KINI
YEHEZKIEL 2:1-10
Oleh:
Budianto Sianturi
1
POTRET PELAYAN MASA KINI MENURUT YEHEZKIEL
Yehezkiel 2 :1-10
Oleh ; BUDIANTO SIANTURI
1. Pengantar
Adapun bentuk tafsiran yang akan saya paparkan disini adalah
Tafsiran Historis Kritis, penelitian kanonis dari Yehezkile 2 :1-10
yang berbicara tentang panggilan Nabi Yehezkiel , dan secara
khusus penulis menyoroti panggilan dan pengutusan Yehezkiel.
Tulisan ini jauh dari sempurna maka dari itu penulis
mengharapkan kritik saran yang bersifat membangun dari rekan-
rekan pembaca.
2. Panggilan Yehezkiel
Yehezkiel adalah seorang dari antara nabi-nabi besar dalam Kitab
Perjanjian Lama, seperti halnya Nabi Yesaya dan Yeremia,
Yehezkiel hidup pada zaman yang sama dengan Yeremia, akan
tetapi ke dua nabi tersebut tidak saling mempengaruhi, tidak ada
salaing keterkaitan.[1] Yehezkiel terpanggil menjadi seorang
penjaga bangsa Israel ( Utusan Tuhan kepada bangsa Israel), gaya
bahasanya sering bersifat gaya pengulangan, salah satu ungkapan
yang paling sering dilontarkannya adalah : “Mereka akan
mengetahui, bahwa Akulah Tuhan” ungkapan ini muncul sampai
54 kali dalam kitab Yehezkiel.[2]
2.1 Anak Manusia
Sebutan anak manusia “Ben-adam” adalah sebutan khusus kepada
Yehzkiel, yang kemungkinan besar penekanannya adalah
Yehezkiel yang sama seperti manusia biasa, atau mahluk insane
ciptaan yang rendah.[3]. Ungkapan atau gelar ini digunakan untuk
menekankan sifat nabi yang adalah sebagai manusia. Nabi
Yehezkiellah satu-satunya dari ketiga nabi besar yang mendapat
gelar “anak manusia”[4]
D.L Baker mengatakan Panggilan kepada Yehezkiel ini terjadi
pada masa pembuangan , dimana dia bersama-sama dengan Raja
Yoyakhin dan orang-orang Israel yang terbuang di Tel_Abib dekat
sungai Kebar, dalam nubuatannya ia mengatakan bahwa
Yerusalem akan musnah karena dosa-dosa mereka, namun orang
tidak mengakuinya dengan alas an Allah tidak akan menyerahkan
BaitNya kepada musuh, yang ke dua Yehezkiel memberitahukan
hukuman Allah kepada bangsa-bangsa Kafir ( Fasal 25-32)[5]
2.2 Hamba Yang Tegas
Orang Isral menganggap Yehezkiel sebagagai pemimpin
keagamawian yang baru ( Hamba Tuhan) yang tugasnya
menyampaikan pesan dari Tuhan kepada bangsa Israel yang ebrada
dalam pembuangan ( Yeh 3:4,11,15 ) Tugasnya sebagai utusan
Tuhan adalah untuk memperingatkan orang-orang yang jahat
supaya berbalik dari kejahatannya agar ia hidup ( Yeh 3:18 )
kembali ke jalan yang benar, dan tidak murtad lagi. Menegor dan
menasehati bangsa yang bebal itu, dan menekankan
pertanggungjawaban iman dari setiap orang supaya kembali
kepada Allah ( pertobatan ) Yehz 33:11 bnd Amos 5:6a “Carilah
Tuhan maka kamu akan hidup” [6]. Sebagai Hamba Tuhan dengan
Tegas ia menyatakan bahwa sesungguhnya apa yang dialami
bangsa Israel dalam masa pembuangan adalah bagian dari rencana
ALLAH yang sangat mulia dan agung, dengan tujuan memulihkan
umat-Nya kepada kehidupan baru yang dipenuhi oleh berkat
Tuhan (bnd Yeh 48:35). Dean Tegas ia menyampaikan Firman
Allah walaupun bangsa itu tidak mendengar, yakni tentang hari
3
Tuhan dan menubuatkan bahwa kota Yerusalem akan hancur oleh
karena dosa-dosa bangsanya ( Yeh 7:5-6, 10,7 ) Nubuatannya yang
lebih tegas dan lebih keras dari nabi Yesaya, Yeremia dan
Amos[7]
2.2 Hamba yang dibekali dan di teguhkan Allah
Dalam pemanggilan dan pengutusan Tuhan kepada nabi Yehezkiel
, Tuhan berbicara dengan Yehezkiel, dan Yehezkiel sadar bahwa ia
hanya manusia biasa, yang di topang oleh Roh Kudus dan
berbicara menuruti Perintah Allah.[8] Tuhan mengutusnya kepada
Bangsa Pemberontak, kepada keturunan yang keras kepala dan
tegar hati, ketengah-tengah onak dan duri dan tinggal dekat dengan
kalajengking. Tuhan memberikan Rahmat yang besar, Tuhan
membekali dia dengan pekataan “ Bangunlah dan berdiri “ karena
bangsa itu sudah memberontak, perkataan itu mengandung arti
supaya Yehezkiel tetap teguh dan tegar menghadapi bangsa itu, dia
dituntut untuk bernubuat, berbicara mengatakan, memberitakan
dan juga mengadakan ratapan. Dalam Yeh 3: 8 Tuhan berkata
kepada Yehezkiel “ Aku meneguhkan hatimu untuk melawan
mereka yang berkepala batu”[9] Tuhan meneguhkan hatinya
supaya “giat” dan tidak “takut” dalama jabatan yang ia pegang,
demi menyuarakan “Demi Aku yang Hidup” ( Demi Allah yang
hidup ) supaya mereka kembali kepada Allah. “ Aku tidak
berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan
kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia
hidup” Yeh 33:11.[10]
5
kedamaian, bukan sebagai Mesias yang politis, tetapi Mesias yang
sebenarnya-Mesias yang meyelamatkan.[14]
7
7. Lasor WS dkk ‘Pengantar Perjanjian Lama 2” Jakarta BPK GM
2009
8. Siahaan SM Pdt Dr “Pengharapan Mesias dalam Perjanjian
Lama” Jakarta BPK GM 2008
9. Vriezen c.Th ‘Agama Israel Kuno” Jakarta BPK GM 2008