Anda di halaman 1dari 25

Memprioritaskan Allah dalam Hidup Ini

Oleh:
Ev. Haryo Yulianto, S.E., M.A.

Hagai 1:1-11

Ajakan untuk membangun kembali Bait Suci

(1) Pada tahun yang kedua zaman raja Darius,


dalam bulan yang keenam, pada hari pertama
bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan
perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin
Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin
Yozadak, imam besar, bunyinya: (2) "Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini
berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk
membangun kembali rumah TUHAN!" (3) Maka
datanglah firman TUHAN dengan perantaraan
nabi Hagai, bunyinya: (4) "Apakah sudah tiba
waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-
rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang
Rumah ini tetap menjadi reruntuhan? (5) Oleh
sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta
alam: Perhatikanlah keadaanmu! (6) Kamu
menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil
sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai
kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai
puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak
sampai panas; dan orang yang bekerja untuk
upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam
pundi-pundi yang berlobang! (7) Beginilah
firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah
keadaanmu! (8) Jadi naiklah ke gunung, bawalah
kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan
berkenan kepadanya dan akan menyatakan
kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. (9) Kamu
mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit,
dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku
menghembuskannya. Oleh karena apa?
demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh
karena rumah-Ku yang tetap menjadi
reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk
dengan urusan rumahnya sendiri. (10) Itulah
sebabnya langit menahan embunnya dan bumi
menahan hasilnya, (11) dan Aku memanggil
kekeringan datang ke atas negeri, ke atas
gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas
anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang
dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan
dan ke atas segala hasil usaha."

Pendahuluan
Allah Pencipta langit dan Bumi ini adalah Maha
Besar, nomer satu!

Tetapi dalam praktek hidup sehari-hari,


seringkali Dia diperlakukan sebagai yang nomer
kesekian.

Bahkan tak jarang diperlakukan sebagai ban


serep, seperti ban cadangan.

Artinya kalau benar-benar butuh, baru


dipanggil. Lebih mirip seperti jin lampu Aladin.
Agar menuruti apa saja yang dis mau.

Apa yang menjadi prioritas dalam hidup


saudara?

Harta, rumah mewah, mobil mewah,


pendidikan, karir, jabatan, ataukah Tuhan yang
sudah memelihara dan memberi hidup ini
kepada saudara?

Orang rela dan berani berkorban demi suatu


tujuan yang penting.
Lantas, apa yang paling kita anggap penting,
yang kita prioritaskan dalam hidup ini?

Berapa banyak waktu dan tenaga yang


dicurahkan untuk prioritas itu?

Apakah Allah penting bagi saudara?

1) Firman TUHAN datang dengan


perantaraan nabi Hagai.

Kepada Zerubabel bupati Yehuda dan Yosua


yang menjadi imam besar saat itu.

Hagai termasuk tiga nabi yang bernubuat


setelah pembuangan, yaitu:

Hagai, Zakharia dan Maleakhi.

Zerubabel adalah cucu raja Yoyakhim dari


kerajaan Yehuda. Yang tunduk pada kerajaan
persia yang dipimpin oleh raja Darius.
Calvin:

Marilah kita pada saat yang sama belajar, bahwa


para pangeran dan orang-orang yang kepadanya
Allah telah melakukan pemeliharaan
pemerintahan Gereja-Nya, dengan tidak setia
menjalankan jabatan mereka, dan juga tidak
menjalankan tugas mereka dengan begitu berani
dan keras, namun mereka tetap membutuhkan
untuk dibangkitkan, dan, dirangsang seperti itu,
dengan banyak dorongan.

Di tempat lain Zerubabel dan Yosua dipuji;


namun Tuhan menegur mereka dan dengan
sangat terekspos, karena mereka telah
mengabaikan pembangunan Bait Suci.

Hal ini dilakukan, agar mereka dapat


mengonfirmasi dengan otoritas mereka apa yang
akan dikatakan oleh sang Nabi: tetapi dia juga
sangat tahu, bahwa mereka sama sekali tidak
terbebas dari kesalahan, sementara orang-orang
dengan demikian, lalai dalam menjalankan
pekerjaan membangun Bait Suci.
Refleksi

Seringkali orang yang mempunyai otoritas atau


wewenang lalai terhadap hal-hal spirituil, yang
bersifat rohani. Padahal mereka diangkat
dengan bersumpah dibawah Kitab Suci.

Mereka telah disibukkan oleh tugas dan


jabatannya. Bahkan terhanyut oleh hasrat
ambisi untuk makin memperbesar
pengaruhnya.

Aplikasi

Siapapun kita yang sudah diberi kepercayaan


oleh Allah, jangan lupa untuk memprioritaskan
Allah dan mengutamakan kehendakNya.

Dengan jalan senantiasa memohon hikmat


untuk mengetahui kehendakNya yang harus kita
kerjakan melalui jabatan atau posisi yang sudah
Allah percayakan kepada kita.

Yaitu dengan menomor satukan apa yang sudah


diperintahkanNya.
Dalam hal ini Termasuk mengerjakan Amanat
Agung: memberitakan Injil Kristus sampai
dengan memuridkan.

2) TUHAN menegur pengabaian


pembangunan bait suci.

Setelah pembuangan, bait suci terabaikan.


Rakyat Israel sibuk dengan urusannya sendiri-
sendiri seperti membangun rumah dsb.

Itu sebabnya mereka miskin dan menderita,


gagal panen dsb. Karena mereka mengabaikan
pembangunan bait suci.

Pengabaian pembangunan bait suci saat itu


adalah berarti pengabaian terhadap Allah
sendiri.

a) Karena banyak alasan bangsa Israel.


Beralasan belum tiba waktunya untuk
membangun kembali rumah TUHAN!

Masing-masing sibuk dengan rumahnya sendiri.

TUHAN berbalik menanyakan, apakah sudah


tiba waktunya mendiami rumah-rumah mereka
yang dipapani dengan baik?

Artinya, kalau TUHAN tidak berkenan, mereka


tidak akan bisa tinggal di manapun.

Bahwa mereka sudah bisa tinggal du dalam


rumsh dengan papan yang baik, itu adalah kasih
pemeliharaan TUHAN, dan itu yang harus
mereka sadari.
Barnes Notes:

Larangan itu tidak menghalangi pembangunan


rumah-rumah pribadi yang megah, seperti yang
muncul dari teguran Haggai. Juga, apapun itu
hambatannya , belum dimulai dengan
keputusan tersebut.

Sekarang, kematian Pseudo-Smerdis, selama


setahun, membebaskan mereka, jika mereka
memiliki semangat untuk kemuliaan dan
pelayanan Allah.

Jika tidak, Haggai tidak akan menyalahkan


mereka. Tuhan, tahu bahwa Dia akan menekuk
hati Darius, seperti yang dimiliki Cyrus, yang
mengharuskan rumah itu dibangun tanpa
perintah raja.

Bait suci itu dibangun dengan iman, bahwa


Allah akan mewujudkan apa yang telah Dia
perintahkan.

Dan apa yang Dia perintahkan Dia


mendatangkan Ezra 5-6.
Aplikasi

a.1) Semangat untuk kemuliaan dan


pelayanan bagi Allah.

Jadi disini bukan ajang pamer untuk


membangun suatu bangunan yang megah atau
apapun supaya dikenang anak cucu.

Pembangunan ini untuk kemuliaan dan


pelayanan bagi Allah. Sekaligus ketaatan
terhadap perintah Allah yang sudah
disampaikan melalui nabi Haggai.

a.2) Bait Suci dibangun dengan iman


seperti apa yang telah Allah perintahkan.

Jadi, perintah dan petunjukknya adalah dari


Allah sendiri. Dia yang memerintahkan
pembangunannya, Dia yang akan menyediakan
semua yang dibutuhkannya.
Bdk. Dengan banyaknya pembangunan-
pembangunan mega church di mana mana di
negeri ini.

Pertama, apakah ada perintah dari Tuhan


untuk mengerjakannya?

Kedua, ini sama saja menanamkan bibit


permusuhan kebencian dari umat lain karena
menimbulkan kecemburuan sosial

Ketiga, adakah gereja besar demikian ini


mempunyai ketinduan untuk mengalokasikan
dana lebih tersebut untuk pelayanan pekabaran
Injil dan pemuridan ke pedesaan sampai
pedalaman yang belum tersentuh pelayanan
dan belum mendapatkan terang Injil?

Keempat, adakah mega church ini peduli


dengan pelayan hamba Tuhan di pedesaan dan
pedalaman yang berjuang sendirian sehingga
akan lebih baik lagi kalau mereka bersinergy
untuk kemuliaan Tuhan.
a.3) Perintah membangun adalah untuk
kemuliaanNya

Ay 7: naiklah ke gunung, bawalah kayu dan


bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan
kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku
di situ, firman TUHAN.

Jadi pembangunan ini bukan untuk gagah-


gagahan atau ego manusia, tetapi untuk
perkenan dan kemuliaan TUHAN.

Bait suci adalah simbol kehadiran kemuliaan


TUHAN di tempat itu.

Refleksi
Kalau saudara membangun tempat ibadah,
apakah yang menjadi motivasi saudara?

Apakah supaya Allah dimuliakan ditempat itu


dengan motivasi untuk perkenan dan kemuliaan
Allah ataukah supaya orang mengenal bahwa
saudaralah yang punya ide, inisiatif, dan yang
membangun tempat itu?

b) Peringatan keras dari TUHAN akibat


pengabaian itu.

Perintah membangun kembali bait suci.

Hagai menyampaikan kritikan dari Allah


karena saat itu tidak ada prioritas untuk
membangun bait suci.
Tetapi prioritas mereka adalah rumah, sosial
dan ekonomi ketimbang Allah.

Hagai menyampaikan peringatan keras bahwa


apapun yang di kerjakan akan sia-sia, kalau
tidak mengutamakan Tuhan:

Yaitu dalam bentuk membangun bait suci.


Yaitu dengan memberi semua yang dibutuhkan
untuk pembangunan bait suci itu.

Sikap mereka menunjukkan bagaimana relasi


mereka dengan TUHAN yang begitu buruk.

Sehingga apapun yang mereka kerjakan, tidak


diberkati.

Ay. 6

b.1) Kamu menabur banyak, tetapi membawa


pulang hasil sedikit;

b.2) Kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang;


b.3) Kamu minum, tetapi tidak sampai puas;

b.4) Kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak


sampai panas;

b.5) dan orang yang bekerja untuk upah, ia


bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-
pundi yang berlobang!

b.6) Kamu mengharapkan banyak, tetapi


hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya
ke rumah, Aku menghembuskannya.

b.7) Langit menahan embunnya dan bumi


menahan hasilnya,
b.8) dan Aku memanggil kekeringan datang ke
atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas
gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas
segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia
dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."

Intinya:

Sandang, pangan, papan semua bermasalah


karena tidak mendapatkan perkenan TUHAN.

Karena rumah TUHAN tetap menjadi


reruntuhan, sedangkan mereka sibuk dengan
rumah dan urusannya sendiri-sendiri.

Refleksi:

Ini sungguh sangat mengerikan.


Bagaimana kalau ini terjadi di Indonesia?
Di provinsi kita, di kota kita, di desa kita, di
daerah kita!

Matthew Henry:

Penghakiman Allah apa yang dengannya


mereka dihukum karena pengabaian ini, ay 6,
9-11.

Mereka mengabaikan bangunan rumah Allah,


dan mematikannya, agar mereka punya waktu
dan uang untuk urusan sekuler mereka.

Mereka ingin dimaafkan dari pekerjaan mahal


semacam itu dengan dalih ini, bahwa mereka
harus menyediakan untuk keluarga mereka;
Anak-anak mereka juga harus memiliki daging
dan porsinyang cukup terpenuhi, dan, sampai
mereka telah memiliki tangan tangan yang
sebelumnya di muka bumi, mereka tidak dapat
memikirkan untuk membangun kembali bait
suci.

Sekarang, bahwa hukuman itu bisa menjawab


dosa itu, Allah oleh pemeliharaanNya membuat
mereka tetap berada di belakang, dengan
kemiskinan yang mereka maksud untuk/ alasan
yang mencegahnya dengan tidak membangun
bait suci dimana Allah membawa mereka ke
atas karena tidak membangunnya.

Mereka memberi alasan yang masuk akal


dengan keputusan yang cerdas, dan setiap
orang mengeluh tentang cuaca yang tidak
masuk akal, kerugian besar yang mereka alami
di ladang jagung dan ternak mereka, dan
pembusukan perdagangan; tetapi mereka
menganggap penyebab penghakiman, dan dasar
kontroversi Allah dengan mereka itu tidak
masuk akal.

Mereka tidak melihat, atau tidak mau, dan


memilikinya karena mereka menunda
pembangunan bait suci yang mereka tempati di
bawah bukti ketidaksukaan Allah ini; dan
karena itu di sini Allah memberi mereka
pemberitahuan bahwa inilah yang dengannya
Dia bersaing dengan mereka.
Perhatikan, kami membutuhkan pertolongan
para nabi dan pendeta Allah untuk menjelaskan
kepada kami, tidak hanya penghakiman di
mulut Allah, tapi juga penghakiman atas
tanganNya, agar kami dapat memahami pikiran
dan maknanya dengan tongkatNya dan juga
dalam firman-Nya, kepada jangan sampai kita
menemukan di mana kita telah menyinggung
Allah, tapi dimana Allah menunjukkan diriNya
tersinggung pada kita. Mari kita amati,

Mereka beralasan bahwa


Yang mempunyai pengalaman membangun bait
suci adalah orang-orang terdahulu. Mereka
lupa bahwa kalau Tuhan sudah
memerintahkan, Tuhan yang akan
memampukannya untuk bisa terlaksana.

Alasan mereka ini juga melecehkan Tuhan.

Penutup

Rumah ibadah adalah simbol kehadiran Tuhan.


Apakah Kristus juga ada di dalam hati kita
sebagai Tuhan dan Juruselamat?

Atau justru hanya uang, materi, harta, kekayaan


dan hal-hal duniawi lainnya yang menguasai
hati kita?

Refleksi

Jaman Hagai, dalam bentuk bait suci secara


fisik.

Jaman sekarang, apakah bangunan rohani kita


sudah berdiri teguh di dalam Kristus?

1Kor. 3: 16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu


adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di
dalam kamu?

Aplikasi

Perhatikan juga Keindahan bangunan rohani,


iman kita.
Dibutuhkan:

Komitmen, ketetapan hati mengutamakan


Tuhan.
Kesatuan dari seluruh umat Israel.
Sekarang dari umatnya.
Kekudusan.

Untuk menempatkan Tuhan sebagai pusat


dalam kehidupan kita disegala aspek.

Dengan berpusat di dalam Kristus.

Juga mempunyai komitmen: Prioritas untuk


Tuhan melebihi segalanya.
Melebihi hal hal duniawi. Materi, jabatan dsb.

Matius 6: (33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan


Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu. (34) Sebab itu
janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena
hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Berkat-berkatNya bisa kita rasakan saat kita


mengutamakan Tuhan.

Kalau tidak, betapapun melimpahnya hasil


kerja keras itu, saudara tidak akan bisa
menikmatinya.

Dalam kerohanian kita, apakah Allah yang


paling diprioritaskan?

Tubuh kita juga harus kita jaga.

Misalnya:
Sikap buruk jangan dibawa ke gereja atau
manapun.

Sebaliknya, mental, watak, karakter, sikap,


komitmen yang memprioritaskan Allah disegala
aspek kehidupan.
Dengan kesadaran penuh bahwa Tuhanlah yang
menyediakan semuanya, yang memelihara
semuanya, yang menjaga semuanya.

Rom 11:36

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh


Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan
sampai selama-lamanya.

Sebaliknya, bangunan gereja yang sudah bagus,


mewah, jangan terus di bangun untuk nafsu
mempemegah atau apapun.

Jangan banyak alasan,

Mari lebih baik fokus pada membangun iman


kerohanian jemaat dengan pengajaran yang
ketat, yang tunduk pada kebenaran kitab suci.
Yang meninggikan Kristus dan menjangkau
lebih banyak lagi jiwa untuk ditarik datang
kepadaNya supaya percaya dan beroleh
anugerah keselamatan.
Jiwa-jiwa yang belum percaya, yang belum
mengenal Kristus itu lebih berharga dari pada
bangunan gedung fisik gereja yang paling
megah sekalipun di dunia ini.

Membangun tubuh Kristus, memuliakan Dia


adalah prioritas utama orang percaya!

Tuhan memberkati.

Amien

Anda mungkin juga menyukai