1. Kitab Ayub
mengarahkan kita untuk memikirkan salah satu pertanyaan Filosofis yang mendasar
mengenai Keberadaan manusia. Kitab ini dianggap sebagai kitab yang sangat praktis
karena pertanyaan-pertanyaan yang terdapat didalamnya tidak banyak mengalami
perubahan selama lebih dari 5000 tahun terakhir dalam sejarah manusia. Selain itu,
kitab ini berisi keanekaragaman gaya sastra, termasuk dialog ( Ps.4-27 ); percakapan
seorang diri ( Ps.3 ), wacana (Ps.29-41 ), narasi ( Ps.1-2 ), dan nyanyian pujian ( Ps.28
). Bentuk-bentuk sastra ini adalah umum bagi sastra hikmat (Timur dekat kino,
Mesopotamia), tetapi sangat jarang sekali dipadu secara demikian indah dan mahir
sebagaimana yang dijumpai dalam kitab Ayub.
2. Kitab Amsal
Peristiwa-peristiwa aktual dari sejarah Ibrani hampir tidak memainkan peranan dalam
kitab Amsal. Hal ini hanya menggaris bawahi sifat universal dan nilai hikmat praktis.
Hikmat yang bersifat pengajaran berpusat pada tiga lembaga, yaitu keluarga, istana
raja dan sekolah-sekolah ahli taurat. Sedangkan konteks sejarah untuk pengembangan
tradisi hikmat Ibrani meliputi kerajaan kesatuan di bawah Salomo dan bagian Yehuda
dari kerajaan pecah di bawah raja Hizkia. Hubungan antara orang-orang bijaksana
Ibrani dengan istana raja mengikuti pola yang tetap di kalangan orang orang
berhikmat di seluruh dunia kuno.
3. Kitab Pengkhotbah
berisi beberapa gaya sastra seperti alegori, pribahasa, kiasan, Amsal dan berbagai
ragam lainnya. Hikmat dalam kitab Pengkhotbah berasal dari seorang yang dikenal
sebagai “Qoheleth.” Menilai arti kata kerja yang berkaitan dengan kata Qoheleth,
tampaknya kata tersebut mengandung arti “Penyelenggara rapat atau pengumpul
banyak orang” sehingga menjadi terjemahan yang lazim dalam
bahasa Inggris yaitu “Guru, pengajar” atau “Pengkhotbah.” Secara tradisional
Qoheleth sudah dikenal sebagai Salomo karena informasi yang diberikan dalam dua
ayat pertama dari kitab ini. Adapun pesan pengkhotbah adalah bahwa jalan kehidupan
yang harus dituruti adalah kehidupan yang berpusatkan pada Allah. Kenikmatan
hidup pada hakekatnya tidak memberikan kepuasan sejati yang abadi, tetapi hanya
bisa dinikmati sebagai pemberian dari Allah.
4. Kidung Agung.
Membahas misteri manusia yang diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan, dan
memberikan ajaran tentang perilaku dalam hal sexualitas dan pernikahan. Selain
menyebut pemerintah salomo secara umum, tidak ada lain yang dapat dikemukakan
tentang latar belakang sejarah kitab ini. Kemungkinan besar syair cinta tersebut
mencerminkan kejadian-kejadian nyata yang berhubungan dengan pemerintahan
Salomo ( 1Raj 3-11 dan 2 Taw. 1-9 ). Keberadaan Salomo yang dikuasai oleh
sensualitas sangat sesuai dengan tema sentral dengan kitab Pengkhotbah.
5. Kitab Mazmur
Kitab Mazmur merupakan gambaran iman umat Israel akan keagungan karya Allah
yang
sungguh nyata dalam pengalaman iman mereka. Mazmur-mazmur mengungkapkan
pengalaman dan pemahaman iman umat Israel yang sangat mendalam serta
mengungkapkan hubungan yang mesra antara umat perjanjian dengan Allahnya.
Gambaran iman umat Israel ini dinyatakan lewat doa yang bernada puitis, dalam lagu-
lagu dan ungkapan puji-pujian. Karena itulah maka ada yang melihat kitab Mazmur
sebagai sebuah buku kumpulan lagu-lagu keagamaan umat Israel berjumlah 150.
B.PENGARANG
Dalam kitab hikmat dan sastra dalam susunan kitab-kitab ini tidak ada yang
mengetahui siapa penulisnya ialah Kitab Ayub sedangkan kitab mazmur sebagian
besar orang mempercayai pengarang/penulisnya ialah Daud tetapi ada juga yang
mengatakan bahwa itu bukanlah daud melainkan orang-orang terdekat daud, Kitab
Amsal ditulis oleh Salomo sama juga seperti kitab Pengkhotbah dan Kidung Agung
ada juga orang-orang yang menulis kitab ini kemungkinan besar orang-orang itu ialah
orang yang terdekat dengan Salomo, Mereka memakai nama-nama orang terkenal
agar tulisan/teks mereka diterima oleh orang-orang.
C.WAKTU PENULISAN
Kitab Ayub (Tidak Diketahui)
Kitab Mazmur (Abad 10-sM)
Kitab Amsal sekitar (Abad 900-700 sM)
Kitab Pengkhotbah (Abad 935-sM)
Kitab Kidung Agung (Abad 960-sM)
D. ANALISIS STRUKTUR
1. KITAB AYUB
Pembukaan"Prosa"(Ayb 1-2)
Ratapan Ayub"Puisi"(Ayb 3)
Dialog antara Ayub dan Ketiga sahabatnya (Ayb 4-27) ialah dalam tiga babak"Puisi".
Syair tentang hikmat "Puisi"(Ayb 28)
Keluhan Ayub "Puisi" (Ayb 29-31)
Kata-kata Elihu "Puisi" (Ayb 32-37)
Jawaban Allah kepada Ayub "Puisi" (Ayb 38:1-42:6)
Penutup "Prosa" (Ayb 42:7-17).
2.KITAB MAZMUR
Kitab I 1-41
Kitab II :42-72;
Kitab III: 73-89
Kitab IV: 90-106
Kitab V: 107-150).
3. KITAB AMSAL
Pendahuluan (Ams 1:1-7)
Ajaran tentang hikmat( Ams1:8-9:18) Kumpulan amsal Salomo yang pertama (Ams 10:1-
22:16)
Perkataan-perkataan orang bijak (Ams 22:17-24:34)
Kumpulan amsal Salomo yang kedua (Ams 25-29)
Perkataan-perkataan Agur (Ams 30)
Perkataan-perkataan Lemuel (Ams 31: 1-9)
Isteri yang cakap (Ams 31:10-31).
4.KITAB PENGKHOTBAH
Pendahuluan ( Pkh 1:1-11)
Kesia-siaan segala sesuatu (Pkh 1:12-6:12)
Kelakuan yang bijaksana (Pkh 7:1-12:8)
Penutup (Pkh 12:9-14)
5.KIDUNG AGUNG
Judul (Kid 1:1)
Undangan untuk perkawinan (Kid 1:2-4)
Pujian pengantin wanita (Kid 1:5-8)
Duet Cinta (Kid 1:7-8)
Kecantikan si gadis (Kid 1:9-11)
Duet perkawinan (Kid 1:12-17)
Duet cinta (Kid 2:1-7)
Pajinya diatasku adalah cinta tidak begitu jelas maksudnya ‘’Panji’’ biasanya merupakan
lambang kemiliteran (Kid 2:4)
Kue kismis adalah makanan yang dianggap dapat memperkuat nafsu, tetapi kita tidak
tahu lebih banyak tentang hal ini (Kid 2:5)
•Refreinnya mulai secara resmi dengan sumpah yang menyela hasrat asmara si gadis (Kid
2:7)
Nyanyian cinta musim semi (Kid 2:8-17)
Kekasih digambarkan seolah datang dari jauh mengunjung pujaannya (Kid 2:9-10)
Semua gambaran yang menyenangkan ini, termasuk merpati yang merupakan tanda
musim semi (Kid 2:11-13)
Tangkaplah bagi kami rubah-rubah rupanya adalah bait dari sebuah nyanyian yang
dikenal (Kid 2:15)
Mimpi perkawinan (Kid 3:1-11)
Sekarang gambaran beralih dari desa ke kota (Kid 3:3)
Dalam nyanyian terdahulu (Kid 3:4)
Situasi apapun yang terungkap dalam ayat 4 (Kid 3:5)
Gambaran yang disajikan di sini jelas dari arak-arakannya kerajaan yang dihubungkan
dengan perkawinan( Kid 3:6-11)
Nyanyian hasrat dan Pujian (Kid 4:1-5:1)
Keseluruhan ayat ini membicarakan rambut si gadis yang panjang (Kid 4:1)
Ini hanya menggambarkan gigi si gadis yang putih bersih dan teratur (Kid 4:2)
Si gadis yang memiliki pipi yang montok dan merah (Kid 4:3)
Kitab tidak tahu apakah menarah daut itu (Kid 4:4)
Lukisan ini menggambarkan kelembutan dan kesempurnaan (Kid 4:5)
Libanon terletak jauh di utara (Kid 4:8)
Kebun tertutup atau mata air termeterai (Kid 4:12)
Mata air mengisyaratkan kehidupan (Kid 4:15)
Pengantin pria telah datang dan ikut bergembira (Kid 5:1)
Mimpi (Kid 5:2-6:3)
Dari ayat terakhir sampai pintu rupanya si pria mencapai lubang pintu untuk
membukanya (Kid 5:4)
Dalam mimpi ini, si gadis menyusuri jalan di malam hari (Kid 5:7)
Tidaklah riil bahwa wanita-wanita Yerusalem akan segera muncul pada malam hari
demikian, tetapi ini adalah mimpi (Kid 5:8)
Sebelumnya mata si gadis digambarkan seperti merpati (Kid 5:12)
Bahwa tangan kekasinya dilukiskan laksana emas (Kid 5:14)
Pernyataan terakhir dari si gadis bahwa ia, ia sendirinya yang dapat memiliki kekasinya
(Kid 6:3)
Suatu pelukisan dan pertemuan (Kid 6:4-12)
Tirza adalah ibu kota kerajaan utara antara tahun930 sampai 880 SM (Kid 6:4)
Pada bagian terdahulu, si gadis membayangkan kekasihnya seperti aja Salomo (Kid 6:8)
Bagian akhir nyanyian ini diucapkan oleh si pria, yang ingin mengetahui apakah
kekasinya mau menemui dia (Kid 6:11)
Sukar mengartikan bagian ini (Kid 6:12)
Nyanyian kerinduan dan pengendalian diri (Kid 6:13-8:4)
Sukar menentukan apa arti kata ‘’Sulam’’ (Kid 6:13)
Bisa jadi ini sebuah menara yang cukup dikenal atau Gunung Libanon yang seperti
menara (Kid 7:4)
Pembicaraan berganti secara tiba-tiba dari pengantin pria ke pengantin wanita pada
pertengahan kalimat (Kid 7:8)
Dulunya si gadis mengatakan ‘’aku kepunyaan kekasihku dan kekasihku kepunyaanku’’
(Kid 7:10)
Buah dudaim sebangsa umbi-umbian yang dianggap mempunyai khasiat khusus (Kid
7:13)
Meskipun ini merupakan nyanyian terpisab mengenai kerinduan, namun secara wajar
terkait dengan mendahului (Kid 8:1)
Klimaksnya tercapai dengan pengulangan refrein ini justru pada saat asmara sangat gairah
(Kid 8:4)
F. RELEVANSI KONTEKSTUAL
Kitab-kitab hikmat dan sastra itu memuat ajaran, peraturan , nasihat, ajaran bagi orang
muda untuk bisa memahami dari kitab amsal , karena itu setiap kita harus melakukan apa
yang Tuhan kehendaki sebab kitab amsal mengerjakan tentang kehidupan di dalam
kebenaran, keadilan dan kejujuran, sekaligus kitab mengerjakan arti dan tujuan tapi juga
mengarjakan tentang asas – asas dari kehidupan yang dijalankan dengan hikmat dan
penuh rasa takut kepada Tuhan. Selain mengajarkan tentang hikmat, kitab ini juga
mengajarkan kepada umat apa itu pengetahuan. Kitab ini juga menimbang, menguji dan
menyusun banyak amsal. Pengkhotbah berusaha mendapatkan kata-kata yang
menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur. Akhir dari segala yang
dibaca dan didengar, pengkhotbah menegaskan bahwa, takutlah akan Allah dan
berpeganglah pada perintah-perintahnya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
G. Kesimpulan
Jadi kitab ini seluruhnya menjelaskan bahwa segala sesuatu yang kita jalani dalam
hidup, entah itu perbuatan baik ataupun jahat yang kita lakukan, semua itu ada waktunya.
Kitab ini juga menjelaskan bahwa dalam hidup ini, nasib semua orang itu sama tidak ada
yang kurang dan tidak ada yang lebih. Bahkan, kesimpulan dari kitab ini adalah takut
akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahnya. Otomatis pengkhotbah mau
menjelaskan kepada kita bahwa, bergantunglah pada tuhan maka semuanya itu akan di
tabahkan kepada kita, baik itu hikmat, pengetahuan, pekerjaan dan lain-lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh
KELOMPOK 5
1. Yati Maromon
2. Petrus Pelamonia
3. Marlin Gazpersz
4. Sophia Titiloloby
5. Trifena Kakiyai
6. Udy Matulessy
7. Sindy
8. Marjun Metekohy