Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTEK PELAYANAN

LPP I PERIODE I

DI HKBP GEMPOLAN RESORT GEMPOLAN

DISTRIK XIV TEBING TINGGI-DELI

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

DISUSUN OLEH:

Cal. Bvr. DESNITA SITORUS


LAPORAN PRAKTEK PELAYANAN BIBELVROUW

DI HKBP GEMPOLAN

RESORT GEMPOLAN

Nama : Cal. Bvr. DESNITA SITORUS

Tempat Pelayanan : HKBP GEMPOLAN Ressort GEMPOLAN

Periode : Juni – Agustus 2014

Laporan : I (LPP I)

I.PENDAHULUAN
Puji syukur dan terimahkasih kepada Tuhan Yesus Kristus, Raja Gereja Yang Maha
Pengasih dan Maha Penolong, atas segala rahmat dan karuniaNya yang besar yang menyertai
penulis Calon Bibelvrouw untuk melaksanakan tugas pelayanan di gereja di tengah-tengah
umatNya. Dan telah membimbing penulis hingga saat ini dapat mengikuti LPP I, yang melayani
di HKBP Gempolan Resort Gempolan. Semuanya itu adalah berkat dan kasih karunia Tuhan
kepada penulis. Berbagai hambatan dan tantangan yang datang pada saat menjalankan tugas
pelayanan, semuanya itu tidak lain hanyalah sebagai ujian semata yang menantang iman dan
keberanian serta memperkuat mental penulis. Karena Yesus melalui Roh KudusNya tetap setia
menemani dan memberikan kekuatan kepada penulis untuk menhadapinya.
Sesuai dengan Surst Penugasan (SP) yang ditetapkan oleh pimpinan HKBP melalui Biro
Personalia HKBP No. 02/P/SK-BP/Cal-BVR/SP.I/V/2014, maka salah satu uraian tugas yang
tercantum di dalamnya adalah untuk membuat laporan pertanggungjawaban pelayanan. Untuk
memenuhi persyaratan itulh maka penulis menuliskan laporan ini.

II.GAMBARAN UMUM

2.1 Letak Geografis dan Sejarah

Gereja HKBP Gempolan berada di Desa Gempolan, yang terletak di antara dua pedesaan
yaitu: Kampung Pond dan Desa Bakaran Batu, yang berada dalam wilayah Sei Bamban
Kabupaten Serdang Bedagai.

Gereja HKBP Gempolan tempatnya berpindah-pindah, mulai dari rumah marga Sihite
pada tahun 1950-1952. Karena makin bertambahnya jemaat yang datang dari daerah Toba dan
Parsoburan merantau ke daerah ini, maka jumlah jemaat juga bertambah dan rumah tersebut
terlalu kecil dan tidak muat. Kemudian melalui kesepakatan akhirnya membeli tanah untuk
mendirikan gereja di Pasar Melintang dekat gereja sekarang. Tahun 1952 berdirilah bangunan
yang baru yang sekalian memiliki Sekolah Dasar. Semakin lama gereja itu tidak muat lagi karena
terlalu kecil akhirnya dijual ke Pentakosta. Pada tahun 1954 sudah dilakukan pembelian tanah di
siku tempt gereja sekarang. Proses pembagunan dilakukan mulai tahun 1952 dan selesai 1979.
Bangunan yang pertama sekali kecil dan setengah permanen akhirnya permanen tahun 1989 dan
itu sampai sekarang. Pada awalnya ini adalah pagaran dan ber-resort ke Bakaran Batu, tetapi
memisahkan diri tahun 1996. Akhirnya Gereja ini adalah sabungan atau resort yang terdiri dari 3
pagaran yang sling berjauhan yaitu:HKBP Sionggang, HKBP Parsaoran Nauli, HKBP Maranata.

2.2 Kehidupan Keagamaan

Kehidupan keagamaan disekitar HKBP Gempolan adalah mayoritas beragama Kristen.


Gereja yang ada selain HKBP adalah GKPI, HKI, Pentakosta, GBI, Metodist dan Katolik.
Walaupun banyak aliran kekristenan di desa Gempolan ini, namun kerukunan diantaranya sangat
terjalin. Yang dibuktikan dengan saling menyumbangkan dana jika ada pesta pesta pembangunan
di gereja masing-masing. Semuanya berjalan dengan harmonis.

2.3 Kehidupan Sosial Budaya

Dalam interaksi sosial, rasa solidaritas di desa ini masih tinggi. Hal ini terwujud karena
mayoritas suku Batak Toba yang tinggal di desa ini. Dalam kehidupan sehari-hari selalu saling
mengundang jika ada pesta-pesta adat. Kebersamaan yang sangat tinggi di antara masyarakat
terbukti dengan adanya STM (Serikat Tolong Menolong) di setiap dusun.

2.4 Kehidupan Ekonomi

Kehidupan perekonomian masyarakat di desa Gempolan pada umumnya adalah bertani,


berdagang, dan juga para PNS. Walaupun beraneka ragam profesi kehidupan mereka tetapi pada
umumnya mereka memiliki sawah untuk bertani. Warga masyarakat dapat panen dua kali dalam
kurun waktu satu tahun. Setelah panen selesai, mereka mengganti hasil panennya dengan
menanam buah-buahan seperti mentimun, semangka dan jagung. Itulah yang mereka kerjakan
sebelum musim menanam padi tiba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kehidupan masyarakat
mayoritas berada dalam tahapan ekonomi kelas menengah ke atas.

2.5 Statistik HKBP Gempolan

Statistik HKBP Gempolan sesuai pendataan yang dilakukan HKBP Gempolan terdiri dari
8 sektor yaitu: Gempolan Ujung, Tapian Nauli, Pasar Melintang, Siku, Huta Tinggi, Toba I,
Simpang III Hutabaru, Kampung Banjar. Dimana jumlah jemaatnya adalah 238 KK yang tediri
dari:

1. Jumlah Parhalado
a. Pendeta : 1 orang
b. Cln. Bibelvrow : 1 orang
c. Cln. Guru Huria : 1 orang
d. Sintua Ama : 9 orang
e. Sintu Ina : 2 orang
2. Jumlah Jemaat HKBP Gempolan
a. Rumah tangga : 238 KK
b. Bola Ripe : 25 KK
c. Namonding : 3 orang
d. Nasorang : 2 orang
e. Singkola Minggu : 123 orang
f. Naposobulung/Remaja : 203 orang
g. Ruas Parguru : 2 KK
h. Ruas natamba : 1 KK
i. Ruas nabali : 3 KK
3. Parhalado HKBP Gempolan
1) Pdt. Ganda MA Tambunan, SPAK :Pendeta Resort
2) Cln. Bvr. Desnita Sitorus :Bibelvrouw / Guru TK
3) Cln. Gr. Danni Togatorop :Guru Huria / Guru TK
4) St. P. Nababan : Bendahara umum
5) St. R. Simbolon
6) St. M. Sihombing
7) St. W. Rumapea
8) St. R. Pakpahan
9) St. S. Pasaribu
10) St. D. br. Marbun
11) St. L.br. Pardosi
12) St. H. Pasaribu
13) St. L.Manik
III. KEGIATAN PELAYANAN DI HKBP GEMPOLAN
Kegitan pelayanan di HKBP Gempolan setelah saya melayani di gereja ini terbagi dalam
3 bagian yaitu: bidang Koinonia, Marturia dan Diakonia.
1. Bidang Koinonia
1.1.1 Pelayanan Seksi Sekolah Minggu

Pelayanan kepada anak-anak Sekolah Minggu terus dilakukan dengan baik yang dilayani
oleh saya, guru huria. Kebaktian Sekolah Minggu masuk pukul 08.00 Wib. Namun sebelum
masuk terlebih dahulu bernyanyi-nyayi sekolah minggu untuk memacu semangat mereka dalam
mengikuti ibadah. Dalam pelayanan Sekolah Minggu ini saya menghadapi kendala dalam hal
guru Sekolah Minggu yang tidak ada sejak saya melayani di gereja ini ataupun Sintua seksi
Sekolah Minggu. Itu disebabkan mereka berkeluarga sehingga sibuk melayani dikeluarganya
sendiri, saya memilih dari Kalangan NHKBP dalam mengajari dan Ibadah tetapi mereka
menjawab menunggu aturan dari sekolah mereka masing-masing. Mereka lebih memilih aturan
sekolah daripada permintaan gereja.

Sekolah Minggu di HKBP Gempolan ini memiliki pengetahuan yang minim akan cerita-
cerita di dalam Alkitab, lagu-lagu sekolah minggu dan juga lagu-lagu Buku Ende. Untuk itu saya
membentuk kembli Minggu Ceria untuk anak-anak Sekolah Minggu, yang diajri oleh penulis dan
dibantu Guru Huria. Jadwal pelaksanaanya setiap hari minggu masuk jam 14.00 Wib. Dalam
Minggu Ceria ini, anak sekolah minggu diajari tentang cerita-cerita dalam Alkitan dan juga lagu-
lagu Sekolah minggu serta lagu-lagu Buku Ende. Kegiatan Minggu ceria juga dilakukan dengan
mengumpulkan persembahan, yang masuk ke kas huria.
1.2 Pelayanan seksi Remaja/Naposobulung

Pelayanan penulis terhadap remaja/NHKBP tidak terlaksana dengan baik. Terlebih tahun
ini adalah tahun Remaja/NHKBP di HKBP jadi segala kegiatan yang berhubungan dengan acara
itu sedikit terkendali. Pertama sekali penulis ditempatkan di sini tidak menjumpai
Remaja/NHKBP yang dijadwalkan marguru ende yaitu malam minggu. Akhirnya penulis
mencoba mengunjungi dari rumah ke rumah. Sekitar 15 orang akhirnya bisa diarahkan dalam
mengisi acara kegiatan tahun Remaja/NHKBP. Masalah yang muncul yaitu bahwa
Remaja/NHKBP di gereja ini terpisah antara sector yang satu dengan sector yang lain. Tidak ada
persatuan, ada perbedaan antara sector. Hal ini menjadi salah satu tanggungjawab penulis sampai
saat ini yang belum bisa diselesaikan dengan tuntas. Namun untuk PA Remaja/NHKBP setiap
bulannya berjalan dengan baik yaitu setiap awal bulan tepat hari sabtu masuk jam 08.00 Wib di
setiap rumah mereka masing-masing dan bergiliran menurut sector.

I.3. Pelayanan Seksi Perempuan

Setelah melayani di HKBP Gempolan ini, penulis telah menjumpai seksi perempuan
dengan nama Punguan Ina Sabtu. Sebenarnya punguan ini pernah diubah jadwalnya pada hari
Kamis karena pada dasarnya nama punguan ini adalah Parari Sabtu. Tetapi karena berbagai
alasan yaitu lebih cocok sabtu karena pada hari sabtu lebih ringan pekerjaan disebabkan
besoknya semua libur.

Pada hari Sabtu, punguan ina masuk pukul 15.00 Wib. Dengan anggota 30 orang yang
terdaftar. Namun yang datang hanyalah berkisar 15 orang setiap hari Sabtunya. Sibuk atau tidak
sibuk di lading tetap anggota punguan ina itu sedikit. Kegiatan yang dilaksanan adalah beribadah
(PHD) yang dilanjutkan dengan latihan koor. Kendala yang sering terjadi yaitu mayoritas
punguan ina yang rajin hadir yaitu ibu-ibu yang sudah lanjut usia. Dari segi usia suara mereka
menurun. Jadi ketika lagu itu dirata-ratai besoknya ibu yang masih muda datang dan bernyanyi
padahal tidak dipelajari dan membuat lagu hari minggunya tidak lancer seperti yang diharapkan.

I.4. Partangiangan Lingkungan

Di HKBP Gempolan juga dilaksanakan partangiangan lingkungan, dimana jadwal


pelaksanaanya pada hari Rabu, masuk pukul 20.00 Wib. Tempat pelaksanaanya di rumah-rumh
jemaat, disetiap sector. Dalam kegiatan ini melibatkan parhalado HKBP Gempolan seluruhnya,
yang sudah terorganisir dengan adanya roster partangiangan. Rosternya yang disusun oleh
pelayan full timer. Kehadiran jemaat di partangiangan sangatlah kurang jika dibandingkan
dengan jumlah jemaat di setiap sector. Hal ini disebabkan para ibu-ibu yang menjaga anak –
anaknya yang masih belum bisa ditinggalkan. Dan menurut sebagian para kaum bapa yang
pernah penulis Tanya, banyak dari mereka yang malas. Kadang partangiangan dari sebagian
sector jumlah bapa tidak ada. Di sebagian sector juga penulis melihat kendala ada jemaat yang
tidak mau menerima partangiangan di rumahnya disebabkandengan berbagai alasan yang tidak
jelas. Pernah penulis diskusi dari sebagian mereka dan jawabnya mereka tidak tau.

I.5. Mengajar Taman Kanakkanak (TK)


HKBP Gempolan ini memiliki TK EBENEZER yang dikepala sekolah I oleh pendeta
resort di gereja ini. Ada 4 kepengurusan di TK EBENEZER yaitu: ketua yayasan, kepala
sekolah, ada 2 pengajar TK yaitu penulis sendiri dan ditemani seorang calon guru huria. Murid
TK tahun ajaran 2014-2015 berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 perempuan dan 16 laki-laki.
Pada awal bulan para murid TK selalu memperlihatkan nyanyian mereka di depan para Jemaat
pada ibadah hari minggu godang. TK EBENEZER memiliki inisiatif dengan membuat tabungan
bagi para murid yang ditangani oleh penulis sendiri.

2. Bidang Marturia

2.1. Pelayanan Ibadah Minggu

Ibadah di HKBP Gempolan masuk pukul 10.00 Wib tepat. Pendeta resort,
Bibelvrouw dan sintua sudah terorganisir dengn roster yang sudah diaturkan. Tetapi kalau
maragenda itu dilaksanakan oleh seluruh sintua. Yang menbacakan tinting adalah penulis sendiri.
Dalam ibadah yang memainkan organ untuk mengiringi nyanyian pujian adalah guru huria dan
juga seorang dari Anak Sekolah Minggu secara bergantian. Yang memimpin lagu (song Leader)
penulis sendiri. Di dalam ibadah juga adda nyanyian koor sebanyak 5 kumpulan koor yaitu: koor
punguan ina, koor sector toba sada, koor sector gempolan ujung, koor Remaja/NHKBP dan koor
parhalado.

2.2. Pelayanan music (Koor)

Di HKBP Gempolan ini terdapat 5 punguan koor, yaitu yang disebutkan di atas.
Koor punguan ina pada hari Sabtu diajari penulis sendiri, koor sector toba sada diajari oleh
penulis dan juga guru huria, koor sector gempolan ujung diajari oleh penulis dan guru huria, koor
Remaja/NHKBP diajari oleh penulis dan guru huria dan koor parhalado diajari oleh penulis

3.Bidang Diakonia

Di HKBP Gempolan sudah menerapkan pelayanan yang berbasis diakonia, yaitu dengan
melakukan kunjugan pastoral ke rumah-rumah jemaat. Dimana dari kunjungan memperoleh
hasik yang positif, yaitu mengetahui keluhan jemaat. Kunjungan juga dilakukan ke rumah-rumah
jemaat yng menderita karena sakit atau jemaat yang sakit di rumah sakit. Di dalam kunjungan ini
mengikut sertakan seluruh parhalado. Huria juga memberikan dana sosial yang sudah
dianggarkan di awal tahun.

IV. KEGIATAN KHUSUS HKBP GEMPOLAN

A.Kegiatan Insidental

1.Penguburan orang meninggal

Dalam kurun waktu laporan ini, tercatat anggota jemaat yang meninggal 3 orang.
(perempuan seluruhnya). Penguburan dilaksanakan oleh pendeta resort, Pdt.G.MA.Tambunan,
S.PaK.

2.Pemberkatan nikah

Dalam kurun waktu laporan I ini, tercatat anggota jemaat yang menikah 3 keluarga baru,
yang diberkati oleh Pendeta Resort. Sedangkan acara partumpolon 2 yang membentuk keluarga
baru dipatumpol oleh penulis sendiri.

A.Kegiatan Resort
1. Mengikuti sermon resort yang dilaksanakan setiap hari kamis pada pukul 02.00 Wib di
kantor resort HKBP Gempolan
2. Memimpin sermon Resort sesuai dengan jadwal yang diaturkan oleh Pendeta Resort.
B.Kegiatan Distrik
1. Mengikuti sermon distrik yang ilaksanakan setiap hari Selasa pada pukul 11.00 Wib di
kantor Distrik XIV Tebing Tinggi Deli., Jln.Kartini. setiap awal bulan, sermon
dilaksanakan di resort dalam ruang lingkup distrik XIV Tebing Tinggi Deli secara
bergantian.
2. Di tahun Remaja dan Pemuda, penulis ikut serta dalam mengisi kegiatan di Regional
melalui distrik. Penulis juga ikut serta membawa para Remaja dan Naposobulung untuk
ke Regional dan Distrik mengikuti setiap kegiatan.

V.ANALISA

1. Jemaat HKBP Gempolan Resort Gempolan terdiri dari suku Batak Toba. Daerah ini
merupakan daerah yang cukup panas menurut letak geografisnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
daerah ini adalah daerah yang tergolong subur. Dengan daerah yang seperti ini pastiny jemaat
bergantung pada penghasilan dan dari hasil pertanian. Dan melihat hasil pertanian yang bagus, di
waktu masa-masa panen para jemaat banyak yang memberi pelean taon. Dalam hal
tanggungjawab memang jemaat tergolong lancar.

2. Walaupun jemaat sudah tergolong dalam tingkat menengah tetapi keinginan mereka
untuk mengembangkan pelayanan yang dapat dilakukan oleh pelayan sangat kurang. Mereka
sangat kurang minatnya datang kegereja untuk beribadah kepada Tuhan. Menurut pengamatan
penulis, itu disebabkan oleh konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Penulis juga
melihat tidak adanya komuniksi yang lancar antara sintua lingkungan dengan jemaat di sector
masing-masing. Sehingga pengamatan yang baik dari sintua ke jemaat tidak ada.

3. Menurut pengamatan penulis, para parhalado kurang berinteraksi dengan jemaat yang
ada di setiap sektornya masing-masing. Buktinya ada parhalado yang marbadai. Sehingga jemaat
sering langsung melapor kepada pelyan yang di pargodungan bila ada urusan yang bersangkutan
dengan Huria.

4. Para jemaat juga kurang mengerti tentang Aturan dan Peraturan HKBP 2002, RPP,
Confessi HKBP, sehingga jika ada urusan mereka terhadap huria, berlawanan dengan perangkat-
perangkat tersebut, mereka merasa dirinya ditekan, dipojokkan. Begitu juga dengan parhalado,
sehingga dapat menimbulkan konflik antara jemaat dan Sintuanya, sintuanya dengan pelayan
yang full time, dan jemaat dengan pelayan full timenya.
VI.PENUTUP

Demikian laporan pelayanan ini penulis paparkan. Penulis menyadari banyak kekurangan
dalam memaparkan tulisan ini dan belum banyak yang penulis kerjakan dalam program kerja
penulis.

Kiranya Tuhan menyertai penulis dalam melayani gerejaNya. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimah kasih kepada:

1. Bapak praeses HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli yaitu bapak Pdt. Tendens
Simanjuntak, S.Th
2. Bapak Pdt resort HKBP Gempolan yaitu Bapak Pdt. Ganda MA Tambunan
S.PAK
3. Seluruh penantua dan seluruh jemaat HKBP Gempolan.

Diketahui Pendeta Resort HKBP Gempolan Penulis

Pdt.Ganda MA Tambunan, SPAK Cln. Bvr. Desnita Sitorus

Disetujui

Praeses HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli

Pdt. Tendens Simanjuntak, S.Th


LAMPIRAN I.

PROGRAM KERJA HURIA HKBP GEMPOLAN TAHUN 2014

1 Nama Program : Mendata Ulang Anggota Jemaat Statistik Huria


1. Tujuan : Untuk Melengkapi Database Huria HKBP Gempolan
Strategi : Ruas mengumpulkan kartu keluarga untuk sintua sector masing-masing
2 Nama Program : Koor Mannen
2 Tujuan : untuk meningkatkan kepedulian para bapak-bapak tentang Ibadah
3 Nama Program : Koor Gabungan
3 Tujuan : Meningkatkan kebersamaan para anggota koor yang ada di gereja.
Stategi : mempelajari koor di setiap waktu punguan masing-masing dengan koor
yang sama. Di nyanyian tiap awal bulan
4 Nama program : Pesta huria yang diikuti pesta Huria
4 Tujuan : menambai kas huria dan memperbaiki rumah dinas yang sudah rusak
Waktu : bulan 11 tahun 2014
5 Nama Program : makan bersama pesta Natal
5 Tujuan : mengerti arti Natal dengan kebersamaan.
Waktu : 25 Desember 2014 selesai Ibadah
LAMPIRAN II

STATISTIK JEMAAT

Nama Sektor Ama Ina Naposo Naposo Dakdanak Dakdanak Jumlah


baoa boru baoa boru KK
Gempolan ujung 43 57 34 35 24 25 51
Tapian Nauli 24 29 18 20 17 18 30
Pasar Melintang 28 35 20 13 28 20 37
Siku 28 34 20 7 37 22 38
Hutatinggi 17 22 21 22 30 27 23
Toba sada 13 26 18 10 20 19 26
Simpang 3 hutabaru 17 21 17 17 11 8 23
Kampong banjar 10 13 15 6 12 9 11
Jumlah 180 23 163 130 189 148 238
7
LAMPIRAN III

JAMITA MINGGU TRINITATIS

15 JUNI 2014

TURPUK : 1 MUSA 1:1-2+4a

MAMUJI DEBATA SITOMPA NASA NA ADONG

Huria ni Tuhanta!

Molo tabereng bangunan mewah tubu do sungkunsungkun di rohanta manang di roha ni


namamereng I ise do tukang ni i? molo tabereng sada lukisan tasungkun do ise do pelukis ni on?.
Molo tabege soara na bagak pintor tasungkun do ise na marende i? Disude sungkunsungkunta I
sada do naeng dokhononna dia do sumberna. Suang songon I do di hita saluhutna haulion ni
angka portibion:

- Angka suansuanan na marragam


- Angka binatang na mansai torop
- Angka pidong na martongatonga langit

Ido na binereng ni na manggurithon buku Musa na parjolo: ise jumadihon on?.


Pengakuan taringot tu na manjadihon haulion ni portibion ima sian bangso Israel na dung haruar
sian habuangan. Tontu di bagasan las ni roha do nasida hatiha i. Suang songon I do n pinasahat
ni turpuk on ala haulion dohot halongangan na pinatduhon ni panompaon ni Debata dina tiur I
tapuji ma Debata sitompa portibion. Dihatidangkon panurat 1 Musa on do sude jadijadian ni
tangan ni Debata na di portibion dihatimbulon dohot hamuliaon ni Debata. holan marhite hataNa
do portibion, jala ido nahinatindangkon ni panurat 1 Musa on huaso dohot hagogoon ni Debata
jala diigil huria I laho papatarhon hamuiaon ni Tuhan I.

1. Marhite Panindangionta

Godang do angka ende pujipujian na patubegehon habalgaon ni Debata isarana Buku


Ende nomor 192 “O Tuhan Jesus Raja Ni Sudena” ala mamereng haulion dohot kehebatan ni
panompaon ni Debata di portibion godang do ende pujipujian laho pasangaphon Debata sitompa
nasa na adong. Tabereng ma panompaon ni Debata na mansai denggan (sedemikian rupa). Dao
do dijadiho mataniari sian portibion. Molo jonok hian I nungga be dang tanggung mohopna.
Suang songoni panompaonna tu jolma. Ditompa jolma I di ari parpudi. Patuduhonon ni Debata
panarihononna marhite na paradehon nasa na ringkot di jolma I ima panompaon ari parjolo sahat
tu palimahon. Tabereng ma hau na mansai uli-uli. Marhite jadijadianNa nag ok halongangan I
dibaritahon hamuliaon dohot hasongkalan ni Debata. nang pe binaritahon kehebatan ni mataniari
I hau na mansai uli I. ndang I panolopi di Ibana lao manomba haulion i. marhaporseaon tusi
manang mendewakan. Alai marhite mataniari I naeng porlu hita mananda huhut manomba
sitompa portibi i.
Di pangido turpuk on do asa tahatindangkon hamuliaon ni Debata marhite ngolu na
pinasahatna tu hita. Keberhasilan ni ngolutaon paingothon hita lao mamuji Deabata. Huhut
tabereng ma muse taringot tu na masa tu ngolu ni jolma i. godang jolma I memamfaatkan
hauliono gabe keerakahan di ibana. alai taingot ma na mangaleai Debata do hita disi molo tasegai
angka tombak, ai alani I gabe marsingkor tatinompa ni Debata. torop jolma mangae alani banjir,
tanah longsor. Haulion jadijadian ni Debata mangigil haradeonta mangaramoti i. na pasangphon
Debata do hita molo tajaga huhut talestarihon na tinompaNai dohot denggan.

Denggan do tapaboa nang tu nahumaliang hita angka haulion jadijadian ni Debata. alai
dinapaboahon hta unang adong unsure kesombongan. Panghatindanghononta I naeng
marhapatean lao pasangaphon Debata sambing. Isara bagak ma pangulaonta, denggan hasil
panenta. Unang adong panindangion di hita ala na godang do pupuk hubaen. Pengairan lancer,
dohot lan angka na asing. Alai naeng denggan ongkuhononta saluhutnai ala ni Debata jala
marsngap ma Debata sian i.

2. Marhite pambahenanta
Ndang holan hata naeng pataridahononta haulion ni portibion na patuduhon habalgaon ni
Debata. Mataniari tarida doi sian sinondangna. Ndada pola manghatai ibana taringot tu hatiuron
na binuanna alai dipataridahon doi marhite sinondangna dihatahon hamuliaon ni Tuhan sitompa
Ibana. Sondangna manghatindangkon hmuliaon ni Debata sitompa portibion. Sude do portibion
disondangi mataniari, na tiur I laho papatarhon hamuliaon ni Debata. marhite turpuk on
dipangido sian hita asa tahatindangkon Tuhan I marhite pambahenanta. Na denggan do tutu
panindangiontai marhite jamita dohot ende. Alai lumobi dumenggan panindangion I marangkup
pambahenan. Haburjuon dohot holong ni roha ni Tuhan I tabaritahon marhite pambahenanta.
Ala pangontak ni dosa ni jolma ditata be jadijadian ni Debata. dipansuasaehon nama
portibion. Ditabai hau di tombak, masa ma banjir bandang torop ma jolma mate. Tudos do molo
mangalukis majo hita di sada harotas. Hape ro donganta pintor di ribaki harotas i. ndang muruk
hita?. Di degei jolma eme na tasuan, ndang muruk hita?. Songoni ma Debata mamereng
jadijadiannai disegai jolma. Menghargai karya Allah melalui sikap kita dalam memelihari
ciptaanya. Anggiat ma marhite panindangionta, pambahenanta, sluhutna pasangaphon Tuhan I
disaluhut natinompanai. AMEN.

JAMITA MINGGU XII DUNG TRINITATIS

MINGGU, 31 AGUSTUS 2014

TURPUK : MATEUS 16:21-28

MANSOADAHON DIRI, MAMORSAN SILANG, MANGIHUTHON JESUS

Huria ni Tuhanta…

Porlu do hita saluhutna ditanda jolma? Las do rohanta di tanda jolma? Adong 2 alasan
jolma terkenal. Ulaon na denggan manang na roa boi do I gabe mambahen terkenal. Suang
songoni do di hita saluhutna, molo tabereng andorang so turpuk on, dina sinungkun ni Debata
angka siseanNa I taringot tu panandaionna tu Jesus sian angka na torop i. Di sungkun Jesus ise
do au didok halak? Adong mandok si Johannes Pandidi, adong mandok si Elia, adong mandok si
Jeremia manang panurirang angka na asing. Dung I disungkun siseaanNa i. ise do au didok
hamu? Kristus (Mesias na pinarbaga-baganai). Alai dialusi Jesus unang paboaboa hamu. Toho
tutu dipapatar Jesus do ise Ibana marhite pambahenanna nang pe sodipaboaboa.

Diturpuk jamita on disurirakkon Jesus do naingkon manaon na porsuk do Ibana di


Jerusalem. Molo dung taboto dalan tu hamagoan dang borhat hita nian isarana adong perlombaan
mandapot hepeng sajuta alai ingkon mangaloppat pagar tolu meter. Godang do sian
tongatonganta na mandok: “sodia pe taho I, ai laho tu hamangoan do iba” alai tabereng ma
Tuhan Jesus na ingkon mate bunuon ni sintua ni malim, sintua ni natorop. Alai laho do Ibana
hata ingkon menunjukkan keharusan dan tidak bisa di tunda. Sian padan na Robi pe nunga
dibagabagahon Tuhan Debata na ingkon ro Mesias i. hata Mesias did ok ni natorop I ima
namampu marporang mangalo musu hidup dalam kemuliaan dan kemewahan umbahen I dang
tarjolo nasida molo ro Jesus songon Mesias na holan sahalak ianakkon ni tungkang hau. Mate do
bunuon Mesias I alai namonang do Ibana marhite nahehe di ari patoluhon .

Mambege hata ni Tuhan Jesus ro ma si Petrus man dok : “ asima roha ni Debata sai
unang ma songgop I tu ho”. Di ela siboli I do Tuhan Jesus marhite si Petrus alai haunduhon ni
Jesus dang boi manggambati sangkap ni Debata. did ok Jesus ma nasa na giot mangihuthon au.
Hata giot di bahasa Indonesia: mau. Ada pilihan ido na dipatolhas ni Jesus

1. Di soadahon ma dirina

Marsoadahon diri lapatanna mangambolongkon sian roha hagiot pardangingon jala


manolukkhon tusi hagiot partondion. Marsoadahon diri ima maninggalhon angka halobion unang
di haginjanghon, hasurungon asa patutoru diri huhut marserep ni roha. Di tinggalhon Jesus
hasangaponNa jala di soluukhon rupa hatoban dipatutoro Jesus hadirionNa asa boi Ibana marsaor
dohot jolma pardosa na lea I. olo Ibana dipalea asa malua jolma pardosa. Mangihuthon Jesus
ingkon rade marsoadahon diri loho manghobasi Tuhan. Manghobasi Tuhan I lapatanna: unang
gab diriniba objek pemberitaan, unang pinangke hata ni Tuhan I mangalului arta diportibion.
Halak na olo marsoadahon diri ima n rade berkorban manghophop. Olo rugi ala manghophop.
Unang jotjot mariadu tu ginjang ni roha molo adong hasurunganta, unang tapangasaho
hasurungontai patimbohon dirinta di tongatonga ni jolma. Hasurungoni ingkon memaksa hita
patutoruhon diri. Ai marsiadu jolma tu ginjang ni roha, marsigulut d jolma mambahen
embelembelni goarna, manang mangalului gelar. Ndang sala I molo parbue ni parsikkolaonna
gelarna i. berani do jolma mamangke gelar Doktor besa, sarjana pe dang. Barani do sada halak
mambanggahon dirina Dokter alai mambehen surat pe so boi, nanggo sada bungku pe dang hea
di surat. Halak Kristen ingkon marhaserepon. Ingkon soadahonon do sude hasurungan na adong
I, songon Jesus namaninggalhon hasurunganna na godang i.

2. Rade manuhuk silangna be


Syarat paduahon mangihuthon Jesus, olo mamoran silang na tu ibana. silang I ma
sitaonon ala haporseaonni Kristus. Silang I ma sitaonon naso sian dalanna. Ndang adong niula
na jahathape marsitaonon, I ma na nidokna silang. Soadong salah ni Jesus hape tarsilang Ibana.
Rade do Jesus manuhuk silang na tu Ibana. Rede Ibana marsitaonon nang pe dang adong niula
nasalah. I do na nidokna silang. Silang I ma sitaonon ala risiko manghaporseai Kristus. Manuhuk
silang na tu ibana lapatanna rade marsitaonon ala Kristus. Molo di dok Jesus rade manuhuk
silang na tu Ibana na didokna, rade marsitaonon ala haporseaonna, ala di ihuthon Jesus. Unang
tabahen lapatan ni pandohan, “mangihutho Jesus” lias sian sitaonon, alai mangihuthon manang
manghaporseai Jesus rade marsitaonon. I do lapatanna ni pandohan ni Jesus “Husuru
hamusongon birubru tu tongatongani angka babiat”.

Tudos do tu na porsea I tu mangga nmarparbue i. sai matua sai di timpali dakdakna


domangga na marparbue asa madabu parbuena i. manang, boi do patudoson ngolu ni naporsea I
tu hau na timbo, sai matua diullus alogo do hau natimbo I, asa marongkat. Molo togu urat ni
haulam hot do partubuna, tu dos tusi ma na porsea I molo marsihohot disitaonon I lam togu do
haporseaonna.

Ndang lomo roha ni sibolis I mamereng ngolu ni jolma na unduk tu Debata. sai
dohononna do na denggan I na roa, jala dohononna tu naburju I na oto. Molo adong halak na
ringgas mangurupi donganna dohononna do I hatobanmanang parsalaksak parhobas. Molo adong
halak na burju di ulaon, tad ok doi si ototo. Molo adong halak Kristen na jujur, dang olo korupsi
tad ok do I na oto. I ma silang I. molo di leai portibion hit ala Kristen, ima silang i. molo dng di
loas hita gabe Kepala Dinas, gabe Direktur, gabe Direktur Jenderal, gabe materi, ala Kristen, ima
silangta. Ingkon rade hita manuhuk silang i.

3. Manghirim diupa sogot

Rade na porseai marsoadahon diri dohot manuhuk silang na tu Iban ala manghirim Ibana
di upa sogot i. ai na rodo sogot anak ni jolma I di bagasan hasangapon ni Amana rap dohot angka
surusuruanna; laho mamlos manang mangalehon upa tu ganup, hombar tu na niulana be, ay 27.
Angka naso manarihon dirina di tanoon, sarihonon ni Tuhan I do I di surgo hasonangan I. angka
nmanarihon dirina di tanoon, ndang sarihononni ngolu di ari sogot i. ndang marisuang di
halojaan ni angka na olo marungkil ala ni Tuhan I (manang manuhuk silang na tu Ibana), ai
dibalik ni parungkilonna I nunga rade up alas ni roha sijaloonna.

Ndang holan sogot dijalo namarsoadahon dirina I upana. Ndang holan haduan jaloon ni
na rade marungkil di upana, dijalo do upana na uju ditanoon dope ibana. taparrohaon ma angka
parbarita na uli angka naparjoloi, na di goari najolo Guru Sending, dijalo do upa ni halojaonna
mamaritahon barita na uli i. denggan jala maju di pendidikan angka iankkonna. Taparrohaon ma,
sai maju manang dumenggan do ngolu ni pomparanni Guru Sending dohot Pandita na jolo. Ala
nit a soadahon ma dirinta jala rade ma hita manuhuk silang na tu hita ai dapotan upa do hita sian
Tuhan I. AMEN.
JAMITA SEKOLAH MINGGU

III DUNG TRINITATIS

DANIEL 3:14-15

6 JULI 2014

TIGA SEKAWAN YANG SETIA KEPADA TUHAN.

Syalom semuanya….! (anak-anak sekolah minggu: syalom,,,,, Tuhan beserta engkau)

Hari ini akan bercerita tentang tiga sekawan yang setia kepada Tuhan. Nama-nama
ketiganya yaitu Sadrakh, Meskh, Abednego. Nama-nama itu adalah nama yang diberikan raja
Babel kepada ketiga anakdari bangsa Israel. Nama meeka yang sebearnya adalah Hananya,
Misael dan Hazarya. Tiga sekawan itu bersama dengan Daniel beserta dngan sisasia bangsa
Israeldibuang ke negeri Babel. etpi walaupun mereka di buang ke Babel namun Tuhan Allah
menyertai dan memberkati mereka. Daniel dan tiga sekawan ini berhasil memperleh pekerjaan
dan jabatan tinggi di negeri Babel. tetapi keberhasilan mereka itu membuat orang-orang Kasdim
iri hati dan dengki, serta memusui mereka. Orang-orang kasdim selalu slalu mencari jalan untuk
menjahati ketiga sekawan itu. Hingga tibalah waktu yang tepat menurut mereka.

Suatu saar raja Nebukadnezar membangun patung emas yang tinggi dan besar. Dia
begitu senang dan sombongmelihat patung yang dia bangun. Setelah patung itu selesai dibangun
maka raja Nebukadnezar menyuruh semua pejabat istanadan daerah beserta rakyat negeri Babel
unuk berkumpul. Mereka disuruh untuk berkumpul untuk merayakan acara peresmian patung
tersebut. Lalu raja Nebukadnezar yang sombong itu memerintahkan semua orang yang hadir
untuk sujud menyembah patung itu bila mana mereka mendengar bunyi-bunyiandari berbagai
alat music.

Maka seluruh orang-orang ang dibawa pemerintahannya berkumpul. Mereka pun


serentak melakukan perintah perintah tersebut. Nam adik-adik, ada orang yang tidak mau tunduk
dan menyembah patung yang dibuat raja itu, yakni tiga sekawan itu. Tiga sekawan yang ikut
hadir di dalam acara tersebut. Tiga sekawan itu tidak mau sujud menyembah patung buatan raja
Nebukadnezar.

Adik-adik yang manis! Sebernya tiga sifat sekawan itu tidak terlalu menojol diantara
ribuan yang hadir dalam acara tersebut. Tetai orang-orang Kasdim yang memusuhi mereka,
sudah lama mencari cara untuk menjahati mereka. Maka, ketika orang-orang Kasid mengetahui
tiga sekawan tidak mau sujud menyembah patung, mereka sangat senang. Mereka suda
mempunyai cara untuk melampiaskan kemarahannya. Mereka mnggunakan kesepakatan itu
untuk menghasud raja Nebukadnezar. Kepada raja diberitakan bawah ada orang yang tidak
tunduk kepada perintah Raja. Raja pun menjadi sampai marah dan segera mengadili tiga
sekawan itu.

Dalam mengadili, demikian raja Nebukadnezar yang sedang marah itu ternyata masi
memberi kesempatan kepada mereka untuk sujud menyembah patung emas tersebut. Raja tidak
langsung menghukum mereka tetapi bertannya dulu kepada mereka. Raja pun masih memberikan
kesempatan kepada ketiganya untuk sujud menyembah. Benginilah kata Raja:

“hai Sadrakh, Measkh, Abednego, apakah benar bwa kamu tidak memuja dewaku dan
tidak mau menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu bersedia, demi
kamu mendengar bunyi sangkakalah, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai jenis
bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung ku buat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah,
kamu akan dicampakkan seketika itu juga dalam berapi yang menyala-nyala. Dan dewa mana
yang dapat melepaskan kamu dalam tanganku.?” (begitu kata Nebkadnezar).

Wah, sombong betul raja Nebukadnezar itu. Sepertiny dia dewa yang maha tinggi, yang
dapat menentukan hidup-matinya manusia. Tetapi walaupun mereka tetap diancam, Sadrakh,
Mesakh dan Abednegotidak tidak mau tunduk pada patung buatan Raja. Benar, merek adalah
tiga sekawan yang seti kepada Tuhan. Karena itu dengan kompak mereka menjwab:

“tidak ada gunanya kami memberi jawabn kepada tuanku dalam hal ini. Jka Allah kami
yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka ia akan melepaskan kamidari erapian yang
menyala-nyala itu, dan dari dalam tnganmu, ya raja, tetapinya seandainya tidak, hendaklh tuanku
hendaklah tuanku mengetahui, ya, raja bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan
tidakakan menyembah paung emas yang tuanku dirikan itu ” (demikian ketiga jawaba orang itu).

Wh, hebat! Tepuk tangan adik-adik… (sambil bertepuk tangan). Jawaban orang itu
menujkkan keberania mereka untuk tetap seti kepada Tuhan. Luar biasa! Pada hal raja
Nebukadneza telah mengancam mereka untuk dicampakkan kedalam perapian yang
menyalanyala tetapi mereka tidak takut. Mereka tetap percaya bawa Tuhan tetap bersama mereka
demikian akhirnya mereka selamat dari perapian yang menyalnyala Tuhan Allah tetap menyertai
mereka. Demikian juga kita percaya kepada Tuhan bahwa kita diselamatkan oleh Tuhan.

AMEN.
PHD INA SABTU 9 AGUSTUS 2014

5 MUSA 21:21

UHUM TU ANAKKON NASO SIOLOI AJAR

Heado binege sada barita na boi dohonon nungga habis pingkir di hatangkangon ni sada
anakkonna na sahat tu na mangula hajahaton sahat tu marbada, mangalo natorasna, dohot cabut
in singkola na sahat tu mamangke Narkotika. Di naung loja natorasna mamodai, alai dang
ditangihon, ujungna tubu ma roha ni amantai pahurunghun anaknai satongkin tu penjara dohot
tujuan asa jora-jora jala muba anaknai. Di na binotona anaknai mangula naso denggan,
dilaporhon amantai maima anaknai tu polisi jala denggan ma dihatai paboa dipatupa pei asa
mambahen panjoraan do tu anaknai. Dipangidoma asa diajar dohot denggan anaknai di penjara
asa jora mangula naso ture. Di penjarahon ma anakni pigapiga leleng jala dung tarida hamubaon
ni rohana di bereng pengawai penjara I dipaharuar ma ibana. ra, ragam do pandapotta tu
pambahenan n amantai, adong do mungkin naso setuju alai adong do mungkin naso
mampardapot. Na pakejamhu ma amantai.

Maralo do tu rohani godang halak nuaeng mangajar ianakkon marhite na


mamangke tindak kekerasan(marhite kata na koras tarlumobi marhite na lalu tangan). Nuaeng,
godang halak mampardapot paboa dina mangajar ianankkon manang songon dia pe pangalahona
dang boi lalu tangan. Alana ninna mambahen lam jungkat do sasahalak molo lam dipukul.
Taparohahon ma angka na masa nuaeng on, di parsikolaan pemolo dipukul guruna sada murid
ala ni salahna jala mangalualu ibana tu natorasna, nungga olo natorasna mangaluhon guru na
mamukul I, diampini anakkonna. Hape najolo molo mangalualu sada dakdanak ala dipukul
guruna, lam tamba dimuruki natorasna do dakdanak i. boha do tutu, boi do manang dang sama
sekali mamake kekerasan. Boha do sian sudut hata ni Debata?

Molo taparrohahon turpuk PHDta sadarion (tapamanat sian ayat 18 aha do


sibonsirina), tumajom dope sian na pinatupa ni sada ama na mamenjarahon anakna i. tapamat ma
:”…dangguran…asa mate ibana…” tujuanna ima maniaphon hajaton asa mabiar na asing
mangula sisongoni. Sambolus idaon, aturan I songon naso mananda asi ni roha, pakejamhu mai.
Alai boha do tutu, asi do rohanta tu parjahat naung mambahen hasesega di keluarga bahkan di
masyarakat? Molo taparrohahon, tindakan parpudi do disuru tu natoras laho pasahaton
anakkonna na tangkang I tu panguhuman ni natorop/massa dung dang tarajaran be ianakkonnai.

Marhahonaan do kasus di turpuk on tu patik palimahon. Ingkon pasangapon ni


anakkon do natorasna songon singkat ni Debata di portibion. Martanggunjawab do natoras
mangajarhon hata ni Debata tu anankkonna. Molo madabu anakkon tu hatangkangon, di turpuk
on dibatasi do huaso ni keluarga manguhum anaknai, alai dipasahat mai tu natorop di huta i.
maol doi siat tu roha, alai prinsip na na boi idaon sian aturan I ima: 1. Ndang denggan natoras
manutupnutupi/ melndungi tarlumobi mangampini hajahaton ni anakkonna, alai dipasahat ma tu
natorop; 2. Na martujua doi laho maniaphon hajahaton, hira mambahen parjoraan tu na asing.
Taringot tu pangajaran/ pamodaion tu angka sundut naumposo dpot hita do godang di
buku Poda, jala dipungka ma patupahon I mulai sian si eteketehon, diloas do mangonai
hotang/mangalinsing alai unang ditahi hamamatena. Diloas do mangalinsing, alai dipatupa doi
songon tindakan parpudi. Di pangajron tu anakkon tontu ina do najumonok tu anakkonna,
mansai ringkot do habisuhon dohot hasatiaon ni ina manangiangkon dohot mamodai anankkonna
asa marpangalaho na denggan. Boi do muruk alai unang ma holan na muruk laho mangarahon
anakkon asa marpangalaho na denggan. Alai molo nga tarlobi pangalaho ni anakkon dang
mangoloi poda sahat tu namangula hajaton na manussai keluarga songoni masyarakat, sotung ma
natoras manghungkupi apalagi mangampini.

PHD Remaja/NHKBP

SABTU 2 AGUSTUS 2014

YESAYA 55:1-5

DATANGLAH KEPADA TUHAN SUPAYA KAMU HIDUP

Mungkin ilustrasi ini sudah pernah kita dengarkan bersama, namun ada baiknya kita
telusuri lagi lebih dalam makna yang sebsenarnya. Pada suatu masa, disebuah pedesaan Cina,
hidup seorang pria tua dan keluarganya. Pria tersebut mengolah sebuah kebun dan memiliki
beberapa hewan peliharaan, salah satu hewan peliharaannya adalah seekor kuda jantan. Suatu
ketika, kuda yang dimiliki pria tua tersebut hilang. Beberapa tetangga mengatakan sempat
melihat kuda tersebut berlari melewati batas daerah yang tidak boleh dilewati warga desa. Pria
tua tersebut menjadi sedih, tetapi di mengatakan, “tidak apa, barangkali kejadian ini bukan
sesuatu yang buruk dan siapa tahu Tuhan merencanakan sesuatu yang lebih baik.”

Setelah berganti hari, pada malam hari, pria tua itu dikejutkan dengan suara kuda. Dia
langsung bangkit da melihat kearah luar rumah, tampak kudanya yang hilang telah kembali dan
membawa seekor kuda betina entah milik siapa yang menjadi pasangannya. Tentu saja, seperti
peraturan di desa itu, kuda yang tidak diketahui pemiliknya atau liar akan menjadi milik mereka
yang menemukannya. Para tetangga memberi selamat pada pria tua yang tlah mendapat kan
kembali kudanya serta tambahan satu kuda secara Cuma-Cuma.

Saudara/I hikmah dari cerita tersebut ita harus belajar bahwa stiap kali kita merasa
kehilangan, sesungguhnya apa yang kita tangisi tidah benar-benar hilang, karena pada saat yang
tidak akan kita sangka, kita akan mendapatkan hikmah dari rasa kehilangan tersebut. Kita akan
merasakan kebahagiaan lebih berlipat jika kita pernah merasakan kehilangan. Tetapi rasa bahagia
itu akan datang saat kita bisa melepaskan dengan rela apa yang telah hilang, tidak dengan
meratapi atau menangisi trus menerus, melainkan percaya akan pertolongan Tuhan yang
senantiasa merencanakan yang terbaik bagi kehidupan kita. AMIN

Diskusi:

- Apakah kejadian yang paling berkesan dalam kehidupanmu?


- Pernah kah kamu merasa kecewa dalam hidupm? Bagaimanakah perasaanmu sekarang
bila mengaitkan kejadian tersebut dengan kisah di atas?

Diketahui Pendeta Resort HKBP Gempolan Penulis

Pdt.Ganda MA Tambunan, SPAK Cln. Bvr. Desnita Sitorus

Disetujui

Praeses HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli

Pdt. Tendens Simanjuntak, S.Th

Anda mungkin juga menyukai