Anda di halaman 1dari 46

TRUTH & LOWER

CRITICISM
&

Program Studi Teologi


SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL INDONESIA
Latar Belakang dan Permasalahan

• Dunia memerlukan referensi tentang kebenaran. Tanpa ini


akan ada banyak kebenaran-kebenaran di dunia ini.
• Kebenaran menjadi hal yang relatif dan subyektif, tergantung
ruang, waktu, dan subyeknya: gender, suku bangsa, tradisi,
sosial budaya, politik, psikologis, kepentingan-kepentingan, dll
• Kebenaran absolut: Obyektif, berlaku disegala ruang, waktu,
dan siapa saja
Latar Belakang dan Permasalahan

Tetapi yang menjadi masalah adalah:


– Manusia dihadapkan pada banyak pilihan,
selain Alkitab, ada berbagai filosofi, worldview,
agama, kepercayaan, gaya hidup, dsb.
– Sehingga diperlukan kemampuan untuk
membedakan mana yang benar dan mana
yang salah.
– Dibutuhkan suatu referensi kebenaran.
Latar Belakang dan Permasalahan

• Sebagai orang percaya kita mempunyai referensi


Kebenaran, yaitu Alkitab sebagai Firman Kebenaran,
word of truth, λόγον τῆς ἀληθείας (Efesus 1:13, Kolose
1:5, Yakobus 1:18)
• Jadi sebenarnya manusia dapat belajar kebenaran
dari Alkitab sebagai kebenaran yang tertulis, serta
persekutuan secara pribadi dengan Tuhan dan belajar
melalui kejadian-kejadian setiap hari.
Latar Belakang dan Permasalahan

• Tetapi bagi orang non Kristen, klaim ini harus


dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya.
• Apakah Alkitab benar-benar tidak mengandung
kesalahan? Sehingga benar-benar dapat dipakai
sebagai sumber kebenaran yang sahih.
• Apakah Alkitab yang sekarang masih asli?
• Dari mana kita tahu teks Alkitab masih dapat
dipercaya?
Latar Belakang dan Permasalahan
Faktor-faktor yang menyebabkan manusia meragukan
atau tidak percaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya
sumber kebenaran adalah:
1. Arus Post-modern
2. Pandangan beberapa Teolog Kristen dan ahli kritik
teks yang justru melemahkan Alkitab.
3. Dampak globalisasi dan kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi
4. Batu sandungan dari para Ateis Praktis
5. Serangan dari pihak lain terhadap Alkitab
6. Filsafat-filsafat yang bertentangan dengan Alkitab
1. Arus Postmodern
– Nilai-nilai, kerohanian, spiritualitas
menjadi area pribadi, sehingga tidak
boleh diintervensi.
– Setiap orang berhak menentukan
pendapatnya sendiri dan harus
menghargai pendapat orang lain tanpa
mempersoalkan benar salahnya.
– Orang boleh punya keyakinan atau
gaya hidup apa saja asal tidak
berpendapat bahwa dirinya paling
benar.
1. Arus Postmodern
– Maka terbentuk relativisme sehingga kebenaran
mutlak tidak ada lagi.
– “Banyak jalan menuju Roma”
– Kebenaran menjadi relatif, kebenaran mutlak menjadi
pudar.
– Alkitab hanya dipandang sebagai salah satu
kebenaran saja. Kitab-kitab lain atau agama lain juga
dianggap sebagai kebenaran.
2. Pandangan beberapa Teolog
dan ahli kritik teks yang justru melemahkan Alkitab

1. Karl Barth memang menentang


liberalisme yang
mengesampingkan Alkitab, tetapi
Barth tidak kembali ke ortodoks
yang lama, tetapi ke bentuk yang
baru, yaitu neo-ortodoks. Ia
berpendapat bahwa Alkitab
adalah tulisan manusia yang bisa
salah.
2. Pandangan beberapa Teolog
dan ahli kritik teks yang justru melemahkan Alkitab

2. Teolog yang lebih mengutamakan toleransi dibandingkan


dengan doktrin atau kebenaran itu sendiri, akan cenderung
mengorbankan kebenaran Alkitab itu sendiri.
Padahal kebenaran Alkitab tidak boleh dikurangi demi
alasan apapun, dan itu bukan berarti juga bahwa toleransi
dan kerukunan bersama harus dikorbankan.
Inilah persoalan kontekstualisasi yang harus dilakukan
dengan seimbang, tanpa harus mengorbankan wibawa
Alkitab
2. Pandangan beberapa Teolog
dan ahli kritik teks yang justru melemahkan Alkitab

Ioanes Rakhmat:
- meragukan historisitas kisah-kisah Alkitab
- menolak soteriologi salib
- prinsip Sola Scriptura adalah mitos
- tidak percaya kepada mukjizat yang dikisahkan Alkitab.
- tidak mengakui kewibawaan dan otoritas Alkitab secara
penuh, Alkitab hanya dipandang berwibawa dan
berotoritas dalam bidang tertentu saja, bukan di setiap
bidang kehidupan manusia.
2. Pandangan beberapa Teolog
dan ahli kritik teks yang justru melemahkan Alkitab

3. Bart Ehrman, menulis buku yang


berjudul Misquoting Jesus: The Story
Behind Who Changed the Bible and
Why, terbit th 2005. Buku ini
merendahkan kewibawaan Alkitab,
sehingga banyak masyarakat awam
jika membacanya tanpa didukung
pengertian yang lengkap
kemungkinan akan terganggu
persepsinya tentang Alkitab.
2. Pandangan beberapa Teolog
dan ahli kritik teks yang justru melemahkan Alkitab

Ironinya Ehrman adalah ahli kritik teks


PB yang menulis bersama Bruce M.
Metzger dalam buku teks standar kritik
teks yang dipakai di sekolah-sekolah
Teologi. Dan buku Misquoting Jesus
dipersembahkan kepada gurunya
tersebut.
2. Pandangan beberapa Teolog
dan ahli kritik teks yang justru melemahkan Alkitab

– Akibatnya cukup parah, buku


Misquoting Jesus meledak di
pasaran dan mempengaruhi
banyak orang awam untuk
merendahkan Alkitab.
3. Dampak globalisasi dan
kemajuan teknologi Informasi dan Komunikasi

– Informasi yang tersedia dapat diakses dengan mudah dan


bebas dari berbagai multimedia; toko buku, radio, televisi,
film, terutama internet. Tahun ini (2014) pengguna
Internet sudah mencapai sekitar 39% dari penduduk
dunia. Dan sensor Internet tidak akan efektif.
– Masalahnya Informasi tersebut banyak yang menyerang
kebenaran Alkitab, seperti: Jesus Seminar, Da Vinci
Code, Injil Thomas, Dinasti Yesus, the CHOICE, dsb.
– Apakah manusia dapat membedakan informasi yang
tersedia, mana yang benar dan mana yang tidak?
4. Batu sandungan dari para Atheis Praktis

– Atheis Praktis adalah orang Kristen, yang dengan


mulut percaya adanya Tuhan, tetapi hidup seolah-olah
tidak percaya bahwa Tuhan ada.
– Inilah yang menjadi sandungan bagi banyak orang,
sehingga orang merendahkan kekristenan, dan tentu
saja Alkitab.
5. Serangan pihak lain terhadap Alkitab

– Muslim seringkali menuduh bahwa


Alkitab sudah tidak asli, isinya
sudah diubah-ubah, historisitas
Alkitab tidak dapat dipercaya.
– Ahmed Deedat dalam bukunya The
Choice secara terang-terangan
menyerang Alkitab dan kekristenan.
– Hal ini merugikan bagi pihak
Muslim sendiri. Mereka akan
tertutup sama sekali bagi
kebenaran Alkitab

Data: pada Jan 2014, sekitar seperempat penduduk dunia adalah Muslim
5. Serangan pihak lain terhadap Alkitab

– Richard Dawkins, seorang


Atheis, menyerang
keabsahan Alkitab sebagai
Alkitab, menyamakan Alkitab
dengan novel biasa, seperti
The Da Vinci Code. Ia
menuliskannya dalam buku
The God Delusion.
6. Filsafat-filsafat yang bertentangan dengan Alkitab

Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu


dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran
turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut
Kristus. (Kolose 2:8)
Peringatan rasul Paulus tentang bahaya filsafat sangat
tepat diaplikasikan pada setiap sistem berpikir asing yang
menyerang kekristenan sampai hari ini
Manusia harus berhati-hati dengan filsafat naturalism,
agnostikisme, evolusionisme, progresifisme,
eksistensialisme, fenomenologi, konvensionalisme, dll, agar
tidak salah mengadopsi yang tidak sesuai dengan Alkitab.
FIRMAN KEBENARAN

• Sebagai orang percaya kita mempunyai referensi


Kebenaran, yaitu Alkitab sebagai Firman
Kebenaran, word of truth, λόγον τῆς ἀληθείας
(Efesus 1:13, Kolose 1:5, Yakobus 1:18)
• Masalahnya adalah faktanya autograf sudah tidak
ada lagi, jadi bagaimana kita dapat merekonstruksi
autograf tersebut untuk mendapatkan kebenaran
itu?
Biblical Criticism
Biblical criticism
The word "criticism" is not to be taken
in the negative sense of attempting to
denigrate the Bible, although this
motive is found in its history.
Lower criticism (Textual criticism)
- Its primary concern is with manuscripts and
textual transmission
- Its goal is to recover, as far as possible,
the original wording of the text – autograph”
- It is preliminary and fundamental to all further
investigation
- lower – in the sense of foundational
Higher criticism
- the circumstances of composition:
date, place, authorship, unity, purpose, literal style,
and the influence the different books may have had.
- It also considers how their inspiration came to be
recognized
- How all the books were gathered together
(canon formation)
- The principles of higher criticism are based on reason
rather than revelation and are also speculative by
nature.
Peran Lower Criticism (Kritik Teks)

ROH PENULISAN
INSPIRASI MANUSIA AUTOGRAF
KUDUS

KANONISASI

Alkitab
VERSI TRANSLASI Ibrani dan ALKITAB
KRITIK TEKS
MODERN Yunani PL DAN PB
modern

ILUMINASI DAN INTERPRETASI

PIKIRAN PERUBAHAN DAMPAK


MANUSIA
APLIKASI
MANUSIA HIDUP LAIN
Persoalan Teks
• Sebenarnya jika autograf masih ada maka tidak akan ada persoalan
teks yang disebabkan oleh varian teks yang ada. Demikian juga jika
semua salinan teks tidak mengandung perbedaan maka tidak ada
varian teks. Tetapi sekarang yang tersedia adalah manuskrip-
manuskrip kuno, catatan-catatan Bapa-bapa gereja, terjemahan-
terjemahan kuno, penemuan naskah Laut Mati, dan penemuan
arkeologi lainnya.

• Masalahnya adalah dari dokumen-dokumen kuno yang ada ternyata


ditemukan perbedaan-perbedaan teksnya, inilah yang disebut
dengan varian teks.
Persoalan Teks
• Varian teks ini terjadi karena di jaman itu, dimana mesin cetak
belum ditemukan, maka penyalinan suatu kitab dilakukan
dengan cara menyalin dengan tulisan tangan.
• Kesalahan salin terjadi karena para penyalin kitab ini adalah
manusia biasa yang bisa kelelahan, salah baca teks, salah
dengar waktu didiktekan, salah salin karena manuskrip yang
disalin sudah tidak jelas, dan bahkan kesengajaan dari para
penyalin kitab untuk menyelaraskan suatu tulisan, untuk
mengoreksi atau bahkan menyisipkan suatu kalimat untuk
menjelaskan suatu doktrin.
• Kesalahan salin ini jelas tidak mungkin ada pada autograf.
Ineransi Alkitab tidak pernah dipertanyakan kalau menyangkut
autografnya.
Persoalan Teks

• Setiap kali suatu manuskrip ditemukan, maka jumlah


varian yang ada meningkat.

• Menurut catatan sejarah:


 tahun 1707 John Mill memperkirakan ada 30.000
 tahun 1874 F.H.A. Scrivener mendapatkan angka
150.000 varian
 Hari ini diperkirakan varian teks yang ada sekitar
300.000 sampai 400.000 varian.
Analisa Varian Teks Matius Fasal 1
• Pendekatan yang akan dilakukan oleh peneliti:
 Analisa varian teks Matius fasal 1
 Analisa ini akan memberikan gambaran yang faktual tentang
apa yang terjadi sebenarnya dengan varian teks di Alkitab.
• Dalam penelitian ini peneliti menggunakan program Logos Bible
Software versi 5.2a SR-7 (5.2.1.0171)
• Teks Yunani:
• TR1550MR - Textus Receptus (Stephanus – 1550)
• Logos WH - Westcott and Hort
• Byz - Byzantine Textform
• NA28 - Nestle Aland.
Analisa Varian Teks Matius Fasal 1

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham


Analisa Varian Teks Matius Fasal 1

Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan


Yehuda dan saudara-saudaranya,
Analisa Varian Teks Matius Fasal 1

tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf
menamakan Dia Yesus
Analisa Varian Teks Matius Fasal 1

• Kesimpulan dari analisa varian teks Matius 1:1-25


 Dari total 1054 kata terdapat varian teks sebanyak 70
kata, atau 6,64%.
 Tetapi ternyata seluruh varian yang ada tidak satupun
mengubah arti dari ke empat teks Yunani yang tersedia
saat ini, yaitu Textus Receptus, Byzantine Textform,
Westcott Hort, dan NA28/UBS5.
 Jadi semua teks Yunani yang dibandingkan mempunyai
arti yang 100% sama.
• Meskipun dalam analisa ini, sampel yang dianalisa hanya
kitab Matius fasal satu, tetapi prinsipnya sama saja jika
diaplikasikan pada seluruh kitab dalam Alkitab.
Analisa Varian Teks Matius Fasal 1

• Matius fasal 1 saja sudah ditemukan 70 varian teks.

• Menurut perkiraan para ahli:


 Varian teks PB = sekitar 400.000 varian
 Jumlah kata PB = sekitar 138.000 kata

• Akibatnya persepsi yang langsung timbul bagi


awam adalah seluruh teks Perjanjian Baru penuh
kesalahan sehingga tidak dapat dipercaya sama
sekali, padahal bukan demikian faktanya.
Analisa Varian Teks seluruh PB

Sedangkan untuk mendapatkan informasi tentang analisa yang


lebih lengkap terhadap seluruh Perjanjian Baru, berikut adalah
pendapat para ahli:

• Menurut Holman Illustrated Bible Dictionary:

 hanya ada sekitar 5% varian teks dari seluruh teks PB


 hanya sekitar 2100 varian teks yang tergolong signifikan,
tetapi semuanya tidak berkaitan dengan doktrin Kristen,
sehingga tidak berpengaruh sama sekali pada pesan
utama PB.
 dengan demikian tingkat kepercayaan terhadap teks PB
lebih dari 99%.
Analisa Varian Teks seluruh PB

• Bruce M. Metzger, seorang ahli kritik teks senior:

 dari perkiraan 200.000 sampai 400.000 varian teks


yang kelihatannya sangat besar ini, tidak ada
satupun varian yang mengancam doktrin gereja.

• A.T. Robertson setelah mengevaluasi bukti-bukti yang


ada menyimpulkan bahwa kemurnian teks Perjanjian
Baru adalah lebih dari 99%.
Analisa Varian Teks seluruh PB

• Philip Schaff:

 hanya 50 varian teks yang benar-benar signifikan, dan


itupun tidak mempengaruhi doktrin dasar Kristen.

• Norman Geisler dan William Nix:

 Perjanjian Baru ternyata bertahan sampai hari ini dalam


bentuk yang lebih murni dari kitab manapun, yaitu
dengan kemurnian 99,5 persen.

• Daniel Wallace:

 semua varian teks, bahkan yang paling signifikan


perbedaannya, tidak berpengaruh sama sekali pada
doktrin Kristen
Analisa Varian Teks seluruh PB

• Bahkan Bart D. Ehrman sendiri yang cenderung tidak


percaya dan menyerang keakuratan Perjanjian Baru dengan
buku-bukunya, antara lain “Misquoting Jesus”, mengatakan
bahwa adanya varian teks tidak merusak inti penting iman
Kristen.

• FAKTA: ternyata tidak ada satu varian tekspun yang


mengubah pesan utama kekristenan, tidak satupun
mempunyai arti yang berbeda dari segi teologis atau doktrin
Kristen. Inilah integritas Perjanjian Baru yang luar biasa.
STUDI KASUS: Tuduhan dari pihak Ahli Kritik Teks

Varian teks bukanlah hal baru, tetapi ketika persoalan ini lalu
dibawa ke ranah publik, dan orang awam mendengar dan
membacanya, maka timbul resiko salah pengertian di antara
mereka yang tidak mengerti, seolah-olah teks Alkitab sudah rusak
dan tidak dapat dipercaya.

Inilah yang dilakukan oleh Bart Ehrman dengan bukunya


Misquoting Jesus

Masalahnya Bart Ehrman adalah seorang Profesor, seorang ahli


kritik teks Perjanjian Baru yang cukup terkenal, ia adalah seorang
ahli, bukan orang awam dalam kritik teks seperti Dan Brown.
Bahkan ia adalah pendamping dari Bruce M. Metzger dalam
menulis buku kritik teks yang menjadi acuan dalam pelajaran
kritik teks di seluruh dunia.
STUDI KASUS: Tuduhan dari pihak Ahli Kritik Teks
Fakta terakhir yang tidak dapat didebat oleh siapapun adalah ternyata
Ehrman sendiri tidak berpikir bahwa varian teks akan dapat mengganggu
atau merusak doktrin inti kekristenan. Di lampiran buku Misquoting Jesus
edisi paperback, Ehrman ditanya dengan pertanyaan berikut:

Bruce Metzger, your mentor in textual criticism to whom this book is


dedicated, has said that there is nothing in these variants od Scripture that
challenges any essential Christian beliefs (e.g, the bodily ressurection of
Jesus or the Trinity). Why do you believe these core tenets of Christian
orthodoxy to be in jeopardy based on the scribal errors you discovered in the
biblical manuscripts?

Dan inilah jawaban dari Ehrman:


The position I argue for in Misquoting Jesus does not actually stand at odds
with Prof. Metzger’s position that the essential Christian beliefs are not
affected by textual variants in the manuscript tradition of the New Testament.
Gospel according to Snoopy

• Dalam seminar ini Dr. Daniel B. Wallace mengajar bagaimana para sarjana
Alkitab menentukan apa yang merupakan rekonstruksi autograf dan mana
yang bukan.
• Ia melakukan hal ini dengan cara-cara kritik teks.
• Ia mulai dengan membentuk 22 orang yang bertugas sebagai penyalin teks.
Daniel mempunyai ayat asli yang diambil dari teks kuno. Lalu 3 orang penyalin
teks menyalin dari teks asli tersebut. Lalu ia merobek-robek ayat asli di
tangannya untuk menirukan bahwa autograf sudah tidak ada, jadi kelompok
peserta seminar harus merekonstruksi ayat asli tadi tanpa adanya teks ayat
asli, yang ada hanyalah salinan-salinan itu. Daniel menggunakan 22 orang
penyalin teks untuk membuat simulasi penyalinan sejauh 5 generasi.
• Di akhir seminar ternyata hasil rekonstruksinya hanya berbeda satu kata saja
dari aslinya, dan kata itu tidak mengubah arti dari ayat tersebut.
KEHANDALAN PERJANJIAN BARU
KESIMPULAN

1. Alkitab ditransmisikan dan dipertahankan keutuhan


doktrinnya melalui cara yang natural oleh Tuhan.
2. Meskipun dengan cara yang natural pesan intinya
dapat dipertahankan keasliannya dari rekonstruksi
autograf melalui metode kritik teks. Sehingga
kebenaran yang utuh sampai ke manusia
sepanjang masa.
IMPLIKASI

1. Alkitab adalah Firman Tuhan, satu-satunya sumber


Kebenaran
2. Keselamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus
Kristus.
3. Setiap pandangan dunia, kepercayaan, atau agama
yang bertentangan dengan Alkitab pasti bukan
kebenaran
SARAN
1. Dibagikan sebagai bahan Apologetika Alkitab
2. Sebaiknya setiap orang percaya mempunyai kemampuan
untuk membedakan kebenaran dari kepalsuan
3. Setiap orang percaya hendaknya tidak larut dalam arus
post-modern
4. Setiap orang percaya hendaknya tidak perlu meragukan
Alkitab meskipun mendengar tuduhan yang bahkan
berasal dari Teolog Kristen maupun ahli kritik teks
SARAN
5. Setiap orang percaya hendaknya tidak perlu terganggu
dengan segala tuduhan dari pihak Muslim
6. Setiap orang percaya hendaknya mampu selektif
dalam memilih informasi yang dikonsumsinya
7. Tidak tersandung dengan para Atheis Praktis
8. Orang percaya harus dapat memberi jawaban atas
imannya baik secara verbal maupun melalui kesaksian
hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai