Takdir tidak bisa dihindari oleh manusia karena merupakan keputusan ketetapan Allah.
Namun Alkitab memberikan petunjuk bagaimana dalam kita menghadapi takdir.
1. Menerima takdir tersebut dengan rasa syukur dan berkeyakinan bahwa ada madsud
Tuhan di balik takdir tersebut.
2. Menimbulkan pengharapan dan kepercayaan yang teguh dalam hati kita sebab kita
tahu bahwa menurut takdir Allah segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi mereka
yang mengasihi Allah dan yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,Roma 8:28
3. Meberdayakan semua kemampauan dan kekurangan untuk kemuliaan Tuhan, karena
ada pekerjaan Tuhan yang akan dinyatakan alam takdir manusia (Yohanes 9:3)
Meskipun pelajaran ini sering membawa kebingungan kepada orang yang baru percaya, tetapi
bagi yang di dalam kesusahan mendatangkan penghiburan. Segala kesulitan akan lenyap di
depan salib Yesus Kristus. Sebetulnya, menurut takdir Allah kita hanya seperti abu adanya,
tetapi di dalam kasih-Nya kita adalah sesuatu yang terindah dan mulia. Kalvin menempatkan
takdir Allah di atas kasih-Nya, tetapi sepatutnya kasih Allah harus ditempatkan di atas takdir-
Nya. Segenap takdir Allah diperintahkan oleh kasih-Nya.
Apa artinya bahwa Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas? Yaitu manusia
bebas memilih pilihan yang telah dihadapkan kepada manusia yaitu antara makan buah pohon
kehidupan atau makan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Kenapa Allah menciptakan
manusia dengan kehendak bebas? Karena Allah mau manusia mengasihi Dia dengan
kehendak nya sendiri, bukan karena terpaksa, Allah tidak mau manusia menjadi seperti robot.
Jadi kebenaran utamanya adalah: Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas.
Alkitab mengajar bahwa manusia diciptakan dengan kemampuan moral untuk memilih dan ia
juga bertanggung-jawab atas pilihan tersebut. Kejatuhan manusia bukanlah sesuatu yang
diatur dimana Adam dan Hawa merupakan korban yang tidak berdaya terhadap Allah yang
seolah-olah menjadi Dalang tragedi tersebut. Sebaliknya, Adam dan Hawa mempunyai
kemampuan untuk memilih taat (serta mendapatkan berkatnya) atau melanggar (dan
mendapatkan kutukan sebagai akibatnya). Mereka sudah mengetahui akibat dari pilihan
mereka sebelumnya, dan mereka dituntut pertanggung-jawabannya (Kejadian 3).