Anda di halaman 1dari 13

Nama : Karina Manurung

Kelompok :V

Semester : III-A

Mata Kuliah : Alkitab dan Anak

Dosen Pengampu : Pdt. Juniar Siregar M.Th

KITAB SASTRA DARI KACAMATA ANAK

I. PENDAHULUAN

Anak-anak adalah titipan dari Tuhan. Satu hal yang paling penting dibekali untuk anak
kecil adalah ilmu Pengetahuan. Dalam Konteks Kristiani adalah penting untuk memberikan
pendidikan Rohani sejak dini kepada anak melalui kisah yang ada di dalam Alkitab sebagai
Pedoman hidup mereka. Dalam 5 Kitab-kitab Sastra sendiri banyak kisah yang menceritakan
Tokoh dengan karakter yang dapat dijadikan teladan untuk Anak-anak. Sikap teladan itu antara
lain sikap taat atau setia, Sikap memaafkan dan mengasihi serta masih banyak lagi. Dengan
memberikan kisah Alkitab, Pengetahuan Rohani Anak akan mulai terbentuk sejak dini sehingga
dapat dijadikan teladan hingga besar kelak.

Anak-anak sangatlah membutuhkan Pengetahuan tentang Alkitab, yang dimana Alkitab


dapat membawa mereka ke dalam Perilaku yang baik atau pun yang lebih dewasa sesuai dengan
jalan yang dikehendaki Allah. Oleh karena itu Pembahasan materi kali ini dimana kami
membahas mengenai kitab-kitab Sastra dari kacamata Anak, yaitu mengajarkan kepada Anak
untuk memahami Kitab Sastra dalam kacamata Anak yang berarti dengan menggunakan kata
yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Sehingga mempermudah anak mengenal isi pengajaran
atau firman Tuhan dalam Kitab Sastra.

II. ISI/PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kitab Sastra

Kitab Sastra adalah Alkitab yang memiliki banyak bentuk-bentuk seni bahasa (sastra)
dimana terdapat hukum, peraturan-peraturan, kata-kata bijak dan peribahasa, pengajaran, surat,
dan tulisan-tulisan yang berisikan wahyu. Di dalam kitab sastra terdapat juga banyak syair,
perumpamaan, cerita pendek dan kumpulan surat. Bagian sastra di dalam kitab Perjanjian Lama
berisi lima kitab yaitu Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung. Kitab-kitab
tersebut dibagi lagi atas dua jenis sastra utama, yaitu Nyanyian (Mazmur, Kidung Agung) dan
Hikmat (Ayub, Amsal, Pengkhotbah). Buku-buku hikmat memuat cerita tentang orang-orang
yang sungguh-sungguh mencari kebenaran, yang bergumul dengan masalah-masalah lama dan
baru.1

Ciri-ciri Kitab Sastra (Nyanyian) yaitu :

➢ Berisikan hikmat yang pada dasarnya mengandung nasihat dan juga pengajaran.

➢ Kitab Sastra banyak menggunakan bahasa kiasan yang hidup, perbandingan,

perbedaan,dan ajaran singkat.

➢ Kitab ini merupakan karya sastra yang penuh dengan kiasan yang diambil dari alam yang
melukiskan perasaan, kuasa, dan keindahan dari kasih pernikahan yang romantis, yang
dipandang murni dan suci pada zaman Alkitab.

Ciri-ciri Kitab Hikmat yaitu :

- nasihat-nasihat dalam bentuk amsal yang di dalamnya terdapat sindiran, teka teki, ajakan

1
Fokkelman, Menemukan Makna Puisi Alkitab: Penuntun Membaca Puisi Alkitab sebagai Karya Sastra. Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2009. 218-238.
untuk melakukan serta mendapatkan pengajaran (perumpamaan), dan juga peribahasa

atau pepatah.

- Hikmat bersifat praktis, berhubungan dengan segala hal yang perlu untuk diketahui dalam

kehidupan sehari-hari.

- Kitab hikmat ditulis dalam bentuk puisi oleh orang-orang yang berhikmat dan bijaksana.

- Terdapat ajaran moral yang di dalam penulisannya terdapat ungkapan yang bersifat

antithesis (perlawanan kata)

- Hikmat dapat digambarkan dengan seorang guru atau nabi

A. Kitab Ayub

Dalam Perjanjian Lama, pria saleh yang menderita kesengsaraan hebat namun tetap setia
pada kepercayaannya kepada Allah. Ceritanya disampaikan dalam kitab Ayub. Kitab ini dibuka
dengan perkenalan tokoh Ayub. Dia diceritakan sebagai seseorang yang menerima banyak berkat
Tuhan yakni keturunan-keturunan (7 putra dan 3 Puteri), kekayaan (banyak ternak) dan
keternamaan.Ayub tokoh sentral di kitab ini dan digambarkan sebagai seorang yang saleh, jujur
serta takut akan Allah. Kitab Ayub adalah wujud baru yang unik dari sastra hikmat karena dalam
ayat-ayatnya ditampilkan perdebatan yang mulia, bersangkut paut dan keras. Sosok Ayub dalam
kitab ini digambarkan sebagai seorang yang mempunyai di depan Allah namun mesti merasakan
penderitaan yang luar biasa. Dirinya merasa telah menjadi korban kesewenang-wenangan Allah.
Dia mengarah langsung kepada Allah dan menjelaskan masalahnya dengan seolah memerintah
Allah sebagai konsekuen dan berpegang teguh kepada prinsipNya. Jadi, kitab Ayub secara
semuanya mempersoalkan integritas Tuhan. Kitab Ayub mengajarkan bahwa jika seseorang
memiliki pengetahuan yang benar tentang Allah dan menjalani kehidupan yang dapat diterima
Allah, dia akan lebih sanggup menanggung pencobaan yang datang ke atas dirinya.
Penulis : Penulis Kitab Ayub tidak diketahui dengan jelas.

Isi Kitab Ayub terdiri dari 42 pasal. Isi Kitab Ayub merupakan kisah nyata dari seorang
bernama Ayub yaitu mengisahkan kehidupan Ayub yang berbahagia karena kesalehannya, tetapi
kemudian hidup dalam penderitaan karena pencobaan iblis. Akhirnya dia kembali memperoleh
kebahagiaan, karena ketekunannya dalam beribadah walaupun menderita. Tujuan : Supaya
dengan mengetahui isi Kitab Ayub, anak-anak mengerti bahwa suatu penderitaan dapat
membawa kemenangan dan pengenalan yang lebih dalam akan Allah.

Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Ayub

❖ Pasal 1 (Ayub 1:1-5).

Keadaan Ayub sebelum pencobaan iblis

Ayub adalah seorang yang hidup dalam kesalehan dan kelimpahan.

❖ Pasal 1-3 (Ayub 1:6-3:26).

Keadaan Ayub dalam pencobaan iblis

Dalam bagian ini dijelaskan bahwa iblis mengambil semua harta milik dan kesehatan Ayub.

Hal ini membuat Ayub sangat menderita.

❖ Pasal 4-37 (Ayub 4:1-37:24).

Percakapan Ayub dengan sahabat-sahabatnya

❖ Pasal 38-42 (Ayub 38:1-42:17).

Jawaban Tuhan kepada Ayub

Dalam bagian ini Ayub di tegur oleh Allah. Kemudian Ayub merendahkan diri dihadapan Allah
serta mencabut pembelaan dirinya. Setelah ini Ayub tidak lagi hidup menderita, karena
diberkati Allah.

Pengajaran dari kitab Ayub yaitu :

1. Kitab Ayub mengajarkan kepada orang beriman bahwa Iblis tidak berkuasa untuk

mencabut nyawa seseorang.

2. Kitab Ayub mengajarkan bahwa Allah mengijinkan anak-anaknya mengalami

penderitaan untuk menunjukkan kemahakuasaan-Nya.

3. Kitab Ayub mengajarkan bahwa penderitaan dapat menjadi suatu alat untuk

membawa seseorang pada pertumbuhan rohani yang dewasa.

4. Kitab Ayub mengajarkan Ayub sebagai teladan orang yang menyembah Allah secara

benar, yaitu penyembahan yang didasari ketulusan.2

B. Kitab Mazmur

Penulis : Kitab Mazmur ditulis oleh banyak orang, di antaranya adalah Raja Daud, Musa,

Asaf, Anak-anak Korah, Heman, dan lain-lain. Tetapi Raja Daud merupakan penulis terbanyak.

a. Daud adalah salah satu tokoh Alkitab yang paling terkenal dan paling dikasihi Allah di

dalam Alkitab. Dimana Daud adalah raja kedua bangsa Israel.

b. Musa merupakan seseorang yang diutus oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel

dari perbudakan Mesir dan menuntun Israel menuju tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan.

c. Asaf adalah seorang ahli musik keturunan suku Lewi dari bani Gerson pada zaman raja
Daud.

2
Ferry Simanjuntak"pengantar kitab-kitab puisi dan Nabi-Nabi Besar" Jln. Gunung Agung 14 Bandung, 2015.
d. Heman yang artinya setia adalah salah satu dari tiga orang Lewi yang ditugaskan oleh raja
Daud untuk memimpin nyanyian di rumah TUHAN

Isi Kitab Mazmur terdiri dari 150 pasal. Isi kitab Mazmur mengungkapkan tanggapan
orang-orang beriman kepada Tuhannya, baik dalam bentuk doa atau nyanyian. Tujuan dari kitab
tersebut, Supaya dengan mengetahui isi Kitab Mazmur, anggota jemaat mengerti bagaimana
hidup dengan penuh pengucapan syukur menghadapi pencobaan/penderitaan dan pentingnya
mengakui dosa.

Pembagian isi Kitab Mazmur :

❖ Mazmur pujian terhadap Allah.

Contoh: 33:1-22; 68:1-35 Maz 8:1-9; 29:1-11; 33:1-22; 68:1-35, 117:1-2 Maz 100:1-5;

103:1-105:45; 117:1-2, Maz 145:1-150:6.

❖ Mazmur pengucapan terimakasih kepada Allah

Contoh: 32:1-11; 66:1-20 Maz 9:1-20; 18:1-50; 32:1-11; 66:1-20, Maz 76:1-12; 116:1-19.

❖ Mazmur pemujaan atas keagungan Allah sebagai Raja

Contoh: 21:1-13; 45:1-17; 47:1-9 Maz 2:1-12; 20:1-9; 21:1-13; 45:1-17; 47:1- 9;96:1-13;
97:1-12; 98:1-9 Maz 72:1-20; 93:1-5; 96:1-13; 97:1-12; 98:1-9;132:1-18 Maz 99:1-9; 110:1-7;
132:1-18
❖ Mazmur Permohonan, Ratapan, dan Keluhan.

Contoh: 13:1-6; 22:1-31; 25:1-22 Maz 3:1-8; 6:1-10; 13:1-6; 22:1-31; 25:1-22, 38:1-22; 39:1-13;
42:1-11 Maz 31:1-24; 35:1-28; 38:1-22; 39:1-13; 42:1-11;51:1- 19;63:1-11; 74:1-23
Maz 43:1-5; 44:1-26; 51:1-19; 63:1-11; 74:1-23;83:1-18; 85:1-13; 86:1 17 Maz 79:1-13;

80:1-19; 83:1-18; 85:1-13; 86:1-17;140:1-143:12 Maz 102:1-28; 130:1-8; 140:1-143:12.

❖ Mazmur tentang Ziarah.


Contoh: Maz 84:1-12; 120:1-134:3.

❖ Mazmur tentang Sejarah Bangsa Israel.

Contoh: 105:1-45; 106:1-48; 114:1-8 Maz 78:1-72; 95:1-11; 105:1-45; 106:1-48; 114:1-8.

❖ Mazmur tentang keagungan Firman Allah.

Contoh: Maz 119:1-176.

C. Kitab Amsal

Penulis : Kitab Amsal ditulis oleh beberapa orang, tetapi penulis yang terbanyak adalah
raja Salomo. Isi Kitab Amsal terdiri dari 31 pasal. Kitab Amsal berisikan kata-kata hikmat yang
mengajarkan asas-asas

dari kehidupan yang dijalankan dengan penuh rasa takut kepada Tuhan. Tujuan : Supaya
anak-anak mengerti seluruh Kitab Amsal yang mengajarkan asas-asas dari kehidupan yang
dijalankan dengan hikmat dan penuh rasa takut kepada Tuhan. Pelajaran ini dapat mendorong
mereka untuk melaksanakannya.

Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Amsal yaitu :

❖ Pasal 1 (Ams 1:1-7).

Amsal memberi pengetahuan akan hikmat, amsal memberikan kepandaian, amsal memberikan
kejujuran, amsal memberikan pengetahuan tentang takut akan Tuhan.

❖ Pasal 1-9 (Ams 1:8-9:18).

Amsal tentang hikmat. Bagian ini berisikan ajaran tentang pentingnya seorang muda mencari

hikmat ( pasal Ams 2:1-22), (pasal 3; Ams 3:1-35).

❖ Pasal 10-24 (Ams 10:1-24:34).


Amsal-Amsal Salomo sebagai anjuran supaya berakal budi. Bagian ini menjelaskan tentang
tindakan orang yang berakal budi dan yang tidak berakal budi, serta segala suatu akibat dari
tindakan tersebut. Bacalah pasal Ams 15:21-24. Apakah yang dikatakan tentang kesukaan
orang yang tidak berakal budi?, Dan ke manakah jalan orang yang berakal budi? dan pasal
Ams 23:17-18. Apakah akibatnya jika kalau seseorang takut akan Tuhan? 3

❖ Pasal 25-29 (Ams 25:1-29:27).

Amsal-Amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai raja Hizkia. Bagian ini menjelaskan tentang
cara mengatasi kesombongan.
❖ Pasal 30

Perkataan-perkataan Agur bin Yake, seorang yang bijaksana

❖ Pasal 31:1-9

Amsal-amsal untuk Lemuel (suatu suku Arab). Amsal-amsal ini diajarkan oleh ibunya kepadanya
Pengajaran dari Kitab Amsal yaitu :

1. Kitab Amsal mengajarkan anak-anak tentang kehidupan di dalam kebenaran, keadilan

dan kejujuran.

2. Kitab Amsal mengajarkan anak arti dan tujuan dari kehidupan manusia.

3. Kitab Amsal mengajarkan anak-anak akibat-akibat dari kemalasan.

4. Kitab Amsal mengajarkan bahwa pengetahuan yang tidak disertai dengan takut akan

Allah merupakan suatu hal yang tidak berguna.

5. Kitab Amsal membuat seorang yang tidak berpengalaman di dalam kehidupan dapat

mempunyai pengetahuan akan arti dan tujuan kehidupan.

3
W.S. Lasor, dkk. Pengantar Perjanjian Lama 1(Jakarta BPK Gunung Mulia, 2005)
D. Kitab Pengkhotbah

Penulis : Raja Salomo.

Isi Kitab Pengkhotbah terbagi atas 12 pasal, dan isi Kitab ini mengajarkan bahwa segala
sesuatu dari hidup manusia menjadi sia-sia apabila terpisah dari hubungan dengan Allah. Tujuan :
Supaya dengan mengetahui isi Kitab Pengkhotbah, anggota jemaat mengerti bahwa hidupnya
merupakan pemberian Allah, yang harus dinikmati dengan rasa penuh tanggung jawab karena
akhirnya masing-masing akan diadili oleh Allah.

Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Pengkhotbah


❖ Pasal 1-2 (Pengkh 1:1-2:26).
Ajaran tentang kehidupan yang terbaik

Bagian ini menjelaskan tentang kesia-siaan hidup dan segala yang terbaik bagi manusia hanya

diperoleh apabila berada di dalam Tuhan.

❖ Pasal 3-6 (Pengkh 3:1-6:12).

Ajaran tentang peranan Tuhan dalam hidup manusia

Pasal 3 (Pengkh 3:1-22) menjelaskan bahwa segala sesuatu dalam hidup manusia itu ada
waktunya menurut pemberian Tuhan yang tak dapat ditambahkan atau dikurangi oleh manusia.
Pasal 3-6;+Pengkh 3:16-6:12 mengajar bahwa ketidakadilan yang terjadi di atas dunia akan
diadili. Segala usaha manusia berdasarkan kekuatan sendiri adalah sia- sia dan segala kekayaan
tidak berguna. Semuanya sia-sia kalau Tuhan tidak memberikan kuasa untuk menikmatinya
(pasal Pengkh 6:2).

❖ Pasal 7-12 (Pengkh 7:1-12:14).

Ajaran tentang dasar perbuatan baik


Pasal 7 (Pengkh 7:1-29) menjelaskan tentang hikmat yang memang berguna tetapi sukar
didapat. Pasal 8 (Pengkh 8:1-17) memberi nasihat supaya manusia mematuhi perintah raja.
Pimpinan Allah tidak dapat dimengerti karena orang saleh sering menderita sedangkan orang
fasik bahagia dan keduanya akan mati. Kesimpulan dalam pasal 11 (Pengkh 11:1-10) walaupun
nasib manusia tidak dapat diubah, namun dituntut untuk bekerja dengan rajin.
Karena hidup manusia adalah sia-sia, maka ia harus hidup dengan iman kepada Allah.4
Pengajaran dari kitab Pengkhotbah yaitu :

1. Kitab Pengkhotbah mengajarkan anak bahwa hidup yang tanpa iman kepada Allah,

merupakan kehidupan yang sia-sia.

2. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa, memiliki pengetahuan tanpa disertai iman

kepada Allah adalah kesia-siaan.

3. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa kebahagiaan di dalam hidup hanya bisa

sempurna kalau disertai dengan iman kepada Allah, Tuhan Yesus.

4. Kebahagiaan dan kesusahan yang dialamimanusia, mempunyai waktu


dan

perubahannya sendiri.

5. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa di dunia ini keadilan yang sejati tidak ada.

B. Kidung Agung

Kitab ini berisikan puisi cinta.


Barisan pertama ditulisakn kidung agung yang artinya mahakudus, raja segala raja. Ini adalah
nyanyian terhebat dari semua lagu.

4
S Wismoady Wahono, Di sini Kutemukan: Petunjuk mempelajari dan mengajarkan Alkitab. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1986.
Kemudian di baris pertama bahwa kidung agung ini berasal dari salomo. Nama salomo memang
mengawali kitab ini.tetapi jika kita ikuti alur in ada suara wanita dan laki laki. Jadi dari salomo
dalam tradisi hikmat salomo. Salomo dikenal karna hikmatnya, hikmat dan kesukaannya untuk
belajar kehidupan. Dan saomo menjadi bapak hikmat di israel. Maka warisanya dituliskan disini
dalam puisi yang menceritakan cinta dan hasrat seksual.
Penulis Kidung Agung menurut tradisi ditulis oleh Salomo. Pandangan ini didasarkan
pada acuan yang menunjuk padanya sepanjang kitab ini (Kid.1:5; 3:7, 9, 11), terutama dalam
bagian judul (Kid. 1;1). Kata Lisylomo (Kid.1:1), yang secara harafiah berarti pada Salomo, dapat
menunjukkan pengarangnya, tetapi mungkin juga berarti untuk Salomo atau dengan gaya Salomo.
Permasalahan mengenai siapakah penulis Kidung Agung bisa dilihat dari judulnya yang
menyatakan secara tidak langsung bahwa Salomo adalah penulis syair tersebut, bahwa syair
tersebut dipersembahkan kepadanya, atau bahwa syair tersebut mewakili nyanyian-nyanyian
yang digubah tentang dirinya sebagai tokoh utama.

Penulis : Raja Salomo.

Salomo adalah seorang putra raja Daud, yang kemudian menjadi raja ketiga kerajaan
Israel setelah Saul dan Daud. Isi Kitab Kidung Agung terbagi atas 8 pasal. Dan isi Kitab ini ialah,
cerita tentang kemesraan dan kekuatan cinta antara raja Salomo dengan kekasihnya. Tujuan :
Supaya anak-anak dapat memahami seluruh isi Kitab Kidung Agung yang menceritakan tentang
kekuatan cinta melalui kasih Kristus.5

Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Kidung Agung


❖ Pasal 1-2 (Kid 1:1-2:7).
❖ Pasal 2-8 (Kid 2:8-8:4).

❖ Pasal 8-14 (Kid 8:5-14).

❖ Adegan dari padang gurun

5
Dr. J. Blommendaal, Pengantar Kepada Perjanjian Lama, Cet. Ke-24-Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2019. 147-152.
III. KESIMPULAN

Alkitab adalah sebuah antologi karya sastra. Di dalamnya terdapat banyak syair,
perumpamaan, cerita pendek dan kumpulan surat. Masing-masing dikanonisasikan dalam
bacaan-bacaan tertentu. Misalnya syair banyak digunakan di dalam Mazmur, Ayub dan Kidung
Agung. Bagian sastra di dalam kitab Perjanjian Lama berisi lima kitab yaitu Ayub, Mazmur,
Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung. Kitab-kitab tersebut dibagi lagi atas dua jenis sastra
utama, yaitu Nyanyian (Mazmur, Kidung Agung) dan Hikmat (Ayub, Amsal, Pengkhotbah),
namun dalam keadaannya kitab Mazmur ada juga yang berisikan hikmat yang pada dasarnya
mengandung nasihat dan juga pengajaran. Kitab sastra Alkitab memiliki banyak bentuk-bentuk
sastra. Dalam Alkitab terdapat hukum dan peraturan-peraturan sejarah, puisi dan syair, kata-kata
bijak dan peribahasa, ajaran, surat, dan tulisan-tulisan yang berisikan Wahyu.

Kitab-kitab hikmat merupakan suatu ungkapan yang di dalamnya tertuang akan

pengajaran-pengajaran, mengandung nasihat, dan lain sebagainya. Terkait dengan hal itu, kitab
Amsal merupakan kumpulan sastra yang mewakili hikmat (kebijaksanaan) itu. Di dunia Timur
Tengah, kebijaksanaan (hikmat) merupakan bagian dari kehidupan rohani dan kebudayaan yang
sangat dihargai. Hikmat (kebijaksanaan) merupakan suatu tuntunan yang akan dilakukan dalam
bertindak, dalam berperilaku, dimana orang dapat hidup yang baik menurut kehendak Allah.
Dalam hal ini hikmat menjadi pedoman hidup. Ungkapan dalam kitab hikmat dapat
mengembangkan anak-anak mengembangkan sikap mental, moral, dan bertatakrama. Setiap
mereka yang beroleh hikmat akan mendapat keberhasilan serta ketaatan. Mereka yang taat adalah
mereka yang takut akan Tuhan, orang bodoh dan orang fasik tidak akan mendapatkan hikmat
(Ams 1:7). Didikan dan pengajaran yang ditujukan kepada anak-anak generasi muda juga
merupakan pokok-pokok pengajaran tentang hikmat.
IV. DAFTAR PUSTAKA

1. S Wismoady Wahono, Di sini Kutemukan: Petunjuk mempelajari dan mengajarkan

Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986.

2. Fokkelman, Menemukan Makna Puisi Alkitab: Penuntun Membaca Puisi Alkitab sebagai

Karya Sastra. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

3. Dr. J. Blommendaal, Pengantar Kepada Perjanjian Lama, Cet. Ke-24-Jakarta : BPK


Gunung Mulia, 2019.

4. Ferry Simanjuntak"pengantar kitab-kitab puisi dan Nabi-Nabi Besar" Jln. Gunung Agung

14 Bandung, 2015.

5. W.S. Lasor, dkk. Pengantar Perjanjian Lama 1(Jakarta BPK Gunung Mulia, 2005)

Anda mungkin juga menyukai