Anda di halaman 1dari 5

Rabu 17 Juli 2019

Ayat Bacaan : Yeremia 33 : 9 -13

Selamat malam bapak/ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus

Perikop ini merupakan bagian dari pasal 30-33 dengan tema tunggal
yaitu pembaharuan bangsa Yehuda yang mengalami kesengsaraan
karena harus hidup di tanah pembuangan di Babel. Seperti lazim
diketahui, bahwa setelah pecah menjadi dua kerajaan, maka Kerajaan
Utara (Israel) hanya mampu bertahan sampai tahun 722 SM sebelum
jatuh ke tangan Asyur. Sepupunya yakni Kerajaan Selatan mampu
bertahan lebih lama yakni sampai 587 SM sampai akhirnya mereka
dikalahkan oleh Babilonia.

Ketika penaklukan itu terjadi, raja, permaisuri, pegawai istana, orang-


orang yang sehat, muda, kuat dan baik semuanya diangkut melintasi
padang gurun menuju ke Babel Raya. Firman Tuhan kepada yeremia
disampaikan pada masa yang sangat sulit dibawah Babilonia. Tahun
terkahir masa pemerintahan Raja Zedekia. Yeremia dipenjarakan di
penjara istana karena nama Tuhan. Pada bagian ini ada penekanan
yang sangat kuat atas nama Tuhan yang mengikat perjanjian dengan
Israel.
Tuhan berbicara dengan Yeremia sambil memandang pada gedung –
gedung di Yerusalem yang telah hancur dan dirampas. Sekalipun telah
hancur berkeping – keeping, janji Allah tetap yaitu Ia akan
membangun kembali Yerusalem dan mengembalikan kemegahannya.
Allah akan menghadirkan pemulihan, damai, keamanan, pembaharuan,
penyucian dan pengampunan.

Bapak/ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus

Pada ayat yang ke 9, hal ini berkaitan dengan kota raja yehuda yang
telah dirampas dan dihancurkan, Allah akan mengembalikan
kegirangngannya. Janji Allah dipertegas atas umatnya.

Pada ayat ke 10 – 11, Suara kegirangan itu makin diperjelas oleh


firmannya. Di Yerusalem, orang hanya mendengar suara – suara yang
mengerikan, tangisan, dan suara – suara kehancuran. Semua suara itu
akan digantikan dengan kesunyian yang luar biasa. Allah janjikan
suara – suara yang lebih baik akan datang. Suara kegirangan dan
sukacita akan menggantikan semua kengerian yang pernah ada.
Mereka akan mendengar suara pujian akan nama Tuhan.

Pada ayat 12 -13, Tibalah masa pemulihan yang dinanti – nantikan.


Sebagai ganti dari kekacauan dan putus asa, maka akan dami dan
kebaikan dari kota yang telah dipulihkan. Pemulihan itu akan meluas
ke semua wilayah, tidak saja di yerusalem tetapi seluruh negeri akan
mengalaminya.

Bapak/ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus

Allah adalah Allah yang setia, sehingga ia tidak akan membiarkan


umatn-Nya mengalami kehancuran yang melumpuhkan mereka untuk
menjadi alat Allah. Allah murka karena umat berpaling meninggalkan-
Nya. Selalu ada alasan mengapa Allah menghukum. Akan tetapi tidak
selamanya Allah murka dan melakukan penghukuman.

Allah membiarkan peperangan tindakan amarah di dalam


murka-Nya kepada kota Yerusalem dan penduduknya. Berhentikah
Allah dengan amarah ini? Jawabnya, tidak! Sebab, Pertama, Allah
berjanji bahwa mereka akan dipulihkan di bidang kesehatan,
kesejahteraan, dan keamanan sebagai menjadi atmosfir baru
Yerusalem. Kedua, Allah meniadakan efek dosa yang begitu menjerat
umat pada masa lampau. Hasil pemulihan itu di satu sisi menimbulkan
sukacita dan sorak sorai umat Tuhan dalam bentuk ibadah syukur di
rumah Tuhan, di sisi lain Allah dipermuliakan dan dihormati segala
bangsa.

Setelah penghukuman menyebabkan umat-Nya menderita,


Tuhan siap untuk menyembuhkan dan memulihkan kita dari segala
kenajisan, dosa, dan pemberontakan. Pemulihan itu akan membuat kita
kembali mulia dan terhormat di mata bangsa-bangsa dan di hadapan
Tuhan. Akibat pemulihan dari reruntuhan dan puing rumah-rumah
umat Tuhan maka akan keluar suara sukacita dan sorak sorai seperti
pada pesta perkawinan. Pemulihan itu juga dialami secara ekonomi.
Tanah-tanah pertanian akan kembali menghasilkan panen, sedangkan
padang-padang rumput menghijau menjadi tempat ternak milik umat
Tuhan menikmati makanan mereka.

Bapak/ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus

Titik nol, mungkin bapak ibu sekalian pernah merasa dalam kondisi
titik nol ? Apa yang bapak / ibu rasakan pada saat berada dalam titik
nol? . Kembali ke titik nol merupakan kondisi yang paling dihindari
oleh kita sebagai manusia. Setelah semua perjalanan yang kita tempuh
dengan segala pengorbanan, baik itu karir, pendidikan atau apapun itu
dalam kehidupan kita lalu kita berada pada titik nol. Tapi pernah kah
bapak dan ibu menyadari bahwa apabila kita berada dalam titik nol
maka akan banyak yang kita pelajari. Dari titik nol kita bisa belajar
siapa saja yang berada disekitar kita dan menyertai kita. Dari titik nol
kita juga belajar menaruh harapan kita untuk mencapai garis finish.
Kondisi seperti ini juga yang terjadi pada orang – orang di yerusalem
pada waktu itu. Namun oleh karena kasih dan kemurahan Allah, Ia
memulihkan kota yerusalem dan juga penduduknya.
Ada saatnya ketika umat mau mendengar dan kembali pada-
Nya, Ia menunjukkan belas kasihan. Oleh belas kasihan-Nya, Allah
memulihkan Israel. Pemulihan itu tidak setengah – setengah atau
separuh – separuh. Pemulihan itu total terjadi. Manusia maupun alam
ciptaan lainnya turut dipulihkan Allah. Tidak ada yang dapat menahan
janji Allah untuk melakukan pemulihan total.

Lalu, mungkinkah janji pemulihan itu tergenapi pada masa ini?


Pada masa Yeremia, mungkin sulit sekali bagi mereka untuk bisa
melihat ke masa depan yang gemilang seperti itu. Namun, tidak ada
yang mustahil bagi Allah. Oleh karena itu, Tuhan berfirman agar
mereka yang sulit percaya bertanya langsung kepada-Nya. Ia akan
menjawab mereka dan menyingkapkan rencana-Nya. Percayakah
Anda bahwa Tuhan sanggup dan pasti akan memulihkan umat-Nya
yang bertobat dan bersedia dimurnikan-Nya?. Jawabnya, lihatlah
perbuatan ajaib Tuhan di sekeliling kita saat ini. Amin

Anda mungkin juga menyukai