Anda di halaman 1dari 2

Kasih Setia Tuhan kekal selamanya

Dalam banyak kasus pengkapan buronan maupun teroris, sebagian besar mereka
ditangkap ketika mereka pulang kerumah, atau ketika menjenguk anggota keluarganya
kembali. Kenapa ? karena sejahat-jahatnya orang, dia tidak akan pernah bisa
melupakan kebaikan keluarga yang telah membesarkan dia.

Dalam perumpamaan Anak yang Hilang dalam Lukas 15 juga diceritakan bahwa anak
bungsu itu dalam keadaan kritisnya kembali teringat akan segala kebaikan di rumah
bapanya sehingga menggerakkan hatinya untuk kembali pulang.. seperti sebuah syair
lagu Dewa 19 di era 90an, “cinta kan membawamu, kembali di sini, bawa serta dirimu,
dirimu yang dulu, memcintaiku, apa adanya..”

maka cinta itu adalah jalan pulang, dan jalan pulang itu juga adalah cinta.

Minggu ini disebut sebagai Minggu Misericordias Domini atau Minggu Kasih Setia
Tuhan. dalam bahasa Inggris disebut “#mercy” yang bisa juga berarti “#cinta kasih”.
Dengan mengingat Cinta Kasih Tuhan dalam sejarah hidup kita masing-masing, semua
kenangan itu akan membawa kita kembali ke jalan pulang untuk kembali membangun
persekutuan kita denganNya dan menikmati segala kebaikanNya.

Nabi Jeremia dalam pasal 33 ini kembali mengingatkan kenangan bangsa Israel akan
Kasih Setia dan Perjanjian Tuhan yang dibuatNya atas inisiatifnya sendiri kepada
raja Israel yang paling ideal yaitu Daud, dan juga perjanjian Tuhan dengan leluhur
bangsa itu yaitu Abraham, Ishak dan Jakub (33 :26).

Mengingat kembali tokoh Abraham hingga Daud berarti mengingat juga segala peristiwa
besar tentang bagaimana Tuhan memelihara mereka sebagai sebuah bangsa sekaligus
bagaimana Tuhan menjaga perjanjianNya kepada Abraham, Ishak, hingga Daud, tentang
datangnya Raja Mesias. Mengingatkan kasih setia Tuhan atas bangsa Israel Jeremia
berharap supaya bangsa itu kembali ke jalan pulang yang disediakan Tuhan, yaitu
sebuah pertobatan nasional, mulai dari pemimpin hingga rakyat.

Jeremia bericara kepada bangsa Israel yang sedang dalam kondisi ketakutan karena
dikepung tentara kerajaan Babel, dan dia sendiri ditahan sebagai tahanan di
pelataran istana oleh Raja Zedekia dengan tuduhan berita yang disampaikan Jeremia
bahwa Tuhan akan menyerahkan kerajaan Yehuda ke tangan raja Babel (32 : 2).
Tidaklah mudah berbicara tentang pengharapan dalam kondisi pribadi yang ditahan dan
kondisi nasional dalam keadaan terkepung. Ayat 10 -13 adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari keseluruhan pasal tsb. Ayat 4 dan 5 berisi nubuatan a tentang apa
yang akan terjadi terhadap Jerusalem, rumah-rumah dan gedung-gedung Istana Raja
Yehuda akan dirobohkan, kota ini akan penuh dengan bangkai manusia. Semua itu
terjadi karena Murka dan Amarah Tuhan. Ayat 7-13 berisi tentang janji pemulihan
Jerusalem secara fisik, psikologis, rohani, sosial dan ekonomi. Ayat 14-26 berisi
tentang penggenapan janji Tuhan dengan Daud, Abraham, Ishak dan Jakub, yakni
seorang Keturunan dari mereka akan memerintah untuk melaksanakan keadilan dan
kebenaran.
Ayat 10-11 berisi tentang janji pemulihan sebagai kontras dari hukuman yang telah
terjadi seperti digambarkan dalam ayat 4-5. Kota yang telah menjadi reruntuhan,
tanpa manusia tanpa hewan, akan tedengar lagi :

1. suara sukacita (pemulihan psikologis),


2. terdengar lagi suara pengantin laki-laki dan perempuan (pemulihan fisik dan
aktivitas sosial),
3. Sambil mempersembahkan korban syukur ke rumah Tuhan (pemulihan rohani)
4. Akan ada lagi padang rumput bagi gembala (pemulihan alam)
5. Kambing domba akan lewat lagi dibawah tangan orang yang menghitungnya (pemulihan
ekonomi)..

Kapan kah semua itu terjadi ? hukuman itu terjadi tak lama setelah nubuatan itu
disampaikan, pada pasal 39 Yerusalem diserang oleh tentara Raja Babel. Didalam
catatan sejarah, Yerusalem hancur dan jatuh ke tangan Raja Babel, Nebukadnesar pada
tahun 586 SM. Sebagian besar bangsa itu ditawan ke Babil.

Lalu kapan pemulihan itu terjadi ? sekitar tahun 539 dibawah pimpinan Raja Koresh,
Kerajaan Media-Persia menaklukkan kerajaan Babel, dan dibawah pemerintahannya orang
Jahudi diijinkan kembali pulang membangun kota Jerusalem. Apakah semua janji
pemulihan itu digenapi ? khusus untuk ayat 10-13 ya semua itu digenapi, walau
secara bertahap, dan tidak bertahan terlalu lama, sebab Pembangunan Bait Allah yang
sudah hancur tidak bisa lagi menyamai aslinya, dan memakan waktu yang cukup lama
untuk bisa aktif kembali sebagai tempat peribadahan. Lagipula secara politik,
bangsa Israel terus menerus hidup sebagai bangsa yang terjajah hingga di perjanjian
Baru dijajah kekaisaran Roma hingga hancur kembali di tahun 70 M dibawah komando
Jendral Titus.

Namun ada satu penggepapan yang terbesar dan terindah bagi kita orang Kristen,
bahwa pemulihan Israel dari Pembuangan Babel adalah dalam rangka memelihara Israel
sebagai sebuah bangsa sampai digenapinya kedatangan Tunas Keadilan dari Daud (:15),
yaitu Yesus Sang Juruselamat, yang akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di muka
bumi. Dialah “keturunan” Abraham, Ishak dan Jakub yang dijanjikan membawa berkat
bagi segala kaum di muka bumi.

Paulus dalam bacaan kita menasehati jemaat di Tesalonika untuk “mengucap syukur
dalam segala hal” kepada Tuhan, kita bisa mengucap syukur dalam segala hal jika
kita bisa melihat kebaikan Tuhan dalam segala hal yang terjadi dalam hidup kita.
Seperti minggu ini, dengan mengingat Kasih Setia Tuhan lah kita mampu melakukan
perintah yang lainnya seperti menghormati para pemimpin rohani ( 1 Tes 5 : 12),
hidup dalam damai dengan semua orang (:13), menegur yang tidak tertib supaya jangan
binasa, hiburkan yang tawar hati, membela yang lemah, sabar (:14), jangan membalas
kejahatan dengan kejahatan tapi usahakan yang baik (:15), bersukacita senantiasa
(:16), tetap berdoa (:17).

Dalam kasus Israel, mereka pulang ke Jerusalem bukan karena mengingat Kasih Setia
Tuhan, tapi mereka justru mengingat Kasih Setia Tuhan di negeri Pembuangan, mereka
pulang karena dijemput oleh Janji Tuhan. Dosa dan kesalahan mereka diampuni oleh
Tuhan bukan karena petobatan mereka, namun karena demi Nama Tuhan itu sendiri
(Invocatio). Sebab Kitab nabi-nabi pasca Pembuangan pun banyak sekali mengkritik
ketidakmautahuan mereka untuk membangun kembali persekutuan mereka dengan Tuhan
yang disimbolkan dengan pembangunan kembali Bait Allah.

Minggu Misericordias Domini diambil dari syair Masmur 33 : 5 “ "Dia senang kepada
keadilan dan hukum, Bumi penuh dengan Kasih Setia Tuhan". Mengingat Kasih Setia
Tuhan berarti juga hidup dalam kebenaran dan keadilan. Sejalan dengan Pesan rasul
Paulus untuk membela yang lemah.

Mengingat kasih Setia Tuhan tapi pada saat yang bersamaan kita hidup dalam
pelanggaran hukum, baik hukum Tuhan maupun hukum Negara, ketidakpedulian terhadap
ketidakadilan didepan mata, membuat pujian kita hanya melayang hampa di udara.

Seperti anak yang hilang, mengingat kasih setia bapanya membawa perubahan hidup,
dia berbalik arah 180 derajat, itulah metanoia, pertobatan sejati. Dan cinta itu
membawa dia ke jalan pulang. Cinta itu adalah jalan pulang. Dan pulang itu juga
jalan cinta, cintailah jalan pulang.. dan pulanglah di jalan cinta. Selamat Minggu
Cinta Kasih Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai