Anda di halaman 1dari 3

1.

Bagaimana pendapat saudara tentang ketetapan Allah (the Decree


of God)?
2. Bagaimana pendapat saudara tentang perbedaan pandangan
reformed & armenian tersebut?
3. Jelaskan pemahaman Saudara mengenai ayat tsb.
4. Cari 10 ayat (perikop Alkitab) tentang Allah menjumpai manusia
(ada Encounter with God). Jelaskan apa yg terjadi, dan mengapa hal itu
terjadi.
5. Praktekkan 4 langkah Lectio Divina tsb.
Jawab

1. Ketika melihat Adam dan Hawa apakah Allah telah menciptakan manusia sedemikian jahat dan
menyimpang, sehingga bisa jatuh dalam dosa atukah itu adalah ketetapan Allah. Itu sekali-kali tidak,
melainkan Allah menciptakan manusia itu sungguh amat baik adanya, dan menurut gambar-Nya
sendiri; yaitu di dalam kebenaran dan kekudusan sejati, agar ia dengan benar mengenal Allah
Penciptaan-Nya, dengan sepenuh hati mengasihi Dia dan hidup bersam-Nya untuk memuliakann-Nya.
Karena bukan Allah yang menetapkan manusia untuk jatuh dalam dosa, tetapi manusia sendirilah
yang membangkang untuk ingin jatuh dalam dosa karena Allah memberikan kepada manusia
kebebasan karena itulah manusia diciptakan sungguh amat baik bukan manusia diciptakan untuk
menjadi robot. Karena ketidakaatan orang tua pertama kita yang naturnya menjadi rusak sehingga kita
semua dikandung dan dilahirkan di dalam dosa. Jadi Allah tahu bahwa nantinya adam dan hawa ini
berdosa, Allah mengijinkan hal itu terjadi disitu ada suatu rencana yang besar yang akan
menghancurkan kuasa dosa. Manusia diberi kebebasan itu ada peluang untuk jatuh, seperti kita
mengendarai sepeda motor pasti tentu ada peluang untuk jatuh, tetapi Allah mengijinkan hal itu terjadi
karena Allah akan mendatangkan kebaikan yang lebih besar dan kebaikan-Nya itu yang lebih besar
daripada suatu keburukan yang terjadi. Oleh karena itu Allah bukan hanya sediakan dunia yang
sempurna, tetapi Allah bahkan menyerahkan Anak tunggal-Nya untuk menebus umat-Nya (Yoh 3:16)

2. Pandangan Reformed sendiri memegang peranan Kitab Suci semata (sola scriptura) harus
lebih dominan untuk membatasi laju peran dominasai kehendak manusia secara pribadi atau
kolektif (gereja). Oleh karena itu, kaum Reformed menggali Kitab Suci mulai digali dengan
penafsiran yang benar. Karena kalau kita melihat bahwa Kitab Suci semata menjadi dasar
dari doktrin prostestan yang penting untuk mengetahui kehendak Allah. Tetapi dalam
pandangan Arminian bahwa dominasi kehendak manusia itu sudah ada sepanjang sejarah
manusia. Mereka memiliki makna yang berbeda bahwa kebenaran itu berdasarkan melakukan
perbuatan baik dan ritual keagamaan sejak masa perjanjian lama dan kebenaran berdasarkan
melakukan hukum taurat masa Perjanjian Baru. Pandangan Reformed mengenai imputasi:
"Sebab sebagaimana kebenarannya menjadi milik kita, demikian pula kebaikannya
bergantung padanya: tetapi kebenarannya menjadi milik kita melalui imputasi... Oleh karena
itu timbullah poin lain, yaitu, bahwa sebagai kebenaran Kristus benar-benar menjadi milik
kita [ secundum veritatem ] dengan imputasi untuk menjadikan kita benar: demikian pula kita
berdasarkan kebajikan kebenarannya diperhitungkan pantas dan berhak mendapatkan hidup
yang kekal, sedangangkan kaum Arminans sendiri mengatakan tindakan iman manusia
karena kasih karunia dianggap sebagai kebenaran injili, seolah-olah itu merupakan
penggenapan seluruh hukum. Perbuatan manusia yang sejati ini lahir dari kemampuan
memilih ( liberum arbitrium ). Allah mempunyai “hukum baru” dalam perjanjian injili,
dimana iman menjawab tuntutan perjanjian. Dalam hal ini doktrin kami (yaitu
Reformed). Pembenaran hanya karena iman: dimana karunia iman merupakan instrumen
yang menerima, melalui imputasi, kebaikan Kristus.
3. Soalnya tidak begitu Paham Ibu: Jelaskan pemahaman Saudara mengenai ayat tsb.?

4. Kejadian 3:8-9 (TB) "Maka kedengaranlah suara TUHAN Allah, yang sedang berjalan-jalan di
taman itu pada waktu sejuk hari. Dan manusia itu dan isterinya menyembunyikan diri dari hadapan
TUHAN Allah di antara pohon-pohon di taman itu. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu
serta berfirman kepadanya: 'Di manakah engkau?'"
Penjelasan: Setelah Adam dan Hawa melanggar perintah Allah dengan memakan buah terlarang,
mereka menyadari dosa mereka dan mencoba menyembunyikan diri dari kehadiran Allah di taman.
Allah mencari mereka, bukan karena tidak tahu, tetapi untuk memberikan kesempatan kepada mereka
untuk mengakui dosa mereka.

Kejadian 32:30 (TB)


"Lalu berkatalah Yakub: 'Aku telah melihat malaikat Allah muka dengan muka, dan tetap aku hidup.'"
Penjelasan: Yakub bertemu dengan Allah dalam bentuk malaikat dan mengalami pertemuan yang
mengubah hidupnya. Ini terjadi selama pertarungan Yakub dengan malaikat di Penuel.

Keluaran 3:2-4 (TB)


"Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dalam nyala api dari tengah-tengah semak duri.
Maka ia melihat, dan lihatlah, semak duri itu sedang bernyala-nyala, tetapi tidak habis terbakar."
Penjelasan: Musa mengalami pertemuan dengan Allah di semak duri, di mana Allah memanggilnya
untuk menjadi pemimpin yang memimpin umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir.

2 Tawarikh 7:14 (TB)


"dan umat-Ku, yang dipanggil dengan namaku, merendahkan diri dan berdoa serta mencari wajah-Ku
dan berbalik dari pada tingkah laku jahatnya, maka Aku akan mendengar dari sorga, akan
mengampuni dosa mereka dan akan menyembuhkan negeri mereka."
Penjelasan: Allah memberikan janji-Nya kepada Salomo tentang bagaimana umat-Nya dapat
mengalami pertemuan dengan-Nya melalui pertobatan dan doa.

Yesaya 6:1-5 (TB)


"Pada tahun yang mati raja Uzia, aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan terangkat,
dan kerub-kerub menyentuhkan-Nya."
Penjelasan: Nabi Yesaya mengalami penglihatan yang luar biasa di Bait Allah, di mana ia bertemu
dengan kemuliaan Allah dan merasa dosa besar di hadapan-Nya.

Yohanes 1:14 (TB)


"Dan Firman itu menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan
kebenaran."
Penjelasan: Ayat ini merujuk kepada inkarnasi, di mana Allah sendiri, dalam pribadi Yesus Kristus,
menjumpai manusia secara langsung.

Matius 17:5 (TB)


"Ketika ia masih berkata-kata, tiba-tiba awan terang menerangi mereka. Dan dari dalam awan itu
terdengar suara yang berkata: 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah kamu harus
mendengarkan.'"
Penjelasan: Pertemuan di atas gunung transfigurasi di mana Yesus disertai oleh Musa dan Elia, dan
Allah sendiri menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih.

Kejadian 18:1-3 (TB)


"Maka tampillah TUHAN kepadanya di depan pohon tarbantin Mamre, sedang ia duduk di pintu
kemah pada waktu hari sangat panas. Lalu ia mendongak dan melihat, maka tampaklah tiga orang
berdiri di dekatnya."
Penjelasan: Tuhan menjumpai Abraham di depan kemahnya dalam bentuk tiga tamu yang
memberikan berita tentang kelahiran Ishak.

Kisah Para Rasul 9:3-6 (TB)


"Pada waktu Saulus sampai dekat Damsyik, tiba-tiba menerangi dia suatu cahaya dari sorga. Lalu
jatuhlah ia ke tanah dan kedengaran suara yang berkata kepadanya: 'Saulus, Saulus, mengapa engkau
menganiaya Aku?'"
Penjelasan: Saat Saulus (yang kemudian menjadi Paulus) mengalami pertemuan dengan Kristus di
jalan menuju Damsyik, yang mengubah hidupnya secara radikal.

Kisah Para Rasul 16:25-26 (TB)


"Pada tengah malam, Paulus dan Silas sedang berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah, dan
orang-orang lain yang ditawan mendengarkan mereka. Tiba-tiba terjadi gempa bumi yang hebat,
sehingga goncangan seluruh dasar penjara terguncang, dan seketika semua pintu terbuka, dan
lenyaplah belenggu semua orang."
Penjelasan: Meskipun tidak secara eksplisit menyebut pertemuan dengan Allah, kejadian ini
menunjukkan bagaimana Paulus dan Silas mengalami kehadiran ajaib Allah ketika mereka
menyembah-Nya bahkan di tengah penderitaan dan penjara.

5. Hal yang harus diperhatikan


Lectio yang artinya membaca dengan pelan sekali dengan beribadah sekali dengan sikap yang
sangat tekun mengulangi kembali. Seperti yang kita kenal dalam menghafal ayat favorit kita
di dalam Yoh 3:16. Dibaca-baca secara perlahan-lahan, di ulangi terus menerus sehingga
mantap di dalam pemikiran, sehingga kita dapat mengulang dan menghafal tanpa sadar.
Samapi melekat dalam pikiran kita baru kita boleh melanjutkan ke tahap kedua.
Meditatio yang artinya perenungan. Kita dalam tahap ini kita betul-betul serius mengenai
firman ini. Seperti kaitan apa saja yang terdapat dalam ayat ini. Dan ayat ini pernah dibcakan
oleh siapa saja, ayat ini penulisnya siapa. Kaitakan juga dengan kehidupan sehari-hari kita.
Sesudah merenungkan dan memikirkan hal itu baru muncul keinginan untuk mendoakan.
Oratio yang artinya doa. Hal ini sangat penting bagi kehidupan orang-orang Kristen. Tetapi
dalam hal ini mendoakan apa yang kita sudah renungkan dan gumulkan mengenai diri sendiri
dan orang lain. Sehingga kita memiliki persekutuan yang intim kepada sesama orang percaya.
Melalui doa, Anda bisa mendekat atau semakin dekat dengan sesama maupun Tuhan
Contemplatio yang artinya mendekat kepada Tuhan. Anda menjadi sangat intim dengan Dia.
Sehingga melalui kontemplasi seolah-olah Anda bisa melihat Dia di sana.

Anda mungkin juga menyukai