Perikop ini merupakan bagian dari pasal 30-33 dengan tema tunggal
yaitu pembaharuan bangsa Yehuda yang mengalami kesengsaraan
karena harus hidup di tanah pembuangan di Babel. Seperti lazim
diketahui, bahwa setelah pecah menjadi dua kerajaan, maka Kerajaan
Utara (Israel) hanya mampu bertahan sampai tahun 722 SM sebelum
jatuh ke tangan Asyur. Sepupunya yakni Kerajaan Selatan mampu
bertahan lebih lama yakni sampai 587 SM sampai akhirnya mereka
dikalahkan oleh Babilonia.
Pada ayat yang ke 9, hal ini berkaitan dengan kota raja yehuda yang
telah dirampas dan dihancurkan, Allah akan mengembalikan
kegirangngannya. Janji Allah dipertegas atas umatnya.
Titik nol, mungkin bapak ibu sekalian pernah merasa dalam kondisi
titik nol ? Apa yang bapak / ibu rasakan pada saat berada dalam titik
nol? . Kembali ke titik nol merupakan kondisi yang paling dihindari
oleh kita sebagai manusia. Setelah semua perjalanan yang kita tempuh
dengan segala pengorbanan, baik itu karir, pendidikan atau apapun itu
dalam kehidupan kita lalu kita berada pada titik nol. Tapi pernah kah
bapak dan ibu menyadari bahwa apabila kita berada dalam titik nol
maka akan banyak yang kita pelajari. Dari titik nol kita bisa belajar
siapa saja yang berada disekitar kita dan menyertai kita. Dari titik nol
kita juga belajar menaruh harapan kita untuk mencapai garis finish.
Kondisi seperti ini juga yang terjadi pada orang – orang di yerusalem
pada waktu itu. Namun oleh karena kasih dan kemurahan Allah, Ia
memulihkan kota yerusalem dan juga penduduknya.
Ada saatnya ketika umat mau mendengar dan kembali pada-
Nya, Ia menunjukkan belas kasihan. Oleh belas kasihan-Nya, Allah
memulihkan Israel. Pemulihan itu tidak setengah – setengah atau
separuh – separuh. Pemulihan itu total terjadi. Manusia maupun alam
ciptaan lainnya turut dipulihkan Allah. Tidak ada yang dapat menahan
janji Allah untuk melakukan pemulihan total.