Anda di halaman 1dari 8

“Memahami Penderitaan Berdasarkan Kitab Mazmur”

Septiana Sambo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penderitaan dialami oleh makhluk hidup yang dapat merasa sakit, baik secara fisik
maupun metal.Penderitaan merupakan sesuatu yang mau tidak mau pasti dihadapi oleh
setiap umat manusia, dan kemampuan yang dimiliki oleh manusia tidaklah bisa menandingi
kekuasaan daiTuhan sang pemilik kehidupan. Penderitaan selalu dianggap sebagai
keburukan, bahkan orang-orang mengatakan bahwa penderitaan yang dialami manusia
merupakan nasib yang buruk.Namun pemazmur memberikan penguatan kepada semua
umat manusia untuk mempercayai bahwa sumber pengharapan didalam penderitaan
hanyalah Tuhan saja.

Pemazmur mengatakan bahwa Tuhan sebagai “benteng” ini sebagai gambaran


bahwa Tuhanlah tempat perlindungan yang sejati, bahkan dalam keadaan apapun Dia akan
selalu memperhatikan umat-Nya, cobaan dan rintangan apapun yang datang itu adalah
sebuah ujian, untuk mengukur sampai dimana kesetiaan kita, dan pertanyaan kritisnya
bahwa apakah kita masih bisa bersyukur kepada-Nya atau tidak?.
BAB II

PEMBAHASAN

“MEMAHAMI PENDERITAAN BERDASARKAN KITAB MAZMUR”

Latar Belakang Kitab

Mulanya kitab Mazmur ditujukan kepada bangsa Israel.Kitab Mazmur digunakan sebagai
kitab nyanyian Bait suci selama masa kerajaan baik untuk penyembahan public maupun
pribadi.Berdasarkan keadaan beberapa penulis yang memberikan sumbangan pada koleksi ini
sepanjang periode waktu yang panjang.mazmur meliputi hampir setiap bidang dari pengalaman
dan emosi manusia, seperti ketakutan melawan kepercayaan, amarah melawan belaskasihan,
kesusahan melawan sukacita, dan doa dan pujian bagi Allah yang agung dari para pemazmur.
Mazmur ini merupakan kitab terpanjang dan didalamnya terdapat pasal terpanjang didalam
Alkitab (150 pasal).

Kitab ini telah mengalami pengkategorian dan penyusunan ulang selama beratus-ratus
tahun sampai akhirnya disajikan dalam bentuk yang kita baca saat ini.Kumpulan doa-doa dan
lagu-lagu sacral dari zaman dan penulis yang berbeda-beda, seperti yang dijelaskan diatas
(bagian penulis kitab) dikompilasikan lalu digunakan dalam ibadah orang Israel dengan
pembagian yang berbeda-beda setiap zaman.Sebagai peringatan masa pembuangan, baik itu
sebelum pembuangan, masa pembuangan, maupun setelah pembuangan.

Penulis

Penulis kitab ini yang utama adalah Daud, tetapi terdapat paling tidak 7 penulis lain,
yakni Musa, Salomo, Asaf, Atan, Heman, dan anak-anak Korah, beberapa Mazmur tidak
diketahui pengarangnya.1pendapat lain juga mengatakan bahwa kitab ini memiliki banyak
penulis, dan penulis utamanya adalah Daud, tetapi beberapa yang lainnya dikaitkan dengan
Hizkia, Yosia, Zerubabel (ke 72 dan 127) ditulis oleh Salomo, dan beberapa ditulis oleh kaum
Lewi, dan kaum Asaf, sedikitnya ditulis satu pasal oleh Yedutun, sebelas pasal oleh anak-anak
Korah, satu oleh Etan (Mzm. 89), sementara banyak lainnya yang tidak jelas penulisnya. Musa

1
“Pengantar Mazmur”, 2012, (www.salmoa.wordpress.com), diakses pada 10 Mei 2019
menurut tradisi dianggap sebagai penulis Mazmur 90.2 Yang lain juga mengatakan bahwa kitab
Mazmur adalah kitab yang di tulis oleh beberapa pemazmur3.

Meskipun dalam hal ini banyak juga yang berpendapat bahwa hanya Daud yang
menuliskannya, sebab ia dikenal sebagai raja yang sangat bijaksana dan penuh hikmat, tetapi
pendapat lain seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa penulis kitab ini bukan hanya Daud saja.
Lantas,saya memberi kesimpulan bahwa Mazmur ini dituliskan oleh beberapa orang, bukan
hanya Daud, sebab nyata dituliskan nama-nama lain dalam beberapa penulisan isi kitab tersebut.

Tempat Dan Waktu Penulisan

 Mengenai tempat penulisan kitab ini, tidaklah dapat dipastikan sebab para pengarang
yang berbeda-beda, sehingga dimungkinkan dituliskan di berbagai tempat.
 Begitupun masalah waktu penulisannya, bahwa antara 1450 dan 430 SM (karena adanya
berbagai penulis, rentang waktunya panjang, akan tetapi sebagian besar ditulis sekitar
1000 SM. Sekitar 1000 tahun (yaituperiode era Musa sampai kembalinya bangsa Israel
dari pembuangan di Babel).4

Tujuan Kitab

Masuknya kitab Mazmur kedalam kanon Alkitab maka dapat membantu pembaca
modern untuk mengerti bahwa puisi-puisi dalam kitab Mazmur bukan hanya merupakan tulisan
manusia yang di tujukan kepada Allah, namun juga merupakan suara Allah kepada para
pembacanya. Dengan kata lain, kitab Mazmur ini bukanlah sebuah kompilasi atau gabungan dari
puisi-puisi dari orang-orang kuno yang dikategorikan menurut system tertentu belaka, namun
juga merupakan firman Allah kepada manusia dengan tujuan untuk mengajar dan memberi
instruksi.5

Pembahasan Tema

Penderitaan-penderitaan terjadi yang dirasakan oleh manusia pada umumnya didasarkan


oleh kesalahan diri sendiri (seperti hidup malas), karena orang lain, karena factor alam seperti
2
“siapa yang menulis kitab-kitab puisi Amsal dan Mazmur?”,(www.alkitab.sabda.org.com), diakses pada 10 Mei
2019
3
Jeaneta Krisya Kasopa, Jurnal Skripsi, “Makna Asosiatif dalam Alkitab Mazmur”, 2017
4
“Pengantar Mazmur”, 2012, (www.salmoa.wordpress.com), diakses pada 11 Mei 2019
5
Danny A. Gamadhi, Mengkhotbahkan Mazmur Ratapan, Literatur Saat ( Malang:2012), hlm 19
bencana, dan juga ada yang memang sengaja atau dengan kerelaan ingin menderita demi orang
lain. Penderitaan merupakan bagian dalam hidup manusia.Beragam bentuk penderitaan manusia
dan beragam pula tanggapan manusia menghadapi penderitaan.Bila melihat penderitaan orang
jahat atau mereka yang secara moral tidak baik, umumnya manusia beranggapan penderitaannya
disebabkan oleh dosa-dosanya.Wajar orang jahat menderita, tetapi ketika melihat orang baik
menderita, kebanyakan orang sulit memberi tanggapan, mengapa orang baik harus menderita? 6
Jika kita berpikir secara logika, karena yang di pikiran manusia adalah orang benar akan
diberikan kehidupan yang baik, dan sebaliknya. Tetapi yang perlu kita pahami bersama bahwa
sang Kuasa mengijinkan umat-Nya mengalami penderitaan maupun kesengsaraan, merupakan
sebuah ujian, apakah mereka akan tetap bertahan dalam kesetiaan kepada Allah atau tidak.
Penderitaan seringkali melahirkan serangkaian Tanya : dimana Allah?absenkah Allah saat umat-
Nya menderita? Mengapa Allah membiarkan umat pilihan-Nya sengsara?.pertanyaan-pertanyaan
ini yang juga tergambarkan lewat tulisan sang pemazmur, yang dialaminya. Sehingga dapat
dikatakan bahwa pemazmur ini seakan-akan menjadi wakil dari umat manusia yang mengalami
penderitaan atau sedang diterpa duka.

Bukan saja kata “benteng” yang digunakan untuk menggambarkan sang tempat
perlindungan itu, seperti yang dikatakan oleh Sony dalam tulisannya, Bahwa hampir semua
benda yang dipakai untuk memetaforakan Tuhan dalam Mazmur ini, yang berhubungan dengan
perang, seperti gunung batu, menara, dan perisai. Hal ini tidak terlepas dari pengalaman bangsa
Israel yang sering berperang.7

Dalam Mazmur ini terdapat juga bagian yang disebut Mazmur Ratapan.Seperti yang telah
disebutkan pada penjelasan sebelumnya.Meratap merupakan respons terhadap penderitaan,
kesesakan, dan keputusasaan yang dialami manusia.Penderitaan baik secara jasmani, pikiran,
maupun rohani, mendorong si penderita untuk menyerukan keluhannya dalam berbagai bentuk.8

Pemazmur tergambarkan seperti orang yang sedang meratapi sebuah nasib, Armand Barus
menuliskan 2 pelajaran yang dapat diambil dalam Mazmur ratapan ini:

6
Arman Barus, Mengenal Tuhan lewat penderitaan, Scripture Union Indonesia,( Jakarta:2016), hlm. 11
7
Sony Christian Sudarsono, “Metafora tentang Tuhan dalam Kitab Mazmur”, Jurnal Ilmiah Kebudayaan Sintesis,
Volume 10, nomor 1, Maret 2016, hlm. 44
8
Danny A. Gamadhi, Mengkhotbahkan Mazmur Ratapan, Literatur Saat ( Malang:2012), hlm 17
1. Tidak adanya pribadi lain yang kepadanya orang percaya harus berpaling di tengah
persoalan hidup selain Allah.
2. Kasih kepada Allah akan bertambah dan kerohanian umat tetap bertumbuh meski dalam
penderitaan.9

Penderitaan memang selalu ada, bahkan ada disekeliling kita, tiap saat.sebab, bukan kita
yang memegang kendali kehidupan, sehingga memang kita harus tetap berpegang teguh, dan
beriman kepada-Nya.

David B. Biebel, berkata bahwa” iman itu tertuju kepada Allah.mungkin anda tidak
melihat diri anda sendiri sebagai suatu pilar iman. Namun, anda masih tetap berjalan-walaupun
kadang-kadang anda hanya terseok-seok?Itulah iman, kita hidup dengan iman, dan bukan dengan
penglihatan, sudahn lama kita melompat dari jembatan. Dan apkah anda belum menemukan,
karena-bukan meskipun-perjalanan ini, babhwa percaya kepada kuasa Allah adalah satu-satunya
cara untuk memperoleh damai sejahtera yang nyata di dalam pikiran?kita hanya mengira bahwa
hidup kita ada di dalam kendali kita. Pengalaman menunjukkan bahwa itu bohong.Kenyataannya
ialah, bahwa kita tidak pernah memegang Kendali hidup kita.”10

Jika dalam Mazmur, tergambarkan seorang pemazmur yang menderita, dan berseru-seru
meminta pertolongan kepada Tuhan, yang adalah seorang manusia.Lantas, Tuhan juga
mengalami penderitaan, bahkan derita yang tak ada tandingan-Nya.“Inilah Mesias yang
menderita yang dijumpai dan dirangkul begitu banyak orang dari masa pasca
kebangkitan.Tentulah Mesias yang menderita ini pula yang akhirnya dikenali dan diberitakan
murid-murid Yesus setelah perjumpaannya dengan Kristus yang bangkit” 11. Yesus sang Raja,
rela menderita hingga mencapai puncak yaitu kematian. Ia telah memberi kehormatan kepada
manusia yang berdosa, kehormatan yang tanpa syarat, Dia telah merangkul manusia dengan
kasih-Nya yang menyelamatkan itu.
Terbukti sebagai gambaran yang luar biasa cermat mengenai penderitaan yang
sesungguhnya dialami Kristus. Dengan inspirasi Allah, para pemazmur memilih kata-kata dan
gambaran yang kemudian ternyata mempunyai makna yang sangat penting, yang sama sekali

9
Arman Barus, Mengenal Tuhan lewat penderitaan, Scripture Union Indonesia,( Jakarta:2016), hlm. 10
10
David B. Biebel, Kebaikan Allah VS Penderitaan, yayasan Kalam hidup (2008), hlm. 200
11
Choan Seng Song, Allah yang turut menderita, Bpk Gunung Mulia (Jakarta:2008), hlm. 160
tidak terbayang oleh mereka. Mazmur 22 adalah mazmur yang dikutip Tuhan Yesus, ketika Ia
tergantung pada kayu salib (ayat 2, Mat. 27:46), merupakan contoh yang paling mengagumkan.
Bnd. Ayat 17 dengan Yohanes 20:25 ; ayat 19 dengan Markus 15:24. 12 Dan masih banyak lagi
ayat yang ada di Mazmur, yang menjadi salah satu ayat kutipan beberapa perkataan Yesus
dibagian Kitab Perjanjian Baru. Kebangkitan Kristus merupakan pembebasan.Pembebasan yang
mempersatukan karena manusia mendapat kembali kemanusiaanNya.Yesus yang ikut serta
terlibat dalam nasib manusia.Kebangkitan Kristus merupakan bukti bahwa kuasa kejahatan
(dosa) telah di taklukkan oleh KASIH.
Pada zaman sekarang yang modern ini, kita juga digugah oleh berbagai emosi yang sama,
dibingungkan oleh berbagai masalah pokok kehidupan yang sama, berseru untuk berbagai
kebutuhan kita dan beribadah kepada Allah yang sama, sebagaimana para pemazmur di masa
lalu.Kita mendapati bahwa memang mudah bagi kita untuk mengidentifikasikan diri kita dengan
mereka.Dan kita mendapati bahwa iman mereka kokoh, dan kasih mereka mendalam kepada
Allah, sekaligus merupakan sesuatu yang memberi kekuatan dan teguran. 13 Memang sangat
memberi arti yang mendalam untuk kita kontekskan dengan kehidupan kita masa kini,
bahwasannya banyak baru saja mendapat tantangan yang kecil, sudah mulai menyerah, belum
lagi diberikan yang berat-berat. Sebuah pelajaran yang sangat menarik dalam tulisan sang
pemazmur ini, bahwa seberat apapun masalah kita, jangan mudah menyerah, kita harus percaya
bahwa Tuhan yang berkuasa atas hidup kita, yang memegang kendali hidup kita, sehingga
dengan rasa syukur dan sukacita untuk menghadapinya bersama sang Benteng kehidupan yaitu
Kristus.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

12
Handbook to the Bible, Kalam Hidup, Hlm. 369
13
Ibid,. Hlm 368
Pemazmur memberikan pengajaran yang begitu penting dan bermakna untuk
memaknai penderitaan yang dialami setiap umat ciptaan-Nya. Bahwasannya Tuhan tidak
akan pernah meninggalkan umat-Nya. Dan penderitaan yang kita hadapi tidaklah
melebihi kekuatan kita.Pemazmur juga mengajak kita untuk tetap menaruh iman kepada
Dia dalam keadaan apapun.Selain itu, pesan lainnya yang pemazmur sampaikan bahwa
penderitaan adalah hal yang wajar dialami setiap manusia, sehingga itu tidak perlu
dianggap sebagai hal yang tidak biasa. Lantas janganlah pernah putus asa atau hilang
pengharapan, melainkan pengharapan yang penuh kita hanya kepada sang pemilik
kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku dan Jurnal


Kasopa,Jeaneta Krisya Jurnal Skripsi. 2017. “Makna Asosiatif dalam Alkitab Mazmur”

Gamadhi,Danny A. Mengkhotbahkan Mazmur Ratapan. Literatur Saat ( Malang:2012

Barus,Arman.Mengenal Tuhan lewat penderitaan.Scripture Union Indonesia.( Jakarta:2016)

Sudarsono, Sony Christian.“Metafora tentang Tuhan dalam Kitab Mazmur”.Jurnal Ilmiah


Kebudayaan Sintesis, Volume 10, nomor 1, Maret 2016

B. Biebel, David. Kebaikan Allah VS Penderitaan.yayasan Kalam hidup. (2008)

Choan Seng Song, Allah yang turut menderita, Bpk Gunung Mulia (Jakarta:2008)

Handbook to the Bible, Kalam Hidup,

Sumber internet

“Pengantar Mazmur”, 2012, (www.salmoa.wordpress.com)

“siapa yang menulis kitab-kitab puisi Amsal dan Mazmur?”,(www.alkitab.sabda.org.com)

Anda mungkin juga menyukai