Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN II

HKBP AEK SOPANG RESSORT AEK SOPANG

DISTRIK III HUMBANG

Nama : Peniel Purba

NIM : 19.3451

Dosen : Pdt. Dr. Dewi Sri Sinaga

Pdt. Dr. Jordan Pakpahan

Pdt. Julius Simaremare, M.Th

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA HKBP

PEMATANGSIANTAR

1
Bab I
Pendahuluan
Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas Kasih Karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan praktek lapangan II di HKBP AEK SOPANG RESSORT AEK SOPANG
DISTRIK III HUMBANG. Adapun yang menjadi alasan penulis melakukan praktek
Lapangan II di gereja tersebut ialah karena perguruan STT HKBP Pematang siantar
menyerahkan mahasiswa kepada Praeses Distrik III Humbang lalu disebarkan ke gereja-
gereja yang ada di Humbang.

Adapun sistematika laporan ini diawali dengan BAB I yaitu Pendahuluan, di dalam
BAB I ini sistematika penulisan laporan dan ucapan terimakasih. Kemudian di BAB II yaitu
Gambaran Umum Gereja/Jemaat (tempat Praktek Lapangan), di dalam BAB II ini terdapat
sejarah singkat gereja/jemaat, data statistik gereja/jemaat, kehidupan sosial warga
gereja/jemaat, kehidupan ekonomi warga gereja/ jemaat dan kehidupan budaya warga gereja/
jemaat. Kemudian di BAB III yaitu kegiatan praktek lapangan sesuai tritugas panggilan
gereja yaitu Koinonia, Marturia dan Diakonia, di dalam BAB III terdapat bentuk-bentuk
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ke tiga bidang tersebut. Kemudian BAB IV yaitu
penutup dan diikuti oleh lampiran naskah pelayanan serta dokumentasi berupa foto.

Pada akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada team teaching praktek


lapangan II yaitu Ibu Pdt. Dr. Dewi Sri Sinaga, bapak Pdt. Dr. Jordan H. Pakpahan dan bapak
Pdt. Julius Simaremare, M.Th yang telah memberikan waktu dan perhatiannya dalam
membimbing kami melaksanakan praktek lapangan II ini sampai kami dapat mengakhirinya.
Kiranya Tuhan yang selalu memberkati kehidupan Ibu dan Bapak sekalian. Tak lupa penulis
juga menyampaikan terimakasih kepada Pdt. Kamson. R.A Pasaribu, S.Th selaku Pendeta
Ressort tempat penulis melakukan praktek lapangan II yang telah membimbing penulis ke
dalam dunia pelayanan.

Penulis

Peniel Purba

2
Bab II
Gambaran Umum Gereja

2.1. Sejarah Singkat Gereja HKBP Aek Sopang Ressort Aek Sopang
Gereja HKBP Aek Sopang Ressort Aek Sopang merupakan salah satu gereja HKBP
yang ada di Distrik III Humbang yang beralamat di jalan raya Parlilitan KM. 4 Pakkat,
Kabupaten Humbang Hasundutan. HKBP Aek Sopang ini berdiri pada tahun 1952 dan pada
tanggal 27 Mei 1973 adalah peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung gereja yang
lebih baik dari sebelumnya dan pada saat itu dipimpin oleh guru huria yaitu Gr. M. Siburian.
Gereja HKBP Ressort Aek Sopang adalah pemekaran dari gereja HKBP Pakkat Ressort
Pakkat, sehingga dari 1952-2002 atau 50 tahun gereja HKBP Aek Sopang masih menjadi
gereja pagaran.
Namun, pada tahun 2002-2003 ketika Pdt. David Silaban S.Th memimpin HKBP Aek
Sopang, maka dilakukanlah persiapan Ressort, sehingga tahun 2003 HKBP Ressort Aek
Sopang resmi menjadi HKBP Ressort Aek Sopang yang dipimpin oleh Pdt. Maslan
Situmorang S.Th dari tahun 2003-2006. Tahun 2006-2009 ialah Pdt. Jason Simanjutak S.Th,
tahun 2009-2012 ialah Pdt. Hotman Sihite S.Th, kemudian tahun 2012-2016 ialah Pdt.
Moratodo Simbolon S.Th, kemudian dilanjutkan tahun 2016-2019 ialah Pdt. Antonius F
Sitompul S.Th, dan dari 2019 hingga awal Agustus 2021 tidak ada pemimpin di gereja
HKBP Ressort Aek Sopang, namun pada agustus 2021 gereja ini kemudian di pimpin oleh
Pdt. Kamson R. A. Pasaribu, S.Th sampai dengan sekarang.

2.2. Letak Geografis HKBP Aek Sopang


Secara geografis, letak HKBP Aek Sopang ini berada ± 4 Kilomenter dari Kota Pakkat,
jika dilalui menggunakan kendaraan mobil, menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari
Kota Dolok Sanggul ke gereja HKBP Aek Sopang. Lokasi HKBP Aek Sopang berada
ditengah-tengah antara tujuan Parlilitan dan Barus.

3
2.3. Keadaan Umum Gereja
HKBP Aek Sopang Ressort Aek Sopang memiliki uluan huria (pendeta Ressort) yakni,
Pdt. Kamson R. A. Pasaribu, S.Th. Gereja ini memiliki 6 pagaran diantaranya adalah HKBP
Parajaran, HKBP Siambaton, HKBP Tolping, HKBP Parmonangan, HKBP Sigalapang dan
HKBP Sibongkare. Gereja HKBP Aek Sopang ini memiliki 10 Parhalado dan 122 KK.
Dalam hal ini, pada tanggal 18 Desember 2015, HKBP Ressort Aek Sopang mendirikan
PAUD bagi anak-anak di sekitaran daerah tersebut, dengan nama PAUD Exaudi HKBP Aek
Sopang yang berada tepat di samping gereja HKBP Aek Sopang, dengan fasilitas ruang
belajar dan taman bermain.

2.4. Kehidupan Ekonomi, Sosial dan Pendidikan


Kehidupan Ekonomi jemaat HKBP Aek Sopang ialah menengah kebawah. Dengan
rata-rata mata pencaharian jemaat HKBP Aek Sopang ialah 95% bertani, berkebun karet,
mengambil pasir, batu atau kerikil, berburu dan 5% sebagai pegawai negeri sipil, guru dan
bidan. Mengenai kehidupan sosial jemaat HKBP Aek Sopang, penulis melihat bahwa
kehidupan sosialnya cukup baik, karena sebagian besar mata pencaharian mereka sebagai
buruh tani yang setiap harinya sibuk pergi ke ladang untuk melihat sawah mereka dan hal itu
cukup memakan waktu seharian penuh.
2.5. Data Statistik
2.5.1. Data Statistik Sintua HKBP Aek Sopang
No Nama Sintua Pekerjaan
1. St. Hisar Situmorang Parartaon
2. St. Restina Br. Sihotang Bendahara
3. St. Hasiholan Sihotang Sintua Lingkungan
4. St. Gerson Manalu Sintua Lingkungan Aek Sere
5. St. Edit Br. Lumban gaol Sintua Lingkungan Sidulang

4
6. St. Delima Br. Situmorang Seksi Koinonia
7. St. Jaminton Manalu Sintua Lingkungan Kode Ijuk
8. St. Reni Br. Manalu Seksi Marturia
9. St. Hasen Sihotang Sintua Lingkungan Sidulang
10. St. T. Br. Purba Sintua Lingkungan
11. CSt. H. Sihotang Calon sintua lingkungan Kode Ijuk

2.5.2. Data Statistik Jemaat HKBP Aek Sopang


No
Keterangan Laki-Laki Perempuan Jumlah
.
1. Sintua 5 5 10
2. Calon Sintua 1 1
3. Lansia
4. Orangtua
5. Remaja/Naposo
6. Anak Sekolah Minggu

2.5.3. Jumlah Weyk


Dalam hal ini, HKBP Aek sopang terdiri dari pembagian 4 weyk yaitu:
No. Nama pembagian Wilayah Jumlah KK

1. Weyk Kode Ijuk 20 KK


2. Weyk Sidulang 24 KK
3. Weyk Aek Sere 18 KK
4. Weyk Aek Sopang 60 KK
2.5.4. Gambaran Kegiatan Jemaat HKBP Aek Sopang
No. Jenis Kegiatan Hari Pukul Keterangan

1. Ibadah Minggu
a) Sekolah Minggu Minggu 08.00 Gereja HKBP Aek Sopang
b) Minggu Godang Minggu 10.00 Gereja HKBP Aek Sopang

2. Pelayanan Kategorial
a) PA Kaum Ibu Kamis 09.00 Gereja HKBP Aek Sopang
b) Koor Gabungan Jumat 20.00 Gereja HKBP Aek Sopang
c) Koor Remaja/Naposo Sabtu 20.00

5
d) Koor Kaum Ina 09.00
Kamis&Jumat Gereja HKBP Aek Sopang
20.00
e) PA Remaja dan Naposo Sabtu 20.00 Gereja HKBP Aek Sopang

f) Anak Sekolah Minggu Sabtu Ceria 15.00 Gereja HKBP Aek Sopang

g) PA Kaum Bapak Selasa 20.00 Pondok Koor Kaum Bapak

h) Koor Kaum Bapak Selasa & Sabtu 20.00 Pondok Koor Kaum Bapak

2.6. Pelayanan Kategorial HKBP Aek Sopang


(a.) Kaum ibu (Ina)
(b.) Sekolah Minggu (Sabtu Ceria)
(c.) Kaum Remaja/Naposobulung
(d.) Kaum Lansia
(e.) Diakonia Sosial Gereja
(f.) Sermon
(g.) Kaum Bapak (Ama)

6
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN
III. 1. Pelayanan Gereja
Setiap gereja tentu memiliki kegiatan-kegiatan yang berlangsung di gereja tersebut.
Sama halnya dengan gereja HKBP Aek Sopang yang juga memiliki kegiatan yang
berlangsung sampai dengan sekarang. Adapaun kegiatan yang dilakukan penulis selama
menjalani Praktik Pelayanan Lapangan II di HKBP Aek Sopang adalah, sebagai berikut:
III. 1. Koinonia (Persekutuan)
III. 1. 1 Ibadah Minggu Umum
Pelayanan Ibadah Minggu umum di HKBP Aek Sopang hanya dilakukan sekali karena
melihat jumlah jemaat yang masih sedikit, maka hanya sekali. Ibadah minggu ini dimulai dari
jam 10.00 – 12.00 WIB. Dalam hal ini, setiap peribadahan minggu dilakukan dengan
menggunakan bahasa Batak. Tata peribadahan HKBP Aek Sopang dilaksanakan sesuai
dengan liturgis HKBP dan sesuai dengan Agenda HKBP yang sudah di tetapkan melalui
Almanak HKBP.
Dalam hal ini, selama menjalani Praktik Pelayanan Lapangan II, penulis 6 kali
membawakan khotbah dan 1 kali sebagai Liturgis di HKBP Aek Sopang. Namun pada saat
pentupan ibadah hanya dilakukan oleh pelayan tahbisan sesuai dengan aturan peraturan yang
diberlakukan di setiap gereja HKBP.

III. 1 . 2.Ibadah Sekolah Minggu


Pelayanan Ibadah Sekolah Minggu HKBP Aek Sopang dimulai dari jam 08.00 – 09.30
WIB. Dalam hal ini, yang membawakan Agenda Sekolah Minggu adalah sintua dan yang
berkotbah untuk Anak Sekolah Minggu adalah penulis sendiri sesuai dengan yang ditetapkan
melalui Almanak HKBP. Pelaksanaan peribadahan Anak Sekolah Minggu ini menggunakan
liturgis Agenda Anak Sekolah Minggu. Dalam hal ini, ketika penulis pertama kali hadir di
peribadahan Anak Sekolah Minggu, mereka belum pernah melakukan kegiatan pembagian
horong kepada Anak Sekolah Minggu dikarenakan kurang memadainya Guru Sekolah
Minggu. Dengan demikian, penulis memberikan kontribusi kepada Guru Sekolah Minggu
yang ada untuk membagi horong kepada Anak Sekolah Minggu. Seperti, kelas 1 sampai
dengan kelas 3 SD, masuk kepada horong 1 dan kelas 4 sampai 6 SD masuk kepada horong
2. Sehingga, melalui kegiatan ini, Anak Sekolah Minggu HKBP Aek Sopang dapat mengasah
kreativitas mereka dalam berbagai kegiatan akan dilakukan.

III. 1 . 3. Sermon Ressort

7
HKBP Ressort Aek Sopang selalu mengikuti kegiatan sermon ressort ataupun sermon
parhalado dua kali sebulan semenjak Pdt. Kamson R. A. Pasaribu sebagai pimpinan gereja.
Kegiatan sermon ini dilakukan dengan memulai ibadah singkat, kemudian membahas bahan
renungan ataupun kotbah yang akan diberitakan pada hari Minggu yang akan datang.
Kemudia dilanjutkan dengan membahas program yang akan dilaksanakan gereja dalam
jangka waktu dekat.
III. 1. 4. Konven .
Selama menjalani masa Praktik Pelayanan Lapangan II, penulis mendapat kesempatan
untuk mengikuti acara Konven yang di pimpin oleh inang Pdt. Daminna Lumbansiantar
selaku Praeses Distrik III Humbang serta diikuti oleh seluruh pelayan Fulltimer Distrik III
Humbang sebanyak kali. Yakni pada saat akan memulai praktek lapangan pada 3 Juni 2022,
01 Juli 2022 dan terkahir pada 29 Juli 2022. Kegiatan tersebut dimulai dengan ibadah singkat
dan setelah selesai ibadah, dilanjut dengan membahas sermon yang telah disajikan oleh
pelayan Fulltimer yang telah dihunjuk sebelumnya. Setelah selesai membahas sermon, masuk
kepada diskusi-diskusi perihal pengumuman untuk kemajuan pelayanan di Distrik III
Humbang yang akan di sampaikan oleh inang Praeses.
III. 1. 6. Kaum Ibu (Ina)
Dalam pelayanan kepada Kaum ibu (Ina) dilakukannya PA setiap hari Kamis kepada
Koor Ina Kamis dan Jum’at kepada Koor Gabungan yang di laksanakan di gereja HKBP Aek
Sopang. Dalam hal ini, pada Ina Kamis, kami masuk pukul 09.00 WIB dan pada Koor
Gabungan di hari Jum’at pukul 20.00 WIB di gereja. Dalam hal ini, sebelum melatih koor
untuk dibawakan di hari Minggu, kami terlebih dahulu melakukan ibadah singkat yang
dipimpin oleh penulis sendiri. Namun, ketika sudah masuk masa panen dan menanam padi,
maka kategorial ini diberhentikan sementara waktu hingga waktu yang tidak dapat di
tentukan.

III. 1. 7. Sekolah Minggu (Sabtu Ceria)


Kegiatan Sabtu Ceria ini adalah hasil dari kontribusi penulis dengan Guru Sekolah
Minggu HKBP Aek Sopang. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih dan mengasah kreativitas
Anak Sekolah Minggu tersebut. Dalam hal ini, mereka sangat antusias dalam mengikuti hal
tersebut dikarenakan sangat banyak pengetahuan baru yang di dapat oleh Anak Sekolah
Minggu melalui kegiatan yang dilakukan seperti belajar menggambar, mewarnai,
menciptakan aneka barang unik dari barang-barang bekas, menghapal Titah dalam bahasa
Batak, belajar bahasa Inggris dan hal berguna lainnya. Hal ini tentunya semakin mengasah
kreativitas mereka melalui dorongan dan semangat dari Guru Sekolah Minggu. Dengan

8
demikian, Guru Sekolah Minggu semakin tertantang untuk menciptakan ide baru dalam
menumbuhkan semangat mereka dalam mengikuti kegiatan Sabtu Ceria tersebut.

III.1.8. Kaum Remaja/Naposobulung


Kegiatan PA bagi Remaja/Naposobulung HKBP Aek Sopang dilaksanakan setiap hari
Sabtu pukul 20.00 s/d selesai. Dalam hal ini, sebelum melatih lagu puji-pujian yang akan
dibawakan pada hari Minggunya, kami terlebih dahulu melakukan kebaktian singkat yang di
pimpin oleh penulis sendiri. Dalam hal ini, penulis memberikan sedikit renungan singkat
untuk menghantarkan mereka dalam menjalani masa Remaja mereka. Ayat renungannya
sesuai dengan yang sudah di tetapkan di Almanak HKBP. Sehingga, mereka memiliki bekal
rohani untuk membawa mereka kemanapun melangkah. Hingga saat ini, Remaja/Naposo
HKBP Aek Sopang hampir dikatakan tidak pernah lagi berlatih koor karena tidak ada yang
melatih mereka untuk hal tersebut. Namun, selama menjalani masa Praktik ini, penulis diberi
kesempatan untuk mengajari mereka koor dan berhasil membawakan koor perdana mereka di
tanggal 1 Agustus 2021. Hal ini tentunya akan berlanjut dikarenakan mereka sudah mulai
memahami not, harga not dan semacamnya.

III. 1. 9. Kaum Lansia


Dalam hal ini, perkumpulan lansia hanya sebagai formalitas saja sebagai wujud dari
partisipasi mereka dalam mengikuti kategorial gereja yang sudah di tetapkan. Namun, kaum
lansia tidak pernah lagi mengikuti kegiatan PHD Lansia atau semacamnya dikarenakan
keinginan mereka sendiri untuk istirahat dari hal tersebut. Walaupun demikian, mereka masih
tetap aktif dalam bernyanyi ketika hari Minggu sebagai wujud dari rasa sukacita mereka
kepada Tuhan karena masih dapat diberikan kesehatan dan umur panjang.
III. 1. 10. Kaum Bapak (Ama)
Dalam pelayanan kepada Kaum Bapak (Ama) dilakukannya PA setiap hari Selasa
kepada Koor ama dan Sabtu hanya untuk latihan koor yang di laksanakan di pondok koor
Ama gereja HKBP Aek Sopang. Dalam hal ini, sebelum melatih koor untuk dibawakan di
hari Minggu, kami terlebih dahulu melakukan ibadah singkat yang dipimpin oleh penulis
sendiri.
III. 1. 11. Pesta Ulang Tahun Ressort
Pada saat penulis melakukan praktek lapangan, diadakan juga pesta ulang tahun
Ressort HKBP Aek Sopang yang ke-18. Dan menurut pengakuan jemaat, pesta ulang tahun
Ressort ini baru kali ini dilaksanakan sejak HKBP Aek Sopang ini menjadi Gereja Ressort.
Dan program pesta Ressort ini diadakan oleh Pdt.Kamson.R.A. Pasaribu, S.Th, sekaligus juga

9
untuk Parheheon Ama, sehingga lomba yang ada juga hanya dapat di ikuti oleh kaum Pria.
Pesta ulang tahun ressort ini berlangsung dengan sangat baik dan lancar hampir seluruhnya
sesuai dengan apa yang diharapkan.
III. 2. Marturia (Bersaksi)
Marturia merupakan tugas kedua dari tiga bagian Tri Tugas Panggilan Gereja.
Marturia merupakan bersaksi atau kesaksian, dimana dalam tugas gereja ini orang yang
percaya kepada Yesus dipakai untuk bersaksi atas kasih Kristus. Bersaksi yang dimaksud
bukan saja menyatakan tentang hal-hal yang dilihat saja, melainkan juga tentang hal-hal yang
berdasarkan suatu keyakinan pribadi. Apa yang dikatakan sebagai Marturia artinya adalah
kesaksian tentang berita sukacita (Injil) yang diberitakan oleh orang-orang yang telah percaya
terhadap Injil dan bertanggung jawab atas apa yang diberitakan.
Berikut Tata Acara Ibadah yang ada di HKBP Aek Sopang :
III. 2. 1. Tata Ibadah Minggu Umum
ACARA IBADAH MINGGU 19 JUNI 2022
Marende BE 11 :1-2,4

Votum + Intoruitus A.XIV/B-D.XIII/36

Marende BE 559:1+4
Patik Epesus 4:1

Koor Koor Ina

Marende BE 171 :1-2

Manopoti Dosa B.8-C.15


Koor Koor Gabungan
Marende BE 670:1+3

Epistel Jesaya 65:1-9

Koor Remaja/Naposo
Marende BE 25:1-2

Manghatindangkon Haporseaon Agenda

Koor Koor Lansia

Tingting

Koor Koor Ama

Marende BE 656:1 ... (Pelean IA + IB)


JAMITA Galatia 3:23-29

10
Marende BE 650 : 1.... (Pelean II)

Tangiang Pelean + Tangiang Ale Ama Nami + Pasupasu

III. 2. 2. Tata Ibadah Sekolah Minggu

1. Marende BE
2. Votum
3. Patik
4. Marende BE
5. Tangiang Manopoti Dosa
6. Ayat Bulanan
7. Marende BE
8. Manghatidangkon Haporseaon
9. Marende BE
10. Jamita
11. Marende BE (Papungu Pelean)
12. Tangiang penutup

III. 3. Diakonia ( Melayani )

Selama melaksanakan Praktek lapangan II, penulis bersama Pendeta Ressort melakukan
pelayanan diakonia kepada beberapa jemaat yang sakit, butuh penghiburan dan lain sebagainya.
Gereja memiliki korelasi dengan pelayanan (Diakonia), mempunyai panggilan yang tidak
dapat di elakkan untuk menunjukkan tanda dan bukti penebusan Allah. Gereja sebagai
perwujudan Tubuh Kristus dipanggil untuk Melayani bukan Dilayani. Tujuan pekerjaan
Diakonia adalah membantu orang lain dan menempatkkan pada posisi yang benar dihadapan
Allah dalam bentuk keperdulian secara utuh seperti membantu memenuhi keperluan jasmani
dan Rohani. Artinya adalah kegiatan ini menjadi salah satu bukti bahwa jemaat HKBP adalah
Gereja yang perduli dan menjadi berkat ditengah-tengah dunia. Bentuk pelayanan Diakonia
yang penulis observasi sejauh ini berupa :

III. 3. 1. Menjenguk Orang Sakit

Penulis selaku mahasiswa praktek bersama-sama dengan Pendeta Ressort melakukan


penjengukan terhadap parhalado atau lebih tepatnya uluan huria HKBP Parajaran yang menderita
penyakit gula darah ( diabetes) yang sudah menjalani pengobatan rawat inap di Rumah Sakit Umum
Dolok Sanggul. Penulis bersama Pendeta Ressort melakukan peneguhan berupa ibadah singkat,

11
memberikan semangat dan juga berdoa supaya lekas diberikan kesembuhan dan melakukan aktivitas
seperti sediakala.

12
BAB IV
PENUTUP
Tiap gereja adalah ungkapan dari gereja yang Kudus dan Am, yaitu persekutuan orang-
orang percaya, yang dimana baik itu pria atau wanita, yang muda dan yang tua yang berada di
segala tempat. Dalam hal ini, gereja terpanggil untuk memberitakan Injil kepada segala umat
dalam menjalankan pelayanan kasih serta usaha menegakkan keadilan. Tugas panggilan
gereja adalah kelanjutan dari misi Yesus Kristus yang telah diutus oleh Allah untuk
menyelamatkan dunia dan memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah. Tugas dan
panggilan gereja tidak pernah berubah di semua tempat, sebab gereja hidup oleh Kristus
melalui usaha pelayan dalam meningkatkan pelayanannya dalam gereja untuk menjadikan
jemaat yang misioner.
Pelayan Tuhan adalah seorang hamba Kristus, yang sadar bahwa hidupnya adalah
milik Kristus karena Kristus sudah menebus hidupnya. la memiliki ketaatan penuh dan
kerendahan hati melalui tindakan dan tugas yang dipercayakan kepadanya. Dalam hal ini,
penulis melihat bahwa pelayan HKBP Aek Sopang sudah sepenuhnya menjalankan tugasnya
dengan baik.
Setiap gereja tentunya memiliki kendala-kendala tersendiri (factor eksternal dan
internal) yang mengakibatkan lambatnya pergerakan pelayanan para pelayan gereja. Dalam
hal ini, pada factor eksternal, penulis melihat bahwa kehidupan ekonomi jemaat HKBP Aek
Sopang ialah menengah kebawah. Dengan rata-rata mata pencaharian jemaat HKBP Aek
Sopang ialah 95% bertani, berkebun karet, mengambil pasir, batu atau kerikil, berburu dan
5% sebagai pegawai negeri sipil, guru dan bidan. Karena rata-rata mata pencaharian mereka
adalah petani, maka jemaat HKBP Aek Sopang masih dikatakan belum memiliki kesadaran
yang penuh untuk mengikuti peribadahan setiap hari minggunya atau bisa dikatakan bahwa
ibadah hanya sebagai formalitas saja. Akibat dari tradisi panen dan menanam padi yang
sudah mendarah daging, maka ketika musim itu datang, jemaat yang hadir ke gereja hanya
45% dari yang ada. Dalam hal ini, akibat dari keadaan ekonomi jemaat HKBP Aek Sopang
menengah kebawah, maka ketika musim itu datang, jemaat lebih mementingkan hal tersebut
daripada datang keperibadahan.
Dalam hal ini, melihat keterlambatan pada anak-anak tersebut dalam kegiatan, penulis
mengajak Guru Sekolah Minggu yang ada untuk melakukan suatu perubahan untuk
menciptakan suasana yang baru pada Anak Sekolah Minggu dengan mengajak mereka
melakukan kegiatan Sabtu Ceria. Penulis melihat bahwa kegiatan tersebut mendapat respon
yang postif dari para Anak Sekolah Minggu untuk membantu mereka dalam mengasah
kreativitas dan inovasi yang selama ini tertunda akibat belum adanya kesadaran para pelayan

13
dan jemaat untuk turut andil dalam membina Anak Sekolah Minggu. Sehingga, ketika penulis
hadir untuk memberikan sesuatu yang baru, mereka sangat antusias dalam mengikutinya.
Dengan demikian, Guru Sekolah Minggu harus menjadi teladan, kreatif, komunikatif agar
anak-anak merasa dirinya diterima untuk menjadi pembentuk spiritualitasnya.
Tidak hanya pada bidang Sekolah Minggu, penulis melihat bahwa pelayanan kepada
Remaja dan Pemuda juga demikian. Akibat dari kurangnya kesadaran untuk membina dan
membimbing mereka, maka pelayanan kategorial kepada Remaja dan Pemuda hanya sebagai
formalitas saja. Namun pada saat melakukan praktek lapangan, Remaja dan Pemuda HKBP
Aek Sopang hampir menjadi sering berlatih koor karena penulis berusaha melatih mereka
untuk belajar koor ataupun not dengan suara mereka masing-masing. Meskipun penulis
mengajari mereka koor yang dapat dikatakan belum sepenuhnya sempurna.
Kemudian, hal ini juga terjadi pada seksi Bapak (Ama) yang tergolong pada bidang
Koinonia. Dalam hal ini, penulis melihat bahwa jumlah kehadiran para bapak pada setiap
peribadahan sangat lah minim. Terlebih ketika masa panen dan menanam padi, jumlah
kehadiran para kaum bapak bisa dihitung jumlahnya. Ini merupakan suatu tantangan besar
bagi gereja untuk menghidupkan kembali pelayanan pada kaum bapak. Namun, hal ini
kemudian berjalan dengan baik dikarenakan ada program yang mengarah untuk kembali
menciptakan pelayanan kategorial terhadap para kaum bapak. Sehingga, pelayanan terhadap
kaum bapak ini pun kembali aktif bahkan hingga membangun pondok koor ama sebagai
tempat perkumpulan dan latihan koor. Kesadaran kaum bapak dan pelayan untuk
mengaktifkan kembali pelayanan tersebut semakin meningkat dan berkembang.
Namun berbeda halnya yang terjadi pada kaum Lansia yang juga bagian dari Seksi
Koinonia. Pelayanan kepada lansia belum sepenuhnya berjalan dengan baik, terlihat dari
tidak adanya PHD atau hal lain yang membuat mereka tetap semangat. Penulis melihat bahwa
seorang yang lanjut usia harus dipedulikan agar mereka tidak merasa sendiri dan kesepian
dalam menjalani hidup ini. Untuk itulah, sebagai pelayan gereja, harus mampu menjadi
seorang pelayan yang mengerti kehidupan mereka sehingga mereka tidak merasa bahwa
mereka tidak dipedulikan, kesepian dan sendiri. Kita harus mampu menggembalakan orang
yang sudah lanjut usia dengan berdoa bersama, membaca Alkitab, memberi kata-kata
penghiburan dan mempersiapkan mereka agar mampu menghadapi kematian yang pastinya
akan datang kepada mereka. Walaupun hal tersebut belum sepenuhnya belum berjalan
dengan baik, tetapi para lansia tersebut tetap tetap aktif dalam bernyanyi ketika hari Minggu
sebagai wujud dari rasa sukacita mereka kepada Tuhan karena masih dapat diberikan
kesehatan dan umur panjang.

14
Kemudian, yang kedua dari ketiga tugas tersebut, yaitu: Marturia yang berarti organ
yang memikirkan dan melaksanakan kegiatan pemberitaan Injil ditengah jemaat yang
mencakup Pekabaran Injil dan Musik. Dalam hal ini, pada bidang Pekabaran Injil belum
sepenuhnya berjalan dengan baik. Karena pelayanan dalam setiap minggu menggunakan
musik box sebagai pengiring nyanyian, hal ini terjadi karena tidak adanya alat musik yang
memadai dan pemainnya juga tidak ada.
Yang ketiga dari ketiga tugas tersebut ialah Diakonia yang berarti organ yang
memikirkan dan melaksanakan pelayanan diakonia. Dalam hal ini, yang mencakup seksi ini
adalah Seksi Diakoni Sosial, Seksi Pendidikan, Seksi Kesehatan dan Seksi Kemasyarakatan.
Penulis melihat bahwa seksi ini juga hanya berjalan dan yang terlihat dari minim nya
apresiasi gereja bagi Anak Sekolah Minggu yang berprestasi. Gereja searusnya memberikan
perhatian yang layak bagi Sekolah Minggu. Gereja harus membentuk sebuah badan pengurus
kategorial yang menangani tentang Sekolah Minggu agar pelayanan kepada anak-anak dapat
berjalan dengan lancar serta mendukung program yang ditawarkan badan pengurus kategorial
anak tersebut dengan menyediakan sarana dan prasarana. Gereja harus juga mendampingi
guru-guru dalam mempersiapkan pelayanannya agar mereka dapat memberi pengajaran
kepada anak-anak serta memberikan pelatihan bagi guru-guru sekolah minggu agar mampu
mengajar dengan kretif. Gereja juga membantu untuk menyerukan kepada jemaat bahwa
pentingnya pelayanan kepada anak sehingga jemaat juga dapat mendukung perjalanan
pelayanan kepada anak tersebut terlebih orangtua anak..
Melihat teori di atas bahwa gereja harus mempersiapkan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan jemaat. Sesuai dengan penjelasan di atas, penulis memberikan sebuah pandangan
bahwa dalam merealisasikan eksistensi gereja dalam mewujudkan jemaat yang misioner tidak
terlepas dari keterlibatan jemaat dan pelayan untuk memperlengkapi anggota jemaatnya.
Dalam usaha untuk mewujudkan jemaat misioner bukanlah suatu hal yang mudah. Hal ini
tentunya menjadi sebuah pergumulan bagi gereja untuk tetap berjuang mempersiapkan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan jemaat. Dengan demikian, gereja harus tetap pada posisi
dan fungsinya, yaitu sebagai persekutuan orang percaya sekaligus sebagai agen pembaru
kerajaan Allah.
Gereja merupakan persekutuan orang orang percaya kepada Kristus yang memiliki
panggilan untuk melayani, memberitakan, mewujudkan dan merealisasikan kerajaan Allah di
dunia ini. Tugas panggilan gereja adalah kelanjutan dari misi Yesus Kristus yang telah diutus
oleh Allah untuk menyelamatkan dunia dan memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah.
Tugas dan panggilan gereja tidak pernah berubah disemua tempat, sebab gereja hidup oleh
Kristus dan bagi Kristus. Ketika Tuhan Yesus menyelesaikan tugas-Nya di dunia, Ia dan

15
murid-murid-Nya beserta pengikut-Nya berkumpul dan memberikan tugas kepada mereka,
yaitu: “jadikanlah semua bangsa murid-Ku, beritakanlah Injil ke seluruh Bumi”. Sehingga
Kristus juga melanjutkan misi Nya melalui gereja yaitu dengan tugas dan panggilan gereja
untuk memberitakan firman Tuhan disemua umat bangsa.
Berangkat dari pemaparan di atas bahwa sesungguhnya ini merupakan tugas gereja
dalam rangka usaha menetapkan, mencapai dan mewujudkan program yang berbasis jemaat.
Artinya pelayanan yang diberikan kepada jemaat harus sesuai dengan kebutuhan jemaat,
terlebih sebagai jawaban atas persoalan yang di hadapi oleh jemaat. Oleh karena itu, gereja
harus melibatkan jemaat sebagai subjek, pelaku dan pelaksana pelayanan. Dalam usaha untuk
menemukan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan jemaat, maka pelaksana
pelayanan itu harus mengikutsertakan jemaat untuk menentukan dan menetapkan pelayanan
yang harus dilakukan oleh gereja. Dalam hal ini, setiap gereja memiliki persoalan dan
pergumulan yang berbeda-beda di tengah-tengah pelayanannya. Maka dari itu, gereja harus
mampu mempertahankan eksistensinya untuk tetap memperhatikan kehidupan jemaatnya,
sehingga gereja mampu menjawab setiap persoalan yang ada untuk memperlengkapi setiap
warga jemaat.
Oleh sebab itu, para pelayan gereja harus lebih bekerja keras dalam situasi dan kondisi
apapun yang sesuai dengan tri tugas panggilan gereja tersebut untuk tetap mengikutsertakan
jemaat dalam setiap pelayanan yang ada, sehingga eksistensi gereja dalam mewujudkan
jemaat yang misioner dapat tercapai dan dapat terwujud di gereja HKBP Aek Sopang. Gereja
harus lebih aktif dalam menuntun jemaat untuk dapat menjadikan jemaat yang misioner yang
bertumbuh dewasa dalam iman. Sehingga, keberadaan gereja tersebut menjadi nyata dalam
memenuhi segala tugasnya dan dapat terwujud dengan seiring berjalannya waktu. Dengan
demikian, kehadiran Roh Kudus melalui gereja dapat menjalin hubungan yang hidup dengan
Bapa yang berfirman kepada setiap orang.

16
Lampiran

Bahan Sermon Parhalado HKBP Ressort Aek Sopang

Minggu III Dung Trinitatis 03 Juli 2022

“Mangulahon Na Denggan Tu Saluhutna Halak / Berbuat Baik Kepada Semua Orang”

Galatia 6 : 1-10

Saleleng di Portibion dope hita, hira na hundul di haliangan ni tanaman berduri do


hita,sai adong do na manghasogohon , na na mambaen na roa, na pajuthon dohot pahasithon
roha nang panghilalaanta. Hidup ini mustahil tanpa gesekan dengan orang lain. Ai di dok
Tuhan ta do : “ unang pola longang rohamuna molo dihosomi portibion hamu”.
Hajahaton balos ma dohot ulaon na denggan (Roma 12,16). Tutu, maol doi, ndang songon
mura ni na mandok. Alai disi hita ringkot mangusande tu Debata. Tapaloas ma pamaloson i
holan tu Debata, unang buat i sian Debata. Na mamalos, ima halak na mencoba manang
berusaha naeng dos dohot Debata, ala sasintongna ai holan hak ni Debata doi. Ai didok do di
2 Musa 14:14 : Jahowa do marporang humophop hamu, asal ma hohom hamu. Halak na
mampu mamasumasu na mamusui ibana i do halak na dapotan pasu-pasu, ima hangoluan na
salelenglelengnai.

Laos ido soso-soso ni Apostel Paulus di bindu 6 on : Ingkon Marsiurupan, bertolong-


tolongan.ujui hira marsiharatan do Huria i, ala deba sian Jahudi, deba sian naso Jahudi.
Marsiintipan do nasida di angka hasalaan. Alai di dok si Paulus, tugas ni na porsea manang
halak Kristen ndada masiintipan di na sala laho masidabuan (menjegal) alai justru
marsihehean manang ingkon saling membantu do.

Molo tabaen na denggan tu natorasta, tu dongan sabagas, tondong, aleale, ra na somal


doi taulahon. Alai hata ni Tuhanta, mandok : mambahen na denggan tu saluhut halak do.
Manang ise petaho halakna, manang ndang mardia imbar. Gariada na mambahen sogo ni
rohata, ingkon do tabahen na denggan. Asa sahat hita tu pandohan Jesus na mandok :
Haholongi ma Musum.asa ndada holan di hata na denggan i, alai ingkon tarida do i sahat tu
pambahenan manang pangulaon. Alana satu perbuatan yang baik adalah lebih bermanfaat
daripada seribu kata-kata. Artina, parange manang pangulaon ido na terutama na di pangido
Tuhan sian hita. Boha asa boi taparangehon Hata ni Debata diparngoluanta siganup ari? Ido
na pertama jala terutama dipangido sian hita. AI NUNGNGA DI PATAU HITA
MANGULAHON NA DENGGANI TU SALUHUTNA. Ima marhite naung dilehon Jesus di
hita tiruan patupa angka na denggan i. Didok Tuhan Jesus do di Johanes 13:15 : “ Ai sitiruan
do Hulehon tu hamu, asa dibahen hamu songon na Hubahen i tu hamu. Yesus selalu
memberikan contoh dan menjadi contoh kepada murid-muridNya, juga menjadi contoh bagi
orang banyak. Banyak orang yang hanya pandai memberikan contoh, tetapi tidak dapat
menjadi contoh. Banyak orang yang pandai berbicara, pandai mengajar alai dang boi gabe
tiruan na denggan dipangalahona.

Di ida Debata do sude na taula i, jala ingkon pertanggungjawabhonon do i di jolo ni


Debata. Di ida do motivasi, ruhut parbagasan ni rohanta na mangulahon i, sian roha na

17
denggan ala ni Debata do manang holan asa di ida jolma do? Taingot ma, ndang boi
gabusanta Debata. Alani i, taula ma na denggan sian roha na ias holan alani Tuhan Jesus.

Ido umbahen disosohon di ayat 7 asa tung sian nasa roha hita olo
mempertanggungjawabhon sude na taula di jolo ni Debata. Ido ala dilehon si Paulus sada
uhum, ima na somal di goari Hukum Tabur-Tuai : aha na di sabur ho, ido tapuonmu. Ndang
adong na holip di simalolong ni Debata. Semua yang kita lakukan akan dibalaskan oleh
Tuhan menurut jenis perbuatan tersebut. Alani i ma umbahen didok aya 8 :tung songon di
ondolhon asa manabur tu tondi ma hita, unang manabur tu daging. Songon dia do tutu na
manabur tu daging? Jala songon dia ma tutu na manabur tu Tondi?

- Manabur tu daging ima na pasudahon tingki ni ngoluna holan laho paolooloi


hagiot ni daging na ni uluhon ni sibolis. Ulaonna ima : Galatia 5 : 19-21 (boi ma i
tajaha) mansai ngeri do akibatna didok si Paulus ai pasti hamagoan do ma
jambarna. Attong anggo songoni didok ma asa manabur tu tondi ma.
- Dia do na nidok ni manabur tu tondi? Ima na mamelehon dirina holan
mangulahon ulaon ni tondi i, songon na boi tajaha di Galatia 5 : 22b : Holong
dohot Las ni Roha, dame dohot lambas ni Roha, habasaron, habasaon, haporseaon,
halambohon dohot hatomanon. Molo i attong hangoluan saleleng ni lelelngna ma
dapot di hita. Alai tangkas ta antusi, ndang alani pambahenan na denggan i
(parbue ni Tondi ) i gabe malua hita. Holan haporseaon i do na paluahon alai
haporseaon i ikkon haporseaon na tarida marhite pambahenan , ima marhite
parbue ni Tondi i.
- Diportibion do hita manabur. Ianggo dung mate, ndang be boi manabur alani i,
tung tapangke tingki di ngolu ta sadenggan-denggan na laho manabur tondi. Ido
na didok di ayat 10 i : Antong, binsan sadihari dope, taulahon ma nda denggan di
saluhut halak, alai gumodang ma tu donganta sahaporseaon. Selagi masih ada
waktu asa ta pangke mangulahon sadenggan-denggan na parngoluanta on
mangulahon na denggan tu saluhut halak. Molo di dok pe gumodang tu dongan ta
sahaporseaon, namarlapatan mai asa ta mulai sian jolma na jonok tu hita dungi
mangerbang tu saluhut halak.
- Na parpudi unang marnaloja ( jangan jemu-jemu manang unang bosan) jala
ingkon songon di dok di Roma 2:7 ingkon marbenget ni roha do (tekun / terus
menerus) mangulahon na denggan i. Unang mura hita mandele molo tabahen na
denggan i tu dongan ta hape gabe na roa balosna tu Hita. On do nan aneng
dohonon ni Turpuhon : sada do siulaon na mambahen na denggan ima : MAJU
TERUS, LAKUKAN SELALU HAL YANG BAIK DAN YANG TERBAIK.
Ala hahobasonta di ulaon na denggan i, ima tanda ni parbue ni haporseaonta di
adopan ni Debata. Antong, sai tabahen ma na denggan i tu saluhut halak, ai na
manggotil do hita muse di tingkina.Amen

18
Renungan / Kotbah Minggu, 12 Juni 2022 , Debata Na Sangap Jala Na Timbul

Syalom, Selamat hari minggu ma di hita saluhutna. Damang, Dainang nang dongan
naposo na hinaholongan dibagasan Kristus Jesus, dung tapaihut-ihut nakkaning hata ni
Debata na gabe Turpuk Jamita dibagasan Minggu sadarion, boi do ra dapot rohata bahwasana
psalmen bindu na paualuhon ima tangiang ni si David tu Debata na tubu sian parjumpangan
ni par psalmen i dohot jadi-jadian ni Debata gabe patubuhon halongangan manang rasa
kagum tu saluhut haulion ni na tinompa ni Debata. Laos alani do umbahen na dipakke
Psalmen on di angka ulaon peribadahan ni Bangso Israel hatih i. Asa lam tangkas do roha ni
angka halak na porsea tu Debata mananda huaso ni Debata Jahowa na Sangap, na Timbul,
jala marmulia i jala ringgas laho mamuji dohot pasangaphonsa.

Tangkas do ikkon botoonta saluhutna pamujion ingkon tu Debata sitompa langit


dohot tano jala sigomgom saluuhut pangisina sasadai do. Dipasangap jala dipatimbul do
hamuliaon ni Jahowa ala holan sasada Ibana do na patut sipujion, sipasangapon jala si
patimbulon. Marsangap jala marmulia Debata ndada nian ala ni pamujon na tinompa nai, alai
alana tutu do Ibana na Sangap jala Marmulia. Hamuliaon ni Jahowa tarida doi di atas ni
angka langit na mansai uli dohot saluhut jadi-jadianNa, jala na so tuk pikkiran ni jolma laho
mangantusi dohot mangatasi. Ditailiohon par Psalmen i do langit naso tarida didia suhina, na
so boi ukkuron ni jolma sadia timbona dohot bolakna ditamba muse molo jumpa bot ni ari,
songoni ma uli ni langit i, marhite bintang na humirdop irdop diborngin ni ari.

Jadi, molo taida huaso ni Debata i, halongangan na binahen na i, jala asi ni roha na tu
hita umbahen na malua hita sian dosa, aha dope nahurang umbahen sipata olo hita
mangalupahon Debata? Ditikki hasonangan hita, lupa hita ise na mangealehon i tu hita. Lupa
hita na silehon lehon ni Debata doi saluhutna tu hita ala ni asi dohot denggan ni basana. Pos
roha, lehonon ni Debata do aha na ringkkot di parngoluonta. Ra olo do hita na talu mangido
tu Debata marhite tangiang elek-elek. Alani i tapasahar ma saluhut parngoluonta tu Debata,
tapasahat saluhut parniolaonta tu Debata, ala sude do boi bahenon ni Debata alani
Hasangaponna dohot Hamuliaon ni Jahowa.

19
Dokumentasi

20
21

Anda mungkin juga menyukai