Anda di halaman 1dari 4

LITURGI PPTSB MANDOGE

1. Liturgi Penciptaan (Kaum Bapak)


 Uli nai ate angka dongan, dijadihon Debata do pagi, siang, dohot borngin. molo
nunga dapot pagi, laho do hita karejo, siang istirahat, borngin hita modom.,alai na
gabe sungkunsungkun tu hita ganup, ta ingot do martangiang.???
 I mada, sipata ariari nami holan mardalan sambing, ndang huingot mandok
mauliate. hari-hari itu berjalan seperti : sayur tanpa garam…hambar
 kalian masih enak mengatakan : sayur tanpa
garam….hambar…..kami….terkadang tidak makan….kalian semua sombong…
tetapi kami tetap bersyukur dan berdoa walaupun kami memakan sisa-sisa
makanan orang-orang sombong seperti kalian, bahkan kalian dengan bangganya
mengatakan kami pengemis…
 Ale Tuhan…ditompa Ho hami..alai sipata ndang huantusi hami,,,bahen aha do
ditompa Ho hami…yang ada kami adalah manusia-manusia:sombong, tamak,
rakus, sirik, dengki, hosom, elat, late…eh…taheeee……sesama dosanamii ale
Tuhan….
 anak kami yang engkau berikan, yang engkau ciptakan untuk kami.., kami lupa
mengurusnya,,kami biarkan,,,bahkan kami tidak mau tau ketika anak-anak kami
jatuh kedalam jurang NARKOBA….bahkan kami tidak perduli katika mereka
tidak pernah bergereja, tidak pernah berdoa kepadaMu…
 engkau ciptakan pengetahuan, teknologi canggih, kesenangan-kesenangan
duniawi,,akan tetapi kami lupa bahwa semuanya itu adalah dari padaMu ya
Tuhan…akan tetapi apa yang terjadi..?? semua yang engkau berikan itu membuat
kami lupa kepadaMu.
 Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia menciptakan bencana alam
yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan
tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi
bersih, air telahtercemar. Semua menjadi rusak
 Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin
canggih,hampir semua keinginan terpenuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan?
Lihatlahsetiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi
dengansesamanya.
 Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia
lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang
lemahsemakin lemah.
 Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai
sumberhikmat Ilahi. Penghargaan semakin kurang. Mungkinkan kita mampu
bertahan dalamsituasi yang demikian?
2. LITURGI 2 (Kaum Ibu)
1. Ditengah sukacita perayaan malam Natal kita hari ini, marilah kita secara bersama-sama
mengingat bagaimana kaih Allah dinyatakan melalui kelahiran Yesus, Tuhan dan
Juruselamat itu : “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya,
yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat”.
2. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya,
bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka
hidup sebagai suami isteri.
3. Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan
semua orang di seluruh dunia.
4. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di
Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
5. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang
bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud, supaya
didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
6. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan
seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan
dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah
penginapan.
7. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak
mereka pada waktu malam.
8. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan
bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
9. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
10. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Saudara-
saudari yang dikasihi Yesus Kristus, mari kita sambut berita kesukaan ini: Perayaan
Natal ini menjadi waktu yang baik bagi kita masing-masing, untuk mengingat
penerimaan kita akan Dia. Biarlah hati kita menjadi tempatNya bertahta. Kita akan
menyalakan lilin sebagai pertanda kehadiran Sang Terang, yang menerangi kgelapan
kehidupan kita, Terang yang menjadi sumber kehidupan dan Terang yang menjadi
kehadiranNya menyertai kehidupan.

3. LITURGI 3 (Anak Sekolah Minggu)

1. Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang
berkenan kepadaNya.
2. Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia
dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.
3. Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk
dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari
segala raja. Tuhan dan segala tuan.
4. Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia
dengan diriMu. Lihatlah, kesempurnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita.
5. Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-
sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang
Raja yang telah lahir.
6. “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini telah
nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin

4. Liturgi 4 (Professi) ReNa


1. Petani
Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah…. Memang kotor, tetapi itu
semua saya lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah orang yang sangat penting.
Jika saya tidak ada tentunya kita semua tidak bisa makan nasi. Jadi menurut saya, saya
adalah orang yang paling benar.
2. Pengusaha kayu
Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah keahlian saya.
Saya tidak perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya bisa mendapatkan uang.
Terus terang saja, tanpa kayu kita semua tidak bisa memiliki rumah yang nyaman dan
asri. Nah tentu saja saya yang paling benar.
3. Sopir
Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh sewa dapat
sampai ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir, keselamatan penumpang
menjadi nomor satu. Mari kita pikirkan bersama, mungkin kalau saya tidak ada,
perekonomian, usaha atau apapun pasti akan berhenti. Kalau sudah berhenti apa yang
terjadi? Negara ini bisa hancur. Jadi kalau menurut saya, supirlah yang paling benar.
4. Perawat
Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan steriil harus menjadi
nomor satu, tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya dibutuhkan. Tentunya sangat
dibutuhkan di semua kalangan masyarakat. Saya termasuk orang penting. Jika tidak
penyakit bisa merajalela. Jadi kalau menurut saya, saya adalah yang paling benar.
5. Pegawai
Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Pegawai
mungkin dianggap kesil dan rendah. Tetapi kalau kita mau jujur perusahaan bisa berjalan
dengan baik jika ada pegawai. Tanpa pegawai perusahaan akan cacat. Jadi menurut saya,
sayalah yang paling benar.
6. Pemimpin
Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun perusahaan
bergantung kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak teratur. Tentunya
saya harus bertanggungjawab akan semua hal yang bisa terjadi. Jadi menurut saya,
sayalah yang paling benar.
7. Masyarakat
Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi jangan salah,
tanpa saya seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat diperlukan. Tanpa
masyarakat, pemimpin juga tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin? Jadi kalau
menurut saya, sayalah yang paling benar.
8. Pemuka Agama
Natal ini mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam
kekurangan kita, saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan
hal-hal yang jelas sudah berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua menjadi
baik dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tuhan memberkati!

Anda mungkin juga menyukai