Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TEOLOGI PERJANJIAN LAMA 2

“PEMANGGILAN ALLAH TERHADAP ABRAHAM DALAM


KEJADIAN 12:1-9”

DISUSUN OLEH:

NAMA : Hasni

KELAS : C Teologi Kristen

NIRM : 2020164575

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKN) TORAJA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kata Kejadian merupakan terjemahan dari istilah Inggris
Genesis yang diambil dari bahasa Yunani melalui bahasa Latin. Di
dalam Septuaginta (LXX) kata ini merupakan superskripsi kitab yang
pertama dalam Alkitab. Kata ini berarti “Asal-Usul, sumber, atau
menciptakan”. Kata Ibrani bͤreshith yang diterjemahkan dengan “pada
mulanya” merupakan kata pertama dalam Alkitab bahasa Ibrani. Kata
ini sering kali diapakai untuk Kitab Kejadian.
Kejadian merupakan kitab yang mengisahkan aneka
permulaan. Kitab ini menyajikan kisah yang megah tentang
permulaan segala sesuatu yang dijadikan ada oleh sang Khalik. Kitab
ini menjawab pertanyaan pertanyaan manusia mengenai asal usul
dunia, tanaman, hewan dan umat manusia. Kitab ini mengisahkan
penetapan lembaga keluarga, asal mula dosa, penganugerahan
penyataan ilahi, pertumbuhan dan perkembangan bangsa manusia
dan awal rencana Allah untuk menyediakan penebusan melalui umat
pilihan-Nya. Kitab ini menyajikan dan mengilustrasikan kebenaran-
kebenaran abadi, dan kitab ini memecahkan sejumlah teka-teki,
rahasia, dan situasi membingungkan dari segi kehendak Allah bagi
umat-Nya. Dengan bahasa yang jernih dan penuh makna, penulis dari
kitab ini mengemukakan berbagai rencana dan maksud Allah yang
telah dinyatakan-Nya disamping keajaiban-keajaiban tindakan-Nya
terhadap manusia.
Kitab Kejadian dapat mengarahkan pembaca ke saat yang
penting dari penciptaan ketika Khalik yang Maha Kuasa bersabda
menjadikan berbagai keajaiban tak tersaingi berupa matahari, bulan,
bintang, planet, galaksi, tanaman, dan makhluk-makhluk hidup serta
satu orang yang Ia ciptakan sesuai dengan gambar-Nya. Didalam lima
puluh pasal ini, penulis mengisahkan bagaimana dosa merayap
muncul dengan pasti dan tanpa ampun untuk mendatangkan
kehancuran dan maut, memperlihatkan bagaimana kejahatan manusia
yang bertumpuk menghasilkan kehancuran yang hampir
memunahkan kehidupan manusia. Selanjutnya mengisahkan tentang
pertumbuhan umat yang baru dengan karier yang mempesona dari
Abraham, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya. Dan kitab ini diakhiri
dengan kematian Yusuf di Mesir.1
Dan dalam Kejadian 12:1-9 memberikan penjelasan mengenai
keterpanggilan Abraham sebagai sebuah dasar dan ketentuan bagsa
Israel dalam poisinya sebagai bangsa dan sebagai jemaat. Dengan
terpanggilnya Abraham, bangsa dan jemaat bisa tergabung dan
dipersatukan. Dalam pasal ini secara khusus fokus kepada riwayat
satu individu, yaitu Abraham dan keturunannya. Allah tidak akan
menghancurkan ciptaan-Nya. Tetapi Ia mulai bekerja melalui satu
orang pilihan-Nya, dan satu bangsa pilihan-Nya untuk memperbarui
dunia.2
Dalam Kejadian 12:1-9 menjelaskan tentang pemanggilan
Abraham untuk meninggalkan tanah leluhurnya dan pergi ke negeri
yang akan ditunjukkan Allah kepadanya. Disana Tuhan akan
melindungi dan memberkatinya. Kejadian 12:1-3 adalah berita
tentang pemanggilan Abraham serta janji-janji Tuhan yang akan
diterima oleh Abraham. Kejadian 12:4-9 adalah jawaban atau respon
Abraham terhadap panggilan Tuhan. Abraham berangkat sesuai
firman Tuhan dan meninggalkan sanak keluarganya ke negeri yang
ditunjukkan Allah kepadanya. Dengan terpanggilnya Abraham dari

1
Charles F. Pfeiffer, Tafsiran Alkitab Volume 1Perjanjian Lama: Kejadian- Ester,
(Malang : Gandum Mas, 2014), hlm 21-22.
2
Sandy Lane West, Handbook to the Bible, (Bandung : Kalam Hidup, 2015), hlm 144.
tengah-tengah sanak saudara dan bangsanya menjadi dasar atau awal
kehidupan bangsa Israel menjadi sebuah bangsa yang besar dan
sekaligus bangsa pilihan Tuhan.
Panggilan Allah kepada Abraham terjadi setelah peristiwa
menara Babel yang membuat manusia diserakkan ke seluruh bumi
(Kej.11). Bagai embun di padang gurun, panggilan Allah kepada
Abraham merupakan anugerah keselamatan di tengah hukuman.
Abraham yang menerima panggilan penting ini harus menanggapinya
secara positif. Pangilan Allah yang dinyatakan kepada Abram (yang
kemudian dinamakan Abraham Kej. 17:5) sebagai seorang pribadi
namun dampaknya meliputi semua kaum di muka bumi ini, dimana
tampak di dalamnya bagaimana sifat panggilan Allah itu terhadapnya,
yakni berifat Pribadi, Perpisahan dan Perjanjian .3
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
Bagaimana proses keterpanggilan Abraham oleh Tuhan ?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui bagaimana proses keterpanggilan Abraham oleh
Tuhan.

3
Kasiatin Widianto, M.Th, Sifat Panggilan Allah: Studi Terhadap Panggilan Allah
Kepada Abraham Dalam Kejadian 12:1-4, dalam KerussoVol 2 (Surabaya: Sekolah Tinggi Injili
Indonesia Surabaya, 2017) hal 1.
BAB II

PEMBAHSAN

A. GAMBARAN UMUM KITAB KEJADIAN


1. Penilis Kitab
Secara teknis, Kitab Kejadian adalah sebuah kitab tanpa nama
yang artinya tidak satu bagian pun dalam isinya menyebut siapa
penulisnya. Namun demikian, diperlukan usaha untuk pencarian
penulisnya dengan mengikutsertakan keseluruhan Pentateukh,
karena kelima kitab pertama Perjanjian Lama menampilkan diri
sebagai suatu kesatuan yang padu.4
Kitab ini merupakan kitab pertama dari Pentateukh yang oleh
Alkitab maupun tradisi dikaitkan dengan Musa. Sulit untuk
menemukan seorang tokoh disepanjang sejarah Israel yang lebih
memenuhi syarat untuk menulis kitab ini. Terlatih dalam segala
hikmat orang Mesir (Kis. 7:22), Musa oleh Tuhan dipersiapkan
untuk memahami berbagai catatan, tulisan dan kisah lisan yang
ada pada saat itu. Sebagai seorang nabi yang kepadanya diberikan
kehormatan luar biasa untuk dapat bersekutu selama beberapa
jam dengan Allah di Sinai, Musa cukup dibekali untuk mencatat
bagi semua orang gambaran Tuhan tentang kegiatan-Nya
sepanjang zaman.5
2. Garis Besar Kitab Kejadian
1. Riwayat Umat Manusia (1:1-11:30)
1:1-2:3 Penciptaan dunia
2:4-25 Penciptaan laki-laki dan perempuan
3:1-24 Kejatuhan manusia
4:1-26 Riwayat Kain dan Habel

4
Tremper Longman III, Panorama Kejadian Awal Mula Sejarah, (Jakarta: Scripture
Union Indonesia), hlm 50.
5
Ibid, Tafsiran Alkitab Volume 1Perjanjian Lama: Kejadian- Ester, hlm 23.
5:1-32 Ringkasan sejarah Adam-Nuh
6:1-9:28 Riwayat Nuh
10:1-32 Keluarga Nuh
11:1-9 Menara Babel
11:10-30 Ringkasan sejarah Sem-Abram
2. Riwayat Abraham (11:31-25:18)
11:31-12:9 Abraham memulai perjalanannya
12:10-20 Abraham menghadapi kelaparan
13:1-18 Abraham berpisah dengan Lot
14:1-24 Abraham selamatkan Lot
15:1-21 Abraham bertemu dengan Allah
16:1-16 Abraham mendapat seorang anak laki-laki
17:1-27 Abraham bertemu lagi dengan Allah
18:1-19:38 Abraham menerima tiga pengunjung sorgawi
20:1-18 Abraham berbohong kepada Abimelekh
21:1-7 Abraham mendapat seorang anak laki-laki
21:8-34 Abraham menghadapi berbagai masalah
22:1-24 Abraham menghadapi ujian berat
23:1-20 Abraham mengubur isterinya
24:1-67 Abraham merencakan hari depannya
3. Riwayat Ishak (25:19-27:40)
25:19-4 Ishak mendapat dua anak laki-laki
26:1-35 Ishak menghadapi masalah
27:1-40 Ishak ditipu
4. Riwayat Yakub (27:41-37:1)
27:41-28:9 Yakub bergegas meninggalkan kampung
28:10-22 halamannya
29:1-31:55 Yakub bertemu Allah di Betel
32:1-33:20 Yakub bekerja pada Laban
34:1-31 Yakub akhirnya pulang ke rumah
35:1-21 Yakub berselisih dengan Sikhem
35:22-37:1 Yakub bertemu Allah di Betel
5. Riwayat Yusuf (37:2-50:26)
37:2-11 Yusuf dan mimpi kanak-kanakya
37:12-36 Yusuf dan saudara-saudaranya
38:1-30 Yehuda dan Tamar
39:1-40:23 Yusuf dipenjara dengan tidak adil
41: 1-57 Yusuf dan pembebasannya dengan cara tak
terduga
42:1-45:28 Yusuf dan saudara-saudaranya yang kekurangan
46:1-50:3 Yusuf dan ayahnya
50:4-26 Yusuf dan hari-hari akhir hidupnya.6
B. BAGIAN BIOGRAFIS
Abraham adalah satu individu yang menunjukkan kehidupan
orang beriman. Ia adalah contoh terbaik dari iman yang hidup. Melalui
Abraham, kita dapat melihat orang yang maju karena iman, senantiasa
berharap kepada pimpinan Allah, percaya akan janji-janji Allah,
mewarisi pemberkatan Allah, mengalami ujian yang serba berat dan
kendati terkadang jatuh, dihisabkan benar oleh sebab iman, serta
disebut sebagai sahabat Allah.7
Panggilan dan pemberkatan Abraham merupakan suatu
perkembangan baru yang radikal. Disini Allah berkarya dalam sejarah
untuk memulai serangkaian peristiwa yang akan menjembatani
jurang yang telah diakibatkan oleh dosa antara Dia dan ciptaan-Nya. 8
Tuhan mulai bekerja melalui satu orang sebagai pendiri satu bangsa
yang akan menyalurkan berkat Tuhan kepada semua manusia.

6
Dra. Retnawaty Rimba, Intisari Alkitab Perjanjian Lama,(Jakarta: Scrupture Union
Indonesia, 2016), hlm 21-22.
7
J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab 1 Kejadian- Ester,(Jakarta: YKBK,2012), hlm
66.
8
W.S. Lasor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama . (Jakarta: Gunung
Mulia, 2004) hlm137.
Abraham adalah sosok yang terkenal karena imannya, dia juga belajar
bagaimana tetap percaya kepada Tuhan tentang pelaksanaan hal-hal
yang mustahil bagi manusia.9
C. PEMANGGILAN ABRAHAM
Tujuan utama Allah dalam memilih Abraham atau Israel adalah
untuk menjadikannnya berkat, terang, dan saksi kepada seluruh dunia
mengenai Allah yang benar sehingga setiap orang dapat datang
kepada a saving knowledge tentang Tuhan yang hidup dan yang
mengasihi. Tujuan dari rencana Alah adalan selalu mengundang setiap
orang kepada keselamatan. Panggilan Allah kepada Abram dan
keturunannya dan kepada umat-Nya di Perjanjian Lama adalah untuk
bermisi, yaitu agar seluruh bumi diselamatkan, dan keluar dari
kegelapan dan berpaling menuju terang yang ada pada Allah Israel.
Perjanjian Lama menguraikan dengan jelas berbagai aspek misi: baik
secara universal, eskatologi, maupun masa depan mesianis yang
merupakan penggenapan tujuan misi dalam Perjanjian Lama. Di
Kejadian, Allah telah menyatakan perbuatan-perbuatan-Nya terhadap
alam semesta: Allah menciptakan langit dan bumi. Allah
menempatkan manusia di alam semesta. Penempatan ini merupakan
prasejarah, bukan saja kepada Israel, tetapi juga kepada umat
manusia. Penempatan manusia di alam semesta, tidak saja menjadi
prasejarah baik Israel dan non-Israel tentang keselamatan, tetapi juga
telah menjadi prasejarah rusaknya moral manusia. Dan situasi inilah
yang melatarbelakangi pemanggilan Abram. Tujuan Israel dipilih agar
nama Tuhan/YHWH dikenal oleh seluruh bangsa-bangsa.10
D. STRUKTUR KITAB KEJADIAN 12:1-9
Pemanggilan Abraham dapat dibagi atas tiga bagian yaitu,
Firman dan janji Tuhan kepada Abraham (ayat 1-3), Abraham
9
Denis Green, Pembimbing Pada Pengantar Perjanjian Lama, (Malang: Gandum Mas,
2012) hlm 49.
10
Rasmalem Raya, Memahami Signifikasi Misi Dalam Perkanjian Lama, dalam Gracia
Deo,Vol 2 (Sumatera Utara: Sekolah Tinggi Teologi Babtis Medan, 2019) hlm 30.
menuruti Firman Tuhan (ayat 4-6), dan perjalanan Abraham (ayat 7-
9). Dalam ayat 1 mengisahkan tentang Abraham diperintahkan untuk
meninggalkan negeri dan sanak saudaranya. Disini Abraham dipaksa
untuk meninggalkan tanah kelahiran dan keluarganya. Dalam ayat 2-3
Allah membuat perjanjian dengan Abraham yaitu mengenai janji
tanah, janji keturunan, dan janji berkat.
Dalam ayat 4-6, Abraham merespon panggilan Tuhan. Ia
berangkat dari tanah kelahirannya beserta Sarai isterinya, Lot
keponakannya, dan segala harta benda yang dimilikinya yang ia
peroleh di Haran. Abraham melalui tanah Kanaan dan tiba di suatu
tempat dekat Shikem, yaitu pohon terbantin di More.
Pada ayat 7, Tuhan kembali menampakkan diri dan berfirman
kepada Abraham, dan Abraham mendirikan mezbah bagi Tuhan. Ayat
8 Abraham melanjutkan perjalanannya dari More ke sebelah Timur
Betel, dan ia kembali mendirikan mezbah serta memanggil nama
Tuhan. Dan pada ayat 9, Abraham kembali melanjutkan perjalanannya
dan makin jauh dari tanah Negeb. Adapun kerangka Kejadian 12:1-9
adalah sebagai berikut :
1. Firman dan janji Tuhan kepada Abraham (ayat 1-3)
a. Tuhan berfirman kepada Abraham (ayat 1)
b. Janji Allah kepada Abraham mengenai janji keturunan, janji
tanah, dan janji berkat (ayat 2)
c. Allah memberkati dan melindungi Abraham (ayat 3)
2. Abram menuruti Firman Tuhan (ayat 4-6)
a. Abraham melakukan apa yang difirmankan Allah kepadanya
(ayat 4a)
b. Lot ikut bersama Abraham (ayat 4b)
c. Abraham membawa Sarai isterinya, keluarganya, dan segala
harta bendanya (ayat 5)
d. Abraham tiba di Sikhem (ayat 6)
3. Perjalanan Abram (ayat 7-9)
a. Tuhan menampakkan diri dan berfirman kepada Abraham,
Abraham mendirikan mezbah (ayat 7)
b. Abraham mendirikan mezbah dan memanggil nama Tuhan
(ayat 8)
c. Abraham berangkat ke tanah Negeb (ayat 9)
E. ANALISIS TAFSIR KITAB KEJADIAN 12:1-9
1. Firman dan janji Tuhan kepada Abraham (ayat 1-3)
Allah berfirman kepada Abraham di tanah dimana ia menetap
bersama ayah, isteri, dan sanak saudaranya. Tempat itu bernama
Haran. Abraham diperintahkan oleh Allah untuk meninggalkan
tanah leluhur dan keluarganya menuju tempat yang akan
ditunjukan kepadanya, dengan janji bahwa Tuhan akan
membuatnya menjadi bangsa yang besar, membuat namanya
masyur, dan memberkati dia. Abraham melakukan perintah Allah
walaupun ia tidak tahu kemana ia akan pergi.
a. Tuhan berfirman kepada Abraham (ayat 1)
Berfirmanlah Tuhan kepada Abraham: kata yang pertama
dalam ayat ini adalah “berfirmanlah”. Itu bukan usaha dan
kebijaksanaan Abraham, melainkan rencana dan tindakan
Allah yang disampaikan kepada manusia. Abraham adalah
tokoh yang istimewa dalam Alkitab, karena keselamatan
dijanjikan kepadanya. Abraham dituntut penyangkalan dan
pemutusan segala ikatan kaum keluarga, sanak-saudara, dan
kebangsaan, yaitu segala ikatan dan nilai yang ada di dalam
hidupnya karena kelahiran. Kenyataan ini bukan hanya
dipersiapkan atau didasarkan atas sesuatu dalam kehidupan
Abraham sendiri, melainkan berdasarkan dan pemilihan oleh
Allah. Panggilan Allah pada satu pihak adalah suatu panggilan
negatif karena meninggalkan, memisahkan, menceraikan,
mengasingkan, dan menyangkal diri ikatan-ikatan dan tertinggi
dan agung bagi setiap manusia karena sebuah kelahiran.
Kehidupan Abraham tidak lagi ditemukan, dibentuk, dan
ditetapkan oleh asal-usul dan susunan masyarakat dan
marganya, melainkan semata-mata oleh firman dan panggilan
Allahnya, semesta alam. Abraham dipanggil meninggalkan
keluarganya, yaitu menyangkal, tidak mendengarkan, dan tidak
mematuhi ikatan darah, tetapi mematuhi suara Allah. Dengan
ini Abraham dilepaskan dari segala urusan yang berkaitan
dengan ikatan darah, dan diserahkan serta dipautkan kepada
panggilan Allah. Sebagai pengganti negeri asalnya, maka Allah
menjanjikan kepadanya negeri yang baru. Abraham tidak
diberitahu kemana arah perjalanannya, walaupun demikian ia
tetap percaya akan rencana Allah.
b. Janji Allah kepada Abraham mengenai janji keturunan, janji
tanah, dan janji berkat (ayat 2)
Keberangkatan. Abraham diberi tiga karunia oleh Allah,
pertama: ia akan menjadi bangsa yang besar. Orang yang
isterinya mandul, yang tidak punya harapan lagi akan
keturunan, dijanjikan keturunan yang besar. Yang
ditinggalkannya (sanak-saudara) diberi Allah kepadanya
secara baru (keturunan). Kebebasan yang dirindukan
masyarakat Babel diberikan kepada Abraham. Dalam
perjanjian Lama isi berkat Allah sangat dekat berhubungan
dengan keturunan. Kedua: Allah memberkati Abraham.
Abraham sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya.
Abraham bukan hanya menerima harta kekayaan, tetapi ia juga
dijadikan berkat. Ketiga: Allah akan membuat nama Abraham
menjadi masyur. Ia menjadi orang yang mempunyai nama baik,
dan masyur. Orang yang ternama dan berpengaruh bagi orang
lain. Abraham akan menjadi seorang tokoh yang ditiru oleh
banyak orang dan yang akan mempengaruhi banyak bangsa.
c. Allah memberkati dan melindungi Abraham (ayat 3)
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau:
Abraham akan dikenali oleh semua orang dan mengakui berkat
dan keselamatan yang dari Allah. Banyak orang akan menerima
baik dan menyambut Abraham sebagai pembawa berkat
(keselamatan). Dan mengutuk orang-orang yang mengutuk
engkau: ada juga orang yang tidak menerima baik Abraham.
Bukan seluruh kemanusiaan akan mengambil alih program dan
rencana keselamatan yang dari Allah melainkan menolaknya
secara keras. Kehendak Allah untuk menyelamatkan adalah
seluas manusia seisi dunia, tetapi masih ada juga sejumlah
manusia dengan hebat melawan dan tidak mengambil-alih
jalan keselamatan yang dari Allah, yaitu tidak mengikuti
Abraham dan tidak mau dipengaruhi olehnya.
2. Abram menuruti Firman Tuhan (ayat 4-6)
Abraham meresponi akan panggilan Tuhan. Ia memisahkan diri
dari segala hubungan da Nrah (keturunan/asal-usul), dan tanah
air (adat istiadat dan kebudayaan) adalah jawaban Abraham atas
perkataan Allah. Ia berangkat bersama dengan isterinya Sarai dan
Lot keponakannya, serta segala harta benda yang ia peroleh di
Haran. Hanya dengan pertolongan Tuhan dan ketaatannya
sehingga ia bisa melakukan perjalanan ini dengan baik, walaupun
ia belum mengetahui kemana ia harus pergi. Ia menyerahkan diri
kepada panggilan dan bimbingan Allah.
a. Abraham melakukan apa yang difirmankan Allah kepadanya
(ayat 4a)
Lalu pergilah Abraham seperti yang difirmankan Tuhan
kepadanya : yaitu firman dan panggilan Allah yang dituruti oleh
segala kuasa semesta alam yang ditolak dan diabaikan oleh
manusia. Dan untuk pertama kalinya seorang manusia
(Abraham) tidak menolaknya, melainkan ia menaati dan
mematuhinya dengan segera. Dengan adanya fenomena ini
membuat manusia yang berada dalam pendurhakaan terhadap
penciptanya mulai kembali sadar dan tunduk terhadap
keTuhanan Sang Pencipta dengan perantaraan satu orang yang
bernama Abraham. Manusia mengalami pemulihan kembali
dengan Allahnya. Abraham mematuhi dan mentaati panggilan
Allah tanpa bersungut-sungut, bertanya, menunda atau
menunggu, dan tanpa jaminan, kecuali janji Allah kepadanya.
Ini adalah bukti ketaatan dan kepatuhan Abraham kepada
Allah.
b. Lot ikut bersama Abraham (ayat 4b)
Dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia;Abraham berumur
tujuh puluh lima tahun ketika berangkat dari Haran. Dalam
pemanggilan Abraham ini, Lot tidak ikut terpanggil, tetapi ia
berangkat berpetualang bersama Abraham. Lot berperan
sebagai pengikut dan ia juga mendapat berkat dari Allah.
Abraham melakukan perjalan di usi yang sudah tua. Ia tidak
berangkat dengan semangat masa mudanya.
c. Abraham membawa Sarai isterinya, keluarganya,dan segala
harta bendanya (ayat 5). Abraham membawa Sarai isterinya,
Lot, dan harta bendanya. Abraham berangkat bersama isteri
dan keluarganya yang merupakan tanggung jawab Abraham.
Ini berarti bahwa semua yang ikut bersamanya menjadi
tanggungjawabnya. Mereka semua berangkat dari Haran
menuju tanah Kanaan. Tanah Kanaaan adalah tanah yang
dijanjikan Allah.
d. Abraham tiba di Sikhem (ayat 6)
Abraham melakukan perjalan dan sampai di suatu tempat
bernama Sikhem. Abraham berjalan melalui negeri itu:
Abraham tidak dapat langsung menduduki tanah yang
dijanjikan kepadanya, karena ia datang ditempat itu sebagai
seorang asing. Tanah itu tidak kosong, sehingga ia tidak dapat
mengisinya. Tanah itu didiami oleh orang Kanaan. Disini iman
dan ketaatan Abraham di uji karena ia tidak dapat dengan
mudah mendapatkan janji Allah. Abraham harus berjalan
dengan iman bukan dengan penglihatan. Tetapi firman Tuhan
kembali menyapa Abraham bahwa janji Allah masih tetap
berlaku. Abraham melanjutkan perjalan dan ia sampai di suatu
tempat dekat Sikhem, yakni pohon terbantin di More.
3. Perjalanan Abram (ayat 7-9)
Tuhan menampakkan diri kepada Abraham bahwa negeri ini akan
menjadi milik pusakamu. Ketika Tuhan menampakka diri kepada
Abraham itu adalah berita Wahyu. Setelah Tuhan menampakkan
diri-Nya kepada Abraham perjalanan Abraham masih terus
berlanjut sampai ke tanah Negeb. Di sana ada padang rumput bagi
kawanan kambing domba dan ternak lain yang dibawah dalam
pengembaraan. Abraham masih tetap melakukan perjalanan
sesuai dengan kehendak Tuhan.
a. Tuhan menampakka diri dan berfirman kepada Abraham,
Abraham mendirikan mezbah bagi Tuhan (ayat 7)
Ketika Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman :
itu adalah berita Wahyu biasa yang mengesahkan kesucian dan
keaslian salah satu tempat suci. Tuhan berjumpa dan
berfirman kepada Abraham bahwa Ia akan memberikan
tempat ini kepada keturunannya. Penyataan Allah ini bukanlah
sebuah pembukaan layar di depan salah satu tugu, melainkan
penyataan diri dengan perantaraan firman(janji atau
hukuman) yang akan berlangsung dan terwujud di dalam
sejarah. Janji Allah tidak hanya ditepati kepada Abraham,
melainkan kepada keturunannya,dan tanah itu akan menjadi
milik pusaka mereka. Wahyu itu semakin memperteguh iman
Abraham. Dan di tempat itu Abraham mendirikan mezbah bagi
Tuhan sebagai tanda bahwa Tuhan telah menampakkan diri
kepadanya. Penyataan diri Allah memberi dampak terhadap
peribadatan atau kebaktian. Dengan penyataan diri Allah
membuat Abraham hanya dapat menyerahkan diri kepada
Allah. Pembangunan mezbah adalah tanda penyerahan diri
atau kebaktian Abraham kepada Allah yang telah
memperkenalkan diri kepadanya. Abraham mendirikan sebuah
tanda nyata dari kepercayaannya yang tidak nampak. Abraham
membuka ibadat yang sejati dan menduduki tanah Kanaan
untuk Allah. Mezbah merupakan sebuah pendirian panji atau
penaikan sehelai bendera yang menyatakan bahwa seluruh
tanah itu milik Allah.
b. Abraham mendirikan mezbah dan memanggil nama Tuhan
(ayat 8)
Kemudian ia pindah dari situ ke pengunungan di sebelah timur
Betel. Ia mendirikan mezbah bagi Tuhan dan memanggil nama
Tuhan. Karena iman Abraham, ia tinggal dan berdiam di tanah
yang dijanjikan itu, seolah-olah sebagai seorang asing dan di
situ ia tinggan di sebuah kemah. Kemah adalah perumahan
orang pengembara yang tidak bertempat tinggal yang tetap
yang selalu dianggap dan diperlakukan sebagai orang asing,
penumpang, dan perantau. Abraham berkunjung ke Betel di
sebelah barat dan Ai di sebelah timur. Abraham mendirikan
mezbah bagi Tuhan. Mendirikan mezbah berarti memulai
ibadat dimuka umum, mereka memanggil nama Tuhan dalam
doa kepada Allah, berseru kepada Allah dengan memakai
nama-Nya. Semua itu dapat diartikan sebagai bentuk ucapan
syukur dan tanda terima kasih kepada Allah karena Ia selalu
melindungi Abraham dan keluarganya.
c. Abraham berangkat ke tanah Negeb (ayat 9)
Sesudah itu Abraham berangkat dan makin jauh ia berjalan ke
Tanah Negeb. Setelah Abraham mendirikam mezbah bagi
Tuhan, ia kembali melanjutkan perjalanan ke Tanah Negeb.
Tanah Negeb (neegeeb) adalah tempat kedudukan hadits-
hadits tentang Abraham. Panggilan Allah yang menuntut
pemisahan dan yang membawa berkat dan yang menciptakan
Israel sebagai pengantara berkat Allah itu; kepercayaan dan
ketaatan, doa dan ibadat sebagai respon atas panggilan Allah,
kesabaran dan hati yang bertekun dan bertekad. Abraham
adalah contoh dan teladan untuk Israel, sekaligus juga sebagai
contoh dari tindakan-tindakan Allah terhadap dia daripada
contoh dari kelakuan manusia.11
F. IMPLIKASI
Langkah pertama dalam memenuhi sebuah panggilan
pelayanan atau perjalanan sesuai kehendak Tuhan adalah penyataan
diri Allah dan firman-Nya kepada orang pilihannya. Terkadang
perintah atau firman yang disampaikan kepada seseorang atau sosok
pilihan Tuhan mustahil untuk dilakukan, tetapi karena iman, ketaatan,
dan ketekunannya sehingga ia dapat menjalani semua itu, dan
mendapatkan hasil yang baik. Perjumpaan dengan Tuhan akan
menolong seseorang (orang pilihan) untuk mengenal Tuhan secara
pribadi dan benar, serta akan menjamin bahwa dirinya akan
memenuhi panggilan Tuhan yang telah diterimanya. Perjumpaan
dengan Tuhan ditandai dengan pengakuan terhadap kemahakuasaan,

11
Dr. Walter Lempp, Tafsiran Alkitab Kitab Kejadian 12:4-25:18, (Jakarta:Gunung
Mulia, 2003) hlm 21-34.
dan kekudusan Tuhan disertai dengan penyerahan diri sepenuhnya
kepada kuasa dan kehendak Tuhan. Berikut ini adalah beberapa
implikasi penting dari Kitab Kejadian 12:1-9 :
a. Penyataan diri Allah
Melalui tindakan-tindakan-Nya dalam mengatur sejarah
manusia, baik orang pilihan-Nya dan bangsa piliha-Nya. Ia
menggunakan cara yang luar biasa dengan cara pemanggilan
seorang hamba yaitu Abraham. Untuk melakukan suatu perjalanan
dengan mengorbankan tanah leluhurnya untuk mendapatkan
Tanah Perjanjian menjadi milik pusaka mereka.
Melalui nama-Nya “Yahweh”. Nama ini menekankan sifat Allah
sebagai Tuhan yang aktif dan tidak jauh dari manusia. Sifat-sifat
Allah yang lain yang berhubungan dengan kenyataan nama
Yahweh termasuk kekudusan, kemahakuasaan, dan kasih setianya.
b. Pengajaran tentang panggilan Allah
Diumur tujuh puluh lima tahun Abraham dipanggil oleh Tuhan.
Keterpanggilan Abraham ini pasti memiliki tujuan. Abraham
dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi bangsa pilihan Tuhan, juga
menjadi bapa semua orang yang percaya kepada Allah, bapa segala
orang beriman
Dalam pemanggilan ini, Allah memberikan janji kepada
Abraham yaitu janji keturunan, janji tanah (Tanah Kanaan), janji
berkat dan nama yang besar. Tuhan mempunyai misi yang luar
biasa dalam pemilihan bangsa Israel dan keterpanggilan Abraham.
c. Respon seorang hamba
Abraham meresponi akan firman Tuhan yang disampaikan
kepadanya. Ia melakukan perintah Tuhan dengan taat dan setia.
Walaupun Tuhan tidak langsung memberikan janji-Nya, ia tetap
setia dan taat kepada Tuhan karena ia percaya Tuhan akan
memberikan apa yang menjadi miliknya. Abraham tetap bertekun
dalan perjalanannya kerena ia selalu bersandar pada Tuhan dan
Tuhan selalu menolongnya sesuai dengan janji-Nya. Apa yang
diperoleh Abraham adalah buah ketekunan dari seorang hamba.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam memenuhi sebuah panggilan pelayanan atau perjalanan
sesuai kehendak Tuhan adalah penyataan diri Allah dan firman-Nya
kepada orang pilihannya. Biasanya perintah atau firman yang
disampaikan kepada seorang pilihan Tuhan mustahil untuk dilakukan,
tetapi karena iman, ketaatan, dan ketekunan yang dimilikinya,
sehingga dapat menjalani semua itu, dan mendapatkan hasil yang
baik. Seperti proses pemanggilan Allah terhadap Abraham dari
negerinya dan dari sanak saudaranya adalah cara Tuhan untuk
menyalurkan berkat-Nya kepada semua umat manusia. Tuhan
memilih Abraham, karena ia adalah pribadi yang taat dan memiliki
iman yang baik kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai