1. DAVE HAGELBERG
Dave hagelberg di lahirkan di los angeles, USA, Pada 21 Juli 1954. Masa kanak-kanak dan
remajanya dipenuhi dengan harapan dan idealisme. Namun, berbeda dengan kebanyakan
anak muda yang hidup dinegeri paman sam, dalam hati pemuda Dave ini tumbuh hasrat
untuk mencari pengalaman dinegeri orang, sehingga menjadikan dirinya sebagai seorang
pengajar di Bogor mulai januari 1975.
Rupanya Tuhan mempunyai rencana khusus bagi diri Dave. Justru dikota hujan inilah ia
mulai mengenal Yesus Kristus pada awal 1975. Panggilan Tuhan terus bergema dalam
hatinya. Itulah sebabnya, setelah enam bulan ia berada di Indonesia, Guna membekali diri
agar dapat menjadi hamba Allah sesuai dengan karunia yang diterimanya, ia lalu melanjutkan
studinya di Grace Bible Institute di Long Beach, California, untuk mendapatkan gelar B,A
pada 1978. Sesudah itu, ia membekali dirinya dengan pengetahuan teologi yang telah dalam
lagi di Dallar Theological seminary (DTS) sampai meraih gelar Th.m pada 1983. Selama
studi di DTS, ia berkesempatan untuk mempelajari dan mendalam bahasa Ibrani di Hebrew
University di Yerusalem pada 1979-1980.
Pada 6 juni 1981 , Tuhan mempersatukan Dave dengan seorang gadis, Barbara yang menjadi
penolong seumur hidupnya dalam suatu ikatan pernikahan kudus. Kemudian ia tinggal di
Yogyakarta. Pelayanan yang ditanganinya selama ia berada di kote gudeg, antara lain sebagai
pengajar di sekolah Alkitab (1985-1992) dan konsultan di yayasan Andi (1995-1997).
Dave bersama Barbara dikaruniai 3 putra yang cakap: Philip Noah Hagelberg (kini belajar di
Salatiga), Daniel John dan Peter David Hagelberg (keduanya kini belajar di Yogyakarta)
Selain tafsiran kitab Wahyu, karyanya yang lain yang juga telah diterbitkan adalah tafsiran
Roma dan tafsiran surat Ibrani dari bahasa Yunani (keduanya diterbitkan oleh Kolam Hidup)
Tujuan Utama
Kitab Wahyu ditulis dan dikirim kepada orang Kristen untuk mendorong, menegur, dan
membesarkan hati mereka. Selain itu, Kitab ini juga ditulis untuk menantang supaya
mereka bertobat sesuai dengan keadaan mereka masing-masing.
Kitab Wahyu, tidak diberikan kepada kita sebagai bahan spekulasi/perkiraan, misalnya
“mengapa gulungan Kitab kecil itu dinamakan Yohanes?” Tanggal berapa nanti Tuhan
akan datang? Yang menjadi tekanan penting dalam kitab ini adalah penerapan yang benar
dan bukan pikiran yang sia-sia.
Latar Belakang
1. Keadaan Sosial
Kekaisaran Romawi dipuncak kejayaannya meninggalkan babel yang diceritakan
dalam wahyu 18:11-14. Ada yang kaya raya dan ada yang miskin sekali. Jadi, ada
jurang yang sangat dalam antara yang kaya dan yang miskin.
2. Keadaan Pemerintah
Kerajaan Kaisar Nero (tahun 1954-1968) ditandai dengan kebakaran kota Roma dan
penganiyaan orang Kristen setelah dibakar.
3. Keadaan Agama
a. Orang yahudi: Karena Bait Allah di Yerusalem dihancurkan pada Tahun 1970.
Oleh jendral Titus, maka orang Israel pada umumnya dibenci
b. Orang Roma: Orang Roma menyembah banyak dewi-dewi, termasuk Raja
Domitianus sendiri
c. Orang Kristen: Pada tahun 1995 agama Kristen sudah dianggap berbeda dengan
agama Yahudi
4. Keadaan Kesustraan
Banyak sastra yang sejenis dengan kitab Wahyu disusun antara tahun 200 sM sampai
tahun 100 M. Sampai saat ini sastra disebut “Apokaliptik”. Perlu dicatat juga, bahwa
kitab Wahyu dikategorikan sebagai sastra apokalipik yang luar biasa, oleh karena
empat faktor yang berikut:
a. Pada umunya, ada penerangan yang panjang atau “pidato” yang panjang dari
malaikat, tetapi dalam kitab wahyu tidak ada
b. Biasanya karangan apokaliptik ditulis seolah-olah oleh tokoh sejarah Israel seperti
Musa atau Abraham, tetapi Yohanes sendiri menulis kitab Wahyu
c. Pasal dua dan pasal tiga, yaitu ketuju surat kepada ketujuh jemaat, sangat unik
sekali.
d. Dalam apokaliptik yang lain, zaman ini dianggap tanpa arti dan sia-sia saja.
Kitab Wahyu memiliki beberapa cirri khas dari golongan sastra surat, apokaliptik, dan nubuatan.
Khas sastra surat terlihat dalam pasal 1:4, yang ditujukan kepada si penerima; yaitu ketujuh
jemaat diasia kecil.
Khas apokaliptik manyatakan bahwa walaupun kejahatan akan merusak, tetapi tujuan dan
maksud yang mahakuasa akan diteruskan sampai puncak kemenangan yang mulia.
Khas nubuatan, yang menuntut Iman dan ketaatan dari para pendengar ataupun para pembaca.
Penafsiran
Yang pertama “pandanan preterist”. Menurut mereka, seluruh Kitab Wahyu hanya menceritakan
keadaan umat Allah pada zaman kekaisaran Romawi.
Yang Kedua “pandangan historis” menurut mereka, Kitab Wahyu merupakan nubuatan yang
menguraikan sejarah Eropa Barat sampai kedatangan Tuhan Yesus pada hari kiamat.
Yang keempat “pandangan idealis”. Menurut mereka, Kitab Wahyu tidak menceritakan kelakuan
atau peristiwa, melainkan hanya menguraikan prinsip-prinsip yang bersifat teologis.
Dalam bahasan ini penulis selalu berusaha untuk berpegang pada empat prinsip penafsiran
berikut:
Pembahasan makna angka diatas bersifat umum dan pasti. Pembahasan yang spesifik, mengenai
angka-angka tertentu, lebih rumit.
Allah berfiraman kepada umat-Nya, juga menjaga supaya hanya Al Kitab-Kitab yang Dia
ilhamkan saja yang akhirnya dikumpulakan menjadi Alkitab. Prose situ disebut pembentukan
Kanon. Proses pengakuan Kanon terjadi lebih cepat dengan kitab-kitab tertentu dan lebih lamban
dengan kitab-kitab lain.
Ayat Kunci
Wahyu 1:3, yang berbunyi, “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengar
kata-kata nubuatan ini, ini menuruti apa yang ada didalamnya, sebab waktunya sudah dekat”.
Merupakan ayat kunci bagi seluruh Kitab Wahyu
Tidak mungkin yohanes secara langsung menceritakan penglihatan tentang pribadi Tuhan Yesus.
Para pembaca harus diberi tahu mengenai identitas dan keadaan penulis kitab wahyu. Juga selain
kepada pada para pembaca mula-mula disampaikan oleh yohanes.
2. Salam (1:4-8)
Biasanya pembukaan surat Yunani singkat dan sederhana, tetapi dalam bagian ini
pembukaan surat dipergunakan untuk menjadi sarana salam yang penuh dengan arti, dan
layak dipelajari dengan saksama.
B. Penglihatannya
Bagian ini berfungsi sebagai penutup kitab wahyu. Dalam bagian ini Yohanes
mengingatkan bahaya mengubah isi kitab ini. Ini semacam kutuk terhadap orang yang
mau mengubah penulisan ini.
Kelebihan: Memjelaskan secara detail seluruh isi kitab wahyu, bagaimana cerita rasul
yohanes dalam mengingatkan seluruh umat Tuhan.
Kekurangan: - Kurangnya gambar untuk lebih memantapkan kisah dari kitab wahyu
- Kertas yang mudah sobek dan sudah kotor