaksanakan oleh pendeta resort, Pdt.F.J.SIDABUTAR,STh
2.Pemberkatan nikah
Dalam kurun waktu laporan I ini, tercatat anggota jemaat yang menikah 6 keluarga baru,
yang diberkati oleh Pendeta Resort. Sedangkan acara partumpolon 3 yang membentuk keluarga
baru dipatumpol oleh penulis sendiri.
B. Kegiatan Distrik
1. Mengikuti sermon distrik yang dilaksanakan setiap hari Selasa pada pukul 11.00 Wib di
kantor resort Sarulla yaitu regional Pahae. Distrik II Silindung memiliki 3 regional dan
untuk regional Pahae diadakan hari Selasa.
2. Di tahun Parompuan, penulis ikut serta dalam mengisi kegiatan di distrik. Penulis juga
ikut serta membawa para Ibu-ibu dan Distrik mengikuti setiap kegiatan.
V. ANALISA
1. Jemaat HKBP Pangaloan Resort Pangaloan terdiri dari suku Batak. Daerah ini
merupakan daerah yang cukup dingin menurut letak geografisnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
daerah ini adalah daerah yang tergolong subur. Dengan daerah yang seperti ini pastinya jemaat
bergantung pada penghasilan dan dari hasil pertanian. Dan melihat hasil pertanian yang bagus, di
waktu masa-masa panen para jemaat banyak yang memberi pelean taon. Dalam hal
tanggungjawab memang jemaat tergolong lancar.
2. Walaupun jemaat sudah tergolong dalam tingkat menengah keatas tetapi keinginan
mereka untuk mengembangkan pelayanan yang dapat dilakukan oleh pelayan sangat kurang.
Mereka sangat kurang minatnya datang kegereja untuk beribadah kepada Tuhan. Menurut
pengamatan penulis, itu disebabkan oleh konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Penulis juga melihat tidak adanya komuniksi yang lancar antara sintua lingkungan dengan jemaat
di sector masing-masing. Sehingga pengamatan yang baik dari sintua ke jemaat tidak ada.
3. Menurut pengamatan penulis, para parhalado kurang berinteraksi dengan jemaat yang
ada di setiap sektornya masing-masing. Dengan banyaknya sector dan ada sector yang yang tidak
memiliki sintua lingkungan. Sehingga ada 1 sintua yang menjabat 2-3 sektor.
4. Para jemaat juga kurang mengerti tentang Aturan dan Peraturan HKBP 2002, RPP,
Confessi HKBP, sehingga jika ada urusan mereka terhadap huria, berlawanan dengan perangkat-
perangkat tersebut, mereka merasa dirinya ditekan, dipojokkan. Begitu juga dengan parhalado,
sehingga dapat menimbulkan konflik antara jemaat dan Sintuanya, sintuanya dengan pelayan
yang full time, dan jemaat dengan pelayan full timenya.
VI.PENUTUP
Demikian laporan pelayanan ini penulis paparkan. Penulis menyadari banyak kekurangan
dalam memaparkan tulisan ini dan belum banyak yang penulis kerjakan dalam program kerja
penulis.
Kiranya Tuhan menyertai penulis dalam melayani gerejaNya. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimah kasih kepada:
1. Bapak praeses HKBP Distrik II Silindung yaitu bapak Pdt. Julasber, M.Th
2. Bapak Pdt resort HKBP Pangaloan yaitu Bapak Pdt. Fran Jogi Sidabutar S.Th
3. Seluruh penantua dan seluruh jemaat HKBP Pangaloan
Disetujui
PANGUNGKAPON 3:14-22
Huria ni Tuhanta…
Mutlak do diparngoluan ni jolma ndang malua sian haliluna manang bayangan. Tudia
hita mangalangka tusi do halilu I mangihut. Ndang boi hita tu julu halilutai tu jae. Selalu doi
ndang boi longkang. Sahalak natoras na mangula songon natoras I ndang malua sian hata poda tu
anakkonna. Mangalehon angka hata nasehat do natoras tu anakkonna isaranan molo lao
mangaranto, marsikkola. “burju burju ho da amang/inang, unang ihuthon angka na jahat I as
hasea ho”.
Songon I do nang tujuan ni panuratan kitab Wahyu on, ima na menasehati, menghibur,
menguatkan halak Kristen na tongon mangadopi hamaolon nasida. Ala hatiha I godang angka na
menawarkan janji-janji manis na marhadomun tu haporseaon. Aha do ualaning na masa di huria
i? ia huta Laodikea ima sada huta na menarik, angka halak na mamora, kota salah satu pusat
perdangangan, kota pusat ni kecantikan, luat na gok angka haulion. Alai di saluhut haulion na
adong di nasida, maol do pardalanan ni aek di luat i. ingkon sian huta na asing do nasida
menyalurkan hurang lobi 10 km. aek I ima air panas. Alani I do molo nga sahat tu huta I nungga
be dangol-dangol sisilon. Sasintongna pertahanan nasida kuat do alai molo dibongkar saluran ni
aek I pintor hatop do I hancur alani I do waspada nasida.
Sai dihangijangkon nasida do pusat perdangangan na adong I luat nasida i. Ido umbahen
na didok didok ho mamora au nimmu, parandongan do au hape sasintongna ndang di boto ho, na
parir do ho, na dangol, na pogos, na mapitung, namarsaemara. Ai mapitung do nasida ndang boi
membedakan yang baik dan yang benar. Tiur do dibereng nasida portibion dohot angka
haulionna alai holom do dibereng nasida Tuhan i. Alani I ro ma Tuhan I maminsang jala
mangajar. Dohot tegas do Jesus mandok “paba hamu ma rohamuna”.
Huria ni Tuhanta…
1. Zaman si saonari on menuntut hita lam godang mamereng angka hinaulu ni portibion.
Semakin hari zaman semakin meningkat. Alai godang do jolma gabe tarlombang di
pengaruh ni zaman. Sega alani ni penawara-penawaran na mengiurkan untuk terlena
dengan segala keindahan i. naeng dohononna tu hita unang hita ketiggalan aman alai laon
unang hita tarseret di pengaruh ni zaman on. Hati-hati mamereng.
2. Dilean do tu hita marhite angka hamoraon manang pasupasu na nilehon ni Tuhan I tu hita
marhite jadijadianna. Alai ingkon manat do hita sotung gabe olo hita menghalalkan
segala cara untuk mencapai halomoan ni rohata sambing.
3. Antong, taharingkothon ma na paubahon roha i. bertobatlah! Na ro do Ibana manuktuhi
pintu, jala na bongot do Ibana tu bagas nise na manangihon soaraNai dohot namngungkap
pintu i. Ingkon lam tu denggan na do ngolu ni hporseaonnta. AMEN
Manusia di dalam kehidupannya sering kali diliputi rasa takut, kwatir. Orang bodoh,
pintar sekalipun. Orang yang miskin, kaya sekalipun pasti sering takut di dalam kehidupannya.
Ini terjadi karna sering kali manusia menerima yang terjadi di dalam hidupnya di luar
kehendaknya. Kejadian ini juga terjadi di dalam kehidupan orang Israel. Israel takut akan
kehancuran yang mereka lihat dalam pembuangan bangsa Babel.
Untuk itu Yesaya datang memberikan penghiburan. Menjalani hidup itu pasti akan
berjumpa dengan yang namanya penderitaan, kesusahan. Untuk itu nabi Yesaya berkata
“kuatkanlah hatimu, jangan takut!”. Memang benar, sering kali manusia takut jika
bertemu dengan kekhawatiran, kesusahan, penderitaan, dukacita. Juga bangsa Isarel pada zaman
Yesaya, kita hidup seperti di padang gurun atau imba raya, yang membuat kita tanpa daya.
Tetapi, kuatkanlah hatimu, jangan takut, Allah datang menyelamatkanmu. Berserahlah pada
Tuhan, dan tetaplah beriman teguh.
Allah mampu mengubah orang buta menjadi melihat. Allah mampu mengubah orang tuli
menjadi mendengar, orang lumpuh menjadi melompat, orang bisu menjadi bersorak sorai. Allah
mampu mengubah gurun pasir menjadi kolam tanah, tanah gersang menjadi sumber mata air.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kuatkanlah hatimu, jalanilah hidup dengan iman. Jangan
salah jalan, karena hanya ada satu jalan selamat, jalan kudus yaitu Yesus Kristus yang telah
dinubuatkan. Orang yang berjalan di jalan Kudus akan menuju Sion, sukacita abadi.
Melalui kotbah hari ini, kita diarahkan
1. Kita harus percaya ada Tuhan di pihk kita yang tidak mninggalkan kita di masa-masa
sulit sekalipun Tuhan setia untuk tetap bersama kita.
2. Berpengharapan kta hidup dalam anugerah keselamatan yang dari Tuhan Allah
melalui Yesus Kristus.
3. Tuhan mampu mengubah di dalam hidup kita. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Dukacita akan menjadi sukacita.
ROMA 4:1-4
Di paingot do hita marhite turpuk sadarion di hita, molo tung adong pe hlaka na
manghorom panganonn ala dihilala ibana I do na paingothon ibana di haporeaonna, unag ma nan
gabe sipauruuruon manang gabe si insahan, sotung gabe gale haporseaonna. Disi ndada holan
ibana gale alai dohot do namanginsahi I alanigabe tubu parbadaan, ndang mian be tondi na dame
di nasida gariada sipatudu tingkos na be nama disi.
Molo di turpuktaon godang dope jolma na jotjo gale marhaporseaon na olo mangela
donganna manang mandabuhon asa lam gale haporseaonna. Alai ingkon adong be do hita
saluhutna roha panganjuon. Ndada sipangkeon pikiranta laho manguhumi angka donganta
saluhutna. Antong ingkon rap do hita manjangkon angKA donganta naso sapanganan dohot hita.
Ai nungga patujolohon Jesus disi. AMEN