Anda di halaman 1dari 3

Tuhan Berkenan Memberkati

Mazmur 132:15-18
Saya ingin mengawali renungan ini dengan memahami dulu apa
artinya ziarah? Dalam konteks masa kini, ziarah seakan-akan berarti
kunjungan ke pemakaman. Tetapi Nyanyian ziarah dalam kitab
mazmur sama sekali tidak ada kaitan dengan kematian atau
pemakaman.
Bagian Alkitab yang kita baca tadi adalah salah satu diantara 15
Nyanyian ziarah. Nyanyian ziarah adalah Mazmu 120 s/d Maz 134,
yang dalam bahasa Inggris disebut "Songs of Ascents" (yaitu
"Nyanyian Pendakian" atau anak-anak tangga). Mazmur-mazmur
ini dikumpulkan untuk memperingati janji tuahn atas
penyertaanNya bagi bangsa itu (2Raj 20:6-10, Yes 38:5-8). Banyak
orang percaya bahwa frasa "Nyanyian Pendakian" mengacu kepada
mazmur-mazmur yang dinyanyikan orang Yahudi bersama-sama
manakala mereka "naik" ke Yerusalem sebagai peziarah untuk
merayakan hari raya kudus mereka.
Empat mazmur (122, 124, 131 dan 133) menurut catatan di teksnya
digubah oleh Daud, dan satu (Mazmur 127) oleh Salomo, yang
lainnya tidak dicatat penggubahnya.
Sebutan ini berasal dari kebiasaan menyanyikan sejumlah mazmur
ini ketika orang-orang mendaki ke Yerusalem dari berbagai tempat
untuk berziarah dan beribadah pada tiga Hari Raya Agung sesuai
aturan Taurat (Ulangan 16:16) atau nyanyian para imam ketika
mereka menapaki 15 tangga naik untuk melayani di Bait Allah.
[1]

Memberi karena kasih atau untuk mengusir?
Dalam hubungan antar sesama, kepada siapa dan kapan waktu yang
pas untuk mengungkapkan perasaan? Mungkin anda sepakat bahwa
curhat itu tergantung situasi dan kondisi. Kita tentu tidak akan
curhat kepada orang yang tidak kita kenal atau dalam kondisi yang
ricuh. Ungkapan perasaan hanya bisa terjadi jika kita mempunyai
kedekatan dengan orang yang menjadi mitra komunikasi kita, dan
pada momen yang pas. Seorang pengemis atau pengamen tidak
akan datang kepada sahabatnya untuk mendapatkan sedekah. Ia
akan bernyanyi dihadapan siapa saja atau mengulurkan tangan
untuk mendapatkan sepeser uang. Dan kalau kita didatangi oleh
pengemis atau pengamen lalu kita memberikan uang, maka
pemberian kita itu adalah agar dia segera pergi.
Tetapi jika anak kita datang kepada kita untuk meminta sesuatu,
anak kita datang mendekat dan meminta karena ia tahu bahwa kita
mengasihi dia, dan kemungkinan besar kit akan mengabulkan
permintaannya. Jika kita memberi, pemberian itu didasarkan atas
keikhlasan berdasarkan kasih. Tidak jarang pemberian kita ditimpali
dengan kecupan sayang atau ucapan: Thank you mama, thank you
papa. I love you.
Kalaupun permintaannya belum dapat dikabulkan karena sesuatu,
maka penolakan itu bukan atas dasar kebencian, tetapi kasih.
Mazmur adalah ungkapan-ungkapan syukur, pujian, curahan isi hati
kepada Tuhan karena si pemasmur merasa dekat dengan Tuhan.
Keakraban ini membuat pemasmur tidak ragu-ragu menyampaikan
isi hatinya. Mazmur 132 pun tidak terkecuali. Dalam nyanyian ziarah
yang kita baca malam ini sang pemasmur berekspresi dalam
keintiman hubungan emosional yang antara umat Israel dengan
Rajanya dan Tuhannya.
Isi nyanyian ziarah Maz 132
Mazmur 132 adalah ungkapan rasa cinta umat Israel kepada Raja
Daud. Dalam nyanyian ini umat Israel mengungkapkan kerinduan
atas bebeerapa hal :
1. Ungkapan syukur atas kediaman bagi yang Mahakuat dari
Yakub (ayat 4-5)
2. Doa bagi Daud, dan mengingatkan janji Tuhan untuk
menjadikan anak kandung Daud sebagai pewaris tahta Israel
(ayat 11)
3. Bersyukur atas berkat-berkat yang mereka peroleh dari
Tuhan, yang menjadikan Zion sebagai tempat kedudukan
Tuhan, serta kerinduan untuk membangun kediaman bagi
Tuhan (ayat 13-14)
4. Mengingatkan janji Tuhan untuk memberikan perbekalan
secara berlimpah kepada bangsa Israel (ayat 15)
5. Agar Tuhan memberikan kekuatan kepada bangsa Israel
untuk menaklukkan musuh-musuhnya. (ayat 18)
Kaitan ungkapan isi hati, pujian, dan permohonan bangsa
Israel dengan kehidupannya.
- Ungkapan syukur atas kediaman untuk Tuhan dan kediaman
bagi yang Mahakuat dari Yakub, kita tahu bahwa TUhan
telah mewujudkan janjinya untuk menjadikan keturunan
Abraham Ishak dan Yakub menjadi bangsa yang besar.
Alkitab mencatat bahwa dari kedua belas anak Yakub telah
bangkit sebuah bangsa yang besar. Sekalipun ketika dilanda
kelaparan Anak-menantu dan cucu-cucu Yakub hijrah ke
Mesi atas undangan Yusuf, Allah tetap menjadikan mereka
bangsa yang besar. Ketika pindah ke Mesir, Yakub dan
keluarga besarnya berjumlah 70an jiwa (Kej 46:27). Mereka
bersiam di daerah Gosyen yang subur sehingga mereka bisa
menjalankan pekerjaan sebagai penggembala. Ketika
mereka meninggalkan Mesir untuk pulang ke tanah
perjanjian (Kanaan), jumlah mereka 600.000 orang laki-laki.
Rincian jumlah orang berdasarkan suku-suku dapat dibaca
dalam kitab Bilangan.
- Doa bagi Daud, dan mengingatkan janji Tuhan untuk
menjadikan anak kandung Daud sebagai pewaris tahta
Israel, apa respon Tuhan? Tuhan berkenan ketika Daud
mengangkat anaknya Salomo dari istrinya Batsyeba untuk
naik tahta. Padahal ketika itu Adonia, anak Daud yang lebih
tua sudah lebih dulu memproklamirkan dirinya menjadi
raja. Bukan sekedar menjadi raja, Salomo adalah Raja Israel
yang paling bijaksana sepanjang sejarah raja-raja yang
pernah hidup. Perwujudan janji Tuhan tidak berhenti
sampai Salomo naik tahta, tetapi berlanjut sampai ke Yesus
Kristus. Tuhan kita Yesus adalah keturunan ke 28 dari garis
keturunan Daud. ( baca Silsilah Yesus Kristus dalam Matius
1: 1 dst.
- Kerinduan bangsa Israel untuk membangun kediaman bagi
Tuhan, diwujudkan oleh Daud yang membuat rancangan
dan Bait Suci namun tidak sempat mewujudkan
pembangunannya karena ia sudah sangat uzur ketika
rancangan itu dibuat ( Pembangunan Bait Suci baru
terwujud dalam pemerintahan raja Salomo (1 Raja 5). Bait
SUci di Yerusalem itu dibangun di atas tanah yang dibeli
Raja Daud dari Arauna.
- Doa tentang janji Tuhan untuk memberikan perbekalan
secara berlimpah kepada bangsa Israel (ayat 15),
diwujudkan Tuhan dengan menjadikan bangsa Israel
sebagai bangsa yang hidup dalam kelimpahan berkat.
- Tuhan memberikan kekuatan kepada bangsa Israel untuk
menaklukkan musuh-musuhnya. (ayat 18). Alkitab mencatat
bahwa selama pemerintahan Daud dan Salomo, bangsa
Israel menjadi bangsa yang besar dan disegani. Kisah
kepahlawanan Daud mengalahkan musuh-musuhnya
(termasuk musuh bebuyutan Filistin). Selatelah bangsa
Israel terpecah (antara lain disebabkan oleh Salomo yang
bepaling dari Tuhan dan anak cucunya silih berganti
memerinta bangsa yang terpecah, bangsa ini buka lagi
bangsa yang perkasa. Titik nadir bangsa Israel adalah ketika
mereka jatuh dalam kekuasaan Nebukadnezar raja
Babilonia, dan juga pernah dijajah kerajaan Persia, Romawi
dan seterusnya. Dalam pemberitaan masa kini, kita masih
menyaksikan bagaimana dunia. Terutama negar-negara
Islam menyatakan sikap anti Zionis karena agresi militer
Israel ke jalus Gaza. Secara historis, jalur Gaza adalah
wilayah kekuasaan Israel yang dicaplok oleh pemberontak
Hamas Palestina. Pertikaian antara Israel dan Hamas masih
terus berlangsung sampai saat ini. Tetapi pertikaian ini
terjadi karena Israel tidak rela kalau tanah perjanjian yang
dijanjikan Tuhan, tetapi harus direbut dengan tumpahan
darah dan air mata dicaplok oleh bangsa lain.
Belajar dari renungan malam ini, kita diajak mensyukuri berkat,
pemeliharaan Tuhan seperti yang disyukuri umat Israel melalui
nyanyian ziarah. Sekalipun sering kita mencap Israel sebagai
bangsa yang tegar tengkuk, tetapi marilah kita melihat sisi baik
bangsa ini, yang memelihara hubungan dengan Tuhan dan
menjadikan Tuhan sebagai andalan hidupnya. Teladan lain yang
dapat kita petik dari renungan hari ini adalah kepedulian umat
Israel untuk mendoakan pemimpinnya agar menjalankan
pemerintahan dengan adil dan memperjuangkan kesejahteraan
rakyat, mendoakan bangsanya agar selalu diberkati Tuhan
dengan kecukupan dan kelimpahan berkat, serta memberikan
bangsanya kekuatan untuk menangkal serangan dari pihak yang
ingin merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
Masa-masa sekarang ini adalah masa yang menentukan, di
mana pemerintahan baru dibawah Presiden dan Wakil Presiden
terpilih Jokowi-JK harus menyiapkan langkah-langkah strategis,
membentuk kabinet yang diisi oleh orang-orang yang tepat,
agar kebijakan dan janji-janji kampanye untuk mewujudkan
Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian gotong royong, menjadi Indonesia Hebat.
Kompetisi telah usai, rakyat sudah menentukan pilihannya
Tiada lagi pekik garuda di dadaku, salam dua jaripun tingal
kenangan
Salam 3 jari, tekadkan sila ketiga : Persatuan Indonesia.
Sebagai warga gereja, warga masyarakat dan warga Negara
yang berhikmat
Kita dukung pemerintah RI dalam doa dan partisipasi kita.
Jayalah bangsaku, sejahtera negeriku, didalam naungan
Tuhanku.

Anda mungkin juga menyukai