Anda di halaman 1dari 5

Ivan Bong

Bentuk dan Struktur Kitab Mazmur

Bentuk atau Jenis Sastra Kitab Mazmur

Analisis Gunkel mengenai kategori sastra menjadi tulang belakang pendekatan masa
kini terhadap Kitab Mazmur, walaupun sudah ada kajian ilmiah yang panjang lebar selama
hampir enam puluh tahun. Daftar berikut ini menjelaskan garis besar pendekatan Gunkel,
dengan beberapa perubahan berdasarkan penelitian selanjutnya:
A. Nyanyian Pujian
Himne atau nyanyian pujian berguna dengan semangat orang yang beribadat yang
merasa berhadapan dengan Allah muka dengan muka.
Puji-pujian itu sering terdiri atas tiga unsur.
1. Panggilan untuk beribadat, yakni seorang pemimpin mendorong jemaatnya untuk
memuji Tuhan.
Contohnya : “Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah Nama-Nya…” (Mzm
105:1)
2. Gambaran tentang karya atau sifat-sifat Allah yang biasanya merupakan isi puji-
pujian dan memberi motivasi untuk memuji.
Contohnya : “Dialah Tuhan, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-
Nya.” (Mzm 105:7)
3. Kesimpulan, yang mengimbau puji-pujian atau ketaatan yang baru:
Contohnya : “Haleluya” (Mzm 105:45c)

Hampir semua unsur inin terdapat antara lain dalam Mazmur 8; 19; 29; 33; 104-
105; 111; 113-114; 117; 135-136; 145-150.
Situasi-situasi (Sitze im Leben) di mana puji-pujian digunakan dan dikembangkan
tentu banyak sekali, misalnya kemenangan dalam peperangan, ucapa syukur
karena panen yang berhasil, terbebas dari musim kemarau dan penyakit,
peringatan peristiwa keluaran, perayaan-perayaan khusus seperti perayaan
musiman, perkawinan, pengurapan, dan persembahan.

Nyanyian Pujian jika disubkategorikan antara lain,


1. Nyanyian Kemenangan
2. Nyanyian arak-arakan
3. Nyanyian Sion
4. Nyanyian penibatan

B. Keluhan Umat
Mazmur 12; 44; 58; 60; 74; 79-80; 83; 85; 90; 126 dan lain-lain merupakan
doa yang disampaikan oleh jemaat dalam keadaan darurat seperti :
- Penyerbuan atau kekekalan (Mzm 44; 60; 74; 79-80)
- Penindasan oleh musuh-musuh yang kejam (Mzm 58);
- Bahaya serangan (Mzm 88);
- Wabah penyakit, kemarau, kelaparan, atau bencana alam lainnya (Mzm
85; 126)
Ada beberapa unsur sastra yang terdapat dalam hampir semua mazmur
keluhan umat, yakni:
1. Seruan kepada Allah untuk minta pertolongan.
Contoh Mazmur 74:1
2. Keluhan yang menggambarkan penderitaan umat Allah, yang sering
diungkapkan dalam bentuk kiasan. Kadang-kadang keluhan ini berpusat
pada tiga pihak yang bersangkutan, yaitu musuh, umat itu sendiri, dan
Allah.
Contoh : Mazmur 74:43
3. Pengakuan kepercayaan yang sering didasarkan pada karya Allah pada
masa lampau
Contoh : Mazmur 74:12
4. Permohonan untuk pembebasan biasanya diungkapkan dalam bentuk
perintah dan sering memohon penghukuman atas musuh-musuh
Contoh : Mazmur 74:19
5. Seruan yang mengingatkan akan nama baik Allah atau janji-Nya.
Contoh : Mazmur 74:18
6. Nazar pujian yang dilakukan oleh orang-orang yang menderita untuk
merayakan pembebasan mereka dengan puji-pujian di hadapan umum.
Contoh : Mazmur 79:13
C. Keluhan Pribadi
Mazmur-mazmur dalam kategori ini lebih banyak daripada kategori lainnya.
Unsur-unsur keluhan pribadi ini hampir sama dengan unsur-unsur keluhan
umat.
1. Seruan kepada Allah untuk seruan minta tolong.
Contoh (Mazmur 22:2)
2. Keluhan yang sangat puitis.
Contoh (Mazmur 22:13)
3. Pengakuan Kepercayaan
Contoh (Mazmur 22:5)
4. Permohonan yang kadang-kadang diungkapkan sebagai harapan (“Kiranya
Tuhan…”), lebih sering dinyatakan dalam bentuk perintah, tetapi sering
juga dengan permohonan seperti “dengarlah”, “ingatlah”, “selamatkanlah”.
Contoh (Mazmur 22:20-21)
5. Penjelasan tambahan, seperti permohonan akan pemeliharaan Allah secara
khusus, gambaran mengenai kegembiraan musuh-musuh Allah, doa
pengakuan, atau protes karena tidak bersalah
Contoh (Mazmur 51:5-7, Mazmur 26:3-8)
6. Nazar pujian di mana orang yang berjanji akan memberi kesaksian dan
persembahan syukur di depan umum
Contoh (Imamat 7:11-18)
7. Jaminan bahwa Tuhan mendengar pada waktu orang yang menderita
terlebih dahulu mengungkapkannya keyakinannya.
Contoh (Mazmur 22:25)
D. Nyanyian syukur pribadi
Bentuk nyanyian-nyanyian ini sering berhubungan dengan bentuk keluhan
pribadi. Nyanyian-nyanyian ini dimaksudkan untuk digunakan setelah
penyelamatan terjadi dan keluhan-keluhan terjawab.
Unsur-unsur struktur dalam mazmur-mazmur ini, termasuk hal-hal berikut:
1. Pernyataan kasih dan pujian
Contoh (Mazmur 116:1)
2. Rangkuman pendahuluan
Contoh (Mazmur 116:1)
3. Ingatan tentang waktu kesusahan, yang diungkapkan secara puitis
Contoh (Mazmur 116:3)
4. Laporan mengenai permohonan dan penyelamatan
Contoh (Mazmur 116:4)
5. Pembaruan nazar pujian:
Contoh (Mazmur 116:14)
6. Puji-Pujian
Contoh (Mazmur 116:5)
E. Mazmur Kerajaan
Mazmur-mazmur ini menyoroti peranan raja dalam ibadat Israel, harapan-
harapan dan hak-hak yang dibebankan pada anak-anak Daud berdasarkan
perjanjian Allah, dan pengharapan Yehuda akan seorang Mesias. Mazmur-
mazmur kerajaan ini juga memperlihatkan bahwa pendapat yang menganggap
kebanyakan mazmur berasal dari masa sesudah pembuangan pada waktu
Yehuda tidak memiliki raja-bertentangan dengan keterangan dari teks-teks itu
sendiri.
Isi dan bentuk sastranya memungkinkan kita menduga peristiwa-peristiwa
ketika mazmur-mazmur tentang kerajaan ini digunakan dalam ibadat umum,
terutama pada waktu penobatan raja, pernikahan raja, dan peperangan.
F. Mazmur Hikmat
Hampir semua ahli perjanjian lama sependapat bahwa sejumlah mazmur
mengandung pengajaran untuk hidup secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Ada perbedaan pendapat mengenai mazmur mana yang betul-betul termasuk
mazmur hikmat dan bagaimana mazmur-mazmur itu digunakan.
Mazmur Hikmat dapat dikenali melalui ciri-ciri berikut:
1. Mencerminkan teknik-teknik sastra hikmat
2. Memiliki maksud jelas untuk mengajar dengan petunjuk langsung atau
dengan menggumuli suatu masalah, seperti kemakmuran orang jahat.
3. Mengandung tema khas dari sastra hikmat1

STRUKTUR
Sekurang-kurangnya selama dua ribu tahun, Kitab Mazmur dibagi dalam lima jilid:
Mazmur 1-41; 42-72; 73-89; 90-106 dan 107-150. Penjelasan yang terbaik untuk

1
W S Lasor, D A Hubbard, F W Bush, Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia,
1994), 44-58.
pengelompokan ini adalah bahwa bagian-bagian itu merupakan tahap-tahap dalam proses
pengumpulan mazmur-mazmur, suatu proses yang memakan waktu lebih dari 500 tahun.2
Kumpulan yang lebih awal berisi mazmur-mazmur yang ditulis oleh Daud (Mzm 3-41; 51-
71), Korah (Mzm 42-49), dan Asaf (Mzm 50; 73-83). Kemudian ditambahkan kumpulan
yang lebih kecil seperti nyanyian ziarah (Mzm 120-134) dan mazmur-mazmur yang
menggunakan ungkapan “Haleluya” (Mzm 146-150).3 Mungkin kelima jilid dibentuk dengan
meniru pola kelima Kitab Taurat. Tiap jilid diakhiri dengan doksologi (Nyanyian puji-
pujian), yaitu Mazmur 41:14; 72:18-20; 89:53; 106:48; dan Mazmur 150, yang juga berfungsi
sebagai doksologi akhir bagi seluruh kumpulan tersebut. Dalam Septuaginta terdapat
Mazmur 151, yang tampaknya berhubungan dengan pertarungan Daud dengan Goliat, tetapi
ada catatan bahwa mazmur itu “di luar jumlahnya”.4

2
Ibid, 42

3
Ibid

4
Ibid

Anda mungkin juga menyukai