Anda di halaman 1dari 10

ACARA PERAYAAN NATAL 2023

DAN TAHUN BARU 2024


DPD FORBAT (FORUM BATAK ACEH TENGGARA)
SUMATERA UTARA BERSAMA MASYARAKAT BATAK
ANAK RANTAU ACEH TENGGARA- KOTA MEDAN SEKITARNYA.

Thema: Cinta Kasih Kristus yang tulus menggerakkan Persaudaraan.


I Petrus 1: 22
Sub Thema: Melalui Perayaan Natal bersama DPD Forbat dan Anak Rantau Aceh
Tenggara, kita tingkatkan Persaudaraan sesama Anak Rantau Aceh
Tenggara.

1
I. OPENING CEREMONY
 Semua anggota majelis beserta BPH dan Panitia Natal berkumpul dalam
persiapan ibadah. Sambil diiringi musik SL Bernyanyi “Kumasuk ruang maha
Kudus”
 Penyalaan Lilin Menyanyikan “Seribu Lilin”
Pengkhotbah
Ketua Natal
Ketua DPD FORBAT Aceh Tenggara SUMUT
Pembina DPD FORBAT Aceh Tenggara SUMUT
Penasehat DPD FORBAT Aceh Tenggara SUMUT
Perwakilan Anggota DPD FORBAT Aceh Tenggara SUMUT (Pria)
Perwakilan Anggota DPD FORBAT Aceh Tenggara SUMUT (Wanita)
 Kata Sambutan
Ketua Natal
Ketua DPD FORBAT Aceh Tenggara SUMUT
Perwakilan Anggota DPD FORBAT Aceh Tenggara SUMUT
II. PANGGILAN BERIBADAH (P: Pemimpin; J:Jemaat)
P: Jemaat yang dikasihi Tuhan. Marilah kita awali ibadah ini dengan penuh
sukacita dan pujian. Marilah kita saling mengucapkan salam “Slamat Hari
Natal” dan selamat tahun baru kepada sesama kita yang duduk di sebelah
kanan dan kiri kita. Arahkanlah seluruh jiwa dan akal budimu kepada
Yesus Kristus yang kelahirannya kita rayakan hari ini. Marilah kita memuji
Dia yang telah melawat umatNya.
J: (Menyanyikan) KJ. No. 119: 1+2 “ Hai dunia, gembiralah”
♫ Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu! Di hatimu terimalah!
Bersama bersyukur, bersama bersyukur, bersama -sama bersyukur!
♫ Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus! Hai bumi, laut, gunung,
lembah, Bersoraklah terus, bersoraklah terus, Bersorak-soraklah terus!
P: Bersorak-sorailah hai seluruh bangsa. Datanglah kepadaNya dan kenallah
kasih setiaNya. Serukanlah kebesaran NamaNya, karena Dia yang datang
telah berkenan membuka jalan keselamatan dan telah membentuk
persekutuan yang baru di antara kita. Mari dan bangkitlah berdiri. Kita
bersama-sama menyambutnya. Dialah Allah, Jurus’lamat kita.
II. KEBAKTIAN
1. Bernyanyi Kidung Jemaat Nomor 109 : 1-2 Hai mari Berhimpun
♫ Hai mari, berhimpun dan bersukaria! Hai mari semua ke Betlehem!

2
Lihat yang lahir, Raja Balasorga! Sembah dan puji Dia, sembah dan
puji Dia, Sembah dan puji Dia,Tuhanmu! (Jemaat Berdiri)
♫ Terang yang ilahi, Allah yang sejati, t’lah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan! Sembah dan puji Dia, Sembah dan
puji Dia,Sembah dan puji Dia Tuhanmu!
2. Votum Introitus-Doa P : Pemimpin J : Jemaat
P : Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus
Kristus dan Nama Roh Kudus. Amin.
J : Amin
P : Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan
kepadaNya sebagai anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran.
J : Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang
kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal,
yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan
kepada kami.
P : Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang Putera telah
diberikan untuk kita.
J : Lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebut
orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja
Damai.
P : Kita berdoa: Ya Tuhan Allah, Bapa yang ada di surga. Kami
mengucapkan terima kasih kepadaMu karena kasih sayangMu kepada
kami. Engkau memberikan AnakMu yang Tunggal itu kepada kami,
untuk menyelamatkan kami dari dosa dan kematian selama-lamanya.
Kami memohon kepada Tuhan, terangilah hati kami yang gelap ini
dengan Roh Kudus. Ajarlah kami supaya kami tau mengucapkan
terima kasih kepadaMu, supaya kami terhibur juga di dalam
kesengsaraan dan pencobaan karena AnakMu, Tuhan Yesus Kristus,
Tuhan kami. Amin.
3. Bernyanyi Kidung Jemaat Nomor 85 : 1 Kusongsong bagaimana
♫ Kusongsong bagaimana, ya Yesus, datangMu?
Engkau Terang buana, Kau Surya hidupku!
Kiranya Kau sendiri Penyuluh jalanku, Supaya kuyakini tujuan
janjiMu.

3
4. Pembacaan Firman Tuhan 2 Korintus 4 : 16 – 18
P: Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami
semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari
ke sehari.
J : Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala – galanya, jauh lebih besar dari
pada pemderitaan kami.
P : Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak
kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak
kelihatan adalah kekal. Berbahagialah orang yang mendengarkan
Firman Tuhan serta memeliharanya.
P+J Amin.
5. Bernyanyi Kidung Jemaat No 64: 1-2 Bila kulihat bintang gemerlapan
♫ Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, Ya
Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar. Reff:
Maka jiwakupun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!” Maka
jiwakupun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
♫ Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus. Ku
tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus. Reff.
Maka jiwakupun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!” Maka
jiwakupun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
6. Liturgi I (Penciptaan)
Prolog: Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya
memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan
dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk
itu marilah kita mendengarkan tuturan penciptaan yang telah Allah
lakukan.
1. Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap
hari akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti
dengan bulan, maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
2. Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan
kepada bumi. Langit dalam kemegahannya mencoba membantu
mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari.
3. Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah
rantai kehidupan yang diciptakan Allah, polusi, dinetralkan oleh tumbuh-

4
tumbuhan dan kembali menghasilkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia,
manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis
dalam ruang lingkup alam.
4. Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan
karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu
kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung
kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
5. Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga
kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam
kehangatan Allah.
6. Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat
untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik.
Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
7. Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari
oleh darat dan tanah. Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening.
Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh
Allah yang menciptakan semuanya.
7. Vocal Grup/Puisi/Koor
8. Bernyanyi Kidung Jemaat Nomor. 110 : 1
♫ Ya Yesus, Kau kucinta sepanjang hidupku;
Bagiku makin indah cahaya kasihMu, Sungguh, sungguh, cahaya
kasihMu
9. Liturgi II Kejatuhan Manusia Kedalam Dosa
Prolog: Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa
kurang, itulah isi keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia
hidup di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgi ke-2 ini.
1. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin
canggih, hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang
dihasilkan? Lihatlah setiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak
ada yang perduli lagi dengan sesamanya.
2. Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme.
Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat
semakin kuat, yang lemah semakin lemah.
3. Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan di upayakan oleh
pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur
dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.

5
4. Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap
sebagai sumber hikmat Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan
kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian?
5. Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana
alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan
bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi
berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi
rusak.
6. Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan
segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin
hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
10. Vocal Solo : Ir. Anto Nababan, M.Si.
11. Liturgi III Janji Keselamatan
Prolog: Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan
manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, namun
Ia mengharapkan pertobatan dari kejahatannya menuju kebaikannya.
1. Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu
dengan garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
2. Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan
manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
3. Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan, sungguh Allah telah
menyediakan tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya.
4. Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati
kita, sehingga keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita.
5. Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita?
Bukanlah firman Allah telah terus berdengung ditelinga kita? Lalu,
mengapa kita harus mengunci hati kita?
6. Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah
Allah di dalam hidupmu.
12. Bernyanyi BN HKBP No. 53: 2 +4 Di Betlehem tlah lahir
♫ Hatiku ku kuserahkan ke dalam kasihNya. Semua kuserahkan diriku
slamanya, amin, amin, diriku bagiNya.
♫ PadaMu kuserahkan seluruh hidupku. Kasihi aku Tuhan, kuatkan jiwaku.
Amin, amin, kuatkan jiwaku.
13. Liturgi IV Penggenapan Keselamatan

6
Prolog: Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia.
Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini
ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan kita perbuat?
1. Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir
melalui Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah
dekat.
2. Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat
menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan
tentram, tidak ada yang kurang.
3. Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung
hati kita yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya
menjadi sebuah kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah
menjadikan dunia ini, baik dan sempurna.
4. Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit.
Ia hadir dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan
engkau membuka hatimu, sinar itu akan meresap.
5. Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita
mengundang Yesus untuk lahir dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan
sebab Ia baik, Pujilah Tuhan sebab Ia maha agung, kasih setiaNya tidak
berkesudahan dari sekarang sampai selamanya.
14. Bernyanyi KJ No 99: 2 Gita Sorga bergema
♫ Yang di sorga disembah, Kristus, Raja Yang baka,lahir dalam dunia dan
Maria bundaNya.Dalam daging dikenal Firman Allah yang kekal; dalam
Anak yang kecil. Nyatalah Immanuel! Gita sorga bergema,”lahir Raja
Mulia!”
15. Liturgi V Kemuliaan
Prolog: Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging,
kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati yang beku telah dicairkan.
Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang mengungkapkan
kemuliaanMu.
1. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara
manusia yang berkenan kepadaNya.
2. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi,
pujilah Dia dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan
memuliakan namaMu.

7
3. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan
akan tunduk dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau
adalah Allah, Raja dari segala raja. Tuhan dan segala tuan.
4. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan
manusia dengan diriMu. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi
penuh dengan sukacita.
5. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit.
Sudut-sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh
menyuarakan keagungan sang Raja yang telah lahir.
6. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang
saat ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi.
Amin
16. Bernyanyi “Malam Kudus” “Jemaat Berdiri”
♫ Malam Kudus dilangit bertaburan, bintang gemilau terang gemerlap
Malam Kudus datangnya Kebenaran, Janji Illahi sekarang Genap
Yang kini ada dalam kegelapan, menyambut riang juru s’lamatnya
Mari sembah, dengar kidung malaikat
Malam Kudus, Malam yang cemerlang
Malam terang,Malam yang tenang
17. Penyalaan Lilin
P : Saudara-saudari, kita telah menyalakan lilin sebagai tanda cahaya Kristus
telah sampai ke dalam hidup kita. Marilah kita merenungkan kembali
segala pekerjaan Allah di dalam hidup kita. Menghayatinya di zaman ini
adalah juga menghayati bagaimana Yesus senantiasa hendak membaharui
hidup dan kerja kita. Penyalaan lilin Natal adalah tindakan simbolis yang
berisi pesan bahwa Tuhan Yesus datang menerangi dunia ini, menerangi
hati kita yang seringkali dikuasai kegelapan, membawa amanat tentang
solidaritas Kristus yang berkorban untuk manusia. Saudara – saudari,
hidup adalah perjuangan. Terangnya lilin akan nyata ketika ada sebuah
api yang menyala, namun ia harus melawan kekuatan angin.
J : Demikian juga dengan kehidupan, untuk mencapai kesempurnaan di
dalam Allah, kita dimampukan untuk melawan kehidupan duniawi, yang
secara nyata bahwa kita hidup di dalam dunia.
P : Kita nyalakan cahaya keabadian di dalam hidup kita, bersama lilin ini,
ungkapkan sebuah harapan untuk masa depan yang cerah.
J : Hidupi kehidupan kami ya Tuhan, agar kami pulang tanpa tangan
kosong.
8
P : Bersama lilin ini, kita jadikan kehidupan yang terang dan bercahaya
disekitar kita
J : Hidupi kehidupan kami ya Tuhan, agar kami pulang tanpa tangan
kosong.
Menyanyikan Kidung Jemaat Makin Dekat Tuhan
♫ Makin dekat, Tuhan, kepadaMu; walaupun Saliblah mengangkatku
Inilah laguku: Dekat kepadaMu;Makin dekat, Tuhan, kepadaMu.
(Jemaat Duduk)
18. Doa Syafaat
19. Bernyanyi KJ No. 120: 1-2 Hai siarkan di gunung
♫ Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua, hai siarkan di gunung
lahirnya Almasih! Diwaktu kaum gembala menjaga dombanya, terpancar
dari langit cahaya mulia. Reff: Hai, siarkan di gunung di bukit dan di
mana jua, siarkan di gunung lahirnya Almasih!
♫ Terbaring di palungan yang hina dan rendah, Sang bayi menyampaikan
selamat dunia. Reff: Hai, siarkan di gunung di bukit dan di mana jua, hai
siarkan di gunung lahirnya almasih.
20. Khotbah
21. Bernyanyi Kidung Jemaat No. 119 : 1 – 3 (Persembahan)
♫ Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu!
Dihatimu terimalah! Bersama bersyukur,
Bersama bersyukur, Bersama sama bersyukur!
----------------- MUSIK -----------------
♫ Hai dunia, elukanlah Rajamu, Penebus!
Hai bumi, laut, gunung lembah, bersoraklah terus,
Bersoraklah terus, bersorak-soraklah terus!
----------------- MUSIK ------------------
♫ Dialah Raja semesta, besar dan mulia.
Masyhurkanlah, hai dunia, besar anug’rahNya,
Besar anug’rahNya, besar besar anug’rahNya.
22. Doa Pengutusan
P: Perayaan Natal Yesus Kristus ini hendak membawa amanat bagi kita
sebagai persekutuan yang dikasihi Tuhan di Forum Batak Aceh Tenggara
bersama masyarakat anak rantau aceh tenggara, agar kita tidak
memisahkan kegiatan kerja dan karya yang kita lakukan setiap hari
dengan pemuliaan Allah terutama kita telah dihantar di tahun baru tahun

9
2024 ini. Karena itu, marilah kita nyatakan kemuliaan Kristus di dalam
segala kegiatan, karya dan pengabdian kita agar nama Tuhan senantiasa
dimuliakan, kasih Kriatus itu selalu mengikat kita dalam persekutuan
tetap terpelihara dan iman dan pengharapan sehingga banyak orang yang
akan menjadi percaya ketika mereka melihat terang Kristus yang ajaib
nyata di dalam segala perkataan dan perbuatan kita.
P : Doa Persembahan, Doa Bapa Kami, Berkat
Amin…….. Amin ……..Amin.

III. Acara diatur tersendiri

10

Anda mungkin juga menyukai