Anda di halaman 1dari 11

7 Kunci Membuka Pintu Surga

Pdt. R. Bambang Jonan

Berawal dari Perjumpaan Pribadi dengan Tuhan

“Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak
memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. Aku tahu
tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau -
http://softwaregratis-adjie.blogspot.com/2012/07/download.html entah di dalam tubuh, aku tidak tahu,
entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat
yang ketiga dari sorga. Aku juga tahu tentang orang itu - entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku
tidak tahu, Allah yang mengetahuinya - ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang
tak terkatakan, yang tidak boleh di ucapkan manusia.” (2 Korintus 12:1-4)

Ayat diatas menuliskan tentang pengalaman Paulus ketika bertemu dengan Tuhan. Ia
melihat surga tingkat ketiga dan Tuhan membawanya ke suatu taman yang disebut
Firdaus. Dan di situ Paulus juga mendengar perkataan-perkataan malaikat yaitu kata-kata
yang tak terkatakan oleh manusia.

Betapa indahnya bertemu dengan Tuhan di Surga yang mulia. Pertumbuhan GBI Kemah
Daud Medan pada awalnya mulai tahun 1993 berjalan biasa saja. Namun sejak tahun
1997 Tuhan mengadakan pelipatgandaan bagi gereja ini. Dari 2000 jemaat tiba-tiba
meningkat menjadi 4000, lalu 6000 dan seterusnya sampai hari ini Tuhan percayakan
sekitar 17.000 jiwa yang beribadah setiap minggunya. Namun dalam doa puasa kami
akhir tahun 2000, saya tidak lagi berdoa untuk pelipatgandaan. Terserah Tuhan mau
mempercayakan berapa jiwa kepada kami. Doa saya hanya, agar Tuhan mengijinkan saya
untuk bertemu Tuhan dengan cara seperti Musa. Umat Israel hanya melihat Tuhan dalam
bentuk tiang awan dan tiang api. Tetapi Musa adalah orang kepada siapa Tuhan berbicara
layaknya seorang sahabat. Saya sangat iri kepada Hamba Tuhan yang bernama Musa ini.

Terbakar oleh Api Cinta kepada Tuhan


Billy Graham dalam bukunya “Angel” menuliskan tentang begitu banyaknya malaikat
yang Tuhan sediakan untuk melayani kita. Saya sangat tertarik dengan malaikat Serafim
yang memiliki tiga pasang sayap. Sepasang sayap dipakai untuk menutupi muka,
sepasang sayap menutupi kaki, dan sepasang lagi dipakai untuk terbang. Serafim adalah
malaikat yang diutus Tuhan untuk bertemu dengan nabi Yesaya. Allah memakai malaikat
ini untuk menguduskan bibir dan lidah nabi Yesaya sehingga ia mulai diutus Tuhan
mengucapkan kata-kata yang dipesankan olehNya (Yesaya 6).

Serafim adalah malaikat yang melayani di sekeliling tahta Tuhan (Yesaya 6:2-3, Wahyu
4:8). Serafim mempunyai dua arti yaitu terbakar dan cinta. Sehingga Serafim berarti
malaikat yang seluruh kehidupannya terbakar oleh api cinta kepada Tuhan. Tuhan
berkata, “Ketika seluruh kehidupanmu terbakar oleh api cinta kepadaKu, pada waktu
itulah engkau akan bertemu dengan Aku”

Begitu mendapat pengertian ini, tiba-tiba pengurapan turun atas saya dan kami semakin
mengerti bahwa pusat seluruh pelayanan hanya satu yaitu Tuhan Yesus Kristus. Saya
mulai mengajar kepada jemaat, mari datang beribadah kepada Tuhan hanya karena kita
mengasihi Dia. Pujian penyembahan di gereja kami mulai berubah menjadi lebih banyak
mencurahkan air mata tanda cinta kepada Tuhan. Air mata yang lahir dari hati yang
sangat mengasihi Dia. Ini yang saya sebutkan dengan “Pujian Penyembahan plus Hati
yang Mengasihi”

Mengalami Seluruh Kepenuhan Allah (Trance, Ekstasis)


Pujian penyembahan plus hati yang mengasihi ini, ternyata membawa kami kepada
pengalaman dan pengertian yang lebih dalam lagi mengenai apa yang terjadi pada Paulus
dalam 2 Korintus 12:1-4 diatas.

Para theolog mulai menyelidiki kapan Tuhan membawa Paulus untuk naik ke tingkat
ketiga dari surga. Lalu kemudian mereka mendapati kenyataan bahwa Paulus mengalami
hal itu ketika sedang berdoa di Yerusalem.

Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh
kuasa ilahi. (Kisah Rasul 22:17)

Ketika Paulus sedang berdoa di Yerusalem, tiba-tiba dia dikuasai dan diliputi oleh kuasa
Allah. Kata ‘diliputi oleh kuasa ilahi’ dalam bahasa Inggris adalah ‘trance’. Dalam
bahasa Yunani ditulis dengan kata 'ekstasis'. Pada waktu Paulus berdoa tiba-tiba dia
dikuasai oleh kuasa ilahi, dimana dia mengalami keadaan yang namanya trance. Trance
di sini bukan kesurupan tapi satu kondisi dimana pada waktu itu Paulus dipenuhi, diliputi,
dibanjiri oleh seluruh kuasa ilahi. Ketika Paulus sedang trance itulah, tiba-tiba Tuhan
memberikan suatu kepekaan kepada telinga dan matanya untuk mendengar dan melihat.
Paulus mulai melihat surga tingkat yang ketiga dan mendengar perkataan-perkataan
malaikat.

Beberapa Pribadi Lain yang Mengalami Trance


Petrus adalah contoh lain dari orang yang mengalami trance (ekstasis) dalam Perjanjian
Baru.

“Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota Yope, kira-kira
pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk berdoa. Ia merasa lapar dan ingin
makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.” (Kisah Rasul 10:10)

Apa yang terjadi pada waktu kuasa Allah meliputi (memenuhi) Petrus? Petrus mengalami
trance dan melihat kain turun dari surga.

“Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan:
suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai
di depanku.” (Kisah Rasul 11:5)

Yehezkiel berkata, tiba-tiba kuasa ilahi mulai memenuhi aku. Dan apa yang terjadi? Di
tepi sungai Kebar, terbukalah langit dan ia mendapat penglihatan-penglihatan serta
petunjuk Tuhan.
“Pada tahun ketiga puluh, dalam bulan yang keempat, pada tanggal lima bulan itu, ketika aku bersama-
sama dengan para buangan berada di tepi sungai Kebar, terbukalah langit dan aku melihat penglihatan-
penglihatan tentang Allah.” (Yehezkiel 1:1)

Habakuk pada waktu diliputi oleh kuasa Tuhan, dia katakan, “Aku berdiri di tempat yang
tinggi dan mulai menanti-nantikan Firman yang mau Dia sampaikan kepadaku.” Dia
mulai mencatat dan menyampaikan apa yang dia lihat serta dengarkan dari Tuhan.

“Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan
apa yang akan difirmankanNya kepadaku, dan apa yang akan dijawabNya atas pengaduanku.” (Habakuk
2:1)

Yohanes pada waktu di Pulau Patmos, tiba-tiba dikuasai oleh Roh Tuhan dan ia mulai
mendapat penglihatan-penglihatan tentang apa yang akan terjadi pada hari-hari terakhir.

Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring,
seperti bunyi sangkakala, katanya: “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan
kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke
Filadelfia dan ke Laodikia.” (Wahyu 1:10-11)

Memiliki Mata yang Melihat dan Telinga yang Mendengar


Orang yang dibanjiri oleh kuasa Allah, trance, dimana kepenuhan ilahi memenuhi seluruh
kehidupannya, dia akan memiliki mata yang melihat dan telinga yang mendengar. Saya
berdoa agar seluruh Hamba Tuhan mengalami kedua pengalaman ini. Kedua Hamba
Tuhan ini baik Paulus maupun Petrus, keduanya mengalami trance, ekstasis ketika
sedang berdoa. Saya percaya banyak yang mengalami hal ini ketika doa, pujian dan
penyembahan, membawa ukupan yang menyenangkan hati Tuhan. Saya percaya kalau
Tuhan hadir maka kehadiranNya akan memenuhi seluruh kehidupan Saudara. Saudara
akan mengalami pengalaman-pengalaman yang pernah dialami oleh para nabi.

Saya percaya ketika mengalami hal ini, maka doa-doa kita akan menjadi sangat
menyenangkan. Karena Tuhan mulai perlihatkan kepada kita, apa yang harus kita
lakukan. Apa yang harus kita kerjakan. Tuhan memberikan petunjuk-petunjuknya dengan
jelas kepada kita.

Petunjuk yang Jelas Menjadikan Gereja Efektif


Mengapa Tuhan Yesus dalam waktu yang sangat singkat, tiga setengah tahun, seluruh
pelayanannya selesai? Dikatakan begini, pagi-pagi benar maka Yesus naik ke atas
gunung dan mulai berdoa. Dia berkata, “Segala sesuatu yang Aku kerjakan, Aku lihat
bagaimana Bapa mengerjakannya sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh Bapa. Maka
Aku mulai mengerjakan persis seperti apa yang Kulihat.” (Yohanes 8:38)

Saya percaya gereja akan menjadi sangat efektif, kalau mengerti dan mengalami
pengalaman-pengalaman ini. Kita tidak tahu apa yang mesti dilakukan. Tapi kalau kita
melihat Bapa, apa yang sedang Bapa lakukan, Saudara lakukan persis seperti yang Bapa
lakukan, saya percaya semuanya itu akan berjalan dengan baik karena kita mulai
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang Bapa kita kerjakan. Dan saya percaya hari-hari
ini yang Bapa kerjakan cuma satu, hari-hari ini Bapa sedang sibuk mengumpulkan orang-
orang pilihan, bangsa-bangsa untuk datang kepadaNya. Bapa sibuk mengirimkan
malaikat-malaikatNya sehingga pertobatan bukan hanya muncul secara sporadis tetapi
pertobatan pada hari-hari terakhir dikatakan, bangsa-bangsa, suku-suku bangsa, kaum dan
bahasa akan berbalik kepada Tuhan Yesus Kristus (Yesaya 45:23).

Kita tidak tahu bagaimana caranya memenangkan negeri ini. Tetapi kalau kita melihat
apa yang Bapa sedang kerjakan, saya percaya Saudara pasti tahu apa yang harus
dilakukan untuk memenangkan negeri ini.

Pengalaman Pindah Tempat (Metatitheni)


Saya mencatat bukan hanya Paulus yang mengalami trance sehingga dapat melihat dan
mendengar perkara-perkara ilahi dengan jelas. Henokh adalah seorang yang berjalan
bersama-sama dengan Tuhan. Sekian tahun Henokh berjalan bersama-sama dengan
Tuhan. Apa yang terjadi? Henokh hilang terangkat hidup-hidup sampai hari ini tidak
kembali. Henokh mengalami pengalaman Metatitheni / pindah tempat.

“Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian dan ia tidak ditemukan, karena
Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan
kepada Allah.” (Ibrani 11:5)

Begitu juga dengan Filipus. Ketika sedang melayani sida-sida, tiba-tiba Tuhan pindah
tempatkan lebih cepat dari sida-sida.

“Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak
melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia
berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.” (Kisah
Rasul 8:39-40)

Demikian juga dengan Elia. Pada waktu Ahab akan pulang, tiba-tiba Roh Tuhan
memenuhi Elia. Dan dia dipindah tempatkan lebih cepat dari Ahab.

“Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke
jalan yang menuju Yizreel.” (1 Raja-raja 18:46)

Mereka mengalami pengalaman-pengalaman trance, dilingkupi, dipenuhi, dikuasai oleh


Roh sehingga mendapati kejadian-kejadian yang supranatural.

Musa adalah contoh lain lagi, yang bertemu secara pribadi (muka dengan muka) dengan
Tuhan. Dan apa yang terjadi. Alkitab berkata, wajah Musa menyinarkan kemuliaan
Tuhan sehingga orang tidak tahan melihat kemuliaan Allah yang bersinar di dalam dia
(Keluaran 34:29-30)

Bayar Harga untuk Bertemu Tuhan


Saya sering menyaksikan film tentang “Sepuluh Perintah Tuhan”. Film tersebut
menceritakan ketika Musa melarikan diri ke Midian (Keluaran 2:15). Di situ dia bertemu
dengan Zipora yang sedang menggembalakan kambing domba di kaki gunung Sinai.
Ayah Zipora berkata kepada Musa, mereka nanti akan beribadah kepada Tuhan di atas
gunung Sinai. Dan kemudian Musa melihat ada awan yang menggulung hitam di atas
gunung Sinai. Zipora berkata begini kepada Musa, “Musa kalau Allah sedang hadir maka
ada bunyi gemuruh yang kuat di atas gunung. Tapi kalau Allah tidak hadir maka gunung
itu sunyi senyap.” Dan pada waktu mereka mulai melihat ada bunyi gemuruh yang kuat
di atas gunung Sinai, Musa bertanya kepada Zipora, “Apakah sekarang Tuhan hadir?”.
Zipora katakan, “Ya.” Musa katakan aku mau bertemu dengan Tuhan. Zipora berkata
begini, “Ketika bertemu dengan Tuhan pada waktu itu kamu akan mati.”

Lagi firmanNya: “Engkau tidak tahan memandang wajahKu, sebab tidak ada orang yang memandang Aku
dapat hidup.” (Keluaran 33:20)

Harga yang harus kita bayar untuk perjumpaan dengan Tuhan adalah kematian. Dalam
bahasa aslinya dikatakan “hanya orang mati yang bisa lihat Tuhan” Apakah Saudara
bersedia mati hanya untuk satu kali perjumpaan dengan Tuhan?

Musa tidak perduli dengan nyawanya. Ia mau mengambil resiko apapun yang akan terjadi
akibat keputusannya itu. Karena baginya, lebih baik satu orang mati daripada ribuan
orang Israel mati karena Tuhan memalingkan mukaNya dari bangsa ini (Keluaran 34:9).
Dia melihat seluruh orang Israel berada dalam perhambaan Mesir selama 400 tahun. Dan
Musa tidak tahan melihat bagaimana Mesir menganggap mereka bukan manusia.

Miliki Tujuan yang Jelas Untuk Bertemu Tuhan


Musa punya purpose (tujuan) waktu bertemu dengan Tuhan. Jangan datang bertemu
Tuhan hanya untuk menjadi penonton. Pada waktu tabut perjanjian Allah pulang kembali
kepada orang Israel, dikatakan di Kiryat Yearim dalam 1 Samuel 6:19, ‘maka kemudian
orang Israel penasaran untuk melihat apa yang ada di dalam tabut itu.’ Alkitab mencatat
pada waktu orang Israel mencoba untuk melihat-lihat, tidak punya tujuan dan beban apa-
apa, seketika itu mereka mati terkena murka Tuhan.

Miliki tujuan yang jelas untuk bertemu dengan Tuhan. Jangan hanya sekedar melihat-
lihat. Lama saya merenungkan konsekuensi dari perjumpaan dengan Tuhan ini. Saya
ingat keluarga, jemaat dan orang-orang yang saya kasihi. Sampai satu waktu saya dapat
berkata, “Tuhan, saya datang dengan satu tujuan. Supaya pengetahuan saya tentang sorga
membawa bangsa ini kembali kepada Tuhan. Biarlah setiap lutut akan bertelut dan setiap
lidah akan mengaku, bahwa Yesus adalah Tuhan”

Terlalu banyak orang hari-hari ini yang ingin melakukan suatu perjalanan perjumpaan
dengan Tuhan tetapi hanya ditujukan bagi dirinya sendiri. Saya percaya Tuhan tidak
menyukai yang seperti ini. Tetapi kalau perjumpaan dengan Tuhan, punya satu tujuan
yang jelas, Ia akan memberikan jalan keluar bagi kita semuanya. Mari setiap kita berdiri
di hadapan Tuhan untuk membela negeri ini sampai kemuliaanNya turun atas Indonesia.
Kalau Saudara katakan, “Aku mau berdiri membela negeri ku”, perjumpaan Anda dengan
Tuhan akan membawa berkat yang besar. Karena begitu Saudara bertemu dengan Tuhan,
Saudara akan berkata, “Tuhan, kapan Indonesia. Kapan bangsa-bangsa Tuhan?” Dan saya
percaya kalau Saudara punya beban itu, Tuhan akan memberikan hikmat dan jalan
keluarNya bagi kita.
7 Kunci Membuka Pintu Surga
Ada tujuh kunci (otoritas) untuk membuka pintu Kerajaan Sorga dan mengalami
perjumpaan dengan Tuhan.

1. Kuasa Darah Yesus


Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan
yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri. (Ibrani 10:19-20)

Tuhan memanggil Musa dan memberikan blueprint tentang


Kerajaan Sorga. Musa diberikan satu petunjuk untuk membangun
kemah suci (tabernakel) yang dipisah menjadi tiga ruangan.
Halaman, ruang kudus dan ruang maha kudus. Di pelataran ada
beberapa benda. Ada mezbah bakaran, kolam pembasuhan. Dalam
ruang kudus ada tiga perkakas. Ada meja roti pertunjukan, ada kaki
dian lambang dari karunia-karunia Roh Kudus dan kemudian ada
mezbah ukupan (mezbah dupa). Namun dalam ruang maha kudus
ada tabut perjanjian Allah yaitu lambang kehadiran Allah, dimana
Allah akan berbicara kepada manusia di situ. Itu adalah tempat
kediaman Tuhan. Di catat dalam peraturan umat Israel tidak boleh
ada orang masuk dalam ruang maha kudus kecuali Imam Besar dan
itu pun hanya boleh satu tahun sekali pada waktu hari raya Yom
Kippur. Imam Besar pada waktu perayaan itu masuk menghadap
Tuhan di ruang maha kudus. Ada peraturan kalau Imam Besar
masuk ke ruang maha kudus dalam keadaan tidak kudus, dia akan
mati. Tetapi kalau kudus, masuk ruang maha kudus, maka dia
harus membawa doa permohonan bangsa Israel kehadapan Tuhan.
Imam besar agung masuk dengan satu tujuan yakni dia membawa
doa dan permohonan dari negerinya dihadapan Tuhan.

Betapa susahnya pada waktu itu orang untuk bertemu dengan


Tuhan. Tetapi pada waktu Yesus menyerahkan dirinya di kayu
salib, dan Ia berkata, “Sudah genap”, tirai bait suci yang
membatasi Allah dengan manusia, tiba-tiba robek dari atas ke
bawah sehingga apa yang tidak boleh dilihat dahulu, kini terbuka.
Jalan menuju ke ruang maha kudus terbuka. Kalau dulu hanya
imam besar yang boleh masuk ke tempat maha kudus tapi sejak
kematian Yesus di kayu salib, jalan jadi terbuka. Dalam ayat 20
dikatakan, ‘Kristus telah membuat jalan yang baru dan yang hidup
bagi kita sehingga dengan penuh keberanian kita dapat
menghampiri Bapa di tempat maha kudus.’

Apa yang terjadi waktu bertemu Tuhan di tempat kudusNya?


Saudara akan bertemu dengan kedahsyatan dan kuasaNya. Anda
akan bertemu dengan anugerahnya yang akan mengubahkan
seluruh kehidupan kita. Kita khususnya dan gereja umumnya
belum sempurna. Tetapi kalau gereja ini mempunyai keberanian
masuk dan bertemu dengan Dia di tempat kudusNya, maka Tuhan
akan menyempurnakan gerejaNya dari hari ke sehari.
Baptisan adalah cara menerima kematian Yesus di kayu salib yang
membuka jalan untuk kita. Baptisan itu artinya kematian, kuburan.
Barangsiapa dibaptis, dia ikut dikuburkan, dipersatukan dalam
kematian Kristus dan dibangkitkan dengan kuasa Kristus. Mau
ketemu dengan Tuhan yang maha kuasa, ketemu dengan Dia di
tempat kudusNya, harus dibaptis. Apa yang terjadi waktu Yesus
dibaptis? Langit terbuka dan Roh Kudus turun atas Dia. Syarat
baptisan, bertobat dan memberi diri dibaptis. Setelah dibaptis, baru
diajar.

2. Manusia Baru
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak
dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan
matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala
perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia
baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk
memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib,
dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (Efesus 2:14-16)

Dosa membuat manusia terpisah dari Allah dan sesama. Dosa


mengakibatkan Adam dan Hawa saling mempersalahkan satu
dengan yang lainnya. Begitu umat Tuhan saling mempersalahkan
dan saling tuding, itu menunjukkan ada dosa diantara kita yang
menyebabkan manusia kehilangan persekutuan dengan manusia.
Hari-hari ini roh yang menguasai dunia adalah disunity / roh
perpecahan. Ini bukan waktunya lagi untuk saling menuding,
melainkan waktu untuk saling mengulurkan tangan karena Kristus
mati supaya kita unity dan tidak bertengkar. Kita mulai buka
tangan yang selebar-lebarnya, pintu maaf yang sebesar-besarnya.
Inilah karakter manusia baru.

Dan setelah Tuhan memper-satukan sesama manusia, tidak ada


kulit, ras, dan golongan lagi, maka manusia kemudian dipersatukan
dengan Allah. Manusia beroleh perdamaian dengan Tuhan.
Pertanyaannya, mungkinkah manusia bisa bersekutu dengan
Tuhan?

Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah


tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh
rohaniah. Seperti ada tertulis:

“Manusia pertama, Adam menjadi mahluk yang hidup, tetapi Adam yang akhir
menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang
rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.
Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua
berasal dari sorga.” (1 Korintus 15:44-47)
Ada Adam pertama, dan ada Adam kedua yaitu Kristus. Adam
pertama diciptakan dari debu tanah. Adam kedua bukan diciptakan
dari debu tanah tapi disebut ‘Man From Heaven’. Adam kedua
adalah Kristus yang adalah Allah itu sendiri. Kalau orang belum
menerima Kristus sebagai Tuhan dalam kehidupan-nya ia hanya
Adam yang pertama yaitu manusia yang diciptakan dari debu
tanah. Ada hukum debu kembali kepada debu (Kej 3:19). Mati
kembali menjadi debu. Dari kesia-siaan kembali kepada ke sia-
siaan. Tetapi Adam yang kedua, Adam yang rohani datang. Adam
yang kedua membangkitkan, melahirkan kita dari air dan roh. Ada
benih ilahi dalam kehidupan kita yang mengakibatkan kita tidak
bisa mati tetapi akan hidup kekal bersama-sama dengan Dia.

Manusia baru tidak berbuat dosa lagi karena kuasa dosa mati di
dalam Dia. Manusia baru lepas dari kuasa dosa.

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17-18)

Manusia jasmani kita yang terbuat dari debu, manusia alamiah kita
mati bersama dengan Kristus dan bangkit dalam kemuliaanNya.
Dosa tidak berkuasa atas kita, seisi keluarga dan gereja. Gereja
akan tampil suci, kudus dan penuh kemuliaan Tuhan. Manusia
baru yang akan bertemu dengan Tuhan karena darah dan daging
tidak dapat masuk dalam Kerajaan Allah. Selama tubuh alamiah
kita belum mati, kita tidak bisa bangkit. Yang dibangkitkan itu
adalah tubuh kemuliaan kita. Manusia rohani kita akan
dibangkitkan dan itu terjadi pada waktu kita menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat.

3. Kasih
Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh,
terutama karunia untuk bernubuat. (1 Korintus 14:1)

Kalau kita tidak mempunyai kasih, apapun yang dimiliki semuanya


tidak berguna. Segala pengetahuan, iman, bahkan berbahasa roh
sekalipun tanpa kasih, akan sia-sia. Bukannya orang yang berseru,
“Tuhan, Tuhan” akan masuk dalam Kerajaan Sorga tapi dia yang
mengeluarkan buah yang baik, melayani dengan penuh kasih.
Kasih itu adalah dasar.

Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. (1Korintus 8:3)

Tuhan mengenal orang yang mengasihi Dia karena kita


mempelaiNya. Jangan sampai Tuhan berkata, “Enyahlah engkau
pembuat kejahatan, Aku tidak kenal engkau” karena kehidupan
yang tanpa kasih ini.

4. Persembahan
Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah
segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau
akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”
(Matius 19:21)

Lebih berbahagia memberi daripada menerima, mengasihi


daripada dikasihi. Mengasihi identik dengan memberi. Gereja yang
sempurna adalah gereja yang memberi, bukan meminta. Alkitab
berkata,

“Hendaklah kamu sempurna sama seperti Bapamu sempurna.” (Matius 5:48).

Orang yang berbahagia adalah orang yang memberi. Waktu kita


memberi akan berbahagia. Makin banyak memberi makin
berbahagia. Matius 19:21 diatas berkata, “Pergi, juallah seluruh
hartamu maka engkau akan memperoleh kebahagiaan.”
“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku,
firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-
tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.”
(Maleakhi 3:10)

Ini adalah rahasia dalam memberi yaitu pemberian itu


membukakan tingkap-tingkap langit. Windows of heaven /
floodgates of heaven yang artinya adalah pintu atau jendela surga.
Persepuluhan bukan hanya berbicara uang. Waktu memberi
perpuluhan, Tuhan membukakan pintu surga dan mencurahkan
berkat berkelimpahan atas kita. Perpuluhan kunci membuka pintu
surga. Kalau surga isinya hanya uang, orang kaya tidak tertarik
sebab mereka memiliki banyak uang. Tetapi surga berbicara
mengenai damai sejahtera, kebenaran dan sukacita oleh Roh Kudus
serta kuasa (Roma 14:17). Damai tidak bisa dibeli. Hati yang
gembira adalah obat. Kesembuhan terus mengalir. Salomo
mempunyai segalanya tetapi tidak mempunyai damai. Kalau
Saudara mempunyai damai, Saudara akan puas dan tidak akan
terpengaruh dengan godaan dunia ini. Bawalah persepuluhan,
maka damai Tuhan akan memenuhi hidup kita. Jika kita tidak
bayar perpuluhan maka kita akan rugi besar.

5. Unity
“Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini
sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh
BapaKu yang di sorga.” (Matius 18:19)

Dua orang ‘in one accord’ / sepakat / unity, minta apa saja doa
akan dikabulkan. Suami istri jangan bertengkar (1Petrus 3:7-8).
Kalau bertengkar, doanya tidak akan dijawab. Kalau suami istri
mengasihi Tuhan rumah tangga pun akan damai sejahtera.

6. Aniaya
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan
kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria
dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Rasul 1:8)

Kata saksi berasal dari kata martir. Yesus menjadi martir, dianggap
penjahat nomor satu pada masanya, sehingga orang lebih memilih
Barabas daripada membebaskanNya.

Stefanus dianiaya, dilempar dengan batu sampai mati (Kisah Rasul


7:55-56). Tetapi ia melihat surga terbuka dan terlihat Yesus berdiri
menyambut . Bagi martir, berbahagialah karena Tuhan akan
memberikan penghormatan yang seperti ini.

7. Doa, Pujian dan Penyembahan


“Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku
menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan
penyakit sampar di antara umatKu, dan umatKu, yang atasnya namaKu disebut,
merendahkan diri, berdoa dan mencari wajahKu, lalu berbalik dari jalan-
jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni
dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.” (2 Tawarikh 7:13-14)

Dalam bahasa aslinya ‘surga’ adalah ‘HASHAAMAYIM’, yaitu


Surga tempat kediaman Tuhan. “...dan umatKu yang atasnya
namaKu disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajahKu,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan
mendengar dari surga dan mengampuni dosa mereka.” Waktu
pintu surga tertutup, langit menutup berkatnya dan kesusahan
melanda negeri.

Di dalam Surga terdapat air, dan hujan (Ayub 38:29, Yesaya


55:10, Mazmur 147:16-17). Air melambangkan berkat Tuhan.
Dalam Yesaya 55:10 dikatakan seperti hujan yang turun ke atas
bumi yang tidak pernah kembali. Air, hujan masuk ke dalam tanah
dan memberikan pertumbuhan kepada setiap benih yang ada, air
tidak pernah kembali dengan sia-sia. Ketika pintu surga terbuka,
maka hujan awal dan hujan akhir turun atas negeri ini. Hujan awal
dan hujan akhir turun. Hujan awal dan hujan akhir berbicara
tentang lawatan Allah dan berkat Tuhan. Waktu pintu surga
dibuka, gereja mau berdoa memuji dan menyembah Tuhan,
perkara dari surga turun atas negeri kita dan kutuk akan berhenti.
Keterpurukan akan berhenti. Karena kalau Tuhan melawat, ada
berkat yang berkelimpahan di situ. Padang gurun Tuhan ubahkan
menjadi taman yang permai. Selama 40 tahun Tuhan memelihara
umatNya dipadang gurun, gua singa adalah akhir dari orang-orang
yang hidup di jaman Daniel. Tetapi gua singa menjadi tempat yang
sangat indah bagi Daniel karena Tuhan ubahkan yang tidak baik
menjadi baik. Lembah air mata adalah suatu tempat yang bagi
setiap orang ingin dihindari. Pemazmur masuk lembah air mata,
mengubahkan-nya menjadi mata air, karena ada Tuhan disitu.
Sekalipun kita masuk dalam lembah bayang-bayang air mata tidak
akan takut karena tongkat dan gadanya menyertai kita. Tuhan
menyediakan hidangan dihadapan lawan kita dan piala kita akan
penuh melimpah. Dimanapun kita berada kalau pintu surga
terbuka, kita akan merasa aman.

Pakai setiap kunci untuk membuka dan mendatangkan berkat Tuhan. Surga tidak hanya
punya satu pintu tetapi dikatakan windows of heaven. Masuk dan buka. Kita punya
tujuan datang pada Tuhan, kita mulai membawakan negeri ini dihadapan Tuhan. Kapan
Engkau akan memulihkan negeri ini? Kapan kami melihat setiap lutut bertelut dan setiap
lidah mengaku? Kapan kita bisa melihat kerajaanMu ditegakkan di Indonesia?
KemuliaanMu seperti air menutupi lautan. Kita berdoa, “Tuhan Engkau berjanji akan
membukakan pintu surga dan mencurahkan berkatMu berlimpah-limpah kepada setiap
orang tua muda, besar kecil, laki-laki perempuan. Kita berdoa semuanya dipenuhi Roh
Kudus. Kita berdoa mengangkat beban negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai