Anda di halaman 1dari 5

SMALL PAPER

KONSEP PENYEMBAHAN MAZMUR

Diserahkan Kepada
Dosen, Dr. Joubert Sumanti,Th.D
Sebagai Salah Satu Persyaratan dalam
Mata Kuliah . . . Liturgi

Oleh

Neville Adam

NIM 20411282

Manado
2022
KONSEP PENYEMBAHAN MAZMUR

Mazmur adalah bagian dari Alkitab yang merupakan buku nyanyian dan buku doa. Buku ini
dikarang oleh berbagai pujangga dalam waktu yang lama sekali. Nyanyian-nyanyian dan doa-
doa ini dikumpulkan oleh orang Israel dan dipakai dalam ibadat mereka, lalu akhirnya
dimasukkan ke dalam Alkitab.

Sanjak-sanjak keagamaan ini bermacam ragam: ada nyanyian pujian dan ada nyanyian untuk
menyembah Allah; ada doa mohon pertolongan, perlindungan dan penyelamatan; doa mohon
ampun; nyanyian syukur atas berkat Allah, permohonan supaya musuh dihukum. Doa-doa ini
ada yang bersifat pribadi, ada pula yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya
menggambarkan perasaan seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan
kebutuhan dan perasaan seluruh umat Allah.1

Pertama-tama, harus disadari bahwa kitab Mazmur merupakan suatu kumpulan nyanyian. Di
dalam kumpulan ini terdapat juga beberapa kum pulan yang lebih kecil lagi. Tidak
mengherankan kalau kumpulan-kumpulan seperti itu.dibuat sehubungan dengan suatu agama
yang banyak memakai musik. Lagipula, orang Yahudi sering memakai syair dan nyanyian untuk
mencatat pengalaman-pengalaman yang dianggap penting/istimewa, dan juga untuk
menyampaikan kebenaran-kebenaran rohani.

Sebagian besar Jilid I berupa mazmur karangan Daud. Bagian Maz. 42-89 mengambil mazmur
dari tiga sumber utama - bani Korah, Daud dan Asaf. Kebanyakan Mazmur 90-150 tidak
menyebutkan nama penulisnya. Barangkali juga banyak di antaranya dimaksudkan untuk
dipakai dalam hal berhubungan dengan pujian. Pada waktu 150 mazmur ini dikumpulkan,
kemungkinan sudah berupa tiga bagian besar ini (yaitu Maz. 1-41; 42-89; 90-150), tetapi
akhirnya dibagi lagi menjadi lima jilid supaya menyesuaikan dengan kelima kitab Torah
(Pentateukh).

Memang telah dikemukakan pelbagai macam pembagian, tetapi golongan golongan yang
paling biasa adalah sebagaimana berikut:

1. Doa - misalnya untuk mohon perlindungan Tuhan, pembebasan oleh Tuhan, berkat Tuhan,
dsb. (misalnya 17,25,43,86,88).

2. Puji-pujian oleh karena berkat yang telah diterima dari Tuhan, atau untuk memuliakan Nama
Tuhan (misalnya 33,47,95 dst., 145 dst.).
1
Lembaga Alkitab Indonesia, Mazmur (Jakarta, LAI 1993), hlm 1
3. Pertobatan/pengakuan dosa- di antaranya, yang paling terkenal ialah Maz. 51 di mana Daud
menyatakan bahwa dia sungguh-sungguh bertobat, mengakui dosanya, menerima
pengampunan, dipulihkan oleh Tuhan maka dia ingin bersaksi tentang anugerah Tuhan (lihat
juga, misalnya, Maz 32,38).

4. Doa Syafaat - misalnya untuk raja Israel, bangsa Israel, kota Yerusalem (Sion), dan untuk
bangsa-bangsa lain (misalnya 72,80,122).

5. Pengakuan Iman kepada Tuhan sebagai Raja, Pemerintah, Hakim dan

Pengatur alam semesta (misalnya 19,,93,96,99, 104).

6. Khotbah membicarakan, misalnya, hal hikmat, kuasa Tuhan, pelayanan bagi Tuhan dan
kepentingan hukum Taurat dalam kehidupan pribadi dan nasional (misalnya 78,112,113,119).

7. Kutuk/balas dendam mohon Tuhan untuk menghukum/membalas musuh-musuh Israel


(misalnya 35,58,59,109).

8. Problema-problema moral- misalnya soal penderitaan orang benar dan kemakmuran orang
jahat, harapan akan hidup kekal, dsb. (misalnya 49,73).

9. Mesias - lihat di bawah (misalnya 22,45,110).

Allah- barangkali ajaran kitab Mazmur tentang Allah merupakan sifat dan temanya yang paling
menonjol. Antara lain, pengarang-pengarang mazmur menekankan:

(a) Allah adalah Pencipta (8,104) dan oleh karena itu juga sampai sekarang Dia masih aktif
dalam memelihara alam semesta (29)

(b) Allah adalah Raja atas alam semesta (96-99)

(c) Pemerintahan Tuhan adalah pemerintahan yang adil dan benar (11,75), tetapi kebesaran
dan kemurahan-Nya berjalan bersama-sama (145)

(d) Kebaikan Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kekudusan-Nya (34,103), dan dinyatakan juga
dalam murka/didikan-Nya (38)

(e) Allah mempunyai pemerintahan universal (67), tetapi Dia telah memilih satu bangsa (Israel)
untuk melakukan kehendak-Nya di dunia ini (87). Hubungan antara Israel dengan bangsa-
bangsa lain adalah melalui Mesias yang dalam jabatan-Nya sebagai Raja dan Imam Besar Israel
akan juga memerintah seluruh dunia (110,2,72)

(f) Allah adalah Gembala, baik bagi umat-Nya sebagai satu keseluruhan (80) maupun bagi tiap
orang secara pribadi (23). Pengertian ini men jadi dasar keyakinan yang mutlak akan Tuhan
sebagai Penyelamat (16,25,31) dan sebagai Yang memperhatikan kebutuhan-kebutuhan umat-
Nya sendiri (3,27,57,90,91).

(g) Allah mewahyukan diri-Nya sendiri kepada manusia dengan tiga cara pokok:

(i) melalui alam semesta manusia dapat menyadari akan kekuasaan, hikmat dan
kemuliaan Allah (8,19,104).
(ii) melalui sejarah Israel manusia dapat mempelajari perbuatan perbuatan Allah yang
sesuai dengan kehendak-Nya bagi manusia,dan juga tentang sifat-sifat Allah seperti
kasih karunia, kesetiaan, kebenaran, keadilan dsb. (78,81,105,106,107,114).
(iii) melalui firman-Nya manusia dapat mengetahui bagaimana semestinya ia harus
hidup sesuai dengan kehendak Allah (1,19,25,119).2

Allah dipuji sebagai pembebas umat-Nya

Ketika Allah membawa umat Israel keluar dari Mesir dan membebaskannya dari musuh yang
mau memusnahkan atau memperhambanya lagi, maka "Miryam, nabiah itu ... mengambil
rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta
menari-nari. Dan me nyanyilah Miryam sambil memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN,
sebab Ia tinggi luhur; LM:58) kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut" (Kel.
15:20-21). Dalam nyanyian tertua yang kita kenal itu tampak ciri-ciri khas puji-pujian kepada
Allah di Israel.

 Dengan pembebasan yang dikerjakan-Nya, Tuhan menggerakkan umat itu seluruhnya


untuk menghayati kemerdekaan dengan saling menyuruh: "Nyanyikanlah... pujilah...
bersorak-sorailah... bergembiralah... bermazmurlah dengan segala alat musik yang ada...
Kabarkanlah keselamatan yang dari Tuhan dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya
di antara bangsa-bangsa" (Mzm. 96:1-3). n yonial magnes -Bukan para imam, melainkan
rakyat biasalah di Israel kaum perempuan tidak memegang jabatan yang mulai
bersyukur. Bukan ruang suci, melain kan tempat biasalah yang menjadi tempat puji-
pujian; bukan kalangan terten tu, melainkan umat manusia secara keseluruhanlah yang
diajak bergembira. Demikian pula umat Kristen menyanyi dan memasyhurkan Tuhan, di
manasaja dengan rasa sukacita yang sama.
2
Denis Green, Pengenalan perjanjian lama, (Jakarta Gandum Mas 2012), hlm 133,134.
 Perbuatan Ajaib yang dilakukan Tuhan, seselamatan yang telah dikerjakan oleh
tangaNya, itulah yang menjadi pokok pujian-pujian di Israel
 Tindakan-tindakan yang paling sering diperingatkan dalam mazmur adalah bagaimana
Tuhan menuntun umat-Nya, dengan perantaraan Musa dan Harun

Allah dipuji sebagai Pencipta dan pemelihara semesta

 Allah di masyurkan sebagai pencipta dan pemelihara dunia dalam mazmur ( ay 8;19a).
 Bangsa-bangsa di sekitar Israel memuja berbagai dewa, sedangkan israel Tuhan saja.
Di dalam mazmur ditemukan sejumlah rumus pujian yang seakan-akan menjawab
pertanyaan: "Siapakah Allah" dengan rumus "Allah (adalah) Dia .." Demikian
umpamanya dikatakan: "Ketahuilah bahwa TUHANlah yang ..." Allah, Dialah yang
menjadikan kita..." (Mzm. 100:3) dan "Berbahagialah orang... yang harapannya pada
Tuhan, Allahnya; Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya" (Mzm.
146:5-6). Rumus yang serupa dengan nama salah satu dewa terdapat pula dalam puji-
pujian bangsa-bangsa sekitar Israel.
Dengan penuh kebebasan umat Israel mengklaim isi dan bentuk pujian yang tepat
untuk memasyhurkan TUHAN, Allahnya; dalam suatu pergumula yang hebat; ia pun
belajar menolak unsur-unsur yang bertentangan denga kepribadian Allah yang esa itu
(bnd. teguran para nabi tentang ibadah ya mewah oleh mereka yang tidak
menghiraukan keadilan yang dituntut ol Tuhan). Gereja juga mengambil alih unsur
budaya segala bangsa untuk r nyampaikan Injil sedemikian rupa, hingga pemberitaannya
dapat dimeng oleh para pendengarnya.

Allah dipuji karena Ia akan datang sebagai Raja

 Pertolongan kepada Israel adalah dalam nama Allah yang menjadikan langi dan bumi
(Mzm. 124:8). Dia yang menjadikan laut dan membentuk darat, memilih Israel sebagai
umat gembalaan-Nya (Mzm. 95:5-7). Berulang ulang mazmur menyebut penciptaan
dunia sebagai karya pertama dalam sejarah keselamatan (ump. 33:6-9 + 10-12; 74:10-17
+ 18-23; 136:4-9 + 10 dst.; 104 + 105).
 Dengan demikian sejarah Israel diberi suatu dinamika yang besar: "Bila Tuhan telah
membangun Sion ... maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama TUHAN dan
beribadah kepada TUHAN" (Mzm. 102:13-23, bnd. 87 dan Yes. 51:5; Yes. 49:6). Allah
menyatakan diri sebagai Pembebas umat Nya yang tertindas, karena la mau dikenal
sebagai Pembebas sekalian orang yang tertindas (bnd. Mzm. 76:9-10; 136:25-26). 3

Anda mungkin juga menyukai