Anda di halaman 1dari 26

BAB I

Pendahuluan
Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas Kasih Karunia-Nya, penulis dapat
menjalani Latihan Persiapan Pelayan (LPP) I di HKBP AEK SOPANG RESSORT AEK SOPANG
DISTRIK III HUMBANG yang awalnya sesuai dengan SP yang diterima penulis pada tanggal 26
Juli 2023 tempat pelayanan ialah di HKBP Tolping Resort Aek Sopang, tetapi ketika Penulis
bertemu dengan Inang Praeses dan Pendeta Resort di Sermon Distrik dan pada waktu itu dengan ijin
dan sepengetahuan Inang Praeses maka diminta untuk melayani di HKBP Aek Sopang. Penulis tiba
di HKBP Aek Sopang pada 08 Juli 2023 dan memulai kegiatan LPP terhitung sejak tanggal 09 Juli
2023. Memulai tugas sebagai Calon Pendeta di HKBP Aek Sopang dan Pendeta Ressort Pdt.
Kamson R. A. Pasaribu, STh mengarahkan saya untuk :

1. Mempelajari dokumen-dokumen teologi HKBP.


2. Mendeskripsikan keadaan HKBP Aek Sopang dengan membuat data seperti
Majelis, Jemaat dan beragam kegiatan di Gereja HKBP Aek Sopang.
3. Melatih diri untuk mulai melakukan kegiatan dan program pelayanan seperti
memimpin PA, Partangiangan, Berkhotbah dan terlibat dalam Pelayanan di
Masyarakat seperti kunjungan pada orang sakit dan lain-lain.
Adapun sistematika laporan ini diawali dengan BAB I yaitu Pendahuluan, BAB II yaitu
Gambaran Umum Gereja/Jemaat tempat Latihan Persiapan Pelayan I, di dalam BAB II ini terdapat
sejarah singkat gereja/jemaat, kehidupan sosial warga gereja/jemaat dan sebagainya. Kemudian di
BAB III yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama lpp I, dibagian ini juga terdapat bentuk-
bentuk kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tri tugas panggilan Gereja. Kemudian BAB IV yaitu
Analisa Pelayanan dengan Metode SWOT dan diakhiri dengan BAB V Penutup disertai lampiran
naskah khotbah selama pelayanan.

Pada akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada Pendeta Resort dan Inang Praeses
yang semenjak dari awal penulis tiba di tempat Pelayanan ini sudah memberikan banyak sekali
nasehat, bimbingan serta arahan. Untuk itu, Penulis mengharapakan arahan dan bimbingan lebih
lanjut demi pengetahuan dan perkembangan diri penulis di masa yang akan datang. Dengan hormat,
penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis

(C.Pdt. Yohanes Hidaci, STh)

1
BAB II
Gambaran Umum Gereja

2.1. Sejarah Singkat Gereja HKBP Aek Sopang Ressort Aek Sopang
Gereja HKBP Aek Sopang Ressort Aek Sopang merupakan salah satu gereja HKBP yang ada
di Distrik III Humbang yang beralamat di jalan raya Parlilitan KM. 4 Pakkat, Kabupaten Humbang
Hasundutan. HKBP Aek Sopang ini berdiri pada tahun 1952 dan pada tanggal 27 Mei 1973 adalah
peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung gereja yang lebih baik dari sebelumnya dan
pada saat itu dipimpin oleh guru huria yaitu Gr. M. Siburian. Gereja HKBP Ressort Aek Sopang
adalah pemekaran dari gereja HKBP Pakkat Ressort Pakkat, sehingga dari 1952-2002 atau 50 tahun
gereja HKBP Aek Sopang masih menjadi gereja pagaran.
Namun, pada tahun 2002-2003 ketika Pdt. David Silaban S.Th memimpin HKBP Aek
Sopang, maka dilakukanlah persiapan Ressort, sehingga tahun 2003 HKBP Ressort Aek Sopang
resmi menjadi HKBP Ressort Aek Sopang yang dipimpin oleh Pdt. Maslan Situmorang S.Th dari
tahun 2003-2006. Tahun 2006-2009 ialah Pdt. Jason Simanjutak S.Th, tahun 2009-2012 ialah Pdt.
Hotman Sihite S.Th, kemudian tahun 2012-2016 ialah Pdt. Moratodo Simbolon S.Th, kemudian
dilanjutkan tahun 2016-2019 ialah Pdt. Antonius F Sitompul S.Th, dan dari 2019 hingga awal
Agustus 2021 tidak ada pemimpin di gereja HKBP Ressort Aek Sopang, namun pada agustus 2021
gereja ini kemudian di pimpin oleh Pdt. Kamson R. A. Pasaribu, S.Th sampai dengan sekarang.
2.2. Letak Geografis HKBP Aek Sopang
Secara geografis, letak HKBP Aek Sopang ini berada ± 4 Kilomenter dari Kota Pakkat, jika
dilalui menggunakan kendaraan mobil, menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam dari Kota Dolok
Sanggul ke gereja HKBP Aek Sopang. Lokasi HKBP Aek Sopang berada ditengah-tengah antara
tujuan Parlilitan dan Barus.
2.3. Keadaan Umum Gereja
HKBP Aek Sopang Ressort Aek Sopang memiliki uluan huria (pendeta Ressort) yakni, Pdt.
Kamson R. A. Pasaribu, S.Th. Gereja ini memiliki 6 pagaran diantaranya adalah HKBP Parajaran,
HKBP Siambaton, HKBP Tolping, HKBP Parmonangan, HKBP Sigalapang dan HKBP
Sibongkare. Gereja HKBP Aek Sopang ini memiliki 12 Parhalado dan 110 KK. Dalam hal ini, pada
tanggal 18 Desember 2015, HKBP Ressort Aek Sopang mendirikan PAUD bagi anak-anak di
sekitaran daerah tersebut, dengan nama PAUD Exaudi HKBP Aek Sopang yang berada tepat di
samping gereja HKBP Aek Sopang, dengan fasilitas ruang belajar dan taman bermain.
2.4. Kehidupan Ekonomi, Sosial dan Pendidikan
Kehidupan Ekonomi jemaat HKBP Aek Sopang ialah menengah kebawah. Dengan rata-rata
mata pencaharian jemaat HKBP Aek Sopang ialah 95% bertani, berkebun karet, mengambil pasir,
2
batu atau kerikil, berburu dan 5% sebagai pegawai negeri sipil, guru dan bidan. Mengenai
kehidupan sosial jemaat HKBP Aek Sopang, penulis melihat bahwa kehidupan sosialnya cukup
baik, karena sebagian besar mata pencaharian mereka sebagai buruh tani yang setiap harinya sibuk
pergi ke ladang untuk melihat sawah mereka dan hal itu cukup memakan waktu seharian penuh.
2.5. Data Statistik
2.5.1. Data Statistik Sintua HKBP Aek Sopang
No Nama Sintua Pekerjaan
1. St. Hisar Situmorang Parartaon
2. St. Restina Br. Sihotang Bendahara
3. St. Hasiholan Sihotang Sintua Lingkungan
4. St. Gerson Manalu Sintua Lingkungan Aek Sere
5. St. Edit Br. Lumban gaol Sintua Lingkungan Sidulang
6. St. Delima Br. Situmorang Seksi Koinonia
7. St. Jaminton Manalu Sintua Lingkungan Kode Ijuk
8. St. Reni Br. Manalu Seksi Marturia
9. St. Hasen Sihotang Sintua Lingkungan Sidulang
10. St. T. Br. Purba Sintua Lingkungan
11. CSt. H. Sihotang Calon sintua lingkungan Kode Ijuk
12. CSt. J. Nainggolan Calon sintua lingkugan Aek Sopang I

2.5.2. Jumlah Weyk


Dalam hal ini, HKBP Aek sopang terdiri dari pembagian 4 weyk yaitu:
No. Nama pembagian Wilayah Jumlah KK

1. Weyk Kode Ijuk 20 KK


2. Weyk Sidulang 24 KK
3. Weyk Aek Sere 18 KK
4. Weyk Aek Sopang I 28 KK
5. Weyk Aek Sopang II 32 KK

2.5.3. Gambaran Kegiatan Peribadahan di HKBP Aek Sopang


No. Jenis Kegiatan Hari Pukul Keterangan

1. Ibadah Minggu
a) Sekolah Minggu Minggu 08.00 Gereja HKBP Aek Sopang
b) Minggu Godang Minggu 10.00 Gereja HKBP Aek Sopang

3
2. Pelayanan Kategorial
a) PA Kaum Ibu Kamis 09.00 Gereja HKBP Aek Sopang
b) Koor Gabungan Jumat 20.00 Gereja HKBP Aek Sopang
c) Koor Remaja/Naposo Sabtu 20.00 Gereja HKBP Aek Sopang

d) Koor Kaum Ina Kamis 09.00 Gereja HKBP Aek Sopang

e) PA Remaja dan Naposo Sabtu 20.00 Gereja HKBP Aek Sopang

f) Anak Sekolah Minggu Sabtu Ceria 15.00 Gereja HKBP Aek Sopang

g) PA Kaum Bapak Selasa 20.00 Pondok Koor Kaum Bapak

h) PA Seksi Perempuan Selasa 14.00 Gereja HKBP Aek Sopang

BAB III
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA LPP I
4
3.1 Kegiatan di Tingkat Distrik
a. Sermon Distrik
Kegiatan Sermon Distrik ini sama seperti kegiatan pada Konven Distrik, hanya saja peserta
yang mengikuti kegiatan ini berpusat pada seluruh pelayan FullTimer dan calon pelayan yang
dijadwalkan pada hari Jumat pukul 10.00 – 13.00. Kegiatan tersebut dimulai dengan ibadah singkat
dan setelah selesai ibadah, dilanjut dengan membahas bahan sermon yang telah disediakan oleh
pelayan Fulltimer yang ditugaskan sebelumnya. Setelah membahas bahan sermon, masuk kepada
diskusi-diskusi perihal pengumuman atau program-program Distrik untuk kemajuan pelayanan di
Distrik III Humbang yang di pimpin langsung oleh inang Praeses. Kegiatan ini diadakan di Kantor
Distrik III Humbang dan dilaksanakan satu kali dalam sebulan.
b. Konven Distrik
Selama menjalani masa Latihan Persiapan Pelayan I, penulis mendapat kesempatan untuk
mengikuti acara Konven yang di pimpin oleh inang Praeses Pdt. Daminna Lumbansiantar selaku
Praeses Distrik III Humbang serta diikuti oleh seluruh pelayan Fulltimer Distrik III Humbang
beserta keluarga besar dan para calon pelayan yang bertugas di Distrik III Humbang. Kegiatan ini
dilakukan satu kali sebulan pada hari jumat pukul 10.00 – 13.00 dan Gereja yang menjadi tuan
rumah kegiatan ini selalu dilakukan secara bergantian setiap bulannya.

Kegiatan tersebut dimulai dengan ibadah singkat dan setelah selesai ibadah, dilanjut dengan
membahas bahan sermon yang telah disajikan oleh pelayan Fulltimer yang telah ditugaskan
sebelumnya. Setelah selesai membahas sermon, masuk kepada diskusi-diskusi perihal pengumuman
untuk kemajuan pelayanan di Distrik III Humbang yang akan di sampaikan oleh inang Praeses. Di
akhir kegiatan selalu di sajikan hidangan makan siang yang telah disediakan oleh tuan rumah yaitu
Ressort bersangkutan yang telah ditunjuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kegiatan Konven Distrik ini.

3.2 Kegiatan di Tingkat Ressort


 Sermon Ressort
Kegiatan Sermon Ressort ini dilakukan dalam dua kali sebulan. Kegiatan sermon dilakukan di
hari Minggu pada jam 15.00 – 17.00 WIB sama seperti rangkaian kegiatan Sermon Ressort yaitu
dimulai dengan memulai ibadah singkat, membahas bahan kotbah pada hari Minggu yang akan
datang. Beberapa kali penulis diminta oleh Pendetea Resort untuk mempersiapkan bahan sermon
dan menyajikannya. Kemudian setelah itu, kegiatan ini dilanjutkan dengan membicarakan program
yang akan dilaksanakan Ressort dalam waktu dekat. Dalam kegiatan ini selalu dilakukan sharing
dan diskusi mengenai program-program pelayanan yang akan dilakukan dan model diskusi yang
diterapkan ialah model dua arah. Dalam model dua arah ini, setiap peserta bebas mengungkapkan
5
ide dan usulannya kemudian didiskusikan bersama untuk diambil keputusan oleh Pimpinan Rapat
yaitu oleh Pendeta Ressort sendiri Pdt. Kamson R.A. Pasaribu, STh.

3.3 Kegiatan di Tingkat Huria


3.3.1 Kegiatan di Gereja HKBP AEK SOPANG
Setiap gereja tentu memiliki kegiatan-kegiatan yang berlangsung di gereja tersebut. Sama
halnya dengan gereja HKBP Aek Sopang yang juga memiliki kegiatan yang berlangsung sampai
dengan sekarang. Penulis juga aktif melayani di huria yang lain sesuai dengan arahan Pendeta
Resort yaitu di HKBP Tolping, HKBP Parajaran serta di HKBP Siambaton dan diarahkan untuk
mampu berfokus pada ketiga huria tersebut. Adapun kegiatan yang dilakukan penulis selama
menjalani Latihan Persiapan Pelayan I di HKBP Aek Sopang, sebagai berikut:
3.3.1.1 Koinonia (Persekutuan)
Koinonia adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang merencanakan dan melaksanakan
pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehat, sepikir , dan seperasaan yang mencakup
Seksi Sekolah Minggu, Seksi Remaja, Seksi Pemuda, Seksi Perempuan dan Seksi Bapak.
a. Ibadah Minggu Umum
Pelayanan Ibadah Minggu umum di HKBP Aek Sopang hanya dilakukan sekali karena
melihat jumlah jemaat yang masih sedikit, maka hanya ada sekali peribadahan. Ibadah minggu ini
dimulai dari jam 10.00 – 12.00 WIB. Dalam hal ini, setiap peribadahan minggu dilakukan dengan
menggunakan bahasa Batak. Tata peribadahan HKBP Aek Sopang dilaksanakan sesuai dengan
liturgis HKBP dan sesuai dengan Agenda HKBP yang sudah di tetapkan melalui Almanak HKBP.
Pada saat Penulis mengikuti kegiatan Ibadah Minggu Umum, jumlah kehadiran jemaat sekitar 100
hingga 110 orang setiap minggunya. Kehadiran jemaat di Ibadah Minggu umum ini terlihat
fluktuatif dengan kondisi cuaca, musim menanam dan musim panen yang sedang terjadi, hingga
memiliki pengaruh besar pada tingkat keaktifan jemaat dalam Ibadah Minggu Umum.
Berikut adalah contoh Tata Acara Ibadah yang dilaksanakan di HKBP Aek Sopang :
Tata Ibadah Minggu Umum
ACARA IBADAH MINGGU 19 JUNI 2022

Marende BE 11 :1-2,4

Votum + Intoruitus A.XIV/B-D.XIII/36

Marende BE 559:1+4

Patik Epesus 4:1

Koor Koor Ina


6
Marende BE 171 :1-2

Manopoti Dosa B.8-C.15

Koor Koor Gabungan

Marende BE 670:1+3

Epistel Jesaya 65:1-9

Koor Remaja/Naposo

Marende BE 25:1-2

Manghatindangkon Haporseaon Agenda

Koor Koor Lansia

Tingting

Koor Koor Ama

Marende BE 656:1 ... (Pelean IA + IB)

JAMITA Galatia 3:23-29

Marende BE 650 : 1.... (Pelean II)

Tangiang Pelean + Tangiang Ale Ama Nami + Pasupasu

b. Ibadah Sekolah Minggu


Kegiatan Ibadah Sekolah Minggu ini diadakan pada hari Minggu pukul 08.00 – 09.30 WIB.
Ibadah ini dilayani oleh Parhalado atau Majelis Jemaat yang telah dipilih dan bertugas sesuai
dengan peranannya secara khusus pada Anak-anak Sekolah Minggu (ASM). Dalam hal ini, mereka
sangat antusias dalam mengikuti hal tersebut dikarenakan sangat banyak pengetahuan baru yang di
dapat oleh Anak Sekolah Minggu melalui kegiatan yang dilakukan seperti belajar menggambar,
mewarnai, menciptakan aneka barang unik dari barang-barang bekas, menghapal Titah dalam
bahasa Batak. Hal ini tentunya semakin mengasah kreativitas mereka melalui dorongan dan
semangat dari Guru Sekolah Minggu. Dengan demikian, Guru Sekolah Minggu semakin tertantang
untuk menciptakan ide baru dalam menumbuhkan semangat mereka dalam mengikuti kegiatan
7
Sekolah Minggu. Pelaksanaan peribadahan Anak Sekolah Minggu ini menggunakan liturgis Agenda
Anak Sekolah Minggu. Dalam hal ini, ketika penulis pertama kali hadir di peribadahan Anak
Sekolah Minggu, jumlah kehadiran Anak Sekolah Minggu sebanyak 40 Orang, dan jumlah
kehadiran Anak Sekolah Minggu ini terlihat sangat fluktuatif tetapi tidak pernah kurang dari 40
Orang anak peserta didik Sekolah Minggu.

Tata Ibadah Sekolah Minggu

1. Marende BE
2. Votum
3. Patik
4. Marende BE
5. Tangiang Manopoti Dosa
6. Ayat Bulanan
7. Marende BE
8. Manghatidangkon Haporseaon
9. Marende BE
10. Jamita
11. Marende BE (Papungu Pelean)
12. Tangiang penutup
c. Sermon
Kegiatan sermon ini dilakukan pada hari Selasa dari jam 20.00 – 21.30 WIB dengan
memulai ibadah singkat, kemudian membahas bahan renungan ataupun kotbah yang akan
diberitakan pada hari Minggu yang akan datang. Kemudian dilanjutkan dengan membahas program
yang akan dilaksanakan gereja dalam jangka waktu dekat. Penulis juga aktif dalam menyediakan
bahan sermon serta menyajikannya.
d. Ibadah Seksi Perempuan
Dalam pelayanan kepada Kaum Perempuan atau Seksi Perempuan Ressort diadakan
kegiatan PA sekali dalam dua bulan di hari Jumat pukul 14.00 – 17.00 di Gereja HKBP Aek
Sopang. Kegiatan ini di adakan sebagai bentuk membina persekutuan antar anggota serta pemberian
pengetahuan seputar Alkitab yang dimulai dari acara ibadah, diskusi dan tanya-jawab pemahaman
Alkitab dan diakhiri dengan membicarakan progaram ataupun kegiatan lanjutan yang ingin
diselenggarakan di Ressort sendiri. Ibadah juga bertujuan lain untuk mengayomi dan memberikan
perhatian khusus kepada seluruh perempuan baik yang mengikuti punguan ina ataupun tidak dapat
mengikuti punguan ina dengan alasan tertentu.

8
e. Kaum Remaja/Naposobulung
Kegiatan PA bagi Remaja/Naposobulung HKBP Aek Sopang dilaksanakan setiap hari Sabtu
pukul 20.00 s/d selesai. Dalam hal ini, sebelum melatih lagu puji-pujian yang akan dibawakan pada
hari Minggunya, kami terlebih dahulu melakukan kebaktian singkat yang di pimpin oleh Pendeta
Ressort ataupun Majelis Jemaat yang ditugaskan. Tata Ibadah yang digunakan serta ayat
renungannya sesuai dengan yang sudah di tetapkan di Almanak HKBP. Ibadah Remaja
Naposobulung ini terlihat aktif dan hidup dikarenakan banyak dari mereka yang ingin terlibat serta
mengambil peranan dalam diskusi kelompok ataupun diskusi pengetahuan Alkitab juga Remaja
Naposobulung sudah mampu dengan tertib dan mandiri untuk berlatih koor. Keantusiasan para
Remaja Naposobulung ini terlihat nyata pada setiap kegiatan peribadahan yang selalu dihadiri
sekitar 50 – 60 peserta setiap kebaktiannya. Solidaritas dan keakraban para Remaja Naposobulung
sudah terlihat baik dikarenakan banyaknya kegiatan pendukung yang pernah diadakan seperti
ibadah PA Padang, lomba koor, kunjungan serta penampilan ke beberapa Gereja HKBP di sekitar
Pakkat dan sejumlah kegiatan lainnya yang dicanangkan dan direncankan oleh Pendeta Ressort
selaku pimpinan Gereja HKBP Ressort Aek Sopang.
3.2.2 Marturia (Bersaksi)
Marturia merupakan tugas kedua dari tiga bagian Tri Tugas Panggilan Gereja. Marturia
adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang memikirkan dan melaksanakan pekerjaan
memberitakan Injil di tengah-tengan jemaat dan masyarakat. Marturia ini terbagi menjadi Seksi
Zending dan Seksi Musik. Dalam kegiatan ini, Penulis aktif melakukan pelayanan ke 3 huria
lainnya dalam kegiatan pelayanan khotbah minggu umum, kegiatan Anak Sekolah Minggu, PHD
ina, PHD Ama serta pelayanan partangiangan di HKBP Tolping, HKBP Parajaran dan HKBP
Siambaton. Dalam satu minggu, penulis menyusun jadwal pelayanan yang bergantian serta rutin
untuk melayani ke 3 huria tersebut.
3.2.3 Diakonia ( Melayani )

Diakonia adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang memikirkan dan melaksanakan
pelayanan diakonia, meningkatkan pengetahuan dan kesehatan, demikian juga melaksanakan
percakapan dan komunikasi dengan masyarakat sekitar maupun pemerintah yang mencakup Seksi
Diakonia Sosial, Seksi Pendidikan, Seksi Kesehatan dan Seksi Kemasyarakatan.

Selama melaksanakan tugas Latihan Persiapan Pelayan I, penulis bersama Pendeta Ressort
melakukan pelayanan diakonia kepada beberapa jemaat yang sakit, butuh penghiburan dan lain
sebagainya. Gereja memiliki korelasi dengan pelayanan (Diakonia), mempunyai panggilan yang
tidak dapat dihindari untuk menunjukkan tanda dan bukti penebusan Allah. Gereja sebagai
perwujudan Tubuh Kristus dipanggil untuk Melayani bukan Dilayani. Tujuan pekerjaan Diakonia
9
adalah membantu orang lain dan menempatkan pada posisi yang benar di hadapan Allah dalam
bentuk keperdulian secara utuh seperti membantu memenuhi keperluan jasmani dan Rohani.
Artinya adalah kegiatan ini menjadi salah satu bukti bahwa jemaat HKBP adalah Gereja yang
perduli dan menjadi berkat ditengah-tengah dunia. Dalam pelaksanaan diakonia, penulis beserta
Pendeta Ressort sangat aktif melakukan pelayanan dan aksi Diakonia ini seperti kunjungan pada
yang sakit, kunjungan dalam rangka penghiburan, kunjungan pada keluarga jemaat yang
kemalangan dan aktivitas kunjungan serupa lainnya.

3.3.2 Kegiatan di Gereja HKBP Tolping


3.3.2.1 Koinonia (Persekutuan)
Koinonia adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang merencanakan dan melaksanakan
pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehat, sepikir , dan seperasaan yang mencakup
Seksi Sekolah Minggu, Seksi Remaja, Seksi Pemuda, Seksi Perempuan dan Seksi Bapak.
a. Ibadah Minggu Umum
Pelayanan Ibadah Minggu umum di HKBP Tolping ini dimulai dari jam 10.00 – 12.00 WIB.
Dalam hal ini, setiap peribadahan minggu dilakukan dengan menggunakan bahasa Batak. Tata
peribadahan HKBP Tolping juga dilaksanakan sesuai dengan liturgis HKBP serta sesuai dengan
Agenda HKBP yang sudah di tetapkan melalui Almanak HKBP. Pada saat Penulis mengikuti
kegiatan Ibadah Minggu Umum, jumlah kehadiran jemaat sekitar 30 hingga 35 orang setiap
minggunya. Kehadiran jemaat di Ibadah Minggu umum ini terlihat sedikit dikarenakan jumlah
keanggota Gereja hanya 35 kk.
b. Ibadah Sekolah Minggu
Kegiatan Ibadah Sekolah Minggu ini diadakan pada hari Minggu pukul 08.00 – 09.30 WIB.
Ibadah ini dilayani oleh Parhalado atau Majelis Jemaat yang telah dipilih dan bertugas sesuai
dengan peranannya secara khusus pada Anak-anak Sekolah Minggu (ASM). Dalam hal ini, ketika
penulis pertama kali hadir di peribadahan Anak Sekolah Minggu, jumlah kehadiran Anak Sekolah
Minggu sebanyak 15 sampai 20 Orang, dan jumlah kehadiran Anak Sekolah Minggu ini terlihat
sangat fluktuatif. Kegiatan peribadah Sekolah Minggu di Gereja ini belum kelihatan maksimal
dikarenakan belum adanya Guru Sekolah Minggu yang tentunya memiliki peranan yang sangat
tinggi dalam meningkatkan kualitas serta daya tarik peserta Anak-anak Sekolah Minggu (ASM).

c. Kaum Ibu (Ina)


Dalam pelayanan kepada Kaum ibu (Ina) dilakukannya PA setiap hari Rabu di gereja HKBP
Tolping. Dalam hal ini, kegiatan PHD Ina dimulai pada pukul 16.00 – 17.30 WIB. Dalam hal ini,

10
setelah peribadahan selesai dilaksanakan maka dilakukan kegiatan lanjutan seperti latihan koor
untuk dibawakan di hari Minggu.
d. Kaum Remaja/Naposobulung
Kegiatan PA bagi Remaja/Naposobulung dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 18.00 s/d
selesai. Dalam hal ini, sebelum melatih lagu puji-pujian yang akan dibawakan pada hari
Minggunya, kami terlebih dahulu melakukan kebaktian singkat yang di pimpin oleh Penulis sendiri
ataupun Majelis Jemaat yang ditugaskan. Tata Ibadah yang digunakan serta ayat renungannya
sesuai dengan yang sudah di tetapkan di Almanak HKBP. Ibadah Remaja Naposobulung ini terlihat
aktif dan hidup dikarenakan banyak dari mereka yang ingin terlibat serta mengambil peranan dalam
diskusi kelompok ataupun diskusi pengetahuan Alkitab. Solidaritas dan keakraban para Remaja
Naposobulung sudah terlihat baik dikarenakan adanya kegiatan malam keakraban yang telah
penulis lakukan dalam membentuk dan mempererat kekompokan antar Remaja Naposobulung
HKBP Tolping.

e. Partangiangan Huria
Acara partangiangan di HKBP Tolping dilaksanakan secara bergiliran di rumah-rumah
jemaaat setiap hari Kamis pukul 20.00 – 21.30 WIB. Partangiangan huria ini diikuti oleh kaum
bapak, kaum ibu, kaum pemuda, serta anak sekolah minggu. Penulis juga membawakan Firman
Tuhan dengan jadwal yang sudah ditentukan setiap minggunya.
3.3.2.2 Marturia (Bersaksi)
Marturia merupakan tugas kedua dari tiga bagian Tri Tugas Panggilan Gereja. Marturia
adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang memikirkan dan melaksanakan pekerjaan
memberitakan Injil di tengah-tengan jemaat dan masyarakat. Marturia ini terbagi menjadi Seksi
Zending dan Seksi Musik.
 Seksi Musik
Penulis mengamati bahwa seksi musik masih perlu perhatian ataupun bantuan dana secara
khusus oleh gereja sendiri. Hal ini dikarenakan sampai saat ini musik peribadahan di gereja
masih di support oleh media elektronik seperti Musik Box, sound system, amplifier, Mic, dan
perangkat elektronik lainnya. Hal ini dikarenakan keuangan gereja yang masih belum bisa
dikategorikan mapan dan tidak mampu untuk membeli alat-alat instrumen musik seperti
piano/keyboard, gitar, drum, terompet atau saxophone dan lain sebagainya.

 Seksi Zending
Penulis mengamati bahwa seksi zending belum melakukan programnya dan masih belum
berjalan sesuai arahan dari Pendeta Ressort agar melibatkan warga jemaat untuk berzending.

11
3.3.2.3 Diakonia ( Melayani )

Selama melaksanakan tugas Latihan Persiapan Pelayan I, penulis bersama Pendeta Ressort
melakukan pelayanan diakonia kepada beberapa jemaat yang sakit, butuh penghiburan dan lain
sebagainya. Gereja memiliki korelasi dengan pelayanan (Diakonia), mempunyai panggilan yang
tidak dapat dihindari untuk menunjukkan tanda dan bukti penebusan Allah. Gereja sebagai
perwujudan Tubuh Kristus dipanggil untuk Melayani bukan Dilayani. Tujuan pekerjaan Diakonia
adalah membantu orang lain dan menempatkan pada posisi yang benar di hadapan Allah dalam
bentuk keperdulian secara utuh seperti membantu memenuhi keperluan jasmani dan Rohani. Di
Gereja HKBP Tolping sendiri penulis beserta Majelis Jemaat sudah melakukan kunjungan sosial
bagi jemaat yang dalam kondisi sakit serta butuh penghiburan.

3.3.3 Di HKBP Parajaran


3.3.3.1 Koinonia (Persekutuan)
Koinonia adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang merencanakan dan melaksanakan
pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehat, sepikir , dan seperasaan yang mencakup
Seksi Sekolah Minggu, Seksi Remaja, Seksi Pemuda, Seksi Perempuan dan Seksi Bapak.
a. Ibadah Minggu Umum
Pelayanan Ibadah Minggu umum di HKBP Parajaran ini dimulai dari jam 10.00 – 12.00
WIB. Dalam hal ini, setiap peribadahan minggu dilakukan dengan menggunakan bahasa Batak.
Tata peribadahan HKBP Parajaran juga dilaksanakan sesuai dengan liturgis HKBP serta sesuai
dengan Agenda HKBP yang sudah di tetapkan melalui Almanak HKBP. Pada saat Penulis
mengikuti kegiatan Ibadah Minggu Umum, jumlah kehadiran jemaat sekitar 70 hingga 80 orang
setiap minggunya. Kehadiran jemaat di Ibadah Minggu umum ini terlihat sedikit dikarenakan
jumlah keanggota Gereja hanya 70 kk.
b. Ibadah Sekolah Minggu
Kegiatan Ibadah Sekolah Minggu ini diadakan pada hari Minggu pukul 08.00 – 09.30 WIB.
Ibadah ini dilayani oleh Parhalado atau Majelis Jemaat yang telah dipilih dan bertugas sesuai
dengan peranannya secara khusus pada Anak-anak Sekolah Minggu (ASM). Dalam hal ini, mereka
sangat antusias dalam mengikuti hal tersebut dikarenakan kesukaan Anak Sekolah Minggu di gereja
ini ialah bernyanyi. Dalam hal ini, ketika penulis pertama kali hadir di peribadahan Anak Sekolah
Minggu, jumlah kehadiran Anak Sekolah Minggu sebanyak 30 sampai 40 Orang, dan jumlah
kehadiran Anak Sekolah Minggu ini terlihat sangat fluktuatif. Kegiatan peribadah Sekolah Minggu
di Gereja ini belum kelihatan maksimal dikarenakan belum adanya Guru Sekolah Minggu yang

12
tentunya memiliki peranan yang sangat tinggi dalam meningkatkan kualitas serta daya tarik peserta
Anak-anak Sekolah Minggu (ASM).
c. Kaum Ibu (Ina)
Dalam pelayanan kepada Kaum ibu (Ina) dilakukannya PA setiap hari Rabu di gereja HKBP
Parajaran. Dalam hal ini, kegiatan PHD Ina dimulai pada pukul 15.00 – 16.00 WIB. Dalam hal ini,
setelah peribadahan selesai dilaksanakan maka dilakukan kegiatan lanjutan seperti latihan koor
untuk dibawakan di hari Minggu. Terkadang para kaum Ibu mengadakan kegiatan makan bersama
setelah kegiatan peribadahan selesai.
d. Kaum Remaja/Naposobulung
Kegiatan PA bagi Remaja/Naposobulung dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 20.00 s/d
selesai. Dalam hal ini, sebelum melatih lagu puji-pujian yang akan dibawakan pada hari
Minggunya, kami terlebih dahulu melakukan kebaktian singkat yang di pimpin oleh Penulis sendiri
ataupun Majelis Jemaat yang ditugaskan. Tata Ibadah yang digunakan serta ayat renungannya
sesuai dengan yang sudah di tetapkan di Almanak HKBP. Ibadah Remaja Naposobulung ini terlihat
aktif dan hidup dikarenakan banyak dari mereka yang ingin terlibat serta mengambil peranan dalam
diskusi kelompok ataupun diskusi pengetahuan Alkitab. Kegiatan ini selalu diisi dengan jumlah
kehadiran setiap kegiatan mencapai 25 sampai 30 orang.
e. Kaum Ama (Bapak)
Kegiatan PHD Ama di Gereja HKBP Parajaran diadakan pada hari Jumat pada pukul 20.00 –
21.30 WIB. Dalam hal ini, peribadahan dilakukan dirumah-rumah setiap anggota Kaum Bapak
yang telah dijadwalkan satu minggu sebelum kegiatan ibadah dilaksanakan. Setelah peribadahan
selesai dilaksanakan maka dilakukan kegiatan lanjutan seperti latihan koor untuk dibawakan di hari
Minggu.

f. Partangiangan Huria
Acara partangiangan di HKBP Parajaran dilaksanakan secara bergiliran di rumah-rumah
jemaaat setiap hari Kamis pukul 20.00 – 21.30 WIB. Partangiangan huria ini diikuti oleh kaum
bapak, kaum ibu, kaum pemuda, serta anak sekolah minggu. Penulis juga membawakan Firman
Tuhan dengan jadwal yang sudah ditentukan setiap minggunya.

3.3.3.2 Marturia (Bersaksi)

13
Marturia merupakan tugas kedua dari tiga bagian Tri Tugas Panggilan Gereja. Marturia
adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang memikirkan dan melaksanakan pekerjaan
memberitakan Injil di tengah-tengan jemaat dan masyarakat. Marturia ini terbagi menjadi Seksi
Zending dan Seksi Musik.
 Seksi Musik
Penulis mengamati bahwa seksi musik masih perlu perhatian ataupun bantuan dana secara
khusus oleh gereja sendiri. Hal ini dikarenakan sampai saat ini musik peribadahan di gereja
masih di support oleh media elektronik seperti Musik Box, sound system, amplifier, Mic, dan
perangkat elektronik lainnya. Hal ini dikarenakan keuangan gereja yang masih belum bisa
dikategorikan mapan dan tidak mampu untuk membeli alat-alat instrumen musik seperti
piano/keyboard, gitar, drum, terompet atau saxophone dan lain sebagainya.
 Seksi Zending
Penulis mengamati bahwa seksi zending belum melakukan programnya dan masih belum
berjalan sesuai arahan dari Pendeta Ressort agar melibatkan warga jemaat untuk berzending.

3.3. 3.3 Diakonia ( Melayani )

Selama melaksanakan tugas Latihan Persiapan Pelayan I, penulis bersama Pendeta Ressort
melakukan pelayanan diakonia kepada beberapa jemaat yang sakit, butuh penghiburan dan lain
sebagainya. Gereja memiliki korelasi dengan pelayanan (Diakonia), mempunyai panggilan yang
tidak dapat dihindari untuk menunjukkan tanda dan bukti penebusan Allah. Gereja sebagai
perwujudan Tubuh Kristus dipanggil untuk Melayani bukan Dilayani. Tujuan pekerjaan Diakonia
adalah membantu orang lain dan menempatkkan pada posisi yang benar dihadapan Allah dalam
bentuk keperdulian secara utuh. Penulis bersama Majelis jemaat giat dalam aksi diakonia ini.
Penulis telah mengikuti 4 kali dalam rangka kunjungan jemaat yang mengalami sakit, butuh
penghiburan serta pada keluarga jemaat yang telah meninggal dunia.

3.3.4 Di HKBP Siambaton


3.3.4.1 Koinonia (Persekutuan)
Koinonia adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang merencanakan dan melaksanakan
pelayanan untuk memantapkan persekutuan yang sehat, sepikir , dan seperasaan yang mencakup
Seksi Sekolah Minggu, Seksi Remaja, Seksi Pemuda, Seksi Perempuan dan Seksi Bapak.
a. Ibadah Minggu Umum
Pelayanan Ibadah Minggu umum di HKBP Siambaton ini dimulai dari jam 10.00 – 12.00
WIB. Dalam hal ini, setiap peribadahan minggu dilakukan dengan menggunakan bahasa Batak.
Tata peribadahan HKBP Siambaton juga dilaksanakan sesuai dengan liturgis HKBP serta sesuai
14
dengan Agenda HKBP yang sudah di tetapkan melalui Almanak HKBP. Pada saat Penulis
mengikuti kegiatan Ibadah Minggu Umum, jumlah kehadiran jemaat sekitar 30 hingga 35 orang
setiap minggunya. Kehadiran jemaat di Ibadah Minggu umum ini terlihat sedikit dikarenakan
jumlah keanggota Gereja hanya 40kk.
b. Ibadah Sekolah Minggu
Kegiatan Ibadah Sekolah Minggu ini diadakan pada hari Minggu pukul 08.00 – 09.30 WIB.
Ibadah ini dilayani oleh Parhalado atau Majelis Jemaat yang telah dipilih dan bertugas sesuai
dengan peranannya secara khusus pada Anak-anak Sekolah Minggu (ASM). Dalam hal ini, ketika
penulis pertama kali hadir di peribadahan Anak Sekolah Minggu, jumlah kehadiran Anak Sekolah
Minggu sebanyak 25 sampai 30 Orang, dan jumlah kehadiran Anak Sekolah Minggu ini terlihat
sangat fluktuatif. Kegiatan peribadah Sekolah Minggu di Gereja ini belum kelihatan maksimal
dikarenakan belum adanya Guru Sekolah Minggu yang tentunya memiliki peranan yang sangat
tinggi dalam meningkatkan kualitas serta daya tarik peserta Anak-anak Sekolah Minggu (ASM).
c. Kaum Ibu (Ina)
Dalam pelayanan kepada Kaum ibu (Ina) dilakukannya PA setiap hari Kamis di gereja
HKBP Siambaton. Dalam hal ini, kegiatan PHD Ina dimulai pada hari Kamis pukul 15.00 – 16.30
WIB. Setelah peribadahan selesai dilaksanakan maka dilakukan kegiatan lanjutan seperti latihan
koor untuk dibawakan di hari Minggu.
d. Kaum Remaja/Naposobulung
Kegiatan PA bagi Remaja/Naposobulung dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 19.00 s/d
selesai. Dalam hal ini, sebelum melatih lagu puji-pujian yang akan dibawakan pada hari
Minggunya, kami terlebih dahulu melakukan kebaktian singkat yang di pimpin oleh Penulis sendiri
ataupun Majelis Jemaat yang ditugaskan. Tata Ibadah yang digunakan serta ayat renungannya
sesuai dengan yang sudah di tetapkan di Almanak HKBP. Ibadah Remaja Naposobulung ini terlihat
aktif dan hidup dikarenakan banyak dari mereka yang ingin terlibat serta mengambil peranan dalam
diskusi kelompok ataupun diskusi pengetahuan Alkitab.
3.3.4.2 Marturia (Bersaksi)
Marturia merupakan tugas kedua dari tiga bagian Tri Tugas Panggilan Gereja. Marturia
adalah Organ Pelayanan di tingkat jemaat yang memikirkan dan melaksanakan pekerjaan
memberitakan Injil di tengah-tengan jemaat dan masyarakat. Marturia ini terbagi menjadi Seksi
Zending dan Seksi Musik.
 Seksi Musik
Penulis mengamati bahwa seksi musik masih perlu perhatian ataupun bantuan dana secara
khusus oleh gereja sendiri. Hal ini dikarenakan sampai saat ini musik peribadahan di gereja
masih di support oleh media elektronik seperti Musik Box, sound system, amplifier, Mic, dan
15
perangkat elektronik lainnya. Gereja saat ini memang telah memiliki Piano/Keyboard namun
kondisi alat musik ini dalam keadaan yang tidak baik. Penulis menemukan beberapa tuts yang
tidak berfungsi normal.

3.3.4. 3 Diakonia ( Melayani )

Selama melaksanakan tugas Latihan Persiapan Pelayan I, penulis bersama Pendeta Ressort
melakukan pelayanan diakonia kepada beberapa jemaat yang sakit, butuh penghiburan dan lain
sebagainya. Gereja memiliki korelasi dengan pelayanan (Diakonia), mempunyai panggilan yang
tidak dapat dihindari untuk menunjukkan tanda dan bukti penebusan Allah. Penulis beserta Majelis
jemaat sudah melaksanakan kegiatan ini untuk kunjungan jemaat dalam keadaan sakit.

BAB IV

16
ANALISA PELAYANAN DENGAN METODE SWOT
4.1 Setelah melakukan kegiatan pelayanan selama kurang lebih 3 bulan (Juli s/d September) di
HKBP Aek Sopang, HKBP Tolping, HKBP Parajaran, dan HKBP Siambaton. Ada beberapa hal
yang ditemukan oleh Penulis dengan menggunakan analisa SWOT (Strengh, Weakness,
Oppurtunity, dan Threats) diantaranya sebagai berikut :
1. Strenght (Kekuatan)
 Penatua/Sintua
Penulis menemukan dan mengamati bahwa Sintua sudah mampu berkhotbah dalam kegiatan
seperti Partangiangan, PHD Kategorial, ibadah Sekolah Minggu, maupun di Minggu Umum.
Dalam pengamatan penulis, Para Sintua dapat bekerjasama dengan baik serta punya
solidaritas yang berdayaguna dalam setiap kebijakan yang telah dibentuk dalam program-
program.
 Kategorial Perempuan
Pada kegiatan kategori perempuan tergolong cukup aktif dan bersemangat dalam setiap
kegiatan peribadahan ataupun kegiatan-kegiatan diluar peribadahan yang diadakan. Pada
kategorial perempuan ini juga sangat mendukung, berani tampil dan selalu terlihat dominan
dalam setiap kegiatan-kegiatan. Penulis begitu mengapresiasi dengan tinggi pada kategorial
perempuan.
 Sermon Resort
Sermon Resort yang dihadiri oleh cukup banyak sintua atau penatua setiap hari Selasa ini
cukup menarik. Menurut Penulis, pada sermon inilah para sintua yang akan bertugas maupun
yang tidak bertugas sebagai pengkhotbah turut aktif dalam menyampaikan pokok-pokok
pikirannya atau materi khotbah yang akan disampaikannya. Keaktifan ini terlihat begitu
intensif dikarenakan kaya dengan beragam pertanyaan-pertanyaan dan kajian alkitab yang
bersumber dari pengalaman sehari-hari yang mereka perhatikan dan amati dalam setiap
kegiatan minggu di lingkungannya masing-masing. Pembahasan pun cukup menarik
dikarenankan banyak sekali hal-hal yang bersifat praksis dan rangkaian pesan khotbah yang
sering menjadi pertanyaan pada setiap sesi diskusi bahan jamita di Sermon Resort ini.
 Kategorial Remaja Naposobulung
Pada kategori Remaja Naposobulung, ada satu hal yang menarik dalam pengamatan penulis.
Hubungan yang terjadi antara anggota Remaja Naposobulung terlihat begitu akrab dan saling
menghormati. Hal ini disebabkan adanya hubungan abang-adik atau senior-junior yang terasa
hangat didalam ikatan perkumpulan mereka baik dilingkungan gereja ataupun dilingkungan

17
masyarakat sendiri. Ini yang menjadikan mudahnya untuk mengarahkan ataupun memberikan
pembinaan dalam ibadah kategorial ini. Solidaritas pun terbilang cukup baik.
 Dukungan dari jemaat
Jemaat HKBP Aek Sopang bisa terbilang cukup baik dalam memberikan support ataupun
bantuan bagi pengembangan dan kemajuan Gereja. Hal ini bisa terlihat dalam beberapa
kegiatan yang dilaksanakan oleh Gereja sendiri, partisipasi jemaat terlihat begitu intensif
dalam memberikan bantuan seperti tenaga dan waktunya bagi pertumbuhan Gereja. Bahkan
menariknya banyak jemaat yang bersedia melakukan sesuatu dalam setiap kegiatan gereja
tanpa harus mendapat upah dari gereja sendiri. Ini cukup menarik mengingat di era
modernisasi atau perkembangan zaman saat ini, perhatian jemaat pada Gereja yang cenderung
menurun.

2. Weakness (Kelemahan)
 Musik Gereja
Penulis mengamati bahwa diperlukan sekali ketersediaan alat musik di gereja. Hal ini
tentu bertujuan untuk menciptakan suasana ibadah gereja yang meditatif sekaligus
menjadi lebih berwarna. Memang pada saat ini untuk musik gereja masih disupport oleh
musik box yang berupa musik elektronik dan sudah cukup membantu banyak sekali
kegiatan peribadahan baik di minggu umum maupun di kegiatan partangiangan yang
sudah memakai musik box. Kedepannya Gereja sudah memikirkan perlunya diadakan
penyelenggaraan alat-alat musik gerejawi ini seperti piano/keyboard dan lain sebagainya.
 Tingkat kehadiran jemaat
Kehadiran jemaat pada setiap kegiatan peribadahan sudah terbilang baik. Hal ini
didukung dengan dibangkitkannya semua kegiatan peribadahan kategorial serta
penambahan jumlah weyk partangiangan yang semula ada 4 weyk namun kita telah
menjadi 5 weyk. Salah satu tantangan yang mempengaruhi ketidakhadiran jemaat dalam
kegiatan peribadahan yaitu musim hujan dan bila tiba musim menanam atau musim
panen yang bisa membawa pengaruh cukup drastis dalam setiap peribadahan di Gereja.
 Guru sekolah minggu
Penulis mengamati bahwa Guru Sekolah Minggu di gereja belum berkelanjutan. Hal ini
diakibatkan banyak Remaja Naposobulung yang mencari pekerjaan di luar kota atau
melanjutkan pendidikan demi kelangsungan hidupnya. Hal ini dirasakan menjadi
tantangan besar bagi Gereja untuk menciptakan generasi baru Guru Sekolah Minggu.
Para Remaja yang sudah malua atau naik sidi memilih untuk merantau ke luar kota.

18
 Seksi-seksi yang belum maksimal
Penulis mengamati bahwa seksi-seksi yang berada dibawah naungan Dewan Koinonia
belum aktif seluruhnya juga belum terlihat maksimal.
3. Oppurtunities (Peluang)
 Tim Media Sosial HKBP Aek Sopang
Untuk menghadapi perkembangan dunia digital yang makin canggih dan mengglobal ini,
HKBP Aek Sopang telah memberdayakan kelompok remaja yang berpendidikan dan
berbakat di bidang multimedia dan media sosial untuk membantu menyebarluaskan
informasi mengenai gereja HKBP Aek Sopang. Penulis mengamati bahwa Tim Media
Sosial ini masih dalam tahap pemberdayaan yang perlu diberlanjutkan demi
memanfaatkan teknologi dan media sosial dalam penyebarluasan pelayanan-pelayan di
Gereja dan Firman Tuhan.
 Lapangan Volley Gereja
Penulis mengamati bahwa gereja sangat memperhatikan perkembangan dan penyaluran
bakat-bakat olahraga remaja naposobulung Gereja. Penulis melihat sebelum dibangunnya
lapangan volley ini, banyak sekali remaja naposobulung yang hobi berolahraga ini harus
menempuh jarak yang jauh ke Pakkat untuk bisa menyalurkan hobinya dibidang olahraga
seperti sepakbola dan bola volley. Untuk itulah sekitar bulan Oktober ini, gereja
membangun lapangan Volley untuk memfasilitasi para remaja naposobulung serta
menyediakan ruang bagi penyaluran hobi olahraga tersebut. Penulis berharap bukan
hanya remaja naposobulung yang dapat memakai fasilitas ini namun terbuka juga bagi
semua orang yang memiliki minat untuk berolahraga
 Bimbingan belajar Gratis
Penulis mengamati bahwa Gereja HKBP Aek Sopang telah memberikan perhatian sangat
baik pada pertumbuhan karakter dan perkembangan ilmu pengetahuan anak-anak usia
sekolah dasar. Bimbingan belajar gratis yang diadakan ini telah dibentuk semenjak
dipimpin oleh Pendeta Resort Pdt. Kamson R.A Pasaribu, S.Th dan bimbingan belajar ini
digerakkan oleh Inang Pendeta sendiri yaitu Inang Pdt Christine br Manullang.
Bimbingan belajar ini diadakan 2 kali dalam seminggu dan berhasil mencuri perhatian
para orangtua yang menginginkan anak-anaknya berprestasi dan unggul disekolah. Segala
kegiatan dan aktivitas di bimbingan belajar ini pun semuanya Gratis dan tidak dipungut
biaya apapun. Penulis mengamati ada sejumlah 20 anak sekolah dasar (SD) yang belajar
di bimbingan belajar ini setiap minggunya .

19
4. Threats (Ancaman)
 Lingkungan yang rawan perjudian dan minuman keras
Penulis mengamati di lingkungan Gereja baik HKBP Aek Sopang serta beberapa Gereja
pagaran lainnya terdapat banyak sekali aktivitas perjudian yang dilakukan secara terbuka
di beberapa warung/lapo. Penulis mengamati bahwa aktivitas ini dilakukan sepanjang
hari baik siang hari ataupun malam ini yang cenderung lebih ramai dari biasanya. Untuk
itulah Pendeta Ressort telah melakukan pendekatan baik ke warung/lapo tersebut serta ke
unit pemerintahan desa untuk melakukan sosialisasi dan aturan-aturan desa yang
berkaitan dengan aktivitas perjudian dan minuman keras tersebut.

20
BAB V
PENUTUP
Demikianlah hasil laporan dan pengamatan yang dilakukan oleh Penulis selama 3 bulan di
HKBP Aek Sopang. Penulis berharap, laporan ini bermanfaat bagi para pembaca dalam
memberikan informasi yang berhubungan dengan HKBP Aek Sopang. Penulis juga mengaharapkan
saran dan masukan yang membangun demi perbaikan laporan ini. Selain itu, setelah menjalani
Latihan Persiapan Pelayanan I penulis banyak sekali mendapatkan pengalaman dan pengetahuan
yang cukup berharga. Penulis juga mengakui bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
diri penulis terutama dalam pelaksanaan tugas yang masih perlu mendapatkan konsultasi dan
bimbingan berkelanjutan. Oleh karena itu, penulis ingin belajar lebih banyak lagi di lapangan,
khususnya di gereja HKBP Aek Sopang. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Pendeta Resort
dan Inang Praeses yang selalu mendorong dan membina saya (Calon Pelayan) untuk terus terlibat
dalam mempelajari berbagai tugas Pelayanan di Distrik III Humbang.

Aek Sopang, 12 Oktober 2023

Penulis

(C.Pdt. Yohanes Hidaci, S.Th)

21
Lampiran

Bahan sermon, 30 Juli 2023


Minggu VIII Dung Trinitatis
1 Musa 28;10-22

I. Patujolo
Saleleng hita mangolu ndang boi hita malua sian ragam ni hasusaan na mambahen hita gabe
mabiar jala tahutan. Boi do hita mabiar diangka parngoluan ta siganup ari isarana, sipanganon,
siinumon, parabita dohot angka lan naasing. Jotjot do hita mangalu alu tu Debata asa didongani
mangadopi ragam ni hasusaan i. alai olo sipata gabe ganggu haporseaonta binahen ni gogo
nipingkiran na terbatas I, na olo gabe manogihon hita mangasahon hagogoonta.
Songon naposo ni Debata ima si Ishak na berperan penting dicatatan sejarah ni bangso Israel.
Borhat sian pardalanan ni keluarga na do dipataridahon Debata pasupasu tu bangso na pinillit na
i. tarida ma sian parjumpangan ni Debata dohot si Jakob di nipina. Aha do nanaeng patuduhonon
na tu hita marhitehite pardalanan ni si Jakob on tarlumobi asa boi hita maghilala pandonganion
dohot pangaramotion na i?

II. Hatorangan ni Turpuk.


a. Hunduhon (ketaatan) dohot haporseaon tu Hat ani Debata
Mohop do ateate ni si Esau marningot si Jakob dipambahenan nai. Siala naung
marsangkap si esau lao mamunu si Jakob ditonahon ma asa borhat tu haran. Tentu
dibagasan hatahuton do si Jakob dihaborhatan na i. dipatuduhon Debata do dalan asa
unang gabe mago jala mandao bangso na pinillit na I sian ibana. Tung pe godang
hasalaan na binahen ni si Rebekka dohot si Jakob secara moral, digabusi do amana naung
rambonon I jala diotootoi do si Esau. Alai molo ta ida, sude na i diulahon asa tulus do
sangkap ni Debata, jala borhat sian haunduhon dohot haporseaon tu hata ni Debata do.
Ndada tu kepentingan Pribadi. Haborhatan ni si Jakob tu haran pe gabe sada tanda
haunduhon ni ibana tu natorasna. Songon patik ni Debata na ingkon pasangapon
natorasna. si Esau dialo do patik. Marsangkap do laho mamunu si Jakob umbahaen
ingkon borhat tu haran. Ala ni I, di na marpangidoan hita di pandonganion dohot
pangaramotion ni Debata ingkon jumolo do hita asa tutu unduk jala marhaporseaon di hat
ani Debata. Nang pe haporseoan I kadang boi mamboan hita tu hamaolon.

b. Mananda hadirion ni Debata


Dipatuduhon Debata do dirina tu si Jakob marhitehite parnipion. Sian on boi taida paboa
Debata do na berinisiatif laho patandahon dirina tu sijakob, hape sasintongna dang adong
pangidoan ni si Jakob asa dipatuduhon Debata dirina. Pasupasu nanaung dipasahat tu
ibana marhite ama i do ditiop. Alai, patar ma pasupasu Debata si Jakob, marhite nipinai
jala laos I do na ni dok ni Debata, asa lam tangkas ma ditanda Debata I na naung
mangalehon pasupasu tu ompuna si Abraham i. on ma na paingothon hita asa jumolo ma
mangkaringkothon panandaion na tangkas taringot tu hadirion ni Debata silehon
pasupasu. Jumolo ma hita mangharingkhoton pasupasu I hape dang tangkas dope tatanda
jala tahaporseai silehon pasupasu i. pasupasu i nungga rade tu hita. Songon na di ay.15 na

22
dihalomohon Debata ima tangkas tatanda ibana asa mathite ima boi hita manghilala
pandonganion dohot pangaramotionna.
c. Sipaingot dipandonganion dohot Pangaramotionna
Dung tarsunggul sijakob sian podoman nai, mabiar ma ibana jala dihatindakon ibana do
inganan ni jahowa do inganan parpodoman na i. mabiar do ibana ala diingot ibana do
hasalaan na naung diulahon ibana (tetapi Allah tidak melihat kebelakang latarbelakang
atas kesalahan yang telah diperbuat tetapi tujuan Allah diawal itu yang menajdi
penggenapan dan titik focus Allah). On ma napaingothon hita, songon si Jakob na
menyadari keterbatasan na songon jolma na olo dang marningot dipambahenan na jala
pasupasu ni Debata. Ringkot situtu do tongtong hita marningot Debata dimasa lampau,
anggiat gabe partinandaan i si ari sogot paboa na manontong do pandonganion ni Debata
i jala ro disaleleng ni leleng na do asi ni rohana. Bagas ni Debata, ndada holan taringot tu
sada tempat/inganan/ruang alai taringot tu roha ni angka na manghaporseai ibana paboa
na disi do bagas ni Debata. bagas ni Debata tarida ma I dihadirion ni Kristus. Joh.2:19-21,
1 Kor 12:27. Dibagas roha ni nasa na manghaporseai Kristus, Tuhan jala sipalua.
Hajongjongan ni bagas ni Debata na binahen si Jakob au mandok asa tongtong ibana
terkonekasi dohot Debata. dung dijalo si Jakob pasupasu I, marbagabaga do ibana tu
Debata songon tanda na tutu do didongani Ibana lehonon na ma parsampuluan
(sepersepuluh) sian na jinalo na i tu Debata.
III. Sipahusorhusoron
Marragam do cara ni Debata laho membentuk hita hombar tu lomo ni roha ni
Debata. Melalui pengalaman ta i sampai kita bisa bersaksi melalui pengalaman hidup. Jala
songon dia do hita menghayati, menapaki perjalanan hidup sampai kita merasakan kehadiran ni
Debata dibagasan parngoluanta. Maol mura do na manjalani proses I alai songon dia do hita
menanggapi, jala disi ma tarida hasatiaonta di Debata. dina manjalahi proses I, disima tong
tahilala pangaramotion dohot pandonganion ni Debata tu hita. Amen.

KHOTBAH MINGGU 30 JULI 2023


1 MUSA 28 : 10 – 22
PANDONGANION DOHOT PANGARAMOTION NI DEBATA
Berbahagialah para buronan karena mereka ada dalam perhatian Tuhan. Bahkan disaat mereka
ketakutakan, disaat itulah Tuhan ada bersama-sama dengan mereka.Yakub itu seorang pelarian
yang sedang mengalami pergumulan dan sedang mengalami titik sulit dalam hidup tetapi malam
kesusahan telah berakhir, Tuhan ada dimana Yakub melarikan diri dan mengalami kesusahan. Tapi
Tuhan hadir ditempat dimana Yakub berada.
Seperti yang kita ketahui, sebenarnya Yakub melarikan diri dari kemarahan Esau. Awalnya oleh
ibunya, Yakub ingin mendapat berkat yang lebih besar dan lebih banyak tetapi justru, hasilnya Esau
yang mendapatkan segalanya dan Yakub tidak mendapatkan apa-apa. Yakub ketakutan karena
Esau, merasa sedih dengan keterpisahan dengan ibu dan bapaknya. Tetapi di ayat 13, Tuhan
menampakkan diri pada Yakub melalui mimpinya.
Hal yang kita pelajari :
1. Tuhan ada disini. Tuhan selalu hadir. Iblis selalu mengajarkan bahwa Tuhan tidak ada disini,
lihatlah hidupmu susah, beban hidupmu berat dan tidak ada jalan keluar. Tidak ada Tuhan.
23
2. Persoalan terbesar kita ialah meragukan kehadiran Tuhan. Yang harus kita lakukan ialah
Katakan, Tuhan ada disini. Yang sering kita rasakan ialah seolah-olah Tuhan itu sangat jauh,
seolah-olah Tuhan tidak peduli dengan kita.
Pada ayat 13, dimana Allah menyatakan diri kepada Yakub di dalam mimpinya, yang dilakukan
Allah ialah memperkenalkan dirinya kepada Yakub. “Akulah Tuhan, Allah Abraham, nenekmu, dan
Allah Ishak ; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan padamu dan kepada
keturunanmu”.
Mungkin, kita seperti seorang pelarian yang lari dari masalah. Namun, Tuhan ada disini. Marilah
kita hadapi persoalan itu dan kita hadapi bersama dengan Allah. Mengapa Yakub tidak menyadari
ada Allah yang menyertai ? Ada Allah disini ?
Karena Ketakutan dan kecemasan sering membuat kita untuk merasa bahwa Allah tidak ada
ditengah-tengah kita. Tidak ada Tuhan di dekat kita. Maka, kita butuh lebih tenang dalam hidup
ini, karena ketenangan itu mengubah kita menjadi bersukacita.
Pengenalan akan Allah dimulai dengan “Allah sendiri lah yang mengenalkan dirinya kepada
kita”. Pengenalan kepada Allah tidak bisa kita lakukan dengan semua usaha kita. Hanya Allah
sendiri lah yang mengenalkan diri-Nya kepada kita. Di sinilah kita menemukan ada hubungan
kedekatan kita dengan Allah.
Entah ada masalah, entah kita sedang dikejar-kejar oleh kesulitan hidup, Allah selalu bersama
dengan kita. Jika mata kita hanya tertuju pada masalah, tertuju pada hidup yang suram. Namun
jika mata kita tertuju pada penyerahan diri kita pada Allah, dan mata kita tertuju pada Allah, maka
Allah akan menjadi kekuatan kita. Semoga mata kita benar-benar tertuju pada Allah.Amin.

KHOTBAH MINGGU 13 AGUSTUS 2023


1 MUSA 39 : 1 – 5
GABE PASUPASU MARHITE PANUMPAHION NI DEBATA
Mungkin ada yang merasa Tuhan telah meninggalkannya karena kesulitan yang kita alami, kita
bisa jatuh dalam situasi bahwa Tuhan sedang tidak bersama kita. Itulah yang sering terjadi dalam
hidup.
Yusuf telah kehilangan semuanya, ia kehilangan keluarganya, ia kehilangan pekerjaannya,
bahkan ia kehilangan orangtua dan saudara-saudaranya. Tetapi itu bukan alasan bahwa Tuhan telah
meninggalkan kita.
Di ayat 2, dikatakan Namun Tuhan menyertai Yusuf. Anda boleh punya persoalan, punya
masalah bertubi-tubi dan tidak berhenti bahkan habis sehabis-habisnya. Namun katakan, Tuhan
masih menyertai saya. Beras boleh tidak ada, isi dompet boleh sedang kosong, bahkan utang ada
dimana-dimana, tapi ingat satu hal bahwa Tuhan masih ada. Itulah yang bisa kita lihat dari ayat ini.
Jadi Tuhan menyertai Yusuf, ini juga harus kita alami dalam hidup kita bahwa Tuhan pun turut
menyertai kita. Walaupun kita tampak tidak disertai Tuhan. Allah menyertai Yusuf meskipun
kelihatannya Allah tidak bersama Yusuf. Walau kalau kita perhatikan, yang mendapatkan untung
dari menjual Yusuf itu adalah saudara-saudaranya. Sepertinya Allah yang menyertai saudara-
saudaranya.
Memang, terkadang kita tampak tidak disertai oleh Tuhan. Ada sesuatu yang terkadang membuat
kita seperti merugi, dan orang lain yang jadi beruntung karena menginjak-injak kita. Sama seperti
24
Yusuf yang dijual oleh saudara-saudaranya, jelas bahwa saudara-saudaranya yang mendapat untung
dari menjual Yusuf.
Kalau kita perhatikan, bahwa Yusuf berada di rumah Potifar tentu ini bukanlah rancangan dia.
Kalau Anda sedang mengalami kerumitan dirumah tangga lalu terjadi pertengkaran ya itu memang
resiko dan tantangan dalam pernikahan. Tetapi kalau Yusuf berbeda, itu semua bukan rencana dia.
Dia tidak pernah berencana untuk dijual oleh saudara-saudaranya, Yusuf tidak pernah berencana
untuk dipenjara di Mesir, Yusuf tidak pernah berencana untuk tinggal dirumah Potifar. Ini semua
terjadi begitu saja, Tuhan menyertai Yusuf.
Sesusah apapun yang kita alami, Tuhan menyertai kita sedalam-dalamnya. Apa yang bisa kita
pelajari ?
1. Yusuf yang sekarang menjadi Gubernur di Mesir atau orang kedua di Mesir, mengalami
masa lalu yang sulit dan susah.
2. Di ayat 1 dikatakan bahwa Potifar membeli Yusuf. Dan Potifar untung banyak dari mem-
beli Yusuf. Hidup itu tentu bukan tentang mencari keuntungan dan menyebabkan keru-
gian bagi orang lain. Berikanlah Keuntungan bagi orang lain. ketika Anda menjadi bu-
dak, jadilah budak yang terbaik. Yusuf menjadi budak dan menjadi Berkat bagi Potifar
3. Potifar melihat bahwa apapun yang dikerjakan Yusuf selalu berhasil dan Tuhan menyer-
tai Yusuf. Potifar bisa melihat bahwa Tuhan menyertai Yusuf. Dibalik kesuksesan Yusuf
selalu ada Tuhan. Tuhan sebagai penyebab keberhasilan Yusuf
4. Yusuf yang merupakan seorang budak kemudian diberikan jabatan khusus oleh Potifar.
Kesuksesan diukur dari seberapa berguna dan seberapa menjadi manfaatnya kita bagi
orang lain.

Rumus kesuksesan Yusuf : Mempermuliakan Tuhan dengan memberkati orang lain.Amin.


PA REMAJA 28 JULI 2023
ULANGAN 28 : 1 – 2/5 MUSA 28
MENDENGAR IALAH JALAN BERKAT ALLAH
Mendengar dengan baik artinya mendengar dengan seksama atau menyimak. Mendengar yang
dimaksud dalam nats ini ialah tinggil manangihon (peka). Artinya perintah Tuhan bukan hanya
didengarkan saja tetapi juga perlu di patuhi dan ditaati. Misalnya perintah dari orang tua yang
seringnya hanya kita dengar saja tetapi tidak langsung kita kerjakan.
Nats ini mengingatkan kita bahwa berkat yang dijanjikan Tuhan itu kepada kita datang kepada
orang-orang yang tidak hanya mendengarkan tetapi juga menjadi orang yang menaati atau
mematuhi perintah-Nya.
Di ayat 2 dikatakan, “Segala berkat ini akan datang kepada mu dan menjadi bagian mu, jika
engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu”.
Berkat Tuhan sudah seharusnya mengalir kepada kita manusia ciptaan-Nya dan manusia sebagai
ciptaan sudah seharusnya mendengarkan serta taat kepada Tuhan sebagai Pencipta. Mari coba kita
sebutkan berkat-berkat yang sudah kita rasakan mulai dari kita dilahirkan ke dunia ini sampai saat
ini ? Tentu banyak sekali dan sudah seharusnya lah kita menjalin hubungan yang baik ini dengan
Tuhan.
Untuk mendengarkan suara Tuhan, tentu kita perlu mendekatkan diri kita kepadanya dan
menutup telinga kita dari suara-suara dunia ini. Maka, niscaya kita akan dekat dan selalu
25
mendengarkan suara Tuhan. Ketika dalam relasi yang baik dengan Tuhan ini, maka semua pilihan-
pilihan dalam hidup kita akan diarahkan dan dibimbing oleh Tuhan atau kemana pun kita
melangkah pasti Tuhan yang menemani dan menyertai kita.
Dan berkat-berkat dari Tuhan itu akan kita terima seperti dikatakan pada ayat 3 : Diberkatilah
engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Maka, marilah kita berusaha untuk
mendengarkan dan menaati firman Tuhan, pastilah berkat itu akan kita terima. Amin.

KHOTBAH PARTANGIANGAN 26 JULI 2023


2 KORINTUS 13 : 5 - 13
PANDONGANION DOHOT PANGARAMOTION NI DEBATA
SIAPKAH KITA DIUJI ?
Tahan uji ini supaya kita bisa mengerti apa yang kita imani dan supaya kita tetap dijalan yang
Tuhan kehendaki. Paulus menegaskan bahwa proses tahan uji ini adalah hal yang baik.
Apapun yang berkaitan dengan ujian pasti punya tantangan. Dan tujuannya ialah mengukur
tingkat ketahanan dan untuk menghasilkan kualitas terbaik dari sesuatu yang diuji. Contoh : emas
perlu dimurnikan.
Demikian juga dengan ujian iman yang berguna untuk memurnikan kita dan untuk menjauhkan
kita dari hal-hal yang tidak diinginkan Tuhan seperti menjauhkan kita dari sifat egois kita,
keinginan daging, kenikmatan dunia, dari amarah, dendam, benci, pertengkaran dan lain-lain yang
bisa menjauhkan kita dari kasih Allah.
Supaya iman itu tahan uji maka perlu untuk menghadapi tantangan. Ada yang baik bukan
muncul dari kondisi yang tenang atau kondisi yang nyaman tapi justru iman yang baik muncul dari
menghadapi tantangan dan kesulitan hidup. Tantangan dan kesulitan hidup inilah yang
menumbuhkan iman kita dan menolong kita untuk makin menyadari penyertaan dari Tuhan.
1 Petrus 1 : 6 – 7, “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan
kemurnian imanmu –yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api- sehingga kamu memperoleh pujian-pujian dan kemuliaan dan
kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya”.
Dalam proses ujian ini tentu ada dari kita yang lolos dan ada yang gagal. Kadangkala kita jatuh
berkali-kali dan kadang kala kita terus melanjutkan hidup dengan berharap pada penyertaan Tuhan,
maka saudara dan kita semua tidak mungkin mampu menghadapi ujian ini sendiri karena kita tidak
mampu dan Tuhanlah yang memampukan kita.
1 Korintus 10 : 13, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan
biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah adalah setia dan karena itu Ia tidak
akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan
memberikan kepada mu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.
Kita dapat melalui semua ujian ini bukan karena kita kuat tapi karena kita punya Tuhan yang
kuat. Mungkin ujian itu datang kepada kita dalam bentuk kehilangan orang yang kita sayangi, hasil
panen yang buruk, atau ada orang-orang yang menyebalkan, orang-orang yang membuat kita
marah, satu hal yang harus kita ingat bahwa Tuhan tidak pernah memberikan pencobaan melebihi
yang kita mampu dan Tuhan selalu ada untuk menguatkan kita dalam menjalani ujian ini. Amin.
26

Anda mungkin juga menyukai