Anda di halaman 1dari 13

TERTIB ACARA PERAYAAN NATAL

BERSAMA
PUNGUAN ARISAN, TUAN RINGO BORU,BERE,
IBEBERE, SE-KOTA KISARAN
3 Desember 2023

Tema: Karena dari kepenuhan-Nya kita semua


telah menerima kasih karunia demi kasih
karunia
Yohanes 1:16
I. KATA SAMBUTAN
1. Ketua Punguan : BP. Siringo-Ringo
2. Mewakili Anggota : Op. Si Kimo Sahata Siringo-Ringo
V. Aruan (Mewakili Boru)
D. Simanungkalit/Br. Simanjuntak ( Mewakili
Bere/Ibebere).

II. KEBAKTIAN
01. Panggilan Beribadah
Syalom kepada kita semua! Selamat datang dan selamat beribadah kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i yang hadir dalam Ibadah perayaan Natal bersama
Punguan Pakpahan, Boru, Bere & Ibebere Kwala Bekala-Simalingkar B ini,
kiranya melalui ibadah Perayaan Natal ini iman dan pengharapan kita
semakin dikuatkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Gereja. Adalah
sukacita kita dapat berkumpul disini ditempat ini untuk memuji dan
memuliakan Tuhan. Pada hari inilah dimana kita seluruh anggota Punguan
Tuan Ringo, Boru, Bere & Ibebere Se-Kota Kisaran merayakan Natal
dengan Tema “Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima
kasih karunia demi kasih karunia”. Sebelum Memulai Ibadah Perayaan
Natal ini marilah kita saat teduh sejenak... (Hai Kota Mungil Betlehem).
Amin!

02. Bernyanyi: KJ. No. 109, “Hai Mari Berhimpun” + Penyalaan Lilin
(Yang Menyalakan Lilin: Pengkhotbah, Ketua Punguan, Ketua Panitia
Natal, Yang Mewakili Anggota, Yang Mewakili Anak-anak dan Remaja)
Mari kita semua bersukacita karena Allah yang sejati telah turun ke bumi
menjadi manusia, mari kita datang menyembah dan memuji Dia. Mari kita
bernyanyi “Hai mari Berhimpun”.
Hai mari berhimpun dan bersukaria!
Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat yang lahir, Raja bala sorga!
Sembah dan puji Dia (3X), Tuhanmu.
Terang yang ilahi, Allah yang sejati
T’lah turun menjadi manusia
Allah sendiri dalam rupa insan!
Sembah dan puji Dia (3X), Tuhanmu.
Ya Tuhan yang lahir pada hari ini
Ya Yesus, terpujilah nama-Mu!
Firman abadi yang menjadi daging!
Sembah dan puji Dia (3X), Tuhanmu.
03. Votum + Introitus + Doa (Jemaat Berdiri; P: Pemimpin Kebaktian;
J: Jemaat)
P: Didalam nama Allah Bapa dan AnakNya Yesus Kristus dan nama
Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi. Hendaklah setiap
orang percaya mengaku bahwa Yesus adalah satu-satunya
Juruselamat yang hidup, yang akan memberikan kehidupan kekal.
J: Ajarkanlah kami ya Tuhan untuk saling mengasihi sesama kami
seperti kasih Tuhan kepada kami.
P: Hendaklah kasih itu jangan berpura-pura. Jauhilah yang jahat dan
lakukanlah yang baik dan hendaklah kamu saling mengasihi sebagai
saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
J: Ajarkanlah kami ya Tuhan saling merendahkan diri, menjauhi segala
perbedaan, dan saling memberi hormat kepada sesama kami
dimanapun berada.
P: Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau otang Yahudi, orang
bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau
orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan didalam segala
sesuatu. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang
dikuduskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.
J: Ajarkanlah kami ya Tuhan melakukan semua perintahMu dengan
saling mengasihi terhadap sesama kami dan menjauhkan segala
perbedaan yang dapat menjadi pemisah.
P+J: (Bernyanyi: KJ. No. 249:1, “Serikat Persaudaraan”)
Serikat persaudaraan, berdirilah teguh!
Sempurnakan persatuan, di dalam Tuhanmu
Bersama-sama majulah, dikuatkan iman
Berdamai bersejahtera, dengan pengasihan.
P: Marilah kita berdoa: Bapa Pengasih dan Penyayang, tolong kami saat
merayakan Natal malam ini untuk berlaku murah hati sama seperti
malaikat yang bernyanyi merdu, seperti gembala Efrata yang datang
bersujud di palungan dan seperti orang-orang Majus yang beribadah
dengan pemberian tulus. Kiranya kebaikan-Mu mengalir dari setiap hati
yang bersyukur dan mulut yang memuji nama-Mu. Tutuplah pintu
kebencian dan bukakan pintu kasih di hati kami. Bebaskan kami dari
yang jahat dengan kuasa Kristus dan ajarkan kami bersukaria dengan
hati yang bening. Kiranya sukacita Natal membuat kami berbahagia
sebagai anak-anak-Mu dan menjadi pembawa damai sejahtera dengan
pikiran dan hati yang penuh sukacita dan mengampuni. Demi nama
Tuhan Yesus Kristus, yang lahir sebagai Juruselamat hidup kami.
Amin!

04. Bernyanyi: KJ. 64:1-2 ”Bila Kulihat Bintang Gemerlapan”


Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar,
ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaanMu yang besar.
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
‘ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwaku pun memujiMu: “Sungguh besar Kau, Allahku!”

05. Liturgi Penciptaan (P1: Pemimpin Liturgi 1; P2: Pemimpin Liturgi 2)


Prolog (P1): Tuhan adalah khalik semesta alam. Karya ciptaanNya menjadi
saksi tentang kemahakuasaanNya, yang dengannya kita pun harus bersyukur
dengan segala kerendahan hati dan mengagungkanNya atas segala berkat
yang telah Ia berikan kepada kita. Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan
melalui firmanNya. Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya
memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan
siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semua diciptakanNya
dengan begitu indahnya. Untuk itu marilah kita mendengarkan liturgi
penciptaan yang telah Allah lakukan.
Liturgi Anak-anak (Mengucapkan liturginya masing-masing)
Liturgi 1: Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai.
setiap hari akan membuahkan hikmat. sampai malam tiba,
matahari akan berganti dengan bulan, maka hari akan berlalu,
hikmat akan tinggal.
Liturgi 2: Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan
keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya mencoba
membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi
dari panas matahari.
Liturgi 3: Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya
dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada
sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi
lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah
lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
Liturgi 4: Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga
kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di
dalam kehangatan Allah.
Liturgi 5: Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki
tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang,
semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang
terjadi di bumi.
Liturgi 6: Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang
dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari ditengah
gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani
antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan
semuanya.
Liturgi 7: Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada
kami, karena kami berjalan didalam kegelapan dunia, tidak ada
yang dapat menutun kami kepada Tuhan selain Tuhan sendiri.
Dari jurang maut di dalam kegelapan dunia ini kami memanggil
Engkau dan ingin turut serta memuji nama Tuhan.
Liturgi 8: Tuhan Allah yang menciptakan kami manusia dan mengasihi
kami. Sebab itu ya Tuhan, dengarkanlah seruan kami supaya
kami memberitakan Engkau didunia ini, sehingga seluruh dunia
dan bangsa-bangsa ikut serta memuji NamaMu.

06. Bernyanyi dari KJ. No. 3:3-4, ”Kami Puji Dengan Riang”
Semuanya yang Kaucipta, memantulkan sinarMu
Para malak, tata surya, naikkan puji bagiMu
Padang, hutan dan samud’ra, bukit, gunung dan lembah
Margasatwa bergembira, ‘ngajak kami pun serta

Mari kita pun memuji, dengan suara menggegap


Menyanyikan kuasa kasih, yang teguh serta tetap
Kita maju dan bernyanyi, jaya walau diserang
Ikut mengagungkan kasih, dalam lagu pemenang
07. Berita Penciptaan.
P1: Naikkanlah pujian bagi Tuhan Allah yang maha kuasa, yang telah
menciptakan sekalian alam beserta segala isinya. Dia menciptakan
manusia dengan sempurna dan baik adanya.
P2: Ya, memang benar, oleh Firman Allah, langit telah dijadikan, sebab
Dia telah berfirman maka semuanya jadi, Dia memberi perintah maka
semuanya ada, sungguh agung Tuhan kita.
J: Yang Maha Perkasa telah menciptakan semuanya, indah, damai,
rukun dan sentosa. Manusia pertama Adam dan Hawa hidup
berdampingan dengan mesra dan bahagia di Taman Firdaus, tak
kekurangan sesuatu apapun karena Sang Khalik menyediakan segala
kebutuhan mereka.
P1: Di taman firdaus pemberian Tuhan, Adam dan Hawa hidup bahagia.
Mereka hidup bebas dan menikmati panorama yang indah, mencicipi
segala buah dan makanan yang tersedia bagi mereka. Tetapi ada satu
larangan yaitu tidak boleh mengambil dan memakan buah pohon
pengetahuan yang baik dan yang jahat supaya hidup mereka abadi.
P2: Oh...betapa indahnya, kebahagiaan hidup mereka, tidak kurang
sesuatu apapun, kuasaNya penuh, segala mahluk damai dibawah
belaian tanganNya. Sungguh keagunganMu mengatasi segala-
galanya.
J: Tetapi apakah kebahagiaan ini bertahan lama? Dan apakah kekuasaan
mereka kekal?
P1+P2:Biarlah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan dan
biarlah ditumbuhkannya keadilan.

08. Bernyanyi dari KJ. No. 413:1-2 “Tuhan, Pimpin AnakMu”


Tuhan pimpin anakMu, agar tidak tersesat
Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat
Tuhan, pimpin, arus hidup menderas
Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat
Hanya Dikau sajalah, Perlindungan yang teguh
Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh
Tuhan, pimpin, arus hidup menderas
Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat
09. Berita kejatuhan manusia ke dalam dosa. (LK: Laki-laki; PR:
Perempuan; J: Jemaat; S: Semua)
P1: Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa
kurang, itulah isi keinginnan manusia. Keinginan daging lebih
ditinggikan, lebih memilih keinginan daging dari pada memuliakan
nama Tuhan. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam
dosa?
P2: Manusia itu tidak dapat bertahan dengan kekudusannya. Adam dan
Hawa tidak berhasil memelihara hubungannya dengan Pencipta
semesta. Manusia dalam ruang penghukuman Allah. Tuhan
memanggil manusia itu, “ Adam...Adam...”
LK: Lalu manusia itu menjawab: “Ketika Engkau datang aku takut, aku
pergi bersembunyi, perempuan yang Engkau berikan kepadaku telah
memperdayakan aku sehingga memakan buah itu”.
P2: Adam telah melepaskan tanggungjawabnya pada hawa teman
sekerjanya itu. Jadilah perempuan menanggung beban yang berat. Hai
perempuan mengapa kau lakukan itu?
PR: Hawa pun melemparkan kesalahan itu dan mengatakan ular itu yang
melakukan tipu daya terhadap aku, sehingga aku mengambil dan
memakan buah itu, aku mohon pengampunan daripadaMu ya Tuhan.
J: Sifat manusia itu turun temurun sampai sekarang, di mana manusia
pandai untuk saling melepaskan tanggungjawabnya. Manusia selalu
berusaha untuk menghindari beban berat dan ingin menyenangkan
dirinya semata. Bagaimanakah nasib manusia?
P1: Manusia itupun di usir dari taman firdaus, kini tertutup sudah jalan ke
pohon kehidupan.
P2: Tuhan telah memperlihatkan murkaNya dan menutup Firdaus, yang
ada hanya kesusahan dan penderitaan serta kematian yang menanti
mereka.
J: Sekarang tiada lagi kehidupan, semua telah sirna, luluh dalam
penderitaan. Seluruh dunia telah bersemarak di atas bumi. Tiada lagi
kebahagiaan, apalagi kehidupan yang kekal, karena dosa mendiami
hati manusia.

10. Vocal Group/Vocal Solo


11. Pengakuan dan Pengampunan Dosa (Jemaat berdiri)
P1: Pada perayaan natal ini, kami mengaku ya Tuhan bahwa sering kali
kami hidup sebagai Kristen yang hanya memuaskan diri sendiri.
Sudah merasa puas bila telah melakukan perayaan-perayaan ibadah
dan memberikan kurban persembahan.
J: Tuhan kasihanilah kami orang berdosa ini.
P2: Pelayanan dan pernyataan kasih, kami lakukan hanya sekedar saja,
padahal Engkau telah datang menjadi manusia mempersembahkan
hidupMu sepenuhnya demi keselamatan kami pribadi lepas pribadi.
J: Tuhan ajarilah kami mengenal kasihMu.
P1: Kami sering menjadi seorang Kristen yang takut dan pengecut. Kami
takut untuk menyaksikan kebenaran namaMu, takut mewartakan
kasiMu, takut membela kebenaran dan keadilan.
PR: Kami sering memperlihatkan dan mencari keiindahan duniawi yang
fana.
LK: Terkadang kami tidak mampu melawan godaan dan tipu muslihat iblis
sehingga kami jatuh kepada keinginan daging dan menjadi hamba
dosa.
J: Tuhan berikanlah keteguhan iman kepada kami.
PR: Kepedulian kepada orang miskin, orang-orang terkantar, tuna susila
sudah mulai hilang.
LK: Kepedulian terhadap keadilan, sadisme, moral dan penyakit sosial
sudah tidak ditemukan lagi.
P2: Sampai saat ini kami membiarkan diri kami larut dalam pekatnya
dosa. Kami tak sadar bahwa kami telah jauh menyimpanng dari
kehendakmu, karena itu kami datang kepadamu dengan penuh
penyesalan.
J: Tuhan ampunilah kami
== berdoa dalam hati & musik KJ. No. 29 mengalun mengiringi doa ==
P1: Demikianlah Firman Tuhan: Aku telah menghapus segala dosa
pemberontakanmu, seperti kabut diterbangkan angin, dan segala
dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepadaKu, sebab Aku
telah menebus engkau.
P2: Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi.
J: Amin!

12. Bernyanyi: KJ. No. 40:1-2, ”Ajaib Benar Anugerah”


Ajaib benar anugerah, pembaru hidupku
‘Ku hilang, buta, bercela, olehNya ‘ku sembuh
Ketika insaf ‘ku cemas, sekarang ‘ku lega
Syukur, bebanku t’lah lepas, berkat anugerah

13. Nubuat Keselamatan.


P1: Setelah Allah menciptakan manusia, manusia ingin hidup dan berjalan
dengan keinginannya sendiri. Semua ingin menang sendiri tanpa
memperdulikan sesamanya, di mana-mana terjadi kekacauan,
ketidakadilan, pemerkosaan hak azasi, ketidakharmonisan pergaulan,
sehingga setiap jalan bisa menjadi jalan kehancuran dan kebinasaan.
J: Tetapi karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia
telah mengaruniakan Anaknya yang tunggal supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.
P2: Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi
Allahmu dan kamu akan menjadi umatKu.
J: Sebab Tuhan sendirilah yang memberikan suatu tanda, sesungguhnya
seorang perempuan akan mengandung dan akan melahirkan anak laki-
laki dan menamakanNya IMMANUEL, akan menjadi Raja Damai
dan Sejahtera.
P1: seorang Putra akan lahir bagi kita, lambang pemerintahan ada di atas
bahuNya dan namaNya disebut orang Penasehat Yang Ajaib, Allah
yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja damai dan kebenaran.
P2: Dia akan bertindak menggembalakan manusia dalam kemegahan
nama Tuhan Allah. Dalam Dia Allah kembali menyayangi kita,
menghapuskan kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke
dalam samudra luas.
J: Dialah yang patut kita muliakan di Natal ini, ku buka hatiku menjadi
tempat lahirnya Tuhan Yesus Kristus Juruselamat kita. Amin!

14. Bernyanyi: KJ. No. 119: 1+ 3, “Hai Dunia Gembiralah”


Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu
Dihatimu, terimalah, bersama bersyukur,
Bersama bersyukur, Bersama-sama bersyukur

Janganlah dosa menetap, di ladang dunia


Sejahtera, penuh berkat, berlimpah s’lamanya
Berlimpah s’lamanyua, berlimpah-limpah s’lamanya

15. Natal (Kelahiran Kristus Juruselamat Dunia)


P1: Marilah saudara-saudariku, persembahkanlah syukur bagi Allah yang
telah mengutus anakNya. Allah telah menjadi manusia untk menebus
dan mengangkat kita dari dunia yang fana supaya kita beroleh hidup
yang kekal.
P2: Seorang bayi telah lahir di Betlehem, Dia telah tinggal bersama-sama
dengan kita sekarang, Dialah Raja Kemuliaan, Tuhan semesta alam,
Raja damai.
P1+P2: Dengan datangnya Juruslamat, maka tidak ada lagi pilihan manusia
selain harus bertobat!
J: Aku ingin mencari keadilan, segala kepurapuraan lenyap, kebencian
tidak merajalela, dan kiranya Tuhan yang mengatur dan memelihara
hidupku.
PR: Aku sering melihat betapa sulitnya hidup ini, disana-sini banyak
ketimpangan, banyak yang tamat sekolah pengangguran, kemiskinan
dan kekerasan tidak terselesaikan, kemerosotan moral yang
membahayakan generasi penerus.
LK: Aku manusia yang tidak tetap berpendirian, sering mengalami
kekecewaan bahkan frustasi karena keinginan yang tidak tercapai
sehingga aku sering meninggalkan ibadahku. Kiranya natal ini dapat
merubah cara hidupku dan menyadarkan diriku sebagai pengikut
Yesus.
S: Tuhan, kami menyerahkan tubuh, roh dan jiwa kami kepadaMu. Kini
kami sadar dan siap untuk melakukan tugas pelayanan, yaitu
memberikan keselamatan dalam hidup kami.

16. Koor:
17. Doa Syafaat

18. Bernyanyi dari KJ. No. 92:1+3, ”Malam Kudus”(Jemaat Berdiri)


Malam kudus, sunyi senyap, Dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur tenang
Malam kudus, sunyi senyap, Kurnia dan berkat
Tercermin bagi kami terus, di wajahMu, ya, Anak kudus
Cinta kasih kekal, cinta kasih kekal

19. Khotbah/Renungan Natal

20. Bernyanyi dari PKJ. No. 147:1-3 “Di Sini Aku Bawa” (Sambil
mengumpulkan Persembahan)
Di sini aku bawa Tuhan,
Persembahan hidupku semoga berkenan
Berapalah nilainya Tuhan,
Dibandingkan berkatMu yang t’lah Kau limpahkan
T’rimalah, Tuhan, O T’rimalah Tuhan
Tanganku yang kecil ya Tuhan
Belum mencari makan sendiri ya Tuhan
Terimalah hatiku Tuhan,
Menjadi persembahan yang Tuhan perkenan
T’rimalah, Tuhan, O T’rimalah Tuhan
Kuingat firmanMu ya Tuhan
Yang mengajarkan kami mengingat yang kecil
Berkati semuanya Tuhan
Supaya persembahan tetap mengalir t’rus
T’rimalah, Tuhan, O T’rimalah Tuhan
21. Doa Pengutusan dan Berkat. (Jemaat Bediri; P = Pendeta yang
Berkhotbah; J = Jemaat)
P: Tuhan Allah Yang Mahakuasa, Yesus Yang Mahakasih dalam Roh
Kudus Penolong sejati, jadikanlah perayaan natal ini sebagai
renungan suci bagi kami masing-masing.
J: Biarlah kutaburkan kasih dan cintaMu
P: Dimana bila kami menghadapi kekecewaan dan keputus-asaan
J: Biarlah kutaburkan pengharapan dan kepastian imanku.
P: Di mana kami mengalami kegelapan dan kekacauan.
J: Biarlah kutaburkan sinar terang dan cahaya sukacita.
P: Dimana kami mengalami ketakutan dan kegentaran.
J: Biarlah kutaburkan semangat dan dorongan untuk bangkit.
P: Semoga Allah yang penuh kasih menguatkan segala niat baik yang
telah kita ucapkan demi kemuliaanNya serta menjadi sukacita kita
bersama. Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah kabar baik ini ke
seluruh umat manusia.
J: Ini aku utuslah aku, bimbinglah kami agar kami saling mengasihi dan
menghormati.
P: Marilah kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada
Tuhan:
Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku bahwa Tuhan
adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan
kami masing-masing. Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan
kembali sebagai persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan
berkatilah persembanan umatMu ini, agar dapat kami pergunakan
untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. Bukalah
hati kami untuk mengenal betapa banyak berkat dan karunia yang
kami peroleh dari Tuhan, supaya kami senantiasa bersyukur
kepadaMu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin!
P+J: Mengucapkan “Doa Bapa Kami”
P: Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari
engkau dengan wajahNya dan memberi engkau Kasih karunia, Tuhan
menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera
J: 5. 6. 5.6. 5.4.3..
A- min, A- min, A- min

III. HIBURAN

Anda mungkin juga menyukai